• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

 Mengawali tahun 2015 harga barang-barang/jasa kebutuhan pokok masyarakat di Banten secara umum mengalami penurunan. Hal ini terlihat dari turunnya angka Indeks Harga Konsumen (IHK) yang sebesar 124,05 pada bulan Desember 2014 menjadi 123,62 pada bulan Januari 2015 atau terjadi perubahan indeks (deflasi) sebesar -0,34 persen.

 Deflasi terjadi karena turunnya Indeks pada kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -4.83 persen. Sementara itu pada kelompok pengeluaran lainnya terjadi kenaikan indeks, secara berturut turut: kelompok bahan makanan naik 0,71 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,48 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik 0,73 persen; kelompok sandang naik 0,62 persen; kelompok kesehatan naik 0,17 persen; serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 1,08 persen.

 Komoditi yang dominan menyumbang deflasi pada bulan ini adalah Bensin, Angkutan Udara dan Cabe Merah.

 Laju inflasi tahun kalender (2015) pada awal tahun akan bernilai sama dengan inflasi Januari 2015. Sedangkan Inflasi “Year on Year” (IHK Januari 2015 terhadap Januari 2014) tercatat sebesar 8,48 persen.

No. 05/02/36/Th.IX, 2 Februari 2015

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

JANUARI 2015 BANTEN DEFLASI -0,34 PERSEN

Berdasarkan pemantauan Badan Pusat Statistik terhadap 417 jenis barang dan jasa serta hasil Survei Biaya Hidup (SBH) tahun 2012 di Kota Serang, Tangerang dan Cilegon baik secara mingguan, dua mingguan maupun bulanan, diketahui pada bulan Januari 2015 ini sebanyak 252 komoditas mengalami perubahan harga. Sebanyak 187 komoditas mengalami kenaikan harga dan sisanya sebanyak 65 komoditas mengalami penurunan harga.

Hal tersebut di atas menyebabkan deflasi pada Januari 2014 sebesar -0,34 persen dengan penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 124,05 pada bulan Desember 2014 menjadi 123,62 pada bulan Januari 2015. Tingkat inflasi “Year on Year” tercatat sebesar 8,48 persen. Kelompok yang memberikan andil/sumbangan terhadap deflasi Banten adalah kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan yaitu sebesar -0,8829 persen. Kelompok pengeluaran lainnya tercatat memberikan sumbangan inflasi yaitu berturut turut kelompok bahan makanan 0,1574 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,0974 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,1600 persen; kelompok sandang 0,0312 persen, kelompok kesehatan 0,0074 persen; kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga 0,0900 persen.

(2)

Beberapa komoditi yang mengalami penurunan harga yang cukup tinggi selama bulan Januari 2015 antara lain buncis, kacang panjang, angkutan udara, bensin, sepeda anak, ketimun, flash disk, peda, solar dan cabe merah. Sementara komoditi yang mengalami kenaikan harga antara bioskop, wortel, bayam, telur ayam ras, rekreasi, batu bateray, semangka, bawang putih, jengkol, daun bawang dan sawi hijau.

Kelompok Pengeluaran IHK Januari 2014 IHK Desember 2014 IHK Januari 2014 Inflasi Januari 2015 *) Laju Inflasi Tahun 2015 *) Inflasi “Year on Year” **) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U M U M 113,95 124,05 123,62 -0,34 -0,34 8,48 1. Bahan Makanan 120,67 132,13 133,07 0,71 0,71 10,27 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 114,90 128,30 128,91 0,48 0,48 12,19 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 108,92 117,17 118,03 0,73 0,73 8,37 4. Sandang 103,74 108,18 108,85 0,62 0,62 4,93 5. Kesehatan 108,33 113,12 113,31 0,17 0,17 4,60 6. Pendidikan, rekreasi dan olahraga 113,47 117,87 119,15 1,08 1,08 5,01 7. Transpor, komunikasi & Jasa Keuangan 117,74 131,69 125,33 -4,83 -4,83 6,45

Ket : *) Persentase perubahan IHK Bulan Januari 2015 terhadap IHK Bulan Desember 2014 **) Persentase perubahan IHK Bulan Januari 2015 terhadap IHK Bulan Januari 2014

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi (%)

(1) (2)

UMUM -0,3395

1. Bahan Makanan 0,1574

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0,0974 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 0,1600

4. Sandang 0,0312

5. Kesehatan 0,0074

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 0,0900 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan -0,8829

(3)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

Kelompok

Bahan Makanan

IHK Naik 0,71 persen

Andil Inflasi 0,1574 persen

Indeks kelompok bahan makanan pada bulan Januari 2015 tercatat sebesar 133,07 dimana pada bulan lalu tercatat sebesar 132,13 atau terjadi kenaikan indeks sebesar 0,71 persen.

Enam dari sebelas sub kelompok yang ada mengalami kenaikan indeks. Kenaikan indeks yang cukup tinggi terjadi pada sub kelompok telur, susu dan hasilnya sebesar 4,13 persen disusul sub kelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 2,01 persen, sub kelompok padi & umbi-umbian sebesar 1,66 persen, sub kelompok ikan diawetkan sebesar 0,65 persen, disusul kemudian sub kelompok kacang-kacangan sebesar 0,28 serta sub kelompok buah-buahan sebesar 0,05 persen. Sedang subkelompok yang mengalami penurunan indeks adalah pada sub kelompok lemak & minyak sebesar -1,81 disusul sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar -1,71 kemudian sub kelompok sayur-sayuran sebesar -0,66, sub

kelompok ikan segar sebesar -0,60 dan sub bahan kelompok lainnya mengalami penurunan sebesar -0,09 persen.

Dari 107 komoditi yang ada pada kelompok ini, 104 komoditi di antaranya mengalami koreksi harga. Koreksi harga positif atau kenaikan harga terjadi pada 66 komoditi. Komoditi yang dominan memberikan andil inflasi yang cukup besar antara lain telur ayam ras sebesar 0,1064 persen, beras sebesar 0,0804, daging ayam ras sebesar 0,0470 persen, bayam sebesar 0,0347 persen, wortel sebesar 0,0169 persen, tauge/kecambah sebesar 0,0131, bawang putih sebesar 0,0120, jengkol sebesar 0,0113, tongkol sebesar 0,0061 dan bawang merah sebesar 0,0059. Sedangkan komoditi yang memberikan andil deflasi antara lain: cabe merah sebesar -0,0636 persen, kacang panjang sebesar -0,0528 persen, minyak goreng sebesar -0,0240 persen, ketimun sebesar -0,0171 persen dan buncis sebesar-0,0146 persen.

Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

IHK Naik 0,48 persen

Andil Inflasi 0,0974 persen

Indeks Harga Konsumen (IHK) kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada bulan ini mengalami kenaikan dari 128,30 pada bulan lalu menjadi 128,91 pada bulan Januari 2015 dengan perubahan sebesar 0,48 persen.

Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Inflasi Laju Bahan Makanan 133,07 0,71 10,27

Padi2an & umbi2an 108,85 1,66 5,38 Daging & Hasilnya 134,70 2,01 19,25 Ikan Segar 130,97 -0,60 4,17 Ikan Diawetkan 128,73 0,65 7,30 Telur, Susu & Hasilnya 143,50 4,13 14,71 Sayur-sayuran 140,88 -0,66 15,55 Kacang-kacangan 119,09 0,28 4,25 Buah-buahan 133,87 0,05 6,42 Bumbu-bumbuan 217,41 -1,71 14,94 Lemak & Minyak 113,92 -1,81 7,32 Bhn Mkn Lainnya 134,67 -0,09 8,18

Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Laju Inflasi Makanan Jadi, Minuman,

Rokok & Tembakau 128,91 0,48 12,19 Makanan Jadi 130,90 0,18 11,75 Minuman Yg Tdk Beralkohol 121,44 0,41 10,87 Tembakau & Minuman beralkohol 129,48 1,21 14,11

(4)

Andil inflasi yang diberikan tercatat sebesar 0,0974 persen.

Semua sub kelompok yang ada pada kelompok ini mengalami kenaikan indeks yakni sub kelompok makanan jadi naik sebesar 0,18 persen; sub kelompok minuman yang tidak beralkohol naik 0,41 persen dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol naik sebesar 1,21 persen.

