• Tidak ada hasil yang ditemukan

ETIKA PROFESI KODE ETIK KEHUMASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ETIKA PROFESI KODE ETIK KEHUMASAN"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

ETIKA PROFESI

dan

(2)

PENGERTIAN PROFESI DAN

PROFESIONAL

Para professional dalam melaksanakan

profesi, pengetahuan atau keahlian tidak

terlepas dari etika profesi yang berkaitan

dengan kode etik profesi sebagai

standar

moral

. Sehingga dalam hal ini mereka

harus memiliki keahlian, kemampuan,

atau ketrampilan tinggi, yang

(3)

Standar moral

adalah pedoman dalam

berperilaku atau bertindak sebagai

professional dalam mengambil keputusan

dan prosedur yang akan dilakukannya

secara objektif, serta dapat

dipertanggungjawabkan.

 

Istilah profesi

berarti memiliki ikatan

batin dengan pekerjaannya. Apabila

terjadi pelanggaran terhadap janji /

(4)

 Istilah profesi

berkembang

menjadi ketrampilan atau keahlian

khusus seseorang sebagai suatu

pekerjaan atau kegiatan utama yang

diperolehnya dari jalur pendidikan

(5)

Ada dua jenis bidang profesi ,

yaitu :

Profesi Khusus

Profesi khusus ialah para professional yang

melaksanakan profesi secara khusus untuk

mendapatkan nafkah atau penghasilan tertentu sebagai tujuan pokoknya. Misalnya, profesi di bidang ekonomi, politik, hukum, kedokteran, dll

Profesi Luhur

Profesi luhur ialah para professional yang

melaksanakan profesinya, tidak lagi untuk

mendapatkan nafkah sebagai tujuan utamanya, tetapi sudah merupakan dedikasi atau jiwa

(6)

Defnisi profesi PR menurut

Howard Stephen, adalah

The practice of skilled art or service based

on training, a body of knowledge, and

adherence to agree on standard of ethics “.

Artinya PR yang dapat dinilai sebagai suatu

profesi, dalam praktiknya , merupakan seni

ketrampilan atau memberikan pelayanan

tertentu berdasarkan kualifkasi pendidikan

dan pelatihan serta memiliki pengetahuan

memadai yang harus sesuai dengan

(7)

MENUJU BISNIS KE PROFESI

YANG LUHUR

Belakangan ini bisnis dianggap sebagai

sebuah profesi karena : Tuntutan dunia

bisnis dan manajemen yang semakin

tinggi dan keras memasyarakatkan sikap

dan pola kerja yang semakin professional.

Namun bisnis hampir tidak pernah atau

belum dianggap sebagai suatu profesi

yang luhur dengan alasan bahwa

pandangan masyarakat yang

(8)

bisnis akan bisa berkembang

menjadi sebuah

profesi yang

luhur

:

Pandangan

Praktis Realistis

– melihat

bisnis sebagai suatu kegiatan diantara

manusia yang menyangkut memproduksi,

menjual dan membeli barang dan jasa

untuk

MEMPEROLEH KEUNTUNGAN

.  

Pandangan

ideal

– Bisnis tidak lain adalah

suatu kegiatan diantara manusia yang

menyangkut memproduksi, menjual dan

membeli barang dan jasa untuk

(9)

Fokus pertama dari BISNIS

adalah :

Fokus pertama dari bisnis adalah :

bagaimana melayani dan memenuhi

kebutuhan masyarakat.

Fokus kedua adalah :

memperoleh keuntungan berkat

pelayanan dan pemenuhan

(10)

Bisnis mempunyai MISI yang

luhur :

tidak sekedar mencari keuntungan. Misi ini

adalah :

Meningkatkan standar hidup masyarakat Mensejahterakan masyarakat

Membuat hidup manusia lebih manusiawi melalui

permenuhan kebutuhan secara baik

Selain itu bisnis juga dilihat sebagai

menjual citra kepada masyarakat dengan

cara : MELAYANI MASYARAKAT melalui

(11)

CIRI-CIRI PROFESI PR /

HUMAS :

1. Memiliki

skill

atau

kemampuan,pengetahuan dan

pengalaman sebagai Profesional

2. Memiliki kode etik yang merupakan

standar moral bagi setiap profesi

3. Memiliki tanggung jawab profesi

(12)

4. Memiliki jiwa pengabdian kepada public atau masyarakat dengan penuh dedikasi .Dalam

mengambil keputusan meletakkan kepentingan

pribadinya demi kepentingan masyarakat. Memiliki jiwa pengabdian dan semangat dedikasi tinggi tanpa pamrih dalam memberikan pelayanan.

5. Otonomisasi organisasi professional, yaitu memiliki kemampuan untuk mengelola ( manajemen )

organisasi humas yang mempunyai kemampuan dalam perencanaan program kerja jelas, strategis , mandiri, dan tidak tergantung pihak lain serta

sekaligus dapat bekerja sama dengan pihak-pihak terkait, dapat dipercaya dalam menjalankan

(13)

6

. Menjadi anggota salah satu organisasi

profesi sebagai wadah untuk menjaga

eksistensinya, mempertahankan

kehormatan, dan menertibkan perilaku

standar profesi sebagai tolok ukur itu agar

tidak dilanggar.

Organisasi profesi

sebagai tempat

(14)

Professional Humas/PR,

memiliki kualifkasi

kemampuan tertentu :

1. Kemampuan untuk kesadaran

etis(ethical sensibility ) -

lebih

sensitive dalam memperhatikan

kepentingan profesi

2. Kemampuan untuk berpikir secara

etis ( ethical reasoning )

-berwawasan dan berpikir secara etis

serta mengambil keputusan berdasarkan

pertimbangan rasional, objektif, dan

(15)

3. Kemampuan untuk berperilaku secara etis ( ethical conduct ) - Memiliki perilaku, sikap, etika moral, dan tata karma ( etiket ) yang baik ( good moral and good manner ) dalam bergaul atau berhubungan dengan pihak lain

4. Kemampuan untuk kepemimpinan yang etis ( ethical leadership ) - memiliki jiwa untuk

memimpin secara etis, dipergunakan untuk

mengayomi, membimbing, dan membina pihak lain yang dipimpinnya. Termasuk menghargai pendapat dan kritikan dari orang lain demi

(16)

Tiga prinsip utama

kepemimpinan :

Praktisi PR harus mempunyai jiwa pemimpin :

pemimpin sebagai panutan - Ing ngarso sung

tulodo, pemimpin yang berada di depan

memberikan semangat - Ing Madya mangun

karsa,pemimpin yang mampu membangkitkan semangat kepada orang lain untuk bekerja

• memberikan dorongan - Tut wuri handayani, pemimpin yang berada di belakang harus

(17)

Lima prinsip Etika Profesi

yaitu :

Tanggung Jawab

Tanggung jawab terhadap pelaksanaan

pekerjaan atau fungsinya ( by function ), artinya keputusan yang diambil dan hasil dari pekerjaan tersebut harus baik serta dapat

dipertanggung jawabkan sesuai dengan standar profesi, efsiensi dan efektif.

Tanggung jawab terhadap dampak atau akibat

dari tindakan dari pelaksanaan profesi ( by profession ) tersebut terhadap dirinya, rekan kerja dan profesi, organisasi /perusahaan dan

masyarakat umum lainnya , serta keputusan atau hasil pekerjaan tersebut dapat memberikan

(18)

Kebebasan

Para professional memiliki kebebasan dalam menjalankan profesinya tanpa merasa takut

atau ragu-ragu, tetapi tetap memiliki komitmen dan bertanggung jawab dalam batas-batas

aturan main • Kejujuran

Jujur dan setia serta merasa terhormat pada profesi yang disandangnya, mengakui

kelemahannya dan tidak menyombongkan diri, serta berupaya terus untuk mengembangkan diri dalam mencapai kesempurnaan bidang keahlian dan profesinya melalui pendidikan, pelatihan

(19)

Keadilan

Dalam menjalankan profesinya, setiap

professional memiliki kewajiban dan tidak

dibenarkan melakukan perlanggaran terhadap hak atau mengganggu milik orang lain,

lembaga atau organisasi, hingga mencemarkan nama baik bangsa dan Negara.

Otonomi

Dalam prinsip ini, seorang professional memiliki kebebasan secara otonom dalam menjalankan profesinya sesuai dengan keahlian,

(20)

Pedoman perilaku professional

PR

yaitu :

Selalu mengingatkan

Menghormati pelaksanaan tugas profesinya

Menghormati dan menjunjung tinggi martabat

manusia dan mengakui hak-hak setiap pribadi untuk menilai

• Menumbuhkan komunikasi moral, psikologi, dan intelektual untuk berdialog yang terbuka dan

sempurna

• menumbuhkan kepercayaan orang-orang yang berhubungan dengannya

(21)

• Melaksanakan tugasnya dengan bermartabat, mengindari penggunaan bahasa yang samar-samar atau dapat menimbulkan

kesalahpahaman, dan tetap menjaga loyalitas pelanggannya

• PR professional akan selalu menghindari :

– Menutup-nutupi kebenaran

– Menyiarkan informasi dan berita yang berbeda dengan kenyataan ( tanpa fakta )

– Mengambil bagian dalam usaha yang tidak etis

dan tidak jujur yang akan dapat merusak martabat dan kehormatannya

(22)

Menciptakan pola komunikasi dan

saluran komunikasi yang dapat lebih

mengukuhkan arus bebas informasi

yang penting sehingga setiap anggota

masyarakat merasakan bahwa

(23)

 

PERNYATAAN HUMAS (

PR-STATEMENT ) – seorang PR

harus :

bernada positif, yaitu melalui “

Avoid

negative news and withdrawal publication”.

Artinya, yang bersangkutan tidak akan

mengeluarkan berita bersifat negative,

sekaligus tidak akan menyebarluaskan

publikasi yang tidak menguntungkan, dan

menghidari pernyataan Humas (

PR

Statement)

yang menimbulkan salah

pengertian (

misunderstanding

), konotatif

( tanggapan negtif ), controversial, dan

(24)

Sebagai seorang Spokesman,

Seorang PR tidak dibenarkan :

Memaparkan konfik perusahaan kepada public

tanpa seijin pihak yang berkepentingan.

menutup-nutupi isu dan informasi “

bermasalah” ( to kill the information ), dengan cara memberikan pernyataan yang

mengelabuhi publiknya, bahkan berupaya

memelintir pernyataan ( spinning of statement)

dari narasumbernya dengan memutarbalikkan fakta yang ada demi kepentingan sepihak.

mengeluarkan pendapat pribadinya – sebagai

(25)

Pernyataan humas (

spokesman)

untuk menganulir atau membantah

isu negative dan masalah isu yang

kurang menguntungkan tersebut

tidak dibenarkan melalui ucapan

No

Comment,

atau

Off the Record

atau

apa pun bentuknya yang bernada

To

kill the information

dengan cara

(26)

Sebagai Juru Bicara, seorang

PR wajib :

intermediasi dan komunikator , tanpa

embel-embel sebagai pencipta berita ( news maker ),

memiliki kemampuan sebagai pemecah

masalah ( trouble shooter ), bukan sebagai pencipta masalah ( trouble maker ) dengan mengeluarkan pendapat pribadi yang

semestinya mampu bertindak dengan penuh pertimbangan secara etis

dapat “ memilih dan memilah “ mana

(27)

Syarat –syarat

PENGEMBANGAN

PROFESIONALISME , antara

lain :

1. Pengakuan

Perlunya memperoleh pengakuan

terhadap kemampuan dan keberadaannya

( eksistensi) - Biasanya pengakuan bagi

para professional tersebut berbentuk

perizinan, status, penghargaan, hingga

sertifkat kualifkasi akademik resmi atau

formal yang dimilikinya.

2. Organisasi

Organisasi merupakan wadah tepat untuk

mengembangkan kemampuan dan

(28)

3. Kriteria

Pelaksanaan peranan, kewajiban,

dan tugas/pekerjaan serta

kemampuan professional tersebut

dituntut sesuai dengan kriteria

(29)

4. Kreatif

memiliki kemampuan untuk mengembangkan ide dan gagasan yang kaya dengan buah pikiran yang

cemerlang, inovatif, dan kreatif demi tecapainya kemajuan bagi dirinya, lembaga/ perusahaan, produktivitas, dan memberikan manfaat serta pelayanan baik kepada masyarakat lainnya. 5. Konseptor

memiliki kemampuan untuk : membuat atau

menciptakan konsep-konsep kerja atau manajemen Humas/PR yang jelas, baik perencanaan strategi, pelaksanaan, koordinasi, komunikasi, maupun

pengevaluasian, baik dalam pencapaian rencana kerja jangka pendek maupun jangka panjang dan sekaligus menciptakan citra positif.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa setiap marga besar Simalungun memiliki kepercayaan terhadap hewan yang disebut dengan pattangan. Damanik, Saragih, Sinaga dan

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas anugerah dan rahmat-Nya sehingga skripsi yang berjudul Analisis Potensi Risiko Financial Statement Fraud Menggunakan

Bila peneliti menganggap besarnya bobot atau penilaian responden terhadap suatu atribut sebagai hal yang penting, maka hasil yang diperoleh dengan metode rataan dapat mengambarkan

Dokter yang lulus fakultas kedokteran adalah dokter dengan ketrampilan klinis untuk bekerja sebagai individu dokter di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP).. Dibutuhkan

 Perasaan yang tidak jelas kepada diri sendiri atau orang lain  Sikap yang sangat agresif4.  Perasaan

Hal tersebut dapat dilihat dari jam pelajaran pendidikan agama di sekolah yang sangat sedikit dan pembelajarannya lebih ditekankan pada aspek teori. Padahal, moral dan akhlak

Segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan Proyek Akhir dan

Mata Pelajaran Nilai