• Tidak ada hasil yang ditemukan

MIMBAR SEKOLAH DASAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MIMBAR SEKOLAH DASAR"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN: 2355-5343

~ Berkala terbit dua kali setahun pada bulan April dan Oktober ~ Ketua Umum

Julia, M.Pd Wakil Ketua Indra Safari, M.Pd Ketua Dewan Editor Diah Gusrayani, M.Pd

Dewan Editor Dr. Tatang Muhtar, M.Si Dr. Ayi Suherman, M.Pd Dr. Prana Dwija Iswara, M.Pd

Dr. Nurdinah Hanifah, M.Pd Atep Sujana, M.Pd

Maulana, M.Pd Ani Nur Aeni, M.Pd

Bendahara

Aah Ahmad Syahid, M.Pd Karmah Setiawati, S.Pd

Publikasi Online Dr. Prana Dwija Iswara, M.Pd

Berkala Mimbar Sekolah Dasar diterbitkan oleh Program Studi PGSD, Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang. Pelindung: Dr. Herman Subarjah, M.Si (Direktur). Pembina: Dr. Nurdinah Hanifah, M.Pd (Wakil Direktur). Penanggung Jawab: Drs. Dadan Djuanda, M.Pd & Dr. Tatang Muhtar, M.Si (Ketua Prodi PGSD Kelas dan PGSD Penjas). Berkala Mimbar Sekolah Dasar terbit pertama kali pada tahun 2014.

Alamat Redaksi:

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang, Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang 45322 Jawa Barat. Telp & Fax (0261) 201244. Email: mimbar.sd@upi.edu.

Alamat Publikasi:

http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbar

(2)

Halaman 133 – 246 DAFTAR ISI 1. Pengaruh Penggunaan Metode

Discovery Berbasis Media Realita Terhadap Hasil Belajar Matakuliah Konsep Dasar IPA 1…… hal. 133-142

~ Idam Ragil Widianto Atmojo

2. Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Experiental Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial…… hal. 143-154

~ Jenny Indrastoeti, SP, & Hasan Mahfud

3. Profil Keterampilan Sosial Siswa Sekolah Dasar Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Prasekolah (TK dan Non TK) …… hal. 155-169

~ Ipah Saripah & Lia Mulyani

4. Pengaruh Model Pembelajaran

Transdisciplinary Terhadap Karakter

Siswa Pada Sekolah Dasar Internasional Berbasis International Baccalaureate …… hal. 170-177

~ Cucun Sunaengsih

5. Penerapan Media Monosa (Monopoli Bahasa) Berbasis Kemandirian Dalam Pembelajaran Di Sekolah Dasar …… hal. 178-192

~ Sri Suciati, Ika Septiana, dan Mei Fita Asri Untari

6. Pengaruh Bahasa Pertama Terhadap Bahasa Kedua Dalam Karangan Siswa Kelas V SD …… hal. 193-201

~ Hastuti

7. Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Sejarah Lokal Lampung Untuk Sekolah Dasar …… hal. 202-214

~ Yulia Siska

8. Menjadi Guru SD Yang Memiliki Kompetensi Personal-Religius Melalui

Program One Day One Juz (ODOJ)…… hal. 215-225

~ Ani Nur Aeni

9. Persepsi Guru Mengenai Sex Education di Sekolah Dasar Kelas VI …… hal. 226-237

~ Regina Lichteria Panjaitan, Dadan Djuanda, dan Nurdinah Hanifah

10. Pengaruh Pendekatan Open-Ended Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Sekolah Dasar Kelas V …… hal. 238-246

~ Egi Agustian, Atep Sujana, dan Yedi Kurniadi

Redaksi berkala Mimbar Sekolah Dasar menerima tulisan hasil penelitian, hasil ide/gagasan, atau resensi buku baru, yang merupakan kajian-kajian baik dalam tataran praktek maupun teori pendidikan, dan khusus berkaitan dengan ke-SD-an.

(3)

[133]

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY BERBASIS

MEDIA REALITA TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH

KONSEP DASAR IPA 1

Idam Ragil Widianto Atmojo

PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta Email: idamragil@fkip.uns.ac.id

ABSTRACT ABSTRAK

This study aims to determine how much influence the use of media-based discovery methods realities of the learning outcomes of the course Basic Concepts IPA 1 when compared to those taught using direct instruction-based Power Point (PPT). This research is a quantitative type of experiment using a quasi-experimental method (Quasi Experimental Design). Design research is the Control Group Pre-tets Post-test. Population of this study were all students of PGSD FKIP UNS second semester of academic year 2013/2014. Cluster Random Sampling is used in sampling. The technique of collecting data through observation, documentation, and testing. The data analysis technique used is the prerequisite test data analysis and hypothesis testing. For prerequisite test including normality test with chi-square method and homogeneity test methods Bartlett. Based on the analysis of t test showed t count> t table (3.599> 2.001), so that H0 is rejected. Thus there is a positive impact on learning outcomes of the course the basic concepts of science 1 second semester students are taught using methods of discovery-based media reality. Conclusions This study is the result of learning the basic concepts of science subjects 1 students taught by media-based discovery methods realities better than students taught by direct instruction-based power point.

Keywords: Discovery, media reality, learning outcomes, Basic Concepts IPA.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan metode discovery berbasis media realita terhadap hasil belajar matakuliah Konsep Dasar IPA 1 apabila dibandingkan dengan yang diajar menggunakan pembelajaran langsung berbasis power point (PPT). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif jenis eksperimen menggunakan metode eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Design penelitian yang digunakan adalah Control Group Pre-tets Post-test. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program studi PGSD FKIP UNS semester II tahun akademik 2013/2014. Cluster Random Sampling digunakan dalam pengambilan sampel. Teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi, dan tes. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji prasyarat analisis data dan uji hipotesis. Untuk uji prasyarat meliputi uji normalitas dengan metode chi-kuadrat dan uji homogenitas dengan metode Bartlett. Berdasarkan hasil analisis terhadap uji t menunjukkan thitung > ttabel (3,599 > 2,001), sehingga H0 ditolak. Dengan demikian terdapat pengaruh positif terhadap hasil belajar matakuliah konsep dasar IPA 1 mahasiswa semester II yang diajar menggunakan metode discovery berbasis media realita. Simpulan penelitian ini adalah hasil belajar matakuliah konsep dasar IPA 1 pada mahasiswa yang diajar dengan metode discovery berbasis media realita lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa yang diajar dengan pembelajaran langsung berbasis power point.

Kata kunci: Discovery, media realita, hasil belajar,

Konsep Dasar IPA. PENDAHULUAN ~ Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA) atau sekarang yang lebih dikenal dengan “sains” merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang ada di sekolah dasar yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari, karena IPA dapat melatih siswa untuk berfikir logis,

rasional, kritis dan kreatif atau berpikir secara ilmiah. Dalam pembelajaran IPA, diperlukan keterampilan proses dari siswa untuk menemukan sejumlah konsep-konsep yang dipelajarai, sehingga peran aktif dari mahasiswa sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, dalam mengajar seorang

(4)

[134] guru harus menggunakan metode dan media yang tepat guna menumbuhkan minat belajar dan menciptakan pembelajaran IPA yang aktif dan menyenangkan bagi mahasiswa untuk mencapai tujuan perkuliahan berupa hasil belajar yang baik.

Saat ini masih banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep dari matakuliah IPA karena kebanyakan dosen masih malas melaksanakan perkuliahan yang inovatif dengan memberi kesempatan serta kebebasan kepada mahasiswa untuk berpikir dan berkembang secara mandiri melalui penemuan dan proses berpikirnya sendiri sehingga dapat menumbuhkan keaktifan dan minat belajar mahasiswa. Seorang dosen tidak mau repot dengan apa yang akan diajarkan, mereka lebih memilih menggunakan jalan pintas dengan menggunakan pembelajaran langsung (direct instruction). Apabila kondisi seperti ini dibiarkan terus maka akibatnya mahasiswa cenderung pasif dalam pembelajaran, kelas menjadi kurang efektif dan juga mengakibatkan rendahnya nilai yang diperoleh siswa. Salah satu metode pembelajaran yang

cocok guna menumbuhkan

pembelajaran IPA yang aktif adalah

menggunakan metode discovery

(penemuan) berbasis media realita (benda nyata). Metode ini memungkinkan mahasiswa terlibat secara aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar

khususnya pada matakuliah Konsep Dasar IPA.

Anitah (2009:55) mengatakan bahwa “Belajar penemuan atau discovery learning merupakan suatu pembelajaran

yang melibatkan mahasiswa dalam

pemecahan masalah untuk

pengembangan pengetahuan dan

ketrampilan. Melalui penemuan, mahasiswa belajar secara intensif dengan mengikuti metode investigasi ilmiah di bawah supervisi guru. Jadi belajar dirancang, disupervisi, diikuti metode investigasi”.

Discovery (penemuan) merupakan suatu

rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan mahasiswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, dan logis sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku (Hanafiah dan Suhana, 2009: 77).

Dalam pembelajaran, mahasiswa biasanya hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru tanpa ada peran serta secara aktif untuk menemukan sejumlah konsep yang dipelajarinya. Metode discovery (penemuan) ini dapat mendorong mahasiswa untuk turut serta aktif dalam pembelajaran dengan menemukan sendiri suatu permasalahan untuk dipecahkan dan menciptakan situasi pembelajaran yang benar-benar

(5)

[135] menyenangkan. Sedangkan selain sebagai sumber belajar dan sebagai

sarana penunjang kegiatan

pembelajaran, media realita (benda nyata) dalam pembelajaran IPA juga dapat bermanfaat untuk membangkitkan keinginan dan minat belajar dari mahasiswa, membangkitkan motivasi dan rangsangan dalam kegiatan belajar serta membawa pengaruh dan memperluas pengetahuan dalam pembelajaran, sehingga mahasiswa mendapatkan pembelajaran bermakna yang membekas diingatan mereka.

Alasan peneliti memadukan metode

discovery dengan media realita (benda

nyata) dalam pembelajaran karena metode discovery merupakan metode untuk “menemukan” bukan hanya sekedar “menyelidiki”. “Menyelidiki” merupakan bagian dari “menemukan” yang dapat dilaksanakan dengan menggunakan percobaan atau tanpa menggunakan percobaan. Kegiatan “menemukan” tidak mungkin terlaksana hanya dengan membayangkan atau menyelidiki suatu hal tersebut, tetapi perlu adanya tindakan yang nyata untuk melakukan penga-matan dan percobaan untuk menemukan suatu hal tertentu. Sehingga diperlukan alat bantu yang benar-benar ada dan nyata untuk menun-jang penemuan-penemuan tersebut. Hal ini sesuai dengan kegiatan “menemukan” dalam pembelajaran IPA materi proses fotosintesis, yakni digunakannya media realita (benda nyata) sebagai alat bantu

guna menunjang siswa dalam kegiatan penemuan suatu konsep, prinsip atau hal-hal tertentu dalam perkuliahan IPA.

Perpaduan antara metode discovery dan media realita dalam pembelajaran IPA tersebut diharapkan dapat berpengaruh positif terhadap semangat belajar, membangkitkan keinginan dan minat belajar mahasiswa, membangkitkan motivasi dan rangsangan dalam kegiatan be-lajar serta membawa pengaruh dan

memperluas pengetahuan dalam

pembelajaran, sehingga mahasiswa mendapatkan pembelajaran bermakna yang membekas di ingatan mereka karena telah turut serta aktif menemukan suatu konsep, prinsip atau hal-hal lain dalam pembelajaran IPA. Agar tujuan dari perkuliahan dapat tercapai secara optimal. Sehingga nantinya dominasi dosen dalam pembelajaran (teacher

centered) cenderung akan hilang dan

dosen hanya akan menjadi seorang media fasilitator di kelas dalam pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (student centered).

Hanafiah & Suhana (2009:78), menyebutkan bebarapa langkah yang harus diperhatikan dalam metode

discovery (penemuan), diantaranya:

1) Mengidentifikasi kebutuhan mahasiswa. 2) Seleksi pendahuluan terhadap konsep

yang akan dipelajari.

3) Seleksi bahan atau masalah yang akan dipelajari.

(6)

[136] 4) Menentukan peran yang akan

dilakukan masing-masing mahasiswa. 5) Mencek pemahaman mahasiswa

terhadap masalah yang akan diselidiki dan ditemukan.

6) Mempersiapkan setting kelas. 7) Mempersiapkan fasilitas yang

diperlukan.

8) Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan penyelidikan dan penemuan.

9) Menganalisis sendiri atas data temuan. 10) Merangsang terjadinya dialog interaktif

antar mahasiswa;

11) Memberi penguatan kepada mahasiswa untuk giat dalam melakukan penemuan.

