• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI - DOCRPIJM 3352c33249 BAB VIBAB VI KELEMBAGAAN DAN REGULASI KAPUAS Ok

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB VI KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI - DOCRPIJM 3352c33249 BAB VIBAB VI KELEMBAGAAN DAN REGULASI KAPUAS Ok"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

| VI -

1

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021 KABUPATEN KAPUAS

BAB VI

KERANGKA KELEMBAGAAN

DAN REGULASI

6.1 KERANGKA KELEMBAGAAN KABUPATEN KAPUAS

6.1.1 Arahan Kebijakan Kelembagaan Bidang Cipta Karya

Beberapa kebijakan berikut merupakan landasan hukum dalam pengembangan dan

peningkatan kapasitas kelembagaan RPIJM pada pemerintahan kabupaten/Kabupaten.

1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Dalam UU 32/2004 disebutkan bahwa Pemerintah Daerah mengatur dan

mengurus sendiri urusan pemerintahan dan menjalankan otonomi seluas-luasnya,

dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya

saing daerah. Untuk membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan otonomi,

maka dibentuklah organisasi perangkat daerah yang ditetapkan melalui Pemerintah

Daerah.

2. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan

PP tersebut mencantumkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan bidang wajib

(2)

| VI -

2

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021 KABUPATEN KAPUAS

yang menjadi urusan pemerintah daerah, dan pemerintah berkewajiban untuk

melakukan pembinaan terhadap pemerintah kabupaten/Kabupaten.

3. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Daerah

Berdasarkan PP 41 tahun 2007, bidang PU meliputi bidang Bina Marga,

Pengairan, Cipta Karya dan Penataan Ruang. Bidang PU merupakan perumpunan

urusan yang diwadahi dalam bentuk dinas. Dinas ditetapkan terdiri dari 1

sekretariat dan paling banyak 4 bidang, dengan sekretariat terdiri dari 3

sub-bagian dan masing-masing bidang terdiri dari paling banyak 3 seksi.

4. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010-2014

Dalam Buku II Bab VIII Perpres ini dijabarkan tentang upaya untuk meningkatkan

kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi diperlukan adanya upaya penataan

kelembagaan dan ketalalaksanaan, peningkatan kualitas sumber daya manusia

aparatur, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, penyempurnaan sistem

perencanaan dan penganggaran,serta pengembangan sistem akuntabilitas kinerja

instansi pemerintah dan aparaturnya.

Untuk mendukung penataan kelembagaan, secara beriringan telah ditempuh

upaya untuk memperkuat aspek ketatalaksanaan di lingkungan instansi pemerintah,

seperti perbaikan standar operasi dan prosedur (SOP) dan penerapan e-government

di berbagai instansi. Sejalan dengan pengembangan manajemen kinerja di

lingkungan instansi pemerintah, seluruh instansi pusat dan daerah diharapkan

secara bertahap dalam memperbaiki sistem ketatalaksanaan dengan menyiapkan

perangkat SOP, mekanisme kerja yang lebih efisien dan efektif, dan mendukung

upaya peningkatan akuntabilitas kinerja.

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design

Reformasi Birokrasi 2010-2025

Tindak lanjut dari Peraturan Presiden ini, Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor 30 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengusulan, Penetapan, dan Pembinaan

Reformasi Birokrasi pada Pemerintah Daerah. Berdasarkan peraturan menteri ini,

reformasi birokrasi pada pemerintah daerah dilaksanakan mulai tahun 2012,

dengan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan sesuai dengan kemampuan

(3)

| VI -

3

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021 KABUPATEN KAPUAS

mekanisme serta prosedur dalam rangka pengusulan, penetapan, dan pembinaan

pelaksanaan reformasi birokrasi pemerintah daerah.

Upaya pembenahan birokrasi di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya telah

dimulai sejak tahun 2005. Pembenahan yang dilakukan adalah menyangkut 3

(tiga) pilar birokrasi, yaitu kelembagaan, ketatalaksanaan, dan Sumber Daya

Manusia (SDM).

Untuk mendukung tercapainya good governance, maka perlu dilanjutkan dan

disesuaikan dengan program reformasi birokrasi pemerintah, yang terdiri dari

sembilan program, yaitu :

1. Program Manajemen Perubahan, meliputi: penyusunan strategi manajemen

perubahan dan strategi komunikasi K/L dan Pemda, sosialisasi dan internalisasi

manajemen perubahan dalam rangka reformasi birokrasi;

2. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, meliputi: penataan

berbagai peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan/diterbitkan oleh K/L

dan Pemda;

3. Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi: restrukturisasi tugas dan

fungsi unit kerja, serta penguatan unit kerja yang menangani organisasi, tata

laksana, pelayanan publik, kepagawaian dan diklat;

4. Penataan Tatalaksana, meliputi: penyusunan SOP penyelenggaraan tugas dan

fungsi, serta pembangunan dan pengembangan e-government;

5. Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur, meliputi: penataan sistem rekrutmen

pegawai, analisis dan evaluasi jabatan, penyusunan standar kompetensi jabatan,

asesmen individiu berdasarkan kompetensi;

6. Penguatan Pengawasan, meliputi: penerapan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP) dan Peningkatan peran Aparat Pengawasan Intern

Pemerintah (APIP);

7. Penguatan Akuntabilitas, meliputi: penguatan akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah, pengembangan sistem manajemen kinerja organisasi dan

penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU);

8. Penguatan Pelayanan Publik, meliputi: penerapan standar pelayanan pada unit

kerja masing-masing, penerapan SPM pada Kab/Kabupaten.

(4)

| VI -

4

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021 KABUPATEN KAPUAS

6. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam

Pembangunan Nasional

Di dalam Inpres ini dinyatakan bahwa pengarusutamaan gender ke dalam seluruh

proses pembangunan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan

fungsional semua instansi dan lembaga pemerintah di tingkat Pusat dan Daerah.

Presiden menginstruksikan untuk melaksanakan pengarusutamaan gender guna

terselenggaranya perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan

evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan nasional yang berperspektif

gender sesuai dengan bidang tugas dan fungsi, serta Kewenangan masing-masing.

7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang Standar

Pelayanan Minimum

Peraturan Menteri PU ini menekankan tentang target pelayanan dasar bidang PU

yang menjadi tanggungjawab pemerintah kabupaten/Kabupaten. Target pelayanan

dasar yang ditetapkan dalam Permen ini yaitu pada Pasal 5 ayat 2, dapat dilihat

sebagai bagian dari beban dan tanggungjawab kelembagaan yang menangani bidang

ke- PU-an, khususnya untuk sub bidang Cipta Karya yang dituangkan di dalam

dokumen RPIJM.

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk

Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah

Peraturan menteri ini menjadi landasan petunjuk teknis dalam penataan perangkat

daerah. Berdasarkan Permen ini dasar hukum penetapan perangkat daerah

adalah Peraturan Daerah (Perda). Penjabaran tupoksi masing-masing SKPD Provinsi

ditetapkan dengan Pergub, dan SKPD Kab/Kabupaten dengan Perbup/Perwali.

9. Permendagri Nomor 57 tahun 2010 tentang Pedoman Standar Pelayanan

PerKabupatenan

Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi pemerintah daerah sebagai dasar

untuk memberikan pelayanan perKabupatenan bagi masyarakat. SPP adalah

standar pelayanan minimal kawasan perKabupatenan, yang sesuai dengan

fungsi kawasan perKabupatenan merupakan tempat permukiman perKabupatenan,

termasuk di dalamnya jenis pelayanan bidang keciptakaryaan, seperti perumahan,

air minum, drainase, prasarana jalan lingkungan, persampahan, dan air limbah.

(5)

| VI -

5

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021 KABUPATEN KAPUAS

Pegawai Berdasarkan Beban Kerja Dalam Rangka Penyusunan Formasi Pegawai

Negeri Sipil

Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi setiap instansi pemerintah dalam

menghitung kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja dalam rangka penyusunan

formasi PNS. Dalam perhitungan kebutuhan pegawai, aspek pokok yang harus

diperhatikan adalah: beban kerja, standar kemampuan rata-rata, dan waktu kerja.

Dalam keputusan ini, Gubernur melakukan pembinaan dan pengendalian pelayanan

perKabupatenan, sedangkan Bupati melaksanakan dan memfasilitasi penyediaan

pelayanan perKabupatenan.

6.1.2 Kondisi Kelembagaan Saat Ini

Bagian ini menguraikan secara sistematis tentang kondisi eksisting kelembagaan

Pemerintah Kabupaten Kapuas yang menangani bidang Cipta Karya.

A. Kondisi Keorganisasian Bidang Cipta Karya

Penataan dan penguatan organisasi merupakan Program ke-3 dari Sembilan

Program Reformasi Birokrasi. Keorganisasian yang dimaksud dalam pedoman

ini adalah struktur, tugas, dan fungsi pemerintah daerah yang menangani bidang

Cipta Karya, yang mencakup :

1. Dinas Pekerjaan Umum

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kapuas dibentuk dengan PP Daerah

Kabupaten Kapuas No.23 Tahun 2003 sebagai Instansi Teknis Pemerintah

Kabupaten Kapuas yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas.

Selanjutnya dalam rangka mendekatkan pelayanan kepada masyarakat sesuai

dengan tugas dan fungsi yang di DPU Kabupaten Kapuas membawahi Sekretariat

dengan empat bidang, UPT dan kelompok jabatan fungsional yang dijabarkan

dalam Struktur Organisasi sebagai berikut :

1. Kepala Dinas

2. Sekretaris

a. Sub Bagian Umum dan kepegawaian

b. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

(6)

| VI -

6

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021 KABUPATEN KAPUAS

3. Bidang-bidang :

 Bidang Pengairan membawahi seksi Survey, Pemetaan & Perencanaan

dan seksi Pengendalian sungai, pantai & sumber daya air lainnya serta

seksi Pengembangan dan konservasi SDA

 Bidang Bina Marga membawahi seksi Survey, pemetaan dan

perencanaan,seksi pembangunan dan peningkatan jalan & jembatan serta

seksi pemeliharaan jalan dan jembatan

 Bidang Teknologi dan Jasa Konstruksi membawahi seksi Pembinaan Jasa

Konstruksi, seksi Pengawasan dan laboratorium serta peralatan dan

perbengkelan.

 Bidang Teknik Penyehatan Air Bersih membawahi seksi survey, pemetaan

dan perencanaan, seksi Penyehatan Lingkungan dan seksi Air bersih.

4. UPTD

5. Kelompok Jabatan Fungsional

Selanjutnya struktur organisasi diatas digambarkan secara skematik dalam bagan

struktur organisasi pada gambar 6.3

Jabaran tugas pokok dan fungsi setiap elemen struktur organisasi diatas adalah

sebagai berikut :

Tabel 6.1

Tugas Pokok dan Fungsi setiap elemen struktur DPU Kabupaten Kapuas

No Elemen Struktur Rumusan Tugas

1 Kepala Dinas

Merumuskan kebijakan, merencanakan program,

mengorganisasikan, mengendalikan, mengkoordinasi,

mengararahkan, membina, mengatur, mengawasi dan

mengevaluasi pelaksanaan kegitan bidang PU serta

merumuskan kebijakan teknis di bidang kesekretariatan,

pengairan, bina marga, tehnik penyehatan dan air bersih,

serta teknologi dan jasa konstruksi berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja

2 Sekretaris

Merencanakan program, mengkoordinasi, mengarahkan,

menyelia, mengatur dan mengevaluasi pelaksanaan

kegiatan ketatausahaan serta merumuskan kebijakan teknis

(7)

| VI -

7

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021 KABUPATEN KAPUAS

No Elemen Struktur Rumusan Tugas

pelaporan, umum dan kepegawaian, keuangan dan

perlengkapan, berdasarkan peraturan perundang-undangan

yang berlaku sebagai pedoman kerja

2.1

Kasubag

Perencanaan,

Evaluasi dan

Pelaporan

Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing,

memeriksa, mengecek, mengontrol pelaksanaan kegiatan

perencanaan, evaluasi dan pelaporan yang meliputi

koordinasi pengumpulan dan pengolahan data, penyusunan

petunjuk teknis perencanaan dan pelaporan berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai

pedoman kerja

2.2 Kasubag Keungan

dan Perlengkapan

Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing,

memeriksa, mengecek, mengontrol pelaksanaan kegiatan

administrasi keuangan dan perlengkapan yang meliputi

penyusunan anggaran, pembukuan, pertanggungjawaban,

inventarisasi barang dan laporan keuangan dan

perlengkapan berdasarkan peraturan perundang-undangan

yang berlaku sebagai pedoman kerja

2.3 Kasubag Umum & Kepegawaian

Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing,

memeriksa, mengecek, mengontrol pelaksanaan kegiatan

administrasi umum dan kepegawaian yang meliputi

petunjuk teknis persuratan dan kearsipan, keprotokoler,

pengolahan data kepegawaian dan laporan umum &

kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan

yang berlaku sebagai pedoman kerja

3 Kabid Pengairan

Menyusun rencana & program, mengkoordinasi

mengarahkan, menyelia, mengatur dan mengevaluasi

pelaksanaan kegiatan pengairan serta merumuskan

kebijakan teknis di bidang survey, pemetaan &

perencanaan, pengendalian sungai, pantai & sumber air

lainnya dan pengembangan konservasi SDA berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai

pedoman kerja

(8)

| VI -

8

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021 KABUPATEN KAPUAS

No Elemen Struktur Rumusan Tugas

Pemetaan &

Perencanaan

memeriksa, mengecek, mengontrol pelaksanaan kegiatan

survey, pemetaan & perencanaan pengairan yang meliputi

penyusunan program, petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan,

monitoring, evaluasi dan pelaporan berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja

3.2

Kasie Pengendalian

Sungai, Pantai &

SDA lainnya

Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing,

memeriksa, mengecek, mengontrol pelaksanaan kegiatan

pengendalian sungai, pantai dan SDA lainnya yang meliputi

penyusunan program, petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan,

monitoring, evaluasi dan pelaporan berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja

3.3

Kasie

Pengembangan &

Konservasi SDA

Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing,

memeriksa, mengecek, mengontrol pelaksanaan kegiatan

pengembangan dan konservasi SDA yang meliputi

penyusunan program, petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan,

monitoring, evaluasi dan pelaporan berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja

4 Kabid Bina Marga

Menyusun rencana & program, mengkoordinasi

mengarahkan, menyelia, mengatur dan mengevaluasi

pelaksanaan kegiatan Bina marga serta merumuskan

kebijakan teknis di bidang survey, pemetaan &

perencanaan, pembangunan & peningkatan jalan &

jembatan, serta pemeliharaan jalan & jembatan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

sebagai pedoman kerja

4.1

Kasie Survey,

Pemetaan &

Perencanaan

Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing,

memeriksa, mengecek, mengontrol pelaksanaan kegiatan

survey, pemetaan & perencanaan yang meliputi

penyusunan program, petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan,

monitoring, evaluasi dan pelaporan berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja

4.2 Kasie

Pembangunan,

Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing,

(9)

| VI -

9

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021 KABUPATEN KAPUAS

No Elemen Struktur Rumusan Tugas

Peningkatan Jalan

& Jembatan

pembangunan peningkatan jalan & jembatan yang

meliputi penyusunan program, petunjuk teknis pelaksanaan

kegiatan, monitoring, evaluasi dan pelaporan berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai

pedoman kerja

4.3 Kasie Pemeliharaan

Jalan & Jembatan

Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing,

memeriksa, mengecek, mengontrol pelaksanaan kegiatan

pemeliharaan jalan & jembatan yang meliputi penyusunan

program, petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan, monitoring,

evaluasi dan pelaporan berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja

5

Kabid Tehnik

Penyehatan & Air

Bersih

Menyusun rencana & program, mengkoordinasi

mengarahkan, menyelia, mengatur dan mengevaluasi

pelaksanaan kegiatan penyehatan lingkungan &

permukiman dan air bersih serta merumuskan kebijakan

teknis di bidang survey, pemetaan & perencanaan,

penyehatan lingkungan dan air bersih berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai

pedoman kerja

5.1

Kasie Survey,

Pemetaan &

Perencanaan

Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing,

memeriksa, mengecek, mengontrol pelaksanaan kegiatan

survey, pemetaan & perencanaan yang meliputi

penyusunan program, petunjuk teknis, evaluasi dan

pelaporan berdasarkan peraturan perundang-undangan

yang berlaku sebagai pedoman kerja

5.2 Kasie Penyehatan

Lingkungan

Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing,

memeriksa, mengecek, mengontrol pelaksanaan kegiatan

penyehatan lingkungan permukiman yang meliputi

penyusunan program, petunjuk teknis, evaluasi dan

pelaporan berdasarkan peraturan perundang-undangan

yang berlaku sebagai pedoman kerja

5.3 Kasie Air Bersih Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing,

(10)

| VI -

10

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021 KABUPATEN KAPUAS

No Elemen Struktur Rumusan Tugas

penyehatan air bersih yang meliputi penyusunan program,

petunjuk teknis, evaluasi dan pelaporan berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai

pedoman kerja

6 Kabid Teknologi & Jasa Konstruksi

Menyusun rencana & program, mengkoordinasi

mengarahkan, menyelia, mengatur dan mengevaluasi

pelaksanaan teknologi & jasa konstruksi serta merumuskan

kebijakan teknis di bidang pembinaan jasa konstruksi,

pengawasan & laboratorium, peralatan & perbengkelan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

sebagai pedoman kerja

6.1 Kasie Pembinaan

Jasa Konstruksi

Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing,

memeriksa, mengecek, mengontrol pelaksanaan pembinaan

jasa konstruksi yang meliputi penyusunan program,

petunjuk teknis, evaluasi dan pelaporan berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai

pedoman kerja

6.2 Kasie Pengawasan

& Laboratorium

Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing,

memeriksa, mengecek, mengontrol pelaksanaan kegiatan

pengawasan dan laboratorium yang meliputi penyusunan

program, petunjuk teknis, evaluasi dan pelaporan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

sebagai pedoman kerja

6.3 Kasie Peralatan & Perbengkelan

Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing,

memeriksa, mengecek, mengontrol pelaksanaan kegiatan

pemeliharaan peralatan & perbengkelan yang meliputi

penyusunan program, petunjuk teknis, evaluasi dan

pelaporan berdasarkan peraturan perundang-undangan

(11)

| VI -

11

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021 KABUPATEN KAPUAS

Selain itu organisasi instansi yang menangani urusan bidang CK di Kabupaten

Kapuas adalah Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah, BLHD, serta

Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Adapun gambaran struktur organisasi instansi

terkait bidang CK adalah :

1. Badan Perencanaa Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

Struktur Organisasi BadanPerencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten

Kapuas berdasarkan Perda No.13 Tahun 2011 adalah sebagai berikut

(gambar 6.4) :

1. Kepala Bappeda

2. Sekretariat

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

b. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan

c. Sub Bagian Program Pengendalian dan Pelaporan

3. Kelompok Jabatan Fungsional

4. Bidang Ekonomi

a. Sub Bidang Ekonomi I

b. Sub Bidang Ekonomi II

5. Bidang Sosial Budaya

1) Sub Bidang Sosial Budaya

2) Sub Bidang Pemerintahan

6. Bidang Fisik dan Prasarana Komunikasi

a. Sub Bidang Pekerjaan Umum

b. Sub Bidang Perhubungan

7. Bidang Penilitian, Statistik dan Pelaporan

a. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan

b. Sub Bidang Statistik dan Pelaporan

2. Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD)

Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kapuas

berdasarkan Perda No.13 Tahun 2011 Terdiri dari (gambar 6.5):

1. Kepala

2. Sekretariat

(12)

| VI -

12

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021 KABUPATEN KAPUAS

b. Sub Bagian Keuangan & Perlengkapan

c. Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan

3. Kelompok Jabatan Fungsional

4. Bidang Pemantauan dan Pemulihan

a. Sub Bidang Pemulihan Lingkungan Hidup

b. Sub Bidang Pemantauan dan Pengkajian

5. Bidang Pengawasan Lingkungan

a. Sub Bidang Pengawasan Lingkungan

b. Sub Bidang Perijinan

6. Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan

a. Sub Bidang Teknis AMDAL

b. Sub Bidang Pengendali Dampak Lingkungan

3. Dinas Kebersihan dan Pertamanan

1. Kepala Dinas

2. Sekretaris

a. Sub Bagian Umum dan kepegawaian

b. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

c. Sub Bagian Keuangan dan perlengkapan

3. Bidang-bidang :

 Bidang Pertamanan membawahi seksi Usaha Tanaman Hias, seksi

Penataan Taman,dan Seksi Pemeliharaan & Perawatan .

 Bidang Pengolahan Sampah membawahi seksi Kebersihan Jalan,

seksi Pengumpulan & Pengangkutan serta seksi Pemanfaatan dan

Pemusnahan.

 Bidang Sarana & Prasarana membawahi seksi Pengadaan, seksi

Pemanfaatan dan seksi Pemeliharaan & Pergudangan. (gambar 6.6)

B. Kondisi Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya

Penataan tata laksana merupakan salah satu prioritas program untuk

peningkatan kapasitas kelembagaan. Tata laksana organisasi yang dikembangkan

adalah menciptakan hubungan kerja antar perangkat daerah dengan menumbuh

(13)

| VI -

13

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021 KABUPATEN KAPUAS

dan tanggung jawab bagi peningkatan produktifitas dan kinerja.

Secara internal, keorganisasian urusan pemerintah bidang keciptakaryaan

mengembangkan hubungan fungsional sesuai dengan kompetensi dan

kemandirian dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang untuk

masing-masing bidang/seksi. Selanjutnya juga dikembangkan hubungan kerja yang

koordinatif baik antar bidang/seksi di dalam keorganisasian urusan

keciptakaryaan, maupun untuk hubungan kerja lintas dinas/bidang dalam

rangka menghindari tumpang tindih atau duplikasi program dan kegiatan

secara substansial dan menjamin keselarasan program dan kegiatan antar

perangkat daerah.

Prinsip-prinsip hubungan kerja yang diuraikan khususnya menyangkut tupoksi

dari masing-masing instansi pemerintah bidang keciptakaryaan diuraikan sebagai

berikut :

Selanjutnya penjabaran peran masing-masing instansi dan hubungan kerja dalam

pembangunan bidang Cipta Karya, disajikan pada tabel dibawah ini.

Tabel 6.2

Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta Karya

No. Instansi Peran Instansi dalam

Pembangunan Bidang CK

Unit / Bagian yang

Menangani

Pembangunan Bidang

CK

1. Bappeda

Merumuskan kebijaksanaan, program dan

kegiatan pembangunan daerah bidang

Perencanaan Wilayah meliputi sumber

daya alam dan lingkungan hidup,

perumahan dan pemukiman

Bidang Sarana &

Prasarana Komunikasi

2. Dinas PU

1. Menyusun program atau rencana

guna melakukan pengembangan

pengembangan perumahan dan

permukiman;

2. Menyusun konsep kebijakan

Bidang Teknik

Penyehatan Air Bersih

SeksiPenyehatan

Lingkungan dan seksi

(14)

| VI -

14

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021 KABUPATEN KAPUAS

No. Instansi Peran Instansi dalam

Pembangunan Bidang CK

Unit / Bagian yang

Menangani

Pembangunan Bidang

CK

pembinaan teknis dibidang penataan

bangunan Kabupaten dan kawasan

khusus, pembangunan perumahan,

prasarana lingkungan permukiman,

air bersih, drainase, sanitasi dan

prasarana lingkungan;

3. Melaksanakan pembangunan

perumahan, prasarana lingkungan

permukiman, air bersih, drainase,

sanitasi dan prasarana lingkungan

3. BLHD

merumuskan kebijakan operasional,

melaksanakan pembinaan, evaluasi

implementasi program pencegahan dan

pengendalian serta pemulihan kualitas

lingkungan.

Bidang Pengendalian

Dampak Lingkungan &

Pengelolaan Kualitas

4. Dinas Kesehatan

merencanakan langkah-langkah

operasional penyusunan pedoman

penyuluhan, penyebarluasan informasi

kesehatan, pengelolaan perbaikan

kualitas lingkungan, penetapan standar

pengawasan kualitas air lingkungan,

pembinaan dan pengamatan kualitas

pemukiman, air bersih, pembuangan air

limbah dan pembuangan sampah.

BidangPenyehatan

Lingkungan seksi

Penyehatan Lingkungan

dan seksi penyuluhan

5

Dinas

Kebersihan &

Pertamanan

Menyusun kebijakan kebersihan

tempat-tempat umum dan melaksanakan

pembangunan sarana kebersihan,

mencegah pencemaran lingkungan

Bidang Pertamanan &

Bidang Pengolahan

(15)

| VI -

15

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021 KABUPATEN KAPUAS

No. Instansi Peran Instansi dalam

Pembangunan Bidang CK

Unit / Bagian yang

Menangani

Pembangunan Bidang

CK

melalui pemanfaatan sampah, tinja dan

air kotor; menyusun kebijakan

pertamanan Kabupaten serta

memelihara, memantau dan

mengendalikan pembangunan sarana

prasaran pertamanan, penerangan jalan

umum

Selain itu, guna memperjelas pelaksanaan tugas pada setiap satuan kerja,

Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk setiap pelaksanaan tugas, yang dapat

dijadikan pedoman bagi pegawai dalam melakukan tugasnya. Namun SOP dari

masing-masing instansi terkait belum didata, sehingga belum bisa diuraikan

lebih lanjut.

C. Kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya

Dalam kaitannya dengan Reformasi Birokrasi, penataan sistem manajemen SDM

aparatur merupakan program ke-5 dari Sembilan Program Reformasi Birokrasi,

yang perlu ditingkatkan tidak hanya dari segi kuantitas tetapi juga kualitas. Bagian

ini menguraikan kondisi SDM di keorganisasian instansi yang menangani bidang

(16)

| VI -

16

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021 KABUPATEN KAPUAS

Tabel 6.3

Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya

Unit Kerja Golongan Jenis

Kelamin

6.1.3 Analisis Kelembagaan

Dengan mengacu pada kondisi eksisting kelembagaan perangkat daerah, maka

diuraikan analisis permasalahan kelembagaan Pemerintah Kabupaten Kapuas yang

(17)

| VI -

17

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021 KABUPATEN KAPUAS

A. Analisis Keorganisasian Bidang Cipta Karya

Sejak Pemerintah Kabupaten Kapuas di beri keleluasaan membentuk Lembaga

Daerah Otonom menurut kebutuhannya, muncullah lembaga-lembaga daerah

menurut kebutuhan masing-masing daerah. Kemudian Terjadi Penggabungan

maupun pemisahan lembaga-lembaga daerah agar sinkron dengan tugas pokok

dan fungsi yang diemban maupun hubungan hierarkhi dengan instansi pada level

yang lebih tinggi. Dampak dari hal membuat semakin menguatnya koordinasi,

integrasi dan Sinkronisasi dalam pelaksanaan program pembangunan.

Keorganisasian perangkat kerja bidang Cipta Karya daerah di Kabupaten Kapuas

saat ini dapat dikatakan sudah berjalan dengan baik, dimana tugas dan fungsi

organisasi ini dikerjakan sesuai pembagian masing-masing tanggungjawab,

namun masih ada masalah umum terkait dengan kinerja kelembagaan ini seperti:

1. Secara organisasi, bidang yang menangani keciptakaryaan adalah bidang

Tehnik Penyehatan Air Bersih yang membawahi seksi survey, pemetaan &

perencanaan, seksi air bersih dan seksi penyehatan lingkungan, bukan bidang

Cipta Karya.

2. Kuantitas dan Kualitas Sumber daya manusia yang ada masih jauh dari

kebutuhan riil dalam mengemban tugas pokok dan fungsi dinas / lembaga

terkait.

3. Terbatasnya Prasarana dan Sarana pendukung seperti alat transportasi,

peralatan kantor, peralatan laboratorium teknis dll.

B. Analisis Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya

Dalam ketatalaksanaan kelembagaan bidang cipta karya, Perda Penetapan

Organisasi Pemerintah Kabupaten Kapuas dapat dikatakan berjalan sesuai

dengan tupoksi dari masing-masing dinas. Hal ini sejalan dengan mekanisme

hubungan kerja di dalam dan antar instansi terkait bidang CK yang struktural

sesuai tupoksi.

Keorganisasian bidang CK di Kabupaten Kapuas sudah berjalan sesuai ketentuan

dalam PP 41 tahun 2007 dimana Dinas PU terdiri dari 1 sekretariat dan 4 bidang.

(18)

| VI -

18

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021 KABUPATEN KAPUAS

dan Penataan Bangunan dan Lingkungan belum semuanya tercantum dalam

keorganisasian yang dibentuk.

Dalam ketatalaksana perangkat kerja daerah terkait bidang CK masih ditemui

permasalahan– permasalahan seperti :

1. Struktur kelembagaan yang ada belum sepenuhnya mengakomodir tugas

pokok dan fungsi yang diemban oleh dinas / lembaga terkait.

2. Koordinasi antar instansi/lembaga dipengaruhi oleh faktor-faktor

kemampuan sumber daya manusia, serta prasarana pendukungnya. Adanya

kesenjangan kemampuan sumber daya manusia antar intansi/lembaga

terkait menghambat terjadinya koordinasi. Demikian pula halnya dengan

keterbatasan prasarana mengakibatkan koordinasi tidak dapat berjalan

sebagaimana mestinya.

3. Struktur kelembagaan yang ada pada prinsipnya sudah memenuhi standar

minimal kelembagaan daerah di Kabupaten Kapuas. Yang perlu

dikembangkan adalah unit-unit pengelola kegiatan seperti Satuan Kerja

(Satker) menurut spesifikasi kegiatannya sehingga pengelolaan kegiatan akan

lebih efektif.

C.Analisis Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya

Sumber Daya Manusia di bidang cipta karya sangat berpengaruh terhadap kinerja

organisasi maupun keluaran produk RPI2JM Bidang Cipta Karya. Namun sampai

saat ini SDM yang ada di Kabupaten Kapuas khususnya perangkat kerja daerah

bidang CK belum memenuhi kebutuhan, baik dari segi jumlah maupun kualitas.

Karena terbatasnya tenaga teknis yang ada maka tenaga-tenaga tersebut

umumnya melaksanakan tugas rangkap disemua Bidang yang ada.

Disamping kurang terselenggaranya pelatihan-pelatihan teknis yang relevan

dengan bidang tugas para pengelola kegiatan membuat pelaksanaan tugas

menjadi tidak optimal.

Selain itu disiplin dan etos kerja yang rendah disertai kurangnya sarana

penunjuang menambah terhambatnya kenerja. Akibatnya dampak yang

ditimbulkan adalah bahwa produk yang dihasilkannya pun tentunya kurang

(19)

| VI -

19

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021 KABUPATEN KAPUAS

6.1.4 Rencana Pengembangan Kelembagaan

Berdasarkan strategi yang dirumuskan dalam analisis SWOT, maka dapat dirumuskan

tiga kelompok strategi meliputi strategi pengembangan organisasi, strategi

pengembangan tata laksana, dan strategi pengembangan sumber daya manusia.

Berdasarkan strategi-strategi tersebut, dapat dikembangkan rencana pengembangan

kelembagaan di daerah.

A.Rencana Pengembangan Keorganisasian

Rencana pengembangan keorganisasian dalam rangka mendayagunakan dan

meningkatkan kapasitas kelembagaan satuan organisasi Pemerintah Daerah

Kabupaten Kapuas, khususnya bidang Cipta Karya adalah Optimalisasi

Pelaksanaan fungsi Organisasi seperti :

 Penataan kembali penempatan personil kerdasarkan kualifikasi kemampuan

dan keahliannya disesuaikan dengan bidang tugasnya.

 Membentuk unit-unit pengelola kegiatan sesuai dengan bidang kegiatan yang

ada.

 Membentuk perangkat hukum yang mengatur posisi dan fungsi kelembagaan

demi terjaminnya kualitas dan pola kebijaksanaan.

 Mengadakan sarana dan prasarana pendukung sesuai dengan analisis

kebutuhan yang mendukung peningkatan kinerja.

B. Rencana Pengembangan Tata Laksana

Rencana pengembangan tata laksana, dengan mengacu pada analisis SWOT

diatas antara lain diperlukan untuk evaluasi tata laksana, pengembangan

standar dan operasi prosedur, serta pembagian kerja dan program yang jelas

antar unit dalam instansi ataupun lintas instansi di lingkungan Pemerintah

Daerah, khususnya di bidang Cipta Karya. Adapun rencana pengembangan Tata

laksana yang diusulkan adalah :

a. Membuat peraturan Daerah yang terkait dengan penyelenggaraan kegiatan

(20)

| VI -

20

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021 KABUPATEN KAPUAS

b. Menyusun Standard Operating Prosedur (SOP) dan Standard Pelayanan

Minimal (SPM) dalam pengelolaan Prasarana dan Srana bidang PU/Cipta Karya

c. Mengembangkan dan merumuskan moral dan etos kerja sebagai pedoman

dalam kinerja aparatur.

d. Membenahi sistem manajemen dan administrasi Pemerintah menuju sistem

yang transparan. Responsif, efesien dan efektip.

C. Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

Rencana pengembangan Sumber Daya Manusia, mengacu pada analisis SWOT, antara

lain :

1. Peningkatan Sumber Daya Manusia :

a. Menambah jumlah PNS Dinas Kimpraswil yang berkualifikasi teknis bidang

ke-Cipta Karya-an.

b. Melakukan Bimbingan Teknis dan Bantuan teknis dalam rangka transfer of

knowledge baik manajemen pengelolaan prasarana dan Sarana maupun

pelatihan-pelatihan teknis bidang PU/Cipta Karya.

c. Penerapan sistem pembinaan karier pegawai yang lebih adil sesuai jenjang

karier.

d. Pembenahan dan penyempurnaan sistem insentif dan disentif dalam rangka

memotivasi kinerja.

2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Kerja

 Pengadaan kendaraan operasional sesuai dengan kebutuhan

 Pengadaan alat-alat penunjang kegiatan seperti alat ukur digital, peralatan

laboratorium teknik (Air, Tanah dan Bahan Bangunan)

 Pengadaan Perpustakaan Dinas.

Selain itu, rencana pengembangan SDM dilakukan dengan peningkatan jenjang

pendidikan serta mendukung pembinaan kapasitas pegawai melalui pelatihan. Sesuai

dengan lingkup kegiatan bidang keciptakaryaan, dalam rangka peningkatan kualitas

SDM terdapat beberapa pelatihan yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya

(21)

| VI -

21

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021 KABUPATEN KAPUAS

Tabel 6.4

Rangkuman Rencana Aksi Pengembangan Kapasitas Kelembagaan

ASPEK KELEMBAGAAN STRATEGI RENCANA AKSI

Organisasi

a. Penataan unit2 pengelola

b. Membenahi sistem manajemen

dan administrasi Pemerintah menuju sistem yang transparan. Responsif, efesien dan efektip. c. Pembenahan &

penyempurnaan sistem insentif dan disentif dalam rangka memotivasi kinerja.

 Penataan kembali

penempatan personil

kerdasarkan kualifikasi

kemampuan dan keahliannya disesuaikan dengan bidang tugasnya.

 Membentuk unit-unit pengelola kegiatan sesuai dengan bidang kegiatan yang ada.

 Membentuk perangkat hukum

yang mengatur posisi dan

fungsi kelembagaan demi

terjaminnya kualitas dan pola kebijaksanaan.

 Mengadakan sarana dan

prasarana pendukung sesuai dengan analisis kebutuhan yang mendukung peningkatan kinerja.

Tatalaksana

a. Membentuk perangkat hukum

yg mengatur posisi kelmbagaan b. Mengadakan SP sesuai analisis

kebutuhan

c. Mengadakan bimtek dan bantek

d. Membuat Perda terkait penyelengaraan kegiatan

e. Merumuskan pedoman kinerja

aparatur

f. Menyusun Standard Operating Prosedur (SOP) dan Standard Pelayanan Minimal (SPM) dalam pengelolaan Prasarana dan Srana bidang PU/Cipta Karya

 Membuat peraturan Daerah

yang terkait dengan

penyelenggaraan kegiatan ke-Cipta Karya-an.

 Menyusun Standard Operating Prosedur (SOP) dan Standard

Pelayanan Minimal (SPM)

dalam pengelolaan Prasarana dan Srana bidang PU/Cipta Karya

 Mengembangkan &

merumuskan moral dan etos kerja sebagai pedoman dalam kinerja aparatur.

 Membenahi sistem

manajemen dan administrasi Pemerintah menuju sistem yang transparan. Responsif, efesien dan efektip.

(22)

| VI -

22

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021 KABUPATEN KAPUAS

ASPEK KELEMBAGAAN STRATEGI RENCANA AKSI

b. Perlu adanya komitmen kuat dari semua PNS dalam bekerja c. Penataan kembali personil

berdasarkan klasifikasi kemampuan & keahlian

Menambah jumlah PNS Dinas Kimpraswil yg berkualifikasi teknis

Melakukan Bimbingan Teknis dan Bantuan teknis dalam rangka transfer of knowledge baik manajemen pengelolaan prasarana dan Sarana maupun

pelatihan-pelatihan teknis

bidang PU/Cipta Karya.

Penerapan sistem pembinaan karier pegawai yang lebih adil sesuai jenjang karier.

Pembenahan dan

penyempurnaan sistem

insentif dan disentif dalam rangka memotivasi kinerja.

2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Kerja

Pengadaan kendaraan

operasional sesuai dengan

kebutuhan

Pengadaan alat-alat penunjang kegiatan seperti alat ukur digital, peralatan laboratorium teknik (Air, Tanah dan Bahan Bangunan)

Pengadaan Perpustakaan

Dinas.

(23)

| VI -

23

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021 KABUPATEN KAPUAS

Survey, Pemetaan & Perencanaan

SEKSI

Pembinaan Jasa Konstruksi

SEKSI

Survey, Pemetaan & Perencanaan SEKSI

Survey, Pemetaan & Perencanaan

SEKSI

Pengendalian Sungai, Pantai & SDA Lainnya

SEKSI Peningkatan Jalan &

SEKRETARIAT

(24)

| VI -

24

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021 KABUPATEN KAPUAS

Gambar 6.2

Bagan Struktur Organisasi badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Sub Bagian

(25)

| VI -

25

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021 KABUPATEN KAPUAS

Gambar 6.3

Bagan Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup

Sub Bagian

Penyusunan Program Dan Sub Bagian

Keuangan dan Perlengkapan Sub Bagian

Umum dan Kepegawaian

BIDANG PENGAWASAN LINGKUNGAN BIDANG PEMANTAUAN DAN

PEMULIHAN

Sub Bidang Pengawasan Lingkungan Sub Bidang Pemulihan

Lingkungan Hidup

Sub Bidang Perijinan Sub Bidang Pemantauan Dan

Pengkajian

SEKRETARIAT KEPALA BADAN

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

BIDANG PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN

Sub Bidang Teknis Amdal

(26)

| VI -

26

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021 KABUPATEN KAPUAS

Gambar 6.4

Bagan Struktur Organisasi DINAS KEBERSIHAN & PERTAMANAN

Sub Bagian

BIDANG SARANA & PRASARANA

Kepala IPLT Alak Kepala UPTD

(27)

| VI -

27

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021 KABUPATEN KAPUAS

6.2 KERANGKA REGULASI KABUPATEN KAPUAS

Kerangka Regulasi ini berisikan gambaran umum mengenai kerangka regulasi yang

sudah ada dan regulasi yang diperlukan Daerah dalam pelaksanaan tugas, fungsi, serta

kewenangannya pada pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya di Kabupaten

Kapuas.

Langkah-langkah pengisian matriks Kerangka Regulasi :

1. Identifikasi Kerangka Regulasi yang telah disusun di Kab/Kota terkait

Pembangunan Infrastruktur Permukiman (SK Bupati/Walikota, Peraturan Daerah,

Peraturan Bupati/Walikota);

2. Latar Belakang penyusunan regulasi daerah;

3. Identifikasi unit penanggung jawab dan unit terkait di Kab/Kota (SKPD dan

(28)

| VI -

28

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021 KABUPATEN KAPUAS

Tabel VI.5

Matriks Kebutuhan Regulasi

NO KAJIAN DAN PENELITIAN

SUBSTANSI ARAHAN Ruang di Kabupaten

Dinas PU

SK Bupati Rekomendasi

Gambar

Tabel 6.1 Tugas Pokok dan Fungsi setiap elemen struktur DPU Kabupaten Kapuas
Tabel 6.2  Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta Karya
Tabel 6.3  Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya
Tabel 6.4 Rangkuman Rencana Aksi Pengembangan Kapasitas Kelembagaan
+6

Referensi

Dokumen terkait

Persepsi etis dalam penelitian ini didefinisikan sebagai sikap atau pandangan yang diberikan oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis dalam merespon maupun

“ BagaimanaTingkat pengetahuan masyarakat Surabaya mengenai Program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan melalui Iklan Layanan Masyarakat

yang menggambarkan statistik atas data hasil penelitian PERMA/ flourishing di perusahaan diperoleh bahwa rata-rata skor subjek berada pada rentang skor 163.67 (rentang skor

Pemeriksaan medis dinilai dengan skor yang dihitung dari jayvaban contoh atas 12 pertanyaan mengenai tinggi badan, berat badan, pemeriksaan perut, pemeriksaan

Porang berbeda varian memiliki keragaman dalam karakter kualitatif dan kuantitaif berupa warna tangkai daun, bentuk corak daun, tekstur tangkai, lebar tajuk,

Yang dimaksud dengan asas adalah “transparansi” adalah bahwa penyelenggaraan Pelayanan kesehatan dilakukan secara terbuka, baik berkaitan dengan lingkup Pelayanan,

Upaya kesehatan lingkungan rumah sakit meliputi kegiatan yang kompleks yang memerlukan penanganan secara lintas program dan lintas sektor serta berdimensi multi disiplin, untuk itu

Analisa hubungan jenis persalinan dengan kejadian asfiksia neonatorum didapatkan bahwa jenis persalinan spontan sebanyak 787 persalianan, mayoritas mengalami vigorous