• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan prestasi belajar siswa menggunakan motode eksperimen dalam mata pelajaran IPA tentang benda dan sifatnya pada kelas IV semester 1 SD N 2 Wonosari Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011 - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Peningkatan prestasi belajar siswa menggunakan motode eksperimen dalam mata pelajaran IPA tentang benda dan sifatnya pada kelas IV semester 1 SD N 2 Wonosari Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011 - USD Repository"

Copied!
172
0
0

Teks penuh

(1)

   

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DALAM MATA PELAJARAN IPA TENTANG BENDA DAN

SIFATNYA PADA KELAS IV SEMESTER 1 SD N 2 WONOSARI KLATEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh:

Nama : DAMERIA

NIM : 07 1134 083

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DALAM MATA PELAJARAN IPA TENTANG BENDA DAN

SIFATNYA PADA KELAS IV SEMESTER 1 SD N 2 WONOSARI KLATEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh:

Nama : DAMERIA

NIM : 07 1134 083

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv  

PERSEMBAHAN

 

 

Kupersembahkan skripsi ini kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus, yang menjadikan aku ada. Puji Syukur yang tak terkira aku

haturkan kepadaMu atas JaminanMu atas hidupku yang abadi. Thanks God.

2. Bapak-ibu (Slamet Sutrisno-Mujiyanti) untuk semua cinta yang diberikan

kepadaku. Kalianlah Tuhan yang nyata dalam hidup ini.

3. Adikku (Adhi susworo dan Hari prasojo), tetap berjuang meraih cita-cita kalian.

Untuk simbah, terima kasih atas doanya setiap malam yang tidak aku dengar.

4. Keluarga besar dosen PGSD, terimakasih atas segala bimbingannya selama masa

perkuliahan dan selama masa skripsi. Bapak dosen Drs. Puji Purnomo, M.Si dan

Ibu dosen Maria Melani Ika Susanti, S.Pd, terima kasih atas semua masukannya.

5. Keluarga besar mahasiswa PGSD’07 terimakasih. Buat teman-teman (Anyes, Citra,

dan Mbak Ari) terimakasih sudah memberikan aku dorongan untuk segera

menyusul kalian pendadaran, terima kasih juga telah menemaniku dalam setiap

bimbingan dan terima kasih telah menjadi teman berbagi cerita dalam setiap hal,

sukses buat kita semua.

6. Semua pihak-pihak yang memperlancar skripsiku, kelurga besar SDN 2

Wonosari-Trucuk-Klaten, kepada Bapak Kepala Sekolah (DE.Poerbjantoro, S.Pd), semua

bapak-ibu guru dari Kelas I-VI, dan karyawan, ucapan terima kasih karena sudah

diijinkan untuk melakukan penelitian dan terima kasih atas pengertiannya.

(6)

v  

MOTTO

 

   

Segala perkara dapat ku tanggung didalam

Dia

yang memberi kekuatan kepadaku

(Filp 4:13)

(7)

vi  

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat

karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau

daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 28 Januari 2011

Penulis

Dameria          

                               

(8)

vii  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA IMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Dameria

Nomor Mahasiswa : 071134083

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Menggunakan Metode Eksperimen Dalam Pembelajaran IPA Tentang Benda dan Sifatnya pada Kelas IV Semester I SDN 2 Wonosari Tahun Pelajaran 2010/2011 beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal, 28 Januari 2011 Yang menyatakan

   

(9)

viii  

ABSTRAK

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DALAM MATA PELAJARAN IPA TENTANG BENDA DAN

SIFATNYA PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 1 SD N 2 WONOSARI KLATEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

Dameria

Universitas Sanata Dharma 2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar dalam mata pelajaran IPA materi benda dan sifatnya pada siswa kelas IV semester 1 SD N 2 Wonosari tahun pelajaran 2010/2011.

Prestasi belajar pada siswa kelas IV di SD N 2 Wonosari dalam mata pelajaran IPA dinilai masih rendah. Ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas tahun pelajaran 2009/2010 hanya mencapai 58,25 dan siswa yang mencapai KKM sekitar 8 siswa dari 20 siswa atau 40%. Pemecahan rendahnya prestasi siswa di kelas IV SD N 2 Wonosari pada mata pelajaran IPA adalah salah satunya dengan menggunakan metode eksperimen.

Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus terhadap 20 siswa. Setiap siklus dalam penelitian ini terdiri dari 2 kali pertemuan. Siklus I dengan metode eksperimen berkelompok dengan kelompok ditentukan sendiri, siklus II dengan metode eksperimen berkelompok dengan kelompok yang ditentukan oleh guru. Teknik pengumpulan data dengan tes tertulis yang dilakukan setiap akhir sikus. Tingkat prestasi siswa dinyatakan dalam pencapaian nilai rata-rata siswa dan persentase pencapaian nilai KKM.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis pada siswa kelas IV tahun pelajaran 2010/2011, penulis mendapat data nilai rata-rata siswa pada kondisi awal hanya 45,65 dengan siswa yang mencapai KKM sejumlah 2 siswa atau 10%, setelah diterapkan metode ekperimen pada siklus I dengan anggota kelompok ditentukan siswa sendiri, nilai rata-rata siswa mencapai 63,45 dengan siswa yang mencapai KKM sejumlah 13 siswa atau 65%, sedangkan pada siklus II dengan metode eksperimen dengan kelompok yang ditentukan oleh guru nilai rata-rata siswa bisa mencapai 71,55 dengan siswa mencapai KKM sejumlah 15 siswa atau 75%

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode eksperimen dalam mata pelajara IPA kelas IV pada materi benda dan sifatnya dapat meningkatkan prestasi siswa.

(10)

ix  

ABSTRACT

THE INCREASING OF LEARNING RESULT BY USING EXPERIMENT METHOD IN SAINS ABOUT THINGS AND THEIR CHARACTERISTIC OF

4TH GRADE OF ELEMENTARY SEMESTER I SDN 2 WONOSARI LESSON YEARS 2010/2011

Dameria Sanata Dharma

2011

This study aims to determine whether the experimental method to improve learning achievement in science subject matter and nature of matter on 4th grade semester I SDN 2 Wonosari lesson years 2010/2011. Student learning achievement in fourth grade in elementary N 2 Wonosari in teaching science is still considered. It can be seen from the average grade of the school year 2009/2010 reached only 58.25 and students who achieve KKM about 8 students from 20 students or 40%. Solving low student achievement in grade IV SD N 2 Wonosari in teaching science is one of them by using experimental methods.

This research was conducted in two cycles of 20 students. Each cycle in this study consisted of 2 meetings. Cycle I with the experimental method in groups with their own defined groups, the cycle II with the experimental method in groups with the groups specified by the teacher. Data collection techniques with a written test that is conducted every end SIKUS. Level of student achievement are stated in achieving the average value and the percentage of students achieving the value of KKM.

Based on the results of research that has been done with the author on fourth grade students of the school year 2010/2011, the author gets the data value of the average student in the initial conditions is only 45.65 with a student who reaches KKM number of 2 students or 10%, after application of experimental methods in cycle I with members of the group defined its own students, the average value reached 63.45 students with students who achieve KKM some 13 students or 65%, whereas on the second cycle of experiments with the method specified by the teacher group the average value can be reached 71 students , 55 with students achieve KKM some 15 students or 75%.

It can be coulded that the use of experimental method in science class IV about things and characteristic can be increase students achievement.

(11)

x  

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena berkat

rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul ”Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Menggunakan Metode Eksperimen Dalam Mata Pelajaran IPA Tentang Benda dan Sifatnya Pada Kelas IV Semester I SD Negeri 2 Wonosari Tahun Pelajaran 2010/2011.” Dalam skripsi ini penulis ingin menyampaikan manfaat dari metode eksperimen dalam meningkatkan prestasi siswa dalam mata pelajaran IPA.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program S1 di

Universitas Sanata Dharma, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Dalam penulisan skripsi ini tentunya saya tidak lepas dari bantuan orang lain,

oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Drs. T. Sarkim, M.Ed, Ph.D selaku Dekan FKIP.

2. Drs. Puji Purnomo, M. Si. selaku Kaprodi PGSD dan dosen pembimbing I.

3. M. Melani Ika S, S. Pd. selaku dosen tetap PGSD dan dosen pembimbing II.

4. Semua dosen serta karyawan PGSD yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

5. Petugas perpustakaan USD yang menyediakan sumber referensi bagi penulisan

skripsi saya ini.

6. Kedua orang tuaku yang selalu memberi cinta, kasih sayang, dukungan baik

spiritual maupun finansial. Kalianlah Tuhan yang nyata dalam hidupku.

7. Chitra buat dukungan dan sarannya, dan terima kasih selalu menjadi teman setia

(12)

xi  

8. Anas yang sudah memberi inspirasi dan motivasi sehingga skripsi ini dapat

selesai.

9. Mbak Ari yang sudah banyak meluangkan waktu hanya untuk menemani kami

konsultasi, dan makasih banyak buat bantuan yang selalu ada.

10. Mas bayu, Mas Egic, Leten, Guntoro dan semua teman-teman PGSD’07, terima

kasih sudah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

11. Elga, Galuh, Ajeng dan semua ex menur 11a, terima kasih buat semangatnya

sehingga aku bisa menyusul untuk menyelesaikan skripsi ini.

12. Keluarga besar SDN 2 Wonosari terima kasih sudah diijinkan untuk melakukan

penelitian.

13. Buat semua teman-teman mahasiswa PGSD dan semua pihak yang tidak bisa

disebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan yang berarti.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini, oleh karena

itu kritik dan saran dari pembaca akan membuat makalah ini lebih baik.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi Universitas Sanata

Dharma

Yogyakarta, 28 Januari 2011

Penulis

(13)

xii  

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR GRAFIK ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan Masalah ... 3

C. Perumusan Masaah ... 4

D. Pemecahan Masalah ... 4

E. Batasan Pengertian ... 5

F. Tujuan Penelitian ... 6

G. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Hakikat IPA ... 8

B. Metode Eksperimen ... 16

(14)

xiii  

D. Materi Pokok Benda dan Sifatnya dalam Mata Pelajaran

IPA Kelas IV Semester I ... 23

E. Kerangka Berpikir ... 27

F. Hipostesis Tindakan ……….. 28

BAB III. METODE PENELITIAN ... 29

A. Jenis Penelitian ... 29

B. Setting Penelitian ... 30

C. Rencana Tindakan ... 31

D. Pengumpulan Data dan Instrumennya... 40

E. Analisis Data ... 47

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49

A. Hasil Penelitian ... 49

1. Siklus I ... 50

2.Siklus II ... 57

B. Pembahasan ... 64

BAB V PENUTUP ... 70

A. Kesimpulan ... 70

B. Saran ... 71

(15)

xiv  

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jadwal Penelitian ... 30

Tabel 2 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I ... 43

Tabel 3 Kriteria Taraf Kesukaran Soal Evalasi Siklus I ... 44

Tabel 4 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II ... 44

Tabel 5 Kriteria Taraf Kesukaran Soal Evaluasi Siklus II ... 46

Tabel 6 Rincian Soal Evaluasi Siklus I dan II Berdasarkan Jenis Soal ... 46

Tabel 7 Indikator Keberhasilan Penelitian ... 48

Tabel 8 Data Kondisi Awal ... 49

Tabel 9 Persentase Jumlah Siswa yang Mencapai KKM pada Siklus I ... 55

Tabel 10 Perbandingan Persentase Jumlah Siswa yang Mencapai KKM dari Kondisi Awal dan Siklus I ... 55

Tabel 11 Perbandingan Nilai Rata-rata Siswa pada Kondisi Awal dan Siklus I ... 56

Tabel 12 Persentase Siswa yang Mencapai KKM pada Siklus II ... 61

Tabel 13 Perbandingan Persentase Jumlah Siswa yang Mencapai KKM pada Evaluasi Siklus I dan II ... 62

Tabel 14 Perbandingan Nilai Rata-rata Siswa pada Siklus I dan Siklus II ... 62

(16)

xv  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Bentuk Benda Padat Tetap ... 24

Gambar 2 Bentuk Benda Cair Mengikuti Wadahnya ... 25

Gambar 3 Permukaan Air yang Tenang ... ... 25

Gambar 4 Air Meresap Melalui Celah Kecil ... ... 25

Gambar 5 Air Melarutkan Gula ... ... 26

Gambar 6 Balon yang Berisi Udara ... ... 27

(17)

xvi  

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 Persentase Jumlah Siswa yang Mencapai KKM

pada Kondisi Awal dan Siklus I . ... 56 Grafik 2 Persentase Jumlah Siswa yang Mencapai KKM pada Kondisi Awal,

(18)

xvii  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ... 74

Lampiran 2 RPP Siklus I Pertemuan 1 ... 82

Lampiran 3 RPP Siklus I Pertemuan 2 ... 85

Lampiran 4 RPP Siklus II Pertemuan 1 ... 87

Lampiran 5 RPP Siklus II Pertemuan 2 ... 90

Lampiran 6 LKS Siklus I Pertemuan 1 ... 92

Lampiran 7 LKS Siklus I Pertemuan 2 ... 99

Lampiran 8 LKS Siklus II Pertemuan 1 ... 103

Lampiran 9 LKS Siklus II Pertemuan 2 ... 110

Lampiran 10 Soal Evaluasi Siklus I ... 115

Lampiran 11 Kunci Jawaban Evaluasi Siklus I... 117

Lampiran 12 Soal Evaluasi Siklus II ... 118

Lampiran 13 Kunci Jawaban Evaluasi Siklus II ... 121

Lampiran 14 Tabel Hasil Kondisi Awal ... 122

Lampiran 15 Tabel Hasil Evaluasi Siklus I... 123

Lampiran 16 Tabel Hasil Evaluasi Siklus II ... 124

Lampiran 17 Tabel Perbandingan Kondisi Awal dan Siklus I ... 125

Lampiran 18 Tabel Perbandingan Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II ... 126

Lampiran 19 Contoh Hasil Siswa Evaluasi Siklus I ... 127

Lampiran 20 Contoh Hasil Siswa Evaluasi Sikus II ... 129

Lampiran 21 Contoh LKS Siswa Siklus I Pertemuan I... 132

Lampiran 22 Contoh LKS Siswa Siklus I Pertemuan II ... 139

Lampiran 23 Contoh LKS Siswa Siklus II Pertemuan I ... 143

Lampiran 24 Contoh LKS Siswa Siklus II Pertemuan II ... 151

Lampiran 25 Foto Kegiatan ... 156

Lampiran 26 Surat Ijin Penelitian ... 159

(19)

 

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Negara-negara dunia pada zaman modernisasi sekarang sedang

berlomba-lomba untuk menciptakan inovasi teknologi yang dapat

menumbuhkan kualitas hidup masyarakat. Ini terjadi bukan begitu saja,

tetapi dipengaruhi juga oleh kualitas pendidikan IPA, dengan adanya

pendidikan IPA maka ahli-ahli di bidang ilmu pengetahuan pun

bermunculan, seperti ahli kimia atau fisika yang dapat mempengaruhi

kehidupan manusia. Kemajuan IPTEK yang amat pesat sekarang ini juga

sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan IPA, terutama di

negara-negara maju. Bangsa Indonesia pun juga mempunyai harapan suatu saat

akan bisa mandiri dalam bidang IPTEK, karena tingkat ilmu pengetahuan

dan teknologi yang dicapai oleh suatu bangsa biasanya yang menjadi tolak

ukur kemajuan suatu bangsa. Bidang IPTEK bangsa Indonesia masih jauh

ketinggalan dari bangsa maju (Sumaji, 1997 : 33). Oleh sebab itu

pembelajaran IPA sangat penting untuk diterapkan karena merupakan

fondasi teknologi.

Dalam visinya, IPA tidak bisa diajarkan hanya dengan menggunakan

metode ceramah, tetapi para peserta didik harus melakukan pembelajaran

dengan learning by doing, dimana para siswa harus aktif terlibat sejak dini

(20)

 

saat ini masih menggunakan metode ceramah yang dinilai sangat efektif dan

efisien dalam proses pembelajaran. Metode ceramah memang cukup mudah

untuk dilakukan karena kurang menuntut usaha yang terlalu banyak, baik

dari guru maupun siswa. Akibatnya materi pelajaran hanya dijejalkan

kepada para siswa tanpa memperhatikan perkembangan mental anak secara

umum sehingga banyak pengetahuan yang telah disampaikan oleh guru

menjadi tidak bermakna dalam kehidupan sehari-hari dan akan cepat

terlupakan, kecuali kalau mereka terlibat dalam proses doing ( Conny, 2007:

104 )

Sama halnya dengan pembelajaran IPA di SD N 2 Wonosari yang

masih menggunakan metode ceramah yang dinilai efektif, pembelajaran ini

lebih bersifat teacher-centered jadi guru hanya menyampaikan IPA sebagai

produk dan peserta didik hanya menghafal informasi. Para guru belum sadar

akan dampak pengetahuan yang hanya dijejalkan pada anak, akibatnya

peserta didik cenderung malas berpikir dan mengakibatkan prestasi belajar

anak dalam mata pelajaran khususnya IPA masih sangat rendah. Ini dapat

dilihat dari KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang digunakan sebagai

acuan dalam menentukan peserta didik mendapat nilai minimal untuk dapat

dikatakan lulus. Dari data yang diperoleh penulis pada siswa kelas IV SD N

2 Wonosari tahun pelajaran 2009/2010, persentase siswa yang mencapai

KKM pada mata pelajaran IPA dengan materi benda dan sifatnya hanya 8

siswa dari 20 siswa atau hanya sekitar 40% dengan nilai rata-rata siswa

yaitu 58,25.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(21)

Untuk meningkatkan prestasi belajar tersebut, penulis berusaha

untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan

metode Eksperimen. Penulis pun akan mengambil judul dari penelitian ini

yaitu, “ Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Menggunakan Metode

Eksperimen dalam Mata Pelajaran IPA Tentang Benda dan Sifatnya Pada

Siswa Kelas IV Semester 1 SD N 2 Wonosari Klaten Tahun Pelajaran

2010/2011.” Penulis berharap dengan adanya penelitian dengan

menggunakan metode eksperimen ini dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa dilihat dari nilai rata-rata siswa dan persentase jumlah siswa yang

memenuhi KKM, dalam mata pelajaran IPA terutama pada materi Benda

dan Sifatnya. Peningkatan prestasi siswa dengan menggunakan metode

eksperimen dapat dilihat dari nilai kondisi awal yang dilakukan sebelum

pembelajaran dan nilai hasil evaluasi yang dilakukan peneliti setelah akhir

pembelajaran dari setiap siklus pada pelajaran IPA materi benda dan

sifatnya pada siswa kelas IV SD N 2 Wonosari tahun pelajaran 2010/2011.

B. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis membatasi pada (1) penelitian hanya

dikenakan pada siswa kelas IV semester 1 SD N 2 Wonosari tahun

pelajaran 2010/ 2011 (2) Dari berbagai macam metode pembelajaran,

penulis hanya menggunakan metode eksperimen (3) Prestasi belajar yang

diukur oleh peneliti hanya mengacu pada peningkatan prestasi belajar

(22)

 

yang mencapai KKM (4) Materi ini terdapat dalam 1 Standar Kompetensi,

dan terbagi dalam 3 Kompetensi Dasar, dan penulis hanya mengambil 1

Kompetensi Dasar yaitu mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan

gas memiliki sifat-sifat tertentu.

C. Perumusan Masalah

Apakah penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa dalam mata pelajaran IPA tentang benda dan sifatnya pada

kelas IV semester 1 SD N 2 Wonosari tahun pelajaran 2010/2011?

D. Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah yang akan digunakan dalam penelitian tindakan

kelas ini adalah dengan menerapkan metode eksperimen dalam

pembelajaran. Diharapkan dengan penerapan metode eksperimen dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa dalam hal pencapaian nilai rata-rata

kelas dan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM dalam mata

pelajaran IPA pada materi benda dan sifatnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(23)

E. Batasan Pengertian

Supaya tidak terdapat kesalahan persepsi terhadap judul penelitian ini,

maka definisi yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Metode eksperimen adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran

dengan memperlihatkan atau mempertunjukkan sesuatu proses dan

hasil dari proses itu untuk mencapai tujuan pengajaran

2. Prestasi belajar adalah bukti keberhasilan yang dapat dicapai

seseorang dalam kegiatan belajar yang melibatkan proses kognitif.

3. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah suatu kumpulan teori yang

sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala

alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti obesrvasi

dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu,

terbuka, jujur, dan sebagainya.

4. Benda dan Sifatnya adalah materi yang diambil penulis pada IPA

kelas IV SD, meliputi benda padat, benda cair, dan benda gas. Benda

padat adalah benda atau barang yang wujudnya padat dan mempunyai

bentuk tertentu. Benda cair adalah benda yang dapat berubah bentuk

menurut bangun tempatnya. Benda gas adalah benda ringan yang

(24)

 

F. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah metode eksperimen dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa dalam hal pencapaian nilai rata-rata siswa, pada

mata pelajaran IPA tentang benda dan sifatnya pada siswa kelas IV

semester 1 SD N 2 Wonosari Klaten tahun pelajaran 2010/2011.

2. Untuk mengetahui apakah metode eksperimen dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa dalam hal persentase jumlah siswa yang mencapai

KKM, pada mata pelajaran IPA tentang benda dan sifatnya pada siswa

kelas IV semester 1 SD N 2 Wonosari Klaten tahun pelajaran

2010/2011.

G. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti

Merupakan pengalaman yang berharga dalam usaha meningkatkan

prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode eksperimen dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA

tentang benda dan sifatnya pada siswa kelas IV semester 1 SD N 2

Wonosari, Klaten

2. Bagi guru

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa menggunakan metode

eksperimen pada siswa kelas IV SD N 2 Wonosari Klaten.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(25)

3. Bagi siswa

Agar dapat menambah pengalaman belajar dan motivasi sehingga

meningkatkan prestasinya dalam mata pelajaran IPA.

4. Bagi sekolah

Memberikan sumbangan bagi pengembangan proses pembelajaran

pendidikan di SD N 2 Wonosari Klaten.

(26)

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat IPA

 

1. Pengertian

IPA

Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan

atau Sains yang berasal dari bahasa Inggris ‘science‘ dan dalam bahasa Latin

‘scientia’ yang berarti saya tahu. Science sendiri terdiri dari social science dan

natural science. Menurut Jujun Suriasumantri (dalam Trianto, 2010 : 136),

dalam perkembangannya science sering diterjemahkan sebagai sains yang

berarti Ilmu Pengetahuan Alam, walaupun ini bertentangan dalam etimologi.

Secara harafiah IPA adalah Ilmu tentang alam, karena dalam IPA banyak

sekali diceritakan kejadian atau fenomena yang terjadi di alam ini. Menurut

(Trianto, 2010 : 136), IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis,

penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan

berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta

menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya.

Dalam praktiknya kita akan lebih mengenal IPA terbagi menjadi tiga

bagian (Srini, 2001 : 2), yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(27)

a. IPA

sebagai

produk

IPA adalah sebagai salah satu disiplin ilmu yang disebut juga sebagai

produk, ini merupakan sebuah hasil dari sebuah proses pemikiran yang

dilakukan oleh para ahli-ahli IPA selama bertahun-tahun.

Bentuk IPA sebagai produk adalah:

1)

Fakta

Fakta merupakan pernyataan–pernyataan tentang benda-benda yang

benar-benar ada, atau peristiwa-peristiwa yang benar-benar terjadi dan

sudah dikonfirmasi secara obyektif

Contoh: Matahari terbit dari timur, ular termasuk golongan reptil.

2)

Konsep

Konsep merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta. Konsep

merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang ada

hubungannya.

Contoh: benda-benda hidup dipengaruhi oleh lingkungan.

3)

Prinsip

Generalisasi tentang hubungan diantara konsep-konsep IPA.

Contoh: air akan membeku bila didinginkan, udara yang dipanaskan

(28)

4)

Hukum – hukum

Generalisasi tentang hubungan antara prinsip-prinsip yang sudah

diterima meskipun juga masih bersifat tentatif tetapi karena

mengalami pengujian yang lebih keras dari pada prinsip, maka hukum

bersifat lebih kekal, tetapi tetap bisa mengalami perubahan bila kelak

dikemudian hari dianggap tidak relevan dan dapat diuji kebenarannya.

Contoh: Hukum kekekalan energi, bahwa energi tidak dapat

diciptakan maupun dimusnahkan.

5)

Teori Ilmiah

Teori ilmiah merupakan kerangka yang lebih luas dari fakta-fakta,

konsep-konsep, dan prinsip-prinsip yang saling berhubungan.

Contoh: Matahari adalah pusat tata surya.

b. IPA

sebagai

proses

Memahami IPA tidak sekedar cukup memahami fakta-fakta yang

sudah ada, tetapi harus juga mengalami sebuah proses kegiatan pencarian

fakta-fakta dalam IPA agar pembelajaran benar-benar dapat mengenai

sasaran. Keterampilan proses IPA adalah keterampilan yang dilakukan

oleh para ilmuwan diantaranya adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(29)

1)

Mengamati adalah proses mengumpulkan informasi dengan

mempergunakan semua alat pengindera atau mempergunakan

instrumen.

2)

Mengukur adalah penemuan ukuran dari suatu obyek, misal:

berapakah massa, berapa banyak ruang yang ditempati suatu obyek.

3)

Menarik kesimpulan, merupakan penarikan kesimpulan setelah

melakukan observasi dan berdasarkan pengetahuan yang dimiliki

sebelumnya.

Sebagai contoh: siswa melihat suatu petak rumput mati, penarikan

kesimpulan yang mungkin diajukan adalah bahwa cacing tanah yang

menyebabkan rumput mati.

4)

Mengendalikan variabel adalah memastikan bahwa segala sesuatu

dalam suatu percobaan tetap sama kecuali satu faktor. Di sini ada 3

macam variabel, yaitu variabel bebas adalah variabel yang dapat

diubah-ubah oleh peneliti, variabel tergantung adalah yang berubah

dalam suatu penelitian sebagai akibat dari perubahan variabel bebas,

dan yang terakhir adalah variabel terkontrol adalah variabel yang

sengaja dibuat konstan.

5)

Merumuskan hipotesis adalah perumusan dugaan tentang hubungan

(30)

Pada anak SD cara merumuskan hipotesis dapat dengan pengajuan

pertanyaan, contoh: Apakah menjatuhkan magnet akan melemahkan

daya magnet?

6)

Membuat grafik dan tabel data, ini bermaksud menjelaskan makna

informasi yang telah dikumpulkan.

Misalnya: mempergunakan jarum menit atau detik pada jam.

7)

Membuat definisi operasional adalah perumusan suatu definisi yang

berdasarkan pada apa yang akan dilakukan atau yang diamati.

8)

Melakukan eksperimen adalah pengujian hipotesis atau prediksi.

c. IPA

sebagai

sikap

Dalam pembelajaran IPA aspek sikap sangat perlu diperhatikan.

Secara garis besar sikap ilmiah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

objektif terhadap fakta, tidak tergesa-gesa dalam mengambil kesimpulan,

berhati terbuka, tidak mencampuradukkan antara pendapat dengan fakta,

teliti dalam mengamati dan rasa ingin tahu.

2. IPA di Sekolah Dasar

Anak–anak

memang

perlu

diberi kesempatan untuk berlatih

keterampilan-keterampilan proses IPA, sebab diharapkan mereka dapat berpikir dan

memiliki sikap ilmiah. Namun perlu diperhatikan bahwa apa yang dipelajari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(31)

anak harus sesuai dengan tingkat perkembangan kognitifnya. Paolo dan

Marten (dalam Srini, 2001 : 16) juga menegaskan bahwa dalam IPA tercakup

juga coba-coba dan melakukan kesalahan, gagal, dan mencoba lagi. Dengan

begitu dapat diartikan bahwa bukan hanya jawaban yang dibutuhkan dalam

mempelajari IPA, tetapi bagaimana proses anak-anak mencari jawaban dan

terlibat langsung dalam pembelajaran.

IPA diajarkan bukan tidak ada tujuan, adapun tujuan pendidikan IPA

menurut (Sukarno, 1973 : 31 ) adalah:

a.

Untuk memberikan pengetahuan pada anak tentang dunia di mana kita

hidup sehingga siswa diharapkan sadar akan keindahan dan keteraturan

alam untuk meningkatkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

b.

Menanamkan suatu sikap ilmiah seperti kritis, sensitif, obyektif, jujur,

terbuka, benar, dan dapat bekerja sama.

c.

Memberikan keterampilan pada anak melalui percobaan-percobaan dalam

IPA sehingga anak dapat terampil dan aktif dalam kegiatan belajar untuk

menemukan dan menerapkan ide-idenya.

d.

Mendidik anak supaya dapat menghargai penemu-penemu IPA,

pekerja-pekerja IPA yang telah banyak berjasa bagi kemanusiaan.

Mulai tahun 2006 pemerintah telah menganjurkan penggunakan KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Sesuai dengan amanat KTSP bahwa

(32)

kurikulum yang dianjurkan untuk digunakan pada semua jenjang pendidikan

termasuk Sekolah Dasar. Pembelajaran terpadu dapat dikemas dengan tema

atau topik tentang suatu wacana yang dibahas dari berbagai sudut pandang

yang dapat dipahami oleh peserta didik (Trianto, 2010 : 7). Menurut Ujang

Sukandi (dalam Trianto, 2010 : 56), pembelajaran terpadu pada dasarnya

dimaksudkan sebagai kegiatan mengajar dengan memadukan materi beberapa

mata pelajaran dalam satu tema. Pembelajaran terpadu bisa memberikan

pengalaman bermakna bagi peserta didik, karena anak akan memahami

konsep yang mereka pelajari melalui pengamatan langsung dan

menghubungkan dengan konsep lain yang mereka pahami.

Pembelajaran terpadu dibedakan berdasarkan pola pengintegrasian materi

atau tema. Menurut Trianto ( 2010: 37 ), secara umum pengintegrasian itu

dapat dikelompokkan dalam tiga klasifikasi:

1.

Pengintegrasian di dalam satu disiplin ilmu

Model ini mentautkan dua atau lebih bidang ilmu yang serumpun.

Misalnya: bidang Ilmu Alam, menautkan dua tema dalam fisika dan

biologi.

2.

Pengintegrasian beberapa disiplin ilmu

Model ini mentautkan antar disiplin ilmu yang berbeda. Misalnya: tema

dalam bidang ilmu sosial dengan bidang ilmu alam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(33)

3.

Pengintegrasian di dalam satu dan beberapa disiplin ilmu.

Model ini merupakan paling kompleks karena mentautkan antar displin

ilmu yang serumpun sekaligus yang berbeda.

Misalnya: tema bidang sosial dikaitkan dengan ilmu alam, teknologi, dan

agama.

Menurut Joni T.R (dalam Trianto, 2010 : 56), pembelajaran IPA terpadu

merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara

individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan

konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan otentik. Dalam

pembelajaran terpadu IPA SD sering menggunakan pendekatan interdispliner,

di sini guru memiliki keleluasan untuk memadukan materi yang hanya satu

rumpun meliputi fisika, biologi, dan kimia tetapi apabila materi tidak dapat

dipadukan tidak perlu dipaksa untuk dipadukan. Disini penulis akan

memberikan satu contoh penerapan pembelajaran terpadu yang

pengintegrasiannya di dalam satu disiplin ilmu, penulis akan mengambil tema:

fotosintesis.

Fotosintesis

Kimia:

Rumus Fotosintesis

Biologi:

Zat yang dibutuhkan pada

proses Fotosintesis

Fisika:

Gaya kapilaritas air menuju

ke daun

IPBA:

(34)

B. Metode

Eksperimen

Metode mengajar sangat penting digunakan dalam sebuah pembelajaran

untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai. Tujuan yang hendak dicapai

dalam sebuah pembelajaran adalah perubahan tingkah laku. Berhasil tidaknya

tujuan yang akan dicapai bergantung pada penggunaan metode yang tepat.

Metode sering disamakan dengan teknik. Sebenarnya metode mengajar lebih

menyangkut cara-cara menyajikan suatu bahan pada suatu situasi tertentu, dan

teknik lebih mementingkan hal-hal yang bersifat umum misalnya, motivasi,

penguasaan kelas, cara mengatur alat dalam kelas, teknik mendemonstrasikan,

dan sebagainya. Istilah metode berarti cara yang sistemik yang digunakan

untuk mencapai tujuan ( Pasaribu, 1983 : 13 ). Ada beberapa macam metode

mengajar, salah satunya adalah metode eksperimen. Eksperimen sama artinya

dengan percobaan. Eksperimen menurut Sukarno, (1973 : 50) ialah suatu

pekerjaan mempergunakan alat-alat science dengan tujuan untuk mengetahui

sesuatu yang baru (setidaknya bagi anak itu sendiri). Jadi metode eksperimen

adalah cara sistemik yang digunakan dalam pengajaran melalui percobaan.

Menurut Ulihbukit, (1984 : 6), metode eksperimen adalah suatu cara

menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukkan suatu proses dan hasil

dari proses itu untuk mencapai tujuan pengajaran.

Metode eksperimen ini digunakan untuk mengetahui pengaruh faktor

tertentu terhadap sesuatu. Dalam sebuah pembelajaran, metode eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(35)

bisa digunakan secara bersama-sama dengan metode demonstrasi dan

lazimnya disebut sebagai metode mengajar demonstrasi-eksperimen.

Eksperimen merupakan suatu proses yang rumit, yang terdiri dari

banyak langkah. Eksperimen adalah alat yang penting untuk mendapatkan

data yang baik. Menurut Dab Nelson ( dalam Srini, 2001 : 58 ) ada sepuluh

langkah untuk merancang dan melaksanakan eksperimen untuk Sekolah

Dasar, langkah-langkah tersebut adalah:

1.

Pertanyaan

Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan yang dapat dites

atau diuji.

2.

Hipotesis

Merupakan pernyataan yang diharapkan sebagai penemuan dalam

eksperimen atau dugaan sementara.

3.

Variabel Bebas

Variabel yang menyatakan perbedaan dalam kelompok eksperimen.

4.

Variabel Tergantung

Variabel yang harus dikendalikan.

5.

Prosedur

Cara untuk menjawab pertanyaan yang muncul.

6.

Alat-alat dan Bahan

(36)

7.

Pengumpulan Data

Bagaimana anak dapat merekam dengan baik dan mempergunakan

diagnosis itu.

8.

Pengujian Hipotesis

Hasil eksperimen diuji apakah sesuai dengan hipotesis atau tidak.

9.

Penyimpulan

Apa yang dapat dipelajari dari eksperimen ini?

10.

Pengkomunikasian

Mencatat data yang didapat sebagai hasil dari eksperimen dalam bentuk

yang dapat dipahami oleh orang-orang. Contoh: gambar, diagram,

tabel/grafik.

Penggunaan metode eksperimen dalam pembelajaran juga mempunyai

kelemahan dan kekurangan. Menurut Winarno, (1961 : 89) keuntungan

penggunaan metode eksperimen adalah sebagai berikut:

1.

Perhatian siswa dapat dipusatkan pada hal-hal yang guru anggap penting,

jadi siswa dapat fokus dan mengurangi perhatian siswa kepada masalah

lain.

2.

Dapat mengurangi kesalahan dibanding dengan membaca buku, karena

anak melakukan tindakan langsung sehingga mereka mengalami sendiri,

jadi ada konsep yang tersimpan dalam memori anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(37)

3.

Siswa akan memperoleh pengalaman praktik untuk mengembangkan

kecakapannya.

4.

Pertanyaan pada diri siswa dapat dijawab waktu mengamati metode

eksperimen.

5.

Siswa aktif mengambil bagian berbuat untuk dirinya sendiri.

6.

Siswa mendapat kesempatan untuk melaksanakan langkah-langkah dalam

berpikir ilmiah.

Selain kelebihan yang dimiliki metode eksperimen, di bawah ini juga

dipaparkan kelemahan dari metode eksperimen. Menurut Winarno, (1961: 91)

ada beberapa kelemahan pada metode eksperimen antara lain:

1.

Banyaknya alat dan bahan yang diperlukan dalam metode eksperimen,

karena setiap kelompok harus mempunyai alat sendiri.

2.

Cukup menyita banyak waktu dibanding dengan menggunakan metode

ceramah.

3.

Kurangnya persiapan dan pengalaman siswa akan menimbulkan kesulitan

dalam melakukan metode eksperimen.

Berikut saran yang bisa digunakan untuk meminimalisir kelemahan pada

metode eksperimen:

1.

Guru bisa menolong siswa untuk memperoleh alat dan bahan yang

(38)

2.

Guru harus mempunyai batasan waktu kapan siswa harus selesai

melakukan eksperimen, jadi tidak banyak yang terbuang.

3.

Membicarakan bersama dengan siswa prosedur atau langkah-langkah

yang dianggap bisa memecahkan masalah yang dialami siswa dalam

melakukan eksperimen.

Metode eksperimen dalam pembelajaran adalah metode mengajar yang

membuat anak menjadi aktif untuk melakukan pembelajaran. Karena prinsip

belajar adalah mengalami dan menghasilkan perubahan tingkah laku, maka

metode eksperimen sangat cocok digunakan anak untuk meningkatkan

keaktifan dan dengan keaktifan itu diharapkan siswa dapat meningkatkan

prestasi belajarnya.

C.

Belajar dan Prestasi Belajar

1.

Belajar

Winkel (1984 : 151) berpendapat bahwa, belajar adalah suatu proses

mental yang mengarah kepada penguasaan pengetahuan, skill, kebiasaan

yang semuanya diperoleh, disimpan, dan dilaksanakan sehingga

menimbulkan tingkah laku yang progresif dan adaptif. Sedangkan menurut

Wittig dalam Muhibbin (2008 : 65), belajar ialah perubahan yang relatif

menetap yang terjadi dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu

organisme sebagai hasil pengamatan. Menurut Muhibbin (2008 : 68), belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(39)

merupakan tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif

menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang

melibatkan proses kognitif. Jadi belajar merupakan suatu perubahan dalam

diri seseorang yang bersifat menetap.

Seorang peserta didik berpeluang mendapatkan hasil yang memuaskan

dalam kegiatan belajar, tetapi sering kita menemui bahwa seorang peserta

didik mengalami kesulitan dalam belajar.

2.

Prestasi Belajar

Secara umum, perkembangan anak perlu dipenuhi dengan berbagai

kebutuhan misalnya, sandang, pangan, papan, kasih sayang, penghargaan

terhadap dirinya dan peluang untuk mengaktualisasikan dirinya. Secara

tidak langsung kebutuhan anak yang mendasar ini juga memberikan

sumbang sih yang sangat besar untuk dapat meningkatkan prestasi belajar

anak. Bukan hanya berdasarkan kemampuan intelektual yang berdasarkan

kognitif tetapi juga yang non kognitif. Menurut Winkel (1984 : 163) prestasi

berarti suatu bukti keberhasilan usaha yang dapat dicapai. Jadi prestasi

belajar adalah bukti keberhasilan yang dapat dicapai seseorang dalam

kegiatan belajar.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar menurut Muhibbin

(40)

1.

Faktor Internal

Faktor yang berasal dari dalam siswa, meliputi 2 aspek yaitu:

a.

aspek fisiologis, yang berhubungan dengan kondisi jasmani

seseorang.

Misal: indera pendengaran dan indera penglihatan yang lemah akan

mempengaruhi dalam menyerap item informasi yang bersifat gema

dan citra.

b.

aspek psikologis adalah aspek yang berhubungan dengan kondisi

rohani seseorang

Misal: tingkat kecerdasan, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa,

dan motivasi siswa.

2.

Faktor Eksternal

Faktor yang berasal dari luar diri siswa, terdiri dari 2 macam yaitu:

a.

Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial siswa misalnya masyarakat dan tetangga. Kondisi

masyarakat yang serba kekurangan akan mempengaruhi aktivitas

belajar anak, paling tidak peserta didik akan merasa kesulitan untuk

mencari teman untuk dapat diajak berdiskusi atau meminjam alat

belajar tertentu. Lingkungan sosial yang paling banyak

mempengaruhi kegiatan belajar adalah orang tua dan keluarga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(41)

peserta didik. Kebiasaan orang tua dalam mengelola keluarga bisa

menimbulkan dampak baik atau buruk bagi peserta didik itu sendiri.

b. Lingkungan

Nonsosial

Yang termasuk dalam lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah

dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga dan letaknya, alat–alat

belajar, keadaan cuaca, dan waktu belajar.

3.

Faktor Pendekatan belajar

Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai cara atau strategi yang

digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses

mempelajari sesuatu.

D. Materi Pokok Benda dan Sifatnya dalam Mata Pelajaran IPA Kelas IV

Semester I

Menurut para Ilmuwan, benda terbagi menjadi 3. Pengelompokan ini

berdasarkan wujudnya yaitu, benda padat, benda cair, dan benda gas (Purwo,

2004 : 60).

1.

Benda

padat

Benda padat adalah benda atau barang yang wujudnya padat dan mempunyai

bentuk tertentu. Benda padat umunya mudah dipegang dan mudah dibawa

(42)

cara dipotong, dilipat, dipelintir atau dibengkokkan. Misalnya kayu dan es,

dapat diubah bentuknya menjadi patung, serta kawat dapat dilengkungkan

menjadi bentuk tertentu. Pada benda padat ada yang bersifat rapuh, yaitu

mudah pecah atau remuk jika dikenai kekuatan kepadanya. Misalnya garam,

batuan, kaca, keramik, gerabah. Pada umumnya benda padat ini memiliki

sifat-sifat tertentu antara lain:

a. memiliki berat, sehingga dapat diukur.

b. menempati ruang, benda padat dapat ditempatkan dalam segala ruang,

sehingga benda padat dapat dikatakan menempati ruang.

c. bentuk benda padat tetap, tidak mengikuti bentuk wadahnya.

Gambar 1. Bentuk benda padat tetap

2. Benda cair

Benda cair adalah benda yang dapat berubah bentuk menurut bangun

tempatnya, benda cair juga memiliki sifat tertentu yaitu:

a.

memiliki berat, air juga memiliki berat dapat dibuktikan dengan

membandingkan berat gelas kosong dan gelas yang penuh berisi air.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(43)

b. bentuk benda cair selalu berubah-ubah mengikuti wadahnya, karena

mempunyai sifat seperti itu sering benda cair disebut benda tak

berbentuk.

Gambar 2. Bentuk benda cair mengikuti wadahnya

c. mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah, setiap benda cair akan

berusaha memenuhi bagian yang rendah dan membentuk permukaan

yang rata. Kemampuan mengalir pada benda cair menandakan bahwa ia

mudah sekali dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lainnya.

d. permukaan yang tenang selalu mendatar.

Gambar 3. Permukaan air yang tenang

e. meresap melalui celah-celah kecil. Peristiwa peresapan air melalui celah

kecil ini disebut dengan kapilaritas.

(44)

f. menekan ke segala arah. Semakin dalam, tekanan air akan semakin

besar.

g. melarutkan zat tertentu. Benda dikatakan larut dalam air apabila

bahan yang dicampur dengan air tidak terjadi pemisahan kembali,

sedangkan yang mengalami pemisahan kembali dikatakan bahwa

benda tersebut tidak larut dalam air. Proses pelarutan zat ke dalam air

ada berbagai cara yaitu dengan pemanasan, pengadukan dan juga

memperkecil bahan yang terlarut

Gambar 5. Air melarutkan gula

3. Benda

gas

Benda gas adalah benda yang sangat ringan yang sifatnya seperti udara.

Gas jika terkena panas volumenya akan mengembang. Gas lebih mudah

mengembang dari pada benda padat dan benda cair. Jadi, apabila gas

dalam tabung bertekanan tinggi terkena panas dari luar atau dipukul dapat

meledak.

Benda gas juga memiliki sifat tertentu antara lain:

a.

memiliki berat, tetapi sangat ringan jika dibandingkan dengan benda

cair atau padat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(45)

b.

menempati ruang, ini karena gas tidak mempunyai bentuk.

c.

bentuk dan isinya tidak tetap karena benda gas mengisi seluruh

ruangan yang ditempatinya.

Gambar 6. Balon yang berisi udara

E. Kerangka

Berpikir

Salah satu aspek yang mendukung keberhasilan proses pembelajaran

dalam rangka meningkatkan prestasi belajar adalah penggunaan metode

pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan salah satu jembatan untuk

melakukan trnsformasi pengetahuan kepada siswa secara efektif dan efisien.

Dalam pembelajaran menggunakan metode eksperimen, siswa belajar

untuk dapat menyusun masalah sendiri, dan menyelesaikan sendiri melalui

percobaan-percobaan dengan menggunakan media dari guru, jadi siswa dapat

ikut aktif dalam pembelajaran. Sehingga diharapkan siswa menjadi lebih aktif,

sehingga dengan pengalaman nyata yang diperoleh siswa, siswa mempunyai

konsep yang tersimpan dalam memori dan pembelajaranpun menjadi lebih

(46)

F. Hipotesis

Tindakan

Berdasarkan kajian pustaka di atas dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

“Penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

dalam mata pelajaran IPA tentang benda dan sifatnya pada siswa kelas IV

semester 1 SD N 2 Wonosari Klaten tahun pelajaran 2010/2011. “

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(47)

29 

 

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan penulis adalah Penelitian Tindakan

Kelas (PTK). Model PTK yang akan digunakan adalah model PTK menurut

Kemmis dan Mc Taggart dalam Wijaya (2010 : 20), ada empat komponen dasar

dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting),

pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Keempat komponen yang

berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus. Pada gambar yang

disajikan ada dua perangkat komponen, sehingga dapat dikatakan sebagai dua

siklus. Secara visual dapat digambarkan sebagai berikut:

Siklus 1 Siklus 2

Gambar 7. Siklus PTK menurut Kemmis dan Mc Taggart

Rencana

Tindakan

Tindakan

Rencana

Refleksi

Observasi

Pelaksanaan

Tindakan

Observasi

Refleksi

(48)

 

 

 

B. Setting Penelitian

1.

Tempat

Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD N 2 Wonosari yang beralamat di Jetis,

Wonosari, Trucuk, Klaten.

2.

Subyek

Penelitian

Siswa kelas IV SD N 2 Wonosari tahun pelajaran 2010/2011, dengan

jumlah siswa putra 9 siswa dan siswa putri 11 siswa jadi semuanya ada 20

siswa.

3.

Obyek

Penelitian

Prestasi belajar siswa SD kelas IV semester 1 SD N 2 Wonosari tahun

pelajaran 2010/2011.

4.

Waktu

Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan kurang lebih selama 8

bulan dimulai bulan Juli 2010 dan berakhir pada bulan Februari 2011.

Pengambilan data sendiri akan dilakukan selama 1 bulan dengan 2 siklus,

dan setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan.

Tabel. 1 Jadwal Penelitian

3 Pelaksanaan

Penelitian

4 Pengumpulan

Data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(49)

 

C. Rencana Tindakan

1. Persiapan

a. Permintaan izin di SD/ kepada Kepala Sekolah di SD yang

bersangkutan.

b.

Observasi/

wawancara

kepada

guru dan peserta didik kelas IV tahun

pelajaran 2009/2010. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan

gambaran awal tentang kesulitan materi yang dihadapi siswa.

c.

Identifikasi permasalahan dalam pelaksanaan pengajaran IPA kelas IV

d.

Merumuskan spesifikasi media pembelajaran untuk setiap pertemuan

e.

Menyusun rencana penelitian berupa rencana tindakan siklus tindakan

kelas.

f.

Menyusun Silabus, RPP, dan LKS.

g.

Menyusun soal evaluasi

h.

Menyiapkan media, alat dan bahan yang digunakan untuk

(50)

 

 

 

2. Rencana

Tindakan

Tiap

Siklus

Siklus I

Dilakukan dengan membagi siswa dalam kelompok, dan pembagian

kelompok secara acak

.

Setiap kelompok terdiri dari 4 siswa.

Siswa bebas

memilih anggota kelompoknya

.

Siklus 1 dilakukan selama 2 kali pertemuan.

a.

Rencana

Pertemuan 1 siklus I ( 3 jp )

1)

Mengorganisasikan siswa di kelas.

2)

Menyanyikan lagu “tik-tik bunyi hujan”

3)

Guru memperlihatkan air dan siswa memberi komentar secara bebas

tentang air.

4)

Menyampaikan tujuan pembelajaran.

5)

Menyiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam pembelajaran

sifat air menempati ruang, mempunyai berat, mengalir dari atas ke

bawah, dan air dapat membuat benda terapung, melayang, dan

tenggelam alatnya antara lain:

a)

gelas minum

h) lengan neraca

b)

botol minum

i)

kelereng

c)

kantong plastik

j) air

d)

tiang neraca

k) anak kubus timbang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(51)

 

 

e)

piring neraca

l)

paku kecil

f)

gelas minum/ bejana

m) kayu kecil/ gabus

g)

selang

n) botol

6)

Anak–anak diminta untuk membentuk kelompok secara bebas,

setiap kelompok terdiri dari 4 siswa.

7)

Setiap kelompok menyediakan alat dan bahan.

8)

Siswa diberikan LKS

9)

Siswa diberi petunjuk umum pelaksanaan percobaan

10)

Siswa melakukan percobaan air:

a)

menempati ruang

b)

mempunyai berat

c)

mengalir dari atas ke bawah

d)

air dapat membuat benda tenggelam, melayang, dan terapung

11)

Siswa dapat dibantu guru apabila ada kesulitan.

12)

Setiap kelompok mengerjakan LKS yang diberi oleh guru.

13)

Bersama kelompok menyimpulkan hasil percobaan.

14)

Wakil kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil dari

percobaan.

15)

Laporan diberikan pada guru

(52)

 

 

 

b.

Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan peneliti melaksanakan rencana pelaksanaan

terhadap peserta didik kelas IV SD N 2 Wonosari tahun pelajaran

2010/2011 sesuai dengan point ‘a’ yaitu rencana.

c.

Observasi

Kegiatan observasi dilakukan saat pembelajaran dan observasi ini

bertujuan untuk melihat kondisi-kondisi yang muncul saat

pembelajaran.

d.

Refleksi

1)

Mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang dilakukan siswa dalam

melakukan kegiatan percobaan.

2)

Merancang perbaikan untuk pertemuan berikutnya.

Pertemuan 2 ( 2 jp )

a.

Rencana

1)

Siswa kembali pada kelompok masing-masing.

2)

Setiap kelompok menyediakan alat dan bahan yang akan

digunakan dalam pembelajaran sifat benda padat yaitu

mempunyai berat dan sifat benda gas yaitu mempunyai berat dan

menempati ruang, alatnya antara lain:

a)

gantungan baju

f)

sabun

b)

tali rafiah

g) sedotan limun

c)

batu h)

gelas/

mangkok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(53)

 

 

d)

kayu i)

air

e)

balon j)

plastik

3)

Setiap kelompok diberi LKS oleh guru

4)

Setiap kelompok mengerjakan kegiatan yang ada dalam LKS,

antara lain:

a)

Sifat benda padat mempunyai berat

b)

Sifat benda gas mempunyai berat

c)

Sifat benda gas menempati ruang

5)

Bersama dengan kelompok mencoba membuat kesimpulan

berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan.

6)

Wakil dari kelompok diminta mempresentasikan hasil dari

percobaan.

7)

Laporan diberikan pada guru.

8)

Siswa bersama dengan guru membuat kesimpulan.

9)

Soal evaluasi diberikan.

b.

Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan peneliti melaksanakan rencana pelaksanaan

terhadap peserta didik kelas IV SD N 2 Wonosari tahun pelajaran

2010/2011 sesuai dengan point ‘a’ yaitu rencana.

c.

Observasi

Kegiatan observasi pada akhir siklus I, guru mencatat kejadian yang

(54)

 

 

 

pembelajaran serta untuk mengetahui tentang perkembangan proses

pembelajaran sehubungan dengan metode yang digunakan.

d.

Refleksi.

1)

Mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang dilakukan siswa dalam

melakukan kegiatan percobaan.

2)

Mengevaluasi hasil pada siklus 1, dengan menarik kesimpulan

tentang peningkatan prestasi siswa.

3)

Merancang siklus berikutnya

Siklus II

Dilakukan dengan berkelompok tetapi anggota kelompok ditentukan oleh

guru. Setiap kelompok terdiri dari 4 siswa. Siklus II dilakukan selama 2

kali.

Kelompok ditentukan oleh guru dengan berdasarkan kriteria

kecerdasan dan jenis kelamin.

Pertemuan 1 Siklus 2 (3 jp)

a.

Rencana

1)

Siswa dibagi dalam 5 kelompok, masing kelompok ada 4 siswa.

Pembagian kelompok berdasarkan kecerdasan dan jenis kelamin.

2)

Setiap kelompok menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan

dalam pembelajaran sifat air yang melarutkan benda tertentu,

permukaan yang tenang selalu mendatar, menekan ke segala arah,

meresap pada bahan tertentu, alatnya antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(55)

 

 

a)

gelas transparan/kaca,

j) sendok

b)

pasir

k) air bersih

c)

gula pasir

l) mistar

d)

garam m)

pengganjal

yang

datar

e)

minyak tanah.

n) tisu/ kain

f)

pewarna makanan

o) kaca

g)

kapur tulis

q) botol air mineral

h)

plastik r)

paku

i)

kertas koran

3)

Siswa diberi petunjuk umum pelaksanaan percobaan

4)

Siswa melakukan percobaan sesuai dengan perintah guru dan dengan

bantuan guru. Percobaannya adalah:

a)

Air melarutkan benda tertentu

b)

Permukaan yang tenang selalu mendatar

c)

Menekan ke segala arah

d)

Meresap pada benda tertentu

5)

Setiap kelompok mengerjakan LKS yang diberi oleh guru.

6)

Bersama kelompoknya siswa menyimpulkan hasil dari percobaan.

7)

Wakil dari kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil dari

percobaan.

(56)

 

 

 

9)

Membuat kesimpulan bersama dengan guru

b.

Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan peneliti melaksanakan rencana pelaksanaan

terhadap peserta didik kelas IV SD N 2 Wonosari tahun pelajaran

2010/2011 sesuai dengan point ‘a’ yaitu rencana

c.

Observasi

Kegiatan observasi dilakukan pada siklus II untuk melihat

kondisi-kondisi yang muncul saat pembelajaran.

d.

Refleksi.

1.

Mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang dilakukan siswa dalam

melakukan kegiatan percobaan.

2.

Merancang perbaikan untuk pertemuan berikutnya.

Pertemuan 2 Siklus 2 ( 2 jp )

a.

Rencana

1)

Siswa kembali sesuai dengan kelompok yang dibentuk guru.

2)

Menyiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam pembelajaran sifat

benda padat yaitu menempati ruang, bentuknya tetap dan sifat benda

gas yaitu mempunyai tekanan, alatnya antara lain:

a)

gelas h)

buku

b)

spidol i)

kertas

c)

batu kerikil besar

j)

pensil/ bolpoint

d)

batu kerikil kecil

k) lidi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(57)

 

 

e)

buku l)

kayu

f)

penghapus m)

penutup

kertas

g)

mangkok n)

air

3)

Setiap kelompok diberi LKS oleh guru.

4)

Setiap kelompok mengerjakan kegiatan untuk membuktikan:

a)

Benda padat menempati ruang

b)

Bentuk benda padat selalu tetap

c)

Benda gas mempunyai tekanan

5)

Bersama dengan kelompok mencoba membuat kesimpulan

berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan.

6)

Wakil dari kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil dari

percobaan.

7)

Laporan diberikan pada guru

8)

Siswa bersama dengan guru membuat kesimpulan

9)

Soal evaluasi diberikan kepada siswa.

b.

Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan peneliti melaksanakan rencana pelaksanaan

terhadap peserta didik kelas IV SD N 2 Wonosari tahun pelajaran

2010/2011 sesuai dengan point ‘a’ yaitu rencana

c.

Observasi

Kegiatan observasi dilakukan untuk melihat kondisi-kondisi yang muncul

(58)

 

 

 

d.

Refleksi

1.

Mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang dilakukan siswa dalam

melakukan kegiatan percobaan.

2.

Mengevaluasi hasil pada siklus II, dengan menarik kesimpulan

tentang peningkatan prestasi siswa

3.

Menganalisis peningkatan prestasi belajar siswa dari siklus I dan

siklus II.

4.

Menarik kesimpulan dengan membandingkan hasil yang sudah

dicapai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan untuk

memutuskan apakah siklus akan dilanjutkan atau sudah cukup.

D.

Pengumpulan Data dan Instrumennya

1.

Peubah

Prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran

2.

Indikator

Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM

Kenaikan nilai rata-rata siswa.

3.

Jenis Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data prestasi belajar

siswa yang diambil dari skor hasil ulangan (soal evaluasi) siklus 1 dan

siklus 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(59)

 

 

4.

Instrumen

a.

Instrumen Pembelajaran meliputi:

1)

Silabus (terlampir)

2)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (terlampir)

3)

Lembar Kegiatan Siswa (terlampir)

b.

Instrumen Pengumpulan Data yaitu Tes tertulis (soal evaluasi)

Soal ulangan (soal evaluasi) berupa soal pilihan ganda, isian singkat

dan uraian. Soal pilihan ganda berjumlah 10 nomor, yang

masing-masing nomor mempunyai bobot 1.

Dengan ketentuan: Skor 1 : Jika jawaban benar

Skor 0 : Jika jawaban salah.

Sedangkan soal isian singkat berjumlah 5 nomor yang masing-masing

nomornya berbobot 2.

Dengan ketentuan: Skor 2 : Jika jawaban benar

Skor 1 : Jika jawaban kurang sempurna

Skor 0 : Jika jawaban salah

Dan uraian berjumlah 5 nomor, dimana masing-masing nomor punya

bobot yang sama yaitu 3

Dengan

ketentuan:

Skor

3 : Jika jawaban lengkap dan benar.

Skor 2 : Jika jawaban kurang sempurna

Skor 1 : Jika jawaban sangat kurang sempurna

Gambar

Gambar 1 Bentuk Benda Padat Tetap  ..........................................................
Grafik 2 Persentase Jumlah Siswa yang Mencapai KKM pada Kondisi Awal,
Gambar 1. Bentuk benda padat tetap
Gambar 2. Bentuk benda cair mengikuti wadahnya
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil perhitungan pada Tabel 4.12 diperoleh koefisien regresi Kepemimpinan transformasional sebesar 0,883 (positif). Jadi dapat disimpulkan bahwa secara parsial

Adipranata, Silvestra Maria Indrat Yessy (2009). Students’ Perceptions on the Use of Role Play Technique in Speaking Class in the English Education Study Program of Sanata

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian kompos sampah kota yang diambil dari beberapa kedalaman berpengaruh nyata terhadap peningkatan C-organik, Cd-total tanah, dan

menyatakan bahwa pemberian kompos sampah kota berpengaruh nyata terhadap. tinggi tanaman, jumlah cabang primer, berat kering tajuk tanaman,

Meningkatkan kemampuan berbicara melalui Penggunaan media puzzle Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Selain di budidaya/ kotoran kelinci juga bisa di maanfaatkan untuk pupuk kompos / yang menarik lagi /. air kencing kelinci tersebut digunakan sebagai bahan alternatif penggati

Dimana dalam analisis ini dibahas lima dimensi penentu kualitas jasa yang mempengaruhi konsumen yang terdiri dari analisa keandalan, keresponsifan, keyakinan, empati, dan

[r]