• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. TINJAUAN BALAI SIDANG dan PAMERAN DI ITI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II. TINJAUAN BALAI SIDANG dan PAMERAN DI ITI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

6 Universitas Mercu Buana| Heru santoso 41208010004 FTPD-Arsitektur BAB II

TINJAUAN BALAI SIDANG dan PAMERAN DI ITI

2.1. Tinjauan Institut Teknologi Indonesia 3

Institut Teknologi Indonesia (ITI) adalah perguruan tinggi swasta yang dibentuk oleh Persatuan Insinyur Indonesia melalui Yayasan Pengembangan Teknologi Indonesia untuk memenuhi kebutuhan tenaga insinyur teknik di Indonesia pada 2 Juni 1984. Pada awal berdirinya, ITI dikawal oleh beberapa nama besar tokoh-tokoh PII seperti Baharuddin Jusuf Habibie, Hartarto, Aburizal Bakrie, Ismet Iskandar, Tamudji, dan G.M. Tambubolon, dan mantan Mendikbud Prof. Dr Wardiman.

Pada 1 Oktober 1984, ITI diresmikan oleh Prof. Dr. Ing B.J. Habibie di Gedung Graha Purna Yudha Jakarta, dan tanggal tersebut ditetapkan sebagai Dies Natalis ITI. ITI berlokasi di daerah Serpong Banten yang kental dengan suasana teknologinya karena berdekatan dengan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Serpong.

Pembangunan Balai sidang pada kampus ITI sesuai dengan salah satu misi ITI yang berbunyi:

 Menyelenggarakan pedidikan untuk menghasilkan sarjana dan tenaga ahli di bidang ilmu pengatahuan dan teknologi yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang berbunyi:

 Berakhlak tinggi, berkarakter luhur, serta berjiwa entrepreneur yang tangguh;

 Memilki kemampuan intelektualitas, penguasaan keilmuan dan keahlian yang tinggi, serta berpotensi untk berkembang,

 Memilki kreatifitas dan daya inovasi yang tinggi;

 Berwawasan global, peka terhadap kondisi lokal, serta mempunyai kemauan membangun negara dan menjaga keutuhan bangsa.

(2)

7 Universitas Mercu Buana| Heru santoso 41208010004 FTPD-Arsitektur 2.2. Tinjauan Judul Proyek

Pengembangan Kampusmenurut Drs. Krisyanto Rektor Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta adalah Sebuah konsekuensi logis pengembangan kualitas dan kuantitas pendidikan dikampus tersebut maka untuk mewujudkan itu peningkatan akan kebutuhan fisik sarana dan prasarana perlu dipenuhi.

Kesimpulanya Pengembangan Balai Sidang dan Pameran di ITI yaitu untuk menambah fasilitas penunjang, Balai Sidang yang di lokasi puspitek tidak dapat menampung seluruh wisudawan pertahun disebabkan peningkatan mahasiswa yang melonjak drastis. 2.3. Tinjauan Umum Proyek

Judul :Pengembangan Balai Sidang dan Pameran di ITI Nama proyek :Institut Teknologi Indonesia

Pemilik :Swasta

Luas lahan :± 198.500 m²

Luas bangunan Eksisting :18.500 m² Luas tapak perencanaan :25.000 m²

KDB :60%

KLB :7,2

Max tinggi Bangunan : - (berdasarkan dinas tata kota tangerang selatan)

Sasaran :Mahasiswa dan masyarakat

Fungsi :Teempat pertemuan

(3)

8 Universitas Mercu Buana| Heru santoso 41208010004 FTPD-Arsitektur kawasan ITI serpong 2.3.1. Lokasi Proyek

Tapak perencanaan yang di pilih adalah area perencanaa Balai Sidang ITI. Berdasarkan sumber master plan yang menjelaskan tentang pengembangan kawasan kampus ITI dan sesuai dengan permasalahan yang telah di bahas pada Bab I yang terjadi pada kampus ITI. Sehingga dirasa perlu adanya pembangunan Balai

Sidang pada kawasan kampus ITI.

Peta Jawa barat dan ssekitarnya Peta Indonesia

Peta Tangerang selatan

Gambar 2.1.Peta Makro kawasan ITI Serpong

Batas timur pemukiman warga

Batas selatan peruamahan PUSPITEK Kawasan ITI serpong

utara taman tekno

(4)

9 Universitas Mercu Buana| Heru santoso 41208010004 FTPD-Arsitektur

Batas –batas tapak

 Sebelah utara :Pom bensin

 Sebelah Selatan:kawasan komplek perumahan PUSPITEK (pusat penelitian teknologi)

 Sebelah Barat :Perumahan Puspitek

 Sebelah Timur :Perumahan warga 2.3.2. Master Plan Rencana Pengembangn ITI

Berdasarkan Master zoning yang telah ada ,YPTI akan mengembangkan kawasan kampus ITI menjadi lebih baik dan bermutu.4

Gedung balai siding Asrama mahasiswa Pusat Kemahasiswaan Rektorat dan Administrasi Lahan Parkir Kampus Zona Sutet

Perpustakaan Pusat

Area pembinaan taman kampus dan danau kampus Kantin kampus

Pembinaan taman kampus Fasilitas penunjang

Plaza taman

Gedung perkuliahan lain ( Pengembangan )

Kedepannya ITI telah merancang master zoning yang dapat dilihat di atas, dan salah satu rancangan utamanya adalah membangun Balai Sidang. Kampus ITI berdiri di atas lahan Puspitek, dan di bawah yayasan YPTI ( yayasan pengembangan teknologi Indonesia) oleh karena itu nantinya Balai Sidang ini akan dikelola oleh suwasta yakni YPTI sendiri.

Gambar 2.2.Master zoning Kawasan ITI Serpong

(5)

10 Universitas Mercu Buana| Heru santoso 41208010004 FTPD-Arsitektur 2.3.3. Data Eksisting ITI

Area perencanaan Gedung perkuliahan Pusat administrasi

Akses Gedung LAB R,himpunan

Rencana pembangunan Asrama Mahasiswa

(6)

11 Universitas Mercu Buana| Heru santoso 41208010004 FTPD-Arsitektur 2.4. Daya Tampung kampus ITI

Daya tampung mahasiswa pertahun di kampus ITI dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 2.1. Tabel Jurusan dan jumlah Mahasiswa

No Jurusan kapasitas Jumlah kelas Total 1 Teknik Informatika 40 Mahasiswa 3 120 MHS 2 Teknik Elektro 40 Mahasiswa 3 120 MHS 3 Teknik Mesin 40 Mahasiswa 3 120 MHS 4 Teknik Pertanian 40 Mahasiswa 2 80 MHS 5 Teknik Industri 40 Mahasiswa 3 120 MHS 6 Teknik Arsitektur 40 Mahasiswa 2 80 MHS 7 Teknik Sipil 40 Mahasiswa 2 80 MHS

8 Teknik Planologi (Perencanaan wilayah dan Kota) 40

Mahasiswa 1 40 MHS

9 Teknik Sistem Informasi

40

Mahasiswa 1 40 MHS

10 Teknologi Industri Pertanian

40 Mahasiswa 1 40 MHS 11 Mekatronika 40 Mahasiswa 1 40 MHS 12 Mesin Otomotif 40 Mahasiswa 2 80 MHS Total 960 MHS Daya tampung kampus ITI saat ini 960 mahasiswa dari 12 jurusan, akan tetapi dengan meninjau soal skripsi angkatan 68 maka jumlah mahasiswa ITI yang sekarang ditambahkan 60 %:

(7)

12 Universitas Mercu Buana| Heru santoso 41208010004 FTPD-Arsitektur

 Kapasitas ruang kelas jika terisi penuh : 40 orang/kelas

 Asumsi jumlah mahasiswa

1. Teknik Sipil : 2 kelas pararel : 80 orang/tahun 2. Arsitektur : 2 kelas pararel : 80 orang/tahun 3. Teknik Kimia : 2 kelas pararel : 80 0rang/tahun 4. Perencanaan Wilayah Dan Kota : 2 kelas pararel : 80 orang/tahun 5. Mekatronika : 2 kelas pararel : 80 orang/tahun 6. Mesin Otomotif : 2 kelas pararel : 80 orang/tahun

