32
METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Tipe Penelitian
Penelitian ini mengenai kecenderungan isi berita tentang transformasi PT Jamsostek (Persero) menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan (Analisis isi berita pada surat kabar Harian Pelita periode Juli – Agustus 2013), oleh karena itu tipe penilitian yang digunakan oleh peneliti yakni bersifat deskriptif. Jenis riset ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu. 31
3.2.Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan peneliti yakni Analisis Isi Kuantitatif. Metode analisis isi adalah metode yang digunakan untuk meriset atau menganalisis isi komunikasi secara sistematik, objektif, dan kuantitatif. Sistematik berarti bahwa segala proses analisis harus tersusun melalui proses yang sistematik, mulai dari penentuan isi komunikasi yang dianalisis, cara menganalisisnya, maupun kategori yang dipakai untuk menganalisis. Objektif berarti penelitian dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari suatu isi secara apa adanya, tanpa adanya campur tangan dari peneliti, sehingga hasil analisis benar-benar objektif dan apabila dilakukan oleh peneliti lain maka hasilnya relatif sama. Analisis isi harus bisa dikuantitatifkan ke dalam angka-angka, misalnya “70%
berita Kompas selama setahun adalah bertema politik.”32 Analisis isi kuantitatif lebih memfokuskan pada isi komunikasi yang tampak (tersurat/manifest/nyata).
Pokok permasalahan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui kecenderungan isi berita tentang transformasi PT Jamsostek (Persero) menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan (Analisis isi berita pada surat kabar Harian Pelita periode Juli – Agustus 2013).
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi adalah semua bagian atau anggota dari objek yang akan diamati. Populasi bisa berupa orang, benda objek, peristiwa, atau apapun yang menjadi objek dari survey. 33 Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah selama 2 bulan di Harian Pelita. Terhitung sejak bulan Juli dan Agustus 2013. Terbitnya surat kabar harian perlu dihitung berdasarkan bulannya. Untuk mengetahui populasi mengenai berita transformasi PT Jamsostek (Persero) menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Harian Pelita, perlu diketahui berapa kali berita terkait muncul perbulannya.
32 Ibid. 60
33 Elvinaro Ardianto, Metodologi Penelitian Untuk Public Relations, Bandung:Simbiosa Rekatama
3.1.Tabel Pemberitaan PT Jamsostek (Persero) di Harian Pelita Periode Juli – Agustus 2013
BULAN JUMLAH PEMBERITAAN
Juli 9 Pemberitaan
Agustus 5 Pemberitaan
JUMLAH 14 Pemberitaan
Oleh karena itu, berdasarkan perhitungan di atas maka diperoleh jumlah populasi sebesar 14 pemberitaan terkait transformasi PT Jamsostek (Persero) menuju Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Harian Pelita.
3.3.2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek atau fenomena yang akan diamati.34 Dalam arti lain, sampel adalah sebagian dari populasi, yang merupakan “perwakilan” dari populasi.35
Secara garis besar teknik sampling dapat dibagi dua yaitu teknik sampling tipe probability dan non probability. Probability sampling adalah suatu cara menarik sampel dari populasi dengan memberi peluang atau kemungkinan yang sama terhadap anggota populasi untuk menjadi anggota sampel. Sedangkan
nonprobability sampling adalah penarikan sampel dengan pertimbangan tertentu,
34 Kriyantono, Op.Cit., Hal 153
35 Hamidi, Metode Penelitian dan Teori Komunikasi, Malang: Penerbitan Universitas
sehingga yang menjadi anggota sampel adalah mereka yang telah memenuhi pertimbangan tertentu.36
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan
nonprobability sampling dengan teknik Total Sampling. Teknik ini dilakukan dengan cara mengambil seluruh populasi. Oleh karena itu, sampel dalam penelitian ini adalah sesuai dengan jumlah populasi yaitu 14 berita.
