leMODUL PERKULIAHAN – PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ( A&PSI2)
BAB 1 – DESAIN MODEL
Analis sistem dapat mendesain model dari sistem informasi yang diusulkan dalam bentuk physical system (flowchart), untuk menunjukkan secara tepat arti fisiknya / urutan prosedur kerja terkait dimana nantinya
physical system dapat menunjukkan kepada user bagaimana nantinya sistem secara fisik akan diterapkan dan Logical Model (Diagram Arus Data) untuk melihat fungsi-fungsi di sistem informasi secara logika proses kerja. Arus Data di DAD dapat dijelaskan dengan menggunakan Kamus Data.
PROSEDUR SISTEM PERMINTAAN BARANG
1. Setiap Awal Tahun Ka. Bag. Umum akan memberikan daftar stok barang dan daftar departemen perusahaan kepada staf umum untuk dicatat dalam file barang dan file departemen perusahaan. Berdasarkan Data Barang yang ada, Staf Umum akan memberikan daftar barang perusahaan kepada seluruh departemen agar masing-masing departemen mengetahui barang apa saja yang bisa diminta
2. Setiap Awal bulan departemen perusahaan mengajukan permintaan barang kepada staf umum
dengan memberikan formulir permintaan barang (FPB) yang berisi data-data departemen pemohon dan barang yang diminta. Staf umum akan melakukan pengecekan departemen dan barang apakah departemen terdaftar dan barang ada.
3. Jika tidak terdaftar atau barang tidak ada maka permintaan akan ditolak dengan mengembalikan FPB.
Jika terdaftar dan barang ada, maka FPB akan dicatat dalam file permintaan.
4. Staf Umum akan membuat Daftar Permintaan Barang Departemen kepada Ka. Bag. Umum untuk
meminta persetujuan Jumlah barang yang diminta oleh masing-masing departemen. Ka. Bag Umum akan memberikan verifikasi untuk daftar permintaan barang tersebut kepada staf umum.
5. Staf Umum akan mendata hasil verifikasi dari Ka.Bag Umum ke dalam file permintaan dan mengurangi stok barang pada file barang sesuai verifikasi yang ada.
6. Staf umum akan membuat bukti permintaan barang (BPB) yang akan diberikan ke departemen perusahaan yang meminta berikut barang.
7. Setiap akhir bulan staf umum akan membuat laporan permintaan barang kepada Ka. Bag. Umum sebagai laporan akhir.
Fasilkom – Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Palembang
PHYSICAL MODEL (FLOWCHART SYSTEM)
Ka. Bag Umum Staf Umum Departemen Perusahaan
START 1 2
Terima daf brg Terima Daf
Memberikan & daf dept prsh Brg Prsh
daf brg & daf dept prsh
Daf Dept Prsh Daf Brg Prsh
Daf Dept Prsh Daf Brg
Daf Brg Memberikan Entry FPB Daftar 1 Dept_prsh Brg FPB Cetak Daf 3 Brg Prsh 4 Daf Brg Prsh Terima Tolakan
Memberikan & FBP Kembali
Daf Brg Prsh 3 FPB 2 x Menerima FPB END FPB Cek Dept 6 Dept T Terdaftar
Y Kembalikan Tolak &
5 FBP
FPB 4
Fasilkom – Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Palembang
MODUL PERKULIAHAN – PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ( A&PSI2)
Ka. Bag Umum Staf Umum Departemen Perusahaan
10 5 9 Brg Terima Lap Cek Brg Terima Permintaan Barang BPB Lap Permintaan T 6 BPB Brg Ada x Y x Entry FPB 7
Terima Daf Minta Cetak Daf
Dept Minta Dept
Daf Minta Dept Daf Minta Dept
Permintaan 7
Verifikasi Daf Minta
8 Dept
Dept_prsh
Daf Minta Dept Terima Verifikasi Daf Minta Dept Verifikasi
Cetak BPB
8
Daf Minta Dept Verifikasi BPB Berikan BPB 9 Buat Lap Permintaan Barang Lap Permintaan 10
Fasilkom – Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Palembang
LOGICAL MODEL (DATA FLOW DIAGRAM)
CONTEXT DIAGRAM (Level 0)
Daf_brg
FPB
Daf_m inta_d ept_verifi kasi Daf_ brg_ prsh
SISTEM PERMINTAAN
DEPARTEMEN
KA. BAG. UMUM
Daf_Dept_Prsh FPB_kembali BARANG PERUSAHAAN Daf_Minta_Dept BPB Lap_Permintaan
ZERO DIAGRAM (Level 1)
Daf_minta_dept
Daf_brg_prsh
KA. BAG. UMUM Daf_Brg 2.0
Pengolahan
Dept_Prsh
Permintaan Barang
FPB
1.0 Pendataan Daftar
Daf_Dept_Prsh Barang & Daftar DEPARTEMEN BPB Dept Perusahaan BRG PERUSAHAAN FPB_Kembali 3.0 * PERMINTAAN Cetak Laporan Lap_Permintaan Permintaan
Daf_minta_dept_verifikasi
Fasilkom – Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Palembang
MODUL PERKULIAHAN – PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ( A&PSI2)
DETAIL DIAGRAM 1.0 (Level 2)
KA. BAG. UMUM Daf_Brg
1.1 *
Entry Daftar Barang
BRG Daf_Dept_Prsh 1.2 * Entry Daftar Departemen Perusahaan Dept_Prsh
DETAIL DIAGRAM 2.0 (Level 2) DEPARTEMEN FPB PERUSAHAAN Dept_Prsh 2.2 * 2.5*
FPB_Kembali Terima & Periksa BRG
Cetak BPB FPB
KA. BAG UMUM FPB_OK PERMINTAAN
2.3 * Entry FPB
2.4 * 2.1 *
Pengolahan Cetak Daf Brg
Verifikasi Perusahaan Permintaan Daf_minta_dept Daf_minta_dept_verifikasi Daf_Brg_Prsh BPB
Fasilkom – Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Palembang
BAB 2 – DESAIN INPUT ( RANCANGAN INPUT)
Masukan (input) merupakan awal dimulainya proses informasi. Bahan mentah dari informasi adalah data-data yang terjadi dari transaksi-transaksi yang dilakukan oleh organisasi. Data dari hasil transaksi merupakan masukan bagi sistem informasi. Hasil dari sistem informasi tidak terlepas dari data yang dimasukkan.
Kualitas masukan menentukan kualitas keluaran
“Garbage In Garbage Out”
Fungsi / Manfaat Dokumen Atau Formulir Sebagai Dokumen Dasar
Dapat menunjukkan macam dari data yang harus dikumpulkan dan ditangkap
Data dapat dicatat dengan jelas, konsisten dan akurat
Dapat mendorong lengkapnya data, karena data yang dibutuhkan tertera dengan lengkap di dokumen dasar
Bertindak sebagai pendistribusian data sesuai jumlah tembusan yang dibuat ke setiap bagian
yang membutuhkan
Dapat digunakan sebagai suatu pembuktian atas terjadinya suatu transaksi
Dapat dijadikan sebagai cadangan atau pelindung (back up) dari file-file komputer
Karakteristik formulir Rancangan Input (Visual Display Terminal)
Efektif
Formulir dan layar masukan melayani tujuam spesifik dalam sistem informasi
Akurat
Menunjukan bahwa rancangan masukan adalah tepat dan sempurna
Mudah penggunaannya
Tidak membutuhkan waktu ekstra / pelatihan khusus dalam pemasukan data
Konsisten
Formulir dan layar masukan adalah seragam
Sederhana
Formulir dan layar masukan adalah terfokus pada perhatian user
Menarik (atraktif)
User senang menggunakannya
A.
