7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Pengertian Sistem
Menurut Anggadini (2014:1) mengemukakan bahwa, “Sistem adalah kumpulan dari elemen - elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
1. Karakteristik Sistem :
a. Tujuan Sistem Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Agar target tersebut bisa tercapai, maka target atau sasaran tersebut harus diketahui terlebih dahulu ciri - ciri atau kriterianya.
b. Batasan Sistem merupakan garis abstraksi yang memisahkan antara sistem dan lingkungannya.
c. Subsistem merupakan komponen atau bagian dari suatu sistem, bisa fisik atau abstrak. Suatu subsistem akan memiliki subsistem yang lebih kecil dan seterusnya.
d. Hubungan dan Herarki Sistem Hubungan sistem adalah hubungan yang terjadi antara subsistem dengan subsistem lainnya yang setingkat atau antara subsistem dengan sistem yang lebih besar.
e. Input adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam suatu sistem, input bervariasi bisa berupa energi, manusia, data, model, dan lain - lain.
f. Output adalah hasil dari suatu proses yang merupakan tujuan dari keberadaan sistem.
g. Lingkungan Sistem Lingkungan sistem adalah faktor - faktor di luar sistem yang mempengaruhi sistem.
2. Klasifikasi Sistem :
a. Sistem Terbuka dan Tertutup Suatu sistem dikatakan terbuka menurut Ludwing Von Bertalanffy bila aktivitas didalam sistem tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, sedangkan suatu sistem dikatakan tertutup bila aktivitas - aktivitas di dalam sistem tersebut tidak terpengaruh oleh perubahan yang terjadi di lingkungannya.
b. Sistem Buatan Manusia dan Tuhan Sustu sistem bila diklasifikasikan berdasarkan asalnya, sistem tersebut bisa diklasifikasikan sebagai sistem yang ada secara alamiah (buatan Tuhan) atau buatan manusia. c. Sistem Berjalan dan Konseptual Suatu sistem yang belum diterapkan
disebut sebagai sistem konseptual.
d. Sistem Sederhana dan Kompleks Sebuah sistem yang sederhana merupakan sebuah sistem yang terbentuk dari sedikit tingkatan dan komponen atau subsistem serta hubungan antara mereka sangat sederhana. Sebuah sistem yang kompleks jelas terdiri dari banyak komponen dan tingkatan yang dihubungkan dalam berbagai cara yang berbeda, seperti perusahaan.
e. Kinerja yang dapat dan tidak dapat dipastikan Sebuah sistem yang dapat dipastikan kinerjanya artinya dapat ditentukan pada saat sistem akan dan sedang dibuat. Sedangkan sistem yang tidak dapat
dipastikan kinerjanya artinya tidak dapat ditentukan dari awal tergantung kepada situasi yang dihadapi.
f. Sementara dan Selamanya Suatu sistem mungkin digunakan untuk selamanya mungkin juga digunakan untuk periode waktu tertentu. g. Secara Fisik dan Abstrak Sistem dapat dilihat dari wujudnya
misalnya kendaraan bermotor, sedangkan yang abstrak seperti organisasi.
h. Sistem, Subsistem dan Supersistem Subsistem adalah sistem yang lebih kecil dalam sebuah sistem, sedangkan supersistem adalah sistem yang lebih besar.
i. Bisa Beradaptasi dan Tidak Bisa Beradaptasi Berdasarkan fleksibelitasnya kita dapat membedakan karakteristik suatu sistem apakah sistem tersebut dapat beradaptasi terhapad perubahan yang terjadi dilingkungannya atau tidak.
2.1.2. Pengertian Informasi
Menurut Andi (2017:4) mengemukakan bahwa, “Informasi adalah data yang telah diorganisir dan diproses sehingga bermanfaat bagi proses pengambilan keputusan. Semakin banyak dan semakin berkualitas informasi yang tersedia, maka pengambilan keputusan menjadi semakin baik. Namun, jika informasi terlalu banyak sehingga melebihi kemampuan otak untuk menyerap dan memprosesnya, maka hanya akan menurunkan kualitas pengambilan keputusan dan meningkatkan biaya penyediaan informasi tersebut”.
Karakteristik suatu informasi berkualitas mempunyai ciri - ciri :
1. Relevan, yaitu dapat mengurangi ketidakpastian, meningkatkan kualitas pengambilan keputusan, serta menginformasikan atau mengkoreksi ekspektasi awal.
2. Andal, yaitu bebas dari kesalahan atau bias.
3. Lengkap.Informasi dikatakan lengkap jika tidak menghilangkan aspek penting dari suatu kejadian atau aktivitas yang diukur.
4. Tepat waktu, yaitu tersedia saat diperlukan untuk mengambil keputusan. 5. Dapat dipahami. Disajikan dalam format yang mudah dipahami dan
bermanfaat.
6. Dapat diverifikasi. Jika informasi tersebut dibaca oleh dua orang yang berbeda yang berpengetahuan memadai akan menghasilkan informasi yang sama.
7. Dapat diakses oleh pengguna jika diperlukan.
2.1.3. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Ardana (2016:5) mengemukakan bahwa, “Sistem Informasi dapat didefinisikan teknis sebagai suatu rangkaian yang komponen - komponennya saling terkait yang mengumpulkan (dan mengambil kembali), memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan mengendalikan perusahaan”.
1. Ciri - ciri Sistem informasi adalah:
a. Satu - kesatuan: satu - kesatuan organisasi.
b. Bagian - bagian: ada menajenemn, karyawan, pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya, gedung, kantor, sub - sistem komputer
(perangkat keras, perangkat lunak, perangkat jaringan, sumber daya manusia, basis data dan informasi).
c. Terjalin erat: tercermin dalam bentuk hubungan, interaksi, prosedur kerja sama antar manajemen, karyawan dan subsistem komputer yang diatur dalam bentuk berbagai prosedur dan instruksi kerja.
d. Mencapai tujuan: menghasilkan informasi yang berkualitas bagi manajemen dan pemangku kepentingan lainnya.
2.1.4. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Andi (2017:4) mengemukakan bahwa, “Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses data sehingga menghasilkan informasi bagi para pengambil keputusan. Adapun pendekatan yang digunakan, prosesnya masih sama karena manual atau teknologi informasi hanyalah alat yang digunakan untuk menghasilkan informasi”.
Komponen - komponen Sistem Informasi Akuntansi : 1. User yang menggunakan sistem
2. Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data.
3. Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya. 4. Software yang digunakan untuk memproses data.
5. Infrastukrut teknologi informasi, yang terdiri dari komputer, peripheral device, dan perangkat jaringan.
6. Pengendalian internal untuk menjaga keamanan data Sistem Informasi Akuntansi
2.1.5. Pengertian Penjualan Tunai
Menurut Sujarweni (2015:79) mengemukakan bahwa, “Sistem penjualan tunai merupakan sistem yang diberlakukan oleh perusahaan dalam menjual barang dengan cara mewajibkan pembeli untuk melakukan pembayaran harga terlebih dahulu sebelum barang diserahkan pada pembeli. Setelah pembeli melakukan pembayaran, baru barang diserahkan, kemudian transaksi penjualan dicatat.
Jurnal penjualan tunai sebagai berikut: Kas xxxxx
Penjualan xxxxx
2.2. Peralatan Pendukung (Tools System) 2.2.1. Unitified Modeling Language (UML)
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:133) mengemukakan bahwa, “Unified Modelling Language (UML) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan didunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisa dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek”.
2.2.2. Pengertian Use Case Diagram
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:155) mengemukakan bahwa, “Use Case Diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use Case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada
didalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi - fungsi itu. Syarat penanaman pada use case adalah nama didefinisikan sesimpel mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case”. 1. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan
sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang. 2. Use Case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit –
unit yang salig bertukar pesan antar unit atau aktor.
2.2.3. Pengertian Activity Diagram
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:161) mengemukakan bahwa, “Diagram Activitas atau Activity Diagram adalah yang menggambarkan
workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak.
Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal - hal berikut:
1. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan.
2. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem / user interface dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan. 3. Rancangan pengujian diaman setiap aktivitas dianggap memerlukan
sebuah pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya. 4. Rancangan menu yang ditampilkan pada perangkat lunak.
2.2.4. Pengertian Sequence Diagram
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:165) mengemukakan bahwa, "Sequence Diagram digambarkan kelakuan objek pada user case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkandan diterima antar objek". Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram
sequence maka harus diketahui objek - objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode- metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu. membuat sequence diagram juga dibutuhkan untuk melihat skenario yang ada pada use case.
