• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KERJA KERAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI BAGIAN TUBUH TUMBUHAN MELALUI METODE DISCOVERY STRATEGY DI KELAS IV SD NEGERI 08 BANTARBOLANG - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN KERJA KERAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI BAGIAN TUBUH TUMBUHAN MELALUI METODE DISCOVERY STRATEGY DI KELAS IV SD NEGERI 08 BANTARBOLANG - repository perpustakaan"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

4 $ ! (%

.4 % % !

4 # % % % !

Menurut Elfindri dkk (2012:102), karakter kerja keras adalah sifat seorang yang tidak mudah berputus asa yang disertai kemauan keras dalam berusaha dalam mencapai tujuan dan citaScitanya. Orang dengan karakter ini cenderung berusaha memaksimalkan potensi yang dimilikinya dalam penyelesaian suatu tugas atau pekerjaan.Orang ini biasanya selalu berfikir positif dan tidak mudah dipatahkan oleh rintangan yang menghalanginya.

Mustari (2011:51S52) menyebutkan bahwa yang dimaksud kerja keras adalah perilaku yang menunjukkan upaya sungguhSsungguh dalam mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas (belajar/pekerjaan) dengan sebaikSbaiknya. Karakter kerja keras dapat diindikasikan dengan:

a. Menyelesaikan tugas dalam waktu yang ditargetkan

b. Menggunakan segala kemampuan/daya untuk mencapai sasaran c. Berusaha mencari berbagai alternatif pemecahan ketika menemui

(2)

Hampir sama dengan pendapat di atas, Kesuma dkk (2011:17) menjelaskan bahwa kerja keras adalah suatu istilah yang melingkupi suatu upaya yang terus dilakukan (tidak pernah menyerah) dalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya sampai tuntas. Menurutnya, karakteristik kerja keras adalah perilaku seseorang yang dicirikan oleh kecenderungan berikut:

a. Merasa risau jika pekerjaannya belum terselesaikan sampai tuntas; b. Mengecek atau memeriksa terhadap apa yang harus dilakukan/apa

yang menjadi tanggung jawabnya dalam suatu jabatan atau posisi; c. Mampu mengelola waktu yang dimilikinya

d. Mampu mengorganisasi sumber daya yang ada untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya

Sebagai simpulan dari beberapa pendapat mengenai karakter kerja keras, maka karakter kerja keras dapat didefinisikan sebagai istilah yang menunjukkan adanya kesungguhan dan kegigihan individu ketika ia harus menyelesaikan suatu tugas atau tantangan yang ia dapatkan demi mencapai suatu tujuan tertentu.

b. Indikator Keberhasilan Karakter Kerja Keras

Menurut Fitri (2012: 41) indikator keberhasilan pendidikan karakter kerja keras, di antaranya:

a. Pengelolaan pembelajaran yang menantang.

(3)

d. Memberikan penghargaan kepada siswa berprestasi.

24 # % % ! ! ) %

a. Hakikat Belajar 1. Pengertian Belajar

Slameto (2010: 2) mengemukakan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dialakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

2. CiriSciri Tingkah Laku Dalam Belajar

Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya, oleh karena itu tidak semua perubahan yang terjadi pada diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar. Dari hal diatas terdapat ciriSciri perubahan tingkah laku dalam belajar menurut pendapat (Slameto, 2010: 2), diantaranya:

a) . Ini berarti bahwa

seseorang yang belajar akan menyadari perubahan itu atau sekurangSkurangnya ia merasakan telah terjadi suatu perubahan pada dirinya;

b) .

(4)

Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya;

c) . Dalam

perubahan belajar, perubahanSperubahan tersebut senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian makin banyak usaha belajar itu dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang bersifat aktif artinya perubahan tersebut tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena usaha individu itu sendiri;

d) .

Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Ini berarti tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap;

e) . Ini

berarti perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benarSbenar disadari;

f) . Jika

(5)

3. PrinsipSprinsip Belajar

Slameto (2010: 27) berpendapat bahwa calon guru/pembimbing dapat menyusun sendiri prinsipSprinsip belajar, yaitu prinsip belajar yang dapat dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang berbeda, dan oleh setiap siswa secara individual. PrinsipSprinsip belajar itu, sebagai berikut:

1) Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar

a) Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional;

b) Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional;

c) Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif;

d) Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya. 2) Sesuai hakikat belajar

a) Belajar itu proses kontinu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya;

(6)

c) Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antar pengertian yang satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian yang diharapkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan response yang diharapkan;

3) Sesuai materi/bahan yang harus dipelajari

a) Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya;

b) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya. 4) Syarat keberhasilan belajar

a) Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang;

b) Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkaliSkali agar pengertian/ketrampilan/sikap itu mendalam pada siswa.

b. Pengertian Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi

(7)

Syah, 2011: 138) menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu kemampuan intelektual, strategi, informasi verbal, sikap, dan keterampilan.

Arifin (2011:12) mengemukakan bahwa kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu Kemudian dalam Bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Istilah prestasi belajar berbeda dengan hasil belajar

). Prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi aspek pembentukan watak peserta didik. Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan antara lain dalam kesenian, olah raga, dan pendidikan khususnya pembelajaran.

Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat perenial/pengantar dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masingSmasing. Prestasi belajar ( semakin terasa penting untuk dibahas, karena mempunyai beberapa fungsi utama, antara lain:

1) belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik.

(8)

keingintahuan ) dan merupakan kebutuhan umum manusia”.

3) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya adalah prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi peserta didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagai umpan balik ( dalam meningkatkan mutu pendidikan.

4) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ektern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi bealajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan. Asumsinya adalah kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan peserta didik di masyarakat. Asumsinya adalah kurikulum yang digunakan relevan pula dengan kebutuhan masyarakat.

(9)

2. Indikator Prestasi Belajar

Pada prinsipnya, pengungkapan prestasi belajar ideal meliputi seganap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pangalaman dan proses belajar siswa. Namun, dalam mengungkapkan ranah tersebut sangat sulit. Hal ini disebabkan perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat (tidak dapat diraba). Oleh karena itu, yang dapat dilakukan guru dalam hal ini adalah hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa maupun yang berdiemensi karsa (Syah, 2011: 217).

34 " ) % $ " %$ ! %

a. Pengertian IPA

(10)

ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

IPA diperlukan dalam kehidupan sehariShari untuk memnuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalahSmasalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SD/MI diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.

Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri

ilmiah ( ) untuk menumbuhkan kemampuan

berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.

(11)

didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.

Menurut Jujun (dalam Trianto 2010:136), Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan atau Sains yang semula berasal dari Bahasa Inggris . Kata

berasal dari kata dalam bahasa Latin yang berarti saya tahu. terdiri dari (Ilmu Pengetahuan Sosial) dan (Ilmu Pengetahuan Alam). Namun, dalam perkembangannya sering diterjemahkan sebagai sains yang berarti Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) saja, walaupun pengertian ini kurang pas dan bertentangan dengan etimologi. Untuk itu, dalam hal ini kita tetap menggunakan istilah IPA untuk menunjuk pada pengertian sains yang kaprah yang berarti .

b. Hakikat IPA

(12)

c. Dimensi IPA

1) IPA Sebagai Produk

IPA sebagai produk merupakan akumulasi hasil upaya para perintis IPA terdahulu dan umumnya telah tersusun secara secara lengkap dan sistematis dalam bentuk ! dari IPA. Buku teks memang penting, tetapi ada sisi lain IPA yang tidak kalah pentingnya yaitu dimensi “proses”, maksudnya proses mendapatkan ilmu itu sendiri. Dalam pengajaran IPA seorang guru dituntut untuk dapat mengajak anak didiknya memanfaatkan alam sekitar sebagai sumber belajar. Alam sekitar merupakan sumber belajar yang paling otentik dan tidak akan habis digunakan.

