(1)
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE
EKSPERIMEN DALAM MATA PELAJARAN IPA TENTANG BENDA DAN
SIFATNYA PADA KELAS IV SEMESTER 1 SD N 2 WONOSARI KLATEN
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh:
Nama : DAMERIA
NIM : 07 1134 083
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
(2)i
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE
EKSPERIMEN DALAM MATA PELAJARAN IPA TENTANG BENDA DAN
SIFATNYA PADA KELAS IV SEMESTER 1 SD N 2 WONOSARI KLATEN
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh:
Nama : DAMERIA
NIM : 07 1134 083
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
(3)(4)(5)iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi ini kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus, yang menjadikan aku ada. Puji Syukur yang tak terkira aku
haturkan kepadaMu atas JaminanMu atas hidupku yang abadi. Thanks God.
2. Bapak-ibu (Slamet Sutrisno-Mujiyanti) untuk semua cinta yang diberikan
kepadaku. Kalianlah Tuhan yang nyata dalam hidup ini.
3. Adikku (Adhi susworo dan Hari prasojo), tetap berjuang meraih cita-cita kalian.
Untuk simbah, terima kasih atas doanya setiap malam yang tidak aku dengar.
4. Keluarga besar dosen PGSD, terimakasih atas segala bimbingannya selama masa
perkuliahan dan selama masa skripsi. Bapak dosen Drs. Puji Purnomo, M.Si dan
Ibu dosen Maria Melani Ika Susanti, S.Pd, terima kasih atas semua masukannya.
5. Keluarga besar mahasiswa PGSD’07 terimakasih. Buat teman-teman (Anyes, Citra,
dan Mbak Ari) terimakasih sudah memberikan aku dorongan untuk segera
menyusul kalian pendadaran, terima kasih juga telah menemaniku dalam setiap
bimbingan dan terima kasih telah menjadi teman berbagi cerita dalam setiap hal,
sukses buat kita semua.
6. Semua pihak-pihak yang memperlancar skripsiku, kelurga besar SDN 2
Wonosari-Trucuk-Klaten, kepada Bapak Kepala Sekolah (DE.Poerbjantoro, S.Pd), semua
bapak-ibu guru dari Kelas I-VI, dan karyawan, ucapan terima kasih karena sudah
diijinkan untuk melakukan penelitian dan terima kasih atas pengertiannya.
(6)v
MOTTO
Segala perkara dapat ku tanggung didalam
Dia
yang memberi kekuatan kepadaku
(Filp 4:13)
(7)vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat
karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau
daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 28 Januari 2011
Penulis
Dameria
(8)vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA IMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Dameria
Nomor Mahasiswa : 071134083
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Menggunakan Metode Eksperimen Dalam
Pembelajaran IPA Tentang Benda dan Sifatnya pada Kelas IV Semester I SDN 2
Wonosari Tahun Pelajaran 2010/2011 beserta perangkat yang diperlukan. Dengan
demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk
pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet
atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal, 28 Januari 2011
Yang menyatakan
(9)viii
ABSTRAK
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN METODE
EKSPERIMEN DALAM MATA PELAJARAN IPA TENTANG BENDA DAN
SIFATNYA PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 1 SD N 2 WONOSARI
KLATEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011.
Dameria
Universitas Sanata Dharma
2011
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode eksperimen dapat
meningkatkan prestasi belajar dalam mata pelajaran IPA materi benda dan sifatnya pada
siswa kelas IV semester 1 SD N 2 Wonosari tahun pelajaran 2010/2011.
Prestasi belajar pada siswa kelas IV di SD N 2 Wonosari dalam mata pelajaran IPA
dinilai masih rendah. Ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas tahun pelajaran
2009/2010 hanya mencapai 58,25 dan siswa yang mencapai KKM sekitar 8 siswa dari
20 siswa atau 40%. Pemecahan rendahnya prestasi siswa di kelas IV SD N 2 Wonosari
pada mata pelajaran IPA adalah salah satunya dengan menggunakan metode
eksperimen.
Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus terhadap 20 siswa. Setiap siklus dalam
penelitian ini terdiri dari 2 kali pertemuan. Siklus I dengan metode eksperimen
berkelompok dengan kelompok ditentukan sendiri, siklus II dengan metode eksperimen
berkelompok dengan kelompok yang ditentukan oleh guru. Teknik pengumpulan data
dengan tes tertulis yang dilakukan setiap akhir sikus. Tingkat prestasi siswa dinyatakan
dalam pencapaian nilai rata-rata siswa dan persentase pencapaian nilai KKM.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis pada siswa kelas IV
tahun pelajaran 2010/2011, penulis mendapat data nilai rata-rata siswa pada kondisi
awal hanya 45,65 dengan siswa yang mencapai KKM sejumlah 2 siswa atau 10%,
setelah diterapkan metode ekperimen pada siklus I dengan anggota kelompok
ditentukan siswa sendiri, nilai rata-rata siswa mencapai 63,45 dengan siswa yang
mencapai KKM sejumlah 13 siswa atau 65%, sedangkan pada siklus II dengan metode
eksperimen dengan kelompok yang ditentukan oleh guru nilai rata-rata siswa bisa
mencapai 71,55 dengan siswa mencapai KKM sejumlah 15 siswa atau 75%
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode eksperimen dalam
mata pelajara IPA kelas IV pada materi benda dan sifatnya dapat meningkatkan prestasi
siswa.
(10)ix
ABSTRACT
THE INCREASING OF LEARNING RESULT BY USING EXPERIMENT
METHOD IN SAINS ABOUT THINGS AND THEIR CHARACTERISTIC OF
4TH GRADE OF ELEMENTARY SEMESTER I SDN 2 WONOSARI
LESSON YEARS 2010/2011
Dameria
Sanata Dharma
2011
This study aims to determine whether the experimental method to improve
learning achievement in science subject matter and nature of matter on 4th grade
semester I SDN 2 Wonosari lesson years 2010/2011. Student learning achievement in
fourth grade in elementary N 2 Wonosari in teaching science is still considered. It can
be seen from the average grade of the school year 2009/2010 reached only 58.25 and
students who achieve KKM about 8 students from 20 students or 40%. Solving low
student achievement in grade IV SD N 2 Wonosari in teaching science is one of them by
using experimental methods.
This research was conducted in two cycles of 20 students. Each cycle in this study
consisted of 2 meetings. Cycle I with the experimental method in groups with their own
defined groups, the cycle II with the experimental method in groups with the groups
specified by the teacher. Data collection techniques with a written test that is conducted
every end SIKUS. Level of student achievement are stated in achieving the average
value and the percentage of students achieving the value of KKM.
Based on the results of research that has been done with the author on fourth grade
students of the school year 2010/2011, the author gets the data value of the average
student in the initial conditions is only 45.65 with a student who reaches KKM number
of 2 students or 10%, after application of experimental methods in cycle I with members
of the group defined its own students, the average value reached 63.45 students with
students who achieve KKM some 13 students or 65%, whereas on the second cycle of
experiments with the method specified by the teacher group the average value can be
reached 71 students , 55 with students achieve KKM some 15 students or 75%.
It can be coulded that the use of experimental method in science class IV about
things and characteristic can be increase students achievement.
