• Tidak ada hasil yang ditemukan

1,23 Jurusan PGSD, FIP. Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1,23 Jurusan PGSD, FIP. Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM KEGIATAN

MENGAMATI PADA PEMBELAJARAN DENGAN

PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KURIKULUM

2013 TEMA LINGKUNGAN BERSIH, SEHAT

DAN ASRI KELAS I DI SDN 8

PADANGSAMBIAN

Ni Made Dwi Lestarini1, DB Ketut Ngurah Semara Putra1, Ida Bagus Gede Surya Abadi2

1,23

Jurusan PGSD, FIP Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

Email : dwi_getdream@yahoo.co.id1, dewabaladika@yahoo.com1, suryaabadi31@yahoo.co.id2

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) kemampuan siswa dalam mengamati, dan (2) faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam mengamati pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 tema lingkungan bersih, sehat dan asri kelas I di SDN 8 Padangsambian. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas I SDN 8 Padangsambian. Objek penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam mengamati dan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam mengamati pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan angket. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriftif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan siswa dalam kegiatan mengamati yang dianalisis dari aspek observasi dan angket dengan tiga aspek termasuk kategori sangat baik (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam kegiatan mengamati adalah adanya faktor yang berasal dari dalam meliputi faktor panca indra, intelegensi, gaya belajar, minat, dan motivasi, serta faktor dari luar siswa meliputi sarana dan prasarana, keluarga, guru dan lingkungan sosial siswa di sekolah.

Simpulan dari penelitian ini adalah (1) Kemampuan siswa kelas I di SDN 8 Padangsambian dalam kegiatan mengamati pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 termasuk kategori sangat baik (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam mengamati adalah faktor yang berasal dari dalam dan dari luar siswa. Siswa disarankan agar membiasakan diri untuk mengamati pada saat pembelajaran. Guru disarankan agar lebih melatih, mengupayakan dan memfasilitasi kemampuan siswa dalam mengamati.

Kata kunci: kemampuan siswa, mengamati, pendekatan saintifik, dan kurikulum 2013.

Abstract

This study aimed to described (1) student’s ability of observation activites in learning, and (2) factors that affected student’s ability of observation activities in learning with scientific approach in curriculum 2013 theme lingkungan bersih, sehat dan asri on 1st class in SDN 8 Padangsambian. The subjects of this study were student’s class in 1st

SDN 8 Padangsambian. Objects of this study were student’s ability of observation activites, and factors that affected student’s ability of observation activites in learning with scientific approach in curriculum 2013. Techniques of collected the data which used were observation, interview, and questionnaire. The analysis technique used descriptive qualitative. The results of this study showed (1) student’s ability of observation in learning that analyzed from aspects of observation and questionnaire from three aspectts included in best categories

(2)

(2)The factors that affected students’ ability of observation activities were the factors came from inside such as five sense, intelligence, interest, and motivation, and outside of the students, such as facilities and infrastructure, family, and the social environment student’s in the school.

The conclusion of this study that (1) student’s ability of observation in learning with scientific approach in curriculum 2013 included in best categories (2)The factors that affected students’ ability of observation activities were the factors came from inside and outside of the student’s. Student’s suggested to got used to observation activities in learning. Teachers suggested to gave more efforts and facilitated students’ ability in observation activities.

Keywords: students’ ability, observation activities, scientific approach, and curriculum 2013

Pendahuluan

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 dalam tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kemampuan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Hidayat, 2013). Dalam mencapai tujuan pendidikan diperlukan seperangkat rencana pendidikan yang disebut dengan kurikulum.

Hidayat (2013 : 20) menyatakan bahwa kurikulum didefinisikan sebagai suatu bahan tertulis yang berisi uraian tentang program pendidikan suatu sekolah atau madrasah yang harus dilaksanakan dari tahun ke tahun. Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dan strategis dalam seluruh proses pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan untuk tercapainya tujuan pendidikan. Kurikulum bersifat dinamis (Kurniasih dan Sani, 2014 :3).

Kurikulum tidak bisa bersifat stagnan karena kurikulum itu sendiri terkait erat dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara, serta tidak terlepas dari pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta seni dan budaya. Sejarah pendidikan di Indonesia sudah beberapa kali diadakan perubahan dan perbaikan kurikulum. Perubahan kurikulum tersebut didasari pada kesadaran bahwa perkembangan dan perubahan yang terjadi

menuntut perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional, termasuk penyempurnaan kurikulum untuk mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan. Hidayat (2013 : 116) dalam penjelasan undang-undang No. 20 Tahun 2013, bagian umum : antara lain ditegaskan bahwa salah satu strategi pembangunan pendidikan nasional adalah pengembangan dan pelaksanaan kuriukulum berbasis kompetensi. Penjelasan pasal 35, Undang-undang No. 20 Tahun 2003 (dalam Kemendikbud, 2014 : 11) menyatakan kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang akan menjadi acuan bagi pengembangan kurikulum dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Kurikulum 2013 merupakan bagian dari strategi meningkatkan capaian pendidikan. Menurut Hidayat (2013 :113) orientasi kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge). Kurikulum 2013 merupakan serentetan rangkaian penyempurnaan terhadap kurikulum yang telah dirintis tahun 2004 yang berbasis kompetensi yang diteruskan dengan kurikulum 2006 (Kurniasih dan Sani, 2014 :7).

Adapun pada kurikulum 2013 siswa dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam setiap pemecahan masalah yang mereka hadapi yang mereka hadapi di sekolah. Kurikulum 2013 menuntut kemampuan guru dalam berpengetahuan dan mencari pengetahuan sebanyak-banyaknya karena siswa zaman sekarang

(3)

telah mudah mencari informasi dengan bebas melalui perkembangan teknologi dan informasi. Guru dapat memainkan peranan penting terutama dalam membantu peserta didik untuk membangun sikap positif dalam belajar, membangkitkan rasa ingin tahu, mendorong kemandirian dan ketepatan logika intelektual, serta menciptakan kondisi-kondisi untuk sukses dalam belajar. Guru juga memiliki peranan dalam implementasi kurikulum. Berhasil tidaknya pelaksanaan kurikulum di sekolah sangat tergantung pada kinerja guru.Baik buruknya suatu kurikulum bergantung pada aktivitas dan kreativitas guru dalam merealisasikan arahan kurikulum tersebut. Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 harus dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan saintifik atau ilmiah (Kurniasih dan Sani, 2014 : 38). Daryanto (2014: 51) menyatakan bahwa pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedmikian rupa agar peserta didik mengkonstruk konsep, hukum atau prinsp melalui tahapan-tahapan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, mengalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan.

Menurut Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 lampiran IV (dalam Kemendikbud, 2014 : 19) proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu : (a) mengamati; (b) menanya; (c) mengumpulkan informasi / eksperimen; (d) mengasosiasikan / mengolah informasi; dan (e) mengkomunikasikan. Namun permasalahan yang muncul saat ini adalah kurangnya pemahaman guru yang membelajarkan siswa dengan konsep pendekatan saintifik. Dalam penerapan kurikulum 2013, siswa diharapkan agar belajar menggunakan pendekatan pembelajaran saintifik yang sesuai dengan amanat kurikulum 2013 yang kini berlaku.

Melalui observasi yang dilakukan pada tanggal 10 Desember 2014 di SD Negeri 8 Padangsambian bersama Kepala Sekolah kegiatan mengamati masih kurang dikembangkan secara optimal. Kegiatan

masih berpusat pada guru yang hanya melibatkan sedikit siswa yang aktif dalam mengamati. Siswa terlihat memiliki minat yang sedikit terhadap kegiatan ini. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Kegiatan mengamati merupakan salah satu langkah dari pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik merupakan pembelajaran yang dilakukan dalam kurikulum 2013. Pembelajaran diterapkan pada tema dan salah satu temanya yaitu lingkungan bersih, sehat dan asri. Oleh karena itu, peneliti mengangkat masalah dengan judul “Analisis Kemampuan Siswa Dalam Kegiatan Mengamati Pada Pembelajaran Dengan Pendekatan Saintifik Pada Kurikulum 2013 Tema Lingkungan Bersih, Sehat dan Asri Kelas I di SDN 8 Padangsambian”

Tujuan yang diperoleh dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan kemampuan siswa dalam kegiatan mengamati pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 tema lingkungan bersih, sehat dan asri kelas I di SDN 8 Padangsambian, (2) mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam kegiatan mengamati pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 tema lingkungan bersih, sehat dan asri kelas I di SDN 8 Padangsambian. METODE

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti objek apa adanya tentang sesuatu variabel, gejala atau keadaan, memahami masalah-masalah manusia atau sosial dengan menciptakan gambaran menyeluruh dan komplek yang disajikan dengan kata-kata, berkaitan dengan aspek kualitas, nilai atau makna yang terdapat dibalik fakta.Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 8 Padangsambian yang berlokasi di Jalan Kebo Iwa II No 20 Banjar Batukandik, Kelurahan Padangsambian Kaja, Kecamatan Denpasar Barat. Alasan menggunakan subjek penelitian ini karena mereka adalah orang yang secara langsung melakukan pembelajaran pendekatan saintifik kurikulum 2013.

(4)

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara dan angket. Metode observasi yang digunakan adalah teknik observasi nonpartisipatif. Peneliti tidak ikut serta dalam kegiatan, hanya berperan mengamati kegiatan Peneliti berada di dalam kelas untuk mengadakan pengamatan dan pencatatan langsung terhadap proses pelaksanaan pembelajaran sampai pada melakukan evaluasi atau penilaian, tetapi peneliti tidak terlibat langsung dalam aktivitas yang dilakukan subjek penelitian. Wawancara merupakan kegiatan tanya jawab dengan tatap muka (face to face) antara pewawancara (interviewer) dan yang diwawancarai (interviewee) tentang masalah yang diteliti, dimana pewawancara bermaksud memperoleh persepsi, dan pola pikir dari yang diwawancarai yang relevan dengan masalah yang diteliti (Gunawan, 2013 : 162). Angket atau kuisioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden).

Metode analisis data dalam penelitian harus disesuaikan dengan jenis data yang dikumpulkan. Metode analisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif kualitatif adalah suatu cara pengolahan data dengan jalan menyusun secara sistematis dalam bentuk kalimat atau kata-kata, kateori-katogori mengenai suatu objek sehingga diperoleh kesimpulan umum (Agung, 2012 : 67). Analisis data kualitatif dapat dipandang sebagai sebuah proses, dan juga dipandang sebagai penjelasan

tentang komponen-komponen yang perlu ada dalam sesuatu analisis data (Satori, 2014 : 201). Maka dalam konteks keduanya analisis data adalah proses mencari, dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan pelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami diri sendiri maupun orang lain.

Analisis data deskriptif kualitatif diarahkan pada identifikasi dan klasifikasi untuk mendapatkan deskripsi yang jelas, rinci, dan memadai, berkenaan dengan kemampuan siswa dalam mengamati pada proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis yang menggunakan paparan sederhana, jumlahan data maupun persentase dan menggunakan tolak ukur (Arikunto, 2003). Analisis kualitatif dinyatakan dalam sebuah predikat yang menunjuk pada pernyataan keadaan, ukuran, kualitas.

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan metode analisis selama di lapangan Model Miles and Huberman. Miles and Huberman dalam Sugiyono (2014 : 337) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas yang dilakukan dalam analisis data ini adalah data reduction, data display dan

conclusion drawing/verification.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.1 Kegiatan Mengamati Pada Siswa Kelas I SD N 8 Padangsambian

No Nama Kategori

Sangat Baik

Baik Cukup Kurang Sangat Kurang

1 001 √

2 002 √

3 003 √

(5)

5 005 √ 6 006 √ 7 007 √ 8 008 √ 9 009 √ 10 010 √ 11 011 √ 12 012 √ 13 013 √ 14 014 √ 15 015 √

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, dalam kegiatan mengamati pada pembelajaran sudah berjalan dengan baik. Dari 15 siswa yang diobservasi dengan beberapa indikator, kemampuan siswa dalam kegiatan mengamati sebanyak 7 siswa termasuk kategori sangat baik, 4 siswa termasuk kategori baik, 2 siswa yang termasuk kategori cukup dan 2 siswa yang termasuk kategori kurang.

Selain menggunakan observasi peneliti mengumpulkan menggunakan angket. Angket yang digunakan menggunakan angket tertutup (tercantum pada lampiran). Kegiatan mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu siswa , sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Sesuai dengan pernyataan wawancara yang ditujukan pada guru kelas I di SD N 8 Padangsambian yang menyatakan bahwa tujuan utama meningkatkan kemampuan berpikir siswa, untuk membentuk kemampuan siswa menyelesaikan suatu masalah, memperoleh hasil belajar yang lebih baik.

. Adapun hasil observasi diantaranya adalah terdapat sepuluh indikator yang diamati peneliti saat melakukan observasi. Indikator ini diturunkan dari kegiatan mengamati dalam pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81A (Kemendikbud, 2014 : 19), hendaklah guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan siswa untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan membaca dan sebagian dari indikator keterampilan proses yaitu keterampilan melakukan observasi. Selain

itu digunakan wawancara dan angket yang diberikan kepada siswa untuk mengetahui kemampuan siswa dalam kegiatan mengamati pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik kurikulum 2013 tema lingkungan bersih, sehat dan asri.

Dari observasi, wawancara dan pemberian angket yang dilakukan selama tiga minggu pada dua kelas di SDN 8 Padangsambian yang dilakukan pada 15 siswa, diperoleh hasil sebagai berikut. (1) Siswa dengan nomor urut 001 ini berinisial ASG memiliki kemampuan yang baik dalam kegiatan mengamati pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 tema lingkungan bersih, sehat dan asri. ASG beragama Hindu dengan latar belakang keluarga orang tua sebagai pedagang. Menurut observasi yang dilakukan peneliti, siswa ini mempunyai kemampuan yang cukup dalam kegiatan mengamati di kelas, kemampuan yang baik berdasarkan jawaban dari angket. Berdasarkan wawancara dengan wali kelas, siswa ini mempunyai kemampuan rata-rata sehingga kemampuan mengamati termasuk kategori baik. Siswa ini sering bermain dengan temannya namun bila ia mau belajar sungguh-sungguh, ASG dapat menjawab pertanyaan guru dengan benar.

(2) Siswa dengan nomer urut 002 memiliki kemampuan yang baik dalam kegiatan mengamati pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 tema lingkungan bersih, sehat dan asri. Siswa berinisial ADP mempunyai kemampuan yang baik dalam kegiatan mengamati di kelas sesuai dengan observasi peneliti dan berkemampuan baik pula dari jawaban angket. ADP adalah siswa yang beragama Hindu. Pekerjaan

(6)

ayah sebagai wiraswasta dan ibu tidak bekerja sehingga dapat mengurus ADP dengan baik.

(3) Siswa dengan nomor urut 003 ini berinisial CNP memiliki kemampuan yang sangat baik dalam kegiatan mengamati pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 tema lingkungan bersih, sehat dan asri. Ayah CNP bekerja sebagai PNS dan ibu Rumah Tangga. CNP merupakan anak pertama. CNP adalah siswi yang beragama Hindu. Dalam melakukan pembelajaran siswi ini terlihat mengikuti kegiatan dengan sangat baik. Dari hasil angket hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga CNP mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam melakukan kegiatan mengamati pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 tema lingkungan bersih, sehat dan asri.

(4) Siswa dengan nomer urut 004 ini berinisial EKG. Seorang siswa yang merupakan anak pertama beragama Hindu. EKG memiliki yang baik dalam kegiatan mengamati pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 tema lingkungan bersih, sehat dan asri. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi yang dilakukan peneliti beserta dari jawaban angket. EKG meempunyai ayah sebagai PNS dan ibu rumah tangga. Dalam kesehariannya EKG adalah siswa yang sedikit bicara namun aktif dalam pembelajaran. Sehingga EKG mempunyai kemampuan yang baik dalam kegiatan mengamati pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 tema lingkungan bersih, sehat dan asri.

(5) Siswa dengan nomer urut 005 ini berinisial EJT. EJT merupakan salah satu siswi yang beragama Buddha. EJT mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam dalam kegiatan mengamati pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 tema lingkungan bersih, sehat dan asri. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi yang dilakukan peneliti dan jawaban dari pertanyaan angket. EJT adalah siswi yang kedua orang tuanya bekerja sebagai karyawan swasta ini seperti siswi pada umumnya rajin belajar dan memperhatikan guru saat proses pembelajaran. Sehingga EJT mempunyai

kemampuan yang sangat baik dalam kegiatan mengamati pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 tema lingkungan bersih, sehat dan asri.

(6) EES adalah salah satu siswi yang rajin baik dalam belajar maupun kegiatan non belajar. EES adalah siswi yang beragama hindu. Dari hasil observasi EES mempunyai kemampuan sangat baik dalam kegiatan pembelajaran. EES juga mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam menjawab pertanyaan dari angket. EES yang mempunyai ayah sebagai wiraswasta dan ibu sebagai karyawan swasta selalu antusias dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru. Oleh karena itu EES mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam kegiatan mengamati pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 tema lingkungan bersih, sehat dan asri.

(7) HGP adalah salah satu siswa yang menganut agama Kristen. HGP merupakan salah satu siswi yang mempunyai kemampuan yang sangat baik. HGP adalah anak kedua dari dua bersaudara dari pasangan wiraswasta. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan dan dari analisis angket siswi dengan inisial HGP ini mempunyai kemampuan yang baik. Menurut pengamatan yang dilakukan siswi lebih tinggi perhatian dan minat belajarnya daripada siswa. Walaupun orang tua HGP sibuk bekerja, HGP tak lupa diberikan perhatian dan bimbingan dari orang tuanya. Sehingga HGP mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam kegiatan mengamati pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 tema lingkungan bersih, sehat dan asri.

(8) Salah satu siswa agama Kristen lainnya adalah siswa dengan inisial JMH. JMH mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam kegiatan mengamati pada pembelajaran dengan tema lingkungan bersih, sehat dan asri. JMH merupakan siswa yang aktif, selalu bertanya apabila ada hal-hal yang tidak dimengerti. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti dalam kegiatan pembelajaran JMH mengikuti dengan sangat baik. Begitu pula

(7)

pada saat menjawab pertanyaan angket dapat ia selesaikan dengan kategori sangat baik. Pekerjaan orang tua sebagai karyawan swasta tidak menggangu perhatian dan bimbingan dari orang tua. Orang tua JMH mendidik dengan sangat baik. Sehingga JMH mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam kegiatan mengamati pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 tema lingkungan bersih, sehat dan asri.

(9) KVN adalah salah satu siswa yang beragama islam. KVN mempunyai kemampuan yang cukup dalam kegiatan mengamati pada pembelajaran tema lingkungan bersih, sehat dan asri. KVN adalah anak pertama dari dua bersaudara. KVN dibesarkan oleh ibunya karena ayahnya sudah meninggal. Ibu sebagai tulang punggung keluarga mempunyai waktu yang terbatas dalam mendidik siswa di rumah. Hal ini menjadi salah satu penyebab kemampuan KVN dalam proses pembelajaran menjadi rata-rata. Berdasarkan observasi dan analisis angket diperoleh kemampuan KVN berada pada kategori cukup.

(10) LTM adalah salah satu siswi yang beragama islam. Siswi ini adalah anak pertama dari seorang ayah sebagai wiraswasta dan Ibu rumah tangga. LTM mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam kegiatan mengamati pada pembelajaran dengan tema lingkungan bersih, sehat dan asri. Hal ini terlihat dari hasil observasi yang dilakukan selama peneliti mengadakan observasi terhadap kegiatan pembelajaran. Selain itu angket dalam menilai kebersihan, kesehatan dan keasrian diperoleh hasil yang sangat baik pula. Sehingga dapat dinyatakan LTM mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam kegiatan mengamati pada pembelajaran dengan tema lingkungan bersih, sehat dan asri.

(11) LSD adalah salah satu siswi yang aktif dalam pembelajaran. LSD adalah anak pertama tanpa sodara. Pekerjaan ayah LSD sebagai kayawan swasta dan ibu sebagai buruh. LSD kerap berjalan kaki untuk pergi sekolah karena jarak antara rumah ke sekolah dekat. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti dalam

kegiatan pembelajaran LSD mengikuti dengan sangat baik. Begitu pula pada saat menjawab pertanyaan angket dapat ia selesaikan dengan kategori sangat baik. Oleh karena itu, dapat dinyatakan LSD mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam kegiatan mengamati pada pembelajaran dengan tema lingkungan bersih, sehat dan asri.

(12)Siswa dengan nomer urut 012 ini berinisial RWP. RWP merupakan salah satu siswa yang beragama Hindu. RWP mempunyai kemampuan yang baik dalam dalam kegiatan mengamati pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 tema lingkungan bersih, sehat dan asri. Adapun hasil observasi yang dilakukan peneliti dan jawaban dari pertanyaan angket, RWP memiliki kemampuan yang baik dalam mengamati kegaiatan belajar, menjawab angket kebersihan dengan baik, menjawab angket kesehatan dengan sangat baik dan menjawab keasrian dengan baik. RWP adalah siswa yang kedua orang tuanya bekerja sebagai PNS ini seperti siswapada umumnya memperhatikan guru saat proses pembelajaran jika mau berkonsentrasi penuh. Jika siswa sudah tidak minat belajar, kemungkinan mengajak belajar susah. Sehingga RWP mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam dalam kegiatan mengamati pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 tema lingkungan bersih, sehat dan asri. (13) SNM adalah salah satu siswi beragama Hindu. SNM mempunyai kemampuan yang kurang dalam kegiatan kegiatan mengamati pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 tema lingkungan bersih, sehat dan asri. Dilihat dari observasi yang diakukan peneliti SNM berada dalam kategori kurang. Sedangkan dari jawaban angket SNM mempunyai kemampuan yang kurang dalam kebersihan, kemampuan yang kurang dalam kesehatan dan kemampuan yang cukup dalam keasrian. Menurut konfirmasi dari wali kelasnya, SNM adalah salah satu siswa yang kemampuannya di bawah rata-rata sehingga membutuhkan bimbingan. Perilaku kesehariannya tidak seperti siswi pada umumnya, SNM lebih sering bermain dengan siswa laki-laki

(8)

dibandingkan siswi perempuan. SNM mempunyai orang tua sebagai petani. Hal ini dapat menjadi penyebab kurangnya bimbingan dari orang tua di rumah karena orang tua sibuk bekerja. Oleh karena itu SNM mempunyai kemampuan yang kurang dalam dalam kegiatan mengamati pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 tema lingkungan bersih, sehat dan asri.

(14) Salah satu siswi yang beragama Hindu lainnya adalah TSM. TSM merupakan salah satu siswi yang tergolong rajin dalam belajar. TSM mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam dalam kegiatan mengamati pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 tema lingkungan bersih, sehat dan asri. TSM adalah anak kedua dari dua bersaudara. Pekerjaan orang tua TSM yaitu ayah sebagai buruh dan ibu sebagai ibu rumah tangga. Namun hal ini tidak menyurutkan semangat TSM untuk belajar lebih giat. Hasil observasi menunjukkan bahwa TSM dapat melakukan kegiatan mengamati dengan sangat baik, TSM dapat menjawab pertanyaan angket dengan sangat baik. Sehingga TSM mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam kegiatan mengamati pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 tema lingkungan bersih, sehat dan asri.

(15) DDN adalah salah satu siswi yang bermasalah dikelasnya. DDN mempunyai kemampuan yang kurang dalam kegiatan mengamati pada pembelajaran. Hal ini dilihat dari observasi yang dilakukan pada kegiatan pembelajaran bahwa DDN mempunyai kemampuan yang kurang, berdasarkan jawaban dari angket mengenai kebersihan mempunyai kemampuan yang cukup dan mempunyai kemampuan yang kurang pada aspek kesehatan dan keasrian. Anak ketiga dari tiga bersaudara ini adalah salah satu siswi yang orang tuanya berlatarbelakang sebagai karyawan swasta. Menurut wawancara dengan guru, DDN mempunyai kemampuan di bawah rata-rata dan mengalami kesulitan belajar, seperti susah berkonsentrasi dan enggan diajak membaca. Hal ini menyebabkan DDN membutuhkan bimbingan khusus baik dari

guru maupun orang tua siswa di rumah. Sehingga kemampuan DDN khususnya dalam mengamati pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 tema lingkungan bersih, sehat dan asri dapat meningkat dari sebelumnya.

Dalam kegiatan mengamati kompetensi yang dikembangkan adalah melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan bersama guru kelas I di SDN 8 Padangsambian dapat ditemukan hal-hal sebagai berikut. Tujuan dari kegiatan mengamati pada kurikulum 2013 adalah meningkatkan kemampuan berpikir siswa, untuk membentuk kemampuan siswa menyelesaikan suatu masalah, memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Kegiatan mengamati dapat mempermudah siswa memahami materi pembelajaran. Siswa diajak berpikir dan mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip yang ditemuinya melalui kegiatan mengamati.

Dalam melaksanakan pembelajaran di kelas guru dapat berperan penting dalam kegiatan belajar siswa. Kurikulum 2013 menuntut kemampuan guru dalam berpengetahuan dan mencari pengetahuan sebanyak-banyaknya karena siswa zaman sekarang telah mudah mencari informasi dengan bebas melalui perkembangan teknologi dan informasi. Guru dapat memainkan peranan penting terutama dalam membantu peserta didik untuk membangun sikap positif dalam belajar, membangkitkan rasa ingin tahu, mendorong kemandirian dan ketepatan logika intelektual, serta menciptakan kondisi-kondisi untuk sukses dalam belajar. Guru semestinya dapat mempersiapkan pembelajaran yaitu dengan cara menyiapkan suatu rancangan pembelajaran yang berisi langkah-langkah pembelajaran yang disebut dengan RPP. Dalam langkah-langkah pembalajaran akan terlihat pendekatan saintifik yang dituangkan dalam RPP.

Pada proses pembelajaran saintifik kurikulum 2013 cara mengetahui

(9)

kemampuan siswa dalam mengamati pada proses pembelajaran pada kurikulum 2013 dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan kegiatan mengamati yang dilakukan oleh siswa. Rangkaian kegiatan pada pendekatan saintifik akan saling berhubungan dengan yang lain. Misalkan dalam proses pembelajaran setelah kegiatan mengamati akan diadakan kegiatan menanya. Dari kegiatan menanya siswa akan mengumpulkan informasi sehingga terjadi proses menalar. Jika proses penalaran sudah dilakukan maka siswa akan mulai mengkomunikasikan hasil belajar yang dipelajarinya.

Cara mengevaluasi tingkat keberhasilan kemampuan siswa dalam mengamati pada proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 adalah dengan membuat alat evaluasi hasil belajar siswa berupa soal objektif, atau uraian pada akhir pembelajaran. Siswa dapat diberikan pertanyaan-pertanyaan, soal-soal atau pilihan ganda maupun esayy ataupun menjawab pertanyaan dengan isian pada akhir pembelajaran.

Dalam mengevaluasi kemampuan siswa dalam mengamati dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam mengamati menggunakan panca indra. Yang diutamakan dalam mengevaluasi yaitu tingkat keefektifan dari berbagai media pembelajaran yang telah digunakan pada proses pembelajaran.

Ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan siswa. Faktor tersebut ada yang berasal dari dalam dan dari luar siswa. Adapun faktor dari dalam diri siswa yaitu yang berhubungan dengan fisiologis dan psikologis. Adapun faktor yang berasal dar luar diri siswa yaitu faktor sosial dan non sosial. Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada narasumber terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa yaitu intelegensi yang berbeda-beda, gaya belajar yang beraneka ragam, susahnya menumbuhkan minat siswa belajar, kesulitan untuk menumbuhkan motivasi siswa bertanya minimnya sarana dan prasarana yang menunjang pembelajaran dan aktor fisiologis siswa yang

berbeda-beda, seperti kemampuan menggunakan panca indra.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam kegiatan mengamati pada proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik kurikulum 2013 khususnya pada tema lingkungan bersih, sehat dan asri kelas I di SDN 8 Padangsambian adalah (1) Faktor yang berasal dari dalam diri siswa yaitu : (a) Panca indra dapat dimisalkan sebagai pintu gerbang masuknya pengaruh ke dalam individu. Orang mengenal dunia sekitarnya dan belajar dengan mempergunakan panca indranya. Baiknya berfungsinya pancaindra merupakan syarat dapatnya belajar itu berlangsung dengan baik (Suryabrata, 2014). Dalam kegiatan mengamati, panca indra merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Apabila kondisi panca indra mengalami masalah, maka kegiatan mengamati akan terganggu. (b) Kecerdasan/ intelegensi siswa.

Pada umumnya kecerdasan diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik dalam mereaksikan rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui cara yang tepat. Intelegensi yang dimiliki oleh setiap berbeda antara satu dengan yang lain. Ada siswa yang memiliki intelegensi tinggi dan intelegensi rendah. Siswa yang memiliki intelegensi tinggi akan lebih mudah memahami pembelajaran. Sedangkan siswa memiliki intelegensi rendah akan mengalami keterlambatan dalam memahami pembelajaran sehingga membutuhkan perhatian dan bimbingan dari guru. (c) Gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang murid dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, berfikir dan memecahkan soal (Nasution, 2009). Ada tiga jenis gaya belajar yaitu visual, auditori dan kinestetik. Gaya belajar visual menitikberatkan pada ketajaman penglihatan. Gaya belajar auditori menggunakan pendengaran untuk belajar. Gaya belajar kinestetik memberikan kesempatan belajar melalui bergerak. Gaya belajar yang dimiliki oleh siswa berbeda-beda. Karena gaya belajar yang berbeda ini dapat menyebabkan perbedaan pemahaman dalam kegiatan mengamati

(10)

siswa. misalkan dalam mengamati gambar siswa dengan gaya belajar visual akan mudah belajar daripada siswa yang memiliki gaya belajar auditori dan kinestetik. (d) Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan (Slameto, 2013:57). Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang. Secara sederhana minat merupakan kecenderungan kegairahan yang tinggi atau besar terhadap sesuatu. Menurut Reber (Syah, 2003) minat bukanlah istilah yang populer dalam psikologi karena disebabkan ketergantungannya terhadap berbagai faktor internal lainnya, seperti pemusatan perhatian, keinginan, motivasi, dan kebutuhan.

Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari dan disimpan, karena minat menambah kegiatan belajar (Slameto, 2013). (e) Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa. Motivasi yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar. Para ahli psikologi mendefinisikan motivasi sebagai proses di dalam diri individu yang aktif, mendorong, memberikan arah, dan menjaga perilaku setiap saat. Motivasi siswa harus dapat ditumbuhkan pada kegiatan mengamati dalam pendekatan saintifik kurikulum 2013.

Apabila pembelajaran sudah dapat membangkitkan motivasi siswa, maka siswa akan tidak enggan untuk bertanya dan mempelajari materi yang dibelajarkan lebih dalam. (2) Faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa, yaitu : (a) Sarana dan prasarana termasuk alat-alat yang dipakai untuk belajar, seperti alat tulis-menulis, buku-buku, alat-alat peraga, dan media pembelajaran. Media yang menunjang proses pembelajaran akan membuat siswa lebih mudah memahami pembelajaran. Pada proses pembelajaran yang menggunakan kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik diusahakan siswa

belajar menggunakan alat-alat peraga atau media yang sesuai dengan materi pembelajaran. (b) Keluarga merupakan agen sosialisasi pertama. Keluarga memiliki tanggung jawab sosial budaya untuk mentransmisikan pengetahuan, nilai, norma, dan harapan yang ingin dikembangkan untuk diri anak (Damsar, 2010:70). Kelas sosial dalam keluarga dapat mempengaruhi cara dalam mendidik dan mengembangkan kemampuan siswa. Pada kelas pekerja orang tua cenderung memperhatikan konformitas, seperti taat, rapi, dan bersih. Orang tua dari kelas menengah cenderung mengembangkan rasa ingin tahu, ekspresi diri dan pengendalian diri untuk anak-anaknya. Orang tua dari kelas menengah cenderung mengembangkan motivasi dan penggunaan nalar. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan dalam diri siswa. (c) Guru memberikan pengaruh yang besar dalam membentuk kemampuan siswa. Guru dapat memainkan peranan penting terutama dalam membantu siswa untuk membangun sikap positif dalam belajar, membangkitkan rasa ingin tahu, mendorong kemandirian dan ketepatan logika intelektual, serta menciptakan kondisi-kondisi untuk sukses dalam belajar. Guru dapat mengupayakan siswa agar termotivasi belajar mengikuti pembelajaran dengan baik sehingga tujuan pembelajaran tercapai. (d)Teman sebaya. Siswa akan mudah terpengaruh oleh teman sebayanya dan siswa akan cenderung meniru yang dilakukan temannya. Jika ada salah satu siswa yang bermain, maka siswa yang lain juga akan ikut bermain. Teman sebaya dapat mempengaruhi proses belajar anak, baik teman sebaya dalam lingkup sekolah maupun tempat tinggal atau masyarakat. Pada usia anak-anak dan remaja, jiwa yang dimiliki masih labil, emosional, pemarah, dan juga rasa egois sangat besar.

Dalam mengatasi faktor-faktor yang menghambat kemampuan siswa ini guru sebagai pembimbing harus dapat memfasilitasi siswa dalam belajar. Guru dapat membuat kelompok-kelompok kecil yang berisikan sejumlah siswa dan diberikan tugas bekerja sama dengan temannya. Dengan membentuk kelompok kecil maka siswa akan terlihat yang bisa

(11)

dan yang kurang sehingga lebih mudah guru untuk memberikan penanganan. SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan pembahasan yang telag dipaparkan di Bab IV dapat disimpulkan sebagai berikut. (1) Kemampuan siswa kelas I di SDN 8 Padangsambian dalam kegiatan mengamati pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 termasuk kategori sangat baik (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa dala kegiatan mengamati dalam proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 tema lingkungan bersih, sehat dan asri kelas I yaitu adanya faktor yang berasal dari dalam dan luar siswa. Faktor yang berasal dari dalam meliputi faktor panca indra, intelegensi, gaya belajar, minat, dan motivasi. Sedangkan faktor dari luar siswa meliputi sarana dan prasarana, keluarga, guru dan lingkungan sosial siswa di sekolah.

Saran yang dapat disampaikan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut. (1) Guru agar menguapayakan dan memfasilitasi siswa agar melakukan kegiatan mengamati pada pendekatan saintifik di setiap pembelajaran. (2) Hasil penelitian bagi sekolah dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menerapkan proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan hasil pembelajaran siswa, khususnya pada kegiatan mengamati.

(3) Bagi Peneliti Lain Hasil penelitian inidapat digunakan sebagai bahan acuan untuk mengadakan penelitian kembali tentang kegiatan mengamati di sekolah dasar dengan menggunakan metode dan sasaran yang berbeda, untuk mendapatkan gambaran mengenai kemampuan siswa. DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, Suharmi. 2002. Prosedur

Penelitian Pendidikan Suatu

Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta.

---, 2003. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Daryanto, 2014.Pendekatan Pembelajaran Saintifik.Yogyakarta : Gava Media Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian

Kualitatif. Jakarta : Bumi Aksara Gunadi, Nyoman. 2011. Analisis Profil

Pemahaman Siswa SMP Dwijendra

Denpasar Tentang Upacara

Maotonan Dan Implikasinya

Terhadap Manajemen Pembeajaran Di Sekolah. Tesis (tidak diterbitkan). Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha

Hadi, Munirul. 2009. Peningkatan

Kemampuan Menulis Puisi

PadaSiswa Kelas V SdN Teguhan 2

Kecamatan ParonMelalui

Penerapan Model Pembelajaran

BerbasisMasalah Tahun Pelajaran 2008/2009. Tesis (tidak diterbitkan). Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret.

Hamalik, Oemar. 2008.Kurikulum dan Pembelajaran.Jakarta : Bumi Aksara Hidayat, Sholeh. 2013. Pengembangan

Kurikulum Baru.Bandung : Remaja Rodakarya

Iskandar. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Gaung Persada (GP Press).

[Kemdikbud] Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Implementasi

Kurikulum 2013. Jakarta:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kurinasih, Imas dan berlin Sani. 2014.

Sukses Mengimplementasikan

Kurikulum 2013. Jakarta : Kata Pena

Kosasih.2014. Strategi Belajar dan

Pembelajaran Implementasi

Kurikulum 2013.

Bandung : Yrama Widya

Kristiantari, MG Rini. 1997. Pertanyaan Guru dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah dasar. Tesis(tidak diterbitkan) Fakultas Pasca Sarjana, IKIP Malang

[Permendikbud] Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Nomor

81 A.

2013. Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Referensi

Dokumen terkait

bekerja di sektor minyak dan gas bumi secara umum memiliki ketentuan yang dengan karyawan yang bekerja di sektor industri lain. Dengan dasar ini, terdapat kewajiban bagi

Kontribusi antar Indikator dalam IPG Indikator yang paling berpengaruh terhadap nilai IPG di Daerah Istimewa Yogyakarta dari tahun 1999, 2002, 2005 adalah indeks kesehatan

Pertumbuhan manufaktur China meningkat di bulan Juli, menurut survey Markit-Caixin PMI pada hari Selasa, karena output dan pesanan baru naik pada laju tercepat sejak Februari

 Guru memberikan sebuah narasi informasi secara menarik dengan konsep interaktif untuk menghubungkan materi tentang organ gerak pada hewan vertebrata dengan isi

Lanjut beliau menjelaskan bahwa dengan adanya metode quantum teaching ini beberapa peserta didik lain yang merasa tidak suka belajar bahasa arab menjadi rajin dan gemar

• PM China Li Keqiang mengakui pertumbuhan ekonomi China sulit untuk naik hingga 6% atau lebih dan menurut para analis, akan kembali melambat pada kuartal III 2019 atau mencapai

Soerjono Soekanto (2004:70), menjelaskan beberapa jenis lingkungan yang dapat mempengaruhi perilaku remaja yaitu:.. Orang tua, saudara-saudara dan kerabat yang merupakan

Melihat uraian diatas penulis sangat tertarik untuk mengetahui lebih mendalam bagaimana praktek bagi hasil antara pemilik modal dan pengelola ternak sapi yang ada