EMERGENCY CLASS
ELEKTROKARDIOGRAM
CALL
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa, karena berkat rahmatNya Buku Emergency Class – Elektrokardiogram ini dapat diselesaikan.
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam penyusunan buku ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan buku ini. Oleh karena itu kami mohon kritik dan saran untuk perbaikan lebih lanjut.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
Surabaya, Mei 2020 Tim Penyusun
iii
Kata Pengantar ... ii
Daftar Isi ... iii
Lingkup ACLS ... 1
Filosofi ACLS ... 11
Alat dan Obat ACLS ... 19
Prinsip Pembacaan EKG Pada ACLS ... 28
Narrow – Complex Tachycardia ... 32
Wide – Complex Tachycardia ... 38
Irreguleritas R-R ... 45
LINGKUP ACLS
ADVANCED CARDIAC LIFE SUPPORT (ACLS)
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) Terapi Listrik Defibrilasi, Kardioversi, AED dan pacu
jantung
Perawatan pasca Henti jantung
Bradikardia Takikardia
Sindrom Koroner Akut Hipotensi, Syok, dan Edema
Paru Akut
Cardiopulmonary Resuscitation
(CPR)
Anjuran dan larangan untuk CPR berkualitas tinggi
Posisi
Kompresi
Terapi Listrik Defibrilasi, Kardioversi, AED
dan pacu jantung
Terapi Listrik Defibrilator Pemberian arus listrik melalui dinding dada
memadamkan aliran listrik
liar sel-sel miokard
VT, VT Polimorfik, VF
Kardioversi
Tersinkronisasi Hantaran kejut yang bersamaan dengan kompleks QRS (Sinkron) Takiaritmia tidak stabil Automated External Defibrillation (AED)
Alat yang deprogram menggunakan suara untuk
memandu tenaga medis
VF, VT tanpa nadi
Pacu Jantung Pacemaker simptomatik Bradikardi
Perawatan Pasca henti Jantung
Sumber : American Heart Association. 2015
Sindroma Koroner Akut
Sumber : American Heart Association. 2015
Sindroma Koroner Akut
Sumber : American Heart Association. 2015
Hipotensi, Syok, dan Edema Paru
Akut
Modifikasi dari AHA Guidelines
Hipotensi, Syok, dan Edema Paru
Akut
Modifikasi dari AHA Guidelines
Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada kiri
menjalar ke lengan dan tembus punggung. Apa
tindakan awal yang harus dilakukan?
A. Memberi Furosemide IV 0.5-1 mg/KgBB
B. EKG 12-Lead
C. Defibrilasi 200 J Bifasik
D. Melakukan RJP
ACLS
Advanced Cardiac Life Support (ACLS)
Intervensi klinis perawatan segera pada Cardiac Arrest dan
Keadaan medis lain yang mengancam jiwa
Berdampak pada rantai kelangsungan hidup yang meliputi intervensi :
- Mencegah cardiac arrest - menangani cardiac arrest
- Melakukan perawatan pada pasien yang telah mencapai ROSC
Dibangun atas dasar Basic Life Support (BLS)
Out Hospital Cardiac Arrest
Chain Survival
Rantai Kelangsungan hidup OHCA :
1. Pengenalan kejadian henti jantung
2. Resusitasi jantung paru segera (Early CPR) 3. Defibrilasi segera
4. Perawatan kardiovaskular lanjutan yang efektif 5. Penanganan pasca henti jantung yang
terintegrasi
Bantuan Hidup Dasar Dewasa
Bantuan Hidup Dasar Dewasa
Advanced Cardiac Life Support
Advanced Cardiac Life Support
Obat apa yang diberikan setelah pasien
henti jantung dengan pulseless VT
diberikan Shock kedua?
