KISTA RAHANG
KISTA RAHANG
Oleh : Angkatan 17
Oleh : Angkatan 17
P
Definisi
Definisi
KKiissttaa aaddaallaahh ssuuaattuu rroonnggggaa ppaattoollooggiiss yyaanngg bbeerriissii ccaaiirraann,, b bahahanan sesetetengngahah cacairir atataauu gagass ddanan ssereriningkgkalalii ddibibatatasasii oolelehh l laappiissaann eeppiitetell ddaann ddii bbaaggiiaann lluuaarrnnyyaa ddiillaapipisisi oolleehh jjaarriinnggaann ik ikatat dadann pepembmbululuhuh dadararahh ((CoCoenen PrPramamonono,o, 2200006)6).. KKiissttaa aaddaallaahh rroonnggggaa aabbnnoorrmmaall ppaaddaa jjaarriinnggaann kkeerraass aattaauu jaringanjaringan lunak,lunak, yangyang berisiberisi cairancairan setengahsetengah caircair atauatau gasgas
d danan seseririnngg beberkrkapapsusull yyaangng didillapapisisii ololeheh epepititheheliliumum (K(Kililleleyy a andnd KaKayy,, 19196666)) KKiissttaa aaddaallaahh rroonnggggaa ppaattoollooggiiss yyaanngg bbeerriissii ccaaiirraann// mmaassssaa s seetteennggaahh ccaaiirr// ggaass yyaanngg ttiiddaakk tteerrbbeennttuukk ddaarrii p peenngguummppuullaann nnaannaahh.. KKiissttaa tteerrsseebbuutt sseerriinngg tteettaappii ttiiddaakk se selalalulu didilalapipisisi epepititelel (K(Kraramemerr,, 19197171).).
Definisi
Definisi
KKiissttaa aaddaallaahh ssuuaattuu rroonnggggaa ppaattoollooggiiss yyaanngg bbeerriissii ccaaiirraann,, b bahahanan sesetetengngahah cacairir atataauu gagass ddanan ssereriningkgkalalii ddibibatatasasii oolelehh l laappiissaann eeppiitetell ddaann ddii bbaaggiiaann lluuaarrnnyyaa ddiillaapipisisi oolleehh jjaarriinnggaann ik ikatat dadann pepembmbululuhuh dadararahh ((CoCoenen PrPramamonono,o, 2200006)6).. KKiissttaa aaddaallaahh rroonnggggaa aabbnnoorrmmaall ppaaddaa jjaarriinnggaann kkeerraass aattaauu jaringanjaringan lunak,lunak, yangyang berisiberisi cairancairan setengahsetengah caircair atauatau gasgas
d danan seseririnngg beberkrkapapsusull yyaangng didillapapisisii ololeheh epepititheheliliumum (K(Kililleleyy a andnd KaKayy,, 19196666)) KKiissttaa aaddaallaahh rroonnggggaa ppaattoollooggiiss yyaanngg bbeerriissii ccaaiirraann// mmaassssaa s seetteennggaahh ccaaiirr// ggaass yyaanngg ttiiddaakk tteerrbbeennttuukk ddaarrii p peenngguummppuullaann nnaannaahh.. KKiissttaa tteerrsseebbuutt sseerriinngg tteettaappii ttiiddaakk se selalalulu didilalapipisisi epepititelel (K(Kraramemerr,, 19197171).).
Patofisiologi
Patofisiologi
s
st
ti
im
mu
ul
la
as
si
i
(c
(
cy
yt
to
ok
ki
in
ne
es
se
e)
)
pa
p
ad
da
a
s
si
is
sa
a-
-s
si
is
sa
a
s
se
el
l
e
ep
pi
it
te
el
l
e
ep
pi
ith
the
el
l
r
re
es
st
t)
)
y
ya
an
ng
g
k
ke
em
mu
ud
di
ian
an
m
me
en
ng
ga
ala
lam
mi
i
pr
p
ro
ol
li
if
fe
er
ra
as
si
i
m
me
em
mb
be
en
nt
tu
uk
k
m
ma
as
ss
sa
a
p
pa
ad
da
at
t
m
ma
as
ss
sa
a
s
se
em
ma
ak
ki
in
n
m
me
em
mb
be
es
sa
ar
r
s
se
eh
hi
in
ng
gg
ga
a
s
se
el
l-
-s
se
el
l
e
ep
pi
it
te
el
l
d
di
i
b
ba
ag
gi
ia
an
n
t
te
en
ng
ga
ah
h
ma
mass
ssa
a
ak
akan
an
k
keh
eh
i
ila
lan
nga
gan
n
al
alir
iran
an
da
da
ra
rah
h
alir
al
iran
an
nu
nutr
tris
is
i
i
y
ya
an
ng
g
t
te
er
rj
ja
ad
di
i
m
me
el
la
al
lu
ui
i
p
pr
ro
os
se
es
s
d
di
if
fu
us
si
i
a
ak
ka
an
n
t
te
er
rp
pu
ut
tu
us
s
K
Ke
em
ma
at
ti
ia
an
n
s
se
el
l-
-s
se
el
l
d
di
i
ba
b
ag
gi
ia
an
n
t
te
en
ng
ga
ah
h
m
me
em
mb
be
en
nt
tu
uk
k
s
su
ua
at
tu
u
r
ro
on
ng
gg
ga
a
b
be
er
ri
is
si
i
c
ca
ai
ir
ra
an
n
y
ya
an
ng
g
b
be
er
rs
si
if
fa
at
t
h
hi
ip
pe
er
rt
to
on
ni
is
s
m
me
en
ny
ye
eb
ba
ab
bk
ka
an
n
t
te
er
rj
ja
ad
di
in
ny
ya
a
p
pr
ro
os
se
es
s
tr
t
ra
an
ns
su
ud
da
as
si
i
c
ca
ai
ir
ra
an
n
d
da
ar
ri
i
e
ek
ks
st
tr
ra
al
lu
um
me
en
n
m
me
en
nu
uj
ju
u
k
ke
ed
da
al
la
am
m
l
lu
um
me
en
n
p
pe
er
rb
be
es
sa
ar
ra
an
n
t
te
ek
ka
an
na
an
n
h
hi
id
dr
ro
os
st
ta
at
ti
ik
k
membesarnya
membesarnya
m
ma
as
ss
sa
a
ki
kist
st
a
a
t
tu
ul
la
an
ng
g
d
di
i
s
se
ek
ki
it
ta
ar
r
d
di
in
nd
di
in
ng
g
k
ki
is
st
ta
a
a
ak
ka
an
n
gal
galami
ami
si
si
Kista Odontogenik
Kista odontogenik adalah kista yang berkembang
dari epitel odontogenik
Etiologi dan patogenesis kista odontogenik ada
banyak faktor diantaranya :
proliferasi epitel yang dapat distimulasi oleh adanya inflamasi
hidrostatik atau osmotik yang dapat berperan dalam pertumbuhan kista
Kista Odontogenik
Berkembang secara lambat dan ekspansif,
tidak bergejala, seringkali ditemukan tidak
disengaja pada gambaran radiologi
Manifestasi klinis yang dapat ditemukan
antara lain pembengkakan, nyeri disebabkan
infeksi sekunder
Diagnosis ditegakan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
Kista Odontogenik
Dapat dibedakan menjadi beberapa yaitu:
Kista Periapikal (Radikular) Kista Lateral Periodontal Kista Gingival Pada Bayi Kista Dentigerous
Kista erupsi
Kista glandular odontogenik
Odontogenic Keratocyst (OKCs)
Kista Periapikal (Radikular)
kista rahang yang sering ditemui.
berkembang dari proliferasi odontogenik
Kista Periapikal (Radikular)
Etiologi dan patogenesis
berasal dari
periapical granuloma
, merupakan
fokus dari inflamasi kronik dari granulasi jaringan
lunak di tulang yang berada di apeks dari
nonvital tooth
Periapical granuloma terbentuk dan tersusun
dari degradasi jaringan pulpa yang nekrosis.
