1 BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimental design laboratorium.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2.1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 27 April 2015 sampai tanggal 11 April 2016.
3.2.2 Tempat Penelitian
3.2.2.1 Laboratorium Kimia UNWIRA Kupang
Penelitian pada laboratorium ini meliputi pembuatan ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava), analisis sifat fisikokimia antara lain uji kelarutan, penentuan titik didih, penentuan putar optik, analisis komponen fitokimia antara lain uji alkaloid, uji flavonoid, uji saponin, uji tanin, uji triterpenoid dan steroid.
3.2.2.2 Laboratorium Mikrobiologi UNWIRA Kupang
Penelitian pada laboratorium ini meliputi analisis sifat fisikokimia antara lain penetapan massa jenis ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava).
2
3.2.2.3 Laboratorium Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya Penelitian pada laboratorium ini meliputi analisis komponen senyawa kimia ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava) menggunakan instrumen spektroskopi Infra Merah (IR) dan Gas Chromatography dan Mass Spectrometry ( GC-MS).
3.2.2.4 Laboratorium Klinik Caesar Medika Waingapu-Sumba Timur Penelitian pada laboratorium ini meliputi pemeriksaan kadar kolesterol pasien.
3.2.2.5 Kediaman Pasien
Penelitian pada kediaman pasien meliputi uji aktivitas ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava) terhadap kadar kolesterol pasien.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah:
1. Tanaman alpukat yang tumbuh disemua areal tanah di kota Kupang. 2. Tanaman jambu biji yang tumbuh disemua areal tanah di kota
Kupang.
3. Pasien kolesterol. 3.3.2 Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah:
3
2. Daun jambu biji diambil di daerah Walikota-Kota Kupang. 3. Pasien kolesterol.
Pasien kolesterol, dengan identitas sebagai berikut:
Nama : H.H Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 72 tahun
Alamat : Kelurahan Prailiu-Waingapu-Sumba Timur
Pasien dengan identitas yang telah disebutkan di atas mulai merasakan keluhan utama seperti rasa nyeri dan lemas pada tubuh. Keluhan ini timbul secara bertahap.
Pada tahun 2015, pasien melakukan pemeriksaan di RS.Lindimara-Waingapu. Berdasarkan hasil pemeriksaan, dokter mengatakan pasien memiliki kadar kolesterol yang tinggi dengan kadar 281 mg/dL. Faktor penyebab penyakit kolesterol antara lain kebiasaan makan yang tidak teratur, sering makan makanan yang berlemak tinggi. Pengobatan yang telah ditempuh pasien meliputi konsumsi obat sintetik berupa gemfibrozil. Konsumsi obat sintetik hanya berlangsung selama 3 bulan pertama setelah pasien menyadari teridap penyakit kolesterol.
3.4 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah sifat atau nilai dari suatu obyek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini, ada 2 jenis variabel yaitu :
4 3.4.1 Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah: 1. Ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu
biji (psidium guajava). 2. Pelarut metanol. 3.4.2 Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau variabel yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini adalah:
1. Sifat fisikokimia komponen senyawa dalam ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava). 2. Komponen fitokimia dalam ekstrak kombinasi daun alpukat (persea
americana) dan daun jambu biji (psidium guajava).
3. Komponen senyawa kimia dalam ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava).
4. Aktivitas ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava) terhadap kadar kolesterol pasien.
Hal-hal yang perlu diperhatikan selama terapi pasien:
1. Subyek penelitian tidak dianjurkan mengkonsumsi makanan yang dapat menurunkan kadar kolesterol.
2. Subyek penelitian tidak dianjurkan mengkonsumsi obat-obatan lain yang dapat menurunkan kadar kolesterol.
5 3.5 Alat dan Bahan
3.5.1 Alat
3.5.1.1 Ekstraksi Daun Alpukat dan Daun Jambu Biji
Pisau, kantong plastik, blender, baskom, gelas kimia 1000 mL, neraca analitik ZSA 21, labu erlenmeyer 3000 mL, corong, kapas muka, aluminium foil, batang pengaduk, sendok, dan kertas saring.
3.5.1.2 Uji Pelarut Metanol Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
Tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet tetes.
3.5.1.3 Analisis Sifat Fisikokimia Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
3.5.1.3.1 Penetapan Massa Jenis Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava) Gelas kimia 10 mL, neraca analitikZSA 21, oven INB 500 Germany, pipet ukur, pipet volume 10 mL,desikator, stop watch dan silinder ukur 10 mL.
3.5.1.3.2 Uji Kelarutan Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
Tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet tetes, gelas kimia 50 mL, silinder ukur 10 mL.
3.5.1.3.3 Penentuan Titik Didih Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava) Tabung reaksi, pipet tetes, termometer 1100C, kaki tiga, kawat kasa, pembakar spiritus, gelas kimia pyrex 250 ml dan penyumbat gabus.
6
3.5.1.3.4 Penentuan Putar Optik Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava) Labu elemenyer 150 mL, gelas kimia 250 mL, silinder ukur 50 mL, polarimeter AP 300, lampu natrium.
3.5.1.4 Analisis Komponen Fitokimia Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
3.5.1.4.1 Uji Alkaloid Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Psidium Guajava) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
Neraca analitik N. J 07932, tabung reaksi, aluminium foil, gelas kimia 100 ml, labu volumetrik 100 ml, batang pengaduk, silinder ukur 50 ml, botol reagen.
3.5.1.4.2 Uji Flavonoid Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
Tabung reaksi pyrex, silinder ukur 10 ml, gelas kimia 100 mL, labu Erlenmeyer 250 mL, pipet volume 10 mL, botol reagen.
3.5.1.4.3 Uji Saponin Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
Tabung reaksi, kawat kasa, kaki tiga, gelas kimia pyrex100 ml, silinder ukur 10 ml.
3.5.1.4.4 Uji Tanin Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
Gelas kimia 100 ml, batang pengaduk, tabung reaksi.
3.5.1.4.5 Uji Triterpenoid dan Steroid Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava) Tabung reaksi, silinder ukur 10 ml, gelas kimia 50 ml, plat tetes, botol reagen.
7
3.5.1.5 Analisis Komponen Senyawa KimiaEkstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava).
3.5.1.5.1 Kromatografi Lapis Tipis (KLT) Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava).
Labu Elenmeyer 150 mL, pipet tetes, botol chamber, platkromatografi lapis tipis (KLT), gelas kimia 250 mL, gunting, penggaris 30 cm, pensil, silinder ukur 50 mL, tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipa kapiler, lampu UV 254 nm dan kaca arloji. 3.5.1.5.2 Infra Merah (IR) Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea
Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava).
Spektrometer infra merah Jasco FT-IR-5300 pada bilangan gelombang 400-4000 cm-1.
3.5.1.5.3 Gas Chromatography - Mass Spectrometry (GC-MS) Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava).
Spektrometer massa HP 6890 GC dengan detektor MS; kolom HP-5. 3.5.1.6 Uji Aktivitas Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava) terhadap Kadar Kolesterol Pasien.
Gelas ukur 25 mL, gelas, senduk. 3.5.2 Bahan
3.5.2.1 Ekstraksi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
Daun alpukat (persea americana), daun jambu biji (psidium guajava), metanol 96% pa, kapas wajah.
8
3.5.2.2 Uji Pelarut Metanol Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
Ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava), minyak goreng, asam sulfat 98% (pk).
3.5.2.3 Analisis Sifat Fisikokimia Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
3.5.2.3.1 Penetapan Massa Jenis Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava) Ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava).
3.5.2.3.2 Uji Kelarutan Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
Ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava), kloroform 95% pa, metanol 96 % pa, aseton 98% pa, dietil eter 95 % pa, aquades.
3.5.2.3.3 Penentuan Titik Didih Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava) Ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava), aquades.
3.5.2.3.4 Penentuan Putar Optik Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava) Ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava), metanol 96% pa.
9
3.5.2.4 AnalisisKomponen Fitokimia Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
3.5.2.4.1 Uji Alkaloid Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
Ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava), aquades, HCl 2%, reagen Mayer dan reagen Wagner.
3.5.2.4.2 Uji Flavonoid Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
Ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava), pita magnesium, metanol 96% pa, HCl 30%. 3.5.2.4.3 Uji Saponin Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea
Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
Ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava), aquades, HCl 2N.
3.5.2.4.4 Uji Tanin Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
Ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava), agar-agar, aquades.
3.5.2.4.5 Uji Triterpenoid dan Steroid Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava). Ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava), asam asetat anhidrat 98%, asam sulfat 98%, kloroform 98%.
10
3.5.2.5 Analisis Komponen Senyawa Kimia Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava).
3.5.2.5.1 Uji Kromatografi Lapis Tipis (KLT) Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava).
Ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava), metanol 96% pa, kloroform 98% pa, aquades. 3.5.2.5.2 Uji Infra Merah (IR) Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea
Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava).
Ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava).
3.5.2.5.3 Uji Gas Chromatography - Mass Spectrometry (GC-MS) Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava).
Ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava), air.
3.5.2.6 Uji Aktivitas Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava) terhadap Kadar Kolesterol Pasien.
Ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava), air.
3.6 Prosedur Kerja
3.6.1 Ekstraksi Kombinasi Daun Alpukat dan Daun Jambu Biji 1. Timbang 250 gram daun alpukat yang sudah dihaluskan. 2. Timbang 250 gram daun jambu biji yang telah dihaluskan.
3. Campurkan daun alpukat dan daun jambu biji dalam gelas kimia 1000 ml hingga merata.
11
4. Masukan campuran daun alpukat dengan daun jambu biji yang sudah dihaluskan, ke dalam labu Erlenmeyer 5000 mL.
5. Tambahkan 3000 mL metanol 96 % pa.
6. Tutup rapat labu Erlenmeyer dengan aluminium foil. 7. Kocok campuran hingga merata.
8. Buat beberapa lubang kecil pada aluminium foil menggunakan jarum.
9. Simpan/rendam selama 3 hari sambil sesekali dikocok. 10.Saring ekstrak menggunakan corong dan kapas wajah.
11.Biarkan dalam gelas kimia 2000 mL, tutupi dengan aluminium foil yang telah dilubangi.
12.Biarkan selama 14 hari hingga metanol menguap.
13.Disaring menggunakan kertas saring untuk menghilangkan pengotor selama penguapan.
14.Ekstrak tersebut disimpan untuk analisis sifat fisikokimia antara lain: massa jenis kelarutan, titik didih, dan putar optik; analisis komponen fitokimia antara lain: alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, triterpenoid dan steroid; analisis komponen senyawa kimia dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT), Inframerah (IR), Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS) dan uji aktivitas ekstrak terhadap kadar kolesterol pasien.
12
3.6.2 Uji Pelarut Metanol Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
1. Letakkan 4 mL minyak goreng dalam kaca arloji.
2. Tambahkan1 mL ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava) pada minyak goreng.
3. Tambahkan 3 tetes asam sulfat 98%(pk).
4. Amati aroma yang dihasilkan, apabila tercium wangi maka ekstrak tersebut masih mengandung pelarut metanol, jika aroma yang dihasilkan tidak ada aroma harum maka ekstrak tidak mengandung metanol dan merupakan ekstrak murni.
3.6.3 Analisis Sifat Fisikokimia Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
3.6.3.1 Penetapan Massa Jenis Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
1. Siapkan sebuah gelas kimia ukuran 10 mL. 2. Timbang beaker dengan neraca analitik.
3. Panaskan gelas kimia 10 mL pada suhu 1100C selama 15 menit. 4. Dinginkan dalam desikator.
5. Timbang berat beaker gelas tersebut.
6. Lakukan langkah 2, 3, 4 dan 5 secara berulang sampai mendapat berat gelas beaker yang konstan.
7. Masukkan1 mL ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava) ke dalam beaker gelas 10 ml. 8. Timbang kembali berat beaker gelas 10 ml tersebut.
13
9. Amati dan catat hasil yang diperoleh. 10. Tetapkan massa jenis ekstrak.
3.6.3.2 Uji Kelarutan Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
1. Siapkan 5 buah tabung reaksi ukuran 4 mL yang bersih. Beri label 1,2,3,4 dan 5 pada setiap tabung.
2. Masukkan 2 mL ke dalam masing-masing tabung1 dengan aquades, tabung 2 dengan metanol 96% pa, tabung 3 dengan aseton 98% pa, tabung 4 dengan kloroform 95% pa, dan tabung 5 dengan dietil eter 95% pa.
3. Tambahkan 1 mL ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava) secara perlahan-lahan dalam masing-masing tabung, kocok campuran tersebut.
4. Amati kelarutan yang terjadi.
3.6.3.3 Penentuan Titik Didih Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Psidium Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
1. Ukur 1 mL ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava).
2. Masukkan ekstrak ke dalam tabung reaksi yang telah ditutup dengan penyumbat dan diberi termometer 1000C.
3. Masukkan ke dalam penangas air, panaskan hingga mencapai suhu tertinggi.
14
3.6.3.4 Penentuan Putar Optik Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
1. Encerkan 1 mL ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava) dalam 20 mL Metanol
2. Tempatkan ekstrak dalam tabung polarimeter ukuran 20 cm. 3. Letakkan dalam polarimeter.
4. Amati melalui teleskop, sambil memutar analiser dan lihat arah rotasi ke kanan atau ke kiri berdasarkan bidang polarisasi hingga diperoleh cahaya yang tampak terang.
5. Lakukan pembacaan derajat pada polarimeter dan catat hasil yang diperoleh.
6. Perlahan-lahan atur kembali analiser hingga didapatkan kembali penerangan yang sama dari kedua bidang polarisasi.
7. Ulangi langkah 1 dan 2 dengan mengurangi konsentrasi ekstrak menggunakan perbandingan 1 mL ekstrak dalam 25 mL metanol dan 1 mL ekstrak dalam 30 mL metanol.
3.6.4 Analisis Komponen Fitokimia Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
3.6.4.1 Uji Alkaloid Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
1. Siapkan reagen Mayer.
Larutan A: larutkan 1,358 gr HgCl2 dalam 60 mL aquades.
Larutan B: larutkan 3 gr KI dalam 10 mL aquades.Tuang larutan A dalam larutan B, encerkan dengan aquades sampai volume larutan menjadi 100 mL.
15 2. Siapkan reagen Wagner.
Larutkan 6 gr KI dalam 100 mL aquades. Tambahkan 2 gr I2 dan aduk hingga campuran homogen.
