• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Transportasi angkutan darat merupakan salah satu moda yang berperan penting dalam pendukung pembangunan nasional serta mempunyai kontribusi terbesar dalam melayani mobilitas manusia. Berdasarkan data GAIKINDO (2015) total penjualan mobil pada bulan januari adalah 94194 unit, masing masing jenis mobil penumpang 66507 unit, mobil barang 27619 unit dan bis 68 unit. Mencermati data pertumbuhan mobil bedasarkan data Ditjen Perhubungan Darat DKI Jakarta (2013) jumlah total peningkatan kendaraan bermotor di DKI Jakarta pada tahun 2012 adalah 13.283.545 unit, dengan jumlah kendaraan mobil penumpang adalah sebanyak 2.770.282 unit. Dari data tersebut menunjukan bahwa semakin padatnya aktifitas masyarakat Indonesia khususnya di Jakarta dari tahun ke tahun membuat kebutuhan akan transportasi kendaraan bermotor pun meningkat, salah satunya adalah mobil.

Beberapa permasalahan yang selalu mengikuti perkembangan transportasi adalah kepadatan lalu lintas, polusi dan keamanan. Layaknya manusia dalam kehidupan sehari-hari yang dapat mengalami permasalahan pada kesehatannya, hal itu pun terjadi pada mobil, Permasalahan bisa terjadi kapan pun dan dimana pun tanpa diduga-duga, Dalam kasus ini kepadatan lalu lintas sering kali menimbulkan beberapa masalah pada mobil salah satu masalahnya adalah overheat, Menurut Anis dan budiyono (2009:21) kondisi itu dimana mesin mobil mengalami peningkatan suhu mesin yang berlebihan atau lebih dari 90 derajat celcius. Penyebabnya umum kondisi tersebut yaitu sistem pendinginan mesin yang tidak bekerja secara maksimal dan sistem pelumasan pada mesin. Beberapa dampaknya adalah berkurangnya tenaga mesin yang akan mengakibatkan bahan bakar menjadi lebih boros bahkan hingga dapat merusak mesin.

Dengan pesatnya perkembangan akan kebutuhan mobil dan permasalahan yang ada pada data diatas, membuat industri bidang bengkel mobil pun meningkat. Mengacu pada Muhamad Farid (2010:168) Industri

(2)

jasa servis atau bengkel kendaraan bermotor memiliki tiga jenis. Jenis yang pertama yaitu bengkel resmi (authorized service centers) atau bengkel ATPM (agen tunggal pemegang merek) yang melayani kendaraan pada merek tertentu yang telah memiliki lisensi dari merek tersebut, kedua bengkel umum merupakan bengkel yang melayani kendaraan dari berbagai merek, ketiga bengkel khusus atau spesialis merupakan bengkel yang melayani perawatan/perbaikan pada kekhususan sistem dari kendaraan.

PT Mazda Motor Indonesia didirikan tahun 2006, perusahaan ini adalah sebuah perusahaan distribusinya sepenuhnya dimiliki oleh Mazda Motor Corporation yang mengimpor dan mendistribusikan mobil-mobil Mazda dan juga suku cadang resmi Mazda, serta menjalankan layanan purna jual di Indonesia. Berdasarkan survei Indonesia Customer Service Index (CSI) 2014 yang dilakukan oleh JD Power Asia Pacific. Berdasarkan survei tersebut, Mazda meraih peringkat ke 4 secara keseluruhan kepuasan layanan pelanggan diantara 10 merek lain yang di survei, dengan total 769 point dari maksimal 1.000, yang melampaui rata-rata industri (767). Pengukuran kepuasan pelanggan berdasarkan performa bengkel resmi dalam lima faktor: service quality, service initiation, service facility, service advisor and vehicle pick-up. Penelitian ini didasarkan terhadap 3.467 pemilik kendaraan yang menerima pengiriman kendaraan baru mereka antara Februari 2012 dan Mei 2013 dan mengambil kendaraan mereka untuk pelayanan kepada agen atau pusat resmi antara Agustus 2013 dan Mei 2014. Data tersebut akan dapat mempengaruhi pandangan serta keputusan pelanggan akan kualitas pelayanan yang diberikan bengkel resmi tanpa lagi membandingkannya dengan bengkel tidak resmi.

Informasi adalah salah satu fasilitas servis yang disediakan, PT Mazda Motor Indonesia sudah memiliki sebuah website yang menyediakan informasi yang dibutuhkan pelanggannya. Akan tetapi sistem website tersebut belum menyediakan sistem informasi data spasial dan pemanfaatan sistem informasi geografis atau pemetaan digital, pada menu find dealer hanya berisikan informasi alamat bengkel saja. Sekarang ini data spasial menjadi media penting untuk perencanaan pembangunan dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan pada cakupan wilayah continental, nasional, regional

(3)

maupun lokal. Dalam konteks ini adalah informasi yang berkaitan dengan pengelolaan lokasi bengkel-bengkel Mazda. GPS atau Global Positioning System merupakan sistem navigasi dengan menggunakan teknologi satelit yang dapat menerima sinyal dari satelit. Alat ini dapat menentukan dimana posisi dari suatu objek dengan koordinat yang tepat. GPS merupakan satu-satunya sistem navigasi satelit yang berfungsi baik.

Media informasi dapat berupa teknologi yang mengikuti perkembangan teknologi informasi saat ini, Selain perkembangan kebutuhan akan informasi, perkembangan akan teknologi yang menyediakan informasi juga sangat berpengaruh terhadap penyampaian informasi tersebut. Salah satu teknologi yang sedang berkembang pesat saat ini adalah teknologi smartphone. Menurut data dari International Data Corporation (IDC) 2014, smartphone berbasis Android masih mendominasi pasar dengan keseluruhan 76.6 % dari 1,3 miliar unit yang dikirim di seluruh dunia. Mengungguli IOS, windows phone, Blackberry OS dan lainnya. Dengan adanya sistem GPS yang terintegrasi dengan teknologi smartphone saat ini akan membuat informasi menjadi lebih mudah didapat.

Latar belakang diatas mendasari penulis melakukan studi untuk merancang dan mengembangkan suatu aplikasi sistem informasi spasial data berbasis Android untuk pencarian informasi tentang persebaran lokasi bengkel mobil Mazda yang ada di Jakarta.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dapat diidentifikasi berdasarkan latar belakang diatas adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang suatu sistem aplikasi berbasis Android yang dapat membantu mempermudah pengendara mobil Mazda untuk mendapatkan dan mengetahui informasi dan lokasi mengenai bengkel mobil Mazda yang di Jakarta.

2. Bagaimana mengembangkan suatu sistem aplikasi berbasis Android yang dapat membantu mempermudah pengendara mobil Mazda untuk

(4)

mendapatkan dan mengetahui informasi dan lokasi mengenai bengkel mobil Mazda yang di Jakarta.

1.3 Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup pada skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Perancangan dan Pengembangan aplikasi sistem informasi geografis, yang berisi hal-hal seperti pencarian lokasi bengkel Mazda bedasarkan jarak terdekat dengan posisi eksisting pengguna dan fitur penerapan rute antara pengendara dengan lokasi bengkel Mazda di dalam peta

2. Perancangan dan Pengembangan aplikasi sistem informasi yang berisi mengenai data dan informasi bengkel Mazda yang ada di Jakarta, seperti Produk yang dimiliki Mazda, Kiat dan Saran untuk berkendara dan kerusakan kendaraan, Nomor Telpon Darurat, dan Sejarah tentang Mazda di Indonesia.

3. Aplikasi ini hanya di buat khusus untuk smartphone berbasis Android sebagai front-end.

4. Data informasi dan lokasi mengenai bengkel mobil mazda hanya berbatas di Jakarta.

1.4 Tujuan dan Manfaat

1.4.1 Tujuan

1. Merancang sebuah aplikasi sistem informasi geografis untuk pencarian bengkel mobil Mazda di Jakarta berbasis Android. 2. Mengembangkan sebuah aplikasi sistem informasi geografis untuk

pencarian bengkel mobil Mazda di Jakarta berbasis Android. 1.4.2 Manfaat

1. Memberi kemudahan kepada pengendara mobil Mazda yang menggunakan smartphone Android untuk mendapatkan informasi dan lokasi bengkel mobil Mazda yang ada di Jakarta.

2. Memberi kemudahan kepada pengendara mobil Mazda yang menggunakan smartphone Android untuk mendapatkan informasi-informasi penting yang dapat membantu pengendara mobil Mazda baik didalam maupun diluar Jakarta.

(5)

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan dalam penyusunan skripsi ini meliputi :

1.5.1 Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan penulis sebelum melakukan pengembangan aplikasi berupa :

1. Studi kepustakaan

Studi pustaka pada skripsi ini yaitu mempelajari teori melalui buku cetak, buku elektronik dan jurnal yang berhubungan dengan pengembangan aplikasi.

2. Studi lapangan

Studi lapangan pada skripsi ini dilakukan dengan survei lapangan yang terdiri dari :

a. Penyebaran Kuesioner

Pada tahap ini penulis melakukan penyebaran kuesioner secara langsung kepada pengendara mobil Mazda yang sedang melakukan perbaikan pada salah satu bengkel Mazda yang ada di Jakarta.

b. Wawancara

Pada tahap ini penulis memperoleh data yang dibutuhkan dengan mendatangi sendiri salah satu penyedia layanan bengkel mobil Mazda yang ada di Jakarta dan melakukan wawancara dengan pihak Mazda yang terkait.

3. Penelitian aplikasi sejenis

Pada tahap ini penulis melakukan penelitian aplikasi sejenis bedasarkan evaluasi langsung, dengan cara melihat dan menganalisa aplikasi yang sejenis.

1.5.2 Metode Perancangan Aplikasi

Dalam perancangan dan pengembangan aplikasi, penulis menggunakan waterfall model. Menurut Sommervile (2011:30), waterfall model merupakan model System Development Life Cycle (SDLC) klasik yang bersifat sistematis. Model ini terdiri dari beberapa fase yang dikerjakan secara berurutan untuk membangun

(6)

software. Berikut penjelasan dari fase-fase waterfall model yang digunakan :

1. Analisis dan definisi kebutuhan (Requirements analysis and definition)

Analisis dan definisi kebutuhan adalah suatu tahapan dalam menentukan layanan, batasan, dan tujuan sistem secara terperinci yang diambil berdasarkan hasil dari pembicaraan dengan pengguna. Hasil dari tahapan ini adalah spesifikasi dari sistem. 2. Perancangan sistem dan perangkat lunak (System and software

design)

Perancangan sistem mengalokasikan kebutuhan – kebutuhan sistem mulai dari perangkat keras maupun perangkat lunak. Perancangan perangkat lunak mendeskripsikan sistem perangkat lunak dan hubungannya.

3. Implementasi dan pengetesan unit (Implementation and unit testing)

Implementasi adalah suatu tahapan dimana perancang aplikasi menerapkan hasil perancangan dari tahap sebelumnya dengan kode–kode bahasa pemrograman yang akan digunakan. Pengetesan unit adalah suatu tahapan dimana perancang aplikasi melakukan pengujian pada tiap – tiap unit dalam program.

4. Penggabungan dan pengujian sistem (Integration and system testing)

Tiap-tiap unit program telah saling terhubung dan telah melewati tahapan pengujian untuk memastikan kebutuhan aplikasi telah terpenuhi. Setelah melewati tahapan pengujian, maka selanjutnya aplikasi akan dikirimkan ke pengguna.

5. Pengoperasian dan Pemeliharaan (Operation and maintenance) Pada tahapan ini aplikasi telah telah terpasang dan digunakan. pemeliharaan adalah tahapan untuk membetulkan kesalahan yang tidak muncul pada tahapan – tahapan sebelumnya.

(7)

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan skripsi ini disusun dengan urutan sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini akan membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian yang dilakukan, serta sistematika penulisan laporan skripsi ini.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas mengenai teori umum dan teori khusus yang berhubungan dengan topik yang dibahas, diantaranya adalah pengertian teori tentang Sistem Informasi Geografis, Sistem Basis Data, Rekayasa Perangkat Lunak, Interaksi Manusia dan Komputer, UML, Android, MySQL dan sebagainya.

BAB 3 METODOLOGI

Bab ini membahas mengenai perancangan aplikasi meliputi Metodologi (Diagram alir kerangka berpikir, Metode penghitungan jarak terdekat), Analisis masalah (Analisis aplikasi sejenis, Analisis pengguna, Analisis sistem yang sedang berjalan, Identifikasi masalah, Usulan pemecahan masalah), dan Perancangan (Perancangan database, Perancangan perangkat lunak, Navigation map dan Perancangan layar).

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas mengenai hasil implementasi meliputi Spesifikasi sistem(Perangkat keras, Perangkat Lunak), Implementasi Aplikasi (Prosedur penggunaan aplikasi) dan Evaluasi aplikasi yang telah dibuat (Evaluasi Terhadap Pengguna, Evaluasi Terhadap Aplikasi Sejenis, Evaluasi Aplikasi Terhadap Eight Golden Rules (Delapan Aturan Emas)).

(8)

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan kesimpulan dari seluruh hasil analisis dan penelitian yang dilakukan disertai saran untuk pengembangan lebih lanjut agar tercapai hasil yang lebih baik.

Referensi

Dokumen terkait

H1: (1) Terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan yang diberi insentif dengan karyawan yang tidak diberi insentif (2) Terdapat perbedaan

7.4.4 Kepala LPPM menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan pada periode Pelaporan Hasil Pengabdian kepada masyarakat berikutnya.. Bidang Pengabdian kepada masyarakat

Ketika orang-orang dari budaya yang berbeda mencoba untuk berkomunikasi, upaya terbaik mereka dapat digagalkan oleh kesalahpahaman dan konflik bahkan

Logo merupakan lambang yang dapat memasuki alam pikiran/suatu penerapan image yang secara tepat dipikiran pembaca ketika nama produk tersebut disebutkan (dibaca),

Seperti halnya dengan pengetahuan komunikasi terapeutik perawat, kemampuan perawat yang sebagian besar pada kategori cukup baik tersebut kemungkinan karena adanya

Penelitian yang dilakukan di TK AndiniSukarame Bandar Lampung betujuan meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan melalui media gambar pada usia

Ketersediaan informasi lokasi rumah sakit, fasilitas dan layanan yang tersedia di rumah sakit dan tempat kejadian dapat tersedia secara jelas dan terkini sehingga penentuan

Alhamdulillahirobbil’alamin segala puji syukur dan sembah sujud, penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, hidayah, dan kasih sayang-Nya sehingga penyusun