i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI PENGOLAHAN DATA MELALUI STRATEGI
PEMBELAJARAN
CONTEXTUAL TEACHING AND
LEARNING (CTL)
PADA SISWA KELAS IV MI MA’ARIF
KUTOWINANGUN LOR KECAMATAN TINGKIR
KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
SOFI SITI FUADAH
NIM 11514011
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI PENGOLAHAN DATA MELALUI STRATEGI
PEMBELAJARAN
CONTEXTUAL TEACHING AND
LEARNING (CTL)
PADA SISWA KELAS IV MI MA’ARIF
KUTOWINANGUN LOR KECAMATAN TINGKIR
KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
SOFI SITI FUADAH
NIM 11514011
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Dr. Winarno, S.Si., M.Pd. Dosen IAIN Salatiga Persetujuan Pembimbing
Hal : Naskah Skripsi Lamp. : 4 eksemplar Saudara : Sofi Siti Fuadah
Kepada:
Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga Di Salatiga
Assalamualaikum. Wr. Wb.
Setelah meneliti dan mengadaan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara/saudari:
Nama : Sofi Siti Fuadah NIM : 115-14-011
Prodi : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan / Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGOLAHAN DATA MELALUI STRATEGI
PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TECAHING AND
LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS IV MI MA’ARIF KUTOWINANGUN LOR KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018.
Dengan ini kami mohon skripsi saudara/saudari tersebut di atas supaya segera dimunaqosahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamualaikum. Wr. Wb.
Salatiga, 23 Mei 2018Pembimbing
v
SKRIPSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGOLAHAN DATA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN
CONTEXTUAL TEACHING ANDLEARNING (CTL)PADA SISWA KELAS
IV MI MA’ARIF KUTOWINANGUN LOR KECAMATAN TINGKIR
KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Disusunoleh:
Sofi Siti Fuadah NIM. 115-14-011
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Prodi Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 11 Juli 2018 dan telah
dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan.
SusunanPanitiaPenguji
KetuaPenguji : Mufiq, S.Ag., M.Phil.
SekretarisPenguji : Dr. Winarno, S.Si., M.Pd.
Penguji I : Imam Mas Arum, M.Pd.
Penguji II : Dr. Budiyono Saputro,M.Pd.
Salatiga, 11 Juli 2018 DekanFTIK IAIN Salatiga
Suwardi, M.Pd.
NIP. 19670121 199903 1 002
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
vi
DEKLARASI
Saya yang bertandatangan di bawahini:
Nama : Sofi Siti Fuadah
NIM : 115-14-011
Fakultas : TarbiyahdanIlmuKeguruan
Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakanbahwaskripsi yang
sayatulisinibenar-benarmerupakanhasilkaryasayasendiri, bukanjiplakandarikaryatulis orang lain.
Pendapatatautemuan orang lain yang
terdapatdalamskripsiinidikutipdandirujukberdasarkankodeetikilmiah.
Demikia deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumin.
Salatiga, 23 Mei 2018
Yang menyatakan,
Sofi Siti Fuadah
vii MOTTO
Anakakanbelajarlebihbermakadengancarabekerjasendiri,
viii
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan serta karunia-Nya, skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Ayahku dan ibuku tersayang, Kusdiana dan Dedeh Siti Zulaekha yang selalu membimbingku, memberikan doa, nasehat, kaih sayang, dan motivasi dalam kehidupan.
2. Saudara kandungku adik Muhammad Aziz Assaqir dan adik Muhammad Ali Ghufron, kedua adik saya yang telah memberi canda tawa dalam keluarga.
3. Teman-teman Racana Dilaga Woro Srikandhi yang telah memberikan canda, tawa, semangat dan pengetahuan dalam kepramukaan di IAIN Salatiga. 4. Kepada kawan-kawan LPM DinamikA yang telah menginspirasi dan
memberi semangat serta dukungan dalam berproses di kampus IAIN Salatiga dalam ranah jurnalis.
5. Rekan-rekan HMI Cabang Salatiga dalam periode ketum Dody Usman Tomagola dan tumkoh Shofi Murobitoh yang memberi semangat, dukungan, inspirasi serta pengetahuan dalam berproses untuk mewujudkan insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam.
6. Kepada Khoiriyatun Kholidiyah, Endang Dwi Jayanti, dan Riski Wulandari sebagai senior yang telah memberi masukkan, nasehat, dan ide dalam menyusun skripsi ini.
7. Teman-teman PGMI danKonsentrasi Matematikaangkatan 2014yang telah memberikancanda, tawadan semangat dalam belajar di kampus IAIN Salatiga.
ix
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat AllahSWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik,
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawatsertasalamsemogaselalu tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menujujalan
yang terang benderang.
Penulisan skripsi ini tentu tidak lepas dari bimbingan, arahan ,bantuan
dan motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu, peneliti menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya, khususnya kepada:
1. Bapak Dr. RahmatHariyadiM.Pd. selakuRektor IAIN Salatiga.
2. BapakSuwardi, S.Pd.,M.Pd. selakuDekanFakultasTarbiyahdanIlmuKeguruan IAIN Salatiga.
3. IbuPeniSusapti, M.Si. selakuKetuaJurusanPendidikanGuruMadrasahIbtidaiyah (PGMI) IAIN Salatiga. dan
4. Bapak Dr. Winarno, S.Si. M.Pd. selakuDosenPembimbing yang telahsabardan meluangkanwaktunyauntukmembimbingpenulisdalammenyelesaikanpenulisan skripsiini.
x
Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, serta para pembaca umumnya. Amin.
Salatiga, 23 Mei 2018
xi ABSTRAK
Fuadah, Sofi Siti. 2018. PeningkatanHasil Belajar Matematika Materi Pengolahan Data Melalui Strategi Pembelajaran Contextual Teaching Lerning (CTL) padaSiswaKelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.
Skripsi.Prodi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah.FakultasTarbiyahdanIlmuKeguruan. Institut Agama Islam NegeriSalatiga.Pembimbing: Dr. Winarno, S.Si., M.Pd.
Kata kunci:HasilBelajar, Matematika Pengolahan DatadanStrategi Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu iapakah penggunaan strategi pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) dapatmeningkatkanhasil belajardanpencapaian target KKM padamatapelajaranMatematika dalam materi pengolahan data padasiswakelas IV MI Ma‟arif Kutowinangun Lor Kota Salatiga, penelitian ini adalah semua siswa kelas IV Ma‟arif Kutowinangun Lor Kota Salatiga. Penelitian dilakukan pada semester duapadatahun 2017/2018.
Jenispenelitian yang digunakanadalahPenelitianTindakanKelas yang terdiridari 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, danrefleksidenganmenggunakanstrategi pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL).
