• Tidak ada hasil yang ditemukan

Basic Deeper Bible

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Basic Deeper Bible"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

THE DEEPER BIBLE CLASS

©2016 The Deeper Bible Class

BASIC

(3)

Selamat Datang di kelas “Basic Deeper Bible”

Hallelujah! Puji Tuhan, setelah sekian lama berbenah dan menerima masukkan, menimbang semua hal, dan melihat dari semua sisi akhirnya kelas Deeper Bible 101, 201, 301 berubah

(transformed) menjadi kelas Basic Deeper Bible. Dengan kata lain kelas Basic Deeper Bible

adalah peleburan dari Deeper Bible 101, 201 dan 301. Kelas Basic Deeper Bible ini tetap memiliki spirit dan value dari Kelas Deeper Bible terdahulu. Dalam kelas ini kita akan mempelajari hal-hal mendasar dan prinsipil yang harus diketahui setiap kita, orang percaya, dalam membaca dan mempelajari Alkitab dengan lebih baik. Kemudian kita akan bersama-sama membahas dan mempraktekkan prinsip tersebut.

Melihat perkembangan dunia saat ini, arus informasi begitu deras membanjiri kita termasuk berbagai macam informasi mengenai pengajaran, teologia dan lain sebagainya, maka sangatlah penting bagi umat Tuhan untuk mengenal Alkitabnya. Menyadari dan mengerti akan adanya kesulitan-kesulitan dalam membaca Alkitab, maka dibentuklah kelas Basic Deeper Bible ini. Kelas Basic Deeper Bible bukanlah kelas pendalaman isi Alkitab atau teologi, tetapi adalah sebuah kelas yang dipersiapkan untuk membantu dan memandu Anda dalam membaca dan mempelajari Alkitab dengan benar dari dasar.

Di dalam kelas ini Anda diharapkan untuk berpartisipasi secara aktif, lewat pertanyaan atau menjawab pertanyaan serta di dalam forum kelas ataupun di dalam forum kelompok Anda masing-masing. Akan ada satu fasilitator dalam setiap kelompok yang terdiri dari 10 orang. Peran serta Anda akan mengakibatkan waktu dan sumber daya yang telah Anda investasikan ke dalam kelas ini menjadi sesuatu yang berharga melalui proses pembelajaran Alkitab secara mandiri.

Prinsip belajar di Kelas Deeper Bible adalah:

Give a man a fish, feed him for a day - teach a man to fish, feed him for a lifetime!

Oleh karena itu akan ada waktu “fishing” atau diskusi dalam kelompok yang akan dipandu oleh fasilitator.

Secara singkat berikut adalah hal-hal yang akan kita pelajari di kelas Basic Deeper Bible: • Gambaran secara ringkas mengenai Alkitab dan kitab-kitab di dalamnya.

• Perspektif mengenai teks Alkitab secara keseluruhan, memahaminya sehingga kita bisa membacanya dengan baik dan benar.

• Perangkat dasar yang kita perlukan, memahami terjemahan, kamus, atlas, dan konkordansi. • Mengalami Alkitab secara personal dari membaca Alkitab yang dilakukan secara konsisten. • Praktek secara kelompok mendiskusikan suatu bagian dari Alkitab.

• Membahas secara bersama-sama hasil diskusi diatas.

(4)

Anda sangat diharapkan untuk:

• Membawa class handbook ini, Alkitab dan alat tulis yang dibutuhkan dalam setiap sesi. • Hadir tepat waktu dan berpartisipasi dengan aktif secara individu ataupun kelompok. • Melaksanakan setiap tugas yang diberikan baik individu maupun kelompok dalam membaca

dan mempelajari Alkitab.

Besar harapan kami bahwa kelas ini dapat memberkati Anda dalam proses belajar dan mendalami Alkitab lebih lanjut. Let’s learn together!

Tim Deeper Bible Twitter : @deeperbible IG : @deeperbible

E-mail : deeperbible@gmail.com

APAKAH ALKITAB ITU?

Alkitab adalah PERKATAAN/FIRMAN TUHAN dan merupakan BUKU yang teramat PENTING yang harus dibaca oleh semua orang. Namun Alkitab juga adalah buku yang sangat tebal, banyak kata-kata sulit, tulisan kecil-kecil dengan dua kolom yang sulit dibaca. Alkitab adalah sebuah buku penuh dengan tulisan yang memiliki kesenjangan budaya dan waktu yang cukup lebar dengan keberadaan kita sekarang.

Itulah beberapa fakta dan pendapat tentang Alkitab yang sering kita lontarkan.

Jadi kesimpulannya buku jenis apakah Alkitab itu? Bagaimanakah cara kita membacanya dengan benar?

• ALKITAB = BUKU SEJARAH

Alkitab menuliskan kisah permulaaan terbentuknya sebuah alam semesta, hingga berakhirnya alam semesta tersebut dan kemudian dilanjutkan dengan mulai dibentuknya sebuah alam semesta yang lain. Berbeda dengan buku sejarah lainnya, Alkitab sangat komprehensif dan lengkap. Di dalam buku sejarah yang umum kita baca, kita selalu menemukan akhir dari sebuah masa yang sudah berlalu. Sementara Alkitab, mencatat akhir suatu masa, akhir sebuah sejarah atau suatu peristiwa yang belum kita alami, namun pasti akan terjadi. Masalahnya, walaupun Alkitab dapat disebut sebagai sebuah buku sejarah, penyusunannya tidak sesuai kronologis/urutan waktu sejarah. Inilah yang membuat kita bingung dalam mengikuti pembacaan Alkitab. Jika kita ingin membaca secara kronologis/urutan waktu sejarah, maka susunan Alkitab harus diubah. Kita akan tahu nanti bagaimana susunan Alkitab menurut urutan sejarah di sesi 1.

• ALKITAB = SEBUAH BUKU KISAH CINTA ROMANTIK

Alkitab berkisah tentang BAPA yang mencarikan Pengantin Wanita untuk Anak laki-laki tunggal-Nya. Kisah cinta ini kemudian diakhiri dengan sebuah pesta Perkawinan. Yesus adalah Pengantin Pria, dan Pengantin Wanita adalah Gereja-Nya. Ditengah-tengah Alkitab kita mendapatkan kitab Kidung Agung. Jika Anda baca, isinya sangat romantik dan bahkan erotis. Tidak ada kata-kata spiritual. Jadi kita bisa melihat Alkitab dari dua sudut pandang itu (kisah sejarah + kisah cinta romantik). Kalau digabungkan, maka Alkitab dapat disebut sebagai BUKU SEJARAH CINTA TUHAN DENGAN UMAT-NYA.

• ALKITAB = PERPUSTAKAAN

Alkitab bukanlah hanya sebuah buku namun banyak buku, tepatnya Alkitab tersusun dari 66 buah buku, yang ditulis oleh lebih dari 40 penulis. Nama ‘Alkitab’ adalah kata dalam bahasa Indonesia yang merupakan kata turunan dari bahasa Arab, yang artinya Buku Suci. Dalam bahasa Inggris, buku ini dikenal dengan nama Bible. Kata ‘Bible’ berasal dari kata Yunani ‘biblia’ yang berarti ‘buku-buku’ atau ‘banyak buku’. Bisa juga diartikan sebagai ‘library’ artinya ‘perpustakaan’. Jadi saat Alkitab ada dalam genggaman kita, boleh dikatakan ada perpustakaan di tangan kita. Kita memiliki sebuah perpustakaan!

(5)

Sekarang kita tahu TUHAN memberikan firman-Nya tertulis dalam buku-buku, jadi kita harus membacanya buku demi buku, sama seperti membaca buku pada umumnya, yakni membaca sampai habis. Satu buku dalam satu waktu. Sama seperti buku pada umumnya kita tidak bisa mengerti apa yang dimaksudkan hanya dengan membaca satu paragraph setiap hari. Tentunya yang kita lakukan adalah membaca keseluruhannya, kemudian jika ingin lebih detil maka baru kita ulangi baca sebagian kecil tiap harinya.

Menyadari bahwa Alkitab adalah perpustakaan, maka kita akan membaca Alkitab seperti kita membaca buku-buku yang kita pinjam dari sebuah perpustakaan. Satu buku dibaca dulu sampai selesai, baru kemudian kita pinjam buku lain untuk dibaca lagi. Mulailah dari buku yang paling tipis, yang paling sedikit jumlah halamannya.

MENGAPA TUHAN INGIN KITA MEMBACA DAN MENYELIDIKI FIRMAN-NYA

Membaca Alkitab tidak membuat kita menjadi semakin pandai, dan membaca Alkitab juga tidak membuat kita menjadi kaya. Tetapi membaca Alkitab membuat kita menjadi BIJAKSANA dan BERHIKMAT. Seperti yang kita tahu dan dari yang diajarkan bahwa hidup kita dibangun berdasarkan keputusan-keputusan yang kita buat. Dengan hikmat, kita dapat mengambil pilihan-pilihan yang bijaksana dalam setiap tingkat kehidupan kita, sehingga kita tidak menyia-nyiakan kehidupan kita karena mengambil jalan yang salah (ingat apa yang dialami oleh bangsa Israel mengembara di padang gurun kurang lebih 40 tahun lamanya). Kita akan mendapatkan hidup yang penuh dan sesuai dengan panggilan hidup kita yang sudah Tuhan rencanakan sejak semula. Hidup kita akan maksimal, bertumbuh, dan berbuah.

Di dalam Alkitab kita akan menemukan KEBENARAN. Mengetahui dan mengenal KEBENARAN ini akan membuat kita menjadi BERHIKMAT dan menjadi BIJAKSANA.

• KEBENARAN mengenai DIRI KITA

• KEBENARAN mengenai TUHAN yang kita sembah • KEBENARAN mengenai DUNIA yang kita tinggali

Jadi kita harus mengerti benar apa yang Alkitab katakan tentang ketiga KEBENARAN tersebut. Saat kita mengerti KETIGA KEBENARAN ini, kita akan mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan KETIGA KEBENARAN ini, sehingga kita akan memiliki kehidupan yang BERHIKMAT dan BIJAKSANA. Nantinya saat kita berada di ujung garis akhir/finish kehidupan kita, paling tidak, kita akan mengakhirinya dengan hanya sedikit penyesalan.

