• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEAMANAN JARINGAN PADA FASILITAS INTERNET (WIFI) TERHADAP SERANGAN PACKET SNIFFING DI KEMENTRIAN AGAMA PROVINSI SUMSEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KEAMANAN JARINGAN PADA FASILITAS INTERNET (WIFI) TERHADAP SERANGAN PACKET SNIFFING DI KEMENTRIAN AGAMA PROVINSI SUMSEL"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KEAMANAN JARINGAN PADA FASILITAS

INTERNET (

WIFI

) TERHADAP SERANGAN

PACKET

SNIFFING

DI KEMENTRIAN AGAMA PROVINSI SUMSEL

Fadilah Arif Adi Tama1, Fatoni 2, Febriyanti Panjaitan 3 Mahasiswa Universitas Bina Darma1, Dosen Universitas Bina Darma2,3

Jalan Jendral Ahmad Yani No. 3 Palembang

Email : [email protected], @binadarma.ac.id2, @binadarma.ac.id3

Abstrack : Facilities user wifi has become a necessity for every company, with wifi every employees can directly connect to internet for transfer file or anything. Therefor network security wifi so very needed to keep the file and ensuring the availability of services for user to avoid the attack that often occur, like sniffing and others.security testing of the system is Importand to know security gaps, therefore conducted a safety analysis of wifi facilities that have been provided by kementrian agama provinsi sumsel. Analysis testing from security wifi be used ettercap as tools that will be analyzed from rhe security wifi and media for testing penetration wifi.

Keyword : Network Security, Sniffing, Penetration, Wifi, Ettercap

Abstrack : Penggunaan Fasilitas wifi telah menjadi kebutuhan bagi setiap perusahaan, dimana dengan wifi para karyawan bisa langsung menghubungakan koneksi ke internet untuk kebutuhan transfer data atau lainnya. Maka dari itu keamanan jaringan WiFi juga sangat dibutuhkan untuk menjaga data serta menjamin ketersediaan layanan bagi penggunanya agar terhindar dari serangan yang sering terjadi seperti sniffing dan lainnya. Pengujian keamanan secara berkala terhadap sistem sangatlah penting agar dapat mengetahui celah-celah mana yang terbuka. Maka dari itu dilakukan analisis keamanan dari fasilitas wifi yang telah disediakan oleh Kementrian Agama Provinsi Sumsel. Pengujian analisis dari keamanan wifi digunakan ettercap sebagai tools yang akan menganalisis dari keamanan wifi dan juga sebagai media untuk melakukan penetrasi pengujian pada wifi tersebut.

Kata Kunci : Keamanan Jaringan, Sniffing, Penetrasi, Wifi, Ettercap

I.

PENDAHULUAN

1.1

Latar belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi pada era sekarang internet merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh semua aspek kehidupan manusia, karena dengan internet kita bisa dengan mudah berkomunikasi dengan orang-orang yang berada jauh sampai keluar negeri melalui media sosial yang telah banyak disediakan sekarang, tidak hanya sebagai media komunikasi tetapi

juga sebagai salah satu tempat

mengekspresikan diri, dan internet juga

dapat digunakan sebagai media untuk menyimpan data-data yang penting. Untuk bisa terhubung ke dalam sebuah internet kita

bisa menggunakan kabel ataupun wireless

(Wifi), seperti yang kita ketahui seseorang bisa terkoneksi ke sebuah intenet kapanpun dan dimanapun selagi terdapat jaringan

(2)

melalui media seperti komputer, laptop, tablet, notebook, ataupun smartphone.

Pada saat ini issue keamanan jaringan menjadi sangat penting dan patut untuk

diperhatikan, jaringan yang terhubung

dengan internet pada dasarnya tidak aman dan selalu dapat diekploitasi oleh para hacker, baik jaringan wired LAN maupun wireless LAN. Pada saat data dikirimkan melewati beberapa terminal untuk sampai tujuan berarti akan memberikan kesempatan

kepada pengguna lain yang tidak

bertanggung jawab untuk melakukan

penyadapan atau mengubah data tersebut. Dalam pembangunan perancangannya, system keamanan jaringan yang terhubung ke Internet harus direncanakan dan

dipahami dengan baik agar dapat

melindungi sumber daya yang berada dalam

jaringan tersebut secara efektif dan

meminimalisir terjadinya serangan oleh para hacker.

Kementrian Agama Provinsi Sumsel telah menerapkan jaringan komputer kabel maupun nirkabel sebagai media pertukaran data/informasi pelayanan umum atau komersial, kepegawaian dan informasi penting lainnya. Terdapat jaringan yang terpasang pada setiap ruang pembimmas

agama nya masing-masing, wifi setiap ruang pembimnas agama inilah yang sering rentan dari para hacker. Banyak pengguna jaringan wireless tidak bisa membayangkan jenis bahaya apa yang sedang menghampiri mereka pada saat sedang berasosiasi dengan wireless access point (WPA).

Sniffing merupakan suatu penetrasi

yang sering dilakukan, paket yang

merupakan data seperti akses HTTP, email, dan lain-lain yang sering dijadikan kegiatan oleh karyawan pada saat menggunakan wifi . Dengan serangan sniffing paket data

yang dilewatkan oleh gelombang wireless

dapat dengan mudah ditangkap dan

dianalisis oleh attacker. Maka dari itu untuk

menganalisis keamanan dari wifi

dilakukanlah pengujian jaringan

menggunakan tools ettercap, agar

mengurangi serangan yang dapat dilakukan

sewaktu-waktu oleh para attaker.

masyarakat agama masing-masing.

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka peneliti tertarik untuk menganalisis suatu jaringan wifi yang ada pada Kementrian Agama Provinsi Sumsel yaitu dengan judul “Analisis Keamanan Jaringan Pada Fasilitas Internet

(3)

(Wifi) Terhadap Serangan Packet Sniffing di Kementrian Agama Provinsi Sumsel”.

1.2 Rumusan Masalah

Pada penelitian ini terdapat rumusan permasalahan yang menjadi titik utama yaitu bagaimana mengalisis keamanan jaringan pada fasilitas internet (Wifi) terhadap

serangan sniffing di Kementrian Agama

Provinsi Sumsel.

1.3

Batasan Masalah

Adapun Batasan masalah dari

penelitian ini supaya tidak terjadi kesalahan persepsi dan tidak meluaskan pokok bahasan yaitu:

1. Melakukan pengujian penetrasi pada

wifi menggunakan tools sniffing sehingga dapat menemukan celah yang tampak dari wifi tersebut.

2. Penggunaan tools Ettercap untuk

menganalisa keamanan jaringan dari serangan packet sniffing di Kementrian Agama Provinsi Sumsel.

3. Penelitian ini tidak melakukan

implementasi peningkatan

keamanan jaringan yang sudah ada dan hanya memberikan cara yang tepat yang

sebaiknya dilakukan untuk

mengantisipasi dari terjadinya

serangan sniffing pada jaringan Wifi.

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu:

1. Berhasil masuk dan mendapatkan

paket koneksi dari user yang

menggunakan fasilitas wifi di

Kementrian Agama dengan melakukan pentest.

2. Mendapatkan hasil analisis celah

keamanan yang ada pada jaringan wifi

dari tools Ettercap yang digunakan.

3. Membuat hasil dari penelitian yang

dilakukan dan memberikan cara yang tepat untuk dapat mencegah terjadinya penyerangan sniffing.

2.

METODOLOGI

PENELITIAN

Action Research menurut Davison,

Martinsons, dan Kock (2014) yaitu

penelitian tindakan yang mendeskripsikan, menginterprestasikan dan menjelaskan suatu situasi sosial atau pada waktu bersamaan dengan melakukan perubahan atau interversi dengan tujuan perbaikan atau partisipasi. Adapun tahapan penelitian yang merupakan bagian dari Action Research ini yaitu:

(4)

1. Melakukan Diagnosa (Diagnosing).

2. Membuat Rencana Tindakan

(Action Planing).

3. Melakukan Tindakan (Action

Taking)

4. Melakukan Evaluasi (Evaluating)

5. Menentukan pembelajaran (

Specifying Learning )

Untuk pengujian celah keamanan

digunakan metode penetration testing

dimana penetrasion testing merupakan

tindakan yang membahayakan data karena pelaku pengujian bersifat aktif dalam melakukan berbagai macam serangan untuk mencari kelemahan dari sistem tersebut.

Penerapan metode ini membutuhkan

perencanaan dan persiapan seingga tidak beresiko besar yang akan merugikan pihak institusi selaku pemilik aset dan juga sebagai pelaku pengujian.

3.

ANALISIS DAN

PERANCANGAN

Dalam tahapan ini akan dilakukan diagnosis terhadap wireless dengan cara

menghubungkan komputer ke dalam

jaringan wireless kementrian agama, yag akan kita lakukan dengan cara melakukan login di tiap AP yang menjadi target dari penelitian ini dan mengecek seberapa aman

dari sebuah jaringan yang digunakan menggunakan ettercaptools

Gambar 3.1. Topologi jaringan wireless Dari topologi yang telah dibuat diatas bisa dilihat bahwa penelitian ini akan melakukan uji coba pada jaringan wifi yang ada pada kementrian agama provinsi sumsel dimana yang akan di uji cobakan yaitu wifi pada pembimmas islam, pembimmas hindu, pembimmas budha, pembimmas hindu,

pembimmas katolik, dan pembimmas

kristen. Pengujian akan dilakukan dengan menyerang sistem jaringan wireless dari setiap wifi menggunakan sniffing pada wifi setiap pembimmas dan seterusnya sehingga kita bisa mengetahui selemah apa sistem yang digunakan, dan setelah itu kita akan melakukan pengamanan sniffing yang telah dilakukan dengan menggunakan ettercap.

Pengujian penyerangan akan

menggunakan attacker yang menggunakan

sistem operasi Windows 7, tools yang digunakan yaitu Ettercap.

(5)

4.

HASIL DAN

PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Pada hahapan ini akan dilakukan pembahasan tentang sistem informasi yang dibutuhkan dan sudah didapat pada tahapan sebelumnya, pengujian akan dilakukan pada jarigak lokal sesuai dengan informasi yang telah didapat. Metode yang akan digunakan yaitu penetration test dimana penetrasion testing merupakan tindakan yang

membahayakan data karena pelaku

pengujian bersifat aktif dalam melakukan

berbagai macam serangan untuk mencari kelemahan dari sistem tersebut. Penerapan metode ini membutuhkan perencanaan dan persiapan seingga tidak beresiko besar yang akan merugikan pihak institusi selaku pemilik aset dan juga sebagai pelaku pengujian.

Tabel 4.1. Daftar Wifi Kementrian Agama

BSSID

CH

ESSID

10:fe:ed:d7:8b:d8

1

Bimas

Kristen

64:66:b3:2a:27:de

6

Katolik

E8:de:27:4c:e7:60

1

Bimas

Buddha

bo:48:7a:ce:c4:94

6

Subbag

Kepegawaian

D8:5d:4c:ea:01:18

9

Subbag

Humas

4.4.1. Pengujian Wifi Pembimmas

Kristen

Gambar 4.1. Scanning Pembimmas Kristen

Setelah dilakukan pengujian

sniffing pada wifi pembimmas Kristen, didapatkan bahwa tidak ada satupun user

yang mengakses aktifitas yang

menggunakan akun dan password. Yang

didapat hanya pengguna wifi hanya

membuka google, yahoo, dan lainnya. Hal ini karena pemakaian wifi di Kementrian Agama Provinsi Sumsel hanya karyawan yang bertugas didalam wilayah pembimmas kristen.

4.4.2. Pengujian Wifi Pembimmas

(6)

Gambar 4.2. Scanning Pembimmas Katolik Pada pembimmas katolik Setelah dilakukan pengujian sniffing didapatkan bahwa tidak ada satupun juga user yang mengakses aktifitas yang menggunakan akun dan password.

Hal ini karena pemakaian wifi di

Kementrian Agama Provinsi Sumsel hanya karyawan yang bertugas didalam wilayah pembimmas katolik, dan juga setelah dilakukan wawancara dengan karyawan yang bertugas di pembimmas katolik, disana memang jarang memakai wifi karena aktifitas didalam ruangan hanya sebatas membuat laporan dan jarang menggunakan wifi, dan terkadang wifi di pembimmas katolik juga di non aktifkan karena tidak dipakai oleh karyawan disana

4.4.3. Pengujian Wifi Pembimmas

Buddha

Gambar 4.3 Scanning Pembimmas Buddha

Pada wifi pembimmas buddha

Setelah dilakukan pengujian sniffing

didapatkan bahwa tidak ada satupun juga

user yang mengakses aktifitas yang

menggunakan akun dan password. Hal ini karena pemakaian wifi di Kementrian Agama Provinsi Sumsel hanya karyawan dan juga setelah diamati, karyawan disana

memang jarang memakai wifi sebagai

aktifitas wajib. Didalam ruangan

pembimmas juga hanya sebatas membuat laporan dan jarang menggunakan aktifitas internet, hanya sesekali pegawai disana membuka email untuk mengirim laporan dan sebagainya, selain itu aktifitas dilakukan hanya berada diluar ruangan. dan juga

terkadang wifi di pembimmas buddha di non

aktifkan karena tidak dipakai oleh karyawan disa

(7)

4.2. Pembahasan

Adapun teknik yang digunakan untuk melakukan uji penetrasi pada jaringan wireless, tujuan dari semua itu untuk meningkatkan keamanan dan integritas jaringan itu sendiri. Dengan teknik masuk ke dalam jaringan terlebih dahulu setelah itu

melakukan analisis jaringan pada access

point yang ada dan melakukan pengujian

sniffing pada masing-masing wifi

pembimmas kristen, katolik, dan buddha. Pada pembahasan ini maka penelitian dengan menggunakan metode penyerangan yang dilakukan bisa saja mendapatkan user dan akun yang digunakan oleh pengguna wifi itu sendiri dan hal ini bisa saja merusak

informasi atau sosial media yang digunakan oleh user.

Dari hasil pengujian yang didapatkan bahwa pada saat pengujian dilakukan selama seminggu hasil yang didapatkan tetap tidak

menemukan pengguna wifi dari pembimmas

yang mengakses menggunakan akun dan password, dikarenakan jarangnya karyawan di kementrian agama yang mengakses

menggunakan wifi yang disediakan oleh

pembimmas masing-masing. Penguji bisa melihat aktifitas yang dilakukan oleh

pengguna yaitu pengguna wifi hanya

memanfaatkan wifi untuk membuka situs-situs yang tidak membutuhkan akun dan password.

Tabel. 4.1. Tabel dari Hasil Penetrasi

No Serangan Tools Keterangan Hasil

1 Penetrasi sniffing paket pada Access Point Ettercap Pada AP pembimmas kristen

Tidak berhasil menangkap paket dan informasi dari AP

2 Penetrasi sniffing paket pada Access Point Ettercap Pada AP pembimmas katolik

Tidak berhasil menangkap paket dan informasi dari AP

3 Penetrasi sniffing paket pada Access Point Ettercap Pada AP pembimmas buddha

Tidak Berhasil mendapatkan

(8)

Jika dilihat dari hasil penetrasi yang telah dilakukan ternyata semua serangan sniffing packet pada access point tidak bisa ditemukannya akun dan password dari pengguna wifi itu sendiri, ini disebabkan pengguna dari wifi di kementrian agama terbatas dan juga password dari wifi di pembimmas hanya diketahui oleh pihak

pembimmas saja, ketika dilakukan

wawancara pada pihak humas dari

kementrian agama provinsi sumsel, pihak humas mengatakan bahwa untuk akses dari wifi pada bagian pembimmas memang hanya diketahui oleh karyawan yang bertugas di dalam pembimmas masing-masing agama saja tanpa ada orang luar yang tau.

Dan juga di tahap ini akan dilakukan pengecekkan traffic data dari jaringan yang telah diuji coba, dan akan diketahui jumlah pemakaian dari bandwith pada jaringan si kementrian agama.

5.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari analisis data dan percobaan penyerangan yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem keamanan jaringan LAN yang

mencakup jaringa kabel dan nirkabel pada Kementrian Agama Provinsi Sumsel pada

Sub bagian Pembimbing Masyarakat

(Pembimmas) sudah cukup baik. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu:

1. Pada saat dilakukan scanning

menggunakan wifi analyzer diketahui

bahwa wifi seluruh pembimmas sudah

dilindungi dengan security WPA2.

2. Setelah dilakukan pengujian sniffing

pada ketiga wifi pembimmas Kristen, katolik, dan buddha di kementrian agama, sama sekali tidak didapatkan adanya aktifitas seperti mengakses akun dan password. Karena itu pengujian tidak mendapatkan hasil dari sniffing berupa account dan password.

3. Dari percobaab serangan hanya

didapatkan akses seperti google, dan

yahoo. Yang tidak membutuhkan

username dan password untuk masuk ke situs tersebut.

4. Tidak didapatkannya account dan

password dari snifing bisa dikarenakan tidak adanya aktifitas dari pengguna wifi yang membuka situs yang mengharuskan

dia memverifikasi account dan

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Binus Hacker. 2004. “Penetrasion Testing”,

( http://www.binushacker.net , diakses

pada tanggal 8 November 2015).

Ettercap. Diambil dari : ( www.owasp.org , diakses pada tanggal 1 januari 2016 ). Ettercap Home Page. 2012. “ Software Ettercap “, (http://ettercap.sourceforge.net, diakses pada tanggal 9 Januari 2016). MF, Mundzir. 2015. Trik Bobol Jaringan Wireless. Yogjakarta: Notebook

.

Nugraha, Bayu Arie.2012. Analisis

keamanan jaringan pada fasilitas internet (wifi) terhadap serangan packet sniffing. Diambil dari : (http://eprints.ums.ac.id, diakses pada tanggal 1 November 2015). Oktavianto, Digit. 2012. “ Mencegah ARP Spoofing Dan ARP Poisoning Di Linux “, (http://digitoktavianto.web.id/mencegah-arp-spoofing-dan-arppoisoning-di-linux.html, diakses pada tanggal 19 Januari 2016). Sniffing. ( http ://mirror.unej.ac.id , diakses pada tanggal 14 februari 2016)

Gambar

Gambar 3.1. Topologi jaringan wireless  Dari  topologi  yang  telah  dibuat  diatas  bisa  dilihat  bahwa  penelitian  ini  akan   melakukan  uji coba pada jaringan wifi yang  ada pada kementrian agama provinsi sumsel  dimana  yang  akan  di  uji  cobakan
Tabel 4.1. Daftar Wifi Kementrian Agama
Gambar 4.3 Scanning Pembimmas Buddha  Pada  wifi  pembimmas  buddha  Setelah  dilakukan  pengujian  sniffing  didapatkan  bahwa  tidak  ada  satupun  juga  user  yang  mengakses  aktifitas  yang  menggunakan  akun  dan  password

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dilaksanakan mulai bulan April 2012 sampai dengan juli 2012.Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kacang varietas Turangga, Banteng, Pupuk

Hal ini disebabkan sinkretisme budaya Melayu yang berlaku dalam kalangan komuniti Cina Muslim pasca pemelukan Islam di negeri Terengganu pada praktiknya merupakan kesan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sistem kendali gerak laras meriam 57mm S-60 dengan menggunakan metode hybrid control logika fuzzy(KLF)- PID telah berjalan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor apa sajakah yang berpengaruh terhadap penyaluran jumlah kredit pada PT Bank Tabungan Negara.. Data yang digunakan dalam

Bahan hukum yang bersifat mengikat seperti undang-undang, perjanjian inernasional, dan lain-lain, yang dalam penelitian tesis ini terdiri dari berbagai peraturan hukum yang

Sebagai konsekuensi dari gaya yang bekerja pada kedua benda adalah sama besar/berlawanan arah dan selang waktu terjadinya gaya tersebut juga sama, maka implus

berkurang. okt okter er gig gigi i ter terseb sebut ut mem membut butuhk uhkan an bah bahan an sem semen en kedokteran gigi ang teat sebagai luting agent sementara.

Penghargaan tersebut dapat berupa anggaran yang diberikan kepada Inspektorat harus sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2008 yang nantinya digunakan untuk