• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. begitu banyak pengaruh terhadap kehidupan manusia. Perkembangan dunia. keragaman jenis dan fungsinya bagi kehidupan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. begitu banyak pengaruh terhadap kehidupan manusia. Perkembangan dunia. keragaman jenis dan fungsinya bagi kehidupan."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kerap semakin canggih sehingga akses telekomunikasi semakin lebih cepat dan mudah. Terciptanya berbagai media dan teknologi komunikasi saat ini telah memberi begitu banyak pengaruh terhadap kehidupan manusia. Perkembangan dunia telekomunikasi kemudian menuntut media massa untuk terus berkembang dengan keragaman jenis dan fungsinya bagi kehidupan.

Media saat ini telah menjadi suatu kebutuhan utama bagi kehidupan manusia di hampir seluruh lapisan masyarakat mulai dari lapisan bawah, lapisan menengah, hingga lapisan menengah ke atas. Pada dasarnya media massa merupakan sesuatu yang dapat digunakan oleh segala bentuk komunikasi, baik komunikasi personal, komunikasi kelompok, maupun komunikasi massa. Dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. 99% orang Amerika memiliki televisi di rumahnya. Tayangan televisi mereka dijejali hiburan, berita dan iklan. Mereka menghabiskan waktu menonton televisi sekitar tujuh jam sehari (Ardianto, 2007:134).

Televisi adalah media massa yang paling sering dituding memberikan efek paling besar bagi audiennya. Siaran televisi sesuai dengan sifatnya yang dapat diikuti secara audio dan visual (suara dan gambar) secara bersamaan oleh semua lapisan masyarakat, maka siaran televisi tidak dapat memuaskan semua lapisan

(2)

masyarakat. Siaran televisi dapat membuat kagum dan memukau sebagian penontonnya, tetapi sebaliknya siaran televisi dapat membuat jengkel dan rasa tidak puas bagi penonton lainnya. Suatu program mungkin disukai oleh kelompok masyarakat terdidik, namun program itu akan ditinggalkan kelompok masyarakat lainnya (Morissan, 2008:12). Oleh karena itulah dapat disimpulkan bahwa audien merupakan hal utama yang menentukan keberhasilan suatu tayangan program televisi. Suatu program televisi dapat merajai industri pertelevisian bilamana program tersebut memiliki banyak audien atau dalam artian disukai oleh audien. Namun sayangnya kemunculan berbagai stasiun televisi di Indonesia tidak diimbangi dengan tersedianya sumber daya manusia yang memadai. Pada umumnya, televisi dibangun tanpa pengetahuan pertelevisian yang memadai dan hanya berdasarkan semangat dan modal yang besar saja (Tobing dalam Morissan 2008:10). Yang terjadi kemudian adalah stasiun-stasiun televisi berlomba-lomba untuk menghasilkan tayangan yang dapat disukai oleh masyarakat. Hal inilah yang kemudian mendasari munculnya berbagai macam program televisi dengan beragam jenis dan tujuan yang berbeda-beda.

Pesatnya industri pertelevisian juga dipengaruhi oleh kebutuhan masyarakat. Pada umumnya setiap individu memiliki kebutuhan mendasar yang berbeda. Berdasarkan pengalamannya, seseorang mengharapkan bahwa konsumsi atau penggunaan media tertentu akan memberikan sejumlah pemenuhan bagi kebutuhannya. Hal ini akan membuatnya menonton acara televisi tertentu, membaca artikel tertentu dalam majalah dan sebagainya. Dalam beberapa kasus, aktivitas ini dapat menghasilkan suatu pemenuhan kebutuhan, namun pada saat

(3)

yang bersamaan aktivitas ini juga menciptakan ketergantungan pada media massa tertentu (Morissan, 2008:26). Penggunaan media adalah salah satu cara untuk memperoleh pemenuhan kebutuhan, maka efek media sekarang didefinisikan sebagai situasi ketika pemuasan kebutuhan tercapai (Rakhmat dalam Morissan, 2008:26). Berbagai penggunaan dan pemuasan terhadap media ini dapat dikelompokkan ke dalam empat tujuan, yaitu pengetahuan, hiburan, kepentingan sosial, dan pelarian (Morissan, 2008:26). Dari berbagai macam kebutuhan tersebut pada umumnya masyarakat menggunakan media massa untuk memenuhi kebutuhannya akan pengetahuan atau informasi dalam artian untuk mengetahui sesuatu atau memperoleh informasi tentang suatu.