 Beberapa program studi memiliki tingkat peminatan berbeda, ada beberapa progam studi dengan peminatan yang cukup banyak dan ada pula beberapa program studi dengan peminatan yang kurang diantaranya :

Program studi yang memiliki peminatan lebih banyak :

1. Teknik informatika : 3 kelas pararel : 120 orang/tahun 2. Teknik elektro : 3 kelas pararel : 120 orang/tahun 3. Teknik mesin : 3 kelas pararel : 120 orang/tahun Program studi dengan peminatan kurang :

1. Teknik pertanian : 1 kelas pararel : 40 orang/tahun 2. Teknik industri : 1 kelas pararel : 40 orang/tahun 3. Teknologi Industri Pertanian : 1 kelas pararel : 40 orang/tahun

 Massa aktif perkuliahan mahasiswa : 4 tahun

 Jumlah peminatan jurusan : 12 program studi :

Asumsi perhitungan:

 Jumlah seluruh mahasiswa dari setiap program studi x jumlah program studi x massa aktif kuliah + penambahan jumlah mahasiswa sebanyak 60%

= jumlah mahasiswa aktif x jumlah program studi = 960 = 960 x 4 = 3840

= 3840 + 60%(3840) = 6144

 Standart lulusan adalah 70 % dari jumlah mahasiswa pertahun sehingga dalam perencanaan Balai Sidang dan Pameran ini menampung 70 % x 1536 =1076 mahasiswa.

 Karena pada wisuda menampung mahasiswa, karyawan, dosen, dan kedua orang tua maka total tamu dan wisudawan yang datang adalah:1076 + 116 + 46 + 2152=3390 orang

Kesimpulan asumsi jumlah mahasiswa yang akan menemati Balai Sidang dan Pamaeran di ITI adalah 3390 orang per acara.

(8)

13 Universitas Mercu Buana| Heru santoso 41208010004 FTPD-Arsitektur 2.5. Pengertian Balai Sidang

2.5.1. Pengertian Balai Sidang dan Fasilitas Pameran

Istilah balai sidang merupakan suatu pengertian yang sama dengan istilah Convention Hall, adalah suatu bangunan atau gedung yang digunakan sebagai tempat pertemuan untuk membicarakan sesuatu yang berupa pertukaran pendapat, pikiran, gagasan, ide acara bersama-sama untuk mencapai mufakat dan bersifat resmi.

Jadi secara keseluruhan arti dari istilah “ Balai sidang dan Fasilitas Pameran Kampus ITI” adalah gedung yang dipergunakan sebagai tempat pertemuan untuk membicarakan suatu yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa, organisasi, instansi dan masyarakat, serta dilengkapi dengan adanya fasilitas yang memperlancar segala kegiatan dengan berbagai barang yang dilengkapi dengan peragaan, pameran dan pemberian contoh.4

2.5.2. Fungsi Gedung Balai Sidang

 Sebagai media komunikasi, baik bagi para ilmuwan, cendekiawan, usahawan untuk membahas berbagai permasalahan, gagasan-gagasan, pemikiran – pemikiran baru serta saling tukar menukar informasi dan pengetahuan yang kelak dapat bermanfaat bagi kepentingan masyarakat luas.

 Untuk monitor data / informasi dan perkembangan – perkembangan dari hasil konperansi, baik yang selenggarakan di dalam maupun di luar kampus.

 Kembari kemudahan bagi peserta dan organisator konvensi dengan memusatkan kegiatan-kegiatan suatu konvensi didalam suatu wadah.

 Untuk kepentingan yang bersifat multipurpos seperti pameran, pertunjukan musik, malam kesenian / dan lain sebagainya.

