41
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu dan tempat penelitian menguraikan tentang jadwal penelitian dilaksanakan dan lokasi dimana penelitian dilakukan, yang juga mencakup gambaran umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga tahun terakhir perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu tahun 2009, 2010, dan 2011.
B. Desain Penelitian
Rancangan dari penelitian ini merupakan pengujian hipotesis, yaitu penelitian yang menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antarvariabel. Tipe hubungan dari variabel-variabel ini adalah hubungan sebab-akibat. Maka penelitian ini disebut dengan penelitian kausal. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana hubungan positif dan negatif antara variabel independen dengan variabel dependen.
C. Variabel dan skala pengukuran
Penelitian ini mengambil beberapa variabel yang akan diuji. Variabel independen dalam penelitian ini adalah perputaran kas, perputaran piutang,dan perputaran persediaan, sedangkan variabel dependennya adalah rentabilitas ekonomi.
D. Metode pengumpulan data
42 1. Studi pustaka
Penelitian ini dengan mengumpulkan data dan teori yang relevan terhadap permasalahan yang akan diteliti dengan melakukan studi pustaka terhadap literatur dan bahan pustaka lainnya seperti artikel, jurnal, buku dan penelitian terdahulu.
2. Studi dokumenter
Pengumpulan data sekunder yang berupa laporan keuangan tahunan yang diperoleh dari website dari Bursa Efek Indonesia.
E. Jenis dan Sumber data
Jenis Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan merupakan data sekunder yaitu data yang yang dikumpulkan, diolah, dan disajikan oleh pihak lain. data sekunder ini diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009-2011. Laporan keuangan yang digunakan sebagai data dapat di download di www.idx.co.id
F. Populasi, Sampel, Dan Teknik Pengumpulan Data
Populasi yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009, 2010 dan 2011 sejumlah 30 perusahaan perdagangan. Dari populasi tersebut diambil sejumlah 16 perusahaan perdagangan sebagai sampel. Sampel menurut Priyatno (2008:65) merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti. Pengembalian sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan t e k n i k purposive
43 sampling. Purposive sampling yaitu teknik pengumpulan sampel dengan kriteria-kriteria tertentu.
Dalam penelitian ini, kriteria yang ditetapkan adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan dagang yang terdaftar di BEI periode 2009-2011 dan tidak ter- delisting selama dalam masa pengamatan.
2. Perusahaan yang mengeluarkan laporan keuangan secara lengkap dan kontinyu terdiri dari neraca dan laba rugi.
3. Perusahaan yang mempunyai laporan keuangan dengan nilai ROA positif. Berikut daftar perusahaan yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini.
44 Tabel 3.1. Daftar Perusahaan go public Terdaftar di BEI
Tahun 2009-2011
No Nama Perusahaan Kode Aktivitas
1 AKR Corporindo Tbk AKRA Produsen bahan kimia
2 Colorpak Indonesia Tbk CLPI
Memproduksi dan produsen tinta cetak
3 Enseval Putra Megatrading Tbk EPMT
Distributor produk-produk farmasi
4 Intraco Penta Tbk. INTA
Industri pertambangan dan konstruksi
5 Dayaindo Resources International Tbk. KARK Perdagangan batubara
6 Perdana Bangun Pusaka Tbk KONI Distributor alat fotografi
7 Lautan Luas Tbk. LTLS
Produsen dan distributor bahan kimia
8 Multi Indocitra Tbk MICE
Distributor alat-alat kecantikan dan kesehatan 9
Millennium Pharmacon International
Tbk. SDPC Distributor produk farmasi
10 Tira Austenite Tbk TIRA
Perdagangan, industry, dan gas
11 United Tractors Tbk UNTR
Memproduksi kendaraan dan bahan-bahan suku cadang
12 Trikomsel Oke Tbk TRIO
distributor dan ritel untuk produk telekomunikasi di Indonesia dan Brightstar Corp, distributor dan penyedia layanan wireless
13 Tunas Ridean Tbk. TURI
Memproduksi dan produsen tinta cetak
14 Ace Hadware Indonesia, Tbk ACES Ritel perbaikan rumah
15 Hero Supermarket Tbk HERO
Supermarket dan hipermarket
45 Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dari laporan keuangan perusahaan perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2009-2011 yang bisa di lihat dari situs www.idx.co.id
G. Definisi Operasional Variabel
Agar konsep yang digunakan dapat diukur secara empiris untuk menghindari kesalapahaman serta penafsiran yang berbeda, maka penelitian ini mendifinisikan variabel sebagai berikut :
1. Variabel bebas (X)
Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau dapat menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas didalam penelitian ini adalah variabel yang merupakan komponen dari modal kerja. variabel ini terdiri dari :
a. Perputaran kas (Turnover Cash)
Yaitu menunjukan berapa kali uang kas berputar dalam satu periode (1 tahun), uang kas disini adalah uang dan surat berharga lainnya yang disetarakan dengan kas yang dapat diuangkan segera. Didalam penelitian ini, perputaran kas menjadi variabel (X1).
Perbandingan antara penjualan dengan jumlah rata-rata kas menggambarkan tingkat perputaarn kas (cash turnover).
Penjualan disini yang dimaksud adalah penjualan bersih dan Perputaran kas = Penjualan
46 rata-rata kas merupakan hasil dari saldo kas awal ditambah saldo kas akhir perusahaan dibagi dua.
b. Perputaran piutang
Perputaran piutang (X2) merupakan elemen modal kerja yang selalu dalam keadaan berputar, artinya piutang akan tertagih pada saat tertentu dan akan timbul lagi akibat penjualan begitu seterusnya. Periode perputaran piutang tergantung pada panjang pendeknya ketentuan waktu yang dipersyaratkan dalam syarat pembayaran kredit. Karena sulit untuk mendapatkan data penjualan kredit, maka digunakan total penjualan bersih (Agnes Sawir, 2005 : 16). Sehingga rumusnya adalah:
c. Perputaran persediaan
Perputaran persediaan (X3) menujukkan berapa kali dana yang tertanam dalam persediaan berputar dalam suatu periode. Untuk mengukur efisiensi persediaan maka perlu diketahui perputaran persediaan yang terjadi dengan membandingkan antara jumlah HPP yang dijual dengan nilai persediaan yang dimiliki oleh perusahaan
Perputaran piutang usaha = Penjualan bersih Rata-rata piutang usaha
Rata-rata piutang usaha = Piutang usaha awal + Piutang usaha akhir 2
Perputaran Persediaan = Harga Pokok Penjualan Rata-rata persediaan
47 2. Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel dependen adalah Rentabilitas Ekonomi dengan alat ukur return on assets (ROA).
rumus :
H. Metode analisis data
Dalam penelitian ini, data yang sudah dikumpulkan akan diolah menggunakan software statistik SPSS for Windows. Software statistik membantu pengolahan data menjadi lebih cepat dengan hasil yang akurat sepanjang data yang digunakan tepat dan terhindar dari penyakit-penyakit statistik. Penelitian dilakukan untuk lebih dari dua variabel sehingga alat analisis yang digunakan adalah statistik multivariate dependence dengan regresi berganda. Setelah data dimasukkan kedalam software SPSS 17, akan dihasilkan persamaan regresi berganda.
Selanjutnya, tahap-tahap pengujian yang perlu dilakukan meliputi : ROA = Profit Margin x Operating Assets Turnover = Laba Usaha x Penjualan Bersih x 100% Penjualan Bersih Total Aset
48 1. Uji asumsi klasik
Model regresi yang dihasilkan dalam penelitian harus terhindar dari penyakit asumsi klasik. Jika terdapat asumsi klasik harus dilakukan tindakan penyembuhan terhadap model yang dihasilkan agar model yang dihasilkan menjadi akurat untuk penelitian tersebut. Uji asumsi klasik meliputi :
a. Multikolinearitas
Uji Multikolonieritas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. Jika terjadi korelasi antar variabel independen berarti ada multikolinearitas. Multikolinearitas dapat dideteksi dengan mengamati hasil analisis regresi dengan menggunakan SPSS for Windows yaitu pada tolerance value atau variance inflation factor (VIF) adalah 10. Jika tolerance value dibawah 0,10 atau nilai VIF diatas 10 maka dapat dipastikan telah terjadi multikolinearitas. Selain menggunakan VIF, dapat dengan melihat besarnya nilai koefisien korelasi antarvariabel bebasnya. Jika nilai koefisien korelasi antara masing-masing variabel bebasnya tidak lebih dari 0,5 maka model tersebut tidak mengandung unsur multikolinear.
b. Uji Heteroskedastisitas
Untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homoskedastisitas sedangkan regresi yang baik tidak ada heteroskedastisitas (Ghozali, 2005). Cara menguji:
49 dengan melihat Grafik scatterplot, Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Berikur dasar analisinya :
1). Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2). Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
c. Uji Autokorelasi
Pengujian asumsi ke-empat dalam model regresi linier klasik adalah autocorrelation. Untuk menguji keberadaan autocorrelation dalam penelitian ini digunakan metode Durbin-Watson test, dimana angka-angka yang diperlukan dalam metode tersebut adalah dl, du, 4 – dl, dan 4 – du.
Jika nilainya mendekati 2 maka tidak terjadi autokorelasi, sebaliknya jika mendekati 0 atau 4 terjadi autokorelasi (+/-). Posisi angka Durbin-Watson test dapat digambarkan dalam gambar 3.1
Positive indication no-auto indication negative Autocorrelation correlation
autocorrelation
0 dl du 2 4-du 4-dl
50 d. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan menguji apakah error dari regresi berdistribusi normal. Pengujian dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov. Error yang berdistribusi tidak normal menyebabkan tidak bisa digunakan untuk penelitian regresi dan harus disembuhkan terlebih dahulu.
2. Analisis regresi berganda
Tujuan dari uji ini adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Konsekuensi dari adanya autokorelasi dalam suatu model regresi adalah varian sample tidak menggambarkan varians populasinya. Lebih jauh lagi, model regresi yang dihasilkan tidak dapat digunakan untuk menaksir variabel dependen pada nilai variabel independen tertentu.
Untuk mendiagnoisis adanya autokorelasi dalam suatu model regresi dapat dilakukan melalui pengujian terhadap nilai Durbin Watson dengan ketentuan sebagai berikut : (Alfigari, 1997)
Kurang dari 1,10 : Ada autokorelasi 1,10 hingga 1,54 : Tanpa kesimpulan 1,55 hingga 2,46 : Tidak ada autokorelasi 2,46 hingga 2,90 : Tanpa kesimpulan Lebih dari 2,91 : Ada autokorelasi
51 3. Uji hipotesis
Pada penelitian ini, penulis akan menguji 4 hipotesis pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen penelitian. Untuk mendukung hasil penelitian, penulis juga melakukan:
a. Pengujian secara parsial (uji t)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui secara parsial variabel bebas berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji dua arah dengan hipotesis sebagai berikut:
Uji keberartian koefisien (bi) dilakukan dengan statistik-t (student-t). Hal ini digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel independennya. Adapun hipotesis dirumuskan sebagai berikut:
Ha : b1 > 0, atau Ho : b1 = 0
maka Ha diterima dan Ho ditolak
Artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial dari variabel independen (X1 s/d X3) terhadap variabel dependen (Y).
Dengan α = 5% maka untuk menentukan apakah pengaruhnya signifikan atau tidak, dilakukan analisis melalui peluang galatnya (p) dengan criteria sebagai berikut (Sutrisno Hadi, 1994) :
ƒ P>0,05 maka dinyatakan non signifikan atau Ho diterima ƒ 0,05>P>0,01 maka dinyatakan signifikan atau Ho ditolak
52 ƒ P<0,01 maka dinyatakan sangat signifikan atau Ho ditolak
Untuk menilai t hitung digunakan rumus : t hitung = Koefisien regresi b1
Standar deviasi b1
Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut : a. Ho diterima dan Ha ditolak apabila t hitung < t tabel. Artinya
variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.
b. Ho diterima dan Ha ditolak apabila t hitung > t tabel. Artinya
variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.
Jika Thitung > T-tabel (a, k – 1, n – k), maka Ho ditolak dan Ha
diterima atau dikatakan signifikan, artinya secara parsial variable bebas (X1) berpengaruh signifikan terhadap variable dependen (Y) = hipotesis diterima.
Jika Thitung < T-tabel (a, k – 1, n – k), maka Ho diterima dan Ha
ditolak maka dikatakan tidak signifikan, artinya secara parsial variable bebas (X1) berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel dependen (Y) = hipotesis ditolak
Secara grafik daerah kedudukan Ha dan Ho ditunjukkan dalam gambar 3.2 sebagai berikut:
53 Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho
0 t-tabel
Gambar 3.2 :
Daerah Penerimaan Hipotesis Uji-T
Jika t-hitung > t-tabel (α, n – k – 1), maka Ho ditolak, dan
Jika t-hitung < t-tabel (α, n – k – 1), maka Ho diterima.
b. Pengujian secara simultan (uji F)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui secara bersama-sama apakah variabel bebas berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat (Imam Ghozali:2007).
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji dua arah dengan hipotesis sebagai berikut:
1. Ho : b1 = b2 = b3 = 0, artinya tidak ada pengaruh secara signifikan
dari variabel bebas secara bersama-sama.
2. Ho : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠0, artinya ada pengaruh secara signifikan dari variabel
bebas secara bersama-sama.
54 Keterangan :
R = koefisien determinan n = jumlah observasi
Jika Fhitung > F-tabel (a, k – 1, n – k), maka Ho ditolak dan Ha
diterima atau dikatakan signifikan, artinya secara bersama-sama variable bebas (X1 s/d X3) berpengaruh signifikan terhadap variable dependen (Y) = hipotesis diterima.
Jika Fhitung < F-tabel (a, k – 1, n – k), maka Ho diterima dan Ha ditolak
maka dikatakan tidak signifikan, artinya secara bersama- sama variabel bebas (X1 s/d X3) berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel dependen (Y) = hipotesis ditolak
Secara grafik daerah kedudukan Ha dan Ho ditunjukkan dalam gambar 3.3. sebagai berikut: F(t) Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho 0 f-tabel Gambar 3.3 :