• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KELEMBAGAAN PENGELOLAAN DAERAH PENYANGGA TAMAN NASIONAL KERINCI SEBLAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KELEMBAGAAN PENGELOLAAN DAERAH PENYANGGA TAMAN NASIONAL KERINCI SEBLAT"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KELEMBAGAAN PENGELOLAAN DAERAH

PENYANGGA TAMAN NASIONAL KERINCI SEBLAT

(Studi Kasus di Eks HPH PT Maju Jaya Raya Timber

Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu)

IDHAM KHALIK

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

(2)

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul ANALISIS KELEMBAGAAN PENGELOLAAN DAERAH PENYANGGA TAMAN NASIONAL KERINCI SEBLAT: Studi Kasus di Eks HPH PT Maju Jaya Raya Timber Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Februari 2007

Idham Khalik

(3)

ABSTRAK

IDHAM KHALIK. ANALISIS KELEMBAGAAN PENGELOLAAN DAERAH PENYANGGA TAMAN NASIONAL KERINCI SEBLAT : Studi Kasus di Eks HPH PT Maju Jaya Raya Timber Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu. Dibimbing oleh CECEP KUSMANA dan SAMBAS BASUNI.

Eks HPH PT Maju Jaya Raya Timber (PT MJRT) terletak di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu berbatasan dengan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) sehingga merupakan daerah penyangga bagi perlindungan kawasan konservasi tersebut. Dalam kaitan inilah kebijakan pengelolaan daerah penyangga tersebut harus mendukung upaya-upaya konservasi pada TNKS. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan situasi, struktur, prilaku dan kinerja pengelolaan daerah penyangga TNKS; dan 2) merumuskan alternatif kebijakan pengelolaan daerah penyangga TNKS. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan kelembagaan serta metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan SWOT Analysis untuk

merumuskan prioritas fungsi pengelolaan daerah penyangga tersebut dan alternatif kebijakannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tutupan hutan berupa hutan primer pada daerah penyangga (eks HPH PT MJRT) hanya sekitar 30%, sedangkan sisanya berupa hutan bekas tebangan serta lahan perkebunan milik masyarakat maupun swasta. Hal ini mengindikasikan bahwa pengelolaan kawasan hutan tersebut sebagai daerah penyangga TNKS belum baik. Berdasarkan analisis AHP, fungsi pengelolaan daerah penyangga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, sehingga dapat mengurangi tekanan masyarakat terhadap kawasan hutan. Beberapa alternatif kebijakan yang dapat dilakukan berdasarkan hasil analisis SWOT adalah penguatan property right atas lahan, membangun institusi lokal, mengembangkan agroforestry pada areal yang masih berhutan dan pemberdayaan masyarakat

melalui peningkatan ekonomi produktif.

Kata-kata Kunci: Daerah Penyangga, Eks Hak Pengusahaan Hutan, Kelembagaan, Tutupan Hutan,

(4)

ABSTRACT

IDHAM KHALIK. INSTITUTION ANALYSIS TO MANAGE BUFFER ZONE OF KERINCI SEBLAT NATIONAL PARK: Case Study at Ex-Concession of PT Maju Jaya Raya Timber, North Bengkulu Regency, Bengkulu Province. Supervised by CECEP KUSMANA and SAMBAS BASUNI.

Ex concession of PT Maju Jaya Raya Timber (PT MJRT) is located at North Bengkulu Regency, Bengkulu Province is an important buffer zone of Kerinci Seblat National Park (KSNP). Therefore the damage that happened in that area will have a huge impact in the on going development of the reservation area. The purpose of this research are as follow: 1) to describe the situation, structure, behavior and performance of institution in managing buffer zone of KSNP; and 2) to design an alternative policies to manage the buffer zone of KSNP. The analytical method used is descriptive-qualitative to describe the institution of ex-concession of PT MJRT and Analytical Hierarchy Process (AHP) and SWOT analysis method are both used to design an alternative policies management. The result this research showed that there have been changes in land cover, virgin forest only about 30%, and the rest was logged over area and has been converted to field crops owned by the locals and private company. This indicates that the management of ex-concession is not good enough. Based on Analytical Hierarchy Process and SWOT analysis, the prioritize function on the management of the area mentioned has be increasing to income of the locals, therefore this could decrease the preassure of the locals to take advantage in using the forest area. Some alternatives of policies which can be carried out is to strengthen property rights, developed local institution, developed the pattern of agroforestry and to upgrade the human resources by increasing the economic productivity for proper management of KSNP buffer zone.

(5)

© Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2007 Hak cipta dilindungi

Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun, baik cetak, fotokopi, mikrofilm dan sebagainya

(6)

ANALISIS KELEMBAGAAN PENGELOLAAN DAERAH

PENYANGGA TAMAN NASIONAL KERINCI SEBLAT

(Studi Kasus di Eks HPH PT Maju Jaya Raya Timber

Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu)

IDHAM KHALIK

Tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Sains pada

Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

(7)

Judul Tesis : ANALISIS KELEMBAGAAN PENGELOLAAN DAERAH PENYANGGA TAMAN NASIONAL KERINCI SEBLAT : Studi Kasus di Eks HPH PT Maju Jaya Raya Timber Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu

Nama : Idham Khalik

N R P : P052040231

Disetujui Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Cecep Kusmana Dr. Sambas Basuni

K e t u a A n g g o t a

Diketahui Ketua Program Studi

Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Dekan Sekolah Pascasarjana

Dr. Ir. Surjono H. Sutjahjo, MS. Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, MS. Tanggal Ujian: 13 Februari 2007 Tanggal Lulus:

(8)

i

PRAKATA

Penulis bersyukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’alah, atas segala limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulisan Tesis ini dapat diselesaikan dengan baik.

Tesis yang berjudul “ANALISIS KELEMBAGAAN PENGELOLAAN DAERAH PENYANGGA TAMAN NASIONAL KERINCI SEBLAT: Studi Kasus di Eks HPH PT Maju Jaya Raya Timber Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu” ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL) Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB). Adapun lokasi yang menjadi objek penelitian ini adalah pada daerah penyangga Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang terletak di dalam dan sekitar eks HPH PT Maju Jaya Raya Timber (PT MJRT).

Ada beberapa hal yang menjadi latar belakang penelitian ini, antara lain: kawasan hutan eks HPH umumnya berupa hutan bekas tebangan banyak yang telah dikonversi menjadi lahan non kehutanan. Selain itu kebijakan pengelolaan daerah penyangga harus sinergi dengan upaya-upaya konservasi pada taman nasional, karena merupakan daerah jelajah bagi beberapa mamalia besar yang terdapat pada taman nasional ersebut. Beranjak dari hal-hal tersebut, perlu kiranya penelitian aspek kelembagaan dalam pengelolaan daerah penyangga tersebut, sehingga dapat mendukung kelestarian taman nasional, namun disisi lain masyarakat yang tinggal di daerah tersebut dapat meningkatkan kesejahteraannya.

Banyak pihak yang telah membantu penulis dalam menyelsaikan penulisan tesis dan selama penyelsaian studi di IPB ini. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis menghaturkan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua (Ayahanda Saludin dan Ibunda Raknaini), wancik dan etek (Drs. M. Amin Ahmad dan Yurnalismawati) yang telah mengasuh dan membesarkanku dengan seluruh cinta kasih dan duka citanya.

2. Bapak Dr. Ir. Surjono H. Sutjahjo, MS selaku ketua Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah Pascasarjana IPB, yang telah memberikan arahan dan bantuan yang tak terhingga dalam penyelsaian studi penulis.

(9)

ii

3. Bapak Prof. Dr. Cecep Kusmana selaku Ketua Komisi Pembimbing dan Bapak Dr. Sambas Basuni selaku Anggota Komisi Pembimbing atas segala bimbingan, masukan dan saran selama penyusunan tesis ini. Proses bimbingan dan konsultasi telah banyak memberikan ilmu baru bagi penulis. Serta kepada Bapak Prof. Dr. Dudung Darusman selaku Penguji Luar Komisi yang ikut menyumbangkan pemikirannya untuk penyempurnaan tulisan ini. 4. Ketua dan Anggota Tim Penelitian Hibah Pascasarja (TPHP) IPB;

Departemen Kehutanan RI, Kepala Balai KSDA Bengkulu, Kepala Pusat Latihan Gajah Seblat dan semua anggota Pawang Gajah, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bengkulu Utara, dll yang telah membantu menyediakan data dan informasi penelitian ini.

5. Semua keluarga (Dang Sudarman sekeluarga, Wo Dewitawati sekeluarga, Dang Jallalaludin sekeluarga); adik-adik ku: Firwandi, Wiwin, Efriyansyah, Winarti, Feri Junika, Witri Wahyuni); serta seluruh keponakan (Redho, Rani, Echa, Iya, Angga, Aditya dan semuanya).

6. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi PSL yang dibanggakan, khususnya angkatan 2004 (hampir mewakili seluruh Indonesia). Terima kasih untuk Mezuan, Bang Farma, Pak Irwan, Pak Heri, Pak Wisnu, Rum, Narwan, There, Rosy, Yeni, Dhona, Teh Inna dan Ipay-nya, Kak Tini, Mbak Chana, Mbak Oshenk dan semuanya atas semua bantuan.

7. Teman-teman satu kost: Pak Azwin, Kak Rizon, dll.

8. Pak Hutwan dan keluarga, Pak Indra dan keluarga, Pak Ridwansyah dan keluarga, Wan Usman dan keluarga, Mas Anto, Mas Ijul.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu atas segala do’a, dorongan dan motivasinya.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca sekalian, sebagai tambahan literatur bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan.

Bogor, Februari 2007 Penulis

(10)

iii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa Batu Raja, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu pada tanggal 9 Januari 1979 dari ayah Saludin dan ibu Raknaini. Penulis merupakan putra ketiga dari enam bersaudara. Pendidikan sarjana ditempuh pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, lulus pada tahun 2002. Pada tahun 2004 penulis diterima di Program Studi Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL), Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB).

Pada tahun 2002–2003 penulis bekerja di Pusat Pembinaan dan Pengembangan Koperasi dan Pengusaha Kecil (P3KPK) Universitas Bengkulu. Sejak tahun 2003 hingga sekarang penulis merupakan peneliti dan tenaga ahli pada Lembaga TERAJU Bengkulu. Adapun bidang kajian yang menjadi konsentrasi adalah manajemen usaha kecil, koperasi, ekonomi kerakyatan dan pemberdayaan masyarakat serta kajian aspek-aspek lingkungan hidup.

Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah menjadi anggota Tim Penelitian Hibah Pascasarjana (TPHP) Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional. Adapun topik penelitian adalah Kajian Kelembagaan dan Ekonomi Sumberdaya Eks Areal Hutan Konsesi yang Berbatasan dengan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

Bogor, Februari 2007 Penulis

(11)

iv

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR GAMBAR ...vii

DAFTAR LAMPIRAN...viii

I. PENDAHULUAN ...1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Kerangka Pemikiran ... 4

1.3. Perumusan Masalah... 7

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 10

II. TINJAUAN PUSTAKA ...11

2.1. Otonomi Daerah di Bidang Kehutanan... 11

2.2. Tinjauan Kelembagaan Pengelolaan Hutan Konsesi ... 14

2.3. Konsep Daerah Penyangga ... 15

2.4. Konsep Kelembagaan Pengelolaan Daerah Penyangga ... 18

2.5. Karakteristik atau Situasi yang Menjadi Sumber Interdependensi ... 21

III. METODE PENELITIAN ...24

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24

3.2. Rancangan Penelitian ... 24

3.2.1. Kerangka Pendekatan Studi ... 24

3.2.2. Aspek Penelitian, Sumber Data dan Kegunaannya... 25

3.3. Teknik Pengukuran Peubah ... 25

3.3.1. Aktivitas penduduk... 25

3.3.2. Pemanfaatan hasil hutan ... 27

3.3.3. Kapasitas Rintangan Daerah Penyangga... 28

3.3.4. Pola Penggunaan Lahan Daerah Penyangga ... 29

3.3.5. Data Penunjang ... 29

3.4. Teknik Pengambilan Contoh ... 29

3.5. Metode Pengumpulan Data... 31

3.6. Metode Analisis Data... 31

3.6.1. Analisis Kelembagaan ... 31

3.6.2. Analisis AHP ... 32

3.6.3. Analisis SWOT... 34

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 36

4.1. Sejarah Pengelolaan Areal... 36

4.2. Kondisi Geofisik... 38

(12)

v 4.2.2. Tanah... 39 4.2.3. Iklim ... 41 4.3. Kondisi Biologi ... 42 4.3.1. Vegetasi... 42 4.3.2. Satwaliar ... 43

4.4. Kinerja (Performance) Pengelolaan Daerah Penyangga TNKS... 45

4.4.1. Pemanfaatan Areal ... 45

4.4.2. Kondisi Tutupan Lahan... 46

4.5. Prilaku (Behavior) Stakeholders ... 51

4.6. Aturan-aturan Pengelolaan Daerah PenyanggaTNKS ... 56

4.6.1. Aturan Formal ... 56

4.6.2. Aturan Informal ... 61

4.7. Karakteristik Masyarakat di Daerah Penyangga TNKS... 64

4.7.1. Karakteristik Sosial ... 65

4.7.2. Karakteristik Ekonomi ... 66

4.8. Interaksi Masyarakat dengan Daerah Penyangga TNKS... 69

4.8.1. Jarak Tempat Tinggal dengan Lahan Pertanian/Perkebunan ... 69

4.8.2. Pemanfaatan Hasil Hutan oleh Masyarakat ... 69

4.8.3. Persepsi Masyarakat tentang Daerah Penyangga TNKS... 71

4.9. Situasi Sebagai Sumber Interdependensi ... 74

4.9.1. Ongkos Eksklusi Tinggi (High Exclusion Cost)... 75

4.9.2. Ongkos Transaksi (Transaction Cost) ... 76

4.9.3. Barang dengan Dampak Bersama (Joint Impact Goods) ... 77

4.9.4. Inkompatibilitas (Incompatibility)... 78

4.9.5. Surplus... 78

4.10. Pengelolaan Daerah Penyangga TNKS ... 79

4.10.1. Prioritas Fungsi Daerah Penyangga TNKS ... 79

4.10.2. Alternatif Kebijakan Pengelolaan Daerah Penyangga TNKS ... 81

V. SIMPULAN DAN SARAN... 95

5.1. Simpulan...95

5.2. Saran ...95

DAFTAR PUSTAKA ... 96

(13)

vi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Aspek penelitian, sumber data dan kegunaannya... 27

Tabel 2. Peubah, indikator dan satuan pengukuran... 28

Tabel 3. Distribusi kepala keluarga contoh berdasarkan desa... 30

Tabel 4. Pembobotan Skala Saaty... 33

Tabel 5. Jenis tanah di areal eks HPH PT MJRT ... 40

Tabel 6. Kondisi kelerengan lapangan areal eks HPH PT MJRT... 40

Tabel 7. Formasi geologi di areal eks HPH PT MJRT... 41

Tabel 8. Data curah hujan, suhu dan kelembaban rata-rata (1980-1992) di areal eks HPH PT MJRT ... 42

Tabel 9. Kondisi tutupan lahan eks HPH PT MJRT... 48

Tabel 10. Rata-rata alih fungsi lahan di eks-areal MJRT tahun 1988-2005 ... 49

Tabel 11. Stakeholders, kepentingan dan tingkat kepentingannya serta pengaruh dan peluang partisipasinya dalam pengelolaan eks HPH PT MJRT ... 52

Tabel 12. Prilaku stakeholders dan kinerja pengelolaan eks HPH PT MJRT... 56

Tabel 13. Karakteristik sosial kepala keluarga contoh di daerah penyangga TNKS... 65

Tabel 14. Karakteristik ekonomi kepala keluarga contoh di daerah penyangga TNKS... 67

Tabel 15. Persentase tingkat pengetahuan kepala keluarga contoh... 72

Tabel 16. Alasan perlunya pelestarian dan penyebab kerusakan hutan daerah penyangga TNKS berdasarkan pendapat KK contoh ... 74

Tabel 17. Hasil analisis prioritas fungsi daerah penyangga TNKS menggunakan AHP ... 80

Tabel 18. Matriks SWOT Pengelolaan Daerah Penyangga TNKS... 85

Tabel 19. Alternatif kebijakan terpilih pengelolaan daerah penyangga TNKS berdasarkan analisis SWOT... 87

(14)

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Bagan alir kerangka pemikiran ... 5 Gambar 2. Peta lokasi penelitian: eks HPH PT MJRT (Sumber: FWI, 2002)... 26 Gambar 3. Kerangka analisis kelembagaan... 32 Gambar 4. Struktur hierarki penetapan prioritas fungsi daerah penyangga

TNKS... 34 Gambar 5. Perubahan tutupan lahan (land cover) eks HPH PT MJRT... 47

Gambar 6. Kondisi tutupan lahan (land cover) eks HPH PT MJRT, tahun

2005 (Laporan Hibah Pascasarjana, 2006) ... 50 Gambar 7. Stakeholders, tingkat kepentingan dan pengaruhnya terhadap

pengelolaan eks HPH PT MJRT ... 53 Gambar 8. Domain analisis faktor internal dan eksternal... 86

(15)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian ... 100

Lampiran 2. Hasil Analisis Analytical Hierarchy Process (AHP)... 106

Lampiran 3. Matriks SWOT Pengelolaan Daerah Penyangga TNKS... 107

Lampiran 4. Prioritas alternatif kebijakan terpilih pengelolaan daerah penyangga TNKS berdasarkan analisis SWOT ... 108

Lampiran 5. Peta tutupan lahan eks HPH PT MJRT tahun 1988 ... 109

Lampiran 6. Peta tutupan lahan eks HPH PT MJRT tahun 2001 ... 110

Lampiran 7. Peta tutupan lahan eks HPH PT MJRT tahun 2003 ... 111

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat user memilih menu daftar nomor handphone maka LCD akan menampilkan tulisan “Entry No HP”. Setelah itu user akan menginputkan nomor handphone yang

Penilaian kinerja di Sekretariat Dewan Provinsi Gorontalo selain menggunaan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3), juga lebih memfokuskan pada unsur-unsur

H istory of Maktab al-Islamiyah Tapanuli is an academic heritage left behind by ‘alim- historian of Medan, Syeikh Abubakar Ya‘qub (d. 1982), hereby post- humously published so that

Untuk stakeholder Yayasan pada ukuran satisfaction, indikator yang harus dipenuhi adalah (1) Keterlibatan pemangku kepentingan dalam perumusan Visi, Misi,

Setelah menolak ketiadaan Tuhan, maka manusia akan lebih bebas mengeluarkan potensi yang ada dalam dirinya sehingga kehendak untuk berkuasa ini bisa

Apabila sebuah keluarga telah dapat mengelola sumberdaya yang dimiliki dan menanggulangi masalah yang dihadapi, maka telah memiliki ketahanan yang baik, maka Indonesia akan

Di satu sisi Nyadran Sonoageng merupakan tradisi yang dianggap sakral oleh masyarakat setempat dan rutin diadakan setiap tahunnya, terdapat perkembangan pada Nyadran Sonoageng

Selanjutnya dilakukan karakterisasi tepung tapioka (kadar pati, amilosa, amilopektin, profil pasting pati dan Swelling Power ), aplikasi pembuatan pilus dengan lima kombinasi