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL JUDUL ...i
LEMBAR BERLOGO...ii
JUDUL...iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING...iv
PENGESAHAN KELULUSAN...v
DEKLARASI...vi
MOTTO...vii
PERSEMBAHAN...viii
KATA PENGANTAR...ix
ABSTRAK...xi
DAFTAR ISI...xii
DAFTAR TABEL...xv
DAFTAR GAMBAR...xvi
DAFTAR LAMPIRAN...xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
xiii
B. RumusanMasalah ... 5
C. TujuanPenelitian ... 6
D. Kegunaan Penelitian... 6
E. HipotesisTindakandanIndikatorKeberhasilan ... 8
F. Metode Penelitian ... 9
1. Rancangan Penelitian ... 9
2. Subyek Penelitian ... 12
3. Langkah-langkahPenelitian ... 14
4. Teknik Pengumpulan Data ... 16
5. InstrumenPenelitian... 18
6. Pengumpulan Data ... 19
7. Analisis Data ... 20
G. SistematikaPenulisan... 21
BAB II LANDASAN TEORI ... 24
A. Kajian Teori ... 24
1. Pengertian Hasil Belajar ... 24
2. Matematika Pengolahan Data ... 27
3. Strategi Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) ... 33
B. Kajian Materi Penelitian ... 36
C. Kajian Pustaka ... 42
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ... 43
A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ... 43
xiv
2. Data Hasil Pengamatan ... 44
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 57
A. Deskripsi Per Siklus (Data Hasil Penelitian, Refeleksi) ... 57
1. Deskripsi Hasil Pre Test (Pra Siklus) ... 57
2. Deskripsi Hasil Penelitiann Siklus I ... 59
a. Data Hasil Pengamatan ... 61
b. Lembar Pengamatan Terhadap Guru Siklus I ... 62
c. Refleksi ... 64
3. Deskripsi Hasil Penelitiann Siklus II ... 65
a. Data Hasil Pengamatan ... 66
b. Lembar Pengamatan Terhadap Guru Siklus II ... 68
xv
DAFTAR TABEL
Tabel1.1 Daftar Nama Kelas IV... 12
Tabel2.1 Banyak Anak SD Kota Salatiga yang Terserang Flu Setiap Hari ... 31
Tabel2.2 Talis Seringan Data Tabel 2.1 ... 31
Tabel2.3 Lulusan SMA Karya Bakti ... 32
Tabel2.4 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 ... 36
Tabel2.5 Contoh Tabel Frekuensi ... 39
Tabel2.6 Contoh Tabel Frekuensi ... 40
Tabel 3.1 Perolehan Nilai Pre Test ... 43
Tabel 3.2 Perolehan Hasil Post Test Siklus I ... 47
Tabel 3.3 Tabel Perolehan Hasil Post Test Siklus II ... 53
Tabel4.1 Nilai Pre-Test ... 57
Tabel4.2 Nilai Siswa Siklus I ... 60
Tabel4.3Hasil Pengamatan Guru Siklus I ... 62
Tabel4.4 Nilai Siklus II ... 66
Tabel 4.5Hasil Pengamatan Guru Siklus II ... 68
Tabel 4.6RekapitulasiKetuntasanPre-Test ... 72
Tabel 4.7RekapitulasiKetuntasanPost Tes Siklus I ... 73
Tabel 4.8RekapitulasiKetuntasanPost Tes Siklus II ... 75
Tabel: 4.9Data Hasil Rekapitulasi Nilai Matematika Persiklus...76
xvi
DAFTAR GAMBAR
Bagan1.1SkemaPelaksanaan SiklusPTK ... 12
Bagan 1.2Perhitungan Statistik atau Presentase... 21
Diagram 2.1Contoh Diagram ... 33
Diagram 2.2Contoh Diagram Vertikal ... 41
Diagram 2.3Contoh Diagram Horizontal ... 41
Diagram 4.1 Peningkatan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II ... 80
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan mata pelajaran yang diajarkan setiap jenjang pendidikan di Indoneia mulaidari Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Siswa harus mempelajari
matematika melalui pemahaman aktif membangun pengetahuan baru dari pengalaman dan pengetahun yang dimiliki sebelumnya. Matematika dapat
dipelajari dengan baik apabila disertai dan didukung dengan pengerjakan yang benar dan prosedural sesuai dengan kaidah – kaidah ilmu
matematika. (Winarno, 2009:2).
Pembelajaran yang biasanya digunakan oleh guru dalam pelajaran matematika adalah metode ceramah. Sehingga dalam pembelajaran
tersebut membuat para siswa cepat bosan. Disamping itu, menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan,
yaitu perubahan tingkah laku sebgai hasil interaksi dalam lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya (Slameto, 2003:2 dalam (Handani, 2011: 20).Perintah untuk belajar telah difirmankan Allah SWT melalui
2
Artinya :“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah, yang mengajar
(manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa
yang tidak diketahuinya.”(Al-Qur’an Al-Karim, 2013: 597).
Penjelas surat Al-Alaq ayat 1-5 pada ayat pertama, menjelaskan bahwa perintah agar manusia memiliki keimanan. Ayat pertama ini,
sangat erat dengan objek, sasaran dan tujuan pendidikan.
Ayat kedua, menjelaskan bahwa Dialah Allah yang menjadikan
manusia dari segumpal darah menjadi makhluk yang paling mulia, dan selanjutnya Allah memberikan potensi (al-Qudrah) untuk berasimilasi
dengan segala sesuatu yang ada di dalam jagad raya yag selanjutnya bergerak dengan kekuasaan-Nya, sehingga ia menjadi makhluk yang paling sempurna.
Ayt ketiga, bahwa membaca tidak kan membekas dalam jiwwa kecuali dengan di ulang-ulang dan membiasakannya. Sehingga terkai
proses mendapatkan dan memindahkan ilmu.
Ayat keempat dan kelima, menjelaskan bahwa bahwa dialah Allah yang menjadikan qalam sebagai media yang digunakan manusia untuk
3
Menurut W.S Winkel (2002) belajar adalah suatu aktivitas mental yang berlansung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan lingkungan
dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas.
Sedangkan Nata menyebutkan bahwa pembelajarran adalah usaha membimbing peserta didik dan menciptakan lingkungan yang memungkinkan terjadinya poses belajar untuk belajar. (Fathurrohman,
2012:23).
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Bapak Khurur Rozad, S. Pd.I selaku guru matematika pada tanggal 26 Maret 2018 dari siswa kelas IV MI Ma‟arif Kutowinangun Lor Kecamatan Tingkir Kota
Salatiga. Siswa yang mampu menyelesaikan soal matematika pada materi
pengolahan data sebanyak 9 (36%) dari 25 siswadengan KKM 66. Kesulitan dalam mengerjakan soal matematika materi pengolahan data,
merupakan suatu masalah yang perlu ditangani pemecahannya. Dengan masalah ini dikhawatirkan siswa kurang memahami dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Permasalahan dalam proses belajar mengajar tentu membutuhkan solusi dan penanganan yang tepat agar pembelajaran dapat berlangsung
4
menggunakan media grafis. Dalam strategi dan media tersebut mungkin dapat menciptakan hasil belajar siswa yang meningkat.
Pembelajaran kontexstual didasarkan pada hasil penelitian John Dewey (1916) yang menyimpulkan bahwa siswa akan belajar dengan baik jika apa yang dipelajari terkait dengan apa yang telah diketahui dan
dengan kegiatan atau peristiwa yang terjadi disekelilingnya. Sehingga pembelajaran CTL pada dasarnya membantu guru untuk mengaitkan
materi pembelajaran dengan kehidupan nyata dan memotivasi siswa untuk mengaitkan oengetahuan yang dipelajariya dengan kehidupan mereka. Pembelajaran kontekstual bertujuan untuk membekali siswa dengan
pengetahuan yang fleksibel dapat diserap/ditransfer dari suat permasalahan ke permasalahan dan dari satu konteks ke konteks lainnya. Pembeljaran
kontekstual dapat dikatakan sebuah pendekatan pembelajaran yang mengakui dan menunjukkan kondisi alamiah dari pengetahuan. Melalui
hubungan di dalam dan di luar kelas, strategi CTL menjadikan pengalaman lebih relevan dan berarti bagi siswa dalam membangun pengetahuan yang akan mereka terapkan dalam pembelajaran seumur
hidup. (laine B. Johnson: 65 dalam Abdul. 2014: 170).
Untuk memaksimalkan proses pembelajaran ini, perlu adanya media sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran, dipilih atas dasar
5
Penggunaan media pembelajaran dapat mengkomunikasikan materi pelajaran dengan lebih baik dan jelas. Media membantu siswa menyerap
materi pelajaran lebih mendalam dan utuh. Apabila hanya dengan mendengarkan informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami
pelajaran dengan baik. Tetapi jika penyampaian materi diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan atau mengalami sendiri melalui media, maka pemahaman siswa diharapkan lebih baik.
Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Karena memang gurulah yang menghendakinya untuk membantu tugas guru kepada anak didik.
Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka bahan pelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh setiap anak didik, terutama bahan pelajaran
yang rumit atau kompleks. (Syaiful, dkk., 2014 : 121).
Berdasarkanpermasalahan di atas,
makapenelititertarikuntukmelakukanpenelitianmengenaihaltersebutdenganjud
ul:“PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGOLAHAN DATA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LERNING (CTL) PADA SISWA KELAS IV MI MA’ARIF KUTOWINANGUN LOR KECAMATAN
6 B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas dapat
dirumuskan masalah dalam penelitian sebagai berikut.
Apakahpenggunaanstrategi pembelajaranmatematikapokokbahasan pengolahan data dapatmeningkatkanhasil belajarpadakelas IV MI
Ma‟arifKutowinangun Lor?
C. Tujuan Penelitian
Mendiskripsikanpenerapan Strategi Pembelajaran CTL dalampembelajaran matematikapokokbahasanpengolahan data.
D. Kegunaan Penelitian
Penelitianinidiharapkandapatbermanfaatbaiksecarateoritismaupunsecarapr aktis.
1. Secara Teoretis
a. Memberikan kejelasan secara teoritis tentang strategi pembelajaran CTL
terhadap hasil belajar.
b. Diharapkanmenjadisalahsatusumbanganpemikiran dan memperkaya
khasanah keilmuan
dalammengoptimalisasikanpendekatanpembelajarandalam proses belajarmengajar di sekolah.
7 a. Bagi Siswa
1). Siswa akan lebih aktif, kreatif, inovatif dan merasa senang
2). Dapat meningkatkan kerjasamasiswa dalam kelompok belajar di sekolah, agar prestasi belajar Matematika dapat lebih meningkat.
3). Mampu menerapkan pengetahuan yang di dapat ke dalam dunia nyata.
b. Bagi Guru
1). Penelitianinidiharapkanmemberikanpengalamanlangsungkepada guru kelasuntukmemecahkanmasalahsecaraterencanadansistematis yang
terkaitdenganpembelajaran di kelas.
2). Guru diharapkandapatmengoptimalkanpenggunaanstrategi dan media pembelajaran untukpemahamansiswadalampembelajaran.
c. Bagi Sekolah
1). Memberikansumbangan yang baikbagisekolahdalamperbaikan proses
pembelajaran para gurunya.
2). Meningkatkanmutudankualitaspendidikan di sekolah.
3). Meningkatkanprestasisekolahdenganpeningkatanprestasibelajarsiswa dankinerja guru.
d. Bagi peneliti
Menambah pengetahuan dan pengalaman tentang pelaksanaan
8
siswa dan memperoleh prestasi belajar yang baik. Sehingga nantinya dapat diterapkan dilapangan ketika kelak menjadi seorang pendidik.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis menurut Arikunto (2002: 56) adalah tebakan
pemecahan atau jawaban yang diusulakan. Jawaban yang masih bersifat sementara dan besifat teoritis. Dalam metode penelitian hipotesis adalah alat yang mempunyai kekuatan dalam proses inquiri.
Karena hipotesis dapat menghubungkan dari teori yang relevan dengan kenyataan yang ada atau fakta, atau dari kenyataan teori yang relevan
(sukardi, 2003: 17).
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah penerapan strategi
pembelajaran CTL dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran matematika pokok bahasan pengolahan data pada siswa kelas IV MI Ma‟arif Kutowingung Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga tahun
pelajaran 2017/2018.
2. Indikatorkeberhasilan
Penelitian yang baik harus memiliki indikator keberhasilan untuk dijadikan alat ukur dalam menentukan keberhasilan penelitian. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar
9
a. Nilai yang diperoleh siswa dapat melebihi KKM yang sudah
ditentukan di sekolah tersebut, yakni 66.
b. Mencapai kriteria ketuntasan klasikal dari jumlah seluruh siswa,
yakni 85% (Depdikbud dalam Trianto, 2009: 241)
F. Metode Penelitian
Penelitian yang diterapkan berupa Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tndakan Kelas merupakan suatu
upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja
dimunculkan. (Mulyasa, 2009: 11). Menurut Hopkins (1993): PTK adalah suatu bentuk kajin yang bersifat reflektif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari
tindakan0tindakannya terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta membantu memberdayakan
guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di sekolah. Bentuk pemberian tindakan pada penelitian dengan memberikan suatu tindakan
pada subjek yang diteliti dengan menggunakan strategi pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)
10
Penelitia ini rencananya akan dilakukan dalam 2 siklus. Dari masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi.
a. Perencanaan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
meningkatkan hasil belajar matematika pengolahan data dengan menggunakan strategi pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) agar siswa lebih memahami materi yang
disampaikan oleh guru. Sehingga siswa tidak mudah bosan dan tidak membutuhkan terlalu bsnyak waktu untuk menguasai materi
ini. Adapun untuk pencapaian tujuan tersebut dilakukan perencanaan untuk mengurangi masalah yang ada. Adapun dalam
perencanaan ini yang dilakukan adalah:
1). Menyiapkan materi yang ada disampaikan kepada siswa.
2). Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
3). Menyediakan sarana dan prasaranan yang menunjang proses
pembelajaran yang relevan.
11 b. Pelaksanaan
Proses pelaksanaan pembelajaran ini dilaksanakan di
dalam kelas sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat sebelumnya. Kegiatan pembelajaran terdiri dari pendahuluan, inti, penutup.
c. Pengamatan
Pengamatan ini dilakukan oleh guru atau peniliti guna mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan yang dicapai dalam
upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam proses ini guru atau peneliti mengumpulkan data yang berkaitan dengan
perubahan yang terjadi dalam proses pembelajaran unuk kemudian dijadikan bahan refleksi.
d. Refleksi
Dalam kegiatan refleksi guru mengadakan evaluasi dari
data yang telah diperoleh pada proses pelaksanaan dan kemudian memperbaiki dan merevisi pelaksanaan untuk menentukan
tindakan selanjutnya.
Model rancangan Penelitian Tndakan Kelas dan penjelasannya untuk masing-masing tahap ditampilkan pada
12
Gambar 1.1
Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK model Kemmis dan Targgart (1988)
2. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV MI Ma‟arif Kutowinangun Lor yang berjumlah 25 siswa. Adapun yang
menjadi dasar pertimbangan pemilihan subyek ini adalah karena siswa kelas IV kurang cepat memahami materi pelajaran Pengolahan Data
sehingga mempengaruhi hasil belajar. Berikut daftar nama kelas IV:
Perencanaan
Refleksi
Pelaksanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II Pelaksanaan
Refleksi
Pengamatan
13
Tabel 1.1
Daftar Nama Kelas IV
No Nama Keterangan
1. Achiyat Halimi Laki-laki
2.. Ahmad Najwa Shidqi Laki-laki
3. Alfino Candra Aziz Laki-laki
4. Alifa Niur Aini Perempuan
5. Aly Ja‟far Ahadi Laki-laki
6. Aqila Fahriyyatun Nisa Perempuan
7. Azzahra Salsabila Perempuan
8. Khalid Maulana Laki-laki
9. M. Abizardislamal Putra Laki-laki
10. M. Rifky Kurniawan Laki-laki
11. Mangga Widya Astuti Perempuan
12. Mega Fajar Saputro Laki-laki
13. Mohammad Ridho Laki-laki
14
15. Muhammad Arif Maulidin Laki-laki
16. Muhammad Ibrahim Laki-laki
17. Muhammad Najih Laki-laki
18. Nur Aziz Purnama Laki-laki
19. Nur Mamita Perempuan
20. Raisa Aqila Rahma Perempuan
21. Siti Latifah Nur Khasanah Perempuan
22. Sofia Arsita Perempuan
23. Wahyu Setianingrum Perempuan
24. Yaumul Fitriyah Perempuan
25. Zaki Zain Ridho Laki-laki
3. Langkah-langkah penelitian
Dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas ini ada beberapa langkah yang dilakukan peneliti. Diantara adalah sebagai
berikut.
