2
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap
Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu
Di Kelas IX MTs Negeri Bolangitang Timur
Sasmita Hairia Lauma
1, Salma Bowtha
2, Badriyyah Djula
3Jurusan Pendidikan Ekonomi
ABSTRAK
Sasmita Hairia Lauma, Nim 911410143, 2014.
“Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru
Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di Kelas IX MTs
Negeri Bolangitang Timur Kec. Bolangitang Timur, Kab. Bolaang Mongondow Utara”.
Skripsi, (Dibimbing oleh Ibu Hj. Dra. Salma Bowtha, M.Pd dan Ibu Badriyyah Djula, S.Pd,
M.Pd).
Program Studi S1 Pendidikan Ekonomi Tata Niaga, Jurusan Pendidikan Ekonomi,
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa kelas XI MTs
Negeri Bolangitang Timur pada mata pelajaran IPS Terpadu. Penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif, dengan menggunakan analisis
regresi linier sederhana.
Berdasarkan analisis data yang dilakukan peneliti dapat dikemukakan bahwa
antara variabel X atau pengaruh keterampilan mengajar guru yang ditinjau dari
keterampilan penguatan, menjelaskan, bertanya, membuka dan menutup pelajaran
dengan variabel Y atau motivasi belajar siswa yang ditinjau dari adanya hasrat,
dorongan, harapan, penghargaan, kegiatan yang menarik, dan lingkungan belajar yang
kondusif adalah sebesar 22,17%. Nilai ini menunjukkan adanya pengaruh antara
keterampilan mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa dan sisanya 77,83%
merupakan pengaruh dari faktor lain yang tidak didesain dalam penelitian ini seperti
perhatian orang tua dan lain sebagainya. Kurangnya penguasaan keterampilan mengajar
yang dimiliki oleh guru dalam mengajar menyebabkan kurangnya motivasi belajar siswa
pada mata pelajaran IPS Terpadu di kelas IX MTs Negeri Bolangitang Timur.
Hal ini harus menjadi perhatian dari para guru dan pihak sekolah, karena
pengaruh yang berasal dari guru lebih kecil pengaruhnya dibandingkan dengan
pengaruh yang ditimbulkan oleh faktor-faktor lain yang tidak didesain dalam penelitian
ini. Hasil ini juga sekaligus menunjukkan bahwa hipotesisi penelitian yang berbunyi
terdapat pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa pada
mata pelajaran IPS Terpadu di MTs Negeri Bolangitang Timur terbukti diterima.
Kata Kunci: Keterampilan mengajar guru dan motivasi belajar siswa.
1
Sasmita Hairia Lauma, Mahasiswa. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo. 2
Dra. Hj. Salma Bowtha, M.Pd. Dosen Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo. 3
3
Pendidikan merupakan suatu sistem pencerdasan anak bangsa
melalui proses belajar dan mengajar. Dewasa ini kegiatan pendidikan di
indonesia mengalami berbagai problematika baik dari dalam bagian tubuh
pendidikan itu sendiri maupun dari lingkungan luar yang menunjang ataupun
mempengaruhi pendidikan. Pendidikan dilaksanakan dalam situasi yang
kondusif oleh guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kegiatan
belajar mengajar merupakan kegiatan seperti mengorgnisasi pengalaman
belajar, mengolah kegiatan belajar mengajar, menilai proses, dan hasil
belajar, kesemuanya termasuk dalam cakupan tanggung jawab guru.
Fenomena kegiatan belajar mengajar saat ini menunjukkan indikasi bahwa
pencapaian tujuan pembelajaran belum terlaksana sebagaimana yang
diharapkan. Hal ini dikarenakan kurangnya motivasi siswa dalam belajar.
permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran atau
memecahkan masalah yang ada serta bagaimana memecahkan persoalan
yang dihadapi siswa tentulah semua itu tergantung pada keprofesionalan
guru. Dan keprofesionalan ini menuntut kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran dan untuk mengelola pembelajaran guru dituntut harus
memperhatikan keterampilan mengajar.
Keterampilan mengajar merupakan fondasi atau dasar guru dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Keterampilan mengajar yang
meliputi bagaimana cara guru membuka dan menutup pelajaran, merespon
setiap aktivitas dan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar,
4
bagaimana cara guru memberikan penjelasan tentang materi yang diajarkan
dan bagaimana cara guru memberikan pertanyaan terkait dengan materi
pembelajaran menuntut suatu penguasaan dan perhatian lebih dari guru,
diharapkan melalui penguasaan keterampilan mengajar ini, guru akan dapat
mengelola kegiatan belajar mengajar yang efektif, efisien dan menyenangkan
sehingga dapat menarik minat ataupun memotivasi siswa dalam belajar.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan
beberapa siswa yang ada di MTs Negeri Bolangitang Timur, bahwa
kemampuan keterampilan mengajar guru dalam hal mengelola pembelajaran
masih jauh dari yang diharapkan, terkadang kegiatan pembelajaran masih
menoton pada satu model pembelajaran, guru masih kurang memanfaatkan
media atau alat bantu pembelajaran, guru lebih banyak meminta siswa untuk
mencatat materi pelajaran, kemudian dalam menjelaskan guru terfokus
dengan buku mata pelajaran sehingganya tak jarang siswa menjadi bosan
dalam belajar. Dalam kegiatan pembelajaran, ketika guru memberikan
pertanyaan terkadang siswa tidak memahami apa maksud dari pertanyaan
tersebut sehingganya siswa tidak mengerti menyebabkan siswa takut untuk
mengungkapan pendapat atau jawaban dengan tanda kutip bahwa mereka
“takut salah” dan juga guru terkadang kurang menunjukkan minat atau
perhatian terhadap seluruh siswa guru lebih banyak memperhatikan siswa
tertentu yang dianggap memiliki prestasi dan rajin belajar. Hal ini
mencerminkan bahwa masih kurang adanya penguatan untuk memotivasi
5
siswa sehingga siswa mau berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran.
Dalam memulai pembelajaran, guru kurang memperhatikan persiapan mental
dari siswa yang akan menerima materi pelajaran, guru terkadang tidak
mengawali pelajaran dengan memberikan gambaran tentang materi yang
akan dipelajari tetapi langsung ke inti materinya sehingga siswa sulit
memahami pelajaran. Dan juga ketika mengakhiri pelajaran, terkadang guru
langsung menutup pelajaran tanpa melakukan evaluasi terlebih dahulu,
sehingga tidak akan diketahui seberapa besar siswa memahami materi yang
telah diberikan dan sejauh mana pencapaian tujuan dari pembelajaran yang
dilakukan.
Seluruh sikap dan gerak-gerik guru dalam memberikan pembelajaran
akan sangat mempengaruhi minat siswa dalam belajar. Apalagi mata
pelajaran IPS terpadu yang mencakup semua materi yang terkait dengan
mata pelajaran Ilmu sosial ini menuntut guru untuk dapat mengelola
pembelajaran yang lebih mudah dipahami siswa dan tidak menimbulkan
kebosanan siswa dalam belajar, untuk itu sebaiknya guru memperhatikan
penguasaan keterampilan mengajar untuk menumbuhkan motivasi belajar
siswa terhadap mata pelajaran IPS Terpadu.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, serta upaya untuk
meningkatkan atau menumbuhkan motivasi belajar siswa, peneliti
memformulasikan judul sebagai berikut
“Pengaruh Keterampilan Mengajar
6
Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu
di Kelas IX MTs Negeri Bolangitang Timur”.
Menurut Herminarto dan Uno (2004:23) Motivasi belajar dapat timbul
diakibatkan oleh faktor intrinsik yang berupa hasrat dan keinginan berhasil
dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor
ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif
dan kegiatan belajar yang menarik. Namun harus diingat kedua faktor
tersebut disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang
berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat.
Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada
siswa-siswa yang sedang beajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku pada
umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal ini
mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar.
Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil.
2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.
3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan.
4) Adanya penghargaan dalam belajar.
5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.
6) Adanya lingkungan belajar yan kondusif sehingga memungkinkan
seorang siswa dapat belajar dengan baik.
7
Menurut Wingkel (dalam Uno, Dkk 2004:193) ada beberapa jenis
keterampilan mengajar yaitu:
1. keterampilan memberikan penguatan;
Menurut Uno, Dkk (2004:194) keterampilan memberikan penguatan
merupakan keterampilan yang arahnya untuk memberikan dorongan,
tanggapan, atau hadiah bagi siswa agar mereka mengikuti pelajaran
merasa dihormati dan diperhatikan.
2. keterampilan menjelaskan;
Saidiman (dalam Uno, Dkk 2009:201) mengemukakan menjelaskan berarti menyajikan informasi lisan yang diroganisasikan secara sistematis dengan tujuan menunjukkan hubungan.
3. keterampilan bertanya;
Menurut Saidiman (dalam Uno, dkk 2004:196) bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respons dari seseorang yang dikenali. Respons yang diberikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal yang merupakan hasil pertimbangan.
4. keterampilan membuka dan menutup pelajaran.
Menurut wingkel (dalam Uno 2004:203) membuka pelajaran diartikan dengan perbuatan guru untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat kepada apa yang akan dipelajari. Sedangkan,
Menurut Wingkel (dalam Uno, 2004:203) menutup pelajaran adalah
kegiatan guru mengakhiri kegiatan inti pelajaran. Maksudnya adalah
8
memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari
siswa, mengetahui tingkat pencapaian siswa, dan tingkat keberhasilan
guru dalam proses belajar mengajar.
METODE PENELITIAN
Metode penulisan menggambarkan adanya prosedur-prosedur yang
memungkinkan penulis dapat menguji hipotesis penelitian, hal ini bertujuan
untuk melihat pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap motivasi
belajar siswa.
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif. Melalui metode ini, dapat dilihat masalah yang akan diteliti pada
masing-masing variabel, baik variabel X (Independent Variable) maupun
variabel Y (Dependent variable). Adapun variabel dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Variabel X dalam penelitian ini adalah keterampilan mengajar guru.
2. Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa.
Untuk kepentingan pengujian hipotesis secara statistik, maka hipotesis
penelitian ditransfer ke dalam hipotesis statistik sebagai berikut:
H0: β = 0
Tidak adanya Pengaruh keterampilan dasar mengajar guru
terhadap motivasi belajar siswa.
HA: β ≠ 0 adanya pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap motivasi
belajar siswa.
9
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Menurut Wingkel (dalam Uno, Dkk 2004:193) ada beberapa jenis
keterampilan mengajar yaitu:
keterampilan memberikan penguatan,
keterampilan menjelaskan, keterampilan bertanya, keterampilan membuka
dan menutup pelajaran. Herminarto dan Uno (2004:23) Indikator motivasi
belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Adanya hasrat dan keinginan
berhasil, Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, Adanya harapan
dan cita-cita masa depan, Adanya penghargaan dalam belajar, Adanya
kegiatan yang menarik dalam belajar, dan Adanya lingkungan belajar yang
kondusif sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik.
Berdasarkan kedua teori tersebut dan tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui apakah terdapat pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap
motivasi belajar pada mata pelajaran IPS Terpadu, maka pada bagian ini
peneliti menjelaskan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan
bahwa dari persamaan regresi diperoleh
18
,
8
0
,
59
^
Y
yang berarti bahwa
perubahan yang terjadi setiap satu satuan unit pada variabel X atau
pengaruh keterampilan mengajar guru, sedangkan 0,59 merupakan angka
yang menunjukkan perubahan rata-rata pada setiap satu satuan unit variabel
Y atau motivasi belajar siswa dan berbentuk regresi linier. Hal ini ditunjukkan
dengan nilai F hitung (0,05) yang diperoleh pada tabel ANAVA. Untuk
mengetahui seberapa besar hubungan antara pengaruh keterampilan
10
mengjara guru dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS
Terpadu di MTs Negeri Bolangitang Timur, dapat dilihat dari harga r sebesar
22,17%. Dari harga r tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara
pengaruh keterampilan mengajar guru meliputi keterampilan memberikan
penguatan, menjelaskan, bertanya, keterampilan membuka dan menutup
pelajaran terhadap peningkatan motivasi belajar siswa baik dari segi adanya
hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam
belajar, harapan dan cita-cita masa depan, pengharaan dalam belajar,
kegiatan yang menarik dalam belajar, dan lingkungan belajar yang kondusif
sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik adalah
sebesar 22,17%. Dimana nilai tersebut menunjukkan hubungan yang
signifikan antara pegaruh keterampilan mengajar guru dengan motivasi
belajar siswa, yang berarti bahwa dengan adanya keterampilan mengajar
guru dapat menimbulkan motivasi belajar siswa. Sedangkan sisanya 77,83%
merupakan faktor penunjang lain yang tidak di desain dalam penelitian ini,
seperti perhatian orang tua dan lain sebagainya. Hal ini harus menjadi
perhatian dari guru karena hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan
mengajar guru memiliki pengaruh yang lebih rendah dibandingkan dengan
pengaruh yang tidak didesain dalam penelitian ini seperti pengaruh dari
peranan orang tua, teman dan lain sebagainya.
Dengan demikian, maka hipotesis penelitian yang berbunyi terdapat
pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa
11
terbukti dengan diterimanya Ha dan ditolaknya H0. Ini berarti bahwa sebagian
indikator dalam motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh aspek keterampilan
mengajar guru mata pelajaran IPS Terpadu di MTs Negeri Bolangitang Timur,
sedangkan sebagian yang lain dipengaruhi oleh faktor lain sebagaimana
yang telah dikemukakan oleh peneliti di atas.
Dalam penelitian ini pengaruh keterampilan mengajar dari segi
keterampilan
memberikan
penguatan,
keterampilan
menjelaskan,
keterampilan bertanya, keterampilan membuka dan menutup pelajaran
merupakan suatu hal yang mempengaruhi motivasi belajar siswa baik dari
segi adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan
dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya
penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar,
dan adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan
seorang siswa dapat belajar dengan baik. Oleh sebab itu, guru harus lebih
meningkatkan dan menguasai keterampilan mengajar sehingga dapat
memberikan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa sehingga siswa
termotivasi untuk belajar.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat
disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yang berbunyi terdapat pengaruh
keterampilan mengajar terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran
12
IPS Terpadu di Kelas IX MTs Negeri Bolangitang Timur terbukti dan dapat
diterima.
SARAN
Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka peneliti mengemukakan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Kemampuan penguasaan keterampilan mengajar guru harus lebih
diperhatikan khususnya oleh guru mata pelajaran IPS Terpadu.
2. Berkaitan dengan hal tersebut diharapkan kepada pimpinan (Kepala
Sekolah) agar dapat memberikan peluang yang seluas-luasnya kepada
para guru untuk mengembangkan kemampuan mengajarnya melalui
berbagai kegiatan yang berorientasi pada pendidikan dan pelatihan
tenaga kependidikan. Dengan adanya kegiatan pelatihan dan pendidikan
yang kontinyu, maka profesionalisme guru terhadap tugas-tugasnya
sebagai seorang guru dalam mendidik para siswa akan semakin optimal,
yang berarti bahwa peran pengajarannya akan memberikan dampak
yang positif bagi peningkatan prestasi belajar siswa.
3. Selain itu juga perlunya penambahan fasilitas belajar mengajar seperti
media pembelajaran dan perlunya penerapan metode mengajar yang
bervariasi dari guru mata pelajaran untuk lebih menambah motivasi
belajar siswa dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh guru mata
pelajaran.
13
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari, Dkk. 2009.
Guru Profesional: Menguasai Metode dan
Terampil Mengajar. Bandung: Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi
.
2006.
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Dan
Praktek. Jakarta: Bumi Aksara.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar:
Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2012. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Yunus, Hamzah
.
2005.
Modul Dasar-Dasar Statistika. Gorontalo:
Universitas Negeri Gorontalo.
Imron, Ali
.
1995. Pembinaan Guru Di Indonesia. Jakarta: Pustaka Jaya.
Moedjono dan Damyati
.
2009.
Strategi Belajar dan Pembelajaranr.
Jakarta: Rineka Cipta.
Mulyasa, E. 2011. Standar Kompetensi dan sertifikasi Guru. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E. 2011. Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Liberty.
Sardiman, AM
.
2012.
Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Pustaka.
Sofyan, Herminarto dan Hamzah B Uno. 2004.
Teori motivasi dan
Aplikasinya dalam Penelitian. Gorontalo: Nurul Jannah.
Sugiyono. 2009, Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, 2013. Metode Peneltian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik dalam interaksi
Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Uno, Hamzah B
.
2013. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di
Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Uno, Hamzah B. 2010.
Profesi Kependidikan: Problema, Solusi, dan
Reformasi Pendidikan Di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
14