KAJIAN ANAL ISIS DEGRADASI TBP OLEH RADIASI
GAMMA DAN PENGARUHNY A DALAM PROSES
..
EKSTRAKSI
Damunir, R.Didiek Herhady, Ousron Masduki, Ashar Waskhito, Armanu PPNY- B.4TAN, iI, Babarsari, KotakPos 1008 Yogyakarta, 55010
ABSTRAK
KAJ/AN ANALIS/S DEGRADAS/ TBP OLEH RAD/AS/ GAMA-fA DAN PENGARUHNY A DAL.4M PROSES EKSTR.1KS/. Telah dilakukan kajian analisis degradasi TBP oieh radiasi gamma dengan menggunakan irradiator /rvasena Co-60 sebagai sumber'radiasi gamma, baik dari sisi analisis maupun hasil degradasi TBP terhadap proses ekstraksi pelarot. Tiga puluh persen TBP dalam dodekan diradiasi pada dosis 1.1 72xl03 rad. 1,055.~/05 rad. 1,I25xl07 rad dan 1,1 /5x/09 rad.. Ditentukan analisis hasil degradasi TBP terutama MBP dan DBP; analisis .\fBP dan DBP hasil degradasi dilakukan dalam media campuran 5 ml isoprofil alkohol, 5 ml etilen glikol. 5 ml aseton dan 15 ml alkohol secara titrasi potensiometri menggunakan NaOH 0.1 N dalam alkohol pada kondisi potensial500 mV don derivatifpotensiai. 500 mV. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada dosis radiasi gamma sebesar /.125.tI07 rad menghasilkan 0.152:i:0.049 mg MBPlml pelarut dan 1.556:i: 0.084 mg DBPlml pelarut. pada dosis radiasi 1,1 15xl09 rad menghasilkan 26, 135 :i: O. I 14 mg MBPlml pelarut dan 62.454 :i: I. 107 mg DBPlml pelarut. dan pada dosis radiasi I. I 72xl03 rad dan 1.055xl05 rad J.fBP dan DBP tidak teranalisis. Dibandingkan dengan hasil analisis MBP dan DBP yang dilakukan oleh Tachehiko Ishihara dan Erich Zimmer. metoda titrasi potensiometri untuk analisis MB? dan DBP hasil degradasi 30 % TBP-dodekan baik secara adisi dan non adisi dapat diandalkan. Penggunaan pelarut TBP-dodekan yang terkena dosis radiasi gamma sebesar 107 rad atau lebih dianjurkan dilakukan regenerasi pelarut agar tidak mengganggu ekstraksi.
ABSTRACT
THE STUDY ANAL/SIS OF DEGR.ofD..JT/O.V PRODUCT OF TRIBUTYL PHOSPH..JiE BY GAMMA RADlofTION AND INFLUENCE IN EXTRACTION PROCESS. The analysis study of degradation product of TBP by gamma radiation using Co-60 Irradiator jrvasena Ivas done. The investigation stressed on analysis and the relation of degradatioll product of TBP and extraction process. TBP-dodecane 30 % Irradiated by radiation doses I. I 72xl03 rad, 1.1.5.5.\'105 rad, 1,12.5.\'107 and 1,155.\'109 rad. The analysis of degradation product ofTBP mainly of ,\lap and DBP were determined in the mi.\'ture media of.5 ml isopropyl alcohol, .5 ml ethylene glycol, 5 ml acetone and 15 ml alcohol Ivith potentiometric titration using NaOH 0,1 N in the alcohol solution, at potential condition of .500 m V and potential derivative 500 m v: The e.\'periment shows that the gamma radiarion doses 1.125.\'/07 rad result 0.12.5:: 0.049 mg MBPlml solvent and 1.556:J: 0.084 mg DBPlml solvenr and radiation doses 1.115xlo9 rad result 26.135 :J: 0,114 mg ,"IBPlml solvent ang 62.454:J: 1,107 mg DBPlml solvent, ,\lap dan DBP un derecrablefor radiarion doses I. I 72xl03 rad and 1.05.5xl05 rad. The resulr of MBP and DBP analysis compare to Tachehiko .Ishihara and Erich Zimmer, using potentiometric rirrarion methode for MBP and DBP any/isis- was reliable addition and none addition. The TBP-dodecane solvent was irradiation by radiation doses 10 rador greater than, is suggested to treat the solvent b.v regeneration so that doesn't disturbance e.\'traction.