15
Suatu rencana penelitian kelas diawali adanya masalah yang dirasakan peneliti. masalah merupakan suatu kesenjangan
antara harapan dengan kenyataan (Mulyadi, 2009). Untuk mengidentifikasi masalah, upaya yang dilakukan peneliti yaitu
dengan mengajukan beberapa pertanyaan, seperti yang dianjurkan
IGAK Wardhani dan Kuswaya Wihardit (2008: 26).
2. Menganalisis dan Merumuskan Masalah
Setelah masalah teridentifikasi peneliti perlu melakukan
analisis sehingga dapat merumuskan masalah dengan jelas. Abimanyu dalam Subyantoro (2009.40) memberi arahan yang
perlu diperhatikan dalam penelitian Tindakan Kelas.
3. Merencanakan Perbaikan
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka
kegiatan peneliti selanjutnya adalah membuat perencanaan (proposal penelitian tindakan kelas) dan menentukan siklus tindakan. Termasuk dalam hal ini adalah menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disesuaikan dengan hipotesis tindakan yang diajukan.
Secara garis besar Penelitian Tindakan Kelas ini terdapat
16
Arikunto (2006: 16) keempat langkah tersebut adalah (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi.
4. Melaksanakan Tindakan
Skenario pembelajaran yang sudah dibuat akan dilaksanakan pada tahap ini, termasuk pengamatan terhadap
pelaksanaan perbaikan. Dalam pelaksanaan pembelajaran peneliti juga berkolaborasi dengan teman sejawat untuk mengumpulkan data atau catatan selama pelaksanaan pembelajaran yang berisi
tentang kekurangan-kekurangan maupun kekuatan tindakan yang dilakukan peneliti.
5. Merefleksi Diri
Refleksi adalah upaya untuk mengkaji apa yang telah dan atau tidak terjadi, apa yang telah dihasilkan atau yang belum
berhasil dituntaskan oleh tindakan perbaikan yang telah dilakukan (Subyantoro 2009: 58). Dalam kegiatan ini peran teman sejawat juga sangat penting, karena masukan dari teman sejawat akan
terasa lebih obyektif dan lebih cermat.
4. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Suharsimi Arikunto (2007: 100), metode
17
mengupulkan data guna memperoleh keterangan secara lengkap. Metode pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti
untuk mengumpulkan data hasil penelitian. Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, penelitian menggunakan metode tes dan
observasi (pengamatan).
1. Wawancara
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan terhadap guru
dan beberapa siswa dengan bertanya langsung untuk menanyakan hal-hal yang tidak dapat diamati pada saat pembelajaran
berlangsung.
2. Tes
Menurut Endang Poerwanti (2008: 4-3), tes adalah sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaannya terhadap
pengajaran tertentu. Masih menurut endang Poerwanti (2008: 4-3), tes dibedakan menjadi tes hasil belajar atau achievement test,
yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pecapaian sesorang setelah mempelajari sesuatu pada kurun waktu tertentu. Dalmam penelitian ini tes digunakan hasil belajar siswa dalam mata
pelajaran matematika materi pengolahan data.
18
Menurut Hamzah B. Uno (2011 :90), Observasi adalah proses pengambilan data dala penelitian ketika peneliti atau
pengamat melihat situasi penelitian. Masih menurut Hamzah B. Uuno (2011 :90), tipe-tipe observasi meliputi observasi
berstruktur atau tanpa menggunakan pedoman. Observasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah metode yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data melalui pengamatan secara
langsung terhadap subyek yang diteliti. Dalam observasi ini peneliti menggunakan tipe observasi berstruktur dengan
menggunakan lembar observasi sebagai instrumen pengamatan. Nggunakan teman sejawat sebagai kolaborator yang bertindak mengamati pelaksanaan tindakan. Kolaborator mengamati ativitas
peneliti dalam menerapkan model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL).
4. Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 206) metode
dokumentasi dilakukan dengan cara mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, hasil tes, dan sebagainya.
Metode dokumentasi digunakan untuk memperkuat data diperoleh dalam observasi. Studi dokumen dilakukan dengan cara
19
untuk memberikan gambaran secara konkret mengenai kegiatan pembelajaran.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi yang diinginkan/ dibutuhkan oleh
peneliti. Instrumen biasanya dipakai oleh peneliti untuk menanyakan atau mengamati responden sehingga diperolah data yang dibutuhkan
(Andriani dkk, 2014: 5-6). Nstrumen penelitian ini menggunakan:
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
b. Lembar observasi sebagai pedoman saat mengamati aktivitas
siswa.Lembar observasi sebagai pedoman saat mengamati guru yang mengajar atau melaksanakan kegiatan pembelajaran.
c. Soal evaluasi
d. Pedoman dokumentasi
6. Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:
20
Wawanara dalam penelitian ini dilakukan terhadap guru dan beberapa siswa dengan bertanya langsung untuk menanyakan
hal-hal yang tidak dapat diamati pada saat pembelajaran berlangsung.
b. Tes
Peneliti membuat lembar tes tertulis untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi pengukuran data yang telah diajarkan oleh guru kepada siswa. Tes ini dilakukan setela proeses pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran contextual teaching and learning (CTL). Tes yang digunakan adalah tes objektif.
c. Observasi / pengamatan
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti untuk mengamati guru selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi ini digunakan untuk mengetahui keterampilan guru dalam proeses pembelajaran dengan menggunakan contextual teaching and learning (CTL).
d. Dokumentasi
Peneliti menggunakan dokumentasi sebagai salah satu teknik memperoleh data yang berupa foto. Dokumentasi in
dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung, sehingga aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran Matemaika dengan model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) akan
21
tersebut merupakan sumber data yang dapat memperjelas data yang lain.
7. Analisis Data
Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan membandingkan antara skor nilai tiap siklus dengan KKM yang telah
ditentukan oleh sekolah yakni sebesar 66. Oleh karena itu setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya atau mencapai KKM jika nilai perolehan
siswa 66. Sebaliknya siswa dikatakan belum tuntas belajarnya atau
belum mencapai KKM jika nilai perolehan siswa 66. Selanjutnya,
untuk menemukan akhir perbaikan melalui siklus-siklus digunakan tolak ukur kriteria ketuntasan klasikal. (Trianto, 2009: 241).
Untuk menemukan kesimpulan akhir dari analis data, maka
dapat menggunakan perhitungan dari statistik atau presentase sebagai berikut (Trianto, 2009: 24)
Gambar 1.2
Perhitungan statistik atau presentase
Keterangan:
KB=𝑻
22 KB : Ketuntusan Belajar
T : Jumlah skor yang diperoleh siswa
Tt : Jumlahtotal
G. Sistematika Penulisan
Agar mudah mengkaji isi skripsi hasil tindakan kelas ini, skripsi ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: bagian awal, bagian isi, dan bagian
akhir. Pada bagian awal terdiri dari sampul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto, dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar
gambar, dan lampiran.
Sedangkan pada bagian isi dalam sekripsi ini terdiri dari lima bab,
yaitu:
BAB I PENDAHULUAN berisi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Hipotesis
Tindakan atau Indikator Keberhasilan, Metode Penelitian (yang terdiri dari Rancangan Penelitian, Subjek Penelelitian, Langkah-Langkah
23
BAB II LANDASAN TEORI berisi Kajian teori yang teridiri dari, Kajian Teori (yang terdiri dari Kajian Teori dan Kajian Materi Penelitian),
dan Kajian Pustaka.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN berisi Deskripsi Pelaksanaan Siklus I (perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi), Deskripsi
Pelaksanaan Siklus II, Diskripsi Pelaksanaan Siklus III dan seterusnya mengikuti empat tahapan tersebut.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
merupakan analisis data yang membahas Deskripsi Per Siklus (data hasil penelitian refleksi) dan Pembahasan.
BAB V PENUTUP yang terdiri atas kesimpulan dan saran.
24 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Pengertian Hasil Belajar
Menurut James O. Whittaker, belajar dapat didenifisikan sebagai proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui
latihan atau pengalaman.
“Lerning may be defined as the process by which behavior
origina tes or is altered through training or experience”(Whittaker,
1970:25).
Dengan demikian perubahan-perubahan tingkah laku akibat pertumbuhan fisik atau kematangan, kelelahan, penyakit, atau pengaruh obat-obatan adalah tidak termasuk sebagai belajar.
Satu definisi lagi yang perlu dikemukakan di sini yaitu yang dikemukakan oleh Howard L. Kinsley sebagai berikut :
“Lerning is the process by which behavior (in the broader
sense) is originated or changed thoruogh practice or
25
(Belajar adalah proses dasar dari pada perkembangan hidup manusia. Dengan belajar, manusia melakukan perubahan-perubahan
kualitatif individu sehingga tingkahlakunya berkembang. Semua aktivitas dan prestasi hidup manusia tidak lain adalah hasil dan
belajar. Kitapun hidup menurut hidup dan bekerja menurut apa yang telah kita pelajari. Belajar itu bukan sekedar pengalaman. Belajar adalah suatu proses, dan bukan satu hasil. Oleh karena itu belajar
berlangsung secara aktif dan integratif dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan ( Westy, 1990: 98).
Menurut Cronbach di dalam bukunya Educational Psychology
menyatakan bahwa:
Learning is shown by a change in behavior as a result of
experience (Cronbach, 1954: 47).
Jadi mnurut Cronbach belajar yang sebaik-baiknya adalah
dengan mengalami; dan dalam mengalami itu si pelajar mempergunakan pancainderanya.
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa dalam belajar mengandung tiga pokok, yaitu
a. bahwa belajar itu membawa perubahan (dalam aarti bebavioral
26
b. Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru (dalam arti Kenntnis dan Fertingkel).
c. Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha (dengan sengaja). (Sumadi, 2011: 231-232).
Semua akibat yang dapat terjadi dan dapat dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari penggunaan suatu metode di bawh kondisi yang berbeda menurut Reigeluth sebagaimana dikutip Keller adalah
merupakan hasil belajar.
Snelbeker (1974: 12) mengatakan bahwa perubahan atau
kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah melakukan perbuatan belajar adalah merupakan hasil belajar, karena belajar pada dasarnya
adalah bagaimana perilaku sesorang berubah sebagai akibar dari pengalaman.
Hasil belajar menurut Bloom, merupakan perubahan perilaku
yang meliputi tiga ranah, yaitu ranah, kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif meliputi tujuan-tujuan belajar yang
berhubungan dengan memanggil kembali pengetahuandan pengembangan kemampuan intelektual dan keterampilan. Ranah afektif meliputi tujuan-tujuan belajar yang menjelaskan perubahan
27
bahwa siswa telh mempelajari keterampilan manipulatif fisik tertentu (1996:35) (Rusmono, 2012: 7).
Pelaksanaan pengajaran dengan penekanan kepada belajar proses dilatarbelakangi oleh konsep-konsep belajar menurut teori
Romanantis dan teori Kognitif-Gestalt. Naturalisme-Romantis menekankan kepada aktivitas siswa, sedang Kognitif-Gestalt menekankan pemahaman dan kesatupaduan yang menyeluruh.
Dalam pelaksanaan pengajaran yang menekankan proses sekarang dikenal pula sebagai keterampilan proses, guru menciptakan bentuk
kegiatan pengajaran yang bervariasi agar siswa terlibat dalam berbagai pengalaman. Siswa diminta untuk merencanakan, melaksanakan dan menilai sendiri kegiatan. Siswa melakukan percobaan, pengamata,
pengukuran, perhitungan dan membuat penyimpulan-penyimpulan sendiri.
Dalam belajar model ini, siswa tidak hanya belajar dari guru, tetapi juga dari sesama temannya dari manusia-manusia sumber di luar
sekolah. Hasil belajar bukan hanya berupa penguasaan pengetahuan, tetapi juga kecakapan dan keterampilan dalam melihat, menganalisis dan memecahkan masalah, memubuat rencana dan mengadakan
pembagian kerja; dengan demikian aktivitas dan produk yang dihasilkan dari aktivitas belajar ini mendapatkan penilaian, penilaian
28 2. Matematika Pengolahan Data
Data ialah kumpulan pengamatan suatu perkara, yang
beragam antara pengamatan yang satu dan pengamatan yang lain. Aebagai contoh, dokumen mempunyai perkara „jenis terlibat‟,
penulusuran online mempunyai perkra „lamanya waktu untuk melaksanakannya‟, bagiam peminjaman mempunyai perkara
„banyaknya pinjaman yang tercatat dalam angka waktu yang
ditentukan‟. Jelas bahwa tiap-tiap contoh tadi perkra itu beragam:
dokumen mungkin berupa laporan, terbitan berkala, buku ajar,
dsb, penelusuran yang berlainan memerlukan jangka waktu pelaksanaan yang berbeda; bagian peminjaman yang berlainan akan menghasikan cacah pinjaman yang berbeda dalam jangka
waktu yang ditentukan. ( Is, 1990: 1).
Data dapat dibagi menurut sifat,waktu, sumber dan cara
memperoleh.
1). Menurut sifanya dapat dibedakan atas :
a. Data kualitatif, ialah data yang disajikan bukan dalam bentuk angka-angka, misalnya bangsa, jeis kelamin, agama dan lain-lain.
b. Data Kuantitatif, ialah data yang disajikan dalam bentuk angka-angka, misalnya jumlah penduduk, jumlah gaji,
jumlah peserta KB, dan lain-lain.
29
a. Data silang, jumlah penduduk DKI menurut asal dan agama, harga sembilan bahan pokok pada bulan
September 2008, dan lain-lain. Data silang ialah data yang dikumpulkan dalam waktu tertentu.
b. Data berkala, ialah data yang dikumpulkan dar watu tor-kantor makin bertambah dari tahun ketahun, penduduk Indoesia makin bertambah dari ketahun, dan lain-lain.
3). Menurut cara memperolehnya, data dibedakan atas :
a. Data primer, ialah data yang diperoleh secara langsung dari responden atau hasil pengukuran langsung; misalnya data tentang pelanggaran lalu lintas bulan Agustus 2008 di
Kota Salatiga, data peminat film Indonesia di kantor perfilman Indonesia, hasil percobaan dari beberapa kebun
percobaan dan lain-lain.
b. Data sekunder, ialah data yang diambil dari data primer,
misalnya data tentang harga komoditi perdangan yang diambil dari Departemen perdagangan, data produksi tanaman pangan yang diambil dari Direktorat Jendral
Tanaman Pangan dan lain-lain. 4). Menurut sumbernya, data dibedakan atas :
30
dosen, mahasiswa, ATK, data anggaran rumah tangga dari suau keluarga tertentu, dan lain-lain.
b. Data eksternal, ialah data yang diambil dari luar organisasi untuk keperluan organisasi bersngutan, misalnya
Indonesia akan meningkatkan ekspor non migas maka ia harus mengumpulkan data konsumen dari negara-negara lain, Departemen pertanian ingin memperodukjsi suatu
komoditi tertentu, maka ia mebutuhkan data eksternal tentang harga dari Departemen Perdagangan, dan lain-lain.
Untuk memberikan definisi yang jelas perlu mengetaui tentang objek dari pada penyelidikan statistik yang akan dilaksanakan. Tujuan penyelidikan statistik meliputi:
a. Melengkapi, menolak atau menyerhanakan suatu teori atau hipotesis yang ada.
b. Menciptakan teori atau hipotesa baru. c. Untuk mengetahui tentang situasi yang ada.
d. Untuk memecahkan masalah yang mencakup inter-relasi dari beberapa kelompok fakta.
Setelah tujuan penyelidikan statistik sudah jelasmaka
langkah selanjutnya yang perlu ditempuh ialah embuat perencanaan pengumpulan data. Rencana pengumpulan data
31
Sebagai hasil suatu pengamatan atau pengukuran terhadap sesuatu peubah tertentu misalnya tinggi badan, temperatur, dan
banyaknya pengunjung pasar setiap hari, memperoleh data berupa sekumpulan bilangan. Untuk meringkas data yang berupa
kumpulan bilangan itu dilaukan dengan membuat tabel sebaran sehingga (frequency distribution) dan membuat diagram.
Contoh, misalkan mempunyai data banyaknya anak yang
terkena flu di SD Kota Salatiga pada pergantian musim dari panas ke hujan pada tahun lalu setiap hari selama sebulan, seperti yang
tertera pada Tabel 6.1 berkut:
Tabel 2.1
Banyak Anak SD Kota Salatiga yang Terserang Flu Setiap Hari
7 0 1 1 4 3 5 3 5 6 2 3 3 6 2
1 0 0 2 4 3 4 6 5 4 1 3 1 3 4
Sepintas bisa meliha bahwa bilangan terbesar 7 dan terkecil
0, sehingga rentangan data.
Selanjutnya data tersebut dapat diatur lebih rapi dengan menggunakan sebaran seringan, sehingga bisa mengungkap lebih
32
Tabel 2.2
Talis Seringan Data Tabel 2.1
Banyak Anak Talis Seringan
0 /// 3
1 ∊ 5
2 /// 3
3 //// // 7
4 //// 5
5 ////// 7
6 //// 5
7 / 1
Jumlah 30
Untuk memahami bagaimana menggambakan data dalam suatu diagram coba perhatikan Contoh berikut:
Contoh gambarlah diagram untuk banyak lulusan SMA
33
Tabel 2.3
Lulusan SMA Karya Bakti
Tahun 81 82 83 84 85 86 87 88 89
Banyak Lulusan
125 135 146 150 157 180 178 175 180 168
Jawab:
Sumbu horizontal menyatakan tahun dan sumbu vertikal menyatakan banyaknya lulusan.
Mahasiswa: pada sumbu horizontal tidak proporsional dibanding dengan jarak antara titik yang lain, bila ingin
mengetahui banyak lulusan katakanlah pada tahun 1986, tarik garis horizontal dan puncak batang sehingga memotong sumbu vertikal bilangan yang berkaitan dengan C. Bilangan itu menyatakan
banyaknya lulusan di tahun 1986.
34
3. Strategi Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
Contextual Teaching and Learning adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antar materi yang diajarkannya
dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliknya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan
melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni: konstrukivisme (Constructivism), bertanya (Questioning),
menemukan (Inquiri), masyarakat belajar (Lerning Community), pemodelan (Modeling), dan peneliaian sebenarnya (Authentic Assessment).
CTL dapat diterapkan dalam kurikulum apa saja, bidang studi apa saja, dan kelas yang bagaimanapun keadaannya. Secara
garis besar langkahnya sebagai berikut ini.
a. Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih
bermaka dengan cara bekerja sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.
b. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiri untuk semua
topik.
c. Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.
35
e. Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran. f. Lakukan refleksi di akhir pertemuan.
g. Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.
Pembelajaran konekstual dengan pendekatan konstruktur
dipandang sebagai salah satu strategi yang memenuhi prinsip pembelajaran berbasis kompetensi. Dengan lima strategi CTL, yaitu relating, experiencing, applying, cooperating, dan transfering,
diharapkan siswa mampu mencapai kompetensi secara maksimal (Hosnan, 2016: 267-269).
Nurhadi (2002: 4) mengemukakan pentingnya lingkungan belajar dalam pembelajaran kontekstual sebagai berikut.
a. Belajar efektif itu dimulai dari lingkungan belajar yang berpusat pada siswa. Dari “guru akting di depan kelas, siswa
menonton” ke “siswa aktif bekerja dan berkarya, guru
mengarahkan”.
b. Pembelajaran harus berpusat pada „bagiamana cara‟ siswa
menggunakan pengetahuan baru mereka. Strategi belajar lebih dipentingkan dibandingkan hasilnya.
c. Umpan balik amat penting bagi siswa, yang berasal dari proses
penilaian (assement) yan benar.
d. Menumbuhkan komunitas belajar dalam bentuk kerja
36
Zahorik (1995) mengungkapkan lima elemen yang harus diperhatikan dalam pembelajaran kontekstual, sebagai berikut.
a. Pembelajaran harus memperhatikan pengetahuan yang sudah dimiliki oleh peserta didik.
b. Pembelajaran dimulai dari keseluruhan (global) menuju bagian=bagiannya secara khusus (dari umum ke khusus). c. Pembelajaran harus ditekankan pada pemahaman, dengan cara:
1) Menyusun konsep sementara.
2) Melakukan sharing untuk memperoleh masukan dan
tanggapan dari orang lain.
3) Merevisi dan mengembangkan konsep
d. Pembelajaran ditekankan pada upaya mempratekkan secara
langsung apa-apa yang dipelajari.
e. Adanya refleksi terhadap strategi pembelajaran dan
pengembangan pengetahuan yang dipelajari (Mulyasa, 2011: 103).
CTL juga memiliki karakteristik yang membedakan dengan model pembelajaran lainnya, yaitu: (1) kerjasama; (2) saling menunjung; (3) menyenangkan, mengasyikkan; (4) tidak
membosankan(joyfull, comfortable); (5) belajar dengan bergairah; (6) pembelajaran terintegrasi; dan (7) menggunakan berbagai
37 B. Kajian Materi Penelitian
Mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan SD/MI kurikulum 2013 meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
Tabel 2.4
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 Kelas IV Semester II
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual
dalam bahasa yang jelas, sitematis dan logis, dalam aryayang estetis, dalam
gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.8 Menganalisis sifat-sifat segibanyak beraturan dan segibanyak tidak
38
beraturan. beraturan.
3.9 Menjelaskan dan menentukan keliling dan luas persegi, persegi
panjang, dan segitiga serta hubungan pangkat dua dengan akar pangkat dua.
4.9 Menyelesaikan masalah berkaitan dengan keliling dan luas pesegi, persegi
panjang, dan segitiga termasuk melibatkan pangkat dua dengan akar
pangkat dua.
3.10 Menjelaskan hubungan antar garis (sejajar, berpotongan, berhimpit) menggunakan model kongkret
4.10 Mengidentifikasi hubungan antar garis (sejajar, berpotongan, berhimpit) menggunakan model konkret.
3.11 Menjelaskan data diri didik dan lingkungannya yang disajikandalam
bentuk diagram batang .
4.11 Mengumpulkan data diri peserta didik dan lingkungannya dan
menyajikan dalam bentuk diagram batang.
3.12 Menjelaskan dan menentukan ukuran sudut pada bangun datar dalam
satuan baku dengan menggunakan busur derajat.
4.12 Mengukur sudut pada bangun datar dalam satuan baku dengan
menggunakan busur derajat.
Materi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Pengolahan Data. Adapun materi yang akan dibahas sebagai berikut.
39
Data adalah sekumpulan hat tertentu yang dikumpulkan sesuai dengan kebutuhan yang mengumpulkan data. Dalam
kehidupan sehari-hari, pengumpulan data sering dilakukan dengan tujuan yang berbeda-beda. Bahkan di kelasmu, kamu bersama guru
dan teman sekelasmu pernah melakukannya.
Beberapa penerapan pengumpulan data dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.
1. Setiap awal pembelajaran baru, di kelasmu sering dilakukan pemilihan seseorang ketua kelas. Kegiatan ini dilakukan dengan
cara menentukan terlebih dahlu 3 orang siswa perwakilan, kemudian siswa lainnya memilih salah satu dari ketiga orang
siswa ini. Siswa yang paling banyak dipilih dijadikan sebagai ketua kelas. Dalam hal ini, guru dan siswa sedang mengumpulkan data mengenai pengurus kelas.
2. Seorang pedagang setiap hari mencatat jumlah setiap barang dagangannya. Dari kegiatan ini, ia bisa melihat barang dagangan
apa yang jumlahnya masih banyak dan barang dagangan apa yang jumlahnya sudah sedikit. Dari data tersebut, pedagang ini dapat menentukan barang apa yang harus dibeli. Lebih jauhnya,
pedagang ini dapat menentukan mana barang yang laku dan mana barang yang kurang laku. Dalam hal ini, pedagang sedang
40
Ada beberapa cara mengumpulkan data, yaitu mengumpulkan data melalui pencatatan langsung dan mengisi
lembar isian.
1. Dari Menyimak, dapat menyimpulkan bahwa dari sekumpulan
data dapat dibaca mengenai jumlah data, data paling kecil, data paling besar, jumlah data yang paling banyak muncul, dan jumlah data yang paling sedikit.
2. Dapat menyimpulkan bahwa, penyajian data dapat dibuat dalam bentuk tabel, disebut juga tabel frekuensi. Pada kolom nilai di
tabel frekuensi biasanya selalu dimulai dari nilai terkecil hingga nlai yang terbesar. Data yang telah disajikan dalam tabel frekuensi dapat dibaca dan dinformasikan kepada orang lain.
Contoh tabel frekuensi :
Tabel 2.5
Contoh Tabel Frekuensi
Nilai Frekuensi
40 1
50 6
60 8
70 1
41
Jumlah 20
b. Menyajikan data dalam bentuk diagram batang
1. Menyajikan Data Dalam Bentuk Diagram Batang
Tabel dan diagram berikut menyajikan banyak siswa yang tidak
masuk sekolah dari bulan Januari sampai dengan Juni. a Tabel
Tabel 2.6
Contoh Tabel Frekuensi
Bulan Frekuensi
Januari 2
Februari 4
Maret 3
April 6
Mei 8
42 masuk sekolah setiap bulannya.
Contoh :
43
2. Pada bulan April siswa yang tidak masuk 6 orang.
3. Pada bulan Maret terjadi penurunan siswa yang tidak masuk dari
ulan Februari. (Suah Sembiring & Ghany Akhmad, 2017)
C. Kajian Pustaka
Beberapa hasil penelitian yang berhubungan dengan topik penelitian ini yaitu penelitian tentng salah satu materi pada mata pelajaran
matematika oleh Najmul Laila skripsi berjudul“Peningkatan Hasil Belajar
Matematika Materi Uang dengan Pendekatan Contextual Teaching
Lerning (CTL) Pada Siswa Kelas III MI Tukangan Kecamatan Ampel
Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2016/2017.”. Hasil penelitian ini
mennjukkan adanya peningkatan hasil belajar matematika, hal itu
dibuktikan dengan adanya peningkatan pada setiap siklusnya. Siklus I, nilai rata-rata matematika materi mata uang adalah 52. Pada sikulus II nilai
rata-rata matematika materi uang adalah 68 terdapat kenaikan nilai terbesar 16%. Pada siklus II nilai rata 68 dan pada siklus III nilai
rata-rata adalah 88 terdapat kenaikan nilai sebesar 20 atau (100%).
Penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang akan
memunculkan pembelajaran yang mudah di pahami siswa. Pembelajaran juga menjadi bermakna sehingga menimbulkan minat untuk
44 BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Diskripsi Pelaksanaan Siklus I 1. Perolehan nilai Pre-Test
Kondisi Awal (Pra Siklus) dilaksanakan pada Selasa, 09 April 2018. Pada tahap ini, peneliti melaksanakan pre-test untuk memperoleh kemampuan awal siswa kelas IV MI Ma‟arif
Kutowinangun Lor Kota Salatiga. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran Matematika kelas IV
adalah 66. Berikut ini adalah hasil pre-test. Tabel 3.1
Perolehan Nilai Pre-Test
No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
1. Siswa 1 66 30 Belum Tuntas
2. Siswa 2 66 50 Belum Tuntas
3. Siswa 3 66 30 Belum Tuntas
4. Siswa 4 66 60 Belum Tuntas
5. Siswa 5 66 50 Belum Tuntas
45
7. Siswa 7 66 70 Tuntas
8. Siswa 8 66 60 Belum Tuntas
9. Siswa 9 66 55 Belum Tuntas
10. Siswa 10 66 55 Belum Tuntas
11. Siswa 11 66 50 Belum Tuntas
12. Siswa 12 66 30 Belum Tuntas
13. Siswa 13 66 30 Belum Tuntas
14. Siswa 14 66 40 Belum Tuntas
15. Siswa 15 66 40 Belum Tuntas
16. Siswa 16 66 45 Belum Tuntas
17. Siswa 17 66 55 Belum Tuntas
18. Siswa 18 66 70 Tuntas
19. Siswa 19 66 60 Belum Tuntas
20. Siswa 20 66 70 Tuntas
21. Siswa 21 66 70 Tuntas
46
23. Siswa 23 66 40 Belum Tuntas
24. Siswa 24 66 45 Belum Tuntas
25. Siswa 25 6,6 50 Belum Tuntas
Jumlah Total 1.210
Rata-rata Kelas 48.4
2. Data Hasil Pengamatan
Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan semester II, pada tanggal 9 April 2018 di MI Ma‟arif Kutowinangun Lor Kecamatan Tingkir
Kota Salatiga pada kelas IV sebanyak 25 siswa. Materi yang diangkat oleh
peneliti adalah materi semester II dengan standar kompetensi memahami diagram batangkompetensi dasar Menjelaskan data diri peserta didik dari lingkungannya yang disajikan dalam bentuk diagram batang dan
mengumpulkan data diri peserta didik dan lingkungannya dan menyajikan dalam bentuk diagram batang.
Pelaksanan tindakan siklus I ini di lakukan dalam 4 tahapan, yaitu dengan alur perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi (reflecting), secara garis besar pelaksanaan dapat
di deskripsikan sebagai berikut :
47
Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat serangkaian kegiatan belajar mengajar menggunakan strategi
pembelajaran CTL. Adapun materi yang dibahas adalahpengolahan data.
b. Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti spidol, kertas HVS, dan
perangkat lain yang dibutuhkan dalam penelitian.
c. Menyiapkan bahan ajar yang berkaitan dengan materi pengolahan data.
d. Menyiapkan lembar pengamatan untuk melihat kondisi belajar mengajar.
e. Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur
hasil belajar siswa.
2. Pelaksanaan Tindakan a. Kegiatan pendahuluan
1) Salam dan doa pembuka pelajaran. 2) Absensi Kehadiran.
3) Apersepsi: guru bertanya kepada siswa apa saja yang bisa di data di
lingkungan sekitar.
4) Memberikan motivasi kepada siswa.
48
1) Siswa diminta menjelaskan pengertian data, setelah membaca materi yang diberikan oleh guru.
2) Siswa diminta menjelaskan apa yang dimaksud dengan data. 3) Siswa diminta menyebutkan apa saja yang bisa di data di
lingkungan sekitar.
4) Guru menjelaskan materi tentang pengertian data dan cara mengumpulkan data
5) Guru menunjukkan benda-benda yang bisa di data, misalkan ukuran sepatu siswa kelas IV
6) Guru melakukan tanya jawab kepada siswa tentang materi yang telah diajarkan.
7) Guru menjelaskan hubungan materi pengolahan data dalam
kehidupan sehari-hari.
8) Guru memberikan soal Post-test siklus I kepada siswa untuk
dikerjakan. c. Penutup
1) Guru bersama siswa menyimpulkan materi dan tujuan serta memberikan motivasi kepada siswa.
2) Guru menutup pelajaran dengan hamdallah bersama
3) Guru mengucapkan salam 3. Pengamatan/Observasi
49
Dalam siklus ini pembelajaran Matematika untuk materi Pengolahan data sudah dilaksanakan. Data yang diperoleh dari siklus ini
adalah nilai hasil belajar siswa. Berikut ini data hasil pengamatan peneliti yaitu :
Tabel 3.2
Perolehan Hasil Post Test Siklus I
No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
1. Siswa 1 66 40 Belum Tuntas
2. Siswa 2 66 70 Tuntas
3. Siswa 3 66 40 Belum Tuntas
4. Siswa 4 66 70 Tuntas
5. Siswa 5 66 70 Tuntas
6. Siswa 6 66 70 Tuntas
7. Siswa 7 66 80 Tuntas
8. Siswa 8 66 70 Tuntas
9. Siswa 9 66 70 Tuntas
50
11. Siswa 11 66 60 Belum Tuntas
12. Siswa 12 66 50 Belum Tuntas
13. Siswa 13 66 40 Belum Tuntas
14. Siswa 14 66 45 Belum Tuntas
15. Siswa 15 66 50 Belum Tuntas
16. Siswa 16 66 60 Belum Tuntas
17. Siswa 17 66 60 Belum Tuntas
18. Siswa 18 66 85 Tuntas
19. Siswa 19 66 75 Tuntas
20. Siswa 20 66 80 Tuntas
21. Siswa 21 66 75 Tuntas
22. Siswa 22 66 60 Belum Tuntas
23. Siswa 23 66 50 Belum Tuntas
24. Siswa 24 66 60 Belum Tuntas
25. Siswa 25 66 70 Tuntas
51
Rata-rata Kelas 62.8 Belum Tuntas
Nilai rata-rata post test Siklus I
M = ∑
M =
M = 62,8
Nilai persentase post testSiklus I
P = 100%
P =
%
P = 52%
4. Refleksi
Berdasarkan data temuan dari hasil pengamatan pembelajaran pada siklus I, ditemukan beberapa kekuatan dan kelemahan. Adapun kekuatannya
yaitu:
a. Pada awal pelajaran guru memberikan apersepsi yang menarik
sehingga siswa-siswa terpancing untuk berfikir dan antusias dalam mengikuti pelajaran.
b. Guru menjelaskan materi secara detail dengan menggunakan strategi
dan media pembelajaran biasa.
c. Penggunaan waktu pembelajaran yang sesuai dengan yang ditentukan.
52
a. Siswa belum terbiasa belajar dengan mengaitkan kehiidupan sehari-hari, sehingga dalam penalarannya masih kurang.
b. Guru kurang terampil dalam menyampaikan pembelajaran, sehingga siswa terkadang tidak begitu memahami apa yang disampaikan guru.
c. Penggunaan media yang kurang optimal oleh guru, sehingga penyampaian materi menjadi tersendat.
d. Guru kurang memberikan motivasi kepada siswa untuk aktif dalam
pembelajaran.
Setelah melihat hasil pengamatan pada pembelajaran siklus I,
ternyata masih terllihat banyak kelemahan yan harus diperbaiki. Maka peneliti akan melakukan tindakan pada siklus II untuk memperbaiki prestasi belajar pada siklus I.
B. Diskripsi Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan semester II, pada tanggal 10 April 2018 di MI Ma‟arif Kutowinangun Lor pada kelas IV
sebanyak 25 siswa.Materi yang diangkat oleh peniliti adalah materi semester II dengan standar kompetensi memahami diagram batangkompetensi dasar Menjelaskan data diri peserta didik dari lingkungannya yang disajikan dalam
bentuk diagram batang dan mengumpulkan data diri peserta didik dan lingkungannya dan menyajikan dalam bentuk diagram batang.
53
dan refleksi (reflecting), secara garis besar pelaksanaan dapat di deskripsikan sebagai berikut :
1. Perencanaan Tindakan
Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan oleh
peneliti adalah sebagai berikut:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat serangkaian kegiatan belajar mengajar menggunakan strategi dan
media pembelajaran. Adapun materi yang dibahas adalah pengolahan data.
b. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang sesuai seperti Spidol, HVS, Diagram Batang dan perangkat lain yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
c. Menyiapkan bahan ajar yang berkaitan dengan materi pengolahan data. d. Menyiapkan lembar pengamatan untuk melihat kondisi belajar
mengajar.
e. Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur
hasil belajar siswa. 2. Pelaksanaan Tindakan
a. Kegiatan pendahuluan
1. Salam dan doa pembuka pelajaran. 2. Absensi.
54
4. Menyampaikan materi pembelajaran. 5. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti
1. Siswa diminta menjelaskan pengertian data dan tabel berdasakan
materi yang diberikan oleh guru.
2. Guru menjelaskan materi tentang membaca dan menafsirkan data dalam bentuk diagram batang.
3. Guru menggambarkan tabel dan diagram batang di papan tulis. 4. Guru membahas contoh soal dalam kehidupan sehari-hari. Guru
melakukan tanya jawab kepada siswa tentang materi yang telah diajarkan.
5. Guru menjelaskan hubungan materi tersebut dalam kehidupan
sehari-hari.
6. Guru memberikan soal Post-test II kepada siswa untuk dikerjakan.
c. Penutup
1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi dan tujuan serta
memberikan motivasi kepada siswa.
2. Guru menutup pelajaran dengan hamdallah bersama 3. Guru mengucapkan salam
3. Pengamatan/Observasi
Selama pelaksanaan pembelajaran, secara langsung dilakukan
55
menggunakan strategi pembelajaran CTLdalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil observasi data dilihat dalam lembar observasi sebagai berikut:
Tabel 3.3
Perolehan Hasil Post-Test Siklus II
No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
1. Siswa 1 66 75 Tuntas
2. Siswa 2 66 95 Tuntas
3. Siswa 3 66 70 Tuntas
4. Siswa 3 66 95 Tuntas
5. Siswa 4 66 95 Tuntas
6. Siswa 5 66 100 Tuntas
7. Siswa 6 66 100 Tuntas
8. Siswa 7 66 100 Tuntas
9. Siswa 8 66 75 Tuntas
10. Siswa 9 66 65 Belum Tuntas
11. Siswa 10 66 95 Tuntas
12. Siswa 11 66 45 Belum Tuntas
56
14. Siswa 13 66 70 Tuntas
15. Siswa 14 66 65 Belum Tuntas
16. Siswa 15 66 85 Tuntas
17. Siswa 16 66 90 Tuntas
18. Siswa 17 66 100 Tuntas
19. Siswa 18 66 100 Tuntas
20. Siswa 19 66 100 Tuntas
21. Siswa 20 66 100 Tuntas
22. Siswa 21 66 100 Tuntas
23. Siswa 22 66 90 Tuntas
24. Siswa 23 66 100 Tuntas
25. Siswa 24 66 85 Tuntas
Jumlah Total 2.195
Rata-rata Kelas 87.8 Tuntas
Nilai rata-rata post test Siklus II