12) Memfasilitasi mahasiswa dalam merumuskan prinsip-prinsip dan generalisasi atas hasil temuannya. METODE

Desain dan Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah dasar (PGSD) FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta. Subyek penelitian adalah mahasiswa semester II tahun ajaran 2013/2014. Waktu pelaksanaan penelitian ini selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari 2013 sampai dengan bulan Juli 2013. Penelitian ini menggunakan metode (Quasi exsperimental research) karena peneliti tidak dapat mengontrol semua variabel. Penelitian ini menggunakan desain Control Group Pre-test Post-test, dalam desain ini terdapat dua kelompok

yang dipilih secara random, kemudian diberi pre-test untuk mengetahui kea-daan awal adakah perbekea-daan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, kemudian kedua kelompok baik eksperimen maupun kontrol diberi perlakuan berupa model pembelajaran yang berbeda.

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempu-nyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ke-mudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 20-10: 117). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa PGSD FKIP UNS semester II 2013/2014. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilik oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010: 118). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian mahasiswa semester II PGSD FKIP UNS yang diambil tiga kelas sebagai kelas kontrol, kelas eksperimen dan kelas uji coba. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah

Cluster Random Sampling. Cluster Random Sampling adalah cara pengambilan

sampel dimana sampel dipilih dalam kelompok-kelompok tertentu secara random.

Sebelum instrumen penelitian dapat digunakan kepada sampel, maka diteliti terlebih dahulu kualitasnya melalui uji coba. Dari hasil ujicoba, dihitung validitas,

(7)

[137] reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukaran soal. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas butir soal. Rumus untuk mengukur validitas instrumen adalah rumus korelasi product

moment yang dikemukakan oleh Pearson.

Untuk menguji reliabilitas soal tes menggunakan rumus KR-20.

Teknik pengumpulan data yang digu-nakan dalam penelitian ini yaitu teknik observasi, dokumentasi, dan tes. Teknik analisis data meliputi uji prasyarat analisis meliputi uji normalitas, uji homogenitas, uji keseimbangan dan uji hipotesis. Sebagai langkah awal dilaksanakan pre-test untuk melakukan uji keseimbangan dengan menggunakan uji t. Setelah diberi perlakuan, kemudian dilaksanakan

post-test. Untuk uji normalitas menggunakan

metode chi-kuadrat, uji homogenitas menggunakan metode Bartlett. Untuk uji hipotesis digunakan uji-t.

Variabel bebas pada penelitian ini adalah metode discovery berbasis media realita untuk kelas eksperimen, dan model pembelajaran langsung (direct instruction) berbasis media power point untuk kelas kontrol. Sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar matakuliah konsep dasar IPA 1.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasar hasil perhitungan uji validitas soal diketahui rtabel Product moment pada

taraf signifikasi 5% dengan n = 42 adalah 0,308. Soal yang valid kriterianya adalah

jika rhitung> rtabel. Uji validitas instrument tes uji coba awal yang berbentuk pilihan ganda sebanyak 50 butir soal menunjukkan 33 soal valid dan 17 soal tidak valid. Hasil uji reliabilitas terhadap 50 soal uji coba menggunakan KR-20 dengan n-42 pada taraf signifikasi 5% diperoleh 𝑟11 = 0,765. Karena 𝑟11 ≥ 0,7 maka instrument tes tersebut dapat disimpulkan reliabel. Untuk uji daya beda soal diketahui 15 soal dengan daya beda jelek, 4 soal dengan daya beda cukup baik, 6 soal dengan daya beda baik, dan 25 so-al dengan daya beda baik sekali. Berdasar hasil uji indeks kesukaran terhadap 50 soal uji coba tes, diperoleh 7 soal mudah, 40 soal sukar dan 3 soal sukar. Soal yang kesukarannya terlalu sukar atau terlalu mudah tidak dipakai atau perlu direvisi. Dari uji validitas, uji reliabilitas, uji daya beda, dan uji tingkat kesukaran soal, maka da-pat disimpulkan bahwa terdapat 26 soal yang valid dan 24 soal yang masuk dalam kriteria ti-dak valid yaitu soal nomor 3, 4, 6, 7, 9, 11, 14, 17, 20, 23, 24, 26, 29, 30, 31, 32, 35, 37, 39, 41, 44, 47, 48, dan soal nomor 50. Agar dapat dipakai lagi untuk mengetahui kemampuan kelompok eksperimen dan kontrol maka soal-soal yang tidak valid tersebut direvisi kembali. Hasil pre-test kelompok eksperimen dapat dideskripsikan pada tabel 1 berikut:

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Hasil Pre-test Kelompok Eksperimen (bersambung).

(8)

[138] mahasiswa 1 35 – 42 3 9,38% 2 43 – 50 6 18,57% 3 51 – 58 9 28,13% 4 59 – 66 8 25,00% 5 67 – 74 3 9,38% 6 75 – 82 3 9,38% Jumlah 32 100,0%

Berdasar data hasil pre-test kelompok eksperimen, nilai terendah mahasiswa adalah 35, sedangkan nilai tertingginya adalah 80. Dari total hasil keseluruhan data diperoleh rata-rata nilai hasil pre-test mahasiswa kelompok eksperimen adalah 57,25.

Hasil pre-test kelompok kontrol dapat dideskripsikan pada tabel 2. Berdasar data hasil pre-test kelompok kontrol, nilai terendah mahasiswa adalah 40, sedangkan nilai tertingginya adalah 85. Dari total hasil keseluruhan data diperoleh rata-rata nilai hasil pretest mahasiswa kelompok eksperimen adalah 63,23.

Pada uji keseimbangan dengan uji t thitung adalah 0,217 dan ttabel adalah 2,00-030 dengan DK = 𝑡 I t<−2,00030 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑡>2,-00030 dan t hitung = 0,215 atau-2,0003-0<0,215<2,00030. Sehingga 𝐻0 diterima karena thitung berada diantara -2.00030 sampai 2.00-030 dan bukan anggota daerah kritik. Dengan demikian kedua sampel (eksperimen dan kontrol) tersebut

dapat disimpulkan mempunyai

kemampuan awal yang sama.

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Hasil Pre-test Kelompok Kontrol.

