• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Pada bab ini dijelaskan mengenai teori-teori yang digunakan sebagai landasan teori dalam pembahasan di bab berikutnya. Teori ini akan terbagi dalam teori umum dan teori khusus

2.1. Teori-teori Umum

Pada sub bab ini membahas mengenai beberapa teori umum yang digunakan da-lam penelitian untuk mendukung proses testing.

(2)

2.1.1. COBIT

COBIT (Control Objective for Information and Related Technology) [10]merupakan suatu kerangka kerja dan standar kelola TI yang juga merupakan sekumpulan pengukuran yang telah diakui secara umum untuk proses management TI yang dibuat oleh ISACA dan ITGI – lembaga non profit yang bergerak di bidang IT Governance. COBIT ditujukan unutk membantu para manager, auditor, dan para pengguna TI memaksimalkan keuntungan yang diperoleh dari penggunaan TI dan juga membantu membantu tata kelola TI (IT Governance) yang tepat. COBIT menyediakan kerangka good practice pada setiap domain dan proses TI yang disediakan dengan struktur yang logis (mulai dari perencanaan hingga evaluasi. Good practices pada COBIT merepresentasikan consensus para ahli TI. COBIT lebih difokuskan kepada control suatu pengelolaan TI. Good practices tersebut akan mengoptimalkan investasi TI sehingga memastikan kelangsungan TI dan mengukur kekurangan yang ada.

Orientasi COBIT terdiri dari tujuan bisnis yang terhubung dengan tujuan TI, yang menyediakan metrik dan maturity model untuk mengukur pencapaian pengelolaan TI terhadap tujuan bisnis.

Pada tahun 2000 terbentuk ITGI (IT Governance Institute) yang secara resmi menjadi penerbit dari COBIT. COBIT merupakan model standar yang dapat dijadikan sebagai alat dalam membuat sebuah tata kelola TI suatu organisasi. Beberapa manfaat menerapkan COBIT sebagai kerangka kerja tata kelola TI:

1. Pengarahan yang lebih baik mengenai TI dan berdasarkan fokus proses bisnis 2. Suatu pandangan yang dapat dimengerti management mengenai kontribusi TI 3. Suatu pandangan yang lebih jelas mengenai kepemilikan dan tanggung jawab

mengenai TI dan berdasarkan orientasi proses.

4. Berbasiskan bahasa yang mudah dimengerti pihak management 5. Pemenuhan terhadap kebutuhan control terhadap TI

(3)

Prinsip dasar dari COBIT adalah sumber daya TI (IT Resources), aplikasi (Applications), Sumber daya manusia (People) dikelola oleh proses TI untuk mencapai tujuan TI (IT Goals) yang menjawab tuntutan pengelolaan TI dan tujuan bisnis organisasi. COBIT difokuskan pada hal apa saja yang dibutuhkan untuk pencapaian management dan kontrol yang baik terhadap TI dan diposisikan sebagai panduan

Gambar 2.1 Gambar Prinsip dasar COBIT 4

COBIT terdiri dari kumpulan aktivitas dan kegiatan (detailed Control objectives) yang dapat diterapkan dalam pengelolaan TI yang secara keseluruhan berjumlah 318 kegiatan, terbagi ke dalam 34 proses TI (High-level control objectives) dan 4 domain pengelolaan TI , yaitu

Plan and Organize (PO) – menyangkut proses dan aktivitas terkait dengan perencanaan dan pengorganisasian berbagai sumber daya terkait dengan teknologi informasi.

Acquire and Implement (AI) – Domain ini menitikberatkan pada proses pemilihan, pengadaan dan penerapan teknologi informasi yang digunakan

Deliver and Support (DS) – domain ini menitikberatkan pada proses pelayanan TI dan dukungan teknisnya yang juga menyangkut proses dan aktivitas terkait dengan pemeliharaan dan pemberian dukungan terhadap para stakeholder atau user teknologi informasi

Monitor and Evaluate (ME) – Domain ini menitikberatkan pada proses dan aktivitas terkait dengan pengawasan dan evaluasi mekanisme management teknologi informasi.

(4)

Keempat domain tersebut mewakili seluruh proses management dalam pengelolaan TI mulai dari perencanaan (PO), pengadaan dan implementasi (AI), instalasi dan dukungan teknis (DS) hingga proses pengawasan dan evaluasi dari system informasi (ME).

Lee (2014) berpendapat bahwa aspek manusia merupakan sumber risiko yang paling utama dan segala penyalahgunaan keputusan tergantung pada moralitas individu-individunya. Untuk itu,menurut Cascarino (2012), sistem pengendalian internal merupakan tindakan yang diambil oleh manajemen guna meningkatkan kemungkinan tercapainya tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Dengan memperhatikan hubungan keterkaitan yang sangat jelas dan gambkang antara proses teknologi informasi yang ada, maka merupakan suatu bagi segenap management dan pimpinan perusahaan untuk memperhatikan dan mempertimbangkan sungguh-sungguh keputusan untuk melakukan penilaian dan perbaikan proses pengelolaan TInya.

Dalam beberapa penelitian sebelumnya,penggunaan COBIT digunakan untuk melihat tingkat kematangan dan pemanfaatan Sistem Informasi yang dapat dianalisis melalui hubungan antar variable yang menentukan keberhasilan penggunaan system informasi. Tanuwijaya dan Sarno[3] melakukan perbandingan kematangan model COBIT dan Model Persamaan Struktural untuk Mengukur Keselarasan antara Universitas Akademik Peraturan dan Teknologi Informasi Goals. sedangkan Darwas [9] belajar tentang peran Model Kematangan Sistem Informasi menggunakan COBIT Kerangka di Rencana dan Mengatur Domain. DeVos,Landeghem, & Deschoolmeester [4] [5] dilakukan studi untuk menerapkan dan sukses implementasi sistem informasi dan baik IT governance di UKM (Usaha Kecil dan Menengah Usaha).

Di dalam COBIT, terdapat beberapa pengukuran yang dimungkinkan:

Tingkat kematangan (maturity level) : yang memungkinkan untuk identifikasi keadaan pengelolaan dan peningkatan yang bisa dilakukan untuk tiap-tiap proses TI

Metriks dan tujuan kinerja: untuk proses-proses TI, mendemostrasikan bagaimana proses-proses tersebut memenuhi tujuan bisnis dan TI.

Tujuan Aktivitas: untuk memungkinkan kinerja proses yang efektif

2.2. Teori-teori Khusus

(5)

Dalam buku software engineering buatan roger s.pressman dijelaskan bagaimana untuk menghasilkan perangkat lunak yang berkualitas tinggi. Philip Crosby, dalam buku monumentalnya memberikan jawaban “apakah yang dimaksud Software Quality Assurance?”.

Masalah quality management adalah bukan apa orang yang tidak tahu tentang hal tersebut, akan tetapi apa yang mereka pikir mereka tahu. Dalam hal ini, kualitas memiliki banyak kesamaan dengan seks, diperuntukkan untuk semua orang (dengan kondisi tertentu). Semua orang merasa mengerti hal tersebut (meskipun mereka tidak ingin menjelaskannya), setiap orang berpikir eksekusi hanya masalah mengikuti kecenderungan alami. Beberapa software developer tetap percaya bahwa kualitas perangkat lunak yang mereka buat adalah sesuatu yang mulai dikhawatirkan setelah proses koding telah dihasilkan. Software quality assurance adalah payung dari segala aktivitas yang diterapkan pada setiap langkah dalam proses membangun perangkat lunak. Software quality assurance didefinisikan sebagai orang yang memiliki pola terencana dan sistematis yang diperlukan untuk memastikan kualitas dari perangkat lunak.

2.2.2. Automation Testing

Automation Testing adalah seorang tester yang menulis script dan menggunakan perangkat lunak lain[2]. Salah satu contoh software automation testing adalah HP Unified Functional Testing(UFT). HP UFT adalah alat pengujian fungsional yang paling cocok untuk pengujian regresi aplikasi. Software ini termasuk software berbayar yang dimiliki HP(Hewlett Packard),salah satu alat yang popular di market[1]. Alat uji ini memiliki salah satu fungsi yaitu menyimpan screenshoot dari setiap halaman navigasi selama proses eksekusi,sehingga dapat digunakan untuk bukti penyelesaian pengujian.

(6)

Gambar 2.2 Mekanisme HP UFT

Salah satu perusahaan yang menggunakan HP UFT adalah JetBlue Flight.

“JetBlue implemented HP Quality Center, QTP, and LoadRunner software to automate its applications testing processes. This allowed the company to reduce its testing costs by 73% and its post-production failures by 80%.”

Software automation lainnya adalah selenium. Selenium adalah web browser automation[2]. Software ini termasuk software gratis. Selenium juga mensupport beberapa vendor besar yang mengambil engine selenium dari browser. Selenium bisa diinstall di browser Mozilla firefox dan bisa digunakan untuk testing program menggunakan berbagai bahasa pemrograman seperti java,csharp,phython,php,perl dan javascript.

Selenium sendiri terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu selenium versi 1.0 atau yang lebih sering dikenal sebagai selenium RC dan selenium versi 2.0 atau disebut juga selenium Web Driver. Selenium RC adalah aplikasi yang dikembangkan sendiri oleh tim seleniumnya sendiri. Salah satu versi yang paling familiar dan banyak digunakan adalah selenium IDE.

(7)

2.2.2.1

.

Instalasi Software Automation HP UFT

HP UFT memiliki beberapa software prerequisite, antara lain: 1. .Net Framework 4.5.1

2. Mozilla Firefox 43.0.4

3. Microsoft Script debugger v1.0 4. IE versi 11

Berikut adalah proses instalasi .net: Framework 4.5.1

1. Download .net framework 4.5.1 dari url https://www.microsoft.com/en-us/download/details.aspx?id=40779

2. Klik Run Pada file .net framework yang terdownload

Gambar 2.3 Run .Net Framework 4.5.1

(8)

4. Proses instalasi .net framework sedang berjalan

Gambar 2.5 Install .net framework

Berikut adalah proses installasi Mozilla firefox: 1. Download Mozilla dari url

https://www.mozilla.org/enUS/firefox/43.0.4/releasenotes/ 2. Run setup dan klik yes pada form layar

(9)

2.2.2.2.Instalasi Software Automation Selenium IDE

Pemanfaatan Automation testing dapat digunakan untuk mengefisiensikan waktu dan budget suatu proses testing ketika akan dilakukan test regresi[7].

Berikut adalah proses instalasi selenium IDE 1. Download seleniumIDE di url

https://addons.mozilla.org/en-US/firefox/addon/selenium-ide/versions/?page=1#version-2.9.1.1-signed

2. Drag and drop selenium_ide-2.9.1-fx.xpi 3. Klik install

Gambar 2.7 Gambar Install SeleniumIDE

4. SeleniumIDE dapat di running di browser Mozilla dengan cara klik tools dan pilih seleniumIDE

Gambar

Gambar 2.1 Gambar Prinsip dasar COBIT 4
Gambar 2.3 Run .Net Framework 4.5.1
Gambar 2.5 Install .net framework
Gambar 2.7 Gambar Install SeleniumIDE

Referensi

Dokumen terkait

Pengamatan morfologi spermatozoa menggunakan pewarnaan Williams lebih mudah diamati karena dalam proses pewarnaan terdapat tahap pencucian preparat yang telah

Berdasarkan pembahasan hasil analisis data maka dapat ditarik kesimpulan bahwa struktur kepemilikan institusional berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan dividen pada

Berjalannya suatu Wilayah pasti tak lepas dari sebuah lembaga kemasyarakatan karena pasti lembaga kemasyarakatan -lah yang menjadi tolak ukur kemajuan dalam suatu wilayah. Wilayah

14.00 - Selesai Panja L Rapat Tim Perumus dan Tim Sinkronisasi Komisi VIII DPR-RI mengenai RUU tentang Penanggulangan Bencana dengan Tim Perumus dan Tim

Bahwa apa yang dinyatakan Tergugat dalam angka (6) dan (7) merupakan pembohongan besar dan berusaha untuk melakukan pembodohan kepada staff, pegawai dan

Pada berat basah dan berat kering berangkasan tanaman jahe emprit dengan perlakuan ekstrak daun kamboja merah menunjukkan pengaruh yang sangat nyata, sedangkan ekstrak daun

Abstrak Pada kasus-kasus aktual di lapangan, penelitian mengenai kondisi air tanah adalah sulit untuk dilakukan, sehingga untuk mempelajari lebih lanjut mengenai tinggi muka air

berbentuk benang dengan penampang melintang yang umumnya berbentuk berbentuk benang dengan penampang melintang yang umumnya berbentuk bulat, sedangkan kepala sari,