• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI: KABUPATEN PEKALONGAN BULAN MARET 2016 INFLASI SEBESAR 0,11 PERSEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI: KABUPATEN PEKALONGAN BULAN MARET 2016 INFLASI SEBESAR 0,11 PERSEN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Bulan Maret 2016, harga-harga di Kabupaten Pekalongan mengalami inflasi sebesar 0,45 persen, atau terjadi peningkatan indeks harga konsumen (IHK) dari 123,61 persen (IHK 2012=100) pada bulan Februari 2016, menjadi 124,30 persen pada bulan Maret 2016. Laju inflasi tahun kalender 2016 (Januari-Maret 2016) sebesar 0,96 persen, dan laju inflasi tahun ke tahun / YoY (Maret 2015 – Maret 2016) sebesar 5,25 persen.

Inflasi yang terjadi pada bulan Maret ini terutama disebabkan meningkatnya harga-harga atau indeks pada kelompok Sandang dan Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga.

Secara umum terjadinya inflasi di kabupaten pekalongan selama bulan Maret karena meningkatnya harga komoditas-komoditas sebagai berikut: Daging Ayam Kampung sebesar 9,09 persen, Tongkol sebesar 0,78 persen, Udang Basah sebesar 3,13 persen,Susu Untuk Balita sebesar 1,92 persen, Daun Singkong sebesar 25,00 persen, Nangka Muda sebesar 60,00 persen, Petai sebesar 50,00 persen, Melon sebesar 25,00 persen, Biskuit sebesar 1,33 persen, Kue Kering Berminyak sebesar 9,09 persen, Air Kemasan sebesar 4,35 persen, Rokok Putih sebesar 2,63 persen, Daun Pintu sebesar 4,65 persen, Genteng sebesar 1,96 persen, Korek Api Kayu sebesar 20,00 persen, Kain Gorden sebesar 50,00 persen, Lemari Pakaian sebesar 15,38 persen, Setrika sebesar 7,46 persen, Magic Com sebesar 2,48 persen, Pembasmi Nyamuk Cair sebesar 20,00 persen, Sabun Cream Detergen sebesar 20,97 persen, Sabun Detergen Bubuk sebesar 0,39 persen, Celana Dalam Pria sebesar 20,00 persen, Rok Luar Model Biasa sebesar 2,22 persen, Baju Kaos/T-Shirt sebesar 1,67 persen, Televisi Berwarna sebesar 25,00 persen, Sepeda Anak sebesar 11,11 persen, Sepeda Motor sebesar 27,18 persen, Pemeliharaan/Service sebesar 7,14 persen.

Seluruh daerah SBH Jawa Tengah diluar Kabupaten Pekalongan juga terjadi inflasi yaitu Kabupaten Cilacap, Kota Purwokerto, Kota Kudus, Kota Surakarta, Kota Semarang, dan Kota Tegal.

Inflasi Jawa Tengah sebesar 0,39 persen, dengan inflasi tahun kalender sebesar 0,63 persen.

Inflasi Nasional tercatat 0,19 persen, dengan inflasi tahun kalender sebesar 0,96 persen.

No. 01/04/3326/Th. IV, 01 April 2016

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI:

KABUPATEN PEKALONGAN BULAN MARET 2016

(2)

Perkembangan harga berbagai komoditas di Kabupaten Pekalongan pada bulan Maret 2016 secara umum mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil pemantauan di tiga pasar Kajen,

Kedungwuni dan Wiradesa pada Maret 2016 terjadi inflasi sebesar 0,45 persen. Inflasi terjadi disebabkan karena terjadinya peningkatan harga-harga yang ditunjukkan

oleh naiknya indeks pada kelompok-kelompok komoditas kelompok Sandang dan Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga.

