SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun oleh: Anik Novitaliyanti
079114035
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI
iv
HALAMAN MOTTO
Jangan seseorang pun menganggap engkau rendah karena
engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam
Perkataanmu, dalam Tingkah Lakumu, dalam Kasihmu,
dalam Kesetiaanmu, dan dalam Kesucianmu.
v
Tuhan Yesus “Terima Kasih Tuhan Atas Semua Berkatmu
Padaku, Aku Yakin Semuanya Akan Indah Pada Waktunya”
Kedua Orang tuaku tercinta
vii ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah hubungan yang terjadi antara harga diri dengan prestasi akademik pada remaja akhir. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah adanya hubungan positif antara harga diri dengan prestasi akademik pada remaja akhir. Subyek dalam penelitian ini merupakan mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Subyek penelitian ini berjumlah 109. Alat pengumpulan data pada variabel harga diri dengan menggunakan skala harga diri sedangkan pada variabel prestasi akademik dengan menggunakan daftar indeks prestasi akumulatif. Dalam skala ini terdapat 25 aitem yang sah dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,922. Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Uji Korelasi dengan menggunakan korelasiPearson Product Moment.Hasil anallisis pada
data penelitian ini menunjukkan bahwa koefisien korelasi sebesar -0,294 dengan taraf signifikansi sebesar 0,001 (P<0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara harga diri dengan prestasi akademik pada remaja akhir yang berarti bahwa apabila harga diri yang dimiliki remaja tinggi maka prestasi akademiknya rendah sedangkan apabila harga diri rendah maka prestasi akademiknya tinggi.
viii
THE RELATIONSHIP BETWEEN SELF – ESTEEM AND ACADEMIC ACHIEVEMENT ON LATE ADOLESCENT
Anik Novitaliyanti
ABSTRACT
The aim of this research is to know the relationship between self esteem and academic achievement on late adolescent. The hypothesis in this research is there is a positive relationship between self esteem and academic achievement on late adolescent. Subjects in this research are students of Faculty of Psychology, Sanata Dharma University. 109 people are the subjects in this research. Data collection instrument on self esteem variable is self esteem scale while in academic achievement variable uses accumulative grade point. In this scale there are 25 legal items with
reliability coefficient for 0,922. Correlation Test usingPearson Product Momentis used in this
research hypothesis test. The analysis result on this research data showed that correlation coefficient for -0,294 with significantly rate for 0,001 (P<0,05). The result showed that there is a negative relationship between self esteem and academic achievement on late adolescent which means that if self esteem owned by the adolescent is high so the academic achievement is low, while if the self esteem is low then the academic achievement is high.
ix
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Anik Novitaliyanti
Nomor Mahasiswa : 079114035
Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“Hubungan antara Harga Diri dan Prestasi Akademik
Pada remaja Akhir”
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta,
Pada tanggal : 27 April 2011 Yang menyatakan,
x
KATA PENGANTAR
Perjalanan panjang selama hampir 6 bulan telah dilalui oleh penulis dalam pembuatan skripsi ini. tentunya dalam perjalanan ini, banyak hambatan dan juga tekanan serta tantangan yang diperoleh penulis dari berbagai pihak. Akan tetapi, penulis tetap memiliki semangat dan perjuangan yang tinggi untuk menyelesaikan skripsi ini.
Puji Syukur atas rahmat dan kuasa Tuhan Yesus dipanjatkan oleh penulis atas karunia dan juga bimbingan yang diberikan Tuhan kepada penulis saat menulis skripsi ini. Penulis menyadari bahwa berkat dan karunia Tuhanlah yang membuat penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis selama proses penulisan skripsi ini. ucapan terima kasih itu penulis sampaikan kepada:
1. Dr. Christina Siwi. H., M. Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Y. Heri Widodo., S. Psi., M. Psi., selaku Dosen Pembimbing Skripsi. 3. Ibu Titik Kristiyani., S. Psi., M. Psi., selaku Kepala Program Studi Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan izin dan tembusan untuk mengeluarkan daftar Indeks Prestasi Kumulatif sehingga dapat membantu penulis dalam proses penulisan skripsi.
xi
mendukung penulis dalam penulisan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu.
7. Bapak dan Ibuku tercinta yang selalu memberikan cinta, kasih sayang, doa dan dukungannya baik secara moral maupun materi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
8. Kakak-kakakku tercinta: Mbak Sri, Mbak Erna dan Mas Hendy yang selalu memberikan doa dan dukungan kepada penulis serta keponakan tercinta: Cantika sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.
9. Teman-teman kost Benteng yang menjadi teman seperjuangan: Mayan, Nila, Ranie, Mbak Inne, Mbak Sisir, Wingga, Siska yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi (Makasih ya pren udah dukung dan selalu kasih semangat padaku selama ini, ayo kita menggila dan jalan bareng lagi!!!!!)
10. Teman-teman angkatan 2007 yang juga menjadi teman seperjuangan dalam kuliah: Cuprie, Vivi dan Wulan makasih ya atas doa, dukungan dan bantuan serta kebersamaan kita selama ini.
xii
12. Semua Pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu. Terima kasih semuanya.
Akhirnya dengan penuh kerendahan hati, penulis menyedari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, dengan besar hati penulis menerima kritik dan saran dari semua pihak yang berguna bagi penulis. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang membacanya.
Yogyakarta, 27 April 2011 Penulis
xiii
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO ... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
LEMBAR PUBLIKASI ... ix
KATA PENGANTAR ... xi
DAFTAR ISI ... xiv
DAFTAR TABEL ... xvii
DAFTAR BAGAN ... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ... xix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan ... 6
D. Manfaat ... 6
xiv
A. Remaja ... 8
1. Definisi Remaja ... 8
2. Ciri-ciri Masa Remaja ... 9
B. Prestasi Akademik ... 11
1. Definisi Prestasi Akademik ... 11
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi prestasi Akademik ... 12
3. Fungsi Prestasi Akademik ... 14
4. Riset-riset Prestasi Akademik ... 15
C. Harga Diri ... 16
1. Definisi Harga Diri ... 16
2. Aspek-aspek Harga Diri ... 16
3. Karakteristik Harga Diri ... 18
D. Dinamika Psikologis ... 19
E. Hipotesis Penelitian ... 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24
A. Jenis Penelitian ... 24
B. Identifikasi Variabel Penelitian ... 24
C. Definisi Operasional ... 24
a. Harga Diri ... 24
b. Prestasi Akademik ... 25
D. Subyek Penelitian ... 26
E. Alat Pengumpulan Data ... 26
xv
2. Uji Reliabilitas Alat Ukur ... 32
3. Seleksi Aitem ... 33
H. Uji Coba Alat Pengumpulan Data ... 33
I. Metode Analisis Data ... 34
BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 36
A. Pelaksanaan Penelitian ... 36
B. Uji Asumsi ... 37
1. Uji Normalitas ... 37
2. Uji Linearitas ... 38
C. Hasil Penelitian ... 39
1. Uji Hipotesis ... 39
2. Uji Tambahan ... 40
D. Pembahasan ... 40
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 45
A. Kesimpulan ... 45
B. Saran... 45
DAFTAR PUSTAKA ... 47
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Blue Print Skala Harga Diri ... 27
Tabel 2. Skor untuk Pilihan Jawaban... 28
Tabel 3. Blue Print Aitem yang Bertahan ... 29
Tabel 4. Aitem-aitem dalam Skala Harga Diri Sebelum Diujicobakan ... 32
Tabel 5. Aitem yang Ada di Skala Harga Diri ... 33
Tabel 6. Uji Normalitas... 38
Tabel 7. Hasil Uji Linearitas ... 38
Tabel 8. Hasil Uji Hipotesis ... 39
xvii
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Skala Uji Coba ... 49
2. Reliabilitas ... 55
a. Reliabilitas Sebelum Aitem Digugurkan ... 55
b. Reliabilitas Setelah Aitem Digugurkan ... 58
3. Skala Pengambilan Data Penelitian ... 61
4. Hasil Uji Asumsi dan Uji Hipotesis pada Data Penelitian ... 67
a. Uji Normalitas ... 67
b. Uji Linearitas ... 67
c. Uji Hipotesis ... 70
1 A. Latar Belakang
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Coopersmith (dalam Murtini dan Hardjito,1996) mengungkapkan bahwa harga diri yang dimiliki oleh seorang individu akan mempengaruhi penyesuaian diri individu tersebut dan harga diri pun akan mempengaruhi prestasi yang diperoleh individu tersebut. Seseorang yang memiliki harga diri tinggi akan memiliki penyesuaian diri yang lebih sehat dibandingkan dengan seseorang yang memiliki harga diri rendah dan seseorang yang memiliki harga diri tinggi juga akan memperoleh prestasi lebih tinggi dibandingkan dengan seseorang yang memiliki harga diri rendah.
Penelitian serupa yang dilakukan di Indonesia oleh yang dilakukan oleh Murtini dan Hardjito (1996) juga mengungkapkan bahwa kendali internal, harga diri dan kemandirian memiliki hubungan positif dengan prestasi pada siswa. Ketiga hal tersebut secara bersamaan dapat digunakan sebagai prediksi terhadap prestasi yang akan didapat oleh siswa.
2
menunjukkan bahwa apabila harga diri siswa rendah maka prestasi belajar fisika yang diperoleh akan tinggi dan begitu pula sebaliknya.
Adanya perbedaan hasil yang diperoleh dari beberapa penelitian yang ada di Indonesia dengan penelitian yang dilakukan oleh Coopersmith menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana sebenarnya hubungan antara harga diri dengan prestasi akademik. Hal inilah yang melatar belakangi peneliti untuk melakukan penelitian serupa. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini menggunakan subyek yang berbeda yaitu subyek remaja akhir.
Harga diri merupakan salah satu bagian dari perkembangan remaja. Menurut penelitian, masa perkembangan remaja merupakan masa yang paling penting dalam penentuan harga diri dari seseorang. Hal ini dikarenakan pada masa inilah seseorang akan mengenali dan mengembangkan seluruh aspek yang ada pada dirinya dan akan menentukan apakah ia akan memiliki harga diri positif atau negatif (Tambunan, 2001).
Dalam perkembangannya, remaja memiliki beberapa minat dalam proses perkembangannya. Salah satu dari minat remaja tersebut adalah minat akan pendidikan. Dalam prosesnya, sebagian besar remaja sering mengeluh dalam melakukan proses disekolah. Semakin lama, proses yang mereka lakukan tersebut menjadikan mereka benci dengan sekolah. Ketidaksukaan remaja akan sekolah tersebut ditunjukkan dengan memberikan performa dibawah kemampuan mereka pada mata pelajaran yang ada disekolah, memperoleh prestasi yang rendah, suka membolos (Hurlock, 1980).
Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang ada, kualitas sumber daya manusia merupakan hal yang menjadi sorotan khalayak ramai. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu yang menjadi fokus perhatian pemerintah sebagai salah satu upaya untuk bersaing dengan negara-negara lain (“Hubungan antara Self Esteem dan Subjective Well
being”, 2010). Salah satu yang menjadi tolok ukur mengenai kualitas sumber
daya manusia adalah prestasi akademik yang diperoleh selama menjalani proses akademik.
4
dan keinginan mahasiswa untuk “ngampus” (Ihwal Kemerosotan Prestasi,
2010).
Kemerosotan prestasi akademik ini juga diperkuat dengan adanya berita dari Kompas pada tanggal 30 Juli 2002 mengenai perubahan kurikulum lama menjadi kurikulum baru yang dilakukan oleh pemerintah. Akan tetapi tidak lama kemudian kurikulum lama kembali diberlakukan karena harapan berbeda dengan kenyataan. Prestasi belajar siswa semakin merosot dan prestasi belajar siswa dengan kurikulum lama lebih tinggi dibandingkan dengan kurikulum baru (dalam Yan, 2008).
Kemerosotan pendidikan di Indonesia juga diungkapkan oleh Kepala Depdiknas, bahwa selama 20 tahun terkahir mutu pendidikan di Indonesia mengalami banyak penurunan. Kemerosotan mutu pendidikan itu terlihat semenjak tahun 1999. Kemerosotan itu ditunjukkan dengan mutu pendidikan Indonesia jauh berada di bawah Malaysia, padahal sebelumnya mutu pendidikan di Indonesia berada diatas Malaysia (Pikiran Rakyat dalam Yan, 2008).
yang memperoleh indeks prestasi dibawah 2,50 sebesar 45,98%, sedangkan yang memperoleh indeks prestasi baik (diatas 3,00) berjumlah 23,48%.
Kemerosotan prestasi yang dialami oleh remaja tentunya bertolak belakang dengan keinginan remaja untuk memperoleh kepuasan dalam perkembangannya. Hurlock (1980) mengungkapkan bahwa bidang-bidang akademik menjadi satu kepuasan bagi para remaja. Kepuasan-kepuasan remaja dalam bidang pendidikan ini merupakan suatu hal yang sangat penting dalam perkembangan remaja.
Dalam pencapaian prestasi akademik, ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Pada faktor eksternal, terdapat beberapa hal yang mempengaruhi prestasi pada remaja yaitu lingkungan rumah serta lingkungan sekolah dimana remaja tersebut tinggal serta menempuh pendidikan; Sedangkan pada faktor internal, ada faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi adalah intelegensi, motivasi dan kepribadian (dalam Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi, 2010). Salah satu yang menjadi sorotan dari faktor kepribadian dalam hal ini adalah harga diri.
Menurut Branden (dalam Yang Paling Diperlukan Anak: Harga diri,
6
penilaian tersebut menghasilkan perasaan keberhargaan atau kebergunaan diri dalam menjalani kehidupan.
Dalam penelitian ini, peneliti ingin meneliti hubungan antara harga diri dengan prestasi akademik. Penelitian ini mengacu pada perbedaan hasil penelitian sebelumnya, namun penelitian ini dilakukan kepada subyek yang berbeda yaitu pada remaja akhir.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan antara harga diri dengan prestasi akademik pada remaja akhir?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara harga diri dengan prestasi akademik pada remaja akhir.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Subyek Penelitian
Manfaat penelitian ini bagi subyek yaitu untuk memberikan tambahan informasi kepada subyek mengenai hubungan antara harga diri dengan prestasi akademik yang mereka miliki sehingga subyek mampu memahami dan mampu menerapkan manfaat dari penelitian ini dalam kehidupan sehari-hari.
b. Bagi Mahasiswa Psikologi
8
BAB II
KERANGKA TEORITIS
A. Remaja
1. Definisi Remaja
Istilah remaja atauadolescenceberasal dari bahasa Latin yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Dalam Kamus Lengkap Psikologi, remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa (Chaplin, 2006). Piaget (dalam Hurlock, 1980) mengungkapkan bahwa secara psikologis masa remaja merupakan masa di mana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa dan memiliki tingkatan yang sama dengan orang dewasa sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Salah satu integrasi dalam masayarakat dewasa tersebut adalah perubahan intelektual yang cukup mencolok dimana dengan perubahan intelektual ini remaja memungkinkan dirinya untuk mencapai integrasi hubungan sosial dengan orang dewasa dan juga merupakan salah satu kenyataan yang terlihat pada masa perkembangan remaja ini.