• KEBENARAN TENTANG DIRI KITA

Belajar mengenai diri sendiri terkadang tidak mengenakkan karena kita akan menemukan hal-hal yang tidak kita sukai. Pada saat membuka Alkitab dan membacanya, sesungguhnya yang terjadi adalah bahwa kita tidak sedang membaca Alkitab tetapi Alkitab-lah yang sedang membaca kita. Ibarat sebuah cermin, kita akan melihat diri kita apa adanya. Sering kita salah menilai diri kita atau punya gambaran yang salah terhadap diri kita, sebagian bahkan menganggap dirinya lemah, dan sebagian menganggap dirinya paling berkuasa. Ketidakmengertian ini sangat berbahaya konsekuensinya. Kita harus menerima diri kita apa adanya, dan Alkitab memberitahu KEBENARAN TENTANG SIAPA DIRI KITA. Benar, seringkali rasanya tidak nyaman, namun hal ini sungguh akan membantu kita dalam mengambil keputusan jika kita benar-benar tahu SIAPA KITA. Jika kita berpikir bahwa kita bukan orang berdosa, bacalah Alkitab dan Anda akan tahu berdosa atau tidaknya kita. Alkitab

juga memberitahu kita apa yang selanjutnya harus kita lakukan dan sekaligus memberitahu kita akan menjadi apa kita nantinya.

TUHAN merencanakan sebuah kehidupan yang DIA ingin Anda miliki dan jalani. Sebuah peran yang hanya anda seorang yang mampu menjalaninya. Orang lain tidak akan pas untuk rencana tersebut: hanya diri anda, kepribadian anda, karakter anda, personality anda yang pas dengan rencana tersebut. Jadi jangan menjiplak dan menjadi orang lain, jadilah diri anda sendiri seperti yang TUHAN mau seperti yang tertulis didalam Alkitab. KEBENARAN tentang diri ANDA di dalam KRISTUS, IDENTITAS ANDA di dalam KRISTUS, hanya ada di dalam Alkitab.

• KEBENARAN TENTANG TUHAN YANG KITA SEMBAH

Anda harus membaca seluruh Alkitab untuk mengetahui KEBENARAN tentang TUHAN, seperti apa DIA, bagaimana cara mengenal dan mendekat kepada-Nya, dan apa saja yang dikerjakan-Nya. Jika kita hanya membaca sebagian Alkitab, kita hanya mengenal TUHAN sebagian saja. Bahkan kadang diri kita sengaja ingin mengenal pribadi-Nya yang tertentu saja, ingin hanya mengenal KARAKTER tertentu saja. Hal-hal tentang TUHAN, yang tidak kita sukai kemudian kita tidak mau membacanya. Hal ini akan memberikan pengertian yang salah dan saat pengertian kita salah, maka kita mendapatkan HIKMAT yang salah yang akan berakibat pada pengambilan keputusan yang salah.

TUHAN yang dikenal dalam Alkitab adalah TUHAN yang MENGASIHI sekaligus juga TUHAN yang MEMBENCI. DIA adalah TUHAN yang MENYEMBUHKAN juga TUHAN yang MEMBINASAKAN. DIA adalah TUHAN yang MEMBERKATI, DIA juga TUHAN yang MENGUTUK. TUHAN melakukan semua itu karena DIA BENAR dan ADIL. TUHAN konsisten dalam segala karakter-Nya, kita harus mengenal TUHAN seutuhnya dan apa adanya, bukan hanya mengenal-Nya sesuka kita saja, atau menurut pemikiran kita saja. Hanya ada satu yang bisa memberikan sebuah KEBENARAN yang SEIMBANG tentang SIAPA TUHAN itu, yakni Alkitab. Dan kemudian hanya Alkitab saja yang bisa memberikan penjelasan bagaimana caranya berkomunikasi dengan TUHAN, bergaul karib dengan TUHAN, dan memberitahu bagaimana kita bisa menjadi anak-anak TUHAN bersatu dalam keluarga TUHAN.

Membaca keseluruhan ALKITAB; Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru akan memberikan semua hal tentang TUHAN, kita akan tahu tentang pikiran-Nya, bagaimana DIA berpikir tentang kita, tentang dunia ini. Kita akan mengenal bagaimana perasaan-Nya: apa yang membuat DIA senang, apa yang membuat DIA sedih, apa yang membuat DIA marah, dan bagaimana perasaan-Nya terhadap kita itu lebih penting dibanding bagaimana perasaan kita terhadap DIA. Di sepanjang Alkitab tertuang bagaimana perasaan TUHAN, bagaimana DIA kecewa, tidak senang, DIA senang, DIA menyanyi. Juga kita mengenal kehendak-Nya atas kita. Saat kita kenal pikiran seseorang, perasaannya dan kehendaknya, serta apa yang dimauinya, maka kita mengenal orang tersebut dengan baik.

Seek HIM, Find HIM and Know HIM through reading the BIBLE daily.

• KEBENARAN MENGENAI DUNIA YANG KITA TINGGALI

Melalui Alkitab kita juga diberitahu tentang dunia tempat kita hidup ini, darimana asalnya, bagaimana diciptakannya, mengapa ada, akan kemana dunia ini, bagaimana sejarah dunia

(6)

yang kita tinggali ini akan berakhir, peradaban berakhir, dan mengapa kita berada di dunia ini. Alkitab juga memberi tahu suatu awal dunia yang baru yang nantinya kita akan menjadi bagian di dalamnya. Dengan mengetahui KEBENARAN ini kita bisa melihat jauh ke depan, bahwa hidup tidak hanya untuk saat ini saja tetapi juga untuk masa-masa yang akan dating nantinya, jauh di depan. Kita menjadi bijaksana dan penuh hikmat dalam kita bertindak di kehidupan yang sekarang, sebab apa yang kita lakukan sekarang akan berakibat pada kehidupan masa depan kita, dunia baru nantinya. Adalah bijaksana mempersiapkannya dari sekarang dan adalah kebodohan jika kita mengabaikannya dan acuh tak acuh akan hal ini. Satu hal yang akan kita bawa terus sampai ke kehidupan mendatang adalah KARAKTER kita, itulah sebabnya TUHAN tertarik akan KARAKTER kita. Hiduplah bijaksana, hasilkanlah karakter yang ada di dalam DIA, yang memang TUHAN rindukan. Dan sesungguhnya ini juga merupakan kerinduan kita terdalam untuk memiliki KARAKTER seperti DIA.

Sekarang yang tinggal adalah respon kita terhadap panggilan-Nya kepada kita melalui Alkitab ini. TUHAN tidak hanya ingin kita membaca atau memikirkan FIRMAN-Nya, atau hanya MERASAKAN FIRMAN-Nya saja dalam emosi kita, namun TUHAN ingin kita MELAKUKAN FIRMAN-Nya.

Hendaklah kamu menjadi pelaku FIRMAN dan bukan hanya pendengar saja, sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.

(Yakobus 1:22)

Pada akhirnya ALKITAB ini adalah surat CINTA TUHAN.

PENGETAHUAN tanpa KEINTIMAN adalah sebuah relationship yang dingin. KEINTIMAN tanpa PENGETAHUAN adalah relationship yang dangkal.

(7)

Enam puluh enam kitab dalam Alkitab adalah seperti perpustakaan yang disusun dalam pengelompokan yang berbeda-beda. Kitab-kitab tersebut tidak disusun berdasarkan urutan waktu (kronologis). Pengelompokannya bervariasi menurut pilihan dari kumpulan kitab seperti: Alkitab Protestan, Alkitab Katolik, Perjanjian Lama Ibrani, Septuaginta dlsb.

Pengertian yang lebih menyeluruh tentang Alkitab dan isinya bergantung kepada pemahaman mengenai pengelompokan ini dan penyusunannya masing-masing. Kita akan membahas setiap bagian dari dua bagian besar yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

PERJANJIAN LAMA

Perjanjian Lama sesuai urutan TANAKH

Buku Perjanjian Lama yang kita miliki sebenarya berasal dari Kitab Suci orang Ibrani. Dan susunannya tidak seperti yang kita miliki. Orang Ibrani membagi Perjanjian Lama ini menjadi tiga bagian, yakni Kitab Hukum, Kitab Nabi-Nabi dan Kitab Tulisan. Dalam bahasa Ibrani, Kitab Perjanjian Lama disebut Tanakh yang adalah gabungan kata dari ketiga kelompok diatas. • Ta yang mewakili Torah.

• Na yang mewakili Nevi’im atau para nabi. • Kh yang mewakili Kethuvim atau tulisan.

Jadi ketiga hal tersebut adalah cara umum bagi orang Yahudi untuk melihat dan membicarakan tentang Perjanjian Lama. Pendekatan ini seringkali digunakan oleh para penulis dari Perjanjian Baru ketika membahas tentang Perjanjian Lama atau untuk memberikan bukti atau referensi kepada sesuatu hal. Akan sering ditemukan kutipan dari Ta Na Kh dari masing-masing bagian.

a. Kitab Hukum (Ta - Torah - The Law)

Dalam semua jenis kumpulan kitab, kelima kitab Torah mempunyai urutan yang sama: • Kejadian : Bereishit (“Pada mulanya”)

• Keluaran : Shemot (“Nama-nama”) • Imamat : Vayikra (“Dan Ia memanggil”) • Bilangan : Bamidbar (“Di padang gurun”) • Ulangan : Devarim (“Kata-kata”)

Diatas kita melihat bahwa dalam Torah buku-buku tersebut tidak memiliki judul yang sama dengan Perjanjian Lama. Pemberian nama buku-buku tersebut sesuai dengan kata pertama yang disebut dalam buku yang bersangkutan. Kitab Torah adalah pengelompokan pertama yang diketahui di dalam Perjanjian Lama bangsa Yahudi. Inilah bagian pertama dari Tanakh.

b. Kitab Nabi-nabi (Na - Nevi’im - The Prophets)

Pengelompokan berikutnya di dalam Perjanjian Lama Ibrani adalah kitab nabi-nabi (Nevi’im). Akan tetapi yang menarik adalah isinya bukan hanya kitab nabi-nabi saja seperti yang kebanyakan orang Kristen ketahui. Kitab ini justru dimulai dengan kitab sejarah baru kemudian ditambah kitab nabi. Tetapi ada beberapa kitab yang tidak dimasukkan atau disusun secara berbeda.

