• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN KEPUASAN KERJA BERDASARKAN KESESUAIAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DENGAN BIDANG PEKERJAAN PADA KARYAWAN BI PADANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERBEDAAN KEPUASAN KERJA BERDASARKAN KESESUAIAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DENGAN BIDANG PEKERJAAN PADA KARYAWAN BI PADANG"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

40

PERBEDAAN KEPUASAN KERJA BERDASARKAN

KESESUAIAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DENGAN

BIDANG PEKERJAAN PADA KARYAWAN BI PADANG

Dewi Fitri

Abstract: This study aimed to see differences in job satisfaction based on Bank Indonesia Padang suitability educational background with the field work. The study used quantitative methods to the subject 40 employees BI Padang. Based on these results there is a difference in job satisfaction significantly between employees and the appropriate educational background is not in accordance with the field work. Based on the results of this study suggested the HR BI Padang and other companies to be able to pay attention to the fit between the educational background of the employees.

Keyword: job satisfaction, compliance education, employment

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan kepuasan kerja berdasarkan kesesuaian latar belakang pendidikan dengan bidang pekerjaan pada karyawan BI padang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan subjek 40 orang karyawan BI Padang. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada kepuasan kerja berdasarkan kesesuaian latar belakang pendidikan dengan bidang pekerjaan. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada HRD BI Padang dan perusahaan lainnya untuk bisa memperhatikan kesesuaian latar belakang pendidikan dengan bidang pekerjaan karyawan.

(2)

PENDAHULUAN

Semakin pesatnya perkembangan organisasi di Indonesia membuat tuntutan untuk sumber daya manusia (SDM) yang berada dalam organisasi tersebut semakin besar. Menurut defenisinya organisasi merupakan wadah atau tempat di mana sekelompok orang bergabung demi mewujutkan tujuan yang sama. Organisasi menurut Robbins (dalam Sopiah, 2008) adalah satuan sosial yang terkoordinasi secara sadar, terdiri dari dua atau lebih yang berfungsi atas dasar relatif kontinu untuk mencapai suatu tujuan atau serangkaian tujuan bersama. Organisasi berdiri memiliki visi dan misi serta SDM yang tergabung di dalam organisasi tersebut demi mewujurkan tujuan dari organisasi tersebut sesuai tuntutan zaman.

Kompetensi karyawan khususnya kompetensi pendidikan dengan bidang pekerjaan diartikan sebagai kecocokan atau kesesuaian latar belakang pendidikan yang dimiliki terhadap jenis pekerjaannya yang mengambarkan adanya link mach antara ilmu yang diperoleh melalui pendidikan sekolah yang ditempuh (khususnya perguruan tinggi) dengan jenis pekerjaan yang digeluti (dalam Endang, 2009).

Manurung (2004) mendefinisikan Bank umum sebagai institusi keuangan yang berorientasi pada laba dan untuk memperoleh laba tersebut bank melaksanakan fungsi intermediasi. Penerimaan karyawan di Bank, sama halnya dengan organisasi lainnya. Terdapat persyaratan – persyaratan calon karyawannya pun hampir sama.

Robbins, (dalam Sopih, 2008) menyatakan bahwa kepuasan kerja merupakan sikap umum seorang karyawan terhadap pekerjaanya. Kepuasan kerja menunjukkan kesesuaian antara harapan seseorang yang timbul dengan imbalan yang disediakan oleh pekerjaan. Mathis dan Jackson (dalam Sopiah, 2008) mengemukakan kepuasan kerja merupakan peryataan emosional yang positif yang merupakan hasil evaluasi dari pengalaman kerja. Hooppocks (dalam Kartini, 1985) mengemukakan kepuasan dalam pekerjaan tergantung pada tercapai atau tidaknya pemenuhan kebutuhan seseorang dan derajat kepuasan tersebut tergantung pada pemikiran antara apa yang diinginkan.

Ditinjau dari perspektif teoritis, banyak ilmuwan sosial berpendapat bahwa

(3)

pendidikan adalah sebuah koridor penting untuk meningkatkan status ekomoni seseorang, pendidikan meningkatkan pendapatan dengan meningkatkan keterampilan dan produktivitas. ketidaksesuaian pendidikan dengan pekerjaan memiliki efek yang relevan pada efisiensi investasi publik dan swasta di bidang pendidikan dengan mempengaruhi upah serta pada hasil pasar tenaga kerja lainnya seperti ketidakpuasan kerja dan perputaran tenaga kerja (Hersch, 1991).

Berdasarkan uraian diatas, permasalahan yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah kepuasan kerja karyawan. Dimana akan di lakukan penelitain menganai perbedaan kepuasan kerja antara karyawan yang berlatar belakang pendidikan yang sesuai dengan bidang pekerjaan dan karyawan yang berlatar belakang pendidikan tidak sesuai dengan bidang pekerjaan.

Berdasarkan rumusan permasalahan, penelitian ini bertujuan untuk :

a. Mendeskripsikan kesesuaian latar belakang pendidikan dengan bidang pekerjaan karyawan Bank Indonesia, b. Mendeskripsikan ketidaksesuian latar

belakang pendidikan dengan bidang pekerjaan karyawan Bank Indonesia,

c. Mendeskripsikan perbedaan kepuasan kerja antara karyawan yang memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dan tidak sesuai dengan bidang pekerjaan karyawan Bank Indonesia.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini berbentuk penelitian kuantitatif. Berdasarkan permasalahan yang diangkat dan tujuan dari penelitian ini, maka desain penelitian ini adalah Kausal Komparatif. Variabel penelitian adalah, (1) Variabel dependen yaitu Kepuasan Kerja (Y), (2) Variabel Independen yaitu Latar Belakang Pendidikan (X) yang terdiri dari kesesuaian latar belakang pendidikan dengan bidang pekerjaan (X1) dan ketidaksesuaian latar belakang pendidikan dengan bidang pekerjaan (X2).

Populasi penelitian ini adalah karyawan Bank Indonesia Kota Padang yang berjumlah 80 orang dengan sampel diambil secara purposive sampling yaitu 40 subjek yang dipisahkan dengan dua kelompok yaitu 20 subjek yang memiliki kesesuaian latar belakang pendidikan dengan bidang pekerjaan dan 20 subjek yang memiliki ketidaksesuaian latar belakang pendidikan dengan bidang pekerjaan.

(4)

Data dikumpulkan dengan menggunakan skala likert yang merupakan suatu series item pada skala likert ini memiliki nilai favorabel dan unfavorable.

Validitas dan Reliabilitas

Berdasarkan hasil koefisien reliabilitas nilai α = 0,851 pada skala kepuasan kerja telah mendekati angka 1, maka skala yang dijadikan alat ukur dalam penelitian telah memenuhi syarat untuk digunakan dalam penelitian. Berdasarkan 55 item yang digunakan dalam uji coba penelitian terdapat 17 item yang gugur dan 38 item valid digunakan dalam penelitian.

Teknik yang digunakan dalam menganalisis data dengan menggunakan Analisis Uji Beda dengan menggunakan teknik t-Tes dengan bantuan program Statistic Packages for Social Science (SPSS) versi 16.0 for windows.

HASIL

Berdasarkan temuan penelitian, dapat dilihat dari tabel dibawah ini hasil dari Rerata empirik dan rerata hipotetik kepuasan kerja karyawan Bank Indonesia.

Tabel 1.

Rerata Empirik Dan Rerata Hipotetik Kepuasan Kerja Variabel

Kepuasan Kerja

Skor Hipotetik Skor Empirik

Min Max Mean SD Min Max Mean SD

Sesuai 0 152 76 25,33 84 147 114,95 16,246

Tidak sesuai 0 152 76 25,33 67 129 96,60 16,813

Rangkuman data penelitian pada tabel di atas digunakan untuk mengkategorisasikan skor kedalam tiga kategori. Ketiga pengkategorian tersebut yaitu tinggi, sedang dan rendah. Dalam

menentukan rerata hipotetik digunakan asumsi bahwa data yang berdistribusi normal memiliki enam simpangan baku. Skor skala kepuasan kerja antara 0 sampai 4, oleh karena itu skor total berkisar antara 0 (0x38) sampai 220 (4x38) dan diperoleh

(5)

mean hipotetik sebesar 76. Data empiris menunjukkan skor karyawan yang memiliki kesesuaian latar belakang pendidikan dengan bidang pekerjaan yaitu antara 84 sampai 147 dan untuk karyawan yang memiliki ketidaksesuaian latar belakang pendidikan dengan bidang pekerjaan antar 67 sampai 129.

Dengan uraian di atas hasil dari standar deviasi (σ) yaitu 152/6 = 25,333 (dibulatkan menjadi 25) dan mean hipotetiknya (μ) 38x2 = 76. Kategori skor tingkat kepuasan kerja yaitu:

(μ + 1,0σ) < X Tinggi

(μ – 1,0σ) ≤ X < (μ + 1,0σ) Sedang

X < (μ – 1,0σ) Rendah

Kepuasan kerja karyawan yang memiliki kesesuaian latar belakang pendidikan dengan bidang pekerjaan

Tabel 2.

Persentase Kepuasan Kerja Karyawan Berlatar Belakang Pendidikan Sesuai dengan Bidang Pekerjaan

Kategori Tingkat Kepuasan Kerja

Range F Persentase

Tinggi 101 – 152 17 85

Sedang 51 – 100 3 15

Rendah 0 – 51 0 0

Kepuasan kerja karyawan yang memiliki ketidaksesuaian latar belakang pendidikan dengan bidang pekerjaan

Tabel 3.

Persentase Kepuasan Kerja Karyawan Berlatar Belakang Pendidikan Tidak Sesuai dengan Bidang Pekerjaan

Kategori Tingkat Kepuasan Kerja

Range F Persentase

Tinggi 101 – 152 9 45

Sedang 51 – 100 11 55

(6)

Perbedaan Kepuasan Kerja

Berdasarkan temuan skala kepuasan kerja berdistibusi normal. Hal ini didasarkan pada norma p > 0,05 adalah berdistribusi normal. Jadi data penelitian bisa dianalisis dengan statistik parametrik karena telah memenuhi syarat berdistribusi normal.

Hasil analisis dengan SPSS 16.0 for windows terlihat bahwa signifikansi

probabilitas 0,795, maka data mempunyai varians yang berbeda, sehingga untuk nilai p = 0,795, hasil temuan dikatakan homogen. Data dikatakan homogen apabila nilai F empirik lebih kecil dari pada F teoritik atau p > 0,05, oleh karena itu data penelitian ini homogen karena hasil yang didapat p > 0,05 yaitu 0,795 > 0,05.

Analisis Aspek Kepuasan Kerja

Tabel 4.

Analisis Uji Beda Setiap Aspek Kepuasan Kerja

No. Aspek

Mean

te Kriteria (Taraf)

Sesuai Tidak

Sesuai

1. Gaji 61.00 53.60 2.559 Signifikan pada taraf 1%

2. Kepemimpinan 59.00 49.00 1.240 Tidak signifikan pada taraf

5%

3. Promosi 55.25 44.50 5.280 Signifikan pada taraf 1%

4. Bonus 59.67 50.50 3.263 Signifikan pada taraf 1%

5. Penghargaan

dari rekan kerja

61.00 50.12 2.542 Signifikan pada taraf 5%

6. Pekerjaan 63.25 56.50 1.523 Tidak signifikan pada taraf

5%

7. Kondisi kerja 58.50 53.50 0.494 Tidak signifikan pada taraf

5%

8. Komunikasi 62.00 50.00 4.431 Signifikan pada taraf 1%

(7)

Berdasarkan hasil analisis uji beda, hasil t empirik telah melebihi nilai t

teoritiknya. Sehingga dapat

dituliskan 𝑡𝑒 (3,510) > 𝑡𝑡𝑡(1%= 2,750). Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan secara signifikan tingkat kepuasan kerja karyawan yang sesuai dan tidak sesuai antara latar belakang pendidikan dengan bidang pekerjaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis (Ha) diterima.

PEMBAHASAN

Kepuasan kerja karyawan yang memiliki kesesuaian latar belakang pendidikan dengan bidang pekerjaan

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 85% karyawan yang memiliki tingkat kepuasan kerja pada kategori tinggi, dan 15% karyawan yang memiliki kepuasan kerja pada kategori sedang, dan tidak terdapat karyawan yang memiliki kepuasan kerja kategori rendah. Kesesuaian latar belakang pendidikan dengan bidang pekerjaan mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, sehingga apa yang diharapkan sesuai dengan apa yang mereka dapatkan.

Locke (dalam Mutiara, 2002) mengungkapkan bahwa kepuasan adalah fungsi dan tingkat keserasian antara apa yang diharapkan dengan apa yang dapat diperoleh, atau antara kebutuhan dan penghargaan. Serta hasil penelitian juga di dukung oleh pendapat Moorse (dalam Panggabean, 2002) yang mengemukakan bahwa pada dasarnya, kepuasan kerja tergantung kepada apa yang diinginkan seseorang dari pekerjaanya dan apa yang mereka peroleh.

Locke menyatakan bahwa kepuasan atau ketidakpuasan terhadap beberapa aspek dari pekerjaan mencerminkan peetimbangan dari dua nilai : 1). Per-tentangan yang di persepsikan antara apa yang diinginkan individu dengan apa yang ia terima, dan 2). Pentingnya apa yang diinginkan bagi individu. Kepuasan kerja secara keseluruhan bagi seseorang individu adalah jumlah dari kepuasan kerja dari setiap aspek pekerjaan dikalikan dengan derajat pentingnya aspek dari setiap aspek pekerjaan bagi individu.

Menurut Locke seseorang individu akan merasa puas atau tidak puas merupakan sesuatu yang pribadi, tergantung bagaimana ia mempersepsikan adanya

(8)

kesesuaian atau pertentangan antara keinginan – keinginannya dan hasil keluarannya (dalam Munandar , 2001). Kepuasan kerja karyawan dengan latar belakang pendidikan yang tidak sesuai dengan bidang pekerjaan

Bedasarkan temuan penelitian pada karyawan yang berlatar belakang pendidikan tidak sesuai dengan bidang pendidikan, terdapat 45% karyawan memiliki kepuasan kerja kategori tinggi dan 55% karyawan yang memiliki kepuasan kerja kategori rendah serta tidak terdapat karyawan yang memiliki kepuasan kerja yang rendah.

Adanya ketidaksesuaian antara latar belakang pendidikan dengan bidang pekerjaan juga di katakan oleh Rothstein bahwa pekerjaan setelah kuliah tidak langsung berhubungan bidang utama mereka di universitas, dan mengubah karir ketika dewasa (Santrock, 2002). Sehingga hal ini memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja mereka saat bekerja yang dibuktikan dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa kepuasan kerja karyawan yang memiliki ketidaksesuaian antara latar belakang pendidikan dengan bidang pekerjaan lebih rendah dibandingkan dengan karyawan yang memiliki kesesuaian

antara latar belakang pendidikan dengan bidang pekerjaannya.

Menurut Robbins (dalam Munandar, 2001) ketidakpuasan kerja pada tenaga kerja dapat diungkapkan ke dalam berbagai macam cara. Misalnya selain meninggalkan pekerjaan, karyawan dapat mengeluh, membangkang, dan menghindari sebagian dari tanggung jawab.

Pada karyawan berlatar belakang pendidikan tidak sesuai dengan bidang pekerjaan,persentase kepuasan kerja karyawan yang paling tinggi berada pada kategori tinggi adalah pada aspek kondisi kerja yaitu terdapat 75% karyawan berada pada kategori tinggi dan 25% karyawan berada pada kategori sedang. Menurut Robbins (2006), karyawan peduli dengan lingkungan kerja mereka untuk kenyamanan pribadi sekaligus utnuk memfasilitasi kinerja mereka. Sebagian besar karyawan lebih meyukai tempat kerja yang dekat dengan tempat tinggalnya, berada dalam fasilitas yang bersih dan relatif modern, dengan perlengkapan yang memadai. Karyawan BI merasa puas dengan kondisi kerja yang ada di tempat kerja mereka yang didukung oleh hasil penelitian 75% karyawan merasa puas kategori tinggi pada aspek kondisi kerja tersebut. Kepuasan kerja karyawan berlatar

(9)

belakang pendidikan tidak sesuai dengan bidang pekerjaannya dapat ditingkatkan dengan cara memperhatikan sumber dari ketidakpuasan dari aspek – aspek kepuasan kerja tersebut.

Perbedaan Kepuasan kerja

Kesesuaian antara latar belakang pendidikan dengan bidang pekerjaan mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan Bank Indonesia Kota Padang. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat perbedaan yang signifikan kepuasan kerja karyawan yang memiliki kesesuaian dengan ketidaksesuaian antara latar belakang pendidikan dengan bidang pekerjaan, meskipun secara umum tidak terdapatnya karyawan yang memiliki kepuasan kerja kategori rendah pada karyawan yang tidak memiliki kesesuaian antara latar belakang pendidikan dengan bidang pekerjaanya.

Indrawijaya (1999) mengungkapkan bahwa diantara dari hal yang akan menimbulkan kepuasan kerja salah satunya yang ialah pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan keahlian. Dalam bekerja keahlian dan bakat seorang pekerja sangat menentukan kinerja pekerja tersebut. Berarti individu mempunyai pendidikan yang telah ditamati, memiliki latar belakang

pendidikan yang sesuai wawasan dan disiplin ilmu yang ditekuni.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Perbedaan Kepuasan Kerja Berdasarkan Kesesuaian Latar Belakang Pendidikan dengan Bidang Pekerjaan pada Karyawan Bank Indonesia Kota Padang” dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Kepuasan kerja karyawan yang berlatar

belakang pendidikan sesuai dengan bidang pekerjaan, terdapat 85% kepuasan kerja berada pada katergori tinggi, terdapat 15% karyawan memiliki kepuasan kerja pada kategori sedang, dan tidak terdapat karyawan berada pada kategori rendah.

2. Kepuasan kerja karyawan yang berlatar belakang pendidikan tidak dengan bidang pekerjaan, terdapat 45% karyawan berada pada kataegori sedang, dan 55% karyawan berada kategori sedang, namun tidak terdapat karyawan berada pada kategori rendah. 3. Terdapat perbedaan tingkat kepuasan

kerja secara signifikan antara karyawan yang memiliki kesesuaian antara latar belakang pendidikan dengan bidang

(10)

pekerjaan dengan karyawan yang memiliki ketidaksesuaian antara latar belakang pendidikan bidang pekerjaan pada karyawan Bank Indonesia Kota Padang.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka ada beberapa saran yang dikemukakan oleh peneliti, antara lain:

1. Bedasarkan temuan penelitian, disarankan pada bagian SDM Bank Indonesia Kota Padang, latar belakang pendidikan baik itu dalam penerimaan karyawan maupun karyawan yang diterima untuk dapat melihat menempatkan karyawan berdasarkan kesesuaian latar belakang pendidikan dengan penempatan pada bidang

pekerjaan sehingga dapat

meningkatkan kepuasan dari karyawan tersebut dalam bekerja. Karena berrdasarkan hasil analisis tingkat

kepuasan kerja karyawan yang memiliki kesesuaian antara latar belakang pendidikan dengan bidang pekerjaan lebih tinggi dari pada

karyawan yang memiliki

ketidaksesuaian antara latar belakang pendidikan dengan bidang pekerjaan meskipun tidak terdapat kepuasan kerja yang rendah pada karyawan BI.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang berminat untuk melihat perbedaan kepuasan kerja, disarankan untuk melakukan penelitian tentang kepuasan kerja yang dihubungkan dengan variabel – variabel yang berkaitan dengan psikologi industri seperti kepemimpinan, budaya organisasi, motivasi kerja, kepribadian, dinamika organisasi dan lain sebagainya. Semoga hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan bacaan untuk penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin. 2005. Validitas dan Reliabilitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hasbulla. 2003. Dasar – dasar Ilmu Pendidikan.Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Indrawijaya, Adam. 1999. Perilaku Organiasasi. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Kamidin. M. 2010. Organisasi Perusahaan. Jakarta : Media Press

Kartini, Kartono. 1995. Menyiapkan dan Memandu Karier. Jakarta : CV. Rajawali.

(11)

Munandar, Ashar S. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta : Universitas Indonesia Press.

Panggabean, S Mutiara. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia.Bogor Selatan: Ghalia Indonesia.

Robbins, Stephen.P. 2006. Perilaku Organisasi. Indonesia : PT Indeks. Soesilowati .S Endang. 2009. Tingkat

Kesesuaian Kompetensi Pendidikan dengan Bidang Pekerjaan pada Dunia Industri. Jakarta : LIPI Press.

Sopiah. 2008. Perilaku Organisasional. Yogyakarta : CV. Andi Offset. Winarsunu, Tulus. 2002. Statistik Dalam

Penelitian Psikologi dan Pendidikan. Malang : UMM Press.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari pembuatan sistem ini adalah halaman-halaman informasi yang nantinya dijalankan dengan web browser. Adapun sub-menu yang terdapat di dalam sistem pada

Biaya produksi dengan menggunakan metode variabel costing ini terdiri dari unsur-unsur harga pokok produksi variabel (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh

Hasil menunjukkan bahwa pemberian tepung umbi bunga dahlia dalam pakan hingga level 1,2 % berpengaruh nyata (P&lt;0,05) terhadap persentase karkas, persentase

Bab ketiga membahas tentang Duet Hulagu Khan dan Nasiruddin At-Tusi dalam pengembangan dunia Islam dengan sub judul prioritas peran Nasiruddin At- Tusi dalam menyelamatkan

Lama kelamaan kemampuan kompensasi menjadi berkurang dan pola serta kualitas miksi berubah, kekuatan serta lamanya kontraksi dari muskulus destrusor menjadi tidak adekuat

Lengan robot ini di desain agar dapat mengikuti gerak sesuai dengan gerakan yang dilakukan oleh gerakan lengan manusia, pengontrolannya pun di buat dengan potensiometer

Hasil penelitian: Hasil variabel pengetahuan diperoleh nilai p = 0,000 dan variabel sikap diperoleh nilai p = 0,000 maka Ha diterima yang berarti ada hubungan