(11)x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena berkat
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul ”Peningkatan
Prestasi Belajar Siswa Menggunakan Metode Eksperimen Dalam Mata Pelajaran
IPA Tentang Benda dan Sifatnya Pada Kelas IV Semester I SD Negeri 2 Wonosari
Tahun Pelajaran 2010/2011.” Dalam skripsi ini penulis ingin menyampaikan manfaat
dari metode eksperimen dalam meningkatkan prestasi siswa dalam mata pelajaran IPA.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program S1 di
Universitas Sanata Dharma, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Dalam penulisan skripsi ini tentunya saya tidak lepas dari bantuan orang lain,
oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Drs. T. Sarkim, M.Ed, Ph.D selaku Dekan FKIP.
2. Drs. Puji Purnomo, M. Si. selaku Kaprodi PGSD dan dosen pembimbing I.
3. M. Melani Ika S, S. Pd. selaku dosen tetap PGSD dan dosen pembimbing II.
4. Semua dosen serta karyawan PGSD yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
5. Petugas perpustakaan USD yang menyediakan sumber referensi bagi penulisan
skripsi saya ini.
6. Kedua orang tuaku yang selalu memberi cinta, kasih sayang, dukungan baik
spiritual maupun finansial. Kalianlah Tuhan yang nyata dalam hidupku.
7. Chitra buat dukungan dan sarannya, dan terima kasih selalu menjadi teman setia
(12)xi
8. Anas yang sudah memberi inspirasi dan motivasi sehingga skripsi ini dapat
selesai.
9. Mbak Ari yang sudah banyak meluangkan waktu hanya untuk menemani kami
konsultasi, dan makasih banyak buat bantuan yang selalu ada.
10. Mas bayu, Mas Egic, Leten, Guntoro dan semua teman-teman PGSD’07, terima
kasih sudah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
11. Elga, Galuh, Ajeng dan semua ex menur 11a, terima kasih buat semangatnya
sehingga aku bisa menyusul untuk menyelesaikan skripsi ini.
12. Keluarga besar SDN 2 Wonosari terima kasih sudah diijinkan untuk melakukan
penelitian.
13. Buat semua teman-teman mahasiswa PGSD dan semua pihak yang tidak bisa
disebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan yang berarti.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini, oleh karena
itu kritik dan saran dari pembaca akan membuat makalah ini lebih baik.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi Universitas Sanata
Dharma
Yogyakarta, 28 Januari 2011
Penulis
(13)xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR GRAFIK ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Pembatasan Masalah ... 3
C. Perumusan Masaah ... 4
D. Pemecahan Masalah ... 4
E. Batasan Pengertian ... 5
F. Tujuan Penelitian ... 6
G. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 8
A. Hakikat IPA ... 8
B. Metode Eksperimen ... 16
(14)xiii
D. Materi Pokok Benda dan Sifatnya dalam Mata Pelajaran
IPA Kelas IV Semester I ... 23
E. Kerangka Berpikir ... 27
F. Hipostesis Tindakan ……….. 28
BAB III. METODE PENELITIAN ... 29
A. Jenis Penelitian ... 29
B. Setting Penelitian ... 30
C. Rencana Tindakan ... 31
D. Pengumpulan Data dan Instrumennya... 40
E. Analisis Data ... 47
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49
A. Hasil Penelitian ... 49
1. Siklus I ... 50
2.Siklus II ... 57
B. Pembahasan ... 64
BAB V PENUTUP ... 70
A. Kesimpulan ... 70
B. Saran ... 71
(15)xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jadwal Penelitian ... 30
Tabel 2 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I ... 43
Tabel 3 Kriteria Taraf Kesukaran Soal Evalasi Siklus I ... 44
Tabel 4 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II ... 44
Tabel 5 Kriteria Taraf Kesukaran Soal Evaluasi Siklus II ... 46
Tabel 6 Rincian Soal Evaluasi Siklus I dan II Berdasarkan Jenis
Soal ... 46
Tabel 7 Indikator Keberhasilan Penelitian ... 48
Tabel 8 Data Kondisi Awal ... 49
Tabel 9 Persentase Jumlah Siswa yang Mencapai KKM pada
Siklus I ... 55
Tabel 10 Perbandingan Persentase Jumlah Siswa yang Mencapai
KKM dari Kondisi Awal dan Siklus I ... 55
Tabel 11 Perbandingan Nilai Rata-rata Siswa pada Kondisi Awal
dan Siklus I ... 56
Tabel 12 Persentase Siswa yang Mencapai KKM pada Siklus II ... 61
Tabel 13 Perbandingan Persentase Jumlah Siswa yang Mencapai
KKM pada Evaluasi Siklus I dan II ... 62
Tabel 14 Perbandingan Nilai Rata-rata Siswa pada Siklus I dan
Siklus II ... 62
(16)xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Bentuk Benda Padat Tetap ... 24
Gambar 2 Bentuk Benda Cair Mengikuti Wadahnya ... 25
Gambar 3 Permukaan Air yang Tenang ... ... 25
Gambar 4 Air Meresap Melalui Celah Kecil ... ... 25
Gambar 5 Air Melarutkan Gula ... ... 26
Gambar 6 Balon yang Berisi Udara ... ... 27
(17)xvi
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 Persentase Jumlah Siswa yang Mencapai KKM
pada Kondisi Awal dan Siklus I . ... 56
Grafik 2 Persentase Jumlah Siswa yang Mencapai KKM pada Kondisi Awal,
(18)xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ... 74
Lampiran 2 RPP Siklus I Pertemuan 1 ... 82
Lampiran 3 RPP Siklus I Pertemuan 2 ... 85
Lampiran 4 RPP Siklus II Pertemuan 1 ... 87
Lampiran 5 RPP Siklus II Pertemuan 2 ... 90
Lampiran 6 LKS Siklus I Pertemuan 1 ... 92
Lampiran 7 LKS Siklus I Pertemuan 2 ... 99
Lampiran 8 LKS Siklus II Pertemuan 1 ... 103
Lampiran 9 LKS Siklus II Pertemuan 2 ... 110
Lampiran 10 Soal Evaluasi Siklus I ... 115
Lampiran 11 Kunci Jawaban Evaluasi Siklus I... 117
Lampiran 12 Soal Evaluasi Siklus II ... 118
Lampiran 13 Kunci Jawaban Evaluasi Siklus II ... 121
Lampiran 14 Tabel Hasil Kondisi Awal ... 122
Lampiran 15 Tabel Hasil Evaluasi Siklus I... 123
Lampiran 16 Tabel Hasil Evaluasi Siklus II ... 124
Lampiran 17 Tabel Perbandingan Kondisi Awal dan Siklus I ... 125
Lampiran 18 Tabel Perbandingan Kondisi Awal, Siklus I, dan
Siklus II ... 126
Lampiran 19 Contoh Hasil Siswa Evaluasi Siklus I ... 127
Lampiran 20 Contoh Hasil Siswa Evaluasi Sikus II ... 129
Lampiran 21 Contoh LKS Siswa Siklus I Pertemuan I... 132
Lampiran 22 Contoh LKS Siswa Siklus I Pertemuan II ... 139
Lampiran 23 Contoh LKS Siswa Siklus II Pertemuan I ... 143
Lampiran 24 Contoh LKS Siswa Siklus II Pertemuan II ... 151
Lampiran 25 Foto Kegiatan ... 156
Lampiran 26 Surat Ijin Penelitian ... 159
(19)1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Negara-negara dunia pada zaman modernisasi sekarang sedang
berlomba-lomba untuk menciptakan inovasi teknologi yang dapat
menumbuhkan kualitas hidup masyarakat. Ini terjadi bukan begitu saja,
tetapi dipengaruhi juga oleh kualitas pendidikan IPA, dengan adanya
pendidikan IPA maka ahli-ahli di bidang ilmu pengetahuan pun
bermunculan, seperti ahli kimia atau fisika yang dapat mempengaruhi
kehidupan manusia. Kemajuan IPTEK yang amat pesat sekarang ini juga
sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan IPA, terutama di
negara-negara maju. Bangsa Indonesia pun juga mempunyai harapan suatu saat
akan bisa mandiri dalam bidang IPTEK, karena tingkat ilmu pengetahuan
dan teknologi yang dicapai oleh suatu bangsa biasanya yang menjadi tolak
ukur kemajuan suatu bangsa. Bidang IPTEK bangsa Indonesia masih jauh
ketinggalan dari bangsa maju (Sumaji, 1997 : 33). Oleh sebab itu
pembelajaran IPA sangat penting untuk diterapkan karena merupakan
fondasi teknologi.