Komoditi yang dominan memberikan andil inflasi adalah pada komoditi rokok kretek filter sebesar 0,0418 persen; rokok putih sebesar 0,0165 persen, nasi dengan lauk sebesar 0,0137 persen dan air kemasan sebesar 0,0089 persen. Sementara komoditi yang memberikan andil deflasi terbesar adalah makanan ringan/snack dengan andil -0,0025 persen.

Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

IHK Naik 0,73 persen

Andil Inflasi 0,1600 persen

Indeks Harga Konsumen (IHK) kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar mengalami kenaikan dari 117,17 pada bulan lalu menjadi 118,03 pada bulan Januari 2015 dengan perubahan indeks sebesar 0,73 persen.

Empat sub kelompok yang ada pada kelompok ini mengalami kenaikan yaitu berturut turut sub kelompok biaya tempat tinggal naik

0,54 persen, sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air naik 1,55 persen, sub kelompok perlengkapan rumahtangga 0,27 persen serta sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga 0,04 persen.

Secara keseluruhan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan andil inflasi sebesar 0,1600 persen, dimana kontribusi terbesar disumbangkan oleh kenaikan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,0726 persen, sewa rumah dengan andil 0,0637 persen dan tarip listrik dengan andil sebesar 0,0189 persen,. Sementara komoditi yang memberi andil deflasi di antaranya adalah semen sebesar -0,0015 persen, sabun cream detergen sebesar -0,0015 persen dan batu bata/batu tela sebesar - 0,0008 persen.

Kelompok Sandang

IHK Naik dari 0,62 persen

Andil Inflasi 0,0312 persen

Indeks Harga Konsumen (IHK) kelompok Sandang naik dari 108,18 pada bulan lalu menjadi 108,85 pada bulan Januari 2015 atau terjadi kenaikan indeks sebesar 0,62 persen.

Semua sub kelompok yang ada pada kelompok ini mengalami kenaikan indeks, yaitu berturut turut: sub kelompok sandang laki-laki

naik 0,70 persen sub kelompok sandang wanita sebesar 0,08 persen, sub kelompok sandang anak-anak 0,17 persen, dan pada sub kelompok barang pribadi & sandang lainnya sebesar 1,69 persen.

Secara keseluruhan sub kelompok ini memberikan andil inflasi sebesar 0,0312 persen, dimana kontribusi terbesar disumbangkan oleh emas perhiasan dengan andil sebesar 0,0161 persen, sepatu dengan

Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Inflasi Laju Perumahan, Air, Listrik, Gas

& Bahan Bakar 118,03 0,73 8,37 Biaya Tempat Tinggal 108,95 0,54 3,40 Bhn Bakar, Penerangan & Air 142,52 1,55 22,57 Perlengkapan Rumahtangga 121,99 0,27 6,50 Penyelenggaraan RT 113,29 0,04 4,01

021

Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Laju Inflasi

Sandang 108,85 0,62 4,93

Sandang Laki-laki 114,86 0,70 5,69 Sandang Wanita 107,95 0,08 4,47 Sandang Anak-anak 110,17 0,17 4,71 Brg Pribadi & Sandang lainnya 101,05 1,69 4,72

(5)

andil 0,0080 persen, kerudung/jilbab dengan andil 0,0022 persen, baju kaos/T-Shirt sebesar 0,0008 persen dan kaos oblong sebesar 0,0008 persen. Sementara itu komoditi yang memberi andil deflasi di antaranya adalah daster sebesar -0,0005 persen, BH katun sebesar -0,0004 persen dan pampers sebesar -0,0003 persen.

Kelompok Kesehatan

IHK Naik 0,17 persen

Andil Inflasi 0,0074 persen

Indeks harga kelompok kesehatan pada bulan ini mengalami kenaikan dari 113,12 pada bulan lalu menjadi 113,31 pada bulan ini atau naik 0,17 persen.

Tiga dari empat sub kelompok yang ada pada kelompok ini mengalami kenaikan indeks yaitu berturut turut: sub kelompok jasa kesehatan naik 0,10 persen, obat-obatan naik 0,25 persen dan sub kelompok perawatan jasmani dan

kosmetik naik sebesar 0,24 persen. Sementara sub kelompok jasa perawatan jasmani tidak mengalami koreksi.

