• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL BAHAN AJAR TUGAS [ETIKA PROFESI] Modul 2. Dosen: Elyas Palantei, ST., M.Eng., Ph.D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL BAHAN AJAR TUGAS [ETIKA PROFESI] Modul 2. Dosen: Elyas Palantei, ST., M.Eng., Ph.D"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015

TUGAS

[

ETIKA PROFESI

]

Modul 2

Dosen:

Elyas Palantei, ST., M.Eng., Ph.D

(2)

2

2 Modul Bahan Ajar

MODUL-2: ETIKA PROFESIONAL

2.1

Latar Belakang

Kode etik merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma social, namun bila ada kode etik yang memiliki sanksi yang agak berat, maka masuk dalam kategori norma hukum. Kode etik juga dapat diartikan sebagai pola, aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode etik agar professional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.

Dalam kaitannya dengan profesi, bahwa kode etik merupakan tata cara atau aturanyang menjadi standart kegiatan anggota suatu profesi. Suatu kode etik menggambarkan nilai-nilai professional suatu profesi yang diterjemahkan ke dalam standart perilaku anggotanya. Nilai professional paling utama adalah keinginan untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat.

Nilai professional dapat disebut juga dengan istilah asas etis. Chung, 1981 mengumukakan empata asas etis, yaitu: (1). Menghargai harkat dan martabat, (2). Peduli dan bertanggung jawab, (3). Integritas dalam hubungan, (4). Tanggung jawab terhadap masyarakat.

Kode etik dijadikan standart aktivitas anggota profesi, kode etik tersebut sekaligus sebagai pedoman (guidelines). Masyarakat pun menjadikan sebagai pedoman dengan tujuan mengantisipasi terjadinya bias interaksi antara anggota profesi. Bias interaksi merupakan monopoli profesi, yaitu memanfaatkan

(3)

3

3 Modul Bahan Ajar

kekuasaan dan hak-hak istimewa yang melindungi kepentingan pribadi yang bertantangan dengan masyarakat. Oteng/Sutisna (1986:364) mendefinisikan bahwa kode etik sebagai pedoman yang memaksa perilaku etis anggota profesi.

2.2 LEMBAGA PROFESIONAL

Masyarakat untuk kemajuan umum ilmu mekanik dan lebih khusus untuk mempromosikan akuisisi spesies pengetahuan yang merupakan profesi seorang insinyur sipil, menjadi seni mengarahkan sumber daya di alam untuk pegguna dan kenyamanan manusia.

Kebajikan integritas bukan hanya satu individu tetapi berlaku untuk professional lembaga dan manajemen kelompok juga:profesi secara keseluruhan harus konsisten dan dapat berhubungan nilai untuk berlatih. Tanpa pengakuan profesi ini sebagai badan ahli yang bersangkutan untuk kesejahteraan mayarakat akan tergerus dan dengan itu akan ada kepercayaan penting untuk fungsi dari setiap hubungan profesional.

Keberadaan lembaga professional adalah penting untuk pengembangan dan pemeliharaan kebajikan professional. Memungkinkan professional individu untuk merenungkan integritas sendiri dan belajar dari pengalaman orang lain, transmisi budaya dari generasi ke generasi. Memberikan perspektif eksternal yang memungkinkan refleksi yang tepat dan tanggung jawab.

Lembaga dapat:

 Memungkinkan pengembangan profesional moral kesadaran, keterampilan,

(4)

4

4 Modul Bahan Ajar

 Memastikan proses dan organisasi yang kondusif bagi pengembangan tanggung

jawab moral.

 Memberikan dukungan dan kesempatan bagi para professional untuk bekerja

melalui pengambilan keputusan dan kepentingan konflik.

 Mengatur praktek profesional individu.

 Memainkan peran utama dalam berkomunikasi dengan public.

 Menetapkan standar untuk masuk ke lembaga-lembaga dan untuk pelatihan

profesional awal dan berkelanjutan.

 Bertindak sebagai masyarakat belajar, berkontribusi terhadap kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi rekayasa.

Lembaga profesional harus menghindari ambiguitas moral, bertindak sebagai badan melindungi kepentingan masing-masing anggota, serikat buruh atau asosiasi perdagangan, dan harus bertindak sebagai badan yang prihatin memastikan standar tertinggi layanan professional kepada masyarakat dengan mengatur standard an criteria untuk keanggotaan. Lembaga itu sendiri harus mengembangkan sarana merefleksikan etos sendiri dan budaya etis, ini adalah tanggung jawab utama dari dewan lembaga, membutuhkan ulasan regular kode professional dan memastikan praktek suara oleh seluruh anggota.

2.3 KODE PROFESIONAL

Semua kepercayaan ini ditangan mereka; dan semua orang yang bijaksana dalam karyanya. Tanpa ini tidak dapat sebuah kota di diami; dan mereka tidak akan tinggal dimana mereka seharusnya tinggal.. tetapi mereka akan mempertahankan Negara dari dunia dan semua keinginan mereka dalam karya kerajinan mereka.

(5)

5

5 Modul Bahan Ajar

Profesionalisme adalah suatu kemampuan yang dianggap berbeda dalam menjalankan suatu pekerjaan. Profesionalisme dapat diartikan juga dengan suatu keahlian dalam penanganan suatu masalah atau pekerjaan dengan hasil yang maksimal dikarenakan telah menguasai bidang yang dijalankan tersebut.

Ciri-ciri profesionalisme sebagai berikut:

 Punya keterampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran

dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang tadi.

 Punya ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu

masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputussan terbaik atas dasar kepekaan.

 Punya sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan

mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di

hadapannya.

 Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi

serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.

Kode profesional memungkinkan refleksi etika dan pengembangan, dan sarana untuk mengembangkan integritas badan professional. Deklarasi publik tentang prinsip-prinsip dan pandangan tentang tanggung jawab dan praktek dari organisasi profesi memberikan patokan terhadap yang praktek profesi dapat di evaluasi.

Perilaku etis merupakan komponen penting dalam masyarakat yang efektif. Tujuannya adalah untuk memungkinkan kolaborasi antara anggota individu, dengan

(6)

6

6 Modul Bahan Ajar

demikian meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan dan kepuasan dalam masyarakat, dengan menciptakan suasana kepercayaan. Meningkatnya kesadaran isu-isu social, internasional dan global telah memperluas kesadaran kita dan bergerak menuju sebagai rasa tanggung jawab yang meluas jauh lebih luas daripada yang terjadi ketika standar professional pertama kali dirumuskan.

Aturan lembaga Insinyur Sipil berfokus terutama pada kepentingan klien dan sesama profesional. Itu dirasa perlu untuk memperluas jangkauan kepentingan untuk mempertimbangkan tanggung jawab insinyur terhadap lingkungan dan untuk semua orang yang terpengaruh oleh pekerjaan mereka. Tingkat tanggung jawab semua manusia, tidak hanya insinyur, dapat dirumuskan sebagai mulai dari individu barang, selalui perawatan keluaraga dan kepentingna berbagai kelompok social, seperti organisasi professional, untuk umat manusia secara keseluruhan dan kualitas umum habitat kami. Dapat diringkas sebagai apa yang baik untuk :

 Lingkungan

 Umat manusia

 Rekan saya ( professional lainnya, warga, sebangsa)

 Keluargaku

 Diri saya

Kode etik profesi itu merupakan sarana untuk membantu para pelaksana sebagai seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika profesi.

Tujuan diterapkannya kode etik profesi adalah:

 Menjunjung tinggi martabat profesi.

 Melindungi pihak yang menjadi layanan profesi dari perbuatan malpraktik.

(7)

7

7 Modul Bahan Ajar

 Menjaga status profesi.

 Menegakkan ikatan antara tenaga professional dengan profesi yang

disandangnya.

Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah mengenai prinsip atau norma-norma dalam kaitan dengan hubungan antara professional atau developer TI dengan klien, antara para professional sendiri, antara organisasi profesi serta organisasi profesi dengan pemerintah. Salah satu bentuk hubungan seorang professional dengan klien (pengguna jasa) misalnya pembuatan sebuah program aplikasi.

Seorang professional tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa hal yang harus ia perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinya digunakan oleh kliennya atau user, ia dapat menjamin keamanan (security) sistem kerja program aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem kerjanya (misalnya: hacker, cracker, dll). Kode etik profesi informatikawan merupakan bagian dari etika profesi. Jika para TI melanggar kode etik, mereka dikenakan sanksi moral, sanski sosial, dijauhi, di-banned dari pekerjannya, bahkan mungkin dicopot dari jabatannya.

Kode perilaku professional merupakan ketentuan umum mengenai perilaku yang ideal atau peraturan khusus yang menguraikan berbagai tindakan yang tidak dapat dibenarkan. Kode perilaku professional terdiri dari prinsip-prinsip, peraturan etika, interpretasi atas peraturan etika dan kaidah etika.

Garis besar kode etik dan perilaku professional adalah

 Kontribusi untuk masyarakat dan kesejahteraan manusia. Prinsip mengenai

kualitas hidup semua orang menegaskan kewajiban untuk melindungi hak asasi manusia dan menghormati keragaman semua budaya.

(8)

8

8 Modul Bahan Ajar

 Sebuah tujuan utama professional komputasi adalah untuk meminimalkan

konsekuensi negatif dari sistem komputasi, termasuk ancaman terhadap kesehatan dan keselamatan. Hindari menyakiti orang lain. “harm” berarti konsekuensi cedera, seperti hilangnya informasi yang tidak diinginkan, kehilangan harta benda, kerusakan harta benda, atau dampak lingkungan yang tidak diinginkan.

 Bersikap jujur dan dapat dipercaya. Kejujuran merupakan komponen penting

dari kepercayaan. Tanpa kepercayaan suatu organisasi tidak dpat berfungsi secara efektif.

 Bersikap adil dan tidak mensdiskriminasi niali-nilai kesetaraan, toleransi, menghormati orang lain, dan prinsip-prinsip keadilan yang sama dalam mengatur perintah.

 Hak milik yang termasuk hak cipta dan hak paten. Pelanggaran hak cipta, hak

paten, rahasia dagang dan syarat-syarat perjanjian lisensi dilarang oleh hukum di setiap keadaan.

 Memberikan kredit yang pantas untuk properti intelektual. Komputasi

profesional diwajibkan untuk melindungi integritas dari kekayaan intelektual.

 Menghormati privasi orang lain. Komputasi dan teknologi komunikasi

memungkinkan pengumpulan dan pertukaran informasi pribadi pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah peradaban.

 Kepercayaan. Prinsip kejujuran meluas ke masalah kerahasiaan informasi

setiap kali salah satu telah membuat janji eksplisit untuk menghoramti kerahasiaan atau secara implicit, saat informasi pribadi tidak secara langsung berkaitan dengan pelaksanaan tugas seseorang.

(9)

9

9 Modul Bahan Ajar

2.4 KESIMPULAN

Kode etik profesi merupakan pedoman mutu moral profesi did lam masyarakat yang diatur sesuai dengan profesi masing-masing. Hanya kode etik yang berisikan nilai-nilai dan cita-cita di terima oleh profesi itu sendiri serta menjadi tumpuan harapan untuk di laksanakan dengan tekun dan konsekuen. Kode etik tidak akan efektif kalau di drop begitu saja dari atas yaitu instansi pemerintah karena tidak akan di jiwai oleh cita-cita dan nilai hidup dalam kalangan profesi itu sendiri. Tujuan utama kode etik adalah member pelayanan khusus dalam masyarakat tanpa mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok.

3.2 SARAN

Agar dapat memahami dan memperoleh pengetahuan baru maka usaha yang dapat di lakukan adalah :

1. Memperbanyak pemahaman terhadap kode etik profesi.

2. Mengaplikasikan keahlian sebagai tambahan ilmu dalam praktek pendidikan

yang di jalani.

3. Pembahasan makalah ini menjadikan individu yang tahu akan pentingnya kode

etik profesi.

DAFTAR PUSTAKA

“Pengertian dan Fungsi Kode Etik”

http://pakgalih.wordpress.com/2009/04/07/pengertian-dan-fungsi-kode-etik/

.

(diakses pada tanggal 20 Oktober 2015 pukul 12.00 WITA)

“Pengertian Dalam Etika Profesi”

http://felix3utama.wordpress.com/2008/12/01/pengertian-dalam-etika-profesi/

.

Referensi

Dokumen terkait

&e#ara etika profesi kasus suap 1 fee demi memenangkan suatu pro!ek adalah hal !ang tidak dibenarkan dan merupakan pelanggaran aturan dasar kode etik  atas dasar ke'a$iban

Etika profesi sagatlah dibutuhkan dalam berbegai bidang khususnya bidang teknologi inormasi.kode etik sagat dibutuhkan dalam bidang teknologi informasi karena kode etik

Maksudnya, orang yang profesional tidak hanya diharapkan melainkan juga dari dalam dirinya sendiri menuntut dirinya untuk bekerja sebaik mungkin dengan standar di

 Menjelaskan titik serta letak permasalahan serta pandangan terhadap kesalahan yang dilakukan oleh pihak yang melakukan pelanggaran amdal tersebut... 4 4 Modul