• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Sleman, 5 Februari Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Sleman, 5 Februari Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya ,sehingga dapat terselesaikannya penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini dengan lancar. Pelaporan merupakan bagian penting dari serangkaian proses perencanaan suatu kegiatan, yang memuat pertanggung jawaban kinerja kegiatan maupun kinerja keuangan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Penyusunan laporan dilaksanakan secara berkala meliputi laporan bulanan, laporan tahunan dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan (LKjIP)

Penyusunan LKjIP Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Sleman merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan program kegiatan sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas P3AP2KB Kabupaten Sleman Tahun Anggaran 2019 dengan Nomor DPA : 06 /1.02.02.01/Kep.Ka.BKAD/DPA-SKPD/2018 dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran Nomor:16/ /1.02.02.01/Kep.Ka.BKAD/DPPA-SKPD/2019 Realisasi program kegiatan dari Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) akan mendukung capaian kinerja OPD. Capaian kinerja ini menjadi landasan evaluasi dan pengawasan, sekaligus sebagai wujud pertanggungjawaban Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kepada para pemangku kepentingan.

Tidak dipungkiri bahwa capaian kinerja program kegiatan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sleman pada tahun 2019 belum mencapai hasil maksimal, oleh karena itu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini diharapkan mampu menggambarkan kinerja, baik yang berhasil maupun yang pencapaiannya belum maksimal, sehingga dengan laporan ini mengharapkan pula adanya masukan demi perbaikan kinerja di masa yang akan datang.

Sleman, 5 Februari 2020

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

dr. MAFILINDATI NURAINI, M,Kes Pembina Utama Muda, IV/c

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi SKPD ... 2

I. Struktur Organisasi ... 2

II. Tugas dan Fungsi ... 3

a. Tugas dan Fungsi Sekretariat ... 3

b. Tugas dan Fungsi Bidang Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan ... 5

c. Tugas dan Fungsi Bidang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak ... 6

d. Tugas dan Fungsi Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana ... 7

e. Tugas dan Fungsi Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga ... 8

f. Unit Pelaksana Teknis Daerah PPA ... 9

g. Kelompok Jabatan Fungsional ... 10

C. Permasalahan dan Tantangan yang dihadapi ... 10

BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 12

A. Perjanjian Kinerja ... 12

B. Renstra ... 14

1. Visi, Misi ... 14

2.Tujuan dan Sasaran,indikator sasaran Renstra dan Target 2019 16

3. Rencana Kerja Tahunan ... 18

C. Indikator Kinerja Utama ... 23

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 25

A. Pengukuran Kinerja dan Capaian Kinerja Organisasi ... 25

1.Capaian Indikator Kinerja Organisasi……… ... 25

2. Capaian Indikator Kinerja Utama……….. 33

B. Realisasi Anggaran ... 35

BAB IV PENUTUP ... 47

LAMPIRAN-LAMPIRAN: Lampiran I Perjanjian Kinerja

Lampiran II Proses Bisnis Dinas P3AP2KB Lampiran III Daftar prestasi, Foto dan sertifikat

(4)

LAMPIRAN – LAMPIRAN

1.

Perjanjian Kinerja Tahun 2019 dan Perjanjian Kinerja

Perubahan Tahun 2019

2. Proses Bisnis Dinas P3AP2KB

3. Daftar Prestasi Dinas P3AP2KB Tahun 2019 , beserta

(5)

Keterangan Foto

1. Penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) tingkat Nidya di Tahun 2018 ,naik peringkat dari tahun 2017 peringkat Madya,merupakan penghargaan sebagai pendukung indikator Persentase penurunan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak serta indikator SKOR Kabupaten Layak Anak.

2. Penghargaan ISO 9001-2015 UPT P2TP2A Kabupaten Sleman sebagai penghargaan pendukung Indikator Persentase penurunan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak

3. Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya

4. Tingkat Mentor, merupakan penghargaan karena komitmen terhadap pembangunan Pengarus Utamaan Gender (PUG) serta Perlindungan Perempuan dan Anak sebagai pendukung indikator Pelaksanaan Pengarus Utamaan Gender (PUG) di SKPD

5.Penghargaan Anugerah Kencana Dari BKKBN Pusat sebagai penghargaan karena komitmen dan melaksanakan Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) sebagai pendukung indikator Pengendalian laju pertumbuhan penduduk dan persentase jumlah kelompok Bina keluarga Sejahtera

(6)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan yang akan dicapai pada sistem dan tata kelola administrasi instansi pemerintah diarahkan pada terselenggaranya good governance yang merupakan prasyarat bagi setiap satuan kerja dalam mewujudkan aspirasi masyarakat serta merealisasikan tujuan organisasi Perangkat Daerah . Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pelaporan dan pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan sah.

Sejalan dengan itu maka penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan harus dilaksanakan secara bertanggungjawab dengan mengedepankan azas berdayaguna, berhasil guna, bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme serta dengan menerapkan azas kepastian hukum azas proporsionalitas, azas profesionalitas, azas transparansi dan azas akuntabilitas.

Azas kepastian hukum adalah adanya jaminan bahwa setiap penyelenggara negara akan dikenai sanksi (administratif dan atau hukum) apabila terbukti melanggar peraturan perundangan dalam melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

Azas proporsionalitas mengacu pada pengertian rentang tanggung jawab pelaksanaan tugas setiap penyelenggara negara berbanding lurus dengan kewenangan yang diberikan kepadanya.

Azas profesionalitas berarti perwujudan pelaksanaan tugas setiap

penyelenggara negara berdasarkan keahlian dan ketrampilan sesuai latar belakang pendidikannya.

Azas transparansi adalah azas yang mengedepankan keterbukaan dan kemudahan akses terhadap berbagai sumber informasi bagi para pemangku kepentingan sebagai bentuk partisipasi dalam memberikan masukan dan kontrol atas kinerja satuan kerja.

Azas akuntabilitas adalah azas yang mensyaratkan bahwa setiap

penyelenggaraan program kegiatan harus dapat dihitung dan diukur secara kualitatif maupun kuantitatif serta dipertanggungjawabkan kepada masyarakat serta pemangku kepentingan lainnya.

Salah satu cara untuk mengetahui apakah azas-azas tersebut telah dilaksanakan serta sejauh mana tingkat capaian kinerja satuan kerja dalam melaksanakan program kegiatannya adalah dengan memantapkan sistem pelaporan yang baku, menyeluruh, terukur dan memiliki bobot analisis yang tinggi. Sistem

(7)

dimaksud dikenal dengan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) sebagai wujud pertanggungjawaban satuan kerja dalam mendukung pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran pemerintah Daerah .

Sehubungan dengan hal tersebut, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana sebagai salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) berkewajiban untuk menyusun serta melaporkan hasil pelaksanaan program kegiatan di tahun 2019 ini sesuai dengan tata kerja, tugas pokok fungsinya yang telah ditetapkan pada Peraturan Bupati Sleman Nomor 72 Tahun 2016.

B. Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi SKPD 1. Struktur Organisasi

Berdasar Peraturan Bupati Sleman Nomor 72 Tahun 2016 Struktur

Organisasi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,

Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana terdiri dari : a. Kepala Dinas

b. Sekretariat terdiri dari :

1) Subbagian Umum dan Kepegawaian, 2) Subbag Perencanaan dan evaluasi. 3) Subbagian Keuangan.

c. Bidang Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan terdiri dari : 1) Seksi Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan, dan

2) Seksi Perlindungan Hak Perempuan.

d. Bidang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak terdiri dari : 1) Seksi Perlindungan Anak

2) Seksi Pemenuhan Hak Anak.

e. Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana terdiri dari :

1) Seksi Pengendalian Penduduk, Advokasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi 2) Seksi Pembinaan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi

f. Bidang Ketahanan dan Kesejateraan Keluarga terdiri dari : 1) Seksi Bina Ketahanan Keluarga

2) Seksi Pemberdayaan Keluarga Sejatera ddan Peningkatan Kemitraan. g. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) PPA

(8)

2. Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Bupati Sleman Nomor 72 Tahun 2016, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana merupakan unsur pendukung pemerintah daerah yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah, mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Didalam melaksanakan tugas tersebut diatas Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga

Berencanamenyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis urusan bidang pemberdayaan perempuan, perlindungan dan pemenuhan hak anak, urusan pemerintahan pengendalian penduduk dan keluarga berencana;

b. Pelaksanaan tugas urusan pemberdayaan perempuan, perlindungan dan pemenuhan hak anak, urusan pemerintaan pengendalian penduduk dan keluarga berencana;

c. Penyelenggaraan pelayanan urusan pemberdayaan perempuan, perlindungan dan pemenuhan hak anak, urusan pemerintahan pengendalian penduduk dan keluarga berencana;

d. Pembinaan urusan pemberdayaan perempuan, perlindungan dan pemenuhan hak anak, urusan pemerintaan pengendalian penduduk dan keluarga berencana;

e. Pengkoordinasian penyelenggaraan urusan pemberdayaan perempuan,

perlindungan dan pemenuhan hak anak, urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana; dan

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Dalam melaksanakan fungsi-fungsi tersebut diatas didukung oleh empat bidang dan sekretariat yang masing-masing mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :

a. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan urusan umum,

kepegawaian, keuangan, perencanaan dan evaluasi, dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas satuan organisasi.

(9)

Mempunyai fungsi :

1) Penyusunan rencana kerja Sekretariat dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana; 2) Perumusan kebijakan teknis kesekretariatan.

3) Pelaksanaan Urusan Umum.

4) Pelaksanaan Urusan Kepegawaian. 5) Pelaksanaan Urusan Keuangan.

6) Pelaksanaan urusan perencanaan dan evaluasi.

7) Pengkoordinasian pelaksanaan tugas satuan organisasi lingkup Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana; dan

8) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja secretariat dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.

Subbagian yang ada di sekretariat antara lain :

1) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas menyiapkan bahan pelaksanaan urusan umum dan kepegawaian.

Mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana kerja subbagian umum dan kepegawaian.

b. Penyiapan baan perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan umum dan urusan kepegawaian.

c. Pengelolaan persuratan dan kearsipan, kepustakaan, dokumentasi, informasi, perlengkapan, dan rumah tangga Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

d. Penyusunan bahan rencana kebutuhan pegawai, pengembangan pegawai, kepangkatan, hak dan kewajiban pegawai, pembinaan pegawai serta tata usaha kepegawaian Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana; dan

e. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Subbagian Umum dan Kepegawaian.

2).Subbagian Keuangan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan keuangan. Mempunyai fungsi :

a) Penyusunan rencana kerja subbagian keuangan.

(10)

c) Pelaksanaan anggaran, perbendaharaan, pembukuan, dan penyusunan laporan keuangan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.

d) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rancana kerja subbagian keuangan.

3).Subbagian Perencanaan dan Evaluasi mempunyai tugas menyelenggarakan urusan perencanaan dan evaluasi.

Mempunyai fungsi :

a) Penyusunan rencana kerja subbagian perencanaan dan evaluasi.

b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan perencanaan dan evaluasi.

c) Pengkoordinasian penyusunan rencana kerja Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan.

d) Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan, dan

e) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja subbagian perencanaan dan evaluasi.

b. Bidang Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan

Bidang Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan mempunyai tugas membina dan melaksanakan peningkatan kualitas hidup perempuan dan perlindungan hak perempuan.

Mempunyai fungsi :

1) Penyusunan rencana kerja bidang pemberdayaan perempuan. 2) Perumusan kebijakan teknis peningkatan kualitas hidup perempuan; 3) Pelaksanaan dan pembinaan peningkatan kualitas hidup perempuan. 4) Pelaksanaan dan pembinaan pengarusutamaan,kesetaraan dan keadilan

gender

5) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Bidang

Pemberdayaan Perempuan. .

Seksi yang ada di Bidang Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan antara lain :

1) Seksi Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan mempunyai tugas menyiapkan bahan pelaksanaan dan pembinaan kualitas hidup perempuan.

(11)

Mempunyai fungsi :

a) Penyusunan rencana kerja Seksi Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan.

b) Perumusan kebijakan teknis peningkatan kualitas hidup perempuan. c) Pelaksanaan dan pembinaan pengarusutamaan, kesetaraan, dan

keadilan gender.

d) Pelaksanaan dan pembinaan penguatan partisipasi lembaga dan partisipasi masyarakat; dan

e) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Seksi Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan.

2) Seksi Perlindungan Hak Perempuan mempunyai tugas menyiapkan bahan pelaksanaan dan pembinaan perlindungn hak perempuan.

Mempunyai fungsi :

a) Penyusunan rencana kerja seksi Perlindungan hak Perempuan. b) Perumusan kebijakan teknis perlindungan hak perempuan. c) Pelaksanaan dan pembinaan perlindungan hak perempuan.

d) Pelaksanaan, pembinaan, dan advokasi perencanaan penganggaran responsif gender; dan

e) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Seksi

Perlindungan Hak Perempuan.

c. Bidang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak

Bidang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak mempunyai tugas membina perlindungan anak dan pemenuhan hak anak.

Mempunyai fungsi :

1) Penyusunan rencana kerja bidang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak. 2) Perumusan kebijakan teknis perlindungan anak dan pemenuhan hak anak. 3) Pelaksanaan dan pembinaan perlindungan anak.

4) Pelaksanaan dan pembinaan perlindungan dan pemenuhan hak anak, dan 5) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja bidang Perlindungan

dan Pemenuhan Hak Anak.

Seksi yang ada di Bidang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak adalah:

1) Seksi Perlindungan Anak mempunyai tugas menyiapkan bahan pelaksanaan dan pembinaan perrlindungan anak.

Mempunyai fungsi :

a) Penyusunan rencana kerja Seksi Perlindungan Anak. b) Perumusan kebijakan teknis perlindungan anak.

(12)

c) Pelaksanaan dan pembinaan perlindungan anak.

d) Pelaksanaan, Pembinaan, dan pendampingan anak yang memerlukan perlindungan khusus.

e) Pengelolaan dan pembinaan sistem informasi gender dan anak; dan

f) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Seksi

Perlindungan Anak.

2) Seksi Pemenuhan Hak Anak mempunyai tugas menyiapkan bahan pelaksanaan dan pembinaan pemenuhan hak anak

Mempunyai fungsi :

a) Penyusunan rencana kerja Seksi Pemenuhan Hak Anak. b) Perumusan kebijakan teknis pemenuhan hak anak. c) Pelaksanaan dan pembinaan pemenuhan hak anak; dan

d) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Seksi Pemenuhan Hak Anak.

d. Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana melaksanakan tugas membina pengendalian penduduk dan keluarga berencana.

Mempunyai fungsi :

1) Penyusunan rencana kerja Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.

2) Perumusan kebijakan teknis pengendalian penduduk dan keluarga berencana.

3) Pelaksanaan dan pembinaan pengendalian penduduk.

4) Pelaksanaan dan pembinaan advokasi, komunikasi, informasi dan edukasi. 5) Pembinaan dan penggerakan keluarga berencana;dan

6) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.

Seksi yang ada di bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana adalah :

1) Seksi Pengendalian Penduduk, Advokasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi mempunyai tugas menyiapkan bahan pelaksanaan dan pembinaan pengendalian penduduk, advokas, komunikasi, informasi dan edukasi.

(13)

Mempunyai fungsi :

a) Penyusunan rencana kerja Seksi Pengendalian Penduduk, Advokasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi.

b) Perumusan Kebijakan teknis pengendalian penduduk, advokasi, komunikasi, informasi dan edukasi.

c) Pelaksanaan sinkronisasi kebijakan pengendalian kuantitas penduduk. d) Pembinaan advokasi, komunikasi, informasi dan edukasi.

e) Pelaksanaan pendataan dan pengelolaan sistem informasi keluarga f) Pemantauan dan evaluasi data dan informasi pengendalian penduduk

dan keluarga berencana; dan

g) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Seksi

Pengendalian Penduduk, Advokasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi.

2) Seksi Pembinaan Keluarga Berencana mempunyai tugas menyiapkan bahan pelaksanaan dan pembinaan pergerakan keluarga berencana

Mempunyai fungsi :

a) Penyusunan rencana kerja Seksi Pembinaan Keluarga Berencana; b) Perumusan kebijakan teknis pembinaan keluarga berencana; c) Pembinaan dan penggerakan keluarga berencana;

d) Pengelolaan alat obat kontrasepsi dan sarana prasarana Keluarga Berencana;

e) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Seksi Pembinaan Keluarga Berencana;

e. Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga

Bidang Ketahanan dan Kesejateraan Keluarga melaksanakan tugas membina ketahanan keluarga dan pemberdayaan keluarga sejatera.