PENDAHULUAN
TBP, MBP dan DBP dapat berekasi dengan ionUO2(N°3)2 dalam pelarut 30 % TBP-dodekan
seperti berikut, nteraksi antara radiasi gamma dengan TBP dalam
Ipelarut organik TBP-dodekan pada dosis radiasi lebih besar dari l06 rad dapat menghasilkan asam mono butil posfat (MBP), asam dibutil posfat
(DBP), butanol dan asam posfat. Dodekan
terdegradasi menjadi hidrokarbon tab jenuh,
aromatik, radikal be bas clan gugus karboksilat.
UO2(N°J)2 + 2TBP -->UO2(N°J)2 2TBP
(I)
UO2(N°J2 + H2MBP---> UO2(MBP) + 2HNO) (2)
UO2(NO)h + 2HDBP --> UO2(DBP)2 + 2 HNO) (3)
Prosiding Perte,nuan dan Presentasi J/n'iah PPNY-BATAN. Yogyakarta 23.25 .4pri11996
200 /JUkll II
Damunir dkk(3) dan Wagner et al (4) , reaksi an tara MB? dan DB? dengan NaOH menghasilkan dua puncak kurva potensiograf pad a titik akhir reaksi,
Pad a titik akhir reaksi pertama,
NaOI-l + HzMBP > NaHMBP + H2O
(4)
NaOH + HDBP > NaDBP + H2O
(5)
2. Pada titik akhir reaksi kedua,
NaOH + NaHMBP > Na2MBP + H2O (6)
Senyawa kompleks UO2(MBP) dan
UO2(DBP)2 l.ebih stabil dari senyawa kompleks UO2(N°3)2 2 TBP. Pembentukan senyawa kom-pleks MBP dan DBP tersebut dapat menggan'ggu
proses reekstraksi dan memperkecil faktor
dekontaminasi uranium( 1-3). Menurut Tachehiko Ishihara(2), TBP dalam pelarut 30 % TBP -kerasin yang terkena dosis radiasi gamma sebesar 107 fad dari sumber Co.60 dengan aktivitas 10.000 Ci dapat menghasilkan 0,054 mg MBP/ml pelarut dan 0,055 mg DBP/ml pelarut. Pada konsentrasi tersebut terjadi pembentukkan emulsi dari reaksi antara MBP dan DBP dengan UO2(N°3)2 seperti reaksi diatas scrta meng-ganggu proses ekstraksi uranium. Dengan demikian baik pada analisis maupun hasil degradasi radiolisis TBP terhadap proses ekstraksi uranium, perlu dilakukan kajian analisis degradasi TBP oleh radiasi gamma dan pengaruhnya dalam proses ekstraksi, terutama MBP clan DBP.
Dalam pene1itian ini digunakan pelarut 30
% TBP .dodekan dan diradiasi dengan radiasi
gam.ma pad a dosis 1,175 x 103 fad -1,115 x 109 fad. Sebagai sumber radiasi gamma digunakan Irradiator Irvasena Co-60 dengan aktivitas sebesar
54.410,028 Ci. Analisis hasil degradasi TBP
dalam pelarut TBP-dodekan, Secara kuantitatif
dapat dilakukan dengan metoda Titrasi
Potensiometri (3), Radiometri U-233 dan 2r-95 (4), Kromatografi (5). Metoda rodiometri dapat digunakan untuk menganalisis salah satu hasil degradasi TBP seperti menganalisis DBP tetapi tidak dapat digunakan untuk menganalisis MBP.
