1
Research Department - email : valburyriset@bloomberg.net
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Perspektif teknikal IHSG masuk dalam ruang jenuh beli, sebagai sinyalemen peluang apresiasi mulai terbatas, namun sinyal peluang pelemahan berisiko lebih besar. Sinyal tersebut terkonfirmasikan dari indikator Stocastic. Demikian sinyal dari MACD peluang apresiasi bagi IHSG terkonfirmasi terbatas.
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 6660.618 +45.290 12,433.122 10,426.338
LQ-45 1126.36 +8.528 4,089.677 6,854.154
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Awal pekan lalu bursa saham global tertekan oleh sentimen
government shutdown Amerika Serikat (AS). Dibukanya kembali
pemerintahan AS pada Selasa (23/1) mendorong rebound bursa saham global dan bahkan mencatatkan level tertinggi. Rally di bursa saham global itu terhenti pada Kamis (25/1) karena profit taking. Koreksi di bursa Eropa karena European Central Bank (ECB) mempertahankan suku bunga acuan. ECB juga menyatakan kekhawatiran penguatan mata uang Euro. Sementara Wall Street terapresiasi karena data pendapatan kuartalan dan ekonomi kuat, mengabaikan pernyataan presiden Donald Trump yang menginginkan US dolar kuat. Pernyataan Trump itu merevisi Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, yang menyatakan pelemahan US dolar baik untuk perdagangan ekspor AS. Keinginan Trump agar US dolar menguat boleh jadi mengindikasikan arah kebijakan moneter AS, yaitu kenaikan suku bunga.
Pada Jumat (26/1) bursa saham Asia mixed. Indeks Kospi mencatat rekor tertingginya Jumat lalu. Sedang koreksi di bursa Jepang karena Yen rebound menjelang pidato Donald Trump. Selain itu dipicu oleh data inflasi Desember sebesar 1% YoY dari periode sebelumnya 0,6%.
Bursa saham Indonesia rebound pada Jumat lalu dan IHSG menguat 0,685% ke 6660,618 sebagai level tertinggi baru. Investor asing mencatatkan net buy Rp 694,71 miliar. Selama sepekan IHSG menguat 2,6%. Bank Indonesia (BI) melaporkan modal asing masuk ke pasar keuangan Indonesia sejak 1-26 Januari 2018 mencapai Rp 46 triliun, meningkat dibanding periode sama tahun 2017 sebesar Rp 17 triliun. Capital inflow didorong oleh kenaikan peringkat surat utang pemerintah Indonesia oleh Fitch Ratings pada Desember 2017. BI yakin stabilitas makro ekonomi hingga akhir Januari 2018 terjaga. Namun BI melihat ada peningkatan tekanan inflasi karena meningkatnya harga pangan
(volatile food). Berdasarkan survei pemantauan harga BI pada pekan
keempat Januari 2018, inflasi Januari 2018 akan sebesar 0,73% MoM. Pemerintah akan mengevaluasi harga bahan bakar minyak (BBM) pada pertengahan Maret 2018 menyusul tren kenaikan harga minyak mentah dunia. Sebelumnya pemerintah telah menetapkan harga eceran minyak solar dan bensin tidak naik selama periode Januari-Maret 2018. Selain itu Kemen ESDM berencana mengubah formula Tarif Dasar Listrik (TDL) non subsidi dengan memasukkan harga acuan batu bara. Dengan evaluasi harga BBM dan reformulasi TDL, maka ada kemungkinan pemerintah akan melakukan penyesuaian harga BBM dan TDL. Kenaikanadministered price biasanya diikuti oleh kenaikan harga barang (dan jasa) yang berpotensi mendorong laju inflasi, mulai April.
Bursa saham Eropa tentatif menguat Jumat lalu, mendapat katalis dari GDP Inggris di 4Q 2017 yang tumbuh 0,5% QoQ atau lebih tinggi dari periode sebelumnya yang tumbuh 0,4%. Investor menanti hasil pertemuan Kanselir Jerman, Angela Merkel, dengan pimpinan partai Democrat Social, Martin Schulz tentang pemerintahan baru Jerman.
Pekan ini investor mencermati kebijakan moneter The Fed dalam FOMC 1 Februari dan data pengangguran AS. Pidato kenegaraan Trump pekan ini tentang rencana peningkatan anggaran pembangunan infrastruktur AS menjadi USD 1,7 triliun untuk 10 tahun dari USD 1 triliun.
Harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan hingga ke level US$ 70 per barel, atau melampaui target pemerintah dalam APBN yang hanya mematok harga minyak mentah di angka US$ 48 per barel. Kenaikan harga minyak ini dikhawatirkan akan membuat daya beli masyarakat semakin menurun karena porsi pengeluaran BBM yang tinggi, seiring dengan harga barang akan naik. Namun demikian, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya memperhitungkan bahwa kenaikan harga minyak dunia justru dapat memberikan tambahan bagi penerimaan APBN, yakni setiap kenaikan naik US$ 1 per barel, pemerintah akan mendapatkan keuntungan bersih Rp1,1 triliun. Harga minyak meningkat dari sisi APBN mungkin untung, namun dari sisi lain bisa menodorng penurunan daya beli masyarakat.
Kenaikan harga minyak mentah dunia dikhawatirkan ikut mendorong kenaikan tingkat inflasi. Target inflasi sebesar 3%–3,5% bahkan diprediksi meleset hingga menyentuh angka 4,5%. Bercermin dari inflasi pada 2014 pasca kenaikan BBM Rp2.000 pada solar dan premium, dalam dua bulan inflasi menjadi 3,91%. Sementara itu, Pemerintah melalui Kementerian ESDM memastikan harga BBM yang berlaku saat ini hingga tiga bulan ke depan tidak akan naik.
Gubernur BI Agus Martowardojo, mengatakan perekonomian Indonesia saat ini menunjukan resiliensi yang kuat. Diharapkan dengan kedatangan Moody’s ke Indonesia pada bulan Maret untuk review dapat berjalan dengan baik. Sejumlah indikator dinilai tetap terjaga, neraca transaksi berjalan dapat lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya. Defisit APBN ekspektasi 2,9% namun realisasinya 2,47%. Dari Eropa, belum adanya kejelasan terhadap rencana penghentian quantitative easing di kawasan Eropa dalam pertemuan petinggi European Central Bank (ECB). Kendati, pertumbuhan ekonomi Eropa cenderung positif. tidak ada sinyal ECB ini akan mengetatkan moneter. Produk domestik bruto (PDB) Eropa di kuartal IV mencapai 2,2%. Angka ini jadi yang terbaik dalam satu dekade terakhir.
Dari Semenanjung Korea, Menteri Luar negeri Korea Selatan mengatakan kebuntuan mengenai program nuklir Korea Utara harus diselesaikan secara diplomatis, dan diyakini AS akan berkonsultasi dengan pemerintah Korea Selatan terlebih dahulu jika opsi militer harus dipertimbangkan. Namun perdebatan mengenai opsi militer telah kehilangan beberapa momentum dalam beberapa pekan terakhir setelah Korea Utara dan Korea Selatan melanjutkan pembicaraan.
Selain sentimen di atas pasar akan mengantisipasi laporan laba perusahaan tahun 2017. Bauran dari faktor pasar ini bisa mendorong IHSG untuk bergerak mixed dalam pekan ini. Kendati demikian potensi penguat bagi IHSG dalam pekan ini cenderung terbatas.
Weekly Report
29 January 2018
Waskita Toll Road fokus 3 proyek prakarsa
ACST targetkan kontrak baru tumbuh 19%
MTRA sasar proyek dari BUMN
MTRA akan emisi MTN RP 200 mliar
MTRA & CNQC bentuk KSO garap 2 proyek
MTRA bidik pendapatan Rp 300 miliar
TOPS targetkan kontrak baru Rp4 triliun
WSBP targetkan kontrak Rp24 triliun pada 2018
MYRX jajaki bisnis jalan tol
BBCA investasi Rp4,5 triliun untuk pertumbuhan anorganik
MUFG bersiap tambah 20,1% saham di BDMN
BGTG targetkan pertumbuhan kredit 10-12%
BBLD peroleh pinjaman senilai Rp300 miliar
TBLA catatkan obligasi USD200 juta
Anak usaha SOCI akan emisi Notes USD 200 juta
SOCI siapkan dana US$50 juta
GMFI targetkan kapitalisasi US$1 miliar
GMFI bidik private placement Rp785,48 miliar
CMPP akan tambah saham publik
Daily News
29 January 2018
Waskita Toll Road, anak usaha Waskita Karya (WSKT), memfokuskan pada pembangunan tiga ruas jalan tol prakarsa tahun ini yang pengajuan izinnya tengah diproses Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Nilai investasi ketiga proyek itu mencapai Rp 21,5 triliun.
Acset Indonusa (ASCT) menargetkan kontrak baru senilai Rp10 triliun pada 2018 atau meningkat hingga 19% dibandingkan realisasi pada tahun 2017 sebesar Rp8,4 triliun. Perseroan mendapatkan kontrak besar dari proyek jalan tol layang Jakarta-Cikampek dengan porsi pekerjaan ACST sebesar 49% danWaskita Karya (WKST) sebesar 51%. Selain itu, perseroan juga memperoleh proyek jalan tol Bakauheni-Sidomulyo dan tol JORR B ruas Kunciran-Serpong dan subkontraktor proyek LRT Jabodetabek. Mitra Pemuda (MTRA) menyasar proyek infrastruktur yang tengah dikebut pengerjaannya oleh pemerintah melalui perusahaan BUMN. Perseroan akan melanjutkan kerja sama pengerjaan sejumlah proyek bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pada tahun 2018 perseroan tetap fokus menggarap proyek di bidang konstruksi khususnya milik pemerintah. Pada tahun 2018 perseroan telah membukukan pengerjaan sejumlah proyek BUMN. Salah satunya pengerjaan penghubung Terminal 3 Bandar Udara (Bandara) Internasional Soekarno-Hatta. Nilai proyek tersebut mencapai Rp 10 miliar.
Mitra Pemuda (MTRA) akan menerbitkan medium term notes (MTN) senilai Rp 200 miliar. MTN tersebut akan direalisasikan pada semester I 2018. Dana dari hasil penerbitan surat utang itu seluruhnya untuk belanja modal atau capital expenditure (capex). Perseroan menganggarkan capex tahun 2018 sebesar sekitar Rp 150-200 miliar. Sumber pendanaan belanja modal dari kas internal dan eksternal.
Mitra Pemuda (MTRA) menandatangani perjanjian dengan CNQC (South Pacific) Holding Pte. Ltd. Singapura. Kedua pihak telah membentuk kerja sama operasi (KSO) guna menggarap dua proyek yaitu Crea Resort Office (CRO) dan Metrolink Logos Project (MLP). Crea Resort Office merupakan Office space di Nusa Dua, Bali bernilai Rp 100 miliar. Kontrak itu untuk tahap awal berupa pengerjaan pilling. Sementara proyek Logos di Pondok Ungu, Bekasi senilai Rp 1 triliun dengan durasi kontrak hingga tahun 2019. Proyek Logos telah ground breaking 17 Januari 2018. Kedua proyek masuk tahap mobilisasi dan telah berjalan sejak November 2017.
Mitra Pemuda (MTRA) menargetkan pendapatan tahun ini mencapai Rp 300 miliar atau sekitar 60% dari proyeksi dalam lima tahun mendatang yang sebesar Rp 500 miliar. Perseroan memperkirakan pertumbuhan sebesar 5-6%.
Totalindo Eka Persada (TOPS) menargetkan kontrak baru tumbuh 33% menjadi Rp4 triliun pada 2018 dibandingkan dengan perkiraan pencapaian tahun lalu sebesar Rp3 triliun. Perseroan menganggarkan belanja modal hingga Rp100 miliar pada tahun ini atau naik empat kali lipat dibandingkan dengan alokasi tahun lalu Rp25 miliar.
Waskita Beton Precast (WSBP) membidik total kontrak sebesar Rp24 triliun sepanjang tahun 2018, termasuk diantaranya kontrak berlanjut (carry over) sebesar Rp13 triliun. Adapun pada awal tahun ini, perseroan telah memperoleh kontrak sebesar Rp3 triliun atau 26% dari target perolehan kontrak baru 2018 senilai Rp11,5 triliun. Perseroan juga memperkirakan nilai kontrak akan mencapai 50% dari target pada pertengahan tahun ini. Sementara itu,
perseroan menargetkan pendapatan mencapai Rp9,7 triliun sepanjang tahun 2018.
Hanson International (MYRX) melalui anak usaha Hanson Infrastructure International akan memperluas usahanya dengan masuk ke bisnis jalan tol. Perseroan mengusulkan pembangunan ruas tol Serpong-Maja. Saat ini, pembangunan ruas tol dengan perkiraan investasi Rp 3-5 triliun tersebut masih dievaluasi pemerintah.
Bank Central Asia(BBCA) akan fokus untuk merealisasikan akuisisi dua bank guna meningkatkan pertumbuhan anorganik. Adapun perseroan telah mempersiapkan total dana investasi sebesar Rp4,5 triliun untuk proses akuisisi dan pengembangan usaha.
Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd (MUFG) mengincar penambahan kepemilikan saham sebesar 20,1% padaBank Danamon Indonesia (BDMN). MUFG kini menunggu persetujuan RUPSLB dan OJK sebelum menaikkan kepemilikan saham hingga menjadi 40%. MUFG mengantisipasi dengan perkiraan waktu penerimaan persetujuan OJK terjadi pada Juni 2018.
Bank Ganesha (BGTG) menargetkan pertumbuhan kredit pada tahun ini dapat menyentuh kisaran 10-12% yang didukung oleh sejumlah sektor unggulan seperti perdagangan, manufaktur, jasa, komersial, serta usaha mikro kecil menengah (UMKM). Selain kredit produktif, perseroan juga akan berupaya mendorong penyaluran kredit ke sektor konsumtif terutama kredit pemilikan rumah dan kebutuhan pendukungnya.
Buana Finance (BBLD) memperoleh fasilitas kredit dari Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) sebesar Rp300 miliar. Fasilitas tersebut akan digunakan untuk menunjang kegiatan ekspansi pembiayaan.
Tunas Baru Lampung (TBLA) menerbitkan obligasi global sebesar USD200 juta atau setara Rp2,69 triliun. Adapun obligasi diterbitkan dengan jaminan share charge perseoran, share charge penerbit, loan assignment TBI, loan assignment penerbit, interest reserve account charge, dan jaminan perusahaan yang diberikan oleh perseroan dan entitas anak penjamin. Selain itu, dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk mengurangi utang perseroan melalui pembayaran kepada Bank Maybank Indonesia (BNII) sebesar Rp500 miliar, dan melakukan pembayaran kepadaBank Mandiri (BMRI) sebesar Rp500 miliar. Soechi Lines (SOCI) telah menandatangani Purchase Agreement sehubungan dengan rencana penerbitan notes yang ditawarkan di luar wilayah Indonesia dalam mata uang dolar AS sejumlah USD 200 juta pada 24 Januari 2018. Notes tersebut memiliki bunga 8,375% yang akan jatuh tempo pada tahun 2023 yang diterbitkan oleh anak usaha perseroan Soechi yatu Capital Pte Ltd yang sepenuhnya dimiliki perseroan. Notes ini dijamin oleh perseroan bersama anak perusahaan yakni PT Inti Energi Line, PT Sukses Osean Khatulustira, PT Sukses Maritime Line, PT Armada Bumi Pratiwi Lines, PT Putra Utama Line, PT Selaras Pratama Utama, PT Armada Maritime, PT Symbio Lintas Energi, Pt multi Ocean, PT Lintas Samudra Maritime, Success Internatonal Marine dan Success Marine Offshore. Dana penerbita Notes akan digunakan untuk melunasi sebagian utang bank perseroan.
Soechi Lines (SOCI) menyiapkan dana sekitar US$30-US$50 juta untuk mengakuisisi kapal tanker pada tahun ini. Dana tersebut akan digunakan untuk membeli kapal sesuai dengan spesifikasi dan pesanan konsumen. Saat ini utilisasi kapal perseroan stabil
Daily News
29 January 2018
3
sekitar 80%. Di tahun ini, perseroan menargetkan tingkat utilisasimeningkat ke kisaran 85-90%.
Garuda Maintenance Facility AeroAsia (GMFI) membidik nilai kapitalisasi pasar sebesar US$1 miliar dalam 2-3 tahun ke depan. GMFI berkomitmen untuk menjaga fundamental perseroan dalam kondisi baik sehingga dapat membagikan dividen kepada para pemegang saham. GMFI mengklaim pendapatan 2017 akan melebihi target yang dipatok perseroan sebesar US$424 juta. Perseroan juga mendorong pendapatan dengan memperbanyak captive market dan pasar jangka panjnag agar dapat mengamankan pendapatan hingga 85%. Guna mendorong kapitalisasi pasar, perseroan juga berencana mengadakan aksi korporasi yakni private placement.
Garuda Maintenance Facility Aero Asia(GMFI) menetapkan harga pelaksanaan private placement sebesar Rp336 per saham. Adapun perseroan akan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 2,337,734,850 atau setara dengan porsi 8,28%, dengan potensi memperoleh dana private placement sebesar Rp785,48 miliar.
Air Asia Indonesia (CMPP) akan menambah jumlah saham yang beredar di publik (free float) minimal menjadi sebesar 7,5% pada kuartal II-2018. Langkah ini bertujuan untuk memenuhi peraturan OJK terkait perusahaan publik. Sementara itu, tahun ini, perseroan berencana menyewa dua pesawat Airbus 320. Kebutuhan belanja modal yang disiapkan mencapai USD 10-15 juta tahun ini. Dana ini akan digunakan untuk maintenance dan parts di luar penggantian mesin secara rutin sebesar USD 150-200 ribu per bulan.
Mark Dynamics Indonesia (MARK) telah mencapai target produksi sebanyak 5 juta ton pada tahun lalu. Perseroan meningkatkan target produksi hingga 30% menjadi 6,5 juta unit cetakan sarung tangan pada tahun ini. Untuk mendukung peningkatan kapasitas produksi, perseroan terus melakukan pembenahan terhadap semua aspek manajemen dan operasional untuk efisiensi dan peningkatan produksi setiap karyawan. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan laba perseroan.
Market Data
29 January 2018
COMMODITIES DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change (IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 66.16 0.02 TLKM (US) 31 4,173 150
Natural Gas (US$)/mmBtu 3.33 -0.17 ANTM (GR) 0.04 512 66
Gold (US$)/Ounce 1350.54 0.84
Nickel (US$)/MT 13650.00 -35.00
Tin (US$)/MT 21600.00 220.00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 108.25 45.85
Coal (RB) (US$)/MT* 98.30 34.94
CPO (ROTH) (US$)/MT 685.00 1.25
CPO (MYR)/MT 2466.50 -4.00
Rubber (MYR/Kg) 743.50 -1.00
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 1000.00 0.00
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X) Market Cap
Country Indices Price %Day %YTD 2016E 2017F 2016E 2017F (USD Bn)
USA DOW JONES INDUS. 26616.71 0.85 7.68 18.44 16.91 4.03 3.75 7,219.3
USA NASDAQ COMPOSITE 7505.77 1.28 8.73 23.36 20.21 4.24 3.77 11,811.5
ENGLAND FTSE 100 INDEX 7665.54 0.65 -0.29 14.83 13.97 1.98 1.90 1,703.7
CHINA SHANGHAI SE A SH 3726.89 0.28 7.61 13.88 12.12 1.62 1.45 5,638.7
CHINA SHENZHEN SE A SH 2039.47 -0.16 2.67 20.70 16.90 2.78 2.46 3,823.5
HONG KONG HANG SENG INDEX 33154.12 1.53 10.81 13.09 11.86 1.41 1.33 2,791.7
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 6660.62 0.68 4.80 17.05 15.33 2.59 2.39 558.3
JAPAN NIKKEI 225 23631.88 -0.16 3.81 19.38 17.27 1.92 1.78 3,843.5
MALAYSIA KLCI 1853.92 0.44 3.18 16.53 15.48 1.68 1.59 291.3
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3567.14 -0.15 4.83 14.56 13.58 1.26 1.20 460.1
FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 13,306.00 17.00 1000 IDR/ USD 0.08 -0.0001
EUR/IDR 16,528.71 -60.53 EUR / USD 1.24 -0.0005
JPY/IDR 122.43 0.29 JPY / USD 0.01 0.0000
SGD/IDR 10,175.12 -20.93 SGD / USD 0.76 -0.0002
AUD/IDR 10,789.84 26.05 AUD / USD 0.81 -0.0001
GBP/IDR 18,820.01 -121.08 GBP / USD 1.41 -0.0016
CNY/IDR 2,102.62 -3.79 CNY / USD 0.16 0.0000
MYR/IDR 3,437.35 17.20 MYR / USD 0.26 0.0010
KRW/IDR 12.51 -0.01 100 KRW / USD 0.09 -0.0005
CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 1.50 JIBOR (IDR) Indonesia 4.94
BI 7-Day Repo Rate (%) Indonesia 4.25 LIBOR (GBP) England 0.49
ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.06
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.06
PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 4.13
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS IDR AVERAGE DEPOSIT
Description December-17 November-17 Description Rate (%)
Inflation YTD % 3.61 2.87 1M 5.61
Inflation YOY % 3.61 3.30 3M 5.80
Inflation MOM % 0.71 0.20 6M 5.72
Foreign Reserve (USD) 130.20 Bn 125.97 Bn 12M 5.72527
5
Market Data
29 January 2018
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
29 Jan US Personal Spending Turun menjadi 0.5% dari 0.6%
29 Jan US Real Personal Spending
--29 Jan US PCE Deflator MoM Turun menjadi 0.1% dari 0.2%
29 Jan US PCE Deflator YoY
--31 Jan US Employment Cost Index Turun menjadi 0.5% dari 0.7%
31 Jan US Pending Home Sales MoM Naik menjadi 0.5% dari 0.2%
31 Jan US Pending Home Sales YoY
--01 Feb Indonesia CPI YoY
--01 Feb Indonesia CPI MoM
--01 Feb FOMC Rate Decision Tetap di kisaran 1.25%-1.50%
01 Feb US Nonfarm Productivity Turun menjadi 1.3% dari 3.0%
01 Feb US Unit Labor Costs Naik menjadi 1.0% dari -0.2%
01 Feb US Initial Jobless Claims
--01 Feb US Continuing Claims
--01 Feb US Construction Spending MoM Turun menjadi 0.4% dari 0.8%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
TLKM IJ 4150 4.53 16.76 ASII IJ 8625 -1.15 -3.74 BBRI IJ 3850 2.12 9.03 UNVR IJ 54550 -0.86 -3.35 BBCA IJ 22700 0.55 2.82 TPIA IJ 6325 -2.32 -2.47 SMGR IJ 11600 4.50 2.74 RMBA IJ 300 -15.73 -1.88 HMSP IJ 5200 0.48 2.69 DNET IJ 2250 -4.26 -1.31 INKP IJ 8600 6.17 2.53 KLBF IJ 1695 -1.74 -1.30 CASA IJ 322 17.52 2.41 UNTR IJ 39650 -0.81 -1.12 BMRI IJ 8200 0.61 2.13 BNGA IJ 1405 -2.43 -0.81 INTP IJ 21700 2.60 1.87 GEMS IJ 2560 -5.19 -0.76 PNBN IJ 1260 6.78 1.76 PGAS IJ 2630 -0.75 -0.45 UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price(IDR) Shares (Mn)Issued Offering Date Listing Underwriter
Borneo Olah Sarana
29 January 2018
Corporate Info
29 January 2018DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
SMRU Tender Offer -- 502.00 -- -- 30 Dec-28 Jan 2018
GMCW Stock Split 1:8 -- TBA TBA
--HADE Reverse Stock 5:1 -- TBA TBA
--GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
MDIA RUPST 30 Jan 2018
PBSA RUPSLB 30 Jan 2018
SDMU RUPSLB 30 Jan 2018
VIVA RUPST 30 Jan 2018
SIDO RUPSLB 31 Jan 2018
TOBA RUPSLB 31 Jan 2018
CTBN RUPSLB 01 Feb 2018
HERO RUPSLB 01 Feb 2018
MCOR RUPST 02 Feb 2018
TMPO RUPSLB 06 Feb 2018
MDRN RUPSLB 07 Feb 2018
PADI RUPSLB 07 Feb 2018
LMAS RUPSLB 19 Feb 2018
META RUPSLB 19 Feb 2018
BJTM RUPST 20 Feb 2018
SCMA RUPSLB 20 Feb 2018
29 January 2018
Technical Analysis
29 January 2018
TLKM
TRADING BUYS1 4040 R1 4210 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 3870 R2 4380
Closing
Price 4150
Ulasan
MACD line dan signal line indikasi positif
Stochastics fast line & slow indikasi positif
Candle chart indikasi sinyal positif
RSI berada dalam area oversold
Harga berada dalam area lower band
Prediksi Trading range Rp 4040-Rp 4210
Entry Rp 4150, take Profit Rp 4210
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 19.07 Positif
MACD 10.07 Positif
True Strength Index (TSI) -28.58 Positif
Bollinger Band (Mid) 4186 Negatif
MA5 4064 Positif 4,000 4,200 4,400 4,600 4,800
Jul August September October November December 2018
TLKM Upward SlopingChannel 4,185.5 4,150 4,150 4,150 4,106.25 4,100 4,064 4,240 4,339.63 4,339.63 4,432.74 4,550 4,550 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 TLKM -Stochastic %D(6,3,3)= 22.90,Stochastic %K= 34.84,Overbought Level= 80.00,Oversold Level= 20.00
22.902 22.902 20 34.838 34.838 80 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 0.0 TLKM -MACD (5,3)= 0.70,Signal()= 15.05 0.696675 15.0476 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 TLKM -TSI(3,5,3)= -28.58,Volume()= 246,067,808.00 -28.5824 -43.7551 0.00000 246,067,808 TLKM -William's % R(14)= -30.30,Volume()= 246,067,808.00 -30.303 246,067,808
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
BBRI
TRADING BUYS1 3800 R1 3880 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 3720 R2 3960
Closing
Price 3850
Ulasan
MACD line dan signal line indikasi positif
Stochastics fast line & slow indikasi positif
Candle chart indikasi sinyal positif
RSI berada dalam area overbought
Harga berada dalam area upper band Prediksi Trading range Rp 3800-Rp 3960
Entry Rp 3850, take Profit Rp 3960
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 86.40 Positif
MACD 36.20 Positif
True Strength Index (TSI) 38.68 Positif
Bollinger Band (Mid) 3642 Positif
MA5 3804 Positif 2,800 3,000 3,200 3,400 3,600 3,800
Jul August September October November December 2018
BBRI Upward SlopingChannel
3,804 3,736.25 3,650.48 3,650.48 3,642 3,480 3,375.27 3,850 3,850 3,850 3,910.91 3,910.91 3,920 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BBRI -Stochastic %D(6,3,3)= 77.50,Stochastic %K= 69.61,Overbought Level= 80.00,Oversold Level= 20.00
69.6078 69.6078 20 77.4977 77.4977 80 -50.0 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 0.0 BBRI -MACD (5,3)= -27.35,Signal()= -29.89
-29.8853 -27.3473 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BBRI -TSI(3,5,3)= 38.68, Volume()= 135,628,304.00 38.6836 0.00000 47.0571 135,628,304
BBRI -William's % R(14)= -15.91,Volume()= 135,628,304.00 -15.9091
135,628,304
29 January 2018
Technical Analysis
29 January 2018
INDF
TRADING BUYS1 8000 R1 8100 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 7900 R2 8200
Closing
Price 8075
Ulasan
MACD line dan signal line indikasi negatif
Stochastics fast line & slow indikasi positif
Candle chart indikasi sinyal positif
RSI berada dalam area overbought
Harga berada dalam area upper band
Prediksi Trading range Rp 8000-Rp 8200
Entry Rp 8075, take Profit Rp 8200
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 89.45 Positif
MACD 31.94 Negatif
True Strength Index (TSI) 27.77 Positif
Bollinger Band (Mid) 7864 Positif
MA5 8070 Positif 6,800 7,200 7,600 8,000 8,400 8,800
Jul August September October November December 2018
INDF BroadeningWedge 8,070 8,015.63 7,863.75 7,850 7,383.97 6,833.82 6,833.82 8,075 8,075 8,075 8,125 9,036.67 9,036.67 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 INDF -Stochastic %D(6,3,3)= 80.96,
Stochastic %K= 72.73,Overbought Level= 80.00,Oversold Level= 20.00
72.7273 72.7273 20 80 80.9635 80.9635 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0 INDF -MACD (5,3)= -14.22,Signal()= -18.59
-18.5888 -14.2197 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 INDF -TSI(3,5,3)= 27.77, Volume()= 3,990,400.00 27.7683 0.00000 35.379 3,990,400 INDF -William's % R(14)= -13.33, Volume()= 3,990,400.00 -13.3333 3,990,400
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
EXCL
TRADING BUYS1 3050 R1 3180 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 2920 R2 3310
Closing
Price 3130
Ulasan
MACD line dan signal line indikasi positif
Stochastics fast line & slow indikasi positif
Candle chart indikasi sinyal positif
RSI berada dalam area netral
Harga berada dalam area upper band
Prediksi Trading range Rp 3050-Rp 3180
Entry Rp 3130, take Profit Rp 3180
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 28.65 Positif
MACD -9.59 Positif
True Strength Index (TSI) -16.54 Positif
Bollinger Band (Mid) 3114 Positif
MA5 3068 Positif 2,800 3,000 3,200 3,400 3,600 3,800 4,000
Jul August September October November December 2018
EXCL UpwardSlopingChannel 3,114 3,113.75 3,068 3,000 2,947.14 2,947.14 2,935.81 3,130 3,130 3,130 3,380 3,622.67 3,622.67 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 EXCL -Stochastic %D(6,3,3)= 28.71,Stochastic %K= 33.51,Overbought Level= 80.00,Oversold Level= 20.00
28.7074 28.7074 20 33.5067 33.5067 80 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 EXCL -MACD (5,3)= 3.27,Signal()= 12.06
3.2729 12.0581 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 EXCL -TSI(3,5,3)= -16.54,Volume()= 3,913,600.00
-16.5372 -22.0559 0.00000
3,913,600
EXCL -William's % R(14)= -65.79,Volume()= 3,913,600.00 -65.7895
3,913,600
29 January 2018
Technical Analysis
29 January 2018
INTP
TRADING BUYS1 21050 R1 22025 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 20075 R2 23000
Closing
Price 21700
Ulasan
MACD line dan signal line indikasi negatif
Stochastics fast line & slow indikasi positif
Candle chart indikasi sinyal positif
RSI berada dalam area oversold
Harga berada dalam area lower band
Prediksi Trading range Rp 21050-Rp 22025
Entry Rp 21700, take Profit Rp 22025
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 18.72 Positif
MACD -158.41 Negatif
True Strength Index (TSI) -38.16 Positif
Bollinger Band (Mid) 22489 Negatif
MA5 21475 Positif 17,000 18,000 19,000 20,000 21,000 22,000 23,000 24,000 25,000
Jul August September October November December 2018
INTP Upward SlopingChannel
21,993.8 21,700 21,700 21,700 21,525 21,475 19,919.5 22,488.8 22,800 22,800 23,000 25,475 25,475 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 INTP -Stochastic %D(6,3,3)= 15.73,Stochastic %K= 20.98,Overbought Level= 80.00,Oversold Level= 20.00
20 15.733 15.733 20.9804 20.9804 80 -400 -200 0 200 400 0 INTP -MACD (5,3)= 102.69,Signal()= 157.22
102.693 157.217 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 INTP -TSI(3,5,3)= -38.16,Volume()= 2,157,700.00
-38.1571 -40.861 0.00000
2,157,700
INTP -William's % R(14)= -61.39,Volume()= 2,157,700.00 -61.3861
2,157,700
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
BSDE
TRADING BUYS1 1720 R1 1800 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 1640 R2 1880
Closing
Price 1770
Ulasan
MACD line dan signal line indikasi positif
Stochastics fast line & slow indikasi positif
Candle chart indikasi sinyal positif
RSI berada dalam area overbought
Harga berada dalam area upper band
Prediksi Trading range Rp 1720-Rp 1800
Entry Rp 1770, take Profit Rp 1800
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 46.50 Positif
MACD 8.37 Positif
True Strength Index (TSI) 33.53 Positif
Bollinger Band (Mid) 1703 Positif
MA5 1717 Positif 1,400 1,500 1,600 1,700 1,800 1,900 2,000 2,100
Jul August September October November December 2018
BSDEDownward Sloping Channel
1,716 1,714.38 1,702.75 1,665 1,625.86 1,326.67 1,326.67 1,716 1,717 1,730 1,770 1,770 1,770 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BSDE-Stochastic %D(6,3,3)= 61.41,Stochastic %K= 80.15,Overbought Level= 80.00,Oversold Level= 20.00
61.4065 61.4065 20 80 80.1471 80.1471 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 18.0 0.0 BSDE-MACD (5,3)= -12.80,Signal()= -8.34
-12.7971 -8.34393 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 BSDE-TSI(3,5,3)= 33.53,Volume()= 35,359,400.00
21.3994 0.00000 33.5253
35,359,400
BSDE-William's % R(14)= -12.50,Volume()= 35,359,400.00 -12.5
35,359,400
29 January 2018
Trading View
29 January 2018
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec 26-01-18 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Buy 13100 13100 13325 12375 12850 13325 13800 Positif Positif Positif 14000 12700
LSIP Trading Buy 1320 1320 1355 1235 1295 1355 1415 Positif Positif Negatif 1460 1220
SGRO Trading Sell 2550 2550 2530 2530 2540 2550 2560 Positif Positif Positif 2590 2490
Mining
PTBA Trading Sell 3330 3330 3290 3210 3290 3370 3450 Negatif Negatif Positif 3390 2185
ADRO Trading Sell 2440 2440 2410 2350 2410 2470 2530 Negatif Negatif Positif 2480 1715
MEDC Trading Buy 1325 1325 1360 1250 1305 1360 1415 Positif Positif Positif 1380 840
INCO Trading Sell 3700 3700 3650 3530 3650 3770 3890 Negatif Negatif Positif 3690 2650
ANTM Trading Sell 855 855 830 830 850 870 890 Positif Positif Positif 870 600
TINS Trading Sell 1070 1070 1040 975 1040 1105 1170 Negatif Negatif Positif 1045 750
Basic Industry and Chemicals
WTON Trading Sell 620 620 610 585 610 635 660 Negatif Negatif Positif 625 464
SMGR Trading Sell 11600 11600 11250 10675 11250 11825 12400 Positif Positif Positif 11425 9325 INTP Trading Buy 21700 21700 22025 20075 21050 22025 23000 Positif Positif Positif 23400 19075
SMCB Trading Sell 900 900 895 885 895 905 915 Negatif Negatif Positif 930 800
Miscellaneous Industry
ASII Trading Sell 8625 8625 8500 8275 8500 8725 8950 Negatif Negatif Positif 8750 7975
GJTL Trading Sell 905 905 890 860 890 920 950 Positif Positif Positif 935 670
Consumer Goods Industry
INDF Trading Buy 8075 8075 8200 7900 8000 8100 8200 Positif Positif Positif 8125 7275
GGRM Trading Sell 84250 84250 83750 82875 83750 84625 85500 Negatif Negatif Negatif 86400 77500 UNVR Trading Buy 54550 54550 55225 53125 54175 55225 56275 Negatif Negatif Negatif 58100 50500
KLBF Trading Buy 1695 1695 1720 1640 1680 1720 1760 Negatif Negatif Negatif 1785 1640
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Buy 1770 1770 1800 1640 1720 1800 1880 Positif Positif Positif 1750 1580
PTPP Trading Sell 3210 3210 3190 3120 3190 3260 3330 Negatif Negatif Positif 3240 2360
WIKA Trading Sell 2110 2110 2080 1985 2080 2170 2260 Negatif Negatif Positif 2130 1490
ADHI Trading Sell 2340 2340 2310 2260 2310 2360 2410 Negatif Negatif Positif 2350 1740
WSKT Trading Sell 2840 2840 2820 2770 2820 2870 2920 Negatif Negatif Positif 2850 1880
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Sell 2630 2630 2590 2500 2590 2680 2770 Negatif Negatif Positif 2860 1625
JSMR Trading Buy 5725 5725 5825 5475 5650 5825 6000 Positif Positif Negatif 6600 5700
ISAT Trading Buy 5750 5750 5925 5550 5675 5800 5925 Positif Positif Positif 6600 4660
TLKM Trading Buy 4150 4150 4210 3870 4040 4210 4380 Positif Positif Positif 4460 3920
Finance
BMRI Trading Sell 8200 8200 8125 8000 8125 8250 8375 Negatif Negatif Positif 8300 7300
BBRI Trading Buy 3850 3850 3960 3720 3800 3880 3960 Positif Positif Positif 3920 3350
BBNI Trading Buy 9600 9600 9800 9425 9550 9675 9800 Negatif Negatif Positif 10000 8750
BBCA Trading Buy 22700 22700 23175 22200 22525 22850 23175 Positif Positif Positif 22750 20850
BBTN Trading Buy 3600 3600 3670 3550 3590 3630 3670 Negatif Negatif Negatif 3700 3320
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Sell 39650 39650 39375 38775 39375 39975 40575 Negatif Negatif Negatif 40500 31700