2. Ciri-ciri Masa Remaja
Masa remaja merupakan salah satu masa yang cukup penting dalam rentang perkembangan kehidupan. Menurut Hurlock (1980), terdapat beberapa ciri masa perkembangan remaja yaitu:
a. Masa remaja sebagai periode yang penting
Masa remaja dianggap sebagai masa yang penting karena pada masa ini hal-hal yang dilakukan individu akan memiliki dampak langsung bagi perilaku serta sikap dari si individu dan dampak yang didapat akan berlangsung dalam jangka panjang.
b. Masa remaja sebagai periode peralihan
Menurut Osterirrieth (dalam Hurlock, 1980) masa remaja dianggap sebagai masa peralihan karena struktur psikis anak remaja berasal dari masa kanak-kanak dan banyak ciri yang umumnya dianggap sebagai khas dari masa remaja sudah ada pada akhir masa kanak-kanak.
c. Masa remaja sebagai periode perubahan
10
peran yang diharapkan oleh kelompok sosial. Selain itu, dengan adanya perubahan pada minat dan perilaku maka nilai-nilai yang tertanam pada remaja juga akan mengalami perubahan.
d. Masa remaja sebagai usia bermasalah
Masalah yang timbul pada masa remaja sering kali sulit diatasi oleh remaja itu sendiri. Hal itu dikarenakan pada masa kanak-kanak, masalah yang dialami dapat teratasi oleh karena bantuan dari orang tua. Selain itu, masalah akan menjadi lebih sulit diatasi karena remaja merasa bahwa dirinya sudah menjadi seorang individu yang mandiri sehingga mereka ingin mengatasi masalah yang mereka hadapi tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu, adanya kesulitan dalam mengatasi masalah tersebut mengakibatkan remaja gagal dalam mengatasi masalah dan menganggap bahwa hasil dari penyelesaian masalah tidak sesuai dengan harapan.
e. Masa remaja sebagai masa mencari identitas
Identitas diri merupakan hal yang paling penting dalam diri remaja. Oleh karena itu, pada masa ini remaja mulai mendambakan adanya identitas diri mereka. Selain itu, mereka juga merasa tidak puas dengan yang mereka alami ataupun yang mereka dapatkan sekarang yaitu adanya teman sebaya dan menjadi sama dengan teman sebaya.
f. Masa remaja sebagai masa yang menimbulkan masalah
sehingga orang tua tidak dapat membantu anak dalam mengatasi masalahnya. Hal ini dikarenakan adanya stereotip budaya dimana remaja menganggap bahwa orang dewasa itu memiliki pandangan yang jelek mengenai remaja dan orang dewasa juga akan mempersulit remaja dalam membuat peralihan dari masa remaja menuju masa dewasa. g. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik
Pada masa ini, remaja menganggap bahwa dirinya dan orang lain sebagaimana dalam gambarannya sendiri. Remaja juga memiliki cita-cita bagi dirinya dan orang lain yang tidak realistik dan itu membuat emosi pada remaja meningkat.
B. Prestasi Akademik
1. Definisi Prestasi Akademik
Prestasi belajar menurut Suryabrata (1984) merupakan kemampuan seseorang yang diperoleh dari proses belajar. Ungkapan yang disebutkan oleh Suryabrata tersebut juga mengandung sebuah arti bahwa prestasi belajar merupakan salah satu hasil yang diperoleh siswa dalam usaha belajar yang dilakukannya. Prestasi belajar ini biasanya merupakan suatu produk dari suatu proses. Produk atau hasil belajar tersebut didapatkan dari penilaian yang dilakukan dimana penilaian ini merupakan suatu hal yang hakiki dalam usaha yang telah dilakukan oleh seseorang. Produk dari prestasi belajar itu bermacam-macam, antara lain nilai mentah, rapport,
12
Sependapat dengan Suryabrata, Sudjana (dalam Widyastuti dan Kuswardani, 2008) mengungkapkan bahwa prestasi belajar merupakan proses penentuan tingkat kecakapan penguasaan belajar seseorang dengan cara membandingkannya dengan norma tertentu dalam sistem penelititan yang disepakati. Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan suatu hasil yang dilakukan oleh siswa dalam sebuah proses belajar di mana hasil tersebut biasanya dalam bentuk nilai atau indeks prestasi yang mampu mengungkapkan taraf penguasaan belajar seorang individu.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik
Dalam menentukan prestasi akademik atau dengan kata lain adalah belajar, ada beberapa faktor yang mampu mempengaruhi proses belajar. Menurut Suryabrata (1984), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi belajar, antara lain:
a. Faktor dari dalam diri individu 1) Faktor fisiologis
2) Faktor psikologis
Faktor-faktor psikologis yang dapat mempengaruhi prestasi akademik biasanya bersifat individual. Faktor tersebut antara lain motivasi, cita-cita dari si individu, keinginan individu akan proses belajar, serta motif-motif yang dapat mendorong individu tersebut untuk belajar.
b. Faktor dari luar diri individu 1) Faktor non sosial
Faktor-faktor non sosial yang mempengaruhi biasanya berupa tempat-tempat atau kondisi saat melakukan proses belajar dimana kondisi dan tempat tersebut mampu membantu individu untuk melakukan proses belajar secara maksimal.
2) Faktor sosial
14
3. Fungsi Prestasi Akademik
Prestasi akademik yang dihasilkan dari hasil penilaian dari usaha belajar tersebut memiliki beberapa fungsi. Menurut Azwar (1987), terdapat beberapa fungsi prestasi akademik, yaitu:
a. Fungsi penempatan
Dalam fungsi penempatan ini, prestasi akademik berfungsi untuk menentukan jurusan atau klasifikasi bidang yang sesuai dengan kemampuan dari individu tersebut.
b. Fungsi normatif
Fungsi normatif prestasi akademik ini biasanya berupa penggunaan prestasi akademik dalam melihat kemajuan dari individu dalam proses belajar yang dilakukannya.
c. Fungsi diagnostik
Fungsi diagnostik di sini biasanya berupa pemanfaatan prestasi akademik untuk mendiagnosis kesulitan-kesulitan belajar serta kelemahan individu dalam proses belajar.
d. Fungsi sumatif
4. Riset-riset mengenai Prestasi Akademik
Pada penelitian-penelitian sebelumnya, juga terdapat beberapa penelitian yang menggunakan prestasi akademik sebagai varibelnya. Berikut ini merupakan beberapa penelitian mengenai prestasi akademik.
Penelitian yang dilakukan oleh Ka Yan dari Universitas Psikologi Maranatha ini meneliti mengenai hubungan antara Learning Approach dan Prestasi akademik dengan menggunakan subyek penelitian Siswa kelas 1 di salah satu SMU di Bandung. Dalam penelitian ini peneliti menghubungkan
Learning Approach yang terdiri dari Surface Approach (pengolahan
informasi untuk mendapatkan hadiah dan menghindari sanksi), Deep
Approach (menghubungkan informasi yang diterima dengan realita atau
pengalaman sehari-hari agar lebih memahami pelajaran), dan Achieving
Approach (belajar untuk mencapai peringkat yang terbaik) dengan prestasi
belajar pada mata pelajaran matematika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sisiwa yang memperoleh prestasi belajar tinggi pada mata pelajaran matematika, mereka cenderung tidak menggunakan surface approach
dalam belajar akan tetapi mereka menerapkan deep approach saat mempelajari pelajaran (Yan, 2008).
16
hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa antara harga diri dengan prestasi belajar fisika memiliki hubungan yang negatif yaitu jika harga diri siswa tinggi maka presatsi belajar siswa rendah; Sedangkan apabila harga diri rendah maka prestasi belajar siswa tinggi.
C. Harga Diri
1. Definisi Harga Diri
Harga diri merupakan salah satu dari aspek kepribadian dimana merupakan hal yang sangat penting dalam diri individu. Coopersmith (1967) mengungkapkan bahwa harga diri adalah evaluasi yang dibuat individu mengenai hal-hal yang berkaitan dengan dirinya, yang diekspresikan dalam suatu bentuk sikap setuju atau tidak setuju. Selain itu, harga diri juga menunjukkan bahwa seorang individu meyakini dirinya sendiri sebagai individu yang mampu, penting dan berharga.
2. Aspek-aspek Harga Diri
Menurut Coopersmith (1967), terdapat empat aspek yang menjadi sumber dari pembentukan harga diri, antara lain:
a. Keberartian (significance)
ditunjukkan dengan adanya dukungan dari keluarga serta lingkungan sekitar. Semakin banyak perhatian, penerimaan serta kasih sayang yang diterima oleh seorang individu maka dapat dikatakan bahwa individu tersebut akan semakin berarti.
b. Kekuatan (power)
Kekuatan merupakan suatu kemampuan untuk mempengaruhi serta mengontrol diri sendiri serta orang lain. Kebutuhan seorang individu akan kekuatan ini biasanya akan ditunjukkan dengan adanya kebutuhan akan penghargaan serta penghormatan dari orang lain. Dalam hal ini, wibawa seseorang menjadi sebuah petunjuk bahwa individu tersebut memiliki kekuatan. Selain itu, adanya kekuatan dalam diri seorang individu akan mengakibatkan munculnya sifat asertif sertaexplanatory actionyang tinggi dalam dirinya.
c. Kompetensi (competence)
Kompetensi merupakan suatu penampilan pada diri individu yang prima untuk mencapai keberhasilan serta kesuksesan. Penampilan yang prima ini ditunjukkan dengan adanya kemampuan yang merata pada diri individu dalam setiap usia dimana dengan adanya kemampuan ini individu akan merasa yakin dengan kemampuan yang dimilikinya untuk mencapai harapan serta cita-citanya. Selain itu, individu juga merasa bahwa dirinya memiliki kemampuan yang cukup untuk mengatasi masalah yang dihadapinya di lingkungan sekitarnya.
18
Kebajikan ini ditunjukkan dengan adanya nilai-nilai etika, moral, serta prinsip-prinsip religiusitas dalam diri individu. Hal ini dapat dicapai oleh seorang individu melalui kesesuaian dirinya terhadap lingkungan dan nilai-nilai yang ada di lingkungannya tersebut serta diadaptasi dari nilai-nilai yang ditanamkan oleh orang tua. Kebajikan ini tidak dapat terlepas dengan adanya norma serta nilai-nilai yang berlaku di lingkungan yang berkaitan dengan nilai kemanusiaan serta ketaatan dalam beragama.
3. Karakteristik Harga Diri
Setiap individu memiliki karakteristik harga diri masing-masing. Hal ini dikarenakan berbagai macam penyebab yang membentuk karakteritik harga diri pada setiap individu. Menurut Coopersmith (dalam Self Esteem,
2009) ada dua karakteristik harga diri, antara lain: a. Harga Diri Tinggi
b. Harga Diri rendah
Dalam sebuah artikel disebutkan bahwa harga diri yang rendah merupakan sebuah penilaian yang negatif terhadap diri sendiri ataupun kemampuan yang dimilikinya. Seseorang yang memiliki karakteristik harga diri rendah biasanya memiliki rasa ketidakmampuan untuk menghadapi frustasi dalam dirinya. Selain itu, ia juga merasa tidak dicintai dan tidak diinginkan oleh orang lain. Dalam mengambil keputusan, akan mudah dipengaruhi oleh orang lain.
D. Dinamika Antara Harga Diri dengan Prestasi Akademik Pada Remaja Akhir Setiap individu juga memiliki harga diri yang berbeda-beda. Ada harga diri yang tinggi dan juga ada individu yang memiliki harga diri yang rendah. Harga diri yang dimiliki oleh seorang individu akan mempengaruhi prestasi akademik yang diperoleh individu tersebut. Seorang remaja yang sedang melakukan proses pencarian identitas serta mendapatkan penerimaan dari teman sebaya juga mengembangkan harga diri yang ada pada dirinya. Selain itu, proses penentuan harga diri pada remaja juga dilakukan pada saat mereka sedang mengembangkan aspek yang ada dalam dirinya.
20
mampu untuk mengembangkan kemampuannya (Self Esteem, 2009). Kemampuan yang berkembang tersebut juga termasuk dalam bidang akademik sehingga remaja ini juga akan mampu memperoleh prestasi akademik yang tinggi pula.
Seorang remaja dengan harga diri yang tinggi juga memiliki karakteritik yang ditunjukkan dengan perasaan yakin pada dirinya sendiri. keyakinanyang dimiliki oleh remaja tersebut salah satunya merupakan keyakinan akan kemampuan serta kapasitas yang dimilikinya (Self Esteem,2009). Hal ini akan menjadikan remaja tersebut menjadi remaja yang optimis; dengan keoptimisan yang dimiliki remaja tersebut, maka remaja tersebut akan cenderung mengembangkan kemampuan yang menurutnya kurang dan akan mempertahankan kelebihan yang dimilikinya sehingga remaja mampu untuk memiliki prestasi akademik yang tinggi.
Hal lain yang juga menunjukkan bahwa seorang remaja yang memiliki harga diri tinggi merupakan seorang remaja yang memiliki minat yang tinggi untuk meraih prestasi (Self Esteem, 2009). Minat yang tinggi dalam memperoleh prestasi ini akan menjadikan remaja tersebut menjadi remaja yang memiliki prestasi akademik yang tinggi pula.
kehidupannya. Perasaan pesimis tersebut menjadikan remaja tersebut menolak untuk mencoba hal-hal yang baru sehingga cenderung kurang mampu untuk mengembangkan kemampuannya (dalam Widodo, 2004). Seorang remaja dengan ciri seperti ini biasanya akan memiliki prestasi akademik yang rendah pula.
8
Bagan Dinamika Hubungan Antara Harga Diri dengan Prestasi Akademik
Harga Diri menerima kritik dari orang lain kemampuan yang kurang dan mempertahankan kemampuan yang sudah baik
Cenderung punya minat tinggi untuk berprestasi
Cenderung
Cenderung mudah putus asa
8 E. Hipotesis Penelitian
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional, dimana dalam penelitian ini si peneliti meneliti mengenai hubungan antara harga diri dengan prestasi akademik pada remaja akhir. Selain itu, alasan peneliti memilih penelitian survey ini agar dapat mengukur dua variabel sekaligus yaitu harga diri dengan prestasi akademik. Penelitian ini diharapkan mampu melihat hubungan antara harga diri pada remaja akhir dengan prestasi akademik yang mereka miliki dalam perkuliahan.
B. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel bebas : Harga Diri
Variabeltergantung : Prestasi Akademik
C. Definisi Operasional
Definisi operasional dari variabel-variabel dalam penelitian ini yaitu: a. Harga diri pada remaja akhir
berarti atau tidak. Salah satu sikap yang ditunjukkan yaitu dengan cara belajarnya yang kemudian dilihat dari hasil belajar tersebut berupa prestasi akademik. Dalam penelitian ini, harga diri dilihat dari skala penelitian. Aspek-aspek harga diri yang ada pada penelitian ini yaitu: a. Keberartian (Significance)
b. Kekuatan (Power)
c. Kompetensi (Competence) d. Kebajikan (Virtue)
Skala harga diri dalam penelitian ini adalah skala harga diri yang bersifat akumulatif. hal ini dikarenakan aitem-aitem yang terdapat dalam skala ini merupakan aitem yang mencirikan perilaku sepanjang kehidupan dari subyek.
b. Prestasi Akademik
26
D. Subyek Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti memilih populasi mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling di mana dengan menggunakan teknik ini akan diperoleh subyek yang akan dijadikan sampel penelitian yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Adapun kriteria dari subyek dalam penelitian ini yaitu:
1. Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2. Memiliki usia perkembangan yaitu remaja akhir
Dalam penelitian ini, jumlah sampel yang digunakan berjumlah kurang lebih 100 subyek. Pemilihan jumlah subyek tersebut dirasa oleh peneliti telah mewakili populasi dari kriteria yang menjadi sasaran subyek dalam penelitian ini. Oleh karena itu, peneliti menggunakan jumlah subyek untuk sampel penelitian ini dengan jumlah 100 subyek.
E. Alat Pengumpulan Data
Tabel 1
BlueprintSkalaHargaDiri
Konteks
Aspek NomorAitem Total
aitem
(significance)
Unfavorable 3, 6, 24, 25, 33,
34, 41 7
Unfavorable 7, 8, 11, 26, 39,
40, 48 7
25 %
Favorable 9, 10, 17, 18, 27, 37, 38, 43 8
Kompetensi
(competence)
Unfavorable 12, 20, 21, 29,
30, 46, 47 7
25 %
Favorable 13, 14, 16, 22,
28, 44, 45, 49 8
Kebajikan
(virtue)
Unfavorable 15, 52, 53, 55,
56, 58, 59 7
25 %
Total Bobot 60 100 %
Jenis skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert. Jawaban-jawaban atas pernyataan-pernyataan dari semua skala terdiri dari 4 alternatif, yaitu SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju). Dalam skala ini, terdapat perbedaan penskoran antara aitem favorabel dan unfavorabel. Pada aitemfavorabel,
28
Salah satu contoh aitem untuk Skala harga diri pada remaja dalam pada aspek keberartian (significance) yaitu
Pernyataan SS S TS STS
Sayamampumemimpin
Berikut ini merupakan tabel skor pada aitem favorabel dan
unfavorabel:
Tabel 2
Skor Untuk Pilihan Jawaban
Skor
Pilihan Jawaban
Favorabel Unfavorabel
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
Tabel 3
Bluepint aitem yang bertahan Konteks
Aspek NomorAitem Total
aitem
Total bobot
Favorable 11, 24 2
Keberartian
(significance) Unfavorable 1, 15, 18 3 20 %
Favorable 2, 13 2
Kekuatan
(power) Unfavorable 3, 5, 17, 22 4 24 %
Favorable 4, 12, 19 3
Kompetensi
(competence) Unfavorable 6, 9, 14, 16, 21 5 32 %
Favorable 7, 10, 20, 23 4
Kebajikan
(virtue) Unfavorable 8, 25 2 24 %
Total Bobot 25 100 %
Untuk mengetahui prestasi akademik dari subyek penelitian, peneliti memberikan pertanyaan yang harus diisi dalam skala harga diri yaitu mengenai indeks prestasi Kumulatif dari subyek penelitian. Pertanyaan mengenai Indeks Prestasi tersebut dilampirkan kedalam identitas yang harus diisi oleh subyek, identitas tersebut yaitu:
NIM :
Usia :
Jenis Kelamin :
IPK :
30
F. Validitas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data 1. Estimasi Validitas
Validitas yang akan dicapai oleh peneliti dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi dalam penelitian ini dilakukan oleh
Profesional Judgement yang menunjukkan bahwa dalam skala
penelitian ini telah mencakup aspek-aspek yang seharusnya ada dalam penelitian ini, yaitu harga diri dan prestasi akademik. Aspek-aspek ini dapat dilihat dariblueprint aspek-aspek yang diukur dalam penelitian ini, sehingga batasan-batasan yang ada dalam penelitian ini terlihat dalam skala.
2. Estimasi Reliabilitas
Konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil dari suatu pengukuran itu dapat dipercaya. Tinggi rendahnya suatu reliabilitas dalam penelitian dinyatakan dalam suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Reliabilitas dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode Alpha Cronbach. Data dari penelitian ini diperoleh dengan menyajikan skala penelitian satu kali saja kepada kelompok responden (Azwar, 1999).
Seleksi aitem dalam penelitian ini digunakan untuk memilih aitem-aitem yang memilki kualitas yang tinggi dan memilih aitem yang mengukur hal yang sama dengan apa yang diukur oleh tes. Seleksi aitem dilakukan dengan menggunakan daya beda atau daya diskriminasi aitem. Dari hasil daya diskriminasi aitem inilah ditunjukkan aitem-aitem mana saja yang konsisten dan mampu menunjukkan perbedaan antar subyek pada aspek yang akan diukur. Daya diskriminasi aitem ini diukur dengan menggunakan koefisien korelasi aitem total (Rix). Batasan yang digunakan dalam daya
diskriminasi aitem ini adalah 0,3. Aitem yang memiliki korelasi aitem total diatas 0,3 (>0,3), aitem tersebut dianggap baik dan memiliki daya diskriminasi yang tinggi; sedangkan aitem yang memiliki korelasi aitem total dibawal 0,3 (<0,3), aitem tersebut dianggap memiliki daya diskriminasi rendah (Azwar, 1999).
G. Uji Coba Alat Ukur
1. Uji Validitas Alat Ukur
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Pada pengujian mengenai validitas isi dilakukan olehProfesional
Judgement yang dilakukan secara subyektif. Pengujian validitas isi ini
32
Pada pengujian validitas isi ini, peneliti meminta dosen pembimbing skripsi untuk memeriksa aitem-aitem pada skala yang dibuat oleh peneliti. Kemudian didapatkan aitem-aitem yang dapat dijadikan aitem pada skala yang akan disebar (Supratiknya, 1998). Berikut ini adalah aitem-aitem yang terdapat dalam skala harga diri sebelum diuji cobakan.
Tabel 4
Aitem-aitem dalam Skala Harga Diri sebelum Diuji cobakan Konteks
Aspek NomorAitem Jumlah
Aitem
Total Bobot 60 100 %
Setelah dilakukan pengujian validitas ini, dilakukanlah uji coba pada skala harga diri yang dilakukan kepada subyek dengan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti.
2. Uji Reliabilitas Alat Ukur
yang dapat digunakan dalam pengambilan data pada penelitian ini dengan daya beda antara 0,324 – 0,758.
3. Seleksi Aitem
Seleksi aitem ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS
12 for Windows. Dalam penseleksian aitem ini terdapat 33 aitem yang
gugur. Aitem-aitem yang gugur tersebut memiliki daya diskriminasi aitem kurang dari 0,3. Berikut adalah aitem-aitem yang lolos dalam penseleksian aitem dan ada pada skala harga diri.
Tabel 5
Aitem yang ada di SkalaHargaDiri yang Lolos SeleksiAitem Konteks
Aspek NomorAitem
JumlahAitem
Keberartian (significance) 2, 3, 5, 13, 17, 22 6
Kekuatan (power) 1, 11, 15, 18, 24 5
Kompetensi (competence) 4, 6, 9, 12, 14, 16, 19, 21 8
Kebajikan (virtue) 7, 8, 10, 20, 23, 25 6
H. Uji Coba Alat Pengumpulan Data
34
I. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini, dilakukan analisis data kuantitatif dengan menggunakan penghitungan statistik. Penghitungan statistik yang dilakukan oleh peneliti yaitu:
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Dalam penelitian ini, uji asumsi yang pertama kali dilakukan adalah uji normalitas di mana uji normalitas ini digunakan untuk melakukan pengecekan pada data penelitian apakah data penelitian ini berasal dari populasi sebaran yang normal. Uji normalitas ini dilakukan karena semua perhitungan statistic parametric memiliki asumsi sebaran normalitas (Santoso, 2010).
Peneliti melakukan uji normalitas pada data penelitiannya dengan menggunakan analisis Kolmogrof-Smirnov. Uji asumsi dengan menggunakan analisis Kolmogrof-Smirnov ini dilakukan dengan menggunakan SPSS 12for Windows.
b. Uji Linearitas
antar variabel yang hendak dianalisis dalam penelitian mengikuti garis lurus. Dengan uji linearitas ini, peningkatan atau penurunan kuantitas disatu variable akan diikuti secara linear oleh peningkatan atau penurunan kuantitas variable lainnya (Santoso, 2010). Dalam penelitian ini, uji linearitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 12 for Windows. Selain itu, linearitas penelitian ini dilihat dengan menggunakanscatter plot.
2. Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini, uji hipotesis atau analisis data dilakukan dengan menggunakan uji korelasi (Supratiknya, 2000). Uji korelasi dilakukan pada dua variable dalam penelitian ini yaitu harga diri dengan prestasi akademik. Rumus uji korelasi yang digunakan adalah:
Keterangan:
= korelasi antara variabel X dan variabel Y
= variabel X
36
Analisi data penelitian ini dengan menggunakan SPSS for
Windows. SPSS ini digunakan guna mempermudah menganalisis data
36 A. Pelaksanaan Penelitian
Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti melakukan proses perizinan. Perizinan yang dilakukan oleh peneliti dalam pengambilan data dilakukan sebanyak dua kali. Perizinan yang pertama dilakukan untuk pengambilan data pada skala harga diri yang diberikan pada subyek penelitian. Izin untuk penyebaran skala ini dikeluarkan oleh Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
Perizinan yang kedua merupakan perizinan untuk mengambil data Indeks Prestasi dimana data Indeks Prestasi ini digunakan untuk melakukan pengecekan ulang pada Indeks Prestasi yang sudah diisi oleh subyek pada skala yang sudah dibagikan. Daftar Indeks Prestasi ini dikeluarkan oleh Sekretariat Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma dengan memperoleh tembusan dari Kepala Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Tentunya proses pengecekan ulang mengenai Indeks Prestasi ini juga sudah disetujui oleh subyek melalui surat pernyataan kesanggupan yang telah terlampir dalam skala Harga Diri.
37
pengumpulan data yang berupa skala ini telah memenuhi syarat di mana seluruh aitem yang ada dalam skala ini telah diisi secara lengkap oleh subyek sehingga skala yang disebar dapat dipergunakan untuk menganalisis data. Setelah pengumpulan data pada variabel harga diri, dilakukanlah kroscek pada Indeks Prestasi yang telah diisi oleh subyek pada skala yang disebar. Peneliti menyerahkan alat pengumpulan data berupa skala langsung oleh peneliti kepada subyek penelitian. Jumlah subyek penelitian ini adalah 109 subyek, yang terdiri dari 83 subyek berjenis kelamin perempuan dan 26 subyek berjenis kelamin laki-laki.
B. Uji Asumsi
Sebelum dilakukan analisis untuk mencari korelasi antar kedua variabel penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan beberapa uji asumsi yaitu uji normalitas, dan uji linearitas. Berikut merupakan interpretasi dari pengujian yang dilakukan pada data penelitian.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas yang dilakukan pada data penelitian ini guna mengetahui apakah data dalam penelitian ini normal atau tidak. Pengujian normalitas pada data ini dengan menggunakan statistic
nonparametric yaitu dengan menggunakan teknik
Tabel 6
Uji Normalitas Pada Variabel Harga Diri dan Prestasi Akademik
Variabel Z Sig. (P) Keterangan
Harga Diri 0,977 0,296 Normal Prestasi Akademik 0,864 0,444 Normal
Dari tabel di atas, sebaran data pada variabel harga diri menunjukkan bahwa variabel tersebut memiliki nilai signifikansi P>0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa sebaran data pada variabel harga diri dan prestasi akademik berdistribusi normal.
2. Uji Linearitas
Uji linearitas pada data penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah antara variabel independen dan variabel dependen dalam penelitian ini memiliki hubungan yang linier atau tidak. Uji linearitas pada data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan SPSS 12 for Windows. Berikut adalah hasil uji linearitas yang dilakukan pada data penelitian ini.
Tabel 7
Hasil Uji Linearitas
Hubungan F Hitung Sig. (P)
Harga Diri dengan Prestasi
Akademik 9,549 0,003
39
signifikansi pada uji linearitas yang menunjukkan bahwa (P<0,05) maka hubungan antara kedua variabel yaitu harga diri dengan prestasi akademik tersebut adalah linier.
C. Hasil Penelitian 1. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan korelasi Pearson Product Moment. Hasil uji hipotesis dari penelitian ini dilakukan dengan menggunakan SPSS 12 for Windows. Berikut ini merupakan tabel hasil uji hipotesisnya.
Tabel 8 Hasil Uji Hipotesis
Hubungan r Sig. (P)
Harga Diri dengan Prestasi Akademik -0,294 0,001
Dari hasil analisis diatas, dapat dilihat bahwa hubungan antara harga diri dengan prestasi akademik memiliki koefisien korelasi sebesar -0,294 dengan taraf signifikansi sebesar 0,001 (P<0,05). Pada pengujian hipotesis ini menggunakan taraf signifikansi atau P≤0,05 dengan memakai
ujione tailed.
2. Uji Tambahan
Selanjutnya dilakukan uji tambahan untuk menghasilkan mean teoritik dan mean empiris dimana mean teorik ini digunakan untuk mengetahui rata-rata skor ideal pada data penelitian; sedangkan mean empiris digunakan untuk mengetahui rata-rata skor pada data penelitian. Berikut ini merupakan tabel dari uji tambahan yang dilakukan pada data penelitian.
Tabel 9 Hasil Uji Tambahan
Keterangan Min Max Mean Teoritik
Mean Empiris
Sig.
(P) t
Harga Diri 25 100 62,5 51,2477 0,00 88,828
Dari uji tambahan tersebut dapat dilihat bahwa mean teoritik dari data penelitian untuk variabel harga diri yaitu 62,5 dan mean empirisnya adalah 51,2477 dengan nilai signifikansi sebesar 0,00 (P<0,05). Hasil uji tambahan diatas menunjukkan bahwa harga diri yang dimiliki oleh subyek rendah.
D. Pembahasan
41
bahwa hipotesis dari peneliti yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif pada kedua variabel dalam penelitian ini ditolak. Hal ini dikarenakan hubungan yang terjadi dalam penelitian ini ternyata merupakan hubungan yang negatif. Hubungan yang ditunjukkan oleh hasil analisis data tersebut adalah hubungan yang berbalik arah antar kedua variabel dimana hubungan tersebut menunjukkan bahwa apabila harga diri yang dimiliki oleh remaja tinggi maka prestasi akademik yang dimiliki akan rendah sedangkan apabila harga diri yang dimiliki oleh remaja rendah maka prestasi akademik yang dimiliki adalah tinggi.
Dari hasil penelitian ini, dapat dilihat hubungan kedua variabel ternyata hubungan negative. Hasil penelitian ini ternyata sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Widyastuti dan Kuswardani yaitu hubungan yang negatif antara harga diri dengan prestasi akademik.
inilah yang mungkin dapat mempengaruhi hasil penelitian yaitu ditolaknya hipotesis dari peneliti.
Seorang remaja yang memiliki harga diri rendah cenderung memiliki prestasi akademik yang tinggi. Hal ini dibuktikan dengan ditolaknya hipotesis dari peneliti. Remaja yang memiliki harga diri yang rendahlah yang justru mampu memperoleh prestasi akademik yang tinggi. Menurut Coopersmith (dalam Self Esteem, 2009), seorang individu yang memiliki harga diri yang rendah, biasanya memiliki kecenderungan untuk menilai bahwa dirinya kurang. Selain itu, orang tersebut juga memiliki penilaian yang negatif kemampuan yang dimilikinya. Perasaan akan kekurangan pada kemampuannya serta kecenderungan untuk menilai dirinya kurang tersebut sama dengan perasaan inferioritas individu yang ada dalam teori Adler.
43
Menurut Adler, seseorang yang mengalami inferioritas merupakan individu yang akan membentuk suatu penyempurnaan dalam kehidupannya. Orang tersebut akan berusaha untuk menjadi orang yang lebih maju dan akan berusaha untuk menjadi superior. Perasaan inferior akan menjadi sebuah pendorong yang kuat bagi seseorang untuk memenuhi kebutuhannya, mengatasi inferioritasnya dan juga untuk mencapai keinginan atau hasratnya untuk menjadi superior. Begitu pula dengan remaja, perasaan tidak memiliki kemampuan dan tidak dicintai oleh remaja karena memiliki harga diri yang rendah akan mengakibatkan remaja tersebut berusaha untuk mengembangkan dirinya untuk menjadi lebih maju dibandingkan dengan dirinya yang sekarang. Prestasi akademik yang menjadi salah satu fokus bagi remaja juga akan dikembangkan oleh remaja tersebut. Hal ini dilakukan oleh para remaja agar mereka menjadi orang yang memiliki kemampuan lebih dan menjadi lebih diperhitungkan serta dicintai oleh orang lain (Hall dan Lindsey, 1993).
45
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan negatif antara harga diri dengan prestasi akademik pada remaja akhir. Hal ini berarti jika remaja memiliki harga diri yang tinggi maka prestasi akademik yang dimilikinya rendah. Sebaliknya remaja yang memiliki harga diri yang rendah akan memiliki prestasi akademik yang tinggi. Hasil penelitian melalui uji tambahan juga menunjukkan bahwa harga diri yang dimiliki subyek rendah.
B. Saran
Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Bagi peneliti selanjutnya, apabila ingin meneliti mengenai hubungan antara variabel harga diri dengan prestasi akademik ini harusnya peneliti menggunakan subyek yang berbeda dengan subyek pada penelitian ini dan penelitian sebelumnya untuk membuktikan hubungan antara kedua variabel ini pada subyek yang berbeda.
47
DAFTAR PUSTAKA
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Diri. (4 Agustus 2010). Dipungut pada
28 September 2010. http://www.episetrum.com
Hubungan Antara Self Esteem dan Subjective Well Being pada Remaja. (18 Mei
2010). Dipungut pada 27 September 2010. http://widyatys.blogspot.com
Ihwal Kemerosotan Prestasi. (2 April 2010). Dipungut pada 27 September 2010.
http://www.kswmesir.com
Self Esteem. (28 Desember 2009). Dipungut pada 27 September 2010. http:/
480n.wordpress.com
Yang Paling Diperlukan Anak: Harga diri. (11 September 2009). Dipungut pada
28 September 2010. http://id.shvoong.com
Azwar, Saifuddin. 1999. Penyusunan Skala Psikologi. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
Azwar, Saifuddin. 1987.Tes Prestasi.Liberty: Yogyakarta.
Caplin, J.P. 2006. Kamus Lengkap Psikologi penterjemah: Dr. Kartini KArtono.
PT. Raja Grafindo: Jakarta.
Coopersmith, Stanley. 1967. The Antecedent Of Self-Esteem. W.H. Freeman And Company: San Francisco.
Hall, Calvin. S & Lindzey, Gardner. 1993. Teori-teori Psikodinamik (Klinis) Ed.
A. Supratiknya.Penerbit Kanisius: Yogyakarta.
Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan. Erlangga: Jakarta.
Yan, Ka. 2008. Penelitian Mengenai Hubungan Antara Learning Approach Dan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas 1 SMU ‘X’ Di Bandung (Suatu Studi Mengenai Surface Approach, Deep Approach, dan Achieving Approach
pada Mata Pelajaran Matematika). Jurnal PSIKOmedia (Jurnal Psikologi
Rosyidi, Imron. (10 Februari 2009). Minder alias harga diri rendah. Dipungut pada 27 September 2010. http://imron46.blogspot.com
Santoso, Agung. 2010. Statistik Untuk Psikologi: Dari Blog Menjadi Buku.
Penerbit Universitas Sanata Dharma: Yogyakarta.
Supratiknya, A. 2000.Statistik Psikologi.PT. Grasindo: Jakarta.
Supratiknya, A. 1998.Psikometri. Pusat Penerbitan dan Pemngembangan Sumber Belajar Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma: Yogyakarta.
Suryabrata, Sumadi. 1984.Psikologi Pendidikan.CV. Rajawali: Jakarta.
Tambunan, Raymond. 2001. Harga Diri Remaja (24 September 2001). Dipungut pada 18 April 2011. http:/www.e-psikologi.com/REMAJA/240901.htm.
Widyastuti E & Kuswardani I. 2008. Hubungan Antara Harga Diri dan Prestasi
Belajar Fisika Pada Siswa STM.Jurnal Psikohumanika, Vol. I, No. 1.
Widodo, Budi P. 2004. Harga Diri Dan Kebutuhan Akan Privasi Pada Remaja
(Studi Korelasi Di Sekolah Menengah Umum Kabupaten Pati). Jurnal
49 1. Skala Uji Coba
Yogyakarta, Desember 2010 Kepada :
Yth. Saudara yang turut berpartisipasi dalam penelitian ini.
Dengan hormat, kami :
Nama : 1. Oktaviana Widyatningsih/ 079114098 2. Anik Novitaliyanti/ 079114035 Fakultas : Psikologi
Universitas : Sanata Dharma
Sedang menyusun tugas akhir guna menyelesaikan tanggung jawab kami sebagai seorang mahasiswa. Oleh karena itu, kami mohon Anda untuk memberikan tanggapan terhadap pernyataan-pernyataan yang telah tersusun dalam skala ini. Semua tanggapan yang anda berikan akan dijaga kerahasiaannya. Oleh sebab itu, kami mengharapkan Anda untuk menjawab sesuai keadaan yang sebenarnya. Sebelumnya kami mengucapkan terima kasih atas kesediaan Anda untuk mengisi skala penelitian ini.
50
DATA IDENTITAS
Usia :
Jenis kelamin :
IPK :
Agama :
BAGIAN I
PETUNJUK PENGISIAN
Berikut ini terdapat 60 buah pernyataaan, bacalah dan pahami setiap pernyataan tersebut dengan seksama. Berilah tanda centang ataucek list(√) di dalam kotak yang telah tersedia yaitu:
SS: Bila pernyataan tersebut“Sangat Sesuai”dengan diri anda. S : Bila pernyataan tersebut“Sesuai”dengan diri anda.
TS: Bila pernyataan tersebut“Tidak Sesuai”dengan diri anda.
STS: Bila pernyataan tersebut“Sangat Tidak Sesuai”dengan diri anda. Anda bebas untuk menentukan pilihan yang sesuai dengan diri anda sendiri, tidak ada jawaban yang benar ataupun salah karena jawaban anda mencerminkan diri anda sendiri.
Contoh cara pengisian :
Pernyataan SS S TS STS
Saya mampu membuat orang lain termotivasi.
Ketika anda keliru dalam memberi tanda centang (√) maka anda dapat mengganti jawaban anda dengan memberi tanda(√),
Pernyataan SS S TS STS
Saya mampu memimpin
Orang lain akan tunduk pada gaya kepemimpinan saya
Saya sulit mengatasi perselisihan yang ada dalam kelompok
Pendapat saya dianggap penting dalam kelompok
Orang tua bangga pada prestasi yang saya dapatkan
Saya tidak berani mengingatkan teman yang melakukkan kesalahan
Saya tidak mampu untuk bergaul
Orang tua tidak peduli dengan apapun yang terjadi pada saya
Saya menghormati orang tua
52
Saya kurang memperhatikan janji yang saya buat
Bakat yang saya miliki diakui oleh teman-teman saya
Nilai-nilai tugas saya memuaskan
Saya kesulitan mencapai target yang saya buat Saya memiliki bakat yang lebih dari teman-teman saya
Saya taat pada hukum Saya orang yang disiplin
Teman-teman mempercayai saya untuk menjaga rahasia
Saya tidak suka diatur
Berbohong itu hal yang biasa bagi saya Saya mampu mencapai target dengan baik Saya mampu mendamaikan perselisihan Saya tidak mampu membagi waktu
Teman-teman tidak mengakui kepemimpinan saya
Orang tua tidak peduli dengan prestasi saya Saya tidak suka berbohong
Saya memberontak pada aturan orang tua saya Saya melampiaskan emosi terhadap orang lain Teman-teman peduli pada masalah yang saya hadapi
Teman-teman merasa kehilangan jika saya tidak ada
Saya tidak mampu bekerjasama dengan orang lain
Saya sulit untuk mengendalikan keinginan untuk bermain
Hasil kerja saya dianggap penting dalam kelompok
Saya memiliki banyak sahabat Saya mengikuti perintah orang tua Saya orang yang menepati janji
Teman-teman tidak peduli dengan masalah yang saya hadapi
Saya orang yang sulit dipercayai
Saya tidak mampu menjadi pemimpin dalam kelompok
Teman-teman selalu ingat hari ulang tahun saya Saya orang yang taat akan peraturan
54
saya miliki
Prestasi yang saya miliki diakui oleh orang lain Saya tidak peduli pada hukum yang berlaku Peraturan membatasi saya dalam melakukan aktivitas
Kelompok tidak menganggap hasil kerja saya Saya memiliki prestasi akademik yang memuaskan
Saya mampu mendorong orang lain untuk menjadi lebih disiplin
Saya mampu mengendalikan keinginan untuk bermain
Saya tidak mendapatkan piala yang berhubungan dengan prestasi saya Nilai saya kurang memuaskan
Saya bersikap tegas pada teman yang membuat kesalahan
Teman-teman lebih mampu mengembangkan bakat dari pada saya
Prestasi teman saya lebih baik dari saya Saya mampu mengkoordinasi temen-temen saya
Prestasi akademik saya mengecewakan Saya mampu menjadi mediator
2. Reliabilitas
a. Reliabilitas sebelum aitem digugurkan Case Processing Summary
N %
Valid 50 100.0
Exclud ed(a)
0 .0
Cases
Total 50 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
56
58
b. Reliabilitas setelah aitem digugurkan Reliability Statistics
Mean Std. Deviation N
item 13 2.0400 .44994 50
item 15 2.1200 .55842 50
item 17 2.5200 .67733 50
item 20 2.4800 .67733 50
item 21 1.9200 .52838 50
item 23 1.9600 .63760 50
item 24 2.4000 .53452 50
item 25 2.2600 .59966 50
item 27 2.1400 .53490 50
item 28 1.6800 .62073 50
item 29 1.9200 .60068 50
item 31 2.2800 .75701 50
item 32 2.1800 .66055 50
item 33 2.0400 .57000 50
item 34 2.2800 .53605 50
item 35 2.0000 .49487 50
item 39 2.1400 .53490 50
item 40 1.9800 .55291 50
item 43 2.1400 .57179 50
item 47 2.2600 .52722 50
item 49 2.5600 .61146 50
item 50 2.0400 .40204 50
item 52 2.3400 .62629 50
item 53 2.5200 .61412 50
item 56 2.1000 .61445 50
item 57 2.4400 .61146 50
item 59 2.2600 .56460 50
item 60 2.0800 .72393 50
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
60
3. Skala pengambilan data penelitian
Yogyakarta, Desember 2010 Kepada :
Yth. Saudara yang turut berpartisipasi dalam penelitian ini.
Dengan hormat, kami :
Nama : 1. Oktaviana Widyatningsih/ 079114098 2. Anik Novitaliyanti/ 079114035 Fakultas : Psikologi
Universitas : Sanata Dharma
Sedang menyusun tugas akhir guna menyelesaikan tanggung jawab kami sebagai seorang mahasiswa. Oleh karena itu, kami mohon Anda untuk memberikan tanggapan terhadap pernyataan-pernyataan yang telah tersusun dalam skala ini. Semua tanggapan yang anda berikan akan dijaga kerahasiaannya. Oleh sebab itu, kami mengharapkan Anda untuk menjawab sesuai keadaan yang sebenarnya. Sebelumnya kami mengucapkan terima kasih atas kesediaan Anda untuk mengisi skala penelitian ini.
62
Surat pernyataan
Dengan ini, saya yang bertanda tangan dibawah ini:
NIM :
Usia :
menyatakan bahwa saya bersedia apabila nantinya IPK saya cocokan di sekretariat fakultas psikologi Universitas Sanata Dharma guna membantu peneliti melakukan penelitian ini.
Yogyakarta, …. Desember 2010
(ttd)
PERNYATAAN KESEDIAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa saya mengisi angket ini tidak dibawah paksaan atau tekanan dari pihak tertentu tetapi dengan suka rela demi membantu terlaksanannya penelitian ilmiah ini.
jawaban saya tersebut dapat dapat dipergunakan sebagai data untuk penelitian ilmiah ini.
Menyetujui,
Yogyakarta, … Desember 2010
DATA IDENTITAS
Usia :
Jenis kelamin :
IPK :
Agama :
BAGIAN I
PETUNJUK PENGISIAN
Berikut ini terdapat 60 buah pernyataaan, bacalah dan pahami setiap pernyataan tersebut dengan seksama. Berilah tanda centang ataucek list(√) di dalam kotak yang telah tersedia yaitu:
SS: Bila pernyataan tersebut“Sangat Sesuai”dengan diri anda. S : Bila pernyataan tersebut“Sesuai”dengan diri anda.
TS: Bila pernyataan tersebut“Tidak Sesuai”dengan diri anda.
64
Anda bebas untuk menentukan pilihan yang sesuai dengan diri anda sendiri, tidak ada jawaban yang benar ataupun salah karena jawaban anda mencerminkan diri anda sendiri.
Contoh cara pengisian :
Pernyataan SS S TS STS
Saya mampu membuat orang lain termotivasi.
√
Ketika anda keliru dalam memberi tanda centang (√) maka anda dapat mengganti jawaban anda dengan memberi tanda(√),
Contoh koreksi :
Pernyataan SS S TS STS
Saya mampu membuat orang lain termotivasi.
√ √
No. Pernyataan SS S TS STS 1. Saya sulit mengatasi perselisihan yang ada dalam
kelompok.
2. Pendapat saya dianggap penting dalam kelompok. 3. Saya tidak mampu untuk bergaul.
4. Saya tidak suka merugikan orang lain.
5. Kelompok kurang menghargai pendapat saya. 6. Saya kurang memperhatikan janji yang saya buat. 7. Nilai-nilai tugas saya memuaskan.
8. Saya kesulitan mencapai target yang saya buat. 9. Berbohong itu hal yang biasa bagi saya.
10. Saya mampu mencapai target dengan baik. 11. Saya mampu mendamaikan perselisihan. 12. Saya tidak suka berbohong.
13. Saya memiliki banyak sahabat.
14. Saya melampiaskan emosi terhadap orang lain 15. Saya tidak mampu bekerjasama dengan orang lain. 16. Saya memberontak pada aturan orang tua saya 17. Saya orang yang sulit dipercayai.
66
19. Saya orang yang taat akan peraturan.
20. Prestasi yang saya miliki diakui oleh orang lain. 21. Peraturan membatasi saya dalam melakukan
aktivitas.
22. Kelompok tidak menganggap hasil kerja saya. 23. Saya memiliki prestasi akademik yang
memuaskan.
24. Saya mampu mengkoordinasi teman-teman saya. 25. Saya tidak memiliki banyak bakat.
4. Hasil Uji Asumsi dan Uji Hipotesis pada Data Penelitian a. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
skor harga
diri IPK
N 109 109
Normal
Parameters(a,b)
Mean 3.0450 3.0450
Std. Deviation .41081 .41081 Most Extreme
Differences
Absolute .083 .083
Positive .064 .064
Negative -.083 -.083
Kolmogorov-Smirnov Z .977 .864
Asymp. Sig. (2-tailed) .296 .444
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
b. Uji Linearitas
Case Processing Summary
Cases
68
Report skor harga diri
IPK Mean N
2.43 59.0000 2 5.65685
2.48 52.0000 1 .
2.52 57.0000 1 .
2.57 40.0000 1 .
2.62 55.5000 2 .70711
2.67 55.7500 4 4.78714 2.68 46.5000 2 12.02082 2.71 53.7500 4 6.23832
2.74 54.0000 1 .
2.76 55.2500 4 2.06155
2.81 57.0000 1 .
3.24 49.8571 7 5.39841 3.29 51.0000 3 2.64575 3.33 49.6000 5 6.98570 3.38 46.0000 6 10.99091 3.43 49.0000 2 1.41421 3.48 47.5000 4 6.75771 3.52 50.0000 5 3.46410 3.57 50.0000 7 7.57188 3.67 52.0000 2 11.31371
3.71 38.0000 1 .
3.81 47.0000 1 .
Total 51.2477 109 6.02334
ANOVA Table
Sum of Squares df
Mean
Square F Sig. skor
harga diri * IPK
Between Groups
(Combined) 1371.238 36 38.090 1.077 .387
Linearity 337.802 1 337.80 2
9.549 .003
Deviation from Linearity
1033.436 35 29.527 .835 .718
Within Groups 2547.074 72 35.376
Total 3918.312 108
Measures of Association
R
R
Squared Eta
Eta Squared skor harga diri *
70
Interactive Graph
3 0.0 0 4 0.0 0 5 0.0 0 6 0.0 0 skor harga diri
2 .00
c. Uji Hipotesis
Correlations Sig. (1-tailed) . .001 skor harga diri
N 109 109
Pearson
Correlation -.294(**) 1 Sig. (1-tailed) .001 . IPK
N 109 109
d. Uji T skor harga diri 109 51.2477 6.02334 .57693
IPK 109 3.0450 .41081 .03935
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Statistic Statistic Statistic Statistic
Std.
Error Statistic skor
harga diri
109 25.00 63.00 51.2477 .57693 6.02334
IPK 109 1.75 3.81 3.0450 .03935 .41081 Valid N Interval of the
Difference Lower Upper skor harga