A. Epinephrine 1 mg IV
B. Atropine 0.5 mg IV
C. Amiodarone 150 mg IV
D. Amiodarone 300 mg IV
ALAT BANTU NAPAS
Oropharyngeal Airway (OPA) Nasopharyngeal
Airway (NPA) Bag Valve Mask
(BVM)
Alat untuk
Intubasi
Laringoskopi Endotracheal Tube (ETT) 20DEFIBRILLATOR
OBAT-OBATAN
Obat yang digunakan pada ACLS Henti jantung Takiaritmia Bradiaritmia Hipotensi, Syok, Edema Paru AkutSKA
OBAT PADA HENTI JANTUNG
OBAT INDIKASI DOSIS
Epinephrine VT tanpa nadi, VF, PEA, Asistol
1 mg IV/IO diberikan tiap 3-5 menit
Amiodarone VT tanpa nadi, VF Dosis awal : 300 mg IV/IO Dosis kedua : 150 mg IV/IO Diencerkan dengan 2—30 cc D5
Lidokain VT/VF pada henti jantung sebagai alternatif amiodarone Dosis awal : 1-1,5 mg/KgBB IV VT/VF refrakter : 0.5-0.75 mg/Kg 23
OBAT PADA TAKIARITMIA
OBAT INDIKASI DOSIS
Adenosine - Utama pada SVT - Dosis : awal 6 mg IV Cepat diikuti saline 20 cc. kedua = 12 mg (1-2 menit setelah pemberian pertama)
Verapamil - Obat pilihan setelah adenosine - Mengontrol respon ventrikel
pada : AF, Atrial Flutter atau multifocal atrial takikardia
- Dosis pertama : 2.5-5 mg IV selama 2 menit
- Dosis berikut : 5-10 mg IV
- Alternatif : 5 mg bolus tiap 15 menit Diltiazem - Mengendalikan laju ventrikel
pada AF dan Atrial Flutter - Setelah pemberian adenosine
pada SVT refrakter
- Kasus akut : 15-20 mg IV selama 2 menit
- Dosis pemeliharaan : 5-15 mg/jam Lidokaine - VT monomorfik/Polimorfik
stabil.
- 0.5-1.5 mg/Kg IV diulang setiap 5-10 menit, total dosis 3 mg/Kg
Amiodaron - Kompleks QRS lebar stabil - 150 mg loading 10 menit
- Maintenance : 1 mg/ menit (6 jam) lanjut 0.5 mg/menit (18 jam)
Kotak Biru : QRS Sempit Kotak Merah : QRS lebar
OBAT PADA BRADIARITMIA dan
HIPOTENSI, SYOK, EDEMA PARU AKUT
OBAT INDIKASI DOSIS
Atropin Sulfat
- Obat utama bradikardia simptomatik
- Tidak efektif pada AV blok derajat 2 tipe 2 dan AV blok total
- 0.5 mg IV Bolus tiap 3-5 menit - Maksimal : 3 mg
Epinephrine - Bradikardia Simptomatik - Infus : 2-10 mcg/menit Dopamine - Bradikardia Simptomatik - 2-20 mcg/Kg/menit
BRADIARITMIA
OBAT INDIKASI DOSIS
Dobutamine Gagal jantung kongestif, TD 70-100mmHg tanpa tanda syok
2-20
mcg/KgBB/menit Dopamine Gagal jantung kongestif, TD 70-100mmHg dengan
tanda syok
2-20
mcg/KgBB/menit Norepinefrine Syok kardiogenik berat dengan TD Sistolik <70
mmHg
0.5-30 mcg/menit Furosemide Edema paru akut 0.5-1 mg/Kg
HIPOTENSI, SYOK, EDEMA PARU AKUT
OBAT PADA SKA
OBAT DOSIS
Aspirin 160-325 mg tab
Clopidogrel Dosis awal 300-600 mg, diikuto 75 mg/hari Ticagrelor Dasis awal 180 mg, diikuti 90mg/ 12 jam Enoxaparin STEMI :
- Usia <75 th : inisial 30 mg IV, kedua 1mg/kg subkutan 15 menit kemudian - Usia >75 th : 0.75 mg/kg subkutan tiap
12 jam NSTEMI :
- Bolus inisial 30 mg IV,
- Dosis pemeliharaan : 1 mg/kg/12 jam Fondaparinux STEMI :
- Dosis awal 2.5 mg iv diikuti 2.5 mg SC tiap 24 jam sampai 8 hari
- Digunakan post Trombolitik. Tidak boleh diberikan pada PCI
NSTEMI : 2.5 mg SC tiap 24 jam
Pasien datang dengan keluhan berdebar,
setelah dilakukan EKG didapatkan hasil
Supraaventrikular takikardi. TTV normal, tidak
ada tanda syok. Obat apa yang dapat
diberikan?
A. Furosemide 0.5 – 1 mg/ kg IV
B. Adenosine 6 mg IV
C. Aspirin 325 mg Tab
D. Dopamine 2-20 mcg/kg/menit
27Prinsip Pembacaan
EKG Pada ACLS
Merupakan Aktivitas Ventrikel Tidak memiliki QRS VF, asistol Ada/Tidaknya Kompleks QRS Cepat/lambatnya Kompleks QRS Menentukan HR Takiaritmia >150 x/menit Bradiaritmia <50 x/menit Lebar/Sempitnya Kompleks QRS Regularitas Irama Ada/Tidaknya Gelombang P
Hubungan Gelombang P dan Kompleks QRS
QRS Sempit < 0.12 detik QRS Lebar > 0.12 detik
Mengukur R-R
Dilihat melalui lead II
Irama Normal (P selalu diikuti QRS)
QRS Sempit dari atrial QRS Lebar dari ventrikel
Konstan Reguler Irreguler (AF, VT polimorfik)
Diperhatikan morfologi Gelombang P
P tanpa QRS AV Block P dan QRS tidak sinkron
TAVB atau VT
Mengenal Irama
Irama
Henti jantung
Non- henti
Jantung
- VT Tanpa nadi - VF - PEA - AsistolTakiaritmia
1. Supraventrikuler : - Sinus Takikardia - AF - Atrial Flutter - SVT 2. Ventrikuler : - VT Mono morfik - VT polimorfikBradiaritmia
- AV Blok
30Berikut Ini manakah yang
merupakan irama henti jantung..
A. Supraventricular Tachycardia
B. Atrial Fibrillation
C. AV Blok
D. Ventricular Fibrillation
KLASISFIKASI TAKIARITMIA
TAKIARITMIA QRS SEMPIT
(<0.12 detik) -- Sinus takikardia Atrial Fibrillation - Atrial Flutter
- Re-entri nodus AV
- Takikardi dimediasi jalur aksesori
- Takikardia atrium
- Multifocal Atrial Tachycardia (MAT)
- Junctional Tachycardia
QRS LEBAR (>0.12 detik)
ALGORITMA TAKIARITMIA
QRS Sempit
TAKIARITMIA TIDAK STABIL
Bila ada salah satu tanda di atas
Dikategorikan : Takikardia tidak stabil
Kardioversi Tersinkronisasi
QRS Sempit teratur
(50 – 100 J) :
- SVT - Atrial FlutterQRS Sempit tidak teratur
(120-200 J Bifasik / 200 J
Monofasik) :
- AF
- Atrial Flutter with variable block
- MAT
TAKIARITMIA STABIL
Manuver Vagal bila tidak ada kontra
indikasi :
- Riwayat Infark Miokard - Riwayat TIA atau Stroke - Riwayat VT atau VF
- Adanya Bruit arteri karotis
- Adenosine (QRS Sempit
teratur/SVT)
Dosis : awal 6 mg IV Cepat diikuti salone 20 cc. kedua = 12 mg (1-2 menit setelah pemberian pertama)
- CCB (Verapamil/ Diltiazem)
Pasien datang dengan keluhan berdebar,
sesak (-) nyeri dada (-). TD 130/80, tanda
syok -, GCS 456.
EKG Menunjukkan seperti gambar di atas
Tindakan apa yang anda berikan ?
A. Kardioversi Tersinkronisasi 50 J
B. Amiodarone 150 mg loading 10 menit
C. Adenosine 6 mg IV Cepat diikuti saline 20cc
D. Manuver Vagal
KLASISFIKASI TAKIARITMIA
TAKIARITMIA QRS SEMPIT (<0.12 detik) QRS LEBAR (>0.12 detik) - Ventricular Tachycardia - SVT dengan Aberan - Takikardia Pre-eksitasi - Irama Pacu ventrikelALGORITMA TAKIARITMIA
QRS Lebar
TAKIARITMIA TIDAK STABIL
Bila ada salah satu tanda di atas
Dikategorikan : Takikardia tidak stabil
Kardioversi Tersinkronisasi
QRS Lebar teratur (100 J) :
- SVT dengan aberan - VT monomorfik
QRS Lebar tidak teratur
(Dosis Defibrilasi tidak
disinkronisasi)
- VT Polimorfik (Torsades de Pointes)
- AF dengan konduksi aberan
TAKIARITMIA STABIL
Amiodarone (QRS Lebar teratur / VT Monomorfik)
- 150 mg loading 10 menit
- Maintenance : 1 mg/ menit (6 jam) lanjut 0.5 mg/menit (18 jam) Adenosin Sebagai diagnostik : - Tidak respon terhadap adenosin VT Monomorfik - Respon terhadap adenosine SVT dengan aberansi 42
Pasien datang dengan keluhan berdebar,
sesak (-) nyeri dada (-). TD 140/80, tanda
syok -, GCS 456.
EKG Menunjukkan seperti gambar di atas
Tindakan apa yang anda berikan ?
A. Kardioversi Tersinkronisasi 50 J
B. Amiodarone 150 mg loading 10 menit
C. Adenosine 6 mg IV Cepat diikuti saline 20cc
D. Defibrilasi 200 J Bifasik
Pasien datang dengan keluhan berdebar,
sesak (-) nyeri dada (-). TD 80/60, tanda
syok +, GCS 456.
EKG Menunjukkan seperti gambar di atas
Tindakan apa yang anda berikan ?
A. Kardioversi Tersinkronisasi 50 J
B. Kardioversi Tersinkronisasi 100 J
C. Adenosine 6 mg IV Cepat diikuti saline 20cc
D. Defibrilasi 200 J Bifasik
KLASISFIKASI TAKIARITMIA
TAKIARITMIA QRS SEMPIT (<0.12 detik) QRS LEBAR (>0.12 detik) Irreguler : - VT pilomorfik- AF dengan konduksi aberan Irreguler :
- Atrial Fibrillation
- Atrial Flutter with variable AV Block
- MAT
ALGORITMA TAKIARITMIA
R-R Irreguler
TAKIARITMIA TIDAK STABIL
Bila ada salah satu tanda di atas
Dikategorikan : Takikardia tidak stabil
Kardioversi Tersinkronisasi
QRS Sempit tidak teratur
teratur (120-200 J Bifasik/
200 J monofasik) :
- Atrial Fibrillation
- Atrial Flutter with variable block
- MAT
QRS Lebar tidak teratur
(Dosis Defibrilasi tidak
disinkronisasi)
- VT Polimorfik (Torsades de Pointes)
- AF dengan konduksi aberan
TAKIARITMIA STABIL
QRS Sempit Tidak Teratur
Verapamil :
- Dosis pertama : 2.5-5 mg IV selama 2 menit
- Dosis berikut : 5-10 mg IV - Alternatif : 5 mg bolus tiap 15
menit
Diltiazem :
- -Dosis pertama : 2.5-5 mg IV selama 2 menit
- Dosis berikut : 5-10 mg IV - Alternatif : 5 mg bolus tiap 15
menit
Amiodarone (QRS Lebar tidak teratur)
- 150 mg loading 10 menit
- Maintenance : 1 mg/ menit (6 jam) lanjut 0.5 mg/menit (18 jam)
Pasien datang dengan keluhan berdebar,
sesak (-) nyeri dada (-). TD 140/80, tanda
syok -, GCS 456.
EKG Menunjukkan seperti gambar di atas
Tindakan apa yang anda berikan ?
A. Kardioversi Tersinkronisasi 50 J
B. Amiodarone 150 mg loading 10 menit
C. Adenosine 6 mg IV Cepat diikuti saline 20cc
D. Defibrilasi 200 J Bifasik
Pasien datang dengan keluhan berdebar,
sesak (-) nyeri dada (-). TD 80/60, tanda
syok +, GCS 456.
EKG Menunjukkan seperti gambar di atas
Tindakan apa yang anda berikan ?
A. Kardioversi Tersinkronisasi 50 J
B. Amiodarone 150 mg loading 10 menit
C. Adenosine 6 mg IV Cepat diikuti saline 20cc
D. Defibrilasi 200 J Bifasik
ALGORITMA BRADIARITMIA
Bila ada salah satu tanda tersebut
Tidak stabil
SUPRA-HISIAN BLOCK (NODAL BLOCK)
Lokasi Supra-Hisian Block (di atas dua garis) yaitu pada AV
Node
Karakteristik :
- Konduksi yang melewati AV node relatif lambat dan
berpengaruh pada Interval PR,
jika terjadi blok PR Interval akan memanjang
- Karena AV Node letaknya lebih
proksimal, masih terdapat
beberapa pacemaker di
bawahnya yang bisa “backup” (His, Bundle Branches) QRS
Sempit
Supra-Hisian Block :
- AV Block Derajat I
- AV Block Derajat II Mobitz I
ALGORITMA BRADIARITMIA
(SUPRA-HISIAN BLOCK)
- Atropine sudah mencapai dosis maksimal (3 mg)
tidak ada respon
- Tidak efektif pada
AV block derajat II mobitz 2 dan TAVB
INFRA-HISIAN BLOCK (NODAL BLOCK)
Lokasi Infra-Hisian Block (di bawah dua garis) yaitu pada His
Bundle dan cabangnya
Karakteristik :
- Konduksi yang melewati struktur infranodal relatif cepat dan kecil pengaruhnya
pada interval PR. Jika terjadi
blok minimal atau tidak
terjadi pemanjangan interval
PR
- Jika terjadi blok pada infranodal, pacemaker di bawahnya sedikit dan
potensialnya kecil
“idioventricular escape”
QRS Lebar
Supra-Hisian Block :
- AV Block Derajat II Mobitz II
- Total AV Block
ALGORITMA BRADIARITMIA
(INFRA-HISIAN BLOCK)
Bila ada salah satu tanda tersebut
Tidak stabil
- Atropine Tidak
efektif pada AV block
derajat II mobitz 2 dan TAVB
PACEMAKER
Komponen utama pacemaker
Generator Impuls
(baterai dan mikrokomputer) Elektroda/Lead
- Dapat ditempel di kulit (Transcutaneous Pacing) pada kasus emergensi (Gambar 1) - Dihubungkan langsung ke jantung
(Gambar2)
Sumber : Goldberger’s Clinical Electrocardiography 8ed. p199
Gambar 2
Gambar 1