Banyak diagram sequence yang harus digambarkan adalah minimal sebanyak pendefinisian use case yang telah didefinisikan interaksi jalnnya pesan sudah dicakup pada sequence diagram sehingga semakin banyak use case yang didefinisikan maka diagram sequence yang harus dibuat juga semakin banyak”.
2.2.5. Pengertian Deployment Diagram
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:154) mengemukakan bahwa, “Deployment Diagram menunjukan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi”.
Diagram deployment juga dapat digunakan untuk memodelkan hal - hal berikut:
1. Sistem tambahan (embedded system) yang menggambarkan rancangan
devicenode, dan hardware. 2. Sistem clint / server
4. Rekayasa ulang aplikasi.
2.2.6. Pengertian Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:50) mengemukakan bahwa, “Entity Relatinship Diagram (ERD) dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika. ERD digunakan untuk pemodelan basis data relational. Sehingga penyimpanan basis data menggunakan OODBMS maka perancangan basis data tidak perlu menggunakan ERD. ERD memiliki beberapa aliran notasi seperti Chen (dikembangkan oleh Peter Chen), Barker (dikembangkan oleh Richard Barker, Ian Palmer, Harry Ellis), notasi Crow's Floot, dan beberapa notasi lain. Namun yang banyak digunakan adalah notasi dari Chen. ERD biasanya memiliki hubungan binary (satu relasi menghubungkan dua buah entitas). Beberapa metode perancangan ERD
menoleransi hubungan relasi ternary (satu relasi menghubungkan tiga buah relasi) atau N-ary (satu relasi menghubungkan banyak entitas), tapi banyak metode perancangan ERD yang tidak mengizinkan hubungan ternary atau N-ary.
Menurut Eka Wida Fridayanthie (2016) mengemukakan Entity RelationShip Diagram (ERD) adalah alat pemodelan data utama dan akan mambantu mengorganisasi data dalam suatu proyek ke dalam entitas-entitas dan menentukan hubungan antar entitas”. Proses memungkinkan analis menghasilkan struktur basis data dapat disimpan dan diambil secara efisien. 1. Simbol-simbol dalam ERD (Entity Relationship Diagram) adalah sebagai
berikut: a. Entitas
Entitas adalah suatu yang nyata atau abstrak yang mempunyai karakteristik dimana kita akan menyimpan data.
b. Atribut
Atribut adalah ciri umum semua atau sebagian besar instansi pada entitas tertentu.
c. Relasi
Relasi adalah hubungan alamiah yang terjadi antara satu atau lebih entitas.
d. Link
Link adalah garis penghubung atribut dengan kumpulan entitas dan kumpulan entitas dengan relasi.
2. Kardinalitas Relasi sebagai berikut:
a. Satu ke satu (One to One) Setiap elemen dari Entitas A berhubungan paling banyak dengan elemen pada Entitas B. Demikian juga sebaliknya setiap elemen B berhubungan paling banyak satu elemen pada Entitas A.
b. Satu ke banyak (One to Many) Setiap elemen dari Entitas A berhubungan dengan maksimal banyak elemen pada Entitas B. Dan sebaliknya setiap elemen dari Entitas B berhubungan dengan paling banyak satu elemen di Entitas A.
c. Banyak ke satu (Many to One) Setiap elemen dari Entitas A berhubungan paling banyak dengan satu elemen pada Entitas B. Dan sebaliknya setiap elemen dari Entitas B behubungan dengan maksimal banyak elemen di entitas A.
d. Banyak ke banyak (Many to Many) Setiap elemen dari Entitas A berhubungan maksimal banyak elemen pada Entitas B demikian sebaliknya
2.2.7. Pengertian Logical Record Structure (LRS)
Menurut Grosir, Toko, & Bungursari (2017) mengemukakan bahwa, “Logical Recor Structure (LRS) digambarkan kotak persegi panjang dan dengan nama yang unik. File record pada LRS ditempatkan dalam kotak.
LRS terdiri dari link diantara tipe record lainnya, banyaknya link dari LRS
yang dibei nama oleh filed - filed yang kelihatan pada kedua link tipe record.
