• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PENELITIAN

A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium lapangan Leuwikopo jurusan Teknik Pertanian IPB. Analisa tanah dilakukan di Laboratorium Mekanika dan Fisika Tanah, Jurusan Teknik Pertanian IPB. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Mei - Oktober 2005.

B. BAHAN DAN ALAT

Bahan

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah bahan organik berupa kompos sampah organik dari perusahaan pengomposan sampah organik “Tumaritis” dan benih kacang tanah varietas gajah.

Alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Dua unit traktor roda empat

2. Satu unit bajak piring dan rotari

3. Alat pengukur draft yaitu load cell (Kyowa, LT-5TSA71C) dan handystrain meter serta kabel baja.

4. Pengukur kondisi tanah digunakan penetrometer SR-2, pengambil sampel tanah atau ring sampel, cangkul, kantong plastik, oven, dan timbangan. 5. Untuk mengukur mobilitas pengoperasian stop watch, pita ukur dan

penggaris, dan patok

6. Pelantak (rammer) seberat 2.5 kg C. METODE PERCOBAAN

Rancangan Percobaan dan Perlakuan

(2)

- Faktor lintasan roda traktor (L) sebagai petak utama terdiri atas empat taraf yaitu :

L0 : tanpa lintasan traktor L2 : dua kali lintasan traktor L4 : empat kali lintasan traktor L6 : enam kali lintasan traktor

- Faktor bahan organik berupa kompos (K) sebagai anak petak terdari dari tiga dosis yaitu :

K0 : tanpa kompos ( 0 ton/ha) K4 : dosis kompos 4 ton/ha K6 : dosis kompos 6 ton/ha

- Tanaman indikator yang digunakan adalah kacang tanah vaeritas gajah

Dengan demikian akan terdapat sejumlah 3 x 4 = 12 perlakuan, dan 12 perlakuan x 3 ulangan = 36 petak percobaan, tata letak percobaan dapat dilihat pada Lampiran 2.

Gambar 4 Alat-alat penelitian : penetrometer SR-2 (a), pengambil ring sampel tanah (b), load cell (c), handy strain meter (d), pita ukur (e), kabel handy strain meter (f).

a d c b f e

(3)

Gambar 5 Bahan organik kompos “tumaritis”.

Sesuai rancangan yang digunakan maka model linear aditifnya adalah : Yijk = μ + Ai + δik + Bj + (AB)ij + εijk

Dimana :

Yijk = nilai pengamatan (respons) pada ulangan ke-k, petak utama ke-i

dan perlakuan anak petak ke-j μ = rataan umum

Ai = pengaruh petak utama ke-i

δik = pengaruh galat yang muncul pada taraf ke-i dari faktor A

(lintasan) dalam ulangan ke-k sering juga disebut galat petak utama

Bj = pengaruh anak petak ke-j (faktor kompos)

(AB)ij = pengaruh interaksi taraf ke-i faktor A (lintasan) dan taraf ke-j

faktor B (kompos).

εijk = pengaruh galat pada ulangan ke-k, yang memperoleh taraf ke-i

faktor A dan taraf ke-j faktor B, sering juga disebut galat anak petak.

(4)

Lahan percobaan dibersihkan, membuat petakan sebanyak 12 buah dengan ukuran 2 x 12 m. Untuk memudahkan maka perlakuan lintasan roda traktor yang sama diletakkan pada satu baris.

Kompos ditebar pada masing-masing petak percobaan setelah tanah diolah dengan bajak, dengan perlakuan dosis yaitu 0, 4, dan 6 ton/ha. Tanah kemudian diolah dengan bajak rotari dua kali, selanjutnya areal dibiarkan selama 2 minggu agar kompos dapat terdekomposisi. Setelah itu dilakukan penanaman kacang tanah varietas gajah dengan jarak tanam 30 x 20 cm.

Perlakuan pemadatan dengan 6 lintasan roda didasarkan pada asumsi bahwa dalam penanaman sampai pemanenan menggunakan mekanisasi penuh yaitu dalam penanaman, pemupukan, penyiangan I, pemberantasan hama penyakit, penyiangan II, dan pemanenan sedangkan untuk perlakuan 4 lintasan roda, mekanisasi dilakukan pada penanaman, pemupukan, pemberantasan hama penyakit dan pemanenan. Sedangkan perlakuan pemadatan dengan 2 lintasan roda didasarkan pada asumsi mekanisasi hanya pada proses penanaman dan pemanenan.

Proses pemadatan tanah dengan lintasan roda traktor dilakukan pada penanaman (hari ke-1), pemupukan pada hari ke-20 setelah tanam, penyiangan I dan II masing-masing pada minggu ke-2 dan minggu ke-4 setelah tanam, pemberantasan hama penyakit pada hari ke-50 setelah tanam dan pemanenan pada hari ke-100.

Penelitian yang dilakukan di laboratorium adalah pengujian pemadatan tanah dengan menggunakan Standart Proctor Test.

Pengukuran sifat fisik dan mekanik tanah dilakukan setelah panen meliputi parameter: kadar air tanah, bulk density tanah, tahanan penetrasi tanah, kebutuhan draft aktual pengolahan tanah, dan slip roda traktor. Pengumpulan data keragaan tanaman kacang tanah dilakukan setelah panen yaitu jumlah polong kacang per pohon.

