• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMMA HENSTOCK PADA INTEGRAL. Muslich Jurusan Matematika FMIPA UNS fine dan integral M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LEMMA HENSTOCK PADA INTEGRAL. Muslich Jurusan Matematika FMIPA UNS fine dan integral M"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

LEMMA HENSTOCK PADA INTEGRAL M Muslich

Jurusan Matematika FMIPA UNS muslich_mus@yahoo.com

ABSTRACT.Based on the McShane   finepartition and McShane integral, it can be arranged the M   fine partition and M integral concepts. Furthermore, it is discussed some simple properties of M integral and Lemma Henstock.

Keywords: Lemma Henstock, McShane partition and McShane integral.

ABSTRAK. Berdasarkan konsep partisi McShane   fine dan integral McShane dapat dibangun konsep partisi M   fine dan integral M. Kemudian dibahas beberapa sifat sederhana integral Mdan Lemma Henstock.

Kata Kunci: Lemma Henstock, partisi McShane dan integral McShane.

1. PENDAHULUAN

Jenis integral dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu jenis integral deskriptif dan jenis integral konstruktif. Akhir-akhir ini ke dua jenis integral tersebut mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hubungannya dengan perkembangan jenis integral konstruktif ini Jae Myung Park et al [3] berhasil menyusun integral yang dinamakan dengan integral M. Integral Mini disusun berdasarkan konsep integral McShane. Menurut Jae Myung et al [2] maupun Jarolav Kurzweil et al [6] dikatakan bahwa integral McShane ekivalen dengan integral Lebesgue dan selanjutnya oleh Tuo-Yeong Lee [7] dikatakan bahwa integral McShane merupakan bentuk integral konstruktif dari integral Lebsgue. Di dalam tulisan ini P dimaksud koleksi pasangan selang titik n

i i i I , )} 1 {(   dengan    j i I I ,ij.

Berdasarkan pasangan selang titik P{(Ii,i)}in1, baik Gordon [6] maupun

D.H. Fremlin [1] mendefinisikan konsep partisi McShane   finedan integral McShanesebagai berikut.

(2)

Definisi 1.1 P{(Ii,i)}in1 dikatakan partisi McShane   finepada [a,b] jika ) ( ), ( ( i i i i i I        , i[a,b]

Definisi 1.2 Fungsi f :[a,b]R dikatakan terintegral McShane pada [a,b] ditulis fM[a,b] jika terdapat bilangan real A sehingga untuk setiap  0 terdapat fungsi positif ():[a,b]Rsehingga untuk setiap partisi McShane

fine   n i i i I P{( , )}1 pada [a,b] berlaku    

A I f n i i i 1 ) (

Selanjutnya Jae Myung Park et al [3] dan Jae Myung Park et al [4] mendefinisikan konsep partisi M   finepada [a,b] dan integral Mpada

] ,

[a b sebagai berikut.

Definisi 1.3 P{(Ii,i)}dikatakan partisi M  fine pada [a,b] untuk suatu konstan  0jika P{(Ii,i)}in1 partisi McShane   fine pada [a,b] dan

memenuhi

  n i i i I d 1 ) , (  dengan d(i,Ii)inf{ xi :xIi} Diberikan partisi M   fine n

i i i

I

P{( , )}1 pada [a,b]dan fungsi

R b a

f :[ , ] , kemudian dibentuk jumlahan

  n i i i I f P f S 1 ) ( ) , (  . Dari konsep ) , (f P

S tersebut didefinisikan integral Mfungsi f pada [a,b]

sebagai berikut.

Definisi 1.4 Diberikan bilangan real  0. Fungsi f :[a,b]R dikatakan terintegral M pada [a,b] ditulis fM[a,b] jika terdapat bilangan real A sehingga untuk setiap  0 terdapat fungsi positif ():[a,b]Rsehingga untuk setiap partisi M   fine n

i i i I P{( , )}1 pada [a,b] berlaku    

A I f n i i i 1 ) ( 242 Muslich

(3)

Bilangan A disebut nilai integral Mpada [a,b] dan dinotasikan dengan

 ] , [ ) ( b a fdx M

A . Fungsi f terintegral Mpada E[a,b] jika fungsi fE terintegral Mpada [a,b] dan berlaku

] , [ ) ( ) ( b a E E f M f M  .

Berdasarkan konsep integral Mini penulis bertujuan untuk membahas kembali tulisan Jae Myung Park et al [2] tentang sifat-sifat integral Mdan Lemma Henstock yang bermanfaat melengkapi pernyataan-pernyataan yang dipandang perlu.

2. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan pada konsep partisi M  fine n i i i

I

P{( , )}1pada [a,b]

dan konsep integral Mpada [a,b] maka akan dibahas beberapa sifat sederhana integral M dan Lemma Henstock. Untuk kemudahan dalam pembahasan

n i i i I P{( , )}1 dan

n i i i I f P 1 ) ( )

(  berturut-turut cukup ditulis dengan )}

, {(I

P dan (P)

f()I.

Teorema 2.1 Diberikan f :[a,b]R. Jika fungsi f terintegral M pada [a,b] maka nilai integralnya tunggal.

Bukti. Diberikan sebarang  0. Andaikan nilai integral fungsi f pada [a,b] tidak tunggal, sebut 

] , [ ) ( b a fdx M A dan 

] , [ ) ( b a fdx M B dengan AB, maka terdapat fungsi positif 1():[a,b]Rsehingga untuk setiap partisi M

fine  1  P{(I,)}pada [a,b] berlaku 2 ) ( ) (P

fIA 

(4)

dan terdapat fungsi positif 2():[a,b]Rsehingga untuk setiap partisi M fine  2  P{(I,)}pada [a,b] berlaku . 2 ) ( ) (P

fIB 

Didefinisikan fungsi positif

(

):[a,b]R dengan () min{1(),2()}, maka untuk setiap partisi M   fine P{(I,)}pada [a,b] berlaku

B A = A(P)

f()I (P)

f()IBA(P)

f()I + (P)

f()IB < 2  + 2  = 

Karena berlaku untuk setiap  0maka A=B, jadi pengandaian salah yang benar nilai integralM fungsi f pada [a,b] adalah tunggal.

Teorema 2.2 M[a,b]merupakan ruang linear yaitu jika f,g:[a,b]R terintegral M pada [a,b] dan k bilangan real makafg dan kf terintegral

M pada [a,b]dan berlaku

a.

 

 ] , [ ) ( b a dx g f M =

 

] , [ab fdx M +

 

] , [ab gdx M b.

 

] , [ab kfdx M =

] , [ab fdx M k

Bukti. a.Diberikan sebarang  0. Diketahui f,g:[a,b]R terintegral M pada [a,b] maka terdapat fungsi positif 1():[a,b]Rsehingga untuk setiap partisi M1fine P'{(I,)}pada [a,b] berlaku

1

2 ) ( ) ' (   

f I A k P  

dan terdapat fungsi positif 2():[a,b]Rsehingga untuk setiap partisi M

fine  2  P"{(I,)}pada [a,b] berlaku 2 ) ( ) " (P

gIB  244 Muslich

(5)

Didefinisikan fungsi positif

(

):[a,b]R dengan () min{1(),2()}, maka untuk setiap partisi M   fine P{(I,)}pada [a,b] berlaku

(  )( )(  ) ) (P f gA B ≤(P)

(f()IA + (P)

(g()IB < 2(k 1)  + 2  =  Jadi fg terintegral Mpada [a,b]dan berlaku

 

 ] , [ ) ( b a dx g f M = A+ B =

 

] , [ab fdx M +

 

] , [ab gdx M .

b. Selanjutnya juga berlaku  

kf I kA P') ( ) (  k (P')

f()IA < ) 1 ( 2 k   < Jadi kf terintegral Mpada[a,b]dan berlaku

 

] , [ab kfdx M = kA=

] , [ab fdx M k

Berikut diberikan Teorema Cauchy yang dapat dipergunakan untuk menentukan kriteria apakah suatu fungsi terintegral M pada [a,b].

Teorema 2.3 (Teorema Cauchy) Diberikan f :[a,b]R. Fungsi f terintegral

M pada [a,b] jika hanya jika untuk setiap  0terdapat fungsi postif  R b a, ] [ : ) (

sehingga untuk setiap dua partisi M   fine P'{(I,)}dan )} , {( " IPpada [a,b] berlaku     

f I P

f I P') ( ) ( ") ( ) (

Bukti. a. Syarat perlu.

Diberikan sebarang  0.Diketahui f :[a,b]R terintegral Mpada [a,b] maka terdapat fungsi positif ():[a,b]Rsehingga untuk setiap partisi M

fine

(6)

2 ) ( ) ' ( ] , [   

b a fdx I f P

Dengan demikian untuk setiap partisi M   fine P'{(I,)} dan P"{(I,)} pada [a,b] berlaku

f IP

f I P') ( ) ( ") ( ) (  

  ] , [ ) ( ) ' ( b a fdx I f P  +

fdxP

f I b a ) ( ) " ( ] , [  < 2  + 2  = 

b. Syarat cukup. Menurut asumsi untuk setiap  0terdapat fungsi positif

 R b a, ] [ : ) (

 sehingga untuk setiap dua partisi M   fine Pm {(I,)}dan )} , {(IPn  pada [a,b] berlaku     

f I P

f I Pm) ( ) ( n) ( ) (

Untuk setiap bilangan asli n dipilih fungsi n():[a,b]Rsehingga untuk setiap dua partisi Mnfine P1 {(I,)}dan P2 {(I,)} pada [a,b] berlaku

n I f P I f P) ( ) ( ) ( ) 1 ( 1

  2

 

Diasumsikan {n} merupakan baris turun monoton. Untuk setiap bilangan asli n misalkan Pn {(I,)}merupakan partisi M nfinepada [a,b] maka

} ) ( )

{(Pn

fI merupakan baris Cauchy, berakibat {(Pn)

f()I konvergen sebut

 

n

lim (Pn)

f()I = A, jadi dapat dipilih bilangan asli terkecil N>

2

sehingga untuk nN berakibat

2 1 1 N n dan berlaku 246 Muslich

(7)

2 ) ( ) ( khususnya 2 ) ( ) (Pn

fIA  PN

fIA  Jika P{(I,)} merupakan partisi MNfine pada [a,b] maka berlaku

 

f I A P) ( ) (  (P)

f()I (PN)

f()I + (PN)

f()IA < N 1 + 2  < 2  + 2  =  Jadi f terintegral Mpada [a,b], dengan demikian teorema terbukti.

Teorema 2.4 Diberikan f :[a,b]R. Jika f terintegral M pada [a,b] maka f terintegral M pada setiap selang bagian [c,d] [a,b].

Bukti. Diketahui f terintegral Mpada [a,b], maka menurut Teorema 2.3 untuk setiap >0 terapat fungsi postif

(

):[a,b]Rsehingga untuk setiap dua partisi M   fine P'{(I,)}dan P"{(I,)}pada [a,b] berlaku

    

f I P

f I P') ( ) ( ") ( ) (

Ambil sebarang partisi M   fine P2 {(I,)}dan P3 {(I,)} pada [c,d], partisi M   fine P1{(I,)} pada [a,c] dan partisi M   fine

)} , {(

4 I

P  pada [d,b] maka mudah dipahami bahwa

4 2 1 ' P P P P   4 3 1 " P P P P   

merupakan partisi M   finepada [a,b]sehingga diperoleh

f ID

f I

D ) ( ) ( ) ( )

(8)

Karena P2dan P3 sebarang partisi M   fine pada [c,d],menurut Teorema 2.3

maka fungsi f terintegral Mpada [c,d] untuk setiap [c,d][a,b].

Teorema 2.5 Diberikan f :[a,b]R. Jika f terintegral M pada [a,c]dan[c,b] maka f terintegral M pada [a,b] dan berlaku

 

] , [ab fdx M =

 

] , [ac fdx M +

 

] , [cb fdx M .

Bukti. Diberikan sebarang >0 dan misalkan 

] , [ ) ( c a fdx M A dan

 ] , [ ) ( b c fdx M

B maka terdapat fungsi positif 1():[a,c]Rsedemikian hingga untuk setiap partisi M1fine P'{(I,)}pada [a,c]berlaku:

2 ) ( ) ' (P

fIA  

dan terdapat fungsi positif 2():[c,b]Rsedemikian hingga untuk setiap partisi M2fineP"{(I,)}pada [c,b] berlaku

. 2 ) ( ) " (P

fIB  Didefinisikan fungsi positif ():[a,b]Rdengan () =           ] , ( }, ), ( min{ )}, ( ), ( min{ ) , [ }, ), ( min{ 2 2 1 1 b c jika c c jika c c c a jika c           

Apabila P{(I,)}merupakan partisi M   fine pada [a,b] maka c merupakan salah satu titik partisinya, dan mudah dipahami jika PP1P2 dengan P1{(I,)}danP2 {(I,)}berturut-turut merupakan partisi M

fine

pada [a,c]dan [c,b] maka berlaku

( ) (  ) ) (P fI A B ≤(P1)

(f()IA + (P2)

(g()IB < 2  + 2  =  248 Muslich

(9)

Karena berlaku untuk sebarang >0 maka f terintegral Mpada [a,b] dan berlaku

 

] , [ab fdx M = A+ B =

 

] , [ac fdx M +

 

] , [cb gdx M .

Teorema 2.6 (Lemma Henstock) Diberikan f :[a,b]R. Jika f terintegral

M pada [a,b] yaitu untuk setiap  0terdapat fungsi positif

(

):[a,b]R

sehingga untuk setiap partisi M  fine P {(I,)}pada [a,b] berlaku

   

] , [ ) ( ) ( b a f I f P

maka untuk setiap partisi M   fine bagian m i i i I P'{( , )}1 dari P{(I,)} berlaku    ) ( ) 2 ( ) ' ( 1 1  

m



i m i I i i i i f I f P Bukti. Diberikan  0 Misalkan m i i i I

P'{( , )}1adalah partisi M   finebagian dari P{(I,)}

dengan I1,I2,...,Im adalah selang-selang pada partisi P ,' sedangkan I1',I2',...,Ik'

adalah selang-selang sisanya sehingga [a,b]=

m i k j j i I I 1 1 ' ) ( ) (    . Karena f terintegral Mpada [a,b]maka f terintegral Mpada '

j

I untuk setiap

k

j1,2,3,..., , dengan demikian terdapat fungsi positif

j(

):I'jRsehingga untuk setiap partisiMjfine Pjpada I'j berlaku

k f I f P j I j   

' ) ( ) ( Dibentuk

k j j P P P 1 ) ( '  

 maka P merupakan partisi M   fine pada [a,b] dan berlaku

(10)

] , [ ) ( ) ( b a f I f P=

 

 

   m i k j ab j j i i I f I f f P 1 1 [ ,] ' ) ( ) ( ) ' ( sehingga berakibat

m



i m i I i i i f I f P 1 1 ) ( ) ' (  =



k j ab k j I j j j f f I f I f P 1 [ , ] 1 ' ) ( ) ) ( ) ( ) ((   ≤

] , [ ) ( ) ( b a f I f P  +

  

   k j I k j j j j I f f 1 1 ' ' ) ( ≤

] , [ ) ( ) ( b a f I f P  +

  k j I j j j f I f 1 ' ' ) ( <  +

k j 1k  = 2. Dengan demikian Teorema terbukti.

3. KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan di atas diperoleh beberapa kesimpulan antara lain (i) ]

, [a b

M merupakan ruang linear dan (ii) bahwa Lemma Henstock berlaku pada integral Myaitu jika diberikan fungsi f :[a,b]R dan f terintegral Mpada

] ,

[a b maka untuk setiap  0terdapat fungsi positif

(

):[a,b]Rsehingga untuk setiap partisi M   fine P{(I,)}pada [a,b] berlaku

   

] , [ ) ( ) ( b a f I f P

maka untuk setiap partisi M   fine bagian m i i i I P'{( , )}1 dariP{(I,)} berlaku 250 Muslich

(11)

   ) ( ) 2 ( ) ' ( 1 1  



  m i m i I i i i i f I f P . DAFTAR PUSTAKA

D. H. Fremlin, (1994) The Henstock and McShane Integral of Vector Valued Function, Illionis of Journal Mathematics, 38(3), 471-479.

Jae Myung Park and Deok Ho Lee, (1996) The Denjoy Extension of The McShane Integral,Bull. Korean Math. Soc. 33(3), 41-416.

Jae Myung Park, Hyung Won Ryu, and Hoe Kyung Lee, (2010) The -M integral, Journal of The Chungcheong Mathematical Sosiety, 23(1), 99-108.

Jae Myung Park, Deok Ho Lee, Yu Han Yoon, and Hoe Kyung Lee, (2010) The Integration By Parts For The-Mintegral,Journal of The Chungcheong Mathematical Sosiety, 23(4), 861-870.

Jaroslav Kurzweil & S. Schwabik, (1991) McShane Equiintegrability and Vitali’s Convergence Theorem, e-mail address: kurzweil@math.cas.cz, schwabik@math.cas.cz.

R.A. Gordon, (1994) The Integrals of Lebesgue, Denjoy, Perron, and Henstock, Graduate Studies in Mathematics, Volume 4, American Mathematical Society.

Tuo-Yeong Lee, (2004) Some full Characterizations of the Strong McShane Integral, Mathematica Bohemica, 129(3), 305-312.

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk mengurangi utang perseroan melalui pembayaran kepada Bank Maybank Indonesia

The Implementation of Character Education and Children’s Literature to Teach Bullying Characteristics and Prevention Strategies to Preschool Children: An Action

kapal existing yang dibangun sebelum tanggal 8 September 20 1 7 , sesuai perubahan jadwal Implementation of Ballast Water Management Convention dengan melaksanakan 1 st

Bagi peneliti lanjutan penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi Perusahaan tentang bagaimana Strategi Public Relations dalam mengelola citra Mal Kelapa Gading (PT

Dari ketiga item tersebut item yang memberikan kontribusi terbesar terhadap mencerminkan indikator hasil pekerjaan (Y.1.2) adalah item karyawan dapat melaksanakan

Setelah Batam menjadi daerah otonom berdasarkan UU Nomor 53 Tahun 1999 maka sebagai pemerintahan yang otonom yang diatur dalam UU Nomor 22 Tahun 1999, lahan tanah

Dengan menggunakan teknologi multimedia dan teknologi jaringang, yang telah kami aplikasikan pada sebuah prototype pemodelan interaksi molekul 3-D, dapat digunakan sebagai bahan

Hasil penelitian tabulasi silang diperoleh hasil bahwa untuk prediktor tekanan darah diperoleh responden yang hipertensi terhadap rasio LDL/HDL positif memiliki