41 A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Karena penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moloeng, 2012: 6).
Apabila dilihat dari permasalahan yang diteliti, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan “apa adanya” tentang sesuatu variabel, gejala atau keadaan. Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis. (Arikunto, 2010:234). Dengan penelitian deskriptif peneliti hanya bermaksud menggambarkan atau menerangkan gejala. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan suatu keadaan, melukiskan dan menggambarkan pembentukan pendidikan karakter dengan menerapkan metode Bermain Peran atau Role Playing pada tema “Budi Pekerti” di kelas 2 SD Negeri Pandesari 02 yang berkaitan dengan nilai tanggung jawab dan kerja keras.
B. Kehadiran Penelitian
Kehadiran peneliti pada penelitian ini adalah sebagai pengumpul data. Kehadiran peneliti di lokasi penelitian secara terbuka, sehingga penelitian ini diketahui oleh guru kelas dan siswa. Pada penelitian ini, peneliti mencatat, menganalisis, dan membuat kesimpulan tentang pembentukan nilai karakter
tanggung jawab dan kerja keras dalam tema budi pekerti dengan penerapan metode bermain peran atau role playing pada siswa kelas 2 yang berkaitan dengan pendidikan karakter di sekolah dasar, khususnya di SDN Pandesari 02 Kecamatan Pujon.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian yang dipilih pada penelitian ini yaitu SDN Pandesari 02 Kecamatan Pujon, khususnya siswa kelas 2 SDN Pandesari 02 Kecamatan Pujon yang terletak di jalan Beringin No. 92 RT. 22/ RW. 05 Dusun Sebaluh dengan jumlah siswa 36 anak. Alasan pemilihan lokasi tersebut karena sekolah ini termasuk sekolah yang dinilai masyarakat sebagai sekolah yang cukup unggul dalam hal akademik maupun non akademik kalangan menengah ke bawah di Kecamatan Pujon, dan memiliki pandangan bahwa sekolah ini cukup disiplin terhadap peserta didiknya. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di sekolah ini. Penelitian ini dilaksanakan pada semester Genap tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini berlangsung pada 10-11 Juni 2016.
D. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian adalah sumber dimana data diperoleh Nasution (dalam Haryanto, 2014:34). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 2 SDN Pandesari 02 yang berjumlah 36 siswa. Terdiri dari 20 siswa perempuan, dan 16 siswa laki-laki. Satu orang guru kelas 2 yaitu bu Nining Cahyandari Irawati karena guru kelas 2 merupakan pelaku utama yang memberikan pembelajaran di kelas yang menerapkan metode role playing. Informan dalam penelitian ini dibatasi, mengingat tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini didasarkan pada pertimbangan bahwa informan itulah yang dinilai dapat memberikan data yang
valid, akurat, dan reliabel terkait dengan proses penerapan metode role playing dalam pembentukan karakter nilai tanggung jawab dan kerja keras.
Sedangkan, objek penelitian ini adalah penerapan metode Role Playing dalam pembentukan karakter tanggung jawab dan kerja keras siswa kelas 2 SDN Pandesari 02 dalam tema Budi Pekerti.
E. Teknik Pengumpulan Data
Sumber data pada penelitian ini diperoleh dari berbagai teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi.
1. Observasi
Observasi (pengamatan) merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, benda-benda, waktu, peristiwa, tujuan dan perasaan. Metode observasi merupakan cara yang sangat baik untuk mengawasi perilaku subjek penelitian seperti perilaku dalam lingkungan atau ruang, waktu dan keadaan tertentu (Mantra, dalam Ghony, 2012: 165).
Dalam penelitian ini, peneliti mengetahui bagaimana penerapan metode bermain peran dalam pembentukan nilai karakter tanggung jawab dan kerja keras melalui langkah-langkah yang dilakukan siswa sesuai dengan petunjuk guru. Mengamati secara terus menerus untuk mendapatkan informasi yang kuat dan bisa dijadikan gambaran yang luas untuk memahami dan mendeskripsikan pembentukan nilai karakter tanggung jawab dan kerja keras dengan menggunakan instrumen pengumpul data observasi yang berbentuk checklist yang berisi indikator perilaku yang diobservasi dan memberikan tanda cek () jika perilaku yang diobservasi muncul. Tujuannya agar lebih memudahkan peneliti saat
melakukan observasi. Kemudian peneliti meminta bantuan observer lain untuk mengamati siswa yang diberikan tugas menilai temannya yang melaksanakan tugas bermain peran, tujuannya untuk mengetahui bentuk-bentuk nilai karakter tanggung jawab dan kerja keras. Jadi penerapan metode role playing yang akan diobservasi, dan bentuk-bentuk nilai dari karakter tanggung jawab dan kerja keras. 2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2012: 186). Pada penelitian ini, jenis wawancara yang digunakan yaitu wawancara tak terstrukutur karena bersifat luwes, susunan pertanyaannya dan susunan kata-kata dalam setiap pertanyaan dapat diubah pada saat wawancara, disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi saat wawancara. Meskipun begitu tetap disedikan daftar masalah yang perlu ditanyakan kepada informan.
Peneliti pada penelitian ini akan mewawancarai 1 guru kelas dan 6 siswa kelas 2 yang ditentukan secara acak sebagai narasumber, untuk memperoleh informasi sebanyak-banyaknya dan sejelas-jelasnya mengenai pembentukan nilai karakter tanggung jawab dan kerja keras.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan
metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif (Sugiyono, 2014: 240).
Dokumentasi dalam penelitian ini ialah berupa RPP, silabus, lembar penilaian, dan catatan lapangan ataupun dengan data-data pendukung lainnya. Peneliti juga mengambil dokumentasi berupa foto yang berkaitan dengan penerapan metode bermain peran dalam pembentukan karakter tanggung jawab dan kerja keras di kelas 2 SDN Pandesari 02.
4. Triangulasi
Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada (Sugiyono, 2014: 241). Triangulasi data diartikan sebagai pengecekan data dari berbagi sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu (Sugiyono, 2014: 273). Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian, dari tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan data. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai bahan untuk dibandingkan, dicocokkan, ataupun dianalisis, agar dapat memperoleh hasil data yang lebih lengkap, akurat, dan, konsisten. Dengan triangulasi akan lebih meningkatkan kekuatan data, bila dibandingkan dengan satu pendekatan.
F. Prosedur Penelitian
Untuk melakukan sebuah penelitian kualitatif, perlu mengetahui tahap-tahap yang akan dilalui dalam proses penelitian. Tahapan ini disusun secara
sistematis agar diperoleh data secara sistematis pula. Tahapan penelitian kualitatif secara umum terdiri dari tahap pra-lapangan, tahap pekerjaan lapangan, dan tahap analisis data (Lexy J. Moeloeng, 2012: 127-154).
1. Tahap Pra-Lapangan
Pada tahap pra-lapangan merupakan tahap penjajakan lapangan. Ada enam langkah yang dilakukan oleh peneliti yaitu :
a. Menyusun rancangan penelitian
Pada tahap ini, peneliti membuat usulan penelitian atau proposal penelitian yang sebelumnya didiskusikan dengan dosen pembimbing. Pembuatan proposal ini berlangsung sekitar tiga bulan melalui bimbingan dengan pembimbing. Jika telah disetujui, baru akan diseminarkan.
b. Memilih lokasi penelitian
Peneliti memilih SDN Pandesari 02 Kecamatan Pujon karena merupakan lembaga atau instansi pendidikan dasar yang cukup menarik untuk peneliti teliti.
c. Mengurus perizinan penelitian
Yakni mengurus perizinan di Kantor Jurusan PGSD Universitas Muhammadiyah Malang, pengurusan dilaksanakan pada bulan Juni 2016. d. Menjajaki dan menilai lokasi penelitian
Tahap ini dilakukan untuk memperoleh gambaran umum tentang keadaan pelaksanaan pembentukan karakter, terutama nilai karakter tanggung jawab dan kerja keras. Agar peneliti lebih siap terjun ke lapangan serta untuk menilai keadaan, situasi, latar belakang dan konteksnya sehingga dapat ditemukan dengan apa yang dipikirkan oleh peneliti.
e. Memilih dan memanfaatkan informan
Peneliti memilih informan yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan informasi situasi dan kondisi latar penelitian. Dalam hal ini peneliti memilih bu Nining Cahyandari Irawati selaku wali kelas 2 dan beberapa siswa kelas 2 SDN Pandesari 02 karena penelitian dilaksanakan pada siswa kelas 2.
f. Menyiapkan perlengkapan penelitian
Peneliti menyiapkan kelengkapan yang dibutuhkan dalam penelitian seperti alat tulis, alat perekam, instrumen yang berupa pedoman observasi dan pedoman wawancara, alat pengambilan gambar, dan alat pengambilan dokumentasi.
2. Tahap Pekerjaan Lapangan
Dalam tahap ini dibagi menjadi menjadi tiga, yaitu: a. Memahami latar penelitian dan persiapan diri
Tahap ini selain mempersiapkan diri, peneliti harus memahami latar penelitian agar dapat menentukan cara pengumpulan datanya.
b. Memasuki lapangan
Pada saat sudah masuk ke lapangan peneliti menjalin hubungan yang akrab dengan subyek penelitian dengan menggunakan tutur bahasa yang baik dan sopan, serta bergaul dengan mereka dan tetap menjaga etika pergulan dan norma-norma yang berlaku di dalam lapangan.
c. Berperan serta sambil mengumpulkan data
Dalam tahap ini peneliti mencatat data yang diperolehnya sebanyak mungkin ke dalam catatan lapangan, baik data yang diperoleh dari wawancara, pengamatan atau menyaksikan sendiri kejadian tersebut. Untuk mengumpulkan informasi yang relevan sebanyak mungkin jangan lupa peneliti mendapatkan informasi lainnya seperti dokumen, laporan, gambar, dan foto.
Untuk mengetahui penerapan metode Role Playing dalam pembentukan karakter tanggung jawab dan kerja keras ada beberapa tahap yang perlu dilakukan supaya metode bermain peran efektif dan maksimal, antara lain: a. Tahap Pembelajaran
Shaftel dan Shaftel mengemukakan sembilan tahap bermain peran yang dapat dijadikan pedoman dalam pembelajaran
1. Menghangatkan Suasana dan Memotivasi Peserta Didik.
Sebelum melaksanakan pembelajaran hendaknya guru kelas dapat memotivasi peserta didik agar kegiatan dapat berjalan sesuai tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan akhirnya menimbulkan situasi tersendiri atau pengalaman yang bermakna bagi peserta didik.
2. Memilih Partisipan atau Peran dalam Pembelajaran
Siswa beserta guru memilih pemeran sesuai kriteria yang akan diperankan supaya penerapan metode ini berjalan dengan maksimal. Siswa kelas 2 SDN Pandesari 02 berjumlah 36 siswa, akan dibagi menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 12 siswa. Masing-masing kelompok akan dibagi lagi menjadi pemeran dan
pengamat. Terdapat 3 kelompok yang menerapkan bermain peran, dan 3 kelompok yang melakukan pengamatan terhadap siswa yang bermain peran.
BERMAIN PERAN 1
“Bahaya Kebakaran Hutan”
Guru dalam hal ini harus menentukan peran masing-masing peserta didik. Ada kelompok siswa yang berperan sebagai tumbuhan, hewan, perusak alam dan penduduk yang tinggal di sekitar hutan, dan berperan sebagai tanah
Adapun tokoh-tokoh yang berperan dalam teks bermain peran diatas antara lain :
Narator : Putri
Penyanyi : All
Hewan I : Rahel
Hewan II : Bintang
Hewan III : Elghi
Pohon I : Dwipangga
Pohon II : Ega
Pohon III : Riski
Anak I : Anggun
Anak II : Jesica
Anak III : Firda
Penduduk I : Sindhu Penduduk II : Abi
Penduduk III : Enggi (adapun teks drama terlampir) BERMAIN PERAN 2
“Malas Masuk Sekolah Karena Ketinggalan Materi Pelajaran” Pada suatu hari Lisa mendapati Sinta tidak masuk sekolah, padahal dia tidak sedang berhalangan. Sinta bahkan sering tidak masuk sekolah padahal UKK tidak lama lagi akan dilaksanakan. Usai ditanya, Sinta kemudian menjelaskan alasannya kenapa dia malas masuk sekolah. Adapun tokoh-tokoh yang berperan dalam teks bermain peran diatas antara lain :
Lisa : Dhea Sinta : Alin Tina : Apriliana Sifa : Apriliani Ita : Nazilatur Dewi : Arla
(adapun teks drama terlampir) BERMAIN PERAN 3
“Kewajiban Mengerjakan PR”
Sebuah drama yang menceritakan tentang empat orang bersahabat dimana salah satu dari keempat bersahabat tersebut malas untuk mengerjakan setiap PR yang diberikan guru. Teman-temannya berusaha untuk menasehati temannya tersebut.
Adapun tokoh-tokoh yang berperan dalam teks bermain peran diatas antara lain : Ilham : Fardhan Nila : Verlio Arin : Yahya Budi : Febrianto Edi : Bima Fahry : Andra
(adapun teks drama terlampir) 3. Menyusun Tahap-Tahap Peran
Setelah memilih partisipan, siswa menyusun tahap-tahap peran dalam hal ini permasalahan, tema, dialog yang disusun guru atau siswa. Dalam setiap kelompok, siswa membagi peran masing-masing sebagai pemeran atau sebagai pengamat berdasarkan kesepakatan kelompok atau bisa juga dengan arahan guru.
4. Menyiapkan Pengamat
Guru dan siswa menyiapkan pengamat, yaitu peserta didik yang tidak menjadi pemeran dalam penerapan metode ini. Pengamat disini bertugas mengamati peran temannya yang berbeda kelompok. Pengamat nantinya juga dapat memberikan saran atau kritik bagi kelompok lain.
5. Tahap Pemeranan
Siswa melaksanakan perannya sesuai tanggung jawabnya masing-masing. Dan harapannya siswa dapat memerankan perannya dengan penuh kerja keras.
6. Diskusi dan Evaluasi Pembelajaran
Selanjutnya, siswa bersama guru melakukan diskusi tentang pemerananan yang sudah ditampilkan bersama-sama. Sedangkan tim pengamat memberikan komentar dan saran berdasarkan pengamatan yang telah diperoleh.
7. Pemeranan Ulang
Berdasarkan hasil diskusi dan evaluasi pembelajaran, maka diputuskan apakah pemeranan di ulang atau tidak. Jika diulang, maka masing-masing kelompok diharapkan bisa mempersiapkan kelompoknya lebih baik lagi, dengan waktu latihan atau persiapan yang telah ditetapkan.
8. Diskusi dan Evaluasi Tahap Dua
Diskusi dan evaluasi tahap dua dilaksanakan jika ada pemeranan ulang.
9. Membagi Pengalaman dan Pengambilan Kesimpulan
Kemudian para siswa membagi pengalaman yang telah dilakukan, baik sebagai pemeran ataupun sebagai pengamat untuk diambil kesimpulan bagaimana metode Role Playing yang telah diterapkan. Di tahap ini para siswa juga dapat bertukat pendapat satu sama lain,
saling memberikan komentar, motivasi, saran, kritik, dan sebagainya.
b. Sistem Sosial
Sistem sosial ini disusun secara sederhana. Guru bertanggung jawab minimal pada tahap permulaan.
c. Prinsip Reaksi
Terdapat lima prinsip reaksi penting dari model pembelajaran bermain peran.
1. Guru selayaknya menerima respon para peserta didik
2. Guru membantu para peserta didik mengekplorasi situasi masalah dari berbagai segi
3. Guru meningkatkan kesadaran peserta didik akan pandangan-pandangan dan perasaan-perasaannya sendiri
4. Mengeksplorasi konsekuensi oleh peserta didik untuk memainkan suatu peran
5. Guru menekankan kepada peserta didik terdapat berbagai cara untuk memecahkan suatu masalah
3. Tahap Analisis Data
Analisa data merupakan suatu tahap mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar agar dapat memudahkan dalam menentukan tema dan dapat merumuskan hipotesa kerja yang sesuai dengan data. Pada tahap ini data yang diperoleh dari berbagai sumber, dikumpulkan, diklasifikasikan dan analisa dengan komparasi konstan.
4. Tahap Penulisan Laporan
Penulisan laporan merupakan hasil akhir dari suatu penelitian, sehingga dalam tahap akhir ini peneliti mempunyai pengaruh terhadap hasil penulisan laporan. Penulisan laporan yang sesuai dengan prosedur penulisan yang baik karena menghasilkan kualitas yang baik pula terhadap hasil penelitian.
G. Tahap Analisis Data
Rancangan penelitian kualitatif diibaratkan oleh Bogdan, seperti orang mau piknik, sehingga ia baru tahu tempat yang akan dituju, tetapi belum tahu pasti apa yang ada di tempat itu. Ia akan tahu setelah memasuki obyek, dengan cara membaca berbagai informasi tertulis, gambar-gambar, berfikir dan melihat obyek dan aktifitas orang yang ada di sekelilingnya. Berdasarkan ilustrasi tersebut, dapat dikemukakan bahawa walaupun peneliti kualitatif belum memiliki masalah, atau keinginan yang jelas, tetapi dapat langsung memasuki obyek atau lapangan. Pada waktu memasuki obyek, peneliti akan melihat segala sesuatu yang ada ditempat itu, yang masih bersifat umum (Sugiyono, 2014:19).
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hasil wawancara yang telah dilakukan, data-data hasil observasi dan dokumen atau sumber data pendukung tentang penerapan metode bermain peran dalam pembentukan karakter tanggung jawab dan kerja keras siswa kelas 2 SDN Pandesari 02.
Miles and Huberman (dalam Sugiyono, 2014: 247) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu (1) reduksi data (data reduction), (2) paparan data (data display), dan (3) penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing/verifying).
Gambar 3.1 Komponen dalam Analisis Data Model Interaktif Miles and Huberman (dalam Sugiyono, 2014: 247)
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai.
1) Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dan mencari tema dan polanya. Data yang telah
Data Collection
Data Reduction
Data Collection
Conclusions drawing/verifying
direduksi akan memberikan gambaran lebih jelas dan memudahkan peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Dalam hal ini hal-hal pokok dan yang menjadi fokus penelitian adalah pembentukan karakter tanggung jawab dan kerja keras melalui penerapan metode bermain peran. Dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi yang telah dilakukan, maka data dirangkum, dianalisis, dan dipilih sesuai fokus penelitian.
2) Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Selanjutnya disarankan, dalam melakukan display data, selain dengan teks yang naratif, juga dapat berupa grafik, matrik, network (jejaring kerja) dan chart. Penerapan metode bermain peran digunakan untuk lebih meningkatkan fokus masalah atau kasus sebagai acuan mengambil tindakan berdasarkan pemahaman dan analisis sajian data tentang pembentukan karakter tanggung jawab dan kerja keras siswa kelas 2 SDN Pandesari 02 Kecamatan Pujon.
3) Kesimpulan dalam penelitian kualitatif dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau
gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori. Data display yang telah dikemukakan telah didukung oleh data-data yang mantap, maka dapat dijadikan kesimpulan yang kredibel. Jadi, dalam penelitian ini yang dideskripsikan adalah pembentukan karakter tanggung jawab dan kerja keras dan bentuk karakternya yang lebih ditekankan dengan penerapan metode bermain peran di kelas 2 di SDN Pandesari 02.