LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
ASET
Kas dan setara kas 2f, 2t, 3 57,429,076 49,047,718
Investasi jangka pendek 2g, 2t, 4 20,553,683 23,295,106
Piutang usaha 2d, 2k, 5, 8
Pihak berelasi 0 25,539
Pihak ketiga 4,472,077 4,358,868
Piutang lain-lain 2d 1,848,159 1,799,202
Persediaan 2i, 6 330,058,463 331,696,530
Pajak dan biaya dibayar di muka 2j, 2r, 7 9,667,308 6,670,458
Piutang pihak berelasi 2d, 2k, 8 83,777,056 81,849,969
Aset pajak tangguhan 2r, 25 135,462 135,462
Tanah yang belum dikembangkan 2i, 9, 30 26,271,641 26,271,641
Aset tetap
(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 135.292.322 pada tanggal 31 Maret 2012 dan
Rp 133.821.834 pada tanggal 31 Desember 2011) 2h, 2m, 10 64,399,387 65,898,657
Aset lain-lain 2n 1,570,703 930,373
JUMLAH ASET 600,183,015 591,979,523
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
LIABILITAS
Hutang usaha 2e, 11 9,808,569 9,203,612
Hutang pajak 2r, 12 3,696,938 4,100,432
Beban masih harus dibayar 2q, 13 5,411,642 4,656,698
Pendapatan diterima di muka 2q, 14 253,668,133 252,915,584
Hutang pihak berelasi 2k, 8 14,778,462 17,175,561
Liabilitas pajak tangguhan 2r, 25 - -Penyisihan penggantian peralatan dan
perlengkapan hotel 2h, 2m -
-Uang jaminan penyewa 2t, 15 13,813,766 13,467,686
Liabilitas lain-lain 2o, 16 8,771,094 6,746,390
Jumlah Liabilitas 309,948,604 308,265,963
EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Modal saham - nilai nominal Rp 125 (Rupiah penuh) per saham
Modal dasar - 4.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh
-1.148.418.000 saham 17 143,552,250 143,552,250
Tambahan modal disetor - bersih 2p (1,197,157) (1,197,157) Selisih nilai transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali 2b, 18 1,372,309 1,372,309
Saldo laba 105,059,405 98,839,291
Sub-jumlah 248,786,807 242,566,693
Kepentingan nonpengendali 2c, 19 41,447,604 41,146,867
Jumlah Ekuitas 290,234,411 283,713,560
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 600,183,015 591,979,523
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Catatan 31 Maret 2012 31 Desember 2011
Catatan
PENDAPATAN USAHA 2q, 20 26,929,927 159,633,209
BEBAN POKOK PENJUALAN 2q, 21 (9,599,287) (62,901,732)
LABA KOTOR 17,330,640 96,731,477
Penghasilan lain-lain 2m, 2q, 22 1,452,315 8,269,100 Penjualan 2q, 23 (317,952) (1,584,532) Umum dan administrasi 2q, 24 (10,094,963) (37,733,947) Beban lain-lain 2q (154) (192,155) Beban pendanaan 2q (303,478) (1,083,960)
LABA SEBELUM PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK 8,066,408 64,405,983
PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK 2r, 25
Kini
Final (1,182,819) (7,841,528)
Tidak Final (338,447) (1,856,793) Tangguhan (24,291) 110,203 Jumlah Beban Pajak (1,545,557) (9,588,118)
LABA TAHUN BERJALAN 6,520,851 54,817,865
Pendapatan komprehensif lain -
-JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 6,520,851 54,817,865
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik entitas induk 6,220,114 36,910,227 Kepentingan nonpengendali 2c, 19 300,737 17,907,638
Jumlah 6,520,851 54,817,865
LABA PER SAHAM DASAR (RUPIAH PENUH) 2s, 26 5.41 3.14
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Saldo 1 Januari 2011 143,552,250 (1,197,157) 1,372,309 61,929,064 205,656,466 23,239,229 228,895,695 Jumlah laba komprehensif tahun berjalan - - - 36,910,227 36,910,227 17,907,638 54,817,865 Saldo 31 Desember 2011 143,552,250 (1,197,157) 1,372,309 98,839,291 242,566,693 41,146,867 283,713,560 Jumlah laba komprehensif tahun berjalan - - - 6,220,114 6,220,114 300,737 6,520,851 Saldo 31 Maret 2012 143,552,250 (1,197,157) 1,372,309 105,059,405 248,786,807 41,447,604 290,234,411
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Selisih Nilai
Transaksi Modal Ditempatkan Tambahan Restrukturisasi
Entitas Kepentingan Disetor Penuh Disetor - Bersih Sepengendali Saldo Laba Sub-Jumlah Nonpengendali
dan Modal
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan 83,647,687 131,428,256
Pembayaran pada karyawan dan pemasok (32,932,978) (77,749,943)
Kas diperoleh dari operasi 50,714,709 53,678,313
Penerimaan bunga 344,397 1,807,497
Pembayaran bunga (303,479) (1,235,079)
Pembayaran pajak penghasilan badan (1,669,855) (9,540,352)
Penerimaan lain-lain 687,145 5,224,892
Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi 49,772,917 49,935,271 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penjualan aset tetap 495,918 495,918
Perolehan aset tetap (853,414) (2,182,653)
Pencairan investasi jangka pendek 2,741,423 (3,552,638) Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi 2,383,927 (5,239,373) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penambahan hutang bank jangka pendek - -Pembayaran hutang bank jangka pendek dan jangka panjang (18,890,555) (29,890,555) Piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa (26,569,180) (26,569,180) Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa 1,033,605 1,033,605 Penambahan (pengembalian) uang jaminan penyewa 346,079 349,205 Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (44,080,051) (55,076,925) KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH
KAS DAN SETARA KAS 8,076,793 (10,381,027) Pengaruh perubahan kurs mata uang asing 304,565 575,801 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 49,047,718 58,852,944 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 57,429,076 49,047,718
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
1. UMUM
a. Pendirian dan Informasi Umum
PT Lamicitra Nusantara Tbk (d/h PT Lami Citra Persada) (Entitas) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo. Undang-Undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta No. 32 tanggal 29 Januari 1988 dari Tjitra Sasanti Djatmiko, S.H., Notaris di Surabaya. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-9900. HT.01. 01.TH.89 tanggal 25 Oktober 1989. Anggaran Dasar Entitas telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 182 tanggal 23 Juli 2008 yang telah diperbaiki dengan akta No. 287 tanggal 30 Agustus 2008 dari Noor Irawati, S.H., Notaris di Surabaya mengenai perubahan Anggaran Dasar Entitas untuk menyesuaikan dengan ketentuan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007, tentang Perseroan Terbatas dan perubahan susunan pengurus Entitas. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah disahkan oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. AHU-85053.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 12 Nopember 2008.
Entitas berdomisili di Surabaya dengan lokasi usaha di Surabaya dan Semarang. Kantor pusat Entitas berada di Jembatan Merah Plaza lantai 5, Jl. Taman Jayengrono No. 2 - 4, Surabaya. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Entitas, ruang lingkup kegiatan Entitas bergerak dalam bidang pembangunan dan pengelolaan properti, jasa, perdagangan dan pertokoan. Entitas memulai usaha komersialnya pada bulan Januari 1990. Saat ini, kegiatan utama Entitas adalah penjualan stand di Jembatan Merah Plaza – Surabaya, pengelola kawasan berikat di Tanjung Emas Semarang dan penyertaan modal pada Entitas Anak yang bergerak dalam bidang pengelolaan depo peti kemas, perhotelan, real estat dan properti. Jumlah karyawan Entitas dan Entitas Anak rata-rata 684 dan 693 karyawan masing-masing pada tahun 2012 dan 2011.
Entitas tergabung dalam kelompok usaha (grup) PT Lamicitra Nusantara Tbk.
Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Entitas adalah sebagai berikut:
Komisaris Utama : Laksmono Kartika, Ph.D
Komisaris : Dra. Sri Kuntjoro Dewi Maureen, MBA
Komisaris Independen : Abdullah Gawi Oemar, S.E.
Direktur Utama : Pranowo Kartika, S.H., MBA
Direktur : Ir. Priyo Setiabudi, M.Sc
Drs. Oedjang Ongkowidjojo, MBA Drs. Robin Wijaya Gejali, MBA Dra. Lanny Gondokusumo Siana Kartika, B.Bus.
Prasetyo Kartika, B.Com, M.M. b. Entitas Anak
Entitas memiliki langsung lebih dari 50% saham Entitas Anak sebagai berikut:
31 Maret 2012
Entitas Anak Domisili Jenis Usaha
Persentase Kepemilikan
Tahun Operasi
Komersial Jumlah Aset 39
PT Tunjungan Crystal Hotel (TCH)
Surabaya Perhotelan 99,93% 1996 39.850.877
PT Dharmabhakti Adijaya (DBAJ)
31 Maret 2012
Entitas Anak Domisili Jenis Usaha
Persentase Kepemilikan
Tahun Operasi
Komersial Jumlah Aset PT Wiratangguh Dharmacitra (WTDC) Surabaya Pengelolaan Depo Peti Kemas 80,00% 1993 1.767.220
PT Penta Persada Pertiwi (PPP)
Surabaya Properti 75,00% 2007 113.600.809
PT Persada Alam Nusantara (PAN)
Surabaya Properti 54,55% 2007 342.221.654
31 Desember 2011
Entitas Anak Domisili Jenis Usaha
Persentase Kepemilikan
Tahun Operasi
Komersial Jumlah Aset PT Tunjungan Crystal Hotel
(TCH)
Surabaya Perhotelan 99,93% 1996 39.259.349
PT Dharmabhakti Adijaya (DBAJ)
Surabaya Real estat 98,96% 1994 48.208.760
PT Wiratangguh Dharmacitra (WTDC) Surabaya Pengelolaan Depo Peti Kemas 80,00% 1993 1.634.750
PT Penta Persada Pertiwi (PPP)
Surabaya Properti 75,00% 2007 111.622.196
PT Persada Alam Nusantara (PAN)
Surabaya Properti 54,55% 2007 342.894.844
c. Penawaran Umum Saham Entitas
Pada tanggal 29 Juni 2001, Entitas memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-605/PM/2001 untuk melakukan penawaran umum atas 80.000.000 saham Entitas kepada masyarakat dengan disertai penerbitan 160.000.000 Waran Seri I (Waran) yang diterbitkan menyertai saham biasa atas nama tersebut yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham di mana setiap satu pemegang saham baru Entitas akan memperoleh 2 Waran dan setiap 1 Waran akan memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham baru Entitas dengan harga pelaksanaan Rp 125 (Rupiah penuh) per sahamnya. Waran tersebut mempunyai jangka waktu pelaksanaan dari tanggal 18 Januari 2002 sampai dengan tanggal 16 Juli 2004.
Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, Entitas telah mencatatkan seluruh saham biasanya (1.148.418.000 saham) pada Bursa Efek Indonesia.
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Pernyataan Kepatuhan
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Laporan keuangan konsolidasi telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan.
b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi, disusun berdasarkan pada saat terjadinya (accrual basis) dengan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Sejak tanggal 1 Januari 2011, Entitas dan Entitas Anak telah mengadopsi PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengenai “Penyajian Laporan Keuangan” dan PSAK No. 2 (Revisi 2009) mengenai “Laporan Arus Kas”, yang efektif untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
Laporan arus kas konsolidasi disajikan dengan metode langsung yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah. c. Prinsip-prinsip Konsolidasi
Sejak tanggal 1 Januari 2011, Entitas dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengenai “Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri”.
Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan seluruh Entitas Anak yang dikendalikan oleh Entitas. Pengendalian dianggap ada ketika Entitas memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Pengendalian juga ada ketika Entitas memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat:
- Kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;
- Kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;
- Kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau
- Kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan direksi dan dewan komisaris atau organ tersebut.
Kepentingan nonpengendali merupakan proporsi atas laba atau rugi dan aset neto yang tidak dimiliki Entitas dan disajikan secara terpisah dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi dan ekuitas pada laporan posisi keuangan, dipisahkan dengan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada entitas induk.
Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan Entitas Anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Entitas.
Seluruh transaksi antara Entitas dan Entitas Anak, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi.
d. Aset Keuangan
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Piutang usaha, piutang lain-lain dan piutang pihak berelasi adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.
Metode suku bunga efektif
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Penurunan nilai aset keuangan
Aset keuangan Entitas dan Entitas Anak dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Entitas dan Entitas Anak menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Entitas dan Entitas Anak mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Entitas dan Entitas Anak tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Entitas dan Entitas Anak mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan kewajiban terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Entitas dan Entitas Anak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Entitas dan Entitas Anak masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
e. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Entitas dan Entitas Anak diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Instrumen ekuitas
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Entitas dan Entitas Anak setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
Liabilitas keuangan
Hutang bank, hutang usaha, hutang pihak berelasi dan liabilitas lainnya pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif.
Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Entitas dan Entitas Anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, dan hanya jika, liabilitas Entitas dan Entitas Anak telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
f. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atas liabilitas dan pinjaman lainnya serta tidak dibatasi penggunaannya.
g. Investasi Jangka Pendek
Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan dari tanggal penempatannya namun dijaminkan, atau telah ditentukan penggunaannya dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan dari tanggal penempatannya, disajikan sebagai “Investasi Jangka Pendek” dalam laporan posisi keuangan konsolidasi.
h. Penyisihan Penggantian Peralatan dan Perlengkapan Hotel
Penyisihan untuk penggantian peralatan dan perlengkapan hotel dibentuk berdasarkan persentase dari pendapatan jasa pelayanan hotel. Pembelian dan penggantian pada periode berjalan dibebankan ke penyisihan tersebut.
i. Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi neto, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode masuk pertama keluar pertama untuk persediaan bahan bakar, peralatan kantor dan pemeliharaan gedung, sedangkan untuk persediaan makanan, minuman dan keperluan hotel ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.
Persediaan tanah dan bangunan (stand/kios dan ruko) yang siap jual, bangunan yang sedang dikonstruksi, tanah matang, tanah dalam pematangan dan tanah yang belum dimatangkan dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi neto, mana yang lebih rendah.
Biaya perolehan bangunan yang sedang dikonstruksi meliputi biaya perolehan tanah yang telah selesai dikembangkan ditambah dengan biaya konstruksi, biaya lainnya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat serta dipindahkan ke aset tanah dan bangunan pada saat selesai dibangun dan siap dijual dengan menggunakan metode identifikasi khusus.
Biaya perolehan tanah dalam pematangan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dimatangkan ditambah dengan biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan pada aset pengembangan real estat.
Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan meliputi biaya pra-perolehan dan perolehan tanah dan dipindahkan ke tanah dalam pematangan pada saat pematangan tanah akan dimulai atau dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut siap dibangun.
j. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka merupakan biaya yang dibayar untuk masa manfaat berkisar antara 1 sampai 3 tahun dan diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya tersebut dengan
menggunakan metode garis lurus. k. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Entitas dan Entitas Anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang dinyatakan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” yang efektif berlaku mulai tanggal 1 Januari 2011.
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
l. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Sejak tanggal 1 Januari 2011, Entitas dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 48 (Revisi 2009) mengenai “Penurunan Nilai Aset”.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, Entitas dan Entitas Anak menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Entitas dan Entitas Anak mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasi.
m. Aset Tetap
Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007) mengenai “Aset Tetap” suatu entitas harus memilih model biaya (cost model) atau model revaluasi (revaluation model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Entitas dan Entitas Anak telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Tahun
Hak atas tanah sewa 10-13
Bangunan dan prasarana 20
Mesin dan peralatan 4-10
Perabot dan peralatan 4
Kendaraan 4
Hak atas tanah sewa merupakan hak atas tanah milik Entitas yang berada di atas tanah yang disewa. Hak atas tanah tersebut disusutkan secara garis lurus sesuai dengan masa manfaatnya maksimum selama jangka waktu sewa tanah.
Peralatan dan perlengkapan hotel (tembikar, gelas, permadani, linen dan seragam) milik TCH (Entitas Anak) dinyatakan berdasarkan biaya perolehannya dan tidak disusutkan. Penggantian karena kerusakan dari aset tetap tersebut diperoleh dari penyisihan dana untuk penggantian peralatan dan perlengkapan hotel yang dicatat dalam akun “Penyisihan Penggantian Peralatan dan Perlengkapan Hotel” dalam laporan posisi keuangan konsolidasi.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasi pada saat terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis dimasa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi. Aset tetap yang tidak dipergunakan lagi atau dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi tahun yang bersangkutan.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
n. Biaya Pra-Operasi
Biaya yang terjadi sebelum saat dimulainya kegiatan komersial dikapitalisasi dan akan diamortisasikan setelah dimulainya kegiatan usaha komersial. Penangguhan pembebanan tersebut hanya terbatas pada biaya-biaya yang memiliki manfaat di masa depan yang antara lain meliputi beban pendirian Entitas Anak.
o. Liabilitas Diestimasi atas Imbalan Kerja
Entitas dan Entitas Anak mengakui liabilitas atas imbalan kerja karyawan yang tidak didanai sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU”). Sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengenai “Imbalan Kerja”, biaya penyisihan imbalan kerja karyawan menurut UU ditentukan berdasarkan penilaian aktuaria menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Keuntungan dan kerugian aktuaria diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari jumlah yang lebih besar antara nilai kini imbalan pasti dan nilai wajar aset program pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasi. Keuntungan dan kerugian aktuaria ini diakui dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Kemudian, biaya jasa lalu diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan (vested).
p. Biaya Emisi Saham
Biaya emisi saham dikurangkan langsung dari tambahan modal disetor dan tidak disusutkan. q. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan dari penjualan pertokoan di plaza (stand), rumah toko (ruko) dan bangunan rumah tinggal beserta tanahnya diakui secara penuh (full accrual) apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi:
- Pengikatan jual beli telah ditandatangani;
- Harga jual akan tertagih, yaitu jumlah yang telah dibayar tersebut sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual;
- Penjual telah mengalihkan resiko dan manfaat kepemilikan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substantial adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan stand dan bangunan rumah tinggal beserta tanah yang dijual tersebut.
Sedangkan untuk penjualan kavling tanah yang pendirian bangunannya akan dilaksanakan oleh pembeli tanpa keterlibatan penjual (retail land sales) diakui secara penuh (full accrual) apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:
- Pengikatan jual beli telah ditandatangani;
- Pembeli telah membayar uang muka sekurang-kurangnya 20% dari harga jual yang telah disepakati dan masa pengembalian uang muka telah lewat;
- Harga jual akan tertagih, yaitu jumlah yang telah dibayar tersebut sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual;
- Tagihan penjual terhadap pembeli pada masa yang akan datang bebas dari subordinasi; dan - Selesainya pengembangan lingkungan dimana tanah tersebut berada, yaitu penjual tidak
mempunyai kewajiban yang signifikan lagi.
Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari pembeli diperlakukan sebagai pendapatan diterima di muka dan dicatat dengan deposit method sampai seluruh persyaratan tersebut terpenuhi.
Pendapatan sewa dan jasa pemeliharaan diakui pada saat penggunaan aset oleh pihak lain sejalan dengan berlakunya waktu atau pada saat periode digunakannya aset yang bersangkutan. Pendapatan sewa dan jasa pemeliharaan disajikan sebelum dikenakan pajak penghasilan final. Uang muka yang diterima dari penyewa dicatat dalam akun “Pendapatan Diterima di Muka” dan akan diakui sebagai pendapatan secara berkala sesuai dengan kontrak sewa yang berlaku.
Pendapatan dari penjualan dan jasa diakui pada saat barang atau jasa diserahkan.
Pendapatan atas iuran kebersihan dan keamanan diakui pada saat pembeli (pemilik) akan membangun kavling yang dimiliki.
Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis). r. Pajak Penghasilan
Pada tanggal 4 Nopember 2008, telah dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 71 mengenai Pajak Penghasilan dari Penghasilan atas Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan. Peraturan ini menyatakan bahwa penghasilan atas kepemilikan tanah dan/atau bangunan dikenakan pajak bersifat final sebesar 5% dari jumlah bruto nilai pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan. Peraturan ini berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2009.
Beban pajak kini atas pendapatan jasa perhotelan dan depo kontainer ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Pendapatan dari sewa bangunan pabrik dan stand dikenakan pajak final sebesar 10% dari jumlah kotor nilai kontrak. Pendapatan jasa pemeliharaan (service charge) dikenakan pajak final sebesar 10% dari jumlah kotor nilai kontrak.
Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan pajaknya maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan. Atas penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final, beban pajak diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan.
Kecuali untuk usaha yang atas pendapatannya telah dikenakan pajak final, aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan
jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan konsolidasi dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasi. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas konsolidasi.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasi atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
s. Laba Bersih per Saham Dasar
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan yaitu sebesar 1.148.418.000 saham pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011.
t. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasi, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan. Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan liabilitas moneter adalah kurs tengah Bank Indonesia.
Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, kurs yang digunakan masing-masing adalah:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
(Rupiah penuh) (Rupiah penuh)
EUR 1, Euro Eropa 12.259 11.739
JPY 100, Yen Jepang 11.176 11.680
AUD 1, Dolar Australia 9.555 9.203
USD 1, Dolar Amerika Serikat 9.180 9.068
SGD 1, Dolar Singapura 7.309 6.974
HKD 1, Dolar Hongkong 1.182 1.167
u. Informasi Segmen
Efektif tanggal 1 Januari 2011, PSAK No. 5 (Revisi 2009) mengenai “Segmen Operasi” mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Entitas dan Entitas Anak yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Kebalikan dengan standar sebelumnya yang mengharuskan Entitas dan Entitas Anak mengidentifikasi dua segmen (bisnis dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian.
PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan konsolidasi untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari Entitas atau Entitas Anak:
- Yang melibatkan dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain entitas yang sama);
- Hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan kinerjanya; dan
- Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Entitas dan Entitas Anak, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2009) tidak berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi.
v. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi. Karena terdapatnya risiko yang melekat dalam suatu estimasi, hasil sebenarnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin didasarkan pada jumlah yang berbeda dari estimasi tersebut.
3. KAS DAN SETARA KAS
Akun ini terdiri dari:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Kas
Rupiah 1.041.303 331.866
Mata uang asing 134.076 134.076
Sub-jumlah 1.175.379 465.942
Bank
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk 6.007.399 3.175.459
PT Bank Pan Indonesia Tbk 2.504.019 2.504.219
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 3.998.648 2.032.940
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 277.577 404.489
PT Bank Victoria Internasional Tbk 9.128 183.095
PT Bank Mega Tbk 435.598 128.997
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 100.871 96.263
PT Bank Internasional Indonesia Tbk 39.673 37.746
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 19.721 19.498
PT Bank CIMB Niaga Tbk 10.276 10.276
PT Bank Mega Syariah 3.971 4.009
PT Bank Jatim 3.679 3.758
PT Bank Bukopin Tbk 864 993
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Pan Indonesia Tbk 3.848.742 1.340.953
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Limited 475.803 855.400
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 262.379 168.915
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 109.426 108.309
PT Bank Mega Tbk 47.665 47.196
PT ANZ Panin Bank - -
Fortis Bank S.A/N.V - -
Sub-jumlah 18.155.439 11.122.515
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Deposito berjangka
Rupiah
PT Bank BRI Syariah 606.634 303.287
PT Bank Central Asia Tbk 51.054 51.054
PT Mega Capital Indonesia - -
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - -
PT Bank Danamon Indonesia Tbk - -
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 29.845.613
PT Bank ICBC Indonesia 37.440.570 7.259.307
Sub-jumlah 38.098.258 37.459.261
Jumlah 57.429.076 49.047.718
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun
Rupiah 5%-7% 5%-7%
Dolar Amerika Serikat 1,75%-2,75% 1,75%-2,75%
Tidak terdapat saldo kas dan setara kas kepada pihak-pihak yang berelasi.
4. INVESTASI JANGKA PENDEK
Akun ini terdiri dari:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Penempatan di:
Rupiah
PT Bank Mega Tbk 7.585.426 9.780.981
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 372.035 552.035
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 356.677 356.677
PT Bank Pan Indonesia Tbk - -
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 12.239.545 12.605.413
Jumlah 20.553.683 23.295.106
Penempatan di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), PT Bank Mega Tbk (Mega) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) digunakan sebagai jaminan atas fasilitas Kredit
Pemilikan Rumah (KPR) yang diberikan oleh BNI, Mega dan BRI kepada konsumen PAN dan PPP (Entitas Anak). Tingkat bunga atas penempatan ini adalah sebesar 6%-7,5% per tahun dan 5,75%-7,5% per tahun masing-masing pada 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011.
Pada tahun 2010, penempatan di PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin) merupakan escrow account atas fasilitas kredit yang diperoleh PAN (Entitas Anak) dari Panin (lihat Catatan 11).
Berdasarkan Perjanjian Gadai Deposito No. 022/PGD/RO-SBY/11, tanggal 24 Nopember 2011, PAN (Entitas Anak) telah menyerahkan secara gadai deposito berjangka sebagai pengganti jaminan atas fasilitas KPR dari Mega (lihat Catatan 31).
Berdasarkan Perjanjian Gadai Deposito No. 023/PGD/RO-SBY/11, tanggal 24 Nopember 2011, PPP (Entitas Anak) telah menyerahkan secara gadai deposito berjangka sebagai pengganti jaminan atas fasilitas KPR dari Mega (lihat Catatan 31).
5. PIUTANG USAHA
Akun ini terdiri dari:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
a. Jumlah piutang usaha berdasarkan jenis usaha
Pihak berelasi (lihat Catatan 8)
Jasa perhotelan
PT Jasamitra Propertindo - 25.539
Pihak ketiga
Jasa perhotelan 1.356.286 1.352.503
Sewa dan jasa pelayanan 1.468.745 1.124.899
Jasa depo peti kemas 111.276 170.648
Properti 15.409 67.501
Lain-lain 1.520.361 1.643.317
Sub-jumlah 4.472.077 4.358.868
Jumlah 4.472.077 4.384.407
b. Jumlah piutang usaha berdasarkan umur (hari)
Belum jatuh tempo - 569.614
Sudah jatuh tempo
1 - 30 hari 2.569.611 2.020.447 31 - 60 hari 255.420 173.681 61 - 90 hari 111.276 156.692 91 - 120 hari 15.409 41.680 > 120 hari 1.520.361 1.422.293 Jumlah 4.472.077 4.384.407
c. Jumlah piutang usaha berdasarkan mata uang
Seluruh piutang usaha Entitas dan Entitas Anak pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah dalam mata uang Rupiah.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap piutang usaha masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Entitas dan Entitas Anak berkeyakinan tidak terdapat bukti obyektif bahwa piutang usaha mengalami penurunan nilai, dan oleh karena itu tidak ditentukan adanya penurunan nilai piutang usaha.
6. PERSEDIAAN
Akun ini terdiri dari:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Unit siap dijual
- Stand Tunjungan Electronic Centre 106.323.648 105.498.976
- Stand Pusat Grosir Surabaya 81.183.061 83.570.681
- Stand Jembatan Merah Plaza II 58.414.923 58.414.923
- Stand Jembatan Merah Plaza I 11.319.189 11.319.189
- Ruko Jembatan Merah 3.884.509 3.884.509
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Yang sedang dikonstruksi
- Ruko Jembatan Merah 16.765.188 16.765.188
- Toll City 2.057.466 2.057.466
- Pusat Kegiatan Bisnis (CBD) Mega Darmo 726.000 726.000
- Jembatan Merah Plaza III 618.191 618.191
Tanah matang
- Darmo Hill 14.367.698 14.367.698
Tanah dalam pematangan
- Basuki Rachmat 26.525.600 26.525.600
- Darmo Hill 7.392.779 7.392.779
Persediaan hotel
- Makanan, minuman dan perlengkapan 437.127 521.087
- Lain-lain 43.084 34.243
Jumlah 330.058.463 331.696.530
Stand Pusat Grosir Surabaya (PGS) (d/h Grosir Stasiun Pasar Turi) yang tersedia untuk dijual, berlokasi di Jl. Dupak, Emplasemen Stasiun Surabaya Pasar Turi, Surabaya berstatus Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama PAN (Entitas Anak) yang berada di atas Hak Pengelolaan (HPL) atas tanah PT Kereta Api (Persero) (KAI) merupakan aset real estat milik PAN (Entitas Anak). Pada tahun 2008, PAN (Entitas Anak) telah memiliki sertifikat Strata Title atas bangunan PGS.
Stand Tunjungan Electronic Centre (TEC) (d/h Hi-Tech Centre (HTC)) yang tersedia untuk dijual, berlokasi di Jl. Tunjungan No. 5-7, Surabaya merupakan aset real estat milik PPP (Entitas Anak). Stand Jembatan Merah Plaza I (JMP I) dan stand Jembatan Merah Plaza II (JMP II) yang tersedia untuk dijual, berlokasi di Jl. Taman Jayengrono No. 2-4, Surabaya merupakan aset real estat milik
Entitas. Sertifikat Strata Title untuk Stand JMP I masih dalam tahap pengurusan dengan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero).
Ruko Jembatan Merah merupakan tanah dan rumah toko yang tersedia untuk dijual dan yang sedang dikonstruksi berlokasi di Jl. Jayengrono, Surabaya merupakan aset real estat milik Entitas.
Jembatan Merah Plaza III yang sedang dikonstruksi berlokasi di Jl. Taman Jayengrono, Surabaya merupakan aset real estat milik Entitas.
Toll City yang sedang dikonstruksi merupakan Proyek Pembangunan Fly Over Toll Road Lintas Tengah melalui Kali Mas Surabaya, merupakan aset real estat milik Entitas.
Pusat Kegiatan Bisnis (CBD) “Mega Darmo” merupakan rencana bangunan Pusat Kegiatan Bisnis (CBD) “Mega Darmo” yang terletak di Kelurahan Pakis, Sawunggaling dan Darmo, Kecamatan Sawahan dan Wonokromo, Surabaya dengan luas kurang lebih 250.100 m2, merupakan aset real estat milik PAN (Entitas Anak). Berdasarkan Surat Izin No. 460/457/436.6.2/2009, Walikota Surabaya telah memberikan izin lokasi kepada Entitas untuk keperluan pembangunan Pusat Kegiatan Bisnis (CBD) “Mega Darmo” yang terletak di Kelurahan Pakis, Sawunggaling dan Darmo, Kecamatan
Sawahan dan Wonokromo, Surabaya.
Tanah matang dan tanah dalam pematangan Darmo Hill berlokasi di Jl. Pakis Argosari, Surabaya merupakan aset real estat milik DBAJ (Entitas Anak).
Tanah dalam pematangan Basuki Rachmat merupakan tanah dan bangunan yang akan dikembangkan yang terletak di Jl. Basuki Rachmat No. 80-82, Surabaya dengan luas kurang lebih 3.780 m2, merupakan aset real estat milik PAN (Entitas Anak).
Hak legal atas tanah matang dan tanah dalam pematangan adalah HGB atas nama DBAJ dan PAN (Entitas Anak).
Persediaan stand siap jual dan ruko telah diasuransikan pada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) dari semua risiko termasuk gempa bumi, bencana alam dan kebakaran dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 810.925.640 dan Rp 827.575.640 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang dialami.
Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, seluruh persediaan hotel telah diasuransikan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya bersama-sama dengan asuransi aset tetap (lihat Catatan 10). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang dialami.
Pada tahun 2011, persediaan tertentu digunakan sebagai jaminan atas hutang bank yang diperoleh (lihat Catatan 11).
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai persediaan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011.
7. PAJAK DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA
Akun ini terdiri dari:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Pajak dibayar di muka
Pajak Pertambahan Nilai 1.157.812 1.202.043
Pajak Penghasilan Final (lihat Catatan 26) 521.965 930.909
Pajak Penghasilan Pasal 23 1.392.833 824.068
Pajak Penghasilan Pasal 21 382 -
Pajak Penghasilan Pasal 25 260.386 -
Sub-jumlah 3.333.378 2.957.020
Biaya dibayar di muka 6.333.930 3.713.438
Jumlah 9.667.308 6.670.458
8. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
Dalam kegiatan usaha normal, Entitas dan Entitas Anak melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak berelasi.
Sifat hubungan Pihak-pihak berelasi
Pemegang saham mayoritas Entitas PT Laksanacitra Nusantara
Sebagian pengurus atau manajemen yang sama PT Jasamitra Propertindo
PT Madura Industrial Seaport City PT Tunjungan Imperial Sukses
Manajemen dan Karyawan Kunci Dewan Komisaris dan Direksi
Rincian saldo atas transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Piutang usaha pihak berelasi
PT Jasamitra Propertindo - 25.539
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Piutang pihak berelasi
PT Madura Industrial Seaport City 83.777.056 81.843.105
PT Tunjangan Imperial Sukses - 6.864
PT Jasamitra Propertindo - -
Jumlah 83.777.056 81.849.969
Hutang pihak berelasi
PT Laksanacitra Nusantara 14.778.462 17.175.561
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
a. Gaji dan tunjangan lain yang diberikan untuk Dewan Komisaris dan Direksi Entitas dan Entitas Anak adalah sebesar Rp 1.196.250 dan Rp 6.097.861 masing-masing pada 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011.
b. Jumlah pendapatan usaha sebesar 0,015% dan 0,024% masing-masing pada tahun 2011 dan 2010 (lihat Catatan 21), merupakan pendapatan usaha dari pihak berelasi, dimana menurut manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Piutang atas pendapatan usaha tersebut disajikan sebagai akun “Piutang Usaha - Pihak Berelasi” dalam laporan posisi keuangan konsolidasi.
Pendapatan usaha dari PT Jasamitra Propertindo sebesar Rp 24.524 pada tahun 2011.
c. Piutang PT Madura Industrial Seaport City terutama timbul dari biaya yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Entitas. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga dan tanpa jaminan serta jangka waktu pengembalian dan rencananya akan dikonversikan menjadi penyertaan saham setelah memperoleh persetujuan dari pihak yang berwenang.
d. TCH (Entitas Anak) melakukan perjanjian kerjasama dengan PT Tunjungan Imperial Sukses (TIS) untuk pengelolaan restoran di Hotel Tunjungan (lihat Catatan 31). Atas perjanjian tersebut TCH memperoleh pendapatan bagi hasil sebesar Rp 53.524 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 . Piutang atas pendapatan tersebut disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Pihak Berelasi” dalam laporan posisi keuangan konsolidasi.
e. Piutang PT Jasamitra Propertindo terutama timbul dari biaya yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Entitas. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga dan tanpa jaminan dengan jangka waktu satu tahun dan dapat diperpanjang.
Pada tahun 2011, piutang ini telah dilunasi oleh PT Jasamitra Propertindo.
f. Hutang PT Laksanacitra Nusantara (LC) terutama merupakan pinjaman modal kerja. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga dan tanpa jaminan dengan jangka waktu satu tahun dan dapat diperpanjang.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap piutang kepada pihak berelasi pada akhir tahun, manajemen Entitas dan Entitas Anak berkeyakinan tidak terdapat bukti obyektif bahwa piutang kepada pihak berelasi mengalami penurunan nilai, dan oleh karena itu tidak ditentukan adanya penurunan nilai piutang kepada pihak berelasi.
9. TANAH YANG BELUM DIKEMBANGKAN
Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, tanah yang belum dikembangkan adalah seluas 450.295 m2. Tanah ini terletak di Tanjung Emas, Semarang yang merupakan bagian dari hak
pengelolaan pelabuhan Tanjung Emas, Semarang dari seluruh tanah yang dicadangkan untuk pengadaan Kawasan Berikat Tanjung Emas Processing Zone tahap II (lihat Catatan 10 dan 31). Entitas telah menandatangani Surat Addendum Perjanjian dengan Perusahaan Umum Pelabuhan III Cabang Tanjung Emas Semarang No. HK 0501/154/TMS-2005 tertanggal 23 September 2005, mengenai perpanjangan sewa atas tanah seluas ± 450.295 m2 yang belum dikembangkan (dalam
bentuk tambak dan tanah tergenang air) selama 13 tahun yang akan berakhir pada tanggal 31 Oktober 2024 dengan membayar uang pemasukan sebesar Rp 1.353.182 (lihat Catatan 31).
10. ASET TETAP
Akun ini terdiri dari:
31 Maret 2012
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Biaya Perolehan
Hak atas tanah 11.627.323 - - - 11.627.323
Hak atas tanah sewa 79.996.391 - - - 79.996.391 Bangunan dan prasarana 64.185.108 - - - 64.185.108 Mesin dan peralatan 16.442.347 16.349 - - 16.458.696 Perabot dan peralatan 13.011.246 35.460 - - 13.046.706
Kendaraan 14.458.076 - 80.591 - 14.377.485
Jumlah 199.720.491 51.808 80.591 - 199.691.709
Akumulasi Penyusutan
Hak atas tanah sewa 51.684.782 569.816 - - 52.254.598 Bangunan dan prasarana 50.191.031 334.442 - - 50.525.473 Mesin dan peralatan 11.106.172 181.560 - - 11.287.732 Perabot dan peralatan 10.557.739 197.238 - - 10.754.977
Kendaraan 10.282.110 187.432 - - 10.469.542
Nilai buku 65.898.657 64.399.387
31 Desember 2011
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Biaya Perolehan
Hak atas tanah 11.627.323 - - - 11.627.323
Hak atas tanah sewa 79.996.391 - - - 79.996.391 Bangunan dan prasarana 64.185.108 - - - 64.185.108 Mesin dan peralatan 16.355.267 87.080 - - 16.442.347 Perabot dan peralatan 12.211.573 799.673 - - 13.011.246 Kendaraan 14.246.929 1.295.900 1.084.753 - 14.458.076 Bangunan dalam penyelesaian - - - - - Jumlah 198.622.591 2.182.653 1.084.753 - 199.720.491
Akumulasi Penyusutan
Hak atas tanah sewa 49.478.682 2.206.100 - - 51.684.782 Bangunan dan prasarana 46.363.450 3.827.581 - - 50.191.031 Mesin dan peralatan 10.389.476 716.696 - - 11.106.172 Perabot dan peralatan 9.747.309 810.430 - - 10.557.739 Kendaraan 10.325.218 1.041.645 1.084.753 - 10.282.110 Jumlah 126.304.135 8.602.452 1.084.753 - 133.821.834
Nilai buku 72.318.456 65.898.657
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Beban pokok penjualan 1.245.517 7.719.596
Beban umum dan administrasi (lihat Catatan 25) 224.971 882.856
Jumlah 1.470.488 8.602.452
TCH (Entitas Anak) memiliki sebidang tanah seluas 4.339 m2 yang terletak di Jl. Tunjungan No. 102 – 104, Kelurahan Kedungdoro – Surabaya dengan hak legal berupa HGB No. 156/K yang berakhir pada tahun 2026. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
Hak atas tanah sewa merupakan tanah di Kelurahan Tanjung Emas, Semarang seluas 721.095 m2 dengan hak legal berupa HGB No. 19 atas nama Entitas yang berakhir pada tahun 2024 (lihat Catatan 9). HGB tersebut berada di atas tanah yang disewa Entitas dari Perusahaan Umum Pelabuhan III (lihat Catatan 31). Hak atas tanah sewa yang berlokasi di Semarang digunakan oleh Entitas sebagai kawasan industri (Industrial Estate) dengan nama Tanjung Emas Export Processing Zone.
Seluruh aset tetap Entitas dan Entitas Anak telah diasuransikan pada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) dan PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk terhadap risiko kebakaran, bencana alam dan risiko lainnya bersama-sama dengan asuransi persediaan hotel (lihat Catatan 6) dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 414.784.365 dan USD 1.939.457 serta Rp 403.874.501 dan USD 1.886.689 masing-masing pada 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Pada tahun 2011, aset tetap tertentu digunakan sebagai jaminan atas hutang bank yang diperoleh (lihat Catatan 11).
peralatan dan perlengkapan hotel milik TCH (Entitas Anak), dengan biaya perolehan sebesar Rp 28.454.708 dijadikan jaminan sehubungan dengan perolehan fasilitas pinjaman Rekening Koran
dan Term Loan yang diperoleh TCH (Entitas Anak) dari PT Bank Mega Tbk. Jaminan tersebut juga dijadikan sebagai jaminan atas Perjanjian Kerjasama Pembiayaan berupa Fasilitas Kredit Pemilikan Kios/Stand antara PPP dan PAN (Entitas Anak) dengan PT Bank Mega Tbk (lihat Catatan 11 dan 31).
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang menunjukkan adanya penurunan nilai aset pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011.
11. HUTANG USAHA
Akun ini terdiri dari:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
CV Multiguna Abadi Pratama 3.992.850 3.992.850
Sub-Kontraktor Finishing TEC 1.942.463 1.942.463
Sub-Kontraktor Mekanikal Elektrikal 1.484.267 1.484.267
PT Jaya Kencana 263.273 263.273
PT (Persero) Pelabuhan Indonesia III 96.133 42.628
Pussadi - -
Dewata Aluminium - -
PT Javatex Internusa Perkasa - -
Lain-lain 2.029.583 1.478.131
Jumlah 9.808.569 9.203.612
Tidak terdapat saldo hutang usaha kepada pihak berelasi.
Seluruh hutang usaha Entitas dan Entitas Anak pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah dalam mata uang Rupiah.
Tidak terdapat jaminan yang diberikan oleh Entitas dan Entitas Anak atas hutang usaha kepada pihak ketiga tersebut.
12. HUTANG PAJAK
Akun ini terdiri dari:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Pajak Penghasilan Final (lihat Catatan 26) 59.152 368.676
Pajak Pembangunan 1 326.019 608.544 Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) - 76.014 Pasal 21 (29.158) 149.833 Pasal 23 1.163.923 1.102.018 Pasal 25 49.210 105.588
Pasal 29 (lihat Catatan 26) 847.505 484.766
Pajak Pertambahan Nilai 1.211.287 1.204.993
Pajak Bumi Bangunan 69.000 -
13. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
Akun ini terdiri dari:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Asuransi 1.392.291 1.193.936
Jasa profesi 177.391 331.462
Gaji 751.938 174.717
Listrik, telepon dan air 1.850 731
Beban bunga - -
Lain-lain 3.088.172 2.955.852
Jumlah 5.411.642 4.656.698
Beban masih harus dibayar – lain-lain terutama merupakan pencadangan atas biaya pengurusan dalam rangka penerbitan sertifikat Strata Title pada bangunan TEC milik PPP (Entitas Anak) pada 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011.
14. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA
Akun ini terdiri dari:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Uang muka penjualan stand 241.314.703 241.266.422
Sewa diterima di muka 10.664.224 9.373.424
Uang muka tamu hotel 1.689.206 2.275.738
Jumlah 253.668.133 252.915.584
15. UANG JAMINAN PENYEWA
Merupakan uang jaminan yang diterima dari penyewa sehubungan dengan sewa tanah dan bangunan di lokasi Kawasan Berikat Tanjung Emas-Semarang dan sewa stand di JMP milik Entitas, sewa stand di PGS milik PAN (Entitas Anak) serta sewa stand di TEC milik PPP (Entitas Anak)
16. LIABILITAS LAIN-LAIN
Akun ini terdiri dari:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja
Entitas 1.424.785 1.424.785 Entitas Anak TCH 2.093.903 2.093.903 PAN 1.169.843 1.169.843 PPP 336.423 341.163 DBAJ 7.206 7.206 WTDC 7.099 7.099 Sub-jumlah 5.039.259 5.043.999 Hutang lain-lain 3.731.835 1.702.391 Jumlah 8.771.094 6.746.390
Entitas dan Entitas Anak mencatat liabilitas imbalan pasti atas uang pesangon, uang penghargaan kerja dan ganti kerugian kepada karyawan sebesar Rp 5.043.999 dan Rp 3.728.831 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 yang disajikan sebagai bagian dari “Liabilitas
Lain-lain” dalam laporan posisi keuangan konsolidasi. Biaya yang dibebankan sebesar Rp 1.315.168 dan Rp 1.017.972 masing-masing pada 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 disajikan sebagai akun “Beban Usaha – Umum dan Administrasi – Imbalan Kerja” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi (lihat Catatan 25).
Entitas dan Entitas Anak mencatat liabilitas imbalan pasti atas imbalan pasca kerja (post employment
benefit) tersebut berdasarkan perhitungan aktuaria pada tanggal 31 Desember 2011 yang
masing-masing dilakukan oleh PT Ricky Leonard Jasatama, aktuaris independen, menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
Usia pensiun : 55 tahun
Tingkat proyeksi kenaikan gaji : 1,5% - 8,0% pada tahun 2011
Tabel mortalita : Tabel Mortalita Indonesia 2
Tingkat diskonto : 7,5% pada tahun 2011
Manajemen Entitas dan Entitas Anak berpendapat bahwa jumlah akrual pada tahun 2011 tersebut adalah memadai untuk memenuhi ketentuan dalam UU No. 13/2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2004).
17. MODAL SAHAM
Susunan pemegang saham dan kepemilikannya pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
Pemegang saham Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh (Lembar) Persentase Kepemilikan (%) Jumlah PT Laksanacitra Nusantara 1.066.687.992 92,88 133.335.999
Sri Kuntjoro Dewi Maureen 8 0,01 1
Masyarakat (masing-masing di
bawah 5%) 81.730.000 7,11 10.216.250
Jumlah 1.148.418.000 100,00 143.552.250
18. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
Akun ini berasal dari transaksi akuisisi 98,96% saham DBAJ (Entitas Anak) oleh Entitas pada tahun 1999. Akuisisi tersebut dilakukan antara entitas sepengendali.
19. KEPENTINGAN NONPENGENDALI 31 Maret 2012 31 Desember 2011 a. Kepentingan nonpengendali PAN 40.683.407 40.398.804 DBAJ 475.314 477.336 WTDC 274.682 257.661 TCH 14.201 13.066 Jumlah 41.447.604 41.146.867
b. Jumlah laba komprehensif yang dapat
diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali
PAN (284.604) (17.861.223) DBAJ 2.022 (9.123) WTDC (17.020) (35.913) TCH (1.135) (1.379) Jumlah (300.737) (17.907.638) 20. PENDAPATAN USAHA
Akun ini terdiri dari:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Penjualan ruko dan stand 6.692.936 86.267.696
Pendapatan sewa dan jasa pelayanan 9.531.967 36.337.191
Pendapatan hotel 10.083.009 33.827.792
Pendapatan jasa depo peti kemas 401.039 1.511.642
Pendapatan lainnya 220.976 1.688.888
Jumlah 26.929.927 159.633.209
Tidak ada penjualan kepada satu perusahaan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha pada 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011.
21. BEBAN POKOK PENJUALAN
Akun ini terdiri dari:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Beban langsung hotel:
Energi dan pemeliharaan 1.621.375 10.173.238
Makanan dan minuman 762.493 3.117.636
Penyusutan 695.494 2.800.568
Gaji dan beban pegawai lainnya 738.286 2.627.281
Telepon, telex dan faksimili - 10.653
Lain-lain 1.141.106 4.073.589
Sub-jumlah 4.958.754 22.802.965
Beban pokok penjualan ruko dan stand 2.387.620 30.249.765
Beban langsung pendapatan sewa dan jasa pelayanan 2.032.213 8.408.383
Beban pokok jasa depo peti kemas 220.700 933.449
Beban pokok pendapatan lainnya - 507.170
Jumlah 9.599.287 62.901.732
Tidak ada pembelian kepada satu perusahaan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha pada 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011.
22. PENGHASILAN LAIN-LAIN
Akun ini terdiri dari:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Penghasilan bunga 344.396 1.807.497
Laba selisih kurs - bersih 304.565 575.801
Laba penjualan aset tetap (lihat Catatan 10) 66.000 495.918
Pendapatan bagi hasil - 151.524
Lain-lain 737.354 5.238.360
Jumlah 1.452.316 8.269.100
23. BEBAN PENJUALAN
Akun ini terdiri dari:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Gaji dan tunjangan 197.405 1.037.909
Sumbangan dan representasi 55.911 180.143
Iklan dan promosi 6.441 121.221
Pemeliharaan 22.844 68.663
Keperluan kantor 8.898 53.924
Telepon, telex dan faksimili 5.629 35.350
Perjalanan dinas 7.670 26.616
Lain-lain 13.154 60.706
Jumlah 317.952 1.584.532
24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Akun ini terdiri dari:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Gaji dan tunjangan 3.987.022 16.693.001
Perjalanan dinas 1.059.398 4.530.798
Representasi dan sumbangan 1.437.037 2.695.094
Asuransi 682.523 2.422.979
Pajak 1.163.264 1.939.399
Imbalan kerja (lihat Catatan 17) - 1.315.168
Komisi dan sewa 284.925 1.130.581
Listrik, air dan telepon 156.182 955.577
Penyusutan (lihat Catatan 10) 224.971 882.856
PBB dan PPI 304.376 779.361
Keperluan kantor 53.659 469.934
Perijinan 46.820 415.053
Konsultan dan notaris - 401.946
Administrasi bank 17.215 54.616
Lain-lain 677.571 3.047.584
25. PAJAK PENGHASILAN
Beban (penghasilan) pajak Entitas dan Entitas Anak terdiri dari:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Pajak kini
Pajak Penghasilan Final
Entitas 663.135 2.644.580
Entitas Anak
PAN 423.577 4.794.432
PPP 96.106 402.516
Sub-jumlah 1.182.818 7.841.528
Pajak Penghasilan Tidak Final 338.446 1.856.793
Pajak Kini
Pajak Penghasilan Final
Pajak penghasilan final Entitas dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir masing-masing pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Pajak Penghasilan final atas pendapatan
yang telah diakui 1.182.187 7.841.528
Pajak Penghasilan final atas uang muka sewa 521.965 930.909
Jumlah Pajak Penghasilan final 1.704.782 8.772.437
Pajak Penghasilan final yang telah dibayar 1.665.803 8.403.761
Jumlah Hutang Pajak Penghasilan Final 38.979 368.676
Pajak Penghasilan Tidak Final
Perhitungan beban pajak dan hutang pajak penghasilan tidak final Entitas dan Entitas Anak adalah sebagai berikut:
Beban pajak kini
Entitas - 324.784 Entitas Anak TCH 255.085 737.574 PAN 60.765 439.131 PPP 33.555 198.361 DBAJ (24.291) 125.463 WTDC 13.333 31.480 Jumlah 338.446 1.856.793 Dikurangi:
Pajak Penghasilan - pasal 23 - 99.127
Pajak Penghasilan - pasal 25 260.385 1.317.794
Hutang pajak tahun berjalan 78.061 439.872
Hutang pajak tahun lalu 44.894 44.894
31 Maret 2012 31 Desember 2011 Rincian: Entitas 23.484 107.479 Entitas Anak TCH (107.456) 152.120 PAN (13.675) 74.379 PPP (17.643) 105.409 DBAJ 45.340 284 WTDC (8.111) 45.095 Jumlah (78.061) 484.766
Rekonsiliasi antara laba sebelum penghasilan (beban) pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasi dengan laba fiskal Entitas adalah sebagai berikut:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Laba sebelum penghasilan (beban) pajak menurut
laporan laba rugi komprehensif konsolidasi 8.066.659 64.405.983
Laba sebelum pajak Entitas Anak 3.554.461 (48.967.803)
Laba sebelum pajak Entitas 4.512.198 15.438.180
Dikurangi laba sebelum pajak atas penghasilan
yang telah dikenakan Pajak Penghasilan Final (4.512.198) (14.131.039)
Laba sebelum pajak atas penghasilan yang tidak
dikenakan Pajak Penghasilan Final - 1.307.141
Perbedaan tetap:
Penghasilan bunga - (187.811)
Beban pajak - 1.185
Beban representasi dan sumbangan - 27.746
Sub-jumlah - (158.880) Perbedaan waktu: Imbalan kerja - 272.031 Laba fiskal - 1.420.292
Beban pajak kini - 324.784
Dikurangi pajak penghasilan dibayar
di muka – pasal 25 (23.484) (217.305)
Jumlah Hutang Pajak Penghasilan Tidak Final
Pajak Tangguhan
Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Entitas Anak adalah sebagai berikut:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Aset Pajak Tangguhan
Entitas Anak
TCH 132.009 132.009
WTDC 1.155 1.155
DBAJ 2.298 2.298
Jumlah 135.462 135.462
Perhitungan beban (penghasilan) pajak – tangguhan Entitas Anak adalah sebagai berikut:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Pajak Tangguhan
Imbalan kerja (119.224) (119.224)
Penyusutan aset tetap 9.021 9.021
Penghasilan Pajak – Tangguhan (110.203) (110.203)
Pengaruh pajak atas beda waktu yang signifikan dan rugi fiskal kumulatif adalah sebagai berikut:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
TCH
Aset (liabilitas) pajak tangguhan
Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja 523.476 523.476
Aset tetap (391.467) (391.467)
Jumlah 132.009 132.009
WTDC
Aset (liabilitas) pajak tangguhan
Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja 1.775 1.775
Aset tetap (620) (620)
Jumlah 1.155 1.155
DBAJ
Aset (liabilitas) pajak tangguhan
Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja 1.802 1.802
Aset tetap 496 496
Jumlah 2.298 2.298
Rekonsiliasi antara penghasilan (beban) pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak Entitas dan Entitas Anak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Laba sebelum penghasilan (beban) pajak menurut
laporan laba rugi komprehensif konsolidasi 8.066.659 64.405.983
Laba sebelum pajak Entitas dan Entitas Anak yang penghasilannya telah
dikenakan Pajak Penghasilan Final
Laba sebelum pajak Entitas dan Entitas Anak yang penghasilannya tidak dikenakan Pajak
Penghasilan final 2.818.943 8.433.486
Pengenaan pajak (352.367) (2.108.371)
Perbedaan tetap:
Penghasilan bunga (317.525) 56.503
Beban pajak - (1.746)
Beban representasi dan sumbangan 206.150 (68.276)
Lain-lain - 375.300
Jumlah (111.375) 361.781
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Beban Pajak Penghasilan Tidak Final Entitas dan
Entitas Anak (338.446) (1.746.590)
Beban Pajak Penghasilan final (5.247.716) (7.841.528)
Jumlah Beban Pajak (5.586.162) (9.588.118)
26. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba bersih per saham dasar:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk
perhitungan laba bersih per saham dasar 6.220.114 36.910.227
Jumlah saham
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk
perhitungan laba bersih per saham dasar 1.148.418.000 1.148.418.000
Laba bersih per saham dasar (Rupiah penuh) 5,41 32,14
27. INFORMASI SEGMEN USAHA
a. Segmen Usaha
Entitas dan Entitas Anak mengklasifikasikan kegiatan usahanya ke dalam 4 inti segmen usaha yaitu real estat, jasa perhotelan, sewa dan jasa pelayanan dan jasa depo peti kemas.
b. Informasi Segmen Usaha
31 Maret 2012
Real Estat Jasa Perhotelan
Sewa dan Jasa Pelayanan
Jasa Depo Peti
Kemas Eliminasi Konsolidasi Pendapatan
usaha 10.202.328 10.351.027 6.243.552 401.038 (268.017) 26.929.927 Beban pokok