• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2014 - FISIP Untirta Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2014 - FISIP Untirta Repository"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

SUMUR KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2014

S K R I P S I

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial

Pada Program Studi Administrasi Negara Konsentrasi Manajemen Publik

Disusun oleh :

MAMAN NURALAM NIM : 6661081097

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

(2)
(3)
(4)
(5)

Motto :

Perjuangan untuk mendapatkan kesuksesan harus selalu

diiringi oleh rasa syukur, kesabaran dan keikh

lasan”

PERSEMBAHAN

Untuk kedua Orang Tuaku, Saudara-saudaraku dan Istri Tercinta

Yang selalu memberikan semua yang terbaik kepada ku.

Semoga skripsi ini dapat menjadi awal tanda terima kasih

atas seluruh pengorbanan yang telah diberikan

(6)

Maman Nuralam. NIM. 6661081097. 2015. Program Studi Administrasi Negara Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Skripsi. Evaluasi Kinerja Pegawai Di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang Tahun 2014. Pembimbing I : Dr. Ayuning Budiati., M.PPM dan pembimbing II : Listyaningsih, S.Sos., M.Si

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang saat ini serta untuk mengetahui seberapa besar persentase kinerja pegawai menurut tanggapan masyarakat sebagai obyek dari pelayanan publik di kantor Kecamatan Sumur. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Desain yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari desain deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportionate area random sampling dengan jumlah sebanyak 96 responden. Pengolahan data penelitian dilakukan dengan menggunakan alat uji statistik yakni SPSS Versi 17. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa prosentase kinerja pegawai kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang tahun 2015 sebesar 44% atau lebih kecil dari nilai yang dihipotesiskan sebesar 65%. Berkaitan dengan kinerja yaitu kuantitas, kualitas pekerjaan dan kreatifitas pegawai berada dalam kondisi yang kurang baik dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat. Pimpinan Kecamatan Sumur sebaiknya dapat melakukan evaluasi kinerja pegawai negeri sipil secara lebih menyeluruh berkaitan dengan melakukan pembinaan jiwa korps dan kode etik kerja, pelatihan komputer untuk pemerintahan, peningkatan disiplin kerja dengan menyempurnakan aturan dan tata tertib dalam bekerja, melakukan pengawasan melekat dan memberikan sanksi kepada pegawai yang melanggar peraturan dan tata tertib yang berlaku di Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang.

(7)

Maman Nuralam . NIM . 6661081097. 2015. State Administration Studies

Program University of Sultan Ageng Tirtayasa . Thesis. Employee Performance

Evaluation in the Office of Pandeglang District Sumur 2014. Supervisor : Dr.

Ayuning Budiati., M.PPM and mentors II : Listyaningsih, S. Sos., M.Si

This study aimed to evaluate the performance of employees in the Office of

Pandeglang District Sumur at this time and to know how large a percentage of

employee performance according to community feedback as an object of public

service in the office of the District Sumur. The method used is quantitative

method. The design used in this study consisted of descriptive design. The

sampling technique using proportionate random sampling area with a total of 96

respondents. Processing of research data conducted by using statistical test of the

SPSS Version 17. Based on the findings, note that the percentage of employee

performance in the Office of Pandeglang District Sumur in 2015 amounted to

44% or less than the hypothesized by 65%. Relating to the performance of that

quantity, the quality of the work and creativity of employees are in a poor state in

providing public services to the community. Leaders District Sumur should be

able to conduct a performance evaluation of civil servants more thoroughly with

regard to fostering soul corps and the code of ethics of work, computer training

for government, improvement of labor discipline by refining rules and regulations

in work, to supervise the inherent and sanction employees which violate the rules

and regulations applicable in Pandeglang District Sumur.

(8)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah penulis panjatkan rasa syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dalam penyusunan skripsi yang berjudul “Evaluasi Kinerja Pegawai Di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang Tahun 2014” dapat diselesaikan.

Maksud dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang Banten. Penulis bersyukur mendapat bantuan dari semua pihak selama proses penyusunan skripsi serta mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. H. Soleh Hidayat, Drs., M.Pd, sebagai Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

2. Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si, sebagai Dekan Fakultas Fisip Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3. Kandung Sapto N., M.Si, sebagai Wakil Dekan I Fakultas Fisip Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

4. Mia Dwianna, S.Ikom., M.Si, sebagai Wakil Dekan II Fakultas Fisip Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

5. Gandung Ismanto, S.Sos., M.M, sebagai Wakil III Dekan Fakultas Fisip Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

(9)

6. Rahmawati, S.Sos., M.Si, sebagai Plt. Ketua Program Studi Administrasi Negara Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang Banten.

7. Dr. Ayuning Budiati M.PPM, sebagai pembimbing I yang telah memberikan arahan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

8. Listyaningsih, S.Sos., M.Si, sebagai pembimbing II yang telah memberikan arahan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini. 9. Seluruh Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Untirta Banten. 10. Bapak Dr. Epi Sutiasa, M.Si, selaku Kepala Kecamatan Sumur

Kabupaten Pandeglang yang telah mengizinkan dan membantu penulis selama melakukan kegiatan penelitian ini.

11. Bapak E. Hadi Kusuma, SE, selaku Sekretaris Kecamatan yang telah membantu penulis selama proses pengumpulan data penelitian.

12. Buat kedua orang tuaku, beserta keluarga besarku atas semua pengorbanan yang diberikan kepada penulis selama ini, baktiku untuk orangtuaku.

13. Buat istriku tercinta, yang setia menemani suami selama penyusunan skripsi ini, I Love U.

Penulis berharap kritik dan saran dari semua pihak untuk dapat memperbaiki skripsi ini. Semoga karya kecil ini bermanfaat bagi semua pihak.

Serang, 17 Mei 2015

Penulis

(10)

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan Lembar Pengesahan Lembar Orisinalitas Motto dan Persembahan Abstrak

Abstract

Kata Pengantar...i

Daftar Isi...iii

Daftar Tabel...vi

Daftar Gambar...vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah………...1

1.2 Identifikasi Masalah ………...9

1.3 Batasan Masalah………...11

1.4 Rumusan Masalah………...11

1.5 Tujuan Penelitian………...11

1.6 Manfaat Penelitian………...12

1.6.1 Manfaat Teoritis………...12

1.6.2 Manfaat Praktis………...12

BAB II DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Deskripsi Teori………...13

2.2 Teori Organisasi Publik………...13

(11)

2.3 Teori Kinerja Pegawai………...15

2.3.1 Pengertian Kinerja ………...…...15

2.3.2 Pengertian Evaluasi……….…...16

2.3.3 Pengertian Evaluasi Kinerja………...………...17

2.3.4 Faktor-faktor dalam Evaluasi Kinerja………...………...18

2.4 Penelitian Terdahulu………...19

2.5 Kerangka Berfikir………...21

2.6 Hipotesis……….……...23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian…...24

3.2 Intrumen Penelitian………...25

3.3 Jenis dan Sumber Data………...29

3.4 Populasi dan Sampel………...29

3.5 Teknik Pengumpulan data………...33

3.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data……...34

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data……...34

3.6.2 Tekknik Analisis Data……...35

3.7 Lokasi dan Jadwal Penelitian………...37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian... ...38

4.2 Deskripsi data...…...40

(12)

4.2.1 Karakteristik Responden...………...40

4.2.2 Uji Validitas dan Realibilitas...42

4.2.2.1 Uji Validitas...42

4.2.2.2 Uji Realibilitas...45

4.2.3 Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Pegawai...46

4.3 Pengujian Hipotesis………...73

4.4 Interpretasi Hasil Penelitian... ...75

4.5 Pembahasan...80

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan……….………...82

5.2 Saran……….………...82

Daftar Pustaka Lampiran

(13)

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 4.1 Uji Validitas Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Sumur (tahap I)...42

Tabel 4.2 Uji Validitas Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Sumur (tahap II)...44

Tabel 4.3 Uji Realibilitas Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Sumur...45

Tabel 4.4 Tanggapan Respon Mengenai Pegawai Dapat Menyelesaikan Pekerjaan...46

Tabel 4.5 Tanggapan Responden Mengenai Pelayanan Publik saat Terjadi Antrian...47

Tabel 4.6 Tanggapan responden Mengenai Mempercepat Penyelesaian Pekerjaan...48

Tabel 4.7 Tanggapan Responden Mengenai Ketelitian Pegawai dalam Bekerja....49

Tabel 4.8 Tanggapan Responden Mengenai Kerapihan Penyelesaian Pekerjaan...50

Tabel 4.9 Tanggapan Responden Mengenai Kehati-hatian Dalam Bekerja...51

Tabel 4.10 Tanggapan Responden Mengenai Penyimpanan Berkas pekerjaan...52

Tabel 4.11 Tanggapan Responden Mengenai Sikap Cekatan dalam Bekerja...53

Tabel 4.12 Tanggapan Responden Mengenai Daya Tanggap Pegawai...54

Tabel 4.13 Tanggapan Responden Mengenai Pegawai Memiliki Respon yang Cepat...55

Tabel 4.14 Tanggapan Responden Mengenai Keterampilan Komputerisasi...56

Tabel 4.15 Tanggapan Responden Mengenai Keterampilan Dalam Pengarsipa...57

Tabel 4.16 Tanggapan Responden Mengenai Latar Belakang Pendidikan Pegawai...58

Tabel 4.17 Tanggapan Responden Mengenai Pemberian Arahan dan Petunjuk...59

Tabel 4.18 Tanggapan Responden Mengenai Masa Kerja yang Cukup...60

Tabel 4.19 Tanggapan Responden Mengenai Kemampuan Menyelesaikan Masalah...61

Tabel 4.20 Tanggapan Responden Mengenai Keramahan Pegawai...62

Tabel 4.21 Tanggapan Responden Mengenai Komunikasi yang Baik...63

Tabel 4.22 Tanggapan Responden Mengenai Komunikasi Pimpinan dan Bawahan...64

Tabel 4.23 Tanggapan Responden Mengenai Kerjasama Antar Pegawai Dalam Menyelesaikan Pekerjaan Sesuai Bidang Kerjanya...65

Tabel 4.24 Tanggapan Responden Mengenai Pegawai Memiliki Ide dan Gagasan...66

Tabel 4.25 Tanggapan Responden Mengenai Pegawai Dapat Menyerap Aspirasi...67

Tabel 4.26 Tanggapan Responden Mengenai Hadir dan Pulang Tepat Waktu...68

Tabel 4.27 Tanggapan Responden Mengenai Mematuhi Tata Tertib...,...69

Tabel 4.28 Tanggapan Responden Mengenai Mengenakan Atribut Kepegawaian...70

Tabel 4.29 Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Pegawai...71

Tabel 4.30 Statistik Deskriptif (One Sample Statistic)...73

Tabel 4.31 Ranking Dimensi Kinerja Pegawai Kecamatan Sumur...76

(14)

DAFTAR GAMBAR

Hal Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin………...………...40 Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia...………...………..41 Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan...………...………...41 Gambar 4.4 Pengukuran Kinerja Secara Kontinum...………...………..75

(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Birokrasi merupakan suatu sistem kerja yang berdasarkan atas tata hubungan kerja sama antara jabatan-jabatan secara langsung mengenai persoalan yang formil menurut prosedur yang berlaku dan tidak adanya rasa sentimen tanpa emosi atau pilih kasih, tanpa pamrih dan prasangka. Menurut Subarsono (2012:14), birokrasi dimaksudkan sebagai upaya untuk mengorganisir secara teratur suatu pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang.

Tata Pemerintahan yang baik (Good Governence) menjadi slogan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan mulai dari pusat hingga daerah ini memerlukan Pegawai Negeri Sipil sebagai penggerak instansi pemerintah yang memiliki kecakapan kerja, memiliki kedisiplinan, dapat bekerjasama dengan baik, memiliki daya tanggap, bertanggung jawab serta taat kepada aturan hukum. Jika hal ini dilaksanakan secara terprogram (sistemik) dan berkelanjutan dapat meningkatkan kinerja instansi pemerintah dalam memberikan pelayanan- pelayanan kepada masyarakat.

Sebagai salah satu provinsi yang tergolong muda baru yang baru berdiri selama kurang lebih 12 tahun, Provinsi Banten sampai saat ini terus berupaya untuk dapat melaksanakan tata kelola aparatur pemerintahannya baik pada tingkatan provinsi hingga tingkatan kabupaten. Secara geografis, Provinsi Banten

berada pada wilayah yang sangat strategis yaitu sebagai pintu gerbang antara

(16)

Pulau Sumatera dan Pulau Jawa serta berbatasan dengan Jakarta sebagai Ibukota Negara. Posisi ini sangat menguntungkan bagi perkembangan kegiatan perekonomiannya, bila pemerintah daerah dapat menggunakan kesempatan dan memanfaatkan segala sumber daya yang dimilikinya secara optimal.

Strategisnya letak Provinsi Banten berpotensi menarik masyarakat luar Banten untuk hidup dan menetap di Provinsi ini. Hal ini tentunya perlu mendapat perhatian dari aparatur pemerintahan yang ada dalam rangka memberikan pelayanan publik kepada masyarakat Banten. Semakin heterogen masyarakatnya maka akan semakin kompleks pula masalah yang harus ditangani oleh pemerintah daerah setempat. Oleh karena itu dibutuhkan pegawai negeri sipil yang profesional dan dapat diandalkan.

Kewajiban pegawai negeri sipil memberikan pelayanan publik tertuang didalam Undang – undang No 43 Tahun 1999, pada pasal 3 menyatakan bahwasanya pegawai negeri sipil berkedudukan sebagai pegawai negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara professional, jujur, adil, dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintah dan kegiatan pembangunan.

(17)

Pemerintah No 53 tahun 2010 tentang disiplin pegawai negeri sipil yang didalamnya menerangkan kewajiban dan larangan yang harus dipatuhi oleh setiap pegawai negeri sipil. Dengan adanya peraturan pemerintah tersebut diharapkan pegawai negeri sipil akan lebih termotivasi untuk meningkatkan kinerja atau prestasi kerjanya.

Menurut Syamsudin (2007 : 42), pegawai negeri sipil dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya memiliki tiga (3) peranan. Hal ini tentunya juga berlaku untuk pegawai di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang baik yang pegawai sudah diangkat menjadi pegawai negeri sipil maupun pegawai yang masih honorer. Adapun 3 peranan tersebut sebagai berikut :

1. Pegawai kecamatan sebagai pengembang misi organisasi.

Sebagai pengembang misi organisasi, pegawai Kantor Kecamatan Sumur diharapkan dapat menjadi penggagas ide dan inovasi untuk dapat mengembangkan daerah-daerah yang ada di lingkungan kecamatannya yang bertujuan untuk membangun kemandirian masyarakat dan membangkitkan atau menstimulasi kegiatan penduduk khususnya yang berkaitan dengan kegiatan perekonomian demi upaya pemerataan pembangunan.

2. Pegawai kecamatan sebagai pimpinan organisasi

Sebagai pimpinan organisasi, Kantor Kecamatan Sumur merupakan instansi puncak di Daerah Sumur yang menaungi desa-desa atau kelurahan yang berada di lingkungan kecamatannya. Di dalam desa tersebut, terdapat berbagai macam organisasi baik organisasi formal (pemerintah desa, Kodim, Polsek, sekolah, puskesmas, dan lain sebagainya) maupun organisasi non formal (badan usaha perseorangan maupun kelompok, ormas, paguyuban dan lain sebagainya) yang membutuhkan arahan serta kerjasama agar segala kebijkana maupun tindakan yang dilakukan oleh organisasi-organisasi tersebut sesuai dengan mekanisme atau prosedur yang ada dan tidak melanggar peraturan hukum yang berlaku.

3. Pegawai kecamatan sebagai pekerja

(18)

Berkaitan dengan pelayanan publik, pegawai di Kantor Kecamatan Sumur harus berpedoman kepada asas transparansi dan akuntabilitas serta mengatur dengan jelas hak dan kewajiban pemberi pelayanan (pegawai Kecamatan Sumur) dan yang diberi pelayanan (masyarakat Kecamatan Sumur). Tidak dapat diingkari bahwa rakyat atau masyarakat pada setiap daerah memiliki hak untuk mengawasi jalannya instansi pemerintahan, yakni pegawai di Kantor Kecamatan Sumur.

Kegiatan pengawasan dan penyampaian keluhan bisa disampaikan secara langsung kepada instansi pelaksananya yakni Kecamatan Sumur maupun melalui lembaga-lembaga perwakilan rakyat seperti tokoh-tokoh di desa, ormas dan lain sebagainya. Menurut Ikhsan (2009 : 3-4), menyatakan bahwa instansi yang bertugas sebagai penyelenggara jasa pelayanan publik harus memiliki kemauan dan proaktif terhadap upaya-upaya perbaikan atau peningkatan kinerjanya serta memberikan ruang publik bagi masyarakat yang ingin menyampaikan pendapat baik berupa penilaian, evaluasi, keluhan, saran dan pengawasan.

Saat ini, bentuk-bentuk dari pelayanan publik yang dapat dilakukan oleh Kecamatan Sumur kepada masyarakat Kecamatan Sumur baik secara langsung maupun melalui perwakilan petugas dari desa (kelurahan) disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 1.1 Pelayanan Publik dari Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang

No Jenis Pelayanan Lama Waktu

1 KTP elektronik (e-ktp) 2 – 3 minggu 2 Kartu keluarga (KK) 2 – 3 minggu

3 Akte kelahiran 3 minggu

(19)

No Jenis Pelayanan Lama Waktu 5 Pajak bangunan dan bumi 1 – 2 minggu 6 Keterangan penduduk / domisili 20 – 30 menit

7 Surat nikah 2 – 3 minggu

8 Surat jual beli hewan 20 – 30 menit 9 Surat keterangan tidak mampu 15 – 20 menit

10 SKCK 20 – 30 menit

11 Surat kematian 10 – 20 menit

12 Surat bepergian 20 – 30 menit

Sumber : Data Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang, 2014

Dalam rangka mengetahui kinerja pegawai di kantor Kecamatan Sumur berkaitan dengan pelayanan publik diperlukan sebuah evaluasi kinerja. Pelaksanaan evaluasi kinerja bertujuan untuk mengetahui pencapaian atau realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian visi dan misi dengan cara pemberian penilaian guna perbaikan pelaksanaan suatu kegiatan atau program untuk masa yang akan datang.

Menurut Gandung (2010 : 157), hasil evaluasi kinerja dapat diperoleh dengan cara melakukan pengukuran (kuantifikasi) kinerja yang diperlukan untuk dapat memberikan penilaian seberapa besar perbedaan (gap) antara kinerja aktual saat ini dengan kinerja yang diharapkan. Dengan diketahuinya perbedaan (gap) tersebut, maka upaya perbaikan dan peningkatan kinerja dapat dilakukan.

(20)

dengan kinerja pegawai kantor kecamatan. Permasalahan-permasalahan tersebut menjadi gambaran keseharian dari aktifitas pegawai kantor Kecamatan Sumur.

Pertama, adalah pegawai kantor Kecamatan Sumur sering ditemukan

terlambat masuk kerja dari jam masuk kerja yang seharusnya yakni jam 7.30 Wib. Selain itu, terdapat beberapa pegawai kantor kecamatan yang tidak masuk kerja tanpa keterangan atau membolos, bermain game di saat jam kerja, istirahat sebelum tiba waktu istirahat, pulang sebelum waktunya tanpa izin pimpinan untuk mengurus keperluan pribadi, jarang ada pegawai yang ada di ruang piket kantor sebagai front office dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat (Sumber : penelitian lapangan dan lampiran daftar hadir pegawai, 2014).

Kedua, pelayanan publik yang diberikan kepada masyarakat secara langsung

maupun melalui perwakilan dari sekretaris desa (carik) untuk mengurus KTP elektronik (e-KTP), pembuatan kartu keluarga (KK) serta akte kelahiran terkesan dipersulit oleh oknum pegawai kantor Kecamatan Sumur. Bentuk dipersulitnya kepengurusan tersebut seperti menunda pelayanan, meminta berkas persyaratan yang sebenarnya tidak diperlukan, lama waktu pemerosesan e-ktp dan kartu keluaraga hingga satu setengah bulan dimana waktu normalnya adalah 2-3 minggu serta terdapat oknum pegawai yang meminta sejumlah uang dalam bentuk isyarat agar permintaan dapat lebih cepat diproses (Sumber : hasil wawancara dengan Sekretaris Desa Sumber Jaya, Hari selasa, 10 Juni 2014).

Ketiga, pegawai Kantor Kecamatan Sumur dianggap kurang berkompeten.

(21)

terdapat pegawai satpol PP yang bertugas sebagai pegawai Kantor Kecamatan Sumur yang sebenarnya tidak tercatat sebagai pegawai Kecamatan Sumur secara sah atau legal (Sumber : hasil wawancara dengan Sekretaris Desa Kerta Mukti, Hari Kamis, 12 Juni 2014).

Keempat, pegawai Kantor Kecamatan Sumur dianggap tidak memiliki

kecakapan kerja yang memadai. Hal ini ditunjukkan dengan pegawai tidak mengerti prosedur atau mekanisme kerja untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan seperti tidak hafal syarat-syarat pembuatan surat keterangan tidak mampu, pengurusan STPT tanah, surat keterangan izin usaha kecil menengah dan lain sebagainya. Namun hal yang cukup memprihatinkan adalah etos kerja dan keterampilan pegawai dalam memberikan pelayanan publik kurang baik yang akhirnya membangun citra negatif kepada Kantor Kecamatan Sumur yang dinilai oleh masyarakat tidak bisa bekerja dengan baik(Sumber : hasil wawancara dengan masyarakat Sumber Jaya, Hari selasa, 10 Juni 2014).

Kelima, pegawai Kantor Kecamatan Sumur tidak pernah melakukan

(22)

Keenam, terdapat beberapa oknum pegawai Kantor Kecamatan Sumur yang

terindikasi terlibat pelanggaran netralitas PNS dalam hal politik. Hal tersebut terlihat oleh peneliti dalam observasi awal di lapangan, ada oknum PNS yang membicarakan dan mengarahkan PNS terhadap partai politik tertentu ketika jam kerja masih berlaku pada momen pemilihan presiden periode tahun 2014. Terkadang oknum pegawai tersebut menggunakan fasilitas Kantor untuk kegiatan mobilisasi dan kampanye yang dilakukan secara terang-terangan (Sumber : hasil wawancara dengan masyarakat Sumber Jaya, Hari selasa, 10 Juni 2014).

Ketujuh, tidak adanya pemberian penghargaan dan sanksi (reward and

punishment). Dalam hal pemberian penghargaan hampir tidak pernah

dilaksanakan sama sekali di Kantor Kecamatan Sumur. Sedangkan sanksi hukuman hanya dilakukan dalam bentuk teguran lisan saja padahal kesalahannya mengharuskannya diberikan sanksi dalam bentuk lain yang lebih tegas (Sumber : hasil wawancara dengan Sekretaris Desa Sumber Jaya, Hari selasa, 10 Juni 2014).

Kedelapan, Kepala Camat jarang melakukan pengawasan dan evaluasi

(23)

Berdasarkan fenomena permasalahan diatas yang saat ini terjadi di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang tentunya akan memberikan dampak yang kurang baik yakni menurunnya kinerja pegawai yang bekerja di Kecamatan Sumur. Selain itu, apabila hal ini tidak segera ditindaklanjuti maka opini masyarakat yang akan terbentuk nantinya adalah pegawai Kantor Kecamatan Sumur diragukan kredibilitasnya serta memperoleh pencitraan yang kurang baik.

Hal ini menarik dan mendorong peneliti untuk melakukan kajian lebih mendalam mengenai kinerja Pegawai pada kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten yang kemudian peneliti tetapkan sebagai lokasi penelitian. Penelitian ini kemudian diangkat dalam bentuk skripsi yang berjudul

Evaluasi Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten

Pandeglang Tahun 2014”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, peneliti melakukan identifikasi masalah berkaitan dengan kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang sebagai berikut :

(24)

2. Pelayanan publik untuk mengurus KTP elektronik (e-KTP), pembuatan kartu keluarga (KK) serta akte kelahiran terkesan dipersulit oleh oknum pegawai kantor Kecamatan Sumur.

3. Pegawai Kantor Kecamatan Sumur dianggap kurang berkompeten khususnya dalam mengoperasikan komputer. Hal ini ditunjukkan dari 28 pegawai Kantor Kecamatan Sumur hanya ada 5 orang yang dapat mengoperasionalkan komputer. Selain itu, saat ini terdapat pegawai satpol PP yang bertugas sebagai pegawai Kantor Kecamatan Sumur yang sebenarnya tidak tercatat sebagai pegawai yang sah.

4. Pegawai Kantor Kecamatan Sumur dianggap tidak memiliki kecakapan kerja yang memadai. Hal ini ditunjukkan dengan pegawai tidak mengerti prosedur atau mekanisme kerja untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan.

5. Pegawai Kantor Kecamatan Sumur tidak pernah melakukan pembinaan kepada aparatur pemerintahan desa atau kelurahan berkaitan dengan mekanisme dan kegiatan keadministrasian publik. 6. Terdapat oknum pegawai Kantor Kecamatan Sumur yang terindikasi

terlibat pelanggaran netralitas PNS dalam hal politik. Oknum pegawai membicarakan dan mengarahkan PNS terhadap partai politik tertentu ketika jam kerjadan menggunakan fasilitas Kantor untuk kegiatan mobilisasi dan kampanye yang dilakukan secara terang-terangan. 7. Tidak adanya pemberian penghargaan dan sanksi (reward and

(25)

8. Pimpinan Kecamatan yakni Kepala Camat jarang melakukan pengawasan dan evaluasi berkaitan dengan kinerja dari pegawainya. Hal ini dipengaruhi karena Kepala Camat lebih sering pergi ke luar dan jarang berada di Kantor Kecamatan Sumur.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti memberikan batasan masalah guna memperkecil fokus pembahasan dalam penelitian ini yakni mengenai “Evaluasi Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang Tahun 2014”.

1.4 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang telah berhasil peneliti lakukan yakni

“Bagaimana hasil evaluasi kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Sumur

Kabupaten Pandeglang tahun 2014 ? ”

1.5 Tujuan Penelitian

(26)

1.6 Manfaat Penelitian

Dari judul penelitian “Evaluasi Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang Tahun 2014”, peneliti berharap akan memberikan manfaat yang berarti baik secara teoritis maupun secara praktis. Berikut ini manfaat yang diharapkan oleh peneliti yang antara lain :

1.6.1 Manfaat Teoritis

1. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan mengenai instansi pemerintah terkait.

2. Diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran khususnya bagi pengembangan ilmu Administrasi Negara.

3. Diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya yang memiliki kesamaan variabel penelitian.

1.6.2 Manfaat Praktis

1. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan saran yang tepat dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai sehingga Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang dapat meningkatkan kinerja pegawai dan dapat memberikan pelayanan publik secara prima.

(27)

BAB II

DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Deskripsi Teori

Menurut Sugiyono (2010 : 55), teori merupakan seperangkat konsep asumsi generalisasi yang dapat digunakan untuk mengungkapkan dan menjelaskan perilaku dalam berbagai organisasi. Deskripsi teori ini merupakan acuan dasar dalam menunjang sebuah penelitian, sebagaimana yang peneliti lakukan. Pada bagian deskripsi teori ini dimaksudkan untuk dapat mengetahui teori-teori apa saja yang digunakan sebagai referensi yang digunakan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori kinerja pegawai. Adapun penjelasan dari teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini.

2.2 Teori Organisasi Publik

Organisasi pada dasarnya seperti sebuah organisme yang memiliki siklus

kehidupan. Organisasi dalam siklus hidupnya mengalami masa-masa layaknya

manusia seperti lahir, tumbuh, dewasa, tua dan mati. Namun agak berbeda sedikit

dengan manusia, organisasi dapat senantiasa diperbaharui. Ketika siklusnya mulai

menurun, organisasi harus segera berbenah dan menyesuaikan dengan

lingkungannya agar dapat sejalan dengan perkembangan zaman.

Publik berasal dari bahasa latin “Public” yang berarti “of people” yaitu

berkenaan dengan masyarakat. Menurut Syafi’i (1999 : 22), mendefinisikan

publik ialah sejumlah manusia yang memiliki kebersamaan berpikir, perasaan,

(28)

harapan, sikap dan tindakan yang benar dan baik berdasarkan nilai-nilai norma

yang mereka miliki. Dengan kata lain publik tidak langsung diartikan sebagai

penduduk, masyarakat, warga negara ataupun rakyat, karena kata-kata tersebut

berbeda.

Organisasi publik sering identik dengan organisasi pemerintah yang dikenal

sebagai birokrasi pemerintah. Menurut Taliziduhu (1999 : 14), mendefinisikan

organisasi publik sebagai berikut :

“Organisasi yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan msyarakat akan jasa

publik dan layanan kemasyarakatan”.

Menurut Sutarto (2002 : 25), organisasi publik dapat didefinisikan sebagai berikut :

“Kerangka struktur dalam mana pekerjaan dari banyak orang dilakukan untuk pencapaian maksud bersama”.

Selain itu, organisasi publik merupakan organisasi terbesar yang mewadahi

seluruh lapisan masyarakat dengan ruang lingkup Negara dan mempunyai

kewenangan yang absah (terlegitimasi) di bidang politik, administrasi

pemerintahan, dan hukum secara terlembaga sehingga mempunyai kewajiban

melindungi warga negaranya, dan melayani keperluannya, sebaliknya berhak pula

memungut pajak serta menjatuhkan hukuman sebagai sanksi penegakan hukum.

Organisasi ini bertujuan untuk melayani kebutuhan masyarakat demi

kesejahteraan sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi sebagai pijakan dalam

kegiatan operasionalnya. Organisasi publik berorientasi pada pelayanan kepada

masyarakat tidak pada keuntungan. Menurut Thoha (2001 :58), memprediksi

(29)

penataan organisasi, dimana organisasi dimasa mendatang akan mempunyai sifat-

sifat yang unik.

Struktur organisasi formal akan mengalami penambahan dan perubahan

yang bervariasi, sehingga banyak dijumpai organisasi-organisasi baru tanpa

menganalisis lebih lanjut struktur formal yang ada. Sehingga banyak dijumpai

organisasi-organisasi tandingan yang nonstruktural. Keadaan seperti ini sering

dinamakan gejala proliferation dalam organisasi. Suatu pertumbuhan yang cepat

dari suatu organisasi, sehingga banyak dijumpai organisasi-organisasi formal yang

nonstruktural yang dibentuk untuk menerobos kesulitan birokrasi.

2.3 Teori Kinerja Pegawai 2.3.1 Pengertian Kinerja

Kinerja merupakan aspek penting dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan. Dengan kinerja pegawai yang baik pada suatu perusahaan, maka perusahaan tersebut akan dapat mencapai tujuan yang diinginkannya.

Menurut Cordoso Gomes (2006 : 135), mendefinisikan kinerja sebagai berikut ini :

“Catatan outcome yang dihasilkan fungsi suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan selama periode waktu tertentu”.

Menurut Anwar Prabu (2011 : 67), mendefinisikan kinerja sebagai berikut :

(30)

Adapun menurut Sedarmayanti (2007 : 14), memberikan pengertian kinerja yaitu :

“Hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan seperti standar hasil kerja, target dan sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama”.

Menurut Winardi (2003 : 118), mengatakan bahwa pengertian kinerja sebagai berikut :

““Tingkatan hingga dimana tujuan-tujuan dicapai. Dengan demikian kinerja sinonim dengan hasil pekerjaan”.

Menurut Pasolong (2007 : 176), mendefinisikan kinerja adalah :

“Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dalam hal ini jika hasil kerja ingin menempati nilai baik maka dalam bekerja harus benar-benar disiplin dalam segala hal yang positif.

Dari pengertian-pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya selama waktu tertentu.

2.3.2 Pengertian Evaluasi

(31)

Menurut Taliziduhu (2003 : 201), mendefinisikan evaluasi adalah :

“Proses pembandingan antara standar dengan fakta dan analisis hasilnya”.

Selain itu, menurut Payaman (2005 : 105), mendefinisikan penilaian (evaluasi) sebagai berikut :

”Suatu proses mengestimasi atau menetapkan nilai, penampilan, kualitas atau status dari beberapa objek, orang atau benda.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan evaluasi adalah serangkaian upaya untuk menilai dan membandingkan sejauhmana kesesuaian antara hasil yang dicapai dengan hasil semestinya (target).

2.3.3 Pengertian Evaluasi Kinerja

Pada dasarnya evaluasi kinerja merupakan bagian dari fungsi manajemen yang penting yaitu evaluasi dan pengawasan. Evaluasi kinerja merupakan metode dan proses penilaian dan pelaksanaan tugas seseorang atau sekelompok orang atau unit-unit kerja organisasi atau instansi.

Menurut Payaman (2005 : 73), evaluasi kinerja juga dapat berarti sebagai penilaian kinerja sebagai bahwa :

“Suatu gambaran yang sistematis tentang kebaikan dan kelemahan dari pekerjaan dari individu atau kelompok. Meskipun ada diantara masalah teknis (seperti pemilihan format) dan masalah manusianya itu sendiri (seperti resistansi penilai, dan adanya hambatan hubungan antar individu), yang kesemuanya itu tidak dapat teratasi oleh penilai kinerja”.

(32)

“Suatu proses yang digunakan pimpinan untuk menentukan apakah seorang karyawan melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya”.

Menurut Andrew (2000 : 69), mengemukakan bahwa penilaian pegawai sebagai berikut :

“Evaluasi yang sistematis dari pekerjaan pegawai dan potensi yang dapat dikembangkan. Penilaian dalam proses penafsiran atau penentuan nilai, kualitas atau status dari beberapa objek orang ataupun sesuatu (barang)”.

Menurut Payaman (2005 : 141), bahwa ada beberapa tahap yang dapat dilakukan dalam evaluasi kinerja yaitu:

1. Tahap pertama, menghimpun semua informasi yang berkaitan dengan kinerja dimaksud, baik menyangkutkinerja peroranganatau kelompok orang, maupun menyangkut kinerja unit kerja atau kinerja lembaga secara keseluruhan.

2. Tahap kedua, mendeskripsikan unsur kinerja dari setiap informasi yang dihimpun, sehingga kinerja termuat dalam informasi tersebut. 3. Tahap ketiga, membuat kajian atas kinerja, serta membandingkannya

dengan tolok ukur atau sasaran yang harus dicapai.

4. Tahap keempat, menarik kesimpulan dari pelaksanaan penilaian. 5. Tahap kelima, merumuskan saran-saran tindak lanjut.

Dari beberapa pendapat diatas, disimpulkan bahwa sistem penilaian kinerja ialah proses untuk mengukur prestasi kerja pegawai berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan, dengan cara membandingkan sasaran (hasil kerjanya) dengan persyaratan deskripsi pekerjaan (target pekerjaan) selama periode tertentu.

2.3.4 Faktor-faktor dalam Evaluasi Kinerja

(33)

1. Kuantitas Pekerjaan (Quantity of Work).

Merupakan volume atau banyaknya beban pekerjaan atau jumlah yang harus diselesaikan oleh seseorang pegawai diukur dari kemampuan secara kuantitatif di dalam mencapai target atau hasil kerja sesuai dengan apa yang dibebankan.

2. Kualitas Pekerjaan (Quality of Work).

Merupakan tingkat sejauh mana pekerjaan itu baik atau buruk buat pegawai ini dapat dilihat dari segi ketelitian, kerapian kerja, kecepatan untuk menyelesaikan pekerjaan, keterampilan dan kecekatan pegawai dalam bekerja.

3. Pengetahuan Kerja (Job Knowledge).

Merupakan proses penempatan seseorang pegawai yang disesuaikan dengan background pendidikan atau keahliannya dalam suatu pekerjaan. Hal ini dapat ditinjau dari kemampuan pegawai dalam memahami hal-hal berkaitan dengan tugas yang mereka lakukan. 4. Kerjasama Tim (Team Work)

Merupakan upaya kerjasama antar sesama pegawai dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Kerjasama tidak hanya sebatas vertikal atau kerjasama antar pegawai, akan tetapi kerjasama secara horisontal pun merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan berorganisasi yaitu dimana pimpinan organisasi dan para pegawainya terjalin suatu hubungan yang kondusif dan menghasilkan hubungan timbal balik yang saling menguntungkan.

5. Kreatifitas (Creatifity).

Merupakan kemampuan seseorang pegawai dalam menyelesaikan setiap pekerjaan dengan cara-cara atau inisiatif sendiri dianggap efektif dan efisien serta mampu menciptakan perubahan. Perubahan guna untuk melakukan perbaikan demi kemajuan organisasi.

2.4 Penelitian Terdahulu

(34)
(35)

2.5 Kerangka Berfikir

Fokus penelitian ini adalah evaluasi kinerja pegawai Kantor Kecamatan Serang Kabupaten Pandeglang. Dalam penelitian ini, evaluasi kinerja merupakan suatu proses yang digunakan pimpinan untuk menentukan apakah seorang karyawan atau pegawai melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Kecamatan Sumur memiliki kewajiban memberikan pelayanan publik kepada masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa (kelurahan) guna mempermudah urusan keadministrasian dan pelayanan publik lainnya kepada masyarakat yang ada di wilayah tugasnya.

(36)

Untuk mempermudah memahami alur dalam penelitian ini, peneliti membuata kerangka pemikiran yang disajikan pada gambar dibawah ini :

Permasalahan Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang

1. Pegawai kantor Kecamatan Sumur sering terlambat masuk kerja, tidak masuk kerja tanpa keterangan, bolos kerja, bermain game di saat jam kerja, istirahat sebelum tiba waktunya, pulang sebelum waktunya tanpa izin pimpinan, jarang ada pegawai yang ada berjaga di ruang piket kantor.

2. Pelayanan publik untuk mengurus KTP elektronik (e-KTP), pembuatan kartu keluarga (KK) serta akte kelahiran terkesan dipersulit oleh oknum pegawai.

3. Pegawai kecamatan dianggap kurang berkompeten khususnya dalam mengoperasikan komputer. Hal ini ditunjukkan sedikit sekali pegawai yang bisa mengoperasionalkan komputer. Selain itu, terdapat pegawai satpol PP yang bertugas sebagai pegawai Kantor Kecamatan Sumur yang sebenarnya tidak tercatat sebagai pegawai yang sah.

4. Pegawai Kantor Kecamatan Sumur dianggap tidak memiliki kecakapan kerja yang memadai. Hal ini ditunjukkan dengan pegawai tidak mengerti prosedur atau mekanisme kerja untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan.

5. Pegawai Kantor Kecamatan Sumur tidak pernah melakukan pembinaan kepada aparatur pemerintahan desa atau kelurahan berkaitan dengan mekanisme dan kegiatan keadministrasian publik.

6. Oknum pegawai Kantor Kecamatan Sumur yang terindikasi terlibat pelanggaran netralitas PNS dalam hal politik. Oknum pegawai membicarakan dan mengarahkan PNS terhadap partai politik tertentu menggunakan fasilitas Kantor untuk kegiatan kampanye

7. Tidak adanya pemberian penghargaan dan sanksi (reward and punishment) sehingga memperlemah motivasi kerja pegawai.

8. Pimpinan Kecamatan yakni Kepala Camat jarang melakukan pengawasan dan evaluasi berkaitan dengan kinerja dari pegawainya. Hal ini dipengaruhi karena Kepala Camat lebih sering pergi ke luar dan jarang di Kantor Kecamatan Sumur. (Survey lapangan oleh Peneliti, 2014)

Indikator Evaluasi Kinerja

Indikatornya, antara lain:

1. Kwantitas Pekerjaan (Quantity of Work). 2. Kwalitas Pekerjaan (Quality of Work).

Mengetahui Hasil Evaluasi Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang saat ini

(37)

2.6 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2011 : 70), hipotesis adalah sebagai berikut :

“Jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara,karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.

Berdasarkan uraian diatas, penulis mengajukan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Hipotesis Nol (H0)

Jika H0 ; µ ≥ 65%, maka Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang dikatakan berhasil jika lebih dari 65%.

2. Hipotesis Alternatif (Ha)

(38)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian

Penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha yang digunakan untuk mengetahui metode ilmiah. Menurut Sugiyono (2011 : 43), metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yaitu pendekatan yang menjelaskan nilai suatu variabel dengan mengolah data-data yang ada kedalam suatu angka.

Sedangkan desain penelitian memberikan gambaran kepada penulis mengenai langkah–langkah yang harus dilakukan secara sistematis dengan mengikuti kaidah-kaidah penelitian yang benar. Sehingga keberadaan desain penelitian ini akan sangat membantu dan memudahkan penulis untuk dapat memecahkan permasalahan yang sedang diteliti.

Adapun desain penelitian yang digunakan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini adalah desain Deskriptif. Menurut Sugiyono (2011 : 44), desain deskriptif adalah desain yang menjabarkan atau melukiskan sifat atau karakteristik dari sesuatu fenomena tertentu. Desain ini dapat memberikan gambaran yang sebenarnya di lapangan dengan cara mengumpulkan data. Pada umumnya desain digunakan untuk penelitian yang menggunakan variabel mandiri dan atau tanpa

melakukan perbandingan atau mencari korelasi antar variabel.

(39)

No Dimensi No Angket

Indikator / item pertanyaan 1 Kuantitas Pekerjaan

Volume Pekerjaan 1 Pegawai Kecamatan dapat menyelesaikan pekerjaan-pekerjaannya sesuai dengan bidang kerjanya

2 Pegawai Kecamatan dapat memberikan pelayanan publik pada saat terjadi antrian masyarakat (umumnya terjadi pada hari senin dan selasa)

3.2 Intrumen Penelitian

Instrumen penelitian dalam penelitian ini menggunakan kuesioner atau angket yang disebarkan kepada responden yang menjadi sampel penelitian. Kemudian peneliti membuat dimensi dari evaluasi kerja yang diklasifikasikan sebagai berikut ini :

1. Kuantitas Pekerjaan, terdiri dari : a. Volume pekerjaan

b. Lama waktu penyelesaian pekerjaan 2. Kualitas Pekerjaan, terdiri dari :

a. Ketelitian dalam bekerja b. Kerapihan dalam bekerja c. Kecepatan dalam bekerja

d. Keterampilan yang dimiliki pegawai 3. Pengetahuan kerja, terdiri dari :

a. Latar belakang pendidikan pegawai b. Pengalaman kerja pegawai

4. Kerjasama Tim, terdiri dari :

a. Hubungan kemanusian antara sesama pegawai b. Hubungan kerja antara sesama pegawai

5. Kreatifitas, terdiri dari :

a. Kreatifitas pegawai dalam membuat inovasi kerja b. Kedisiplinan pegawai

Dengan demikian, pertanyaan-pertanyaan yang akan dibuat nantinya akan ditabulasikan dan di interpretasikan satu persatu. Adapun tabel keterkaitan antara dimensi dengan indikator dan item pertanyaan sebagai berikut :

(40)

Lama waktu penyelesaian pekerjaan

3 Pegawai Kecamatan dapat menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan batas waktu yang diberikan

4 Pegawai Kecamatan dapat mempercepat waktu penyelesaian pekerjaannya dari waktu normalnya

2 Kualitas Pekerjaan Ketelitian dalam bekerja

5 Pegawai Kecamatan memiliki ketelitian dalam bekerja, khususnya ketika melayani keperluan atau permintaan masyarakat terkait pelayanan keadministrasian 6 Pegawai Kecamatan dapat segera

melakukan perbaikan apabila ditemukan kesalahan dalam hasil pekerjaannya Kerapihan pekerjaan 7 Pegawai Kecamatan memiliki kerapihan

dalam menyelesaikan pekerjaannya yang ditunjukkan dari sedikitnya kesalahan yang mereka lakukan

8 Pegawai Kecamatan memiliki kehati-hatian dalam menyelesaikan pekerjaannya,

khususnya yang berkaitan dengan pemberkasan dan ketika melayani keperluan atau permintaan masyarakat 9 Pegawai menyimpan berkas-berkas

pekerjaan didalam lemari pengarsipan yang terkode dan tertata rapih

Kecepatan dalam bekerja

10 Pegawai Kecamatan memiliki sikap yang cekatan dalam bekerja

11 Pegawai Kecamatan memiliki daya tanggap yang baik dalam menterjemahkan atau menafsirkan permintaan atau keluhan dari masyarakat yang datang

12 Pegawai kecamatan memiliki respon yang cepat terhadap permintaan untuk

menyelesaikan pekerjaan atau keluhan dari masyarakat yang datang

Keterampilan yang dimiliki pegawai

13 Pegawai Kecamatan memiliki ketrampilan dalam menggunakan perangkat kerja khususnya komputer

14 Pegawai Kecamatan memiliki ketrampilan lainnya seperti kemampuan dalam

pengarsipan (pengkodean dan penataan arsip)

(41)

3 Pengetahuan Kerja Latar belakang pendidikan pegawai

16 Pegawai Kecamatan memiliki latar belakang pendidikan yang cukup minimal sarjana tingkat satu

17 Pegawai Kecamatan dapat memberikan arahan yang tepat jika ditemukan persyaratan keadministrasiannya tidak lengkap dari permintaan masyarakat terkait

Pengalaman kerja pegawai

18 Pegawai Kecamatan telah memiliki lama masa kerja yang cukup yaitu minimal pernah menjadi pegawai honorer agar tidak perlu dilakukan penataran atau pendidikan ulang mengenai tugas dan tanggung jawabnya

19 Pegawai Kecamatan memiliki cara pandang yang luas dalam menangani pekerjaan atau menyelesaikan permasalahan yang ada 4 Kerjasama Tim

Hubungan kemanusiaan dengan masyarakat

20 Pegawai Kecamatan memiliki keramahan ketika melakukan pelayanan masyarakat 21 Pegawai Kecamatan memiliki komunikasi

yang baik Hubungan kerja

antara sesama pegawai

22 Pegawai Kecamatan memiliki hubungan yang harmonis antar pegawai

23 Pegawai Kecamatan memiliki komunikasi yang baik, antara pimpinan dan

bawahannya

24 Pegawai Kecamatan dapat bekerjasama dan bertanggungjawab dalam menyelesaikan pekerjaan dengan membagi pekerjaan sesuai bidang kerjanya

5 Kreatifitas

Kreatifitas 25 Pegawai Kecamatan memiliki ide dan gagasan dalam meningkatkan kinerja atau ketika menyelesaikan suatu permasalahan 26 Pegawai Kecamatan dapat membuat

metode-metode baru dalam menyelesaikan pekerjaannya atau ketika menyelesaikan suatu permasalahan

(42)

Kedisiplinan 28 Pegawai Kecamatan hadir dan pulang tepat waktu

29 Pegawai Kecamatan tidak keluar kantor sebelum jam kerja selesai atau mengurus keperluan pribadi tanpa izin pimpinan 30 Pegawai kecamatan menggunakan atribut

kepegawaian secara lengkap, rapih dan bersih

Sumber : Peneliti, 2014

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk kuesioner. Sedangkan skala pengukuran instrumen yang digunakan adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang

fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini diterapkan secara spesifik oleh peneliti yang disebut sebagai variabel penelitian (Sugiyono, 2010:107).

Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai tolak ukur untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang digunakan skala Likert mempunyai gradiasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang jawaban setiap item diberi skor, seperti berikut :

Tabel 3.2 Skala Likert

Skor Keterangan

4 Sangat Setuju / Sangat Baik

3 Setuju / Baik

2 Tidak Setuju / Kurang Baik

1 Sangat Tidak Setuju / Sangat Kurang Baik

(43)

3.3 Jenis dan Sumber Data

Mengenai sumber data yang diperoleh dalam mendapatkan informasi yang dijadikan sebagai sumber dalam memperoleh data maka sumber data ini dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Data primer ialah data yang diperoleh langsung dari subyek atau obyek yang diteliti (sampel atau responden). Data primer biasanya bersifat masih mentah karena belum diolah atau diinterpretasikan sifat dan kualifikasinya.

2. Data sekunder adalah data yang bersumber dari informasi media yang dimiliki relevansi dengan masalah penelitian dan layak dijadikan referensi, dokumentasi internal dalam melakukan penelitian.

a. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan dokumen-dokumen yang diperoleh dari tempat penelitian yakni laporan dari kantor Kecamatan Sumur.

b. Studi Kepustakaan, pemanfaatan bahan-bahan referensi sebagai rujukan teori dan asumsi yang berkaitan serta menunjang penelitian. Studi kepustakaan ini meliputi data-data yang didapat dari dokumen-dokumen dan jurnal penelitian terkait.

3.4 Populasi dan sampel

(44)

dan kemudian memutuskan bahwa populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang yang saat ini berjumlah 22.581 jiwa.

Selain itu, menurut Sugiyono (2011:51), sampel merupakan bagian dari populasi namun masih memiliki sifat dan karakteristik populasi. Sedangkan menurut Usman (2006 :44), sampel adalah sebagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan tehnik tertentu yang disebut teknik sampling.

Teknik sampling berguna agar mereduksi anggota populasi menjadi anggota sampel yang mewakili populasinya (representatif), sehingga kesimpulan populasi dapat dipertanggung jawabkan, lebih teliti menghitung yang sedikit daripada yang banyak, serta menghemat waktu, tenaga dan biaya (Usman, 2006:44). Sementara

rumus yang digunakan dalam menghitung jumlah sampel adalah rumus Slovin. N

n

=

1 + Ne2 Keterangan:

n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi

e = Sampling error (tingkat kesalahan)

Diketahui:

(45)

jawab:

n = 22.581 jiwa 1+ 22.581 (0,1)2 n = 22.581 jiwa

1+ 22.581 jiwa n = 22.581 jiwa

23.581 n = 96 Sampel

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dengan menggunakan rumus Slovin, dapat diketahui bahwa jumlah populasi sebanyak 22.581 jiwa dengan tingkat kesalahan (error) sebesar 10% (0,1), maka diperoleh hasil sampel sebanyak 96 responden yan akan dijadikan sampel penelitian.

Kemudian, tehnik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan tehnik proportionate area random sampling. Dimana sampel dihitung berdasarkan ketentuan besaran sampel atas besaran populasi. Di samping itu, peneliti juga mempertimbangkan bahwa penyebaran kuesioner dilakukan kepada responden yang telah berusia di atas 25 tahun karena dianggap telah memiliki kemampuan dalam memberikan penilaian kinerja pegawai kantor kecamatan sumur kabupaten pandeglang secara lebih objektif.

(46)

Tabel 3.3 Teknik Perhitungan Sampel

No Desa Jumlah

Penduduk

Perhitungan Hasil Hasil

Akhir

Sumber : Data diolah Tahun 2014

(47)

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperoleh mengenai evaluasi kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang memiliki indikator-indikator yang dijadikan sebagai dasar dalam menyusun item-item yang dapat dijadikan sumber data, dimana teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti sebagai berikut ini :

1. Kuisioner (angket), yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara membagi daftar pertanyaan atau pernyataan kepada responden (masyarakat Kecamatan Sumur) agar dapat memberikan isian atau jawabannya. Kuesioner dalam penelitian ini akan diberikan kepada para masyarakat yang tersebar di 7 desa yang berada dalam wilayahadministratif Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang.

2. Metode Observasi

(48)

3. Metode Kepustakaan

Metode kepustakaan digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan gambaran teori yang tepat terhadap penelitian ini, menurut beberapa ahli, yakni dengan cara mempelajari dan membaca buku-buku, literatur, serta karya ilmiah yang pernah dibuat dan dipublikasikan sebagai bahan referensi yang ada keterkaitan dengan penulisan peneliti ini.

3.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data 3.6.1 Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan awal dari proses analisis data. Proses pengolahan data merupakan tahapan dimana data dipersiapkan, diklasifikasikan, dan diformat menurut aturan tertentu untuk keperluan proses berikutnya yaitu analisis data. Data yang telah terkumpul diolah dengan melalui beberapa proses sebagai berikut :

1. Coding, yaitu tahap mengklasifikasikan data dari tanggapan responden atas kuesioner yang telah disebarkan. Data yang diinput dari kuesioner tanggapan responden mengenai kinerja pegawai adalah data ordinal dengan skala likert dengan bobot 4, 3, 2 dan 1.

2. Editing, yaitu tahap mengoreksi kesalahan yang ada pada data yang harus dilakukan secara berulang-ulang dan cermat.

3. Tabulating, yaitu tahap penyusunan data secara akumulatif dengan menggunakan alat bantu Methode Succesive Interval (MSI) untuk merubah data ordinal menjadi data interval agar dapat dilaksanakan uji statistik dengan alat bantu SPSS versi 17.

(49)

untuk menunjukan tingkat kevalidan instrument penelitian, artinya instrument dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur serta mampu menunjukkan tingkat kesesuaian antar konsep dan hasil pengukuran. Menurut Muhidin (2007 : 37), keputusan pada sebuah butir atau item pertanyaan dapat dianggap valid apabila r > 0.3. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan metode korelasi pearson product moment dengan menggunakan alat bantu program Statistik Program for Social Science atau SPSS versi 17.

Reliabilitas berasal dari kata dalam bahasa inggris ’rely’, yang berarti percaya, dan reliable yang artinya dapat dipercaya. Dengan demikian reliabilitas dapat diartikan sebagai keterpercayaan. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik Alpha Cronbach. Hasil pengukuran dapat dipercaya atau dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha > rtabel, dimana jika nilai alpha < 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik (Sekaran, 1992).

3.6.2 Teknik Analisis Data

Teknik analisis adalah upaya peneliti untuk menyederhanakan dan menyajikan data dengan mengelompokkan dalam suatu bentuk yang berarti sehingga mudah dipahami dan diinterpretasi oleh pembaca atau penguji. Dalam hal ini peneliti dalam menganalisa dan menggunakan metode analisis data kuantitatif, yaitu suatu metode analisis data dengan menggunakan angka-angka pemecahan masalah dapat dihitung secara pasti dengan penghitungan matematis.

(50)

Sumur Kabupaten Pandeglang yang dilakukan dengan menggunakan alat bantu SPSS Versi 17. Adapun langkah pembuktiannya sebagai berikut :

1. Uji Hipotesis

Pada sebuah penelitian, lazimnya dilakukan pendugaan atau hipotesis terhadap masalah yang eksis dan menjadi fokus penelitian. Hipotesis disusun berdasarkan kenyataan bahwa di satu sisi sebagai organisasi birokrasi tentu persoalan yang dihadapi sangat kompleks, sehingga mengharapkan hadirnya aparatur yang baik secara pribadi maupun kinerja pegawai.

Adapun hipotesis nol (H0) yang diajukan oleh peneliti yaitu H0 : µ 0 ≥ 65 %. Dengan kata lain “kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang dikatakan Baik jika lebih tinggi atau sama dengan 65 persen”. Hipotesis nol (H0) dapat diterima apabila harga nilai zhitung < nilai ztabel. Secara statistik, hipotesis nol di atas dapat dirumuskan sebagai berikut ini :

H

0

: µ

65 %

Adapun hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan oleh peneliti yaitu Ha : µ 0 < 65 %. Dengan kata lain “kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang dikatakan tidak berhasil jika lebih rendah dari 65 persen”. Hipotesis alternatif (Ha) dapat diterima apabila harga nilai zhitung > nilai ztabel. Secara statistik, hipotesis alternatif di atas dapat dirumuskan sebagai berikut ini :

(51)

3.7 Lokasi dan Jadwal Penelitian

Penelitian Evaluasi Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang dilakukan di Kecamatan Sumur, yang terdiri dari 7 Desa antara lain Desa Sumber Jaya, Kerta Jaya, Tunggal Jaya, Taman Jaya, Ujung Jaya, Kertamukti, dan Cigorondong. Prakiraan waktu pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.4 Jadwal Penelitian

No Keterangan Tahun 2014 Tahun 2015

(52)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

Kecamatan Sumur merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Menurut UU Nomor 32 Tahun 2004 menyatakan bahwa aparatur pemerintah kewilayahan yakni kecamatan dan kelurahan merupakan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang mendapat pelimpahan sebagian kewenangan Bupati dan Walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. Berdasarkan Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 18 Tahun 2008, pada pasal 1 menyatakan bahwa kecamatan adalah wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah kabupaten yang ditetapkan dengan peraturan daerah yang berpedoman pada peraturan pemerintah.