3.2.Rekapitulasi Tanggal Berita PT Jamsostek (Persero) di Harian Pelita Periode Juli – Agustus 2013
No. Bulan Tanggal Berita
1. Juli 1 Juli 2013 Jaminan Sosial dan Pengentasan
Kemiskinan
2. Juli 2 Juli 2013 Menyongsong Implementasin SJSN
dan BPJS (1) “Sebuah Sumbang Saran”
3. Juli 4 Juli 2013 Jakarta Siap Jadi Contoh Pelaksanaan SJSN Ketenagakerjaan
4. Juli 4 Juli 2013 DJSN : Prinsipnya Januari 2014 BPJS
Kesehatan Beroperasi
5. Juli 9 Juli 2013 Potensi Pekerja dari Sektor Informal Masuk Jamsostek Tinggi
6. Juli 15 Juli 2013 PT Jamsostek Sosialisasikan Program BPJS ke Kampus
36 Ibid., Hal 133
7. Juli 22 Juli 2013 Perusahaan di Aceh Wajib Ikut Jamsostek
8. Juli 24 Juli 2013 Kepesertaan Jamsostek Meningkat 13
Persen
9. Juli 26 Juli 2013 Kemenakertrans Targetkan Tujuh
Regulasi BPJS Ketenagakerjaan Selesai
10. Agustus 6 Agustus 2013 Karyawan Jamsostek Harus Terus Kembangkan Kemampuannya 11. Agustus 14 Agustus 2013 Jamsostek Fokus pada Tujuh
Landasan BPJS Ketenagakerjaan 12. Agustus 27 Agustus 2013 Jamsostek Siap Alihkan Data JPK ke
Askes
13. Agustus 28 Agustus 2013 BPJS Diujicoba Sebelum Berlaku 1 Januari 2014
14. Agustus 30 Agustus 2013 Dinkes Medan Diminta Siap Hadapi UU-BPJS
3.4. Unit Analisis
Unit adalah fungsi fakta empiris, tujuan penelitian dan tuntutan yag dibuat oleh berbagai teknik yang ada.37 Dengan kata lain unit analisis adalah sebuah objek atau unsur terkecil dan terpenting untuk membatasi apa yang akan benar-benar diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan unit pencatatan
(Recording Units), yaitu bagian atau aspek dari isi yang menjadi dasar dalam pencatatan dan analisis. Isi dari suatu teks mempunyai unsur atau elemen, unsur atau bagian ini yang harus didefinisikan sebagai dasar peneliti dalam melakukan pencatatan. 38 Setiap berita transformasi PT Jamsostek (Persero) menuju Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan akan disesuaikan dengan:
1. Unit sintaksis adalah unit analisis yang menggunakan elemen atau bagian bahasa dari suatu isi. Elemen bahasa ini sangat bergantung pada jenis teks. Dalam penelitian ini, unit sintaksis digunakan untuk menganalisis isi berita, menganalisis teknik penulisan beritanya serta kecenderungan dari berita-berita tersebut apakah setiap berita yang diteliti cenderung mengarah ke berita positif, negatif atau netral.
2. Unit referensi merupakan perluasan dari unit sintaksis, unit referensi mencatat kata-kata yang mirip, sepadan, atau punya arti dan maksud yang sama sebagai satu kesatuan atau dengan arti lain yakni kata yang berbeda tetapi mempunyai maksud dan merujuk pada sesuatu yang sama. Dalam penelitian ini, unit referensi merujuk kepada objek, peristiwa, orang, tindakan, Negara, ide-ide tertentu yang dirujuk oleh sebuah ungkapan yang digunakan untuk menganalisis mengenai siapa yang diberitakan di dalam pemberitaan tersebut.
3. Unit fisik adalah unit pencatatan yang didasarkan pada ukuran fisik dari suatu teks. Bentuk ukuran teks ini sangat tergantung kepada jenis teks. Untuk media cetak, ukuran fisik umumnya yang dipakai adalah luas/panjang berita. Unit fisik yang dapat dipakai adalah milimeter
38 Eriyanto., Op.Cit., 61.
kolom (dimana 1 milimeter kolom identik dengan 90 milimeter). Dalam penelitian ini, unit fisik digunakan untuk menganalisis intensitas pemberitaan seperti frekuensi pemberitaan, luas kolom berita, intensitas terbit berita dan letak tulisan. 39
3.5. Kategorisasi dan Operasionalisasi Kategori
3.5.1. Kategorisasi
1. Berita
Berita adalah informasi aktual yang menarik dan penting bagi khalayaknya mengenai suatu kejadian atau peristiwa yang sedang terjadi dimasyarakat.