Dalam visinya, IPA tidak bisa diajarkan hanya dengan menggunakan
metode ceramah, tetapi para peserta didik harus melakukan pembelajaran
dengan learning by doing, dimana para siswa harus aktif terlibat sejak dini
(20)
saat ini masih menggunakan metode ceramah yang dinilai sangat efektif dan
efisien dalam proses pembelajaran. Metode ceramah memang cukup mudah
untuk dilakukan karena kurang menuntut usaha yang terlalu banyak, baik
dari guru maupun siswa. Akibatnya materi pelajaran hanya dijejalkan
kepada para siswa tanpa memperhatikan perkembangan mental anak secara
umum sehingga banyak pengetahuan yang telah disampaikan oleh guru
menjadi tidak bermakna dalam kehidupan sehari-hari dan akan cepat
terlupakan, kecuali kalau mereka terlibat dalam proses doing ( Conny, 2007:
104 )
Sama halnya dengan pembelajaran IPA di SD N 2 Wonosari yang
masih menggunakan metode ceramah yang dinilai efektif, pembelajaran ini
lebih bersifat teacher-centered jadi guru hanya menyampaikan IPA sebagai
produk dan peserta didik hanya menghafal informasi. Para guru belum sadar
akan dampak pengetahuan yang hanya dijejalkan pada anak, akibatnya
peserta didik cenderung malas berpikir dan mengakibatkan prestasi belajar
anak dalam mata pelajaran khususnya IPA masih sangat rendah. Ini dapat
dilihat dari KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang digunakan sebagai
acuan dalam menentukan peserta didik mendapat nilai minimal untuk dapat
dikatakan lulus. Dari data yang diperoleh penulis pada siswa kelas IV SD N
2 Wonosari tahun pelajaran 2009/2010, persentase siswa yang mencapai
KKM pada mata pelajaran IPA dengan materi benda dan sifatnya hanya 8
siswa dari 20 siswa atau hanya sekitar 40% dengan nilai rata-rata siswa
yaitu 58,25.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(21)Untuk meningkatkan prestasi belajar tersebut, penulis berusaha
untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan
metode Eksperimen. Penulis pun akan mengambil judul dari penelitian ini
yaitu, “ Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Menggunakan Metode
Eksperimen dalam Mata Pelajaran IPA Tentang Benda dan Sifatnya Pada
Siswa Kelas IV Semester 1 SD N 2 Wonosari Klaten Tahun Pelajaran
2010/2011.” Penulis berharap dengan adanya penelitian dengan
menggunakan metode eksperimen ini dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa dilihat dari nilai rata-rata siswa dan persentase jumlah siswa yang
memenuhi KKM, dalam mata pelajaran IPA terutama pada materi Benda
dan Sifatnya. Peningkatan prestasi siswa dengan menggunakan metode
eksperimen dapat dilihat dari nilai kondisi awal yang dilakukan sebelum
pembelajaran dan nilai hasil evaluasi yang dilakukan peneliti setelah akhir
pembelajaran dari setiap siklus pada pelajaran IPA materi benda dan
sifatnya pada siswa kelas IV SD N 2 Wonosari tahun pelajaran 2010/2011.
B. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis membatasi pada (1) penelitian hanya
dikenakan pada siswa kelas IV semester 1 SD N 2 Wonosari tahun
pelajaran 2010/ 2011 (2) Dari berbagai macam metode pembelajaran,
penulis hanya menggunakan metode eksperimen (3) Prestasi belajar yang
diukur oleh peneliti hanya mengacu pada peningkatan prestasi belajar
(22)
yang mencapai KKM (4) Materi ini terdapat dalam 1 Standar Kompetensi,
dan terbagi dalam 3 Kompetensi Dasar, dan penulis hanya mengambil 1
Kompetensi Dasar yaitu mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan
gas memiliki sifat-sifat tertentu.
C. Perumusan Masalah
Apakah penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa dalam mata pelajaran IPA tentang benda dan sifatnya pada
kelas IV semester 1 SD N 2 Wonosari tahun pelajaran 2010/2011?
D. Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah yang akan digunakan dalam penelitian tindakan
kelas ini adalah dengan menerapkan metode eksperimen dalam
pembelajaran. Diharapkan dengan penerapan metode eksperimen dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa dalam hal pencapaian nilai rata-rata
kelas dan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM dalam mata
pelajaran IPA pada materi benda dan sifatnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(23)E. Batasan Pengertian
Supaya tidak terdapat kesalahan persepsi terhadap judul penelitian ini,
maka definisi yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Metode eksperimen adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran
dengan memperlihatkan atau mempertunjukkan sesuatu proses dan
hasil dari proses itu untuk mencapai tujuan pengajaran
2. Prestasi belajar adalah bukti keberhasilan yang dapat dicapai
seseorang dalam kegiatan belajar yang melibatkan proses kognitif.
3. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah suatu kumpulan teori yang
sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala
alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti obesrvasi
dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu,
terbuka, jujur, dan sebagainya.
4. Benda dan Sifatnya adalah materi yang diambil penulis pada IPA
kelas IV SD, meliputi benda padat, benda cair, dan benda gas. Benda
padat adalah benda atau barang yang wujudnya padat dan mempunyai
bentuk tertentu. Benda cair adalah benda yang dapat berubah bentuk
menurut bangun tempatnya. Benda gas adalah benda ringan yang
(24)
F. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah metode eksperimen dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa dalam hal pencapaian nilai rata-rata siswa, pada
mata pelajaran IPA tentang benda dan sifatnya pada siswa kelas IV
semester 1 SD N 2 Wonosari Klaten tahun pelajaran 2010/2011.
2. Untuk mengetahui apakah metode eksperimen dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa dalam hal persentase jumlah siswa yang mencapai
KKM, pada mata pelajaran IPA tentang benda dan sifatnya pada siswa
kelas IV semester 1 SD N 2 Wonosari Klaten tahun pelajaran
2010/2011.
G. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Merupakan pengalaman yang berharga dalam usaha meningkatkan
prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode eksperimen dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA
tentang benda dan sifatnya pada siswa kelas IV semester 1 SD N 2
Wonosari, Klaten
2. Bagi guru
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa menggunakan metode
eksperimen pada siswa kelas IV SD N 2 Wonosari Klaten.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(25)3. Bagi siswa
Agar dapat menambah pengalaman belajar dan motivasi sehingga
meningkatkan prestasinya dalam mata pelajaran IPA.