Kecamatan Sumur memiliki kewajiban memberikan pelayanan publik kepada masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa (kelurahan) guna mempermudah urusan keadministrasian dan pelayanan publik lainnya kepada masyarakat yang ada di wilayah tugasnya. Dalam upaya memberikan pelayanan publik, Kecamatan Sumur akan sangat dipengaruhi oleh luas wilayah, jumlah kelurahan atau desa, jumlah penduduk serta faktor-faktor lainnya. Kecamatan Sumur memiliki luas wilayah

sebesar 50.000 Km2. Adapun jumlah penduduknya hingga tahun 2013 tercatat sebanyak 22.581 jiwa (Sumber : Data Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang Tahun 2013). Sedangkan letak geografisnya berbatasan dengan :

(53)

1. Pada bagian utara dari letak Kecamatan Sumur berbatasan dengan Kecamatan Cimanggu.

2. Pada bagian timur dari letak Kecamatan Sumur berbatasan dengan Kecamatan Cidahu.

3. Pada bagian selatan dari letak Kecamatan Sumur berbatasan dengan Kecamatan Ciseuat.

Adapun pemerintah desa (kelurahan atau desa) yang terdapat di Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang terdiri dari 7 kelurahan atau desa antara lain :

1. Desa Kerta Jaya, memiliki jumlah penduduk yang tercatat sampai saat ini sebanyak 3.877 jiwa.

2. Desa Sumber Jaya, memiliki jumlah penduduk yang tercatat sampai saat ini sebanyak 4.048 jiwa.

3. Desa Tunggal Jaya, memiliki jumlah penduduk yang tercatat sampai saat ini sebanyak 2.947 jiwa.

4. Desa Ujung Jaya, memiliki jumlah penduduk yang tercatat sampai saat ini sebanyak 3.957 jiwa.

5. Desa Taman Jaya, memiliki jumlah penduduk yang tercatat sampai saat ini sebanyak 2.542 jiwa.

6. Desa Kerta Mukti, memiliki jumlah penduduk yang tercatat sampai saat ini sebanyak 2.817 jiwa.

(54)

4.2 Deskripsi Data

4.2.1 Karakteristik Responden

Untuk mengetahui kinerja pegawai di Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang, maka peneliti melakukan penyebaran kuisioner kepada sampel penelitian (responden) yakni masyarakat di setiap Desa yang termasuk kedalam wilayah Kecamatan Sumur guna pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Responden dalam penelitian ini sebanyak 96 orang responden.

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin disajikan pada tabel berikut ini :

Gambar 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

35%

65%

Laki-laki

Perempuan

Sumber: Data primer yang telah diolah

Berdasarkan gambar 4.1, diketahui bahwa mayoritas respoden yang melakukan pengisian kuesioner atau yang umumnya dijumpai oleh peneliti saat melakukan penelitian lapangan didominasi oleh laki-laki dengan persentase sebesar 65 % dibandingkan perempuan dengan persentase sebesar 35%.

(55)

Gambar 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

28%

40% 32%

21 - 30 Th

31 - 40 Th

> 40 Th

Sumber: Data primer yang telah diolah

Berdasarkan gambar 4.2, diketahui bahwa mayoritas respoden yang melakukan pengisian kuesioner didominasi oleh responden dengan usia antara 31 - 40 tahun sebesar 40%. Kemudian responden dengan usia antara 21 - 30 tahun sebesar 32% dan responden dengan usia usia lebih dari 40 tahun sebesar 28%.

Selain daripada itu, pengelompokkan responden juga dilakukan berdasarkan tingkat pendidikan akhir responden yang disajikan pada tabel berikut:

Gambar 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

6%

20%

41%

33%

SD SLTP SLTA Sarjana

(56)

Berdasarkan gambar 4.3, diketahui bahwa mayoritas respoden yang melakukan pengisian kuesioner didominasi oleh responden dengan pendidikan akhirnya merupakan lulusan sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) sebesar

33%. Adapun responden yang berpendidikan akhirnya sarjana hanya sebesar 6%

4.2.2 Uji Validitas dan Realibilitas 4.2.2.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menunjukan tingkat kevalidan instrumen penelitian (kuesioner), artinya instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Keputusan pada sebuah butir atau item pertanyaan dapat dianggap valid apabila rhitung (koefisien korelasi pearson) > rtabel (0.3). Uji validitas menggunakan metode pearson product moment dengan program SPSS versi 17.

Untuk dapat mengetahui apakah butir atau item pertanyaan dari kuesioner kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang dinyatakan valid atau tidak valid disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 4.1

Uji Validitas Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Sumur (Tahap I)

Item Koefisien

Korelasi Pearson Keterangan Item

Koefisien

Korelasi Pearson Keterangan

P1 0.751** Valid P16 0.488** Valid

P2 0.643** Valid P17 0.647** Valid

P3 0.082 Tdk Valid P18 0.586** Valid

P4 0.612** Valid P19 0.679** Valid P5 0.530** Valid P20 0.714** Valid

(57)

Item Koefisien

Korelasi Pearson Keterangan Item

Koefisien

Korelasi Pearson Keterangan

P8 0.562** Valid P23 0.718** Valid

P9 0.427** Valid P24 0.573** Valid

P10 0.525** Valid P25 0.619** Valid P11 0.614** Valid P26 0.103 Tdk Valid

P12 0.531** Valid P27 0.635** Valid

P13 0.686** Valid P28 0.738** Valid

P14 0.581** Valid P29 0.647** Valid

P15 -0.203 Tdk Valid P30 0.534** Valid

Sumber: Data diolah tahap I, 2015

Berdasarkan tabel 4.1, diketahui bahwa nilai korelasi pearson pada masing- masing item atau butir pertanyaan memiliki nilai korelasi yang bervariasi. Terdapat sebanyak 25 item pertanyaan yang memiliki nilai rhitung (koefisien korelasi pearson) > rtabel (0,3) yang ditunjukkan dengan tanda bintang ganda, menunjukkan bahwa item pertanyaan tersebut dapat dikatakan “valid”. Selain itu, ditemukan sebanyak 5 item pertanyaan yang memiliki nilai rhitung (koefisien korelasi pearson) < rtabel (0,3), menunjukkan bahwa item pertanyaan tersebut dikatakan “tidak valid”.

(58)

atau menghapus item pertanyaan yang tidak valid guna efesiensi langkah-langkah penelitian berikutnya.

Kemudian setelah diambil tindakan dengan menghilangkan atau menghapus item pertanyaan yang tidak valid maka hasil pengujian validitas akhir atau tahap II disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 4.2

Uji Validitas Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Sumur (Tahap II)

Item Koefisien

Korelasi Pearson Keterangan Item

Koefisien

Korelasi Pearson Keterangan

P1 0.769** Valid P19 0.681** Valid

P2 0.620** Valid P20 0.719** Valid P4 0.622** Valid P21 0.656** Valid

P5 0.534** Valid P23 0.743** Valid

P7 0.582** Valid P24 0.590** Valid

P8 0.573** Valid P25 0.639** Valid P9 0.426** Valid P27 0.642** Valid

P10 0.513** Valid P28 0.749** Valid

P11 0.622** Valid P29 0.648** Valid

P12 0.549** Valid P30 0.542** Valid

P13 0.691** Valid - -

-P14 0.609** Valid - -

-P16 0.490** Valid - -

-P17 0.638** Valid - -

-P18 0.577** Valid - -

-Sumber: Data diolah tahap II, 2015

Gambar

Tabel 1.1   Pelayanan Publik dari Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang
Tabel 2.1
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
Tabel 3.1 Keterkaitan Dimensi, Indikator dan Item Pertanyaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program PLIK di Kecamatan Banjar Kabupaten Pandeglang belum optimal, karena Balai Penyedia dan Pengelola

Hasil analisis tanggapan responden yang juga memperkuat hasil analisis regresi diatas pada variabel disiplin kerja, dimensi kemampuan menguasai diri pegawai

Kantor kecamatan masih memiliki kendala, terutama dalam sistem informasi cuti pegawai yang masih menggunakan cara yang kurang efektif yaitu memasukan data pegawai

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai (studi kasus pegawai honor daerah) di

Penelitian ini dilatar belakangi fenomena yang menunjukkan bahwa kinerja pegawai kurang optimal pada Kantor Kecamatan Pemali Kabupaten Bangka serta mengetahui

Dalam penelitian ini kinerja pegawai terutama dalam kegiatan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di Kantor Kecamatan Lendah Kulon Progo dilihat dari indikator

Tabel 5 menunjukkan bahwa sebanyak 30 tiga puluh orang responden yang menyatakan bahwa disiplin kerja dilihat dari indikator kehadiran di tempat kerja pada Kantor Kecamatan Gunung

Berdasarkan tabel tersebut, bahwa diketahui tanggapan rata-rata atau mean jawaban sebesar 2,59 atau menyatakan kurang setuju Berdasarkan Kehadiran Diketahui pada pernyataan indikator