Perancangan Formulir
Pedoman perancangan formulir masukan :
Mudah diisi
Sesuai dengan yang diinginkan
Akurat
Bentuk masukan harus atraktif
Mempertimbangkan media pemasukan
Pertimbangan dalam merancang formulir kertas :
1. Lamanya formulir tersebut akan disimpan
2. Tampilan dari formulir
3. Frekuensi penggunaan
4. Cara pemakain formulir (kasar, secara halus, dilipat atau dibawa-bawa oleh pemakainya)
5. Keadaan lingkungan (berlemak, kotor, panas, dingin, lembab, atau mengadung asam)
6. Metode pengisian formulir tersebut ditulis dengan tangan atau di cetak dengan mesin
7. Keamanan tehadap penghapusan isi data
Fasilkom – Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Palembang
MODUL PERKULIAHAN – PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ( A&PSI2)
8. Ukuran kertas yang dipergunakan (8,5 x 11 Inci atau 8,5 x 14 Inci)
9. Warna yang dipergunakan (sebaiknya menggunakan warna-warna yang cerah, warna yang baik
adalah warna yang datanya mudah dibaca, terutama bila menggunkan karbon.)
10.Judul Dokumen
11.Nomor Dokumen untuk menunjukkan keunikan dari masing-masing dokumen (sebaiknyadi
letakkan di pojok kiri / kanan bawah)
12.Nomor Urut Dokumen untuk melakukan pengendalian terhadap kehilangan dokumen dengan
loncatnya nomor urut dari susunannya( sebaiknya letakkan di pojok kanan atas)
13.Nomor dan jumlah halaman
14.Spasi ( dikhususkan untuk dokumen yang diisi dengan menggunakan mesin, agar pengisian tidak
menimpa tulisan dari dokumen yang ada) 15.Caption
Adalah kata-kata yang dicetak di dokumen untuk menunjukkan siapa yang harus mengisi dan apa yang harus diisi. Beberapa jenis caption antara lain :
BOX CAPTION
Merupakan caption yang dicetak didalam suatu kotak dan data harus diisikan di dalam kotak tersebut juga.
NAMA ALAMAT
TANGGAL MASUK GOLONGAN STATUS
YES/NO CHECK OFF CAPTION
Menunjukkan dimana harus mengisikan ya / tidak
YA TIDAK
1. Menikah
2. Umur Diatas 17 Tahun
HORIZONTAL CHECK CAPTION
Menunjukkan salah satu pilihan yang harus dipilih dengan disajikan secara mendatar PENDIDIKAN TERAKHIR
SD SMP SMA D3 S1 S2 S3
CHECKLIST CAPTION
Menunjukkan Daftar pilihan yang dapat dipilih PEKERJAAN YANG TELAH DILAKUKAN :
Verifikasi Data Awal
Memasukkan Data ke Komputer
Mencetak Data Entry
Proses Data
Fasilkom – Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Palembang
BLOCKED SPACES CAPTION
Menunjukkan kotak-kotak ruang kosong yang harus diisi dengan data
NOMOR FAKTUR
SCANNABLE FORM CAPTION
Caption yang menunjukkan tempat-tempat yang harus diisi pada formulir yang akan dibaca oleh alat scanner.
16.Pembagian Area / Zona
Formulir dibagi menjadi beberapa block / zona yang masing-masing berisi data terkait. Fungsi zona ini juga dipakai dalam merancang layar.
Area Organisasi No Halaman
Nama Organisasi & Alamat
Area Judul
Area Control - Tanggal - Nomor Urut Form
Area Objek
- Nama dari Objek (Pelanggan, Pemasok) - Alamat dan Lokasi
Area Intruksi
Area Body
- Item detail, Quantity, Units, Indetifier, Description, Models, Prices, Cost, Extentions, Code, etc
Area Pesan / Berita Area Otorisasi Zona Total
- Keterangan - Total Seluruh
- Distribusi - Pajak
- Potongan - Sisa
No Form
Penjelasan :
Judul : sebaiknya tidak lebih dari 2 atau 3 kata
Instruksi : usahakan format formulir mampu menjelaskan dengan sendirinya. Jangan terlalu
banyak instruksi rinci
Manfaatkan garis kotak dan caption
Fasilkom – Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Palembang
MODUL PERKULIAHAN – PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ( A&PSI2)
B. PERANCANGAN PROSEDUR DATA ENTRY (PENGKODEAN) / LAYAR
Tujuan :
Memastikan bahwa data yang dimasukkan ke dalam sistem adalah akurat
Dicapai dengan :
Pengkodean yang efektif dan efisien
Penangkapan dan pemasukkan data yang efektif dan efisien
Menjamin kualitas melalui validasi
Pedoman Umum Pengkodean
Harus Mudah Diingat (dilakukan dengan menghubungkan kode tsb dengan obyek yang diwakili oleh
kode tersebut)
Unik (tidak ada kode yang kembar)
Fleksibel (Memungkinkan adanya perubahan atau penambahan item baru dengan tetap diwakili oleh kode yang sama)
Efisien (Ringkas), kode harus singkat sehingga mudah diingat
Konsisten (Kode harus konsisten dengan kode yang telah digunakan sebelumnya)
Harus Distandarisasi ( Kode yang digunakan dalam suatu organisasi dengan bagian yang berbeda
harus distandarisasikan, agar tidak terjadi kesalahpahaman. Contoh : format tanggal)
Sebaiknya menghindari penggunaan spasi dalam pengkodean
Hindari karakter yang Mirip / membingungkan( Untuk karakter yang memiliki bentuk atau bunyi yang mirip. Contoh : O, I, Z, S dan 0, 1, 2, 5
Panjang Kode harus sama untuk kode yang sejenis
Dapat diurutkan (sortable)
Jenis-jenis / Tipe kode :
1. Simple Sequence Code
Pemberian nomor urut
Tidak adanya hubungan antara nomor urut dengan data yang diberi nomor tsb
Lebih baik dari pengkodean acak
o Eliminasi pemberian kode yang sama
o Dapat memperkirakan item yang dapat dinput
Contoh :
Order Product Customer
5676 Kursi Roda Andi Lukito
5677 Kursi Tamu Firman
5678 Kursi Lipat Zacky & Rini
5679 Kursi Anak-anak Helfi
2. Alphabetic Derivation Code
Mengurangi kesalahan dibandingkan dengan simple sequence code
Menggunakan huruf atau dikombinasikan dangan angka
Biasanya digunakan sebagai nomor account (contoh : No. Nasabah, No. pendaftaran,dll)
3. Classification Code
Digunakan untuk membedakan kelompok data
Menggunakan karakter tunggal (huruf atau angka)
Sebagai cara singkat untuk mewakili suatu : orang, tempat, benda dll Contoh :
Fasilkom – Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Palembang
Code Tax Deducable Item I Interest payments M Medical Payments T Taxes C Contribution S Supplies
Masalah timbul bila ada beberapa item memiliki code yang sama, diatasi dengan
menggunakan lebih dari satu karakter
4. Block Sequence Code
Pengembangan dari sequence code
Data dikelompokkan berdasarkan karakteriktik yang sama
Contoh :
Kode Name of S/W Package Type
100 1-2-3 101 Multiplan Spreadsheet 102 VP-Planner - - 200 S Q L 201 Oracle Database 202 dBase - - 300 Wordstar 9.0
301 Word Perfect 8.2 Word Processing
302 Ms Word 2002
5. Signifigcant – Digit Subset Code
Maknanya tersembunyi bagi orang awam tapi dimengerti oleh orang internal
Berupa suatu bilangan dengan banyak angka
Contoh : NPM = Nomor Pokok Mahasiswa
Code : 0102940573 Explaration : 01 – 02 – 99 – 0573 Nomor Urut Angkatan Jurusan Fakultas 6. Mnemonic Code
Digunakan untuk membantu pengingatan
Kombinasi huruf dan simbol
Contoh : Code JKT BKK DPS
Fasilkom – Universitas Indo Global Mandiri (IGM)
Palembang
Arti Jakarta Bangkok Denpasar
MODUL PERKULIAHAN – PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ( A&PSI2)
7. Function Code
Misalnya digunakan untuk mengkode fungsi yang harus dilakukan komputer
Sebagai pengganti input yang terlalu panjang
Contoh :
Digunakan untuk mengupdate inventory.
Code Function 1. Delivered 2. Sold 3. Returned
Perancangan Layar
Modus layar Teks 25 baris x 80 kolom 1 jenis font, ukuran karakter sama
Grafis
Resolusi yang beragam ( 640 x 480, 800 x 600, 1024 x 768, 1024 x 1024 )
Screen
Total area layar monitor yang bias dipakai
Window
Bagian dari screen, biasanya empat bersegi, dalam satu waktu yang bersamaan bias ada lebih dari satu, boleh saling menimpa
Widget
Window, tempat fungsi tertentu
Event
Proses terhadap widget, melalui input device
Perancangan layar masukan yang baik
Jika layar masukan disajikan berdasarkan dokumen/formulir masukan maka rancang layar
masukan mirip dengan formulir masukan.
Untuk masukan dengan data tertentu, gunakan
Daftar data yang diperoleh
Windows Pop-Up
Widget List atau Drop Down List
Widget radio button (untuk check-off)
Jika entri tampilan terlalu banyak, gunakan pendekatan parent-child (header-detail)
Tampilan yang balance akan mudah dibaca
Pedoman perancangan Layar
1. Buatlah rancangan layar yang sederhana
2. Buatlah tampilan yang konsisten
3. Sediakan fasilitas perpindahan antar layar 4. Buatlah tampilan layar yang menarik
Merancang Menu
Antar muka berbasis menu memberikan user atas sejumlah pilihan yang telah dirancang sebelumnya.
Prinsip-prinsip utama
Menu harus ringkas tetapi mempunyai arti tetentu
Minimumkan data yang harus di entry
Fasilkom – Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Palembang
Bila dipakai berulang kali oleh user yang ahli, harus disediakan pilihan yang dapat kebutuhan
dengan cepat
Urutan dirancang secara alami dari aplikasi tersebut
Caption dari item diidentifikasikan melalui urutan tertentu atau sandi mnemonic
Pilihan yang biasa terdapat pada menu adalah : keying, pointing, touching, voice input
Teknik Merancang Jendela Menu
Jendela Judul
Jendela judul menjelaskan isi dari informasi atau tampilan dilayar.
Jendela Instruksi
Jendela intruksi umumnya dibutuhkan untuk layar input yang memerlukan intruksi-intruksi kepada user bagaimana memasukan input
Jendela Tubuh
Jendela tubuh merupakan daerah tampilan yang paling perlu. Jendelan ini merupakan daerah dimana user memasuikkan data dan output ditampilkan oleh komputer
Title Window / Judul
Instruction Window / instruksi
Body Window / Tubuh
Escape Window
Fasilkom – Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Palembang
MODUL PERKULIAHAN – PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ( A&PSI2)
BAB 3 – DESAIN OUTPUT ( RANCANGAN OUTPUT)
Objectivitas Rancangan
Output adalah informasi yang akan diberikan kepada user, sebagai hasil pengolahan aplikasi sistem informasi.
Output yang dihasilkan sistem informasi dapat berubah :
Output tercetak atau berupa Media Keras (kertas, microfilm)
Output melalui tampilan layar atau Media lunak
Audio
Tujuan Rancangan Output
1. Sasaran output adalah menyediakan/ melayani informasi bagi user
2. Output harus sesuai dengan kebutuhan user (user requirement)
3. Output yang disampaikan harus memadai untuk kebutuhan user (tidak berlebihan)
4. Jaminan bahwa output sesuai kebutuhan
5. Jaminan ketepatan penyampaian output
6. Memilih device dan media komputer yang baik
Klasifikasi Output
Output Eksternal
Dibuat untuk disampaikan kepada pihak-pihak di luar sistem/organisasi Misal : Tagihan pelanggan Laporan tahunan
Laporan untuk pelanggan, vendor
Dan lain – lain
Output Internal
Dibuat untuk kebutuhan didalam organisasi. Dibedakan antara historical report dan exception report Historical Report
Menyajikan informasi rinci kegiatan suatu kelompok/periode tertentu (laporan periodik)
Exception Report
Menyajikan informasi bagi pimpinan, yang berisi informasi perkecualian (laporan perkecualian)
Turnaround Document
Output berupa dokumen yang dikembalikan, misalnya bagian dari statement nasabah yang harus diisi dan dikembalikan nasabah
Fasilkom – Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Palembang
Format Output
Bentuk atau format dari output dapat berupa keterangan-keterangan (narrative), tabel atau grafik. Bantuk yang paling banyak digunakan adalah bentuk grafik / bagan dan tabel.
Laporan Berbentuk Tabel
NOTICE REPORT
Merupakan bentuk laporan yang memerlukan perhatian khusus. Laporan ini dibuat sesederhana mungkin, tetapi jelas agar setiap permasalahan yang terjadi bisa tampak dengan jelas dan langsung bisa ditangani
CV. SAHABAT KOMPUTER
LAPORAN PENURUNAN JUMLAH PENJUALAN MENURUT JENIS BARANG
BULAN DESEMBER 2007
DAERAH PENJUALAN % PENURUNAN
PALEMBANG 10,00 %
JAKARTA 25,00 %
SURABAYA 10,50 %
EQUIPOISED REPORT
Isi dari laporan ini adalah hal-hal yang bertentangan dengan maksud untuk membuat suatu perencanaan ( pengambilan keputusan)
CV. SAHABAT KOMPUTER
LAPORAN PERENCANAAN PANGSA PASAR BARU DAERAH JAKARTA
TAHUN 2008
KEADAAN PASAR
JELEK BAIK
Penjualan Rp 1.000.000 Rp 1.750.000
Harga Pokok Penjualan Rp 600.000 Rp 1.050.000
Laba Kotor Rp 400.000 Rp 700.000
Biaya Penjualan Rp 300.000 Rp 350.000
Biaya Adm Rp 125.000 Rp 150.000
Laba (rugi) (Rp 25.000) Rp 200.000
Fasilkom – Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Palembang
MODUL PERKULIAHAN – PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ( A&PSI2)
VARIANCE REPORT
Laporan ini menunjukkan selisih (variance) antara standar yang sudah ditetapkan dengan hasil kenyataannya
CV. SAHABAT KOMPUTER
LAPORAN KINERJA DEPARTEMEN PEMBELIAN BULAN DESEMBER 2007
BARANG UNIT HARGA HARGA SELISIH TOTAL
DIBELI DIBELI SESUNGGUHNYA STANDAR HARGA SELISIH
IBM PC XT 10 1.200.000 1.050.000 150.000 1.500.000 R
MONITOR 8 415.000 365.000 50.000 400.000 R
HARD DISK 5 595.000 625.000 30.000 150.000 L
TOTAL 170.000 1.750.000 R
COMPARATIVE REPORT
Laporan ini berisi pembandingan antara satu hal dengan hal lainnya. Misalnya laporan Rugi laba atau neraca antara tahun berjalan dengan tahun-tahun sebelumnya
Laporan Berbentuk Grafik
Laporan dalam bentuk grafik dapat digambarkan atau diklasifikasikan sebagai bagan garis (line chart), bagan batang (bar chart) dan bagan pastel (pie chart).