2) IPA Sebagai Proses

(13)

Hipotesis; 6). Mengendalikan Variabel; 7). Merencanakan dan melaksanakan penelitian; 8). Inferensi; 9). Aplikasi; dan 10). Komunikasi. Jadi, pada hakikatnya, dalam proses mendapatkan IPA diperlukan sepuluh keterampilan dasar. Oleh karena itu, jenisSjenis keterampilan dasar yang diperlukan dalam proses mendapatkan IPA disebut juga “keterampilan proses “. Untuk memahami sesuatu konsep, siswa tidak diberitahu oleh guru, tetapi guru memberi peluang pada siswa untuk memperoleh dan menemukan konsep melalui percobaan dan membuat kesimpulan. Mengapa penemuan begitu penting bagi proses belajar siswa? J. Bruner (dalam Sulistyorini, S. 2007: 10) memberikan empat alasan, yaitu :

a) Dapat mengembangkan kemampuan intelektual siswa; b) Mendapatkan motivasi intrinsik;

c) Menghayati bagaimana ilmu itu diperoleh;

d) Memperoleh daya ingat yang lebih lama retensinya; 3) IPA Sebagai Pemupukan Sikap

(14)

a) Sikap ingin tahu;

b) Sikap ingin mendapatkan sesuatu yang baru; c) Sikap kerja sama;

d) Sikap tidak putus asa; e) Sikap tidak berprasangka; f) Sikap mawas diri;

g) Sikap bertanggung jawab; h) Sikap berpikir bebas; i) Sikap kedisiplinan diri;

(15)

meningkatkan pengetahuannya, ia merasa membutuhkan kerja sama dengan orang lain.

d. NilaiSnilai IPA

Sebagian besar ilmuan mengatakan bahwa IPA tidak menjangkau nilaiSnilai moral atau etika, juga tidak membahas keindahan (estetika), Tetapi IPA mengandung nilaiSnilai tertentu yang berguna bagi masyarakat. Yang dimaksud nilai disini adalah sesuatu yang dianggap berharga yang terdapat dalam IPA dan menjadi tujuan yang akan dicapai. NilaiSnilai yang terkandung dalam IPA bukanlah nilaiSnilai non kebendaan, diantaranya:

1) Nilai Praktis

Penerapan dari penemuanSpenemuan IPA telah melahirkan teknologi yang secara langsung dapat dimanfaatkan masyarakat. Kemudian dengan teknologi tersebut membantu pula mengembangkan penemuanSpenemuan baru yang secara tidak langsung juga bermanfaat bagi kehidupan. Dengan demikian, sains mempunyai nilai praktis, yaitu sesuatu yang bermanfaat dan berharga dalam kehidupan sehariShari

2) Nilai intelektual

(16)

keterampilan, ketekunan, melatih mengambil keputusan dengan pertimbangan yang rasional dan menuntut sikapSsikap ilmiah bagi penggunanya. Keberhasilan memecahkan masalah tersebut akan memberikan kepuasan intelaktual.

3) Nilai sosial, budaya, ekonomi dan politik

IPA mempunyai nilaiSnilai sosialSekonomiSpolitik berarti kemajuan IPA dan teknologi suatu bangsa, menyebabkan bangsa tersebut memperoleh kedudukan yang kuat dalam peraturan sosialS ekonomiSpolitik internasional.

4) Nilai kependidikan

Berkembangnya IPA dan teknologi serta diterapkannya psikologi belajar pada pelajaran IPA, maka IPA diakui bukan hanya sebagai suatu mata pelajaran melainkan sebagai alat pendidikan. Artinya pelajaran IPA dan pelajaran lainnya merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. NilaiSnilai tersebut antara lain:

a) Kecakapan bekerja dan berpikir secara teratur dan sistematis menurut metode ilmiah.

b) Ketrampilan dan kecakapan dalam mengadakan pengamatan, dan mempergunakan peralatan untuk memecahkan masalah. c) Memiliki sikap ilmiah yang diperlukan dalam memecahkan

(17)

e. Pendidikan Karakter

Menurut Fitri (2012: 48) menyebutkan bahwa pada mata pelajaran IPA dapat dilakukan dengan:

1) Penanaman ketelitian dan sistematisasi dalam melakukan percobaan.

2) Pembinaan tanggung jawab melalui pengembalian alatSalat yang dipakai untuk percobaan ke tempat semula dalam keadaan rapi, bersih, dan aman.

3) Pembinaan kejujuran melalui pembuatan laporan sesuai dengan hasil percobaan.

f. Tujuan Mata Pelajaran IPA

Mulyasa (2010: 111) mengemukakan mata pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanSNya.

b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsepSkonsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehariShari.

(18)

d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.

f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs. g. Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Mulyasa (2010:112) menjelaskan tentang ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspekSaspek berikut:

a. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.

b. Benda/materi, sifatSsifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas.

c. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet listrik, cahaya dan pesawat sederhana.

d. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan bendaS benda langit lainnya.

A4 % ( ( # " "

a. Standar Kompetensi

(19)

b. Kompetensi Dasar

1.1. Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya

1.2. Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya

1.3. Menjelaskan hubungan antara struktur daun tumbuhan dengan fungsinya

1.4. Menjelaskan hubungan antara struktur bunga dengan fungsinya c. Materi Pembelajaran

BagianSbagian tumbuhan Akar

1) BagianSbagian Akar

Akar pada tumbuhan bunga baik yang tertanam di dalam tanah maupun di dalam air umumnya terdiri dari akar utama, kemudian dari samping akar utama ini muncul cabang akar dan di permukaaan akar tersebut terdapat semacam serabut akar yang disebut rambut akar.

(20)

2) JenisSjenis Akar dan Klasifikasinya

Bagian tumbuhan yang berada di dalam tanah adalah akar. Akar membuat tumbuhan menjadi tidak mudah untuk dicabut dari tanah. Jadi, akar berfungsi sebagai bagian yang mengokohkan tumbuhan. Jika tumbuhan tidak memiliki akar, tumbuhan akan mudah roboh ketika diterpa angin, atau hanyut terbawa air ketika turun hujan.

ZatSzat mineral dan air yang dibutuhkan untuk membuat makanan diserap oleh akar dari dalam tanah. Namun, pada bebepara tumbuhan tertentu, akar tidak hanya berfungsi menyerap air dan mineral, tetapi juga berfungsi sebagai penyimpanan cadangan makanan, misalnya pada beberapa tumbuhan umbiSumbian.

Sumber: Rositawaty dan Aris Muharam (2008:25) Gambar 2.2 a) Akar napas pada tumbuhan bakau, b) Akar

gantung padapohon beringin, c) Akar tunjang pada tumbuhan pandan

Beberapa jenis akar:

(21)

Sumber: Rositawaty dan Aris Muharam(2008:25)

Gambar 2.3 a) Akar Bawang, b)Akar Wortel, dan c)Akar jagung memiliki bentuk akar yang berbeda.

Sumber: Rositawaty dan Aris Muharam (2008:25) Gambar 2.4a) Akar ubi kayu digunakan sebagai tempat

cadangan makanan, b). Akar pohon bakau berfungsi membantu penyerapan oksigen di udara

(22)

Sumber: Rositawaty dan Aris Muharam (2008: 25) Gambar 2.5 a) Akar serabut, b) Akar tunggang 3) Fungsi akar

Kegunaan akar pada tumbuhan diantaranya:

a) Menguatkan berdirinya tumbuhan pada tempat tumbuhnya.

b) Menyerap air dan garamSgaram meniral dari dalam tanah.

c) Menyimpan cadangan makanan.

Sumber: Sulistyanto dan Edi wiyono (2008: 27) Gambar 2.6 Akar pada tanaman singkong berfungsi sebagai

tempat menyimpan makanan. Batang

1) BagianSbagian Batang

(23)

a) Kulit luar, memiliki dinding luar selSsel yang menebal dan bermodifikasi menjadi rambutSrambut halus, duri, dan lentisel.

b) Kulit pertama, terletak di sebelah dalam epidermis tersusun dari jaringan parenkim dan jaringan penunjang. Jaringan penunjang terdiri dari jaringan kolenkim yang mempunyai penebalan dinding sel di sudutSsudutnya atau mengandung kloroplas.

c) Kulit dalam, merupakan batas antar korteks dan stele, biasanya disebut florterma, mengandung amilum sehingga disebut juga sarung tepung.

d) Silinder pusat, yang tersusun dari jaringa parenkim yang membentuk emppulur batang. Terdapat lingkaran kambium dalam berkas pembuluh. Diantara berkas pembuluh terdapat kelanjutan parenkim empulur yang tampak sebagai roda berjariSjari dan disebut jariSjari empulur.

(24)

2) JenisSjenis Batang dan Klasifikasinya

Berdasarkan struktur batangnya, tumbuhan ada yang memiliki batang yang lunak seperti pohon kacang, jagung, bayam. Ada juga tumbuhan yang berkayu misalnya pohon jambu, mangga, pinus. Fungsi batang antara lain:

a) Penyokong tubuh tumbuhan.

b) Mengangkut makanan ke seluruh tubuh tumbuhan c) Mengangkut air dan mineral dari akar ke da daun.

Bagian tumbuhan yang berada di atas tanah adalah batang. Batang berfungsi sebagai tempat munculnya daun, bunga, dan buah. Di samping itu, batang juga berfungsi untuk mengedarkan mineral dan air yang diserap akar, serta zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh. Perhatikan Gambar 2.8. Gambar tersebut menunjukan berbagai jenis batang tumbuhan yang memiliki bentuk berbeda.

Sumber: Rositawaty dan Aris Muharam (2008: 25)

(25)

Daun

1) BagianSbagian daun

Daun dibedakan menjadi dua macam, yaitu daun lengkap dan daun tidak lengkap. Daun dikatakan lengkap jika terdiri atas tiga bagian, yaitu pelepah, tangkai, dan helaian daun. Contoh tumbuhan yang memiliki daun lengkap adalah pisang. Daun tanaman pisang terdiri atas bagian pelepah, tangkai, dan helaian daun.

Daun tidak lengkap adalah daun yang hanya tersusun atas 1S2 bagian saja. Contoh tumbuhan yang memiliki daun tidak lengkap adalah mangga. Daun pohon mangga hanya terdiri atas bagian tangkai dan helaian saja.

Sumber: Sulistyanto dan Edi Wiyono (2008:30) Gambar 2.9 BagianSbagian daun

2) JenisSjenis Daun dan Klasifikasinya

(26)

terdiri dari tulang dan menyirip, tulang daun menjari, tulang daun sejajar, dan tulang daun melengkung.

Berbagai jenis rerumputan memiliki daun dengan tulang daun bentuk menjari. Seperti daun tebu, jagung dan padi. Tulang daun melengkung dapat dijumpai pada daun tumbuhan sirih dan genjer.

Berdasarkan jumlah helai daun, daun dikelompokkan menjadi dua yaitu daun tunggal dan daun majemuk. Daun tunggal adalah saun yang memiliki satu helai daun pada setiap tangkainya, contohnya daun mangga. Daun majemuk adalah daun yang memiliki beberapa helai daun pada setiap tangkainya, contohnya daun putri malu.

(27)

susunan tulang daun. Berdasarkan susunannya, tulang daun ada yang menyirip, menjari, dan sejajar.

a) Tulang Daun Menyirip

Petiklah sehelai daun mangga dan daun jambu. Amatilah bentuk tulang daun dari masingSmasing daun tersebut. Tulang daun pada kedua daun tersebut berbentuk seperti sirip, lihat gambar 2.11. Tulang daun tersusun rapi melai dari tangkai daun hingga ujung helai daun. Oleh karena itu, bentuk tulang daun seperti ini disebut bertulang daun menyirip.

Sumber: Rositawaty dan Aris Muharam (2008: 28) Gambar 2.11 Daun bertulang menyirip b) Tulang Daun Menjari

(28)

Sumber: Rositawaty dan Aris Muharam (2008: 28) Gambar 2.12 daun tulang menjari

c) Tulang Daun Sejajar

Daun jenis ini memilki tulang daun berbentuk seperti garisSgaris sejajar pada Gambar 2.13. Terlihat bahwa tulang daun tersebut sejajar mulai dari pangkal daun hingga ujung daun. Biasanya bentuk daunnya panjangSpanjang. Contohnya, jagung, tebu, padi, dan alangSalang.

Sumber: Rositawaty dan Aris Muharam (2008: 28) Gambar 2.13 daun bertulang sejajar

3) Fungsi Daun Daun berfungsi: a. Untuk fotosintesis b. Penguapan air

(29)

d. Pertukaran oksigen dan karbon dioksida (alat pernapasan pada tumbuhan)

Bunga

1) BagianSbagian bunga

Bunga merupakan bagian tumbuhan yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan. Amatilah bagianSbagian yang ada dalam bunga, yaitu tangkai bunga, kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik. Amati Gambar 2.14 agar lebih memahami penjelasan berikut.

a. Tangkai Bunga

Tangkai bunga merupakan bagian yang berada pada bagian bawah bunga. Tangkai ini berperan sebagai penopang bunga dan sebagai penyambung antara bunga dan batang atau ranting.

b. Kelopak Bunga

Kelopak bunga merupakan bagian yang melindungi mahkota bunga ketika masih kuncup. Biasanya, bentuk dan warnanya menyerupai daun.

c. Mahkota Bunga

(30)

pada bunga. Serangga tersebut dapat membantu dalam proses penyerbukan.

Sumber: Rositawaty dan Aris Muharam (2008: 30) Gambar 2.14 bagianSbagian bunga

d. Putik

(31)

Sumber: Rositawaty dan Aris Muharam (2008:30) Gambar 2.15 a) Bunga lili, b) Bunga mawar, dan c)

Bunga matahari memilki mahkota dengan warna dan bentuk berbedaSbeda. e. Benang Sari

Benang sari terdapat pada bagian tengah bunga yang berdekatan dengan mahkota bunga. Perhatikan Gambar 2.16. Benang sari berfungsi sebagai alat kelamin jantan. Benang sari terdiri atas tangkai sari dan kepala sari. Pada kepala sari ini dihasilkan serbuk sari. Serbuk sari bersifat ringan dan mudah terbang tertiup angin. Selain itu, serbuk sari dapat menempel pada kaki, kepala, dan tubuh kupu0kupu atau serangga yang hinggap.

(32)

2) JenisSjenis Bunga dan klasifikasinya

Berdasarkan jenisnya, bunga dikelompokkan menjadi dua yaitu bunga lengkap dan bunga tidak lengkap. Apabila bunga memiliki kelopak bunga, mahkota bunga, putik, dan benang sari maka disebut bunga lengkap. Sebaliknya, jika bunga tidak memiliki salah satu bagian tersebut maka merupakan bunga yang tidak lengkap.

Berdasarkan benang sari dan putik, bunga dikelompokkan menjadi dua, yaitu bunga sempurna dan tidak sempurna. Bunga sempurna merupakan bunga yang memiliki benang sari dan putik. Apabila hanya memiliki salah satu di antaranya, maka termasuk bunga tidak sempurna. Fungsi bunga yaitu berperan sebagai tempat berlangsungnya perkembangbiakan. Peristiwa penyerbukan, yaitu jatuhnya serbuk sari ke atas kepala putik merupakan awal terjadinya perkembangbiakan pada tumbuhan.

B4 ($ ! #! % # '

1. Pengertian strategi penemuan

(33)

landasan pemikiran yang mendasari pendekatan belajarSmengajar ini bisa lebih mudah dihafal dan diingat, serta mudah ditransformasikan dalam menghadapi kompleksitas kehidupan yang sangat pelik. Apalagi, bila dihadapkan pada potret buram pendidikan kita yang kian hari mengalami kebimbangan dalam menelisik persoalan utama pendidikan kita. Terlebih lagi, bila kita berhadapan dengan komersialisasi dan kapitalisasi pendidikan yang menerobos sistem pendidikan kita saat ini.

Dengan keterlibatan langsung, para anak didik diharapkan memiliki kesadaran pribadi untuk gigih menjalankan fungsi pendidikan sesuai realitas di lapangan dan mampu diterapkan di tengahStengah lingkungan mereka tinggal, terutama lingkungan sekolah. Kesadaran pribadi tersebut dapat diperoleh melalui pengalaman langsung dalam kegiatan belajarSmengajar, dengan mengacu pada tingkat intensitas pemahaman yang muncul dalam memori otak mereka. Dalam konteks ini, pengalaman langsung dalam penerapan metode pembelajaran menjadi faktor yang cukup dominan dalam rangka memberikan sumbangan pemikiran bagi kelancaran didalam kelas.

Pengembangan strategi penemuan

(34)

lain, /strategi penemuan menekankan pada upaya pendidik untuk memberikan pengalaman belajar tentang efektivitas model pembelajaran, sehingga pembelajaran yang kreatif dan inovatif menjadi modal serta bekal untuk mendapatkan pengalaman secara optimal, sesuai dengan strategy pembelajaran yang diterapkan dan dianggap relevan dalam mendukung dunia kerja.

2. KelebihanSKelebihan /Strategi Penemuan

Keunggulan pembelajaran /strategi

penemuan bagi kalangan anak didik tidak hanya terletak pada keterampilan dalam meneliti dan mencari pemecahan permasalahan. Lebih dari itu, anak didik didorong untuk mampu mengolah dan menggali informasi, serta mendapatkan dataSdata konkret mengenai suatu hal yang berkaitan dengan strategy pembelajaran.

(35)

Berikut beberapa kelebihan belajar mengajar dengan strategi penemuan, yaitu:

a. Dalam penyampaian bahan strategi

penemuan, digunakan kegiatan dan pengalaman langsung. Kegiatan dan pengalaman tersebut akan lebih menarik perhatian anak didik dan memungkinkan pembentukan konsepSkonsep abstrak yang mempunyai makna.

b. strategi penemuan lebih realitis dan

mempunyai makna. Sebab, para anak didik dapat bekerja langsung dengan contohScontoh nyata. Mereka langsung menerapkan berbagai bahan uji coba yang diberikan guru, sehingga mereka dapat bekerja sesuai dengan kemampuan intelektual yang dimiliki.

c. strategi penemuan merupakan suatu model pemecahan masalah. Para anak didik langsung menerapkan prinsip dan langkah awal dalam pemecahan masalah. Melalui strategy ini, mereka mempunyai peluang untuk belajar lebih intens dalam memecahkan masalah, sehingga dapat berguna dalam menghadapi kehidupan di kemudian hari.

(36)

tengah masyarakat. Itulah sebabnya, strategi penemuan perlu diaktualisasikan dalam kehidupan nyata, sehingga memungkinkan anak didik untuk menjawab persoalan kehidupan yang lebih kompleks.

d. Dengan sejumlah transfer secara langsung, maka kegiatan /strategi penemuan akan lebih mudah diserap oleh anak didik dalam memahami kondisi tertentu yang berkenaan dengan aktivitas pembelajaran.

e. strategi penemuan banyak memberikan

kesempatan bagi para anak didik untuk terlibat langsung dalam kegiatan belajar. Kegiatan demikian akan banyak membangkitkan motivasi belajar, karena disesuaikan dengan minat dan kebutuhan mereka sendiri.

3. LangkahSlangkah /strategi penemuan

Mengacu dari pendapat Mohamad Takdir Illahi tentang discovery strategy maka peneliti membuat langkahSlangkah discoyery strategi antara lain:

a. Guru menyampaikan apersepsi

(37)

b. Guru menggali permasalan dari siswa

Untuk dapat memahami pembelajaran

strategi penemuan, guru harus menggali permasalahan atau kesulitan apa saja yang dialami siswa saat pembelajaran berlangsung.

c. Siswa menemukan masalah

Setelah guru menggali permasalahan yang dialami siswa maka guru memberikan suatu permasalah pada materi yang diajarkan yang nantinya siswa dituntut untuk memecahkan permasalahan tersebut.

d. Pembagian kelompok belajar

Siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok yang bertujuan agar dalam kelompok tersebut terjadi diskusi, berbagai macam pendapat, informasi dan pemecahan masalah sehingga akan menghasilkan berbagai pengalaman dan ketrampilan yang bemacamSmacam.

e. Pemecahan masalah yang dilakukan siswa

(38)

f. Guru Memberi Kesempatan Anak Didik untuk Mengumpulkan Data

Kesempatan mereka untuk mengumpulkan data akan semakin mempermudah pemahaman pembelajaran

strategi penemuan, karena secara faktual mereka akan memperoleh pengetahuan baru.

4 ) 0 # ) <

Metode penemuan terbimbing sudah banyak diteliti, namun penulis ingin mengadakan sebuah penelitian lagi menggunakan metode

untuk meningkatkan kerja keras dan prestasi belajar IPA kelas IV sekolah dasar materi bagian tubuh tumbuhan. Berdasarkan penelitian Devi Aprlina Neti dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Sifat, Wujud Dan Kegunaan Benda Melalui Metode Penemuan Terbimbing Siswa Selas IV SD Negeri 1 BROBOT Tahun Pelajaran 2010/2012”, dapat disimpulkan bahwa :

1. Metode Penemuan Terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar IPA Materi Sifat, Wujud Dan Kegunaan Benda Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Brobot pada ranah kognitif. Hasil belajar ranah kognitif mengalami peningkatan dari presentase siklus I menghasilkan rataSrata 73,5 dengan ketuntasan belajar 72,5%, sedangkan pada siklus II menghasilkan rataS rata 78,95 dengan ketuntasan belajar 87,55%.

(39)

Brobot pada ranah afektif. Hasil belajar ranah afektif mengalami peningkatan dari presentase siklus I menghasilkan ketuntasan belajar 87,5%, sedangkan pada siklus II menghasilkan rataSrata 86,30%.

3. Metode Penemuan Terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar IPA Materi Sifat, Wujud Dan Kegunaan Benda Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Brobot pada ranah psikomotorik. Hasil belajar ranah psikomotorik mengalami peningkatan dari presentase siklus I menghasilkan ketuntasan belajar 72,13%, sedangkan pada siklus II menghasilkan rataSrata 87,06%.

?4 % # %' %

(40)

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian

4 '( ! ! $

Berdasarkan kajian teori dan hasil penelitian yang relevan dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagi berikut :

Metode /strategi penemuan dapat meningkatkan kerja keras dan Prestasi Belajar IPA pada pokok bahasan bagian tubuh tumbuhan siswa kelas IV SD Negeri 08 Bantarbolang, Kabupaten Pemalang

KONDISI

AWAL

Kerja keras dan prestasi

belajar siswa rendah

Referensi

Dokumen terkait

Kementerian Perindustrian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kelas jabatan ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perindustrian setelah

Dengan demikian, tokoh merupakan unsur yang penting dalam karya sastra (novel), karena suatu peristiwa terjadi karena reaksi para tokoh, tanpa tokoh tidak mungkin

Bila dibandingkan berdasarkan time frame, maka pada pasangan mata uang GBPUSD time frame D1 yang paling banyak mencatatkan keuntungan, hanya pada tahun 2007

Pendidikan di dalam suatu organisasi adalah suatu proses pengembangan kemampuan ke arah yang diinginkan oleh organisasi yang bersangkutan (Notoadmodjo, 1992). Bidan

Akhmad

Melodi memiliki beberapa pandangan terhadap aborsi yaitu sebagai berikut: (i) aborsi dipandang Melodi bukanlah jalan satu-satunya untuk memecahkan masalah karena aborsi hanya

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul :

Komunitas merupakan kelompok sosial yang merupakan kesatuan dari beberapa individu yang memiliki kesamaan atau hobby yang digemari dan tentunya memiliki tujuan yang