KATA PENGANTAR
Dengan rahmat Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang kami sangat bersyukur bahwa Review
atas
PedomanTata Kelola
Perusahaanyang baik atau Code
of
Good Corporate Governance(GCG)
PT
PLN
Batubaratahun 2017
dapat diselesaikan. PLN Batubara meyakini bahwa tata kelola perusahaan yang baik harus dijalankan sesuai prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan fairness di dalam setiap proses bisnis Perusahaan.Code of GCG ini adalah pedoman dan langkah-langkah sebagai upaya untuk meningkatkan nilai dan citra perusahaan, serta memperkuat kompetensi dalam praktek bisnis, termasuk
mampu bersaing
di
pasar
global.
Dengan
implementasipraktek
GCG,
diharapkan pengelolaan sumberdaya PLN Batubara dapat berjalan dengan lebih efisien, efektif, danproduktif dengan
selalu
berorientasi
pada
tujuan
Perusahaan
dan
memperhatikan kepentingan stakeholder secara berimbang.Praktek bisnis sesuai prinsip-prinsip GCG merupakan wujud nyata dari Tata Nilai AKHLAK yang merupakan komitmen bersama seluruh insan PLN Batubara untuk diterapkan dalam pelaksanaan pekerjaan dan pengelolaan bisnis sehari-hari.
Pedoman
ini
merupakanwujud
implementasidari
berbagal peraturandan
perundang-undangan yang berlaku,baik
undang-undang yang langsung bersinggungan dengan tatakelola
perusahaan maupuntidak. Pada
akhirnya pedomanini
merupakan bagian yang terpenting yang harus dilaksanakan dengan seksama dan konsisten agar PLN Batubara dapatmenjadi
perusahaanyang bersih, sehat dan
berkembangsesuai dengan amanat
dari Pemegang Saham dan untuk memenuhi harapan seluruh stakeholder.Jakarta, 4 Desember 2020
Pedoman Tata Kelola Perusahaan
PT PLN Batubara
PT
PLN BATUBARA
LEMBAR
PENGESAHANPEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
(coDE oF
GOOD CORPORATE
GOVERNANCE) PTPLN BATUBARA
Pada hari ini, Jum'at tanggal
4
Desember 2020, kami yang bertanda tangandi
bawah ini,mengesahkan Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Good Corporate Governance) PT PLN Batubara yang telah dimutakhirkan secara berkala sesuai perkembangan Peraturan dan
Ketentuan
yang
berlaku
dan
sesuai
SK-16/5.M8U12012tentang
lndikator/Parameter Penilaian Dan EvaluasiAtas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) dan yang selanjutnya diterapkan dalam pengelolaan perusahaan sehari-hari. Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT PLN Batubara berlaku sejak tanggal disahkan.Jakarta, 4 Desember
Harlen
*
-Komisaris
UtamaKemal Diami! Sireqar Direktur Utama
Direktur Keuangan & SDM
Direktur & SDM
rektur
PengembanganBAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar BelakangPT
PLN Batubara menyadari pentingnya penerapantata
kelola perusahaanyang
balVGood
Corporate Governance
(GCG)
guna
menumbuhkankepercayaaan
dari
mitra
bisnis,
pemegang
saham
dan
pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya.Untuk
itu PT
PLN Batubara berkomitmen untuk menerapkan praktik-praktikGCG dalam
pengelolaan perusahaan sehari-hari. Komitmen
tersebut diwujudkan antara lain dengan membuat infrastruktur GCG yang melandasi penerapanGCG
di
lingkungan perusahaan,di
antaranyaadalah
denganpenyusunan Pedoman
Tata
Kelola
Perusahaan
(Code
of
Corporate Governance)PT PLN
Batubarayang
menjadi acuan/pedomanbagi
organ utama perusahaan (Pemegang Saham/RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi) dalam menerapkan praktik-praktik GCGdi
lingkungan Perusahaan. Namun penerapan GCG pada perusahaantetap
harus dilaksanakan dengan tetap memperhatikan ketentuandan
norma yang berlaku dan
anggaran dasar perusahaan. Dalam hal ini keberhasilan implementasi Pedoman Tata KelolaPerusahaan
sangat
tergantung
pada
komitmen
dari
seluruh
organ perusahaan dalam menegakkandan
melaksanakan tata kelola perusahaanyang
baik
(GCG) dengan didukung
oleh
seluruh
jajaran
manajemen perusahaan.Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT PLN Batubara
t,
PT
PLN
Batubara
juga
percaya bahwa komitmen
yang
tinggi
dalampenerapan
GCG
merupakanfaktor yang penting agar
perusahaan dapat bertahandan
tangguh dalam menghadapi persalnganyang
semakin ketat. GCG diharapkan dapat menjadi sarana untuk mencapai visi, misi dan tujuan perusahaan secara lebih baik.Mengingat lingkungan bisnis
yang
bersifat dinamisdan
berkembang, maka Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang disusun oleh perusahaan juga selalu disesuaikan dengan kondisi internal maupun eksternal yang ada. Pengkajian secara berkesinambungan selalu dilakukan sebagai upaya mencapai standar kerja yang terbaik bagi perusahaan.B.
PengertianTata
Kelola
Perusahaanyang Baik (Good
Corporate Governance), yang selanjutnya disebut GCG adalah prinsip-prinsip yang mendasari suatu prosesdan
mekanisme pengelolaan perusahaan berlandaskan
peraturan perundang-undangan dan etika berusaha.G.
TujuanAdapun tujuan penerapan Good Corporate Governance menurut Peraturan
Menteri Negara Badan Usaha
Milik
Negara
Nomor
:
Per-01/MBU|2011 tanggal 1 Agustus 2011 terutama adalah :1. Mengoptimalkan
nilai
perusahaanagar
memilikidaya
saingyang
kuat,baik
secara
nasional maupun
internasional,
sehingga
mampumempertahankan keberadaannya
dan
hidup
berkelanjutan
untuk mencapai maksud dan tujuan perusahaan.2. Mendorong pengelolaan perusahaan secara
profesional,efisien,
danefektif,
serta
memberdayakanfungsi
dan
meningkatkan kemandirian Organ Perusahaan.3.
Mendorong
agar
organ
perusahaandalam membuat keputusan
dan menjalankan tindakan dilandasinilai moral yang tinggi dan
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta kesadaranakan adanya
tanggungjawab sosial
perusahaanterhadap
Pemangku Kepentingan (Stakeholders)maupun
kelestarian lingkungandi
sekitar perusahaan.4.
Meningkatkan kontribusi perusahaan dalam perekonomian nasional. 5. Meningkatkan iklim yang kondusif bagi perkembangan investasi nasional.D. Prinsip-prinsip
DasarPedoman Tata Kelola PT PLN Batubara dilandasi prinsip-prinsip GCG yang terdiri dari :
1.
Transparansi,
yaitu
keterbukaan
dalam
melaksanakan
prosespengambilan
keputusan
dan
keterbukaan
dalam
mengemukakan informasi material dan relevan mengenai perusahaan.2.
Kemandirian,yaitu suatu
keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.3.
Akuntabilitas,yaitu
kejelasan fungsi,
pelaksanaan,dan
pertanggung-jawaban
organ
perusahaan,
sehingga
pengelolaan
perusahaan terlaksana secara efektif.4.
Pertanggungjawaban, yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat5.
Kewajaran,yaitu
keadilandan
kesetaraandidalam
memenuhi hak-hakstakeholders
yang timbul
berdasarkan
perjanjian
dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.E.
Maksud danTujuan
Pedoman TataKelola
PerusahaanPedoman Tata Kelola PT PLN Batubara disusun dengan maksud dan tujuan sebagai :
1.
Panduanbagi
Pemegang Saham, Dewan Komisarisdan
Direksi dalam menata kelola perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.2.
Bukti
penuangan
komitmen
perusahaan
secara tertulis
dalam menerapkan prinsip-prinsip dan praktek GCG.3. Standar kualitas
dalam
memenuhi ketentuan peraturan
perundang-undangan,Anggaran Dasar
Perusahaandan
prinsip-prinsip Korporasi yang merupakan best practices dalam batas ketentuan yang berlaku.Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT PLN Batubara
F.
Visi
danMisi
PerusahaanVisi
Perusahaan adalah perusahaan adalah"Menjadi Penyedia
BatubaraPilihan
Utama Bagilndustri".
Adapun
Misi
Perusahaan adalah "Menyediakan
Batubara
Berkualitas
yang
Didasari Pada Potensi
lnsani,
Proses Terintegrasi,
dan
Sinergi
BersamaStakeholder Untuk
Memenuhi Harapan Pelanggan ".G.
KegiatanPokok
PerusahaanSesuai
denganAnggaran Dasar, PT PLN
Batubaradapat
melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:1.
Pertambangan batu bara;2.
Aktivitas penunjang pertambangan dan penggalian lainnya;3.
Gasifikasi batu bara di lokasi penambangan4.
Perdagangan besar bahan bakar padat, cair, dan gas, dan produk YBDI;5.
Aktivitas keinsinyuran dan konsultasi teknis YBDIH.
Dasar Hukum danAcuan
Dalam Penyusunan Pedoman1.
Undang-undang No. 30 tahun 2000 tentang Rahasia Dagang2.
Undang-undang No.13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan3.
Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.4.
Undang-undangNo.11 Tahun 2008 tentang lnformasi
dan
Transaksi Elektronik.5.
Undang-undangNo. 14
tahun 2008
tentang Keterbukaan
lnformasi Publik.6.
Anggaran Dasar PT PLN Batubara dan perubahannya.7.
Peraturan
Menteri
Keuangan
Republik lndonesia
Nomor: 17lPMK.0112008 tentang Jasa Akuntan Pubtik.8.
Peraturan Menteri Negara BUMNNo.
PER-O8/MBU/12t2019tentang Pedoman Umum
Pelaksanaan PengadaanBarang
dan
Jasa Badan Usaha Milik Negara.9.
PER-04/MBU|2014Tentang
Pedoman Penetapan Penghasllan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara dan perubahannya.l0.Peraturan Menteri Negara Badan
usaha
Milik Negara Nomor:
pER-01lMBUl2o11tanggal
1
Agustus2011 tentang
penerapanTata
Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN. 11.Peraturan Menteri Negara BUMN
No.
pER-O3/MBUtozlzo1g tentangPerubahan
atas
PeraturanMenteri Badan usaha Milik Negara
NomorPER-02/MBU/2013
Tentang Panduan
penyusunan
pengelolaan Teknologi lnformasi Badan Usaha Milik Negara12.
Peraturan
Direksi
PT
PLN
Persero
No.
0114.p/DlRt2o17
tentangPedoman
Penyusunandan
Pemantauanlmplementasi
RJp
pr
pLN (Persero)13. Standar Profesi Audit lnternal, Tahun 2004.
14.
Pedoman Umum GCG lndonesia Tahun 2006, Komite Nasional Kebijakan Governance.15.
Peraturan
otoritas
Jasa
Keuangan s6/poJK.o4t2o1s
tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan piagam Unit Audit lnternal.16.
Praktik-praktik yang terbaik dalam penerapan Tata Kelola perusahaan.17.
SK-16/S.MBU/2012tanggal
6
Juni
2012 tentang
lndikator/ParameterPenilaian
Dan
EvaluasiAtas
PenerapanTata
Kelola perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN.18.
Risalah RUPS PT PLN Batubara tentang pengesahan RKAptahun
2013. '19. RisalahRUPS PT PLN
Batubaratentang
pengesahanRt(Ap
pr
pLNBatubara
Tahun
2020.20.
Peraturan DireksiPT PLN
Batubara No:113.KDlRPLNBBi2O19 tentang Penerapan ManajemenRisiko
di Lingkungan pT pLN Batubara21. Keputusan
Direksi
No.
004.](DIRPLNBB/2011 tentang
Tata
Kelota Penyediaan Batubara.Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT PLN Batubara
Penyediaan Batubara.
22.
Peraturan Direksi PT PLN Batubara No. 01O.I(D|RPLNBB12014 tentang Pedoman PLN Batubara Bersih.23.
Keputusan Direksi No 1 47.I(SDM.05.01 /Dl RPLN BBl2019 tentang SistemManajemen Kinerja.
24.
surat
Edaran Direksi
PT
PLN
(Persero)No.
021.E/D|R/2012 tentang Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistle Blowing System).25.
Pedoman Kebijakan Akuntansi PT PLN Batubara, tahun 2009.BAB
II
PEMEGANG
SAHAM
dan
RUPS
A.
PengertianPemegang
Saham
adalah pemilik modal
perusahaan.Pemegang
Saham
PT
PLN
Batubara
adalah
PT
PLN (Persero) sebagai pemegang saham mayoritas yang memiliki 99,99% saham dan Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan Karyawan PT PLN (Persero) yang memilki 0,01% saham dari modal dasar.Pemegang Saham sebagai pemilik modal memiliki hak dan
tanggung
jawab
sesuai
dengan
peraturan
perundang-undangan dan anggaran dasar Perusahaan.Rapat Umum
Pemegang Sahamyang
selanjutnya disebutRUPS, adalah organ
perusahaan
yang
mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau DewanKomisaris dalam batas
yang
ditentukan
dalam
Undang-Undang dan/atau anggaran dasar.RUPS
sebagaiorgan
perusahaan merupakanwadah
para pemegang saham untuk mengambil keputusan penting yang berkaitandengan
modalyang
ditanamdalam
perusahaan,dengan
memperhatikan ketentuan anggaran
dasar
dan peraturan perundang-undangan.B.
Hak-hak dan Kewenangan1.
Hak-hak Pemegang Saham/RUpS harus dilindungi, agarPemegang
Saham
dapat
melaksanakan
hak-haknya berdasarkan Anggaran Dasardan
peraturan perundang_ undangan yang berlaku.Hak-hak tersebut diantaranya:Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT PLN Batubara Pedoman Umum GCG KNKG 2006 UU 40/2007 Pasal 1 (4) Pedoman Umum GCG KNKG 2006 PER-o1/MBU/201 1 Pasal 5
t,
7a)
Menghadiri dan memberikan suara dalam suatu RUPS sesuaijumlah saham yang dimiliki.b)
Memperoleh informasi material mengenai perusahaan, secara tepat waktu, terukur dan teratur.c)
Menerima pembagian
dari
keuntungan
perusahaandalam bentuk deviden
dan
pembagian
keuntunganlainnya,
sebanding
dengan
jumlah
saham
yang dimilikinya.d)
Memperoleh penjelasan lengkapdan
informasi yang akurat berkenaan dengan penyelenggaraan RUPS.2.
Kewenangan RUPS:a)
Mengusulkan, mengangkat
dan
memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi.Anggota Dewan
Komisaris
dan
anggota
Direksidiangkat dari calon yang
diusulkanoleh
pemegang Saham dan pencalonan tersebut menglkat bagi RUpS. Pengangkatananggota
Direksidan anggota
Dewan KomisarisAnak
Perusahaandilakukan
oleh
RUpSAnak
Perusahaan
yang
bersangkutan
melaluimekanisme
Uji
Kelayakan
dan
Kepatutan
(fit
and proper test).b)
MenetapkanJumlah dan
komposisianggota
Direksi dan Dewan komisaris.c)
Menetapkan pengaturanmengenai
rangkap jabatan bagi anggota Direksidan
anggota Dewan Komisaris,serta jumlah jabatan sebagai
komisarisyang
dapat dipegang oleh seorang anggota komisaris.UU 40/2007 Pasal 85 (1) PER- 01/MBU/20,1 1 Pasal 5a PER-01/MBU/2011 Pasal 5c PER- O1/MBU/20,I1 Pasal 5 d PER- 01/MBU/2011 Pasal 6 AD Pasal 10 (6,12), Pasal 14 (8, 9) PER- O3/MBU/2012 Pasal2(2') sK-16/5.MBUi2012 sK-16/5.MBU/2012
Pedoman Tata Kelola Perusahaan
d)
Menetapkan pedoman penyusunandan
memberikan pengesahan RencanaJangka Panjang
Perusahaan (RJPP) dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).e)
Menetapkan pedoman
dan
memberikan
penilaiankinerja
Direksidan
Dewan
Komisarisyang
memuatsekurang-kurangnya
indikator
kinerja utama
dankriteria keberhasilan
baik
secara individu
maupun kolegial.0
Menetapkan gaji/honorarium, tunjangan, fasilitas dan tantiem Direksi dan Dewan Komisaris.g)
Menetapkan
Audltor
Eksternal
untuk
mengauditLaporan
Keuangan Perseroan
berdasarkan rekomendasi Dewan Komisaris.h)
Memberikan persetujuanlaporan tahunan
termasukpengesahan
laporan
keuangan
serta
tugas pengawasan Dewan Komisaris.i)
Menetapkan penggunaan laba bersih perseroan.j)
Memberikan arahan mengenai penerapan Tata Kelola Perusahaanyang Baik kepada Direksi
dan
Dewan Komisaris.k)
Menetapkan sistemdan
memberikan tanggapan atasinformasi
mengenai
gejala
penurunan
kinerja perusahaanyang
signifikanyang disampaikan Direksi dan/atau Dewan Komisaris.l)
Memberikan persetujuan
atas
perbuatan-perbuatan hukum sesuai yang ditetapkan Anggaran Dasar yang hanyadapat
dilaksanakan Direksi setelah mendapatPedoman Tata Kelola Perusahaan PT PLN Batubara sK-16/5.MBU/201 2 sK-16/5.MBU/2012 sK-16/5.MBU/201 2 PER 01 /MBU/201 1 Pasal 31 (1) sK-16/5.MBU/20'r 2 sK-16/5.MBU/20't2 sK-l6/5.MBU/2012 sK-16/5.MBU/2012 AD Pasal 11 (8,9,10,1 1 ,1 3)
t,
I
tangga pan tertu I is/rekomendasi d ari Dewan Kom isa ris.
m) Mengurangi
pembatasanterhadap
tindakan
Direksi yang diatur dalam Anggaran Dasar atau menentukan pembatasanlain
kepada Direksi selain yang
diatur dalam Anggaran Dasar.n)
Pembagian
tugas
dan
wewenang
setiap
anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS. Dalam hal RUPS tidak menetapkan, maka ditetapkan oleh Direksi.C. Akuntabilitas
Pemegang Saham1.
Pemegang
Saham
berkewajiban
untuk
memastikanbahwa pengelolaan perusahaan
tetap
sesuai
dengan tujuan pendirian perusahaan.2.
Pemegang
Saham
melaksanakan
Good
Corporate Governance sesuai wewenang dan tanggung jawabnya.3.
Pemegang Saham tidak mencampuri kegiatan operasional perusahaan yang menjadi tanggung jawab Direksi.D.
Rapat Umum Pemegang Saham1.
RUPS
terdiri darl:a.
RUPS Tahunanyang
diadakan tiap-tiaptahun,
yang meliputi:1)
RUPS Tahunan mengenai persetujuan
Laporan Tahunan.2)
RUPS Tahunan
mengenai persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAp).b.
RUPS lainnya yaitu RUPS Luar Biasa.AD Pasal 11 (17) AD Pasal 11(24) Pedoman Umum GCG KNKG 2006 PER-o1/MBU/201 ,I Pasal 11 sK-16/5.MBU/2012 AD Pasal 20 (1), Pasal 21 (1 )
Pedoman Tata Kelola Perusahaan
2.
RUPS
Tahunan
untuk
menyetujui
Laporan
Tahunan diadakanpaling
lambat bulanJuni, atau6
(enam) bulan setelah penutupan tahun buku yang bersangkutan, dalam rapat tersebut Direksi menyampaikan :a.
Laporan Tahunan.b.
Usulan penggunaan Laba Bersih Perusahaan.c.
Hal-hal
lain
yang
perlu
persetujuan
RUPS
untuk kepentingan Perusahaan.3.
RUPS
untuk menyetujui RKAP tahun buku
berikutnya diadakan paling lambat30
(tigapuluh) hari setelah tahunanggaran berjalan,
dalam
RUPS tersebut
Direksi menyampaikan :a.
Rancangan
RKAP
termasuk Proyeksi
Laporan Keuangan.b.
Hal-hal
lain yang perlu
persetujuan RUPS
untuk kepentingan Perusahaanyang belum
dicantumkan dalam rancangan RKAP.4.
RUPS Luar Biasa dapat diselenggarakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan Perusahaan.5.
Semua RUPS diadakan di tempat kedudukan perusahaan atauditempat
laindiwilayah
Republik lndonesia.6.
Pemanggilan RUPS dilakukan dalam jangka waktu palinglambat
14
(empat belas) hari sebelum tanggal
RUPSdiadakan,
dengan
tidak
memperhitungkan
tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS.7.
Pemanggilan RUPS dilakukan dengan melalui
surattercatat dan/atau
iklan
dalam
surat
kabar.
DalamPedoman Tata Kelola Perusahaan PT PLN Batubara AD Pasal 21 (2) AD Pasal 22 (1) AD Pasal22 AD Pasal 23(1) AD Pasal 23 (15) AD Pasal 23 (17)
It
11panggilan RUPS dicantumkan tanggal, waktu, tempat dan
mata acara
rapatdisertai
pemberitahuan bahwa bahan yang akan dibicarakan tersedia di kantor perusahaan.8.
RUPS dipimpin oleh salah seorang
pemegang saham yang dipilih dari antara mereka yang hadir.9.
Setiap penyelenggaraan RUPS, risalah RUPS wajib dibuat dan ditandatangani oleh Ketua Rapat dan paling sedikit 1(satu) orang Pemegang Saham yang ditunjuk daridan oleh peserta RUPS, dan isinya menjadi buktiyang sah terhadap semua Pemegang Saham dan pihak ketiga.
Tanda tangan tersebut tidak disyaratkan apablla Risalah RUPS tersebut dibuat dengan akta notaris.
l0.Risalah RUPS
sekurang-kurangnyamemuat
waktu,agenda,
peserta, pendapat-pendapatyang
berkembang dalam RUPS, dan keputusan RUPS.11.RUPS dapat dilangsungkan
jika dalam
RUPS tebih dari 51% (lima puluh satu persen) bagian dari jumlah seluruhsaham dengan
hak
suara hadir atau diwakili,
kecuali peraturan perundang-undangan dan/atau Anggaran Dasar menentukan lain.12.
RUPS
untuk
mengubah
Anggaran
Dasar
dapatdilangsungkan jika dalam rapat paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari seluruh jumlah saham dengan hak suara hadir atau diwakili dan keputusan adalah sah jika disetujui
oleh
paling sedikit 213(dua
pertiga)
bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan.l3.Pengambilan
keputusanRUPS harus
dilakukan secara wajar dan transparan dengan memperhatikan hal-hal yangPedoman Tata Kelola Perusahaan PT PLN Batubara AD Pasal 24 (1) AD Pasal 24 (2 & 3) PER. 01/MBU/201,1 Pasal 6 (4,5,6) PER-0,1/MBU/201 1 Pasal 6(4) AD Pasal 25 (1) UU 40/2007 Pasal 88 (1) Pedoman Umum GCG KNKG 2006 12
diperlukan untuk menjaga kepentingan usaha perusahaan dalam jangka panjang.
14.Semua keputusan yang diambil berdasarkan musyawarah
untuk
mencapai mufakat,
dalam
hal
keputusan berdasarkan musyawarahuntuk
mufakattidak
tercapai, keputusan adalah sah jika disetujui lebih dari Yz (satu perdua) bagian darijumlah suara yang dikeluarkan.
15. RUPS dalam mata acara lain-lain tidak berhak mengambil
keputusan
kecuali Pemegang Saham
hadir
dan/atau diwakili dalam RUPSdan
menyetujui penambahan mata acara rapat.l6.Keputusan
atas
mata
acara RUPS yang
dltambahkan harus disetujui dengan suara bulat.17. Pemegang Saham dapat mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan RUPS secara fisik, dengan ketentuan semua Pemegang Saham telah diberitahu secara tertulis
dan
semua Pemegang Saham memberikan persetujuanmengenai
usul yang
diajukan secara tertulis
serta menandatangani persetujuan tersebut.Keputusan
tersebut
mempunyai
kekuatan
hokum mengikatyang sama dengan
keputusanRUpS
secara fisik.18. RUPS dapat juga dilakukan melalui media telekonferensi,
video
konferensi,atau sarana media
elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta RUpS saling melihatdan
mendengar secara langsung
serta
berpartisipasi dalam rapat.Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT PLN Batubara AD Pasal 25 (6,7) AD Pasal 20 (3) PER- 1/MBU/201 1 Pasal 6 (2) AD Pasal 20 (4) PER-01/MBU/201 1 Pasal 6(3) AD Pasal 25 (10) PER.O1/MBU/2011 Pasal 7(1) UU 40/2007 Pasal 77
t,
13E.
Hubungan
Perusahaandengan
Pemegang Saham1.
Perusahaan menjamin perlakuan yang setara dan wajarterhadap
seluruh
Pemegang
Saham
agar
dapatmenggunakan
hak-hak
dan
kewajibannya
sesuaiperaturan
perundang-undangandan
Anggaran
Dasar perusahaan.2.
Perusahaan
berupaya
keras
untuk
memberikan peningkatan nilai bagi Pemegang Saham.3.
Pemegang
Saham
harus
menyadari
bahwa
dalam melaksanakanhak dan
tanggungjawabnyajuga
harus memperhatikan kelangsungan hidup perusahaan.Pedoman Umum
GCG KNKG 2006
Best Practices
Pedoman Umum
GCG KNKG 2006
Pedoman Tata Kelola Perusahaan
BAB III
DEWAN
KOMISARIS
A.
PengertianDewan Komisaris adalah organ Perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan
secara umum dan/atau
khusussesuai dengan Anggaran Dasar serta memberi
nasehat kepada Direksi.B.
Persyaratan,Jumlah
danKomposisi
1. Yang dapat diangkat menjadi anggota Dewan Komisaris
adalah
orang
perseorangan
yang
cakap
melakukan perbuatan hukum, kecuali dalam5
(lima) tahun sebelum pengang katannya pernah :a.
Dinyatakan pailit;b.
Menjadi anggota Direksi
atau
anggota
DewanKomisaris
atau
anggota Dewan Pengawas
yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit, atauc.
Dihukum
karena
melakukan
tindak
pidana
yang merugikan keuangan Negara dan/atau Badan Usaha Milik Negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan.2.
Selain memenuhi kriteria tersebut diatas, pengangkatananggota
Dewan
Komisaris dilakukan
denganmempertimbangkan integritas, dedikasi,
pemahamanmengenai masalah-masalah manajemen
perusahaanyang
berkaitandengan salah satu fungsi
manajemen, memiliki pengetahuanyang
memadaidi
bidang
usaha perseroan,dan dapat
menyediakan waktuyang
cukupPedoman Tata Kelola perusahaan PT PLN Batubara UU 4012007 Pasal 1 (6) AD Pasal '14 (4) AD Pasal 14 (5)
/
15untuk melaksanakan tugasnya.
3.
Dewan Komisaris terdiriatas 1
(satu) orangatau
lebih. Dewan Komisaris yang terdiriatas lebih 1
(satu) orang anggota merupakan majelis dan setiap anggota Dewan Komisaristidak dapat
berdiri sendiri-sendiri, melainkan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris.4.
Dalam hal Dewan
Komisarislebih dari
1
(satu)
orang anggota, maka salah seorang anggota Dewan Komisaris diangkat sebagai Komisaris Utama.5.
Dalam Komposisi Dewan Komisaris, paling sedikit 20% (dua puluh persen) merupakan anggota Dewan Komisarislndependen
yang
ditetapkan
dalam
keputusan pengangkatannya.Anggota
Dewan Komisaris lndependen adalah anggotaDewan
Komisaris
yang
tidak
memiliki
hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikansaham
dan/atau hubungankeluarga dengan anggota Dewan
Komisarislainnya, anggota Direksi
dan /atau
pemegang
sahampengendali
atau
hubungan dengan
perusahaan, yangdapat
mempengaruhi kemampuannyauntuk
bertindak independen.C.
Masa Jabatan1.
Masa jabatan anggota Dewan Komisaris
ditetapkan 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembaliuntuk
1(satu) kali masa jabatan.
2.
Anggota
Dewan
Komisaris
sewaktu-waktu
dapat diberhentikanberdasarkan keputusan RUPS
dengan menyebutkan alasannya.3. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila :
a.
Meninggal Duniab.
Masa jabatannya berakhirPedoman Tata Kelola Perusahaan
AD Pasal 14 (1), (2) AD Pasal 14 (3) PER O,I/MBU/2011 Pasal 13 (1) PER 01/MBU/2011 Pasal 13 (3) AD Pasal 14 (10) AD Pasal 14 ('1 1 ) AD Pasal 14 (27)
c.
Diberhentikan berdasarkan RUPSd.
Tidak lagi
memenuhi persyaratan sebagai anggota Dewan Komisaris berdasarkan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.D.
Benturan
KepentinganBenturan
kepentinganadalah keadaan dimana
terdapatkonflik
antara
kepentingan ekonomis perusahaan
dan kepentingan ekonomis pribadi anggota Dewan Komisaris.Dalam menjalankan
tugas
dan
kewajibannya
anggotaDewan
Komisaris
harus
senantiasa
mendahulukankepentingan ekonomis perusahaan
diatas
kepentingan ekonomis pribadi atau keluarga maupun pihak lainnya. Berkaitan dengan hal tersebut:1. Dewan Komisaris
wajib
melaporkan kepada perseroan mengenai kepemilikan sahamnya dan atau keluarganya pada perseroan yang bersangkutan dan perusahaan lain.2. Antara
para
anggota Dewan Komisaris
dan
antaraanggota Dewan Komisaris
dengan
anggota
Direksidilarang memiliki hubungan keluarga sampal
dengan derajat ke-3 (ketiga),baik
menurutgaris
lurus maupun garis ke samping termasuk hubungan yang timbul karena perkawinan.3. Anggota Dewan Komisaris dilarang melakukan tindakan
yang
mempunyai benturan kepentingan (conflict
ofinterest)
dan
mengambil keuntungan
pribadi,
dari pengambilan keputusan dan/atau pelaksanaan kegiatan Perusahaan yang bersangkutan, selain penghasilan yang sah.4.
Anggota Dewan
Komisaris diharuskan
membuat pernyataantidak memiliki benturan
kepentingan pada awal pengangkatan dan diperbaharui setiap awal tahunPedoman Umum GCG KNKG 2006 AD Pasal 15.2b.9 PER O1/MBU/20,11 Pasal 12(9) AD Pasal 14 (19) PER O1/MBU/2011 Pasal 17
Pedoman Tata Kelola perusahaan PT PLN Batubara
/,
terhadap setiap keputusan yang dibuat olehnya dan telah
melaksanakan
pedoman perilaku
yang
diterapkan perusahaan.E.
Perangkapan JabatanAnggota Dewan
Komisarisdilarang
memangku jabatan rangkap sebagai :a.
Anggota Direksi pada BUMN, BUMD, Badan Usaha Milik Swasta;b.
Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan,
pengurus
partai
politik dan/atau calon/anggota legislatif; dan/atauc.
Jabatan
lain
yang dapat
menimbulkan
benturan kepentingan.F.
Hak-hak dan Kewenangan Dewan Komisaris berhak untuk:1.
Memperoleh honorarium,
dan
tunjangan/fasilitastermasuk santunan
purna jabatan
yang
jenis
danjumlahnya ditetapkan RUPS dengan
memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2.Mengundurkan
diri dari
jabatannya
denganmemberitahukan
secara tertulis
mengenai maksudnya kepada Perseroan dengan tembusan kepada pemegang Saham, anggota Dewan Komisaris lainnyadan
Direksipaling lambat
30
(tiga
putuh)
hari
sebetum
tanggat pengunduran dirinya.3. Memperoleh
akses dan
informasitentang
perusahaan secara tepat waktu dan lengkap, baik Dewan Komisaris secara bersama-sama atau sendiri.sK-16/5.MBU/2012 AD Pasal 14 (30) AD Pasal 14 (21) AD Pasal 't4 (25) Pedoman Umum GCG KNKG 2006
Pedoman Tata Kelola perusahaan
Kewenangan Dewan Komisaris diantaranya:
a. Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi, lain-lain surat berharga dan memeriksa kekayaan perseroan;
b.
Memasuki pekarangan,
gedung
dan
kantor
yang dipergunakan oleh perseroan;c.
Meminta penjelasan
dari
Direksi
dan/atau
pejabat lainnya mengenaisegala
persoalanyang
menyangkut pengelolaan perseroan;d.
Mengetahui segala kebijakandan
tindakanyang
telah dan akan dijalankan oleh Direksi;e.
Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya
di
bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris;f.
Mengangkat sekretarls Dewan Komisaris,jika
dianggap perlu;g.
Memberhentikan sementara anggota Direksi
sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar;h.
Membentuk komite-komite lain selain komite audit, jikadianggap
perlu
dengan
memperhatikan kemampuan perusahaan;i.
Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalamjangka waktu
tertentu
atas
beban
perusahaan
jika dianggap perlu.j.
Melakukan
tindakan
pengurusan perseroan
dalam keadaantertentu untuk jangka waktu tertentu
sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar;k.
Menghadirirapat
Direksidan
memberikan pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan;l.
Melaksanakan kewenangan pengawasan
lainnyasepanjang
tidak
bertentangan
dengan
peraturanperundang-undangan,
Anggaran
Dasar,
dan/atauPedoman Tata Kelola perusahaan PT PLN Batubara AD Pasal '15 (2.a.1) AD Pasal 15 (2.a.2) AD Pasal 15 (2.a.3) AD Pasal 15 (2.a.4) AD Pasal 15 (2.a.5) AD Pasal tS (2.a.01 AD Pasal 15 (2.a.7) AD Pasal 15 (2.a.8) AD Pasal 15 (2.a.9) AD Pasal ts (Z.a.tO1 AD Pasal 15 (2.a.11) AD Pasal 15 (2.a.12)
t,
19keputusan RUPS
G.
Tugas danTanggung
JawabTugas
Dewan
Komisaris, diantaranya
melakukanpengawasan terhadap kebijakan
pengurusan, jalannyapengurusan
pada
umumnya
baik
mengenai
perseroan maupun usaha perseroan yang dilakukan oleh Direksiserta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasanterhadap pelaksanaan
RJPP, RKAP
serta
ketentuan Anggaran Dasardan
Keputusan RUPS,serta
peraturan perundang-undanganyang
berlaku, untuk
kepentinganperseroan
dan
sesuai
dengan maksud
dan
tujuan perseroan.Tanggung Jawab Dewan Komisaris, diantaranya:
1.
Menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan Dewan Komisaris yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari RI(AP.2.
Membuat pembagian
kerja
di
antara
para
anggota Dewan Komisaris yang diatur oleh mereka sendiri.3.
Meneliti dan menelaah serta menandatangani RJPP dan RKAP yang disiapkan Direksi.4.
Memberikan
pendapat
dan
saran
kepada
RUPS mengenaiRJPP dan RKAP
mengenaialasan
Dewan Komisaris menandatangani RJPP dan RKAP.5.
Memastikan bahwa dalam Laporan Tahunan perseroan telah memuat informasi mengenai identitas,pekerjaan-pekerjaan utamanya,
jabatan Dewan
Komisaris
di perusahaanlain,
termasuk rapat-rapatyang
dilakukandalam satu tahun buku (rapat internal maupun
rapat gabungandengan
Direksi),serta
honorarium, fasilitas, dan/atau tunjanganlain yang diterima dari
perseroan yang bersangkutan.6.
Meneliti
dan
menelaah laporan berkala
dan
laporanPedoman Tata Kelola Perusahaan
AD Pasal 15 (1) PER O1lMBU/2011 Pasal 12(5) AD Pasal 14(22) AD Pasal 15.2b.2) AD Pasal 15.2b.3) PER O1lMBU/2011 Pasal 12(8) AD Pasal 15.2b.6) 20
tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tahunan.
7.
Memantau
dan
memastikan
bahwa GCG
telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan.8.
Melakukan
pengawasan
dan
pemberian
nasihat terhadap:a)
Kebijakan/rancangansistem
pengendalian
intern dan pelaksanaannya;b)
Kebijakan sistem teknologi informasi
perusahaan dan pelaksanaannya;c)
Kebijakan pengelolaan
sumber
daya
manusia, khususnya tentang manajemen karir di perusahaan, sistem dan prosedur promosi, mutasl dan demosi di perusahaan dan pelaksanaan kebijakan tersebut;d)
Kebijakan
akuntansi
dan
penyusunan
laporan keuangansesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku umum di lndonesia;e)
Kebijakan pengadaan barang
dan
jasa
beserta pelaksanaannya;0
Kebijakan mutudan
pelayananserta
pelaksanaan kebijakan tersebut.9.
Melakukan proses penunjukan calon auditor eksternaldan/atau penunjukan kembali auditor eksternal
dan penyampaianusulan
calon auditor eksternal
kepada RUPS.10.
Melakukan
pengawasan
terhadap
efektivitas pelaksanaanaudit
eksternaldan audit internal,
serta pelaksanaantelaah
atas
pengadaanyang
berkaitan dengan perseroan yang diterima oleh Dewan Komisaris.11.
Berperan
dalam
seleksi
bagi calon
Direksi
danpengusulan calon tersebut kepada pemegang Saham.
12.
Melakukan penilaian
kinerja
Direksi
berdasarkantelaahan kriteria, target dan indikator kinerja utama yang
PER O1lMBU/201 1 Pasal 12 Ayat (7) SK-16/5,MBU/20,,I2 sK-16/5.MBU/201 2 sK- 16/5.MBU/2012 sK-'t6/s.MBU/2012 sK-16/5.MBU/2012 sK-16/5.MBU/20'12
Pedoman Tata Kelola perusahaan
PT PLN Batubara
E
tercakup dalam Kontrak Manajemen Direksi baik secara
kolegial maupun individu
dan
uraian hasil
penilaiankinerja
Direksi
tersebut
dituangkan
dalam
laporanpengawasan
Dewan
Komisaris
yang
disampaikan kepada Pemegang Saham.1 3. Merespon/menindaklanjuti permasalahan
atau
keluhandari
sfakeholdersdan
menyampaikankepada
Direksi tentang saran penyelesaian yang diperlukan.14.
Berperan
dalam
pengangkatan Direksi
dan
Dewan Komisaris anak perusahaan.15. Memberikan laporan tentang
tugas
pengawasan yangtelah
dilakukan selama satu tahun buku
yang
barulampau kepada RUPS
yang
sekaligus
merupakanpengukuran
dan
penilaian terhadap
kinerja
Dewan Komisaris.16.Dalam melaksanakan tugasnya tersebut setiap anggota Dewan Komisaris harus :
a.
Mematuhi Anggaran Dasar, peraturan
perundang-undangan dan komitmen dengan pihak ke tiga, sertaprinsip-prinsip
profesionalisme,
eflsiensi,transparansi, kemandirian,
akuntabilitas,pertanggungjawaban, serta kewajaran ;
b.
Beritikad baik, penuh kehati-hatian dan bertanggungjawab dalam
menjalankantugas
pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan.H.
Program
Pengenalan dan Pelatihan/pembelajaran 1.Program
PengenalanKapada anggota Dewan
Komisarisyang baru
wajib diberikan program pengenalan mengenai perusahaan yang bersangkutan.Pedoman Tata Kelola Perusahaan
sK-16/5.MBU/2012 sK-l6/5.MBU/2012 AD Pasal 15 (2.b.10) PER O1/MBU/2011 Pasal 12(6) sK-16/5.MBU/2012 AD Pasal '15 (3) sK-16/5.MBU/2012 PER O1/MBU/2011 Pasal 43 22
Tanggung
jawab untuk
mengadakan
program pengenalan berada pada Sekretaris Perusahaan. Program pengenalan meliputi antara lain:a.
Pelaksanaan prinsip-prinsip
Good
CorporateG overn ance oleh perusahaan;
b. Gambaran mengenai perusahaan berkaitan dengan tujuan, sifat dan lingkup kegiatan, kinerja keuangan dan operasi, strategi, rencana usaha jangka pendek dan jangka panjang, posisi kompetitif, penanganan risiko dan masalah-masalah strategis lainnya;
c.
Keteranganberkaitan dengan
kewenangan yang didelegasikan,audit
internaldan
eksternal, sistemdan
kebijakan pengendalian internal,
termasuk Komite Audit;d.
Keterangan mengenaitugas
dan
tanggung jawabDewan
Komisarisdan
Direksi serta hal-hal
yang tidak diperbolehkan.Program
pengenalan perusahaan
dapat
berupa presentasi, pertemuan, kunjungan ke perusahaan danpengkajian dokumen
atau
program lainnya
yang dianggap sesuai dengan perusahaan dimana program tersebut d ilaksanakan.2.
Program
Pelatihan/PembelajaranDewan
Komisaris
menyelenggarakan
programpelatihan/pembelajaran yang terstruktur
dan
sistematisuntuk
meningkatkandan
memperdalam kemampuan (skill and knowledges) bagi Dewan Komisaris.Perusahaan menyediakan
programpelatihan/pembelajaran
Dewan
Komisaris
yangdidukung dengan
dana yang
dianggarkan
secaraterpisah dengan pelatihan
karyawandalam
Rencana Kerja dan Anggaran perusahaan.Program tersebut dibuat oreh Dewan Komisaris secara
Pedoman Tata Kelola perusahaan PT PLN Batubara
sK-16/5.MBU/2012
t,
terstruktur dan sistematis yang dapat berupa tambahan pengetahuan
yang bersifat informal berupa
seminar, training, workshop, studi banding.l.
Rapat DewanKomisaris
1.
Dewan Komisaris mengadakan
rapat paling
sedikit setiap 1 (satu) bulan sekali, dalam rapat tersebut Dewan Komisaris dapat mengundang Direksi.2. Dewan
Komisarisharus
menetapkantata tertib
rapat Dewan Komisaris.3.
Dewan
Komisarisdapat
mengadakanrapat
sewaktu-waktu atas permintaan 1 (satu) atau beberapa anggotaDewan
Komisaris, permintaan
Direksi,
atau
ataspermintaan
tertulis
dari
1
(satu) atau
beberapa Pemegang Sahamyang
mewakili sekurang-kurangnya 1/10 (satu per sepuluh) dari jumlah saham dengan haksuara,
dengan
menyebutkan
hal-hal
yang
akan dibicarakan.4.
Panggilanrapat
Dewan Komisaris disampaikan secara tertulis oleh Komisaris Utama atau oleh anggota DewanKomisaris
yang
ditunjuk
oleh
Komisaris Utama
dan disampaikan dalam jangka waktu paling lambat3
(tiga)hari sebelum rapat
diadakanatau
dalamwaktu
yang lebih singkat jika dalam keadaan mendesak dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat. Panggilanrapat
mencantumkan acata, tanggal, waktu dan tempat rapat.Panggilan
rapat
Dewan Komisaris
dapat
dilakukan melalui sarana elektronik agar pemberitahuan mengenaiagenda rapat dapat lebih cepat
disampaikan, tanpamengesampingkan
ketentuan Anggaran
Dasarmengenai
tata
cara panggilan rapat tertulis. panggilan rapat tersebut tidak diisyaratkan apabila semua anggotaAD Pasal 16 (8)
PER 01/MBU/2o,I1
Pasal 14(2)
AD Pasal 16 (9)
AD Pasal 16 (10, 11, 12)
Pedoman Tata Kelola perusahaan
Dewan Komisaris hadir dalam rapat.
5.
Rapat
Dewan
Komisaris
adalah
sah
dan
berhak mengambil keputusanyang
mengikatapabila
dihadiriatau
diwakilioleh lebih
dariTz
(satuper
dua) jumlah anggota Dewan Komisaris.6. Seorang anggota Dewan Komisaris dapat diwakili dalam
rapat hanya oleh anggota Dewan Komisaris
lainnya berdasarkan kuasa tertulis yang diberikan khusus untuk keperluan itu.7. Seorang anggota dewan komisaris hanya dapat mewakili seorang anggota Dewan Komisaris lainnya
8. Semua rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama.
9.
Dalam hal :a.
Komisaris Utama tidak hadir atau berhalangan, rapatDewan
Komisarisdipimpin
oleh seorang
anggotaDewan
Komisaris
lainnya
yang
ditunjuk
oleh Komisaris Utama;b.
Komisaris Utama tidak melakukan penunjukan, makaanggota Dewan
Komisarisyang terlama
menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris bertindak sebagai pimpinan rapat Dewan komisaris;c.
Anggota Dewan
Komisarisyang terlama
menjabat sebagaianggota Dewan
Komisarislebih dari
satu orang, maka anggota Dewan Komisaris yang tertua dalam usia bertindak sebagai pimpinan rapat.10.
Keputusan Rapat:a.
Semua
Keputusan
dalam rapat
diambil
dengan musyawarahuntuk
mufakat, apabilatidak
tercapaimufakat
maka
keputusan diambil dengan
suaraterbanyak biasa;
b.
Setiap
anggota
Dewan
Komisaris
berhak
untuk mengeluarkan 1 (satu) suara ditambah 1 (satu) suaraPedoman Tata Kelola perusahaan PT PLN Batubara AD Pasal 16 (13) AD Pasal 16 (15) AD Pasal '16 (16) AD Pasal '16 ('17) AD Pasal 16 (18,19,20) AD Pasal 16 (2'l,22)
t;
AD Pasal 16 (23) 25untuk anggota Dewan Komisaris yang diwakilinya;
c. Apabila suara yang setuju dan tidak setuju
samabanyaknya, maka pimpinan rapat memutuskan hasil
rapat,
dengan
tetap
memperhatikan
ketentuan mengenai pertanggungjawaban
Dewan Komisaris, kecuali mengenai diri orang, pengambilan keputusan rapat dilakukan dengan pemilihan secara tertutup; d.Suara blanko (abstain) dianggap menyetujui
usulyang diajukan dalam rapat;
e.
Dalamhal
usulan lebih dari dua alternatifdan
hasilpemungutan
suara belum
mendapatkan
satu alternatif dengan suara lebrh dariYz
(satu per dua)bagian dari jumlah suara yang
dikeluarkan, maka dilakukan pemilihan ulang terhadap dua usulan yang memperolehsuara
terbanyak sehinggasalah
satu usulan memperoleh suara lebih dari Yr(satu perdua) bagian darijumlah suara yang dikeluarkan;f.
Suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan tidakdihitung
dalam
menentukan
jumlah suara
yang dikeluarkan dalam rapat;g.
Keputusan
Dewan
Komisaris
dikomunlkasikankepada Direksi, maksimal
7
hari sejak
disahkan/ ditandatangani.11. Keputusan
dapat pula diambil
di
luar
rapat
Dewan Komisaris sepanjang seluruh anggota Dewan Komisaris setuju tentang cara dan materi yang diputuskan.Rapat Dewan Komisaris dapat
juga
dilakukan melaluimedia
telekonferensi,video
konferensi,atau
sarana media elektronik lainnyayang
memungkinkan semuapeserta rapat saling melihat dan
mendengar secara langsung serta berpartisipasi dalam rapat.12.Dalam setiap rapat Dewan Komisaris harus dibuatkan
risalah
rapat
yang
berisi
hal-hal
yang
dibicarakanPedoman Tata Kelola perusahaan
AD Pasal 16 (24) AD Pasal 16 (25) AD Pasal 16 (26) AD Pasal 16 (27) sK-16/5.MBU/2012 AD Pasal 16 (2) UU 4012007 PasalTT AD Pasal 16 (3) PER 01/MBU/2011 26
(termasuk pernyataan
ketldak
setujuan/dissenting opinion anggota Dewan Komisaris, jika ada) dan hal-hal yang diputuskan.Rapat
yang
dilaksanakan melalui sarana
elektronikharus
dibuatkan
risalah
rapat yang
disetujui
danditandatangani
oleh
semua peserta
rapat
Dewan Komisaris.Dokumen elektronik
dapat dipakai
sebagaibukti
sah risalah rapat selain risalah rapat yang tertulis.l3.Risalah
rapat
ditandatanganioleh
Ketua rapat
danseluruh anggota
Dewan Komisarisyang hadir
dalam rapat.l4.Risalah asli dari
setiaprapat
Dewan Komisaris harusdisimpan
oleh
perusahaanserta harus tersedia
biladiminta
setiap
saat oleh
setiap
anggota
Dewan Komisaris dan Direksi.15.
Setiap anggota Dewan Komisaris berhak
menerimasalinan risalah
rapat
Dewan Komisaris,
baik
yang bersangkutanhadir
maupuntidak hadir dalam
rapat Dewan Komisaris tersebut.16.Jumlah rapat Dewan Komisaris serta jumlah kehadiran
masing-masing
anggota Dewan
Komisaris
dimuat dalam Laporan Tahunan.J.
Penilaian
Kineria1. RUPS wajib menetapkan indikator pencapaian Kinerja
(Key
Performance
lndicators)
Dewan
Komisarisberdasarkan
usulan Dewan
Komisaris
yang bersangkutan.2.
lndikator
Pencapaian
Kinerja
merupakan
ukuranpenilaian
atas
keberhasilan pelaksanaantugas
dan tanggungjawab
pengawasandan
pemberian nasihatoleh
Dewan
Komisaris
sesuai dengan
ketentuanPasal 14 (3) AD Pasal '16 (4) PER 01/MBU/201 1 Pasal 14 Ayat (5) PER 01/MBU/201,1 Pasal 14 Ayat (4) PER 01/MBU/201.1 Pasal '14 Ayat (6) Pedoman Umum GCG KNKG 2006
Pedoman Tata Kelola perusahaan PT PLN Batubara
l.
peraturan
perundang-undangandan/atau
anggaran dasar.3.
Dewan
Komisaris
wajib
menyampaikan
laporantriwulanan
perkembangan
realisasi
lndikator Pencapaian Kinerja kepada para Pemegang Saham.K.
Hubungan
Kerja antara DewanKomisarls dan Direksi
1.
Dewan
Komisaris
dan
Direksi
mempunyaitanggungjawab
untuk
memelihara
kesinambungan usaha perusahaan dalam jangka panjang. Oleh karenaitu,
Dewan
Komisaris
dan
Direksi
harus
memilikikesamaan
persepsiterhadap
visi,
misi
dan
nilai-nilai (values) perusahaan.2.
Dewan
Komisaris
tidak
boleh
turut serta
dalam mengambil keputusan operasional. Dalamhal
Dewan Komisaris mengambil keputusan mengenai hal-hal yangditetapkan
dalam
Anggaran
Dasar
atau
peraturan perundang-undangan, pengambilan keputusan tersebut dilakukan dalam fungsinya sebagai pengawas, sehingga keputusan kegiatan operasional tetap menjadi tanggungjawab
Direksi.
Kewenanganyang ada pada
DewanKomisaris
tetap
dilakukan
dalam fungsinya
sebagai pengawas dan penasihat.Pedoman Tata Kelola perusahaan
Pedoman Umum
GCG KNKG 2006
BAB
IV
DIREKSI
A.
PengertianDireksi
adalah Organ
Perusahaanyang
benruenang dan bertanggungjawab penuh atas
pengurusan Perusahaanuntuk
kepentingan Perusahaan,sesuai dengan
maksud dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuaidengan ketentuan anggaran dasar.B.
Persyaratan,Jumlah dan Komposisi
1.
Yang dapat
diangkat sebagai anggota Direksi adalah orang perseorangan yang cakap melakukan perbuatanhukum,
kecualidalam waktu
5
(lima) tahun
sebelum pengangkatannya pernah .a.
Dinyatakan pailit;b.
Menjadi
anggota Direksi
atau
anggota
DewanKomisaris
atau
anggota Dewan
Pengawas yangdinyatakan
bersalah
menyebabkan
suatu Perusahaan atau Perum dlnyatakan pailit; atauc.
Dihukum
karena melakukan
tindak
pidana
yang merugikan keuangan negara dan/atau Badan Usaha Milik Negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan.2.
Memiliki keahlian, pengalaman, serta persyaratan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan.3.
Antara para anggota Direksi dan antara anggota Direksidengan anggota Dewan
Komisarisdilarang
memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat ketiga, baikPedoman Tata Kelola Perusahaan PT PLN Batubara UU 40/2007 Pasal 1 (5) AD Pasal 10 (2) AD Pasal 't0 (4) AD Pasal 10 (22)
t
29 Imenurut garis lurus maupun garis ke samping, termasuk hubungan yang timbul karena perkawinan.
4.
Jumlah Direksi
disesuaikan
dengan
kebutuhan Perusahaan. Dalamhal
Direksi terdiri atas lebihdari
1(satu) orang
anggota Direksi, seorang
diantaranya diangkat sebagai Direktur Utama.5.
Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksiditetapkan
oleh
RUPS. Dalam
hal
RUPS
tidak menetapkan pembagian tugas dan wewenang tersebut, maka pembagian tugas dan wewenangdiantara
Direksi ditetapkan oleh Direksi.C.
Masa Jabatan1.
Masa jabatan anggota Direksi
ditetapkan4
(empat) tahundan
dapat diangkat kembaliuntuk 1
(satu) kali masa jabatan.2.
RUPS
dapat
memberhentikanpara anggota
Direksi sewaktu-waktu dengan menyebutkan alasa nnya.3.
Jabatan anggota Direksi berakhir apabila :a.
Meninggal dunia;b.
Masa jabatannya berakhir;c.
Diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS;d.
Tidaklagi
memenuhi persyaratan sebagai anggota Direksi berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan.D.
Benturan
KepentinganBenturan
kepentinganadalah keadaan dimana
terdapatkonflik antara
kepentingan ekonomls perusahaan
dan kepentingan ekonomis pribadi anggota Direksi.Dalam
menjalankan
tugas
dan
kewajibannya
anggotaDireksi harus
senantiasa mendahulukan
kepentinganAD Pasal 10 ('1) AD Pasal 11 (24) AD Pasal 10 (10) AD Pasal 10 (12) AD Pasal 10 (29) Best Practices Pedoman Umum GCG KNKG 2006
ekonomis perusahaan diatas kepentingan ekonomis pribadi atau keluarga maupun pihak lainnya.
Berkaitan dengan hal tersebut:
1.
Anggota Direksi wajib melaporkan kepada perusahaanmengenai
kepemilikan
sahamnya
dan
atau keluarganya pada perusahaan dan perusahaan lain.2.
Anggota Direksi dilarang :a. Memanfaatkan jabatan;
b.
Melakukan
transaksi
yang
mempunyai
benturan kepentingan;c.
Mengambil keuntungan
pribadi
dari
kegiatan perusahaan;d. Menggunakan informasi penting
dan
rahasia yangdilakukan
untuk
kepentingan pribadi
atau
untukkepentingan
orang
lain
atau pihak
lain
yangmerugikan kepentingan Perusahaan
Dalam
halpembahasan
dan
pengambilan keputusan
yangmengandung unsur benturan kepentingan,
pihak yang bersangkutan tidak diperkenankan ikut serta.3.
Anggota Direksi diharuskan membuat pernyataan tldakmemiliki
benturan
kepentingan
pada
awalpengangkatan
dan
diperbaharui setiap
awal
tahun terhadapsetiap
keputusanyang dibuat
olehnya dan telah melaksanakan pedoman perilaku yang diterapkan perusahaan.E.
Perangkapan JabatanAnggota
Direksi dilarang memangku
jabatan
rangkap sebagaimana tersebut di bawahini,
yaitu :1.
Anggota
Direksipada
BUMN, BUMD,Badan
Usaha Milik Swasta;2.
Anggota Dewan
Komisaris/Dewanpengawas
padaPedoman Tata Kelola Perusahaan PT PLN Batubara
AD Pasal '10 (33)
t,
BUMN;
3.
Jabatan
struktural
dan
fungsional
lainnya
pada instansi/lembaga Pemerintah Pusat dan atau Daerah;4.
Jabatan lainnya sesuai dengan
ketentuan
dalamperaturan
perundang-undangan,pengurus
dan/atau calon/anggota legislatif; dan atau;5.
Jabatan
lain
yang dapat
menimbulkan
benturan kepentingan.F.
Hak-hakdan
Kewenangan Direksi berhak atas:1.
Gaji dan tunjangan/fasilitas termasuk santunan purnajabatan yang
jenis dan
jumlahnya ditetapkan
oleh RUPSdengan
memperhatikan peraturan perundang-undangan;2.
Mengundurkan diri darijabatannya. Kewenangan Direksi antara lain:1.
Menetapkan kebijakan kepengurusan Perusahaan;2.
Mengatur
penyerahan
kekuasaan
Direksi
untuk mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan;3.
Mengatur
ketentuan-ketentuantentang
kepegawaian Perusahaantermasuk
penetapangaji, pensiun
ataujaminan
haritua dan
penghasilanlain
bagi karyawanPerusahaan berdasarkan
peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan keputusan RUpS;4.
Mengangkat
dan
memberhentikan
karyawanPerusahaan berdasarkan
peraturan
kepegawaian Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;5.
Melakukan segala tindakan
dan
perbuatan
lainnyamengenai
pengurusanmaupun pemilikan
kekayaan Perusahaan,mengikat
perusahaan dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan perusahaan, serta mewakiliAD Pasal 10 (24) AD Pasal 10 (27) AD Pasal 11 (2.a.1) AD Pasal 11 (2.a.2) AD Pasal 11 (2.a.3) AD Pasal 11 (2.a.4) AD Pasal 11(2.a.6)
Pedoman Tata Kelola Perusahaan
Perusahaan
di
dalamdan di luar
pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian, denganpembatasan-pembatasan sebagaimana
diatur dalam
peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan keputusan RUPS.G.
Tugas, Kewajiban danTanggung
Jawab Tugas Direksi :1.
Menjalankan segala tindakanyang
berkaitan denganpengurusan Perusahaan
untuk
kepentingan Perusahaandan sesuai dengan
maksuddan
tujuan Perusahaan;2.
Mewakili
Perusahaanbaik
di
dalam
maupundi
luar Pengadilantentang segala
hal dan segala
kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diaturdalam
peraturan
perundang-undangan,
Anggaran Dasar dan/atau Keputusan RUPS;3.
Salah seorang anggota Direksi ditunjuk
oleh
rapat Direksi sebagai penanggung jawab dalam penerapan dan pemantauan GCG di perusahaan.4.
Memastikan agar perusahaan melaksanakan tanggung jawab sosialnya serta memperhatikan kepentingan dariberbagai
stakeholders
sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan.5.
Menyampaikan
informasi mengenai
identitas,pekerjaan-pekerjaan
utamanya,
jabatan
Dewan Komisarisdi
anak
perusahaan/perusahaan patungan dan/atau perusahaanlain
termasuk rapat-rapat yangdilakukan
dalam
satu tahun buku
(rapat
internal maupunrapat
gabungandengan
Dewan Komlsaris),serta
gaji,
fasilitas, dan/atau tunjangan
lain
yangPedoman Tata Kelola Perusahaan PT PLN Batubara AD Pasal '11('l) PER.O1/MBU/201 1 Pasal 19 (2) PER-o1/MBU/201 1 Pasal 19 (1) PER-o1/MBU/2011 Pasal 19 (3)
t.
33diterima dari perusahaan yang bersangkutan dan anak perusahaan/perusahaan patungan yang bersangkutan, untuk dimuat dalam Laporan Tahunan Perusahaan. Kewajiban Direksi .
1.
Mengusahakandan
menjamin
terlaksananya usaha dan kegiatan Perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usahanya;2.
Menyiapkan
pada
waktunya
RJPP,
RKAP
danperu bahannya serta menyam pa ikan nya kepada Dewa n
Komisarls dan Pemegang Saham untuk mendapatkan pengesahan RUPS;
3.
Memberikan penjelasan
kepada RUPS
mengenai RJPP, RKAP dan Laporan Tahunan;4.
Membuat Daftar
PemegangSaham, Daftar
Khusus, Risalah RUPS, dan Risalah Rapat Direksi;5.
Membuat Laporan Tahunan
sebagai
wujud pertanggungjawaban pengurusan Perusahaan;6.
Memelihara Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS, Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah Rapat Direksi, Laporan Tahunan dan dokumenkeuangan Perusahaan
dan
dokumen
perusahaan lainnya7.
Menyusun Laporan Keuangan
berdasarkan StandarAkuntansi Keuangan
dan
menyerahkan
kepada Akuntan Publik untuk diaudit;8.
Menyampaikan Laporan Tahunan termasuk LaporanKeuangan kepada RUpS untuk disetujuidan disahkan;
9.
Menyusunsistem akuntansi sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangandan
berdasarkan prinsip_prinsip pengendalian intern.l0.Memberikan
laporan berkara menurut cara dan waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta laporanPedoman Tata Kelola perusahaan
AD Pasal 11 (2.b.1) AD Pasal '11(2.b .2) AD Pasal 11 (2.b 3, 8) AD Pasal 11(2.b .4) AD Pasal 11(2.b .5) AD Pasal 1 1 (2.b. 10) AD Pasal I 1(2.b .6) AD Pasal 11 (2 .b .7) AD Pasal 11 (2.b .12) AD Pasal 11 (2.b .13) 34
lainnya
setiap
kali
diminta
oleh
Dewan
Komisaris dan/atau Pemegang Saham;11. Menyiapkan susunan organisasi Perusahaan lengkap dengan perincian dan tugasnya;
12.
Melaporkan
kepada
Perusahaan
mengenaikepemilikan
sahamnya
dan/atau
keluarganya (istri/suami dan anak-anaknya) pada perusahaan yang bersangkutandan
perusahaanlain,
termasuk setiap perubahannya.13. Menetapkan tata kelola teknologi informasi yang efektif, menyampaikan laporan pelaksanaan fungsi tata kelola
teknologi informasi
secara periodik kepada
Dewan Komisaris,serta
menjagadan
mengevaluasi kualitas fungsi tata kelola teknologi informasi di perusahaan.l4.Membangun dan
melaksanakan program manajemenrisiko korporasisecara terpadu yang merupakan bagian
dari
pelaksanaan program GCG serta menyampaikan laporanprofil
manajemenrisiko dan
penanganannya bersamaan dengan laporan berkala perusahaan.l5.Menetapkan sistem
pengendalianintern yang
efektifuntuk mengamankan investasi dan asset perusahaan;
16.
Menyusun ketentuan
yang
mengatur
mekanismepelaporan
atas
dugaan
penyimpangan
(Whistle Blowing System) pada perusahaan;1 7. MembuaUmenetapka n pedoma n/kebija kan/prosed ur
/mekanisme tentang :
a.
Kebijakan
program
pengenalan
bagi
anggota Direksi yang baru diangkat;b.
Kebijakantentang
pelatihanbagi
anggota Direksi sesuai kebutuhan;c.
Pedoman penyusunan SOP di perusahaan;d.
SOP untuk seluruh proses bisnis perusahaan;e.
Mekanisme pengambilan keputusan atas tindakanPedoman Tata Kelola Perusahaan PT PLN Batubara AD Pasal 11 (2.b .14) PER.O1lMBU/201 1 Pasal 19 (4) PER.O1/MBU/2011 Pasal23 (2),(4) PER-01/MBU/201 1 Pasal 26 (1) PER-01/MBU/201 1 Pasal2T sK-16/5.MBU/2012
p
PER.O1/MBU/2011 Pasal 30 (1), (2), (3) 35perusahaan sesuai ketentuan perundang-undangan dan tepat waktu;
f.
Kebijakan, prosedur
dan
pedoman
penyusunan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP);g
Kebijakan, prosedur
dan
pedoman
penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP);h.
Kebijakan/pedoman manajemenkarir, dan
sistem dan prosedur promosi, demosi dan mutasi;i.
Mekanisme untuk merespon usulan peluang bisnisdari
manajemen
di
bawah
Direksi/anggota Direksi/Dewan Komisaris;j.
Mekanisme
bagi
Direksi
untuk
sewaktu-waktusegera
membahas
isu-isu
terkini
mengenaiperubahan lingkungan bisnis
dan
permasalahanyang
berdampakbesar pada usaha
perusahaan dan kinerja perusahaan;k.
Sistem/pedoman pengukuran dan penilaian kinerja;l.
Kebijakan teknologi informasi;m. Kebijakan standar pelayanan minimal
dan
SOP Layanan Pelanggan;n.
Kebijakan mutu (sistem pengendalian mutu produk);o.
Pedoman pengadaan barang dan jasa;p.
Kebijakan/program
pendidikan
dan
pelatihan karyawan;q
Program pengembangan
SDM
melalui
training, coaching dan assignment ir.
Kebijakan
perlindungan
kesehatan
dankeselamatan kerja (K3);
s.
Kebijakan remunerasi
dan
pemenuhan
hak-hak kesejahteraan karyawan ;t.
Kebijakan/program reward dan punishment
u.
Kebijakan mengenai
keterbukaan
informasimengenai perencanaan perusahaan yang
dapatPedoman Tata Kelola perusahaan