• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTERISTIK PROPAGASI SINYAL PADA JARINGAN 3G GSM MAKASSAR CHARACTERISTICS SIGNAL PROPAGATION ON NETWORKS 3G GSM MAKASSAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KARAKTERISTIK PROPAGASI SINYAL PADA JARINGAN 3G GSM MAKASSAR CHARACTERISTICS SIGNAL PROPAGATION ON NETWORKS 3G GSM MAKASSAR"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

KARAKTERISTIK PROPAGASI SINYAL PADA JARINGAN 3G GSM MAKASSAR

CHARACTERISTICS SIGNAL PROPAGATION ON NETWORKS 3G GSM MAKASSAR

Sri Sarna,1 Zulfajri B Hasanuddin,2 Elyas Palantei.2

1

Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sawerigading Makassar

2

Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin,

Alamat Korespondensi: Sri Sarna, ST

Fakultas Teknik

Universitas Sawerigading Makassar Makassar, 90245

HP. 081355078834

(2)

Abstrak

Pada era 3G saat ini masih banyak permasalahan yang timbul. Permasalahan yang paling sering pelanggan keluhkan adalah sinyal yang diterima tidak stabil, akses data yang sangat susah tersambung dan kegagalan koneksi yang sering terjadi dalam jaringan. Hal inilah yang melatarbelakangi judul dari penelitian ini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik propagasi sinyal 3G-GSM di kota Makassar pada tiga provider yaitu Telkomsel, Three (3) dan Exelcominda Pratama (XL) dengan tiga lokasi pengukuran yakni jalur jalan jendral Sudirman, kompleks Panakkukang dan Wilayah Universitas Hasanuddin, dan menggunakan tiga waktu pengukuran yaitu pada pagi hari, siang hari dan malam hari dengan menggunakan software ‘’TEMS 8.03’’ dan ‘’TEMS 9’’ yang terkoneksi dengan Laptop dan Handphone K8001 serta GPS “ GARMIN” untuk membantu dalam menampilkan hasil pengukuran. Parameter-parameter propagasi yang berpengaruh pada jaringan 3G –GSM yakni RSCP dan CPCH Ec/No. Teknik analisa data yang digunakan menganalisis data hasil pengukuran dan menganalisis data hasil perhitungan kemudian membandingkan keduanya dalam bantuk grafik. Dari hasil pengukuran, diperoleh nilai RSCP untuk ketiga provider pada wilayah Panakkukang, Sudirman dan Wilayah Unhas masih berada pada kisaran -15 sampai -85 dBm . Untuk nilai Ec/No semuanya menunjukan hasil yang baik. Adapun karakteristik yang didapatkan untuk wilayah Sudirman berada pada kondisi Urban Area Large City, wilayah Panakkukang karakteristik wilayahnya berada pada kondisi

Urban Area Small Or Medium City dan untuk wilayah Unhas karakteristiknya berada pada kondisi Sub Urban Area.

Kata Kunci : Jaringan 3G, RSCP, Ec/No, Okumura, Hata, TEMS.

Abstract

In the 3G era is still a lot of problems that arise. The most frequent problems are customers complaining about the received signal is not stable, which is very difficult to access the data connected and connection failures frequently occur in networks. It is what lies behind the title of this study The purpose of this study to investigate the characteristics of 3G-GSM signal propagation in the city of Makassar on three provider Telkomsel, Three (3) and Exelcominda Pratama (XL) with three measurement locations which trails General Sudirman, complex Panakkukang and Regional Hasanuddin University, and uses three measurement time is in the morning, afternoon and evening using TEMS software'' 8:03'' and'' 9'' TEMS connected with Laptop and Mobile K8001 and GPS "GARMIN" to assist in the display of measurement results. Propagation parameters that affect the GSM 3G network-CPCH RSCP and Ec / No. Data analysis techniques used to analyze the measured data and analyze the data and then compare the results of the calculation of both the shape of the graph. From the measurement results, obtained RSCP value for the third provider at Panakkukang region, Sudirman and Regional Unhas still in the range of -15 to -85 dBm. To value Ec / No everything shows good results. The characteristics are got for the Sudirman area in condition Large City Urban Area, the region Panakkukang area characteristics in condition Small Or Medium Urban Areas City and to the region in a state Unhas characteristics Sub Urban Area.

(3)

PENDAHULUAN

Perkembangan evolusi teknologi komunikasi jaringan seluler telah sampai pada batas 4G, namun tidak dipungkiri bahwa kehadiran layanan 3G menawarkan peningkatan aplikasi yang ada sekarang ini masih sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Transfer data yang dapat dilayani mencapai kecepatan 2 Mbps sehingga jaringan dapat digunakan untuk streaming secara

real time nyaris tanpa waktu tunda. 3G/UMTS menuntut kebutuhan frekuensi yang semakin hari

semakin berkurang (Handoko, 2011). Penggunaan frekuensi yang terlalu banyak tanpa diikuti oleh pengaturan frekuensi yang baik, malah akan memicu timbulnya interferensi yang secara tidak langsung dapat menurunkan kualitas sinyal. Hal ini secara langsung berdampak terhadap kualitas sinyal yang dirasakan pelanggan ( Kiswanto, 2011). Di Indonesia perusahaan seluler mengalami banyak kekurangan dalam pelayanannya 3G. Propagasi Sinyal yang tidak menentu menyebabkan timbulnya keluhan dari pelanggan. Permasalahan yang paling sering pelanggan keluhkan adalah sinyal yang diterima tidak stabil, akses data yang sangat susah tersambung dan kegagalan koneksi yang sering terjadi dalam jaringan.

Dengan keragaman layanan dan fitur yang tersedia, jumlah userpun selalu meningkat setiap tahunnya sehingga dibutuhkan pengamatan yang optimal melalui pengambilan data secara

drivetest untuk mengetahui kualitas layanan sehingga operator operator seluler dapat memberikan

kualitas layanan yang lebih baik lagi (Kusuma, 2009). Pada penelitian yang dilakukan oleh Kusuma dilaksanakan pada lima (5) titik yang berbeda dengan tiga waktu pagi, siang dan malam mendapatkan hasil yang baik namun penelitian ini hanya menggunakan satu provider saja. begitu pula dengan Kiswanto yang melakukan penelitian dengan tiga provider, tiga lokasi namun waktu yang dipergunakan tidak jelas sehingga perbandingannya hanya dirata-ratakan dalam persen, serta tidak melakukan perhitungan secara teori. Selanjutnya Warassih (2010) dalam penelitiannya juga menggunakan tiga waktu yang berbeda dengan tiga lokasi yang berbeda namun tidak menjelaskan provider mana yang diteliti. Dengan demikian dibutuhkan suatu kajian secara holistik untuk mengetahui karakteristik propagasi sinyal 3G dengan tiga lokasi yang berbeda yang menjadi tujuan dalam penelitian ini, tiga provider yang berbeda dengan tiga waktu yang berbeda sehingga didapatkan solusi terhadap permasalahan kualitas sinyal 3G GSM Makassar.

(4)

BAHAN DAN METODE

Lokasi Dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilakukan di tiga lokasi yang berbeda yakni Jalan jenderal Sudirman, Wilayah Panakkukang dan Wilayah Universitas Hasanuddin. Jenis penelitian yang digunakan adalah field research yaitu drive test dengan menggunakan software TEMS.

Populasi dan Sampel

Populasi adalah ketiga provider yang diukur yakni Telkomsel, Three, dan XL. dengan sampel melakukan pengukuran tiga waktu yakni pagi haridi mulainya kegiatan , siang hari dengan aktifitas padat dan malam hari waktu istrahat bagi user.

Metode Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengukuran di tiga lokasi yang berbeda tiga provider yakni Telkomsel, Three dan XL. Pengukuran dilaksanakan dengan melakukan driver test tentunya dengan mengkoneksikan semua perlengkapan yakni Laptop, Handphone, GPS, donggle, usb hub mba dan Software TEMS’’. Setelah semua perlengkapan terkoneksi dengan baik maka ditentukanlah rute yang akan diukur, kemudian dimulailah melakukan pengukuran dengan dua metode yakni melakukan pengukuran dalam keadaan diam kamudian berikutnya dalam keadaan bergerak (mobile) yang dilaksanakan pada pagi hari, siang hari dan malam hari. Dengan melewati tiga lokasi yang berbeda yaitu panakkukang, Sudirman dan Unhas. Pada penelitian ini data hasil pengukuran disimpan dalam bentuk logfile. yang kemudian setelah melakukan pengukuran hasil tersebut dapat diputar ulang untuk dianalisis selanjutnya.

HASIL

Karakteristik Sampel

Pada gambar 1 menunjukan bahwa untuk wilayah panakkukang untuk layanan jaringan 3G GSM secara umum sudah lumayan baik untuk provider Telkomsel, Three dan XL, hal ini ditunjukan dengan dominasi warna hijau sebagai indikator level sinyal dalam keadaan baik untuk melakukan pemanggilan dan terdapat level warna kuning yang mengidikasikan level sinyal lemah tapi masih dapat melakukan pemanggilan yang ditandai dengan range nilai RSCP nya yang masih berada pada kisaran -85 - -15 dBm dan nilai Ec/No nya yang masih dalam kisaran 0 - -10 dBm,

(5)

yang artinya kualitas sinyal dalam keadaan level yang baik dalam meaksanakan segala aplikasi layanan jaringan 3G.

Tabel 1 menunjukan nilai RSCP pada wilayah yang diteliti dengan perbandingan waktu pagi, siang dan malam hari untuk ketiga provider tersebut. Pada tabel tersebut terlihat variasi nilai yang ditunjukan mulai dari wilayah panakkukang dengan range nilai RSCP -65 sampai -80 dBm dan nilai Ec/No -6.5 sampai -14 yang menandakan nilai masuk dalam kategori baik, wilayah sudirman nilai RSCP -52 sampai – 70 dBm dan nilai Ec/No masuk dalam kisaran -6.5 sampai -14 dan untuk wilayah Unhas nilai RSCP nya mauk dalam kisaran -78 sampai -90 dBm dan nilai Ec/No nya -7 dBm sampai -13.5 dBm yang artinnya kualitas sinyal dalam kategori sedang untuk segala aplikasi layanan jaringa 3G GSM.

Grafik 1 menunjukan perbandingan hasil pengukuran dengan hasil perhitungan yang didapatkan selama melaksanakan penelitian. pada grafik 1 terlihat dengan jelas adanya perbedaan antara nilai hasil perhitungan dan hasil pengukuran untuk wilayah panakkukang dimana pada hasil perhitungan nilai RSCP yang didapakan -58.08 dBm sedangkan nilai hasil pengukuran berada pada range -67 sampai -80 dBm .

Grafik 2 menunjukan perbandingan hasil perhitungan dengan hasil pengukuran pada wilayah sudirman dengan nilai hasil perhitungan yakni -52.71 dBm sedangkan nilai hasil pengukuran didapatkan berada pada kisaran -60 dBm sampai -70 dBm. dari grafik 2 terlihat bahwa terdapat perbedaan yang jauh antara nilai hasil dengan perhitungan dengan pengukuran namun semuanya masih dalam kisarn yang ditoleransi untuk melakukan pemanggilan.

Grafik 3 menunjukan hasil perhitungan dengan hasil pngukuran pada wilayah Unhas dengan nilai perhitungan yang didapatkan yakni -55.22 dBm dan hasil pengukuran sendiri didapakan nilai berada pada kisaran -78 sampai -90 dBm. dari nilai yang ditunjukan sangat jelas terlihat perbedaan nilai perbandingannya . dan kategori yang didapakan pada wilayah ini masuk dalam kategori sedang.

PEMBAHASAN

Pada hasil penelitian ini terlihat bahwa ada beberapa aspek yang mempengaruhi karakteristik propagasi sinyal 3G. Nilai RSCP sebagai penentu kekuatan sinyal dengan kualitas data atau suara yang baik. besarnya redaman sangat dipengaruhi oleh jarak antara pemancar dengan penerima frekuensi yang digunakan (Wardana,2011). Adanya pemantulan dari beberapa

(6)

obyek dan pergerakan mobile station menyebabkan kuat sinyal yang diterima oleh mobile station bervariasi dan sinyal yang diterima tersebut mengalami pathloss (satrio. 2009). Pada penelitian ini terlihat bahwa semakin jauh dari BTS maka level daya yangg diterima semakin kecil. Penelitian yang dilakukan di Semolowaru dan Wonokromo menyatakan bahwa berbagai macam penghalang yang membuat sinyal pancaran dari BTS tidak dapat diterima secara langsung oleh MS. Pada pengukuran sebelumnya, A. Mawjoud [1] telah melakukan perhitungan power budget pada range frekuensi komunikasi GSM di daerah urban, suburban, dan rural di Arab. Dalam perhitungan power budget pada jarak 2 km; f=900MHz; ht=30m ;hr=1.5m., diperoleh nilai pathloss okumura hata di dearah urban sebesar 138 dB, daerah suburban sebesar 128 dB, dan rural sebesar 109 dB. Sedangkan pada penelitian ini perhitungan power budget pada jarak 1 km; f=2100MHz; ht=35m ;hr=1.5m didapatkan pada penelitian ini untuk wilayah sub urban didapatkan nilai 132,22 dB dan daerah urban sebesar 129.71 dB.

Dan pada penelitian lainnya didapatkan bahwa pada jarak 2 km; ht=30m; hr=1m; f=1875MHz diperoleh nilai pathloss pada cluster CBD sebesar 127.8dB, cluster residences sebesar 121.8dB, dan cluster perkantoran sebesar 119.9dB (Puspita, 2010). Dari nilai yang didapatkan penulis dibandingkan dengan nilai yang didapatkan penulis sebelumnya membuktikan bahwa semakin jauh dari BTS maka level sinyal yang didapatkan semakin kecil. Coverage area dari suatu BTS di daerah urban dapat mencakupi sampai dengan 2 km. Namun pada kenyataannya dapat pula jarak jangkauannya kurang dari nilai tersebut. Dan pada daerah suburban 3 km karena minimnya penghalang yang ada.

Adapun nilai RSCP yang didapatkan pada penelitian ini berfariasi setiap daerah dengan range -15 dBm sampai -90 dBm dan nilai Ec/No berada pada kisaran 0 sampai -14 dBm. hal ini dapat dijelaskan dengan melihat distribusi hasil pengukuran yang didapatkan. Dengan adanya nilai rendah dari RSCP dan Ec/No dapat mengakibatkan Drop Call yang berarti level sinyal berada pada kategori poor coverage (Fausi , 2011). Nilai RSCP dan Ec/No dapat dipengaruhi pengarahan antena node B dan penerimaan sinyal pilot. Jika pengarahan antena sector sama dengan sector node B terdekatnya maka dapat terjadi pilot pollution yang akan menimbulkan menurunnya nilai Ec/No (Syaikhuddin dkk., 2010). Layanan jaringan untuk kota Makassar frekuensi yang baik untuk jaringan 3G GSM menggunakan frekuensi 2100 MHz (Hidayat, 2011). Setiap provider senantiasa memperbaiki layanan jaringannya terutama pada bagian transmisi sebagai tempat yang paling dasar dalam pengiriman sinyal

(7)

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil penelitian ini kami menyimpulkan bahwa untuk kota makassar karakteristik wilayah panakkukang Urban area small or medium city, dan wilayah sudirman karaktwristik wilayahnya berada pada kondisi Urban Area Large City, dan wilayah Unhas berada pada kondisi Sub urban

area. dengan nilai RSCP yang berada pada kisaran -85 sampai -15 dBm yang artinya berada pada

golongan yang baik untuk melakukan pemanggilan. disarankan pada penelitian selanjutnya meneliiti tentang report generator pada TEMS yang menggambarkan lebih terperinci kondisi sinyal dengan segala parameter-parameter pendukung untuk mendapatkan kualitas sinyal yang baik.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

R Bram, Aditya Kusuma .(2009). Analisis Kulitas Voice Call pada jaringan WCDMA menggunakan TEMS INVESTIGATION, Universitas Diponegoro, Semarang. Warassih, Anggit Praharasty. Santoso, Imam . Christyono, Yuli . (2010). Analisis Kualitas

Panggilan Pada Jaringan Gsm Menggunakan Tems Investigation. Semarang. Fausi Ahmad (2011).Transmision As The Arteries Of Telekomunikation. Makassar Handoko.(2011). Transmition Evolution. Makassar

Hidayat Eko.(2011). XL 4G And Telekomunication In The Future. Makassar

Kiswanto Heri. 2011. Analisa Unjuk Kerja Jaringan Operator 3G(WCDMA-UMTS) Menggunakan

Metode Drivetest, ITS Surabaya.

Nindito Satrio,2011, Analisa Pathloss Exponent pada Daerah Urban dan Sub Urban, ITS Surabaya

Ratih Hikmah Puspita, 2010 Perhitungan Link Budget Pada Komunikasi Gsm Di Daerah Urban

Cluster Central Business Distric (Cbd), Residences, Dan Perkantoran. Suarabaya.

Syaikhuddin Asrul, 2011, Analisa Unjuk Kerja Layanan 3G di Surabaya, ITS Sukolilo Surabaya Wardana Lingga, 2011. 2G/3G RF Planning and Optimization for Consultan

(9)

Tabel 1. Hasil Pengukuran untuk tiga lokasi yaitu panakkukang, sudirman dan Unhas. Wilayah Waktu HASIL PENGUKURAN Golongan Warna RSCP Ec/No Telkomsel 3 XL Telkomsel 3 XL Panakkukang Pagi -80 -75 -74 -14 -8.5 -10 Baik Siang -69 -75 -74 -9 -10.5 -10 Baik Malam -65 -67 -69 -8 -9 -6.5 Sedang Sudirman Pagi -60 -70 -62 -14 -8.5 -10 Baik Siang -63 -68 -52 -9 -10.5 -10 Baik Malam -62 -70 -64 -8 -9 -6.5 Sedang Unhas Pagi -78 -84 -81 -7 -11.5 -10 Baik Siang -82 -90 -88 -7 -13.5 -12 Sedang Malam -78 -84 -80 -7 -12 -10 Baik

Grafik 1. perbandingan hasil pengukuran dengan hasil perhitungan wilayah Panakkukang

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Hitung Ukur Hitung Ukur Hitung Ukur

TELKOMSEL THREE XL

Pagi Siang Malam

(10)

Grafik 2 Perbandingan Hasil Pengukuran Dan Perhitungan Wilayah Sudirman

Grafik 3 Perbandingan Hasil Pengukuran Dan Perhitungan Wilayah Unhas 0 10 20 30 40 50 60 70 80

Hitung Ukur Hitung Ukur Hitung Ukur

TELKOMSEL THREE XL Pagi Siang Malam 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Hitung Ukur Hitung Ukur Hitung Ukur

TELKOMSEL THREE

XL

Pagi Siang Malam

(11)

Gambar

Tabel 1. Hasil Pengukuran untuk tiga lokasi yaitu panakkukang, sudirman dan Unhas.   Wilayah   Waktu                                   HASIL PENGUKURAN   Golongan  Warna              RSCP                   Ec/No     Telkomsel  3  XL  Telkomsel  3  XL  Pana
Grafik 2  Perbandingan Hasil Pengukuran Dan Perhitungan Wilayah Sudirman

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dengan media kartu pintar dan kartu soal

Asmida (2009:142) dalam penelitiannya di SMP mene- mukan bahwa siswa yang mengikuti pembe- lajaran pendidikan matematika realistik menda- patkan hasil yang lebih baik

Selanjutnya pengapian tersebut diukur energi listriknya yang dibutuhkan pada mesin reduksi emisi gas buang dengan alat ukur voltmeter dan multimeter yang mana sumber energi

Berkaitan dengan musik kompang, teori yang demikian dapat dianalisiskan, bahwa beberapa faktor eksternal adalah sebagai penyebab perubahan di dalam sistem sosiokultural

Dengan menuduh non-Kalvinis (yang mempercayai iman sebagai satu-satunya respons manusia yang merupakan syarat keselamatan) mempercayai sinergisme, maka Kalvinis memperlihatkan bahwa

Untuk menghitung jumlah kebutuhan tenaga kerja standar maka dilakukan perhitungan waktu total dalam mengerjakan produk dan jumlah Jam Kerja Produktif (JKP) yang

Peraturan terhadap kewenangan pemerintah daerah pada tahun 2014 telah berganti menjadi Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa pemerintah daerah,

Salah satu penjelasannya adalah pin input akan mengambil daya yang sangat kecil sekali pada rangkaian ketika dalam kondisi pengambilan sampel, dapat dikatakan bahwa ada resistor