• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N NOMOR : 31-K / PM.II-10 / AD / V / 2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N NOMOR : 31-K / PM.II-10 / AD / V / 2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G

P U T U S A N

NOMOR : 31-K / PM.II-10 / AD / V / 2016

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Militer II-10 Semarang yang bersidang di Semarang dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : Eko Supriantono

Pangkat / NRP : Serka / 21020060831182 Jabatan : Anggota Unit 1 Intel Kesatuan : Kodim 0717 / Purwodadi Tempat, tgl.lahir : Grobogan, 17 November 1982 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam

Tempat tinggal : Asrama Militer Kodim 0717/Purwodadi Kab. Grobogan. Terdakwa tidak ditahan .

Pengadilan Militer II-10 Semarang ; Membaca : Berkas Acara Pemeriksaan dalam perkara ini.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrem 073 / Makutarama Nomor : Kep/08/III/2016 tanggal 29 Maret 2016.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/32/IV/2016 tanggal 14 April 2016.

3. Surat penetapan dari :

a. Kadilmil II-10 Semarang tentang Penunjukan Hakim Nomor : TAPKIM/31/PM.II-10/AD/V/2016 Tanggal 2 Mei 2016.

b. Hakim Ketua sidang tentang hari sidang Nomor : TAPSID/31/PM.II-10/AD/V/2016 Tanggal 4 Mei 2016

4. Surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi serta surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

5. Relas Penerimaan Surat Panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi.

6. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor: Sdak/32/IV/2016 tanggal 14 April 2016 di depan persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

2. Hal hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan serta keterangan para Saksi dibawah sumpah di persidangan.

(2)

Menimbang : Tuntutan pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majeleis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana :

Penganiayaan.

Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 351 ayat (1) KUHP dan oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana sebagai berikut :

a. Pidana penjara selama .6 (enam) bulan b. Menetapkan barang bukti berupa :

Surat : 1 (satu) lembar Visum Et Revertum A.n Sdr. Doso dari RS Yakkum Purwodadi Nomor VER : 915/PR/IX/2015 tanggal 28 September 2015 yang ditanda tangani oleh dr. Virginia Maria Chrisanti.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara Terdakwa. Barang : 1 (satu) bilah sabit milik Sdr. Narno (Saksi-4). Disita untuk dimusnahkan

c. Membayar biaya perkara sebesar Rp 10.000,- (sepuluh ribu rupiah)

Menimbang : Bahwa atas tuntutan Oditur Militer. Terdakwa tidak mengajukan Pledoi, namun hanya berupa permohonan yang sampaikan secara lisan kepada Majelis Hakim yang menyatakan :

1. Bahwa Terdakwa sangat menyesal atas perbuatan pemukulan terhadap Saksi-1.

2. Bahwa Terdakwa telah membantu biaya pengobatan korban secara keseluruhan.

3. Bahwa Terdakwa dan korban telah saling memaafkan dan tidak ada dendam lagi antara Terdakwa dan Saksi-1

4. Bahwa Terdakwa mohon agar dijatuhi pidana yang seringan-ringannya.

Menimbang : Bahwa menurut Surat dakwaan Oditur di atas Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut :

Bahwa Terdakwa pada waktu (waktu-waktu) dan di tempat (tempat-tempat) sebagaimana tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Senin tanggal empat belas, bulan September tahun dua ribu lima belas, setidak-tidaknya dalam bulan September tahun dua ribu lima belas, atau setidak-tidaknya dalam tahun dua ribu lima belas di sawah Ds. Gendingan RT 03 RW 11 Kel. Depok Kec. Toroh Kab. Grobogan Propinsi Jawa Tengah setidak-tidaknya di tempat-tempat lain yang termasuk wewenang Pengadilan Militer II-10 Semarang telah melakukan tindak pidana “Penganiayaan” dengan cara-cara sebagai berikut :

(3)

a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI-AD pada tahun 2001/2002 melalui pendidikan Secaba PK IX di Rindam IV/Diponegoro selama lima bulan setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya dilanjutkan Susjubakav di Pusdikkav Bandung setelah selesai ditempatkan di Yonkav 7/Sersus Kodam Jaya, pada tahun 2009 pindah tugas di Kodam IV/Diponegoro dan tahun 2010 dipindah tugaskan di Kodim 0717/Purwodadi sampai terjadinya perkara ini dengan pangkat Sersan Kepala NRP 21020060831182.

b. Bahwa pada hari Senin tanggal 14 September 2015 sekira pukul 06.00 Wib. Terdakwa melaksanakan olah raga lari pagi melewati Dsn. Pucang-Dsn Gendingan-Ds Depok-Ds Pengkol yang jaraknya kurang lebih 4 Km, sesampainya di pertigaan antara Dsn Gendingan Dsn Pucang dari arah belakang istri Terdakwa Sdri. Diah Wahyu Puji Astuti berboncengan dengan ibu mertua Terdakwa Sdri. Mujiati setelah bertemu Sdri. Mujiati mengajak Terdakwa untuk melihat tanaman jagung di sawah selanjutnya Terdakwa menjawab dengan mengagukan kepala tanda setuju selanjutnya Terdakwa melanjutkan lari menuju sawah milik mertuanya (Sdri. Mujiati) sesampainya disawah milik ibu mertuanya berputar-putar melihat saluran irigasi di tengah sawah baru kemudian Sdri. Mujiati datang di sawah, setelah itu Terdakwa berkata kepada Sdri. Mujiati “ Bu kulo tak tanglet tiang niku” (bu saya tak tanya orang itu).

c. Bahwa selanjutnya Terdakwa mendekati Sdr. Doso dan Sdr. Djuwari yang berada di dekat saluran irigasi dan bertanya “ Nuwun sewu ganggu wedale, niki kaleh sinten” (minta maaf mengganggu waktunya, maaf saya dengan siapa) dijawab “ Kulo pak Djuwari” (saya pak Djuwari) Terdakwa bertanya kembali “ Niki sabine sinten” (ini sawah siapa) dan dijawab “ Niki sabine kulo” (ini sawah saya) kemudian Terdakwa bertanya kepada Sdr. Doso “ Lha njenengan sinten ” (kamu siapa namanya) dan dijawab “ Kulo pak Doso” (saya pak Doso) dan bertanya kembali “ Sawahe njenengan teng pundi” (sawah kamu dimana) dijawab “ Sawahku neng kulon kono” (sawahku disebelah barat sana) sambil menunjukan ke arah letak sawahnya, selanjutnya Terdakwa berkata sendiri “Nggih sampun berarti njenengan mboten enten urusan kaleh niki” (ya sudah berarti kamu tidak ada urusan dengan ini) kemudian Terdakwa bertanya kepada Sdr. Djuwari “ Iki nak saumpomone terjadi teng sabine njenengan, njenengan loro ati mboten” (ini seumpama terjadi disawah milikmu, kamu sakit hati apa tidak) dijawab “ Nggih mboten trimo” (ya tidak terima) selanjutnya Terdakwa berkata “ Niku sing terjadi kaleh keluargane kulo” (itu yang terjadi sama keluarga saya) “ Ngeten niki kan ora payu pak lak didol, ono saluran banyu neng tengah” (kalau begini khan tidak laku kalau dijual, ada saluran irigasi di tengah) dijawab Sdr. Djuwari “ Nggih pak” (iya pak) “ Seandene mengke saluran niku kulo balekke ngaler meleh pripun” ( seandainya nanti saluran irigasi saya kembalikan lagi disebelah utara bagaimana) dijawab Sdr. Doso “ Ora iso pokoke saluran tetep neng kono wes keputusane wong akeh” (tidak bisa saluran tetap disitu karena sudah keputusan orang banyak) Terdakwa mengatakan “ Lho sampean ora ono urusan kok melu-melu” (lho kamu tidak ada urusan kok ikut campur).

d. Bahwa Terdakwa kemudian mengajak Sdr. Djuwari pindah dari tempat semula bergeser sekitar 3 (tiga) meter ke arah selatan dan Terdakwa bertanya lagi “ Gimana enaknya pak Djuwari lak dipindah teng sebelah ler meleh” (gimana pak Djuwari kalau dipindah ke

(4)

sebelah utara lagi) dijawab Sdr. Djuwari “ Nggih mboten nopo-nopo mengke dirapatke teng kelompok tani” (ya tidak apa-apa nanti dirapatkan di kelompok tani) kemudian Sdr. Doso mendekat sambil berkata “ Pokoke gak iso” (pokoknya tidak bisa) selanjutnya Terdakwa mengajak pindah lagi Sdr. Djuwari ke sebelah selatan sekitar 2 (dua) meter dan mengatakan “ Pak pripun nek kalen niki dipindah neng sebelah ler meleh kulo paringi riyol teng njerone sawahe mertuone kulo pripun” (pak bagaimana kalau saluran irigasi ini saya pindah ke sebelah utara lagi, saya beri gorong-gorong saya tanam di dalam sawah mertua saya bagaimana) dijawab Sdr. Djuwari “ Nggih mboten nopo-nopo mas tapi ngentosi rapat kelompok tani” (ya tidak apa-apa mas tetapi menunggu rapat kelompok tani) dan dijawab oleh Terdakwa “ Oh nggih mpun” ( oh ya sudah).

e. Bahwa selanjutnya Terdakwa dengan Sdr. Djuwari bergeser lagi ke tempat semula mendekati Sdr. Doso dan Terdakwa mendengar omongan Sdr. Doso “ Pokoke ora iso saluran tetep neng kono” (pokoknya tidak bisa saluran tetap disitu) dan Terdakwa menjawab “ Lho njenengan kok ngoten mbah” (lho kamu kok begitu kek) Sdr. Doso berkata lagi “ Pokoke tekan ndi ae ora iso saluran tetep neng kono” (pokoknya sampai dimana saja saluran irigasi tetap di situ) Terdakwa menjawab “ Nek ngoten saben niki tumbas mawon, nopo njenegan tumbas pak Djuwari” (kalau begitu sawah ini dibeli saja, apa pak Djuwari yang beli) dijawab Sdr. Djuwari “ Mboten gadah arto pak” (tidak punya uang pak) selanjutnya Terdakwa bertanya kepada Sdr. Doso “ Nopo njenengan tumbas mbah” (apa kamu beli saja kek) dijawab Sdr. Doso “ Nek tahunan gak popo” (kalu disewa tahunan tidak apa-apa) Terdakwa menjawab ” Ndak bisa to pengen kulo didol gendom” (ingin saya dijual lepas) dijawab Sdr. Doso “ Aku ra duwe duitt” (aku tidak punya uang) Terdakwa menjawab “ Nggih empun lak ngoten saluran ajeng kulo pindah ngaler” (ya sudah kalau begitu saluran irigasi saya pindah ke utara lagi) Sdr. Doso menjawab “Pokoke tekan ndi ae ora iso saluran tetep neng kono” (pokoknya sampai dimana saja saluran irigasi tetap di situ) mendengar omongan Sdr. Doso yang berulang-ulang seperti itu memancing emosi Terdakwa selanjutnya Terdakwa menendang perut Sdr. Doso tapi tidak terjatuh, kemudian Terdakwa melihat Sdr. Narno yang memegang sabit dengan spontan Terdakwa merebut sabit dari tangan Sdr. Narno kemudian dipegang dengan tangan kanan selanjutnya Terdakwa mendorong Sdr. Doso hingga Terjatuh di sawah dengan posisi terlentang.

f. Bahwa pada waktu Terdakwa mendorong bagian dada Sdr. Doso dilakukan dengan kedua tangannya sehingga Sdr. Doso terjatuh disawah dalam posisi terlentang dan dengan bersamaan Tersangka mengancam “ Sampean kok macem-macem” (kamu kok macam-macam) selanjutnya Terdakwa menginjak dada Sdr. Doso tetapi mengenai tangan dan Terdakwa mau menginjak lagi ternyata sepatunya lepas, dan pada saat Sdr. Doso terjatuh di sawah Terdakwa melakukan pukulan sekali dengan tangan kiri mengepal ke arah wajah Sdr. Doso tetapi tidak kena karena ditangkis Sdr. doso dengan tangan oleh Sdr. Doso pada saat menendang Terdakwa menggunakan kaki kanan sedangkan pada saat memukul menggunakan tangan kiri, alasan Terdakwa merebut sabit dari Sdr. Narno tidak ada maksud untuk melukai Sdr. Doso melainkan hanya untuk keamanan diri Terdakwa dikarenakan ditempat kejadian ada 3 (tiga) orang dan salah satunya membawa sabit karena Terdakwa merasa kuwatir kalau sabit tersebut akan membahayakan Terdakwa

(5)

sehingga sebelum kejadian tersebut terjadi terlebih dahulu Terdakwa merebut sabit tersebut dari tangan Sdr. Narno dan sekarang sabit tersebut diamankan di Kodin 0717/Purwodadi.

g. Bahwa pada saat kejadian Sdr. Djuwari memegangi tangan Terdakwa sedangkan Sdr. Narno dibelakang Terdakwa yang berjarak 1 (satu) meter sedangkan Sdri. Mujiati berada jauh dibelakang Terdakwa dan pada saat bersamaan Terdakwa dipegang oleh Sdr. Djuwari, pada saat bersamaan Sdr. Doso bangun dan berdiri dan berjalan pulang lewat pematang sawah menuju kerumahnya, selanjutnya 15 (lima belas) menit kemudian Terdakwa merasa menyesal atas apa yang telah dilakukan kemudian memutuskan untuk mendatangi rumah Sdr. Doso, dan sesampainya di jalan desa sudah banyak warga sebelum sampai di rumah Sdr. Doso Terdakwa diajak Kadus Sdr. Kusno untuk datang ke rumah pak Rt (Sdr. Narwoto) tidak lama kemudian datang Babinsa Ramil Toroh dan Babinkamtibmas serta Danramil-03/Toroh Kapten Arh Slamet kemudian dilakukan mediasi untuk mencari solusi jalan keluar namun tidak terjadi kesepakatan, selanjutnya Terdakwa dijemput dan dibawa 3 (tiga) orang anggota Staf 1 Intel Kodim 0717/Purwodadi dan Terdakwa mendapat informasi dari Babinsa Ramil-03 Serka Dwi bahwa Sdr., Doso telah dirawat di RS Yakkum Purwodadi Grobogan.

h. Bahwa yang menjadi penyebab terjadinya penganiayaan yang dilakukan Terdakwa karena disaat Terdakwa ingin meminta penjelasan tentang saluran irigasi baru yang melewati tegah sawah milik mertua Terdakwa kepada Sdr. Djuwari namun Sdr. Doso selalu mengeluarkan perkataan yang tidak enak didengar yang menimbulkan emosi Terdakwa dan melakukan penganiayaan, memeng masalah irigasi sudah dirapatkan oleh kelompok tani di Dsn Gendingan dan hasilnya bapak mertua Terdakwa Sdr. Sadiyo tidak setuju dengan hasil rapat tersebut namun diancam oleh kelompok tani jika nanti sawahnya pada saat ditraktor traktornya akan dibakar dan jika dibajak dengan sapi sapinya mau dibunuh serta nantinya tidak dialiri air, karena ancaman tersebut membuat bapak mertua Terdakwa pasrah dengan terpaksa saluran irigasi melewati tengah sawah milik mertua Terdakwa dan hal tersebut dipikir sendiri sampai jatuh sakit serta merasa takut pergi ke sawah dengan kejadian tersebut Terdakwa merasa menyesal meminta maaf atas perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya.

Berpendapat bahwa perbuatan terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana Pasal 351 ayat (1) KUHP.

Menimbang : Bahwa atas Dakwaan tersebut Terdakwa menyatakan telah mengerti isi dakwaannya dan tidak mengajukan keberatan atau eksepsi.

Menimbang : Bahwa dalam menghadapi perkara ini Terdakwa tidak didampingi Penasihat Hukum dan akan dihadapi sendiri.

Menimbang : Bahwa Saksi yang dihadapkan dipersidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :

(6)

Saksi- 1 :

Nama lengkap : Doso

Pekerjaan : Pensiunan PJKA

Tempat, tanggal lahir : Grobogan, 05 Januari 1951 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam

Tempat tinggal : Dsn. Gendingan Rt. 3 Rw. 11 Kel. Depok Kec. Toroh Kab. Grobogan.

Dalam persidangan di bawah sumpah pada pokoknya Saksi-1 menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi-1 tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga/famili.

2. Bahwa pada hari Senin tanggal 14 September 2015 sekira pukul 06.20 Wib Saksi-1 berangkat ke sawah yang jaraknya sekitar 50 (lima puluh) meter untuk melihat tanaman jagung, setelah sampai sawah bertemu Sdr. Djuwari (Saksi-2) serta Sdr. Narno (Saksi-4) setelah itu Saksi-1 sambil membersihkan saluran irigasi Saksi-1 ngobrol dengan Saksi-2 tidak lama kemudian datang dua orang dari arah selatan lewat pematang sawah dan setelah dekat ternyata Sdri. Mujiati (Saksi-3) serta seorang laki-laki yang berjalan dibelakangnya yang Saksi-1 tidak kenal, setelah bertemu dengan Saksi-1 laki-laki- tersebut menanyakan kepada Saksi-1 “Sampean namine sinten“ (kamu namanya siapa) Saksi-1 menjawab “Pak Doso” lalu ditanya lagi “ sawahmu neng ndi?” (sawahmu di mana) Saksi-1 menjawab “ Sawahku teng mriko teng kilen” (sawahku di sana sebelah barat) sambil menujuk letak sawahnya, lalu Terdakwa berkata sendiri “ Yowis ora ono urusan karo pak Doso” (ya sudah tidak ada urusan dengan pak Doso).

3. Bahwa berikutnya Terdakwa bertanya kepada Sdr. Djuwari “ Niki sabine sinten, sampean namine sinten?” (ini sawah siapa, kamu namanya siapa) lalu dijawab Sdr. Djuwari “ niki sawahe kulo, kulo namine pak Djuwari” (ini sawah saya ,saya namanya pak Djuwari) “ lak umpomo sabine njenengan dilewati irigasi neng tengah angsal nopo mboten?” (kalau seumpama sawahmu dilewati saluran irigasi ditengah boleh apa tidak) dijawab Sdr. Djuwari “ Nggih angsal mawon to pak seng penting sampun wonten kesepakatan sedoyo petani teng mriki” (ya bolek saja to pak, yang penting sudah ada kesepakatan semua petani yang ada disini) kemudian berkata lagi “Wong sawah iki arep tak dol, ora payu soale ono saluran banyu neng tengah” (sawah ini mau saya jual tidak laku karena ada saluran irigasi ditengah) dijawab Sdr. Djuwari “ Nggih pak” (iya pak) dan berkata lagi “ Po sampean tuku sawah iki “ (apa kamu beli sawah ini) dijawab Sdr. Djuwari “Mboten gadah yotro pak” (tidak punya uang pak) lalu bertanya kepada Saksi-1 “ Lha kowe pak Doso sing nuku ” (lha kamu pak Doso yang beli) dan dijawab Saksi-1 “Kulo nggih mboten gadah arto pak” (saya juga tidak punya uang pak) selanjutnya Saksi-1 berkata ‘Lha wong menantunya Sdri. Pujiati seng sijine omahe Penawangan wingi melu rapat karo petani kabeh, lak saluran banyu dipindah lewat sawahe mertuamu yo setuju, terus diganti tanah bekas saluran banyu sisih kidul seng lawas” (lha kemarin anak mantunya Sdri. Mujiati yang rumahnya di Penawangan kemarin ikut rapat sama petani semua, kalau saluran irigasi dipindah lewat sawah mertuamu,

(7)

katanya sudah setuju tidak apa-apa terus diganti tanah bekas irigasi yang lama sebelah selatan) selanjutnya Terdakwa membentak Saksi-1 “ Kowe kok melu campur terus pak Doso” (kamu kok ikut campur terus pak Doso).

4. Bahwa setelah mendengar kata-kata Saksi-1 Terdakwa mendekati Sdr. Narno yang berjarak kurang lebih dua meter dari Saksi-1 langsung merebut sabitnya setelah itu Terdakwa mendekati Saksi-1 dan langsung mengalungkan sabit dileher Saksi-1 sambil berteriak “ Tak pateni kowe mengko” (tak bunuh kamu nanti) setelah itu sabit dilepaskan dari leher Saksi dan langsung menendang perut Saksi-1 membuat Saksi-1 terjatuh dalam posisi terbaring, selanjutnya Terdakwa dengan memegang sabit ditangan sebelah kiri membungkuk langsung memukul wajah Saksi-1 dengan tangan kanan 2 (dua) kali, setelah itu dengan keadaan antara sadar dan tidak sadar Saksi-1 merasakan sakit diperut dan dada, dan Saksi-1 sempat melihat kalau Saksi-1 di injak-injak oleh Terdakwa, dengan kaki kanan sebanyak 3 (tiga) kali, kemudian Saksi-1 sudah tidak tahu karena mata Saksi sudah gelap tidak melihat apa-apa setelah sadar baru berdiri dan setelah berdiri Saksi-1 langsung pulang melewati pematang sawah.

5. Bahwa sambil menahan rasa sakit Saksi-1 pulang melewati pematang sawah seperti melayang-layang/sempoyongan dan perut mual ingin muntah, dan antara sadar dan tidak sadar karena menahan rasa sakit setelah sampai di jalan desa ada dua orang yang membantu Saksi-1 menuntun sampai di rumah Saksi-1 setelah sampai di rumah pingsan selanjutnya dirawat di RS Yakkum Purwodadi selama 5 (lima ) hari dengan biaya sebesar Rp. 8.300.000,-.(delapan juta tiga ratus ribu rupiah) dan pada tanggal 29 september 2015 Saksi-1 kontrol berobat kembali dengan biaya sebesar Rp. 700.000,- (tujuh ratus ribu rupiah).

6. Bahwa Saksi-1 mengetahui kalau sabit yang digunakan oleh Terdakwa adalah milik Sdr. Narno tetangga Saksi-1 dan Saksi-1 mengetahui Terdakwa merebut sabit dari Sdr. Narno dan melihatnya, dan pada saat kejadian Terdakwa menggunakan pakaian kaos oblong warna hijau celana pendek warna putih serta sepatu olah raga dan setelah Saksi-1 dirawat di RS Yakkum selama tiga hari Saksi-1 baru mengetahui bahwa yang melakukan pemukulan itu adalah Serka Eko Supriyantono anggota Kodim 0717/Purwodadi setelah tetangga yang membesuk Saksi-1 bercerita bahwa pelakunya adalah anggota TNI. 7. Bahwa dengan kejadian pemukulan tersebut Saksi-1 sebagai korban tidak terima karena Terdakwa sebagai anggota TNI seharusnya berpikir lebih dewasa sebelum mengambil keputusan dan jangan main hakim sendiri, oleh karena itu Saksi meminta agar permasalahan tersebut diproses secara hukum yang berlaku.

8. Bahwa sebelumnya saluran air tersebut berada disebelah barat, akan tetapi karena aliran airnya kurang lancar, maka satu tahun yang lalu berdasarkan musyawarah petani, saluran air tersebut melewati sawah mertua Terdakwa, dan mertua Terdakwa menginginkan saluran tersebut dipindahkan lagi kesebelah barat tetapi membutuhkan tenaga lagi untuk membuat salurannya.

9. Bahwa Saksi dirawat di rumah sakit Yakkum selama lima hari dan empat hari dalam keadaan tidak sadar, dan Terdakwa maupun keluarganya tidak pernah menengok Saksi dirumah sakit maupun

(8)

setelah Saksi pulang ke rumah. Terdakwa juga belum minta maaf kepada Saksi dan tidak membayar biaya berobat.

Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa menyangkal sebagian : - Pada saat pulang Saksi dalam keadaan sadar dan bisa pulang

sendiri dan setelah itu baru dipapah oleh warga sampai kerumah. Atas sangkalan Terdakwa tersebut, Saksi mengatakan kalau Saksi pingsan sampai kerumah sehingga dibopong.

Saksi-2 :

Nama lengkap : Djuwari

Pekerjaan : Pensiunan pegawai PJKA Tempat, tanggal lahir : Grobogan, 12 Pebruari 1952 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam

Tempat tinggal : Dsn. Gendingan Rt.03 Rw.11 Kel. Depok Kec. Toroh Kab. Grobogan.

Dalam persidangan di bawah sumpah pada pokoknya Saksi-2 menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi-2 tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan famili/keluarga, sedangkan dengan Saksi-1, Saksi adalah adik kandung dari Saksi-1.

2. Bahwa pada hari Senin tanggal 14 September 2015 sekira pukul 06.30 Wib. Saksi-2 berangkat ke sawah yang jaraknya kurang lebih 50 (lima puluh) meter setelah sampai di sawah melihat Sdr. Narno sedang membersihkan daun jagung yang sudah mengering, selanjutnya Saksi-2 dengan Sdr. Doso sambil ngobrol membersihkan saluran irigasi, kemudian datang dua orang dengan berjalan kaki melewati pematang sawah dari arah selatan menuju ke arah Saksi-2 dan Sdr. Doso (Saksi-1) setelah dekat ternyata yang datang adalah Sdri. Mujiati bersama Terdakwa.

3. Bahwa selanjutnya Saksi-2 melihat Terdakwa bertanya kepada Sdr. Doso “ Sampean namine sinten” (kamu namanya siapa) dijawab “Pak Doso” kemudian ditanya kembali “ Sawahmu neng ndi” (sawahmu dimana) dijawab ” Sawahku teng mriko teng kilen” (sawahku disana disebelah barat) Sdr. Doso sambil menujukkan letak sawahnya selanjutnya Terdakwa berkata “Yowis ora ono urusan karo pak Doso” (ya sudah tidak ada urusan sama pak Doso), selanjutnya Terdakwa bertanya kepada Saksi-2 “ Niki sabine sinten, sampean namine sinten” (ini sawahnya siapa, kamu namanya siapa) dijawab “niki sawahe kulo, kulo namine pak Djuwari” (ini sawah saya, saya namanya pak Djuwari) selanjutnya bertanya lagi “ Lak saumpomo sabine njenengan dilewati saluran irigasi neng tengah angsal nopo mboten” (kalau seumpama sawahmu dilewati saluran irigasi ditengan boleh apa tidak) Saksi-1 menjawab “ Nggih angsal mawon to pak seng penting sampun wonten kesepakatan sedoyo petani teng mriki” (ya boleh to pak yang penting sudah ada kesepakatan dari semua petani yang ada di sini) selanjutnya Terdakwa mengatakan “ Wong sawah iki arep didol, ora payu soale ono saluran banyu neng tengah” (sawah ini mau dijual gak laku karena ada saluran irigasi ditengah) dijawab Saksi “Nggih pak” (iya pak) kemudian Terdakwa mengatakan

(9)

“ Po sampean tuku sawah iki “ (apa kamu beli sawah ini” Saksi-1 menjawab “ Mboten gadah arto pak” (tidak punya uang pak) selanjutnya Terdakwa mengatakan kepada Sdr. Doso “ Lha kowe pak Doso sing nuku” (lha kamu pak Doso yang beli) dijawab Sdr. Doso “ Kulo nggih mboten gadah arto pak” (saya juga tidak punya uang pak). 4. Bahwa kemudian Sdr. Doso mengatakan “ Lha wong menantunya Sdri. Mujiati sijine, omahe penawangan wingi melu rapat karo petani kabeh lek saluran banyu dipindah lewat sawahe mertuamu yo setuju, terus diganti tanah sing bekas saluran banyu sisih kidul seng lawas” (lha kemarin anak mantunya Sdri Mujiati yang rumahnya di Penawangan kemarin ikut rapat sama petani semua, kalau saluran irigasi dipindah lewat tengah sawah mertuamu juga setuju tidak apa-apa terus diganti tanah bekas saluran irigasi yang lama sebelah selatan), mendengar hal tersebut Terdakwa langsung membentak Sdr. Doso “ Kowe kok melu campur terus pak Doso” (kamu kok ikut campur terus pak doso) selanjutnya Terdakwa berjalan mendekati Sdr. Narno yang berjarak kurang lebih dua meter dan langsung merebut sabitnya, sambil memegang sabit Terdakwa mendekati Sdr. Doso dan langsung mengalungkan sabit tersebut di leher Sdr. Doso sambil teriak “ Mati kowe” (mati kamu) setelah itu sabit dilepaskan dari leher Sdr. Doso dan langsung menendang dengan kaki kanan ke arah perut Sdr. Doso sehingga Sdr. Doso terjatuh dalam posisi telentang selanjutnya Terdakwa memindahkan sabit dipegang dengan tangan kiri Terdakwa membungkuk langsung memukul pipi kiri Sdr. Doso dengan tangan kanan mengepal 3 (tiga) kali, kemudian Terdakwa kembali berdiri dan langsug menginjak perut dan dada Sdr. Doso masing-masing 2 (dua) kali, kemudian sabit dipindahkan ketangan kanan dengan posisi jongkok akan mengayunkan sabit ke leher Sdr. Doso sambil berteriak “ Mati kowe” (mati kamu) dan pada saat bersamaan Saksi-2 langsung memegang tangan Terdakwa sehingga tidak jadi mengayunkan sabit ke arah leher Sdr. Doso.

5. Bahwa pada saat Saksi-2 memegang tangan Terdakwa terjadi tarik menarik untuk mendapatkan sabitnya dan kesempatan itu dipergunakan Sdr. Doso untuk bangun dan berdiri kemudian berjalan pulang lewat pematang sawah dengan keadaan sempoyongan dan sewaktu sampai di jalan desa Saksi-2 melihat Sdr. Doso mau jatuh dan kebetulan ada warga yang berada didekatnya menolong Sdr. Doso untuk dibawa pulang kerumahnya, pada saat itu Saksi-2 masih di sawah dan masih memegangi tangan Terdakwa yang masih memegang sabit bersama Sdri. Mujiati mertua Terdakwa, setelah Sdr. Doso sudah di rumah banyak warga yang datang ke sawah untuk mengeroyok Terdakwa terus tidak jadi karena Saksi-2 memberi tahu kepada warga bahwa Terdakwa adalah seorang aparat selanjutnya sabit diminta Sdri. Mujiati namun tidak diberikan dan masih terus dipegang oleh Terdakwa.

6. Bahwa pada saat Terdakwa mengalungkan sabit di leher Sdr. Doso sebelah kiri sedangkan Terdakwa memegang sabit dengan tangan kanan, lalu mata sabitnya diarahkan ke leher Saksi-1 bagian depan tetapi tidak mengenai leher dan pada saat melakukan tendangan menggunakan kaki kanan mengenai perut Sdr. Doso setelah itu Terdakwa memukul dengan tangan kanan sebanyak 3 kali dan menginjak-injak Sdr. Doso menggunakan kaki kanan mengenai

(10)

perut dan dada sebanyak 4 kali Saksi melihat Sdr. Doso tidak melakukan perlawanan hanya diam dan pasrah.

7. Bahwa setelah kejadian tersebut Terdakwa langsung dibawa ke rumah pak Rt (Sdr.Narwoto) untuk diminta pertanggung jawaban atas perbuatannya, Saksi-2 mengetahui pada saat itu Pak Rt. (Sdr. Narwoto) menghubungi Babinsa dan Babinkamtibmas selanjutnya tidak berapa lama anggota Intel dari Kodim 0717/Purwodadi datang dan membawa Terdakwa ke kantor Kodim 0717/Purwodadi, sedangkan Sdr. Doso kondisinya pingsan di rumah dan Saksi-2 diajak untuk membawa Sdr. Doso periksa di RS Yakkum Purwodadi sedangkan sabit yang dibawa Terdakwa diserahkan kepada petugas dari Kodim 0717/Purwodadi.

8. Bahwa menurut keterangan dari RS Yakkum Purwodadi Sdr. Doso mengalami sesak nafas dibantu dengan tabung oksigen, kepala sakit dan apabila diajak komunikasi sulit nyambung, dan harus rawat inap di ruang Markisa No. 202 RS Yakkum Purwodadi.

9. Bahwa Saksi-1 dirawat di Rumah Sakit Yakkum selama kira-kira 7 (tujuh) hari, akan tetapi Saksi tidak pernah menengok Saksi-1 di rumah sakit

10. Bahwa pada saat terjadinya pemukulan yang dilakukan Terdakwa Saksi-2 melihat Terdakwa datang berdua dengan ibu mertuanya (Sdri. Mujiati) melewati pematang sawah dengan menggunakan sepatu olah raga berpakaian kaos oblong serta memakai celana pendek warna putih, dengan kejadian yang dilakukan Terdakwa, Saksi-2 tidak terima dan Saksi-2 meminta untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.

11. Bahwa yang menyebabkan Terdakwa memukul Saksi-1, karena Saksi-1 tidak setuju kalau saluran air tersebut dipindahkan lagi kesebelah utara.

Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa menyangkal sebagian: 1. Terdakwa tidak mengatakan “mati kowe”

2. Terdakwa tidak mengarahkan sabit dari depan akan tetapi dari samping belakang.

3. Terdakwa memegang sabit tetap dengan tangan kanan, sehingga pada saat memukul Saksi-1 menggunakan tangan kiri tetapi tidak kena karena ditangkis oleh Saksi-1

4. Pada saat menginjak perut dan dada Saksi-1 sebanyak dua kali tidak kena karena ditangkis dengan tangan oleh Saksi-1.

Atas sangkalan Terdakwa tersebut, Saksi-2 tetap pada keterangannya.

Menimbang : Bahwa Saksi-3 (Ibu Mujiati) adalah Ibu mertua Terdakwa karena itu masih mempunyai hubungan keluarga dengan Terdakwa, akan tetapi Saksi-3 tidak berkeberatan apabila disumpah sebelum memberikan keterangannya sebagai saksi, dan atas persetujuan Terdakwa, Saksi-3 disumpah.

(11)

Saksi-3 :

Nama lengkap : Mujiati

Pekerjaan : Pensiunan Guru Tempat, tanggal lahir : Klaten, 07 Maret 1953 Jenis : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Tempat tinggal : Dsn. Pengkol Rt.03 Rw.5 Kel. Depok Kec. Toroh Kab. Grobogan.

Dalam persidangan di bawah sumpah pada pokoknya Saksi-3 menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi-3 kenal dengan Terdakwa sejak menikah dengan anak Saksi Sdri. Diah Wahyu Puji Astuti dan hubungan dengan Terdakwa adalah ibu mertua.

2. Bahwa pada hari Seni tanggal pada tanggal 14 September 2015 sekira pukul 06.15 Wib. Saksi-3 diantar anak Saksi Sdri. Diah Wahyu Puji Astuti dengan Sepeda motor Honda dalam perjalanan melihat Terdakwa sedang berolah raga lari pagi di jalan Dsn. Pengkol setelah dekat Saksi-3 mengajak Terdakwa dan berkata “ Ayo le niliki sawah jagunge wis matal durung” (ayo nak ke sawah melihat tanaman jagung sudah tua apa belum) dan dijawab oleh Terdawa dengan cara menganggukkan kepala, kemudian Terdakwa berlari kembali menuju ke sawah milik Saksi-3, setelah sampai di sawah bersama Terdakwa Saksi melihat sudah ada 3 orang Sdr. Doso, Sdr. Djuwari dan yang satu lagi Saksi tidak kenal namanya kemudian Saksi mendengar Terdawa bertanya kepada Sdr. Doso “Pak njenengan enten urusan kaleh kalen niki” (pak kamu ada urusan dengan saluran irigasi ini) dan dijawab “ Mboten” (tidak) kemudian bertanya kepada Sdr. Djuwari “Pak njenengan enten urusan kalih kalen niki” (pak kamu ada urusan dengan saluran irigasi ini) dijawan “Nggih” (iya) selanjutnya Terdakwa berkata lagi “ Niki kalen ajeng kulo pindah ngaler” (ini saluran irigasi mau saya pindah ke utara) dijawab “ Nggih monggo” (ya silahkan) kemudian Sdr. Doso ikut bicara “ Ora iso ora iso” (tidak bisa tidak bisa) selanjutnya Terdakwa adu mulut dengan Sdr. Doso.

3. Bahwa setelah Saksi mendengar Terdakwa adu mulut dengan Sdr. Doso, Saksi-3 merasa ketakutan dan gemetar sehingga Saksi-3 berusaha mencegah Terdakwa dengan kata-kata “wes Le- wes le”, selanjutnya terpejam dan menutupi kedua telinga Saksi dengan kedua tangan sehingga tidak melihat kejadian antara Terdakwa dan Sdr. Doso yang pada saat itu jaraknya kurang lebih 3 (tiga) meter.

4. Bahwa setelah merasa tenang dengan badan masih gemetar Saksi-3 membuka mata dan melihat Sdr. Doso sedang berjalan melewati pematang sawah menuju jalan desa tidak lama kemudian Saksi dijemput anak Saksi Sdri. Diah Wahyu Puji Astuti setelah sampai di rumah langsung istirahat dan tidak mendengar kabar apapun.

5. Bahwa setelah adanya kejadian antara Terdakwa dengan Sdr. Doso di sawah selanjutnya Terdakwa tidak pulang ke rumah dan Saksi tidak mengetahui jika Terdakwa telah melakukan pemukulan terhadap Sdr. Doso yang sebelumnya tidak ada pemasalahaan.

(12)

6. Bahwa karena Saksi jarang ke sawah, sehingga Saksi tidak mengetahui kalau saluran irigasi tersebut berada di tengah sawah Saksi, yang mengetahui suami Saksi. Dan setahu Saksi pada saat musyawarah menantu Saksi mengatakan setuju kalau saluran irigasi tersebut sebagian melewati sawah milik Saksi, tapi ternyata semuanya melewati sawah Saksi. Akhirnya keluarga Saksi meminta agar saluran tersebut dikembalikan lagi ketempat semula.

7. Bahwa pada saat Saksi-1 sedang dirawat di RS Yakkum, menantu Saksi yang lain datang membesuk tetapi Saksi-1 sedang tidur dan setelah Saksi-1 pulang dari rumah sakit, istri Terdakwa datang menengok, akan tetapi tidak dibolehkan masuk dan disuruh pulang.

Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-4 :

Nama lengkap : Narno Pekerjaan : Petani

Tempat, tanggal lahir : Grobogan 1959 Jenis : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Tempat tinggal : Gendingan Rt.03 Rw.11 Kel.Depok Kec.Toroh Kab. Grobogan.

Dalam persidangan pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi-4 tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan famili/keluarga.

2. Bahwa Saksi-4 pada hari Senin tanggal 14 September 2015 sekira pukul 06.15 Wib. Berangkat ke sawah yang jaraknya kurang lebih 50 (lima puluh) meter dengan berjalan kaki untuk melihat tanaman jagung, setelah sampai di sawah sudah ada Sdr. Djuwari dan Sdr. Doso yang sedang membersihkan saluran irigasi selanjujutnya Saksi-4 membersihkan daun-daun jagung yang sudah mengering tidak lama kemudian datang dua orang berjalan kaki lewat pematang sawah menuju ke arah Sdr. Doso dan Sdr. Djuwari dan setelah dekat yang datang adalah Terdakwa (Serka Eko Supriyantono) bersama ibu mertuanya Sdri. Mujiati (Saksi-3)

3. Bahwa Saksi-4 tidak mendengar apa yang dibicarakan antara Terdakwa dengan Sdr. Doso Dan Sdr. Djuwari yang jaraknya kurang lebih dua meter namun tiba-tiba Terdakwa mendekati Saksi-4 dan merebut sabit yang dipegang Saksi-4 langsung dikalungkan dileher Sdr. Doso sambil berteriak “ Mati kowe” (mati kamu), selanjutnya sabit dilepaskan dari leher Sdr. Doso kemudian kaki kanan Terdakwa menendang badan Sdr. Doso hingga terjatuh, selanjutnya Terdakwa sambil jongkok memukul wajah Sdr. Doso yang terlentang di sawah dengan menggunakan tangan kanan mengepal sebanyak 3 (tiga) kali lalu Terdakwa berdiri dan menginjak dengan kaki kanan di perut dan dada Sdr. Doso kurang lebih dari 1 (satu) kali, selanjutnya sabit dipindahkan ke tangan kanan dan diayunkan ke leher Sdr. Doso sambil berteriak “ Mati kowe” (mati kamu) dan pada saat itu Sdr. Djuwari dengan cepat memegang tangan Terdakwa sehingga sabit tidak jadi diayunkan ke arah Sdr., Doso sehingga terjadi tarik menarik

(13)

sabit antara Sdr. Djuwari dengan Terdakwa dan kesempatan itu dimanfaatkan Sdr.Doso untuk bangun dan berdiri untuk pulang ke rumah sedangkan Saksi-4 hanya bisa melihat dan tidak berani mendekat.

4. Bahwa Saksi -4 melihat Sdr. Doso pulang melewati pematang sawah dalam keadaan sempoyongan, setelah sampai dijalan desa Sdr. Doso mau terjatuh dan ditolong oleh warga sambil dituntun menuju kerumahnya dan Saksi-4 masih di sawah bersama dengan Terdakwa dan Sdr. Djuwari yang masih memegangi tangan Terdakwa yang memegang sabit dengan dibantu oleh Sdri. Mujiati dan saat itu Sdr. Djuwari tidak bisa merebut sabit dari tangan Terdakwa namun setelah itu sabit diserahkan sendiri oleh Terdakwa kepada Sdri. Mujiati, selanjutnya banyak warga yang datang ke sawah untuk mengeroyok Terdakwa namun tidak jadi setelah Sdr. Djuwari memberitahu kepada warga bahwa Terdakwa adalah aparat, sedangkan Sdr. Doso sesampainya di rumah langsung pingsan tidak sadarkan diri dan selanjutnya dibawa berobat ke RS Yakkum Purwodadi.

5. Bahwa Saksi-4 melihat Terdakwa menaruh sabit dan dikalungkan Sdr. Doso di leher sebelah kiri dan sabit dipegang Terdakwa menggunakan tangan kanan, saat melakukan tendangan menggunakan kaki kanan mengenai perut Sdr. Doso hingga terjatuh dan terlentang di sawah sedangkan Sdr. Doso tidak melakukan perlawanan, setelah kejadian Terdakwa dibawa ke rumah Pak Rt untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya kemudian pak Rt menghubungi Babinsa dan Babinkamtibmas tidak berapa lama kemudian datang anggota Intel Kodim 0717/Purwodadi yang Saksi tidak kenal membawa Terdakwa ke Kodim 0717/Purwodadi beserta barang bukti sebilah sabit.

6. Bahwa menurut Saksi-4 akibat pemukulan yang dilakukan Terdakwa, Saksi-1 mengalami dada memar nafas sesak dibantu dengan tabung oksigen, kepala sakit serta kalau diajak komunikasi tidak nyambung dan dirawat inap Di RS Yakkum Purwodadi, dan pada saat melakukan pemukulan, Terdakwa menggunakan kaos oblong warna hijau celana pendek warna putih serta memakai sepatu olah raga dan sebelum terjadinya masalah tersebut tidak ada masalah antara Terdakwa Dan Sdr. Doso masalah tersebut timbul setelah adanya pembuatan saluran irigasi yang melewati sawah mertua Terdakwa Sdri. Mujiati.

Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa menyangkal mengenai posisi sabit, menurut Terdakwa posisi sabit bukan dikalungkan tetapi hanya menyamping dan tidak mengenai leher Saksi-1.

Atas sangkalan Terdakwa tersebut, Saksi tetap pada keterangannya. Menimbang : Bahwa Saksi-5 telah dipanggil secara sah namun sampai

dengan batas waktu yang ditentukan tidak hadir tanpa suatu alasan, oleh karenanya dengan berpedoman pada pasal 155 UU No. 31 Tahun 1997, keterangannya dalam Berita Acara Permulaan yang disertai dengan Berita Acara Pengambilan Sumpah dibacakan dipersidangan sebagai berikut :

(14)

Saksi-5 :

Nama lengkap : Suwardi Bin Towo Pekerjaan : Tani

Tempat, tanggal lahir : Grobogan, 13 Maret 1956 Jenis : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Tempat tinggal : Dsn Gendingan Rt.03 Rw. 11 Kel Depok Kac. Toroh Kab. Grobogan.

Keterangan Saksi yang dibacakan dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi-5 tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan famili/keluarga.

2. Bahwa Saksi-5 pada hari senin tanggal 14 September 2015 sekira pukul 06.15 Wib. Berangkat ke sawah yang jaraknya kurang lebih 100 9seratus) meter dengan berjalan kaki untuk melihat tanaman jagung, sesampainya di sawah Saksi-5 mendengar suara perempuan minta tolong kemudian Saksi-5 medekati suara tersebut setelah dekat Saksi melihat Sdr. Doso tergeletak di sawah dan di sebelahnya berdiri Terdakwa mengacung-acungkan sabit ke arah Sdr. Doso namun tangannya dipegang oleh warga untuk meminta sabit yang dipegang Terdakwa.

3. Bahwa Saksi-5 melihat Sdr. Doso berdiri dengan sempoyongan selanjutnya berjalan pulang lewat pematang sawah dan beberapa menit kemudian Sdr. Doso muntah-muntah selanjutnya Saksi-5 bertanya kepada Terdakwa “ Iki mau mbok apakno pak Doso kok tergeletak lek muntah-muntah” ( itu tadi kamu apain kok pak Doso sampai tergeletak dan mntah-muntah) dijawab Terdakwa “ Tak tendang sepisan aku lagi emosi” (Tak tendang sekali aku lagi emosi) Saksi-5 bertanya lagi “ Lha mau ngathung-athungke arit arep mbok apakno” (lha tadi mengacung-acungkan sabit mau kamu apain) dijawab Terdakwa “ Saya buat menakut-nakuti pak Doso” kemudian setelah banyak warga yang datang, untuk menghindari amukan warga Saksi-5 mengajak Terdakwa ke rumah pak Rt Dsn Gendingan (Sdr. Narwoto) setelah itu pak Rt menghubungi Babinsa dan Babinkamtibmas serta meminta identitas Terdakwa namun Terdakwa tidak membawa identitas.

4. Bahwa Saksi sempat melihat Sdr. Doso sedang tergeletak dan kemudian berdiri sempoyongan Saksi lihat dahi sebelah kiri Sdr. Doso memerah dan yang berada di tempat kejadian ada Sdr. Djuwari Sdri. Mujiati serta banyak warga yang datang dan setelah terjadinya penganiayaan tersebut Sdr. Doso dirawat di RS. Yakkum Purwodadi selama 5 hari.

Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa di dalam Persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut :

(15)

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI-AD pada tahun 2001/2002 melalui pendidikan Secaba PK IX di Rindam IV/Diponegoro selama lima bulan setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya dilanjutkan Susjubakav di Pusdikkav Bandung setelah selesai ditempatkan di Yonkav 7/Sersus Kodam Jaya, pada tahun 2009 pindah tugas di Denma Kodam IV/Diponegoro dan tahun 2010 dipindah tugaskan di Kodim 0717/Purwodadi sampai terjadinya perkara ini dengan pangkat Sersan Kepala NRP 21020060831182.

2. Bahwa pada hari Senin tanggal 14 September 2015 sekira pukul 06.00 Wib. Terdakwa melaksanakan olah raga lari pagi melewati Dsn. Pucang-Dsn Gendingan-Ds Depok-Ds Pengkol yang jaraknya kurang lebih 4 Km, sesampainya di pertigaan antara Dsn Gendingan Dsn Pucang dari arah belakang istri Terdakwa Sdri. Diah Wahyu Puji Astuti berboncengan dengan ibu mertua Terdakwa Sdri. Mujiati setelah bertemu Sdri. Mujiati mengajak Terdakwa untuk melihat tanaman jagung di sawah selanjutnya Terdakwa menjawab dengan mengagukan kepala tanda setuju selanjutnya Terdakwa melanjutkan lari menuju sawah milik mertuanya (Sdri. Mujiati) sesampainya disawah milik ibu mertuanya, Terdakwa berputar-putar melihat keadaan sawah dan melihat saluran irigasi berada di tengah sawah milik mertuanya, baru kemudian Sdri. Mujiati datang di sawah, setelah itu Terdakwa berkata kepada Sdri. Mujiati “ Bu kulo tak tanglet tiang niku” (bu saya tak tanya orang itu).

3. Bahwa selanjutnya Terdakwa mendekati Sdr. Doso dan Sdr. Djuwari yang berada di dekat saluran irigasi dan bertanya “ Nuwun sewu ganggu wedale, niki kaleh sinten” (minta maaf mengganggu waktunya, maaf saya dengan siapa) dijawab “ Kulo pak Djuwari” (saya pak Djuwari) Terdakwa bertanya kembali “ Niki sabine sinten” (ini sawah siapa) dan dijawab “ Niki sabine kulo” (ini sawah saya) kemudian Terdakwa bertanya kepada Sdr. Doso “ Lha njenengan sinten ” (kamu siapa namanya) dan dijawab “ Kulo pak Doso” (saya pak Doso) dan bertanya kembali “ Sawahe njenengan teng pundi” (sawah kamu dimana) dijawab “ Sawahku neng kulon kono” (sawahku disebelah barat sana) sambil menunjukan _ea rah letak sawahnya, selanjutnya Terdakwa berkata sendiri “Nggih sampun berarti njenengan mboten enten urusan kaleh niki” (ya sudah berarti kamu tidak ada urusan dengan ini) kemudian Terdakwa bertanya kepada Sdr. Djuwari “ Iki nak saumpomone terjadi teng sabine njenengan, njenengan loro ati mboten” (ini seumpama terjadi disawah milikmu, kamu sakit hati apa tidak) dijawab “ Nggih mboten trimo” (ya tidak terima) selanjutnya Terdakwa berkata “ Niku sing terjadi kaleh keluargane kulo” (itu yang terjadi sama keluarga saya) “ Ngeten niki kan ora payu pak lak didol, ono saluran banyu neng tengah” (kalau begini khan tidak laku kalau dijual, ada saluran irigasi di tengah) dijawab Sdr. Djuwari “ Nggih pak” (iya pak) “ Seandene mengke saluran niku kulo balekke ngaler meleh pripun” ( seandainya nanti saluran irigasi saya kembalikan lagi disebelah utara bagaimana) dijawab Sdr. Doso “ Ora iso pokoke saluran tetep neng kono wes keputusane wong akeh” (tidak bisa saluran tetap disitu karena sudah keputusan orang banyak) Terdakwa mengatakan “ Lho sampean ora ono urusan kok melu-melu” (lho kamu tidak ada urusan kok ikut campur).

4. Bahwa Terdakwa kemudian mengajak Sdr. Djuwari pindah dari tempat semula bergeser sekitar 3 (tiga) meter _aring_ selatan dan Terdakwa bertanya lagi “ Gimana enaknya pak Djuwari lak dipindah

(16)

teng sebelah ler meleh” (gimana pak Djuwari kalau dipindah ke sebelah utara lagi) dijawab Sdr. Djuwari “ Nggih mboten nopo-nopo mengke dirapatke teng kelompok tani” (ya tidak apa-apa nanti dirapatkan di kelompok tani) kemudian Sdr. Doso mendekat sambil berkata “ Pokoke gak iso” (pokoknya tidak bisa) selanjutnya Terdakwa mengajak pindah lagi Sdr. Djuwari ke sebelah selatan sekitar 2 (dua) meter dan mengatakan “ Pak pripun nek kalen niki dipindah neng sebelah ler meleh kulo _aring riyol teng njerone sawahe mertuone kulo pripun” (pak bagaimana kalau saluran irigasi ini saya pindah ke sebelah utara lagi, saya beri gorong-gorong saya tanam di dalam sawah mertua saya bagaimana) dijawab Sdr. Djuwari “ Nggih mboten nopo-nopo mas tapi ngentosi rapat kelompok tani” (ya tidak apa-apa mas tetapi menunggu rapat kelompok tani) dan dijawab oleh Terdakwa “ Oh nggih mpun” ( oh ya sudah).

5. Bahwa selanjutnya Terdakwa dengan Sdr. Djuwari bergeser lagi ke tempat semula mendekati Sdr. Doso dan Terdakwa mendengar omongan Sdr. Doso “ Pokoke ora iso saluran tetep neng kono” (pokoknya tidak bisa saluran tetap disitu) dan Terdakwa menjawab “ Lho njenengan kok ngoten mbah” (lho kamu kok begitu kek) Sdr. Doso berkata lagi “ Pokoke tekan ndi ae ora iso saluran tetep neng kono” (pokoknya sampai dimana saja saluran irigasi tetap di situ) Terdakwa menjawab “ Nek ngoten saben niki tumbas mawon, nopo njenegan tumbas pak Djuwari” (kalau begitu sawah ini dibeli saja, apa pak Djuwari yang beli) dijawab Sdr. Djuwari “ Mboten gadah arto pak” (tidak punya uang pak) selanjutnya Terdakwa bertanya kepada Sdr. Doso “ Nopo njenengan tumbas mbah” (apa kamu beli saja kek) dijawab Sdr. Doso “ Nek tahunan gak popo” (kalu disewa tahunan tidak apa-apa) Terdakwa menjawab ” Ndak bisa to pengen kulo didol gendom” (ingin saya dijual lepas) dijawab Sdr. Doso “ Aku ra duwe duitt” (aku tidak punya uang) Terdakwa menjawab “ Nggih empun lak ngoten saluran ajeng kulo pindah ngaler” (ya sudah kalau begitu saluran irigasi saya pindah ke utara lagi) Sdr. Doso menjawab “Pokoke tekan ndi ae ora iso saluran tetep neng kono” (pokoknya sampai dimana saja saluran irigasi tetap di situ) mendengar omongan Sdr. Doso yang berulang-ulang seperti itu memancing emosi Terdakwa selanjutnya Terdakwa menendang perut Sdr. Doso tapi tidak terjatuh, kemudian Terdakwa melihat Sdr. Narno yang memegang sabit dengan spontan Terdakwa merebut sabit dari tangan Sdr. Narno kemudian dipegang dengan tangan kanan selanjutnya Terdakwa mendorong Sdr. Doso hingga Terjatuh di sawah dengan posisi terlentang.

6. Bahwa pada waktu Terdakwa mendorong bagian dada Sdr. Doso dilakukan dengan kedua tangannya sehingga Sdr. Doso terjatuh disawah dalam posisi terlentang dan dengan bersamaan Tersangka mengancam “ Sampean kok macem-macem” (kamu kok macam-macam) selanjutnya Terdakwa menginjak dada Sdr. Doso tetapi mengenai tangan dan Terdakwa mau menginjak lagi ternyata sepatunya lepas, dan pada saat Sdr. Doso terjatuh di sawah Terdakwa melakukan pukulan sekali dengan tangan kiri mengepal kea rah wajah Sdr. Doso tetapi tidak kena karena ditangkis Sdr. Doso dengan tangan oleh Sdr. Doso pada saat menendang Terdakwa menggunakan kaki kanan sedangkan pada saat memukul menggunakan tangan kiri,

7. Bahwa alasan Terdakwa merebut sabit dari Sdr. Narno tidak ada maksud untuk melukai Sdr. Doso melainkan hanya untuk keamanan diri Terdakwa dikarenakan ditempat kejadian ada 3 (tiga) orang dan

(17)

salah satunya membawa sabit, karena Terdakwa merasa khuwatir kalau sabit tersebut akan membahayakan Terdakwa sehingga sebelum kejadian tersebut terjadi, terlebih dahulu Terdakwa merebut sabit tersebut dari tangan Sdr. Narno dan sekarang sabit tersebut diamankan di Kodin 0717/Purwodadi.

8. Bahwa pada saat kejadian Sdr. Djuwari memegangi tangan Terdakwa sedangkan Sdr. Narno di belakang Terdakwa yang berjarak 1 (satu) meter sedangkan Sdri. Mujiati berada jauh dibelakang Terdakwa dan pada saat bersamaan Terdakwa dipegang oleh Sdr. Djuwari, pada saat bersamaan Sdr. Doso bangun dan berdiri dan berjalan pulang lewat pematang sawah menuju kerumahnya, selanjutnya 15 (lima belas) menit kemudian Terdakwa merasa menyesal atas apa yang telah dilakukan kemudian memutuskan untuk mendatangi rumah Sdr. Doso, dan sesampainya di jalan desa sudah banyak warga sebelum sampai di rumah Sdr. Doso Terdakwa diajak Kadus Sdr. Kusno untuk datang ke rumah pak Rt (Sdr. Narwoto) tidak lama kemudian datang Babinsa Ramil Toroh dan Babinkamtibmas serta Danramil-03/Toroh Kapten Arh Slamet kemudian dilakukan mediasi untuk mencari solusi jalan keluar namun tidak terjadi kesepakatan, selanjutnya Terdakwa dijemput dan dibawa 3 (tiga) orang anggota Staf 1 Intel Kodim 0717/Purwodadi dan Terdakwa mendapat informasi dari Babinsa Ramil-03 Serka Dwi bahwa Sdr., Doso telah dirawat di RS Yakkum Purwodadi Grobogan.

9. Bahwa yang menjadi penyebab terjadinya pemukulan yang dilakukan Terdakwa karena disaat Terdakwa ingin meminta penjelasan tentang saluran irigasi baru yang melewati tengah sawah milik mertua Terdakwa kepada Sdr. Djuwari, Sdr. Doso selalu mengeluarkan perkataan yang tidak enak didengar yang menimbulkan emosi, sehingga Terdakwa melakukan pemukulan kepada Saksi-1.

10. Bahwa memang masalah irigasi sudah dirapatkan oleh kelompok tani di Dsn Gendingan dan hasilnya bapak mertua Terdakwa Sdr. Sadiyo tidak setuju dengan hasil rapat tersebut namun diancam oleh kelompok tani jika nanti sawahnya pada saat ditraktor, traktornya akan dibakar dan jika dibajak dengan sapi sapinya mau dibunuh serta nantinya tidak dialiri air, karena ancaman tersebut membuat bapak mertua Terdakwa pasrah dengan terpaksa saluran irigasi melewati tengah sawah milik mertua Terdakwa dan hal tersebut dipikir sendiri sampai jatuh sakit serta merasa takut pergi ke sawah. 11. Bahwa sebelum perkara ini, Terdakwa belum pernah dijatuhi hukuman disiplin maupun hukuman pidana, dan terdakwa sudah pernah mengikuti tugas Operasi Militer di Aceh pada tahun 2003-2004.

12. Bahwa dengan kejadian tersebut, Terdakwa merasa menyesal dan meminta maaf atas perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya.

Menimbang : Bahwa barang-barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke Persidangan berupa :

Surat : 1 (satu) lembar Visum Et Refertum dari RS Yakkum Purwodadi Nomor VER: 915/PR/IX/2015 tanggal 28 September 2015 An. Sdr. Doso.

(18)

Menimbang : Bahwa 1 (satu) lembar Visum Et Refertum dari RS Yakkum Purwodadi Nomor VER: 915/PR/IX/2015 tanggal 28 September 2015 An. Sdr. Doso. Sebagai bukti akibat dari Terdakwa telah melakukan pemukulan terhadap Saksi-1, oleh karena itu Visum Et Refertum tersebut dapat dijadikan bukti surat telah terjadinya pemukulan oleh Terdakwa sebagai mana yang didakwakan Oditur Militer kepada Terdakwa.

Menimbang : Bahwa barang bukti berupa 1(satu) bilah sabit milik Narno (Saksi-4), yang dikalungkan Terdakwa untuk menakut-nakuti Saksi-1, sehingga dapat mendukung pembuktian telah terjadinya pemukulan oleh Terdakwa kepada Saksi-1

Barang bukti tersebut telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa dan para Saksi serta telah diterangkan sebagai barang bukti dan petunjuk tentang adanya suatu tindak pidana yang berhubungan dengan bukti-bukti lain sehingga memperkuat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa. Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan-keterangan Terdakwa dan para

Saksi dibawah sumpah di persidangan serta alat bukti lain, setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI-AD pada tahun 2001/2002 melalui pendidikan Secaba PK IX di Rindam IV/Diponegoro selama lima bulan setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya dilanjutkan Susjubakav di Pusdikkav Bandung setelah selesai ditempatkan di Yonkav 7/Sersus Kodam Jaya, pada tahun 2009 pindah tugas di Denma Kodam IV/Diponegoro dan tahun 2010 dipindah tugaskan di Kodim 0717/Purwodadi sampai terjadinya perkara ini dengan pangkat Sersan Kepala NRP 21020060831182.

2. Bahwa benar pada hari Senin tanggal 14 September 2015 sekira pukul 06.00 Wib. Terdakwa melaksanakan olah raga lari pagi melewati Dsn. Pucang-Dsn Gendingan-Ds Depok-Ds Pengkol yang jaraknya kurang lebih 4 Km, sesampainya di pertigaan antara Dsn Gendingan Dsn Pucang dari arah belakang istri Terdakwa Sdri. Diah Wahyu Puji Astuti berboncengan dengan ibu mertua Terdakwa Sdri. Mujiati setelah bertemu Sdri. Mujiati mengajak Terdakwa untuk melihat tanaman jagung di sawah selanjutnya Terdakwa menjawab dengan mengagukan kepala tanda setuju selanjutnya Terdakwa melanjutkan lari menuju sawah milik mertuanya (Sdri. Mujiati) sesampainya disawah milik ibu mertuanya Terdakwa berputar-putar melihat keadaan sawah dan Terdakwa melihat ada saluran irigasi di tengah sawah, setelah. Mujiati (Saksi-3) sampai di sawah, Terdakwa berkata kepada Sdri. Mujiati “ Bu kulo tak tanglet tiang niku” (bu saya tak tanya orang itu).

3. Bahwa benar Terdakwa mendekati Sdr. Doso dan Sdr. Djuwari yang berada di dekat saluran irigasi dan bertanya “ Nuwun sewu ganggu wedale, niki kaleh sinten” (minta maaf mengganggu waktunya, maaf saya dengan siapa) dijawab “ Kulo pak Djuwari” (saya

(19)

pak Djuwari) Terdakwa bertanya kembali “ Niki sabine sinten” (ini sawah siapa) dan dijawab “ Niki sabine kulo” (ini sawah saya) kemudian Terdakwa bertanya kepada Sdr. Doso “ Lha njenengan sinten ” (kamu siapa namanya) dan dijawab “ Kulo pak Doso” (saya pak Doso) dan bertanya kembali “ Sawahe njenengan teng pundi” (sawah kamu dimana) dijawab “ Sawahku neng kulon kono” (sawahku disebelah barat sana) sambil menunjukan ke arah letak sawahnya, selanjutnya Terdakwa berkata sendiri “Nggih sampun berarti njenengan mboten enten urusan kaleh niki” (ya sudah berarti kamu tidak ada urusan dengan ini) kemudian Terdakwa bertanya kepada Sdr. Djuwari “ Iki nak saumpomone terjadi teng sabine njenengan, njenengan loro ati mboten” (ini seumpama terjadi disawah milikmu, kamu sakit hati apa tidak) dijawab “ Nggih mboten trimo” (ya tidak terima) selanjutnya Terdakwa berkata “ Niku sing terjadi kaleh keluargane kulo” (itu yang terjadi sama keluarga saya) “ Ngeten niki kan ora payu pak lak didol, ono saluran banyu neng tengah” (kalau begini khan tidak laku kalau dijual, ada saluran irigasi di tengah) dijawab Sdr. Djuwari “ Nggih pak” (iya pak) “ Seandene mengke saluran niku kulo balekke ngaler meleh pripun” ( seandainya nanti saluran irigasi saya kembalikan lagi disebelah utara bagaimana) dijawab Sdr. Doso “ Ora iso pokoke saluran tetep neng kono wes keputusane wong akeh” (tidak bisa saluran tetap disitu karena sudah keputusan orang banyak) Terdakwa mengatakan “ Lho sampean ora ono urusan kok melu-melu” (lho kamu tidak ada urusan kok ikut campur).

4. Bahwa benar Terdakwa kemudian mengajak Sdr. Djuwari pindah dari tempat semula bergeser sekitar 3 (tiga) meter ke arah selatan dan Terdakwa bertanya lagi “ Gimana enaknya pak Djuwari lak dipindah teng sebelah ler meleh” (gimana pak Djuwari kalau dipindah ke sebelah utara lagi) dijawab Sdr. Djuwari “ Nggih mboten nopo-nopo mengke dirapatke teng kelompok tani” (ya tidak apa-apa nanti dirapatkan di kelompok tani) kemudian Sdr. Doso mendekat sambil berkata “ Pokoke gak iso” (pokoknya tidak bisa) selanjutnya Terdakwa mengajak pindah lagi Sdr. Djuwari ke sebelah selatan sekitar 2 (dua) meter dan mengatakan “ Pak pripun nek kalen niki dipindah neng sebelah ler meleh kulo paringi riyol teng njerone sawahe mertuone kulo pripun” (pak bagaimana kalau saluran irigasi ini saya pindah ke sebelah utara lagi, saya beri gorong-gorong saya tanam di dalam sawah mertua saya bagaimana) dijawab Sdr. Djuwari “ Nggih mboten nopo-nopo mas tapi ngentosi rapat kelompok tani” (ya tidak apa-apa mas tetapi menunggu rapat kelompok tani) dan dijawab oleh Terdakwa “ Oh nggih mpun” ( oh ya sudah).

5. Bahwa benar selanjutnya Terdakwa dengan Sdr. Djuwari bergeser lagi ke tempat semula mendekati Sdr. Doso dan Terdakwa mendengar omongan Sdr. Doso “ Pokoke ora iso saluran tetep neng kono” (pokoknya tidak bisa saluran tetap disitu) dan Terdakwa menjawab “ Lho njenengan kok ngoten mbah” (lho kamu kok begitu kek) Sdr. Doso berkata lagi “ Pokoke tekan ndi ae ora iso saluran tetep neng kono” (pokoknya sampai dimana saja saluran irigasi tetap di situ) Terdakwa menjawab “ Nek ngoten saben niki tumbas mawon, nopo njenegan tumbas pak Djuwari” (kalau begitu sawah ini dibeli saja, apa pak Djuwari yang beli) dijawab Sdr. Djuwari “ Mboten gadah arto pak” (tidak punya uang pak) selanjutnya Terdakwa bertanya

(20)

kepada Sdr. Doso “ Nopo njenengan tumbas mbah” (apa kamu beli saja kek) dijawab Sdr. Doso “ Nek tahunan gak popo” (kalu disewa tahunan tidak apa-apa) Terdakwa menjawab ” Ndak bisa to pengen kulo didol gendom” (ingin saya dijual lepas) dijawab Sdr. Doso “ Aku ra duwe duitt” (aku tidak punya uang) Terdakwa menjawab “ Nggih empun lak ngoten saluran ajeng kulo pindah ngaler” (ya sudah kalau begitu saluran irigasi saya pindah ke utara lagi) Sdr. Doso menjawab “Pokoke tekan ndi ae ora iso saluran tetep neng kono” (pokoknya sampai dimana saja saluran irigasi tetap di situ)

6. Bahwa benar mendengar omongan Sdr. Doso (Saksi-1) yang berulang-ulang seperti itu memancing emosi Terdakwa, Terdakwa melihat Sdr. Narno (Saksi-4) yang memegang sabit dengan spontan Terdakwa merebut sabit dari tangan Sdr. Narno kemudian dipegang dengan tangan kanan, selanjutnya Terdakwa mengalungkan sabit tersebut dengan posisi miring di tengkuk sebelah kiri Saksi-1 dengan posisi tangan Terdakwa yang masih dibahu kiri Saksi-1 yang sedang memegang sabit, Terdakwa mendorong Saksi-1 tetapi tidak terjatuh, selanjutnya tangan kanan Terdakwa yang sedang memegang sabit dilepaskan dari tengkuk Saksi-1, tetapi Terdakwa menendang perut Saksi-1 dengan kaki kanan sehingga Saksi-1 Terjatuh di sawah dengan posisi terlentang di tanah yang kering.

7. Bahwa benar selajutnya Terdakw memukul muka Saksi-1 dengan tangan kanan mengepal sebanyak 2 (dua) kali mengenai pipi kiri Saksi-1, lalu Terdakwa menginjak dada Saksi-1 dua kali dan perut dua kali, kemudian Terdakwa mau mengayunkan sabit kearah Saksi-1 tetapi dicegah oleh Djuwari (Saksi-2) dengan cara Saksi-2 memegang tangan Terdakwa berusaha merebut sabit sehingga terjadi tarik-menarik sabit tersebut dan kesempatan ini dipergunakan oleh Saksi-1 untuk bangun dan pulang kerumah.

8. Bahwa benar Saksi-1dapat berdiri dan berjalan sempoyongan untuk pulang melewati pematang sawah, sampai di jalan desa Saksi-1 merasa pusing dan mau muntah sehingga Saksi-1 dipapah oleh warga menuju rumahnya dan sampai di rumah Saksi-1 tidak sadarkan diri, sehingga Saksi-1 dibawa ke RS Yakkum Purwodadi Grobogan untuk diobati dan di Visum.

9. Bahwa benar akibat perbuatan Terdakwa yang telah memukul Saksi-1 tersebut, berdasarkan Visum Et Refertum dari RS Panti Rahayu Yakkum Purwodadi Nomor: 915/PR/IX/2015 tanggal 28 September 2015 yang ditanda tangani oleh dr. Virginia Maria Chrisanti, Saksi-1 (Doso/laki-laki/usia 64 tahun) datang ke RS pada tanggal 14 September 2015 dalam keadaan sadar dan berdasarkan hasil pemeriksaan tidak terdapat memar dan luka hanya merasakan kepala pusing, mual dan muntah diduga akibat benturan dengan benda tumpul. Dan berdasarkan keterangan Saksi-1, Saksi-1 telah dirawat di RS Yakkum Purwodadi selama 4 (empat ) hari dilantai 2 ruang Markisa nomor 202, dan mengeluarkan biaya sebesar Rp 8.300.000 (delapan juta tiga ratus ribu rupiah ditambah dengan rawat jalan sebesar Rp 700.000 (tujuh ratus ribu rupiah).

(21)

10. Bahwa benar Terdakwa merasa menyesal atas apa yang telah dilakukan dan memutuskan untuk mendatangi rumah Saksi-1, dan sesampainya di jalan desa sudah banyak warga , sebelum sampai di rumah Sdr. Doso Terdakwa diajak Kadus Sdr. Kusno untuk datang ke rumah pak Rt (Sdr. Narwoto), tidak lama kemudian datang Babinsa Ramil Toroh dan Babinkamtibmas serta Danramil-03/Toroh Kapten Arh Slamet kemudian dilakukan mediasi untuk mencari solusi jalan keluar namun tidak terjadi kesepakatan, selanjutnya Terdakwa dijemput dan dibawa oleh 3 (tiga) orang anggota Staf 1 Intel Kodim 0717/Purwodadi

11. Bahwa benar penyebab Terdakwa memukul Saksi-1, karena pada saat Terdakwa sedang berbicara kepada. Djuwari (Saksi-2) tentang keinginan Terdakwa untuk memindahkan lagi saluran air kesebelah Utara,. Sdr.Doso (Saksi-1) mengatakan tidak setuju dan mengeluarkan perkataan yang tidak enak didengar sehingga Terdakwa emosi lalu memukul Saksi-1. Memang masalah irigasi sudah dirapatkan oleh kelompok tani di Dsn Gendingan dan hasilnya bapak mertua Terdakwa Sdr. Sadiyo tidak setuju dengan hasil rapat tersebut, namun diancam oleh kelompok tani jika nanti sawahnya pada saat ditraktor traktornya akan dibakar dan jika dibajak dengan sapi sapinya mau dibunuh serta nantinya tidak dialiri air, karena ancaman tersebut membuat bapak mertua Terdakwa pasrah dengan terpaksa saluran irigasi melewati tengah sawah milik mertua Terdakwa dan hal tersebut dipikir sendiri sampai jatuh sakit serta merasa takut pergi ke sawah.

12. Bahwa benar berdasarkan keterangan Saksi-1, Terdakwa belum pernah datang untuk meminta maaf kepada Saksi-1 dan Terdakwa juga tidak membantu biaya pengobatan

13. Bahwa benar dengan kejadian tersebut Terdakwa merasa menyesal dan Terdakwa meminta maaf kepada Saksi-1 atas perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya.

14. Bahwa benar selama berdinas sebagai anggota TNI, Terdakwa pernah mengikuti tugas Operasi Militer di Aceh pada tahun 2003-2004, Terdakwa belum pernah dijatuhi hukuman disiplin maupun hukuman pidana.

Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut :

1. Bahwa Majelis Hakim sependapat dengan Oditur yang dalam tuntutannya yang telah menyatakan dakwaan telah terbukti dan Majelis akan menguraikan lebih lanjut di dalam Putusan ini.

2. Bahwa mengenai pidana yang dijatuhkan terhadap diri Terdakwa, Majelis akan mempertimbangkan sendiri dalam putusannya.

Menimbang : Bahwa terhadap permohonan Terdakwa, Majelis Hakim mengemukakan pendapat bahwa karena Terdakwa hanya menyampiakan permohonan secara lisan oleh karena itu Majelis

(22)

hakim tidak menanggapi lebih lanjut dan akan menjadi pertimbangan dalam putusan ini.

Menimbang : Bahwa Terdakwa berdasarkan surat dakwaan Oditur Militer dihadapkan kedepan persidangan dengan dakwaan Pasal 351 ayat (1) KUHP.

Menimbang : Bahwa di dalam pasal 351 KUHP tidak terdapat rumusan/ ketentuan yang memuat unsur-unsur dari tindak pidana ini. Perbuatan tersebut hanya dikualifikasikan “penganiayan“. Namun dalam ayat (4) dijelaskan yakni : “penganiayaan disamakan sengaja merusak kesehatan”.

Bahwa di dalam doktrin yang dimaksud dengan penganiayaan adalah “setiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untuk menimbulkan rasa sakit atau luka kepada orang lain”.

Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam dakwaan yaitu pasal 351 ayat (1) KUHP mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

1. Unsur Kesatu : Barangsiapa. 2. Unsur Kedua : Dengan sengaja.

3. Unsur Ketiga : Melakukan perbuatan yang m enimbulkan rasa sakit atau luka kepada orang lain.

Menimbang : Unsur kesatu “Barang siapa”

Bahwa mengenai unsur kesatu “Barang Siapa” dalam dakwaan tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapat sebagai berikut : Bahwa yang dimaksud dengan barang siapa menurut UU adalah siapa saja, selaku subyek hukum warga negara Indonesia atau Warga negara Asing yang melakukan tindak pidana di Indonesia yang sehat jasmani dan rohaninya. Yang tunduk pada perundang-undangan RI (dalam hal ini pasal 2,5,7 dan 8 KUHP) termasuk pula anggota Angkatan Perang (Anggota TNI).

Bahwa untuk dapat menjatuhkan hukuman (pidana) kepada pelaku atau subyek, maka ia harus mampu bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukannya itu. Dengan kata lain bahwa pelaku sebagai subjek hukum pada waktu melakukan tindak pidana tidaklah diliputi oleh keadaan-keadaan sebagaimana diatur dalam pasal 44 KUHP yakni jiwanya cacat dalam pertumbuhannya atau jiwanya terganggu karena penyakit.

Bahwa dari keterangan Terdakwa dan para Saksi dibawah sumpah yang hadir di persidangan serta alat bukti yang diajukan ke persidangan yang telah bersesuaian satu dengan yang lain maka telah terungkap fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI-AD pada tahun 2001/2002 melalui pendidikan Secaba PK IX di Rindam IV/Diponegoro selama lima bulan setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya dilanjutkan Susjurbakav di Pusdikkav Bandung setelah selesai ditempatkan di Yonkav 7/Sersus Kodam Jaya, pada tahun 2009 pindah tugas di DenmaKodam IV/Diponegoro dan tahun 2010 dipindah tugaskan di Kodim 0717/Purwodadi sampai

(23)

terjadinya perkara ini dengan pangkat Sersan Kepala NRP 21020060831182.

2. Bahwa benar Terdakwa pada saat melakukan tindak pidana ini dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani dan tidak ada gangguan atau tanda-tanda gangguan jiwa/jiwanya cacat seperti yang terdapat dalam Pasal 44 KUHAP sehingga Terdakwa merupakan subyek hukum yang mampu bertanggung jawab.

3. Bahwa benar Terdakwa hingga saat disidangkan masih dinas aktif sebagai anggota Militer dan belum pernah dipecat maupun berhenti sebagai anggota Militer, demikian pula keterangan para Saksi kenal dan mengetahui Terdakwa sebagai anggota militer TNI AD dengan pangkat Sersan Kepala yang berdinas sebagai Anggota Unit 1 Intel Kodim 0717/Purwodadi.

4. Bahwa benar Terdakwa sebagai anggota Militer yang masih aktif menjadi kewenangan pengadilan Militer untuk mengadili Terdakwa.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu “Barang siapa” telah terpenuhi.

Unsur ke dua : “Dengan sengaja”.

Bahwa yang dimaksud “Dengan sengaja” menurut Memori Van Toelichting adalah si pelaku menyadari dan menghendaki terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya, bahwa dengan ditempatkannya unsur sengaja pada awal perumusan delik, maka semua unsur delik berikutnya dipengaruhi unsur sengaja.

Berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar pada hari Senin tanggal 14 September 2015 sekira pukul 06.00 Wib. Terdakwa melaksanakan olah raga lari pagi melewati Dsn. Pucang-Dsn Gendingan-Ds Depok-Ds Pengkol yang jaraknya kurang lebih 4 Km, sesampainya di pertigaan antara Dsn Gendingan Dsn Pucang dari arah belakang istri Terdakwa Sdri. Diah Wahyu Puji Astuti berboncengan dengan ibu mertua Terdakwa Sdri. Mujiati setelah bertemu Sdri. Mujiati mengajak Terdakwa untuk melihat tanaman jagung di sawah selanjutnya Terdakwa menjawab dengan mengagukan kepala tanda setuju selanjutnya Terdakwa melanjutkan lari menuju sawah milik mertuanya (Sdri. Mujiati) sesampainya disawah milik ibu mertuanya Terdakwa berputar-putar melihat keadaan sawah dan Terdakwa melihat ada saluran irigasi di tengah sawah, setelah. Mujiati (Saksi-3) sampai di sawah, Terdakwa berkata kepada Sdri. Mujiati “ Bu kulo tak tanglet tiang niku” (bu saya tak tanya orang itu).

2. Bahwa benar Terdakwa mendekati Sdr. Doso dan Sdr. Djuwari yang berada di dekat saluran irigasi dan bertanya “ Nuwun sewu ganggu wedale, niki kaleh sinten” (minta maaf mengganggu waktunya, maaf saya dengan siapa) dijawab “ Kulo pak Djuwari” (saya pak Djuwari) Terdakwa bertanya kembali “ Niki sabine sinten” (ini sawah siapa) dan dijawab “ Niki sabine kulo” (ini sawah saya)

Referensi

Dokumen terkait

Bahwa setelah menghadap orang tua, kemudian Terdakwa berusaha untuk disiplin dengan selalu masuk kerja tepat waktu akan tetapi setiap kali Terdakwa akan masuk dinas

Bahwa benar sekira bulan Juli 2011 sekira pukul 10.00 Wib Terdakwa datang ke rumah Saksi-1 sdr Turkhuman bercerita ada lahan parkir di depan pasar Johar

Bahwa benar ketika Terdakwa mendengar penjelasan dari Saksi Suparti, Terdakwa langsung emosi dan mengambil alat untuk mengepel lantai lalu Terdakwa mendatangi rumah

Bahwa mobil yang disewa Hendro telah jatuh tempo kemudian Sdr Hendro menemui Terdakwa untuk perpanjang sewa lagi selama 3 (tiga) hari dan langsung membayar Rp

Bahwa benar selama dalam perjalanan pulang kearah Asrama Bengrah saat di dalam mobil sambil mengemudikan kendaraannya Terdakwa sempat memukul Saksi-1 dengan tangan

Bahwa benar pada tanggal 23 Agustus 2015 sekira pukul 16.30 WIB Terdakwa menghubungi Saksi-4 (Sdr. Agung) untuk mencarikan pinjaman uang sebesar Rp. Bahwa benar sekira pukul

Semarang secara tiba-tiba dari arah yang sama Terdakwa melihat ada dokar didepannya yang dikemudikan oleh seseorang (yang kemudian diketahui bernama Sdr. Sumadi/Asaksi-1)

Bahwa Terdakwa setelah duduk berhadapan dengan Saksi-1, tanpa ada kata-kata tangan Terdakwa langsung memukul Saksi-1 sebanyak 1 (satu) kali mengenai muka Saksi-1