Menurut Suliansyah, Frisma Handayana. (2017) mengemukakan “Logical Recor Structure (LRS) adalah model permodelan yang mempresentasikan relationship menjadi relasi – relasi atau tabel – tabel database”.
Menurut Andi Taufik,Ernawati. (2017) mengemukakan dalam pembuatan Logical Recor Structure (LRS) terdapat dalam tiga hal yang dapat mempengaruhi, yaitu :
1. Jika tingkat hubungan (cardinality) satu pada satu (one to one), maka digabungkan entitas yang lebih kuat (strong entity), atau digabungkan dengan entitas yang memiliki atribut yang lebih sedikit.
2. Jika tingkat hubungan (cardinality) satu pada banyak (one to many), maka hubungan relasi atau digabungkan dengan entitas yang tinkat hubungannya banyak.
3. Jika tingkat hubungan (cardinality) banyak pada banyak (many to many), maka hubungan relasi tidak akan digabungkan dengan entitas manapun, melainkan menjadi sebuah LRS.
2.2.8. Pengertian User Interface
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:109) mengemukakan bahwa, “User interface (antarmuka) sangat mirip dengan kelas, tapi tanpa atribut kelas danmemiliki metode yang dideklarasikan tanpa isi. Deklarasi metode pada sebuah interface dapat diimplementasikan oleh kelas lain. Sebuah kelas dapat mengimplementasikan lebih dari satu antarmuka dimana kelas ini akan mendeklarasikan metode pada antarmuka yang dibutuhkan oleh kelas itu sekaligus mendefinisikan isinya pada kode program kelas itu. Metode pada antarmuka yang diimplementasikan pada suatu kelas harus sama persis dengan yang ada pada antarmuka. Antarmuka atau interface biasanya digunakan agar kelas yang lain tidak mengakses langsung ke suatu kelas, mengakses antarmuka”.
2.2.9. Pengertian NetBeans
Menurut Bay Haqi (2017:3) mengemukakan bahwa “ NetBeans adalah
Integrated Development Environment (IDE) berbasiskan java dari Sun Microsystems yang berjalan di atas Swing.
Swing sebuah teknologi java untuk pengembangan aplikasi Dekstop yang dapat berjalan di berbagai macam platforms, seperti Windows, Linux, Mac OS X, and Solaris.
IDE adalah lingkup pemograman yang diintegrasikan ke dalam suatu aplikasi perangkat lunak yang menyediakan pembangun Graphic User Interface(GUI), suatu text atau kode editor, suatu compiler atau interpreter, dan suatu debugger.
1. Awal Sejarah NetBeans
Netbeans awal dikenal pada tahun 1996 sebagai Xelfi (word bermain pada Delphi). Java IDE merupakan proyek mahasiswa di bawah bimbingan Fakultas Matematika dan Fisika, di Universitas Charles di Praha Pada tahun 1997, Roman Stanek membentuk perusahaan sekitar proyek tersebut dan menghasilkan versi komersial NetBeans IDE hingga kemudian dibeli oleh Sun Microsystems pada tahun 1999. Sejak itu, komunitas NetBeans terus berkembang. Pada tahun 2010, Sun diakui oleh Oracle.
2. Kelebihan dan Kekurangan NetBeans
Salah satu yang menjadi kelebihan NetBeans GUI Builder adalah yang telah disebutkan di atas, yaitu GRATIS. Selain itu NetBeans GUI Builder sangan kompatibel dengan Swing karena dikembangkan langsung oleh Sun yang merupakan pengembangan Swing.
Kekurangan NetBeans GUI Builder adalah hanya mensupport 1 pengembangan Java GUI, yaitu Swing, padalah ada java GUI yang dikemangkan oleh eclipse yang bernama SWT dan JFace yang sudah cukup popule. NetBeans mempatenkan source untuk Java GUI yang sedang dikerjakan dalam sebuah Generated Code sehingga programmer tidak dapat mengeditnya secara manual.
2.2.10. Pengertian XAMPP
Menurut Bay Haqi (2017:7) mengemukakan bahwa “XAMPP adalah perangkat lunak bebas (fre software), yang mengdukung untuk banyak sistem operasi, dan merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsi XAMPP sendiri sebagai server yang berdiri sendiri (localhost),yang terdiri dari beberapa program, anatara lain Apache HTTP Server, MySQL, database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemograman PHPdanPerl.