Langkah-langkah Desain Output Secara Umum
1. Menentukan Kebutuhan Output dari Sistem baru dimana output yang akan didesain dapat
ditentukan dari arus data keluaran (output) yang ada pada Diagram Arus Data
2. Menentukan Parameter dari Output ( tipe output, formatnya, media yang digunakan, alat output, jumlah tembusan, distribusi, dll)
Pedoman Pembuatan Output Tercetak
a. Laporan dirancang untuk dibaca dari kiri ke kanan
b. Item yang penting diletakkan sedemikian rupa sehingga mudah ditemukan
c. Semua halaman harus mempunyai titel, tanggal, dan nomor halaman
d. Semua kolom harus dilabel
e. Singkatan sebaiknya dihindarkan
Metode Perancangan Output yang Efektif
1. Informasi yang disampaikan terdiri dari :
Informasi yang tetap (constant information)
Informasi yang tetap (sama) setiap kali dicetak, misal : judul, label kolom dll
Informasi yang berubah (variable information)
Informasi yang berisi data atau hasil perhitungan yang menjadi isi output. Misal : Isi detail
2. Pada lay-out harus ditunjukkan panjang informasi dan jenis data setiap informasi variable, misal : Untuk menunjukkan panjang informasi sejumlah 30 karakter alfanumerik diberi tanda X sebanyak 30 buah.
Untuk menunjukkan panjang informasi sejumlah tujuh karakter numerik diberi tanda 9 sebanyak tujuh buah. Bila ingin ada tanda pemisah harus dicantumkan, contoh : 9.999.999,99
Fasilkom – Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Palembang
3. Jika informasi yang ditampilkan berulang-ulang dalam suatu kolom, gunakan tanda garis memanjang dari atas ke bawah pada kolom tersebut (detail lines)
4. Untuk menghitung lebar tiap kolom, tentukan panjang field sesuai dengan kamus data Misal : Kolom NPM pada laporan daftar mahasiswa.
a) Panjang field sesuai kd, 10 karakter b) Panjang judul 18 karakter
c) Ditambah 2 spasi kosong untuk jarak dengan kolom berikutnya
d) Jumlahnya menjadi panjang kolom, yaitu 20
5. Gunakan printer lay-out form (lihat contoh)
Tahap-tahap Pembuatan Lay-Out Output Tercetak
1) Tentukan kebutuhan laporan
2) Tentukan pemakai laporan tsb
Staf operasilaporan operasional
Manajerlaporan manajerial
3) Tentukan elemen data yang akan dimasukkan
4) Hitung jumlah karakter tiap kolom 5) Buat judul laporan
6) Tentukan jumlah detil setiap halaman
7) Tentukan jumlah halaman setiap laporan
8) Tentukan tanggal laporan (tanggal tertentu atau per periode) 9) Buat judul tiap kolom
10)Tentukan jenis data (A,X,9) pada informasi variable 11)Tentukan letak summary (control break)
12)Lakukan review dengan pemakai dan pemrogram
Contoh Laporan Operasional :
PT. JAYA ABADI Tgl : dd-mm-yyyy Hal : 99
LAPORAN PENJUALAN
PERIODE : dd-mm-yy S/D dd-mm-yy
TGL No FAKTUR PELANGGAN BARANG JML HARGA NILAI
dd-mm-yy XXXXXX XXXX-XXXXXXXXXX XXXXXXXXXX 999 999.999 99.999.999
XXXXXXXXXX 999 999.999 99.999.999
TOTAL PER FAKTUR 999.999.999
XXXXXX XXXX-XXXXXXXXXX XXXXXXXXXX 999 999.999 99.999.999
XXXXXXXXXX 999 999.999 99.999.999
TOTAL PER FAKTUR 999.999.999
TOTAL PER TANGGAL 9.999.999.999
dd-mm-yy XXXXXX XXXX-XXXXXXXXXX XXXXXXXXXX 999 999.999 99.999.999
XXXXXXXXXX 999 999.999 99.999.999
TOTAL PER FAKTUR 999.999.999
TOTAL PER TANGGAL 9.999.999.999
TOTAL KESELURUHAN 99.999.999.999
BERSAMBUNG…. Fasilkom – Universitas Indo Global Mandiri (IGM)
MODUL PERKULIAHAN – PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ( A&PSI2)
Contoh Laporan Managerial
PT. JAYA ABADI TGL : dd-mm-yyyy HAL : 99
REKAPITULASI PENJUALAN PERIODE : dd-mm-yy S/D dd-mm-yy
TGL No FAKTUR PELANGGAN NILAI FAKTUR
dd-mm-yy XXXXX XXXX-XXXXXXXXXXXXXXXXXX 99.999.999
XXXXX XXXX-XXXXXXXXXXXXXXXXXX 99.999.999
TOTAL PER TANGGAL 999.999.999
dd-mm-yy XXXXX XXXX-XXXXXXXXXXXXXXXXXX 99.999.999
XXXXX XXXX-XXXXXXXXXXXXXXXXXX 99.999.999
TOTAL PER TANGGAL 999.999.999
TOTAL KESELURUHAN 9.999.999.999
BERSAMBUNG……
Pedoman Tambahan
Jika jumlah halaman laporan lebih dari satu maka pada bagian bawah halaman (kecuali halaman terakhir) dicetak keterangan “bersambung” dan pada akhir laporan dihalaman terakhir dicetak keterangan “ akhir laporan “
Jika suatu kolom numerik merupakan hasil perkalian dua kolom numeric lainnya (misalnya NILAI JUAL, yang merupakan hasil perkalian JUMLAH UNIT dan HARGA PER UNIT) pastikan bahwa jumlah digit yang disediakan cukup
Jika terjadi level break tambahkan satu baris kosong sebagai pemisah
Hindari data duplikat (pada laporan berlevel)
Bedakan LAPORAN dari DAFTAR
Selain laporan dalam bentuk angka, laporan dalam bentuk grafik cukup bermanfaat bagi manajemen
level menengah ke atas
Fasilkom – Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Palembang
BAB 4 – PERANCANGAN FILE
Tujuan Perancangan File :
1. Ketersediaan data (data avaibility) 2. Akurat dan konsistensi (data integrity)
3. Penggunaan stroage yang efisien
4. Kemudahan dalam updating
5. Kemudahan dalam reviewing data
Jenis-Jenis File :
1. File Master
Berisi record suatu entitas
Atribut (field)-nya boleh diupdate
Jumlah recordnya relatif
permanen Contoh :
- File Master Mahasiswa
- File Master Dosen
- File Master Barang
- File Master Pelanggan
2. File Table
Mirip file master , umumnya hanya read only Contoh :
- File Tabel Bulan
- File Tabel Mata Kuliah
3.File Transaksi
Merekam data transaksi
Mengupdate file master
Jumlah recornya terus bertambah
Contoh :
- File Transaksi Penjualan
- File Transaksi Retur Penjualan
- File Transaksi Perkuliahan
4. File Pelantara/Sementara/Kerja Dibentuk supaya proses lebih cepat Contoh
- File indeks ======= Berisi record key yang terurut
- File Sort ======= File / transaksi terurut
- File Laporan ======= Hitung cukup sekali, cetak berkali-kali
Fasilkom – Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Palembang
MODUL PERKULIAHAN – PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ( A&PSI2)
A.
NORMALISASIPengertian Normalisasi
Normalisasi adalah proses dekomposisi struktur data yang kompleks menjadi bentuk yang normalberdasarkan aturan mengenai data dependency
Normalisasi juga merupakan suatu pendekatan formal yang menguji data elemen dan data secarabersama ke dalam suatu bentuk yang dapat menampung perubahan pada masa yang akan datang
Data store berfungsi sebagai :
-
Penampung data masukan (formulir)-
Sumber data untuk menghasilkan informasi keluaran (laporan, inquiry)
Data store pada DFD berisi data yang redudansi
Normalisasi biasanya dilakukan terhadap data store
Tahapan dalam Normalisasi : Normal Pertama (1NF).
Hilang kan semua kelompok data yang berulang (repeating group) dan tentukan primary key. Hasilnya adalah relasi dibagi-bagi menjadi relasi yang lebih sederhana.
Normal Kedua (2NF).
Semua non – key attribute (Field yang bukan record key) harus full dependent kepada primary key
Normal Ketiga (3NF).
Hilangkan transitive dependency, yaitu sebuah non-key attribute yang tergantung pada non -key attribute yang lain dalam satu relasi. `
Contoh Soal : CV.SAHABAT JAKARTA SURAT ORDER No. SO : xxxxxx Tanggal SO : dd-mm-yyyy Kode Pelanggan : xxxx Nama Pelanggan : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Alamat : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Tgl Rencana Kirim : dd-mm-yyyy
Jangka Pembayaran : 99 Hari
Kode Nama Jumlah Harga Total
Barang Barang Order Satuan
Xxxx Xxxxxxxxxxxxxxx 9,999 99,999 999,999,999 Xxxx Xxxxxxxxxxxxxxx 9,999 99,999 999,999,999 Xxxx Xxxxxxxxxxxxxxxx 9,999 99,999 999,999,999 Total Seluruh 9,999,999,999
Fasilkom – Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Palembang
Diketahui :
Ms_Barang = @Kode_Brg + Nama_Brg + Jumlah + Harga_satuan
Ms_Pelanggan = @Kode_Plg + Nama_Plg + Alamat + Telepon + E-mail
Pertanyaan :
Buatlah Normalisasi sampai bentuk normal ketiga menurut E.F.Codd dan James Martin?...
Menurut cara E.F.Codd
UN NF.
Tr_Order = No_Order + Tgl_Order + Kd_Plg + Nama_Plg + Alamat + Tgl_Rencana_Kirim + Jangka_Pemby + {Kode_Brg + Nama_Brg + Jumlah _Order+ Harga_Satuan + Total } + Total_Seluruh.
1 NF.
Tr_Order = @No_Order + Tgl_Order + Kd_Plg + Nama_Plg + Alamat + Tgl_Rencana_Kirim + Jangka_Pembayaran + @Kode_Brg + Nama_Brg + Jumlah_Order + Harga_Satuan + Total + Total_Seluruh.
2 NF.
Tr_Order_Header = @No_Order + Tgl_Order + Kd_Plg + Nama_Plg + Alamat + Tgl_Rencana_Kirim
+Jangka_Pembayaran + Total_seluruh
Tr_Order_Detail = @#No_Order + @#Kode_Brg + Jumlah_Order Ms_Barang = @Kode_Brg + Nama_Brg + Jumlah + Harga_satuan
3 NF.
Tr_Order_Header = @No_Order + Tgl_Order + #Kd_Plg + Tgl_Rencana_Kirim
+Jangka_Pembayaran+Total_seluruh
Ms_Pelanggan = @Kode_Plg + Nama_Plg + Alamat + Telepon + E-mail
Tr_Order_Detail = @#No_Order +@ #Kode_Brg + Jumlah_Order Ms_Barang = @Kode_Brg + Nama_Brg + Jumlah + harga_satuan
Menurut cara James Martin
UN NF.
Tr_Order = @No_Order + Tgl_Order + Kd_Plg + Nama_Plg + Alamat + Tgl_Rencana_Kirim + Jangka_Pembayaran + {Kode_Brg + Nama_Brg + Jumlah_Order + Harga_Satuan + Total } + Total_Seluruh.
1 NF.
Tr_Order_Header =
@No_Order + Tgl_Order + Kd_Plg + Nama_Plg + Alamat + Tgl_Rencana_Kirim + Jangka_Pembayaran + Total_Seluruh.
Tr_Order_Detail =
@No_Order + @Kode_Brg +Nama_Brg + Jumlah_Order + Harga_Satuan + Total
Fasilkom – Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Palembang
MODUL PERKULIAHAN – PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ( A&PSI2)
2 NF.
Tr_Order_Header =
@No_Order + Tgl_Order + Kd_Plg + Nama_Plg + Alamat + Tgl_Rencana_Kirim + Jangka_Pembayaran + Total_seluruh
Tr_Order_Detail =@#No_Order + @#Kode_Brg + Jumlah_Order Ms_Barang = @Kode_Brg + Nama_Brg + Jumlah + harga_satuan
3 NF.
Tr_Order_Header = @No_Order + Tgl_Order + #Kd_Plg + Tgl_Rencana_Kirim+
Jangka_Pembayaran+Total_seluruh
Ms_Pelanggan = @Kode_Plg + Nama_Plg + Alamat + Telepon + E-mail
Tr_Order_Detail = @#No_Order + @#Kode_Brg + Jumlah_Order Ms_Barang = @Kode_Brg + Nama_Brg + Jumlah + harga_satuan
Kesimpulan :
Dengan demikin dapat dilihat bahwa perbedaan melakukan normalisasi menurut cara E.F.Codd dan James Martin hanya pada langkah untuk melakukan Normalisasi ke satu saja, pada Normalisasi kedua sudah sama. Apalagi pada Normalisasi ketiga sudah pasti sama.
Fasilkom – Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Palembang
Kamus Data Datastore BRG = @kd_brg+jns_brg+nm_brg+sat_brg+Jml_stok+periode_cetak_brg DEPT_PRSH = @kd_dept+nm_dept+nm_ka_dept+nip_ka_dept+periode_cetak_dept PERMINTAAN = @no_FPB+tgl_FPB+#kd_dept+nm_dept+nm_ka_dept+nip_ka_dept+ {#kd_brg+jns_brg+nm_brg+sat_brg+Jml_minta+jml_realisasi} NORMALISASI (E.F.CODD) UNF (Un Normalized Form)
PERMINTAAN = no_FPB+tgl_FPB+kd_dept+nm_dept+nm_ka_dept+nip_ka_dept+
{kd_brg+jns_brg+nm_brg+sat_brg+Jml_minta+jml_realisasi}
INF (First Normalized Form)
PERMINTAAN = @no_FPB+tgl_FPB+kd_dept+nm_dept+nm_ka_dept+nip_ka_dept+
@kd_brg+jns_brg+nm_brg+sat_brg+Jml_minta+jml_realisasi
2NF (Second Normalized Form)
PERMINTAAN_HEADER = @no_FPB+tgl_FPB+kd_dept+nm_dept+nm_ka_dept+nip_ka_dept
PERMINTAAN_DETAIL = @#no_FPB+@#kd_brg+Jml_minta+jml_realisasi
BRG = @kd_brg+jns_brg+nm_brg+sat_brg+Jml_stok+periode_cetak_brg
3NF (Third Normalized Form)
PERMINTAAN_HEADER = @no_FPB+tgl_FPB+#kd_dept
DEPT_PRSH = @kd_dept+nm_dept+nm_ka_dept+nip_ka_dept+periode_cetak_dept
PERMINTAAN_DETAIL = @#no_FPB+@#kd_brg+Jml_minta+jml_realisasi
BRG = @kd_brg+jns_brg+nm_brg+sat_brg+Jml_stok+periode_cetak_brg
NORMALISASI (JAMES MARTIN) UNF (Un Normalized Form)
PERMINTAAN = no_FPB+tgl_FPB+kd_dept+nm_dept+nm_ka_dept+nip_ka_dept+
{kd_brg+jns_brg+nm_brg+sat_brg+Jml_minta+jml_realisasi}
INF (First Normalized Form)
PERMINTAAN_HEADER = @no_FPB+tgl_FPB+kd_dept+nm_dept+nm_ka_dept+nip_ka_dept
PERMINTAAN_DETAIL = @no_FPB+@kd_brg+Jml_minta+jml_realisasi
2NF (Second Normalized Form)
PERMINTAAN_HEADER = @no_FPB+tgl_FPB+kd_dept+nm_dept+nm_ka_dept+nip_ka_dept
PERMINTAAN_DETAIL = @#no_FPB+@#kd_brg+Jml_minta+jml_realisasi
BRG = @kd_brg+jns_brg+nm_brg+sat_brg+Jml_stok+periode_cetak_brg
Fasilkom – Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Palembang
MODUL PERKULIAHAN – PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ( A&PSI2)
3NF (Third Normalized Form)
PERMINTAAN_HEADER = @no_FPB+tgl_FPB+#kd_dept
DEPT_PRSH = @kd_dept+nm_dept+nm_ka_dept+nip_ka_dept+periode_cetak_dept
PERMINTAAN_DETAIL = @#no_FPB+@#kd_brg+Jml_minta+jml_realisasi
BRG = @kd_brg+jns_brg+nm_brg+sat_brg+Jml_stok+periode_cetak_brg
B.
SPESIFIKASI FILE
Hasil normalisasi data hanya menunjukkan atribut (field) apa saja yang terdapat dalam sebuahfile
Spesifikasi file memberikan rincian yang lebih lengkap
Spesifikasi file berisi : Kode File, Nama File, Organisasi, Primary Key, Foreign Key, Panjang Record dan Diskripsi Field (No, Nama Field, Type Field, Panjang, Decimal, Keterangan)
Primary Key hanya satu sedangkan Foreign Key boleh lebih dari satu jenis (disesuaikan dengankeperluan) dan boleh beberapa field
Tipe field : Numeric, Character, Date, Boolean
Contoh :
Nama File : Master_Pelanggan
Kode File : Ms_Plg
Organisasi : Indexed Sequential
Primary Key : Kd_Plg
Foreign Key : -
Panjang Record : 95
No Nama Field Type Panjang Decimal Keterangan
1 Kd_Plg Character 4 - Kode Pelanggan
2 Nm_Plg Character 25 - Nama Pelanggan
3 Alamat Character 30 - Alamat
4 Telepon Character 11 - Telepon
5 E-mail Character 25 - E-Mail Pelanggan
Nama File : Master_Barang
Kode File : Ms_Brg
Organisasi : Indexed Sequential
Primary Key : Kd_Brg
Foreign Key : -
Panjang Record : 28
No Nama Field Type Panjang Decimal Keterangan
1 Kd_Brg Character 4 - Kode Barang
2 Nm_Brg Character 15 - Nama Barang
3 Jumlah Numeric 4 0 Jumlah Barang
4 Harga_satuan Numeric 5 0 Harga Satuan
Fasilkom – Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Palembang
Contoh Spesifikasi File Setelah di Lakukan Normalisasi
Nama File : Transaksi_Order_Header
Kode File : Tr_Order
Organisasi : Indexed Sequential
Primary Key : No_Order
Foreign Key : Kd_Plg
Panjang Record : 28
No Nama Field Type Panjang Decimal Keterangan
1 No_Order Character 6 - Nomor Order
2 Tgl_Order Date 8 - Tanggal Order
3 Kd_Plg Character 4 - Kode Pelanggan
4 Tgl_Renc_Kirim Date 8 - Tgl Rencana Kirim
5 Jangka_Pembaya Numeric 2 - Jangka Pembayaran
ran
Nama File : Transaksi_Order_Detail
Kode File : Tr_Order
Organisasi : Indexed Sequential
Primary Key : No_order
Foreign Key : No_Order, Kode_Brg
Panjang Record : 15
No Nama Field Type Panjang Decimal Keterangan
1 No_Order Character 6 - Nomor Order
2 Kd_Brg Numeric 5 0 Kode Barang
MODUL PERKULIAHAN – PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ( A&PSI2)
ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD)
A. VERSI CHEN
Diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antar entity dalam suatu sistem.
ERD tidak menggambarkan aliran data atau proses.
Komponen ERD :
1. Entity 2. Relationship 3. Attribute 1. Entity
Segala sesuatu yang dapat dijelaskan dengan data, kelompok benda / objek, diberi nama denga
kata benda.
2. Relationship
Asosiasi antara satu atau beberapa entity, diberi nama dengan kata kerja
3. Attribute
Propety / karakteristik suatu entity atau relationship
SIMBOL YANG DIGUNAKAN Segi empat, menyimbolkan entity
Belah ketupat, menyimbolkan relationship
Nama
Nama
Entity relationship
JENIS RELATIONSHIP (CARDINALITY) One – to – One (1 : 1)
Mahasswa
1
Milik1
KTMFasilkom – Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Palembang
One – to – Many atau Many-To-One ( 1 : M atau M : 1)
PELANGGAN
1
LakukanM
SEWA1
M
VCD Kurangi
Many – to – Many (N : M)
Pelanggan N Memesan M Barang
A.
VERSI JAMES MARTIN
Simbol-simbol yang digunakan :
Nama
Entity / Terminal
Entity
Relationship
Garis relasi / hubungan dilengkapi dengan cardinality (frekuensi hubungan)
CARDINALITY / JENIS-JENIS RELATIONSHIP
1. A berasosiasi dengan satu dan hanya B
A
B
Fasilkom – Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Palembang
MODUL PERKULIAHAN – PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ( A&PSI2)
2. A berasosiasi dengan Nol atau satu B
A
B
3. A berasosiasi dengan satu atau lebih B
A
B
4. A berasosiasi denga Nol, satu atau lebih B
A
B
5. A berasosiasi dengan lebih dari satu B
A
B
Barang Pelanggan Pesanan Rincian PesananFasilkom – Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Palembang
CONTOH
Seorang pelanggan melakukan satu atau beberapa pesanan
Sebuah pesanan mempunyai satu rincian pesanan (detail order)
Satu rincian pesanan terdiri dari satu atau beberapa barang
Contoh 1 : ERD menurut CHEN
Order 1 Mliki 1 Detail Order
N 1
Lakukan Kurangi
1 N
Pelanggan Barang
Contoh 2 : ERD Menurut JAMES MARTIN
Order
Pelanggan
Detail Order
Barang
Fasilkom – Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Palembang
MODUL PERKULIAHAN – PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ( A&PSI2)
BAB 5 – PERANCANGAN PROSES
A.
BAGAN TERSTRUKTUR
Bagan terstruktur (structured chart) mirip dengan bagan berjenjang (hierarchy chart). Sama dengan bagan berjenjang, bagan terstruktur juga digunakan untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan organisasi dari sistem informasi secara bentuk berjenjang dalam modul dan submodul.
Bagan terstruktur adalah suatu alat yang digunakan untuk menjelaskan suatu sistem dalam bentuk modul dan submodul.
Bagan terstruktur digunakan dalam perancangan terstruktur dari suatu sistem informasi yang menunjukkan hubungan elemen data dan elemen kontrol, modul dan hubungan antar modul dalam suatu program.
Dengan adanya bagan terstruktur dapat diketahui :
Masukan dari sebuah modul
Keluaran dari modul tersebut
Apa yang dilakukan oleh modul tersebut
Simbol-simbol di Bagan Terstruktur : Module.
Menggambarkan suatu modul (kumpulan perintah / intruksi program)
Connection.
Menghubungkan suatu modul dengan modul yang lain
Loop.
Menyatakan perulangan selama kondisi terpenuhi dalam suatu modul
Decision.
Simbol ini menunjukkan suatu penyeleksian kondisi di dalam modul
Couple.
Menunjukkan suatu data atau elemen kontrol yang dikirimkan dari suatu modul kemodul lainnya.
Panah dengan lingkaran kosong menunjukkan data yang dikirim dan panah dengan lingkaran diblock menunjukkan elemen kontrol yang dikirim.
Fasilkom – Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Palembang
Contoh : Hitung Potongan Contoh :
A
B
Contoh :A
Q P FlagB
Menunjukkan suatu modul dengan nama “Hitung Potongan”
Modul A memanggil modul B, Setelah proses dari modul B selesai, maka proses kembali ke modul A yang memanggilnya.
Modul memanggil modul B dan elemen data P dikirimkan dari modul A ke modul B. hasil proses dari modul B mengirimkan elemen data Q dan elemen kontrol Flag ke modul A.
Contoh :
A
Modul A memanggil modul B bila kondisi yang diseleksi terpenuhi. Maka modul A juga memanggil modul C berulang kali yang ditunjukkan oleh simbol perulangan.
B
C
Fasilkom – Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Palembang
MODUL PERKULIAHAN – PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ( A&PSI2)
Perulangan di Bagan Terstruktur
Proses perulangan juga dapat ditunjukkan oleh bagan terstruktur dengan simbol arah panah yang melingkar.
Banyaknya peulangan yang dilakukan secara explisit memang tidak tampak dibagan terstruktur ini, tetapi ditunjukkan oleh proses di modul letak perulangan itu terjadi.
Contoh : Menghitung Total X X is b a H Masukan Data T o t T o ta l al X Hitung Tampilkan Total Hasil
Keputusan di Bagan Terstruktur
Seringkali didalam suatu modul terdapat suatu penyeleksian kondisi yang akan membuat keputusan
tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh modul ini.
Berdasarkan keputusan-keputusan ini, maka suatu modul akan memanggil modul yang lainnya.
Contoh : Hitung Penjualan n la a g P o t o n g a n ju n e P n n a to o P Potongan
Potongan untuk untuk Dealer Agen P e n j u a lan P B e ot r i o s h n g a n Hitung Penjualan Bersih
Fasilkom – Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Palembang
MODUL PERKULIAHAN – PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ( APSI2)
MODULE SPECIFICATION (SPESIFIKASI MODUL)
Setiap modul pada Bagan Terstruktur harus memiliki Module Specification. Tanpa ini kita tidak
akan mengetahui apa yang terjadi di dalam modul tersebut.
Banyak cara / metode yang dapat digunakan untuk menggambarkan modul tersebut.
Spesifikasi modul menjadi pedoman bagi programmer dalam membuat program (coding).
Metode yang digunakan dapat berupa :
1. Narasi, uraian proses dalam bentuk “cerita” 2. Bahasa Indonesia / Inggris yang terstruktur 3. Decision Table (tabel keputusan)
4. Decision tree (pohon keputusan)
Contoh : Prosedur Pembelian Kredit ( limit 500.000 )
Terima Pembelian Kredit
Kondisi 1 : Cek Batas Limit Kredit
Jika tidak dilampaui, maka Pembelian Kredit Dilayani Jika dilampaui, maka
Kondisi 2 : Cek Histori Bayar
Jika Buruk, maka Pembelian Kredit Ditolak Jika Baik, maka
Kondisi 3 : Cek Limit Pembelian Jika > 1 jt, maka tolak
Jika <= 1 jt, maka minta Persetujuan Manajer
Penyelesaian dengan Spesifikasi Modul
NARASI
Penjelasan proses dalam bentuk kalimat :
Untuk setiap pembelian dari pelanggan harap diperiksa : Apabila batas kredit dilampaui maka periksa histori pembayarannya. Apabila historinya kurang baik maka ditolak. Apabila historinya baik dan pembelian tidak melebihi 1 juta rupiah mintalah persetujuan manajer, bila lebih dari 1 juta rupiah maka ditolak.
Fasilkom – Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Palembang
MODUL PERKULIAHAN – PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ( APSI2)
BAHASA INDONESIA TERSTRUKTUR
Instruksi Proses dengan Bahasa Indonesia :
JIKA
MAKA JIKA MAKA
...
... ... ... ... SELAIN ITU ... ... AKHIR JIKA ... AKHIR JIKA
SELAMA LAKUKAN ULANG
... .... .... .... .... ... .... .... .... .. ... ... ... ... ...
AKHIR SELAMA SAMPAI
LAKUKAN KASUS KASUS
... ... KASUS ... ... ... * BUKA FILE ...
* BACA FILE ...
* BACA FILE ... BERDASARKAN ... * TULIS FILE ...
* TUTUP FILE ... * HITUNG ...
* CETAK KE PRINTER
* TAMPIL KE LAYAR ...
Fasilkom – Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Palembang
Instruksi tidak mutlak (kaku), yang penting dapat dimengerti
Contoh Bahasa Indonesia Terstruktur :
MODUL Validasi_Pembelian_Kredit Cek Limit Kredit
JIKA Pembelian Kredit > Limit_Kredit MAKA Cek Histori Bayar
JIKA Histori_Bayar = Buruk MAKA Tolak
SELAIN ITU
Cek Jumlah Beli
JIKA Nilai_Beli <= 1 juta MAKA Minta_persetujuan_manajer SELAIN ITU Tolak AKHIR JIKA AKHIR JIKA SELAIN ITU Pembelian_dilayani AKHIR JIKA AKHIR MODUL
STRUCTURED ENGLISH
Instruksi Proses dengan Bahasa Inggris :
IF
THEN IF THEN ... .... .... .... .... ... .... .... .... .. ... ... .... .... .... .... ... .... .... .... .. ... ELSE ... ... .... .... .... .... ... .... .... .... .. ... ... .... .... .... .... ... .... .... .... .. ... END IF END IF
WHILE
DO REPEAT ... ... .... .... .... .... ... .... .... .... .. ... .... .... .... .... ... .... .... .... .. ... ... .... .... .... .... ... .... .... .... .. ...
END WHILE UNTIL
DO CASE
CASE ... ... CASE ... ... END CASE
Fasilkom – Universitas Indo Global Mandiri (IGM)
MODUL PERKULIAHAN – PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ( APSI2)
* OPEN FILE ... * READ FILE ... * WRITE FILE ... * REWRITE FILE ...
* SEARCH FILE ... FOR ... * LOCATE FILE ... FOR ... * PRINT ...
* DISPLAY ... * INPUT ... * CALCULATE ... * COMPUTE ...
Contoh Structured English
MODULE Validasi_Pembelian_Kredit VERIFICATION Limit Kredit
IF Pembelian Kredit > Limit_Kredit THEN VERIFICATION Histori Bayar
IF Histori_Bayar = Buruk THEN Tolak
ELSE
VERIFICATION Jumlah Beli IF Nilai_Beli <= 1 juta THEN
Minta_persetujuan_manajer ELSE Tolak END IF END IF ELSE Pembelian_dilayani END IF END MODULE
DECISION TABLE
AturanKredit Limit Dilampaui Y Y Y Y N N N N
Kondisi
History Pembayaran Baik Y Y N N Y Y N N
Pembelian Diatas 1 Juta Y N Y N Y N Y N
Pembelian Diterima X X X X
Aksi Tolak X X X
Minta Persetujuan Manajer X
Fasilkom – Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Palembang
DECISION TREE
Decision tree merupakan alat yang digunakan unutk menjelaskan aturan bisnis yang komplek yang sulit dijelaskan melalui spesifikasi modul
Pembelian diastas 1 juta ditolak
History pembayaran
Baik Pembelian dibawah 1 juta minta
Persejutujuan manjer Kredit dilampui
History pembayaran ditolak
kurang baik
Kredit limit tidak dilampui diterima
PROSEDUR SISTEM PERMINTAAN BARANG
1. Setiap Awal Tahun Ka. Bag. Umum akan memberikan daftar stok barang dan daftar departemen perusahaan kepada staf umum untuk dicatat dalam file barang dan file departemen perusahaan. Berdasarkan Data Barang yang ada, Staf Umum akan memberikan daftar barang perusahaan kepada seluruh departemen agar masing-masing departemen mengetahui barang apa saja yang bisa diminta
2. Setiap Awal bulan departemen perusahaan mengajukan permintaan barang kepada staf umum
dengan memberikan formulir permintaan barang (FPB) yang berisi data-data departemen pemohon dan barang yang diminta. Staf umum akan melakukan pengecekan departemen dan barang apakah departemen terdaftar dan barang ada.
3. Jika tidak terdaftar atau barang tidak ada maka permintaan akan ditolak dengan mengembalikan FPB.
Jika terdaftar dan barang ada, maka FPB akan dicatat dalam file permintaan.
4. Staf Umum akan membuat Daftar Permintaan Barang Departemen kepada Ka. Bag. Umum untuk
meminta persetujuan Jumlah barang yang diminta oleh masing-masing departemen. Ka. Bag Umum akan memberikan verifikasi untuk daftar permintaan barang tersebut kepada staf umum.
5. Staf Umum akan mendata hasil verifikasi dari Ka.Bag Umum ke dalam file permintaan dan mengurangi stok barang pada file barang sesuai verifikasi yang ada.
6. Staf umum akan membuat bukti permintaan barang (BPB) yang akan diberikan ke departemen perusahaan yang meminta berikut barang.
7. Setiap akhir bulan staf umum akan membuat laporan permintaan barang kepada Ka. Bag. Umum sebagai laporan akhir
Kamus Data Datastore
BRG = @kd_brg+jns_brg+nm_brg+sat_brg+Jml_stok+periode_cetak_brg
DEPT_PRSH = @kd_dept+nm_dept+nm_ka_dept+nip_ka_dept+periode_cetak_dept
PERMINTAAN = @no_FPB+tgl_FPB+#kd_dept+nm_dept+nm_ka_dept+nip_ka_dept+
{#kd_brg+jns_brg+nm_brg+sat_brg+Jml_minta+jml_realisasi}
Fasilkom – Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Palembang
MODUL PERKULIAHAN – PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ( APSI2)
SPESIFIKASI MODUL
Spesifikasi modul Pendataan Daftar Barang dan Daftar Departemen Perusahaan (1.0)
Terima Daf_Brg Input Kd_brg Buka File BRG Baca File BRG
Jika Kd_brg Daf_brg = Kd_brg File BRG maka Pesan “ Kode Sudah Ada, Isi Kode lain” Selain Itu
Input js_brg, nm_brg, sat_brg, jml_stok, peroide_cetak_brg Simpan File BRG Akhir Jika
Tutup File BRG Terima Daf_Dept_Prsh Input Kd_Dept
Buka File Dept_prsh Baca File Dept_Prsh
Jika Jika Kd_Dept Daf_Dept_Prsh = Kd_Dept File Dept_Prsh maka Pesan “ Kode Sudah Ada, Isi Kode lain”
Selain Itu
Input nm_dept, nip_ka_dept, nm_ka_dept, periode_cetak_dept Simpan File Dept_prsh
Akhir Jika
Tutup File Dept_Prsh Akhir Proses
Spesifikasi Modul Pengolahan Permintaan Barang (2.0)
Buka File Brg Baca File Brg Input Kd_brg
Jika Kd_brg ada maka Tampilkan Data Barang Cetak Daf_brg_prsh Tutup File Brg
Terima FPB
Input kd_dept FPB Buka File Dept_Prsh Baca File Dept_Prsh
Jika Kd_Dept Daf_Dept_Prsh <> Kd_Dept File Dept_Prsh maka Pesan “ Departemen tidak terdaftar” FPB_Kembali
Selain Itu
Input Kd_brg FPB
Jika Kd_brg Daf_brg <> Kd_brg File BRG dan Jml_brg_FPB > jml_brg File BRG maka Pesan “ Barang Tidak Ada „
FPB_Kembali Selain Itu
FPB_OK
Input No_FPB FPB
Fasilkom – Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Palembang
Jika No_FPB FPB = No_FPB File Permintaan maka Pesan „ nomor sudah ada, isi nomor baru „ Selain itu
Input tgl_FPB,jml_minta Simpan File Permintaan Akhir Jika
Akhir Jika Akhir Jika
Cetak Daf_minta_dept
Terima Daf_minta_dept_verifikasi Buka file permintaan. Dept_prsh, brg Baca file permintaan, dept_prsh, brg Input No_FPB daf_minta_dept_verifikasi
Jika No_FPB daf_minta_dept_verifikasi <> No_FPB File Permintaan maka Pesan „nomor TIDAK ada, isi nomor lain‟
Selain itu
Tampilkan data permintaan Input jml_realisasi
Updata File Permintaan Akhir jika
Update file brg Cetak BPB Kirim BPB
Tutup File Permintaan, dept_prsh, brg Akhir modul
Spesifikasi modul 3.0 (Cetak Laporan Permintaan )
Buka File Permintaan, Dept_prsh,brg Baca File Permintaan, Dept_prsh,brg Masukkan Periode_awal, Periode_akhir
Jika Tgl_FPB >=Periode_awal dan Tgl_FPB <=Periode_akhir maka Cetak Tgl_Cetak, hal_cetak
Cetak Tgl_FPB, No_FPB, nm_Dept, kd_brg, jns_brg, nm_brg, sat_brg, jml_minta, Jml_realisasi, tot_FPB, tot_tgl,Tot_sel
Akhir Jika
Tutup File Permintaan, dept_prsh,BRG Akhir modul
Fasilkom – Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Palembang