4. Bagi sekolah
Memberikan sumbangan bagi pengembangan proses pembelajaran
pendidikan di SD N 2 Wonosari Klaten.
(26)8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat IPA
1. Pengertian
IPA
Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan
atau Sains yang berasal dari bahasa Inggris ‘science‘ dan dalam bahasa Latin
‘scientia’ yang berarti saya tahu. Science sendiri terdiri dari social science dan
natural science. Menurut Jujun Suriasumantri (dalam Trianto, 2010 : 136),
dalam perkembangannya science sering diterjemahkan sebagai sains yang
berarti Ilmu Pengetahuan Alam, walaupun ini bertentangan dalam etimologi.
Secara harafiah IPA adalah Ilmu tentang alam, karena dalam IPA banyak
sekali diceritakan kejadian atau fenomena yang terjadi di alam ini. Menurut
(Trianto, 2010 : 136), IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis,
penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan
berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta
menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya.
Dalam praktiknya kita akan lebih mengenal IPA terbagi menjadi tiga
bagian (Srini, 2001 : 2), yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(27)a. IPA
sebagai
produk
IPA adalah sebagai salah satu disiplin ilmu yang disebut juga sebagai
produk, ini merupakan sebuah hasil dari sebuah proses pemikiran yang
dilakukan oleh para ahli-ahli IPA selama bertahun-tahun.
Bentuk IPA sebagai produk adalah:
1)
Fakta
Fakta merupakan pernyataan–pernyataan tentang benda-benda yang
benar-benar ada, atau peristiwa-peristiwa yang benar-benar terjadi dan
sudah dikonfirmasi secara obyektif
Contoh: Matahari terbit dari timur, ular termasuk golongan reptil.
2)
Konsep
Konsep merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta. Konsep
merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang ada
hubungannya.
Contoh: benda-benda hidup dipengaruhi oleh lingkungan.
3)
Prinsip
Generalisasi tentang hubungan diantara konsep-konsep IPA.
Contoh: air akan membeku bila didinginkan, udara yang dipanaskan
(28)4)
Hukum – hukum
Generalisasi tentang hubungan antara prinsip-prinsip yang sudah
diterima meskipun juga masih bersifat tentatif tetapi karena
mengalami pengujian yang lebih keras dari pada prinsip, maka hukum
bersifat lebih kekal, tetapi tetap bisa mengalami perubahan bila kelak
dikemudian hari dianggap tidak relevan dan dapat diuji kebenarannya.
Contoh: Hukum kekekalan energi, bahwa energi tidak dapat
diciptakan maupun dimusnahkan.
5)
Teori Ilmiah
Teori ilmiah merupakan kerangka yang lebih luas dari fakta-fakta,
konsep-konsep, dan prinsip-prinsip yang saling berhubungan.
Contoh: Matahari adalah pusat tata surya.
b. IPA
sebagai
proses
Memahami IPA tidak sekedar cukup memahami fakta-fakta yang
sudah ada, tetapi harus juga mengalami sebuah proses kegiatan pencarian
fakta-fakta dalam IPA agar pembelajaran benar-benar dapat mengenai
sasaran. Keterampilan proses IPA adalah keterampilan yang dilakukan
oleh para ilmuwan diantaranya adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(29)1)
Mengamati adalah proses mengumpulkan informasi dengan
mempergunakan semua alat pengindera atau mempergunakan
instrumen.
2)
Mengukur adalah penemuan ukuran dari suatu obyek, misal:
berapakah massa, berapa banyak ruang yang ditempati suatu obyek.
3)
Menarik kesimpulan, merupakan penarikan kesimpulan setelah
melakukan observasi dan berdasarkan pengetahuan yang dimiliki
sebelumnya.
Sebagai contoh: siswa melihat suatu petak rumput mati, penarikan
kesimpulan yang mungkin diajukan adalah bahwa cacing tanah yang
menyebabkan rumput mati.
4)
Mengendalikan variabel adalah memastikan bahwa segala sesuatu
dalam suatu percobaan tetap sama kecuali satu faktor. Di sini ada 3
macam variabel, yaitu variabel bebas adalah variabel yang dapat
diubah-ubah oleh peneliti, variabel tergantung adalah yang berubah
dalam suatu penelitian sebagai akibat dari perubahan variabel bebas,
dan yang terakhir adalah variabel terkontrol adalah variabel yang
sengaja dibuat konstan.
5)
Merumuskan hipotesis adalah perumusan dugaan tentang hubungan
(30)Pada anak SD cara merumuskan hipotesis dapat dengan pengajuan
pertanyaan, contoh: Apakah menjatuhkan magnet akan melemahkan
daya magnet?
6)
Membuat grafik dan tabel data, ini bermaksud menjelaskan makna
informasi yang telah dikumpulkan.
Misalnya: mempergunakan jarum menit atau detik pada jam.
7)
Membuat definisi operasional adalah perumusan suatu definisi yang
berdasarkan pada apa yang akan dilakukan atau yang diamati.
8)
Melakukan eksperimen adalah pengujian hipotesis atau prediksi.
c. IPA
sebagai
sikap
Dalam pembelajaran IPA aspek sikap sangat perlu diperhatikan.
Secara garis besar sikap ilmiah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
objektif terhadap fakta, tidak tergesa-gesa dalam mengambil kesimpulan,
berhati terbuka, tidak mencampuradukkan antara pendapat dengan fakta,
teliti dalam mengamati dan rasa ingin tahu.
2. IPA di Sekolah Dasar
Anak–anak
memang
perlu
diberi kesempatan untuk berlatih
keterampilan-keterampilan proses IPA, sebab diharapkan mereka dapat berpikir dan
memiliki sikap ilmiah. Namun perlu diperhatikan bahwa apa yang dipelajari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(31)anak harus sesuai dengan tingkat perkembangan kognitifnya. Paolo dan
Marten (dalam Srini, 2001 : 16) juga menegaskan bahwa dalam IPA tercakup
juga coba-coba dan melakukan kesalahan, gagal, dan mencoba lagi. Dengan
begitu dapat diartikan bahwa bukan hanya jawaban yang dibutuhkan dalam
mempelajari IPA, tetapi bagaimana proses anak-anak mencari jawaban dan
terlibat langsung dalam pembelajaran.
IPA diajarkan bukan tidak ada tujuan, adapun tujuan pendidikan IPA
menurut (Sukarno, 1973 : 31 ) adalah:
a.
Untuk memberikan pengetahuan pada anak tentang dunia di mana kita
hidup sehingga siswa diharapkan sadar akan keindahan dan keteraturan
alam untuk meningkatkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b.
Menanamkan suatu sikap ilmiah seperti kritis, sensitif, obyektif, jujur,
terbuka, benar, dan dapat bekerja sama.
c.
Memberikan keterampilan pada anak melalui percobaan-percobaan dalam
IPA sehingga anak dapat terampil dan aktif dalam kegiatan belajar untuk
menemukan dan menerapkan ide-idenya.
d.
Mendidik anak supaya dapat menghargai penemu-penemu IPA,
pekerja-pekerja IPA yang telah banyak berjasa bagi kemanusiaan.
Mulai tahun 2006 pemerintah telah menganjurkan penggunakan KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Sesuai dengan amanat KTSP bahwa
(32)kurikulum yang dianjurkan untuk digunakan pada semua jenjang pendidikan
termasuk Sekolah Dasar. Pembelajaran terpadu dapat dikemas dengan tema
atau topik tentang suatu wacana yang dibahas dari berbagai sudut pandang
yang dapat dipahami oleh peserta didik (Trianto, 2010 : 7). Menurut Ujang
Sukandi (dalam Trianto, 2010 : 56), pembelajaran terpadu pada dasarnya
dimaksudkan sebagai kegiatan mengajar dengan memadukan materi beberapa
mata pelajaran dalam satu tema. Pembelajaran terpadu bisa memberikan
pengalaman bermakna bagi peserta didik, karena anak akan memahami
konsep yang mereka pelajari melalui pengamatan langsung dan
menghubungkan dengan konsep lain yang mereka pahami.
Pembelajaran terpadu dibedakan berdasarkan pola pengintegrasian materi
atau tema. Menurut Trianto ( 2010: 37 ), secara umum pengintegrasian itu
dapat dikelompokkan dalam tiga klasifikasi:
1.
Pengintegrasian di dalam satu disiplin ilmu
Model ini mentautkan dua atau lebih bidang ilmu yang serumpun.
Misalnya: bidang Ilmu Alam, menautkan dua tema dalam fisika dan
biologi.
2.
Pengintegrasian beberapa disiplin ilmu
Model ini mentautkan antar disiplin ilmu yang berbeda. Misalnya: tema
dalam bidang ilmu sosial dengan bidang ilmu alam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(33)3.
Pengintegrasian di dalam satu dan beberapa disiplin ilmu.
Model ini merupakan paling kompleks karena mentautkan antar displin
ilmu yang serumpun sekaligus yang berbeda.
Misalnya: tema bidang sosial dikaitkan dengan ilmu alam, teknologi, dan
agama.
Menurut Joni T.R (dalam Trianto, 2010 : 56), pembelajaran IPA terpadu
merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara
individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan
konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan otentik. Dalam
pembelajaran terpadu IPA SD sering menggunakan pendekatan interdispliner,
di sini guru memiliki keleluasan untuk memadukan materi yang hanya satu
rumpun meliputi fisika, biologi, dan kimia tetapi apabila materi tidak dapat
dipadukan tidak perlu dipaksa untuk dipadukan. Disini penulis akan
memberikan satu contoh penerapan pembelajaran terpadu yang
pengintegrasiannya di dalam satu disiplin ilmu, penulis akan mengambil tema:
fotosintesis.
Fotosintesis
Kimia:
Rumus Fotosintesis
Biologi:
Zat yang dibutuhkan pada
proses Fotosintesis
Fisika:
Gaya kapilaritas air menuju
ke daun
IPBA:
(34)B. Metode
Eksperimen
Metode mengajar sangat penting digunakan dalam sebuah pembelajaran
untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai. Tujuan yang hendak dicapai
dalam sebuah pembelajaran adalah perubahan tingkah laku. Berhasil tidaknya
tujuan yang akan dicapai bergantung pada penggunaan metode yang tepat.
Metode sering disamakan dengan teknik. Sebenarnya metode mengajar lebih
menyangkut cara-cara menyajikan suatu bahan pada suatu situasi tertentu, dan
teknik lebih mementingkan hal-hal yang bersifat umum misalnya, motivasi,
penguasaan kelas, cara mengatur alat dalam kelas, teknik mendemonstrasikan,
dan sebagainya. Istilah metode berarti cara yang sistemik yang digunakan
untuk mencapai tujuan ( Pasaribu, 1983 : 13 ). Ada beberapa macam metode
mengajar, salah satunya adalah metode eksperimen. Eksperimen sama artinya
dengan percobaan. Eksperimen menurut Sukarno, (1973 : 50) ialah suatu
pekerjaan mempergunakan alat-alat science dengan tujuan untuk mengetahui
sesuatu yang baru (setidaknya bagi anak itu sendiri). Jadi metode eksperimen
adalah cara sistemik yang digunakan dalam pengajaran melalui percobaan.
Menurut Ulihbukit, (1984 : 6), metode eksperimen adalah suatu cara
menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukkan suatu proses dan hasil
dari proses itu untuk mencapai tujuan pengajaran.
Metode eksperimen ini digunakan untuk mengetahui pengaruh faktor
tertentu terhadap sesuatu. Dalam sebuah pembelajaran, metode eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(35)bisa digunakan secara bersama-sama dengan metode demonstrasi dan
lazimnya disebut sebagai metode mengajar demonstrasi-eksperimen.
Eksperimen merupakan suatu proses yang rumit, yang terdiri dari
banyak langkah. Eksperimen adalah alat yang penting untuk mendapatkan
data yang baik. Menurut Dab Nelson ( dalam Srini, 2001 : 58 ) ada sepuluh
langkah untuk merancang dan melaksanakan eksperimen untuk Sekolah
Dasar, langkah-langkah tersebut adalah:
1.
Pertanyaan
Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan yang dapat dites
atau diuji.
2.
Hipotesis
Merupakan pernyataan yang diharapkan sebagai penemuan dalam
eksperimen atau dugaan sementara.
3.
Variabel Bebas
Variabel yang menyatakan perbedaan dalam kelompok eksperimen.
4.
Variabel Tergantung
Variabel yang harus dikendalikan.
5.
Prosedur
Cara untuk menjawab pertanyaan yang muncul.
6.
Alat-alat dan Bahan
(36)7.
Pengumpulan Data
Bagaimana anak dapat merekam dengan baik dan mempergunakan
diagnosis itu.
8.
Pengujian Hipotesis
Hasil eksperimen diuji apakah sesuai dengan hipotesis atau tidak.
9.
Penyimpulan
Apa yang dapat dipelajari dari eksperimen ini?
10.
Pengkomunikasian
Mencatat data yang didapat sebagai hasil dari eksperimen dalam bentuk
yang dapat dipahami oleh orang-orang. Contoh: gambar, diagram,
tabel/grafik.
Penggunaan metode eksperimen dalam pembelajaran juga mempunyai
kelemahan dan kekurangan. Menurut Winarno, (1961 : 89) keuntungan
penggunaan metode eksperimen adalah sebagai berikut:
1.
Perhatian siswa dapat dipusatkan pada hal-hal yang guru anggap penting,
jadi siswa dapat fokus dan mengurangi perhatian siswa kepada masalah
lain.
2.
Dapat mengurangi kesalahan dibanding dengan membaca buku, karena
anak melakukan tindakan langsung sehingga mereka mengalami sendiri,
jadi ada konsep yang tersimpan dalam memori anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(37)3.
Siswa akan memperoleh pengalaman praktik untuk mengembangkan
kecakapannya.
4.
Pertanyaan pada diri siswa dapat dijawab waktu mengamati metode
eksperimen.
5.
Siswa aktif mengambil bagian berbuat untuk dirinya sendiri.
6.
Siswa mendapat kesempatan untuk melaksanakan langkah-langkah dalam
berpikir ilmiah.
Selain kelebihan yang dimiliki metode eksperimen, di bawah ini juga
dipaparkan kelemahan dari metode eksperimen. Menurut Winarno, (1961: 91)
ada beberapa kelemahan pada metode eksperimen antara lain:
1.
Banyaknya alat dan bahan yang diperlukan dalam metode eksperimen,
karena setiap kelompok harus mempunyai alat sendiri.
2.
Cukup menyita banyak waktu dibanding dengan menggunakan metode
ceramah.
3.
Kurangnya persiapan dan pengalaman siswa akan menimbulkan kesulitan
dalam melakukan metode eksperimen.
Berikut saran yang bisa digunakan untuk meminimalisir kelemahan pada
metode eksperimen:
1.
Guru bisa menolong siswa untuk memperoleh alat dan bahan yang
(38)2.
Guru harus mempunyai batasan waktu kapan siswa harus selesai
melakukan eksperimen, jadi tidak banyak yang terbuang.
3.
Membicarakan bersama dengan siswa prosedur atau langkah-langkah
yang dianggap bisa memecahkan masalah yang dialami siswa dalam
melakukan eksperimen.
Metode eksperimen dalam pembelajaran adalah metode mengajar yang
membuat anak menjadi aktif untuk melakukan pembelajaran. Karena prinsip
belajar adalah mengalami dan menghasilkan perubahan tingkah laku, maka
metode eksperimen sangat cocok digunakan anak untuk meningkatkan
keaktifan dan dengan keaktifan itu diharapkan siswa dapat meningkatkan
prestasi belajarnya.
C.
Belajar dan Prestasi Belajar
1.
Belajar
Winkel (1984 : 151) berpendapat bahwa, belajar adalah suatu proses
mental yang mengarah kepada penguasaan pengetahuan, skill, kebiasaan
yang semuanya diperoleh, disimpan, dan dilaksanakan sehingga
menimbulkan tingkah laku yang progresif dan adaptif. Sedangkan menurut
Wittig dalam Muhibbin (2008 : 65), belajar ialah perubahan yang relatif
menetap yang terjadi dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu
organisme sebagai hasil pengamatan. Menurut Muhibbin (2008 : 68), belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(39)merupakan tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif
menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang
melibatkan proses kognitif. Jadi belajar merupakan suatu perubahan dalam
diri seseorang yang bersifat menetap.
Seorang peserta didik berpeluang mendapatkan hasil yang memuaskan
dalam kegiatan belajar, tetapi sering kita menemui bahwa seorang peserta
didik mengalami kesulitan dalam belajar.
2.
Prestasi Belajar
Secara umum, perkembangan anak perlu dipenuhi dengan berbagai
kebutuhan misalnya, sandang, pangan, papan, kasih sayang, penghargaan
terhadap dirinya dan peluang untuk mengaktualisasikan dirinya. Secara
tidak langsung kebutuhan anak yang mendasar ini juga memberikan
sumbang sih yang sangat besar untuk dapat meningkatkan prestasi belajar
anak. Bukan hanya berdasarkan kemampuan intelektual yang berdasarkan
kognitif tetapi juga yang non kognitif. Menurut Winkel (1984 : 163) prestasi
berarti suatu bukti keberhasilan usaha yang dapat dicapai. Jadi prestasi
belajar adalah bukti keberhasilan yang dapat dicapai seseorang dalam
kegiatan belajar.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar menurut Muhibbin
(40)1.
Faktor Internal
Faktor yang berasal dari dalam siswa, meliputi 2 aspek yaitu:
a.
aspek fisiologis, yang berhubungan dengan kondisi jasmani
seseorang.
Misal: indera pendengaran dan indera penglihatan yang lemah akan
mempengaruhi dalam menyerap item informasi yang bersifat gema
dan citra.
b.
aspek psikologis adalah aspek yang berhubungan dengan kondisi
rohani seseorang
Misal: tingkat kecerdasan, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa,
dan motivasi siswa.
2.
Faktor Eksternal
Faktor yang berasal dari luar diri siswa, terdiri dari 2 macam yaitu:
a.
Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial siswa misalnya masyarakat dan tetangga. Kondisi
masyarakat yang serba kekurangan akan mempengaruhi aktivitas
belajar anak, paling tidak peserta didik akan merasa kesulitan untuk
mencari teman untuk dapat diajak berdiskusi atau meminjam alat
belajar tertentu. Lingkungan sosial yang paling banyak
mempengaruhi kegiatan belajar adalah orang tua dan keluarga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(41)peserta didik. Kebiasaan orang tua dalam mengelola keluarga bisa
menimbulkan dampak baik atau buruk bagi peserta didik itu sendiri.
b. Lingkungan
Nonsosial
Yang termasuk dalam lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah
dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga dan letaknya, alat–alat
belajar, keadaan cuaca, dan waktu belajar.
3.
Faktor Pendekatan belajar
Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai cara atau strategi yang
digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses
mempelajari sesuatu.
D. Materi Pokok Benda dan Sifatnya dalam Mata Pelajaran IPA Kelas IV
Semester I
Menurut para Ilmuwan, benda terbagi menjadi 3. Pengelompokan ini
berdasarkan wujudnya yaitu, benda padat, benda cair, dan benda gas (Purwo,
2004 : 60).
1.
Benda
padat
Benda padat adalah benda atau barang yang wujudnya padat dan mempunyai
bentuk tertentu. Benda padat umunya mudah dipegang dan mudah dibawa
(42)cara dipotong, dilipat, dipelintir atau dibengkokkan. Misalnya kayu dan es,
dapat diubah bentuknya menjadi patung, serta kawat dapat dilengkungkan
menjadi bentuk tertentu. Pada benda padat ada yang bersifat rapuh, yaitu
mudah pecah atau remuk jika dikenai kekuatan kepadanya. Misalnya garam,
batuan, kaca, keramik, gerabah. Pada umumnya benda padat ini memiliki
sifat-sifat tertentu antara lain:
a. memiliki berat, sehingga dapat diukur.
b. menempati ruang, benda padat dapat ditempatkan dalam segala ruang,
sehingga benda padat dapat dikatakan menempati ruang.
c. bentuk benda padat tetap, tidak mengikuti bentuk wadahnya.
Gambar 1. Bentuk benda padat tetap
2. Benda cair
Benda cair adalah benda yang dapat berubah bentuk menurut bangun
tempatnya, benda cair juga memiliki sifat tertentu yaitu:
a.
memiliki berat, air juga memiliki berat dapat dibuktikan dengan
membandingkan berat gelas kosong dan gelas yang penuh berisi air.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(43)b. bentuk benda cair selalu berubah-ubah mengikuti wadahnya, karena
mempunyai sifat seperti itu sering benda cair disebut benda tak
berbentuk.
Gambar 2. Bentuk benda cair mengikuti wadahnya
c. mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah, setiap benda cair akan
berusaha memenuhi bagian yang rendah dan membentuk permukaan
yang rata. Kemampuan mengalir pada benda cair menandakan bahwa ia
mudah sekali dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lainnya.
d. permukaan yang tenang selalu mendatar.
Gambar 3. Permukaan air yang tenang
e. meresap melalui celah-celah kecil. Peristiwa peresapan air melalui celah
kecil ini disebut dengan kapilaritas.
(44) f. menekan ke segala arah. Semakin dalam, tekanan air akan semakin
besar.
g. melarutkan zat tertentu. Benda dikatakan larut dalam air apabila
bahan yang dicampur dengan air tidak terjadi pemisahan kembali,
sedangkan yang mengalami pemisahan kembali dikatakan bahwa
benda tersebut tidak larut dalam air. Proses pelarutan zat ke dalam air
ada berbagai cara yaitu dengan pemanasan, pengadukan dan juga
memperkecil bahan yang terlarut
Gambar 5. Air melarutkan gula
3. Benda
gas
Benda gas adalah benda yang sangat ringan yang sifatnya seperti udara.