No. Data Nilai mahasiswa F Persentase 1 40 – 47 2 6,67% 2 48 – 55 5 16,67% 3 56 – 63 9 30,00% 4 64 – 71 7 23,33% 5 72 – 79 5 16,67% 6 80 – 87 2 6,67% Jumlah 30 100,0%

Uji keseimbangan diambil dari nilai pre-test dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, yang disajikan dalam tabel 3.

Tabel 3. Hasil Uji Keseimbangan dengan Uji t-test.

Kelompok thitung ttabel Keterangan Eksperimen

dan Kontrol

0,215 2,00030 H0 diterima

Berdasar data di atas, maka dilakukan uji normalitas hasil pre-test menggunakan chi-kuadrat, hasil uji tersebut dideskripsikan pada tabel 4.

Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Nilai Pre-test dengan Chi-kuadrat.

Kelompok 𝑥ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑥𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Keterangan Eksperimen 3,657 7,815 H0 diterima Kontrol 0,595 7,815 H0 diterima

Berdasar uji normalitas hasil pre-test dengan chi-kuadrat, untuk kelas eksperimen di-peroleh xhitung sebesar 3,657 dan xtabel sebesar 7,815. Dan untuk kelas kontrol xhitung sebesar 0,595 dan xtabel

(9)

[139] sebesar 7,815. Sehingga dapat disimpulkan sampel dari kedua kelompok berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji homogenitas hasil pretest dilakukan dengan uji Bartlett, selengkapnya dideskripsi-kan dalam tabel 5.

Tabel 5. Hasil Uji Homogenitas Nilai Pre-test dengan Bartlett.

Kelompok xhitung xtabel Keterangan Eksperimen

dan Kontrol

0,0921 3,841 H0 ditolak

Dari hasil uji homogenitas di peroleh xhi-tung sebesar 0,0921, dan xtabel diketahui 3,841. Jadi dapat disimpulkan bahwa kedua populasi berasal dari populasi yang homogen karena xhitung < xtabel atau 0,0921 < 3,841.

Setelah pemberian tindakan mengguna-kan metode discovery berbasis media realita pada kelompok eksperimen dan model pembelajaran langsung (direct

instruction) berbasis media power point

pada kelompok kontrol, maka langkah selanjutnya adalah pengolahan data hasil

post-test mahasiswa.

Hasil post-test kelompok eksperimen dapat dideskripsikan pada tabel 6.

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Hasil Post-test Kelompok Eksperimen.

No. Data Nilai mahasiswa F Persentase 1 55 – 61 3 9,4% 2 62 – 68 4 12,5% 3 69 – 75 8 25,0% 4 76 – 82 8 25,0% 5 83 – 89 5 15,6% 6 90 – 96 4 12,5% Jumlah 32 100,0%

Berdasarkan data hasil posttest kelompok eksperimen, nilai terendah mahasiswa adalah 55, dan nilai tertingginya adalah 95. Dari keseluruhan data di atas, rata-rata nilai hasil post-test mahasiswa kelompok eksperimen adalah 76,38.

Hasil post-test IPA pada materi proses fotosintesis pada kelompok kontrol dapat dideskripsikan pada tabel 7 .

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Hasil Post-test Kelompok Kontrol.

No. Data Nilai Mahasiswa F Persentase 1 45 – 51 2 6,7% 2 52 – 58 4 13,3% 3 59 – 65 8 26,7% 4 66 – 72 6 20,0% 5 73 – 79 6 20,0% 6 80 – 86 4 13,3% Jumlah 30 100,0%

Dari data hasil post-test kelompok kontrol, nilai terendah mahasiswa adalah 45, dan nilai tertingginya adalah 85. Dari keseluruhan data di atas, rata-rata nilai hasil post-test mahasiswa kelompok kontrol adalah 67,13.

(10)

[140] Berdasar data di atas, maka dilakukan uji normalitas hasil post-test menggunakan chi-kuadrat, hasil uji tersebut dideskripsikan pada tabel 8. Berdasar uji normalitas hasil

posttest dengan chi-kuadrat, untuk kelas

eksperimen diperoleh xhitung sebesar 2,488 dan xtabel sebesar 7,815. Untuk kelas kontrol xhitung sebesar 2119 dan xtabel sebesar 7,815. Sehingga dapat disimpulkan sampel dari kedua kelompok ber-asal dari populasi yang berdistribusi normal.

Tabel 8. Hasil Uji Normalitas Nilai Post-test dengan Chi-kuadrat.

Kelompok 𝑥ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑥𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Keterangan Eksperimen 2,488 7,815 H0 diterima Kontrol 2,119 7,815 H0 diterima

Uji homogenitas hasil post-test dilakukan dengan uji Bartlett, selengkapnya dideskripsikan dalam tabel 9.

Tabel 9. Hasil Uji Homogenitas Nilai Post-test dengan Bartlett.

Kelompok xhitung xtabel Keterangan Eksperimen

dan Kontrol

1,243 3,841 H0 ditolak

Dari hasil uji homogenitas di peroleh xhi-tung sebesar 1,243, dan xtabel diketahui 3,841. Jadi dapat disimpulkan bahwa kedua populasi berasal dari populasi yang homogen karena xhi-tung < xtabel atau 1,243 < 3,841. Hasil uji hipotesis data dengan menggunakan uji t-tes dapat dilihat pada tabel 10.

Tabel 10. Hasil Uji Hipotesis Menggunakan Uji t-tes.

Kelompok thitung ttabel Keterangan Eksperimen

dan Kontrol

3,599 2,00030 H0 ditolak

Pada uji hipotesis dengan uji t diatas, thitung adalah 3,599 dan ttabel adalah 2,00030. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dari penggunaan metode di-covery berbasis media realita terhadap hasil belajar IPA

daripada yang diajar dengan

menggunakan model pembelajaran langsung (direct instruction) berbasis media power point.

Berdasarkan hasil uji hipotesis dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh positif dari penggunaan metode discovery berbasis media realita terhadap hasil belajar matakuliah Konsep Dasar IPA 1 materi proses fotosintesis jika dibandingkan dengan yang dijar dengan model pembelajaran langsung (di-rect instruction) berbasis media power poin.

Sebelum perlakuan diberikan, kedua kelompok sampel diberikan tes awal (pretest) untuk mengetahui kemampuan awal masing-masing kelompok. Setelah data pretest terkumpul, peneliti melakukan uji keseimbangan pada data hasil pre-test tersebut. Hasil uji keseimbangan ini menunjukkan bahwa kedua sampel seimbang, atau kedua sampel memiliki kemampuan awal yang sama. Rata-rata nilai dari masing-masing kelompok pada

(11)

[141] mulanya juga hampir sama, bahkan bisa dikatakan lebih tinggi kelompok kontrol yaitu dengan nilai 63,23. Sedangkan kelompok eksperimen hanya memiliki rata-rata nilai 57,25.

Setelah kelompok eksperimen dan kontrol diberi perlakuan dan selanjutnya diberi tes akhir (post test), hasil tes menunjukkan adanya perbedaan nilai dari kedua kelompok. Kelom-pok eksperimen memperoleh nilai yang cukup bagus dengan rata-rata nilai 76,38. Sedangkan kelompok kontrol memperoleh rata-rata nilai 67,13. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji-t juga menunjukkan bahwa H0 ditolak atau dengan kata lain terdapat pengaruh positif dari penggunaan metode discovery berbasis media realita jika dibandingkan dengan yang diajar dengan model pembelajaran langsung (direct instruction) berbasis media power point.

Illahi (2012) mengemukakan tujuan utama penggunaan metode discovery dalam pembelajaran adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengembangkan kreativitas. 2. Untuk mendapat pengalaman langsung dalam belajar.

3. Untuk mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan kritis.

4. Untuk meningkatkan keaktifan anak didik dalam proses pembelajaran.

5. Untuk mendapat inovasi dalam proses pembelajaran (hlm. 47).

Berdasarkan atas tujuan utama penggunaan metode discovery dari Illahi (2012) dan hasil dari penelitian ini di atas, maka dapat dikatakan bahwa discovery sangatlah efektif untuk matakuliah IPA. Hal ini sesuai dengan simpulan Glasson (1989) yang mengatakan bahwa, “Siswa-siswa di kelas ilmu pengetahuan alam dengan

discovery learning yang berbasis aktivitas

mendapatkan nilai lebih tinggi dalam tes prestasi ilmu pengetahuan alam daripada siswa-siswa dalam kelas ilmu pengetahuan dengan pengajaran secara langsung yang tradisional” (Santrock, 2009: 171). SIMPULAN

Berdasarkan pembahasan hasil analisis data di atas, peneliti memperoleh simpulan bahwa penggunaan metode

discovery berbasis media realita berpengaruh positif terhadap hasil belajar matakuliah konsep Dasar IPA 1 mahasiswa semester II program Studi PGSD FKIP UNS Surakarta tahun akademik 2013/2014 apabila dibandingkan dengan yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran langsung (direct instruction) berbasis media power point. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji hipotesis yang menunjukkan thitung ˃ ttabel (3,599 ˃ 2,00-030).

REFERENSI

Anitah, S. (2009). Teknologi Pembelajaran. Surakarta: Learning Resources Center FKIP UNS.

(12)

[142] Hanafiah, N. & Suhana, C. (2009). Konsep

Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika

Aditama.

Illahi, M.T. (2012). Pembelajaran Discovery

Strategy & Mental Vocational Skill.

Yogyakarta: Diva Press.

Santrock, J.W. (2009). Psikologi Pendidikan. Terj. Angelica, D. Jakarta: Salemba Humanika.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian

(13)

Maulana, “Interaksi Pbl-Murder, Minat Penjurusan, Dan Kemampuan Dasar Matematis

Terhadap Pencapaian Kemampuan Berpikir Dan Disposisi Kritis”, Volume 2, Nomor 1, April

2015, hal. 1-20.

Asiah, “Pendekatan Komunikatif Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Di Kelas IV SD”, Volume 2, Nomor 1, April

2015, hal. 21-36.

Isrok’ Atun, “Menemukan Kembali Rumus Luas Persegi Panjang Dengan Konstruktivisme (Studi

Kasus Pada Mahasiswa PGSD)”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 37-47.

Ocih Sukaesih, “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran

Mengidentifikasi Jenis Makanan Hewan Di SD”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 48-63.

Rana Gustian Nugraha, “Meningkatkan Ecoliteracy Siswa SD Melalui Metode Field-Trip

Kegiatan Ekonomi Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial”, Volume 2, Nomor 1,

April 2015, hal. 64-76.

Fine Reffiane, Henry Januar Saputra, dan Taufik Hidayat, “Identifikasi Tingkat Kejujuran Siswa

Sekolah Dasar Melalui Gerobak Kejujuran Di Kota Semarang”, Volume 2, Nomor 1, April

2015, hal. 77-83.

Rif’at Shafwatul Anam, “Efektivitas Dan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Pada

Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 84-93.

Yena Sumayana, “Penggunaan Metode Index Card Match Pada Mata Pelajaran IPS Pokok

Bahasan Mengenal Sejarah Uang”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 94-100.

Maylan Sofian, “Siaran Radio Citra 99.4 FM Sebagai Media Pelestarian Tembang Sunda Bagi

Siswa Sekolah Dasar”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 101-120.

Diah Gusrayani, “Learning Tasks’ What And How: Perspektif Dosen Dan Mahasiswa Mengenai

Tugas Pembelajaran”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 121-132.

Idam Ragil Widianto Atmojo, “Pengaruh Penggunaan Metode Discovery Berbasis Media

Realita Terhadap Hasil Belajar Matakuliah Konsep Dasar IPA 1”, Volume 2, Nomor 2,

Oktober 2015, hal. 133-142.

Jenny Indrastoeti, SP, & Hasan Mahfud, “Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan

Experiental Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial”, Volume 2, Nomor 2,

Oktober 2015, hal. 143-154.

Ipah Saripah & Lia Mulyani, “Profil Keterampilan Sosial Siswa Sekolah Dasar Berdasarkan

Latar Belakang Pendidikan Prasekolah (TK dan Non TK)”, Volume 2, Nomor 2, Oktober

2015, hal. 155-169.

Cucun Sunaengsih, “Pengaruh Model Pembelajaran Transdisciplinary Terhadap Karakter

Siswa Pada Sekolah Dasar Internasional Berbasis International Baccalaureate”, Volume 2,

Nomor 2, Oktober 2015, hal. 170-177.

Sri Suciati, Ika Septiana, dan Mei Fita Asri Untari, “Penerapan Media Monosa (Monopoli

Bahasa) Berbasis Kemandirian Dalam Pembelajaran Di Sekolah Dasar”, Volume 2, Nomor

2, Oktober 2015, hal. 178-192.