Dari 38 komoditi yang ada pada kelompok ini, 21 komoditi di antaranya mengalami koreksi harga. Komoditi yang dominan memberikan andil inflasi di antaranya adalah biaya check up sebesar 0,0014 persen, obat dengan resep sebesar 0,0012 persen, pasta gigi sebesar 0,0009 persen dan sabun mandi sebesar 0,0008 persen. Sementara itu tidak ada komoditi yang memberikan andil deflasi.

Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

IHK Naik 1,08 persen

Andil Inflasi 0,0900 persen

Besaran angka indeks Harga Konsumen (IHK) kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada bulan ini naik dari 117,87 menjadi 119,15 dengan perubahan indeks sebesar 1,08 persen.

Semua sub kelompok yang ada pada kelompok ini mengalami kenaikan indeks yaitu berturut turut, sub kelompok jasa pendidikan naik sebesar 0,07 persen, sub kelompok

kursus/pelatihan naik sebesar 2,81 persen, sub kelompok perlengkapan/ peralatan pendidikan naik sebesar 0,25 persen, sub kelompok rekreasi naik sebesar 5,13 persen dan sub kelompok olahraga naik sebesar 0,75 persen.

Secara keseluruhan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada bulan ini memberikan andil sebesar 0,0900 persen. Komoditi yang memberi andil inflasi pada bulan ini adalah rekreasi sebesar 0,0643 persen, bimbingan belajar sebesar 0,0123 persen dan bioskop sebesar 0,0058 persen.. Sementara komoditi yang memberikan andil deflasi adalah sepeda anak sebesar -0,0060 persen, flash disk sebesar -0,0015 persen dan slaptop/notebook sebesar -0,0001 persen.

Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Inflasi Laju

Kesehatan 113,31 0,17 4,60

Jasa Kesehatan 111,52 0,10 2,27 Obat-obatan 113,17 0,25 8,40 Jasa Perawatan Jasmani 111,61 0,00 2,50 Perawatan Jasmani &

Kosmetik 115,47 0,24 6,62

110.29 0.14 1.88

Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Inflasi Laju Pendidikan, Rekreasi & OR 119,15 1,08 5,01

Jasa Pendidikan 117,92 0,07 2,70 Kursus2/Pelatihan 131,99 2,81 8,57 Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 130,03 0,25 12,63 Rekreasi 113,30 5,13 7,83 Olahraga 115,33 0,75 2,81

(6)

Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

IHK Turun -4,83 persen

Andil Inflasi -0,8829 persen

Indeks Harga Konsumen pada kelompok ini tercatat mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu sebesar -4,83 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Kelompok ini adalah penyumbang deflasi terbesar pada bulan Januari 2015 dengan andil sebesar -0,8829 persen. Dua dari empat sub kelompok yang ada mengalami kenaikan indeks yaitu sub kelompok sarana dan penunjang transpor sebesar 0,35 persen dan jasa keuagan sebesar 0,26 persen. Sedangkan dua sub kelompok lainnya mengalami penurunan indeks, yaitu transpor sebesar -6,68 persen serta komunikasi dan pengiriman sebesar -0,04 persen.

Komoditi yang memberikan andil deflasi terbesar yaitu bensin sebesar -0,7959 persen, angkutan udara dengan -0,1180 persen dan solar dengan andil sebesar -0,0045 persen. Sementara itu, andil inflasi pada kelompok ini adalah pada komoditi mobil dengan andil sebesar 0,0152 persen, sepeda motor dengan andil 0,0150 persen, ban luar motor sebesar 0,0026 persen, bahan pelumas/oli sebesar 0,0022 persen dan biaya pengiriman barang sbesar 0,0014 persen.

Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Inflasi Laju Transpor, Komunikasi &

Jasa Keuangan 125,33 -4,83 6,45 Transpor 136,57 -6,68 8,83 Komunikasi & Pengiriman 99,14 -0,04 -0,53 Sarana & Penunjang Transpor 118,00 0,35 2,19 Jasa Keuangan 116,13 0,26 14,88

(7)

PERKEMBANGAN INFLASI KOTA SERANG, TANGERANG DAN CILEGON

BULAN JANUARI 2015

Pada bulan Januari 2015 perkembangan harga barang dan jasa di 3 (tiga) kota IHK di Banten adalah sebagai berikut : Kota Serang -0,24 persen, Kota Tangerang -0,46 persen dan Kota Cilegon 0,18 persen. Laju inflasi Year on Year nya adalah Kota Serang 9,64 persen; Kota Tangerang 8,21 persen dan Kota Cilegon 8,68 persen.

Kelompok Pengeluaran

Serang Tangerang Cilegon

IHK Januari 2015 Inflasi Januari 2015 *) Inflasi Tahun Kalender **) IHK Januari 2015 Inflasi Januari 2015 *) Inflasi Tahun Kalender **) IHK Januari 2015 Inflasi Januari 2015 *) Inflasi Tahun Kalender **) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) U M U M 122,78 -0,24 -0,24 124,25 -0,46 -0,46 121,14 0,18 0,18 1. Bahan Makanan 133,66 0,78 0,78 133,78 0,63 0,63 128,50 1,06 1,06 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok &

Tembakau 131,05 0,86 0,86 130,24 0,26 0,26 119,17 1,28 1,28 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan

Bakar 114,53 0,34 0,34 118,14 0,69 0,69 121,46 1,40 1,40 4. Sandang 105,47 1,17 1,17 110,12 0,54 0,54 105,76 0,45 0,45 5. Kesehatan 110,25 0,24 0,24 114,74 0,00 0,00 109,00 1,10 1,10 6. Pendidikan, rekreasi dan olahraga 113,92 0,43 0,43 118,96 1,04 1,04 126,14 2,02 2,02 7. Transpor, komunikasi & Jasa

Keuangan 125,89 -4,54 -4,54 126,30 -4,95 -4,95 119,37 -4,44 -4,44

Ket : *) Persentase perubahan IHK Bulan Januari 2015 terhadap IHK bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK Bulan Januari 2015 terhadap IHK Bulan Januari 2014

Kelompok Pengeluaran Cilegon Serang Tangerang

(1) (2) (3) (4)

UMUM 0,1761 -0,2394 -0,4553

1. Bahan Makanan 0,2721 0,1700 0,1328 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0,2612 0,1933 0,0476 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 0,2612 0,0685 0,1606 4. Sandang 0,0239 0,0728 0,0239 5. Kesehatan 0,0424 0,0115 0,0002 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 0,1501 0,0319 0,0912 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan -0,8348 -0,7874 -0,9116

(8)

Umum Bahan Makanan

Makanan

Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor Serang 122.78 133.66 131.05 114.53 105.47 110.25 113.92 125.89 Tangerang 124.25 133.78 130.24 118.14 110.12 114.74 118.96 126.30 Cilegon 121.14 128.50 119.17 121.46 105.76 109.00 126.14 119.37 Banten 123.62 133.07 128.91 118.03 108.85 113.31 119.15 125.33 100.00 110.00 120.00 130.00

(9)

Ket : *) Persentase perubahan IHK Bulan Januari 2015 terhadap IHK Bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK Bulan Januari 2015 terhadap IHK Bulan Januari 2014

Pada bulan Januari 2015, hanya 5 dari 26 kota IHK yang ada di Pulau Jawa mengalami inflasi. Selebihnya terjadi deflasi di kota-kota tersebut. Deflasi tertinggi terjadi di Bogor yaitu sebesar -1,22 persen, disusul kemudian oleh Depok sebesar 0,71 persen, Semarang sebesar 0,48 persen dan Tangerang sebesar -0,46 persen. Sementara lima kota yang terjadi inflasi di antaranya Surabaya sebesar 0,41 persen; Cilegon sebesar 0,18 persen, Yogyakarta sebesar 0,13 persen, Banyuwangi sebesar 0,08 persen dan Malang sebesar 0,04 persen.

Laju inflasi year on year, tertinggi tercatat di Kota Serang yaitu sebesar 9,64 persen. Kota berikutnya yang menempati urutan tertinggi berturut-turut adalah Cilegon 8,68 persen; Tangerang 8,21 persen; dan DKI Jakarta sebesar 7,38 persen. Sedangkan laju inflasi tahun 2015 terendah terjadi di kota Bogor sebesar 4,76 persen. Berturut-turut berikutnya adalah Probolinggo sebesar 5,57 persen; Yogyakarta sebesar 5,62 persen; Depok dan Kediri masing-masing sebesar 5,92 persen .

Kota Januari IHK 2014 IHK Desember 2014 IHK Januari 2015 Inflasi Januari 2015 *) Laju Inflasi Tahun Kalender 2015 *) Inflasi Year on Year **) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Jakarta 110,75 119,41 118,92 -0,41 -0,41 7,38 2. Bogor 111,73 118,49 117,05 -1,22 -1,22 4,76 3. Sukabumi 111,29 119,34 118,85 -0,41 -0,41 6,79 4. Bandung 109,87 117,11 117,05 -0,05 -0,05 6,53 5. Cirebon 110,11 117,11 116,96 -0,13 -0,13 6,22 6. Bekasi 110,36 117,49 117,29 -0,17 -0,17 6,28 7. Depok 111,53 118,97 118,13 -0,71 -0,71 5,92 8. Tasikmalaya 109,20 116,97 116,62 -0,30 -0,30 6,79 9. Cilacap 112,90 121,18 120,87 -0,26 -0,26 7,06 10. Purwokerto 110,49 117,36 117,21 -0,13 -0,13 6,08 11. Kudus 116,25 124,16 123,71 -0,36 -0,36 6,42 12. Surakarta 109,50 116,84 116,61 -0,20 -0,20 6,49 13. Semarang 110,39 118,73 118,16 -0,48 -0,48 7,04 14. Tegal 107,62 114,73 114,62 -0,10 -0,10 6,50 15. Yogyakarta 110,77 116,84 116,99 0,13 0,13 5,62 16. Jember 110,65 117,52 117,24 -0,24 -0,24 5,96 17. Banyuwangi 111,04 117,67 117,77 0,08 0,08 6,06 18. Sumenep 109,42 117,30 116,98 -0,27 -0,27 6,91 19. Kediri 112,09 118,96 118,73 -0,19 -0,19 5,92 20. Malang 111,03 119,16 119,21 0,04 0,04 7,37 21. Probolinggo 112,23 118,72 118,48 -0,20 -0,20 5,57 22. Madiun 109,71 116,83 116,77 -0,05 -0,05 6,44 23. Surabaya 110,47 117,81 118,29 0,41 0,41 7,08 24. Tangerang 114,82 124,82 124,25 -0,46 -0,46 8,21 25. Cilegon 111,46 120,92 121,14 0,18 0,18 8,68 26. Serang 111,98 123,07 122,78 -0,24 -0,24 9,64 27. BANTEN 113,95 124,05 124,05 -0,34 -0,34 8,48

(10)

Informasi lebih lanjut hubungi:

Dr. Syech Suhaimi, SE.,M.Si Kepala BPS Provinsi Banten

Telepon: 0254-267027

E-mail : bps3600@bps.go.id

;

pst@bps.go.id

Website : banten.bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Hanya beberapa dari mereka yang kemudian mempunyai persepsi bahwa radikalisme merupakan sebuah paham keagamaan yang dalam, atau memahami agama secara leterlek

Pembelajaran inkuiri merupakan salah satu model pembelajaran yang mampu meningkatkan KGS siswa untuk menjadi lebih baik karena model pembelajaran ini menantang

Saran ditujukan pada dosen, kegiatan Lesson Study dapat diterapkan pada perkuliahan lainnya dengan materi pembahasan yang memiliki ciri khas dan pada mahasiswa

Penanganan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) ini setiap tahunnya selalu menjadi program rutin Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, namun pada hasilnya kasus ini tidak

Gambar 4.19 merupakan desain form alokasi anggaran, form ini digunakan untuk mengisi tabel anggaran, ketika semua textbox terisi lalu next, form ini akan

Jika bilai signifikansi dari t hitung lebih besar dari nilai α (p > 0,05) maka hipotesis ditolak, berarti tidak ada pengaruh signifikan antara variabel

Waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan/atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HaKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha

Nama pengapalan yang sesuai dengan PBB : Tidak diatur Kelas Bahaya Pengangkutan : Tidak diatur Kelompok Pengemasan (jika tersedia) : Tidak diatur. Bahaya Lingkungan :