Gas jika terkena panas volumenya akan mengembang. Gas lebih mudah
mengembang dari pada benda padat dan benda cair. Jadi, apabila gas
dalam tabung bertekanan tinggi terkena panas dari luar atau dipukul dapat
meledak.
Benda gas juga memiliki sifat tertentu antara lain:
a.
memiliki berat, tetapi sangat ringan jika dibandingkan dengan benda
cair atau padat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(45)b.
menempati ruang, ini karena gas tidak mempunyai bentuk.
c.
bentuk dan isinya tidak tetap karena benda gas mengisi seluruh
ruangan yang ditempatinya.
Gambar 6. Balon yang berisi udara
E. Kerangka
Berpikir
Salah satu aspek yang mendukung keberhasilan proses pembelajaran
dalam rangka meningkatkan prestasi belajar adalah penggunaan metode
pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan salah satu jembatan untuk
melakukan trnsformasi pengetahuan kepada siswa secara efektif dan efisien.
Dalam pembelajaran menggunakan metode eksperimen, siswa belajar
untuk dapat menyusun masalah sendiri, dan menyelesaikan sendiri melalui
percobaan-percobaan dengan menggunakan media dari guru, jadi siswa dapat
ikut aktif dalam pembelajaran. Sehingga diharapkan siswa menjadi lebih aktif,
sehingga dengan pengalaman nyata yang diperoleh siswa, siswa mempunyai
konsep yang tersimpan dalam memori dan pembelajaranpun menjadi lebih
(46)F. Hipotesis
Tindakan
Berdasarkan kajian pustaka di atas dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:
“Penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
dalam mata pelajaran IPA tentang benda dan sifatnya pada siswa kelas IV
semester 1 SD N 2 Wonosari Klaten tahun pelajaran 2010/2011. “
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(47)29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan penulis adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Model PTK yang akan digunakan adalah model PTK menurut
Kemmis dan Mc Taggart dalam Wijaya (2010 : 20), ada empat komponen dasar
dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting),
pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Keempat komponen yang
berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus. Pada gambar yang
disajikan ada dua perangkat komponen, sehingga dapat dikatakan sebagai dua
siklus. Secara visual dapat digambarkan sebagai berikut:
Siklus 1 Siklus 2
Gambar 7. Siklus PTK menurut Kemmis dan Mc Taggart
Rencana
Tindakan
Tindakan
Rencana
Refleksi
Observasi
Pelaksanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi
(48)
B. Setting Penelitian
1.
Tempat
Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD N 2 Wonosari yang beralamat di Jetis,
Wonosari, Trucuk, Klaten.
2.
Subyek
Penelitian
Siswa kelas IV SD N 2 Wonosari tahun pelajaran 2010/2011, dengan
jumlah siswa putra 9 siswa dan siswa putri 11 siswa jadi semuanya ada 20
siswa.
3.
Obyek
Penelitian
Prestasi belajar siswa SD kelas IV semester 1 SD N 2 Wonosari tahun
pelajaran 2010/2011.
4.
Waktu
Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan kurang lebih selama 8
bulan dimulai bulan Juli 2010 dan berakhir pada bulan Februari 2011.
Pengambilan data sendiri akan dilakukan selama 1 bulan dengan 2 siklus,
dan setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan.
Tabel. 1 Jadwal Penelitian
3 Pelaksanaan
Penelitian
√
4 Pengumpulan
Data
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(49)
C. Rencana Tindakan
1. Persiapan
a. Permintaan izin di SD/ kepada Kepala Sekolah di SD yang
bersangkutan.
b.
Observasi/
wawancara
kepada
guru dan peserta didik kelas IV tahun
pelajaran 2009/2010. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan
gambaran awal tentang kesulitan materi yang dihadapi siswa.
c.
Identifikasi permasalahan dalam pelaksanaan pengajaran IPA kelas IV
d.
Merumuskan spesifikasi media pembelajaran untuk setiap pertemuan
e.
Menyusun rencana penelitian berupa rencana tindakan siklus tindakan
kelas.
f.
Menyusun Silabus, RPP, dan LKS.
g.
Menyusun soal evaluasi
h.
Menyiapkan media, alat dan bahan yang digunakan untuk
(50)
2. Rencana
Tindakan
Tiap
Siklus
Siklus I
Dilakukan dengan membagi siswa dalam kelompok, dan pembagian
kelompok secara acak
.
Setiap kelompok terdiri dari 4 siswa.
Siswa bebas
memilih anggota kelompoknya
.
Siklus 1 dilakukan selama 2 kali pertemuan.
a.
Rencana
Pertemuan 1 siklus I ( 3 jp )
1)
Mengorganisasikan siswa di kelas.
2)
Menyanyikan lagu “tik-tik bunyi hujan”
3)
Guru memperlihatkan air dan siswa memberi komentar secara bebas
tentang air.
4)
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
5)
Menyiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam pembelajaran
sifat air menempati ruang, mempunyai berat, mengalir dari atas ke
bawah, dan air dapat membuat benda terapung, melayang, dan
tenggelam alatnya antara lain:
a)
gelas minum
h) lengan neraca
b)
botol minum
i)
kelereng
c)
kantong plastik
j) air
d)
tiang neraca
k) anak kubus timbang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(51)
e)
piring neraca
l)
paku kecil
f)
gelas minum/ bejana
m) kayu kecil/ gabus
g)
selang
n) botol
6)
Anak–anak diminta untuk membentuk kelompok secara bebas,
setiap kelompok terdiri dari 4 siswa.
7)
Setiap kelompok menyediakan alat dan bahan.
8)
Siswa diberikan LKS
9)
Siswa diberi petunjuk umum pelaksanaan percobaan
10)
Siswa melakukan percobaan air:
a)
menempati ruang
b)
mempunyai berat
c)
mengalir dari atas ke bawah
d)
air dapat membuat benda tenggelam, melayang, dan terapung
11)
Siswa dapat dibantu guru apabila ada kesulitan.
12)
Setiap kelompok mengerjakan LKS yang diberi oleh guru.
13)
Bersama kelompok menyimpulkan hasil percobaan.
14)
Wakil kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil dari
percobaan.
15)
Laporan diberikan pada guru
(52)
b.
Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan peneliti melaksanakan rencana pelaksanaan
terhadap peserta didik kelas IV SD N 2 Wonosari tahun pelajaran
2010/2011 sesuai dengan point ‘a’ yaitu rencana.
c.
Observasi
Kegiatan observasi dilakukan saat pembelajaran dan observasi ini
bertujuan untuk melihat kondisi-kondisi yang muncul saat
pembelajaran.
d.
Refleksi
1)
Mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang dilakukan siswa dalam
melakukan kegiatan percobaan.
2)
Merancang perbaikan untuk pertemuan berikutnya.
Pertemuan 2 ( 2 jp )
a.
Rencana
1)
Siswa kembali pada kelompok masing-masing.
2)
Setiap kelompok menyediakan alat dan bahan yang akan
digunakan dalam pembelajaran sifat benda padat yaitu
mempunyai berat dan sifat benda gas yaitu mempunyai berat dan
menempati ruang, alatnya antara lain:
a)
gantungan baju
f)
sabun
b)
tali rafiah
g) sedotan limun
c)
batu h)
gelas/
mangkok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(53)
d)
kayu i)
air
e)
balon j)
plastik
3)
Setiap kelompok diberi LKS oleh guru
4)
Setiap kelompok mengerjakan kegiatan yang ada dalam LKS,
antara lain:
a)
Sifat benda padat mempunyai berat
b)
Sifat benda gas mempunyai berat
c)
Sifat benda gas menempati ruang
5)
Bersama dengan kelompok mencoba membuat kesimpulan
berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan.
6)
Wakil dari kelompok diminta mempresentasikan hasil dari
percobaan.
7)
Laporan diberikan pada guru.
8)
Siswa bersama dengan guru membuat kesimpulan.
9)
Soal evaluasi diberikan.
b.
Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan peneliti melaksanakan rencana pelaksanaan
terhadap peserta didik kelas IV SD N 2 Wonosari tahun pelajaran
2010/2011 sesuai dengan point ‘a’ yaitu rencana.
c.
Observasi
Kegiatan observasi pada akhir siklus I, guru mencatat kejadian yang
(54)
pembelajaran serta untuk mengetahui tentang perkembangan proses
pembelajaran sehubungan dengan metode yang digunakan.
d.
Refleksi.
1)
Mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang dilakukan siswa dalam
melakukan kegiatan percobaan.
2)
Mengevaluasi hasil pada siklus 1, dengan menarik kesimpulan
tentang peningkatan prestasi siswa.
3)
Merancang siklus berikutnya
Siklus II
Dilakukan dengan berkelompok tetapi anggota kelompok ditentukan oleh
guru. Setiap kelompok terdiri dari 4 siswa. Siklus II dilakukan selama 2
kali.
Kelompok ditentukan oleh guru dengan berdasarkan kriteria
kecerdasan dan jenis kelamin.
Pertemuan 1 Siklus 2 (3 jp)
a.
Rencana
1)
Siswa dibagi dalam 5 kelompok, masing kelompok ada 4 siswa.
Pembagian kelompok berdasarkan kecerdasan dan jenis kelamin.
2)
Setiap kelompok menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan
dalam pembelajaran sifat air yang melarutkan benda tertentu,
permukaan yang tenang selalu mendatar, menekan ke segala arah,
meresap pada bahan tertentu, alatnya antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(55)
a)
gelas transparan/kaca,
j) sendok
b)
pasir
k) air bersih
c)
gula pasir
l) mistar
d)
garam m)
pengganjal
yang
datar
e)
minyak tanah.
n) tisu/ kain
f)
pewarna makanan
o) kaca
g)
kapur tulis
q) botol air mineral
h)
plastik r)
paku
i)
kertas koran
3)
Siswa diberi petunjuk umum pelaksanaan percobaan
4)
Siswa melakukan percobaan sesuai dengan perintah guru dan dengan
bantuan guru. Percobaannya adalah:
a)
Air melarutkan benda tertentu
b)
Permukaan yang tenang selalu mendatar
c)
Menekan ke segala arah
d)
Meresap pada benda tertentu
5)
Setiap kelompok mengerjakan LKS yang diberi oleh guru.
6)
Bersama kelompoknya siswa menyimpulkan hasil dari percobaan.
7)
Wakil dari kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil dari
percobaan.
(56)
9)
Membuat kesimpulan bersama dengan guru
b.
Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan peneliti melaksanakan rencana pelaksanaan
terhadap peserta didik kelas IV SD N 2 Wonosari tahun pelajaran
2010/2011 sesuai dengan point ‘a’ yaitu rencana
c.
Observasi
Kegiatan observasi dilakukan pada siklus II untuk melihat
kondisi-kondisi yang muncul saat pembelajaran.
d.
Refleksi.
1.
Mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang dilakukan siswa dalam
melakukan kegiatan percobaan.
2.
Merancang perbaikan untuk pertemuan berikutnya.
Pertemuan 2 Siklus 2 ( 2 jp )
a.
Rencana
1)
Siswa kembali sesuai dengan kelompok yang dibentuk guru.
2)
Menyiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam pembelajaran sifat
benda padat yaitu menempati ruang, bentuknya tetap dan sifat benda
gas yaitu mempunyai tekanan, alatnya antara lain:
a)
gelas h)
buku
b)
spidol i)
kertas
c)
batu kerikil besar
j)
pensil/ bolpoint
d)
batu kerikil kecil
k) lidi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(57)
e)
buku l)
kayu
f)
penghapus m)
penutup
kertas
g)
mangkok n)
air
3)
Setiap kelompok diberi LKS oleh guru.
4)
Setiap kelompok mengerjakan kegiatan untuk membuktikan:
a)
Benda padat menempati ruang
b)
Bentuk benda padat selalu tetap
c)
Benda gas mempunyai tekanan
5)
Bersama dengan kelompok mencoba membuat kesimpulan
berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan.
6)
Wakil dari kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil dari
percobaan.
7)
Laporan diberikan pada guru
8)
Siswa bersama dengan guru membuat kesimpulan
9)
Soal evaluasi diberikan kepada siswa.
b.
Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan peneliti melaksanakan rencana pelaksanaan
terhadap peserta didik kelas IV SD N 2 Wonosari tahun pelajaran
2010/2011 sesuai dengan point ‘a’ yaitu rencana
c.
Observasi
Kegiatan observasi dilakukan untuk melihat kondisi-kondisi yang muncul
(58)
d.
Refleksi
1.
Mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang dilakukan siswa dalam
melakukan kegiatan percobaan.
2.
Mengevaluasi hasil pada siklus II, dengan menarik kesimpulan
tentang peningkatan prestasi siswa
3.
Menganalisis peningkatan prestasi belajar siswa dari siklus I dan
siklus II.
4.
Menarik kesimpulan dengan membandingkan hasil yang sudah
dicapai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan untuk
memutuskan apakah siklus akan dilanjutkan atau sudah cukup.
D.
Pengumpulan Data dan Instrumennya
1.
Peubah
Prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran
2.
Indikator
•
Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM
•
Kenaikan nilai rata-rata siswa.
3.
Jenis Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data prestasi belajar
siswa yang diambil dari skor hasil ulangan (soal evaluasi) siklus 1 dan
siklus 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(59)
4.
Instrumen
a.
Instrumen Pembelajaran meliputi:
1)
Silabus (terlampir)
2)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (terlampir)
3)
Lembar Kegiatan Siswa (terlampir)
b.
Instrumen Pengumpulan Data yaitu Tes tertulis (soal evaluasi)
Soal ulangan (soal evaluasi) berupa soal pilihan ganda, isian singkat
dan uraian. Soal pilihan ganda berjumlah 10 nomor, yang
masing-masing nomor mempunyai bobot 1.
Dengan ketentuan: Skor 1 : Jika jawaban benar
Skor 0 : Jika jawaban salah.
Sedangkan soal isian singkat berjumlah 5 nomor yang masing-masing
nomornya berbobot 2.
Dengan ketentuan: Skor 2 : Jika jawaban benar
Skor 1 : Jika jawaban kurang sempurna
Skor 0 : Jika jawaban salah
Dan uraian berjumlah 5 nomor, dimana masing-masing nomor punya
bobot yang sama yaitu 3
Dengan
ketentuan:
Skor
3 : Jika jawaban lengkap dan benar.
Skor 2 : Jika jawaban kurang sempurna
Skor 1 : Jika jawaban sangat kurang sempurna