Mempunyai fungsi :

1) Penyusunan rencana kerja bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga.

2) Perumusan kebijakan teknis pembinaan ketahanan keluarga dan kesejateraan keluarga.

3) Pembinaan ketahanan keluarga. 4) Pemberdayan keluarga sejahtera,

5) Pelaksaaan dan Pembinaan Peningkatan kemitraan; dan

6) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga.

(14)

Seksi yang ada di Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga adalah:

1) Seksi Bina Ketahanan Keluarga, mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan ketahanan keluarga,

Mempunyai fungsi :

a) Penyusunan rencana kerja seksi Bina Ketahaan Keluarga; b) Perumusan Kebijakan teknis pembinaan ketahanan keluarga;

c) Pelaksanaan dan pembinaan bina keluarga balita dan anak, bina ketahanan remaja, bina keluarga lansia dan rentan;

d) Pelaksanaan dan pembinaan pusat informasi konseling remaja dan mahasiswa; dan

e) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Seksi Bina Ketahanan Keluarga

2) Seksi Pemberdayaan Keluarga Sejatera dan Peningkatan Kemitraan mempunyai tugas menyiapkan bahan pelaksanaan dan pembinaan pemberdayaan keluarga sejahtera dan peningkatan kemitraan yang

Mempunyai fungsi :

a) Penyusunan rencana kerja Seksi Pemberdayaan Keluarga Sejatera dan Peningkatan Kemitraan;

b) Perumusan kebijakan teknis Seksi Pemberdayaan Keluarga Sejatera dan Peningkatan Kemitraan;

c) Pemberdayaan ekonomi keluarga sejatera;

d) Pelaksanaaan penguatan kemitraan lembaga dan peran serta masyarakat.

e) Pendayagunaan tenaga penyuluh Keluarga Berencana; dan Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Seksi Pemberdayaan Keluarga Sejatera dan Peningkatan Kemitraan.

f. Unit Pelayanan Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPT D PPA)

Unit Pelayanan Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak ( UPTD PPA) di bentuk berdasarkan Peraturan Bupati Sleman, Nomor 38.8. Tahun 2018 , mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan teknis Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, bidang pelayanan perlindungan perempuan dan

(15)

anak yang mengalami masalah kekerasan, diskriminasi, perlindungan khusus dan masalah lainnya

Sedangkan dalam melaksanakan tugas tersebut mempunyai fungsi : a. Penyusunan rencana kerja;

b. Perumusan kebijakan teknis pelayanan perlindungan perempuan dan anak yang mengalami masalah kekerasan, diskriminasi, perlindungan khusus dan masalah lainnya

c. Pelayanan dan pengkoordinasian pengaduan masyarakat d. Pelayanan dan pengkoordinasian penjangkauan korban e. Pelayanan dan pengkoordinasian pengelolaan kasus f. Pelayanan dan pengkoordinasian penampungan sementara g. Pelayanan dan pengkoordinasian mediasi

h. Pelayanan dan pengkoordinasian pendampingan korban i. Pelaksanaan ketatausahaan

j. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja; dan

k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya..

g. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian

tugas Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,

Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana sesuai dengan keahlian. Jenis dan jumlah jabatan fungsional sesuai dengan kebutuhan. Di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana jabatan fungsional yang ada adalah Jabatan Fungsional Penyuluh Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (Penyuluh KKBPK). Dimana Penyuluh tersebut merupakan Pegawai Pusat, tetapi pendayagunaan nya ada di Daerah.

C. Permasalahan dan Tantangan yang dihadapi

Beberapa permasalahan dan tantangan yang berkaiatan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungna Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana , antara lain :

1. Bidang sekretariat.

a. Masyarakat yang semakin kritis sehingga dituntut meningkatkan terus profesionalisme pelayanan.

(16)

b. Pemetaan masalah yang berbasis data pilah yang relevan dan up to date belum optimal

c. Kesamaan pemahaman dan kompetensi dalam pencatatan dan pelaporan antar petugas belum optimal

d. Tuntutan Smart Regency dan Revolusi industri 4.0 belum diimbangi Sumber Daya Manusia dan sumberdaya lainnya yang memadai

2. Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.

a. Capaian TFR dan CPR masih perlu terus dioptimalkan

b. Belum, optimalnya kepesertaan KB menurut Mix kontrasepsi dan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).

c. Angka Unmet Need yang masih tinggi perlu ditekan serendah mungkin

d. Upaya peningkatan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) bagi remaja tentang kesehatan reproduksi remaja dan generasi berencana belum optimal e. Masih banyaknya pernikahan dini sehingga fertilitasnya panjang

f. Belum optimalnya peran pria mengikuti KB MOP/Vasektomi

g. Pengetahuan masyarakat tentang KB dan kesehatan Reproduksi belum merata dengan baik

h. Koordinasi dengan pihak terkait belum berjalan optimal dalam rangka penyusunan data dan strategi menekan laju pertumbuhan Penduduk.

3. Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga.

a. Pemahaman masyarakat terhadap ketahanan dan kesejahteraan keluarga yang belum baik

b. Masih adanya aspek budaya yang belum mendukung perwujudan ketahanan dan kesejahteraan keluarga

c. Masih kurangnya ketrampilan, pengetahuan tentang sistem pengelolaan managemen usaha UPPKS

4. Bidang Pemberdayaan Perempuan

a. Pemahaman dan komitmen para pengambil kebijakan mengenai pentingnya

pengintegrasian responsif gender di semua bidang dan tahapan pembangunan masih kurang.

b. Kelembagaan Pengarusutamaan gender belum berjalan secara efektif dalam

(17)

5. Bidang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak

a. Pengungkapan Kasus kasus kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) terhambat faktor psikologis keluarga sehingga sulit untuk mengungkap kejahatan yang terjadi dalam keluarga

b. Keterbatasan SDM sesuai kompetensi yang diperlukan serta sarana prasarana yang belum sesuai standar akan mempengaruhi dalam pemberian pelayanan.

c. Pengaruh negatif penggunaan media sosial dan aplikasi online terhadap anak semakin meningkat seiring dengan kemudahan akses untuk memiliki smartphone ataupun tersedianya fasilitas hot spot (wifi) di area publik.

d. Hambatan regulasi dan kelembagaan perlindungan anak menyebabkan pencegahan, penanganan, dan rehabilitasi kasus kasus anak belum berjalan secara efektif.

(18)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. Perjanjian Kinerja

Perjanjian Kinerja Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sleman Tahun 2019 adalah sebagai berikut:

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Cara Menghitung

1 Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan keuangan Presentase temuan hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti 100% Presentase temuan hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti dibagi seluruh hasil temuan pemeriksaan dikalikan 100%

Predikat LAKIP A Predikat hasil evaluasi LAKIP yang dilakukan oleh Inspektorat 2 Meningkatnya

pelayanan publik

Indeks kepuasan masyarakat

81,59 % Nilai Capaian IKM Perangkat Daerah 3 Pengendalian pertumbuhan penduduk Laju pertumbuhan penduduk 1,85 % Besarnya laju pertumbuhan penduduk 4 Meningkatnya keberdayaan keluarga dari balita sampai lansia Presentase jumlah kelompok Bina Keluarga Sejatera (BKS) dengan jumlah dusun 52 % Jumlah kelompok BKS dibagi dengan jumlah dusun di kalikan dengan 100% Jumlah desa yang

telah mendapatkan orientasi HIV /AIDS

12 Desa Jumlah desa yang mendapat orientasi HIV /AIDS 5 Meningkatnya penanganan kasus terhadap perempuan dan anak Presentase penurunan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak 2,5 % Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak tahun n dikurangi jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak tahun sebelumnya dibagi dengan jumlah kasus tahun

sebelumnya dikalikan 100%

(19)

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Cara Menghitung 6 Meningkatnya kualitas hidup, perlindungan perempuan dan anak serta terpenuhinya hak Anak Pelaksanaan PUG DI SKPD 87 % SKPD yag aktif melaksanakan PUG Skor KLA (Kabupaten Layak Anak)

