(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan III-1
BAB 3
ARAHAN KEBIJAKAN & RENCANA
STRATEGIS INFRASTRUKTUR BIDANG
CIPTA KARYA
3.1. Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya dan Arahan Penataan Ruang
Rencana Tata Ruang Wilayah memuat arahan struktur ruang dan pola ruang. Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hirarkis memiliki hubungan fungsional, sedangkan pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budidaya.
Pembangunan bidang Cipta Karya harus memperhatikan arahan struktur dan pola ruang yang tertuang dalam RTRW, selain untuk mewujudkan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan juga dapat mewujudkan tujuan dari penyelenggaraan penataan ruang yaitu keharmonis antara lingkungan alam dan lingkungan buatan, keterpaduan dalam penggunaan sumberdaya alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan sumberdaya manusia, serta pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang
3.1.1. Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Dalam rangka mewujudkan kawasan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan, konsep perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya disusun dengan berlandaskan pada berbagai peraturan perundangan dan amanat perencanaan pembangunan. Untuk mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman, Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota perlu memahami arahan kebijakan tersebut, sebagai dasar perencanaan, pemrograman, dan pembiayaan pembangunan Bidang Cipta Karya.
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan III-2 pembangunan Bidang Pekerjaan Umum, serta amanat internasional. Konsep perencanaan ini disajikan dalam gambar 2.1.
Dalam pelaksanaannya, pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya dihadapkan pada beberapa isu strategis, antara lain bencana alam, perubahan iklim, kemiskinan, reformasi birokrasi, kepadatan penduduk perkotaan, pengarusutamaan gender, serta green economy. Disamping isu umum, terdapat juga permasalahan dan potensi pada masing- masing daerah, sehingga dukungan seluruh stakeholders pada penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya sangat diperlukan.
Sumber : Direktorat Bina Program,2014
Gambar 2.1 Konsep Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Infrastruktur permukiman memiliki fungsi strategis dalam pembangunan nasional karena turut berperan serta dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi angka kemiskinan, maupun menjaga kelestarian lingkungan. Oleh sebab itu, Ditjen Cipta Karya berperan penting dalam implementasi amanat kebijakan pembangunan nasional.
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan III-3 waktu 2005-2025. Dalam dokumen tersebut, ditetapkan bahwa Visi Indonesia pada tahun 2025 adalah “Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur”. Dalam penjabarannya RPJPN mengamanatkan beberapa hal sebagai berikut dalam pembangunan bidang Cipta Karya, yaitu:
a. Dalam mewujudkan Indonesia yang berdaya saing maka pembangunan dan
penyediaan air minum dan sanitasi diarahkan untuk mewujudkan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat serta kebutuhan sektor-sektor terkait lainnya, seperti industri, perdagangan, transportasi, pariwisata, dan jasa sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi. Pemenuhan kebutuhan tersebut dilakukan melalui pendekatan tanggap kebutuhan (demand responsive approach) dan pendekatan terpadu dengan sektor sumberdaya alam dan lingkungan hidup, sumber daya air, serta kesehatan.
b. Dalam mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan maka pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang berupa air minum dan sanitasi diarahkan pada (1) peningkatan kualitas pengelolaan aset (asset management) dalam penyediaan air minum dan sanitasi, (2) pemenuhan kebutuhan minimal air minum dan sanitasi dasar bagi masyarakat, (3) penyelenggaraan pelayanan air minum dan sanitasi yang kredibel dan profesional, dan (4) penyediaan sumber-sumber pembiayaan murah dalam pelayanan air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin.
c. Salah satu sasaran dalam mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan
berkeadilan adalah terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukungnya bagi seluruh masyarakat untuk mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh. Peran pemerintah akan lebih difokuskan pada perumusan kebijakan pembangunan sarana dan prasarana, sementara peran swasta dalam penyediaan sarana dan prasarana akan makin ditingkatkan terutama untuk proyek-proyek yang bersifat komersial.
d. Upaya perwujudan kota tanpa permukiman kumuh dilakukan pada setiap
tahapan RPJMN, yaitu:
RPJMN ke 2 (2010-2014) : Daya saing perekonomian ditingkatkan melalui
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan III-4 antara pemerintah dan dunia usaha dalam pengembangan perumahan dan permukiman.
RPJMN ke 3 (2015-2019) : Pemenuhan kebutuhan hunian bagi seluruh
masyarakat terus meningkat karena didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang dan berkelanjutan, efisien, dana kuntabel. Kondisi itu semakin mendorong terwujudnya kota tanpa permukiman kumuh.
RPJMN ke 4 (2020-2024) : terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi
dengan prasarana dan sarana pendukung sehingga terwujud kota tanpa permukiman kumuh.
Tema besar RPJMN 3 adalah daya saing (competitiveness), dengan demikian selayaknya ketersediaan layanan infrastruktur, khususnya infrastruktur dasar (jalan, air dan listrik) sudah terpenuhi terlebih dahulu.
Beberapa arahan dalam pembangunan bidang infrastruktur adalah sebagai berikut :
Terpenuhinya penyediaan air minum untuk memenuhi kebutuhan dasar
masyarakat (100% akses kepada sumber-sumber air minum)
Pemenuhan kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana
pendukung, didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang dan berkelanjutan, efisien dan akuntable (kota tanpa permukiman kumuh).
Ketersediaan infrastruktur yang sesuai dengan rencana tata ruang.
Berkembangnya jaringan infrastruktur transportasi.
Konservasi sumber daya air yang mampu menjaga keberlanjutan fungsi sumber
daya air dan pengembangan sumber daya air.
Pengembangan infrastruktur perdesaan, terutama untuk mendukung
pembangunan pertanian.
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan III-5 a. Menyusun dan melaksanakan kebijakan dan strategi pada tingkat kabupaten/kota di bidang perumahan dan kawasan permukiman dengan berpedoman pada kebijakan dan strategi nasional dan provinsi.
b. Menyusun dan rencana pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
c. Menyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi terhadap
pelaksanaan kebijakan kabupaten/kota dalam penyediaan rumah,
perumahan, permukiman, lingkungan hunian, dan kawasan permukiman. d. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan
peraturan perundang-undangan, kebijakan,strategi, serta program di bidang perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
e. Melaksanakan kebijakan dan strategi pada tingkat kabupaten/kota.
f. Melaksanakan melaksanakan peraturan perundang-undangan serta kebijakan dan strategi penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
g. Melaksanakan peningkatan kualitas perumahan dan permukiman.
h. Melaksanakan kebijakan dan strategi provinsi dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman berpedoman pada kebijakan nasional.
i. Melaksanakan pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan dan kawasan permukiman.
j. Mengawasi pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional dan provinsi di bidang perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota. k. Menetapkan lokasi Kasiba dan Lisiba.
Adapun wewenang Pemerintah Kabupaten/Kota dalam menjalankan tugasnya yaitu :
a. Menyusun dan menyediakan basis data perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
b. Menyusun dan menyempurnakan peraturan perundang-undangan bidang perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan III-6 d. Melaksanakan sinkronisasi dan sosialisasi peraturanperundang-undangan serta kebijakan dan strategi penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
e. Mencadangkan atau menyediakan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi MBR.
f. Menyediakan prasarana dan sarana pembangunan perumahan bagi MBR pada tingkat kabupaten/kota.
g. Memfasilitasi kerjasama pada tingkat kabupaten/kota antara pemerintah kabupaten/kota dan badan hukum dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman.
h. Menetapkan lokasi perumahan dan permukiman sebagai perumahan kumuh dan permukiman kumuh pada tingkat kabupaten/kota.
i. Memfasilitasi peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh pada tingkat kabupaten/kota.
Disamping mengatur tugas dan wewenang, UU ini juga mengatur penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman, pemeliharaan dan perbaikan, pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh, penyediaan tanah pendanaan dan pembiayaan, hak kewajiban dan peran masyarakat. UU ini mendefinisikan permukiman kumuh sebagai permukiman yang tidak layak huni karena ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat. Untuk itu perlu dilakukan upaya pencegahan, terdiri dari pengawasan, pengendalian, dan pemberdayaan masyarakat, serta upaya peningkatan kualitas permukiman, yaitu pemugaran, peremajaan, dan permukiman kembali.
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan III-7 bangunan dan persyaratan keandalan bangunan gedung. Persyaratan tata bangunan meliputi persyaratan peruntukan dan intensitas bangunan gedung, arsitektur bangunan gedung, dan persyaratan pengendalian dampak lingkungan, yang ditetapkan melalui Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL).
Disamping itu, peraturan tersebut juga mengatur beberapa hal sebagai berikut :
a. Keseimbangan, keserasian, dan keselarasan bangunan gedung dengan
lingkungannya harus mempertimbangkan terciptanya ruang luar bangunan gedung, ruang terbuka hijau yang seimbang, serasi, dan selaras dengan lingkungannya. Disamping itu, sistem penghawaan, pencahayaan, dan pengkondisian udara dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip penghematan energi dalam bangunan gedung (amanat green building).
b. Bangunan gedung dan lingkungannya yang ditetapkan sebagai cagar budaya sesuai dengan peraturan perundang-undangan harus dilindungi dan dilestarikan. Pelaksanaan perbaikan, pemugaran, perlindungan, serta pemeliharaan atas bangunan gedung dan lingkungannya hanya dapat dilakukan sepanjang tidak mengubah nilai dan/atau karakter cagar budaya yang dikandungnya.
c. Penyediaan fasilitas dan aksesibilitas bagi penyandang cacat dan lanjut usia merupakan keharusan bagi semua bangunan gedung.
UU No. 18 Tahun 2008 menyebutkan bahwa pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya. Pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga dilakukan dengan pengurangan sampah, dan penanganan sampah. Upaya pengurangan sampah dilakukan dengan pembatasan timbunan sampah, pendauranulang sampah, dan pemanfaatan kembali sampah. Sedangkan kegiatan penanganan sampah meliputi :
a. pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah sesuai dengan
jenis, jumlah, dan/atau sifat sampah,
b. pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah dari sumber
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan III-8
c. pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari sumber dan/atau dari
tempat penampungan sampah sementara atau dari tempat pengolahan sampah terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir,
d. pengolahan dalam bentuk mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah
sampah,
e. pemrosesan akhir sampah dalam bentuk pengembalian sampah dan/atau residu
hasil pengolahan sebelumnya kembali ke lingkungan secara aman.
Undang-undang tersebut juga melarang pembuangan sampah secara terbuka di tempat pemrosesan akhir. Oleh karena itu, Pemerintah daerah harus menutup tempat pemrosesan akhir sampah yang menggunakan sistem pembuangan terbuka dan mengembangkan TPA dengan sistem controlled landfill ataupun sanitary landfill.
3.1.2. Arahan Penataan Ruang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) disusun melalui Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008. RTRWN ini dijadikan sebagai pedoman untuk :
a. Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang nasional,
b. Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah nasional,
c. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah nasional,
d. Perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan antar
wilayah provinsi, serta keserasian antar sektor, e. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi,
f. Penataan ruang kawasan strategis nasional,dan
g. Penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota.
Sesuai dengan arahan pada PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Pusat Kegiatan Nasional atau PKN adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala internasional, nasional, atau beberapa provinsi. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan eksport-import atau pintu gerbang menuju kawasan internasional; kegiatan industri dan jasa serta simpul transportasi.
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan III-9 provinsi atau beberapa kabupaten, seperti : kegiatan ekspor-impor, pusat kegiatan industri dan jasa, simpul transportasi.
Adapun Penetapan Lokasi Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) di wilayah Provinsi Kalimantan Barat berdasarkan PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRWN disajikan pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.1. Penetapan Lokasi Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dan Pusat Kegiatan Strategis Nasional
PROVINSI PKN PKW PKSN
Kalimantan Barat Pontianak Mempawah, Singkawang, Sambas, Ketapang, Putussibau, Entikong
Paloh, Jagoibabang, Nanga Badau, Entikong, Jasa
Sesuai dengan arahan pada PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Pusat Kegiatan Strategis Nasional atau PKSN adalah kawasan perkotaan yang di tetapkan untuk mendorong pengembangan kawasan perbatasan negara. Kabupaten Melawi tidak memiliki perbatasan darat dengan negara lain, sehingga Kabupaten Melawi tidak memiliki pusat kegiatan strategis nasional (PKSN). Sesuai dengan arahan pada Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Kawasan Strategis Nasional (KSN) adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia. Penetapan Kawasan Strategis Nasional dilakukan berdasarkan beberapa kepentingan, yaitu :
a. pertahanan dan keamanan
b. pertumbuhan ekonomi
c. sosial dan budaya
d. pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi
e. fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
RTRW KSN ditetapkan melalui Perpres. Dan sampai saat ini RTRW KSN yang sudah ditetapkan ada 7 wilayah yakni :
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan III-10 b. Perpres No. 45 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan
Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan;
c. Perpres No. 55 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Makassar, Maros, Sungguminasa, Takalar;
d. Perpres No. 62 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Medan, Binjai, DeliSerdang, dan Karo;
e. Perpres No. 86 Tahun 2011 tentang Pengembangan Kawasan Strategis dan Infrastruktur Sela tSunda;
f. Perpres No. 87 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Batam, Bintan,
dan Karimun.
3.1.3. Arahan Wilayah Pengembangan Strategis
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan III-11
3.1.4. Arahan Rencana Pembangunan Daerah
Dalam memantapkan strategi pembangunan daerah, Pemerintah Kabupaten Melawi telah memperhatikan dan mempertimbangkan permasalahan yang merupakan isu strategis yang dihadapi dalam rangka pencapaian visi dan misi agar lebih efektif dan efisien. Dengan memperhatikan isu strategis yang telah di gambarkan pada bab sebelumnya maka ditetapkan tujuan untuk lima tahun kedepan.
Tujuan merupakan hasil akhir yang akan dicapai dalam kurun waktu satu sampai lima tahun, yang menggambarkan arah strategis organisasi. Tujuan diperlukan guna meletakkan kerangka prioritas dengan memfokuskan arah semua program dan aktivitas organisasi pada pencapaian misi.
Sebagai penjabaran dari misi, tujuan harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai dimasa mendatang. Dengan demikian tujuan dapat bersifat kualitatif dan kuantitatif, harus searah dengan visi dan misi organisasi, merupakan jawaban atas prioritas permasalahan, mencakup jangka waktu relatif panjang, serta menunjukkan secara jelas arah program. Untuk penetapan tujuan, diperlukan suatu alat bantu berupa metode atau analisis yang dapat memberikan suatu rujukan teoritis dalam menggambarkan situasi dan kondisi Kabupaten Melawi. Salah satu metode atau analisis yang dianggap valid dan relible memberikan bantuan untuk memahami situasi dan kondisi Kabupaten Melawi adalah metode Strength, Weaknesses, Opportunity dan Threaths (SWOT), yang akan mencermati lingkungan strategis Pemerintah Kabupaten Melawi, baik lingkungan intern maupun ekstern Pemerintah Kabupaten Melawi. Dari pencermatan lingkungan intern dan ekstern ini akan diperoleh strategi yang akan menentukan faktor-faktor kunci keberhasilan guna memberikan rambu-rambu dalam menetapkan tujuan.
Agar dapat mengukur pencapaian tujuan suatu periode tertentu diperlukan adanya indikator kinerja tujuan, yang pada hakekatnya merupakan benefit atau impacts dari suatu kegiatan. Untuk keperlua ini dibutuhkan adanya sistem pengukuran kinerja yang berlaku untuk seluruh instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Melawi.
Suatu instansi pemerintah dalam menetapkan tujuan harus memperhatikan kriteria: Cukup jelas
Diselaraskan dengan Visi dan Misi
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan III-12 Menggambarkan hasil yang ingin dicapai
Mengakomodasi isu strategis yang dihadapi
Mencerminkan “Core Area” dimana organisasi berperan. Adapun tujuan Pemerintah Kabupaten Melawi sebagai berikut :
1. Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai misi pertama, yaitu “Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui peningkatan pendidikan dan derajat kesehatan masyarakat serta nilai moral keagamaan agar terwujud masyarakat yang tangguh, dinamis, kreatif” adalah :
Peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan yang lebih berkualitas.
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
Meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan sosial
Meningkatkan iman, taqwa, rasa percaya dan harmonis antar umat
beragama
2. Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai misi kedua, yaitu “Mewujudkan perekonomian berbasis potensi sumberdaya daerah dengan menumbuhkembangkan
Sektor Pertanian, Perdagangan, serta Pertambangan” adalah:
Meningkatkan industri dan perdagangan yang didukung oleh pengembangan
usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi.
Meningkatkan profesionalisme tenaga kerja dalam rangka memasuki pasar
global.
Mengembangkan ketahanan pangan yang berbasis agribisnis yang diperkuat oleh pengelolaan hutan dan perkebunan yang optimal.
Meningkatkan pengelolaan, pembinaan dan pengawasan usaha
pertambangan.
Meningkatkan sarana dan prasarana guna mendukung kelancaran
transportasi.
Meningkatkan kualitas lingkungan hidup.
Meningkatkan sarana dan prasarana umum dan perumahan.
Mengembangkan daya tarik kepariwisataan untuk mendukung
perekonomian daerah.
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan III-13 tinggi etika, moral, hak asasi manusia, dan mengedepankan supremasi hukum” adalah:
Terciptanya lingkungan kehidupan masyarakat yang aman, tertib dan rukun
berdasarkan hukum.
4. Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai misi keempat yaitu “Mewujudkan Aparatur Pemerintah Kabupaten Melawi yang Kreatif, Produktif, Visioner, Profesional, Bersih,
dan Akuntabel guna memberikan Pelayanan Prima kepada Masyarakat” adalah:
Mewujudkan aparatur pemerintah yang profesional dan bersih serta
terlaksananya akuntabilitas.
Meningkatkan kualitas pelayanan kepada aparatur dan masyarakat.
Strategi merupakan cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Strategi ini akan memperjelas pemikiran-pemikiran secara konseptual, analitis, realistis, rasional, dan komprehensif tentang berbagai langkah yang diperlukan untuk memperlancar pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Strategi meliputi penetapan kebijaksanaan dan program yang menunjukkan konsekuensi yang jelas sebagai suatu sistem operasional dari aktivitas organisasi guna mencapai tujuan dan sasaran dalam rangka mewujudkan visi serta misi.
Kebijaksanaan yang ditempuh merupakan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati pihak-pihak di lingkungan Pemerintah Kabupaten Melawi dan ditetapkan oleh pimpinan untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk bagi setiap kegiatan agar tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran, tujuan, misi dan visi.
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan III-14 Tabel 4.1 Kebijakan dalam rangka pencapaian sasaran Kabupaten Melawi
No SASARAN KEBIJAKAN
1 1 Meningkatnya akses masyarakat terhadap pendidikan dan meningkatnya mutu pendidikan
Meningkatnya perluasan dan pemerataan jalur formal dan non formal baik umum maupun kejuruan yang berkualitas dengan meningkatkan relevansi pendidikan dengan kebutuhan tenaga kerja
2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
Pembangunan kesehatan teruatama diarahkan pada peningkatan jumlah, jaringan dan kualitas puskesmas; peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan terutama bagi penduduk miskin; peningkatan sosialisasi kesehatan
Meningkatnya Keluarga Kecil Berkualitas
Pembangunan keluarga berencana diarahkan untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk serta meningkatkan keluarga kecil berkualitas
Meningkatnya kualitas dan partisipasi pemuda dan meningkatnya kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat serta prestasi olah raga.
Mendorong peran generasi muda dalam pembangunan
3 Meningkatnya perlindungan dan kesejahteraan sosial serta pemberdayaan masyarakat
Perlindungan dan kesejahteraan sosial dan pemberdayaan masyarakat yang memperhatikan keserasian kebijakan nasional dan daerah serta kesetaraan gender
4 Meningkatnya kesadaran akan nilai-nilai agama
Meningkatkan kerukunan hidup antar umat beragama, peran serta fungsi-fungsi lembaga-lembaga keagamaan, dan memberi kemudahan untuk melaksanakan
ibadahnya, termasuk memberikan kesempatan yang luas kepada masyarakat ikut berpartisipasi.
2 1 Berkembangnya perdagangan daerah Mendorong pengembangan sistem pemasaran dan pengawasan barang/jasa secara merata dan profesional
Berkembangnya UMKM, Industri kecil dan menengah serta koperasi
Mendorong pengembangan usaha UMKM, industri kecil dan menengah serta koperasi melalui peningkatan kualitas SDM dan perkuatan modal uasha
2 Meningkatnya kualitas tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar
Mengoptimalkan sinergi antara pengusaha dan tenaga kerja serta perluasan kesempatan kepada masyarakat untuk meningkatkan keterampilannya sebagai upaya peningkatan daya saing tenaga kerja
3 Meningkatnya produktivitas dan kualitas produk komoditi unggulan bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura, peternakan dan perikanan yang didukung oleh pengairan yang memadai
Mengembangkan potensi pertanian dengan prioritas komoditas unggulan
Mengembangkan potensi peternakan Mengembangkan potensi perikanan,
Mengembangkan pengelolaan konservasi sungai, danau dan sumber air lainnya
Meningkatkan pelayanan penyediaan dan pengelolaan air baku serta pengendalian banjir Meningkatnya produktivitas dan Mengembangkan potensi kehutanan
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan III-15
No SASARAN KEBIJAKAN
kualitas komoditi produk unggulan bidang kehutanan dan perkebunan
4 Meningkatnya pembinaan dan pengendalian usaha pertambangan rakyat, bahan bakar dan energi
Perlindungan dan kesejahteraan sosial dan pemberdayaan masyarakat yang memperhatikan keserasian kebijakan nasional dan daerah serta kesetaraan gender
5 Tersedianya sarana dan prasarana transportasi darat, sungai, dan penyeberangan secara memadai dengan dukungan pos dan telekomonukasi yang mantap
Mengembangkan sarana dan prasarana transportasi darat, sungai dan penyeberangan untuk meningkatkan aktivitas perdagangan, produksi dan pemasaran guna mendukung pertumbuhan perekonomian daerah
6 Meningkatnya pengelolaan lingkungan hidup
Mendorong peranserta masyarakat dan dunia usaha untuk menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup
7 Meningkatnya kualitas perumahan dan kawasan pemukiman yang memenuhi syarat
Mendorong peranserta masyarakat dalam menciptakan lingkungan pemukiman yang sehat
8 Meningkatnya pariwisata dengan memanfaatkan potensi budaya daerah
Mengembangkan objek dan daya tatik pariwisata yang berbasis budaya daerah
3 1 Meningkatnya peran serta masyarakat dalam memelihara keamanan dan ketertiban
Mendorong kesadaran masyarakat untuk menciptakan kondisi kondusif, stabil, aman dan tertib, menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan kelompok masyarakat yang berwawasan kebangsaan
4 1 Terciptanya kelembagaan
pemerintahan yang efesien dan efektif didukung saranandan prasarana yang memadai.
Mengembangkan struktur organisasi/perangkat daerah yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah dengan memperhatikan partisipasi masyarakat
2 Meningkatnya kreativitas, produktivitas dan profesionalisme aparatur
Memberikan kesempatan kepada aparatur pemerintah untuk mengembangkan keahlian dan keterampilan
3 Terselenggaranya pengelolaan keuangan daerah yang efesien dan efektif dengan dukungan optimalisasi penerimaan daerah
Membangun sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah yang sesuai dengan standar dan ketentuan
4 Meningkatnya kinerja aparatur, melalui perencanaan, akuntabilitas, dan pengawasan yang berdayaguna
Mendorong peranserta masyarakat dalam menciptakan lingkungan pemukiman yang sehat
Meningkatnya pelayanan kependudukan dan catatan sipil
Mengembangkan objek dan daya tatik pariwisata yang berbasis budaya daerah
Meningkatnya pelayanan prima kepada aparatur untuk mendorong terciptanya pelayanan kepada masyarakat
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan III-16
No SASARAN KEBIJAKAN
masyarakat yang berwawasan kebangsaan
Sumber: RPJMD Kabupaten Melawi 2016 – 2020
Program adalah kumpulan kegiatan–kegiatan nyata, sistematis dan terpadu dalam rangka mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan sehingga misi dan visi dapat diwujudkan. Untuk mengeluarkan program-program pembangunan, dilakukan analisis matrik perencanaan program. Analisis ini merupakan salah satu metode perencanaan komunitas (community-level planning methods) yang disebut juga sebagai GOPP (Goal Oriented Project Planning) atau ZOPP.
Matriks Perencanaan Program (ZOPP)
Matriks perencanaan Program adalah suatu alat untuk mengembangkan rancangan Program yang memberikan suatu ringkasan mengenai rancangan Program tersebut dalam bentuk sebuah matriks dalam satu halaman.
Matriks perencanaan Program menerangkan :
1. Mengapa Program dilaksanakan (maksud Program, sasaran Program)
2. Apakah yang ingin dihasilkan oleh Program (hasil-hasil kerja royek)
3. Bagaimanakah Program akan bekerja untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan (kegiatan-kegiatan Program)
4. Apakah Faktor-faktor diluar pengaruh langsung pengelola Program yang perlu diawasi demi keberhasilan Program (asumsi-asumsi penting)
5. Bagaimanakah Keberhasilan Program dapat dinilai secara obyektif (indikator-indikator obyektif)
6. Dari manakah kita dapat memperoleh data yang diperlukan untuk menilai
keberhasilan Program secara obyektif (sumber-sumber pembuktian)
7. Berapakah Sarana dan biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan.
Matriks Perencanaan Program (MPP) adalah suatu alat untuk mengembangkan rancangan Program yang memberikan suatu ringkasan mengenai rancangan Program tersebut dalam bentuk sebuah matriks pada satu halaman. Matriks Perencanaan
Program (Logical Frame Work) memuat maksud dan sasaran Program, hasil-hasil kerja
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan III-17 objektif, sumber pembuktian, serta sarana dan biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan. Antara lain sebagai berikut:
1. Maksud Program
Yaitu reaksi atau perubahan perihal kelompok sasaran yag diinginkan atau diusahakan oleh Program pembangunan.
2. Sasaran Program
Manfaat yang diperoleh sebagai hasil dari perubahan kelompok sasaran. 3. Hasil-hasil kerja Program
Pelayanan, sarana atau bahan yang dihasilkan oleh Program untuk kelompok sasaran.
4. Kegiatan-kegiatan Program
Kegiatan-kegIatan Program yang diperlukan untuk memproduksi hasil-hasil kerja Program.
5. Asumsi-asumsi penting
Adalah syarat-syarat (keadaan-keadaan yang penting untuk keberhasilan Program di luar wewenang langsung dari pengelola Program).
6. Indikator objektif
Menggambarkan inti dari setiap tujuan Program (hasil-hasil kerja, maksud dan sasaran Program) dan setiap asumsi-asumsi penting, serta menetapkan target-target untuk dapat mengukur apakah tujuan atau asumsi tertentu telah tercapai.
7. Sumber-sumber pembuktian
Yaitu sumber data yang diperlukan untuk mengukur tingkat pencapaian target yang tercantum pada indikator, misalnya data statistik resmi, laporan-laporan kemajuan Program, naskah-naskah hasil rapat, serta survei-survei.
8. Sarana dan biaya
Adalah sumber-sumber dana untuk penyediaan sarana dan alokasi dana.
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan III-18
I. Misi 1 : Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan
pendidikan dan derajat kesehatan masyarakat serta nilai moral keagamaan agar terwujud masyarakatyang tangguh, dinamis dan kreatif.
Tabel 3.3 Matriks Perencanaan Program Misi I Revisi RPJMD Kabupaten Melawi 2016-2020
Tujuan Program
Indikator Obyektif
Sumber
Pembuktian Asumsi
Uraian
Sasaran Program
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan pendidikan dan derajat kesehatan masyarakat serta nilai moral keagamaan agar terwujud masyarakat yang tangguh, dinamis dan kreatif
Peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan yang lebih berkualitas. Meningkatnya derajat kesehatan
masyarakat
Meningkatnya perlindungan dan kesejahteraan sosial
Meningkatnya iman, taqwa, rasa percaya dan harmonis antar umat beragama
Data hasil survey Data perkembangan pendidikan yang lebih berkualitas.
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Meningkatkan perlindungan
dan kesejahteraan sosial Meningkatkan iman, taqwa,
rasa percaya dan harmonis antar umat beragama
Meningkatnya akses masyarakat terhadap pendidikan dan meningkatnya mutu pendidikan.
Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
Meningkatnya Keluarga Kecil Berkualitas Meningkatnya kualitas dan partisipasi
pemuda dan meningkatnya kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat serta prestasi olahraga.
Meningkatkan perlindungan dan
kesejahteraan sosial serta Pemberdayaan Masyarakat
Meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai agama.
Data hasil survey Data perkembangan Tidak terjadi konflik
sosial/kerusuhan besar
Adanya peningkatan nilai moral agama Adanya peningkatan antara jumlah dan laju penduduk dengan da dukung dan daya tampung Sumber Daya Alam (SDA) Hasil-hasil
Kerja Program
Peningkatan perluasan dan pemerataan jalur formal dan non formal baik umum maupun kejuruan yang berkualitas
Adanya peningkatan relevansi pendidikan dengan kebutuhan tenaga kerja Peningkatan jumlah, jaringan dan kualitas
puskesmas;
peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan terutama bagi penduduk miskin;
peningkatan sosialisasi kesehatan
Data hasil survey Data perkembangan Tidak terjadi konflik
sosial/kerusuhan
Pengendalian pertumbuhan penduduk serta peningkatan keluarga kecil berkualitas
Pengembangan peran generasi muda dalam pembangunan
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan III-19 Tujuan Program
Indikator Obyektif
Sumber
Pembuktian Asumsi
Uraian
Perlindungan dan kesejahteraan sosial dan pemberdayaan masyarakat
Terjadi keserasian kebijakan nasional dan daerah serta kesetaraan gender
Tidak terjadi konflik sosial/kerusuhan besar
Adanya peningkatan nilai moral agama Adanya peningkatan antara jumlah dan laju penduduk dengan da dukung dan daya tampung Sumber Daya Alam (SDA) Peningkatan kerukunan hidup
antar umat beragama, peran serta, dan fungsi-fungsi lembaga-lembaga keagamaan
Kemudahan masyarakat dalam melaksanakan ibadan, termasuk membangun dan memelihara rumah ibadah dan memberikan rumah ibadah serta memberikan kesempatan yang luas kepda masyarakat untuk ikut
berpartisipasi
Tabel 3.4 Matriks Pengembangan Program Misi I Revisi RPJMD Kabupaten Melawi 2016-2020
Kegiatan-kegiatan Program Tahapan Program Sasaran dan
Pembiayaan Program Indikator
Peningkatan perluasan dan pemerataan jalur formal dan non formal baik umum maupun kejuruan yang berkualitas
Pengembangan Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Pengembangan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Pengembangan Pendidikan
Menengah
Pengembangan Pendidikan Tinggi
Pengembangan Pendidikan Non Formal
Pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan Peningkatan mutu tenaga dan
manajemen pelayanan Pembangunan kesehatan Pengembangan lingkungan sehat
Pengembangan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat Pengembangan kesehatan
perorangan
Pengembangan pencegahan dan pemberantasan penyakit Perbaikan gizi masyarakat Peningkatan dan pengembangan
sumber daya kesehatan Pembangunan keluarga berencana Pengembangan Program
Keluarga Berencana (KB) Pengembangan kesehatan
reproduksi remaja
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan III-20
Kegiatan-kegiatan Program Tahapan Program Sasaran dan
Pembiayaan Program Indikator
Pengembangan peran generasi muda dalam pembangunan
Peningkatan dan pembinaan partisipasi pemuda Pengembangan dan
pemasyarakatan olah raga Peningkatan sarana dan
prasarana olah raga Perlindungan dan kesejahteraan sosial
dan pemberdayaan masyarakat
Pengembangan pelayanan kesejahteraan sosial Pemberdayaan fakir miskin,
Komunitas Masyarakat Pesisir Sungai dan Pedalaman (KMPD), dan penyandang masalah kesejahteraan sosial Peningkatan kesejahteraan dan
perlindungan anak dan perempuan
Pemberdayaan masyarakat, kelompok, lembaga, dan pedesaan
Penanganan transmigrasi Peningkatan kerukunan hidup antar
umat beragama, peran serta, dan fungsi-fungsi lembaga-lembaga keagamaan
Peningkatan pelayanan kehidupan beragama Peningkatan kerukunan umat
beragama
Peningkatan pemahaman, penghayatan, pengamalan, dan pengembangan nilai-nilai keagamaan
II. Misi 2 : Mewujudkan Perekonomian berbasis potensi sumber daya daerah dengan
menumbuh kembangkan sektor pertanian, perkebunan, perdagangan, serta pertambangan.
Tabel 3.5 Matriks Perencanaan Program Misi II Revisi RPJMD Kabupaten Melawi 2016-2020
Tujuan Program
Indikator Obyektif
Sumber
Pembuktian Asumsi
Uraian
Sasaran Program
Mewujudkan perekonomian berbasis potensi sumberdaya daerah dengan
menumbuhkembangkan Sektor Pertanian, Perdagangan, serta Pertambangan
Meningkatnya industri dan perdagangan yang didukung oleh pengembangan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi.
Meningkatnya profesionalisme tenaga kerja dalam rangka memasuki pasar global Berkembangnya ketahanan pangan yang berbasis agribisnis yang diperkuat oleh pengelolaan hutan dan perkebunan yang optiamal.
Meningkatnya pengelolaan, pembinaan dan pengawasan usaha petambangan Meningkatnya sarana dan prasarana guna
mendukung kelancaran transportasi Meningkatnya kualitas lingkungan hidup
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan III-21 Tujuan Program
Indikator Obyektif
Sumber
Pembuktian Asumsi
Uraian
Meningkatnya sarana dan prasarana umum dan perumahan
Berkembangnya daya tarik kepariwisataan untuk mendukung perekonomian daerah Maksud
Program
Meningkatkan industri dan perdagangan yang didukung oleh pengembangan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi. Meningkatkan
profesionalisme tenaga kerja dalam rangka memasuki pasar global Mengembangkan ketahanan
pangan yang berbasis agribisnis yang diperkuat oleh pengelolaan hutan dan perkebunan yang optiamal. Meningkatkan pengelolaan,
pembinaan dan pengawasan usaha petambangan Meningkatkan sarana dan
prasarana guna mendukung kelancaran transportasi Meningkatkan kualitas
lingkungan hidup Meningkatkan sarana dan
prasarana umum dan perumahan
Mengembangkan daya tarik kepariwisataan untuk mendukung perekonomian daerah
Berkembangnya perdagangan daerah Berkembangnya UMKM. Industri kecil dan
menengah serta koperasi
Meningkatnya kualitas tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar Meningkatnya produktivitas dan kualitas
produk komoditi unggulan bidang Pertanian
Meningkatnya produktivitas dan kualitas komoditi produk unggulan bidang Kehutanan dan Perkebunan Tersedianya sarana dan prasarana
transportasi darat, sungai dan penyeberangan secara memadai dengan dukungan pos dan telekomunikasi yang mantap
Meningkatnya kualitas perumahan dan kawasan pemukiman yang memenuhi syarat
Meningkatnya Pengelolaan lingkungan hidup
Meningkatnya pendapatan di sektor pariwisata
Meningkatnya Pengelolaan lingkungan hidup.
Meningkatnya kualitas perumahan dan kawasan pemukiman yang memenuhi syarat.
Meningkatnya Pariwisata dengan memanfaatkan potensi budaya daerah.
Data hasil survey Data perkembangan Tidak terjadi konflik
sosial/kerusuhan Adanya layanan jasa
yang produktif dan inovatif Kinerja sektor jasa
keuangan yang pemasaran dan pengawasan barang/jasa secara
Berkembangnya sistem aliran barang/jasa secara merata dan profesional
Data hasil survey Data perkembangan Tidak terjadi konflik
sosial/kerusuhan
UMKM, industri kecil dan menengah serta koperasi
Meningkatnya kualitas SDM dan perkuatan modal uasha
Pengoptimalan sinergi antara pengusaha dan tenaga kerja serta perluasan kesempatan kepada masyarakat
Meningkatnya keterampilan sebagai upaya peningkatan daya saing tenaga kerja
Peningkatan produktivitas dan kualitas produk komoditi unggulan bidang pertanian
Meningkatnya produk komoditi unggulan
Peningkatan produktivitas dan kualitas komoditi produk unggulan bidang kehutanan dan perkebunan
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan III-22 Tujuan Program
Indikator Obyektif
Sumber
Pembuktian Asumsi
Uraian
Peningkatan produktivitas dan kualitas komoditi produk unggulan bidang
pertambangan
Meningkatnya produk komoditi unggulan kompetitif Adanya layanan jasa
yang produktif dan inovatif Kinerja sektor jasa
keuangan yang profesional Pengembangan sarana dan
prasarana transportasi darat, sungai dan penyeberangan
Meningkatnya aktivitas perdagangan, produksi dan pemasaran guna
mendukung pertumbuhan perekonomian daerah
Pengembangan pengelolaan lingkungan hidup melalui peranserta masyarakat dan dunia usaha
Terjaganya keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup
Peningkatan kualitas perumahan dan permukiman sesuai standar
Terpenuhinya syarat permukimn dan perumahan yang sehat dan layak
Peningkatan pariwisata Berkembangnya potensi budaya daerah
Tabel 3.6 Matriks Pengembangan Program Misi II Revisi RPJMD Kabupaten Melawi 2016-2020
Kegiatan-kegiatan Program Tahapan Program Sasaran dan Pembiayaan
Program Indikator
Pengembangan sistem pemasaran dan pengawasan barang/jasa secara
Peningkatan pengembangan investasi Peningkatan dan pengembangan
ekspor
Peningkatan perdagangan dalam negeri
Pengembangan persaingan usaha dan perlindungan konsumen Tidak terjadi konflik
sosial/kerusuhan Pengembangan usaha UMKM, industri kecil
dan menengah serta koperasi
Pengembangan industri kecil dan menengah
Peningkatan kualitas kelembagaan UMKM, industri kecil dan menengah serta koperasi Penciptaan iklim usaha bagi UMKM
dan koperasi
Pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM dan koperasi Pengoptimalan sinergi antara pengusaha dan
tenaga kerja serta perluasan kesempatan kepada masyarakat
Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja Perlindungan dan pengembangan
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan III-23
Kegiatan-kegiatan Program Tahapan Program Sasaran dan Pembiayaan
Program Indikator
Peningkatan produktivitas dan kualitas produk komoditi unggulan bidang pertanian
Peningkatan ketahanan pangan (tanaman pangan, hortikultura, peternakan, dan perikanan) Pengembangan agribisnis pertanian
(tanaman pangan, hortikultura, peternakan, dan perikanan) Peningkatan kesejahteraan petani
(tanaman pangan, hortikultura, peternakan, dan perikanan) Pengembangan, pengelolaan, dan
konservasi sungai, danau, sumber air lainnya, jaringan irigasi, dan rawa
Penyediaan dan pengelolaan air baku serta pengendalian banjir
memiliki keunggulan kompetitif Adanya layanan jasa
yang produktif dan inovatif Kinerja sektor jasa
keuangan yang profesional
Peningkatan produktivitas dan kualitas komoditi produk unggulan bidang kehutanan dan perkebunan
Peantapan pemanfaatan potensi sumber daya hutan
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis Peningkatan ketahanan pangan
Peningkatan produktivitas dan kualitas komoditi produk unggulan bidang pertambangan
Pembinaan usaha pertambangan mineral
Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana pertambangan
Pengembangan sarana dan prasarana transportasi darat, sungai dan penyeberangan
Pemeliharaan dan rehabilitasi jlan dan jembatan
Peningkatan dan pembangunan jlan dan jembatan
Pembangunan dan pemeliharaan sarana prasarana transportasi Peningkatan pengendalian,
monitoring, dan evaluasi pengembangan transportasi Pengembangan pengelolaan lingkungan
hidup melalui peranserta masyarakat dan dunia usaha
Peningkatan kinerja pengelolaan persampahan
Pengembangan pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) dan lingkungan hidup
Penataan ruang Peningkatan kualitas perumahan dan
permukiman sesuai standar
Pengembangan perumahan Pengembangan kinerja pengelolaan
air minum
Peningkatan pariwisata Pengembangan desnitasi atau tujuan
pariwisata
Pengembangan pemasaran dan kemitraan pariwisata
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan III-24 Tabel 3.7 Matriks Perencanaan Program Misi III Revisi RPJMD Kabupaten Melawi
2016-2020
Tujuan Program
Indikator Obyektif
Sumber
Pembuktian Asumsi Uraian
Sasaran Program
Mewujudkan kondisi aman, tertib, tentram, dan nyaman bagi seluruh masyarakat dengan menjunjung tinggi etika, moral, hak azazi manusia dan mengedepankan supremasi hukum
Terciptanya
lingkungan kehidupan masyarakat yang aman, tertib dan rukun berdasarkan hukum
Data hasil survey Data perkembangan kehidupan masyarakat yang aman, tertib dan rukun berdasarkan hukum
Data hasil survey Data perkembangan
Dukungan penuh dari pemerintah dan kebijakan-kebijakannya Tidak terjadi bencana alam Tidak terjadi konflik
sosial/kerusuhan besar Terwujudnya publik yang
berorientasi pada aspek pencegahan terhadap gangguan keamanan dan ketertiban
Sistem keamanan dan ketertiban yang terpadu Partisipasi dan tanggung
jawab warga masyarakat Kabupaten Melawi yang tinggi terhadap
keamanan dan ketertiban
a.Aparat keamanan dan ketertiban yang professional. Hasil-hasil
Kerja Program
Peningkatan peran serta masyarakat dalam memelihara keamanan dan ketertiban di lingkungan kelompok masyarakat yang berwawasan kebangsaan
Terciptanya kondisi kondusif, stabil, aman, dan tertib dari adanya kesadaran masyarakat
Data hasil survey Data perkembangan
Dukungan penuh dari pemerintah dan kebijakan-kebijakannya Tidak terjadi bencana alam Tidak terjadi konflik
sosial/kerusuhan besar Terwujudnya publik yang
berorientasi pada aspek pencegahan terhadap gangguan keamanan dan ketertiban
Sistem keamanan dan ketertiban yang terpadu Partisipasi dan tanggung
jawab warga masyarakat Kabupaten Melawi yang tinggi terhadap
keamanan dan ketertiban
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan III-25 Tabel 3.8 Matriks Pengembangan Program Misi III Revisi RPJMD Kabupaten Melawi
2016-2020
Kegiatan-kegiatan Program Tahapan Program
Sasaran dan Pembiayaan Program
Indikator
Peningkatan peran serta masyarakat dalam memelihara keamanan dan ketertiban di lingkungan kelompok masyarakat yang berwawasan kebangsaan
Pengendalian dan penanggulangan bencana alam dan bencana sosial Pengembangan
pemahaman politik dalam negeri Peningkatan komitmen
persatuan dan kesatuan bangsa
Pengembangan pelayanan hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Peningkatan keaman dan
ketertiban serta
Dukungan penuh dari pemerintah dan kebijakan-kebijakannya Tidak terjadi bencana alam Tidak terjadi konflik
sosial/kerusuhan besar Terwujudnya publik yang
berorientasi pada aspek pencegahan terhadap gangguan keamanan dan ketertiban Sistem keamanan dan ketertiban
yang terpadu
Partisipasi dan tanggung jawab warga masyarakat Kabupaten Melawi yang tinggi terhadap keamanan dan ketertiban Aparat keamanan dan ketertiban
yang professional.
IV.Misi 4 : Mewujudkan aparatur pemerintah kabupaten melawi yang kreatif, produktif, visioner, profesional, bersih dan akuntabel guna memberikan pelayanan prima pada masyarakat.
Tabel 3.9 Matriks Perencanaan Program Misi IV Revisi RPJMD Kabupaten Melawi 2016-2020
Tujuan Program
Indikator Obyektif
Sumber
Pembuktian Asumsi Uraian
Sasaran Program
Mewujudkan aparatur pemerintah kabupaten melawi yang kreatif, produktif, visioner, profesional, bersih dan akuntabel guna memberikan pelayanan prima pada masyarakat
Mewujudkan aparatur pemerintah yang profesional dan bersih serta terlaksananya akuntabilitas. Meningkatkan kualitas pelayanan
kepada aparatur dan masyarakat
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan III-26
Tujuan Program
Indikator Obyektif
Sumber
Pembuktian Asumsi Uraian
Maksud Program
Mewujudkan aparatur pemerintah yang profesional dan bersih serta terlaksananya
Terciptanya pemerintahan yang efisien dan efektif didukung sarana dan prasarana yang memadai. Meningkatnya kreativitas,
produktivitas, dan profesionalisme aparatur.
Terselenggaranya pengelolaan keuangan daerah yang efesien dan efektif dengan dukungan
optimalisasi penerimaan daerah. Meningkatnya kinerja aparatur,
melalui perencanaa, akuntabilitas, dan pengawasan yang
berdayaguna. Meningkatnya pelayanan
kependudukan dan catatan sipil . Meningkatnya pelayanan prima
kepada aparatur untuk menorong terciptanya pelayanan kepada masyarakat
Data hasil survey Data Kebijakan publik di
bidang b.Sinergi antar
stakeholder yang efisien dan efektif didukung sarana dan prasarana memadai
Dukungan sarana dan prasarana yang memadai
Data hasil survey Data
Berkembangnya keahlian dan keterampilan aparatur pemerintah
Pembangunan sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah yang sesuai dengan standar dan ketentuan
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan III-27
Tujuan Program
Indikator Obyektif
Sumber
Pembuktian Asumsi Uraian
Peningkatan kinerja aparatur pengawasan yang berdaya guna
Lancarnya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
mengutamakan keadilan dan kesetaraan; Kebijakan publik di
bidang
Tabel 3.10 Matriks Pengembangan Program Misi IV Revisi RPJMD Kabupaten Melawi 2016-2020
Kegiatan-kegiatan Program Tahapan Program Sasaran dan
Pembiayaan Program Indikator
Pengembangan kelembagaan pemerintahan yang efisien dan efektif didukung sarana dan prasarana memadai
Penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan Peningkatan sarana dan
prasarana aparatur negara Pengelolaan pertanahan Peningkatan penelitian dan
pengembangan sistem informasi teknologi Pengembangan statistik Pengembangan arsip daerah Pemekaran Wilayah
governance dan
clean government; Kemitraan antar Peningkatan kreativitas, produktifitas,
dan profesionalisme aparatur pemerintah
Pengelolaan SDM aparatur Pendidikan kedinasan
Pembangunan sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah yang sesuai dengan standar dan ketentuan
Peningkatan penerimaan daerah Pengembangan usaha daerah Pengembangan dan pengelolaan
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan III-28
Kegiatan-kegiatan Program Tahapan Program Sasaran dan
Pembiayaan Program Indikator
Peningkatan kinerja aparatur pengawasan yang berdaya guna
Peningkatan dan pendayagunaan pengawasan
Peningkatan akuntabilitas dan kinerja aparatur pemerintah Perencanaan, evaluasi, dan
pengendalian pembangunan
daerah yang mengutamakan keadilan dan kesetaraan; Kebijakan publik
di bidang pemerintahan daerah yang dapat diakses oleh warga masyarakat Kabupaten Melawi; Penyelenggara
pemerintahan daerah yang profesional; dan Sinergi antar
stakeholder yang mengutamakan keadilan dan kesetaraan.
Program-Program Pembangunan
Program Pembangunan Yang Mendukung MISI 1
“Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan pendidikan dan
derajat kesehatan masyarakat serta nilai moral keagamaan agar terwujud masyarakat
yang tangguh, dinamis, kreatif”. Program pembangunan yang mendukung misi 1
tersebut dapat diuraikan per sasaran sebagai berikut :
Sasaran 1: Meningkatnya perluasan dan pemerataan jalur formal dan non formal
baik umum maupun kejuruan yang berkualitas.
Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Dinas Pendidikan, dengan program sebagai berikut :
1. Program Pendidikan Anak Usia Dini
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan III-29 Tabel 3.11 Program Pendidikan Anak Usia Dini
Program Kegiatan Pokok Indikator Kegiatan
Pendidikan Anak Usia Dini
1. Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan, termasuk optimilisasi pemanfaatan fasilitas yang ada.
1. Prosentase kecukupan sarana dan prasarana PAUD
2. Peningkatan pemahaman mengenai pentingnya pendidikan PAUD kepada masyarakat khususnya orang tua
2. Proporsi anak yang telayani pada pendidikan anak usia dini
3. Pengembangan kebijakan, melakukan perencanaan, monitoring, evaluasi, dan pengawasan PAUD
3. Tersedianya anggaran pemerintah
2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Koordinator program adalah Dinas Pendidikan dengan indikator program dan kegiatan pokok yang akan dilakukan yaitu ;
Tabel 3.12 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Program Kegiatan Pokok Indikator Kegiatan
Pendidikan Dasar 9 Tahun
1. Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas
1. Jumlah sarana dan prasarana pendidikan
2. Penyediaan berbagai alternatif layanan pendidikan baik melalui jalur formal maupun non formal
2. Penyerapan daya serap kurikulum nasional
Rata-rata nilai UAN 3. Pengembangan kurikulum nasional dan lokal yang
disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan seni
3. Penyerapan daya serap kurikulum nasional
4. Pengembangan pendidikan kecakapan hidup sesuai dengan kebutuhan, minat, bakat, dan kreativitas
4. Angka putus sekolah
5.
Penyediaan informasi pendidikan yang memadai 5. Penyerapan daya serap kurikulum nasional 6. Peningkatan partisipasi masyarakat baik dalam
penyelenggaraan, pembiayaan maupun dalam pengelolaan pembangunan pendidikan dasar
6. Penyerapan daya serap kurikulum nasional
Rata-rata nilai UAN
7. Pengembangan kebijakan, melakukan perencanaan, monitoring, evaluasi dan pengawasan pelaksanaan pembangunan pendidikan dasar
7. Tersedianya anggaran pemerintah
3. Program Pendidikan Menengah
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan III-30 Tabel 3.13 Program Pendidikan Menengah
Program Kegiatan Pokok Indikator Kegiatan
Pendidikan Menengah
1. Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan 1. Jumlah sarana dan prasarana pendidikan
2. Pengembangan kurikulum nasional dan lokal, bahan ajar dan model–model pembelajaran yang mengacu pada standar nasional
2. Penyerapan daya serap kurikulum nasional
Rata-rata nilai UAN
3. Penataan bidang keahlian pada pendidikan menengah kejuruan
3. Angka putus sekolah
4. Penyediaan materi pendidikan, media pengajaran, dan teknologi pendidikan
4. Penyerapan daya serap kurikulum nasional Rata-rata nilai UAN 5. Penyediaan layanan pendidikan baik umum maupun
kejuruan sesuai dengan kebutuhan siswa
5. Angka putus sekolah
6. Penyediaan informasi pendidikan yang memadai 6. Penyerapan daya serap kurikulum nasional 7. Peningkatan partisipasi masyarakat baik dalam
penyelenggaraan, pembiayaan maupun dalam pengelolaan pembangunan pendidikan menengah
7. Penyerapan daya serap kurikulum nasional
Rata-rata nilai UAN
8. Pengembangan kebijakan, melakukan perencanaan, monitoring, evaluasi dan pengawasan pelaksanaan pembangunan pendidikan menengah
8. Tersedianya anggaran pemerintah
4. Program Pendidikan Tinggi
Koordinator program adalah Dinas Pendidikan dengan indikator program dan kegiatan pokok yang akan dilakukan yaitu ;
Tabel 3.14 Program Pendidikan Tinggi
Program Kegiatan Pokok Indikator Kegiatan
Pendidikan Tinggi
1. Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan 1. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan tinggi
2. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan lulusan perguruan tinggi secara berkelanjutan
2. Angka partisipasi kasar pendidikan tinggi
Angka pengangguran 3. Penyediaan biaya operasional pendidikan dalam
bentuk block grant atau imbal swadaya bagi satuan pendidikan tinggi
3. Angka putus sekolah
Angka partisipasi kasar pendidikan tinggi
4. Peningkatan kerjasama perguruan tinggi dengan dunia usaha dan industri
4. Angka pengangguran
5. Penyediaan informasi pendidikan yang memadai 5. Perguruan tnggi yang terakreditasi baik
6. Pengembangan kebijakan, melakukan perencanaan, monitoring, evaluasi dan pengawasan pelaksanaan pembangunan pendidikan menengah
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan III-31
5. Program Pendidikan Non Formal
Koordinator program adalah Dinas Pendidikan dengan indikator program dan kegiatan pokok yang akan dilakukan yaitu ;
Tabel 3.15 Program Pendidikan Non Formal
Program Kegiatan Pokok Indikator Kegiatan
Pendidikan Non Formal
1. Peningkatan dan perluasan akses dan kualitas
penyelenggaraan pendidikan keaksaran bagi penduduk buta aksara tanpa diskriminasi gender
1. Meningkatnya akses orang dewasa yang mendapatkan pendidikan kecakapan hidup
2. Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan termasuk pendidik dan tenaga kependidikan lainnya yang bermutu secara memadai
2. Angka pengangguran
3. Pengembangan kurikulum, bahan ajar dan model–model pembelajaran serta teknologi kemajuan pendidikan non-formal yang mengacu pada standar nasional
3. Angka pengangguran
4. Penyediaan biaya operasional pendidikan 4. Tersedianya anggaran pemerintah 5. Penyediaan informasi pendidikan yang memadai 5. Angka pengangguran
6. Pengembangan kebijakan, melakukan perencanaan, memonitoring, evaluasi dan pengawasan pelaksanaan pembangunan pendidikan non formal
6. Angka pengangguran
6. Program Peningkatan Mutu Tenaga dan Manajemen Pelayanan Pendidikan
Koordinator program adalah Dinas Pendidikan dengan indikator program dan kegiatan pokok yang akan dilakukan yaitu ;
Tabel 3.16 Program Peningkatan Mutu Tenaga dan Manajemen Pelayanan Pendidikan
Program Kegiatan Pokok Indikator Kegiatan
Peningkatan Mutu Tenaga dan Manajemen Pelayanan Pendidikan
1. Peningkatan rasio pelayanan pendidik dan tenaga kependidikan
1. Proporsi tenaga pendidik yang memiliki kualifisikasi minimum dan bersertifikasi
2. Peningkatan kualitas layanan pendidik dan tenaga kependidikan
2. Tersedianya syistem rekrutmen pendidik dan dan tenaga kependidikan yang berbasis kompetensi
3. Penyediaan data dan informasi pendidikan yang memperhatikan aspek wilayah, sosial ekonomi dan gender sebagai dasar perumusan kebijakan pembangunan pendidikan nasional
3. Meningkatnya intensitas dan kualitas penelitian dan pengembangan pendidikan
4. Pengembangan jaringan pendataan, informasi pendidikan, dan penelitian secara lintas sektor dan antar jenjang kabupaten/kota
4. Meningkatnya intensitas dan kualitas penelitian dan pengembangan pendidikan
5. Pelaksanaan penelitian dan pengkajian kebijakan pendidikan nasional secara berkelanjutan serta penyebar luasan hasil penelitian dan kebijakan yang
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan III-32
Program Kegiatan Pokok Indikator Kegiatan
dilakukan pengembangan pendidikan
6. Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi pendidikan
6. Meningkatnya partisipasi masyarakat
7. Pengembangan dan penerapan sistem pengawasan pembangunan pendidikan
7. Berkembangnya tata
pemerintahan yang baik (good governance)
7. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
Koordinator program adalah Dinas Pendidikan dengan indikator program dan kegiatan pokok yang akan dilakukan yaitu ;
Tabel 3.17 Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
Program Kegiatan Pokok Indikator Kegiatan
Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
1. Perluasan dan peningkatan kualitas layanan perpustakaan
1. Meningkatnya minat baca penduduk
2. Pembinaan dan pengembangan bahasa untuk mendukung berkembangnya budaya ilmiah, kreasi sastra dan seni
2. Meningkatnya minat baca penduduk
3. Peningkatan intensitas pelaksanaan kampanye dan promosi budaya baca melalui media masa dan cara – cara lainnya
3. Meningkatnya minat baca penduduk
Sasaran 2 : Pembangunan kesehatan
Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Dinas Kesehatan, Kantor Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana, dan RSUD dengan program sebagai berikut:
1. Program Pengembangan Kesehatan Masyarakat
Koordinator program adalah Dinas Kesehatan, Kantor Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana dengan indikator program dan kegiatan pokok yang akan dilakukan yaitu :
Tabel 3.18 Program Pengembangan Kesehatan Masyarakat
Program Kegiatan Pokok Indikator Kegiatan
Pengembangan Kesehatan Masyarakat
1. Pengembangan media promosi kesehatan dan teknologi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
1. Prosentase rumah tangga sehat
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan III-33
Program Kegiatan Pokok Indikator Kegiatan
masyarakat
3. Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya
3. Prosentase rumah tangga sehat
4. Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya
4. Jumlah dan kualitas sarana dan prasarana kesehatan
5. Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generic esensial
5. Jumlah dan kualitas peralatan dan perbekalan kesehatan
6. Peningkatan pelayanan kesehatan dasar yang mencakup sekurang–kurangnya promosi kesehatan, kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pemberantasan penyakit menular dan pengobatan dasar
6. Prosentase rumah tangga sehat
7. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan 7. Tersedianya anggaran pemerintah
2. Program Lingkungan Sehat
Koordinator program adalah Dinas Kesehatan, Kantor Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana dengan indikator program dan kegiatan pokok yang akan dilakukan yaitu :
Tabel 3.19 Program Lingkungan Sehat
Program Kegiatan Pokok Indikator Kegiatan
Lingkungan Sehat
1. Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar di daerah pedesaan
1. Persentase institusi yang dibina
2. Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan
2. Persentase rumah/bangunan bebas jentik nyamuk penular
3. Pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan
3. Persentase tempat-tempat umum yang memenuhi syarat
4. Pengembangan Wilayah Sehat 4. Prosentase rumah tangga sehat
3. Program Pengembangam Kesehatan Perseorangan
Koordinator program adalah RSUD dengan indikator program dan kegiatan pokok yang akan dilakukan yaitu :
Tabel 3.20 Program Pengembangam Kesehatan Perseorangan
Program Kegiatan Pokok Indikator Kegiatan
Pengembangan Kesehatan 1. Pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di Kelas III rumah sakit
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan III-34
Program Kegiatan Pokok Indikator Kegiatan
Perseorangan 2. Perbaikan sarana dan prasarana rumah sakit
2. Persentase kecukupan sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat sesuai standar yang dapat diakses masyarakat
3. Pengadaan obat dan perbekalan rumah sakit
3. Kecukupan obat dan perbekalan rumah sakit
4. Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan
4. Persentase kecukupan sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat sesuai standar yang dapat diakses masyarakat
5. Pengembangan pelayanan dokter keluarga
5. Persentase jumlah dan kualitas dokter keluarga
6. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan
6. Tersedianya anggaran pemerintah
7. Peningkatan peran serta sektor swasta dalam upaya kesehatan perorangan
7. Death rate
4. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Koordinator program adalah Dinas Kesehatan, Kantor Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana dengan indikator program dan kegiatan pokok yang akan dilakukan yaitu :
Tabel 3.21 Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Program Kegiatan Pokok Indikator Kegiatan
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
1. Pencegahan dan penanggulangan faktor resiko
1. Persentase penderita yang diobati
2. Peningkatan imunisasi 2. Prosentase balita terimunisasi
3. Penigkatan surveilens epidemiologi dan penanggulangan wabah
3. Persentase lokasi pembawa epidemic dan wabah
4. Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan
pemberantasan penyakit
4. Prosentase rumah tangga sehat
Death rate
5. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan III-35 Tabel 3.22 Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Program Kegiatan Pokok Indikator Kegiatan
Perbaikan Gizi Masyarakat
1. Peningkatan pendidikan gizi 1. Prosentase tingkat gizi buruk
2. Penanggulangan kurang energy protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A, dan kekurangan zat gizi mikro lainnya
2. Prosentase tingkat gizi buruk
3. Penanggulangan gizi lebih 3. Prosentase tingkat gizi lebih
4. Peningkatan surveilens gizi 4. Teridentifikasi lokasi kekurangan/ kelebihan gizi 5. Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga
sadar gizi
5. Prosentase keluarga sehat
6. Program Sumber Daya Kesehatan
Koordinator program adalah Dinas Kesehatan, Kantor Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana dengan indikator program dan kegiatan pokok yang akan dilakukan yaitu :
Tabel 3.23 Program Sumber Daya Kesehatan
Program Kegiatan Pokok Indikator Kegiatan
Sumber Daya Kesehatan
1. Peningkatan keterampilan dan profesionalisme tenaga kesehatan melalui pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan
1. Meningkatnya mutu keterampilan dan profesionalisme tenaga kesehatan
2. Pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan, terutama untuk pelayanan kesehatan di puskesmas dan jaringannya, serta rumah sakit kabupaten
2. Meningkatnya pemerataan tenaga kesehatan
3. Penyusunan standar kompetensi dan regulasi profesi kesehatan
3. Tersusunnya standar profesi tenaga kesehatan
4. Peningkatan ketersediaan obat, mutu, dan perbekalan kesehatan
4. Prosentase ketersediaan obat sesuai kebutuhan
5. Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan
5. Prosentase pengadaan obat esensial
6. Peningkatan keterjangkauan harga obat dan perbekalan kesehatan terutama untuk penduduk miskin
6. Prosentase pengadaan obat generik
7. Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit
7. Ketersediaan obat dan kebutuhan rumah sakit
8. Peningkatan pengawasan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, zat adiktif (NAPZA)
8. Prosentase upaya penyuluhan P3 NAPZA
9. Peningkatan pengawasan mutu, khasiat dan keamanan produk terapetik/obat, perbekalan kesehatan rumah tangga, obat tradisional, suplemen makanan dan produk kosmetika.
9. Pemeriksaan sarana produksi dan distribusi obat
10. Penguatan kapasitas laboratorium pengawasan obat dan makanan