(5)

Mulai

Pembuatan Petak Percobaan dan diolah dengan bajak piring

Pengolahan lahan dan Pencampuran Bahan Organik + tanah dengan bajak rotari

Masa Inkubasi

Pemadatan Tanah / Proses Mekanisasi

Pengukuran Kondisi Tanah

Pengukuran Draft Penaburan Bahan organik

Penyiapan Lahan dan Bahan Organik

(6)

Gambar 7 Tata letak areal percobaan

Gambar 8 Traktor deutz D7206. E. PENGUMPULAN DATA

a. Pengukuran sifat fisik dan mekanik tanah. Pengukuran sifat fisik dan mekanik tanah dilakukan setelah panen meliputi parameter sebagai berikut :

- Perhitungan Kadar Air Tanah

Perhitungan kadar air tanah dapat dilakukan dengan mengambil sampel tanah pada setiap perlakuan, kemudian ditimbang dan dikeringkan dalam oven selama 24 jam dengan suhu 105°. Perhitungan kadar air dilakukan pada kedalaman 5 cm, 15 cm, dan 25 cm. Kadar air tanah dihitung dengan persamaan : % 100 × ⎟ ⎞ ⎜ ⎛ − = Wa Wb KA ...(2)

(7)

Dimana :

KA = kadar air tanah (%)

Wa = berat sampel tanah basah (gr) Wb = berat sampel tanah kering (gr) - Perhitungan bulk density tanah

Bulk density atau bobot isi tanah dapat dihitung dengan mengambil sampel tanah pada setiap perlakuan yang dihitung dengan persamaan :

Vt Bk BD= ... (3) Dimana : BD = bulk density (gr/cm3) Bk = berat kering (gr) Vt = volume total (cm3)

Perhitungan nilai bulk density dilakukan pada kedalaman 5 cm, 15 cm, dan 25 cm.

- Perhitungan tahanan penetrasi tanah

Pengukuran tahanan penetrasi tanah dilakukan sebelum dan sesudah panen dengan menggunakan penetrometer SR-2 pada kedalaman 5 cm, 15 cm, dan 25 cm. Perhitungan tahanan penetrasi untuk tiap tekanan menggunakan persamaan : Ak Fp Tp= ... (4) Dimana : Tp = tahanan penetrasi (kgf/cm2)

Fp = gaya penetrasi terukur pada penetrometer (kgf) Ak = luas penampang kerucut (cm2)

(8)

- Pengukuran Kebutuhan Draft Aktual pengolahan Tanah

Pengukuran draft pengolahan dengan bajak piring menggunakan load cell yang dihubungkan dengan handystrain meter. Traktor uji yang menarik implement bajak digandengkan dengan traktor penarik (Gambar 9). Traktor penarik dihubungkan dengan traktor uji melalui rantai penghubung yang dipasangkan load cell untuk mengukur gaya tariknya. Draft pembajakan adalah selisih dari gaya tarik ketika bajak dioperasikan dengan gaya tarik ketika bajak tidak dioperasikan. Persamaan yang digunakan untuk menghitung draft aktual adalah :

α cos 1000 8 . 9 ) ( × ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − × = Ds Do aktual D ... (5) Dimana :

D aktual = draft aktual (kN)

Ds = nilai draft yang terbaca pada handystrain meter saat bajak beroperasi (kgf)

Do = nilai draft yang terbaca pada handystrain meter saat bajak tidak beroperasi (kgf)

α = sudut tarik - Pengukuran Slip Roda Traktor

Slip putaran roda traktor dihitung dengan persamaan : % 100 (%)= − × So Si So Slip ... (6) Dimana :

So = jarak putaran roda tanpa beban pada permukaan rata (m) Si = jarak putaran roda traktor dengan beban (m)

Gambar 9. Sistem Pengukuran Draft di Lapangan. Load cell

(9)

F. ANALISIS DATA

Untuk mengetahui nyata tidaknya pengaruh perlakuan dilakukan analisis ragam pada taraf uji 5 persen. Sedangkan untuk melihat perbedaan antar taraf perlakuan yang berlaku digunakan uji Duncan.

Gambar

Gambar 4  Alat-alat penelitian : penetrometer SR-2 (a), pengambil                    ring sampel tanah (b),  load cell (c),  handy strain meter (d),                    pita ukur (e), kabel handy strain meter (f)
Gambar 5  Bahan organik kompos “tumaritis”.
Gambar  7   Tata letak areal percobaan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pengamatan, frekuensi perilaku harian terbanyak moyet hitam sulawesi betina dan jantan ialah perilaku istirahat, diikuti dengan perilaku makan, bergerak,

Prinsip kerja dari metode observasi visual adalah berdasarkan profil hormon progesteron yang sering digunakan sebagai indikator status kebuntingan, apabila ternak betina bunting

Begitu juga yang terjadi pada Rumah Sakit Onkologi, untuk mewujudkan visi dan misi rumah sakit juga diperlukan adanya sumber daya manusia yang handal, professional dan

Berdasarkan hasil penelitian ini dukungan perawat dan keluarga dalam asupan nutrisi dan cairan pada pasien demam berdarah dengue dapat dijadikan sebagai masukan dalam

dpl sangat cocok untuk ditanami stroberi dengan suhu rata C. Sebagian besar penduduk Kampung Langkop adalah petani stroberi. Beberapa petani stroberi juga berperan sebagai

O., 2007, Penentuan Daya dan Tipe Hambatan Senyawa Asam 4-fenilsinamat terhadap Enzim Tirosinase dengan Asam Sinamat sebagai Pembanding, Skripsi Sarjana Farmasi, Fakultas

Levamisole HCl sangat efektif untuk memberantas cacing pada saluran pencernaan, sedangkan selenium selain berperan sebagai anti oksidan pada sel tubuh, juga sangat dibutuhkan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku pasien DM tentang upaya pengontrolan kadar glukosa darah di ruang lingkup yang lebih kecil,