2.5.3. Macam dan Jenis Persidangan 5

Berbagai macam persidangan yang ada dapat dibedakan menjadi: 1. Konferensi

Adalah pertemuan umum biasanya berupa pertemuan yang biasanya saling

4 Klase Frank, Exhibition, A Survey of International Design

(9)

14 Universitas Mercu Buana| Heru santoso 41208010004 FTPD-Arsitektur

bertatap muka, untuk membicarakan perencanaan, pendapat fakta dan informasi atau menyelesaikan masalah-masalah organisasi atau operasional, pesertanya biasanya terbatas pada anggota suatu institusi, asosiasi atau organisasi profesi tertentu. Jenis pertemuan ini kurang terorganisir secara formal. Sistem pengaturan meja dapat berupa jajaran persegi, melingkar, setengah lingkaran atau ladam. 2. Kongres

Adalah pertemuan untuk membicarakan atau menyelesaikan suatu masalah. Biasanya dilakukan dengan cara pertukaran informasi dan pandangan, diadakan tahunan atau priode tertentu. Sistem pengaturan tempat duduknya biasanya berdekatan seperti auditorium atau teater, ruang pertemuannya dapat berupa setengah lingkaran, ladam, atau segi empat terbuka.

3. Konvensi

Adalah pertemuan untuk membicarakan suatu obyek, bertukar ide, pandangan, dan informasi. Konvensi biasanya berupa pertemuan umum, pemberian ide secara umum dan biasanya disertai dengan ekshibisi.

Jenis-jenis balain sidang bila ditinjau dari segi pengguna atau kebutuhannya adalah sebagai beriukut:

Sidang pleno

Adalah sidang yang dihadiri oleh seuruh peserta secara umum, sifatnya terbuka, yang dihadiri oleh peninjau, penonton, wartawan dll.

Sidang komisi

Sidang yang dilakukan dalam kelompok yang lebih kecil untuk membahas pemecahan suatu tema atau detailpermasalahan yang global

Sidang eksekutif

Sidang para pemimpin delegasi atau organisasi yang biasa bersifat tertututp dan menghasilkan kesimpulan berupa keputusan yang penting.

Jenis-jenis persidangan yang lainnya adalah:

Seminar, biasanya suatu perkumpulan untuk bertatap muka membagi pengalaman dalam bidang tertentu di bawah pimpinan seorang pakar.

(10)

15 Universitas Mercu Buana| Heru santoso 41208010004 FTPD-Arsitektur

Work shop, secara khusus terdiri atas sebuah sidang umum para penasihat, tatap muka, member latihan, pengetahuan, dll.

Symposium, sebuah diskusi panel (beregu) oleh para pakar tertentu dalam bidang tertentu di depan pendengar.

Forum, suatu sidang dimana para pendengar juga berperan aktif

Lektur, sebuah penjelasan terhadap suatu materi atau bahan yang disajikan secara formal oleh pakar dan disertai tanya jawab.

2.5.4. Persyaratan jenis / macam kapasitas

Dalam buku Conference, Convention and Exhibition Facilities biasanya tersedia:

 Satu atau dua Auditorium Utama dengan kapasitas antara 1000-3000 tempat duduk.

 Dua atau tiga Auditorium berukuran Sedang dengan kapasitas antara 200-500 tempat duduk

 Empat samapai sepuluh ruang Sidang komisi dengan kapasitas 20-50 tempat duduk.

2.5.5. Balai Sidang di Indonesia

Balai sidang yang ada di Indonesia, khususnya yang berada di Jakarta dibedakan menjadi, sebagai berikut:6

1. Balai sidang sebagai tempat khusus pertemuan, dibedakan menjadi sebagai berikut:

a. Bersifat komersial

 Sebagai tempat untuk kepentingan umum

 Penggunaan tidak dibatasi oleh suatu instansi atau kelompok tertentu  Contohnya: PRJ (pekan raya Jakarta), Balai Sidang Jakarta (Jakarta

Covention Centre) b. Bersifat non komersial

 Biasanya bukan sebagai tempat umum

 Penggunaan hanya untuk pertemuan, rapat yang bersifat kenegaraan, atau kepentingan golongan tertentu.

(11)

16 Universitas Mercu Buana| Heru santoso 41208010004 FTPD-Arsitektur

 Contohnya: Gedung Sidang MPR/DPR

2. Balai sidang yang berupa ruangan-ruangan serba guna sebagai pelengkap suatu hotel atau perkantoran:

 Biasanya sebagai pelengkap fasilitas saja dan daya tampungnya tidak terlalu besar.

 Contoh: Hotel Hilton Hotel mandarin

Hotel Indonesia Sheraton

dll

2.5.6. Macam-macam jenis pameran

Macam dan jenis pameran dapat dibedakan, sebagai berikut: 1. Berdasarkan penempatannya atau setting:

a. Pameran terbuka:

Penempatannya tidak direncanakan. Suasana pameran sangat dipengaruhi lingkungan walaupun dapat juga dibuat kontras tanpa memasukan unsur alam sekitarnya.

Obyek pamerannya bisa berupa barang-barang yang dipakai untuk kepentingan di luar bangunan, contohnya peralatan kontstruksi dan alat-alat pertanian. Bersifat tidak tetap dan dilaksanakan dalam waktu yang singkat.

Keadaan cuaca menjadi pertimbangan utama. b. Pameran ruang tertutup:

Jenis pameran ini dapat bersifat:

- Permanen, yaitu jenis pameran yang menyediakan tempat khusus untuk melakukan pameran atau display barang yang sifatnya tetap dan dalam kurun waktu yang lama.

- Semi permanen, yaitu jenis pameran yang menyediakan tempat khusus untuk pameran tetapi tempat displaynya tidak tetap dan dapat dibongkar sewasktu-waktu. Kurun waktunya tidak lama.

- Tidak permanen, yaitu jenis pameran yang dapat dibongkar sewaktu-waktu baik tempat atau stan pamerannya.

(12)

17 Universitas Mercu Buana| Heru santoso 41208010004 FTPD-Arsitektur

Berdasarkan penempatannya atau setting jenis pameran dalam proyek ini adalah campuran dari pameran ruang terbuka dan tertutup.

2. Berdasarkan situasi dan keadaan: a. Pameran yang berpindah-pindah

Pameran yang direncanakan untuk dilakukan di beberapa tempat. Biasanya dalam rangka promosi barang.

b. Pameran yang menetap

Dirancang untuk dilaksanakan satu kali pada tempat yang sudah ditetapkan. Biasanya dilakukan karena mahalnya peralatan.

3. Berdasarkan fungsi stannya

a. Stan tanpa fasilitas pengunjung dan perancangan display yang menghadap ke luar, daya tangkap visual dari pengunjung ditekankan.

b. Stan dan fasilitas pengunjung dan perancangan display yang menghadap keluar, guna menampung pengunjung yang banyak dan disertai dengan contoh atau peragaan.

c. Stan dengan fasilitas pengunjung dan display menghadap ke dalam, agar pengunjung dapat memusatkan perhatian pada yang dipamerkan.

2.6. Kesimpulan Balai Sidang dan Pameran

Kesimpulan Balai Sidang dan Pameran suatu kegiatan yang didalamnya terdapat beberapa kelompok untuk melakukan pertemuan yang bersifat komersial dan non komersial untuk membahas suatu masalah dan menghasilkan jalan keluar, pameran untuk memamerkan suatu karya yang dihasilkan oleh individu maupun suatu kelompok, didalam Balai Sidang terdapat 2 tipe yaitu besar dan kecil total dari daya tampung keduanya mencapai 4.868 orang sedangkan untuk pameran bisa menampung 1.500 orang. Didalam desain ruang persidangan besar memilki satu ruang dua fungsi yang bisa di gunakan untuk beberapa jenis persidangan sesuai dengan aktifitas didalamnya.

(13)

18 Universitas Mercu Buana| Heru santoso 41208010004 FTPD-Arsitektur 2.7. Studi Banding melalui Litelatur.6

1. Concert Hall Dezeen Harpa and conference center Locations : Reykjavik, Iceland

Project Year : 2011

Project Area : 28,000 m²

The Concert Hall dan Pusat Konferensi dengan luas 28.000 m2 terletak di tempat yang soliter dengan pandangan yang jelas dari laut besar dan pegunungan sekitar Reykjavik. Pusat ini memiliki area kedatangan dan foyer di depan gedung, empat ruang di tengah dan area belakang panggung dengan kantor-kantor, administrasi, latihan hall dan ruang ganti di belakang bangunan.

Dilihat dari foyer, ruang-ruang membentuk gunung-massif seperti itu mirip dengan batu basalt di pantai membentuk kontras dengan fasad ekspresif dan terbuka. Pada inti dari batu, aula terbesar dari Pusat, ruang konser utama, mengungkapkan interior sebagai pusat merah-panas kekuatan.

(14)

19 Universitas Mercu Buana| Heru santoso 41208010004 FTPD-Arsitektur

Henning Larsen Architects telah merancang fasad Concert Hall dalam kerjasama erat dengan arsitek lokal Batteríið Arsitek dan Denmark-Islandia Olafur Eliasson artis

Sebagai sisa bangunan, desain fasad yang terinspirasi oleh alam.

Secara khusus, formasi basalt karakteristik lokal telah memberikan inspirasi untuk struktur fasad geometrik.

 Kesimpulan dari studi literatur untuk mendesain sebuah bangunan memiliki dasar pemikiran dari konsep lingkungan sekitar sesuai dengan fungsi dan penghuni,untuk fasad yang mengambil formasi basalt karakteristik lokal di terapkan ke fasad untuk menyesuaikan dengan kearifan lingkungan.

(15)

20 Universitas Mercu Buana| Heru santoso 41208010004 FTPD-Arsitektur 2. Bengbu Opera House and Music Hall complex | compMatter-TA.7

Project: Bengbu City Opera/Music Hall Type: Invited International Competition Location: Bengbu, China

Status: Ongoing – Competition Finalist

Baru Bengbu Opera House dan Music Hall kompleks duduk di sepanjang garis pantai yang baru dikembangkan dan taman umum mengintegrasikan lansekap yang ada dan alami dengan bola baru ruang publik dan ikonografi.

Strategi lansekap membagi situs ke sebuah taman umum ikonik di depan bangunan dan lebih intim mikro-lingkungan yang terdiri dari pulau-pulau di belakang bangunan.

Pulau-pulau dan tanah rawa

menegosiasikan keinginan manusia dan alam.

Diperkuat gridshell struktur dan kaca berkelanjutan dirancang tidak hanya mencerminkan sifat simbolis dari konteks bangunan tetapi juga merespon secara berkelanjutan terhadap lingkungan melalui dengan memungkinkan ventilasi alami dan refleksi surya.

(16)

21 Universitas Mercu Buana| Heru santoso 41208010004 FTPD-Arsitektur

Fasilitas umum semua dapat diakses dan disimpan di ruang lantai dasar lobi. Tingkat mezzanine menarik pelanggan naik tangga besar dan menjadi salah satu dari mutiara, yang dinyatakan dalam permukaan atap sebagai tonjolan. The music hall "mutiara: adalah kursi 600 berfungsi penuh music hall yang mengambil keuntungan dari pemandangan 360 derajat dari panggung untuk penonton.

Struktur yang menimbulkan ekspresi dinamis,lembut,

 Kesimpulan yang didapat dari studi literatur memberikan kemudahan akses kepada setiap pengunjung dan memberikan kesan di setiap ruang-ruang yang terdapat didalamnya.Tujuan utama dari bangunan ini untuk menambah daya arik pengunjung.

6. www.Concert Hall Dezeen _Harpa _and_ conference_ center.com 7.www.Bengbu Opera Hoouse and Music Hall complex-compMatter-TA.com

(17)

22 Universitas Mercu Buana| Heru santoso 41208010004 FTPD-Arsitektur

2.8. Studi lapang Proyek Sejenis 1. Jakarta Convention Center

Tahun di bangun : 1940,

Lokasi : kompleks olahraga Bung Karno, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat Kapasitas :5.000 tempat duduk

Balai sidang seluas : 3.921 m².

JCC terhubung dengan Hotel Hilton Jakarta melalui terowongan bawah tanah serta terdapat taman umum mengintegrasikan lansekap yang ada dan alami dengan ruang publik.

Terdapat beberapa ruangan yang saling terintergrasi satu ruang ke ruang lainnya bertujuan untuk mempermudah aktifitas didalamny, jakarta convention center terdapat 3.

Terdapat satu stage yang menjadi pusat pertunjukan yang bertujuan untuk memfokuskan suatu pandangan, pengambilan bentuk melingkar bertujuan memaksimalkan ruangan yang di pakai.

(18)

23 Universitas Mercu Buana| Heru santoso 41208010004 FTPD-Arsitektur 2.9. Studi Banding

2.10. Kesimpulan hasil studi Literatur dan Studi Lapang

Setelah melakukan proses studi lapang dan studi pustaka maka dapat disimpulkan nantinya perencanaan Balai Sidang di ITI adalah.

o Sistem pengorasinal Balai sidang dikelola oleh pihak ITI.

o Terdapat dua tipe kecil dapat menampung 1.400 pengunjung dan besar 3.228 pengunjung.

Concert Hall Bengbu Opera House and Music Hall complex

Jakarta Convention Center

luas 28.000 m2 Project Area : 28,000 m2 Balai sidang seluas: 3.921 m². Ruang-ruang membentuk

gunung-massif

Mengambil keuntungan dari pemandangan 360 derajat dari panggung untuk penonton.

Pangung yang memiliki 2 masif dan penonton mengeliingi stage.

Struktur fasad geometrik. Struktur yang menimbulkan ekspresi dinamis,lembut,

Struktur menggunakan stuktur cangkang.

Mengungkapkan interior sebagai pusat merah-panas kekuatan.

lansekap membagi situs ke sebuah taman umum ikonik di depan bangunan dan lebih intim

Pusat ini memiliki area kedatangan dan foyer di depan gedung

Pulau-pulau dan tanah rawa menegosiasikan keinginan manusia dan alam.

Pusat ini memiliki area kedatangan dan foyer di depan gedung.

Fasad ekspresif dan terbuka lansekap yang ada dan alami dengan bola baru ruang publik dan ikonografi

(19)

24 Universitas Mercu Buana| Heru santoso 41208010004 FTPD-Arsitektur

o Balai sidang diperuntukkan untuk mahasiswa dan masyarakat umum yang berada di Tangerang Banten dan sekitarnya.

o Balai sidang akan dibagi sesuai dengan keperluan.

o Di dalam Balai sidang terdapat ruang fre-function untuk kegiatan pameran yang bisa digunakan untuk masyarakat umum.

Gambar

Gambar 2.1.Peta Makro kawasan ITI  Serpong
Gambar 2.2.Master zoning Kawasan ITI  Serpong
Tabel 2.1. Tabel Jurusan dan jumlah Mahasiswa

Referensi

Dokumen terkait

100 - Mahasiswa mendiskusikan materi yang sudah disusun dalam kelompok kecil - Presentasi hasil diksusi - Mahasiswa secara perorangan menyusun ringkasan

ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) BANK-BANK YANG TERDAFTAR DI BEI.. PERIODE 2008Q1-2016Q4 MARSHA

Dan dengan diadakannya tes uji makanan ini kita bisa lebih dalam lagi mengetahui makan apa saja yang mengandung, karbohidrat, protein, lemak.. Untuk mengetahui kandungan zat

(1) Dalam hal hasil evaluasi sesudah diberikan peringatan tertulis ketiga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (13) Pemegang Izin, Konsesi, atau Perizinan

berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dari pengadilan negeri yang menjatuhkan putusan, bagi bakal calon yang pernah dipidana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses kemunduran mutu organoleptik dan oksidasi lemak yang terjadi pada ikan teri nasi setengah kering selama penyimpanan

buku-buku Naquib al-Attas seperti: Islam dan Sekularisme, Islam dan Filsafat Sains, Risalah Untuk Kaum Muslimin, Konsep Pendidikan Islam, Islam dalam Kebudayaan dan Sejarah

Proses klasifikasi dengan model fuzzy dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Mengubah gambar kanker serviks ke dalam tipe grayscale dan