700 Nilai yang diperoleh dari hasil verifikasi KLA oleh kementerian PPPA

No Uraian Indikator Kinerja Alasan

1 Persentase temuan hasil

pemeriksaan yang ditindaklanjuti

Untuk mengetahui temuan pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK, BPKP,

Inspektorat Propinsi dan Inspektorat Kabupaten yang telah diperbaiki 2 Predikat LAKIP Untuk mengetahui hasil penilai LAKIP

yang telah diperiksa oleh Inspektorat 3 Indeks kepuasan masyarakat Untuk mengetahui tingkat kepuasan

masyarakat terhadap pelayanan SKPD 4. Laju pertumbuhan penduduk Untuk mengetahui besarnya pertumbuhan

penduduk 5 Presentase jumlah kelompok Bina

Keluarga Sejatera (BKS) dengan jumlah dusun

Untuk mengetahui jumlah kelompok Bina Keluarga Sejahtera (BKS) dari jumlah dusun

6 Jumlah desa yang telah mendapat orientasi HIV / AIDS

Untuk mengetahui jumlah desa yang telah mendapat orientasi tentang HIV/AIDS

7 Persentase penurunan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak

Untuk mengetahui persentase penurunan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak

8 Pelaksanaan PUG di SKPD Untuk mengetahui jumlah SKPD yang telah aktif melaksakan PUG

(20)

9 Skor Kabupaten Layak Anak (KLA)

Untuk mengetahui tingkat kategori capaian Kabupaten Layak Anak yang diperoleh dari hasil verifikasi yang dilakukan oleh kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

B. Renstra

1. Visi dan Misi a. Visi

Visi merupakan cita cita atau kondisi masa depan suatu daerah yang ingin dicapai pada akhir periode perencanaan. Visi juga harus menjawab permasalahan pembangunan atau isu isu strategis yang akan diselesaikan dalam jangka menengah (lima tahun), serta harus sejalan dengan arah pembangunan jangka panjang. Dengan mempertimbangkan kondisi daerah, permasalahan pembangunan, tantangan yang dihadapi serta visi, misi tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah daerah maka Visi Kabupaten Sleman Tahun 2016 – 2021 adalah “TERWUJUDNYA MASYARAKAT SLEMAN YANG LEBIH SEJAHTERA, MANDIRI, BERBUDAYA DAN TERINTEGRASIKANNYA SISTEM E-GOVERNMENT MENUJU SMART REGENCY PADA TAHUN 2021”

Penjabaran Visi tersebut adalah :

Sejahtera : Suatu keadaan dimana masyarakat terpenuhi kebutuhan dasarnya, baik kebutuhan lahir maupun batin secara merata. beberapa indikator untuk mengukur pencapaian sejahtera adalah Indeks Pembangunan Manusia menurunnya angka kemiskinan, meningkatnya kualitas lingkungan hidup, meningkatnya kualitas kesempatan kerja, dan pertumbuhan ekonomi.

Mandiri : Suatu keadaan dimana Pemerintah Kabupaten Sleman memiliki kemampuan mendayagunakan potensi lokal dan sumber daya yang ada, memiliki ketahanan terhadap dinamika yang berlangsung serta kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan masalah yang ada di sekitarnya sehingga mampu mencari solusi dan mengoptimalkan sumber daya dan potensi yang dimilikinya. Beberapa indikator untuk mengukur pencapaian

(21)

adalah meningkatnya daya saing daerah dan meningkatnya sarana prasarana perekonomian. Meningkatnya sarana perekonomian dapat dilihat dari kondisi infrastruktur dan peluang investasi. Daya saing sektor lokal dicapai dengan meningkatnya jumlah desa wisata mandiri, nilai tukar petani, persentase peningkatan produk pertanian dan perikanan, peningkatan nilai produksi industri, nilai eksport dan kontribusi pendapatan asli daerah.

Berbudaya : Suatu keadaan dimana didalam masyarakat tertanam dan terbina nilai nilai tatanan dan norma yang luhur tanpa meninggalkan warisan budaya dan seni. Beberapa indikator yang dapat mencerminkan sikap berbudaya masyarakat adalah meningkatnya kenyamanan dan ketertiban, kemampuan mitigasi masyarakat terhadap bencana, penanaman nilai nilai karakter, meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap budaya serta perempuan dan anak yang semakin terlindungi.

Terintegraskaninya Sistem e-Government : Terintegrasinya sistem e-Govt, bahwa dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat diperlukan sistem pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik yang merupakan paduan sistem regulasi, kebijakan, sikap dan perilaku yang didukung dengan teknologi informasi yang modern yang mampu memberikan respond dan efektivitas yang tinggi dalam mewujudkan tata kelola Pemerintahan yang baik dalam rangka menuju Smart Regency, yaitu suatu kabupaten yang dapat memberikan layanan publik secara tepat, cepat, mudah , murah dan terintegrasi antar unit pemerintah dengan dukungan penggunaan teknologi informasi untuk meningkatkan partisipasi publik dan traparansi penyelenggaraan pemerintah.

b. Misi

Misi merupakan pernyataan yang menetapkan cara atau langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai visi. Misi menguraikan upaya- upaya apa yang harus dilakukan untuk mencapai Visi. Rumusan Misi disusun untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran serta arah kebijakan yang ingin dicapai dan menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi. Rumusan visi disusun dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan strategis baik eksternal dan internal yang mempengaruhi serta kekuatan, kelemahan,

(22)

peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan daerah. Misi yang digariskan untuk pengembangan Kabupaten Sleman selama 5 tahun ke depan adalah :

Misi 1 : Meningkatkan tata kelola pemerintah yang baik melalui peningkatan kualitas birokrasi yang responsive dan penerapan e-govt yang terintegrasi dalam memberikan pelayanan masyarakat Misi 2 : Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang

berkualitas dan menjangkau bagi semua lapisan masyarakat.

Misi 3 : Meningkatkan penguatan sistem ekonomi kerakyatan,

aksesibilitas dan kemampuan ekonomi rakyat dan

penanggulangan kemiskinan.

Misi 4 : Memantapkan dan meningkatkan kualitas pengelolaan prasarana dan sarana, sumberdaya alam, penataan ruang dan lingkungan hidupdan kenyamanan.

Misi 5 : Meningkatkan Kualitas budaya masyarakat dan kesetaraan gender yang proporsional.

2. Tujuan dan Sasaran, Indikator sasaran Renstra dan Target Tahun 2019 Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 sampai dengan 5 tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan Visi dan Misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisa strategik.

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata, dalam rumusan yang spesifik, yang sedapat mungkin terukur secara kuantitatif dalam jangka waktu tahunan.

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana sebagai salah satu OPD berkewajiban memberikan kontribusi terhadap capaian Visi dan Misi Pemerintah Daerah. Sesuai dengan Tugas Pokok dan fungsinya Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana akan mendukung pencapaian Visi dan Misi1, Misi 2, dan Misi 5. Diantaranya adalah sebagai berikut :

(23)

Misi 1

Tujuan : Menguatkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan efektif dan kualitas pelayanan publik

No Sasaran Indikator sasaran Target

1 Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan keuangan

Presentase temuan hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti 100% Predikat LAKIP A 2 Meningkatnya kualitas pelayanan publik Indeks Kepuasan Masyarakat 81,59 % Misi 2

Tujuan : Mengendalikan laju pertumbuhan penduduk

No sasaran Indikator sasaran Target

1. Mengendalikan pertumbuhan penduduk Laju pertumbuhan penduduk 1,85% 2 Meningkatkan keberdayaan keluarga dari bailta sampai lansia

Persentase jumlah kelompok Bina Keluaga Sejahtera (BKS) dengan jumlah dusun

52%

Jumlah desa yang telah mendapatkan orientasi HIV/AIDS

12 Desa

Misi 5

Tujuan : Meningkatkan kesetaraan dan keadialn gender, perlindungan terhadap perempuan dan anak

No sasaran Indikator sasaran Target

1 Meningkatnya penanganan kasus terhadap perempuan dan anak

Presentase penurunan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak

(24)

2 Meningkatnya kualitas hidup, perlindungan perempuan dan anak serta terpenuhinya hak anak

Pelaksanaan

Pengarusutamaan Gender di SKPD

87 %

Skor Kabupaten Layak Anak (KLA)

Nilainya 700

3. Rencana Kerja Tahunan

Sasaran Strategis

Indikator

Kinerja Target Program/ Kegiatan

Anggaran ( Rp) 1 2 3 4 Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan keuangan Presentase Temuan Hasil Pemeriksaan yang ditindaklanjuti

100% 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan

82.000.000

2 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah Penatausahaan keuangan dan aset daerah 81.142.750 Predikat LAKIP

A 1 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Penguatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi 10.771.750. 2 Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Penyusunan

Perencanaan dan Evakuasi Kinerja Perangkat Daerah

(25)

Sasaran Strategis

Indikator

Kinerja Target Program/ Kegiatan

Anggaran ( Rp) Meningkatnya kualitas pelayanan publik Indeks kepuasan masyarakat

81,59 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran a Penyediaan jasa keamanan dan kebersihan kantor 432.839.650 b Penunjang Pelayanan administrasi Perkantoran 537.585.000

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor kendaraan, peralatan mesin dan mebelaiar 1.338.648.600

3 Program Penigkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur Pengelolaan kepegawaian dan peningkatan kapasitas pegawai 96.740.000

4 Program Penyelamatan dan

Pelestarian Dokumen / Arsip Daerah Pengelolaan

Dokumen SKPD

105.398.000

5 Program Pengembangan

Komunikasi, Informasi, dan Media Massa Pengelolaan dan Pengembangan layanan informasi Publik 4.637.000 Pengendalian pertumbuhan penduduk Laju pertumbuhan penduduk

1,85% 1 Program Keluarga Berencana

a Pelayanan KIE 439.594.000 b Pembinaan

Keluarga Berencana dan

(26)

Sasaran Strategis

Indikator

Kinerja Target Program/ Kegiatan

Anggaran ( Rp) Pengendalian Penduduk c Peningkatan sarana prasarana kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga 3.288.002.000

2 Program Kesehatan Reproduksi Remaja

Advokasi dan KIE tentang kesehatan reproduksi remaja (KRR)

80..000.000

3 Program Pelayanan Kontrasepsi Penyelenggaraan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang 286.259.250 Meningkatnya keberdayaan keluarga dari balita sampai lansia Presentase Jumlah kelompok Bina Keluarga Sejahtra (BKS) dengan Jumlah dusun

52% 1 Program Pembinaan peran serta Masyarakat dalam Pelayanan KB / KR yang mandiri a Pengembangan Jaringan kerja Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga ( KKBPK) 2.279.804.000 b Pembinaan UPPKS 242.963.750 c Evaluasi Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga 380.856.000

(27)

Sasaran Strategis

Indikator

Kinerja Target Program/ Kegiatan

Anggaran ( Rp)

2 Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR Pendirian Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) 426.240.000

3 Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok bina keluarga Pelatihan tenaga pendamping kelompok bina keluarga di Kecamatan 323.581.000

4 Pengembangan Model Operasional Pos yandu Padu

Pengembangan model operasional BKB Posyandu Padu 50.186.500 Jumla desa yang telah mendapatkan orientasi IV / AIDS 12 Desa Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS termasuk HIV/ AIDS Penyuluhan penanggulangan narkoba, PMS termasuk HIV/AIDS 100.000.000 Meningkatnya Penanganan kasus terhadap permpuan dan anak Presentase penurunan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak

2,5 % 1 Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak

Penyelenggaraan Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) 611.060.450

(28)

Sasaran Strategis

Indikator

Kinerja Target Program/ Kegiatan

Anggaran ( Rp)

2 Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan a Pelatihan pendampingan korban KDRT 41.682.250 b Pencatatan dan pelaporan KDRT 72.512.000 c Upaya perlindungan perempuan dan anak terhadap tindak kekerasan 68.950.000 Meningkatnya kualitas hidup, perlindungan perempuan dan anak serta terpenuhinya hak anak Pelaksanaan PUG Di SKPD

87 % 1 Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas Anak dan Perempuan a Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat sejahtera (P2WKSS) 145.434.500 b Perumusan dan Pelaksanaan kebijakan Peningkatan Kualitas Perempuan 127.630.500

2 Program Penguatan Kelembagaan Pengasrusutamaan Gender dan Anak Evaluasi pelaksanaan PUG dan Kabupaten Layak Anak ( 472.560.000

3 Program Peningkatan peran serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan a Pembinaan Organisasi Perempuan 168.873.000 b Pendidikan dan 271.596.000

(29)

Sasaran Strategis

Indikator

Kinerja Target Program/ Kegiatan

Anggaran ( Rp) peningkatan peran serta dan kesetaraan gender c Pelatihan manajemen usaha bagi perempuan dalam mengelola usaha 538.168.500

Skor KLA 700 1 Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan

KIE Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak

475.485.000

2 Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak a Pengembangan sistem Informasi Anak dan ProfilAnak 215.628.250 b Pembinaan Kelembagaan KLA 1.137.448.000 c Peningkatan Partisipasi Anak 435.634.000 d Pemetaan potensi organisasi dan lembaga masyarakat yang berperan dalam perlindungan anak 340.946.500

B. INDIKATOR KINERJA UTAMA

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana sesuai tugas pokok dan fungsinya, tujuan ,sasaran dan indikator yang sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJM) maupun Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) adalah sebagai berikut :

(30)

Sasaran Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama

Satuan Target Formulasi Perhitumgan

Meningkatkan Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan Persentase temuan hasil yang ditindak lanjut

% 100 Jumlah temuan yang ditindak lanjuti dibagi dengan jumlah temuan dikalikan 100 %

Predikat LAKIP

Predikat A Nilai hasil evaluasi LAKIP yang dilakukan oleh Inspektorat Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik Indeks Kepuasan Masyarakat

Nilai 81.59 Jumlah nilai Indeks Kepuasan Masyrakat (IKM) Mewujudkan pelestarian budaya yang ada di masyarakat Indeks Pembangunan Gender % 95,80 IPG =1/3(( Xede(1)+Xede(2)=1 inc-dis Xede(1)=Xede untuk Harapan Hidup Inc-dic+Indeks distribusi pendapatan Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak Persentase penurunan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak

% 2,5 Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan Anak Tahun n dikurangi jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan Anak tahun sebelumnya dibagi dengan jumlah kasus tahun sebelumnya dikalikan 100%

(31)
(32)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. PENGUKURAN KINERJA DAN CAPAIAN ORGANISASI Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran, serta indikator yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja diperoleh berdasarkan pada indikator dari sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana tahun 2017 – 2021 . Cara pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata rata atas capaian indikator kinerja sasaran. Predikat nilai capaian kinerja dikelompokan dalam skala pengukuran sebagai berikut

% Capaian Kinerja Predikat Kinerja

> 95 % s/d 100% Sangat berhasil >80 % s/d 95 % Berhasil

>50 % s/d 80 % Cukup berhasil 0 % s/d 50 % Tidak berhasil

Angka capaian kinerja hasil presentase capaian indikator kinerja sasaran yang mencapai kurang dari 0 % termasuk pada angka capaian 0, sedang untuk capaian kinerja yang mencapai lebih dari 100 % termasuk pada angka capaian 100%

Capaian Kinerja Organisasi

1. Capaian Kinerja Indikator sasaran Organisasi

Untuk capaian kinerja Organisasi diperoleh berdasarkan indikator kinerja sasaran strategi yang ada pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, Pengukuran capaian kinerja sasaran dilakukan dengan cara menghitung capaian melalui formulasi yang telah ditetapkan. Untuk capaian dari masing-masing sasaran dan indikator sasaran sesuai dengan Perjanjian Kinerja Organisasi sebagai berikut :

(33)

1). Sasaran : Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Keuangan

Indikator kinerja sasaran Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Keuangan ada 2 yaitu :

a. Presentase temuan hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti

Realisasi indikator presentase temuan yang ditindak lanjuti ini sebesar 100%, Capaian ini diperoleh dari perhitungan jumlah temuan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan ole BPK, BPKP, Inspektorat Kabupaten, Inspektorat Provinsi yang ditindak lanjuti.

Hasil capaian indikator kinerja presentase temuan yang ditindak lanjuti adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja sasaran Tahun 2018 Taun 2019

Target Realisasi Capaian Presentase

temuan hasil pemeriksaan yang ditindak lanjuti

100% 100% Dari klarifikasi hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh BPKP, Inspektorat Propinsi maupun Inspektorat Kabupaten semua sudah ditindak lanjuti

100%

Indikator persentase temuan hasil pemeriksaan yang ditindak lanjuti ini capaiannya jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu tahun 2018 adalah sama yaitu 100%. Jika dibandingkan dengan target terakhir RPJM tahun 2021 yaitu 100%, maka untuk capaian tahun 2019 ini sama capainnya yaitu 100 %

Faktor pendorong keberhasilan kinerja ini adalah :

- Selalu berupaya dalam melaksanakan program, kegiatan sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran ( DPA), petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis dan standar belanja yang berlaku.

- Adanya Komitmen bersama apabila dari hasil pemeriksaan ada temuan untuk segera menindak lanjuti

(34)

b. Predikat LAKIP

Indikator Predikat LAKIP ini di peroleh dari hasil penilaian Laporan Akuntabilitas Kinerja yang dilakukan oleh Inspektorat.

Indikator kinerja sasaran Tahun 2018 Tahun 2019

Target Realisasi Capaian Predikat

LAKIP

AA A AA 100 %

Untuk Nilai LAKIP di Tahun 2018 memperoleh nilai AA, sedang di Tahun 2019 belum dilakukan penilaian sehingga sesuai dengan hasil dari tahun 2018 hasilnya AA, maka Capaiannya 100%, dan untuk target diakhir tahun RPJM tahun 2021 adalah A

Faktor Pendorong keberhasilan :

- Semua Pengampu Program dan Kegiatan berupaya untuk selalu mencapai kinerja sesuai denga rencana yang ditargetkan

Faktor Penghambat :

- Adanya faktor diluar prediksi yang mempengaruhi keberhasilan dari target yang telah ditentukan

2) Sasaran: Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik

Indikator Kinerja sasarannya Indeks Kepuasan Masyarakat. Realisasi indikator Indeks Kepuasan Masyarakat ini sebesar 81,65 % dari target 81,59 %. Hasil IKM ini diperoleh dari hasil survey kepuasan masyarakat yang memanfaatkan pelayanan dari Dinas P3AP2KB. Target untuk Tahun 2019 adalah sebesar 81, 50% sehingga capaiannya sebesar ( 81,65/81,50 x100%)= 100%, dan untuk capaian target di akhir RPJM sebesar 82 %

Hasil pengukuran capaian indikator kinerja ini adalah sebagai berikut : Indikator kinerja sasaran Tahun 2018 Tahun 2019

Target Realisasi Capaian Indeks

Kepuasan Masyakat

(35)

Faktor Pendorong :

- Komitmen bersama untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat

Faktor Penghambat :

- Sarana prasarana yang terbatas

3). Sasaran : Pengendalian Pertumbuhan Penduduk

Indikator Kinerjanya adalah Laju Pertumbuhan Penduduk. Realisasi dari indikator Laju pertumbuhan adalah sebesar 1,01 %. Target di Tahun 2019 adalah sebesar 1,85 %, sehingga capainya sebesar ( 1,85 /1,01 x100%) = 183 %.

Hasil pengukuran capaian indikator kinerja ini adalah sebagai berikut : Indikator kinerja sasaran Tahun 2018 Tahun 2019

Target Realisasi Capaian Laju

Pertumbuhan Penduduk

1,60 % 1,85 % 1.01 % 183 %

Untuk Indikator Laju Pertumbuhan Penduduk ini Realisasi di Tahun 2019 sebesar 1,01 % , target di tahun 2019 adalah 1,85 % sehingga capaianya adalah

( 1,85/1,01 X100 %) = 183 %, dan jika dibandingkan dengan capaian akhir tahun RPJM tahun 2021 sebesar 1,75 % maka nilai tersebut sudah tercapai

untuk indikator laju pertumbuhan penduduk ini adalah hasil dari perhitungan DUKCAPIL

Faktor Pendorongnya :

- Selalu berupaya mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui program Keluarga Berencana, Generasi Berencana, Pedewasaan Usia Nikah, Pencegahan Pernikahan Dini atau Kehamilan yang tidak dikehendaki Faktor Penghambat :

- Pertumbuhan penduduk yang masih tinggi ( banyaknya kelahiran, adanya mutasi penduduk)

(36)

3) Sasaran : Meningkatnya keberdayaan keluarga dari balita sampai lansia Indikator kinerja sasarannya ada 2 yaitu :

a. Indikator Presentase Jumlah kelompok Bina Keluaga Sejahtera (BKS) dengan Jumlah Dusun, di tahun 2019 Realisasinya 52 %, dari target 52 % sehingga capaianya sebesar ( 52/52 x 100 %) = 100 %,

Hasil pengukuran capaian indikator kinerja ini adalah sebagai berikut : Indikator kinerja sasaran Tahun 2018 Tahun 2019

Target Realisasi Capaian Jumlah kelompok Bina Keluarga Sejahtera 51 % 52% 52 % 100%

Untuk Indikator kinerja Persentase BKS ini jika dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya tahun 2018 sebesar 51 % dan tahun 2019 sebesar 52 % sehingga ada kenaikan sebesar 1 %, dan untuk target di tahun akhir RPJM adalah 54 %.

Faktor Pendorong keberhasilan :

- Ada beberapa desa yang telah memfasilitasi kegiatan BKS dari APBDes - Dukungan yang baik dari stakerholders terkait untuk membentuk dan melakukan pembinaan kelompok BKS

Faktor Penghambat :

- Masih ada masyarakat yang menganggap kelompok BKS hanya untuk kepentingan evaluasi /lomba saja

- Kegiatan BKS belum dianggap merupakan kebutuhan masyarakat dalam rangka memberikan perhatian atau pendidikan bagi anak, balita, remaja dan Lansia

- Pemerintah Desa dan Lembaga Desa yang ada juga belum memberikan perhatian pada kegiatan kelompok BKS

- Masih perlunya advokasi bagi Pemangku kepentingan di tingkat Desa terkait dengan kegiatan BKS

(37)

b. Indikator Jumlah Desa yang telah mendapatkan orientasi HIV/ AIDS

Realisasi dari Indikator kinerja jumlah Desa yang telah mendapat orientasi HIV AIDS di tahun 2019 sebesar 21 Desa. Sedangkan target Desa yang telah menjadi sasaran orientasi HIV AIDS di Tahun 2019 adalah 12 Desa , sehingga capaianya adalah (21/12 x100%) = 175 %

Hasil pengukuran capaian indikator kinerja ini adalah sebagai berikut : Indikator kinerja

sasaran

Tahun 2018

Tahun 2019

Target Realisasi Capaian Jumlah Desa yang

telah mendapat orientasi HIV/AIDS

10 Desa 12 Desa 21 Desa 175%

Untuk Indikator Kinerja Jumlah Desa yang telah mendapat orientasi HIV / AIDs jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya Tahun 2018 mengalami kenaikan yaitu dari 10 Desa menjadi 21 Desa di Tahun 2019, dan jika dibanding dengan tahun akhir RPJM Tahun 2021 sebesar 16 Desa, sudah tercapai

Faktor Pendorong Keberhasilan :

- Partisipasi masyarakat dalam mensosialisasikan bahaya Narkoba, HIV /AID dan upaya pencegahan terhadap HIV / AIDS

- Sudah adanya aksi riil untuk menanggulangi HIV AIDS secara terpadu

- Sudah ada Tim Koordinasi Desa sadar HIV AIDS Faktor Penghambat :

- Masih minimnya pengetahuan maupun kepedulian masyarakat tentang bahaya narkoba dan HIV / AIDS

4) Sasaran : Meningkatkan penanganan kasus terhadap perempuan dan anak

Indikator kinerja sasarannya adalah persentase penurunan korban kekerasan terdapat perempuan dan anak. Realisasi Indikator Kinerja Persentase Penurunan korban perempuan dan Anak sebesar 5,6 %. Realisasi tersebut di peroleh dari jumlah kasus tahun 2018 sebesar 458 korban dan tahun 2019 sebesar 432 korban sehingga ada penurunan 26 korban atau ( 26/ 458) x100%)= 5,6%. Target di Tahun 2019 sebesar 2,5 % sehingga capaianya ( 5,6/2,5 x 100%) = 224%.

(38)

Hasil pengukuran capaian indikator kinerja ini adalah sebagai berikut : Indikator kinerja sasaran Tahun 2018 Tahun 2019

Target Realisasi Capaian Persentase penurunan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak 2,76 % 2,5 % 5,6 % 224 %

Untuk Indikator kinerja Persentase penurunan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak tersebut jika dibandingkan tahun sebelum nya Tahun 2018 penurunan sebesar 2,76 %, dan di tahun 2019 ini penurunannya sebesar 5,6 %, hal ini karena kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak tersebut memang fluktuatif, sehingga sulit diprediksi dan untuk tahun akhir RPJM tahun 2021 target nya adalah 2 %.

Faktor Pendorong :

- Telah adanya kebijakan baik Nasional maupun Daerah yang memberikan perlindungan terhadap anak dan perempuan

- Adanya koordinasi yang baik dengan jejaring maupun forum penanganan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak

- Adanya Unit Pelayanan Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA ) sebagai Lembaga Perangkat Daerah

- Adanya Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) sebagai tempat konseling tentang Keluarga.

Faktor Penghambat :

- Tingkat Pemahaman dan kepedulian masyarakat terhadap perlindungan perempuan dan anak masih kurang.

- Akses, sarana dan prasarana layanan perlindungan terhadap perempuan dan anak masih kurang.

- Kompetensi SDM pelayanan terhadap perlindungan perempuan dan anak belum semuanya sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan

(39)

5) Sasaran : Meningkatnya Kualitas hidup, perlindungan perempuan dan anak serta terpenuhinya hak anak.

a. Indikator kinerjanya Pelaksanaan Pengarusutamaan gender (PUG) di SKPD

Realisasi dari indikator kinerja pelaksanaan PUG ini adalah sebesar 100 % , hal ini diperoleh dari jumlah SKPD yang telah melaksanakan PUG yaitu 100 % dari 48 SKPD. Target Tahun 2019 sebesar 87 %, sehingga capaiannya sebesar ( 100/87x100%) =114 %

Hasil pengukuran capaian indikator kinerja ini adalah sebagai berikut : Indikator kinerja

sasaran

Tahun 2018

Tahun 2019

Target Realisasi Capaian Pelaksanaan

Pengarusutamaan Gender di SKPD

100 % 87% 100 % 114 %

Untuk realisasi indikator kinerja Pelaksanaan Pengarusuramaan Gender jika dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya sama yaitu 100 % tahun 2018 , dan jika dibanding target di akhir RPJM tahun 2021 sebesar 89 % sudah tercapai

Faktor Pendorong :

- Telah Adanya Focal Point Gender di setiap SKPD

- Semua SKPD sudah mempunyai Perencanaan Penganggaran Responsif Gender (PPRG)

Faktor Penghambat :

- Pemahaman terhadap PPRG bagi pengambil kebijakan di setiap SKPD masih belum optimal

- Mutasi pegawai mempengaruhi pada keberlanjutan kegiatan

b. Indikator Kinerja Skor Kabupaten Layak Anak (KLA)

Realisasi indikator kinerja SKOR KLA nilainya sebesar 781

Realisasi tersebut diperoleh dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA)

(40)

terhadap indikator KLA. Target dari nilai KLA di Tahun 2019 sebesar 700, sehingga capaianya adalah = (781/700 x100%)= 111 %

Hasil pengukuran capaian indikator kinerja ini adalah sebagai berikut : Indikator kinerja

sasaran

Tahun 2018

Tahun 2019

Target Realisasi Capaian SKOR KLA 721 700 781 111% Realisasinya nilai Skor KLA jika dibanding dengan tahun sebelumnya tahun 2018 sebesar 721 sehingga ada kenaikan nilai sebesar 60 , dan untuk target akhir RPJM tahun 2021 sebesar 770.

Faktor Pendorong Keberhasilan :

- Perlindungan dan Pemenuhan hak Anak menjadi amanah Undang-Undang yang harus dilaksanakan oleh pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat untuk mewujudkan generasi berkualitas

Faktor Penghambat :

- Komitmen lintar sektor masih perlu ditingkatkan

2. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)

Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2017- 2021 bahwa Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsinya ada 4 sasaran dan 5 Indikator yang mendukung Indikator Kinerja Utama diantaranya Adalah :

1) Sasaran Meningkatkan Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan Daerah, indikatornya persentase temuan hasil yang di tindak lanjuti dan Predikat Lakip diantaranya adalah :

a. Persentase temuan hasil yang ditindaklanjuti :

Hasil Capaian Indikator persentase temuan hasil yang ditindaklanjuti adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja sasaran Tahun 2018 Taun 2019

Target Realisasi Capaian Presentase

temuan hasil pemeriksaan yang ditindak lanjuti

100% 100% Klarifikasi dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh BPKP, Inspektorat Propinsi maupun Inspektorat Kabupaten semua telah ditindak lanjuti

(41)

b. Predikat LAKIP

Hasil capaian Indikator Predikat LAKIP adalah sebagai berikut : Indikator Kinerja

sasaran

Realisasi Tahun 2018

Tahun 2019

Target Realisasi capaian Predikat LAKIP AA A AA ( Th

2018)

100

2) Sasaran Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik

Sasaran ini indikatornya adalah Indeks Kepuasan Masyarakat Capaian indikator presentase Indeks Kepuasan Masyarakat adalah sebagai berikut :

No Indikator Kinerja Sasaran

Realisasi Tahun 2018

Tahun 2019

Target Realisasi Capaian 1 Indeks Kepuasan

Masyarakat

78,80% 81,59 % 81,65 % 100%

3) Sasaran Mewujudkan Pelestarian Budaya yang ada di masyarakat

Sasaran ini indikatornya adalah Indeks Pembangunan Gender adalah sebagai berikut : No Indikator Kinerja Sasaran Realisasi Tahun 2018 Tahun 2019

Target Realisasi Capaian 1 Indeks

Pembangunan Gender

96,01% 95,80 % 96,01 % 100 %

Untuk data IPG ini adalah Data dari Badan Pusat Statistik. Bahwa untuk angka realisasi ditahun 2019 dari target sama dengan angka ditahun 2018 karena sampai penyusunan laporan ini belum ada data ditahun 2019 sehingga kami memakai data di tahun 2018. Capaian indikator IPG nya adalah = ( 96,01/95,80 X100%) = 100 %, untuk target tahun akhir RPJM sebesar 95,89 %

(42)

d.Sasaran Meningkatnya Perlindungan terhadap Perempuan dan Anak 4) Sasaran Meningkatnya Perlindungan terhadap Perempuan dan Anak

Sasaran ini indikatornya adalah Presentase penurunan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak adalah sebagai berikut :

No Indikator Kinerja Sasaran

Realisasi Tahun 2018

Tahun 2019

Target Realisasi Capaian 1 Presentase penurunan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak 2,76 % 2,5 % 5,6 % 224 % B. REALISASI ANGGARAN

Pada realisasi anggaran ini diuraikan target dan realisasi anggaran yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan Perjanjian Kinerja. Diuraikan juga tentang analisis efisiensi anggaran, dengan membandingkan antara realisasi keuangan dan realisasi fisik, dikatakatan efisien jika capaian realisasi fisik minimal 100%, dengan angka sama atau lebih tinggi dari realisasi keuangan. Dikatakan tidak efisiean jika Capaian realisasi fisik dibawah 100%, atau angkanya dibawah capaian realisasi keuangan. Dan disampaikan juga penyebab terjadinya efisiensi penggunaan sumber daya keuangan. Untuk pencapaian target dari masing masing sasaran dan Indikator sasaran yang didukung oleh program, kegiatan maupun anggaran adalah sebagai berikut :

1. Sasaran Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Keuangan. Sasaran ini ada 2 indikator yaitu :

a. Indikator Persentase temuan yang ditidak lanjuti

Hasil capaian indikator kinerja persentase temuan yang ditindak lanjuti adalah sebagai berikut : Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2018 Tahun 2019

Target Realisasi Capaian Persentase temuan hasil pemeriksaan yang ditindak lanjuti 100 % 100 % Klarifikasi dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh BPKP, Inspektorat Propinsi maupun Inspektorat Kabupaten telah ditindak lanjuti 100 %

(43)

Capaian Indikator persentase temuan yang ditindak lanjuti ini didukung dengan program dan kegiatan yaitu :

1) Program Pelayanan Administrasi Keuangan :

Kegiatan Penyediaan Jada Administrasi Keuangan dengan jumlah Anggaran sebesar Rp 82.060.000,00 dengan realisasi sebesar Rp 82.060.000,00 atau 100 % dan realisasi fisik sebesar 100 % sehingga efisien sesuai dengan yang direncanakan

2) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan dan kekayaan Daerah :

Kegiatan Penatausahaan Keuangan dan Aset SKPD dengan jumlah anggaran sebesar Rp 81.142.750,00 dengan realisasi sebesar Rp 80.428.750,00 atau sebesar 99,12%, sedang capaian fisiknya sebesar 100 %, sehingga ada efisien sebesar Rp 714.000,00 atau 0,88 % yaitu efisien pada makan minum transpot dan sewa kapling untuk pameran para binaan Dinas

b. Indikator Presentase LAKIP

Hasil capaian dari indikator ini adalah sebagai berikut Indikator Kinerja

sasaran Tahun 2018

Tahun 2019

Target Realisasi Capaian Predikat LAKIP AA A AA 100 % Capaian indikator predikat Lakip ini didukung oleh program dan kegiatan sebagai berikut :

1) Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH., dengan kegiatan :

Penguatan pelaksanaan Reformasi Birokrasi , dengan jumlah anggaran sebesar Rp 10.771.750,00 dengan realisasi sebesar Rp 10.771.750,00 atau 100%, dan capaian fisiknya sebesar 100 % , sehingga efisien karena sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan

2) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, dengan kegiatan sebagai berikut :

Penyusunan Perencanaan dan Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah dengan jumlah Anggaran sebesar Rp 152.034.000,00 dengan realisasi sebesar Rp .151.999.100,00 atau 99,98 % dan realisasi fisik sebesar 100 %, sehingga ada efisiensi sebesar Rp 34.900,00, yaitu efisiensi premi asuransi bagi PHL

(44)

2. Sasaran Meningkatkan Pelayanan Publik

Indikatornya adalah Indeks Kepuasan Masyarakat. Hasil pengukuran capaian Indikator ini kinerja ini adalah sebagai berikut :

Indikator Kinerja

Sasaran Tahun 2018

Tahun 2019

Target Realisasi Capaian Indeks kepuasan

Masyarakat

78,80 % 81,59 % 81,65 % 100 %

Pencapaian sasaran ini didukung oleh program dan kegiatan : 1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, pada kegiatan

a). Kegiatan Penyediaan Jasa keamanan dan kebersihan Kantor dengan jumlah anggaran sebesar Rp 432.839.650,00 dengan realisasi sebesar Rp 431.194.284,00 atau sebesar 99,62 % dan capaian fisik sebesar 100 %,

sehingga ada efisien sebesar Rp 1.645.366,00 atau 0,38 %, karena adanya selisih pengadaan k untuk jasa keamanan dan kebersihan, serta premi asuransi kesehatan bagi PHL

b). Kegiatan Penunjang Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan jumlah anggaran sebesar Rp 537.585.000,00 dengan realisasi sebesar Rp 508.066.891 atau 94,51 % dan realisasi fisik sebesar 100 % sehingga ada efisien sebesar Rp 29.518.109,00 atau 5,49 % pada selisih pengadaan ATK, pembayaranan telepon, langganan surat kabar, langganan listrik,langgaran air, pengisian tabung gas.makan minum dan perjalanan dinas

2) Program Peningkatan sarana prsarana Aparatur

Kegiatan Pemeliharaan rutin /berkala gedung , kendaraan, peralatan, mesin dan mebelair dengan jumlah Anggaran sebesar Rp 1.338.648.600,00 dengan realisasi sebesar Rp1.318.572.862,00 atau sebesar 98,50 % dan capaian fisik sebesar 100 % , sehingga efisien sebesar Rp 20.075.738,00 atau 1,50 % karena adanya efisiensi belanja BBM pada pegawai yang pensiun dan kendaraan yang proses penghapusan, efisensi pemeliharaan kendaraan dan efisiensi pengadaan sarana prasarana kerja ( Komputer/PC, mebelair , alat studio).

3) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur

Kegiatan Pengelolaan Kepegawai dan Peningkatan Kapasitas Pegawai dengan jumlah Anggaran sebesar Rp 96.740.000,00 dan realisasi nya sebesar Rp 96.723.800,00 atau sebesar (99,98% ) dan realisasi fisiknya sebesar 100%

(45)

sehingga efisiensi sebesar Rp. 16.200,00 karena efisien belanja asuransi kesehatan bagi PHL

4) Program Penyelamatan dan pelestarian dokumen / arsip daerah

Kegiatan Pengelolaan Dokumen SKPD dengan jumlah anggaran sebesar Rp 105.398.000,00 dengan realisasi sebesar Rp 102.606.750,00 atau 97,64 % dan capaian fisiknnya sebesar 100 % sehingga efisien sebesar Rp 2.491.250,00 atau 2,36 % , ada efisien pada asuransi kesehatan dan ketenagakerjaan bagi PHL, serta efisiensi cetak dan jilid

5) Program pengembangan komunikasi, informasi dan media Masa

Kegiatan Pengelolaan dan pengembangan layanan informasi Publik dengan jumlah anggaran sebesar Rp 4.637.000,00 dengan realisasi sebesar Rp 4.637.000,00 atau 100 % dengan capaian fisik sebesar 100 % sehingga tercapai sesuai dengan apa yang direncanakan.

3. Sasaran : Pengendalian Pertumbuhan Penduduk

Indikatornya Laju Pertumbuhan Penduduk.

Hasil Capaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut : Indikator Kinerja

Sasaran Tahun 2018

Tahun 2019

Target Realisasi Capaian Laju Pertumbuhan

Penduduk

1,60% 1,85 % 1,01% 183 %

Capaian Indikator Laju Pertumbuhan Penduduk tersebut di dukung oleh 1) Program Keluarga Berencana dengan kegiatan :

a. Kegiatan Pelayanan Komunikasi Informasi dan Edukasi dengan jumlah anggaran Rp 439.594.000,00 dengan realisasi sebesar Rp 439.011.500,00 atau 99,87% dan capaian fisik sebesar 100 % sehingga efisien sebesar Rp 582.500,00 atau 1,13 % pada belanja cetak jilid dan jasa publikasi.

b. Kegiatan Pembinaan Keluarga berencana dan Pengendalian Penduduk dengan jumlah anggaran sebesar Rp 458.415.750,00 dengan realisasi sebesar Rp 458.395.150,00 atau 100 % dengan capaian fisik sebesar 100 % sehingga efisien sebesar Rp 20.600,00 pada belanja perjalanan dinas,premi asuransi kesehatan untuk PHL

c. Kegiatan Peningkatan sarana prasarana Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga dengan jumlah anggaran sebesar Rp 3.288.002.000.00 dengan realisasi Rp 3.177.946.810,00 atau 96.65% dan capaian fisik 100 % sehingga efisien sebesar Rp 110.055.190,00 atau 4,35 %,

Referensi

Dokumen terkait

1) Fungsi publik public uses. Area fungsi publik dibutuhkan untuk memberikan pelayanan bagi lingkungan kerja dan pemukiman didalam TOD dan kawasan

O: ekspresi wajah tampak tenang ketika obat masuk, tidak ada bengkak dan puss pada luka post operasi.. Nunung 08.05 WIB 1 Memberikan injeksi intravena ketorolac

Perilaku konsumen (Consumer Behavior) juga dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara lansung terlibat dalam.. mendapatkan dan

Pada gambar 1 menunjukan bahwa untuk wilayah panakkukang untuk layanan jaringan 3G GSM secara umum sudah lumayan baik untuk provider Telkomsel, Three dan XL,

Muhammadiyah untuk menafsirkan kembali ayat-ayat Alquran secara kontekstual dengan memperhatikan asumsi, karakteristik paradigma penafsiran hingga memunculkan pemahaman

Pada tahun 2000 Mulyono melakukan penelitian tentang kajian sifat permesinan kayu kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) terkompregnasi sebagai bahan bangunan dan perabot rumah

Kecepatan  dan posisi partikel yang bergerak dapat ditentukan melalui tiga cara, yaitu diturunkan dari fungsi posisi, kecepatan sesaat sebagai turunan fungsi posisi, dan

Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kapuas Hulu.. Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan,