• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH BERITA MENGGUNAKAN STRATEGI PRACTICE-REHEARSAL PAIRS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH BERITA MENGGUNAKAN STRATEGI PRACTICE-REHEARSAL PAIRS"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH BERITA MENGGUNAKAN STRATEGI PRACTICE-REHEARSAL PAIRS

Siti Halimah

Sekolah Dasar Negeri Pembataan Murung Pudak Tabalong Kalimantan Selatan

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya aktivitas dan keterampilan membacakan naskah berita siswa yang disebabkan oleh rendahnya keaktifan, minat dan konsentrasi siswa terhadap pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita, kurangnya keberanian siswa, serta kurang bervariasinya strategi pembelajaran yang digunakan. Strategi practice-rehearsal pairs dapat dijadikan strategi alternatif yang mampu meningkatkan aktivitas dan keterampilan membacakan naskah berita siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan keterampilan membacakan naskah berita siswa kelas VC SDN Mabu’un menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VC SDN Mabu’un yang berjumlah 36 siswa. Penelitian ini bersifat kolaboratif yang telah dilaksanakan pada bulan September sampai dengan November 2016. Prosedur pelaksanaan tindakan pada penelitian ini ada empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan instrumen lembar observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Kriteria keberhasilan adalah apabila terjadi peningkatan skor rata-rata pada pengamatan proses dan produk serta mencapai standar ketuntasan yaitu mencapai skor 70. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan strategi practice-rehearsal pairs dapat meningkatkan semua aspek keterampilan membacakan naskah berita siswa kelas VC SDN Mabu’un, baik secara proses maupun produk. Secara proses, peningkatan tampak pada proses pembelajaran yang semakin baik, siswa lebih aktif, dan berani dalam pembelajaran. Persentase aktivitas guru dalam pembelajaran Pada siklus I pertemuan 1 57% meningkat 5% pada pertemuan 2 menjadi 62%. Pada siklus II pertemuan 1 meningkat lagi 13% sehingga menjadi 75% dan pada pertemuan 2 mengalami peningkatan 12% menjadi 87%. Pada siklus I pertemuan 1 aktivitas siswa 51% meningkat 18% pada pertemuan 2 menjadi 69%. Pada siklus II pertemuan 1 terjadi lagi peningkatan 5% sehingga menjadi 74% dan meningkat lagi 8% pada pertemuan 2 menjadi 82%. Keterampilan membacakan naskah berita siswa juga meningkat pada siklus I rata-rata hasil belajarnya 68 dengan ketuntasan 58% meningkat nilai rata-rata kelasnya pada siklus II menjadi 82 dengan krtuntasan klasikal 89%.

Kata Kunci: Aktivitas, keterampilan, membaca naskah berita, practice-rehearsal pairs

PENDAHULUAN

Membaca sebagai salah satu dari empat keterampilan berbahasa menduduki posisi serta peran penting dalam konteks kehidupan manusia. Membaca juga merupakan media bagi siapa saja yang berkeinginan meraih kemajuan dan kesuksesan dalam berbagai bidang. Oleh karena itu, para ahli sepakat bahwa kemahiran membaca (reading literacy) merupakan

conditiosine quanon atau prasyarat mutlak bagi setiap manusia yang ingin memperoleh kemajuan dan tidak dapat ditawar-tawar lagi (Harras, 1997:1.13).

Keterampilan membaca menjadi salah satu kompetensi yang penting dalam pembelajaran. Melalui keterampilan membaca yang baik, peserta didik dapat memperoleh pengetahuan lebih luas secara mandiri. Hal

tersebut dapat mendukung kelancaran proses belajar mengajar. Sebab, sebelum pembelajaran dilaksanakan, siswa terlatih membaca terlebih dahulu kompetensi yang akan diajarkan dan menambah pengetahuan lain berkaitan dengan kompetensi yang dipelajari dari berbagai sumber.

Membacakan naskah berita termasuk dalam jenis membaca nyaring atau membaca dengan disuarakan. Membaca nyaring adalah suatu aktivitas bagi pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran, dan perasaan seorang pengarang (Tarigan, 2008:23). Oleh sebab itu, membaca nyaring juga perlu dipelajari agar keterampilan membacakan naskah berita siswa dapat mencapai tujuan yang

(2)

diharapkan.

Penentuan strategi yang tepat digunakan dalam proses belajar mengajar perlu memperhatikan kesesuaian dengan kompetensi yang akan diajarkan. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan strategi

practice-rehearsal pairs dalam pembelajaran

membacakan naskah berita ini. Strategi practice-rehearsal pairs (praktik berpasangan) adalah salah satu strategi yang berasal dari active learning (pembelajaran aktif). Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Ketika peserta didik belajar secara aktif, berarti mereka yang mendominasi aktivitas pembelajaran. Strategi practice-rehearsal pairs (praktik berpasangan) merupakan strategi sederhana yang dapat dipakai untuk mempraktikkan suatu keterampilan atau prosedur dengan teman belajar (Zaini, 2007:84). Pasangan ini kemudian bertugas secara bergantian menjadi penjelas dan pengamat. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Silberman (2005:21) bahwa strategi ini adalah strategi sederhana untuk melatih gladi resik kecakapan atau prosedur dengan teman belajar.

TINJAUAN PUSTAKA

Aktivitas dan Keterampilan Membaca Berita Akhmad Sudrajat (Anwar dan Harmi, 2011:116) menyampaikan bahwa aktivitas merupakan kegiatan siswa dalam proses pembelajaran dengan aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Guru berperan sebagai fasilitator yang bertugas membimbing dan mengarahkan siswa dalam upaya mencapai tujuan. Pembelajaran tidak hanya sebatas transfer of knowledge tetapi membutuhkan peran aktif siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri.

Aktivitas siswa (Martinis Yamin, 2007: 77) dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, berpikir kritis, dan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Guru perlu merancang sistem pembelajaran secara sistematis sehingga merangsang aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Pembelajaran akan bermakna apabila siswa aktif dalam proses pembelajaran. Siswa tidak hanya menerima konsep-konsep yang disampaikan guru, tetapi siswa beraktivitas langsung. Oleh karena itu, guru harus menciptakan situasi yang menimbulkan aktivitas siswa.

Membaca merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan kemampuan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, dan menulis. Membaca diartikan suatu proses yang kompleks dan rumit (Nurhadi, 2008:14). Kompleks artinya dalam proses membaca terlibat berbagai faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dapat berupa intelengensi, minat, sikap, bakat, motivasi, tujuan membaca, dan sebagainya. Faktor eksternal dapat berupa sarana membaca, teks bacaan faktor lingkungan, atau faktor latar belakang sosial ekonomi, kebiasaan, dan tradisi membaca. Menurut Emerald V Dechant (dalam Zuhdi, 2008:21) membaca adalah proses pemberian makna terhadap tulisan, sesuai dengan maksud penulis. Frank Smith mendefinisikan membaca sebagai proses komunikasi yang berupa pemerolehan informasi dari penulis oleh pembaca. Pengertian ini juga menunjukkan bahwa membaca merupakan kegiatan memberikan makna terhadap tulisan, bukan sekedar melafalkan apa yang dituliskan. Membaca nyaring adalah sebuah pendekatan yang dapat memenuhi berbagai ragam tujuan dan mengembangkan sejumlah keterampilan serta minat. Oleh karena itu, dalam mengajarkan keterampilan-keterampilan membaca nyaring, guru harus memahami proses komunikasi dua arah. Lingkaran komunikasi belumlah lengkap jika pendengar belum memberi tanggapan secukupnya terhadap pikiran atau perasaan yang diekspresikan oleh pembaca. Memang tanggapan tersebut mungkin hanya dalam hati, tetapi bersifat apresiatif, mempunyai nilai apresiasi yang tinggi (Dawson via Tarigan, 2008:24).

Faktor lain yang perlu diperhatikan pula saat membaca nyaring sebuah teks, dalam hal ini adalah membaca naskah berita, yaitu pelafalan, intonasi dan penjedaan, gerak tubuh, serta mimik wajah. Berikut ini diuraikan beberapa faktor tersebut. 1. Pelafalan 2. Intonasi 3. Jeda 4. Gerak Tubuh 5. Mimik Wajah

Menurut Wahyudi melalui Djoroto (2005:7) berita adalah laporan tentang peristiwa atau pendapat yang memiliki nilai yang penting, menarik bagi khalayak, masih baru, dan dipublikasikan secara luas melalui media massa periodik. Berita bersifat faktual dan pada umumnya menyangkut peristiwa atau kejadian

(3)

yang aktual dan menarik perhatian khalayak. Sumadiria (2006:65) juga menyebutkan bahwa berita merupakan laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media online internet. Dong Newson dan James A. Wollert yang dikutif Sumadiria (2006:64) memperluas pengertian berita menjadi apa saja yang ingin dan perlu diketahui orang atau lebih luas lagi oleh masyarakat. Dengan melaporkan berita, media massa memberikan informasi kepada masyarakat mengenai apa yang mereka butuhkan.

Strategi Practice-Rehearsal Pairs

Strategi practice-rehearsal pairs (praktik berpasangan) adalah strategi sederhana yang dapat dipakai untuk mempraktikkan suatu keterampilan atau prosedur dengan teman belajar (Zaini, 2007:84). Pasangan ini kemudian bertugas secara bergantian menjadi penjelas dan pengamat. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Silberman (2005:21) bahwa strategi ini adalah strategi sederhana untuk melatih gladi resik kecakapan atau prosedur dengan teman belajar.

Tujuan dari strategi ini adalah untuk meyakinkan masing-masing pasangan dapat melakukan keterampilan dengan benar. Materi-materi yang bersifat psikomotorik adalah Materi-materi yang baik untuk diajarkan dengan strategi ini (Zaini, 2007:84).

METODOLOGI

Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas bersifat kolaboratif. Melibatkan guru sebagai peneliti dan guru rekan sejawat yang juga mengajar bahasa Indonesia sebagai kolaborator. Zuriah (2003:36) menyebutkan tujuan utama penelitian tindakan kelas yaitu, pertama melakukan tindakan perbaikan, peningkatan, dan perubahan ke arah yang lebih baik sebagai upaya pemecahan masalah. Kedua, menemukan model dan prosedur tindakan yang memberikan jaminan terhadap upaya pemecahan masalah yang mirip atau sama dengan melakukan modifikasi atau penyampaian seperlunya. Prosedur penelitian ini meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Mabu’un yang beralamat di jalan A. yani Desa Mabu’un Kecamatan Murung Pudak kabupaten Tabalongdengan subyek siswa kelas VC yang

berjumlah 36 orang siswa terdiri dari 21 orang laki-laki dan 15 orang perempuan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan dan tes. Bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran membacakan naskah berita dengan menggunakan strategi practice-rehearsal pairs di kelas VC SDN Mabu’un tahun pelajaran 2016/2017.

Aspek penilaian keterampilan membacakan naskah berita menggunakan skala Likert, yaitu 1-5. Aspek yang dimodifikasi yaitu (1) aspek ketepatan ucapan menjadi aspek pelafalan, (2) aspek penempatan tekanan, nada, sendi, serta durasi dipisah menjadi aspek intonasi dan jeda, (3) aspek gerak-gerik dan mimik yang tepat menjadi aspek mimik wajah/ekspresi, dan (4) sikap yang wajar menjadi aspek kinesik/ sikap tubuh yang baik. Jadi, peneliti menyatukan antara aspek kebahasaan dan nonkebahasaan menjadi satu aspek penilaian membacakan naskah berita. Aspek penilaian ini digunakan untuk menilai tes keterampilan membacakan naskah berita siswa pada setiap siklus. Aspek penilaian tersebut dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Langkah-langkah yang dilakukan guru dalam pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita pada setiap siklus disetiap pertemuannya.

1. Guru mengadakan apersepsi

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 3. Guru dan siswa melakukan tanya jawab

mengenai materi yang akan dipelajari. 4. Guru menyampaikan materi membacakan

naskah berita dan menjelaskan aspek-aspek penunjang keberhasilan membacakan naskah berita.

5. Guru menjelaskan strategi pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran membaca naskah berita, yaitu strategi

practice-rehearsalpairs.

6. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi atau prosedur pelaksanaan strategi yang akan digunakan.

7. Siswa membentuk kelompok sesuai dengan yang telah ditentukan secara acak, beranggotakan 2 orang, masing- masing kelompok mempersiapkan demonstrasi/ presentasinya. Setiap pasangan akan bertugas sebagai pembaca naskah berita dan sebagai pendengar.

(4)

8. Siswa membagi naskah berita yang berjudul

“Banjir Pembawa Bencana” untuk dibaca. Kemudian setiap pasangan diberi nomor. Nomor tersebut akan diundi sebagai nomor urut untuk membacakan naskah berita. 9. Pasangan yang bertugas membacakan naskah

berita bebas menentukan siapa yang pertama membacakan naskah berita dan siapa yang bertugas sebagai pendengar.

10.Setelah semua siswa menjalankan perannya, guru melakukan refleksi dengan menanyakan kesulitan siswa pada pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita dengan strategi practice-rehearsal pairs. 11.Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran

dan melakukan tindak lanjut.

Hasil observasi kegiatan pembelajaran tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

No Pelaksanaan Skor Siklus I

P1 P2 Kegiatan Awal - Melakukan apersepsi - Menjelaskan tujuan pembelajaran 3 3 3 3 Kegiatan Inti

- Bertanya jawab mengenai materi - Menyampaikan materi - Menjelaskan strategi

practice-rehearsal pairs dalam

pembelajaran membaca naskah berita

- Bertanya jawab

- Membentuk kelompok

berpasangan siswa

- Membagi naskah berita dan memberi nomor urut untuk membacakan naskah berita. - Menugaskan pasangan siswa

menentukan tugasnya - Membimbing siswa menjalankan perannya 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 Kegiatan Akhir - Melakukan refleksi

- Guru bersama siswa

menyimpulkan pelajaran 3 3 3 4 Jumlah Skor 34 37 Persentase pelaksanaan 57 62

Kategori Cukup Baik

Dari data hasil pengamatan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran pada siklus I pertemuan 1 yang mencakup keaktifan, perhatian dan konsentrasi, minat dan keberanian secara umum rata-rata aktivitas siswa pada kegiatan tersebut adalah 51% dengan kategori cukup. Dari 36 orang siswa ada 16 orang (44%) dengan kategori kurang, 15 orang (42%) dengan kategori cukup, 3 orang (8%) dengan kategori baik dan 2 orang (6%) dengan kategori sangat baik. Secara umum keaktifan siswa dengan rata-rata 54% dengan kategori cukup, perhatian dan konsentrasi dengan rata-rata 51 dengan kategori

cukup, minat siswa dengan rata-rata 52% dengan kategori cukup dan keberaniannya baru 47% dengan kategori cukup.

Dari data hasil pengamatan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran pada pertemuan 2 yang mencakup keaktifan, perhatian dan konsentrasi, minat dan keberanian secara umum rata-rata aktivitas siswa pada kegiatan tersebut adalah 69% dengan kategori baik. Dari 36 orang siswa ada 11 orang (30%) dengan kategori cukup, dan 19 orang (53%) dengan kategori baik, dan 6 orang siswa (17%) dengan kategori sangat baik. Secara umum keaktifan siswa dengan rata-rata 72% dengan kategori baik, perhatian dan konsentrasi dengan rata-rata 71% dengan kategori baik, minat siswa dengan rata-rata 64% dengan kategori baik dan keberaniannya baru 68% dengan kategori baik.

Penilaian keterampilan siswa membacakan berita dilakukan pada siklus I yang diikuiti 36 orang terdapat 21 orang (58%) yang hasil belajarnya tidak tuntas (dibawah KKM 70), sedangkan 15 orang lainnya (42%) sudah tuntas hasil belajarnya. Ketuntasan hasil belajar siswa siklus I adalah 58%.

Hasil observasi kegiatan pembelajaran tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

No Pelaksanaan Skor Siklus II

P1 P2

Kegiatan Awal - Melakukan apersepsi

- Menjelaskan tujuan pembelajaran 4 4

4 5 Kegiatan Inti

- Bertanya jawab mengenai materi - Menyampaikan materi - Menjelaskan strategi

practice-rehearsal pairs dalam

pembelajaran membaca naskah berita

- Bertanya jawab

- Membentuk kelompok

berpasangan siswa

- Membagi naskah berita dan memberi nomor urut untuk membacakan naskah berita. - Menugaskan pasangan siswa

menentukan tugasnya

- Membimbing siswa menjalankan perannya 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 Kegiatan Akhir - Melakukan refleksi

- Guru bersama siswa

menyimpulkan pelajaran 3 4 4 4 Jumlah Skor 45 52 Persentase pelaksanaan 75 87

Kategori Baik Sangat

Baik Dari data hasil pengamatan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan 1 yang mencakup keaktifan, perhatian dan konsentrasi, minat dan keberanian

(5)

secara umum rata-rata aktivitas siswa pada kegiatan tersebut adalah 74% dengan kategori baik. Dari 36 orang siswa ada 8 orang (22%) dengan kategori cukup, 16 orang (45%) dengan kategori baik, dan 12 orang (33%) dengan kategori sangat baik. Secara umum keaktifan siswa dengan rata-rata 73% dengan kategori baik, perhatian dan konsentrasi dengan rata-rata 74% dengan kategori baik, minat siswa dengan rata-rata 73% dengan kategori baik dan keberaniannya baru 77% dengan kategori baik.

Dari data hasil pengamatan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan 2 yang mencakup keaktifan, perhatian dan konsentrasi, minat dan keberanian secara umum rata-rata aktivitas siswa pada kegiatan tersebut adalah 82% dengan kategori sangat baik. Dari 36 orang siswa ada 5 orang (14%) dengan kategori cukup, 10 orang (28%) dengan kategori baik, dan 21 orang siswa (58%) dengan kategori sangat baik. Secara umum keaktifan siswa dengan rata-rata 83% dengan kategori baik, perhatian dan konsentrasi dengan rata-rata 82% dengan kategori baik, minat siswa dengan rata-rata 81% dengan kategori baik dan keberaniannya baru 81% dengan kategori baik.

Dari 36 orang siswa yang mengikuti tes hasil belajar terdapat 4 orang (11%) yang hasil belajarnya tidak tuntas (dibawah KKM 70), sedangkan 32 orang lainnya (89%) sudah tuntas hasil belajarnya. Ketuntasan hasil belajar siswa siklus II adalah 89%.

Berdasarkan data yang diperoleh dari lembar observasi baik pelaksanaan pembelajaran oleh guru maupun aktivitas siswa dan keterampilan membacakan pengumuman siswa pada setiap pertemuan di setiap siklusnya semuanya menunjukkan peningkatan.

Pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran membacakan naskah berita dengan menggunakan strategi practice-rehearsal pairs

mengalami peningkatan hal ini terbukti dari data berikut:

Diagram 1. Pelaksanaan Pembelajaran Dari diagram tersebut terlihat pada siklus I pertemuan 1 persentase aktivitas guru dalam

pembelajaran 57% meningkat 5% pada pertemuan 2 menjadi 62%. Pada siklus II pertemuan 1 meningkat lagi 13% sehingga menjadi 75% dan pada pertemuan 2 mengalami peningkatan 12% menjadi 87%.

Aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran juga mengalami peningkatan pada setiap pertemuannya, hal ini terlihat dari gambar berikut:

Diagram 2. Aktivitas Siswa

Dari data tersebut diketahui pada siklus I pertemuan 1 aktivitas siswa 51% meningkat 18% pada pertemuan 2 menjadi 69%. Pada siklus II pertemuan 1 terjadi lagi peningkatan 5% sehingga menjadi 74% dan meningkat lagi 8% pada pertemuan 2 menjadi 82%.

Keterampilan membacakan berita siswa juga mengalami peningkatan baik dari segi nilai rata-rata kelas maupun ketuntasan klasikal yang dicapai. Persentase ketuntasan klasikal dan skor peningkatannya dapat dilihat pada gambar berikut:

Diagram 3. Ketuntasan Hasil Belajar Berdasarkan data yang telah diperoleh baik dari aktivitas siswa maupun pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru dan hasil belajar berupa keterampilan membacakan berita yang telah dicapai siswa menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan strategi

practice-rehearsal pairs dapat meningkatkan aktivitas dan keterampilan membacakan naskah berita siswa kelas VC SDN Mabu’un tahun pelajaran 2016/2017.

SIMPULAN DAN SARAN

Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi practice-rehearsal pairs

dapat meningkatkan aktivitas guru, siswa dan keterampilan dalam pembelajaran membacakan naskah berita di kelas VC SDN Mabu’un pada tahun pelajaran 2016/2017. 0 100 SI P1 SP SI P2 SP SII P1 SP SII P2 57 5 62 13 75 12 87 Persentase Pelaksanaan Pembelajaran

dan Skor Peningkatkan

0 50 100 SI P1 SP SI P2 SP SII P1 SP SII P2 51 18 69 5 74 8 82 Persentase Aktivitas Siswa dan Skor Peningkatan

0 100 Siklus II SP Siklus II 58 31 89 Ketuntasan Hasil Belajar

(6)

Apabila guru belum menentukan strategi lain yang lebih efektif diterapkan untuk meningkatkan keterampilan membacakan naskah berita siswa, sebaiknya guru menggunakan strategi practice-rehearsal pairs

sebagai strategi pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita.

DAFTAR RUJUKAN

Anwar, K., & Harmi, H. (2011). Strategi Pembelajaran Edukatif. Semarang: Dahara Prize

Dawson, Via Tarigan. (2008). Teknik Membaca Nyaring. Bandung: Alfabeta

Djoroto. (2005). Teknik Mencari dan Menulis Berita. Semarang: Dahara Prize

Nurhadi. (2008). Membaca Cepat dan Efektif (Teori dan Latihan). Bandung: CV. Sinar

Bumi.

Silberman. (2005). Active learning (101 Cara Belajar Siswa Aktif). Yogyakarta: YAPPENDIS.

Sumadiria, H. (2006). Jurnalistik Indonesia.

Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Yamin, M. (2007). Menumbuhkembangkan

Bakat dan Minat Siswa. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Zaini. (2007). Strategi Pembelajaran Aktif.

Yogyakarta: CTSD IAIN.

Zuhdi. (2008). Strategi Meningkatkan

Kemampuan Membaca (Peningkatan

Komprehensi). Yogyakarta: UNY Press. Zuriah. (2003). Penelitian Tindakan (Action

Research) dalam Bidang Pendidikan dan Sosial. Malang: Bayu Media Bandung

Gambar

Tabel 2. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Diagram 2. Aktivitas Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dilakukannya tahapan-tahapan yang telah dipaparkan diatas maka multimedia pembelajaran interaktif yang dihasilkan mulai digunakan untuk pembelajaran materi tata cara

Pada tesis ini pengelompokan titik pantau kualitas air di Kali Surabaya menggunakan metode Kohonen Self Organizing Maps dan Learning Vector Quantization

Hasil analisis menunjukkan bahwa masase frirage dan akupresur yang diberikan pada pasien yang mengalami cedera bahu di Klinik Sasana Husada mempunyai tingkat

3. Riwayat Kesehatan Sekarang.. Pasien Ny.S mengeluh badan terasa lemas, terasa sesak pada dadanya, dan kepala pusing beberapa minggu sebelumnya. Usaha yang dilakukan

Penulis mempersembahkan (laporan) Skripsi dengan judul “Pola Perubahan Aktivitas Antioksidan, Kandungan Vitamin C, dan Kandungan Total Fenol pada Kol Putih ( Brassica oleracea

dan Anggota Badan Pengawas Pemilu, Panitia Pengawas Pemilu Provinsi, atau Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten/Kota dapat dicalonkan oleh partai politik atau gabungan partai

Kegiatan KTS tersebut dilaksanakan di Desa Pandansari Ponco Kusumo Kabupaten Malang, Dengan diadakannya kegiatan tersebut, peserta didik diharapkan mendapat gambaran

Pada Bab 4 ini penulis akan menyajikan pembahasan yaitu membandingkan antara teori dengan Asuhan Kebidanan Komprehensif yang diterapkan pada klien Ny “I” G1P0000 sejak