Televisi memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan informasi kepada khalayak ramai. Tayangan televisi dapat memberikan pengaruh pada aspek kognitif (pengetahuan) pemirsanya akan suatu hal yang menjadi fokus penayangannya sehingga masyarakat dapat dengan mudahnya mendapatkan informasi hanya dengan menonton tayangan-tayangan televisi. Pemenuhan kebutuhan informasi dalam artian tercapainya keinginan khlayak untuk mendapatkan informasi atau pengetahuan dari acara yang disajikan tentunya harus diiringi dengan penyajian acara sedemikian rupa sehingga dapat menarik orang untuk menonton acara tersebut.

Seiring dengan perkembangannya, program-program televisi kini telah banyak bermunculan dalam berbagai ragam, mulai dari program Kuis, Talk Show, Variety Show, Gosip, Musik hingga Sinetron. Masing-masing stasiun televisi menyuguhkan berbagai program dengan ide-ide kreatif mereka sehingga program

(4)

yang mereka buat dapat digemari oleh masyarakat banyak. Fungsi televisi sendiri pada umumnya sama dengan fungsi media massa lainnya (surat kabar, dan radio siaran) yakni memberi informasi, mendidik, menghibur dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi sebagaimana hasil penelitian-penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD, yang menyatakan bahwa pada umumnya tujuan utama khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan, selanjutnya untuk memperoleh informasi (Ardianto, 2007:137).

Maraknya ragam bentuk acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi swasta baik nasional maupun lokal, termasuk televisi kabel, baik itu yang bersifat edukatif ataupun sekedar hiburan semata memang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan memanjakan setiap pemirsanya. Program-program tersebut selalu berkembang sesuai kebutuhan zamannya sehingga banyak bermunculan tayangan-tayangan baru yang membuat acara televisi semakin beragam. Salah satunya adalah program entertainment (hiburan) yakni program musik (Chairunisa, 2011).

Munculnya ragam program musik di televisi saat ini kemudian dijadikan sebagai salah satu tontonan masyarakat yang menghasilkan rating cukup tinggi. Hal tersebut dikarenakan program musik mempunyai daya tarik tersendiri yang di satu sisi adalah untuk menghibur tapi disisi lain juga dapat mendidik dan memberikan pengetahuan mengenai perkembangan musik, sehingga banyak orang yang berminat untuk menontonnya. Menurut Chairunisa (2011), program musik itu sendiri juga dapat menjadi suatu wadah bagi para musisi Indonesia

(5)

untuk menujukkan hasil karyanya, bisa dalam bentuk live performance maupun video klip yang menjadi salah satu media promosi bagi musisi tersebut.

Sayangnya, tayangan program musik yang muncul di televisi Indonesia kini cenderung lebih banyak mementingkan aspek hiburannya saja tanpa ada edukasi tentang musik di dalamnya. Bahkan program musik yang ada kini cenderung memasukan unsur variety ke dalamnya yang sama sekali melenceng dari tujuan dibuatnya program itu sendiri, yakni memaparkan sepenuhnya tentang musik. Melihat kondisi tersebut, kini muncul salah satu program musik yang mengusung konsep yang berbeda dengan program-program musik lain yang telah lebih dulu ada, yaitu program musik Breakout yang ditayangkan oleh salah satu televisi swasta di Indonesia yaitu NET TV.

NET TV merupakan salah satu stasiun televisi yang baru mengudara di Indonesia. Bernaung di bawah kelompok usaha Indika Group, NET TV rupanya telah mampu mencuri perhatian masyarakat Indonesia melalui konsep dari penayangan program-programnya yang mengusung tema “masa kini”. NET TV hadir menawarkan beragam program yang fresh, berbeda, dan trendy sehingga mampu menarik perhatian masyarakat meski masih terbilang sebagai stasiun televisi baru. Hal ini dibuktikan dengan prestasi NET TV yang pada setahun berdirinya telah meraih penghargaan sebagai pemenang pada kategori The New

Alternative di Rolling Stone Editors’ Choice Awards 2014

(http://id.wikipedia.org/wiki/NET. Diakses pada: Senin, 4 Mei 2015).

Sesuai dengan namanya, NET TV yang merupakan singkatan dari News and Entertainment TV tidak hanya menyajikan program-program yang cenderung

(6)

untuk hiburan semata melainkan juga yang mengutamakan edukasi bagi masyarakat, sehingga tayangan program NET TV pun selalu dikemas dengan menggabungkan antara unsur edukasi dan hiburan di dalamnya. Tidak terkecuali untuk program musik yang dimilikinya.

Salah satu program musik yang dimiliki NET TV ialah Breakout. Breakout merupakan program yang menghadirkan kumpulan musik-musik terbaik dari dalam negeri maupun mancanegara, yang hadir untuk menemani waktu santai para pemirsanya, khususnya bagi para pecinta musik di Indonesia. Konsep dari program ini adalah dengan menayangkan beragam video klip dari berbagai musisi dan genre musik dari masa ke masa, khususnya musik-musik yang tengah menjadi trend saat ini. Selain itu, program ini pun dikemas dengan menyajikan live performance musik baik itu dari bintang tamu maupun dari presenter acara ini sendiri, juga menyelipkan info-info aktual seputar musik yang dibahas di setiap penayangannya.

Acara ini mempunyai suatu karakteristik tersendiri agar dapat diminati masyarakat dimana di dalamnya terdapat nilai hiburan, informasi, juga sekaligus sebagai media promosi bagi bintang tamu yang hadir pada penayangan program musik tersebut. Dalam setiap penayangannya, tayangan Breakout didominasi oleh tayangan seputar musik Barat, yakni menampilkan lagu-lagu Barat berbagai genre yang tengah menjadi trend masa kini. Melalui konsep penayangannya, program musik Breakout yang berfokus sepenuhnya terhadap musik diharapkan tidak hanya mampu menghibur namun juga mampu memenuhi kebutuhan informasi

(7)

khalayak yang dalam hal ini yaitu memenuhi kebutuhan informasi seputar musik bagi orang yang menontonnya, khususnya yaitu pecinta musik di Indonesia.

Paduan Suara Mahasiswa UNISBA merupakan salah satu dari sekian banyak komunitas pecinta musik yang ada di Indonesia, khususnya di Bandung. Bernaung di bawah nama Universitas Islam Bandung, Pasuma UNISBA merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ada di UNISBA, yang cukup diperhitungkan sejak awal keberadaannya. Menjadi sebuah kelompok paduan suara yang telah berdiri sejak tahun 1991, Paduan Suara Mahasiswa UNISBA tidak pernah absen ikut serta dalam berbagai kompetisi dan event. Segudang prestasi yang terus didapatkan Pasuma membuat nama Pasuma sangat diperhitungkan di setiap kompetisi dan mampu membawa nama baik UNISBA melalui keberhasilannya meraih berbagai prestasi tersebut. Berikut adalah beberapa Prestasi Pasuma UNISBA:

2010

- Juara Harapan 1 Festival paduan suara di Semarang - Finalis Indonesian got Talent di Indosiar

- Tahapan selanjutnya Suara Indonesia Trans

2011

- Juara 1 dan 3 Paduan suara dan Vocal Group tingkat kota Bandung

- Juara 1, 3 dan harapan 1 Vocal Group Suara kania Bandung yang kucinta tingkat Jawa barat

(8)

2012

- Juara 1 Paduan suara HUT UIN tingkat Universitas Islam se-Jawa barat - Juara 2 dan 3 FOGI di gedung Majestic Braga

2013

- Juara 1 dan 2 Muslimah festival kategori Vocal Group se-Indonesia - Juara 1 Jingle walini

Pasuma merupakan unit kegiatan yang menampung para mahasiswa yang memiliki bakat maupun hobi bermusik, khususnya di bidang vokal atau menyanyi, sehingga para anggotanya pun pasti merupakan orang-orang yang memang menyukai musik dan sering bergelut di dunia musik. Selain itu, berbeda dengan paduan suara lain yang hanya berorientasi pada satu aliran musik saja, Pasuma UNISBA berusaha mengembangkan tampilan paduan suaranya dengan berbagai macam aliran seperti Pop, Jazz, Folklore, yang dikemas sesuai dengan tuntutan zaman sehingga lebih mudah diterima oleh berbagai kalangan.

Seiring perkembangannya, Pasuma UNISBA tidak hanya menekuni bidang paduan suara saja tetapi juga dalam bentuk vocal group, band, akustik, solo, duet dan lain-lain sehingga kegiatan seni yang ditampilkan lebih kreatif. Hal ini membuktikan bahwa UKM ini terus melakukan perubahan dari waktu ke waktu sehingga mereka pastinya membutuhkan informasi mengenai musik agar dapat terus berkembang dan mengukir prestasi yang lebih baik lagi. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini ingin mengkaji tentang hubungan antara tayangan program musik Breakout dengan pemenuhan kebutuhan anggota Pasuma UNISBA tentang musik Barat.

(9)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan uraian diatas maka penulis dalam penelitian ini merumuskan masalah seperti berikut: Bagaimana hubungan antara program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi anggota Pasuma UNISBA tentang musik Barat?

1.3 Identifikasi Masalah

Dengan bertitiktolak dari permasalahan secara umum di atas ada beberapa permasalahan yang menjadi penekanan antara lain sebagai berikut:

1. Bagaimana hubungan antara penggunaan media dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi mutakhir anggota Pasuma UNISBA tentang musik Barat?

2. Bagaimana hubungan antara penggunaan media dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi rutin anggota Pasuma UNISBA tentang musik Barat?

3. Bagaimana hubungan antara penggunaan media dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi mendalam anggota Pasuma UNISBA tentang musik Barat?

4. Bagaimana hubungan antara penggunaan media dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi sekilas anggota Pasuma UNISBA tentang musik Barat?

5. Bagaimana hubungan antara isi media dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi mutakhir anggota Pasuma UNISBA tentang musik Barat?

(10)

6. Bagaimana hubungan antara isi media dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi rutin anggota Pasuma tentang UNISBA musik Barat?

7. Bagaimana hubungan antara isi media dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi mendalam anggota Pasuma UNISBA tentang musik Barat?

8. Bagaimana hubungan antara isi media dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi sekilas anggota Pasuma UNISBA tentang musik Barat?

9. Bagaimana hubungan antara isi pesan dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi mutakhir anggota Pasuma UNISBA tentang musik Barat?

10. Bagaimana hubungan antara isi pesan dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi rutin anggota Pasuma UNISBA tentang musik Barat?

11. Bagaimana hubungan antara isi pesan dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi mendalam anggota Pasuma UNISBA tentang musik Barat?

12. Bagaimana hubungan antara isi pesan dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi sekilas anggota Pasuma UNISBA tentang musik Barat?

(11)

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hubungan antara penggunaan media dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi mutakhir anggota Pasuma UNISBA tentang musik Barat

2. Untuk mengetahui hubungan antara penggunaan media dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi rutin anggota Pasuma UNISBA tentang musik Barat

3. Untuk mengetahui hubungan antara penggunaan media dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi mendalam anggota Pasuma UNISBA tentang musik Barat

4. Untuk mengetahui hubungan antara penggunaan media dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi sekilas anggota Pasuma UNISBA tentang musik Barat

5. Untuk mengetahui hubungan antara isi media dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi mutakhir anggota Pasuma UNISBA tentang musik Barat

6. Untuk mengetahui hubungan antara isi media dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi rutin anggota Pasuma UNISBA tentang musik Barat

7. Untuk mengetahui hubungan antara isi media dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi mendalam anggota Pasuma UNISBA tentang musik Barat

(12)

8. Untuk mengetahui hubungan antara isi media dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi sekilas anggota Pasuma UNISBA tentang musik Barat

9. Untuk mengetahui hubungan antara isi pesan dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi mutakhir anggota Pasuma UNISBA tentang musik Barat

10. Untuk mengetahui hubungan antara isi pesan dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi rutin anggota Pasuma UNISBA tentang musik Barat

11. Untuk mengetahui hubungan antara isi pesan dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi mendalam anggota Pasuma UNISBA tentang musik Barat

12. Untuk mengetahui hubungan antara isi pesan dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi sekilas anggota Pasuma UNISBA tentang musik Barat

1.5 Kegunaan Penelitian

Penelitian yang dilakukan penulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang dapat diambil terutama :

1.5.1 Kegunaan Teoritis

 Secara teoritis penelitian ini diharapkan akan memberikan tambahan pemikiran untuk pengembangan penelitian selanjutnya dan menambah informasi bagi studi yang berhubungan dengan pengaruh suatu tayangan media terhadap kehidupan.

(13)

 Penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai pembuktian mengenai teori komunikasi massa khususnya teori uses and gratification.

1.5.2 Kegunaan Praktis

 Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan menjadi masukan umumnya bagi stasiun televisi agar tayangan-tayangan program yang mereka buat dapat memberikan manfaat bagi penontonnya.

 Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi sumber ide kreatif bagi insan pertelevisian dalam merancang program televisi yang efektif khususnya dalam memenuhi kebutuhan informasi khalayak yang menontonnya.

1.6 Ruang lingkup dan Pengertian Istilah 1.6.1 Ruang Lingkup

Mengingat masalah yang tercakup dalam penelitian ini sangat luas maka penulis membatasinya dengan menitikberatkan pada permasalah diatas yakni sebagai berikut:

1. Objek penelitian ini ialah membahas mengenai hubungan antara program musik Breakout yang ditayangkan NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi anggota Pasuma tentang musik Barat.

2. Program yang diteliti yaitu program musik Breakout yang disiarkan selama 5 kali penyiaran dalam satu minggu, dengan durasi penyiaran yang berlangsung selama 60 menit dari pukul 15.00-16.00 sore.

(14)

3. Informasi yang dimaksud ialah sejauh mana mahasiswa mengetahui, mengenal, dan memahami informasi tentang musik Barat.

4. Musik Barat yang dimaksud ialah mencakup lagu Barat, jenis lagu-lagu Barat, serta informasi seputar musisi-musisi Barat yang menyanyikannya.

5. Subjek dalam penelitian ini ialah anggota UKM Paduan Suara Mahasiswa (Pasuma) UNISBA yang masih aktif.

6. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Juli 2015.

1.6.2 Pengertian Istilah

1. Hubungan adalah suatu keterkaitan antara variabel yang satu dengan yang lain. Dalam hal ini antara variabel terikat dan variabel bebas (Rakhmat, 2012: 31)

2. Program musik adalah bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk musik (Morissan, 2008:223).

3. Kebutuhan informasi adalah kebutuhan untuk memperkuat informasi, pengetahuan, dan pemahaman seseorang akan lingkungannya. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat seseorang untuk memahami dan menguasai lingkungannya (Yusup, 2014:206).

4. Mahasiswa menurut Sarwono (1978) adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan batas usia sekitar 18 - 30 tahun (www.pengertianku.net. Diakses pada: Minggu, 12 April 2015).

(15)

5. Musik adalah seni penataan bunyi secara cermat yang membentuk pola teratur dan merdu yang tercipta dari alat musik atau suara manusia (Syukur, 2005).

6. Musik Barat merujuk pada lagu-lagu yang berasal dari mancanegara termasuk pula musisi yang menyanyikannya ialah berasal dari mancanegara.

1.7 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.7.1 Kerangka Pemikiran

Siaran televisi merupakan salah satu bentuk dari komunikasi massa. Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik). Menurut Nurudin (2007:4) komunikasi massa adalah studi ilmiah tentang media massa beserta pesan yang dihasilkan, pembaca/pendengar/penonton yang akan coba diraihnya, dan efeknya terhadap mereka.

Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner, yakni: “Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang.” (Rakhmat dalam Ardianto 2007:3).

Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa ialah kegiatan komunikasi yang ditujukan kepada khalayak luas dengan bantuan perantara media massa dengan tujuan agar pesan yang disampaikan dapat tersebar dengan cepat dan serentak. Komunikasi massa tidak dapat dipisahkan dari media karena media massa merupakan alat utama dalam penyebaran pesan dalam jenis komunikasi ini. Tanpa melalui media, maka suatu pesan yang disebarkan bukan dikatakan sebagai komunikasi massa.

(16)

Dalam proses komunikasi, pesan dalam media massa dapat menerpa seseorang baik secara langsung maupun tidak langsung. Menurut Steven M. Chaffee dalam Ardianto (2007:50):

“Efek media massa dapat dilihat dari tiga pendekatan. Pendekatan pertama adalah efek dari media massa yang berkaitan dengan pesan ataupun media itu sendiri. Pendekatan kedua adalah dengan melihat jenis perubahan yang terjadi pada diri dan perilaku atau dengan istilah lain dikenal sebagai perubahan kognitif, afektif, dan behavioral. Pendeketan ketiga yaitu obeservasi terhadap khalayak (individu, kelompok, organisasi, masyarakat atau bangsa) yang dikenai efek komunikasi massa.”

Terkait penelitian ini, maka penulis hanya akan memakai konsep yang berkaitan dengan efek pesan media massa yang meliputi efek koginif saja. Menurut Ardianto (2007:54), efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi dirinya.

Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya. Melalui media masaa, kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita kunjungi secara langsung. Siaran televisi merupakan gabungan antara unsur hiburan dan informasi, sehingga dapat menanamkan pengetahuan, pengertian dan keterampilan.

Sebuah tayangan program di televisi merupakan salah satu kegiatan yang diharapkan memiliki efek komunikasi massa terutama efek kognitif yang ditimbulkan setelah komunikan menonton acara tertentu. Contohnya adalah tayangan program musik Breakout. Dengan hadirnya acara tersebut, diharapkan dapat menambah informasi tentang musik lebih jauh dan lebih mendalam lagi

(17)

bagi orang yang menontonnya. Seperti mengetahui perkembangan lagu-lagu terbaru yang tengah menjadi trend, siapa musisi yang membawakan lagu tersebut, informasi seputar musisi tertentu, dan lainnya.

Teori Uses and Gratification

Penelitian ini secara khusus menggunakan teori uses and gratification. Teori ini pada dasarnya membahas tentang apa yang dilakukan orang terhadap media. Khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Teori ini memusatkan perhatian pada penggunaan (uses) media untuk mendapatkan kepuasan (gratifications) atas kebutuhan seseorang. Inti dari teori ini adalah khalayak pada dasarnya menggunakan media massa berdasarkan motif-motif tertentu. Media dianggap berusaha memenuhi motif khalayak. Jika motif ini terpenuhi maka kebutuhan khalayak akan terpenuhi. Pada akhirnya, media yang mampu memenuhi kebutuhan khalayak disebut media yang efektif (Kriyantono, 2006:208).

Katz, Blumler & Gurevitch dalam Ardianto (2007:74) menjelaskan mengenai asumsi dasar dari teori ini, yaitu:

a. Khalayak dianggap aktif, artinya khalayak sebagai bagian penting dari penggunaan medua massa diasumsikan mempunyai tujuan.

b. Dalam proses komunikasi massa, inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada khalayak.

c. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media lebih luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung pada perilaku khalayak yang bersangkutan.

d. Tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak. Artinya, orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu.

e. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayaknya.

(18)

Sementara Dominick dalam Ardianto (2007:24-25) menjelaskan bahwa kebutuhan aktual khalayak yang dipuaskan oleh media disebut dengan media gratifications, yang diklasifikasikan ke dalam empat kategori sistem yakni sebagai berikut:

1. Cognition (kognisi/pengetahuan). Kognisilah yang mendasari tindakan seseorang untuk mengetahui sesuatu. Seseorang menggunakan media massa untuk memeperoleh informasi tentang sesuatu, kemudian dia menggunakan media sebagai bagian dari kognisi.

2. Diversion (hiburan). Kebutuhan dasar lainnya pada manusia adalah hiburan yang dapat diperoleh melalui (1) stimulation atau pencarian untuk mengurangi rasa bosan atau melepaskan diri dari kegiatan rutin; (2) relaxation (santai) atau pelarian dari tekanan dan masalah; dan (3) emotional release (pelepasan emosi) dari perasaan dan energi yang terpendam.

3. Social utility (kepentingan sosial). Fungsi media untuk memenuhi kebutuhan ini mencakup kebutuhan untuk memperkuat hubungan dengan keluarga, teman dan yang lainnya dalam masyarakat.

4. Withdrawal (pelarian), yaitu orang menggunakan media massa untuk mengatasi rintangan antara mereka dan orang-orang lain, atau untuk mengihndari aktivitas lain.

Berdasarkan teori tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan uses and gratification menempatkan khalayak yang bersifat aktif dalam menghadapi terpaan pesan melalui media. Bila dikaitkan dengan penelitian ini, maka yang menjadi khalayak yaitu anggota Pasuma UNISBA, serta media yang dimaksudkan disini adalah televisi melalui tayangan program musik Breakout.

Elemen dalam teori uses and gratification yang pertama yaitu penggunaan media (uses). Menurut Rosengren dalam Rakhmat (2012:66):

“Penggunaan media terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media, jenis isi media yang dikonsumsi, dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan.”

(19)

Jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media meliputi frekuensi penggunaan maupun durasi penggunaan. Dengan demikian penggunaan media dapat diukur melalui frekuensi, dan durasi khalayak terhadap suatu tayangan (Ardianto dan Erdinaya, 2007:164).

 Frekuensi yaitu pengukuran penggunaan media tentang berapa kali sehari seseorang menggunakan media dalam satu minggu (Ardianto, 2007: 168).

 Durasi yaitu pengukuran penggunaan media yang menghitung berapa lama (menit) khalayak mengikuti suatu program (Ardianto, 2007:168).

Sementara itu, menurut Alexis Tan dalam Kriyantono (2010:208) menyebutkan bahwa penggunaan media juga terdiri dari isi media, yang dalam hal ini ialah tayangan televisi. Secara umum, isi media menyangkut kepada bentuk tayangan program tersebut yang dalam hal ini berarti program musik. Menurut Morissan dalam bukunya Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio & Televisi, mengatakan bahwa:

“Program musik dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu videoklip atau konser. Program musik di televisi saat ini sangat ditentukan dengan kemampuan artis menarik audien. Tidak saja dari kualitas suara namun juga berdasarkan bagaimana mengemas penampilannya agar lebih menarik. Kemasan harus menarik perhatian karena kemasan menggambarkan citra merk.” (Morissan, 2007:229).

Sementara menurut Vane Gross dalam Morissan (2007:229) programmer yang ingin menyajikan acara musik harus mempertimbangkan beberapa hal agar acara itu bisa mendapatkan sebanyak mungkin audien, yaitu:

1. Pemilihan artis yang memiliki daya tarik demografis yang besar, misalnya artis yang memiliki banyak penggemar pria atau artis yang banyak digandrungi para wanita, kelompok remaja (ABG), kalangan orang tua.

(20)

2. Pengambilan gambar yang menarik secara visual. Televisi harus menampilkan sebanyak mungkin gambar pendukung dan tidak membiarkan suatu pengambilan gambar (sekuen) yang terlalu lama.

Selanjutnya, penggunaan media juga dapat meliputi isi pesan yang terkandung dalam media tersebut. Definisi pesan diungkapkan Cangara dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi, yaitu:

“Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda.

Pesan pada dasarnya bersifat abstrak. Untuk membuatnya konkret agar dapat dikirim dan diterima oleh komunikan, manusia dengan akal budinya menciptakan sejumlah lambang komunikasi berupa suara, mimik, gerak–gerik, bahas lisan, dan bahasa tulisan.” (Cangara, 2006 : 23)

Reardon (1987) mengemukakan bahwa untuk menyusun pesan perlu diperhatikan antara lain ketiga faktor yaitu:

1. Memperhatikan tatabahasa. Tatabahasa tidak lain merupakan aturan-aturan yang dipergunakan dalam berbahasa sebagai alat berkomunikasi.

2. Pengetahuan tentang orang lain. Pengetahuan berbahasa dan menggunakannya dapat disesuasikan dengan santun terhadap siapa percakapan dilakukan.

3. Pengetahuan tentang situasi. Setiap orang harus memperhatikan konteks, situasi dalam berkomunikasi karena akan mempengaruhi pesan yang tersusun untuk mengajak pihak lain berpartisipasi dalam pembicaraannya. Situasi dalam hal ini tidak saja menunjukkan tempat tetapi lebih dariitu yakni suasana. (Liliweri, 1991:24-26).

Sedangkan menurut Siahaan (1991:73), dalam penyampaian pesan secara tepat,dan jelas, harus diperhatikan hal – hal sebagai berikut :

1. Pesan harus jelas (clear), bahasa yang mudah dipahami, tidak berlebihan tanpa detonasi yang menyimpang dan tuntas.

2. Pesan itu menarik dan meyakinkan (convicing), menarik karena berkaitan dengan dirinya sendiri sesuai dengan rasio.

(21)

Elemen selanjutnya dalam teori uses and gratification adalah kepuasan (gratifcation). Kepuasan tercapai apabila kebutuhan khalayak telah terpenuhi setelah menggunakan media. Terkait penelitian ini, kebutuhan khalayak yang dimaksud ialah kebutuhan informasi atau kebutuhan kognitif khalayak, dan informasi yang dimaksud ialah informasi mengenai musik Barat yang disampaikan melalui tayangan program Breakout.

Menurut Katz, Gurevitch, dan Haas dalam Tan (1981) mengemukakan bahwa:

“Kebutuhan kognitif berkaitan erat dengan kebutuhan untuk memperkuat informasi, pengetahuan, dan pemahaman seseorang akan lingkungannya. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat seseorang untuk memahami dan menguasai lingkungannya. Di samping itu, kebutuhan ini juga dapat memberi kepuasan atas hasrat keingintahuan dan penyelidikan seseorang.” (Yusup, 2014:206).

Menurut Guha (1978:40) kebutuhan terhadap informasi dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis yakni sebagai berikut:

1. Pendekatan Kebutuhan Informasi Mutakhir (current need approach) Yaitu pendekatan kepada kebutuhan pengguna informasi yang sifatnya mutakhir. Pengguna berinteraksi dengan sistem informasi dengan cara yang sangat umum untuk meningkatkan pengetahuannya. Jenis pendekatan ini perlu ada interaksi yang sifatnya konstan antara pengguna dan sistem informasi.

2. Pendekatan Kebutuhan Informasi Rutin (everyday need approach)

Yaitu pendekatan terhadap kebutuhan pengguna yang sifatnya spesifik dan cepat, dimana pendekatan kebutuhan ini menuntut adanya jawaban yang tepat dari pengolahan informasi dalam memenuhi kebutuhan pengguna informasi.

3. Pendekatan Kebutuhan Informasi Mendalam (exhaustive need approach) Pendekatan kebutuhan informasi mendalam mengisyaratkan adanya suatu ketergantungan yang tinggi dari pengguna terhadap informasi yang dibutuhkan. Kebutuhan ini membuat pengguna informasi membutuhkan informasi yang akurat, spesifik dan lengkap.

(22)

4. Pendekatan Kebutuhan Informasi Sekilas (catching-up need approach) Yaitu pendekatan kebutuhan informasi yang bersifat sekilas tetapi memberikan gambaran lengkap tentang suatu topik. Pendekatan kebutuhan ini membuat pengguna informasi juga membutuhkan informasi yang ringkas dan singkat namun jelas informasinya dan sesuai dengan kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. (Puspitadewi, dkk, 2012).

Bagan 1. Alur Kerangka Pemikiran

Komunikasi Massa

Televisi

Hubungan antara Program Musik Breakout di NET TV dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi tentang Musik

Teori Uses and Gratification

Variabel X Variabel Y

Pemenuhan kebutuhan informasi Indikator:

Kebutuhan informasi mutakhir Kebutuhan informasi rutin Kebutuhan informasi mendalam Kebutuhan informasi sekilas Program musik Breakout

Indikator:

Penggunaan media Isi media

(23)

1.7.2 Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka hipotesis utama dalam penelitian ini yaitu “Terdapat hubungan antara program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi anggota Pasuma tentang musik Barat”

Sementara itu, Sub-Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

1. : Tidak terdapat hubungan antara penggunaan media dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi mutakhir anggota Pasuma tentang musik Barat

: Terdapat hubungan antara penggunaan media dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi mutakhir anggota Pasuma tentang musik Barat

2. : Tidak terdapat hubungan antara penggunaan media dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi rutin anggota Pasuma tentang musik Barat

: Terdapat hubungan antara penggunaan media dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi rutin anggota Pasuma tentang musik Barat

3. : Tidak terdapat hubungan antara penggunaan media dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi mendalam anggota Pasuma tentang musik Barat

(24)

: Terdapat hubungan antara penggunaan media dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi mendalam anggota Pasuma tentang musik Barat

4. : Tidak terdapat hubungan antara penggunaan media dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi sekilas anggota Pasuma tentang musik Barat

: Terdapat hubungan antara penggunaan media dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi sekilas anggota Pasuma tentang musik Barat

5. : Tidak terdapat hubungan antara isi media dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi mutakhir anggota Pasuma tentang musik Barat

: Terdapat hubungan antara isi media dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi mutakhir anggota Pasuma tentang musik Barat

6. : Tidak terdapat hubungan antara isi media dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi rutin anggota Pasuma tentang musik Barat

: Terdapat hubungan antara isi media dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi rutin anggota Pasuma tentang musik Barat

(25)

7. : Tidak terdapat hubungan antara isi media dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi mendalam anggota Pasuma tentang musik Barat

: Terdapat hubungan antara penggunaan media dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi mendalam anggota Pasuma tentang musik Barat

8. : Tidak terdapat hubungan antara isi media dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi sekilas anggota Pasuma tentang musik Barat

: Terdapat hubungan antara isi media dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi sekilas anggota Pasuma tentang musik Barat

9. : Tidak terdapat hubungan antara isi pesan dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi mutakhir anggota Pasuma tentang musik Barat

: Terdapat hubungan antara isi pesan dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi mutakhir anggota Pasuma tentang musik Barat

10. : Tidak terdapat hubungan antara isi pesan dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi rutin anggota Pasuma tentang musik Barat

(26)

: Terdapat hubungan antara isi pesan dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi rutin anggota Pasuma tentang musik Barat

11. : Tidak terdapat hubungan antara isi pesan dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi mendalam anggota Pasuma tentang musik Barat

: Terdapat hubungan antara isi pesan dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi mendalam anggota Pasuma tentang musik Barat

12. : Tidak terdapat hubungan antara isi pesan dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi sekilas anggota Pasuma tentang musik Barat

: Terdapat hubungan antara isi pesan dalam program musik Breakout di NET TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi sekilas anggota Pasuma tentang musik Barat.

Referensi

Dokumen terkait

Your browser does not support iframes... Ahmad

Mengatur Tata Usaha (kesekretariatan) Jemaat GKKA INDONESIA setempat. Bersama dengan Gembala Sidang Ketua MJ GKKA INDONESIA menandatangani surat menyurat yang mengatasnamakan

Berdasarkan hasil analisis pengujian sampel pada sedimen di Muara Sungai Jeneberang dengan parameter logam berat: raksa (Hg), seng (Zn), kadmium (Cd), dan tembaga (Cu) pada 5

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi ekstrak yang paling efektif dan konsentrasi ekstrak paling aktif; untuk mengevaluasi tingkatan konsentrasi ekstrak pada

Asuhan keperawatan gawat darurat adalah rangkaian kegiatan praktek  Asuhan keperawatan gawat darurat adalah rangkaian kegiatan praktek  keperawatan kegawatdaruratan yang diberikan

Pemohon lalu menempuh upaya hukum secara domestik di Inggris, menguji putusan the Royal Court ke Pengadilan HAM Eropa dengan argumen the Royal Court tidak

Appendix 12 Table of T-observation of Significant Difference between Pre-test and Post-test of The Reading Comprehension of Training Class 36 th Period Students of

“Orang Tua dan anak memerlukan kesepakatan seputar pegunaan media digital, bukan untuk memproteksi anak tapi untuk memberikan keterampilan yang tepat saat anak terpapar