Hastuti, “Pengaruh Bahasa Pertama Terhadap Bahasa Kedua Dalam Karangan Siswa Kelas V

SD”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 193-201.

Yulia Siska, “Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Sejarah Lokal Lampung Untuk Sekolah Dasar”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 202-214.

Ani Nur Aeni, “Menjadi Guru SD Yang Memiliki Kompetensi Personal-Religius Melalui Program

One Day One Juz (ODOJ)”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 215-225.

Regina Lichteria Panjaitan, Dadan Djuanda, dan Nurdinah Hanifah, “Persepsi Guru Mengenai

Sex Education di Sekolah Dasar Kelas VI”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 226-237.

Egi Agustian, Atep Sujana, dan Yedi Kurniadi, “Pengaruh Pendekatan Open-Ended Terhadap

Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Sekolah Dasar Kelas V”, Volume 2, Nomor 2,

(14)

Redaksi berkala Mimbar Sekolah Dasar mengucapkan terima kasih kepada Mitra Bestari yang telah mereview naskah pada terbitan Volume 2 tahun 2015 ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Totok Sumaryanto, M.Pd. (FBS – Universitas Negeri Semarang) 2. Prof. Dr. Dwi Atmono, M.Pd., M.Si.

(FKIP – Universitas Lambung Mangkurat) 3. Dr. Edy Suyanto, M.Pd.

(FKIP – Universitas Lampung) 4. Andika Arisetyawan, M.Pd.

(15)

Penerbit Prodi PGSD UPI Kampus Sumedang http://kd-sumedang.upi.edu/

(Terbit April & Oktober) 1. Jenis Artikel

Artikel dapat berupa kajian hasil penelitian, kajian setara penelitian (ide/gagasan), dan resensi buku baru. Semua jenis artikel belum pernah dimuat di media apapun.

2. Format Tulisan

Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia dalam bentuk ESAI dengan extensi file docx (Microsoft Word) dan menggunakan acuan sebagai berikut:

- Margin : Atas & Bawah (2,5 cm), Kanan & Kiri (2,5 cm) - Ukuran Kertas : A4 (21 cm x 29,7 cm)

- Jenis huruf : Century Gothic - Ukuran Font : 10 pt

- Spasi : 1,5 (kecuali judul, identitas penulis, abstrak dan referensi: 1 spasi)

Penulisan pada judul dan sub-bagian artikel menggunakan aturan sebagai berikut: Tulisan level 1 (Huruf besar semua/UPPERCASE, rata kiri, cetak tebal)

Tulisan level 2 (Huruf besar kecil/Capitalize Each Word, rata kiri, cetak tebal)

Tulisan level 3 (Huruf besar kecil/Capitalize Each Word, rata kiri, cetak tebal & miring) Semua bagian penulisan level 1 dan 2 tidak menggunakan pointer – jika diperlukan keterangan atau penjelasan tambahan pada tubuh artikel gunakan footnote. Untuk keterangan tabel disimpan di atas tabel, untuk keterangan gambar atau diagram disimpan di bawahnya. Ukuran huruf di dalam tabel atau diagram lebih kecil, yakni dari 8-9 pt, spasi 1. Jumlah halaman termasuk tabel, diagram, foto, dan referensi adalah 10-20 halaman.

3. Struktur Artikel

a. Untuk artikel hasil penelitian menggunakan struktur sebagai berikut:

Judul (Tidak lebih dari 15 kata); Identitas Penulis (Baris pertama: nama tanpa gelar. Baris kedua: prodi/jurusan/instansi. Baris ketiga: alamat lengkap instansi. Baris keempat: alamat email dan nmr HP); Abstrak (Dibuat dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, masing-masing maksimal 200 kata, disertai kata kunci masing-masing maksimal lima kata); Pendahuluan (Berisi latarbelakang disertai tinjauan pustaka, tujuan dan urgensi penelitian); Metode (Berisi metode/pendekatan, subjek, waktu dan tempat, teknik pengumpulan data dan analisis data); Hasil; Pembahasan; Simpulan (Sesuai dengan pendahuluan/rumusan masalah); dan Referensi (Memuat referensi yang diacu saja, minimal 80% terbitan 10 tahun terakhir).

b. Untuk artikel setara penelitian (ide/gagasan) menggunakan struktur sebagai berikut: Judul (Tidak lebih dari 15 kata); Identitas Penulis (Baris pertama: nama tanpa gelar. Baris kedua: prodi/jurusan/instansi. Baris ketiga: alamat lengkap instansi. Baris keempat: alamat email dan nmr HP); Abstrak (Dibuat dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, masing-masing maksimal 200 kata; disertai kata kunci masing-masing maksimal lima kata); Pendahuluan (Berisi latarbelakang disertai tinjauan pustaka dan tujuan); Pembahasan (Judul bahasan disesuaikan dengan kebutuhan dan dapat dibagi ke dalam sub-bagian); Simpulan (Sesuai dengan pendahuluan); dan Referensi (Memuat referensi yang diacu saja, minimal 80% terbitan 10 tahun terakhir).

c. Untuk artikel resensi buku menggunakan struktur sebagai berikut:

Judul (Tidak lebih dari 15 kata); Identitas Penulis (Baris pertama: nama tanpa gelar. Baris kedua: prodi/jurusan/instansi. Baris ketiga: alamat lengkap instansi. Baris keempat: alamat email dan nmr HP); Identitas Buku (Berisi judul buku, penulis, penerbit, tahun terbit, jumlah halaman, ISBN, dan foto cover/sampul depan); Pembahasan (Judul bahasan disesuaikan dengan kebutuhan dan dapat dibagi ke dalam sub-bagian).

(16)

yang telah diadaptasi sesuai kebutuhan Universitas Pendidikan Indonesia. Contoh dapat melihat pada artikel yang telah dimuat, atau selengkapnya dapat dilihat di akhir pedoman penulisan ini.

5. Penyuntingan

a. Artikel dikirim kepada tim redaksi dengan alamat email: mimbar.sd@upi.edu. Jika diperlukan, tim redaksi akan meminta file dalam CD dan print-out sebanyak tiga eksemplar yang dikirim ke alamat: Redaksi Jurnal Mimbar Sekolah Dasar, Prodi PGSD UPI Kampus Sumedang - Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang Jawa Barat 45322.

b. Artikel yang telah dievaluasi oleh tim penyunting atau reviewer berhak untuk ditolak atau dimuat dengan pemberitahuan secara tertulis, dan apabila diperlukan tim penyunting akan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan revisi sesuai dengan rekomendasi hasil penyuntingan. Untuk keseragaman format, penyunting berhak untuk melakukan pengubahan artikel tanpa mengubah substansi artikel.

c. Semua isi artikel adalah tanggung jawab penulis, dan jika pada masa pracetak ditemukan masalah di dalam artikel yang berkaitan dengan pengutipan atau HAKI, maka artikel yang bersangkutan akan dicancel untuk dimuat. Untuk artikel yang dimuat, penulis akan mendapatkan dua eksemplar berkala sebagai tanda bukti pemuatan serta 10 eksemplar cetak lepas untuk keperluan masing-masing penulis, dan wajib memberikan kontribusi biaya pencetakan sesuai ketentuan tim berkala Mimbar Sekolah Dasar sebesar Rp. 250.000 di luar ongkos kirim.

CONTOH PENULISAN KUTIPAN DAN REFERENSI:

JENIS

RUJUKAN DI DALAM TEKS ACUAN/REFERENSI/BIBLIOGRAFI DI DALAM PUSTAKA

Seorang

penulis A symbol is connected to its referent in the world by our sense of organs (Pinker, 2009 p.80)

atau

Pinker (2009, p. 80) claimed that a symbol ..

Pinker, S. (2009). How the mind works. New York, NY: W.W. Norton & Company, Inc.

Dua orang

penulis A set of verbs with individually similar meanings can be juxtaposed with a set of nouns with individually similar meanings ... (Hunston & Oakey, 2010)

atau

Hunston dan Oakey (1991) mengklaim bahwa …

Hunston, S. & Oakey, D. (2010). Introducing applied linguistics: Concepts and skills. New York, NY: Routledge.

Tiga s.d. 5

penulis Penjelasan (Coyle, Hood, & Marsh, 2010) menyimpulkan bahwa ...

Kutipan berikutnya dalam teks:

(Coyle et al., 2001)

Coyle, D., Hood, P. And Marsh, D. (2010). CLIL: Content and language integrated learning. Cambridge: Cambridge University Press.

Penulis sebagai penerbit

(Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan [Balitbang Depdiknas], 2010) Atau

Badan Penelitian dan Pengembangan,

Badan Penelitian dan Pengembangan [Balitbang]

(2007). The assessment of curriculum policy of language subjects: Assessment report. Jakarta: Badan Penelitian dan

Pengembangan.

Balitbang. (2008). The assessment of curriculum policies in secondary education: Assessment report. Jakarta: Badan Penelitian dan

(17)

Depdiknas], (2010) menunjukan bahwa .... Kutipan berikutnya:

(Balitbang Depdiknas, 2010) Buku ber

editor (Waugh & Monville-Burston, 1990) Waugh, L.R., & Monville-Burston, M. (eds.). (1990). On language: Roman Jakobson. Cambridge, MA: Harvard University Press.

Beberapa karya dipublikasikan oleh seorang penulis pada tahun yang sama

(Sukyadi, 2011a, 2011b) Sukyadi, D., Setyarini, S. & Junida, A.I. (2011a). A Semiotic Analysis of Cyber Emoticons (A

Case Study of Kaskus Emoticons in The Lounge Forum at Kaskus-the Largest Indonesian Community. K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 37-50,

Sukyadi, D. & Mardiani, R. (2011b). The Washback Effect of National Examination (ENE) on

English teachers’ Classroom Teaching and Students’ Learning. K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 96-111,

(susun secara alfabetis berdasarkan judul) Buku yang

disusun oleh sebuah lembaga atau institusi

Badan Standar Nasional Pendidikan (2012)

merekomendasikan bahwa ...

(Badan Standar Nasional Pendidikan, 2012)

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2010). Pedoman penulisan buku ajar untuk perguruan tinggi. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.

(Laporan Tahunan Universitas Pendidikan Indonesia, BHMN, 2009)

Laporan Tahunan Universitas Pendidikan Indonesia, Badan Hukum Milik Negara. (2009).Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia BHMN. Buku

elektronik Most authors begin their articles by explaining what caused them to conduct their

empirical investigations (Huck, 2012)

Huck, S.W. (2012). Reading statistics and research. Boston, MA: Pearson Education, Inc.

Available from NetLibrary database.

Buku

terjemahan (Young & Rang, 2005) Young, Y. S. & Rang, K. I. (2005). Semua yang jorok ada di sini: Buku pengetahuan paling jorok sedunia (M. Ayudiah, Trans.). Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.

Bab dalam

sebuah buku (Richards, 2002) Gunakan penulis Bab, bukan editor buku tersebut

Richards, J. C. (2002) Theories of Teaching in Language Teaching. In Richards, J.C. and Renandya, W.A. (Eds.). (2002). Methodology in language teaching: An anthology of current practice. Cambridge: Cambridge University Press.

Kutipan lebih dari 1 halaman

Kutipan pertama:

(Rush, Waldrop, Mitchell, & Dyches, 2005, pp. 283-284) Kutipan berikutnya dar sumber

yang sama:

(Rush et al., 2005, p. 291)

Rush, K. L., Waldrop, S., Mitchell, C., & Dyches, C. (2005). The RN-BSN distance education

experience: From educational limbo to more than

an elusive degree. Journal of Professional Nursing, 21, 283-292.

Dari

ensiklopedia (Crystal, 1987) Crystal, D. (1987). The Cambridge encyclopedia of language). Cambridge: Cambridge University Press.

(18)

majalah mamala keur dirina. Mangle, 2364, pp.14-15. Dari artikel

koran cetak dengan penulis

(Kunaefi, 2012) Kunaefi, R. Mengidamkan postur polisi ideal. (2012, January 4). The Republika, p. 4. Dokumen

pemerintah Jalal, Samani, Chang, Stevenson, Ragats, and Negara (2009) report that despite the positive contributions of MGMP, there are also ..

Jalal, F., Samani, M., Chang, M. C., Stevenson, R., Ragats, A.B. and Negara, S.D. (2009).

Teacher certification in Indonesia: A strategy for teacher quality improvement. Jakarta: Ministry of National Education and World bank. Retrived March 6, 2012, from: http://ddp-ext.worldbank.org/EdStats/ IDNprwp09c.pdf

Undang-undang Law of the Republic of Indonesia Number 2, 1989 on National Education System, Article 5, Verse 1, states that ..

Law of the Republic of Indonesia, Number 2, 1989, on National Education System.

Makalah seminar atau konferensi atau prosiding

(Sukyadi, 2011) Pemakalah, A. A., & Pemakalah, B. B. (tahun). Judul Makalah atau prosiding. Dalam A. Editor (Ed.), Judul simposium atau konferensi pp. x-x). tempat: Penerbit.

Penyaji, A. A. (Tahun, Bulan). Judul Makalah. Makalah disajikan dalam pertemuan nama organisasi, tempat

Sukyadi, D. (2011). The metaphorical use of English

address terms in indonesian blog comments (A pragmatic analysis of Indonesian bloggers). Disajikan pada Conference on English Studies (CONEST) 8, Unika Atma Jaya, Jakart Artikel jurnal dengan satu penulis (Karjo, 201) Atau Karjo (2011) berpendapat bahwa …

Karjo, C.H. (2011). Investigation of scalar implicature of Binus University students. K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 56-75, Artikel jurnal

dengan 3-6 penulis

(Sukyadi, Setyarini, & Junida,

2011) Sukyadi, D., Setyarini, S. & Junida, A.I. (2011). A semiotic analysis of cyber emoticons (A case study of kaskus emoticons in The Lounge Forum at Kaskus-the Largest Indonesian

Community. K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 37-50,

Berasal dari tesis individu atau institusi

(Amalia, 2012) Amalia, A. (2012). The use of video in teaching writing procedural text: A quasi-experimental study in one of Senior High Schools in

Bandung (Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, 2012, Tidak diterbitkan) Skripsi/tesis/di

sertasi dari database

McNiel (2006)

(MCNiel, 2006) McNiel, D. S. (2006). Meaning through narrative: A personal narrative discussing growing up with an alcoholic mother. Retrieved from ProQuest Digital Dissertations. (AAT 1434728)

Abstrak dari

basis data (Morrissey, 2004) Morrissey, J. P. (2004). Medicaid benefits and recidivism of mentally ill persons released from jail (NCJ No. 214169) [Abstract].

Retrieved from National Criminal Justice Reference Service abstracts database. Abstrak

seminar atau simposisum

Brier, Pandelaere, Dewitte, &

Warlop (2006) Briers, B., Pandelaere, M., Dewitte, S., & Warlop, L. (2006, June). Hungry for money: The desire for caloric resources increases the desire for

(19)

Human Behavior and Evolution Society. Abstract retrieved from http://www.hbes .com/HBES/abst2006.pdf.

Skripsi/tesis/di sertasi dari Repositori

(Amalia, 2012) Amalia, A. (2012). The use of video in teaching writing procedural text: A quasi-experimental study in one of Senior High Schools in

Bandung (Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, 2012). Retrieved from

http://repository.upi.edu/skripsiview.php?no_s kripsi=11587

Book review

(Telaah Buku) Cramond (2007) Cramond, B. (2007). Enriching the brain? Probably not for psychologists [Review of the book Enriching the brain: How to maximize every learner’s potential]. PsycCRITIQUES, 52(4), Article 2. Retrieved from

http://www.apa.org/psyccritiques/ Laman web

dengan penulis

(Ljungberg, 2012) Ljungberg, C.( 2012). Shadows, mirrors, and smoke screens: zooming on iconicity. Retrieved

March 22, 2012, from

http://www.iconicity.ch/en/iconicity/index.php Laman web

tanpa tahun (Sound Symbolism Checksheet, n.d.) Ling 131: Language & Style. (n.d.) Sound symbolism checksheet. Retrieved March 22, 2012, from http://www.lancs.ac.uk/fass/projects/stylistics/ topic5a/7soundchecksheet.htm Bila kutipan dari laman web sebuah institusi (Perpustakaan UPI, 2011) Sebagaimana dikatakan oleh Perpustakaan UPI (2011)

Perpustakaan UPI. (2011). Menyimak fungsi perpustakaan. Retrieved March 26, 2012, from

http://perpustakaan.upi.edu/index.php?option =com_content&task=view&id=26&Itemid=1 (Sekolah Pascasarjana UPI,

n.d.) Sekolah Pascasarjana UPI. (n.d.). Sejarah. Diakses pada tanggal 26 Maret 2012 dari: http://sps.upi.edu/tentang-sps/sejarah/

Gambar dari

Web Photo Paris Van JavaBandung-Indonesia (ID: 5081183ID, n.d.)

Paris Van Java-Bandung-Indonesia [Photo] (n.d.). Retrieved March 25, 2012 from

http://www.panoramio.com/photo/5081183

***

Gambar

Tabel 3. Hasil Uji Keseimbangan dengan   Uji t-test.
Tabel  7.  Distribusi  Frekuensi  Hasil  Post-test  Kelompok Kontrol.
Tabel  9.  Hasil  Uji  Homogenitas  Nilai  Post-test  dengan  Bartlett.
Gambar dari

Referensi

Dokumen terkait

yang diusulkan, dimulai dari Siswa/i yang membayarkan uang sekolah kepada bagian TU yang diterima oleh admin TU (user) dan menginput pada program yang sudah

Kerangka berpikir penulis dalam tesis ini dimulai dari Operasi Tangkap Tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi terhada Bambang Kariyanto dan Adam Munandar

Pada stasiun III kelimpahan tertinggi adalah jenis Polymesoda expansa hal ini dikarenakan stasiun III memiliki waktu yang lebih lama terendam air pada saat pasang

413 Nacionalizacija: pozitivno 603 Tradicionalna moralnost: pozitivno 504 Rast države blagostanja 605 Zakon i red: pozitivno 506 Širenje obrazovanja 606 Društvena

Dari masalah yang ada pada perusahaan PT. DKR, maka ditetapkan tujuan dari penelitian yang dilakukan yakni :.. Menentukan kuantitas pemesanan bahan baku Danfix T-8 dan Caustic

Dari 2 (dua) program yang menunjang keberhasilan sasaran dukungan penyediaan infrastruktur dari fasilitas teknologi informasi bagi ketersediaan dan penyebaran

Pemberdayaan (empowerment ) secara harifiah mengandung arti memberikan atau mendapatkan kekuatan (power), dengan demikian pemberdayaan selalu terkait dengan memberikan

Perubahan penggunaan lahan antara tahun 2006- 2019 yang paling luas terjadi pada Kawasan Pertanian, yaitu pada Kawasan Perkebunan, Kawasan Pertanian Lahan Basah dan