• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oceanarium

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oceanarium"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari daratan dan lautan seluas ± 5,8 juta Km2 dan sekitar 70 % wilayahnya merupakan perairan laut dengan garis pantai sepanjang ± 81.000 km. Laut Indonesia terbagi atas 2,3 juta Km2 perairan kepulauan/ laut nusantara, 0.8 juta Km2 perairan teritorial dan 2,7 juta Km2 kawasan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE)(Dishidros TNI AL, 1987). Selain itu, didalam perairan Indonesia terdapat beraneka ragam keindahan alam dan hasil laut. Laut dan kekayaan yang ada didalamnya merupakan sumber daya yang potensial sebagai modal dalam pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat (www.google.com/ Potensi laut Indonesia). Negara kita juga memiliki kewenangan untuk mengelola sumber daya hayati dan non hayati yang terkandung di dalamnya.(www.google.com/ Potensi Laut Indonesia).

Wilayah kelautan Indonesia menyimpan keanekaragaman hayati laut tertinggi, sehingga menjadikan Indonesia sebagai salah satu Negara terpenting di dunia. Keanekaragaman hayati laut yang dimiliki Indonesia meliputi 2500 jenis moluska, 2000 jenis krustasea, 6 jenis penyu laut, 30 jenis mammalia laut, dan terdapat sekitar 3500 jenis ikan yang mana merupakan 37% dari keseluruhan jenis ikan di seluruh dunia (www.google.com/ Potensi Laut Indonesia) . Selain itu juga terdapat berbagai jenis karang dan terumbu laut yang merupakan tempat tinggal bagi hewan laut.

Luas ekosistem terumbu laut yang terdapat di perairan Indonesia diperkirakan mencapai 75.000 km2 yaitu sekitar 12 hingga 15% dari luas terumbu karang dunia (www.google.com/ Potensi Laut Indonesia). Dengan kekayaan laut yang berlimpah tersebut, menjadikan laut sebagai tulang punggung perekonomian masyarakat Indonesia dan menjadikan Indonesia kedalam urutan kedua pengekspor hewan-hewan laut ke Negara-negara di dunia khususnya Eropa dan Amerika (www.google.com/ Potensi Laut Indonesia).

Masyarakat Indonesia terkesan tidak peduli dan mengeksploitasi potensi lautan secara kurang bijaksana sedangkan pemerintah pusat belum bisa bertindak tegas secara maksimal sehingga banyak ditemukan adanya penangkapan liar dengan menggunakan bahan peledak atau racun yang tidak hanya menyebabkan ikan mati, tetapi juga menyebabkan kerusakan terumbu karang dan akhirnya merusak ekosistem

(2)

laut. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Coremap tahun 2000 menunjukkan bahwa ekosistem terumbu laut di Indonesia hanya sekitar 30% saja yang kondisinya masih bagus sedangkan sekitar 70% mengalami kerusakan. Selain itu, masyarakat banyak yang membuang limbah ke laut tanpa filtrasi terlebih dahulu, sehingga menyebabkan laut tercemar dan pada akhirnya juga dapat merusak ekosistem laut. Perlu diberikan perhatian lebih pada pengolahan, pemanfaatan, dan pemeliharaan sumber daya laut agar tidak terjadi kerusakan bahkan kepunahan, sehingga nantinya dapat dinikmati oleh generasi selanjutnya.

Pemanfaatan kekayaan laut dan keindahan bawah laut yang dimiliki Indonesia dapat dilakukan dengan pengembangan wisata bahari, sehingga menjadi sumber devisa bagi Negara. Wisata bahari akan menjadi sasaran utama dalam meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia. Berdasarkan GBHN ketetapan MPR RI No. II/MPR/1989 menyatakan bahwa sektor pariwisata Indonesia menekankan pada alam dan nilai budaya bangsa bagi budidaya kepariwisataan dan memperkenalkannya kepada wisatawan asing maupun domestik, dimana diversifikasi produk wisata dialihkan untuk memberikan variasi kuantitatif dapat memenuhi kebutuhan dari pada sektor kegiatan wisata di Indonesia.

Salah satu cara mengembangkan wisata bahari untuk memaksimalkan potensi laut yaitu wisata bahari berupa aquarium raksasa seperti Seaworld Ancol yang dilengkapi dengan fasilitas penelitian atau penangkaran habitat perairan. Sebenarnya sangat banyak cara lain dalam pemanfaatan kekayaan dan keindahan bawah laut yang dimiliki Indonesia, tetapi karena kondisi ekosistem laut cukup memprihatinkan yang disebabkan oleh penangkapan liar serta kerusakan terumbu karang, sehingga penulis mencoba menyadarkan masyarakat pada umumnya mengenai potensi laut yang begitu besar khususnya dalam menjaga kelangsungan hidup hewan laut dan terumbu karang dengan adanya aquarium raksasa tersebut.

Selain itu, sangat disayangkan apabila hanya terdapat sebuah aquarium publik yaitu Seaworld Ancol yang memamerkan kekayaan laut Indonesia, sedangkan Indonesia memiliki garis pantai yang panjang dengan lautan yang luas beserta kekayaan laut yang terkandung didalamnya.

Atas dasar kekayaan laut Indonesia yang begitu melimpah dan untuk memupuk kecintaan terhadap laut serta menjaga kelestarian alam laut beserta

(3)

kekayaan yang terkandung didalamnya, sehingga mendorong penulis untuk mengambil objek Oceanarium, yang mana tidak hanya menampilkan berbagai jenis biota laut dalam satu aquarium raksasa beserta pusat penelitiannya yang berfungsi sebagai sarana pendidikan informal di bidang pengetahuan masyarakat mengenai kehidupan yang ada di laut dan perairan Indonesia, tetapi juga dilengkapi dengan fasilitas rekreasi berupa wisata bawah laut sehingga memberikan kesan kehidupan bawah laut menjadi bagian yang tidak terlepas dari kehidupan manusia yang harus di jaga bersama.

Oceanarium ini nantinya diharapkan selain sebagai sumber devisa bagi Negara, juga dapat dijadikan sarana pendidikan dan memberikan sensasi berekreasi bawah laut. Selain itu, yang menjadi tujuan utama yaitu dapat menyadarkan masyarakat awam betapa indah dan kayanya laut Indonesia yang harus kita jaga bersama.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan adalah perihal yang menjadi keinginan untuk dicapai dan dilaksanakan. Dalam hal ini akan dibahas maksud dan tujuan dari pembuatan Oceanarium ini yaitu:

Membantu pemerintah dalam meningkatkan pendapatan Negara dalam bidang pariwisata sekaligus membantu kemajuan perekonomian daerah setempat dan juga Negara Indonesia.

Memberikan alternatif rekreasi wisata bahari yang menyuguhkan sensasi berekreasi bawah laut.

Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk bersama menjaga kelestarian serta keindahan bawah laut yang kita miliki.

Memperkenalkan kepada masyarakat pada umumnya dan anak-anak pada khususnya mengenai biota-biota yang hidup di perairan laut. Menjaga kelestarian hewan-hewan laut khususnya hewan laut langka seperti kima raksasa dan penyu laut.

(4)

Masalah perancangan adalah perihal yang akan menjadi kendala dalam perancangan Oceanarium ini dan seterusnya akan dicari jalan penyelesaian untuk mengatasi masalah tersebut. Rumusan masalah yang timbul dalam perancangan Oceanarium ini adalah:

Bagaimana merancang bangunan sehingga maksud dan tujuan yang dikehendaki dapat tercapai.

Bagaimana memilih lokasi bangunan yang sesuai untuk dapat mewujudkan rancangan bangunan yang dapat mengakomodasi kegiatan-kegiatan yang diinginkan.

Bagaimana bentuk desain yang tepat, sehingga dapat mencerminkan kehidupan bawah laut dan nantinya dapat dijadikan landmark.

Bagaimana penerapan teknologi yang tepat untuk mengakomodasi air beserta biota- biota laut dan fasilitas yang ada didalamnya.

Bagaimana sistem teknologi untuk regulasi air serta mengatur suhu yang sesuai pada aquarium air laut.

1.4. Pendekatan Masalah

Pendekatan masalah merupakan bentuk pengenalan terhadap masalah yang berfokus pada hal yang lebih khusus untuk mencari penyelesaian yang lebih tepat. Dalam hal ini pendekatan pada masalah perancangan Oceanarium.

Melalui pendekatan fungsinya sebagai Oceanarium, maka direncanakan adanya suatu akuarium raksasa publik yang dapat menampung dan memerkan biota-biota laut seperti beraneka ragam ikan, mulai dari yang berukuran kecil hingga yang berukuran besar seperti ikan hiu dan paus. Selain terdapat akuarium publik, juga direncanakan fasilitas lainnya yang dapat menunjang kegiatan Oceanarium tersebut.

Lokasi perancangan terletak di dekat pantai. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam pengakomodasian hewan-hewan laut ke dalam aquarium serta memudahkan dalam system utilitas..

Dalam perancangan Oceanarium ini diterapkan desain yang bertemakan Arsitektur Metafora.

(5)

Studi Literatur

Studi literatur dilakukan untuk mendefenisikan secara kwantitatif dan kwalitatif akan hal-hal yang dibutuhkan terhadap fungsi bangunan.

Studi Lapangan

Dilakukan secara survey langsung ke lokasi perencanaan berupa pengamatan dan pengumpulan data yang berhubungan dengan kasus proyek untuk mengetahui kondisi lingkungan dan potensi kawasan sekitar site.

Studi Analisa

Menganalisa data-data yang telah diperoleh dan permasalahan yang ada khususnya dalam kaitannya dengan sistem pengolahan air, tingkat suhu yang nyaman untuk oceanarium, dan sarana rekreasi air.

Sintesis

Dari segala data yang ada disintesis untuk memperoleh berbagai masukan arsitektural maupun non arsitektural bagi keperluan perancangan.

1.6. Lingkup dan Batasan Proyek

Lingkup dan batasan proyek adalah suatu perihal yang menjadi cakupan, wilayah pembahasan suatu peristiwa agar pembahasannya tersebut tepat sasaran dari tujuan yang ingin dicapai. Dalam hal ini akan dibahas sejauh mana hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan Oceanarium ini, yaitu:

Seluruh aspek fisik yang berhubungan dengan pembahasan dan perancangan mengenai bangunan sarana rekreasi yang menyangkut lingkungan tapak, massa bangunan, dan pembentukkan ruang.

Perencanaan fasilitas hiburan yang disertai fasilitas pendukungnya ini hanya menawarkan keberadaan wisata bahari yang diwujudkan dalam bentuk hiburan. Fasilitas yang ditawarkan dalam proyek ini terbatas pada sarana pertunjukkan dan pengetahuan.

Teknologi yang diterapkan untuk aquarium tepat guna, efisien, dan fleksibel

(6)

1.7. Asumsi

Karena kasus proyek bersifat fiktif, maka diperlukan beberapa asumsi sebagai dasar perencanaan dan perancangan, yaitu:

Diasumsikan kepemilikan bangunan oleh pihak swasta dengan penekanan bangunan yang mewadahi kegiatan komersil yang bersifat rekreatif.

Diasumsikan lokasi lahan studi layak untuk didirikan bangunan sesuai dengan peruntukan lahan sebagai kawasan wisata yang bersifat komersil.

Diasumsikan kondisi perairan tidak menjadi permasalahan yang dapat menghambat keberadaan proyek ini.

Diasumsikan bahwa perekonomian di Indonesia berada dalam kondisi normal sehingga dapat mendukung keberadaan proyek ini.

(7)

1.8. Kerangka Berfikir

1.9. Sistematika Laporan

LATAR BELAKANG

Wilayah Kelautan Indonesia mempunyai keanekaragaman hayati tertinggi dengan jenis biota yang beragam serta terumbu karang yang luas.

Masyarakat banyak yang mengeksploitasi laut dengan menggunakan alat-alat yang berbahaya seperti bom, racun , dll sehingga tidak hanya menyebabkan ikan mati tetapi juga menyebabkan kerusakan terumbu karang.

Mengoptimalkan potensi laut sebagai Objek Wisata Bahari, sehingga menjadi sumber devisa bagi Negara, menambah Pendapatan Daerah, serta menjadi peluang keuangan bagi masyarakat sekitar.

Wisata Bahari dapat juga dijadikan sebagai sarana rekreasi sekaligus pendidikan bagi masyarakat sekitar.

MAKSUD DAN TUJUAN

Membantu pemerintah dalam meningkatkan pendapatan Negara dalam bidang pariwisata sekaligus membantu kemajuan perekonomian daerah setempat dan juga Negara Indonesia.

Memberikan alternatif rekreasi wisata bahari yang menyuguhkan sensasi berekreasi bawah laut.

Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk bersama menjaga kelestarian serta keindahan bawah laut yang kita miliki.

Memperkenalkan kepada masyarakat pada umumnya dan anak-anak pada khususnya mengenai biota-biota yang hidup di perairan laut.

Menjaga kelestarian hewan-hewan laut khususnya hewan laut langka seperti kima raksasa dan penyu laut.

JUDUL PERANCANGAN Oceanarium TEMA PERANCANGAN Arsitektur Metafora MASALAH PERANCANGAN

Pemilihan lokasi bangunan yang tepat.

Bentuk desain yang tepat, sehingga dapat mencerminkan kehidupan bawah laut dan nantinya dapat dijadikan landmark.

Penerapan teknologi yang tepat untuk mengakomodasi air beserta biota- biota laut dan fasilitas yang ada didalamnya.

Sistem teknologi untuk regulasi air serta mengatur suhu yang sesuai pada aquarium air laut.

DATA PERENCANAAN Data Tapak Studi Literatur Studi Banding Survey Lapangan ANALISA

Fisik (lokasi tapak dan lingkungan, Potensi tapak, view, orientasi, dll.)

Non Fisik(Aktifitas, pengguna &kebutuhan ruang, Program ruang).

KONSEP PERANCANGAN

Konsep ruang luar, ruang

dalam, massa, tema,

struktur, dan utilitas.

DESAIN PERANCAN

GAN Umpan Balik

(8)

BAB I PENDAHULUAN

Berisikan tentang kajian latar belakang, maksud dan tujuan, permasalahan, pendekatan, lingkup batasan, asumsi kelayakan dan sistematika laporan.

BAB II DESKRIPSI PROYEK

Berisikan tentang pengertian Oceanarium, lokasi, tinjauan fungsi dan studi banding terhadap Kasus Proyek sejenis yang lain.

BAB III ELABORASI TEMA

Berisikan tentang kajian mengenai pengertian, interpretasi dan keterkaitan tema dengan judul serta studi banding terhadap bangunan-bangunan yang menerapkan tema yang sama.

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

Berisi tentang kajian analisis terhadap lokasi dari tapak perancangan, potensi dan kondisi lingkungan, pemakai, dan aktivitasnya serta berisi tentang dasar-dasar pemrograman fasilitas yang direncanakan, meliputi kebutuhan ruang, besaran dan persyaratan ruang, hubungan antar ruang yang bersifat analisa. BAB V KONSEP PERANCANGAN

Berisi konsep-konsep perancangan yang sesuai dengan lingkungan kajian. BAB VI PERANCANGAN ARSITEKTUR

Berisi gambar-gambar desain dan foto maket hasil perancangan. DAFTAR PUSTAKA

Berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai bahan literatur dalam perencanaan ini.

Referensi

Dokumen terkait

Ključne besede: kompetence, varnost, zasebno varovanje, varnostnik telesni stražar, varovana oseba, varovanje oseb, ocena ogroženosti, varnostni načrt, plan poti, skupina

Pelatih bertanggungjawab membantu dalam melaksanakan tugas-tugas Perkeranian dan Operasi (P/O) di peringkat kumpulan sokongan Bahagian Khidmat Pengurusan Pejabat

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga karya dengan judul Implementasi Kegiatan Ekstrakurikuler Bahasa Inggris

Tanah gambut yang masih ditumbuhi Mucuna bracteata dapat meningkatkan nilai pH, C- organik, N-total, P-total, KTK, dan KB dibandingkan dengan yang tidak ditumbuhi

[r]

Untuk semua pihak yang telah membantu penulis baik dari segi moril maupun materil dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih, mohon maaf jika saya

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKITIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN PNBP Fakultas KIP 10,000,000