• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menyesal dari Kerendahan Hati

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Menyesal dari Kerendahan Hati"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

- 1 - JADWAL MISA

Misa Harian:

Senin s/d Jumat 06.00 WIB

Hari Sabtu :

17.00 WIB

Hari Minggu :

06.30 - 09.00 - 17.00 WIB

Misa Jumat Pertama :

06.00 - 12.00 - 19.30 WIB

Adorasi Ekaristi:

Adorasi Sakramen Maha Kudus dapat dilaksanakan setiap saat

(24 jam) di Kapel SanMaRe

PENYELIDIKAN KANONIK

(dengan perjanjian) Hari Senin, 17.00 – 18.30 WIB

Romo A.S. Gunawan, Pr. Hari Kamis, 17.00 – 18.30 WIB

Romo Sylvester Nong, Pr.

PELAYANAN MISA REQUIEM DI GEREJA

Dapat diselenggarakanpada hari Senin hingga Jumat. Hubungi Sekretariat Paroki.

Website:

www.parokisanmare.or.id

Facebook Group:

SanMaRe

Kontribusi artikel, pengumuman, iklan: komsos@parokisanmare.or.id

01 Oktober 2017 Tahun VIII – No. 40

Menyesal dari Kerendahan Hati

Setelah berdialog dengan orang muda yang bertanya tentang jenis perbuatan baik yang dapat membawa orang kepada kehidupan kekal, Yesus memberi wejangan yang bagus kepada para muridNya: “Sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Perkataan Yesus ini menggemparkan para muridNya dan mereka pun bertanya: “Jika demikian siapakah yang dapat diselamatkan?” (Mat 19: 23-25)

Pertanyaan “siapakah yang dapat diselamatkan” tetaplah aktual hingga saat ini. Setiap orang yang melakukan perbuatan-perbuatan baik seperti melakukan pelayanan-pelayanan tertentu, karya amal kasih, matiraga, menerima sakramen tertentu, kehidupan devosional dan praktek kesalehan lainnya memiliki satu cita-cita yaitu supaya dapat menikmati kebahagiaan kekal bersama Bapa di Surga. Tetapi

(2)

2

-pertanyaan selanjutnya adalah apakah semuanya ini sudah cukup baginya untuk menikmati kebahagiaan kekal di Sorga? Ternyata belum cukup. Masih ada unsur lain yang penting yaitu: mengenal diri dengan baik, menyesali dosa-dosa dan taat kepada Tuhan.

Tuhan Yesus dalam perikop Injil pekan ini memberikan perumpamaan tentang dua orang anak. Mereka masing-masing di minta ayahnya untuk pergi dan bekerja di kebun anggur. Anak yang sulung itu mengatakan mau tetapi kemudian tidak mau pergi bekerja di kebun anggur. Anak kedua mengatakan tidak mau tetapi ia kemudian menyesal dan pergi bekerja di kebun anggur. Baik Yesus maupun para pendengarNya saat itu sepakat untuk mengatakan anak kedua yang melakukan kehendak ayahnya.

Anak sulung adalah simbol orang-orang yahudi yang pertama mengenal Yahve. Mereka hanya puas dengan status quo mengenal hukum Taurat dan melakukannya secara harafiah. Anak bungsu adalah simbol orang-orang asing di luar komunitas Yahudi, orang-orang berdosa, kaum papa, penderita dan orang Yahudi lain yang terbuka pada rencana keselamatan Tuhan. Mereka berusaha untuk melakukan kehendak Tuhan di dalam hidup mereka. Mereka-mereka inilah yang layak untuk berbahagia bersama Tuhan Allah di Sorga. Sejalan dengan perumpamaan dalam Injil, Zefanya

menghadirkan kecaman terhadap si pemberontak dan si pencemar yang tidak mau mendengar teguran dan tidak mempedulikan kecaman, tidak percaya dan tidak menghadap Tuhan. Tentu saja kecaman ini ditujukan kepada orang-orang yang masuk pilihan Tuhan tetapi terlalu nyaman sampai melupakan kebaikan Tuhan dan memilih untuk berjalan sendiri. Dengan demikian, menurut Zefanya, rahmat Tuhan akan beralih bukan lagi kepada orang pilihan Tuhan

yang lupa diri tetapi kepada sisa Israel yakni “Orang yang rendah hati, lemah sehingga mencari perlindungan pada Tuhan. Mereka ini tidak akan melakukan kelaliman atau berbicara bohong. Di dalam mulut mereka tidak akan terdapat lidah penipunya, mereka akan seperti domba yang makan rumput dan berbaring dengan tidak ada yang mengganggunya.” (Zef 3: 12-13).

Sabda Tuhan pada pekan ini menyapa sekaligus menegur kita untuk tidak menyerupai anak sulung dengan keluar dari jangkar egoisme. Terkadang kita masih berpikir dan puas dengan pengalaman rohani yang dangkal tetapi berpikir sudah mendalam, niat-niat setelah mengaku dosa muluk-muluk tetapi sulit sekali untuk melakukannya dalam perbuatan nyata. Kita berada di zona nyaman dan lupa bahwa kita membutuhkan Tuhan bukan mempermainkanNya.

Mari kita menyesal dan bertobat seperti anak kedua. Figur anak kedua adalah figur sisa Israel yang menyesal karena dosa dan salahnya. Penyesalan berasal dari kerendahan hati di hadirat Tuhan, mengandalkan Tuhan di dalam hidupnya dan mau bertobat. Sesungguhnya pengalaman akan Allah ditandai dengan pertobatan yang terus menerus.

(3)

- 3 -

Pelantikan Pengurus WKRI SanMaRe Ranting 6

Siap Mengabdi dan Melayani

.

WKRI

Disiapkan oleh: WKRI Ranting 6

Wanita Katolik RI Dewan Pimpinan Cabang (DPC)

SanMaRe baru-baru ini telah menambah satu ranting lagi. Ranting ini adalah Ranting 6 yang telah dibentuk pada 20 September 2017 oleh Pengurus DPC SanMaRe.

Sebagai Ketua DPC Sanmare, Ibu Rita telah melantik Ketua WKRI Ranting 6 Ibu Angela Aning Yuliati dan Wakil Ketua Ibu Patricia Suryati dengan masa bakti

2017-2020.

Pelantikan di Ruko Puri Bintaro Indah II Jombang Sudimara. Dalam kesempatan yang sama, Ketua dan Wakil Ketua melantik Sekretaris, Bendahara, dan lima ketua bidang organisasi, serta beberapa anggota bidang.

(4)

4

Mari Mengenal Ordo CSE dan Putri Karmel

Di dalam sejarah Gereja, ada begitu banyak serikat dibangkitkan Allah untuk melayani kebutuhan umat. Pada situasi dan saat tertentu Allah menggerakkan banyak orang untuk melakukan karya dan pelayanan bagi kemuliaanNya dan umat.

Pada zaman ini, Allah menggerakkan Romo Yohanes Indrakusuma O'Carm untuk mendirikan serikat baru di dalam Gereja. Ada 3 komunitas yang didirikan oleh beliau: Suster Putri Karmel, Frater CSE dan Komunitas Tritunggal Maha Kudus (KTM) yang anggotanya terdiri dari kaum awam. Ketiga komunitas ini bertumbuh di dalam Gereja karena hembusan semangat "Pembaharuan Hidup Dalam Roh" dan mereka ingin menghayati spiritulitas yang sama dengan menjalani visi dan misi yang sama.

Spiritualitas CSE dan Putri Karmel

Spiritualitas CSE dan Putri Karmel merupakan perpaduan dari dua spiritualitas yang berbeda, namun saling melengkapi. Spiritualitas yang berasal dari dua sumber besar, yaitu dari:

Ordo Karmel Awali, seperti yang diungkapkan dalam Regula Karmel dan yang sepanjang sejarahnya telah dihayati oleh para kudus Karmel. Sejak semula Karmel menekankan hidup doa dan kontemplasi dalam suatu

persaudaraan yang penuh kasih dalam keheningan dan kesunyian. Karena itu Putri Karmel dan CSE mendirikan rumah-rumahnya di tempat yang sunyi dan agak terpencil.

Pembaharuan Hidup dalam Roh, yang juga dikenal dengan sebutan Pembaharuan Karismatik. Namun kami lebih suka memakai istilah Pembaharuan Hidup dalam Roh, sebab ungkapan itu lebih menekankan segi teologis dari pembaharuan tersebut, yang harus dibedakan dari ungkapan sosiologisnya. Dilihat dari segi teologisnya Pembaharuan Hidup dalam Roh itu bukan lain daripada pengakuan, bahwa karya Gereja itu sesungguhnya adalah karya Allah dan bahwa karya Allah hanya dapat dilakukan oleh Allah sendiri. Maka lewat pembaharuan ini CSE dan Putri Karmel mau terbuka terhadap karya Roh Kudus yang saat ini nyata sekali dalam Gereja dan terhadap segala karunia yang dibawakan Roh Kudus khususnya pada zaman kita ini demi pelayanan di dalam Gereja.

Dilihat sepintas lalu, spiritualitas Karmel dan Pembaharuan dalam Roh itu bertentangan. Tetapi sebenarnya merupakan perpaduan yang sangat harmonis. Bila Pembaharuan dalam Roh itu menghantar orang pada pengalaman kasih Allah yang nyata, yang mampu mengubah hidup orang, sebaliknya spiritualitas Karmel mengingatkan kita untuk tetap tinggal pada pokok serta membantu orang terus berkembang dalam hidup baru itu.

Karya pastoral Putri Karmel dan CSE ada di Cikanere Cianjur, Tumpang Malang, dan Landak Kalimantan Barat.

Disiapkan oleh: Tim Komsos

(5)

- 5 -

Akan menerima tahbisan imamat

salah satu putra Gereja SanMaRe,

Paroki Bintaro Jaya,

Fr. Klimakus de Jesu, CSE.

Putra dari Bapak Abraham Joseph Liem

Anwar Suyono dan

Ibu Felicia Maria The Frieda

dari Lingkungan Thomas Rasul, Wil. VI

Tahbisan dilakukan di Pusat Kerohanian

Katolik "Shanti Bhuana", Dusun Bandol

Desa Untang, Kecamatan Banyuke Hulu,

Kabupaten Landak,

Keuskupan Agung Pontianak

Sabtu, 7 oktober 2017 jam 09.00

.

(6)

6

-







JADWAL LITURGI









MINGGU BIASA XXVII 08 Oktober 2017,

Bacaan: Yes. 5:1-7; Mzm. 80:9,12,13-14,15-16,19-20; Flp. 4:6-9; Mat. 21:33-43.

Saran Nyanyian: PS. 365, 366, 370, 682, 688, 690, 693, 851, 962.

MINGGU BIASA XXVIII 15 Oktober 2017,

Bacaan: Yes. 25:6-10a; Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6; Flp.4:12-14,19-20; Mat. 22:1-14 (Mat. 22:1-10).

Saran Nyanyian: PS. 319, 325, 335, 427, 428, 430, 431, 692, 841, 956.

Sabtu, 07 Oktober 2017, pukul: 17.00 Koor dan Tatib: St. Albertus Agung Pemazmur: Albertus Indrakaryana

Putra/i Altar: Michael Rama Aviandri Santoso,

Margaretha Velicia, Aurelia Anindita Herputri,

Ignatius Dimas Dwikinasih, Vincentia Catur Devita Anggraini, Rafaella Putri Utama, Anastasia Anggraini, Jose Marie Pereira, Matthew James Pereira, Genoveva Audrey Divavolney Dhayawardhana, Marcus Aurelius Brehatmaja D.D

Prodiakon: Helfina Martini Tisnakusuma, Hesti

Purbaningsih, I.Y. Supriyanto, Dini Ariani Indrawati,

Linggarwati Ibrahim, Lydia Ety, Leonardo Barlian Megasandi, Arimurti Kusuma, Johannes Djoenaedy Hadi, Johanes Medy Yudohutomo

Sabtu, 14 Oktober 2017, pukul: 17.00 Koor dan Tatib: St. Fransiskus Xaverius Pemazmur: Christa Elizabeth Parengkuan

Putra/i Altar: Benedicta Aurelia Virenze, Feodora

Susan, Devosia Klaudia A.S., Ferdinand Harly Kusnadi, Antonius Adrian Nathaniel, Benedikta Awinna Resy Cristi Br. Pinem, Florentina Harly Kusnadi, DeBritto Maurizt Angara Sitorus, Johanes Baptista Marcell Wibawanto, Gregoria Galina Gaea,

Deviola Saulina Franka Sitorus

Prodiakon: Yadi Djuhandi, Yohanes Agus Munandar,

Yosep Yendi, Agnes Stephani Sri Kamartih, RM Soedjono Respati, Alexander Ari Siswoyo, Yvonne Maria Setyawati S, Emmanuel Adi Sepiarso, Yosep Erijanto, Yohanes Prakoso Rahwibowo

Minggu, 08 Oktober 2017, pukul: 06.30 Koor dan Tatib: Sta. Helena

Pemazmur: Fransiskus Adhi Aryoko

Putra/i Altar: Nathanael Eldrian Rumawas, Teresa

Alana Dewi, Virgilius Divo Raphael, Maria Ajeng Cipta Wening, Theresia Carissa Indurasmi, Aurelia Yashodara Nareswari, Brigita Sandhi Krama Wijaya, Josephine Afra, Helena Amithya da Rato, Mikhael Abhiseka Pramono, Dylan Alexander Christanto, Judith Kiara Kanakamaya

Prodiakon: I.Y. Supriyanto, Joseph Saly Listiyadi,

Effie J A Soekotjo, Effie J A Soekotjo, Ignatius Iwan Adi Susanto, Paulus Adidoyo Prakoso, Florius Dominicus Riberu

Minggu, 15 Oktober 2017, pukul: 06.30 Koor dan Tatib: Sta. Beatrix

Pemazmur: Grace Simon

Putra/i Altar: Felicia Safira Rahardjo, Fridolin

Oktafandy Rahardjo, Orlando Owen Christopher, Gabriella Alva Levia Hantoro, Veronika Agna Permatasari, Edward Verian Grasa Toda, Maximillian Ernesto Toda, Aurelia Avelline Claudia Nggala, Sergij Adyadira Riano, Clara Tunjung Paramesti

Prodiakon: Yuliana Yelly, Yustinus F. Irjayanto,

Soehartono D.S., Harianto Kusnadi, Vincentius Eko Priyambodo, Vincentia Ventje Restutuani

Minggu, 08 Oktober 2017, pukul: 09.00 Koor dan Tatib: St. Yohanes de Brito

Pemazmur: Berlina Tjitradinata

Putra/i Altar: Maria Kiara Anindita, Josephine

Marie Yohana, Patricia Dias Riandari, Fransisca Mariana Rasendrya Z., Brigitta Merlyn Bulu, Eudes Pendar Gandlewa Hening, Honoratus Pavel Galis Hening, Andreas Mado Laba, Zidane Tirta Nugraha, Bioline Alexandri Hendra Santosa, Jovan Santoso, Michael Massimo

Minggu, 15 Oktober 2017, pukul: 09.00 Koor dan Tatib: Sekolah Mentari & St. Bartolomeus

Pemazmur: Hari Sujatmoko

Putra/i Altar: Theodorus Albert Winata, Jesslyn

Huberta, Valentinus Ayodya Koesyudawisama, Elisabeth Anggitasari Hartawan, Joanna Carmely Gloria, Maximilian guido Yosa Adiyatma, Maria Anargya Adilaksmi, Anselma Adyata Adilaksita, Claudia Michelle Ivane, Stefani Nathania Sanchia,

(7)

- 7 -

Prodiakon: Kamilus Arifin, Lily Irene Tantra, Lucas

Hanifa Natahusada, Marjono Suwargo, Metty Suprapti, Ping Julianto Widjaja, Royandi Ernestus DP, F.X. Margiono, Etmundus Giri Handana, Emil Syah Putra BP, Elisabeth Indarsiah, Diana Deisy Salem, David Sabariman Prajitno, Constantin Reenaldo Fhadin, Chrys RN Sinulingga, Sutikno Siswojo, Rudy Andriyanto, Bernadette Aylina Kartika W, Bernadetha Siswantini, Benedictus Hartonadi, Benedictus Bambang Erwin, Andrea Gita Trisnawati

Patricia Quina Gita Naviri, Johanes Jason Azaya Teddyatmadja

Prodiakon: Agnes A. Sayan Rampisela, Agnes

Bertha Tabarani, Agustinus Fadjar AS, Agustono Widjaja, Albertus Sugianto Supriadi, Alfonsus Haryanto, Arden Andreas Barus, Dwihardi Sugeng Sutanto, Victor Toto Sudytio, Veronica Diana Irawati,

Venantius Tri Handoko, Teofanus Rudy Hendrawan,

Tarcisia Julianti Setiadi, Heru Sugeng Listiono,

Stevanus Adhitia Budhi, Ongko Hadi Sugianto,

Stepanus Yohanes Sumarja, Stepanus B. Dora,

Stefanus Ridwan Ruswati, Stefanus Hendarto, Okky Djuandi Sentana, Rusticus Hesthi Sambodo

Minggu, 08 Oktober 2017, pukul: 17.00 Koor dan Tatib: Sta. Yosephine Bakhita

Pemazmur: Ryan Angelo Thomas Djehamat

Putra/i Altar: Benedict Matthew Sukieche, Dorotea

Oktafanya Aurora P., Fransiska Wahyuni Novita Kristiyani Br.M, Estherania N, Yohana Emarina, Dorothea Bening Larasati, Rafael Christian, Bernadette Nathania Sukieche, Helena Kheren Imanuela

Prodiakon: Saras Damai Susetyo, Silvinus Soetoyo

Dharmadi, Thomas Erwin Kurniawan, Wahid Gunawan, Dewi Sekar Alamsari, Ananias Arief Gazali, Krisnawan Budiprasoyo, Aloysius Eko Prihadi, Alexander Nuryanto, Alexander Bambang Ambono, Albertus Magnus Bongo, Albertus Agus Sancoko, Agustinus Uki Kurmianto, Agustinus Himawan

Minggu, 15 Oktober 2017, pukul: 17.00 Koor dan Tatib: Sta. Regina

Pemazmur: Brandon Matthew

Putra/i Altar: Maria Elisabeth Alta Dantiana Husada,

Abraham Arindra Sarwonawadya, Alexandra Ashley Soeterdy, Kevin Bagas K., Theresia Avilla Revabelle Maharani, Maria Fransiska Chelsea Novelia Prodigma Gunawan, F. X. Nitra Dwi Bagaskara, Agata Anjani Cita Permata Kusuma, Yohanes Purba Sangga Becik, FX. Gayu Gotama Bangga, Franzeska Sandrina Regita Cahyani

Prodiakon: Athanasius BS Pramono, Cynthia

Catharina, Daniel Bala Batti, Didi Hartanto, Rudy Yohanes Maria ST, Ramlan Aloisius Sembiring,

Philipus Tambunan, Petrus Lazarus Mardjono,

Dwipudjo Slamet Santoso, Paulus Jusuf Ari Susetio,

Paula Maria Chandra, Martha Maria Elfian, Maria Valeria Kartati, Maria Regina Karmini

(8)

8

-







PENGUMUMAN









1. Sehubungan dengan telah dicanangkannya program “Tabungan Umat”

(TABUT) oleh Keuskupan Agung Jakarta, Tim Karya Pengembangan Paroki KAJ akan mengunjungi gereja SanMaRe pada tanggal 14 & 15 Oktober 2017 untuk memberikan penjelasan dan sosialisasi tentang program TABUT tersebut. Program TABUT ini sudah bergulir di Gereja SanMaRe dan kini sedang digiatkan kembali guna mengalang lebih banyak lagi partisipasi dari umat. Registrasi dapat dilakukan di depan aula setiap selesai misa 30 September, 1 Oktober, dan 8 Oktober 2017 dengan melampirkan fotocopy KTP.

2. Misa Sabtu pertama, doa Senakel (doa Rosario, Sakramen pengakuan dosa

dan Adorasi Maha Kudus) akan diadakan pada hari Sabtu, 7 Oktober 2017 pukul 06.00 di Gereja SanMaRe. Mohon kehadiran umat.

3. PDKK mengundang Bapak/Ibu untuk mendengarkan firman Tuhan pada hari

Kamis, 5 Oktober 2017 pukul 19.30 di Aula SanMaRe bersama Bapak Ralph Marsoedhy.

LOWONGAN Dibutuhkan Staf Accounting, D3/S1. Kirimkan lamaran dan CV ke PT Indonet jalan Rempoa Raya no 11 Tangerang 15412 atau email ke Clafin4@yahoo.co.id.

IKLAN BARIS – Wahana bagi umat yang ingin mengiklankan informasi lowongan pekerjaan atau mencari pekerjaan. Materi iklan diserahkan ke sekretariat paroki setiap hari kerja atau email ke: sekretariat@parokisanmare.or.id

Referensi

Dokumen terkait

Gereja yang satu: Gereja yang tampak sebagai perwujudan kehendak tunggal Yesus Kristus untuk dalam Roh Kudus tetap hadir kini di tengah manusia untuk menyelamatkan (LG 8).

Gereja yang satu : Gereja yang tampak sebagai perwujudan kehendak tunggal Yesus Kristus untuk dalam Roh Kudus tetap hadir kini di tengah manusia untuk menyelamatkan (LG 8).

Pertama, suka atau tidak suka kita harus mengakui peranan Roh Kudus dalam karya misi. Karena secara esensial misi Gereja merupakan suatu aktivitas spiritual – karya Roh

kah saya dapat mengetahui bahwa Roh Kudus ingin menyatakan karunia.. menafsirkan bahasa roh melalui saya? Jawabannya sama dengan apa yang telah kami sarankan mengenai karunia yang

Tetapi Anda akan melihat umat Kaum Kedar dalam terang tujuan Allah bagi mereka, dan Anda akan menagkap hati Allah dan impartansi dari Roh Kudus sehubungan dengan orang- orang itu,

Seperti disebutkan sebelumnya, pentingnya Roh Kudus tidak begitu dirasakan oleh banyak gereja hari ini. Sekalipun Gereja Yesus Sejati tetap menekankan betapa

Saya percaya bahwa Baptisan Suci dengan air adalah langkah pertama kepada pembaharuan seorang manusia di dalam Roh Kudus, dan orang yang dibaptis di- terima ke

Berdasarkan tolok ukur-tolok ukur yang telah dipenuhi oleh Gereja Hati Kudus, maka bangunan ini layak untuk direkomendasikan sebagai objek pelestarian, dengan penggolongan sebagai