Stimulasi dari epithelial
rests of Malassez
terjadi
karena respon terhadap produk inflamasi.
Terbentuknya kista ini merupakan hasil dari
stimulus inflamatori (pulpa yang nekrotik) dari
tulang sekitar.
Kista Periapikal (Radikular)
Kista periapikal biasanya asimptomatik dan
sering ditemui secara tidak sengaja ketika
pemeriksaan rutin gigi
radiographic
examination.
Dilihat dari permeriksaan radiologi, kista
periapikal tidak bisa dibedakan dari
Kista Periapikal (Radikular)
Diagnosis diferensial
Periapical granuloma
Tumor odontogenik
Giant cell lesions
Penyakit metastasis
Kista Periapikal (Radikular)
Penatalaksanaan dan prognosis
Lesi periapikal (kista/granuloma) dapat ditatalaksana
dengan cara ekstraksi pada nonvital tooth yang berkaitan dan curettage di zona apikal.
Untuk alternatifnya, pengisian akar gigi dapat dilakukan dan dengan apicoectomy (direct curettage lesi ).
Kemudian pengisian akar gigi saja dapat dipilih sebagai tatalaksana, karena lesi periapikal biasanya granuloma, dan dapat teratasi setelah pulpa nekrososis dibuang. Pembedahan (apicoectomy dan curettage) dilakukan
untuk lesi yang persisten, seperti adanya kista atau perawatan akar gigi yang tidak adekuat.
Kista Lateral Periodontal
kista nonkeratinized yang terjadi di lateral
dari akar gigi.
Gingival cysts of the adult
secara histologi dan
patologi sama dengan kista ini.
Kista Lateral Periodontal
Etiologi dan patogenesis
berkaitan dengan proliferasi dari rests dental lamina.
Kista lateral periodontal secara patogenesis berkaitan dengan kista gingival dewasa
Hubungan diantara keduanya yaitu sama-sama memiliki konsentrasi tinggi dental lamina rests, dan histologi yang identik.
Kista Lateral Periodontal
Secara klinis, kista gingival tampak seperti
jaringan lunak kecil yang membengkak di
inferior hingga interdental papila. Mungkin
akan timbul warna kebiruan ketika semakin
membesar.
Kebanyakan kista jenis ini diameternya tidak
kurang dari 1 cm.
Kista Lateral Periodontal
Diagnosis diferensial
gingival mucocele
Fordyce’s granules
Kista Dentigerous
kista tersering kedua untuk kista odontogenik
setelah kista radikular, dan kista yang sering
terjadi saat masa pertumbuhan pada rahang.
Kista dentigerous menutupi benih gigi di
bagian mahkota gigi yang impaksi total.
Kista Dentigerous
Etiologi dan patogenesis
berasal dari proliferasi enamel organ remnant
atau reduced enamel epithelium.
Pembesaran kista dentigerous berhubungan
dengan proliferasi epitel, pelepasan faktor
bone-resorbing
, dan peningkatan osmolal
cairan kista.
Kista Dentigerous
Diagnosis diferensial
odontogenic keratocyst
Ameloblastoma
Kista Dentigerous
Penatalaksanaan
terapi definitifnya Pembuangan gigi yang
terlibat kista dan enukleasi kista
Kasus dimana kista memberi efek pada
bagian mandibula, perawatan awal berupa
marsupialization kista untuk mengurangi
ukuran lesi, sehingga dapat menghindari
pembedahan yang besar pada nantinya
Kista Dentigerous
Komplikasi kista dentigerous yang tidak
terawat berupa transformasi garis epitel
menjadi ameloblastoma dan carcinoma,
namun jarang terjadi.
Kista Erupsi
Kista erupsi berasal dari akumulasi cairan
pada ruang folikular dari gigi saat erupsi.
Apabila ada trauma, dapat terjadi hematoma
erupsi.
Tidak memerlukan pengobatan, karena gigi
akan erupsi melewati lesi tersebut.
Seiring dengan terjadinya erupsi, kista akan
menghilang secara spontan tanpa
komplikasi.
Sering terjadi pada penderita anak, pada saat
gigi akan tumbuh
Kista glandular odontogenik
Manifestasi klinis
Area predileksi terutama pada mandibula
(80%) terutama mandibula anterior.
Maksila juga merupakan predileksi terutama
maksila anterior.
Kista glandular odontogenik
Manifestasi radiologis
Kebanyakan kasus muncul dengan gambaran
radiologi multiloculated. Besar lesi bervariasi dari
sebesar 1 cm hingga seluruh mandibula.
Gambaran radiologinya memiliki batas yang jelas dan sklerotik
Kista glandular odontogenik
Penatalaksanaan dan prognosis
Lesi ini dapat dikatakan lokal agresif, oleh
karena itu pengobatan dengan tindakan
bedah dapat dilakukan berdasarkan luas kista
dari klinis maupun gambaran radiologi.
Follow up jangka panjang diperlukan pada
kasus yang lokal agresif
Odontogenic Keratocyst
(OKCs)
OKC adalah jenis kista yang berasal dari
primordial odontogenic epitelium dan memiliki
keratin
OKC dapat memiliki sifat klinis agresif, angka
kekambuhan yang cukup besar
Dapat ditemukan di bagian rahang manapun,
dan secara radiologis dapat menyerupai kista
lainnya.
Odontogenic Keratocyst
(OKCs)
Etiologi dan patogenesis
OKCs berasal dari pertumbuhan lamina dental
pada maksila dan madibula.
Patogenesis mekanisme yang menyebabkan
OKCs tumbuh dan berekspansi antara lain
tingginya tingkat proliferasi, overexpression dari
protein antiapoptosis Bcl-2 dan ekspresi dari
Odontogenic Keratocyst
(OKCs)
Manifestasi Klinis
Dapat muncul pada berbagai usia dengan insidens tertinggi dekade 2 dan 3.
Area yang paling sering terkena adalah daerah molar 3 maksila, mandibula bagian posterior dan bagian ramus.
Secara radiologi dapat terlihat adanya radiolusen yang berbatas jelas dengan batas berwarna radiopak halus.
Multilokular kista cukup sering ditemukan dan biasanya merupakan lesi yang luas. Tetapi kebanyakan merupakan kista unilokular.
Gambaran radiologi odontogenic
keratocyst
Odontogenic Keratocyst
(OKCs)
Diagnosis banding
kista dentigerous
ameloblastoma,
odontogenic myxoma,
adenomatoid odontogenic tumor
ameloblastic fibroma
central giant cell granuloma
Odontogenic Keratocyst
(OKCs)
Pengobatan
Eksisi bedah dengan kuretase osseus perifer
atau ostectomy
Kauterisasi kimia pada kista dengan
menggunakan cairan carnoy.
Odontogenic Keratocyst
(OKCs)
Prognosis
Angka rekurensi sangat tinggi
Kebanyakan kasus rekuren muncul setelah 5
tahun pengobatan.
Ameloblastoma merupakan salah satu
komplikasi yang dapat muncul walaupun
jarang.
Calcifying Odontogenic Cyst
(COCs)
Etiologi dan patogenesis
COCs berasal dari epitel odontogenic
Diklasifikasikan sebagai tumor odontogenik
jinak
Lesi banyak ditemukan bersamaan dengan
odontoma (24% kasus)
Calcifying Odontogenic Cyst
(COCs)
Manifestasi klinis
Prevalensi usia sangat bervariasi dengan
puncak insidens pada dekade kedua.
Biasanya muncul pada usia dibawah 40 tahun
dan memiliki predileksi lebih sering pada
wanita.
Lebih dari 70% COCs ditemukan pada
maksila.
Calcifying Odontogenic Cyst
(COCs)
Secara radiologi, COCs dapat telihat sebagai
kista unilokular atau multilokular dengan
gambaran radiolusen diskret dengan batas yang
cukup jelas.
Calcifying Odontogenic Cyst
(COCs)
Diagnosis banding
Pada stadium awal terdapat gambaran radiolusen, diagnosa banding yg dapt dipikirkan :
Dentigerous cyst, OKC
Ameloblastoma
Pada stadium selanjutnya pada saat adanya gambaran campuran antara radiolusen dan radiopak, diagnosis banding yang dapat dipikirkan diantaranya
adenomatoid odontogenic tumor, partialy mineralized odontoma
calcifying epithelial odontogenic tumor ameloblastic fribroodontoma.
Calcifying Odontogenic Cyst
Calcifying Odontogenic Cyst
(COCs)
(COCs)
Prognosis dan pengobatan
Prognosis dan pengobatan
Sifat lesi ini sulit untuk diperkirakan maka
Sifat lesi ini sulit untuk diperkirakan maka
pengobatannn
pengobatannn
ya biasanya lebih
ya biasanya lebih
agresif dari
agresif dari
kuratase sederhana.
kuratase sederhana.
Pasien harus tetap dimonitor karena
Pasien harus tetap dimonitor karena
rekurensi sering terjadi.
rekurensi sering terjadi.
Penanganan tipe ekstraoseus atau perifer
Penanganan tipe ekstraoseus atau perifer
lebih konservatif karena rekurensi bukan
lebih konservatif karena rekurensi bukan
merupakan karakteristik tipe tersebut
Calcifying Odontogenic Cyst
Calcifying Odontogenic Cyst
(COCs)
Nonodontogenik
Kista / Lesi Globulomaksilaris
Merupakan kista developmental non odontogenik
yang berasal dari sisa epitel saat proses penyatuan
maksila, yang terdiri dari membran jaringan ikat
dengan epitel berlapis gepeng.
Kista / Lesi Globulomaksilaris
secara mikroskopik, telah menunjukkan adanya
gambaran kista radikular, granuloma periapikal,
kista periodontal lateral, OKC, granuloma
giant cell
sentral, kista ondontogenik berkalsifikasi, dan
Kista Nasolabial
kista jaringan lunak dari bibir atas
insiden puncak pada umur 40 hingga 50
perempuan : laki-laki = 4 : 1
Tanda klinik yang terutama adalah pembengkakan
jaringan lunak melewati regio gigi taring atau
Kista Mandibular Median
Jarang terjadi
Lesi yang berada di midline yg akibat dari
entrapment epitelium nonodontogenik
Kista Kanal Nasopalatina
juga dikenal sebagai kista kanal insisiva
Adalah kista umum yang mungkin muncul sebagai
pembengkakan pada regio anterio garis tengah
palatal
laki-laki : perempuan = 3 : 1
Kebanyakan kasus asimtomatik
Perawatan dengan melakukan enukleasi dan kalau
kista berukuran besar dilakukan
marsupialization
Tatalaksana
Tatalaksana Pembedahan untuk
Kista Rahang
Kista rahang dapat dioperasi dengan 4
metode, yaitu:
Enukleasi
Marsupialisasi
Kombinasi dari enukleasi dan marsupialisasi
Enukleasi dengan
curettage
Enukleasi
Proses dengan maksud membuang lesi kista
secara keseluruhan, tanpa merobek kista itu
sendiri.
Teknik ini dapat dilakukan karena adanya
lapisan fibrous jaringan ikat antara epitelial
dari kista itu sendiri dengan dinding yang
bertulang dari rongga kista.
Indikasi untuk teknik ini adalah salah satu pilihan
tatalaksana untuk membuang kista
Keuntungan dari enukleasi yaitu pemeriksaan
patologi untuk keseluruhan kista dapat
dilakukan. Pasien tidak perlu melakukan
perawatan rongga marsupial dengan irigasi
Marsupialisasi
Marsupialisasi bertujuan untuk menciptakan
”jendela” operasi di dinding kista, mengeluarkan
isi dari kista, dan menjaga kontinuitas antara
kista dan rongga mulut, sinus maksila, atau
nasal
cavity
.
Proses ini dapat mengurangi tekanan intracystic
dan membuat susut kista.
Marsupialisasi dapat digunakan sebagai therapy
preliminary dalam tatalaksana yang nantinya
Beberapa faktor yang harus dilihat sebelum
memutuskan untuk dilakukannya marsupialisasi,
yaitu:
Jumlah jaringan yang terluka.
Akses pengoperasian.
Pembedahan yang berkepanjangan untuk pasien dalam kondisi yang kurang memungkinkan untuk dilakukan enukleasi, marsupialisasi bisa dilakukan
sebagai alternatif pembedahan karena simpel dan bisa mengurangi tingkat kestressan pasien.
Keuntungan: merupakan prosedur yang simpel
untuk dilakukan. Teknik ini juga menyelamatkan
struktur vital dari kerusakan apabila teknik
enukleasi dilakukan.
Kerugian mayor: tertinggalnya jaringan patologi,
tanpa dilakukan pemeriksaan histologi.
Walaupun bagian yang dibuang untuk
menciptakan ”jendela” tersebut dapat
digunakan sebagai bahan pemeriksaan patologi,
namun lesi yang agresif masih tertinggal di
jaringan residual.
Rongga kista harus dijaga kebersihannya untuk
mencegah terjadinya infeksi, karena rongga ini
dapat menjebak debris makanan.
Enukleasi setelah
marsupialisasi
Kombinasi dari kedua prosedur ini dapat mengurangi morbiditi dan mempercepat proses penyembuhan dari kelainan tersebut.
Indikasi: sama seperti indikasi marsupialisasi.
Diantaranya adalah jumlah jaringan yang akan rusak apabila hanya dilakukan tindakan enukleasi saja, akses untuk melakukan enukleasi, memberi keuntungan atau tidak gigi yang berhubungan dengan kista dilakukan tindakan dengan marsupialisasi saja, kondisi medis pasien, dan ukuran lesi. Apabila kista tidak berubah seluruhnya setelah proses marsupialisasi, harus
Keuntungan: gabungan dari keuntungan kedua
prosedur tersebut.
Untuk prosedur marsupialisasi, teknik ini mudah
untuk dilakukan tanpa mengganggu struktur
vital yang lain.
Untuk prosedur enukleasi, tersedianya bahan
pemeriksaan histologi keseluruhan. Selain itu
dapat menciptakan batas kista yang tebal
Enukleasi dengan curettage
Teknik ini berarti setelah proses enukleasi,
curette atau bur digunakan untuk membuang
1-2 mm tulang disekitar perifer rongga kista.
Hal ini dilakukan untuk menyingkirkan sel
epitel yang tersisa yang mungkin saja masih
ada di perifer dinding kista atau bony cavity.
Sel-sel ini dapat berproliferasi menjadi kista
yang rekurens.
Keuntungan: apabila setelah proses enukleasi
masih ada epitel yang tertinggal, maka
dengan curettage dapat menyingkirkan
sisa-sisa yang tertinggal
Kerugian dari curettage: dapat merusak
adjacent bone dan jaringan lain.
Neurovaskuler yang terdapat pada pulpa gigi
dapat terkena apabila dilakukan tindakan
Referensi
1. Regezi JA, Sciubba JJ, Jordan RCK. Oral pathology: clinical pathologic correlation. 4th edition. USA: Elsivier Science; 2003.p.241-65
2. Scully C. Oral and maxillofacial medicine: the basis of diagnosis and treatment. USA: Elsivier Science; 2004.p. 347-59
3. Goldman KE. Mandibular cyst and odontogenic tumors. 2008. November. Available at: http//www.emedicine.com. (cited 15 December 2008).
4. Ellis E. Surgical management of oral pathologic lesions. In: Peterson LJ, Ellis E, Hupp JR, Tucker MR, editor. Contemporary oral and maxillofacial surgery, fourth edition. p.479-91
5. Diunduh dari:
http://www.usc.edu/hsc/dental/PTHL312abc/312b/10/Reader/read er.html
6. Diunduh dari: