• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. dan kekuatan. Penelitian yang dilakukan oleh Badan Tim Nasional PSSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. dan kekuatan. Penelitian yang dilakukan oleh Badan Tim Nasional PSSI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Olahraga sepak bola merupakan olahraga yang memerlukan ketahanan dan kekuatan. Penelitian yang dilakukan oleh Badan Tim Nasional PSSI didapatkan hasil bahwa atlet sepak bola profesional Indonesia sering mengalami penurunan stamina. Kehilangan 3 kg berat badan selama 90 menit pertandingan dapat terjadi karena kehilangan cairan dari keringat. Atlet hanya mengonsumsi 500 ml air putih untuk menggantikan cairan yang hilang ketika istirahat 15 menit antarbabak. Hal ini memicu kehilangan konsentrasi pemain ketika bertanding. Kebutuhan cairan atlet disarankan sebanyak 1000 mL dengan pembagian 500 mL larutan elektrolit dan 500 mL air putih. Pemberian cairan dan elektrolit ini dapat meningkatkan performa atlet selama pertandingan (Toruan, 2010).

Air sangat berguna sebagai asupan utama untuk meningkatkan status rehidrasi dan mempertahankan stamina tubuh. Kebutuhan cairan dapat dipenuhi dari berbagai jenis minuman. Namun, karakter dan komposisi sebuah minuman akan mempengaruhi kemampuannya untuk meningkatkan status rehidrasi maupun memberikan energi pada tubuh. Berdasarkan referensi United States Departement of Agriculture (USDA), air kelapa merupakan salah satu minuman yang mengandung karbohidrat dan elektrolit alami. Dalam 245 ml, air kelapa memiliki kandungan gula total (9,6 g), kalsium (17 mg), kalium (404 mg), dan natrium (64 mg).

Dalam web resmi produk olahan kelapa dengan merk Hydrococo, air kelapa dalam 250 ml ini memiliki kandungan sebagai berikut: karbohidrat 17

(2)

2 gram; natrium 95 mg; dan kalium 245 mg. Air kelapa ini bermanfaat untuk meningkatkan status rehidrasi dan menggantikan ion tubuh ketika berkeringat (myhydrococo.com).

Dalam presentasi 7th IOC Olympic World Congresson Sport Sciences oleh Martins & Chomist (2003), disebutkan bahwa air kelapa memberikan hasil yang signifikan untuk meningkatkan nilai VO2 max olahragawan. Penelitian lainnya

menyatakan bahwa air kelapa muda memiliki manfaat untuk rehidrasi karena komposisinya yang serupa dengan traditional sport drinks dan plasma manusia (Boldrin, 2010). Selain itu, Alfiyana (2012) juga membuktikan bahwa air kelapa murni dapat meningkatkan nilai VO2 max atlet. Banyak penelitian telah

memaparkan kemanfaatan air kelapa untuk minuman olahraga. Sehingga minuman ini dapat menjadi pembanding efektivitas minuman lainnya terhadap

VO2 max dan stamina atlet.

Produk pertanian lokal lainnya, yakni siwalan, ialah salah satu Jenis palmae yang memiliki sifat hampir sama dengan kelapa. Dalam E.R.Jansz et al. (2002), air siwalan (Borassus flabellifer L) atau Palmyrah Fluid Plup (PFP) di India, pada studi kedua (dalam 100 ml) memiliki kandungan Protein 2,8 g; Lemak 1,0 g; dan total karbohidrat 18,5 g; Gula total 14-16 g; serat kasar 1,5 g; dan abu 4,3 g.

Di Kota Tuban, Jawa Timur, air siwalan dipercaya sebagai salah satu minuman obat yang dapat membantu mengikis batuan kalsium yang terdapat di saluran kencing. Air siwalan ini kemudian dikembangkan menjadi salah satu produk pertanian siwalan komersial yang ditambah dengan air, gula pasir dan natrium karbonat sehingga dapat disimpan dalam waktu yang relatif lebih lama. Karakternya pun tidak bersoda, berbeda dengan nira siwalan alami. Produk

(3)

3 siwalan ini belum pernah diteliti dan dipublikasikan dalam penelitian bersubtema performa olahraga.

Air kelapa maupun air siwalan merupakan minuman yang mengandung karbohidrat dan elektrolit. Rusip (2006) menyatakan bahwa minuman elektrolit berkarbohidrat dapat meningkatkan performa olahragawan. Parameter penilaian performa seseorang dapat dilihat dari daya tahan kardiorespiratorinya yang secara umum diukur melalui penilaian VO2 max. Untuk membandingkan

pengaruh dari kedua minuman elektrolit berkarbohidrat tersebut terhadap performa olahragawan, maka disusunlah penelitian ini dengan judul “Perbandingan Pengaruh Pemberian Produk Olahan Air Kelapa dan Air Siwalan terhadap Nilai VO2 Max”.

B. Perumusan Masalah

Apakah ada perbedaan pengaruh pemberian produk olahan air kelapa dan air siwalan terhadap nilai VO2 Max?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pengaruh pemberian produk olahan air kelapa dan produk olahan air siwalan terhadap nilai VO2 Max.

2. Tujuan Khusus

a) Mengetahui rata-rata nilai VO2 max setelah pemberian produk

(4)

4 b) Mengetahui rata-rata nilai VO2 max setelah pemberian produk

olahan air siwalan.

c) Membandingkan rata-rata nilai VO2 max pada intervensi produk olahan air kelapa dan produk olahan air siwalan

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Olahragawan dan pelatih

Mendapatkan pengetahuan mengenai manfaat minuman alami yang dapat digunakan dalam pemenuhan gizi olahragawan sebelum berolahraga sehingga dapat meningkatkan nilai VO2 max dan prestasi

olahraga.

2. Bagi Institusi

Dapat memperbanyak pengetahuan melalui penelitian-penelitian baru yang berhubungan dengan gizi olahraga.

3. Bagi Peneliti dan Penulis

a) Mendapatkan pengetahuan mengenai manfaat pangan lokal yang dapat digunakan dalam pemenuhan gizi olahraga sehingga dapat sekaligus melestarikan keanekaragaman hayati.

b) Mendapat informasi mengenai asupan gizi yang dapat

mempengaruhi nilai VO2 max.

c) Menambah wawasan dan pengalaman mengenai penelitian dan upaya penerapan ilmu gizi kesehatan dalam bidang keolahragaan.

(5)

5 E. Keaslian Penelitian

Penelitian ini melihat perbandingan pengaruh pemberian produk olahan air kelapa dan air siwalan yang diberikan sebelum pengukuran VO2 max yang

merupakan indikator daya tahan kardiorespiratori. Adapun penelitian yang terkait dengan penelitian ini :

1. Byars et al.(2006) dalam The Effectiveness of a Pre-Exercise Performance Drink (PRX) on Indices of Maximal Cardiorespiratory Fitness. Penelitian ini menguji efektivitas pre-exercise drink (EM-PACT) terhadap kebugaran kardiorespiratori maksimal. Komposisi PRX ini meliputi fruktosa komplek, MCT, Lesitin, dan mineral lainnya. Subyek sebanyak dua puluh empat pria (n=12) dan wanita (n=12) usia 18-24 tahun (20.25 ± 1.42). Tes yang digunakan adalah VO2 max treadmill. Subyek dipilih secara acak dengan desain crossover, dan diintervensi dengan placebo placebo (air) atau PRX pada 20 menit sebelum aktivitas fisik. VO2 max dan waktu lelah selama latihan

dievaluasi. Dengan analisis paired t-tests, hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat perbedaan nilai VO2 max dan waktu percobaan yang signifikan antara PRX yang dibandingkan dengan placebo (p<0,05). Persamaan: penelitian ini sama – sama melihat efektivitas minuman berformula tertentu terhadap kebugaran kardiorespiratori.

Perbedaan: minuman yang digunakan memiliki jenis yang berbeda dengan komposisi yang berbeda dan merupakan formula buatan. selain itu, sampel adalah pria dan wanita non atlet yang diuji VO2 max

(6)

6 2. Rusip (2006) dalam Pengaruh Pemberian Minuman Berkarbohidrat Berelektrolit Dapat Memperlambat Kelelahan Selama Berolahraga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian minuman karbohidrat berelektrolit yang dapat memperlambat terjadi kelelahan. Dalam penelitian dilibatkan 10 responden laki-laki usia 18-30 tahun yang mengayuh sepeda ergometer dengan beban VO2 max

rerata 63,5±3,3% pada kecepatan 60 rpm sampai terjadi kelelahan.

Setiap naracoba diberi minuman karbohidrat berelektrolit

berkonsentrasi 12%, 6%, dan placebo (non karbohidrat) yang diintervensi secara acak dengan volume 3 ml/kg/bb setiap 20 menit. Selanjutnya sampel darah diambil sebelum dan semasa latihan setiap 20 menit sampai lelah digunakan untuk pemeriksaan plasma laktat. Dari hasil penelitian ini didapati suatu perbedaan yang signifikan (P<0,001), di mana waktu latihan lebih panjang bagi naracoba yang diberi minuman karbohidrat berelektrolit (84,7±6,9 menit) dibandingkan dengan naracoba diberi minuman placebo (non karbohidrat) waktunya adalah 66,2±2,2 menit. Pada pemeriksaan laktat bila dibandingkan sebelum dan semasa latihan menunjukkan peningkatan kadarnya sangat signifikan. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa naracoba yang diberi minuman karbohidrat berelektrolit selama menjalankan latihan dengan mengayuh sepeda terjadi perlambatan proses kelelahan sehingga dapat meningkatkan penampilan fisik yang prima.

Persamaan: penggunaan sepeda ergometer dalam penelitian dan variabel kontrol minuman berkarbohidrat elektrolit.

(7)

7 Perbedaan: memiliki protocol yang berbeda dimana subyek diberikan minuman karbohidrat elektrolit sebanyak 3 ml/kg berat badan per 20 menit dan dilakukan pemeriksaan laktat serta sampel darah.

3. Immawati (2011) dalam Pengaruh Pemberian Sport Drink Terhadap Performa Dan Tes Keterampilan Pada Atlet Sepak Bola Usia 15 – 18 Tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian

sport drink terhadap hasil Harvard step test, sprint test, tes menggiring bola, dan tes melompat pada atlet sepak bola usia 15-18 tahun. Metode yang dipakai ialah Studi eksperimental dengan pendekatan

randomized pretest – post test control group design pada 20 atlet sepak bola usia 15-18 tahun di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Jawa Tengah pada bulan Mei 2011. Kelompok perlakuan mengonsumsi 250 mL sport drink dan kelompok kontrol mengonsumsi 250 mL air putih setiap 15-20 menit. Setelah pertandingan, semua pemain menyelesaikan tes sprint, dribel, lompatan dan Harvard step test. Hasilnya, konsumsi sport drink berpengaruh terhadap performa dan tes keterampilan sepak bola pada atlet usia 15-18 tahun.

Persamaan: melakukan penelitian dengan variabel bebas “performa” dan sampel anggota komunitas sepak bola. Pemberian minuman sebagai variabel kontrol diberikan dalam jumlah sama yakni 250 ml. Perbedaan: usia subyek sepak bola sebagai sampel memiliki range yang berbeda. Selain itu, indikator yang digunakan untuk melihat nilai performa atlet adalah Harvard step test. Variabel kontrol tidak sama karena jenis minuman yang diteliti adalah sport drink.

(8)

8 4. Alfiyana, L. (2012) dalam Pengaruh Pemberian Air Kelapa terhadap Kebugaran Atlet Sepak Bola. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karbohidrat pada air kelapa terhadap kebugaran atlet sepak bola. Metode yang dipakai ialah Studi eksperimental dengan pendekatan randomized pretest – post test design dengan 1 kelompok kontrol pada 18 atlet sepak bola usia 14-18 tahun di Persatuan Sepak Bola Kudus pada bulan Agustus 2012. Kelompok kontrol mengonsumsi air kelapa murni, sedangkan kelompok perlakuan mengonsumsi air kelapa dengan penambahan 3 gram gula setiap 100 ml. air kelapa yang diberikan sesuai dengan kebutuhan cairan atlet selama latihan. Setelah 90 menit latihan, atlet melaksanakan tes kebugaran menggunakan cooper test selama 1 menit. Hasilnya, konsumsi air kelapa murni memberikan perubahan nilai VO2 max pada kelompok

kontrol, sedangkan penambahan gula pada air kelapa tidak memberikan perubahan nilai VO2 max pada kelompok perlakuan.

Persamaan: sampel menggunakan olahragawan sepak bola yang diberikan variabel kontrol berupa air kelapa.

Perbedaan: sampel yang digunakan merupakan atlet remaja berusia 14-18 tahun. Variabel kontrol hanya berupa air kelapa yang dimodifikasi berdasarkan kandungan gula tambahan. Selain itu, protokol penelitian tidak sama. Subyek penelitian ini dikontrol selama 7 hari. Hari pertama-kedua adalah pengambilan data awal berupa antropometri, recall asupan, dan VO2 max awal. Hari ke-3-7, subyek

diberikan latihan fisik yang sama, namun diintervensi minuman yang berbeda berdasarkan pembagian kelompok.

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 5-85 di atas menunjukkan bahwa antrian kendaraan di dermaga LCM 3 dengan pola operasi skenario 2 dan pada saat rata-rata kedatangan kendaraan normal maupun adanya

Metode ini memanfaatkan arus listrik bervoltase kecil yang dihubungkan ke benda yang akan dites, dengan memindahkan secara elektrolisis sejumlah kecil sampel ke kertas

telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom.) pada

Jika semua sample dengan ukuran tertentu diambil dari suatu populasi, maka distribusi sampling dari sample mean akan mendekati distribusi normal. Aproksimasi ini akan menjadi lebih

Hal ini dapat dilihat dari masyarakat yang merasakan jasa layanan diberikan oleh tenaga kesehatan dengan cepat, Maka dari dimensi Responsiveness sudah dapat

Berkaitan dengan tingkat literasi masyarakat, pada tahun 2019 Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Denpasar telah menyelenggarakan

Tokoh dan juga perwatakan memiliki peranan penting dalam sebuah karya sastra sebab watak atau karakter tokoh menghasilkan pergeseran, perbedaan kepentingan dan

Risiko bahwa prosedur yang dilaksanakan auditor untuk menekan risiko audit ke tingkat rendah yang dapat diterima, tidak akan mendeteksi salah saji yang bisa material, secara