Metoda Kromatografi dapat digunakan untuk
me,nganalisis campuran TBP, MBP dan DBP sekaligus, tetapi tidak dapat digunakan untuk menganalisis campuran tersebut jika mengandung
kerasin atau dodekan. Metoda titrasi
potensiometri dapat digunakan untuk menganalisis campuran MBP & DBP dalam pelarut organik TBP-dodekan atau TBP-kerosin tetapi tidak dapat digunakan untuk menganalisis TBP. Metoda ini dapat dikerjakan dengan mudah, tidak banyak
menggunakan bahan kimia clan mempunyai
ketelitian relatif tinggi. Analisis campuran MBP clan DBP dari hasil degradasi TBP dalam pelarut 30 % TBP-dodekan diatas dengan metoda titrasi potesnsiometri dilakukan dengan menggunakan
pereaksi NaOH dalam larutan alkohol. Sebagai larutan media digunakan campuran alkohoi,
isoprofil alkohol, etilen glikol dan aseton.
Campuran TBP, MBP dan DBP dapat larut
sempuma dalam larutan media tersebut. Menurut
~
Asam posfat dan butanol dari basil degradasi TBP juga dapat bereaksi dengan NaOH bersama dengan MBP dan DBP, sedangkan butanol bersifat netral dan tidak bereaksi dengan
NaOH, tetapi apabila jumlahnya besar dapat
mempengaruhi reaksi diatas dengan membentuk be be rap a kurva kecil (noise) sebelum titik akhir reaksi, hat ini dapat mempengaruhi analisis MBP dan DBP dalam pelarut organik tersebut diatas.
Banyaknya MBP dan DBP basil degradasi TBP dalam pelarut TBP-dodekan dapat ditentukan dengan persamaan berikut,
(7)
(8)
.'( lillI'
Degan
VI = Banyaknya volume NaOH yang pad a titik akhir reaksi pertama. V 2= Banyaknya volume NaOH yang
dibutuhkan pada titik akhir reaksi kedua.
N = Normalitas NaOH BM MBP = 154,1 clan BM DBP = 210,2
METODOLOGI
A. Bahan yang digunakan,1. Alkohol, Isoprofil alkohol, Etilen glikol,
Aseton, NaOH titrosol, TBP, Dodekan,
N. Butil posfat yang mengandung MBP
ISSN 0216-3128
campuran 5 ml Isoprofil alkohol, 5 ml etilen glikol, 5 ml aseton clan 15 ml alkohol. Kemudian dititrasi dengan NaOH dalam la-rutan alkohol menggunakan potensiometer pa-da kondisi E = 500 mY pa-dan DE/DY = 500 mY b. Diamati jumlah volume NaOH 0, I N yang
digunakan pada titik akhir reaksi pertama dan kedua, clan dihitung konsentrasi MBP clan DBP dengan menggunakan persamaan .7 dan 8 diatas.
(50 %) dan DBP (50 %) semuanya dari Merck.
2. Tigapuluh % TBP -dodckan yang telah
diradiasi dengan Irradiator Irvasena
Co-60 dengan aktivitas 54.410,028 Ci 3. Air bebas mineral (PPNY)
B. Alat yang digunakan,
I. Seperangkat alat Potensiograf Metrohm
No. 345
2. Irradiator Irvasena Co-60 dengan aktivitas
54.410,028 Ci di PAIR BATAN, Pasar
Jum'at Jakarta
3. Gelas piala, gelas ukur, Erlemayer, Pipet gondok, pinset, tabu takar, eppen dorf clan
lain -lain.
c. Kondisi alat Potensiograf,
E. Mempelajari pengaruh aS3m posfat,
a. Dipipet larutan 30 % TBP-dodekan yang
mengandung campuran 26,968 mg MBP/ml pelarut dan 34,683 mg DBP/ml pelarut sebagai standar adisi kedalam gelas piala 100 ml yang
mengandung 0,001 M -1 M.
b. Ditambahkan larutan media dari campuran 5 ml Isoprofil alkohol., 5 ml etilen glikol, 5 ml aseton dan 15 ml alkohol, kemudian dikerjakan seperti cara no 0 diatas.
Pad a percobaan pendahuluan diperoleJt
kondisi optimum alat Potensiometer untuk analisis MBP dan DBP dalam pelarut 30 % TBP-dodekan menggunakan media campuran 15 ml alkohol, 5 ml Isopropil alkohol, 5 ml etilen glikol dan 5 ml aseton pacta E = 500 mV dan DE/DV = 500 mY. D. Analisis MBP clan DBP dalam cuplikan,
F. Mempelajari pengaruh Butanol,
a. Dipipet larutan 30 % TBP .cloclekan yang
menganclung campuran 26,968 mg MBP/ml
pelarut clan 34,683 mg DBP/ml pelarut sebagai larutan stanclar adisi kedalam gelas piala 100 ml yang menganclung 0,00 I M -2 M Butanol. b. Ditambahkan larutan media dari campuran 5 ml
Isoprofil atkohol, 5 ml etilen g.1ikol, 5 mt aseton clan 15 ml alkohol, kemuclian dikerjakan seperti cara no D diatas.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Asam mono butil posfat dan dibutil posfat yang terbentuk pacta proses degradasi radiolisis
TBP dalam pelarut 30 % TBP-dodekan oleh
radiasi gamma dipengaruhi oleh waktu radiasi clan jumlah dosis yang diterima. Untuk pengkajian
analisis hasil degradasi TBP tersebut clan
pengaruhnya dalam proses ekstrasi, dilakukan
radiasi 30 % TBP -dodekan menggunakan
Irradiator Irvasena sebagai sumber radiasi gamma
pada closis 1,173 xI03 rad, 1,055xl05 rad,
1,125xl07 racl clan 1,115x109 ra. Jumlah MBP clan DBP yang terbentuk karena menerima dosis radiasi gamma tersebut ditentukan secara titrasi potensiometri pacta kondisi potensial 500 mV dan
derivatif potensial 500 m V, menggunakan
pereaksi NaOH dalam pelarut alkohol. MBP clan DBP dapat bereaksi sempuma dengan NaOH 0, I M dalam media campuran 5 ml Isoprofil alkohol, Cuplikan yang digunakan adalah pelarut 30
% TBP-dodekan yang telah diradiasi dengan
Irradiator Irvasena Co-60 yang mempuyai
aktivitas 54.4 I 0,028 Ci sebagai sumber radiasi gamma, pada dosis 1,172x103 fad, 1,055x105 rad,
1,125x107 fad clan 1,115 x 109 fad. Analisis
dilakukan 2 cara yaitu,
I. Untuk pelarut 30 % TBP-dodekan yang
diradiasi oleh radiasi gamma dengan dosis
1,172xl03 fad, 1,055xl05 rad dan
1,1125xI07 fad, dilakukan secara adisi
dengan menambahkan pelarut 30 % TBp. dodekan tanpa diradiasi dengan radiasi gamma, yang mengandung campuran 26,968 mg MBP/ml pelarut clan 34,683 mg DBP/ml
pelarut sebagai standar adisi kedalam
cuplikan.
2. Untuk pelarut 30 % TBP -dodekan yang
diradiasi oleh radiasi.gamma dengan dosis I, 115x 1 09 fad dilakukan secara langsung. Analisis cuplikan 1 dan 2 diatas dilakukan
scperti berikut,
a. Dipipet masing-masing cuplikan kedalam gelas piala 100 ml, ditambahkan larutan media dari
5 ml etilen glikol, 5 ml aseton dan 15 ml alkohol dengan menghasilkan kurva potensiograf yang baik ( gambar 1.4). I 3,40 mI
3,:Dni
l
~\
I \
I
I f ' IV
~~
~
lot ~ ~ ~ "'i >-fn\5,Z7nl
\ , \1\\ i \
...
Z '"f ~ Z ~...
'"f >-~ 5,15 mI /' /l-/
VeJ- N.08 ',I N
Gambllr 3. Kurva Potensiograf reaksi aI/tara
NaOH 0,1 M denga/l campuran 26,968 mg MBPIm/ pe/arut & 34,683 mg DBPln" pe/arut dari standar adisi dun !rIBP & DBP hasi/ degradasi 30 % TBP. i/odekan o/eh radiasi ganlma pada dosis 1,125 .~ 107 Rat!
Vola.- NaOH 1,1 N
Gambar I, kurva Potensiograf reaksi an tara NaOH 0,1 trJ dengal' cam[puran 16,968 mg IWBPIm/ pelarut dun 34,683 Ing DBPlnll pelarut dalaln pelarut 30 %' TBP.
doclekan
Gallll}(lr 4. Kurva Potensiograf reaksi antara NaOII 0,/ M dengan i\'/BP & DBP lIasi/ degradasi 30% TBP-dodekan a/ell radiasi ga111l1la pada dosis /, / / 5.\:/ 09 rad
Gambar 2. Kurva Potensiograf reaksi an tara NaOH 0,1 ~[ dengan campuran 16,968 mg ~IBPlftl1 pelarllt & 34,683 mg DBPIIIU pelarut tlari starnlar atlisi dan ~IBP & DBP hasil degratlusi TBP dalam 30% TBP. tlotlekan olelt radiusi gamnla pada Ilosis I ,172.\:1 ol- 1, 055.\"1 rI Rail
Untuk cuplikan yang mengandung MBP dan DBP relatif kecil, analisis MBP dan DBP
tersebut dilakukan secara adisi dengan
menambahkan campuran 26,968 mg MBP/ml pelarut dan 34,683 mg DBP/ml pelarut sebagai standar adisi. Cara ini dapat menganalisis MBP dan DBP sampai pacta konsentrasi paling kecil yaitu 0,258 mg MBP/ml pelarut dan 0,377 mg DBP/ml pelarut (gambar 5).
ISSN 0216-3128
Damunir, dkk
Ko..nl,.., ...m WOP ~ DOP, maIm.
Ha,il Anali,i, A,am WBP&DBP, mr/ml
Gambar 5. Pengaruh perubahan volume pelarut 30 %
TBP -dodekan yang mengandung
canlpuran 5,794 mg MBPlml pelarut &
6,937 mg DBPlml pelarut. Gambar 7. Pengaruh Butanol terhadap analisis MBP
dan DBP dalam pelarut 30 % TBP. dodekan.
[...il
"n"I!~I~ 6!am MDP&D8P. mg/ml
Gambar 6. Pengaruh asam pos/at terhadap ana/isis trlBP dan DBP do/am pe/arut 30 % rBP-dodekan.
pengaruh as am posfat terhadap analisis MBP clan DBP dalam pelarut diatas terjadi pada konsentrasi lebih besar dari 0,0 I M (gambar 6), clan pengaruh butanol terjadi pada konsentrasi lebih besar dari 2 M (gambar 7). Sedangkan jumlah butanol yang terbentuk pada proses degradasi TBP oleh radiasi gamma berkisar antara 1,3 xl 0-5 M -2,6x I 0-2 M (2), clan as am posfat berkisar 5x10-4 M(6), maka pengaruh asam posfat clan butanol terhadap analisis MBP clan DBP hasi! degradasi TBP dalam pelarut 30 % TBP-dodekan kecil sekali clan dapat diabaikan.
Tabel I mcnunjukkan b(jhwa pacta dosis
radiasi gamma sebesar 1,I72xI03 fad dan
1,055x105 rod , TBP dalam pelarut 30 % TBP-dodekan adalah stabil dan tidak mengalami proses degradasi radiolisis. Sedangkan pad a dosis radiasi
gamma sebesar 1,I25xI07 fad terjadi proses
degradasi radiolisis TBP dalam pelarut 30 % TBP. dodekan dengan menghasilkan 0,151 :i: 0,049 mg MBP/ml pelarut dan 1,556 :i: 0,084 mg DBP/ml
pelarut. Analisis kedua as am ini dilakukan secara
adisi, dengan menambahkan campuran 26,968 mg MBP/ml pelarut & 34,683 mg DBP/ml pelarut sebagai standar adisi. Pad a dosis radiasi gamma sebesar 1,I15xl09 rad dihasilkan 26,135:i: 0,114 mg MBP/ml pelarut clan 62,454 :i: 1,107 mg
DBP/ml pelarut. Jumlah kedua as am tersebut
relatif besar sehingga analisisnya dilakukan secara langsung.
Jika hasil anal is is MBP clan DBP dengan metoda titrasi potensiometri dibandingkan dengan hasil analisis MBP dan DBP yang dilaporkan oleh Tachehiko Ishihara (2) dan Erich Zimmer(6),
dapat dikatakan bahwa metoda titrasi
potensiometri untuk penentuan MBP dan DBP hasil degradasi TBP dalam pelarut 30 % TBP. dodckan olch radiasi gamma d:1pat di andalkan.
Damunir. dkk ISSNO216-3128
T:1bcl I'crbandingan hasil analisis MBP dan DBP
Ilasil cJcgracJasi dosis r:1diasi sebesar 106 fad TBP cukup stabil dan
tidak mengalanli proses degradasi radiolisis
(Mudiar masya, 1981). Pada tabel 1 dapat dilihat, hasil degradasi TBP dalam pelarut 30% TBP-dodekan oleh radiasi gamma pada dosis sebesar
I, 125x 1 07 fad dari sumber Co-60 dengan aktivitas 54.410,028 Ci menghasilkan 0,152 ::: 0,049 mg MBP/ml pelarut dan 1,556 :I: 0,084 mg DBP/ffil
pelarut. Dengan demikian dianjurkan pelarut
TBP-dodekan yang terkena dosis radiasi gamma sebesar 107 rad atau lebih perlu diregenerasi supaya tidak mengganggu ekstraksi dan optimasi proses recoveri uranium dapat dicapai.
L;lju lIQsis r:ll1iasi (rall/.J) Lallla radias Oasis ralJiasi Personal M8P & D8P No
Pcllcliti (rad) MOP
(mwml) DBP (ml!iml) s 5.27-1110 Damunir dkk A 4x2 detik 1,172 xl0) Tidak '.ranali, Tidak ttronali, .Tidak teranoli, Tidak ,eranali, ",x3 menit \,055 I\OS s S,17"~IO 0,125 :t 0,049 1,556t 0,08.1 41320 meni! 1,125 xlO' 5 S.%7~.IO
KESIMPULAN
I,IIS xlO',
3,133110 4132.584 mcnit 26,135to,114 62,454 t 1,101 0,2102. 21,02 10$.10' 0,0154 .1,154 Ta.,hehiko. I,hihara(~ ) B 0,05 Erick Zimmer (6) 0,250c
I. Hasil degradasi TBP daiam pelarut 30% TBP-dodekan oleh radiasi gamma pada dosis
1,125xI07 fad adalah O,152:t: 0,049 mg
MBP/ml pelarut clan 1,556 :!: 0,084 mg DBP/ml pelarut, ~ada dosis radiasi ~amma sebesar
1,l15xl0 fad adalah 26,13~ :t: 0,114 mg
MBP/ml pelarut clan 62,454:t: I, I 0 mg DBP/ml pelarut, sedangkan pad a dosis radiasi gamma sebesar 1,172x103 fad dan 1,055x105 fad MBP clan DBP tidak teranalisis
2. Analisis MBP dan DBP hasil deQradasi TBP~ "
oleh sinar gamma pad a dosis I, 172x I OJ fad sampai dengan 1,125x107 rad dilakukan secara adisi dengan menambahkan 30 % TBP-dodekan yang mengandung 26,968 mg MBP/ml pelarut dan 34,684 mg DBP/ml pelarut, clan pacta dosis
radiasi I, 115x 1 09 rad dilakukan secara
langsung.
3. Dibandingkan dengan hasil analisis MBP dan DBP yang dilakukan oleh Tachehiko Ishihasa dan Erich Zimmer, maka metoda titrasi potensiometri untuk analisis MBP dan DBP hasil degradasi TBP dalam pelarut 30 % TBP. dodekan oleh radiasi gamma dapat diandalkan.
Catatan,
A. Sumber radiasi gamma adalah Co-60
dengan aktivitas 54.410,028 Ci
B. Sumber radiasi gamma adalah Co-60 dengan
aktivitas 10.000 Ci
C. Sumber radiasi gammanya berasal dari basil fisil uranium yang telah digunakan sebagai bahan bakar reaktor Nuklir" LWR" dengan bur-up 30.000 MWd/t
Seperti telah diterangkan dimuka bahwa 30 % TBP-kerosin yang terkena radiasi gamma
sebesar 107 rad dari sumber Co-60 dengan aktvitas lO.OOOCi mengahasilkan sebanyak 0,045
mg MBP/ml pelarut dan 0,055 mg DBP/ml
pelarut. Pada konsentrasi MBP dan MBP ini terjadi pembentllkkan emulsi dari reaksi antara uranium dengan MBP dan DBP seperti reaksi 2 dan 3. Pembentukan emulsi dapat mengganggu proses ekstraksi uranium (2), sedangkan pada
Saran -saran
Setelah dilakukan ekstraksi dengan TBP-dodekan yang terkena radiasi gamma sebesar 107 fad atau
lebih dianjurkan untuk dilakukan regenerasi
peJLlrut supaya tidak mengganggu ekstraksi.
ISSN 0216-3128
DAFTARPUSTAKA
Damunir
-Analisis MBP clan DBP dilakukan dalam bentuk campuran bukan sendiri-sendiri.
-Faktor yang mempengaruhi an tara lain:
I Pereaksi NaOH O.IM dalam pelarut
alkohol 2. Kondisi alat
3. Matriks dalam cuplikan yang dianalisis 4. clan lain lain.
Ratmi Herlani
-Mohon ditunjukkan ikatan (rantai) yang putus lebih dahulu daTi TBP untuk pecah menjadi H2MBP clan HDBP setelah diradiasj sinar gamma?
-Mengapa hanya dilakukan analisis terh~dap MBP dan DBP, sedangakan hasil degradasi TBP yang lain masih ada ?
Damunir
-Ikatan (rantai) TBP terlebih dahulu pecah menjadi H2MBP dan HDBP setelah diradiasi sinar gamma, sampat sekarang belum ada literatur menerangkan pemecahan ikatan TBP oleh sinar gamma. Sebagai pendekatan dapat diterangkan dengan teori elektronegativitas, elektronegativitas O>C>H>P. Pada ikatan butil
relatif stabil, sedangkan ikatan antara 0 dengan P elektronnya terjadi tarikan relatif kuat sehingga kuat ikatan antara O.p lebih besardari C-C clan CoHo Apabila TBP diradiasi dengan sinara gamma, ikatan yang lebih mudah putus adalah pacta ikatan butil dari pad a ikatan a-po
I. MUDIAR MASY A, Penentuan stabilitas
TBP-kerosin pada proses PUREX, Proceding
kollokium, Teknologi Element bakar
Nuklir, Teknologi reaktor clan penggunaannya reaktor, PPTN-BATAN Bandung, April 1981
2. T AKEHIKO ISHIHARA et ai, Radiation
demage to TBP/kerosene Solven effect on behaviors of fission products and nitric acid, United states Atomic Energy Commission, Devision of Technology Information, I 960, AEC-tr-5071
3. DAMUNIR dkk, Penentuan asam monobutil
posfat clan dibutil posfat dalam rasa organik TBP-kerosin 30 % dengan titrasi potensiometri, Jumal Kimia Indonesia, JHKI No 1/1/90 4. DUKES.E.K, The Formation and effects on
Dibutyl phosfate in solvent Extraction,
Chemistry-Separation Processes for Plutonium and Uranium, AEC Research and Development report, November 1957. DP-250.
5. DJOKOWIDODO dkk, Pemisahan campuran
TBP,DBP dan MBP secara Kromotografi cair, Proyek Penelitian Teknik Pemumian Bahan nuklir, PPNY-BATAN Yogyakarta
6. ERICK ZIMMER et al,Crud Formation in
Purex and Thorex Process, Intitut fur chemische Technologie der nuklearen entsor gung der kern for schungsanlage Julich, Germany, 1985.