2. Media Monitoring
Media Monitoring adalah proses pencatatan, perekaman, menganalisis dan mengevaluasi pemberitaan-pemberitaan terkait perusahaan di media massa.
3.5.2. Operasionalisasi Kategori
Operasionalisasi adalah seperangkat prosedur yang menggambarkan usaha atau aktivitas peneliti untuk secara empiris menjawab apa yang digambarkan dalam konsep. Konsep adalah abstraksi tentang fenomena sosial yang dirumuskan melalui generalisasi dari sejumlah karakteristik peristiwa atau keadaan fenomena sosial tertentu. Sedangkan, variabel adalah konsep yang memiliki dua variabel atau lebih baik berupa angka maupun kategori agar konsep
39 Ibid., 61-75
dapat diukur. Indikator adalah sebuah observasi pengamatan yang dipilih yang menggambarkan dimensi dari konsep yang ingin diukur.40
Berdasarkan judul dan tujuan penelitian yaitu ingin mengetahui kecenderungan isi berita tentang transformasi PT Jamsostek (Persero) menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan (Analisis isi berita pada surat kabar Harian Pelita periode Juli – Agustus 2013). Maka operasionalisasi konsep ditujukan kepada :
3.3.TABEL KATEGORISASI KONSEP
Konsep Variabel Indikator Definisi Indikator
Berita Isi Berita Sosialisasi Menjadi BPJS
Edukasi, pemahaman program, transfer nilai, seminar hal-hal yang berkaitan dengan BPJS BPJS
Ketenagakerjaan PT Jamsostek, badan hukum publik, jaminan sosial, tenaga kerja, asuransi sosial.
BPJS Kesehatan PT Askes, badan hukum publik, kesehatan masyarakat, jaminan kesehatan.
Jaminan Sosial Perlindungan sosial, kebutuhan hidup dasar masyarakat. Jaminan Kesehatan (JK) - Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK)
Program jaminan sosial yang membantu tenaga kerja dan keluarganya yang mengalami masalah kesehatan.
40 Ibid., 181-183
Jaminan
Kecelakaan Kerja (JKK)
Program jaminan sosial untuk menanggulangi hilangnya sebagian atau seluruh penghasilan yang disebabkan oleh resiko kecelekaan kerja. Jaminan Hari Tua
(JHT)
Program jaminan sosial untuk menjamin adanya keamanan dan kepastian sebagai pengganti atas terputusnya penghasilan Jaminan Pensiun
(JP)
Program jaminan sosial sebagai subtitusi dan hilangnya penghasilan yang disebabkan karena peserta mencapai usia tua. Jaminan
Kematian (JKM) Program jaminan sosial yang diperuntukkan kepada ahli waris dari peserta program yang meninggal bukan karena kecelakaan kerja. UU No 24/2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Aturan pemerintah sebagai pedoman dan acuan
terbentuknya serta berjalannya program BPJS. UU No 40/2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
Aturan dari sistem jaminan sosial nasional yang dibuat untuk menggantikan program jaminan sosial sebelumnya seperti jamsostek dan askes.
Peraturan Presiden (Perpres)
Peraturan Perundang-undangan yang dibuat oleh Presiden. Materi muatan Peraturan Presiden adalah materi yang
diperintahkan oleh Undang-Undang atau materi
untuk melaksanakan Perat uran Pemerintah.
Peraturan
Pemerintah (PP)
Peraturan Perundang-undangan di Indonesia yang ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan Undang-Undang sebagaimana mestinya Penerima Bantuan Iuran (PBI)
Masyarakat miskin dan tidak mampu yang ditanggung pemerintah mengenai iuran Jaminan Kesehatan Nasional. Dewan Jaminan
Sosial Nasional (DJSN)
Penyelenggara sistem jaminan sosial nasional berdasarkan UU No 40/2004, badan pengawas BPJS. Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
sistem jaminan sosial nasional berdasarkan UU No 40/2004 sebagai salah satu bentuk perlindungan sosial ekonomi masyarakat Indonesia.
Pemberi Pelayanan
Kesehatan (PPK)
Jaringan pelayanan
kesehatan yang terdiri dari beberapa tingkat, dokter umum, bidan, puskesmas. Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN)
Bagian dari sistem SJSN untuk memenuhi
kebutuhan hidup dasar yang layak.
Jaminan
Kesehatan Daerah (Jamkesda)
Program jaminan bantuan pembayaran biaya
pelayanan kesehatan yang diberikan Pemerintah Daerah Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) Program jaminan
kesehatan untuk menjamin masyarakat miskin agar mendapat kebutuhan dasar kesehatan yang layak. Pengalihan Aset
PT Jamsostek (Persero)
Pengalihan peserta, program, asset, liabilitas, serta hak dan kewajiban. Teknik
Penulisan Berita
Hard News Penyampaian berita secara
langsung pada inti permasalahan
Soft News Penyampaian berita
dengan gaya ringan, Feature, artikel. Kecenderungan
Isi Berita
Positif Berita positif ditandai dengan tidak adanya kata penyangkalan (bukan, tidak, dsb) dan dapat ditandai dengan kata (telah, akan, sedang, dsb) Negatif Berita negatif ditandai
dengan tidak adanya penyangkalan (bukan, tidak, dsb)
Netral Berita seimbang tidak
membeda-bedakan posisi sumber berita, tidak memihak. Siapa yang diberitakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Presiden RI, Presiden SBY, Presiden Yudhoyono, SBY. TNI dan Polri Militer, Penegak Hukum,
Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO)
Pengusaha, pelaku usaha. Industrial,
ketenagakerjaan. Serikat Pekerja Buruh, tenaga kerja,
pekerja, organisasi pekerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pegawai pemerintah Direktur Keuangan PT Jamsostek
Herdy Trisanto, Direktur Jamsostek
Direktur Pelayanan PT Jamsostek
Ahmad Riyadi, Pembina Kantor Wilayah
Jamsostek, Direktur Jamsostek
Direktur SDM PT Jamsostek
Amri Yusuf, Direktur Jamsostek
Direktur
Kepesertaan PT Jamsostek
Junaedi, Kanwil Banten, Pembina Kantor Wilayah Jamsostek, Direktur Jamsostek
Kepala Kanwil
PT Jamsostek Kepala Pembina Wilayah, Kepala Jamsostek daerah Ketua DJSN Chazali Situmorang,
DJSN. Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) Lembaga keuangan, pengawas keuangan, lembaga jasa keuangan, sektor perbankan, sektor asuransi, sektor dana pensiun, lembaga
pembiayaan, sektor pasar modal.
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans)
Pemerintah tenaga kerja, Muhaimin Iskandar, menteri tenaga kerja dan transmigrasi.
Peserta Jamsostek Pekerja, jaminan sosial, masyarakat.
Menteri Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Pemerintah, Agung Laksono, masyarakat, kesejahteraan masyarakat Menteri Kesehatan (Menkes)
Pemerintah, Nafsiah Mboi, kesehatan masyarakat, lembaga kesehatan, jaminan kesehatan Menteri Keuangan (Menkeu) Pemerintah, Agus Martowardojo. Intensitas Isi Berita
Halaman Berita Berita berada di Halaman depan atau halaman dalam Panjang Kolom Masing-masing kolom
diukur dengan
menggunakan milimeter kolom (MMK)
Lebar Kolom Masing-masing kolom diukur dengan
menggunakan milimeter kolom (MMK)
Media
Monitoring Pengumpulan data Pengumpulan berita Mengumpulkan kliping berita sesuai sampel yaitu 14 berita di Harian Pelita Pencatatan unsur-unsur berita Pembuatan tabel yang berisikan menentukan instrumen
Mencatat berita sesuai dengan instrumen yang telah dibuat.
Evaluasi Hasil analisa Dapat mengetahui kecenderungan isi berita
3.6. Teknik Pengumpulan Data 1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Pengumpulan data tersebut dilakukan
secara khusus untuk mengatasi masalah riset yang sedang diteliti. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi. “Observasi adalah kegiatan mengamati secara langsung suatu objek untuk melihat dengan kegiatan yang dilakukan objek tersebut.”41 Observasi tersebut mengenai berita transformasi PT Jamsostek (Persero) menuju Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Harian Pelita Periode Juli – Agsustus 2013 yang telah dihitung berdasarkan perhitungan teknik penarikan sampel yaitu berjumlah 14 berita.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber tidak langsung, yaitu dengan membaca literatur yang berkaitan dengan penelitian ini. Data sekunder berguna untuk mendukung data primer yang ada. Data sekunder yang digunakan adalah dengan studi kepustakaan, yaitu dengan mencari dan mengumpulkan data-data melalui buku-buku serta tulisan lainnya yang berhubungan erat dengan penelitian yang dijadikan referensi di dalam penelitian dan yang bisa dipertanggungjawabkan.
3.7. Uji Reliabilitas
Alat ukur disebut reliabel apabila alat ukur tersebut secara konsisten memberikan hasil atau jawaban yang sama terhadap gejala yang sama, walau
41 Ibid., Hal 110
digunakan berulang kali. Reliabilitas mengandung arti bahwa alat ukur tersebut stabil (tidak berubah-ubah), dapat diandalkan dan konsisten.42
Dalam analisis isi sangat diperlukan reliabilitas. Suatu instumen dikatakan valid jika yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur. Uji reliabilitas dalam analisis isi pesan untuk menguji reliable tidaknya data yang diperoleh dari observasi (pengamatan isi pesan). Untuk mendapatkan hasil yang valid maka dilakukan uji reliabilitas antar pelaku koding dari berbagai indikator-kategori dan unit analisa yang telah ditentukan.
Dalam melakukan uji reliabilitas pada penelitian ini, peneliti menggunakan rumus Ole R.Holsty untuk menentukan keandalan nominal data dalam presentase persetujuan. Holsty melaporkan sebuah formula untuk menentukan keandalan nominal data dalam presentase persetujuan43, yaitu :
CR = 2M N1 + N2
CR = Coeficien Reliability (koefisien keandalan) N1 = Jumlah koding yang dibuat oleh koder 1
N2 =Jumlah koding yang dibuat oleh koder 2
M = Jumlah keputusan koding yang coder sepakati 2 = Jumlah coder atau juri
Melalui koder/juri yaitu orang yang melakukan koding untuk menguji kehandalan kategori yang ada. Dalam menentukan jumlah juri, peneliti memilih menggunakan tiga orang juri sebagai pengkoding yang akan mengukur tingkat reliabilitas kategori tersebut.
42 Ibid., Hal 145
Dua juri/pengkoding yang telah dilakukan yaitu: 1. Bapak Juwono Tri Atmodjo, S.Sos, M,Si 2. Bapak Dr.Farid Hamid U, M.Si
Pemilihan koder atau juri ditentukan berdasarkan bidang ahli atau profesi para juri yang memiliki korelasi terhadap penelitian dan memberikan kontribusi besar terhadap kegiatan pengkodingan. Dalam penelitian ini dilakukan koding pada setiap berita secara sistematis ditransformasikan dan dikelompokkan ke dalam unit-unit yang memungkinkan membuat deskripsi karakteristik isi yang relevan. Berikut ini adalah hasil koding yang telah dirangkum oleh peneliti dengan menggunakan 2 (dua) koder :
3.4. Tabel Hasil Koding dengan menggunakan 2 (Dua) Koder
No Dimensi Frekuensi
Setuju Tidak Setuju Total
1 Sosialisasi Menjadi BPJS 11 3 14 2 BPJS Ketenagakerjaan 12 2 14 3 BPJS Kesehatan 11 3 14 4 Jaminan Sosial 13 1 14 5 Jaminan Kesehatan (JK) - Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) 11 3 14 6 Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) 12 2 14
7 Jaminan Hari Tua
(JHT) 12 2 14
9 Jaminan Kematian (JKM) 10 4 14 10 UU No 24/2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) 11 3 14 11 UU No 40/2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) 10 4 14
12 Peraturan Presiden (Perpres) 11 3 14
13 Peraturan Pemerintah (PP) 12 2 14
14 Penerima Bantuan Iuran (PBI) 12 2 14
15 Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) 12 2 14 16 Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN) 12 2 14
17 Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) 12 2 14 18 Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 12 2 14 19 Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) 13 1 14 20 Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) 13 1 14
21 Pengalihan Aset PT Jamsostek (Persero) 13 1 14
22
Hard News atau penyampaian berita secara langsung pada inti permasalahan
14 0 14
23
Soft News atau penyampaian berita dengan gaya ringan
24 Positif 13 1 14
25 Negatif 0 0 14
26 Netral 0 0 14
27 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 6 8 14
28 TNI dan Polri 12 2 14
29 Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) 12 2 14
30 Serikat Pekerja 12 2 14
31 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 12 2 14
32 Direktur Keuangan PT Jamsostek 6 8 14
33 Direktur Pelayanan PT Jamsostek 5 9 14 34 Direktur SDM PT Jamsostek 4 10 14 35 Direktur Kepesertaan PT Jamsostek 3 11 14 36 Kepala Kanwil PT Jamsostek 12 2 14 37 Ketua DJSN 13 1 14
38 Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) 12 2 14
39
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(Kemenakertrans) 12 2 14
41 Menteri Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra)
11 3 14
42 Menteri Kesehatan
(Menkes) 11 3 14
43 Menteri Keuangan (Menkeu) 11 3 14
Jumlah 440 120 560
Berdasarkan hasil koding di atas dimana para koder memberikan penilaian yang sama (setuju) terhadap 14 (empat belas) berita, peneliti mendapat gambaran sebagai berikut: kategori isi berita sosialisasi menjadi BPJS sebanyak 11 berita, kategori isi Berita BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 12 berita, kategori isi berita BPJS Kesehatan sebanyak 11 berita, kategori isi berita jaminan sosial sebanyak 13 berita, kategori isi berita Jaminan Kesehatan (JK)-Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) sebanyak 11 berita, kategori isi berita Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebanyak 12 berita, kategori isi berita Jaminan Hari Tua (JHT) sebanyak 12 berita, kategori isi berita Jaminan Pensiun (JP) sebanyak 11 berita, kategori isi berita Jaminan Kematian (JKM) sebanyak 10 berita, kategori isi berita UU No 24/2011 tentang BPJS sebanyak 11 berita, kategori isi berita UU No 40/2004 tentang SJSN sebanyak 10 berita, kategori isi berita Peraturan Presiden (Perpres) sebanyak 11 berita, kategori isi berita Peraturan Pemerintah (PP) sebanyak 12 berita, kategori isi berita Penerima Bantuan Iuran (PBI) sebanyak 12 berita, kategori isi berita Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) sebanyak 12 berita, kategori isi berita Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) sebanyak 12 berita, kategori isi berita Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) sebanyak 12 berita,
kategori isi berita Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebanyak 12 berita, kategori isi berita Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) sebanyak 13 berita, kategori isi berita Jaminan Kesehatan Masyarakat sebanyak 13 berita, kategori isi berita Pengalihan Aset PT Jamsostek (Persero) sebanyak 13 berita, kategori teknik penulisan berita Hard News sebanyak 14 berita, kategori teknik penulisan berita Soft News sebanyak 0 berita, kategori kecenderungan isi berita positif sebanyak 13 berita, kategori kecenderungan isi berita negatif dan netral sebanyak 0 berita, kategori siapa yang diberitakan tentang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebanyak 6 berita, kategori siapa yang diberitakan tentang TNI dan Polri sebanyak 12 berita, kategori siapa yang diberitakan tentang Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) sebanyak 12 berita, kategori siapa yang diberitakan tentang Serikat Pekerja sebanyak 12 berita, kategori siapa yang diberitakan tentang Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 12 berita, kategori siapa yang diberitakan tentang Direktur Keuangan PT Jamsostek (Persero) sebanyak 6 berita, kategori siapa yang diberitakan tentang Direktur Pelayanan PT Jamsostek (Persero), kategori siapa yang diberitakan tentang Direktur SDM PT Jamsostek (Persero) sebanyak 4 berita, kategori siapa yang diberitakan tentang Direktur Kepesertaan sebanyak 3 berita, kategori siapa yang diberitakan tentang Kepala Kanwil PT Jamsostek (Persero) sebanyak 12 berita, kategori siapa yang diberitakan tentang Ketua DJSN sebanyak 13 berita, kategori siapa yang diberitakan tentang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebanyak 12 berita, kategori siapa yang diberitakan tentang Kemenakertrans sebanyak 12 berita, kategori siapa yang diberitakan tentang Peserta Jamsostek 13 berita, kategori siapa yang diberitakan tentang Menko Kesra
sebanyak 11 berita, kategori siapa yang diberitakan tentang Menkes sebanyak 11 berita dan kategori siapa yang diberitakan tentang Menkeu sebanyak 11 berita. Uji reliabilitas antar koder dilakukan berdasarkan hasil koding di atas dengan menggunakan formula Holsti :
CR = 2M N1 + N2 CR = 2(440) (43x14) + (43x14) CR = 880 602 + 602 CR = 880 1204 CR = 0,73
Dalam formula Holsti, angka reliabilitas minimum yang ditoleransi adalah 0,7 atau 70%. Artinya, kalau hasil perhitungan menunjukkan angka reliabilitas di atas 0,7 berarti alat ukur ini benar-benar reliabel. Tetapi jika di bawah angka 0,7 berarti alat ukur bukan alat yang reliabel.44
44Eriyanto., Op.Cit.,290.
3.8. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.45 Teknik analisis data yang dilakukan adalah deskriptif kuantitatif. Analisis isi lebih dominan bersifat kuantitatif, yaitu peneliti mengelompokkan karakteristik-karakteristik wacana ke dalam kategori, menentukan frekuensi masuknya karakteristik-karakteristik yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dalam kategori.
Langkah-langkah analisis isi yang dilakukan dalam penelitian, adalah : 1. Merumuskan masalah penelitian
Masalah yang harus dirumuskan dalam pertanyaan harus dapat diukur. 2. Penarikan sampel
Penarikan sampel dilakukan berdasarkan jumlah berita yang akan di analisis.
3. Membuat kategorisasi penelitian serta melakukan coding data
Coding adalah suatu proses di mana data mentah secara sistematis diubah (ditrasformasikan) dan dikelompokkan ke dalam unit-unit yang memungkinkan membuat deskripsi karakteristik isi yang relevan.46 4. Menentukan Juri/Coder
5. Melakukan uji reliabilitas
45 Jalaludin Rakhmat. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004.
Hal 263
46 Bambang Setiawan&Ahmad Muntaha, Metode Penelitian Komunikasi Edisi Kesatu, Pusat
Alat ukur harus diuji terlebih dahulu dengan menggunakan alat ukur yang sama. Kesamaan hasil pengukuran mereka menunjukkan tingkat
reliabilitas alat ukur. 6. Statistik Deskriptif :47 A.Frekuensi
Proporsi pemberitaan dihitung berdasarkan rumus : Proporsi = ƒχ ᵢ
∑ ƒχ B. Modus
Sedangkan Modus adalah nilai kategori tertentu yang memiliki frekuensi tertinggi atau yang paling sering muncul.
C.Rata-rata (Mean)
Mean merupakan jumlah rata-rata dari sekumpulan data yang memberikan gambaran tentang suatu hal. Rata-rata pemberitaan atau intensitas pemberitaan dihitung berdasarkan rumus:
Rata-rata (Mean) χ = ∑ƒχ N
χ = nilai mean N = Jumlah bulan pada sampel
ƒ = frekuensi berita ∑ = Total
47 Eriyanto., Op.Cit., 306