• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETERKAITAN KONSTRUKSI SOSIAL DENGAN BUDAYA KEMISKINAN ANAK JALANAN DI KOTA YOGYAKARTA - UNS Institutional Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KETERKAITAN KONSTRUKSI SOSIAL DENGAN BUDAYA KEMISKINAN ANAK JALANAN DI KOTA YOGYAKARTA - UNS Institutional Repository"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

iv

PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Bagas Narendra Parahita dengan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) S251508008, sebagai Mahasiswa Program Studi S2 Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret. Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul KETERKAITAN KONSTRUKSI SOSIAL DENGAN BUDAYA KEMISKINAN ANAK JALANAN DI KOTA YOGYAKARTA adalah karya penelitian saya sendiri dan bebas plagiat, serta tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis digunakan sebagai acuan dalam naskahdan disebutkan dalam sumber acuan serta daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti terdapat pernyataan penulis yang tidak benar serta diketemukan plagiasi dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Publikasi sebagian atau keseluruhan isi Tesis pada jurnal atau forum ilmiah lain harus seijin dan menyertakan tim pembimbing sebagai author dan PPs UNS sebagai institusinya. Apabila dalam waktu sekurang-kurangnya satu semester (enam bulan sejak pengesahan tesis), maka Program Studi S2 Sosiologi FISIP UNS berhak mempublikasikan pada jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi S2 Sosiologi UNS. Apabila saya melakukan pelanggaran dari ketentuan publikasi ini, maka saya bersedia mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.

Surakarta, _________2017 Yang Membuat Pernyataan

(4)

v MOTTO

Pendidikan mempunyai akar yang sangat pahit,

tetapi yakinlah bahwa buahnya sangat manis.

(5)

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya. Tak lupa shalawat serta salam tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, yang menjadi suri tauladan kita sepanjang zaman, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian dengan judul “Keterkaitan Konstruksi Sosial Dengan Budaya Kemiskinan Anak Jalanan di Kota Yogyakarta” sebagai salah satu syarat untuk

meraih gelar Magister Sosiologi.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan tesis ini tidak terlepas dari kerjasama, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Dr. Argyo Demartoto, M. Si. selaku Kepala Program Studi S2 Sosiologi,Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Yulius Slamet, M.Sc, Ph.D. selaku dosen pembimbing I dan Dr. Bagus Haryono, M. Si. selaku dosen pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam proses pembimbingan sampai dengan tahap penyelesaian seminar hasil tesis ini.

(6)

vii

4. Kedua orang tua Sunarno Pujo Raharjo, S.Pd., S.Sos. dan Sri Murwandari, adik, saudara, kekasih, dan teman-teman yang selalu memberikan do’a, dukungan, motivasi, dan semangat untuk dapat menyelesaikan penyusunan seminar hasil tesis ini.

5. Teman-teman Program Studi S2 Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Tahun Akademik 2015/2016, terimakasih atas segala bantuan, dukungan, kebersamaan, kebahagiaan, keceriaan, kontravensi dan kenangan yang telah kita lalui bersama.

6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang telah memberikan bantuan baik secara moril maupun materil.

Seluruh jasa yang telah diberikan kepada penulis baik secara langsung maupun tidak langsung kiranya mendapat balasan kebaikan dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis juga menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi penyusunannya maupun penyajiannya yang tidak lain disebabkan oleh keterbatasan pengalaman, pengetahuan, dan wawasan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, segala bentuk masukan dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk hasil yang lebih baik di kemudian hari. Akhirnya, penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, ___________2017 Penulis,

(7)
(8)

ix

3. Konsep tentang Budaya Kemiskinan... ... 26

4. Konsep tentang Anak Jalanan ... 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 102

B. Deskripsi Umum Kota Yogyakarta ... 102

C. Hasil Penelitian ... 110

1. Kategori Anak Jalanan di Kota Yogyakarta... 110

(9)

x

3. Budaya kemiskinan anak jalanan di Kota

Yogyakarta... ... 147 4. Keterkaitan konstruksi sosial dengan budaya kemiskinan

anak jalanan di Kota Yogyakarta... ... 157 D. Pembahasan ... 204 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan... 211 B. Implikasi... 213 C. Saran... 215

(10)
(11)

xii

DAFTAR BAGAN

(12)

xiii

DAFTAR MATRIKS

(13)

xiv

DAFTAR GAMBAR

(14)

xv GLOSARIUM

Anak Jalanan : Anak yang melewatkan atau memanfaatkan sebagian besar waktunya untuk melakukan kegiatan sehari-hari di jalanan termasuk di lingkungan pasar, pertokoan dan pusat-pusat keramaian lainnya.

GEPENG : Gelandangan dan Pengemis

ILO : International Labour Organization

LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat

Marginal : Pinggiran; Masyarakat Miskin

(15)

xvi ABSTRAK

Bagas Narendra Parahita. S251508008. Tesis. Keterkaitan Konstruksi Sosial Dengan Budaya Kemiskinan Anak Jalanan di Kota Yogyakarta. Pembimbing I: Drs. Yulius Slamet, M.Sc, Ph.D, Pembimbing II: Dr. Bagus Haryono, M.Si., Program Studi S2 Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret. 2017.

Anak mempunyai hak untuk mendapatkan perlindungan dan pendidikan. Keterbatasan kondisi ekonomi dapat mengurangi hak anak dan menimbulkan permasalahan bagi anak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kategori anak jalanan, menganalisis eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi yang terjadi pada anak jalanan, menganalisis budaya kemiskinan yang terjadi pada anak jalanan, dan menganalisis keterkaitan konstruksi sosial dengan budaya kemiskinan anak jalanan di Kota Yogyakarta. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah konstruksi sosial dari Peter L Berger & Luckmann dan konsep budaya kemiskinan dari Oscar Lewis. Penelitian deskriptif kualitatif ini menggunakan studi kasus yang bersifat eksplanatori. Untuk pengambilan informan dalam penelitian ini menggunakan variasi maksimum (maximum variation sampling). Pengumpulan data dilakukan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Validasi data dilakukan menggunakan triangulasi sumber data, sementara pada analisis data menggunakan teknik analisis data model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan anak jalanan berasal dari kategori children of street, children on street dan a part of street family. Dalam temuan penelitian menunjukkan bahwa tiap kategori anak jalanan mengalami konstruksi sosial yang berbeda terkait pengalaman anak jalanan dalam melakukan kegiatan jalanan kesehariannya. mengalami budaya kemiskinan. Eksternalisasi terjadi pada bentuk ekspresi aktivitas anak di jalanan, objektivasi bisa di identifikasi dengan keputusan anak turun ke jalanan karena kebutuhan yang mendesak, internalisasi terjadi ketika anak merasa nyaman ketika berada di jalanan. Budaya kemiskinan anak jalanan pada konteks nilai dapat diidentifikasi melalui semangat yang rendah untuk meraih kemajuan, lemahnya daya juang, rendah motivasi bekerja keras, tingginya tingkat kepasrahan pada nasib, respons yang pasif dalam menghadapi kesulitan ekonomi, lemahnya aspirasi untuk membangun kehidupan yang lebih baik, kepuasan sesaat dan berorientasi masa sekarang, dan tidak berminat pada pendidikan formal. Sementara dalam lingkungan budaya kemiskinan yang terjadi pada anak jalanan ditemukan berbagai bentuk-bentuk isolasi, diskriminasi, pendidikan rendah, dan perilaku kriminal. Pada penelitian ini kategori anak jalanan children of street dan a part of street family menunjukkan keterkaitan konstruksi sosial dengan budaya kemiskinan. Sementara anak jalanan dari kategori children on street tidak mengalami budaya kemiskinan karena anak pada kategori ini hanya menganggap jalanan sebagai tempat bermain yang menguntungkan dan masih kembali ke rumah orang tua untuk mendapat perhatian.

(16)

xvii ABSTRACT

Bagas Narendra Parahita. S251508008. Thesis. Interrelationship Between Social

Construction and Street Children’s Culture of Poverty in City of

Yogyakarta. Thesis Supervisor I: Drs. Yulius Slamet, M.Sc, Ph.D, Thesis Supervisor II: Dr. Bagus Haryono, M.Si., Master’s Degree in Sociology Study Program, Faculty of Social and Political Sciences, Sebelas Maret University, 2017.

Children have a right to receive security and education. Poverty can reduce children’s right and generate issues to children. This research aims to describe categories of street children; analyze externalization, objectivation, and internalization happening to street children; analyze culture of poverty happening to street children; and analyze interrelationship between social construction and street children’s culture of poverty in City of Yogyakarta. The theory employed in this research is social construction of Peter L Berger & Luckmann and culture of poverty concept of Oscar Lewis. As a descriptive qualitative research, this research employs an explanatory case study. In obtaining informants, this research employed maximum variation sampling. Data collection was conducted through observation, interview, and documentation. Data validation was conducted by using data source triangulation while data analysis was conducted by using techniques of interactive data analysis. The results of this research show that street children emanate from children of street, children on street and a part of street family categories. The findings of this research reveal that each of street-children categories experiences a social construction different from their experience in doing daily street activities. Externalization occurs in children’s expressions in their activities on the street; objectivation can be identified from children’s decision to be street children due to their urgent necessities; while internalization occurs when children enjoy their time spent on the street. Street children’s culture of poverty within the context of values can be identified through low enthusiasm to gain improvement, weak perseverance, lack of motivation to work hard, high level of compliance toward fate, passive response in facing economic difficulties, low aspiration in building a better life, temporary satisfaction and self orientation for the present situation, and low interest in formal education. In this research, the categories of children of street and a part of street family show that there is an interrelation between social construction and culture of poverty. On the other hand, street children in children on street category do not experience culture of poverty since children in this category assume street as a beneficial playground and they still come home to get care and attention.

Referensi

Dokumen terkait

Kebugaran jasmani merupakan satu aspek fisik dari kebugaran menyeluruh yang memberikan kesanggupan kepada seseorang untuk melakukan pekerjaan produktif dalam

Menimbang : Bahwa sebagai tindak lanjut Pasal 32 Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Tehnis daerah di

Deskripsi Hasil Penelitian Tentang Kontribusi Program Sajaba Terhadap Peningkatan Minat Baca Siswa SMP Negeri 1 Cicalengka .... Gambaran Pelaksanaan Program Sajaba (Variabel X) ...

Sementara tingkat tinggi keterlibatan sosial online tidak langsung menyiratkan bahwa seorang siswa menggunakan sistem online untuk memperkuat dan meningkatkan

Pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu masalah di bawah pimpinan ahli (guru besar, pakar, dsb.)2. Pertemuan untuk membahas suatu masalah tertentu dengan prasaran

Islam dalam keluarga dengan kecerdasan emosional peserta didik.

Starting from the left, we have a Consumer bundle (represented using a component icon); it is utilizing Blueprint Container to import services from OSGi Service Registry

Anggaran dana hibah yang direalisasikan tidak akan sepenuhnya dibantu sesuai dengan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) yang terdapat dalam proposal karena proposal yang