KITAB-KITAB DALAM ALKITAB

(8)

Kitab-kitab tersebut adalah: • Yosua • Hakim-Hakim • Samuel • Raja-Raja • Yesaya • Yeremia • Yehezkiel • Hosea • Yoel • Amos • Obaja • Yunus • Mikha • Nahum • Habakuk • Zefanya • Hagai • Zakaria • Maleakhi Let’s Go Deeper!

Nabi-nabi dan Nubuatan (Prophets and Prophecy)

Alasan mengapa kitab sejarah dan kitab nabi digabung di dalam Alkitab berbahasa Ibrani serta dikelompokan dalam kitab nabi-nabi (The Prophets) adalah karena cara pandang orang Yahudi mengenai kejadian sejarah dan pengertian mereka tentang nubuatan.

Bagi mereka, sejarah dan nubuatan dapat dikelompokan menjadi satu. Sejarah adalah apa yang sudah terjadi di masa lalu, dan nubuatan berhubungan dengan apa yang akan terjadi di masa depan.Akan tetapi banyak bagian dari nubuatan yang tertulis dalam bentuk kalimat ‘sudah terjadi’ (perfect completed tense) seolah hal tersebut memang sudah terjadi padahal itu merupakan nubuatan dan belum terjadi. Inilah yang disebut prophetic perfect tense. Orang Yahudi melihat sejarah sebagai nubuatan yang sudah digenapi dan nubuatan adalah sejarah yang belum terjadi akan tetapi memiliki kepastian untuk terjadi karena Tuhan sudah mengatakannya. Apabila Tuhan sudah mengatakannya, maka sama saja artinya itu sudah terjadi.

Tetapi ada perbedaan yang sangat penting diantara mereka. Kitab sejarah tidak disusun menurut urutan waktu. Sebenarnya kitab nabi disusun berdasarkan urutan besarnya (size). Anda perlu bantuan untuk menempatkan kitab-kitab nabi tersebut kedalam urutan waktu yang tepat. Ukuran besarnya kitab nabi bukan dilihat dari seberapa pentingnya si penulis (nabi), tetapi dari seberapa panjangnya isi kitab tersebut.

c. Kitab Tulisan (Kh - Kethuvim - The Writings)

Kitab-kitab lainnya di dalam Perjanjian Lama Ibrani dikelompokkan dalam Kitab Tulisan (Kethuvim). Isinya sebagian besar berupa puisi atau tentang akhir jaman dan semuanya dikelompokkan ke dalam kategori ini - Kitab Tulisan. Kitab-kitab tersebut disusun di bagian akhir dari Perjanjian Lama Ibrani dengan urutan sebagai berikut:

• Mazmur • Amsal • Ayub • Kidung Agung • Ruth • Ratapan • Pengkotbah • Ester • Daniel

• Ezra (termasuk Nehemia) • Kitab Tawarikh

Dari sisi urutan waktu, baik Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru tidak disusun berdasarkan urutan sejarah, tapi berdasarkan pengelompokan, kategori/jenis atau cara penulisannya. Perjanjian Lama tersusun atas tiga bagian besar yaitu Kitab Hukum, Kitab Nabi-Nabi dan Kitab Tulisan. Dari sisi urutan waktu atau kronologis ada suatu kerangka cerita yang dapat ditelusuri jika kita tahu bagaimana cara menemukannya. Sehingga menjadi penting untuk mengetahui dimana urutan yang tepat.

TORAH (the LAW) Kejadian Keluaran Imamat Bilangan Ulangan

KETHUVIM (the WRITINGS) Mazmur Amsal Ayub Kidung Agung Ruth Ratapan Pengkotbah Ester Daniel

Ezra (termasuk Nehemia) Tawarikh

NEVI’IM (the PROPHETS) Yosua Hakim-Hakim Samuel Raja-Raja Yesaya Yeremia Yehezkiel Hosea Yoel Amos Obaja Yunus Mikha Nahum Habakuk Zefanya Hagai Zakaria Maleakhi

Perjanjian Lama Ibrani

TAURAT / PENTATEUCH Kejadian Keluaran Imamat Bilangan Ulangan SYAIR Ayub Mazmur Amsal Pengkotbah Kidung Agung NABI-NABI BESAR (Major Prophets) Yesaya Yeremia Ratapan Yehezkiel Daniel SEJARAH (HISTORY) Yosua Hakim-Hakim Ruth 1 Samuel 2 Samuel 1 Raja-Raja 2 Raja-Raja 1 Tawarikh 2 Tawarikh Ezra Nehemia Ester NABI-NABI KECIL (Minor Prophets) Hosea Yoel Amos Obaja Yunus Mikha Nahum Habakuk Zefanya Hagai Zakaria Maleakhi

(9)

Perjanjian Lama Sesuai Urutan Waktu

Berikut adalah skema singkat berdasarkan urutan waktu: Kejadian

1-11 Ayub1-42 Kejadian12-50 Keluaran Bilangan9-36 Yosua Hakim-Hakim Rut Setelah kitab Kejadian, baca kitab selanjutnya sesuai urutan hingga kitab 1 Samuel. (lebih dibahas secara detil di Deeper Bible Intermediate dan Advanced)

Permulaan Kerajaan - Kitab Samuel - Kitab Raja-raja harus dibaca secara bersamaan dengan kitab-kitab yang lain untuk memahami urutan sejarahnya.

Cerita Puisi Teolog Nubuatan

Samuel Raja-Raja Mazmur Amsal Kidung Agung Tawarikh Nabi-nabi

Di bagian awal dari masa kerajaan, Daud dan Salomo menulis puisi-puisi yang harus dibaca sesuai dengan kerangka waktu pada saat penulisannya.

Kitab Tawarikh adalah penulisan kembali mengenai sejarah bangsa Yahudi (yaitu: kitab Samuel dan kitab Raja-raja) dari sisi teologi. Sebuah buku yang sangat berguna yang dapat dibaca untuk memahami bagian ini dalam Alkitab adalah “A Harmony of Samuel, Kings and Chronicles” oleh William Day Crockett (Baker Book House 1985). Yang perlu diperhatikan adalah perbedaan antara tiap kitab dan melihat tujuan dari masing-masing penulis.

Lebih lanjut di masa kerajaan para nabi mulai hadir sehingga pasal-pasal tersebut harus dibaca bersamaan dengan penulis dari kitab nabi pada masa tersebut. Kita akan bahas lebih detil ketika kita melihat pada bagian ‘Membaca Alkitab dengan Urutan Sejarah’ pada tingkat Advanced nanti.

Sebagai perbandingan antara urutan kitab-kitab dan penambahannya (the extras) yang ada di Septuaginta (juga terdapat dalam buku-buku Apocrypha1) lihat di Appendix A - Urutan dan Isi

dari naskah Ibrani dan Septuaginta. Ketika sampai kepada Perjanjian Baru maka pemahaman menjadi lebih mudah.

(10)

PERJANJIAN BARU

Perjanjian Baru terdiri atas tiga bagian yaitu Injil (Gospels), Kisah Para Rasul dan Surat-surat lainnya.

a. Kitab-kitab Injil (The Gospels)

Kitab-kitab Injil perlu dibaca secara bersamaan, kalau bisa secara paralel.

Matius Markus Lukas Yohanes

Injil yang harmoni sangat membantu dalam pemahamannya dan untuk menyelaraskan urutan waktu dari setiap bagian cerita atau perikop di dalamnya. (lebih dibahas secara detil di Deeper

Bible Intermediate)

Mengapa ada 4 kitab Injil?

Untuk memberikan kita beberapa sudut pandang sehingga dapat melihat gambar secara keseluruhan. Seperti mendengarkan dengan suara stereo, dalam hal ini melihat dari 4 sudut, suara surround jauh lebih baik daripada suara stereo. Demikian pula Tuhan memberikan kita 4 cara pandang mengenai Yesus.

Tingkatan biografi: • Apa yang dilakukannya? • Apa yang dikatakannya?

• Seperti apa orang tersebut? Karakter, motivasi, dsbnya. Bagaimana Injil bisa tepat/cocok satu sama lain?

Kitab injil yang mana yang pertama dan yang mana berikutnya? Kitab yang mana yang asli?Apa perbedaan-perbedaannya?

Quelle adalah istilah yang dipakai untuk menyebut suatu sumber tertulis. Berasal dari bahasa

Jerman, yang artinya “sumber”. Matius dan Lukas memakai Quelle sebagai sumber dari penulisan injilnya.

Ciri khas (keistimewaan) setiap kitab Injil

Matius menulis injil Yahudi dan berfokus pada Yesus sebagai raja orang Yahudi. Dia memberi perhatian kepada para petobat baru dan urutan dari perkataan Yesus sehingga kita dapat belajar sebagai murid.

Markus menulis injil yang pertama dan merupakan injil yang terpendek dan dia melihat Yesus sebagai anak manusia. Dia berfokus kepada mujizat-mujizat dan hal-hal yang Yesus lakukan. Ini merupakan injil yang penuh dengan aksi untuk membangkitkan iman kita.

Lukas menulis injil untuk orang bukan Yahudi (kafir) dan melihat Yesus sebagai juru selamat dunia. Kitab ini merupakan injil yang tersusun dengan rapi, sistematis dan teratur.

Yohanes menulis injil yang terakhir dan melihat Yesus sebagai anak Allah. Dia berfokus kepada orang-orang yang sudah percaya dan ingin mendorong mereka untuk percaya kepada Yesus dan menemukan hidup yang kekal.

Akan sangat membantu Anda dengan mengerti pribadi seperti apa yang menulis masing-masing kitab injil. Pengalaman dan latar belakang mereka akan menambahkan pemahaman

tentang injil yang mereka tulis dan cara pandang yang mereka lihat. Dan tentu saja tujuan mereka menulis kitab injil. Seringkali hal tersebut tertulis dengan jelas, tapi seringkali pula harus Anda gali lebih dalam untuk menemukannya.

Matius dan Yohanes menulis untuk orang-orang percaya.

Markus dan Lukas menulis terutama untuk orang-orang yang belum percaya. Persamaan dan perbedaan dalam kitab Injil

Injil Yohanes secara alami lebih bersifat teologi dan lebih unik. Ketiga kitab injil lainnya (Matius, Markus dan Lukas) memiliki lebih banyak kesamaan dan sering disebut sebagai injil sinoptik (Synoptic Gospels).

Sinoptik artinya bersama (syn - in sync) dan terlihat atau dilihat (optik). Ketiga kitab ini adalah yang paling banyak paralelnya. Banyak bagian yang memiliki kata-kata yang sama. Bagaimana mungkin itu terjadi? Hal tersebut datang dari tradisi lisan.

Ada beberapa perbedaan pula. Harap diperhatikan perbedaan-perbedaan tersebut karena ini adalah ciri khas yang dapat ditemukan dari masing-masing penulis.

(11)

KARAKTER KIT

AB

MA

TIUS

MARKUS

LUKAS

YOHANES

Ditujuk an untuk bangsa Dibaca untuk k aum per ca ya / belum per ca ya A spek y ang disor ot mengenai Y esus Identit as Y esus Urut an w aktu penulisan

Jenis penulisan Lain-lain

Injil Matius

Injil Matius disusun diantara kotbah-kotbah dan perkataan Yesus dengan selingan beberapa kejadian. Kitab Matius dan Lukas memiliki elemen-elemen yang sama yang tidak terdapat di kitab Markus. Jelas sekali bahwa mereka mendapatkannya dari sumber yang sama karena kata per kata yang mirip.

Apakah ini sumber tertulis yang disebut Q (Quelle) ataukah dari tradisi lisan?

Matius dan Lukas melakukan perubahan kepada tulisan Markus dan urutannya pula. Ada beberapa elemen kecil yang berbeda, sebuah kalimat tambahan, beberapa kutipan dari Perjanjian Lama, penggunaan perumpamaan dan kotbah-kotbah.

Matius dan Lukas menggunakan bahan dari Markus dengan cara-cara yang berbeda. Matius menggabungkannya ke dalam injil tulisannya. Sedangkan Lukas membuatnya menjadi 2 bagian besar. [6:20 - 8:3 dan 9:51 - 18:14]

Injil Markus

Kitab Markus memiliki lebih sedikit perkataan yang Yesus ucapkan. Kitab Markus juga tidak mencatat kelahiran Yesus atau masa kecil Yesus. Injil Markus adalah injil penuh aksi. Perhatikan berapa kali dia menggunakan kata “dengan segera” di dalam penulisannya. Matius lebih fokus kepada pengajaran tentang kerajaan Allah dan Markus lebih berbicara tentang mujizat dan menggambarkan perjalanan Yesus ke Kalvari.

Injil Lukas

Lukas, dokter dan sejarawan, adalah seorang yang sangat metodis, teliti dan rinci. Dia mencatat dengan teratur. Menarik dilihat bahwa 5 dari 6 mujizat yang dicatat oleh Lukas adalah tentang kesembuhan. Fokus Lukas dalam injilnya adalah untuk orang-orang bukan Yahudi, orang-orang terbuang, orang miskin dan para wanita. Sebuah injil yang memberitakan sukacita dan kelepasan bagi yang tertawan.

Baik Lukas maupun Yohanes mengatur ulang materi injil sesuai dengan cara pandang teologis mereka atau dengan hal yang ingin mereka sampaikan. Perhatikan hal tersebut dalam pembelajaran Anda. Keduanya memasukkan beberapa perikop yang menarik dan juga tidak mencantumkan beberapa perikop menarik lainnya. Bukan hanya itu, mereka juga meletakan beberapa elemen di dalam urutan yang menarik.

Injil Yohanes

Yohanes meniadakan beberapa hal penting di dalam injil (cerita tentang Yesus). Bagian yang mungkin membuat kita heran mengapa dia meniadakannya. Hal yang paling jelas adalah tentang kelahiran Kristus. Kemudian ada beberapa elemen yang tidak dicantumkan seperti tentang Yesus dimuliakan di atas gunung (transfiguration), seperti perjamuan akhir (padahal dia menulis seputar hal tersebut), taman Getsemani dan tentang kenaikan Yesus. Apakah dia tidak tahu tentang cerita-cerita tersebut? Tetapi Yohanes juga memasukkan cerita-cerita yang tidak digunakan penulis yang lain seperti pernikahan di Kana dan kebangkitan Lazarus. Apakah mereka juga tidak tahu cerita cerita tersebut?

Perhatikan dengan seksama apa yang dicantumkan maupun yang tidak ke dalam masing-masing penulisan injil. Ini merupakan sebuah pewahyuan.

Seperti yang sudah dibahas bahwa injil Yohanes adalah kitab yang paling teologis. Tetapi injil Yohanes juga merupakan kitab yang paling tematis. Perhatikan penggunaan kata-kata yang berulang-ulang. Kata-kata tersebut adalah Mulia (glory), Firman (word/logos), Kehidupan (life), Terang/Gelap (light/dark), Kebenaran/Kebohongan (truth/lies), Kasih/Amarah (love/

(12)

Akhir dari setiap kitab injil sangat penting dan sangat berharga untuk dipelajari satu per satu. Akhir cerita dari masing-masing injil juga sangat berbeda. Dapat dimaklumi jika kita berpikir bahwa ceritanya berbeda-beda. Bagi orang Ibrani awal (Alpha/Aleph) dan akhir (Omega/Taw) dianggap sangat penting. Jadi tidak mengherankan bahwa akhir dari setiap kitab injil menjadi penting. Kami tidak akan merusak kesenangan Anda

Anda harus menemukannya sendiri!

Keep FISHing!

Kami akan membiarkan Anda untuk menemukannya sendiri. Kami menyukai perkataan Rob Bell didalam bukunya ‘Velvet Elvis’:

“Kalau Anda mempelajari Alkitab dan tidak membuat Anda heran dan kagum, maka Anda belum mempelajari Alkitab.”

Ini sungguh tepat. Apakah Anda sudah mempelajari Alkitab?

Untuk apa kami mencuri kesenangan Anda dalam menemukan hal-hal menarik tersebut? Lebih baik kami berikan beberapa arahan bagian mana untuk digali dan Anda dapat lakukan pencarian tersebut sendiri serta merasakan kekaguman dan keheranan.

Perlu kami peringatkan, hal ini sangat adiktif!

b. Kisah Para Rasul : Pusat Sejarah

Bagian kedua setelah Injil adalah Kisah Para Rasul adalah kitab sejarah dimana segala sesuatu berkait-an. Sangat jelas bahwa kitab Lukas dan Kisah Para Rasul merupakan satu kesatuan. Beberapa orang bahkan menyebutkan kedua kitab ini sebagai sejarah kekristenan bagian 1 & 2.

Untuk memahami surat-surat dari Perjanjian Baru kita harus membacanya berdasarkan urutan sejarahnya, dimana hal itu bisa ditemukan di dalam kitab Kisah Para Rasul. Kitab ini ditulis secara terstruktur. Dibuat berdasarkan kehidupan Petrus dan Paulus, tercatat secara geografis, berhubungan dengan penyebaran Injil dan pertumbuhan gereja.

Kitab ini memiliki cerita-cerita kunci seperti: pentakosta dan pencurahan Roh Kudus, kematian Stefanus sebagai martir, pertobatan Paulus dan kesaksiannya, pengalaman Petrus dengan orang-orang bukan Yahudi, Dewan Yerusalem dan pengaruhnya. Perhatikan pengulangan yang ada di dalam kitab ini.

Kisah Para Rasul adalah buku panduan untuk para misionaris dan buku pelajaran bagi para perintis gereja.

c. Kitab Surat-surat (The Letters)

Kitab lainnya dalam Perjanjian Baru disusun sebagai kumpulan surat-surat. Kumpulan yang pertama ditulis oleh Paulus. Dibagi antara surat-surat untuk gereja-gereja dan surat-surat untuk individu. Sangat dianjurkan untuk mengetahui kepada siapa surat tersebut ditujukan. Akan sangat membantu pemahaman Anda mengenai surat tersebut.

Surat-surat Paulus dan cerita tentang dia mengisi kira-kira sepertiga bagian dari Perjanjian Baru. Dia telah melakukan banyak hal yang mempengaruhi dunia kekristenan dibandingkan

siapapun juga. Tentunya selain Yesus sendiri, Anda harus mengenal pribadi Paulus untuk tulisan-tulisannya. Dia adalah seorang pemikir yang mendalam dan berkesinambungan. Tulisannya perlu direnungkan dan dipikirkan secara perlahan. Surat-surat Paulus bukanlah bacaan ringan yang dapat dipilah-pilah ke dalam porsi bacaan harian. Pastikan pemikiran-pemikiran Paulus akan saling berhubungan. Perhatikan hubungan-hubungan tersebut. Selanjutnya kumpulan surat-surat berikutnya ditulis oleh penulis-penulis lainnya. Yang pertama adalah kitab Ibrani yang ditujukan untuk orang Yahudi Diaspora yang kemungkinan berkumpul di Roma. Ada perdebatan besar mengenai siapa penulis kitab Ibrani. Beberapa orang mengatakan bahwa Paulus penulisnya tapi sulit untuk dibuktikan. Kemudian ada tujuh surat yang ditulis oleh individu selain Paulus.

Surat Ibrani dan Petrus adalah beberapa surat dalam bahasa Yunani yang halus yang berada di dalam Perjanjian Baru. Hal ini menimbulkan teka-teki bagaimana seorang nelayan dapat menulis seperti layaknya orang Yunani asli.

Akhirnya Perjanjian Baru ditutup dengan salah satu kitab yang tersulit untuk dipahami. Merupakan tulisan mengenai akhir jaman dengan gaya seperti kitab tulisan (The Writings) di Perjanjian Lama, berbentuk puisi dan penuh dengan simbol-simbol. Yang kami bicarakan adalah kitab Wahyu. Satu-satunya kitab dalam kumpulan kitab-kitab yang disebut Alkitab yang mengancam dan memberikan kutukan kepada siapapun yang menghilangkan atau menambahkan kata-kata ke dalamnya. Beberapa orang melihat hal itu sebagai sebuah pernyataan untuk seluruh isi Alkitab tetapi sebenarnya itu ditujukan khusus untuk kitab akhir jaman pewahyuan tentang Yesus Kristus.

(13)

Your Bible : It’s A Beautiful Book !

Sungguh bernilai untuk memperhatikan secara keseluruhan dari Alkitab. Merupakan sebuah pesan yang utuh bagi kita semua dari Sang Pencipta kita. Dengan alasan tersebut, walaupun Alkitab merupakan kumpulan yang ditulis oleh lebih dari 40 penulis dalam rentang waktu 1500 lebih tahun, adalah sebuah pesan yang menyatu.

Perhatikan bahwa kitab Kejadian dimulai dengan manusia di dalam sebuah taman di sebuah dunia yang baru, di pinggir sebuah sungai dan buah-buahan yang berlimpah diberikan kehidupan seperti yang Tuhan inginkan. Kitab Wahyu ditutup dengan hal yang sama seperti di awal. Semuanya terjadi seperti sebuah lingkaran yang utuh.

Alkitab adalah sebuah pesan yang lengkap. Harapkan Alkitab akan menerangi pewahyuan mengenainya sendiri. Gunakan fakta tersebut untuk Anda.

Let’s Go FISHing!

(14)

MEMAHAMI KITAB SECARA MENYELURUH

Makna dan Aplikasi: House of the Book, House of Interpretation, House of Allusions

Proses pendidikan seorang Rabbi Yahudi bermula dari House of the Book (Beth Sepher) dan berlanjut ke House of Interpretation (Beth Talmud) kemudian berakhir di House of Allusions (Beth Midrash).

Setiap anak-anak Yahudi sejak usia 6 (enam) tahun didaftarkan ke dalam House of the Book. Diharapkan pada saat mereka merayakan Bar Mitzvah (usia 13 tahun untuk anak lelaki) atau Bat Mitzvah (usia 12 tahun untuk anak perempuan) mereka sudah dapat menghafalkan kitab Torah diluar kepala.

Bar Mitzvah dan Bat Mitzvah adalah tradisi akil balig/menjadi dewasa pada orang Yahudi. Pada

tahap tersebut mereka dianggap bertanggung jawab atas segala tindakan mereka dan “menjadi

Bar atau Bat Mitzvah”, anak lelaki (Bar) atau anak perempuan (Bat) dari hukum taurat. Mereka

telah lulus di dalam hukum Taurat atau kitab hukum (The Law). a. House of the Book

Semua anak harus menghafalkan kitab diluar kepala. Tujuannya adalah mereka hafal kitab

Torah pada saat mencapai Bar Mitzvah. Jika mereka dapat menghafal kitab tersebut sebelum

usia 13 tahun, maka mereka boleh melanjutkan kitab-kitab berikutnya dan menyelesaikan sampai hafal seluruh kitab TANAKH. Sepher bukan sekedar berarti ‘kitab’ tetapi juga mengandung makna dari ‘belajar’. Mereka diajarkan untuk bertanya secara kritis sehingga dapat menggali lebih dalam. Tujuannya adalah untuk memahami isinya secara lengkap dan hubungan antar kitab. Untuk memahami secara keseluruhan TANAKH bukan hanya sebagian saja.

b. House of Interpretation

Talmud adalah kumpulan dari tradisi lisan Yahudi dalam menafsirkan kitab Torah. Ada beberapa

tradisi lisan atau Talmud yang berbeda. Seperti Babylonian Talmud (Tamud Bavli) dan Talmud Yerushalmi (Jerusalem Talmud). Tradisi ini dikumpulkan untuk membantu orang-orang Yahudi di pengasingan dalam memahami kitab ketika mereka kembali. Ketika orang-orang Yahudi kembali dari Babilonia, untuk beberapa waktu mereka kehilangan kitab tersebut. Mereka dipaksa untuk berbicara dalam bahasa Babilonia selama pengasingan sehingga kehilangan kemampuan untuk mengerti bahasa Ibrani. Akibatnya mereka butuh bantuan untuk memahami kitab.

Pada awalnya tradisi dilakukan secara lisan dan tidak ditulis, tetapi setelah kejatuhan Yerusalem pada tahun AD 70 dan kekacauan berikutnya yang terjadi tradisi lisan mulai dituliskan. Murid-murid di Beth Talmud melanjutkan untuk menghafal kitab-kitab lainnya setelah mereka menguasai kitab Torah. Mereka juga belajar untuk menafsirkan kitab secara benar. Seorang Rabbi akan menyebutkan sebuah kata atau kalimat dan mereka harus tahu berasal dari pasal mana itu atau dapat mendiskusikan seluruh kejadian / cerita darinya dan makna serta pengertiannya. Di Beth Talmud para murid akan mengenal berbagai penafsiran dari para rabbi. Mereka harus tahu seluruhnya dari berbagai penafsiran terhadap sebuah pasal atau bacaan dan bukan hanya satu jenis tafsiran saja, satu yang mereka sukai.

LEBIH DEKAT LAGI

(15)

c. House of Allusions

Beth Midrash adalah House of Allusions. Mereka diajarkan untuk menguasai keahlian

mengenai kiasan/perumpamaan menggunakan petunjuk-petunjuk (remez) dan referensi yang terselubung. Acuan yang mereka dapatkan seringkali merujuk kepada pasal terdekat (pasal sebelumnya) dari acuan tersebut bukannya kutipan itu sendiri. Para murid belajar untuk membaca keseluruhannya bukan hanya penunjuk atau ayat acuan saja. Mereka harus dapat mengerti hubungannya sesuai dengan konteksnya.

Perhatikan kata yang digunakan adalah kiasan (allusion) bukan ilusi (illusion). Ini bukan hanya sekedar mencari sesuatu di dalam tulisan tersebut dimana itupun bukan tujuannya dari semula. Tetapi ini mengacu kepada praktek menghubungkan ayat-ayat tersebut dengan membuat referensi tidak langsung yang tersembunyi atau tersamarkan. Arti dan hubungan tersebut tersedia bagi mereka yang memilih untuk mencari secara cermat atau menggali lebih dalam.

Parabel/perumpamaan masuk dalam kategori ini pula. Seperti Yesus menyatakan beberapa hal tersembunyi bagi sebagian orang. Maka datanglah murid-muridNya dan bertanya

kepada-Nya, “Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?” Jawab Yesus: “Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Surga, tetapi kepada mereka tidak. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti. Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. Sebab hati bangsa ini telah menebal dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka. Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya”. (Matius13:10-17)

Semua ini adalah bagian dari latihan dan pengajaran di dalam House of Allusions. Untuk benar-benar memahami dalamnya firman Tuhan kita harus siap untuk menggali lebih jauh. Beberapa orang telah mencoba membuatnya terlalu jauh dari maksud sebenarnya. Dari ruang lingkup inilah Yahudi Kabalistic mendapatkan arti esoteric (yang hanya dimengerti segelintir orang) dan pesan rahasia/terselubung.

Kita akan melihat ke tingkat yang lebih mendalam pendekatan dalam penerapan sejalan dengan tingkatan kelas Deeper Bible. Di Deeper Bible Intermediate, kita akan menyelidiki Rumah Interpretasi lebih dalam dan mencari penggunaan prinsip-prinsipnya untuk menginterpretasikan kitab suci. Di Deeper Bible Advance, kita akan melihat dunia Kiasan lebih mendalam dan dari sudut menguraikan Alkitab. Tetapi kita tidak akan menyentuh kepada hal-hal mistis dan praktek esoteric dari Yahudi Kabalistic.

Lebih jauh kita akan menghabiskan waktu pada sesi ini berlatih seperti yang dilakukan di

House of the Book, House of Interpretation dan House of Allusions. Sebab pada dasarnya ini

adalah kelas pelatihan dan pelajaran terbaik adalah dengan melakukannya. Karena itu mari kita mencoba pendalaman melalui pendekatan kepada firman Tuhan dengan menerapkan praktek dari para calon rabbi pada level mendasar. Nantinya kita akan bergerak semakin dalam. Inilah DEEPER BIBLE.

Let’s Go FISHing!

Menjadi murid dari House of the Book

Tentu saja ini dilihat melalui konsep awal dari sudut pandang sebagai seorang murid dari House

of the Book. Bagaimana cara melakukannya? Bagaimana cara supaya kita menjadi lebih fokus

dan bergairah tentang Alkitab?

Sesuai dengan judul dari sesi ini kita ingin membangun pemahaman secara keseluruhan. Jadi kita akan mengalami ketiga bagian dari pelatihan Rabbi pada saat kita bermain ‘Spot The

(16)

FISHing Time!

SPOT THE PASSAGE – Beginners Level (Tingkat Dasar)

“Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat.”

“Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku . . .”

“Dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.”

“Ya Bapa, Aku mau . . . agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepadaKu.”

“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia . . .”

Let’s Go FISHING!

SPOT THE PASSAGE – Intermediate Level (Tingkat Menengah)

“Lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.”

“Segala yang kaulihat adalah milikku”

“Gembala yang baik”

“nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini”

(17)

Let’s Go FISHING!

SPOT THE PASSAGE – Advanced Level (Tingkat Atas)

“batu-batu ini akan berteriak”

“Kayu hidup; kayu kering”

“harus ini, harus itu mesti begini mesti begitu”

“hai isteri, tunduklah kepada suamimu”

“sungai kehidupan . . . pohon kehidupan . . . buahnya”

MEMBACA ALKITAB DENGAN LEBIH BAIK

Sudahkah kita membaca Alkitab dengan benar?

Kita perlu menyadari sebuah fakta bahwa cara kita membaca Alkitab kurang tepat. Kita hidup di dunia modern yang sibuk dimana segala sesuatu menyita waktu kita. Kita juga hidup di zaman serba instan, mie instan, makanan cepat saji (fast food), layanan ‘drive in’ dan paket makanan siap santap yang cukup dipanaskan di microwave selama 2 menit. Karena dipengaruhi oleh situasi tersebut maka kita juga ingin Alkitab yang instan.

“Berikan kami intinya saja. Rangkum seluruh intisari dari Alkitab dan berikan kepada kami dalam bentuk USB supaya bisa segera dibawa dan dilihat nanti.”

Tentu saja kami bisa lakukan itu untuk Anda, tapi hal tersebut tidak akan memberi manfaat apapun untuk anda dalam jangka panjang. Anda akan kehilangan hal yang luar biasa dari kedalaman Firman Tuhan. Dan jujur saja kita akan kehilangan dengan cepat sesuatu yang kita dapatkan dengan mudah tanpa usaha sama sekali. Easy come, easy go.

Over-Simplify Everything

Ada pembicaraan tentang sebuah Alkitab versi baru yang disederhanakan dengan berbagai cara, salah satunya dengan cara menghilangkan pengulangan yang ada. Setiap pengulangan bagian dari Alkitab akan dihilangkan. Jadi pengulangan yang ada di kitab Samuel, Raja-raja dan Tawarikh ditiadakan dan hanya ada satu saja. Essential Bible menghilangkan cukup banyak bagian pengulangan tersebut. Kalau Anda puas dengan jenis seperti itu, versi cut-down dari Alkitab, God bless you.Tapi itu bukan untuk kami. Kami mau yang aslinya.

Customized Bible for Me?

Kita menyukai paket Alkitab yang “to go” atau “take away Bible” yang dibuat sesuai dengan dunia mobile saat ini. Semuanya dibuat untuk memberikan kita porsi kecil dari Firman Tuhan dimana pasal-pasal yang sulit dimengerti dihilangkan. Dari semua paket yang tersedia bagi kita, bagian-bagian yang sulit dikesampingkan dan lebih fokus kepada janji-janji Tuhan, hal-hal yang positif, versi yang indah-damai-menyenangkan (pretty peaceful pleasing). Kita perlu menyadari bahwa kadang-kadang kita perlu memakai sabuk pengaman dalam pendekatan kepada Tuhan (Ibrani12:25, 10:26-31).

Saat orang Yahudi berusaha memahami Alkitab secara keseluruhan, sebaliknya kita malahan menggunting bagian-bagian dari Alkitab, bagian yang menyenangkan, yang cocok dengan kita, bagian yang mudah/sederhana. Rencana baca yang disediakan bagi kita membagi Alkitab kedalam porsi harian (daily). Hal tersebut memang menyenangkan, tapi dengan demikian kita kehilangan gambar besarnya. Anak-anak Yahudi diajarkan untuk melihat Alkkitab secara keseluruhan dan memahami bagaimana semuanya saling melengkapi. Sebaliknya kita benar-benar melupakan untuk melihat secara keseluruhan. Kita sudah cukup puas dengan ketidaktahuan, senang dengan bagian-bagian yang kita sukai saja. Tidak heran kita tidak dapat memahami Alkitab.

Let’s Go Deeper!

Latar belakang sejarah dari cetakan Alkitab

All In One! Naskah asli dari Alkitab ditulis di kertas kulit/vellum/papyri dan perkamen (parchment),

dimana kemudian dikumpulkan ke dalam naskah kuno (Codex). Ini pada dasarnya adalah halaman-halaman lepas yang dikumpulkan jadi satu dan dijahit menjadi sebuah buku. Salinan paling awal dari Perjanjian Baru yang lengkap adalah dalam bentuk teks UNCIAL (teks yang ditulis dengan HURUF BESAR) yang dikumpulkan menjadi satu. Yang menarik dari teks ini

(18)

adalah huruf-huruf ini ditulis seperti satu aliran yang berkesinambungan. Tidak ada pemisahan, paragraf atau pemisahan katapun atau pembagian pasal. Hal yang sama juga ada dalam teks Perjanjian Lama. Perubahan baru terjadi ketika mulai diproduksi dokumen miniscule (teks yang ditulis dengan huruf kecil). Pada abad 11 AD huruf-huruf tersebut dibagi menjadi kata-kata. Teks Ibrani yang paling awal memberikan tanda pada setiap ayat ke 5 dengan angka Ibrani. Pembagian pasal dalam Perjanjian Baru pertama kali dipakai pada abad ke-16. Porsi pertama dari Alkitab dicetak dengan ayat-ayat Masoretic yang diberikan nomor diterbitkan pada tahun 1509 AD. Tahun 1528 AD, diterbitkan versi Latin yang baru dari Alkitab dengan ayat-ayat Masoretic yang diberikan tanda dan nomor. Ayat-ayat tersebut tiga sampai empat kali lebih panjang dibandingkan ayat-ayat di dalam Perjanjian Lama kita pada saat ini.

Pembagian Pasal dan Ayat

Pembagian pasal dan ayat untuk Perjanjian Baru ditambahkan oleh Robert Estienne (Robert Stephanus) pada versi yang diterbitkan di tahun 1551. Belakangan Robert Estienne menerbitkan Alkitab lengkap dengan pembagian pasal dan ayat di tahun 1555. Menurut cerita, Estienne melakukan pekerjaannya membagi pasal dan ayat tersebut pada saat ia sedang menunggang kuda. Cerita tersebut hanya legenda yang muncul dikarenakan Robert Estienne melakukan dengan cara sembarangan. Sedangkan anaknya, Robert Junior menyatakan bahwa benar ayahnya yang memberikan nomor pada ayat-ayat dalam Perjanjian Baru dalam perjalanan dari Paris ke Lyons, tetapi dilakukan pada saat sedang beristirahat di penginapan di sepanjang perjalanan.

Mari kita berhenti sejenak merenungkan tentang apa yang baru saja kami sampaikan pada Anda. Dengan mempertimbangkan bagaimana cara Anda membaca Alkitab, kebanyakan orang Kristen tidak menyadari fakta-fakta tersebut dan membaca Alkitab dengan cara yang salah. Kebanyakan dari kita membaca Alkitab dengan salah satu dari 2 cara:

1. Kita membaca dalam bagian yang sudah dibuat dengan rapi lewat sebuah rencana bacaan (reading plan) yang ada. Dalam porsi tersebut memiliki fokus kepada sebuah perikop21,

yang terdiri dari beberapa ayat dalam bentuk paragraf dan disatukan dalam sebuah tema. Kebanyakan perikop-perikop dalam Perjanjian Baru adalah cerita-cerita yang berdiri sendiri tentang Yesus.

2. Kita membaca pasal demi pasal. Kita tahu bahwa dengan membaca 3 pasal per hari maka kita akan menyelesaikan Alkitab dalam waktu 1 tahun. Ketika kita sampai pada akhir pasal maka kita juga berhenti membaca.

Sangat menyedihkan!

Membaca Alkitab dengan salah satu cara tersebut berarti kita kehilangan hubungan antar batasan-batasan pasal dan kita gagal untuk melihat hubungan dengan apa yang terjadi sebelum maupun sesudahnya. Kita belum diajarkan untuk melihat gambaran besarnya.

2 Ada istilah baru dalam bahasa Inggris, Sense Unit, mirip dengan perikop, tetapi lebih besar, lebih luas cakupannya.

FISHing Time!

Membaca antar batasan-batasan pasal

Waspadalah! Jika Anda memiliki kebiasaan membaca Alkitab pasal demi pasal dan berhenti pada pasal terakhir, maka ketika Anda memulai kembali pada pasal baru berikutnya tanpa memperhatikan pasal sebelumnya, Anda akan kehilangan mata rantai yang berharga.

Ingat bahwa Robert Estienne yang memberikan pemisahan pasal dalam Alkitab, bukan Tuhan. Sangat jelas bahwa kebanyakan pemisahan pasal terjadi bukan pada tempatnya. Kami akan bantu Anda untuk melihat hal tersebut.

Dapatkah Anda memikirkan beberapa contohnya saat ini yang terlintas dalam pikiran Anda? Berikut adalah beberapa indikator bahwa arti atau tema berlanjut antar batasan pasal:

1.

Pasal-pasal dimana ayat-ayat tergabung (Chapters where the verses merge)

a)

b)

2.

Pasal-pasal dimana tema berlanjut (Chapters where the theme continues)

a)

b)

3.

Pasal-pasal dengan permulaan yang tidak berdiri sendiri (Chapters with beginnings

that can’t stand alone).

a)

(19)

FISHing Time!

Baca masing-masing kitab sekaligus/sampai selesai Sebuah tantangan untuk Anda !

Baca salah satu kitab dalam Alkitab setiap minggu sekaligus (in one sitting) Mengapa membacanya sekaligus?

1. Mempertahankan kesinambungan dan hubungan 2. Mengikuti benang merah (Thread of Truth) 3. Mendapatkan cerita utuh

4. Memecahkan/mengerti kejadian-kejadian yang membingungkan 5. Mendapatkan gambaran tentang waktu kejadian

6. Mengikuti logika

7. Sama seperti membaca sebuah surat

Tuliskan satu insight yang Anda dapatkan setelah membaca satu Kitab secara keseluruhan dan berkelanjutan.

FISHing Time!

Baca beberapa kali

Dengan membaca sebuah pasal atau kitab beberapa kali akan membantu untuk menyelami isinya.

“Saya tidak akan mencoba untuk mengajarkan kitab manapun dari Alkitab sampai saya sudah membacanya 50 kali.”

G. Campbell Morgan - English Bible Teacher and Preacher (1863-1945)

Jika Anda berpikir bahwa itu terlalu berat dan terlalu sulit dilakukan, maka coba lakukan ini

“Untuk memahami kitab manapun dari Alkitab, Anda perlu membacanya sekaligus paling tidak 7 kali.”

Dr Prof. Basil Brown (Greek Professor)

Ada sebuah pesan tersembunyi dalam perkataan Prof Brown. Apakah Anda memperhatikannya? Apakah Anda memahaminya?

Salah satu keuntungan dari membaca sebuah kitab seluruhnya beberapa kali adalah hal tersebut membuat kata-kata tema muncul ke atas permukaan. Anda mulai menyadari kata-kata apa yang diulang berkali-kali sehingga membantu untuk fokus kepada hal utama dan tidak teralihkan kepada hal-hal kecil.

Pengulangan bukan berarti Anda harus membacanya lagi berkali-kali. Anda bisa gunakan passive

listening, khususnya setelah Anda sudah beberapa kali membaca bagian tersebut sebelumnya.

Anda akan terkejut dengan hal-hal yang tetap tinggal dalam pikiran Anda setelah melakukan passive listening. Bahkan ketika saat Anda berpikir tidak ada yang masuk dalam pikiran Anda. Inilah cara anak-anak mempelajari bahasa dan tiba-tiba mereka mulai berbicara.

FISHing Time!

Perhatikan dengan seksama tentang repetisi (pengulangan)

Ketiga bahasa Alkitab: Ibrani, Aramaic dan Yunani, menggunakan pengulangan sebagai penekanan terhadap sesuatu hal. Kitapun melakukan yang sama kepada anak-anak dan orang lain. Jika kita berpikir bahwa pesan kita tidak dimengerti, kita akan mengulangnya kembali. Ini merupakan cara paling sederhana untuk menegaskan tentang sesuatu hal.

Tanyakan pada setiap istri!

Orang Ibrani dan Yunani juga menggunakan repetisi untuk menekankan tentang sesuatu yang penting. Itu sebabnya jangan frustasi dengan pengulangan yang ada di dalam Alkitab. Gunakan itu sebagai keuntungan Anda. “Oh hal itu diulangi, pasti merupakan hal yang penting”. Sangat disayangkan bahwa terjemahan Alkitab yang baru diterbitkan dengan menghilangkan bagian pengulangan hanya untuk mengikuti perkembangan jaman. Kita menghilangkan sebuah alat utama dalam Alkitab untuk menemukan penekanan yang seharusnya diperhatikan.

(20)

Pengulangan (repetisi) terjadi pada (silahkan temukan!): Tingkat Kata (Word Level)

Tingkat kalimat (Sentence Level)

Tingkat paragraf (Paragraph Level)

Tingkat pasal (Chapter Level)

Let’s Go Deeper!

Menangani jenis-jenis penulisan

1. Narrative / Cerita

Contoh:

Ciri-ciri khas (distinctive features):

• •

2. Prophetic / Nubuatan

Contoh:

Ciri-ciri khas (distinctive features):

• •

3. Wisdom Literature / Tulisan Bijaksana

Contoh:

Ciri-ciri khas (distinctive features):

• •

4. Poetry / Puisi

Contoh:

Ciri-ciri khas (distinctive features):

• •

(21)

5. Apocalyptic / Akhir Jaman

Contoh:

Ciri-ciri khas (distinctive features):

• •

6. Letter / Surat

Contoh:

Ciri-ciri khas (distinctive features):

• •

Versi Alkitab: memahami dan cara menggunakannya

Kebanyakan dari kita menyadari bahwa ada banyak terjemahan Alkitab yang tersedia. Alkitab adalah buku yang paling banyak diterjemahkan sepanjang sejarah dan memang seharusnya demikian. Tidak ada buku seperti ALKITAB. Ada lebih dari 400 terjemahan dalam bahasa Inggris saja dan ada sedikitnya 18 terjemahan dalam bahasa Indonesia. Kebanyakan orang enggan untuk menggunakan berbagai versi dari Alkitab. Mereka terhenti karena perbedaan antara masing-masing versi, dimana perbedaan tersebut menimbulkan pertanyaan versi mana yang benar atau dapat dipercaya dan mana yang salah. Akibatnya mereka tidak suka menggunakan berbagai macam versi selain salah satu versi terjemahan yang paling disukai dan menjadi favorit. Apalagi sampai membandingkan antar versi untuk mempelajari perbedaannya. Mereka tidak sadar bahwa berbagai versi terjemahan tersebut adalah kawan yang dapat membantu kita jika tahu bagaimana menggunakannya. Terlebih lagi jika kita tidak punya kemampuan berbahasa asli Alkitab (Ibrani, Yunani, dan Aram). Belajar menggunakan berbagai versi secara benar akan menambah kemampuan kita dan kita tidak menjadi bingung. Pertanyaan yang sering muncul pada membaca suatu ayat/pasal adalah versi yang mana yang benar? Jawaban yang sederhana adalah keduanya benar.

Let’s Go Deeper!

Kegunaan Beragam Versi Alkitab

Masalahnya adalah seringkali ayat tersebut memiliki beberapa arti yang muncul dari kosa kata yang kompleks (arti dari kata per kata) atau tata bahasa ataupun struktur kalimatnya. Berbagai versi terjemahan itu mencerminkan kompleksitas tersebut. Dengan menggunakan berbagai versi membantu kita menemukan arti sebenarnya.

Hal lainnya yang bisa kita dapatkan dari menggunakan berbagai versi adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai tafsiran. Kita akan melihatnya dalam tingkat selanjutnya mengenai “MENAFSIRKAN ALKITAB”. Ada sebuah pertanyaan dari seseorang baru-baru ini, mengapa sepertinya ada begitu banyak tafsiran dari setiap ayat dalam Alkitab? Para ahli kitab Torah mengatakan bahwa ada 70 level dari tafsiran untuk setiap ayat. Mereka katakan bahwa setiap ayat itu seperti batu permata yang memiliki banyak sisi/segi. Setiap sudut dan permukaan dari permata menerima cahaya dan memantulkan perspektif yang berbeda bagi kita dari tempat kita melihatnya. Demikian pula dengan setiap ayat dari Alkitab.

Angka 70 disebut angka kebijaksanaan. Ada alasan-alasan lainnya tetapi pada dasarnya kita dapat menyimpulkan bahwa Firman Tuhan itu begitu mendalam dan penuh makna. Faktor-faktor tersebut diatas berhubungan dengan alasan mengapa begitu banyak arti yang berbeda dan mengapa ada berbagai versi terjemahan Alkitab. Tetapi ada faktor-faktor lainnya yang akan kita lihat pada sesi selanjutnya. Kita akan bahas dari tingkat dasar dan semakin dalam pada tingkat2 berikutnya.

Lagipula kelas ini dinamakan ‘Deeper Bible’; semakin lanjut tentunya akan semakin dalam dan kami yakin Anda tentu ingin belajar semakin mendalam.

Untuk menguasai berbagai versi yang ada dengan baik Anda perlu memahami tentang proses dari penterjemahan Alkitab.

PERALATAN

(22)

Definisi:

Literal Translations (Terjemahan secara literal/harafiah)

Dynamic Equivalence Translations (Terjemahan persamaan dinamis)

Free Translations (Terjemahan secara bebas)

Bermacam versi terjemahan Alkitab adalah alat bantu penting untuk mempelajari Alkitab.

Gambar Skema Jenis Terjemahan

Literal Persamaan Dinamis Bebas

LITV PBI NASB KJV NKJV MKJV EMTV TL RV RSV NRSV TB NIV NAB JB ISV Phillips NEB CEV GNB BBE FAH GW NLT BIS atau BIMK TSI LB MSG CPV TAB NIKV

Penjelasan tentang singkatan-singkatan: LITV = Literal Version

PBI = Perjanjian Baru Interlinear (Sutanto) NASB = New American Standard Bible (N) KJV = (New) King James Version MKJV = Modern King James Version EMTV = English Majority Text Version TL = Terjemahan Lama

RV = Revised Version

RSV = Revised Standard Version NRSV = New Revised Standard Version TB = Terjemahan Baru

NIV = New International Version NAB = New American Bible

ISV = International Standard Version JB = Jerusalem Bible

Phillps = J.B. Phillips Version NEB = New English Bible

CEV = Contemporary English Version GNB = Good News Bible

BBE = Bible in Basic English FAH = Firman Allah yang Hidup GW = God’s Word

NLT = New Living Translation

BIS = Bahasa Indonesia Sehari-hari, menjadi BIMK = Bahasa Indonesia Masa Kini TSI = Terjemahan Sederhana Indonesia KB = Kabar Baik

LB = Living Bible MSG = Message Bible CPV = Cotton Patch Version TAB = The Aussie Bible

NIKV = New International Kiwi Version

Versi bahasa Indonesia lainnya yang tersedia: • KB = Kabar Baik for Children (LAI 2000) • Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan (Gandum Mas 2000)

• Kitab Kudus Ende (Catholic Version);

• MILT = Modified Indonesian Literal Translation • Alkitab Berita Baik (Today’s Malay Version) • NT only = Versi Alkitab Mudah Dibaca (YASUMA 2003)

• BI Sederhana (LAI 2007) Versi Sejarah:

• Shellabear (1912) • Klingkert (1863) • Leydekker (1733) Sedang dalam proses: • Biblica Version (// NIV)

Sebagian besar versi-versi terjemahan diatas bisa kita dapatkan secara gratis dengan mengunduh di http://www.sabda.net

Terjemahan Sederhana Indonesia bisa didapatkan di http://www.bahasakita.net

(23)

FISHing Time!

Galatia 1:1

KelebihanLiteral Dynamic Free

Kekurangan

Literal

Dynamic

Free

(24)

FISHing Time!

Roma 12:1

Menggunakan versi-versi yang tersedia

(AMP) I APPEAL to you therefore, brethren, and beg of you in view of [all] the mercies of God, to make a decisive dedication of your bodies [presenting all your members and faculties] as a living sacrifice, holy (devoted, consecrated) and well pleasing to God, which is your reasonable (rational, intelligent) service and spiritual worship.

(ASV) I beseech you therefore, brethren, by the mercies of God, to present your bodies a living sacrifice, holy acceptable to God, which is your spiritual service.

(BBE) For this reason I make request to you, brothers, by the mercies of God, that you will give your bodies as a living offering, holy, pleasing to God, which is the worship it is right for you to give him.

(CEV) Dear friends, God is good. So I beg you to offer your bodies to him as a living sacrifice, pure and pleasing. That’s the most sensible way to serve God.

(EMTV) Therefore, brothers, I exhort you through the compassions of God, to present your bodies a living sacrifice, holy, well pleasing to God, which is your intelligent service.

(ESV) I appeal to you therefore, brothers, by the mercies of God, to present your bodies as a living sacrifice, holy and acceptable to God, which is your spiritual worship.

(GNB) So then, my friends, because of God’s great mercy to us I appeal to you: Offer yourselves as a living sacrifice to God, dedicated to his service and pleasing to him. This is true worship that you should offer.

(GW) Brothers and sisters, in view of all we have just shared about God’s compassion, I encourage you to offer your bodies as living sacrifices, dedicated to God and pleasing to him. This kind of worship is appropriate for you.

(IBIS) Saudara-saudara! Allah sangat baik kepada kita. Itu sebabnya saya minta dengan sangat supaya kalian mempersembahkan dirimu sebagai suatu kurban hidup yang khusus untuk Allah dan yang menyenangkan hati-Nya. Ibadatmu kepada Allah seharusnya demikian.

(ISV) I therefore urge you, brothers, in view of God’s mercies, to offer your bodies as living sacrifices that are holy and pleasing to God, for this is the reasonable way for you to worship. (ITB) Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

(KJV) I beseech you therefore, brethren, by the mercies of God, that ye present your bodies a living sacrifice, holy, acceptable unto God, which is your reasonable service.

(LITV) Therefore, brothers, I call on you through the compassions of God to present your bodies a living sacrifice, holy, pleasing to God, which is your reasonable service.

(MKJV) I beseech you therefore, brothers, by the mercies of God to present your bodies a living sacrifice, holy, pleasing to God, which is your reasonable service.

(MSG) So here’s what I want you to do, God helping you: Take your everyday, ordinary life-your sleeping, eating, going-to-work, and walking-around life-and place it before God as an offering. Embracing what God does for you is the best thing you can do for him.

(Murdock) I beseech you, therefore, my brethrenm by the mercies of God, that ye present your bodies a living sacrifice, holy and acceptable to God, by a rational service [of him].

(NASB) Therefore I urge you, brethren, by the mercies of God, to present your bodies a living and holy sacrifice, acceptable to God, which is your spiritual service of worship.

(NLT) And so, dear brothers and sisters, I plead with you to give your bodies to God because of all He has done for you. Let them be a living and holy sacrifice-the kind He will find acceptable. This is truly the way to worship Him.

(RV) I beseech you therefore, brethren, by the mercies of God, to present your bodies a living sacrifice, holy, acceptable to God, which is your reasonable service.

(Webster) I beseech you therefore, brethren, by the mercies of God, that ye present your bodies a living sacrifice, holy, acceptable to God, which is your reasonable service.

(YLT) I call upon you, therefore, brethren, through the compassions of God, to present your bodies a sacrifice-living, sanctified, acceptable to God-your intelligent service;

Versi lain yang berguna:

(KJV+) I beseechG3870 youG5209 therefore,G3767 brethren,G80 byG1223 theG3588 merciesG3628 of God,G2316 that

ye presentG3936 yourG5216 bodiesG4983 a livingG2198 sacrifice,G2378 holy,G40 acceptableG2101 unto GodG2316

which is yourG5216 reasonableG3050 service.G2999

(NASB+) ThereforeG3767 I urgeG3870 you, brethrenG80, by the merciesG3628 of GodG2316, to presentG3936

your bodiesG4983 a livingG2198 and holyG40 sacrificeG2378, acceptableG2101 to GodG2316, which is your

(25)

Roma 12:1 - Worksheet

FISHing Time!

1 Korintus 7:1

Menggunakan versi-versi yang tersedia

(AMP) NOW AS to the matters of which you wrote me. It is well [and by that I mean advantageous, expedient, profitable, and wholesome] for a man not to touch a woman [to cohabit with her] but to remain unmarried.

(ASV) Now concerning the things whereof ye wrote. It is good for a man not to touch a woman. (BBE) Now, as to the things in your letter to me. It is good for a man to have nothing to do with a woman.

(CEV) Now I will answer the questions that you asked in your letter. You asked, “Is it best for people not to marry?”

(EMTV) Now concerning the things of which you wrote to me: It is good for a man not to touch a woman.

(ESV) Now concerning the matters about which you wrote: “It is good for a man not to have sexual relations with a woman.”

(GNB) Now, to deal with the matters you wrote about. A man does well not to marry.

(GW) Now, concerning the things that you wrote about: It’s good for men not to get married. (IBIS) Sekarang saya mau bicara mengenai masalah yang kalian sebut dalam suratmu. Kalau seorang laki-laki tidak kawin, itu baik.

(ISV) Now concerning the things you wrote about: It’s good for a man not to touch a woman. (ITB) Dan sekarang tentang hal-hal yang kamu tuliskan kepadaku. Adalah baik bagi laki-laki, kalau ia tidak kawin.

(KJV) Now concerning the things whereof ye wrote unto me. It is good for a man not to touch a woman.

(LITV) But concerning what you wrote to me, it is good for a man not to touch a woman. (MKJV) Now concerning what you wrote to me: It is good for a man not to touch a woman. (MSG) Now, getting down to the questions you asked in your letter to me. First, Is it a good thing to have sexual relations?

(Murdock) And concerning the things of which ye wrote to me, it is praiseworthy for a man not to approach a woman.

(26)

(NLT) Now regarding the questions you asked in your letter. Yes, it is good to live a celibate life. (RV) Now concerning the things whereof ye wrote: It is good for a man not to touch a woman. (Webster) Now concerning the things of which ye wrote to me: It is good for a man not to touch a woman. (YLT) And concerning the things of which ye wrote to me: good it is for a man not to touch a woman. Versi lain yang berguna:

(KJV+) NowG1161 concerningG4012 the things whereofG3739 ye wroteG1125 unto me:G3427 It is goodG2570 for

a manG444 notG3361 to touchG680 a woman G1135

(NASB+) NowG1161 concerningG4012 the things about whichG3739 you wroteG1125, it is goodG2570for a

manG444not to touchG681 a womanG1135.

(27)

FISHing Hints!

Menggunakan Konkordasi dan Ringkasan Alkitab

Gunakan konkordansi 1. 2. 3. 4. 5.

Memilih bahan ringkasan Alkitab (Bible Overview) yang baik

FISHing Tips!

Memanfaatkan apa yang sudah Anda beli

Kata pengantar (foreword)

Anda sudah membayar untuk kata pengantar dalam Alkitab, tetapi berapa banyak dari kita yang membacanya? Kata pengantar sangat penting untuk mengetahui kelengkapan dari Alkitab yang Anda baca dan bagaimana menggunakan dan memahaminya dengan benar.

Catatan kaki (footnotes)

Apakah Anda melihat catatan kaki di halaman 12 dan 30?

I rest my case

Referensi (references)

Seringkali kami menunjukkan kepada sebuah hal dimana pemikirannya terkait dengan cara pandang orang Yahudi; bagaimana setiap kitab terhubung sebagai satu kesatuan. Orang-orang bertanya, “Bagaimana caranya kita bisa mengetahui hubungannya?” Well, salah satu cara adalah dengan melihat catatan kaki atau sistem referensinya. Anda membelinya tapi Anda tidak menggunakannya. Enough said.

Menggunakan Peta

Studi Kasus: Kota Adam

(28)

Rasional Logika Analisa Fungsi/Konsep Kata-Kata Daftar-Daftar Bermimpi Berkhayal Perasaan Penilaian Irama

FISHing Time!

Kota Adam

Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan, dan para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu- sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang tepinya selama musim menuai maka berhentilah air itu mengalir. Air yang turun dari hulu melonjak menjadi bendungan, jauh sekali di dekat Adam, kota yang terletak di sebelah Sartan, sedang air yang turun ke Laut Araba itu, yakni Laut Asin, terputus sama sekali. Lalu menyeberanglah bangsa itu di tentangan Yerikho. Yosua 3:15-16

Seberapa baik Anda menjadi detektif? Apakah Anda menemukan hal yang penting?

Selalu perhatikan setiap referensi dari sebuah tempat dan temukan setidaknya hubungan dengan tempat-tempat lainnya. Dengan cara itu Anda “mengetahui” tentang Israel walaupun Anda belum pernah kesana. Lebih jauh lagi hal ini akan menambahkan pengertian Anda tentang teks tersebut. Informasi yang Anda butuhkan tersedia bagi Anda. Anda hanya perlu mengetahui dimana mencarinya.

Alat Bantu Lainnya

Ini tergantung kepada jenis Alkitab yang Anda gunakan. Periksa dengan teliti apa yang tersedia dalam Alkitabmu dan bagaimana menggunakannya. Lihat juga apa yang tersedia dalam Alkitab-Alkitab lainnya dan beli yang tepat untuk Anda.

Gunakan seluruh otak Anda!

Kebanyakan dari kita memiliki salah satu bagian dari otak yang dominan: yang kanan atau yang kiri. Jarang kita temukan orang yang kedua sisi otaknya sama kuatnya. Tetapi sebetulnya ini yang ideal. Pria cenderung lebih kuat otak kirinya dan wanita lebih kuat otak kanannya. Ini tentu saja merupakan anggapan umum, karena sebenarnya ada wanita yang lebih kuat otak kirinya dan ada pria yang lebih kuat otak kanannya.

Pembagian fungsi otak kiri dan otak kanan adalah seperti ini:

Mengambil metode yang seimbang

Jika persoalannya adalah menafsirkan Firman Allah dengan benar, kita perlu bersikap analitis agar dapat mempelajari teks Firman untuk menemukan apa maknanya dalam konteks penulisannya. Kemudian kita harus mengambil makna atau kesimpulan yang tidak dapat dipisahkan dari apa yang telah kita temukan lalu menerapkannya dalam hidup kita dan dalam situasi pribadi kita. Agar pemahaman Alkitab yang baik dapat bermanfaat, kita harus menerapkannya. Keseluruhan proses ini melibatkan pemakaian kedua bagian otak, yang kiri maupun yang kanan.

MENGALAMI

Gambar

Gambar Skema Jenis Terjemahan

Referensi

Dokumen terkait

ilmu bagi penulis selama di kelas.. Pimpinan, Supervisor dan rekan rekan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di Angkringan Gadjah

Pasar daur ulang sesungguhnya dapat berkembang dengan adanya kemajuan dalam pengetahuan dan teknologi khususnya dalam pengolahan materi daur ulang sampah sehingga arena science

Dalam penentuan kawasan yang sesuai untuk wisata bahari di Pulau Kemujan digunakan metode overlay atau menumpang tindihkan berbagai parameter yang berpengaruh terhadap

Sukses dan tidaknya seseorang itu bukan karena orang lain atau dalam kata lain oleh Anne Ahira, dia itu cuma salah seorang yang ingin berbagi pengetahuan kepada kita mengenai

Kandungan unsur C, N, P, K dan rasio C/N serta kadar air pada semua bahan baku ternyata memenuhi standar SNI 19-7030-2004 untuk kualitas pupuk kompos, kecuali kandungan bahan

ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI DAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI O MELALUI MOTIVASI KERJA SEBAGAI INTE (Studi Kasus pada Dinas Perumah Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabup.. :

Karena itu Muhammadiyah menyeru kepada semua elemen umat, bangsa, dan masyarakat luas untuk bekerjasama dalam gerakan pencerahan menuju terciptanya tatanan kehidupan yang

Pemasangan relay DGR untuk mengatasi gangguan sympathetic trip pada penyulang Ngurah Rai I dan Ngurah Rai II berdasarkan perhitungan diperoleh setting DGR sebesar,