Adapun komoditas yang mengalami peningkatan harga secara umum adalah: Daging Ayam Kampung sebesar 9,09 persen, Tongkol sebesar 0,78 persen, Udang Basah sebesar 3,13 persen,Susu Untuk Balita sebesar 1,92 persen, Daun Singkong sebesar 25,00 persen, Nangka Muda sebesar 60,00 persen, Petai sebesar 50,00 persen, Melon sebesar 25,00 persen, Biskuit sebesar 1,33 persen, Kue Kering Berminyak sebesar 9,09 persen, Air Kemasan sebesar 4,35 persen, Rokok Putih sebesar 2,63 persen, Daun Pintu sebesar 4,65 persen, Genteng sebesar 1,96 persen, Korek Api Kayu sebesar 20,00 persen, Kain Gorden sebesar 50,00 persen, Lemari Pakaian sebesar 15,38 persen, Setrika sebesar 7,46 persen, Magic Com sebesar 2,48 persen, Pembasmi Nyamuk Cair sebesar 20,00 persen, Sabun Cream Detergen sebesar 20,97 persen, Sabun Detergen Bubuk sebesar 0,39 persen, Celana Dalam Pria sebesar 20,00 persen, Rok Luar Model Biasa sebesar 2,22 persen, Baju Kaos/T-Shirt sebesar 1,67 persen, Televisi Berwarna sebesar 25,00 persen, Sepeda Anak sebesar 11,11 persen, Sepeda Motor sebesar 27,18 persen, Pemeliharaan/Service sebesar 7,14 persen.

Grafik 1. Perkembangan Inflasi Kabupaten Pekalongan Maret 2015 sampai dengan Maret 2016

(3)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan Maret 2015 mengalami deflasi sebesar 1,43 persen. Sumbangan deflasi dari kelompok bahan makanan adalah 0,26 persen dari total deflasi yang terjadi di Kabupaten Pekalongan.

Sub kelompok yang mengalami penurunan harga tertinggi yaitu daging dan hasil-hasilnya dengan penurunan harga sebesar 9,14 persen. Kemudian sub kelompok bumbu-bumbuan yang mengalami penurunan harga sebesar 5,92 persen. Dan sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya mengalami penurunan harga sebesar 4,25 persen.

Penyebab deflasi kelompok ini karena turunnya harga: Daging Ayam Ras besarnya -16,67 persen, Bawal besarnya -6,25 persen, Lele besarnya -13,04 persen, Telur Ayam Ras besarnya -22,16 persen, Bayam besarnya -90,00 persen, Ketimun besarnya -11,11 persen, Kol Putih/Kubis besarnya -25,00 persen, Labu Siam/Jipang besarnya -14,29 persen, Cabe Hijau besarnya -16,67 persen, Terong Panjang -4,00 persen, Bawang Merah besarnya -11,11 persen, Ketumbar besarnya -5,00 persen, Cabe Merah besarnya -15,15 persen, Cabe Rawit besarnya -8,33 persen, Margarine besarnya -25,67 persen, Bahan Agar-agar besarnya -2,78 persen.

Tabel 1.

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Bahan Makan Bulan Maret 2015

Kelompok/ Sub Kelompok Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

Bahan Makanan -1,43 -0,26

Padi-Padian, Umbi-Umbian Dan Hasilnya 0,00 0,00

Daging Dan Hasil-Hasilnya -9,14 -0,13

Ikan Segar -0,43 0,00

Ikan Diawetkan 0,00 0,00

Telur, Susu Dan Hasil-Hasilnya -4,25 -0,07

Sayur-Sayuran 2,04 0,02

Kacang - Kacangan 0,00 0,00

Buah - Buahan 1,82 0,03

Bumbu - Bumbuan -5,92 -0,10

Lemak Dan Minyak -0,44 -0,01

Bahan Makanan Lainnya -1,44 0,00

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,38 persen. Sumbangan terhadap terjadinya inflasi sebesar 0,09 persen.

Penyebab inflasi kelompok ini karena naiknya harga: Biskuit sebesar 1,33 persen, Kue Kering Berminyak sebesar 9,09 persen, Air Kemasan sebesar 4,35 persen, Biskuit sebesar 1,33 persen, Kue Kering Berminyak sebesar 9,09 persen, Air Kemasan sebesar 4,35 persen.

(4)

Tabel 2.

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Bulan Maret 2015

Kelompok/ Sub Kelompok Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

Makanan Jadi, Minuman, Rokok &

Tembakau 0,38 0,09

Makanan Jadi 0,53 0,09

Minuman Yang Tidak Beralkohol 0,00 0,00

Tembakau Dan Minuman Beralkohol 0,16 0,01

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan Bahan bakar mengalami deflasi sebesar 0,42 persen. Sumbangan deflasi Kelompok ini terhadap terjadinya deflasi di Kabupaten Pekalongan selama bulan Maret sebesar 0,11 persen.

Komoditas yang mengalami deflasi terbesar adalah pada sub kelompok biaya tempat tinggal dengan deflasi sebesar 1,45 persen, besarnya sumbangan inflasi terhadap deflasi adalah 0,28 persen.

Komoditas yang mengalami penurunan harga adalah: Cat Kayu besarnya -5,66 persen, Kayu Balokan besarnya 25,00 persen, keramik besarnya 10,11 persen, bola Lampu besarnya -31,65 persen, Lampu TL/Neon besarnya -14,29 persen, Kulkas/Lemari Es besarnya -4,86 persen, Meja Kursi Tamu besarnya -4,42 persen.

Tabel 3.

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Bulan Maret 2015

Kelompok/ Sub Kelompok Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan

Bakar -0,42 -0,11

Biaya Tempat Tinggal -1,45 -0,28

Bahan Bakar, Penerangan Dan Air -0,23 -0,01

Perlengkapan Rumahtangga 5,74 0,09

(5)

4. Sandang

Kelompok sandang pada bulan Maret 2015 mengalami inflasi sebesar 1,03 persen dengan sumbangan inflasi 0,07 persen.

Tabel 4.

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Sandang Bulan Maret 2015

Kelompok/ Sub Kelompok Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

Sandang 1,03 0,07

Sandang Laki-Laki 2,44 0,04

Sandang Wanita 0,98 0,02

Sandang Anak-Anak 0,29 0,00

Barang Pribadi Dan Sandang Lain 0,00 0,00

Sub kelompok yang mengalami inflasi terbesar adalah sub kelompok sandang laki-laki, kemudian, sub kelompok sandang anak-anak.

Sub kelompok sandang laki-laki inflasi 2,44 persen dengan sumbangan inflasi 0,04 persen, kemudian sub kelompok sandang anak-anak inflasi 0,29 dengan sumbangan inflasi 0,00 persen.

5. Kesehatan

Kelompok kesehatan mengalami delasi sebesar 0,03 persen, sedangkan andil deflasinya adalah 0,00 persen.

Sub kelompok yang mengalami deflasi terbesar pada kelompok kesehatan adalah jasa perawatan jasmani.

Komoditas yang mengalami penurunan harga adalah: Tarip Gunting Rambut wanita sebesar 2,70 persen.

Tabel 5.

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Kesehatan Bulan Maret 2015

Kelompok/ Sub Kelompok Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

Kesehatan -0,03 0,00

Jasa Kesehatan 0,00 0,00 Obat-Obatan 0,00 0,00 Jasa Perawatan Jasmani -0,64 0,00 Perawatan Jasmani Dan Kosmetika 0,00 0,00

(6)

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada Maret 2015 mengalami inflasi sebesar 2,00 persen dengan sumbangan inflasi sebesar 0,11 persen.

Tabel 6.

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Pendidikan, Rekreasi Dan Olah Raga Bulan Maret 2015

Kelompok/ Sub Kelompok Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

Pendidikan, Rekreasi Dan Olah Raga 2,00 0,11

Pendidikan 0,00 0,00 Kursus-Kursus / Pelatihan 0,00 0,00 Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 0,00 0,00 Rekreasi 9,32 0,11 Olahraga 0,00 0,00

Sub kelompok yang mengalami inflasi terbesar adalah rekreasi yang mengalami inflasi sebesar 12,38 persen dengan sumbangan inflasi 0,15 persen.

Komoditas yang mengalami peningkatan harga adalah: Televisi Berwarna sebesar 25,00 persen, dan Sepeda Anak sebesar 11,11 persen.

7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami inflasi sebesar 4,66 persen, dengan sumbangan inflasi sebesar 0,55 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar pada sub kelompok transpor dengan besar inflasi sebesar 6,25 persen, dengan sumbangan inflasi sebesar 0,50 persen.

(1) (2) (3)

Komoditas yang mengalami peningkatan harga adalah: pemeliharaan atau service kendaraan bermotor sebesar 7,14 persen.

Tabel 7.

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Transpor,Komunikasi Dan Jasa Keuangan Bulan Maret 2015

Kelompok/ Sub Kelompok Komoditas Inflasi Sumbangan

Transpor,Komunikasi Dan Jasa Keuangan 4,66 0,55

Transpor 6,25 0,50 Komunikasi Dan Pengiriman 0,00 0,00 Sarana Dan Penunjang Transpor 4,00 0,05 Jasa Keuangan 0,00 0,00

(7)

Inflasi 7 Kabupaten/Kota SBH di Jawa Tengah

Dari 7 Kabupaten/Kota SBH yang ada di Jawa Tengah seluruhnya mengalami inflasi, yang besarnya hampir sama.

Kabupaten/Kota SBH di Jawa Tengah yang mengalami inflasi terbesar adalah Kota Purwokerto dengan nilai inflasi sebesar 0,55 persen.

Selama Bulan Maret Kabupaten Pekalongan mengalami inflasi sebesar 0,45 persen, inflasi menurut tahun kalender pada bulan Maret di Kabupaten Pekalongan sebesar 0,96 persen. Untuk Inflasi menurut tahun ke tahun di Kabupaten Pekalongan besarnya adalah 5,25 persen.

Tabel Inflasi pada 7 Kabupaten/Kota SBH yang ada di Jawa Tengah

Daerah/Kota

Maret 2015

Tahun

Kalender Year on Year IHK Prosentase (%) Perubahan (1) (2) (3) (4) (5) Kabupaten Pekalongan 124,30 0,45 0,96 5,25 Cilacap 125,32 0,11 0,76 3,79 Purwokerto 121,31 0,55 0,82 4,15 Kudus 129,16 0,51 0,73 4,83 Surakarta 120,82 0,42 0,83 4,43 Semarang 122,35 0,39 0,48 3,99

(8)
(9)

Contact Person : Harimurti, SST

Email : hmurti@bps.go.id

Informasi lebih lanjut hubungi:

Statistik Distribusi

Telepon: (0285) 4416613

Gambar

Grafik 1. Perkembangan Inflasi Kabupaten Pekalongan Maret 2015 sampai  dengan Maret 2016
Tabel Inflasi pada 7 Kabupaten/Kota SBH yang ada di Jawa Tengah

Referensi

Dokumen terkait

 Melaksanakan administrasi aktiva tetap dan penyusutan.  Mereview harga pokok dan proyek-proyek di Galangan maupun Cabang.  Monitoring, menyiapkan dan melaporakan

Sedangkan pada Game Edukasi Siaga Bencana Gempa Bumi terdapat video animasi yang berisikan tentang tindakan yang harus dilakukan ketika pra bencana gempa bumi, saat

Akhirnya kami ucapkan selamat atas terbitnya PENA GENERASI DELIMA – SEBUAH GERAKAN LITERASI SEJAK DINI, semoga buah karya anak-anak di paguyuban Delima ini sebagai

Berdasarkan informasi yang dipaparkan oleh keluarga informan dari berbagai asal suku bangsa yaitu Melayu, Minangkabau, Jawa dan Batak yang ditanyakan tentang

Tujuan penelitian ini adalah menentukan jalur kritis, menghitung biaya yang ditimbulkan pada pengerjaan proyek MVR Evaporator Shelter dengan durasi pengerjaan awal

Metode penelitian menggunakan metode penelitian pengembangan, prosedur penelitian pengembangan meliputi Analisis Kebutuhan, Kajian Teori, Pembuatan Produk Awal,

Dari alasan-alasan yang telah penulis uraikan di atas, maka dapatlah penulis ambil suatu kesimpulan bahwa hadis mu'allaq yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim

 Menjelaskan dampak pelaksanaan dhaman dan kafalah ang tidak sesuai dengan sari%at Islam. KKM SK 1( 7&mlah SK 1( 8 ) K- 9 11 Memahami ri5a@ 5ank