• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III KOLEKSI TUMBUHAN DAN METODE HERBARIUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III KOLEKSI TUMBUHAN DAN METODE HERBARIUM"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Semua orang yang melakukan aktivitas dalam kajian taksonomi mempunyai kesempatan untuk mengkaji objek penelitiannya baik yang hidup di lapangan ataupun di kebun botani atau spesimen yang telah diawetkan di herbarium. Informasi pertama dari kolektor tentang sifat-sifat yang dicatat di lapangan merupakan catatan permanen yang akan digunakan oleh peneliti selanjutnya. Oleh karena itu, proses pengkoleksian tumbuhan dan penanganannya menjadi spesimen herbarium dengan data yang lengkap merupakan langkah awal terpenting yang mesti dilakukan. Tujuan utama koleksi dan pengawetan di herbarium adalah untuk melestarikan spesimen dan catatan yang melekat padanya sehingga memiliki informasi yang maksimum tentang tumbuhan yang dikoleksi. Walaupun tumbuhan yang dikoleksi telah kehilangan penampilan estetisnya, namun tidak akan kehilangan nilai saintifiknya jika diproses secara baik dan benar. Cara pengkoleksian dan penanganan spesimen tumbuhan tingkat tinggi bervariasi tergantung cara hidup tumbuhan tersebut.

(2)

Material yang diperlukan untuk koleksi dan Penanganannya

Jenis alat Kegunaan

Papan press Pressing spesimen

Kertas koran bekas Pembungkus spesimen Buku catatan lapangan Pencatatan data lapangan

Alat peggali Memperoleh bahagian tumbuhan di

bawah tanah Gunting tanaman, pisau & stick

cutter

Koleksi bahan berkayu

Kantong plastik Tempat

Karung plastik Tempat koleksi sementara di lapangan

Lup Pengamatan karakter lapangan

Anti serangga dan anti pacet Pelindung gangguan serangga dan pacet

Metanol Pengawetan sementara di lapangan

Label lapangan Pencatatan nomor koleksi dan data lapangan

Alat tulis (pensil, spidol permanen) Pencatatan nomor koleksi dan data lapangan

Selotip/lak ban Pengikat spesimen

Tali pengikat Pengikat spesimen

GPS Pencatat lokasi habitat

Apa dan Seberapa Banyak Koleksi

Pertama yang harus diperhatikan adalah kenali habitat tempat koleksi. Pertimbangan jumlah individu ataupun populasi yang tersedia harus diperhatikan. Bahagian mana dari suatu tumbuhan yang harus dikoleksi. Upayakan bahagian yang dikoleksi dapat mencerminkan keadaan yang sebenarnya walaupun nantinya akan disimpan di herbarium. Biasanya untuk membuat dan penyiapan spesimen herbarium dilakukan tahapan berikut: Koleksi dan pengawetan di lapangan, pengapitan dan pengeringan, pemberian label dan mounting serta penyimpan.

Koleksi Tumbuhan

Jumlah spesimen yang dikoleksi tergantung kebutuhan, persetujuan dan kapasistas pengeringan. Biasanya koleksi yang dilakukan di Sumatera Barat adalah 3 duplikat. Jika spesimen tumbuhan langka, satu koleksi dengan foto ataupun foto saja cukup memadai diterima.

(3)

Beberapa anjuran yang mesti dilakukan dalam mengkoleksi tumbuhan sebagai berikut:

- Upayakan memotong tumbuhan sesuai dengan ukuran standar. Biasanya berukuran sekitar 30 X 40 cm. Koleksi yang melebihi ukuran 40 cm disesuaikan ukurannya dengan melipatnya demikian rupa sehingga organ dari tumbuhannnya tidak hilang dan ukurannya tidak melebihi 30 X 40cm.

- Lakukan koleksi lengkap yang memuat akar, batang, daun, bunga/buah dan biji untuk tumbuhan kecil seperti rumput, herba, semak yang berukuran kecil

- Tumbuhan yang berukuran besar seperti pohon, semak besar, liana dan sebagainya dikoleksi sebagian, sesuai dengan ukuran dan kelengkapan seperti tersebut diatas

- Hendaklah setiap koleksi mempunyai bahagian vegetatif (batang/ ranting dan daun) dan generatif (bunga, buah dan atau biji) yang lengkap dan utuh). Bunga atau buah yang mudah gugur harus disimpan dalam kantong khusus, kalau perlu dalam larutan pengawet alkohol 70 % atau FAA.

- Lakukan pula koleksi terhadap inangnya jika tumbuhan yang akan dikoleksi merupakan tumbuhan parasit

- Cobalah koleksi daun majemuk tetap dalam kelompoknya - Potonglah objek berkayu yang pola cabangnya masih terlihat - Heterofili: koleksi semua macam bentuk daun

- Monoceus: koleksi kedua bunga

- Heterostylus: koleksi kedua macam bunga - Nomor koleksi hanya untuk satu takson

Pengamatan dan pencatatan.

Sebelum dilakukan pengambilan bahan koleksi, terlebih dulu dilakukan pengamatan dan pencatatan terhadap sifat-sifat khas dari tumbuhan tersebut yang tidak terwakili didalam koleksi (specimen) yang akan diambil, antara lain:

(4)

- bentuk hidupnya (apakah, herba, perdu, semak, pohon, liana, atau pencekik dan sebagainya).

- tempat tumbuhnya (habitat),

- bergetah atau tidak, kalau bergetah apa wama getahnya - nama lokalnya didaerah tersebut, kegunaan dan sebagainya. - Semua yang warna (daun, bunga, buah dsb.)

- Bau dan rasa dari bagian-bagian organ tumbuhan

- lain-lain yang merupakan karakter yang khas dan menonjol dari tumbuhan yang akan dikoleksi tersebut

Pengoranan dan pengawetan

Setelah koleksi terkumpul, masing-masing koleksi disusun kedalam lipatan kertas koran dengan baik dan rapih dan koran-koran yang telah diisi dengan koleksi disusun pula demikian rupa, sampai jumlah tertentu. Selanjutnya diikat dengan tali rafia dengan kuat dan rapih, dan dimasukkan disusun ke dalam kantong plastik besar yang selanjutnya disiram dengan alkohol 96 % atau dengan spiritus sampai basah seluruhnya. Akhirnya kantong ditutup dengan mengikatnya kuat-kuat dengan tali plastik/rafia, atau dengan meng-gunakan lem selotip-band untuk menghindari penguapan alkohol. Sampai tahapan ini pekerjaan di lapangan telah selesai.

Pengapitan dan Pengeringan

Pengeringan dapat dilakukan dengan menggunakan panas matahari, api unggun, tungku/dapur pengeringan atau oven listrik. Sebelum dilakukan pengeringanterlebih dahulu specimen dikeluarkan daTi kantong plastiknya, kemudian disusun dalam apitan kertas kardus yang berukuran 30 X 40 cm satu persatu,dengan susunannya sebagai berikut: kardus -specimen - kardus –specimen dst. sampai dengan jumlah secukupnya. Susunan ini diikat kuat- kuat dengan tali sehingga semua spesimen akan terapit dengan rata. Ikatan-ikatan specimen dengan kardus ini disusun di tempat pengeringan yang telah disediakan

(5)

sebelumnya. Kalau pengeringan akan dilakukan dengan menggunakan panas matahari susunan pengapitannya sedikit ditambah dengan kertas koran pelapis dengan susunannya sebagai berikut : kardus - kertas koran pelapis -specimen -kertas koran pelapis - specimen dan seterusnya sampai 5-8 specimen, selanjutnya dibatasi lagi dengan kardus, di atasnya kembali kertas koran pelapis - specimen dan selanjutnya sampai sedemikian rupa sampai jumlah yang cukup untuk diikat. Penjemuran dengan panas matahari sebaiknya diletakkan di atas seng atau tembok beton. Setiap hari kertas koran pelapisnya harus ditukar dengan kertas yang kering , ini dilakukan sampai semua specimen menjadi kering dengan baik. Disini kertas koran tempat specimen tidak boleh diganti, jadi yang diganti hanya kertas pelapisnya saja. Kalau pengeringan menggunakan oven listrik, spesimen yang telah dilapisi kardus dan telah diikat dengan baik disusun di dalam oven dengan posisi berdiri. Pengeringan dilakukan dengan panas antara 70 -80 derajat oC selama 48 jam.

Pemberian label

Setelah semua koleksi betul-betul kering, koleksi disusun berdasarkan nomor koleksi lapangan, kemudian disiapkan label herbarium selanjutnya kedalam setiap koleksi (setiap korannya) dimasukan label yang sudah ditulis datanya dengan lengkap. Contoh kertas label herbarium adalah sebagai berikut:

(6)

HERBARIUM UNIVERSITAS ANDALAS Flora Sumatera Barat

Family

Species RUTACEAEClausena excavata

Det. R Tamin, Date Dec. 19, 1985 Locality SUMATERA BARAT, Taman Rutan Raya

Dr. Moh. Hatta, Ladang Padi, about 20 km east from Padang city, alt. 500-600m

Date December 10, 1985

Collector R Tamin No. ColI. 1912 VernoName Sicerek

Annotation This plant has a strong smell, shrub and trifoliolet.

Mounting

Mounting adalah menempelkan spesimen herbarium pada kertas mounting yang dapat dilakukan dengan menjahitkan atau merekatkan koleksi tumbuhan menggunakan lem khusus yang telah diawetkan pada kertas karton putih yang berukuran 29-31 cmX 39-42 cm. Untuk ini dapat digunakan kertas karton manila putih atau kertas "kartontick". Selanjutnya label ditempelkan pada bahagian kanan bawah lembaran karton yang memuat koleksi tumbuhan. Spesimen yang telah dimounting maupun yang belum disimpan disimpan di herbarium. Spesimen herbarium dengan informasi yang melekat padanya akan berfungsi sebagai material ilmiah yang dapat digunakan oleh semua peneliti seperti halnya dengan karya tulis di perpustakaan.

Herbarium

Herbarium mempunyai dua pengertian, pertama Herbarium adalah sebuah tempat atau sebuah lembaga yang berfungsi sebagai penyimpanan specimen tumbuhan baik kering ataupun basah. Selain penyimpanan, juga digunakan untuk melakukanstudi berbagai jells tumbuhan, terutama untuk tala nama daDklassifikasi tumbuhan secara ilmiah. Contoh dari Herbarium-herbarium tersebut adalah Herbarium

(7)

Bogoriense Bogor (BO), Herbarium Universitas Andalas (ANDA), Herbariumand Library Botanical Gardens, Singapore (SING). daTIlain sebagainya. Pengertian kedua. Herbarium adalah berupa material yaitu specimen (koleksi tumbuhan) baik basah maupun kering atau yang umum dikenal dengan spesimen.Specimen itu ada yang disiapkan dengan proses kering dan ada pula dengan cara basah. Specimen kering adalah koleksi tumbuhan yang telah dikeringkan,telah diberi label, telah dimounting dan diawetkan serta disimpan.secara baik di tempat penyimpanan yang telah disediakan (Herbarium). Specimen basah, yaitu koleksi yang diawetkan dengim menggunakan larutan tertentu, misalnya FAA, atau alkohol 70 %, telah diberi label secara lengkap sesuai dengan ketentuan. Specimen basah ini dilakukan didasarkan kepada kondisi objek (koleksi) yang basah, kecil dan akalau dikeringkan mungkin tidak memperlihatkan bentuk dan strukturyang dibutuhkan daTIjuga didasarkan kepada kebutuhan kolektor, misalnya koleksi organ-organ generatif tertentu untuk memudahkan pengamatan selanjutnya diperlukandengan menggunakan koleksi basah.

Referensi

Dokumen terkait

- Memahami teori antrian dan simulasi dapat membantu dalam finalisasi rancangan - Kuliah mimbar - Diskusi - Papan tulis - Overhead projector, transpara nsi 1: Chapter

Trauma thorax adalah luka atau cedera mengenai rongga thorax yang dapat menyebabkan kerusakan pada dinding thorax ataupun isi dari cavum thorax yang disebabkan

Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan bahwa hordeolum internum merupakan infeksi pada kelenjar Meibom sehingga ia bertumbuh ke arah konjungtiva tarsal dan

activity diagram. Berupa lingkaran hitam penuh. 2) Final Node , merupakan tanda dimana semua proses telah selesai. Berupa lingkaran hitam penuh dan dilapisi oleh lingkaran

Konsentrasi 0,5% pada formulasi pembuatan film kitosan baik dengan EBP maupun tanpa EBP adalah yang terbaik dengan keliman terkuat dibandingkan dengan penambahan

Untuk menguji apakah hasil rute optimum yang dihasilkan oleh CE- CVRP akan tetap baik dapat dilakukan iterasi dengan modifikasi jumlah sampel rute yang

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian,

Berdasarkan data di atas, penulis menarik simpulan bahwa ada dua (2) tindakan antisosial yang dilakukan Yuno, yaitu tidak peduli dengan keselamatan orang lain