Research Department ‐ email : valburyriset@bloomberg.net
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
\
IHSG tengah menguji level support di 5725, yang merupakan tahan solid sejak Mei. Jika level support ini mampu dipertahankan, maka menjadi peluang up reversal bagi IHSG yang akan menguji resistance level di 6088. Sebaliknya, perlu untuk di waspadai jika IHSG tembus
level 5725, maka akan menguji support level 5475.
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 5821.812 -0.521 8,238.750 7,881.177
LQ-45 909.178 +1.887 3,059.154 4,610.271
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pekan lalu bursa saham Asia dan Eropa cenderung berada dalam tekanan. Isu perang dagang global menurunkan prospek pertumbuhan ekonomi global, sehingga membebani bursa saham dunia. Investor concern pada prospek perdagangan global menyusul eskalasi perang retorika Amerika Serikat (AS) yang mengawali kebijakan proteksionisme dengan negara mitra dagangnya yang dikenai tarif impor AS. Cina, Kanada, Meksiko, Uni Eropa, Rusia, India dan Turki melakukan aksi balas tarif impor terhadap produk AS. Di sisi lain pertemuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dengan presiden Cina Xi Jinping disebutkan mencapai kesepahaman tentang denuklirisasi.
Pada Jumat (22/6) bursa saham Asia mixed. Sebagian bursa Asia melemah, kecuali Cina, Hongkong, Thailand, Malaysia, Korea Selatan. Koreksi di bursa Jepang karena apresiasi Yen, mengabaikan laju inflasi Mei 2018 sebesar 0,7% YoY dari periode sebelumnya 0,6% dan data PMI Manufacturing preliminari Juni yang naik ke level 53,1 dari 52,8. Sedang bursa saham Eropa tentatif menguat Jumat lalu, ditopang data PMI Services Jerman yang lebih tinggi dari ekspektasi analis. Data PMI composite Jerman pada Juni 2018 preliminari naik ke level 54,2 dari 53,4 dan PMI Services naik ke 53,9 dari 52,1. Sentimen lain, pejabat AS mencoba memulai lagi pembicaraan dagang dengan Cina sebelum tarif impor Trump mulai berlaku bulan depan. Investor juga mencermati pertemuan OPEC-non OPEC 22-23 Juni 2018 yang membahas prospek peningkatan produksi minyak mentah, meski Iran bersikap oposisi.
Bursa saham Indonesia pada Rabu (20/6) terkoreksi signifikan setelah libur panjang Lebaran. Pasar tampaknya melakukan penyesuaian atas peristiwa ekonomi dan politik selama libur panjang, yaitu kenaikan Fed Fund Rate (FFR) sebesar 25 bps menjadi 1,75%-2% pada FOMC 13 Juni 2018. Sementara rapat European Central Bank (ECB) pada 14 Juni 2018 memutuskan untuk melanjutkan program pembelian aset bulanan sebesar € 30 miliar hingga akhir September 2018. Bursa saham domestik kehilangan moentum positif KTT AS-Korea Utara 12 Juni 2018.
Tekanan di bursa domestik berlanjut hingga Jumat (22/6). IHSG ditutup melemah 0,009% ke level 5821,812. Investor asing mencatatkan net sell Rp 969,60 miliar. Selain faktor eksternal, yaitu kenaikan Fed Fund Rate (FFR) dan perang dagang global, investor domestik juga concern pada depresiasi nilai rupiah yang mendekati Rp 14.100/USD pada Jumat (22/6) serta Bank Indonesia (BI) yang membuka peluang menaikkan BI 7D RRR lanjutan dari saat ini 4,75% pada Rapat Dewan Gubernur BI 27-28 Juni. Tren kenaikan suku bunga dapat menurunkan daya tarik investasi di pasar modal. Pekan lalu IHSG terkoreksi 2,9%.
Pekan ini investor akan mencerna hasil pertemuan OPEC - non OPEC dan rilis catatan Dewan Gubernur Bank of Japan (BoJ) dari rapat 15 Juni. Pasar juga mencermati forum diskusi presiden The Fed dari Dallas, Boston dan St. Louis pada pekan ini serta pertemuan Gubernur ECB pada 28 Juni 2018 di Frankfurt. Sementara investor domestik fokus pada RDG BI tentang kebijakan moneter BI yaitu prospek kenaikan BI 7D RRR dan relaksasi Loan To Value (LTV) untuk perumahan.
Pemerintah menurunkan tarif pajak penghasilan final Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari 1% menjadi 0,5%. Regulasi tersebut juga mengatur jangka waktu pengenaan tarif pajak penghasilan final di mana wajib pajak orang pribadi selama 7 tahun; wajib pajak badan berbentuk koperasi, persekutuan komanditer atau firma selama 4 tahun; dan wajib pajak badan berbentuk perseroan terbatas selama 3 tahun. Tujuan peraturan ini mendorong pelaku UMKM untuk berperan aktif dalam kegiatan ekonomi formal dengan kemudahan pembayaran pajak dan tarif yang lebih baik.
Bank Indonesia (BI) perkirakan tekanan dolar AS terhadap nilai tukar rupiah dan mata uang negara lain diproyeksikan terus terjadi hingga akhir 2018. Namun demikian, BI akan menjaga nilai rupiah tidak kembali melemah ke level yang jauh dari nilai fundamentalnya. Sementara, penyebab pelemahan rupiah disebabkan perbaikan data ekonomi AS, kian sengitnya perang dagang antara AS dan Cina, isu stabilitas geopolitik, serta ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga The Federal Reserve hingga empat kali tahun ini.
Dipihak lainnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai tidak perlu terlalu risau dengan ancaman perang dagang antara negara-negara besar. Menurut Darmin, Indonesia justru perlu fokus untuk membenahi defisit neraca perdagangan yang terjadi sepanjang 2018. Perang dagang bisa berimbas positif dan negatif. Indonesia akan lebih banyak menyiapkan urusannya sendiri.
Dari AS, Trump menyatakan bahwa Korea Utara masih merupakan bahaya luar biasa bagi Amerika. Trump memperpanjang satu tahun lagi apa yang disebut keadaan darurat nasional sehubungan dengan Korea Utara yang punya senjata nuklir, dan memerintahkan kembali berbagai sanksi ekonomi atas Korea Utara. Karena AS tidak melihat Korea Utara telah mengambil langkah apapun ke arah denuklirisasi, dan bahwa perundingan terinci tentang hal itu belum dimulai.
Selain itu, kebijakan Trump yang mengenakan tarif baru ternyata memukul daya beli konsumen dan perusahaan AS. Sengketa perdagangan meningkat pekan ini setelah Trump meminta perwakilan perdagangan AS untuk mengidentifikasi tambahan barang senilai USD200 miliar barang Cina dengan tambahan tarif 10%. Trump mencoba untuk mengurangi defisit perdagangan AS dengan Cina dan meningkatkan perlindungan kekayaan intelektual.
Dengan mempertimbangkan faktor di atas, diperkirakan IHSG kembali dibayangi tekanan menyusul kekhawatiran pelemahan rupiah dan kenaikan suku bunga serta sengketa perdagangan AS dan Cina. Namun, demikian pola pergerakan IHSG mixed pada pekan ini.
Weekly Report
25 June 2018
• Integrasi PGAS dan Pertagas masih tahap finalisasi • Waskita Toll Road tawarkan pengelolaan jalan tol • TLKM tanam modal USD 2 juta di Roambee • BBCA akan rampungkan akuisisi bank kecil • MAYA tingkatkan modal
• Produksi batu bara DOID pada Mei 2018 naik 12% MoM % 5,7% YoY • ARII tingkatkan ekspor batubara 4 kali lipat
• Penjualan batu bara ARII 5M18 naik 58% YoY, produksi naik 109% • ARII targetkan produksi tahun 2018 naik 7,5 kali dari realisasi 2017 • PTIS raih kontrak kerja baru Rp 121 miliar selama 3 tahun
• GDST & JPRS akan merger, rasio 1:1,34 untuk 1 saham JPRS • CTTH bukukan pesanan 68% dari target
• ATIC akan PUT HMETD rasio 1000 : 298.666 • TOWR akan stock split rasio 1:5
• RUPS PICO setujui bagi dividen tahun 2017 sebesar Rp 2/saham • SCBD incar pendapatan Rp1,15 triliun, cari landbank CDB baru • Anak usaha SCBD urus ijin & pembiayaan proyek Signature Tower • SCBD kaji ulang pembiayaan proyek Signature Tower
• SCBD alokasikan capex tahun 2018 sebesar Rp 100-160 miliar • MIDI anggarkan capex tahun 2018 sebesar Rp 500 miliar • MIDI prediksi penjualan melonjak hingga akhir pekan ini
Daily News
25 June 2018
Proses integrasi Perusahaan Gas Negara (PGAS) dan Pertamina Gas masih terus disiapkan sehingga finalisasi transaksi integrasi kedua perusahaan ke dalam sub holding gas BUMN minyak dan gas bumi pada 29 Juni 2018. PGAS masih menunggu untuk memutuskan skema proses integrasi dengan Pertagas.
Waskita Toll Road, anak usaha Waskita Karya (WSKT), membuka peluang pengelolaan sejumlah konsesi jalan tol miliknya yang akan beroperasi dalam waktu dekat untuk dioperasikan oleh badan usaha lain. Rencana tender pengelolaan jalan tol kepada vendor tersebut lebih efisien untuk kelanjutan bisnis daripada swakelola. Dengan menyerahkan kepada vendor, Waskita selaku pemilik konsesi akan memberi fee kepada vendor dalam bentuk kontrak pengelolaan. Sarana Menara Infrastructure (TOWR) akan melakukan pemecahan nilai saham (stock split) dengan rasio 1:5 dari nilai nominal semula Rp 50 per saham menjadi Rp 10 per saham. Rencana itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 9 Mei 2018. Perdagangan saham dengan nilai nominal lama yaitu Rp 50 di pasar reguler dan pasar negosiasi berakhir pada 27 Juni 2018. Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru yaitu Rp 10 akan dimulai pada 28 Juni 2018 di pasar reguler maupun pasar negosiasi. Sedangkan awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai jatuh pada 3 Juli 2018.
Bank Central Asia (BBCA) akan segera menyelesaikan rencana akuisisi bank kecil. Kepastian terkait bank yang diakuisisi tersebut akan diumumkan dalam tiga bulan mendatang. BBCA menyiapkan alokasi dana sekitar Rp 4,5 triliun untuk keperluan penambahan modal anak usaha. Selain untuk anak usaha eksisiting, anggaran Rp 4,5 triliun tersebut juga merupakan alokasi kebutuhan rencana akuisisi bank. Bank Mayapada Internasional (MAYA) berencana menerbitkan 910,9 juta saham baru seri B melalui rights issue dalam waktu dekat. Proses penambahan modal tersebut mengambil porsi 14,29% dari jumlah modal disetor dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Rencana ini merupakan upaya penguatan struktur permodalan untuk meningkatkan kegiatan usaha, kinerja perseroan, dan daya saing dalam industri perbankan. Dana yang akan diterima melalui rights issue senilai Rp 2 triliun dan tidak akan mengubah susunan pemegang saham eksisting. Produksi batu bara Delta Dunia (DOID) dan anak usaha pada Mei 2018 mencapai 3,7 juta ton atau naik 12% MoM dari bulan April 2018 yang sebanyak 3,3 juta ton. Produksi batu bara bulan Mei 2018 itu naik 5,7% YoY dari bulan Mei 2017 yang sebanyak 3,5 juta ton. Sepanjang Januari-Mei 2018 produksi batu bara mencapai 16,7 juta ton atau turun 2,9% YoY dari 17,2 juta ton pada periode Januari-Mei 2017. Overburden removal pada Mei 2018 sebesar 31,4 juta ton batu bara atau lebih tinggi dari bulan April sebesar 29,1 juta meter kubik maupun dari Mei 2017 yang sebesar 38,7 juta meter kubik. Sedangkan stripping ratio pada Mei 2018 sebesar 8,4x dari 8,7x di April 2018 dan 3,5x di Mei 2017. Jika iklim mendukung, perseroan mengekspektasikan peningkatan produksi lebih jauh ke depan sesuai dengan peningkatan kapasitas yang direncanakan.
Atlas Resources (ARII) berencana memacu ekspor batubara pada 2018 sejumlah 400.000 ton dari realisasi tahun lalu 100.000 ton.
Penjualan batu bara Atlas Resources (ARII) sepanjang Januari hingga Mei 2018 tumbuh 58% YoY mencapai 275.420 ton naik dibanding tahun 2017 sebanyak 174.224 ton. Kontribusi terbesar didominasi penjualan dari Hub Mutara, yakni sebanyak 223.067 ton dan sisanya sebanyak 43.353 ton dari penjualan Hub Kukar. Penjualan Hub Mutara naik signifikan sebesar 105% dari sebelumnya 113.256 ton pada tahun 2017. Sedangkan penjualan Hub Kukar menurun dari yang sebelumnya 60.968 ton per Mei 2017 menjadi 43.353 ton pada tahun 2018. ARII mencatatkan peningkatan produksi sebesar 109% menjadi 437.140 ton
per Mei 2018 dibanding tahun 2016 sebesar 208.340 ton. Hub Mutara memiliki luas 41.641 hektar, sedang Hub Kukar seluas 14.864 ha. Pada periode Januari - Mei 2018, pasar lokal ARII sebesar 65% sedangkan 35% ekspor ke India. Saat ini pasar lokal ARII mencapai 84%, sedangkan ekspor ke Korea dan China masing-masing 8%.
Atlas Resources (ARII) menargetkan peningkatan produksi tahun 2018 mencapai 2,2 juta ton batu bara, naik hingga 7,5 kali lipat dibanding realisasi tahun 2017. Salah satu langkah peningkatan produksi ialah membuka dan mempercepat lokasi tambang baru PT Banyan Koalindo Lestari (BKL) yang masih dalam kawasan HUB Mutara. Tahun 2017 perseroan fokus pengerjaan infrastruktur dan konsolidasi, supaya tahun 2018 dan 5 tahun ke depan produksinya bisa maksimal.
Indo Straits (PTIS) meraih kontrak kerja baru senilai Rp 121 Miliar dari perusahaan minyak dan gas nasional yang berlokasi di Kalimantan. Kontrak kerja baru itu berjangka waktu 3 tahun dimulai sejak 1 Juli 2018 - 31 Juni 2021. Ruang lingkup kontrak kerja yang diterima yaitu untuk pengadaan crane barge untuk dredging, lifting dan additional work. Perusahaan modal ventura milik Telekomunikasi Indonesia (TLKM), MDI Ventures, memberikan pendanaan senilai USD 2 juta kepada Roambee. Roambee adalah perusahaan rintisan yang mengembangkan teknologi internet of things (IoT) dalam bidang logistik yang berkedudukan di Silicon Valley, AS. Roambee didorong berekspansi ke pasar Indonesia dan Asia Tenggara untuk berkolaborasi memperkuat lini bisnis logistik Grup Telkom.
Gunawan Dianjaya Steel (GDST) dan Jaya Pari Steel (JPRS) segera melakukan penggabungan usaha (merger). Manajemen GDST dan JRPS bersama-sama akan menggabungkan JRPS ke dalam GDST mulai 16 Agustus 2018. Pasca efektifnya merger, GDST selaku
perusahaan penerima penggabungan (surviving company) akan tetap
berdiri sebagai badan hukum dan JPRS selaku perusahaan yang
bergabung (merging company) akan bubar demi hukum. GDST
sebagai perusahaan penerima penggabungan akan menerbitkan saham baru yang ada di portepel kepada setiap pemegang saham JPRS yang menggabungkan diri dengan menggunakan rasio konversi saham. Berdasarkan hasil penilaian nilai pasar wajar oleh penilai independen, nilai per saham atau harga wajar GDST dan JPRS masing-masing ialah sebesar Rp 288 dan Rp 385. Rasio konversi saham untuk 1 saham JPRS ditetapkan sebesar 1,34 (rasio 1: 1,34). Pada saat merger efektif, pemegang saham JPRS akan menerima saham dalam perusahaan hasil penggabungan (GDST) sebesar 1,34 saham untuk setiap 1 (satu) saham JPRS yang dimiliki sebelum merger efektif. Setiap pemegang saham yang tidak menyetujui rencana merger tersebut dapat meminta GDST atau JPRS untuk membeli saham sesuai dengan harga wajar. Pemegang saham GDST yang berhak untuk meminta sahamnya dibeli kembali ialah yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham GDST dan JPRS pada 23 Juli 2018, yakni satu hari sebelum tanggal pemanggilan RUPSLB. Merger akan resmi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan RUPSLB GDST dan JPRS pada 16 Agustus 2018. Sementara periode pernyataan kehendak untuk menjual saham bagi pemegang saham publik GDST dan JPRS yang tidak setuju diperkirakan berlangsung mulai 16 Agustus - 30 Agustus 2018. Tanggal efektif penggabungan usaha diperkirakan pada 3 September 2018. Pembayaran untuk saham publik yang dijual akan dilakukan pada 4 September 2018, bersamaan dengan pencatatan saham tambahan hasil penggabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Citatah (CTTH) telah membukukan pesanan senilai Rp 204 miliar hingga Mei 2018 atau sebanyak 68% dari total target yang ditetapkan pada tahun ini. Proyeksi penjualan pada 2018 senilai Rp 300 miliar sedangkan total pesanan hingga Mei 2018 sudah mencapai Rp 204 miliar.
Daily News
25 June 2018
Terbatas I dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Setiap pemilik 1.000 saham akan mendapat 298.666 HMETD (rasio 1000 : 298.666). ATIC juga memberi sweetener, dimana setiap pemegang 1 HMETD berhak untuk membeli 1 unit Obligasi Konversi (1 : 1) dengan harga pelaksanaan Rp 1 setiap unit. ATIC menawarkan harga konversi obligasi sebesar Rp 1.400 per saham dan memiliki tingkat suku bunga 5% per tahun. Dengan aksi korporasi ini, Anabatic akan memperoleh dana sebanyak Rp 560 miliar. Dana ini akan digunakan untuk membayar utang kepada 6 kreditur yang akan jatuh tempo Juli hingga November 2018. Total utang perseroan sebanyak Rp 136,2 miliar. Sedangkan dana hasil PUT I sebesar 20% akan digunakan untuk mengembangkan bisnis atau usaha baru diantaranya menyediakan jasa konsultasi sistem jasa keamanan berbasis desktop dan Android, menyediakan produk pembayaran berbasis QR Core dan bisnis lainnya yang bergerak di bidang teknologi
informasi, outsourcing serta pembayaran. Selain itu ATIC akan
mengakuisisi perusahaan yang berkaitan dengan sistem pembayaran dan pengiriman uang di dalam negeri maupun di luar negeri. PT Artha Investama Jaya selaku pemegang saham pengendali, tidak akan melaksanakan haknya. Sementara pemilik saham lainnya, yaitu TIS Inc akan melaksanakan haknya secara penuh dengan membeli 72% obligasi konversi atau setara 1,35 juta lembar. Setelah pelaksanaan HMETD, komposisi kepemilikan saham ATIC akan berubah. PT Arha Investama Jaya akan menguasai 29,20% setara 664.387.148 sajam dari sebelumnya 35,42% 664.387.148. TIS Inc akan menguasai 40,66% saham setara dengan 925.001.240 saham dari sebelumnya 28% setara 525.000.000 saham. Sisanya dikuasai oleh Handoko Anindya Tanuadji sebanyak 10,40% saham dari sebelumnya hanya 12,62% dan PT Sam Investama sebanyak 5,27%.
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPS) Pelangi Indah Canindo (PICO) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar 10% dari laba bersih tahun buku 2017 atau sekitar total Rp 1,68 miliar kepada pemegang saham setara Rp 2 per saham. Nilai dividen itu lebih rendah dari sebelumnya sebesar Rp 5 per saham, sebab sebagian laba akan digunakan untuk ekspansi peningkatan kapasitas produksi. Perusahaan saat ini tengah menuntaskan pembangunan pabrik dan peningkatan kapasitas untuk printing dan drum. Ekspansi ini akan meningkatkan kapasitas produksi mencapai dua kali lipat dari saat ini dan akan beroperasi pada kuartal IV 2018. RUPS juga menyetujui penjaminan lebih dari 50% atau seluruh kekayaan bersih perusahaan dan anak perusahaan dalam rangka pinjaman atas fasilitas yang akan diterima oleh perusahaan dari bank, perusahaan modal ventura, perusahaan pembiayaan, lembaga keuangan, pembiayaan infrastruktur atau masyarakat.
Danayasa Arthatama (SCBD) menargetkan pendapatan tahun ini dapat meningkat 10,6% YoY menjadi Rp 1,15 triliun. Target untuk masing-masing sektor tahun ini yakni real estate Rp 510,9 miliar, hotel Rp 382,4 miliar, dan jasa telekomunikasi Rp 223,8 miliar. Sementara itu, laba tahun ini diperkirakan cenderung stagnan.
Danayasa Arthatama (SCBD) melalui anak usaha yaitu PT Grahamas Adisentosa, pengembang Kawasan Sudirman Central Business District (SCBD), tengah mengurus perizinan dan pembiayaan untuk menggarap proyek gedung tertinggi di Indonesia bertajuk Signature Tower. Saat ini proses perizinan masih terus berjalan sekaligus mengkaji ulang skema pendanaannya. Tahap konstruksi Signature Tower membutuhkan investasi sekitar USD 1,7 miliar untuk bangunan. Awalnya Grahamas berencana memulai tahap konstruksi pada tahun 2018, tapi perlu pengkajian ulang terkait soal pendanaan. Kini tidak hanya sindikasi perbankan, perusahaan juga membuka opsi aksi korporasi di pasar modal maupun skema lainnya. Apabila semuanya berjalan lancar, maka proyek setinggi 638 meter dengan 111 lantai itu akan selesai dalam 5-6 tahun. Selain menuntaskan masalah perizinan dan pembiayaan, SCBD tengah mengincar mitra strategis untuk mengelola proyek yang dirancang oleh Smallwood, Reynolds, Stewart,
Stewart and Associates Inc. Keputusan mengkaji ulang mengenai
Signature Tower itu agar proyek tersebut lebih feasible secara bisnis.
Danayasa Arthatama (SCBD) tengah mencari cadangan lahan (landbank) untuk pengembangan central business district baru untuk dikembangkan menjadi kawasan perkantoran. Perseroan tengah mencari lahan di Jabodetabek yang potensial untuk dikembangkan. Luasnya kurang lebih sama dengan SCBD, yakni sekitar 45 hektar. Tahun 2018 Danayasa Arthatama belum memasukkan dana investasi akuisisi lahan baru ke belanja modal. Pada tahun 2018 alokasi dana belanja modal SCBD sebesar Rp 100 miliar - Rp 160 miliar.
Midi Utama Indonesia (MIDI) menganggarkan senilai Rp 500 miliar
untuk belanja modal atau capital expenditure (capex). Anggaran
tersebut untuk membuka 100 unit gerai Alfamidi dan perpanjangan biaya sewa serta renovasi gedung. MIDI menargetkan penjualan tahun 2018 dobel digit. Pertimbangan sektor ritel yang sedang melambat membuat Midi Utama tidak berani terlalu agresif dalam mengejar target penjualan.
Midi Utama Indonesia (MIDI) memprediksi peningkatan penjualan masih akan melonjak sampai akhir pekan ini seiring dengan berakhirnya masa libur Lebaran. Permintaan produk ritel akan menyurut seiring usainya libur Lebaran, sebab tren pembelian produk sudah meningkat sejak awal Ramadan hingga Lebaran. Setelah itu kembali menurun dan normal kembali. Produk yang mengalami lonjakan permintaan cukup tinggi selama Lebaran di wilayah mudik adalah biskuit, sirup, minuman, kurma dan gula. Sedangkan
permintaan produk non-food cenderung mengalami stagnasi. Kinerja
seluruh gerai MIDI di daerah tujuan mudik sudah meningkat sejak awal puasa dengan pertumbuhan rata-rata sekitar 10%. Perseroan memperkirakan toko-toko di beberapa daerah tujuan mudik seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur mengalami lonjakan tinggi. Gerai-gerai di daerah yang ditinggal mudik memang cenderung sepi, seperti di Jakarta. Sedangkan performa gerai-gerai di daerah yang tidak merayakan Lebaran, seperti Manado cenderung stabil.
PT Mahkota Group berencana melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) sebanyak-banyaknya 703.688.000 saham Biasa Atas Nama atau sebanyak-banyaknya 20% dari total Modal Ditempatkan Dan Disetor Penuh setelah pelaksanaan IPO. Saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham ini akan ditawarkan dengan kisaran harga Rp 200 – Rp 250 per saham. Dana hasil IPO ini nantinya sekitar 60% akan digunakan untuk pengembangan industri hilir melalui investasi ke Entitas Anak PT Mutiara Unggul Lestari (MUL Entitas Anak Perseroan), yaitu PT lntan Sejati Andalan (ISA Entitas Anak MUL) yang akan digunakan untuk pembangunan pabrik Refinery dan Kernel Crushing Plant yang berlokasi di jalan Duri Dumai, Desa Bathin Sobanga, Kabupaten Bengkalis, Propinsi Riau. Sisanya sekitar 40% akan digunakan untuk modal kerja ke Entitas Anak, yaitu PT Mutiara Unggul Lestari, PT Berlian lnti Mekar dan PT lntan Sejati Andalan. Pembangunan pabrik Refinery dan Kernel Crushing Plant tersebut membutuhkan waktu 8 bulan, terhitung 3 bulan sejak Perseroan menerima dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham. Tujuan pembangunan pabrik Refinery dan Kernel Crushing Plant ini untuk memberi nilai tambah bagi Perseroan, dimana Perseroan dapat melakukan sistem pemumian yang dapat menghasilkan produk turunan olein (minyak makan) dan sterin (bahan baku margarin dan oleochemical) serta produk turunan lainnya. Panin Sekuritas (PANS) bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi dalam Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan yang akan dilaksanakan pada awal Juli 2018. Rencana ini diharapkan akan memperoleh pernyataan efektif pada 29 Juni 2018, sehingga Masa Penawaran Umum dapat dilaksanakan pada 3 -9 Juli 2018. Saham perusahaan diharapkan dapat dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 12 Juli 2018.
Market Data
25 June 2018
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change (IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 68.72 0.14 TLKM (US) 26 3,599 -116
Natural Gas (US$)/mmBtu 2.92 -0.02 ANTM (GR) 0.05 558 0
Gold (US$)/Ounce 1271.12 1.71
Nickel (US$)/MT 15265.00 275.00
Tin (US$)/MT 20400.00 -100.00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 114.05 51.65
Coal (RB) (US$)/MT* 104.40 41.04
CPO (ROTH) (US$)/MT 645.00 10.00
CPO (MYR)/MT 2253.50 6.00
Rubber (MYR/Kg) 665.00 4.50
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 1050.00 0.00
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X) Market Cap Country Indices Price
%Day %YTD 2018E 2019F 2016E 2017F (USD Bn)
USA DOW JONES INDUS. 24580.89 0.49 -0.56 16.13 14.83 3.74 3.46 6,809.1
USA NASDAQ COMPOSITE 7692.82 -0.26 11.44 23.25 20.14 4.51 4.07 12,040.9
ENGLAND FTSE 100 INDEX 7682.27 1.67 -0.07 13.89 13.05 1.82 1.75 1,834.8
CHINA SHANGHAI SE A SH 3026.62 0.48 -12.61 11.48 10.11 1.36 1.24 4,596.5
CHINA SHENZHEN SE A SH 1670.15 1.21 -15.92 17.83 14.56 2.42 2.14 3,107.3
HONG KONG HANG SENG INDEX 29338.70 0.15 -1.94 11.55 10.44 1.27 1.18 2,439.3
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5821.81 -0.01 -8.40 14.82 13.27 2.23 2.03 465.6
JAPAN NIKKEI 225 22516.83 -0.78 -1.09 16.35 14.29 1.70 1.57 3,496.2
MALAYSIA KLCI 1694.15 0.11 -5.71 16.29 15.25 1.68 1.59 265.1
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3287.40 -0.38 -3.39 13.06 12.02 1.14 1.09 408.7
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 14,086.00 -16.00 1000 IDR/ USD 0.07 0.0001
EUR/IDR 16,425.68 -10.78 EUR / USD 1.17 0.0010
JPY/IDR 128.12 0.29 JPY / USD 0.01 0.0000
SGD/IDR 10,362.69 -25.40 SGD / USD 0.74 -0.0004
AUD/IDR 10,477.17 15.21 AUD / USD 0.74 -0.0002
GBP/IDR 18,680.85 -63.02 GBP / USD 1.33 0.0001
CNY/IDR 2,165.34 -1.44 CNY / USD 0.15 -0.0003
MYR/IDR 3,519.56 8.01 MYR / USD 0.25 0.0008
KRW/IDR 12.72 0.05 100 KRW / USD 0.09 0.0004
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 2.00 JIBOR (IDR) Indonesia 6.86
BI 7-Day Repo Rate (%) Indonesia 4.75 LIBOR (GBP) England 0.51
ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.05
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.05
PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 4.15
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
IDR AVERAGE DEPOSIT
Description May-18 April-18 Description Rate (%)
Inflation YTD % 1.30 1.09 1M 5.62
Inflation YOY % 3.23 3.41 3M 5.78
Inflation MOM % 0.21 0.10 6M 5.77
Foreign Reserve (USD) 122.90 Bn 124.86 Bn 12M 5.71246
Market Data
25 June 2018
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
25 Jun Indonesia Motorcycle Sales --
25 Jun Indonesia Local Auto Sales --
25 Jun Indonesia Total Imports YoY --
25 Jun Indonesia Total Exports YoY --
25 Jun Indonesia Trade Balance --
25 Jun US New Home Sales Naik menjadi 670 ribu dari 662 ribu
25 Jun US New Home Sales MoM Naik menjadi 1.2% dari -1.5%
27 Jun US Durable Goods Orders --
27 Jun US Advance Goods Trade Balance Naik menjadi -$67.3 Bn dari -$68.2 Bn
27 Jun US Retail Inventories MoM --
27 Jun US Wholesale Inventories MoM --
27 Jun US Pending Home Sales MoM Naik menjadi 1.0% dari -1.3%
27 Jun US Pending Home Sales YoY --
28 Jun US GDP Annualized QoQ Tetap 2.2%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
BBCA IJ 21925 3.66 16.97 INKP IJ 19250 -3.87 -3.80 BBRI IJ 2980 2.41 7.67 HMSP IJ 3400 -0.87 -3.13 BDMN IJ 6400 6.67 3.40 ASII IJ 6600 -1.12 -2.72 DSSA IJ 25200 20.00 2.90 TLKM IJ 3580 -0.83 -2.71 KLBF IJ 1310 4.80 2.52 ADRO IJ 1930 -3.98 -2.30 BYAN IJ 12000 5.73 1.94 CPIN IJ 3620 -3.47 -1.91 BNLI IJ 580 12.62 1.62 MIKA IJ 1825 -7.36 -1.89 ICBP IJ 8400 1.82 1.57 INTP IJ 14150 -3.74 -1.82 BTPN IJ 4040 7.45 1.45 MYOR IJ 2970 -2.94 -1.81 CTRA IJ 1100 7.84 1.33 GGRM IJ 66525 -1.52 -1.77
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price (IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter Panca Mitra
Multiperdana
Agriculture 800-1100 857.14 28 – 31 May 2018 TBA RHB Sekuritas, Danareksa Sekuritas
Jaya Bersama Indo Trade & Service Restaurant
1550-1950 403.80 04 - 05 Jun 2018 TBA CGS-CIMB Sekuritas,
Danareksa Sekuritas,
Trimuda Nuansa Citra Courier & Cargo
Logistic
150.00 200.00 04 - 05 Jun 2018 28 Jun 2018 Jasa Utama Capital
MAP Aktif Adiperkasa Trade & Service 2000-2400 550.00 21 - 22 Jun 2018 28 Jun 2018 Indo Premier Sekuritas
Transcoal Pacific Logistic &
Transportation
110-150 1500.00 25 – 26 Jun 2018 02 Jul 2018 Jasa Utama Capital
Indonesia Kendaraan Terminal
Trade & Service 1610-2250 561.10 03 – 04 Jul 2018 10 Jul 2018 Bahana Sekuritas
Mandiri Sekuritas Batavia Prosperindo
Trans
Transportation Service
25 June 2018
Corporate Info
25 June 2018
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
BRAM 400.00 Cash Dividend 22 Jun 2018 25 Jun 2018 27 Jun 2018 28 Jun 2018
FISH 40.00 Cash Dividend 22 Jun 2018 25 Jun 2018 27 Jun 2018 06 Jul 2018
GEMA 25.00 Cash Dividend 22 Jun 2018 25 Jun 2018 27 Jun 2018 06 Jul 2018
IPCM 6.75 Cash Dividend 22 Jun 2018 25 Jun 2018 27 Jun 2018 06 Jul 2018
JKON 5.80 Cash Dividend 25 Jun 2018 26 Jun 2018 28 Jun 2018 20 Jul 2018
JRPT 26.00 Cash Dividend 25 Jun 2018 26 Jun 2018 28 Jun 2018 06 Jul 2018
MTDL 10.00 Cash Dividend 25 Jun 2018 26 Jun 2018 28 Jun 2018 16 Jul 2018
SMRA 5.00 Cash Dividend 25 Jun 2018 26 Jun 2018 28 Jun 2018 06 Jul 2018
SSIA 20.00 Cash Dividend 25 Jun 2018 26 Jun 2018 28 Jun 2018 06 Jul 2018
TIFA 6.00 Cash Dividend 25 Jun 2018 26 Jun 2018 28 Jun 2018 11 Jul 2018
ASDM 69.00 Cash Dividend 26 Jun 2018 27 Jun 2018 29 Jun 2018 11 Jul 2018
BRPT $0.00 Cash Dividend 26 Jun 2018 27 Jun 2018 29 Jun 2018 18 Jul 2018
DPNS 3.00 Cash Dividend 26 Jun 2018 27 Jun 2018 29 Jun 2018 20 Jul 2018
LPGI 245.00 Cash Dividend 26 Jun 2018 27 Jun 2018 29 Jun 2018 19 Jul 2018
PBID 43.00 Cash Dividend 26 Jun 2018 27 Jun 2018 29 Jun 2018 11 Jul 2018
SMMA 1.00 Cash Dividend 26 Jun 2018 27 Jun 2018 29 Jun 2018 06 Jul 2018
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
BKSW Rights Issue 10000 :2228 250.00 30 May 2018 31 May 2018 07 Jun – 25 Jun 2018
BABP Rights Issue 9 :2 100.00 06 Jun 2018 07 Jun 2018 22 Jun - 05 Jul 2018
BULL Rights Issue 2 :1 140.00 07 Jun 2018 08 Jun 2018 25 Jun - 29 Jun 2018
ATIC Rights Issue 1000:298666 1.00 22 Jun 2018 25 Jun 2018 29 Jun - 05 Jul 2018
BLTZ Stock Split 1:2 -- 22 Jun 2018 25 Jun 2018 25 Jun 2018
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
AHAP RUPST 25 Jun 2018
CASA RUPST 25 Jun 2018
EMTK RUPST 25 Jun 2018
JTPE RUPST 25 Jun 2018
KONI RUPST 25 Jun 2018
LRNA RUPST 25 Jun 2018
MERK RUPST/LB 25 Jun 2018
MGNA RUPST 25 Jun 2018
SCMA RUPST 25 Jun 2018
SDMU RUPST 25 Jun 2018
STAR RUPST/LB 25 Jun 2018
UNIT RUPST/LB 25 Jun 2018
VICO RUPST 25 Jun 2018
ARGO RUPST 26 Jun 2018
BJTM RUPSLB 26 Jun 2018
BTEL RUPST 26 Jun 2018
GGRM RUPST 26 Jun 2018
INPP RUPST/LB 26 Jun 2018
LION RUPST 26 Jun 2018
LMSH RUPST 26 Jun 2018
MDIA RUPST/LB 26 Jun 2018
MSKY RUPST 26 Jun 2018
PLIN RUPST/LB 26 Jun 2018
PWON RUPST 26 Jun 2018
SRTG RUPST/LB 26 Jun 2018
25 June 2018
Technical Analysis
25 June 2018
BBRI
TRADING BUY
S1 2910 R1 3020 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 2800 R2 3130
Closing
Price 2980
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi • Trading range Rp 2910-Rp 3020
• Entry Rp 2980, take Profit Rp 3020
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 60.55 Positif
MACD 10.07 Negatif
True Strength Index (TSI) -29.91 Negatif
Bollinger Band (Mid) 3037 Negatif
MA5 3052 Negatif 2,400 2,600 2,800 3,000 3,200 3,400 3,600 3,800 4,000
December 2018 February March April May Jun BBRI Downward Sloping Channel
3,052 3,036.5 2,980 2,980 2,980 2,342 2,342 3,070 3,081.25 3,256.67 3,256.67 3,270 3,343.23 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 BBRI - Stochastic %D(6,3,3) = 22.46, Stochastic %K = 10.21, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
20 10.2083 10.2083 22.457 22.457 80 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0 BBRI - MACD (5,3) = 31.17, Signal() = 28.37
28.3712 31.1706 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BBRI - TSI(3,5,3) = -29.91, Volume() = 211,595,504.00
-19.7796 -29 9098
0.00000
211,595,50
BBRIWilliam's % R(14)= 59 62Volume()= 211 595 504 00 -59.6154 211,595,50 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
BBCA
TRADING BUY
S1 21375 R1 22200 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 20550 R2 23025
Closing
Price 21925
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi • Trading range Rp 21375-Rp 22200
• Entry Rp 21925, take Profit Rp 22200
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 48.43 Positif
MACD -139.13 Negatif
True Strength Index (TSI) -42.66 Positif
Bollinger Band (Mid) 22283 Negatif
MA5 21960 Negatif 20,000 21,000 22,000 23,000 24,000
December 2018 February March Apri l May Jun BBCA Broadening Wedge
22,282.5 21,960 21,925 21,925 21,925 21,367.9 21,367.9 22,309.4 22,400 23,074.7 23,150 23,173.5 23,173.5 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 BBCA - Stochastic %D(6,3,3) = 22.00, Stochastic %K = 19.25, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
20 19.248 19.248 21.998 21.998 80 -200 -100 0 100 200 300 0 BBCA - MACD (5,3) = 146.91, Signal() = 177.63
146.907 177.634 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 BBCA - TSI(3,5,3) = -42.66, Volume() = 19,301,900.00
-38.3917 42 6573 0.00000 19,301,90
BBCAWil liam's % R(14)= 59 76Volume()= 19 301 900 00 -59.7561 19,301,90
25 June 2018
Technical Analysis
25 June 2018
PTBA
TRADING BUY
S1 4040 R1 4200 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 3880 R2 4360
Closing
Price 4150
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 4040-Rp 4200
• Entry Rp 4150, take Profit Rp 4200
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 80.41 Negatif
MACD 54.01 Negatif
True Strength Index (TSI) 39.07 Positif
Bollinger Band (Mid) 3839 Positif
MA5 4100 Positif 2,000 2,500 3,000 3,500 4,000
December 2018 February March April May Jun PT BA Upward Sloping Channel
4,100 4,046.25 4,001.54 4,001.54 3,839 3,640 3,292.4 4,120 4,150 4,150 4,150 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 PT BA - Stochastic %D(6,3,3) = 78.06, Stochastic %K = 72.81, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
72.807 72.807 20 78.0567 78.0567 80 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 PT BA - MACD (5,3) = -33.52, Signal() = -39.18 -39.1834 -33.5174 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PT BA - TSI(3,5,3) = 39.07, Volume() = 22,123,000.00 39.0726 0.00000 43.766 22,123,00 PT BAWilliam's % R(14)= 20 31Volume()= 22 123 000 00 -20.3125 22,123,00 Cr eated with AmiBr oker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
INCO
TRADING BUY
S1 4030 R1 4130 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 3930 R2 4230
Closing
Price 4090
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 4030-Rp 4130
• Entry Rp 4090, take Profit Rp 4130
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 78.38 Positif
MACD 36.83 Negatif
True Strength Index (TSI) 10.53 Positif
Bollinger Band (Mid) 3855 Positif
MA5 4106 Negatif 2,800 3,200 3,600 4,000 4,400
December 2018 February March April May Jun INCO Upward Sloping Channel
4,090 4,090 3,930 3,927.5 3,927.5 3,855 3,327.93 4,090 4,091.25 4,106 4,300 4,550 4,550 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 INCO - Stochastic %D(6,3,3) = 49.32, Stochastic %K = 34.63, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
34.6326 34.6326 20 49.3244 49.3244 80 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 INCO - MACD (5,3) = -2.65, Signal() = -10.21
-10.2115 -2.655 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 INCO - TSI(3,5,3) = 10.53, Volume() = 9,012,400.00
10.5313
0.00000
21.7659 9,012,400
INCOWilliam's % R(14)= 28 77Volume()= 9 012 400 00 -28.7671 9,012,400 Cr eated with AmiBr oker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
25 June 2018
Technical Analysis
25 June 2018
ICBP
TRADING BUY
S1 8225 R1 8575 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 7875 R2 8925
Closing
Price 8400
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area oversold
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 8225-Rp 8575
• Entry Rp 8400, take Profit Rp 8575
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 80.35 Negatif
MACD 5.30 Negatif
True Strength Index (TSI) -29.10 Positif
Bollinger Band (Mid) 8298 Positif
MA5 8620 Negatif 7,800 8,000 8,200 8,400 8,600 8,800 9,000 9,200
December 2018 February March Apri l May Jun ICBP Broadening Wedge
8,400 8,400 8,400 8,074.83 7,900 7,675 7,675 8,428.75 8,620 8,675 9,000 9,042.86 9,042.86 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 ICBP - Stochastic %D(6,3,3) = 42.51, Stochastic %K = 22.82, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
22.8164 22.8164 20 42.5095 42.5095 80 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0 ICBP - MACD (5,3) = 73.90, Si gnal() = 51.99 51.994 73.8968
-40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 ICBP - TSI(3,5,3) = -29.17, Volume() = 6,807,400.00
-9.62173 -29 1678 0.00000 6,807,400
ICBPWill iam's % R(14)= 61 54Volume()= 6 807 400 00
-61.5385 6,807,400
Cr eated with AmiBr oker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
BBNI
TRADING BUY
S1 7275 R1 7500 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 7050 R2 7725
Closing
Price 7400
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 7275-Rp 7500
• Entry Rp 7400, take Profit Rp 7500
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 62.05 Positif
MACD -6.82 Negatif
True Strength Index (TSI) -58.92 Positif
Bollinger Band (Mid) 1667 Positif
MA5 7765 Negatif 7,200 7,800 8,400 9,000 9,600 10,200
December 2018 February March Apri l May Jun BBNI Broadening Wedge
7,765 7,400 7,400 7,400 7,125 7,008.33 7,008.33 7,912.5 7,978.13 8,475 8,800 8,987.5 8,987.5 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 BBNI - Stochastic %D(6,3,3) = 6.29, Stochastic %K = 3.47, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
6.28561 3.47222 3.47222 6.28561 20 80 -180.0 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 180.0 0.0 BBNI - MACD (5,3) = 152.75, Si gnal() = 136.00 135.998
152.755 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BBNI - TSI(3,5,3) = -58.92, Volume() = 28,406,000.00
-43.6846 58 9229 0.00000 28,406,00
BBNIWill iam's % R(14)= 86 15Volume()= 28 406 000 00 -86.1538 28,406,00
25 June 2018
Trading View
25 June 2018
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec
22-06-18 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Sell 11500 11500 11300 10975 11300 11625 11950 Negatif Positif Negatif 13150 11425
LSIP Trading Sell 1045 1045 1025 1025 1040 1055 1070 Negatif Negatif Negatif 1310 1050
SGRO Trading Buy 2380 2380 2400 2300 2350 2400 2450 Positif Positif Positif 2450 2230
Mining
PTBA Trading Buy 4150 4150 4200 3880 4040 4200 4360 Negatif Negatif Positif 4280 3060
ADRO Trading Sell 1930 1930 1895 1810 1895 1980 2060 Negatif Negatif Negatif 2140 1575
MEDC Trading Sell 990 990 970 920 970 1020 1070 Negatif Positif Negatif 1290 1030
INCO Trading Buy 4090 4090 4130 3930 4030 4130 4230 Negatif Positif Negatif 4300 3010
ANTM Trading Buy 910 910 920 860 890 920 950 Negatif Positif Positif 1015 775
TINS Trading Sell 895 895 855 855 885 915 945 Negatif Negatif Negatif 1060 875
Basic Industry and Chemicals
WTON Trading Sell 434 434 426 426 432 438 444 Negatif Negatif Negatif 505 406
SMGR Trading Sell 7625 7625 7550 7325 7550 7775 8000 Negatif Negatif Negatif 9725 7775
INTP Trading Sell 14150 14150 13975 13425 13975 14525 15075 Negatif Negatif Negatif 19600 14700
SMCB Trading Sell 595 595 580 580 590 600 610 Negatif Positif Negatif 810 595
Miscellaneous Industry
ASII Trading Sell 6600 6600 6450 6450 6550 6650 6750 Negatif Negatif Negatif 7400 6525
GJTL Trading Sell 735 735 660 660 715 770 825 Negatif Negatif Negatif 890 770
Consumer Goods Industry
INDF Trading Buy 6550 6550 6650 6250 6450 6650 6850 Negatif Negatif Negatif 7250 6075
GGRM Trading Sell 66525 66525 66125 64925 66125 67325 68525 Negatif Negatif Negatif 72000 66525
UNVR Trading Buy 44200 44200 44700 42900 43800 44700 45600 Negatif Positif Negatif 49625 43875
KLBF Trading Buy 1310 1310 1335 1175 1255 1335 1415 Negatif Positif Negatif 1520 1250
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Buy 1645 1645 1670 1530 1600 1670 1740 Negatif Positif Negatif 1810 1445
PTPP Trading Sell 2200 2200 2010 2010 2150 2290 2430 Negatif Negatif Negatif 2710 2000
WIKA Trading Sell 1430 1430 1410 1365 1410 1455 1500 Negatif Positif Negatif 1715 1215
ADHI Trading Sell 1810 1810 1795 1755 1795 1835 1875 Negatif Negatif Negatif 2050 1715
WSKT Trading Sell 2100 2100 2080 2010 2080 2150 2220 Negatif Negatif Negatif 2450 1875
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Buy 2030 2030 2080 1925 2000 2080 2160 Negatif Negatif Negatif 2320 1790
JSMR Trading Sell 4250 4250 4010 4010 4190 4370 4550 Negatif Negatif Negatif 4750 3920
ISAT Trading Sell 3300 3300 3270 3190 3270 3350 3430 Negatif Negatif Negatif 4430 3120
TLKM Trading Buy 3580 3580 3630 3450 3540 3630 3720 Negatif Negatif Negatif 3860 3250
Finance
BMRI Trading Buy 6700 6700 6875 6500 6625 6750 6875 Negatif Negatif Negatif 7625 6500
BBRI Trading Buy 2980 2980 3020 2800 2910 3020 3130 Negatif Positif Negatif 3310 2720
BBNI Trading Buy 7400 7400 7500 7050 7275 7500 7725 Negatif Negatif Negatif 8800 7125
BBCA Trading Buy 21925 21925 22200 20550 21375 22200 23025 Negatif Positif Negatif 23150 21050
BBTN Trading Buy 2690 2690 2780 2480 2630 2780 2930 Negatif Negatif Negatif 3550 2630
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Buy 32975 32975 33525 31725 32625 33525 34425 Negatif Negatif Negatif 38200 31650