3. Siapkan 2 buah tabung reaksi yang bersih. Beri label A dan B pada setiap tabung.
4. Masukkan 1 mL ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava) ke dalam masing-masing tabung A dan B.
5. Tambahkan 0,5 mL HCl 2% pada tabung A. Kocok campuran hingga homogen.
6. Tambahkan 2-3 tetes reagen Mayer ke dalam tabung A. 7. Tambahkan 2-3 tetes reagen Wagner ke dalam tabung B.
8. Jika pada tabung A terbentuk endapan putih dan tabung B terbentuk endapan coklat maka ekstrak positif mengandung alkaloid.
3.6.4.2 Uji Flavonoid Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
1. Masukkan 1 mL ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava) ke dalam tabung reaksi. 2. Tambahkan 0,5 mL HCl 30%, 2 cm pita Mg dan 4 mL metanol 96%. 3. Kocok campuran dan amati perubahan yang terjadi.
4. Jika terbentuk warna merah, kuning atau jingga pada lapisan amil alkohol menunjukan adanya flavonoid.
16
3.6.4.3 Uji Saponin Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
1. Masukkan 1 mL ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava) ke dalam tabung reaksi. 2. Tambahkan 2 mL air panas ke dalam ekstrak kombinasi alpukat dan
daun jambu biji. Amati perubahan yang terjadi.
3. Jika terbentuk busa dan dengan penambahan 1 mL HCl 2N busa tersebut tidak hilang maka ekstrak positif mengandung saponin. 3.6.4.4 Uji Tanin Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana)
Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
1. Masukkan1 mLekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava) ke dalam tabung reaksi. 2. Tambahkan gelatin.
3. Apabila terdapat endapan coklat maka ekstrak positif mengandung tanin.
3.6.4.5 Uji Triterpenoid dan Steroid Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
1. Masukan 1 mL ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava) dalam tabung reaksi, dikocok dengan 2 mL kloroform 98% pa.
2. Pisahkan lapisan kloroform, teteskan pada plat tetes dan biarkan sampai kering.
3. Setelah kering, tambahkan 5 tetes asam asetat anhidrida 98% dan 3 tetes H2SO4 98% ke dalam ekstrak.
17
5. Jika terbentuk warna merah, orange, kuning menunjukan positif triterpenoid sedangkan terbentuknya warna hijau menunjukan positif steroid.
3.6.5 Analisis Komponen Senyawa Kimia Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava) 3.6.5.1 Uji Kromatografi Lapis Tipis (KLT)Ekstrak Kombinasi Daun
Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
1. Plat kromatografi lapis tipis (KLT) dipanaskan di dalam oven pada suhu 1000C selama 30 menit.
2. Plat didinginkan di udara terbuka selama 1 jam
3. Potong platkromatografi lapis tipis (KLT), dengan panjang 5 cm dan lebar 2 cm.
4. Beri garis batas bawah 1 cm dan batas atas 0,5 cm dengan pensil. 5. Masukkan 8 mL metanol dan 4 mL air ke dalam botol chamber,
ditutup, dan diaduk sehingga homogen.
6. Biarkan beberapa menit. Campuran metanol-air digunakan sebagai eluen atau fase geraknya.
7. Teteskan 2 tetes ekstrak pada kaca arloji dan tambahkan 20 tetes metanol pada kaca arloji.
8. Campurkan ekstrak dan metanol hingga bercampur secara homogen. 9. Totolkan campuran ekstrak-metanol pada plat kromatografi lapis tipis
(KLT) pada batas bawah. 10.Keringkan beberapa menit
18
11.Masukkan plat kromatografi lapis tipis (KLT) ke dalam botol chamber yang telah berisi fase gerak
12.Biarkan beberapa menit, sampai ekstrak yang dibawa oleh fase gerak mendekati batas atas pada platkromatografi lapis tipis (KLT).
13.Angkat kertas kromatografi lapis tipis (KLT) dari botol chamber. 14.Biarkan beberapa menit.
15.Amati noda hasil pada plat kromatografi lapis tipis (KLT) menggunakan lampu UV pada panjang gelombang 254 nm.
16.Buatlah lingkaran noda padaplat kromatografi lapis tipis (KLT). 17.Amati warna noda.
18.Hitung nilai Rf.
3.6.5.2 Uji Infra Merah (IR) Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
1. Analisis ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava) menggunakan inframerah (IR) dilakukan di Laboratorium Farmasi Universitas Airlangga Surabaya.
2. Ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji dibuat tipis.
3. Ekstrak tipis kemudian diletakan diantara celah yang dibuat dari lempengan NaCl.
4. Signal yang dihasilkan dari detektor kemudian direkam sebagai spektrum infra merah yang berbentuk puncak-puncak absorbsi.
19
3.6.5.3 Uji Gas Chromatography -Mass Spectrometry (GC-MS) Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
1. Analisis ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava) menggunakan GC-MS dilakukan di Laboratorium Farmasi Universitas Airlangga Surabaya.
2. Ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava) diinjeksikan sedikit ke dalam kolom GC dan direkam profil kromatogramnya. Peak yang dominan dalam kromatogram itu direkam sebagai spektrum GC-MS yang berbentuk puncak-puncak ion molekul.
3.6.6 Uji Aktivitas Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava) Terhadap Kadar Kolesterol Pasien.
1. Periksa kadar kolesterol pasien di Laboratorium Klinik Caesar Medika Waingapu-Sumba Timur.
2. Hasilnya menunjukkan kadar kolesterol pasien berada diatas normal sebesar 231 mg/dL.
3. Pasien diberi terapi ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava) selama 1 minggu untuk tahap pertama dengan dosis 4 mL ekstrak kombinasi + 3 mL air, diminum sebanyak tiga kali sehari sebelum makan.
4. Pasien kemudian dibawa lagi ke Laboratorium Klinik Caesar Medika Waingapu-Sumba Timur untuk pemeriksaan kadar kolesterol.
20
5. Lakukan langkah 2-3 untuk terapi tahap kedua selama 10 hari dan tahap ketiga selama 17 hari.
6. Pasien kemudian dibawa lagi ke Laboratorium Klinik Caesar Medika Waingapu-Sumba Timur untuk pemeriksaan kadar kolesterol.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
Analisis laboratorium
Teknik ini digunakan untuk memperoleh data sifat fisikokimia antara lain: massa jenis, kelarutan, titik didih, dan putar optik; analisis komponen fitokimia antara lain: alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, triterpenoid dan steroid;analisis komponen senyawa kimia antara lain: kelompok senyawa, gugus fungsi dan ion molekul serta aktivitas ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava) terhadap kadar kolesterol pasien.
3.8 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah Polarimeter, Kromatografi Lapis Tipis (KLT), Inframerah (IR) dan Gas Chromatography -Mass Spectrometry (GC-MS). 3.9 Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini, teknik yang digunakan untuk analisis data sebagai berikut:
21 3.9.1 Maserasi atau Rendemen
Data hasil jumlah rendemen ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava), dianalisis menggunakan rumus (Agoes, 2009:32):
Keterangan:
: massa jenis (gram/mL) m : massa (gram)
V : volume (mL)
3.9.2 Uji Pelarut Metanol Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
Data hasil uji pelarut metanol ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava) dianalisis menggunakan perbandingan teori esterifikasi dimana hasil positif menunjukkan tidak ada aroma ester yang terbentuk.
3.9.3 Analisis Sifat Fisikokimia Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
3.9.3.1 Penetapan Massa jenisEkstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
Data hasil penetapan massa jenis ekstrak kombinasi daun alpukat(persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava) dianalisis menggunakan rumus (Agoes, 2009:32) :
22
3.9.3.2 Uji Kelarutan Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
Data hasil uji kelarutan ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava) dianalisis menggunakan jumlah volume pelarut.
3.9.3.3 Penentuan Titik Didih Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
Data hasil penentuan titik didih ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava) dianalisis menggunakan data titik didih tertinggi.
3.9.3.4 Penentuan Putar Optik Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
Data hasil penentuan putaran optik ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava) dianalisis menggunakan rumus (Hart, 1987:118):
Rotasi spesifik [α]tλ
Keterangan:
α = sudut putar optik teramati [α]t
λ = sudut putar jenis l= panjang tabung (cm)
23
3.9.4 Analisis Komponen Fitokimia Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
3.9.4.1 Uji Alkaloid Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
Data hasil uji alkaloid ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava) dianalisis dengan membandingkan data teoritis reagen Mayer dan reagen Wagner.
3.9.4.2 Uji Flavonoid Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
Data hasil uji flavonoid ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava) dianalisis dengan membandingkan data teoritis Wilstater Sianidin (HCl dan logam Mg). 3.9.4.3 Uji Saponin Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana)
Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
Data hasil uji saponin ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava) dianalisis dengan membandingkan data teoritis metode Forth.
3.9.4.4 Uji Tanin Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
Data hasil uji tanin ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava) dianalisis dengan membandingkan data teoritis uji tanin.
24
3.9.4.5 Uji Triterpenoid dan Steroid Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
Data hasil uji triterpenoid dan steroid ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava) dianalisis dengan membandingkan data teoritis pereaksi Liebermann-Buchard. 3.9.5 Analisis Komponen Senyawa Kimia Ekstrak Kombinasi Daun
Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
3.9.5.1 Uji Kromatografi Lapis Tipis (KLT) Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
Data hasil kromatografi lapis tipis (KLT) ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava) dianalisis menggunakan rumus (Stahl, 1985: 16):
3.9.5.2 Uji Infra Merah (IR) Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
Data hasil infra merah (IR) ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava) dianalisis dengan membandingkan data teoritis absorbsi gugus fungsi.
3.9.5.3 Uji Gas Chromatography - Mass Spectrometry (GC-MS) Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea Americana) Dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava)
Data hasil GC-MS ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava) dianalisis dengan membandingkan data teoritis fragmen ion molekul.
eluen ditempuh yang jarak ekstrak ditempuh yang Jarak Rf
25
3.9.6 Uji Aktivitas Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat dan Daun Jambu Biji
Terhadap Kadar Kolesterol Pasien
Data hasil uji aktivitas ekstrak kombinasi daun alpukat (persea americana) dan daun jambu biji (psidium guajava) terhadap kadar kolesterol pasien dianalisis menggunakan data teoritis dan hasil pemeriksaan klinik sebelum dan sesudah terapi.
26 3.10 Skema Kerja
Dicampur
Didiamkan selama 3x24 jam
Disaring
Diuapkan selama 14 hari Diuji dengan H2SO4 dan minyak goreng
Gambar 3.1 Skema Kerja Penelitian
Daun jambu biji, dihaluskan kemudian timbang 250 gram Daun alpukat, dihaluskan
kemudian timbang 250 gram
Dimaserasi dengan metanol 96% pa
Dimaserasi dengan metanol pa
Filtrat
Ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji murni
murni Uji aktivitas ekstrak Analisis komponen senyawa kimia Analisis komponen fitokimia Analisis sifat fisikokimia 1.Alkaloid 2. Flavonoid 3. Saponin 4. Tanin 5. Triterpenoid dan steroid Secara Klinik; Pada pasien penyakit kolesterol 1. Kelompok senyawa 2. Gugus fungsi 3. Ion molekul 1.Massa Jenis 2.Kelarutan 3.Titik didih 4.Putar optik Residu
27 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
4.1 Data Hasil dan Analisis Ekstrak
4.1.1 Ekstraksi Daun Alpukat dan Daun Jambu Biji
Hasil ekstraksi daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil Ekstraksi Daun Alpukat dan Daun Jambu Biji
Perlakuan Jumlah Berat Simplisa(g ram) Pelarut Me tan ol (m L) Hasil ma ser asi (m L) Hasil Penguap an (suhu kamar) (mL) 1 250 1500 800 280 2 250 1500 780 250 Total 500 3000 1580 530
Hasil ekstraksi diperoleh filtrat berwarna coklat kehitaman. Perbandingan hasil maserasi dan hasil evaporasi menunjukkan tidak ada lagi pelarut metanol dalam ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji.
=
Massa gelas kimia kosong = 60,27 gram Massa gelas kimia + 1 ml ekstrak = 60,99 gram Maka massa ekstrak sebagai berikut:
Massa ekstrak = (massa gelas kimia + 1ml ekstrak) - massa gelas kimia. Massa ekstrak = 60,99 gr – 60,27 gr = 0,72 gr.
28
=
=
=
0,72 gr/mL4.1.2 Uji Pelarut Metanol Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat dan Daun Jambu Biji
Hasil uji pelarut metanol ekstrak daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.2 Hasil Uji Pelarut Metanol Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat dan Daun Jambu Biji
Perlakuan Hasil pengamatan
Ekstrak daun alpukat dan daun jambu biji + minyak goreng + H2SO4(pk)
Terbentuk dua lapisan Tidak tercium aroma wangi
Hasil uji pelarut metanol menunjukkan tidak adanya pelarut metanol dalam ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji.
29
4.2 Data Hasil dan Analisis Sifat Fisikokimia Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat dan Daun Jambu Biji
4.2.1 Penetapan Massa Jenis Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat dan Daun Jambu Biji
Hasil penetapan massa jenis ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.3 Hasil Penetapan Massa Jenis Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat dan Daun Jambu Biji
Perlakuan Massa gelas kimia (gram) Massa gelas kimia + ekstrak (gram) Massa ekstrak (gram/mL) 1 60,27 60,99 0,72 2 60,27 60,99 0,72 3 60,27 60,99 0,72
Hasil penetapan massa jenis menunjukkan ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji memiliki massa jenis sebesar 0,72 gram/mL. 4.2.2 Uji Kelarutan Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat dan Daun Jambu
Biji
Hasil uji kelarutan ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji dengan pelarut aquades, metanol, aseton, kloroform, dietil eter diperoleh data sebagai berikut:
30
Tabel 4.4 Hasil Uji Kelarutan Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat dan Daun Jambu Biji
No Zat terlarut Volume (mL) Pelarut Volume (mL) Gejala yang ditimbulka n Hasil kelar utan 1. Ekstrak 1 Aquadest 1 Tercampur
secara homogen
Larut
2. Ekstrak 1 Metanol 1 Tercampur secara homogen
Larut
3. Ekstrak 1 Aseton 1 Tercampur secara homogen
Larut
4. Ekstrak 1 Kloroform 1 Terbentuk dua lapisan
Tidak larut 5. Ekstrak 1 Dietil eter 1 Terbentuk
dua lapisan
Tidak larut
Hasil uji kelarutan menunjukkan ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji larut dalam pelarut polar.
4.2.3 Penentuan Titik didih Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat dan Daun Jambu Biji
Hasil penentuan titik didih ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.5 Hasil Penentuan Titik Didih Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat dan Daun Jambu Biji
Ekstrak Suhu Awal (0C) Suhu Akhir (0C) Kombinasi daun alpukat dan daun
31
Hasil penentuan titik didih menunjukkan ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji memiliki titik didih sebesar 810C.
4.2.4 Penentuan Putar Optik Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat dan Daun Jambu Biji
Hasil penentuan putar optik ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Putar Optik Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat dan Daun Jambu Biji
No. Volume ekstrak (mL) Volume metanol (mL) Derajat rotasi ekstrak-metanol (0) Warna Arah putar 1. 1 20 125 Kuning Ke kanan 2. 1 25 112 Kuning Ke kanan 3. 1 30 103 Kuning Ke kanan
Hasil analisis data tabel 4.6 diperoleh data putar optik atau derajat rotasi ekstrak sebagai berikut:
Tabel 4.7 Derajat Rotasi Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat dan Daun Jambu Biji No Konsentrasi ekstrak (mol/mL) Derajat rotasi ekstrak-metanol (0) Derajat rotasi metanol (0) Derajat rotasi ekstrak (0) Arah putar 1. 0,5 125 80,50 44,50 Ke kanan 2. 0,62 112 80,50 31,50 Ke kanan 3. 0,75 103 80,50 22,50 Ke kanan
Hasil analisis data tabel 4.7 diperoleh putar jenis ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji sebagai berikut:
32
Tabel 4.8 Sudut Putar Jenis Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat dan Daun Jambu Biji
Panjang tabung (cm) Konsentrasi ekstrak dalam metanol (mol/mL)
Sudut putar optik teramati pada ekstrak (0) Sudut putar jenis (0) 10 0,5 44,50 4,45 10 0,62 31,50 2,54 10 0,75 22,50 1,50
Hasil penentuan putar optik menunjukkan ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu bij imemiliki kelompok senyawa kimia optis aktif yang memutar arah atau bidang polarisasi cahaya ke kanan.
4.3 Data Hasil dan Analisis Ekstrak Komponen Fitokimia Kombinasi Daun Alpukat dan Daun Jambu Biji
4.3.1 Uji Alkaloid Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat dan Daun Jambu Biji Hasil uji kelompok senyawa alkaloid ekstrak Kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.9 Hasil Uji Kelompok Senyawa Alkaloid Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat dan Daun Jambu Biji
Reagen Ekstrak Pengamatan Hasil
Uji Reagen Mayer1mL ekstrak kombinasi daun
alpukat dan daun jambu biji Endapan putih
+
Reagen Wagner 1 mL ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji
Endapan coklat
+
Keterangan: tanda (+) terdapat kelompok senyawa alkaloid. Tanda (-) tidak terdapat kelompok senyawa alkaloid.
33
Hasil uji alkaloid menunjukkan ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji mengandung kelompok senyawa alkaloid.
4.3.2 Uji Flavonoid Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat dan Daun Jambu Biji Hasil uji kelompok senyawa flavonoid ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.10 Hasil Uji Kelompok Senyawa Flavonoid Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat dan Daun Jambu Biji
Reagen Ekstrak Pengamatan Hasil
Uji Reagen Wilstater Sianidin (HCl 37% + logam Mg) 1 mL ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji Terbentuk lapisan warna merah kecoklatn +
Keterangan: tanda (+) terdapat kelompok senyawa flavonoid. Tanda (-) tidak terdapat kelompok senyawa flavonoid.
Hasil uji flavonoid menunjukkan ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu bij imengandung kelompok senyawa flavonoid.
4.3.3 Uji Saponin Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat dan Daun Jambu Biji Hasil uji kelompok senyawa saponin ekstrak kombinasi Daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.11 Hasil Uji Kelompok Senyawa Saponin Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat dan Daun Jambu Biji
Reagen Ekstrak Pengamatan Hasil
Uji Metode Forth
+ HCl 2 N
1 mL ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji
Terbentuk busa stabil
+
Keterangan: tanda (+) terdapat kelompok senyawa saponin. Tanda (-) tidak terdapat kelompok senyawa saponin.
34
Hasil uji saponin menunjukkan ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji mengandung kelompok senyawa saponin.
4.3.4 Uji Tanin Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat dan Daun Jambu Biji Hasil uji kelompok senyawa tanin ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.12 Hasil Uji Kelompok Senyawa Tanin Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat dan Daun Jambu Biji
Reagen Ekstrak Pengamatan Hasil Uji
Gelatin 1 mL ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji Gelatin mengendap berwarna kecoklatan +
Keterangan: tanda (+) terdapat kelompok senyawa tanin. Tanda (-) tidak terdapat kelompok senyawa tanin.
Hasil uji tanin menunjukkan ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji mengandung kelompok senyawa tanin.
4.3.5 Uji Triterpenoid dan Steroid Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat dan Daun Jambu Biji
Hasil uji kelompok senyawa triterpenoid dan steroid ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh data sebagai berikut:
35
Tabel 4.13 Hasil Uji Kelompok Senyawa Triterpenoid dan Steroid Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat dan Daun Jambu Biji
Reagen Ekstrak Pengamatan Hasi
l Uji Liebermann-Burchard (asam asetat anhidrida-H2SO4 pekat). 1 mL ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji
Terbentuk warna hijau
+
Keterangan: tanda (+) terdapat kelompok senyawa triterpenoid dan steroid. Tanda (-) tidak terdapat kelompok senyawa triterpenoid dan steroid.
Hasil uji triterpenoid dan steroid menunjukkan ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji mengandung kelompok senyawa steroid. 4.4 Data Hasil dan Analisis Ekstrak Komponen Senyawa Kimia Kombinasi
Daun Alpukat dan Daun Jambu Biji
4.4.1 Kromatografi Lapis Tipis (KLT) Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat dan Daun Jambu Biji
Hasil analisis kromatografi lapis tipis (KLT) ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji menggunakan plat kromatografi lapis tipis (KLT) (fase diam) jenis silika gel GF254 diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.14 Hasil Analisis Kromatografi Lapis Tipis (KLT) Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat dan Daun Jambu Biji
Perlakuan Fase gerak
Ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji UV 254
(wa rna)
Jumlah
noda Rf 1. MeOH :H2O (2 : 1) Ungu Satu 0.80 2. MeOH:H2O (2 : 1) Ungu Satu 0,77 3. MeOH:H2O (2 : 1) Ungu Satu 0,71
36
Hasil analisis kromatografi lapis tipis (KLT) menunjukkan ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji mengandung golongan senyawa flavonoid.
4.4.2 Infra Merah (IR) Kombinasi Daun Alpukat dan Daun Jambu Biji Hasil analisis ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji menggunakan spektrofotometer infra merah pada bilangan gelombang 4000-400 cm-1, diperoleh spektra serapan gugus fungsi seperti pada gambar berikut:
Gambar 4.1 Spektra Infra Merah Pada Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat dan Daun Jambu Biji
37
Hasil analisis spektrum infra merah ektrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh gugus fungsi sebagai berikut :
Tabel 4.15 Analisis Spektrum Infra Merah Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat dan Daun Jambu Biji
No Bilangan Gelombang (cm-1) Bentuk Peak
Interpretasi Pustaka Peak Ekstrak
1 3550- 3200***
3418,24 Melebar -OH alifatik
2 3500- 3000***
3418,24 Melebar -OH aromatik
3 3500- 3300* 3418,24 Tajam -NH2 4 3400- 2000* 2366,58 Tajam -NH 5 3000- 2000* 2354,59 2091,57 Tajam Melebar Ulur –NH 6 2400-2100 ****
2345,58 Tajam Regang C-N dan C=O 7 1690-1635 * 1635,34 Tajam C=C alifatik 8 1690- 1580** 1615,35 Tajam C=N 9 1630- 1510* 1519,51 Tajam N-C=O 10 1498- 1359* 1445,48 Tajam Ulur C-H 11 1420- 1290* 1371,49 Melebar =CH 12 1400- 1000** 1285,49 Medium Ulur C-N 13 1300- 1000***** 1104,47
Tajam -C-O eter -C=O (keton, ester) 14 1260-
970* 1063,46
Medium -C-O
(Bieman,1989)*. (Socrates, G, 1994)**, (Silverstein et al. 1991)*** (Gandjar, 2012)****, (Sastrohamidjojo, H, 1992)*****
4.4.3 Gas Chromatography - Mass Spectrometry (GC-MS) Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat dan Daun Jambu Biji
38
Analisis kromatografi gas-spektroskopi massa (GC-MS) ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji menggunakan alat Shimazu tipe QP20105. Metode spektroskopi ini didasarkan pada pengubahan komponen cuplikan menjadi ion-ion gas dan memisahkannya berdasarkan perbandingan massa terhadap muatan (m/z).
Hasil analisis ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji menggunakan GC-MS diperoleh spektra senyawa sebagai berikut :
Gambar 4.2 Spektra Senyawa dalam Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat dan Daun Jambu Biji
39 Tabel 4.16 Analisis Profil Spektra GCMS
Fragmentasi ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh ion molekul sebagai berikut:
40
4.4.3.1 Fragmen Senyawa Asam Asetat (Acetic Acid)
Fragmentasi senyawa asam asetat (acetic acid) ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh spektra fragmen ion molekul sebagai berikut:
41
Fragmentasi senyawa asam asetat (acetic acid) dalam ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh ion molekul sebagai berikut:
Tabel 4.17 Fragmen Ion Molekul Asam Asetat (Acetic Acid)
Massa molekul relatif atau m/z
Fragmen Kelimpahan relatif (%)
60 M+ (C2H4O2) 60
47 (CH3O2)+ 1
43 (C2H3O)+ 100
Pola fragmentasi senyawa asam asetat (acetic acid) sebagai berikut:
42
4.4.3.2 Fragmen Senyawa 1-Hidroksi-2-Propanon (2-Propanone, 1-Hydroxy) Fragmentasi senyawa hidroksi-2-propanon (2-propanone, 1-hydroxy) ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh spektra fragmen ion molekul sebagai berikut:
Gambar 4.5 Spektra Fragmen Ion Molekul 1-Hidroksi-2-Propanon (2-Propanone, 1-Hydroxy)
Fragmentasi senyawa hidroksi-2-propanon (2-propanone, 1-hydroxy) ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh ion molekul sebagai berikut:
43
Tabel 4.18 Fragmen Ion Molekul 1-Hidroksi-2-Propanon (2-Propanone, 1-Hydroxy)
Massa molekul relatif atau m/z
Fragmen Kelimpahan relatif (%)
74 M+ (C3H6O2) 10 55 (C3H3O)+ 1 43 (C2H3O)+ 100 38 (C3H2) 1 31 (CH3O)+ 18 26 (C2H2) 3
Pola fragmentasi senyawa hidroksi-2-propanon (2-propanone, 1-hydroxy) sebagai berikut :
Gambar 4.6 Pola Fragmentasi Senyawa 1-Hidroksi-2-Propanon (2-Propanone, 1-Hydroxy)
44
Fragmentasi senyawa etil vinil keton (ethyl vinil ketone) ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh spektra fragmen ion molekul sebagai berikut:
Gambar 4.7 Spektra Fragmen Ion Molekul Etil Vinil Keton (Ethyl Vinil Ketone)
Fragmentasi senyawa etil vinil keton (ethyl vinil ketone) ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh ion molekul sebagai berikut:
45
Tabel 4.19 Fragmen Ion Molekul Etil Vinil Keton (Ethyl Vinil Ketone)
Massa molekul relatif atau m/z
Fragmen Kelimpahan relatif (%)
84 M+ (C5H8O) 18 65 (C5H5)+ 1 61 (C5H)+ 1 55 (C4H7)+ 100 50 (C4H2) 1 43 (C3H7)+ 2 39 (C3H3)+ 4
Pola fragmentasi senyawa etil vinil keton (ethyl vinil ketone) sebagai berikut:
46
Gambar 4.8 Pola Fragmentasi Senyawa Etil Vinil Keton (Ethyl Vinil Ketone)
4.4.3.4 Fragmen Senyawa 2-Metanolfuran (2-Furanmethanol)
Fragmentasi senyawa 2-metanolfuran (2-furanmethanol) ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh spektra fragmen ion molekul sebagai berikut:
47 \
Gambar 4.9 Spektra Fragmen Ion Molekul 2-Metanolfuran (2-Furanmethanol)
48
Fragmentasi senyawa 2-metanolfuran (2-Furanmethanol) ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh ion molekul sebagai berikut:
Tabel 4.20 Fragmen Ion Molekul 2-Metanolfuran (2-Furanmethanol)
Massa molekul relatif atau m/z
Fragmen Kelimpahan relatif (%)
98 M+ (C5H6O2) 100 91 (C5O2) 1 81 (C5H5O)+ 50 69 (C4H5O)+ 30 63 (C5H3)+ 1 53 (C4H5)+ 38 41 (C3H5)+ 50 35 (CH7O) 0,5 29 (C2H5)+ 18 18 (H2O) 5
Pola fragmentasi senyawa 2-metanolfuran (2-furanmethanol) sebagai berikut:
49
Gambar 4.10 Pola Fragmentasi Senyawa 2-Metanolfuran (2-Furanmethanol)
4.4.3.5 Fragmen Senyawa 1,3-Dihidroksi-2-Propanon (2-Propanone-1,3Dihydroxy)
Fragmentasi senyawa 1,3-dihidroksi-2-propanon (2-propanone-1,3-dihydroxy) ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh spektra fragmen ion molekul sebagai berikut:
50
Gambar 4.11 Spektra Fragmen Ion Molekul 1,3-Dihidroksi-2-Propanon
51
Fragmentasi senyawa 1,3-dihidroksi-2-propanon (2-propanone-1,3-dihydroxy) ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh ion molekul sebagai berikut :
Tabel 4.21 Fragmen Ion Molekul 1,3-Dihidroksi-2-Propanon (2-Propanone, 1,3-Dihydroxy)
Massa molekul relatif atau m/z
Fragmen Kelimpahan relatif (%)
90 M+ (C3H6O3) 87 (C3H3O3)+ 1 72 (C3H4O2) 10 60 (C2H4O2) 8 53 (C3HO)+ 1 43 (C2H3O)+ 38 37 (C3H)+ 1 31 (CH3O)+ 100 25 (C2H)+ 1 18 (H2O) 20
Pola fragmentasi senyawa 1,3-dihidroksi2-propanon (2-propanone, 1,3-dihydroxy) sebagai berikut:
52
Gambar 4.12 Pola Fragmentasi Senyawa 1,3-Dihidroksi-2-Propanon (2-Propanone, 1,3-Dihydroxy)
4.4.3.6 Fragmen Senyawa 2-Hidroksi-1-On-2-Siklopentana (2-Hydroxy-2-Cyclopenten-1-One)
Fragmentasi senyawa 2-hidroksi-1-On-2-Siklopentana (2-hydroxy-2-cyclopenten-1-one) ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh spektra fragmen ion molekul sebagai berikut:
53
Gambar 4.13 Spektra Fragmen Ion Molekul 2-Hidroksi-1-On-2-Siklopentana (2-Hydroxy-2-Cyclopenten-1-One)
Fragmentasi senyawa 2-hidroksi-1-On-2-Siklopentana (2-hydroxy-2-cyclopenten-1-one) ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh ion molekul sebagai berikut:
54
Tabel 4.22 Fragmen Ion Molekul 2-Hidroksi-1-On-2-Siklopentana
(2-Hydroxy-2-Cyclopenten-1-One)
Massa molekul relatif atau m/z
Fragmen Kelimpahan relatif (%)
98 M+ (C5H6O2) 100
69 (C4H5O)+ 29
55 (C3H3O)+ 78
42 (C2H2O) 80
Pola fragmentasi senyawa 2-hidroksi-1-On-2-Siklopentana (2-hydroxy-2-cyclopenten-1-one) sebagai berikut:
Gambar 4.14 Pola Fragmentasi Senyawa 2-Hidroksi-1-On-2-Siklopentana
(2-Hydroxy-2-Cyclopenten-1-One)
4.4.3.7 Fragmen Senyawa 1-Metil-4-Amino-5-On-1,2,4-Triazol (1-Methyl-4-Amino-1,2,4-Triazole-5-One)
Fragmentasi senyawa 1-metil-4-amino-5-on-1,2,4-triazol (1-methyl-4-amino-1,2,4-triazole-5-one) ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh spektra fragmen ion molekul sebagai berikut:
55
Gambar 4.15 Spektra Fragmen Ion Molekul 1-Metil-4-Amino-5-On-1,2,4-Triazol (1-Methyl-4-Amino-1,2,4-Triazole-5-One)
Fragmentasi senyawa 1-metil-4-amino-5-On-1,2,4-triazol (1-methyl-4-amino-1,2,4-triazole-5-one) ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh molekul sebagai berikut:
56
Tabel 4.23 Fragmen Ion Molekul 1-Metil-4-Amino-5-On-1,2,4-Triazol (1-methyl-4-amino-1,2,4-Triazole-5-One)
Massa molekul relatif atau m/z
Fragmen Kelimpahan relatif (%)
117 M+ (C3H9ON4)+ 1 114 (C3H6ON4) 100 100 (C2H4ON4) 1 97 (C2H3ON3) 3 86 (C3H6ON2) 7 83 (C2HON3) 3 69 (C2HON2)+ 7 58 (CH2ON2) 20 55 (C2H3N2)+ 18 46 (CH6N2) 5 43 (CH3N2)+ 85 28 (CH2N)+ 50
Pola fragmentasi senyawa 1-metil-4-amino-5-on-1,2,4-triazol (1-methyl-4-amino-1,2,4-triazole-5-one) sebagai berikut:
57
Gambar 4.16 Pola Fragmentasi Senyawa 1-Metil-4-Amino-5-On-1,2,4-Triazol (1-Methyl-4-Amino-1,2,4-Triazole-5-One)
4.4.3.8 Fragmen Senyawa 2,3-Dihidro-3,5-Dihidroksi-6-Metil-4-On-4H-Piran
(4H-Pyran-4-One-2,3-Dihydro-3,5-Dihydroxy-6-Methyl)
Fragmentasi senyawa 2,3-dihidro-3,5-dihidroksi-6-metil-4-on-4H-piran (4H-pyran-4-one-2,3-dihydro-3,5-dihydroxy-6-methyl) ekstrak
58
kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh spektra fragmen ion molekul sebagai berikut:
Gambar 4.17 Spektra Fragmen Ion Molekul 2,3-Dihidro-3,5-Dihidroksi-6-Metil-4-On-4H-Piran (4H-Pyran-4-One-2,3-Dihydro-3,5-Dihydroxy-6-Methyl)
Fragmentasi senyawa 2,3-dihidro-3,5-dihidroksi-6-metil-4-On-4H-piran (4H-pyran-4-one-2,3-dihydro-3,5-dihydroxy-6-methyl) ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh ion molekul sebagai berikut:
59
Tabel 4.24 Fragmen Ion Molekul 2,3-Dihidro-3,5-Dihidroksi-6-Metil-4-On-4H-Piran (4H-Pyran-4-One-2,3-Dihydro-3,5-Dihydroxy-6-Methyl)
Massa molekul relatif atau m/z
Fragmen Kelimpahan relatif (%) 144 M+ (C6H8O4) 58 134 (C5H10O4) 1 126 (C6H6O3) 1 119 (C4H7O4)+ 1 115 (C5H7O3)+ 3 105 (C3H5O4)+ 1 101 (C5H9O2)+ 43 97 (C5H5O2)+ 1 87 (C4H7O2)+ 1 83 (C4H3O2)+ 1 73 (C3H5O2)+ 23 69 (C4H5O)+ 2 58 (C3H6O) 5 55 (C3H3O)+ 18 46 (C2H6O) 2 43 (C2H3O)+ 100 39 (C3H3)+ 3 36 (C3) 2
60
Pola fragmentasi senyawa 2,3-dihidro-3,5-dihidroksi-6-metil-4-on-4H-piran (4H-pyran-4-one-2,3-dihydro-3,5-dihydroxy-6-methyl) sebagai berikut:
Gambar 4.18 Pola Fragmentasi Senyawa 2,3-Dihidro-3,5-Dihidroksi-6-Metil-4-On-4H-Piran (4H-Pyran-4-One-2,3-Dihydro-3,5-Dihydroxy-6-Methyl)
61
Fragmentasi senyawa asam benzoat (benzoic acid) ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh spektra fragmen ion molekul sebagai berikut:
Gambar 4.19 Spektra Fragmen Ion Molekul Asam Benzoat (Benzoic Acid)
Fragmentasi senyawa asam benzoat (benzoic acid) ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh ion molekul sebagai berikut:
62
Tabel 4.25 Fragmen Ion Molekul Asam Benzoat (Benzoic Acid) Massa molekul
relatif atau m/z
Fragmen Kelimpahan relatif (%)
122 M+ (C7H6O2) 83 105 (C7H5O)+ 100 94 (C6H6O) 3 77 (C6H5)+ 68 72 (C6) 2 65 (C5H5)+ 3 61 (C5H)+ 2 51 (C4H3)+ 29 45 (CHO2)+ 3 39 (C3H3)+ 6 28 (C2H4) 5
Pola fragmentasi senyawa asam benzoat (benzoic acid) sebagai berikut:
63
Gambar 4.20 Pola Fragmentasi Senyawa Asam Benzoat (Benzoic Acid)
4.4.3.10 Fragmen Senyawa 3,5-Dihidroksi-2-Metil-4-On-4H-Piran (4H-Pyran-4One-3,5-Dihydroxy-2-Methyl)
Fragmentasi senyawa 3,5-dihidroksi-2-metil-4-on-4H-piran (4H-pyran-4-one-3,5-dihydroxy-2-methyl) ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh spektra fragmen ion molekul sebagai berikut:
64
Gambar 4.21 Spektra Fragmen Ion Molekul 3,5- Dihidroksi-2-Metil-4-On-4H-Piran (4H-pyran-4-one-3,5-dihydroxy-2-methyl)
Fragmentasi senyawa 3,5-dihidroksi-2-metil-4-On-4H-piran (4H-pyran-4-one-3,5-dihydroxy-2-methyl) ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh ion molekul sebagai berikut:
65
Tabel 4.26 Fragmen Ion Molekul 3,5-Dihidroksi-2-Metil-4-On-4H-Piran (4H-Pyran-4-One-3,5-Dihydroxy-2-Methyl)
Massa molekul relatif atau m/z
Fragmen Kelimpahan relatif (%)
142 M+ (C6H6O4) 100 113 (C5H5O3)+ 18 99 (C5H7O2)+ 2 96 (C5H4O2) 8 88 (C3H4O3) 1 85 (C4H5O2)+ 20 81 (C5H5O)+ 2 71 (C3H3O2)+ 20 68 (C4H4O) 30 58 (C3H6O) 12 55 (C3H3O)+ 20 52 (C4H4) 2 46 (C2H6O) 3 43 (C2H3O)+ 38 39 (C3H3)+ 17 29 (CHO)+ 18 26 (C2H2) 8
66
Pola fragmentasi senyawa 3,5-dihidroksi-2-metil-4-on-4H-piran (4H-pyran-4-one-3,5-dihydroxy-2-methyl) sebagai berikut :
Gambar 4.22 Pola Fragmentasi Senyawa 3,5-Dihidroksi-2-Metil-4-On-4H-Piran (4H-Pyran-4-One-3,5-Dihydroxy-2-Methyl)
67
Fragmentasi senyawa 1,2-benzenadiol (1,2-benzenediol) ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh spektra fragmen ion molekul sebagai berikut:
Gambar 4.23 Spektra Fragmen Ion 1,2-Benzenadiol (1,2-Benzenediol)
Fragmentasi senyawa 1,2-benzenadiol (1,2-Benzenediol) ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh ion molekul sebagai berikut:
68
Tabel 4.27 Fragmen Ion Molekul 1,2-Benzenadiol (1,2-Benzenediol)
Massa molekul relatif atau m/z
Fragmen Kelimpahan relatif (%)
113 M+ (C6H9O2) 1 110 (C6H6O2) 100 92 (C6H4O) 17 84 (C5H8O) 1 81 (C5H5O)+ 18 64 (C5H4) 50 53 (C4H5)+ 10 50 (C4H2) 7 31 (CH3O)+ 8
Pola fragmentasi senyawa 1,2-benzenadiol (1,2-benzenediol) sebagai berikut :
69
Gambar 4.24 Pola Fragmentasi Senyawa 1,2-Benzenadiol (1,2Benzenediol)
4.4.3.12 Fragmen Senyawa 4-Vinil-Fenol (4-Vinyl-Phenol)
Fragmentasi senyawa 4-vinil-fenol (4-vinyl-phenol) ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh spektra fragmen ion molekul sebagai berikut
70
Gambar 4.25 Spektra Fragmen Ion 4-Vinil-Fenol (4-Vinyl-Phenol)
Fragmentasi senyawa 4-vinil-fenol (4-vinyl-phenol) ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh ion molekul sebagai berikut:
71
Tabel 4.28 Fragmen Ion Molekul 4-Vinil-Fenol (4-Vinyl-Phenol)
Massa molekul relatif atau m/z
Fragmen Kelimpahan relatif (%)
123 M+ (C8H11O)+ 1 120 (C8H8O) 100 94 (C6H6O) 4 91 (C6H3O) 40 65 (C5H5)+ 6 60 (C5) 3 55 (C3H3O)+ 2 51 (C4H3)+ 5 39 (C3H3) + 19 29 (CHO) + 2
Pola fragmentasi senyawa 4-vinil-fenol (4-vinyl-phenol) sebagai berikut :
72
Gambar 4.26 Pola Fragmentasi Senyawa 4-Vinil-Fenol (4-Vinyl-Phenol)
4.4.3.13 Fragmen Senyawa 2-Karboksaldehidafuran (2-furancarboxaldehdye)
Fragmentasi senyawa 2-karboksaldehidafuran (2-furancarboxaldehyde) ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh spektra fragmen ion molekul sebagai berikut:
73
Gambar 4.27 Spektra Fragmen Ion 2-Karboksaldehidafuran (2-Furancarboxaldehyde)
Fragmentasi senyawa 2-karboksaldehidafuran (2-furancarboxaldehyde) ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh ion molekul sebagai berikut:
74
Tabel 4.29 Fragmen Ion Molekul 2-Karboksaldehidafuran (2-Furancarboxaldehyde)
Massa molekul relatif atau m/z
Fragmen Kelimpahan relatif (%)
129 M+ (C6H9O3) + 1 126 (C6H6O3) 58 123 (C6H3O3)+ 3 112 (C6H8O2) 1 109 (C6H5O2) + 10 100 (C5H8O2) 1 97 (C5H5O2) + 100 81 (C5H5O)+ 2 69 (C4H5O) + 22 53 (C4H5) + 9 50 (C4H2) 5 44 (C2H4O) 10 41 (C2HO) + 68 38 (C3H2) 8
Pola fragmentasi senyawa 2-karboksaldehidafuran (2-furancarboxaldehyde) sebagai berikut :
75
Gambar 4.28 Pola Fragmentasi Senyawa 2-Karboksaldehidafuran (2-Furan Carboxaldehyde)
76
4.4.3.14 Fragmen Senyawa Asam-3-Hidroksi-Metil-Ester-Heksanoat
(Hexanoic-Acid-3-Hidroxy-Methyl-Ester)
Fragmentasi senyawa asam-3-hidroksi-metil-ester-heksanoat (hexanoic-acid-3-hydroxy-methyl-ester) ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh spektra fragmen ion molekul sebagai berikut:
Gambar 4.29 Spektra Fragmen Ion Asam-3-Hidroksi-Metil-Ester-Heksanoat (Hexanoic-Acid-3-Hydroxy-Methyl-Ester)
77
Fragmentasi senyawa asam-3-hidroksi-metil-ester-heksanoat (hexanoic-acid-3-hydroxy-methyl-ester) ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh ion molekul sebagai berikut:
Tabel 4.30 Fragmen Ion Molekul Asam 3-Hidroksi-Metil-Ester-Heksanoat (Hexanoic-Acid-3-Hydroxy-Methyl-Ester)
Massa molekul relatif atau m/z
Fragmen Kelimpahan relatif (%)
146 M+ (C7H14O3) 103 (C5H11O2)+ 72 97 (C5H5O2)+ 9 71 (C4H7O)+ 52 61 (C5H)+ 27 55 (C4H7)+ 28 43 (C3H7)+ 100
Pola fragmentasi senyawa asam-3-hidroksi-metil-ester-heksanoat (hexanoic-acid-3-hydroxy-methyl-ester) sebagai berikut :
78
Gambar 4.30 Pola Fragmentasi Senyawa Asam-3-Hidroksi-Metil-Ester-Heksanoat (Hexanoic-Acid-3-Hydroxy-Methyl-Ester)
4.4.3.15 Fragmen Senyawa 1,2,3-Benzenatriol (1,2,3-Benzenetriol)
Fragmentasi senyawa 1,2,3-benzenatriol (1,2,3-benzenetriol) ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh spektra fragmen ion molekul sebagai berikut:
79
Gambar 4.31 Spektra Fragmen Ion Molekul 1,2,3-Benzenatriol
(1,2,3-Benzenetriol)
Fragmentasi senyawa 1,2,3-benzenatriol (1,2,3-benzenetriol) ekstrak kombinasi daun alpukat dan daun jambu biji diperoleh ion molekul sebagai berikut: