• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 PENDAHULUAN RPIJM 1.1 LATAR BELAKANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1 PENDAHULUAN RPIJM 1.1 LATAR BELAKANG"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014 LAPORAN AKHIR

I-1

RPIJM

1.1 LATAR BELAKANG

Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki wilayah yang tersebar di lima pulau terbesar di Indonesia. Diperlukan pemeratan pembangunan Nasional yang harus dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah Indonesia bersama seluruh tingkat pemerintahan dari pusat sampai dengan pemerintah daerah dengan cara yang lebih terpadu, efisien, efektif serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat. Dengan melaksanakan pembangunan infrastruktur yang disiapkan secara terencana dan terpadu sesuai dengan kaidah pembangunan berkelanjutan. Sehingga dengan memanfaatkan secara optimal sumber daya yang ada, diharapkan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan pemerataan pembangunan di daerah, penciptaan lapangan kerja dan penaggulangan kemiskinan dengan tetap menjaga daya dukung lingkungan.

Diperlukan perencanaan program infrastruktur yang dapat mendukung dan mewujudkan hal tersebut, yaitu diantaranya untuk dapat mendukung kebutuhan sosial, ekonomi, dan lingkungan secara terpadu. Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU/Cipta Karya merupakan embrio terwujudnya perencanaan infrastruktur yang lebih luas dan diharapkan mampu mendukung kebutuhan ekonomi, sosial dan lingkungan.

RPIJM Bidang PU/Cipta Karya merupakan suatu pendekatan dan cara yang dapat digunakan untuk keseluruhan sektor pengembangan permukiman, prasarana, dan sarana PU/Cipta Karya. Prinsip Keterpaduan yang digunakan dalam penyusunan RPIJM Bidang PU/Cipta Karya diharapkan akan memudahkan mobilisasi sumber pembiayaan melalui kesepakatan bersama untuk pengalokasian sumber daya dalam jangka menengah, memudahkan kerjasama antara instansi Pusat dan Daerah dan antara program dan pelaksanaan. Disamping itu RPIJM Bidang PU/Cipta Karya disusun melalui proses partisipatif yang mengakomodasi kebutuhan nyata masyarakat sesuai dengan strategi dan arah pembangunan yang ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Kota/Wilayah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah serta memperhatikan karakteristik dan potensi daerah. Disamping

(2)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014 LAPORAN AKHIR

I-2

RPIJM

itu, RPIJM Bidang PU/Cipta Karya disusun dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan/ pendanaan dan kelembagaan dalam memenuhi kebutuhan pembangunan dan memperhatikan aspek kelayakan program masing-masing sektor, kelayakan spasial dan lingkungan.

Dengan adanya RPIJM Bidang PU/Cipta Karya diharapkan dapat mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi lokal, penanggulangan kemiskinan, dan peningkatan kualitas pelayanan. Disamping itu, penyusunan RPJM Bidang PU/Cipta Karya diharapkan mampu mendukung pengembangan permukiman, prasarana, dan sarana PU yang mempunyai ciri-ciri :

1. pertama, memerlukan mobilisasi sumber pembiayaan yang besar 2. kedua, memerlukan persiapan dan perencanaan teknis yang matang 3. ketiga, memerlukan pemantapan program dan penganggarannya

4. keempat, memerlukan manajemen pelaksanaan yang menjamin tercapainya tujuan, sasaran, dan manfaat secara efisien serta pemanfaatan sumber daya.

Dalam mendorong pembangunan permukiman, prasarana dan sarana PU/Cipta Karya di Kabupaten Tabalong idealnya perlu disusun RPIJM Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten yang mencakup program tiap sektor secara keseluruhan. RPIJM Kabupaten Tabalong tahap pertama telah disusun Tahun 2008, dengan melibatkan pendampingan dari masyarakat karena keterbatasan dana dari APBN sehingga RPIJM Kabupaten Tabalong yang telah disusun hanya untuk mendukung pelaksanaan pembangunan Tahun 2009 pada 3 lokasi prioritas yaitu kawasan Kecamatan Tanjung, Kecamatan Murung Pudak, Kecamatan Tanta, dimana ketiga kecamatan tersebut masuk kedalam wilayah pelayanan Satuan Wilayah Pengembangan (SWP) I. Untuk itu pada tahun 2010 ini dilakukan penyusunan kembali RPIJM yang lebih komprehensif meliputi seluruh kawasan prioritas di Kabupaten Tabalong, untuk semua sektor Cipta Karya dan dalam jangka waktu 5 tahun yaitu mulai Tahun 2010 s/d 2014.

Untuk mendukung penyusunan RPIJM Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tabalong dibentuk satuan tugas (Satgas) RPIJM Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tabalong yang melibatkan Ketua Bappeda selaku ketua tim dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum selaku pelaksana harian Satgas. Satgas akan bertugas mengarahkan konsultan dalam penyusunan RPIJM Bidang PU/Cipta Karya sehingga RPIJM Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tabalong yang disusun dapat mencerminkan

(3)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014 LAPORAN AKHIR

I-3

RPIJM

keterpaduan program dan pembangunan Bidang PU/Cipta Karya secara konkrit, dengan mengakomodasi kebutuhan pembangunan sesuai dengan karakteristik dan potensi daerah, mendorong pembangunan ekonomi lokal, pengentasan kemiskinan, dan peningkatan kualitas pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan Kabupaten Tabalong. Untuk dapat meningkatkan pembangunan bidang PU/ Cipta Karya secara komprehensif maka pada penyusunan RPIJM 2010-2014 yang disusun tahun 2010 ini akan melaksanakan pembangunan di kawasan-kawasan terpilih lainnya di Kabupaten Tabalong sesuai dengan kriteria penanganan keciptakaryaan, yang belum terdapat dalam RPIJM Kabupaten Tabalong pada penyusunan tahun anggaran 2009, seperti beberapa wilayah, yaitu antara lain Kecamatan Banua Lawas, Kecamatan Kelua, Kecamatan Bintang Ara, Kecamatan Upau, Kecamatan Jaro.

1.2 MAKSUD, TUJUAN,SASARAN 1.2.1. Maksud

Maksud dari kegiatan ini adalah untuk membantu pemerintah Kabupaten Tabalong dalam penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang PU/ Cipta Karya Kabupaten Tabalong.

1.2.2. Tujuan

Tujuan dari kegiatan ini adalah penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tabalong yang diwujudkan dalam bentuk buku untuk mewujudkan kemandirian kabupaten dalam penyelenggaraan pembangunan yang layak huni, berkeadilan, berbudaya, produktif dan berkelanjutan, menciptakan kualitas kehidupan masyarakat yang lebih baik yang selaras dengan tujuan pembangunan nasional.

1.2.3. Sasaran

Sasaran dari kegiatan ini adalah:

1. Tersusunnya program pembangunan yang menunjang kemandirian kota/ kawasan, layak huni dan mampu mendanai pembangunannya sendiri;

2. Tersusunnya program-program pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan dan mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menyediakan sarana dan prasarana perkotaan yang memadai;

(4)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014 LAPORAN AKHIR

I-4

RPIJM

3. Terimplementasikannya atau operasionalisasi dari dokumen legal yang ada seperti Properda, Renstrada dan Renstra Dinas-dinas dalam kerangka tata ruang yang berlaku;

4. Tersusunnya program investasi infrastruktur kota yang akan didanai dengan skema pendanaan melalui pinjaman, hibah/grant dan dana pendamping (equity);

5. Tersusunnya program reformasi dasar perkotaan yaitu partisipasi dan transparansi, pengelolaan keuangan daerah dan reformasi pengadaan barang dan jasa yang mendukung program utama.

6. Tersusunnya RPIJM yang mencakup Kecamatan yang terdapat di Kabupaten Tabalong terutama 9 Kecamatan yang belum terakomodasi dalam RPIJM tahun 2009.

7. Pendalaman atau penajaman dalam kelembagaan dan perincian yang jelas dalam pembiayaan investasi.

8. Terlaksananya kegiatan prioritas yang telah diusulkan untuk tahun 2011 yaitu antara lain kegiatan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP), Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL), Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum (PKPAM), dan Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP) yang mendukung pembangunan ke 9 Kecamatan di Kabupaten Tabalong.

1.3 RUANG LINGKUP

1.3.1. Ruang Lingkup Pekerjaan

A. Cakupan Komponen Program Investasi RPIJM

Cakupan komponen program investasi RPIJM Bidang PU/Cipta Karya adalah sebagai berikut : 1. Isu dan Kecenderungan situasi dan kondisi yang perlu diperhatikan;

2. Kerangka Logis (Logical Framework) penyusunan RPIJM Bidang PU/Cipta Karya dan sasaran/keluaran yang perlu dicapai

3. Rencana pembangunan perkotaan

4. Sinkronisasi dan prioritas program (kesepakatan program/anggaran sebagai ringkasan memorandum program);

5. Program Investasi Jangka Menengah Infrastruktur 6. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

7. Analisis Keuangan Daerah dan Pembiayaan Program Pembangunan 8. Rencana Peningkatan Pendapatan Daerah

9. Rencana Pengembangan Kelembagaan Daerah 10. Lampiran Penunjang

(5)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014 LAPORAN AKHIR

I-5

RPIJM

B. Program Pembangunan Infrastruktur

Rencana dan Program Pembangunan Infrastruktur Permukiman (bidang PU/Cipta Karya) yang dapat dimasukkan dalam RPIJM meliputi :

1. Pembangunan Infrastruktur Permukiman Perdesaan

2. Peningkatan Kualitas Permukiman Kawasan Kumuh dan Nelayan

3. Pengembangan Kawasan Perumahan dan Permukiman bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

4. Pengembangan Infrastruktur Permukiman Kota

5. Pengembangan Kawasan Permukiman termasuk penyediaan infrastruktur pendukungnya 6. Pembinaan teknis bangunan gedung, penataan bangunan dan lingkungan.

1.3.2. Ruang Lingkup Materi

Materi penyusunan RPIJM Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tabalong mencakup beberapa substansi sebagai berikut :

 Isu dan Kecenderungan situasi dan kondisi yang perlu diperhatikan;

 Kerangka Logis (Logical Framework) penyusunan RPIJM Bidang PU/Cipta Karya dan sasaran/keluaran yang perlu dicapai;

 Rencana pembangunan perkotaan;

 Sinkronisasi dan prioritas program (kesepakatan program/anggaran sebagai ringkasan memorandum program);

 Program Investasi Jangka Menengah Infrastruktur mencakup:

- Pembangunan perumahan dan permukiman

- Penyehatan lingkungan permukiman (pengelolaan air limbah, pengelolaan persampahan, penanganan drainase)

- Penyediaan dan pengelolaan air minum

- Penataan bangunan dan lingkungan

 Aspek Safeguard Sosial dan Lingkungan

 Analisis Keuangan Daerah dan Pembiayaan Program Pembangunan

 Rencana Peningkatan Pendapatan Daerah

(6)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014 LAPORAN AKHIR

I-6

RPIJM

 Lampiran Penunjang

Program pembangunan yang menjadi lingkup tugas Cipta Karya dalam penyusunan RPIJM ini meliputi :

1. Pembangunan Infrastruktur Permukiman Perdesaan untuk mendukung : a. Pengembangan kawasan agropolitan

b. Pengembangan Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) dan Desa Pusat Pertumbuhan (DPP)

c. Penyediaan infrastruktur bagi desa tertinggal dan terpencil.

2. Peningkatan Kualitas Permukiman Kawasan Kumuh dan Nelayan, melalui

a. Penanggulangan kemiskinan perkotaan (P2KP), penataan dan perbaikan lingkungan permukiman (NUSSP)

b. Peremajaan kawasaan kumuh/nelayan.

3. Pengembangan Kawasan Perumahan dan Permukiman bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah, melalui

a. penyediaan infrastruktur permukiman (air bersih, sanitasi, drainase dan jalan lingkungan) untuk pengembangan kawasan perumahan RSH bagi PNS/TNI-POLRI/pekerja

b. pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA)

c. penyediaan infrastruktur permukiman di daerah terpencil/pulau kecil/kawasan perbatasan,

4. Pengembangan Infrastruktur Permukiman Kota, meliputi a. Sistem Penyediaan (prasarana dan sarana) Air Minum

b. Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat dan sistem SANIMAS c. Pengelolaan Persampahan dan Drainase

d. Penataan Revitalisasi kawasan/lingkungan/bersejarah di perkotaan,

5. Pengembangan Kawasan Permukiman, termasuk penyediaan infrastruktur pendukungnya baik melalui Peremajaan Kawasan di dalam Kota, maupun untuk pengembangan/perluasan permukiman kota dan kawasan ekonomi perbatasan,

6. Pembinaan teknis bangunan gedung, penataan bangunan dan lingkungan untuk memenuhi standar keselamatan dan keamanan bangunan gedung.

(7)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014 LAPORAN AKHIR

I-7

RPIJM

1.4 PENGERTIAN

Beberapa istilah yang digunakan dalam penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Pembangunan Infrastruktur Permukiman (Bidang Cipta Karya) Kabupaten Tabalong Tahun 2010-2014, sebagai berikut :

Wilayahadalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau aspek fungsional.

Kawasanadalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budi daya.

Kawasan Strategis Nasional adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia.

Kawasan Strategis Propinsi adalah Wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup Propinsi terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan.

Kawasan Strategis Kabupaten/Kotaadalah Wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup Kabupaten/Kota terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan.

Kawasan Megapolitan adalah Kawasan yang terbentuk dari 2 (dua) atau lebih kawasan metropolitan yang memiliki hubungan fungsional dan membentuk sebuah sistem.

Kawasan Metropolitan adalah Kawasan perkotaan yang terdiri atas sebuah kawasan perkotaan inti dengan kawasan perkotaan di sekitarnya yang saling memiliki keterkaitan fungsional yang dihubungkan dengan sistem jaringan prasarana wilayah yang terintegrasi dengan jumlah penduduk secara keseluruhan sekurang-kurangnya satu juta jiwa.

Kawasan Perkotaan adalah Wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.

Kawasan Perdesaan adalah Wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.

(8)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014 LAPORAN AKHIR

I-8

RPIJM

Kawasan Budidaya adalah Wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan.

Kawasan Agropolitan adalah Kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusat kegiatan pada wilayah perdesaan sebagai sistem produksi pertanian dan pengelolaan sumber daya alam tertentu yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitan fungsional dan hierarki keruangan satuan sistem permukiman dan sistem agrobisnis.

Sektor Strategis adalah Sektor yang mempunyai kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah.

Sistem Pusat Permukiman adalah Suatu sistem yang memperlihatkan keterkaitan secara fungsional dan hierarkis pusat-pusat kota dan desa.

Permukimanadalah Bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.

Perumahan adalah Kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempal tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan.

Pusat Kegiatan Nasional (PKN)adalah Kota yang melayani dalam bidang ekonomi, sosial, dan jasa pemerintahan lebih dari satu Propinsi atau secara nasional dan merupakan pintu-pintu ke luar negeri.

Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)adalah Kota yang melayani dalam bidang ekonomi, sosial, dan jasa pemerintahan lebih dari satu Propinsi atau beberapa Kabupaten dan mempunyai akses yang tinggi dengan PKN.

Pusat Kegiatan Lokal (PKL) adalah Kota yang melayani dalam bidang ekonomi, sosial, dan jasa pemerintahan satu Kabupaten atau beberapa Kecamatan dan mempunyai akses yang tinggi dengan PKW, termasuk dalam kategori ini kota khusus untuk pengembangan sektor-sektor strategis (pariwisata, industri, perkebunan, tambang) dan pusat yang tumbuh cepat karena perkembangan sektor strategis dan pembangunan prasarana jalan dan pengairan.

Desa Pusat Pertumbuhan adalah Desa yang diarahkan untuk dapat mendorong perkembangan desa-desa sekitarnya termasuk desa tertinggal. Desa DPP ini ditentukan dengan memperhatikan :

(9)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014 LAPORAN AKHIR

I-9

RPIJM

- Aksesibilitas terhadap melihat prasarana yang ada serta kemungkinan pengembangannya,

Kawasan-kawasan perdesaan, sektor yang dilayani,

- Ketersediaan prasarana dan sarana pelayanan ekonomi, sosial, dan jasa pemerintahan

termasuk kemungkinan perkembangannya.

Tata Ruangadalah Wujud struktur ruang dan pola ruang.

Penataan Ruang adalah Upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan pelaksanaan program beserta pembiayaannya.

Skenario adalah Bagian dari strategi yang menjabarkan isi strategi menjadi langkah-langkah untuk mencapai sasaran.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)adalah Dokumen perencanaan untuk period 20 (dua puluh) tahun.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)adalah Penjabaran dari visi, misi, dan program Presiden yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Nasional, yang memuat strategi pembangunan Nasional, kebijakan umum, program Kementerian/Lembaga dan lintas Kementerian/Lembaga, kewilayahan dan lintas kewilayahan, serta kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal dalam rencana kerja yang berupa kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) adalah Penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan Daerah, strategi pembangunan Daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) adalah Rencana penyelenggaraan pembangunan prasarana dan sarana (infrastruktur) Kabupaten/Kota yang disusun sebagai

Considated Feasibility Study(CFS) dengan keterpaduan penanganan fisik dan bukan fisik untuk mendukung perwujudan wilayah perkotaan.

Program Tahunan RPIJM adalah Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu satu tahun dan merupakan bagian dari RPIJM

(10)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014 LAPORAN AKHIR

I-10

RPIJM

RPIJM Bidang PU Cipta Karya adalah Merupakan dokumen teknis bidang PU/Cipta Karya sebagaiConsidated Feasibility Study(CFS) yang berisi rencana penyelenggaraan pembangunan infrastruktur bidang PU/Cipta Karya dengan pendekatan keterpaduan dan pengembangan wilayah berkelanjutan.

Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (KSNP SPAM) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) adalah Merupakan pedoman untuk pengaturan, penyelenggaraan, dan pengembangan sistem penyediaan air minum, baik bagi pemerintah pusat maupun daerah, dunia usaha, swasta dan masyarakat.

Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)adalah Merupakan satu kesatuan sistem fisik (teknik) dan non fisik dari prasarana dan sarana air minum.

Sarana Lingkungan adalah Fasilitas penunjang yang berfungsi untuk penyelenggarakan dan pengembangan kehidupan, sosial dan budaya.

Utilitas Umumadalah Sarana penunjang untuk pelayanan umum

1.5 SISTEMATIKA PENYUSUNAN

Sistematika penyusunan Laporan Akhir Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Tabalong Tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut :

Bab 1 Pendahuluan

Memuat tentang latar belakang, maksud, tujuan dan sasaran serta ruang lingkup

Bab 2 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Tabalong

Memuat tentang profil geografi, demografi, ekonomi, dan kondisi prasarana bidang PU Cipta Karya.

Bab 3 Rencana Pembangunan Wilayah

Memaparkan tentang kondisi sruktur tata ruang wilayah, skenario pengembangan wilayah.

Bab 4 Rencana Program Investasi Invrastruktur Di Kawasan Wilayah Pengembangan (WP) Tengah

Merupakan arahan rencana pengembangan dan kebutuhan penanganan sektor cipta karya disetiap kawasan perencanaan, yang meliputi kondisi eksisting serta permasalahan, skenario pengembangan kawasan, serta arahan di kawasan Wilayah Pengembangan

(11)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014 LAPORAN AKHIR

I-11

RPIJM

Tengah dan sektor cipta karya yang meliputi analisa penanganan dan rekomendasi, target dan sasaran, usulan program pengembangan dan rencana kegiatan, serta prioritas penanganan dan pembiayaan.

Bab 5 Rencana Program Investasi Invrastruktur Di Kawasan Strategis Tanjung Lama, Mabuun,dan IKK Tanta

Merupakan arahan rencana pengembangan dan kebutuhan penanganan sektor cipta karya disetiap kawasan perencanaan, yang meliputi kondisi eksisting serta permasalahan, skenario pengembangan kawasan, serta arahan di kawasan Strategis Tnjung Lama,Mabuun,dan IKK Tanta dan sektor cipta karya yang meliputi analisa penanganan dan rekomendasi, target dan sasaran, usulan program pengembangan dan rencana kegiatan, serta prioritas penanganan dan pembiayaan

Bab 6 Rencana Program Investasi Invrastruktur Di Kawasan Budidaya Perikanan Air Tawar Kambitin

Merupakan arahan rencana pengembangan dan kebutuhan penanganan sektor cipta karya disetiap kawasan perencanaan, yang meliputi kondisi eksisting serta permasalahan, skenario pengembangan kawasan, serta arahan di kawasan Budidaya Perikanan Air Tawar dan sektor cipta karya yang meliputi analisa penanganan dan rekomendasi, target dan sasaran, usulan program pengembangan dan rencana kegiatan, serta prioritas penanganan dan pembiayaan

Bab 7 Rencana Program Investasi Invrastruktur Di Kawasan Binaan P2KP Advance-Kelurahan Jangkung

Merupakan arahan rencana pengembangan dan kebutuhan penanganan sektor cipta karya disetiap kawasan perencanaan, yang meliputi kondisi eksisting serta permasalahan, skenario pengembangan kawasan, serta arahan di kawasan Binaan P2KP Advance di Kelurahan Jangkung dan sektor cipta karya yang meliputi analisa penanganan dan rekomendasi, target dan sasaran, usulan program pengembangan dan rencana kegiatan, serta prioritas penanganan dan pembiayaan

Bab 8 Rencana Program Investasi Invrastruktur Di Kawasan Kota Cepat Berkembang Kelua

Merupakan arahan rencana pengembangan dan kebutuhan penanganan sektor cipta karya disetiap kawasan perencanaan, yang meliputi kondisi eksisting serta permasalahan,

(12)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014 LAPORAN AKHIR

I-12

RPIJM

skenario pengembangan kawasan, serta arahan di kawasan Kota Cepat Berkembang Kelua dan sektor cipta karya yang meliputi analisa penanganan dan rekomendasi, target dan sasaran, usulan program pengembangan dan rencana kegiatan, serta prioritas penanganan dan pembiayaan

Bab 9 Rencana Program Investasi Invrastruktur Di Kawasan Kota Cepat Berkembang Muara Uya

Merupakan arahan rencana pengembangan dan kebutuhan penanganan sektor cipta karya disetiap kawasan perencanaan, yang meliputi kondisi eksisting serta permasalahan, skenario pengembangan kawasan, serta arahan di kawasan Kawasan Cepaat Berkembang Muara Uya dan sektor cipta karya yang meliputi analisa penanganan dan rekomendasi, target dan sasaran, usulan program pengembangan dan rencana kegiatan, serta prioritas penanganan dan pembiayaan

Bab 10 Rencana Program Investasi Invrastruktur Pengembangan Permukiman Perdesaan Kawasan Komunitas Adat Tertinggal Di Kecamatan Bintang Ara

Merupakan arahan rencana pengembangan dan kebutuhan penanganan sektor cipta karya disetiap kawasan perencanaan, yang meliputi kondisi eksisting serta permasalahan, skenario pengembangan kawasan, serta arahan untuk Pengembangan Permukiman Perdesaaan Kawasan Komunitas Adat Tertinggal Di Kecamatan Bintang Ara dan sektor cipta karya yang meliputi analisa penanganan dan rekomendasi, target dan sasaran, usulan program pengembangan dan rencana kegiatan, serta prioritas penanganan dan pembiayaan

Bab 11 Safeguard Sosial Dan Lingkungan

Mengkaji tentang penilaian lingkungan, penilaian dampak lingkungan dari sub proyek dan mitigasi dari dampak proyek

Bab 12 Penilaian Kapasitas Keuangan dan Rencana Peningkatan Pendapatan

Memuat tentang profil keuangan daerah dan profil keuangan perusahaan daerah, proyeksi keuangan daerah, proyeksi keuangan perusahaan daerah, analisis permasalahan keuangan daerah, analisis kelayakan proyek dan rencana pembiayaan investasi serta rencana peningkatan pendapatan

(13)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TABALONG 2010-2014 LAPORAN AKHIR

I-13

RPIJM

Bab 13 Penilaian Kapasitas Kelembagaan

Memuat tentang profil kondisi kelembagaan daerah, permasalahan dan tantangan kelembagaan, serta rencana peningkatan kapasitas kelembagaan

Bab 14 Memorandum Program

Merupakan kesimpulan tentang program RPIJM yangtelah disusun dan disajikan dalam bentuk logical framework rencana investasi, prioritas dan kelayakan program, memorandum program investasi, serta kaidah dan rencana pelaksanaan

Referensi

Dokumen terkait

Substitusi tepung ikan (lokal) dengan tepung bungkil kedelai sebesar 20% dapat menghasilkan pertumbuhan ikan sidat dan efisiensi pakan yang relatif sama dengan

Penyajian sama dengan PSAK 2004, kecuali tidak ada lagi: (1) asset keuangan; (2) property investasi yang diukur dengan nilai wajar; (3) asset bilogik yang

Berdasarkan pedoman tersebut dan data-data yang dikumpulkan, didapatkan hasil perencanaan untuk Gedung Perkuliahan 7 lantai menggunakan pondasi bore pile, kolom

Setiap kegiatan yang dilaksanakan tidak terlepas dari kendala atau hambatan yang mempengaruhi suksesnya kegiatan tersebut, tidak terkecuali pelaksanaan evaluasi meta yang

Hal ini menunjukkan terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara Keterlibatan Kerja dengan Quality of Work Life, sehingga dapat diartikan bahwa

humanistik yang dilakukan pihak rumah sakit dengan stres pasien kanker rahim, - tetapi sumbangan efektif variabel persepsi terhadap pendekatan humanistik.. Dengan demikian

Perlu anda ingat bahwa angket ini bukanlah sebuah tes, sehingga semua jawaban yang diberikan adalah baik dan benar, karena tidak ada jawaban yang salah Jangan

The planning of soil and water conservation need the information of average annual rate of soil erosion on soil mapping unit.. The location of priority can be selected based on the