EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS
SISWA PADA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA D I K E L A S X I S M A N E G E R I 1 0 M E D A N
TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012
Oleh:
Fina Futria Sitorus NIM. 408141064
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2
Judul : Efektivitas Penggunaan Metode Role Playing Dalam Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Pada Sistem Pernapasan Manusia di Kelas XI SMA NEGERI 10 MEDAN Tahun Pembelajaran 2011/2012
Nama Mahasiswa : Fina Futria Sitorus
NIM : 408141064
Program Studi : Pendidikan Biologi Jurusan : Biologi
Menyetujui :
Dosen Pembimbing Skripsi,
Dra. Cicik Suriani, M.Si NIP. 19660610 199103 2 002
Mengetahui:
FMIPA UNIMED Jurusan Biologi
Dekan, Ketua,
Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D. Drs. Tri Harsono, M.Si. NIP. 19590805 198601 1 001 NIP. 19651231 199003 1 018
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat
dan karunia yang tiada hentinya diberikan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik.Skripsi ini berjudul “Efektivitas
Penggunaan Metode Role Playing Dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Dan Aktivitas Siswa Pada Sistem Pernapasan Manusia D i K e l a s X i S m a
N e g e r i 1 0 M e d a n Tahun Pembelajaran 2011/2012” disusun untuk memenuhi
syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri
Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dra..
Cicik Suriani.M.Si selaku Pembimbing Skripsi yang dengan tulus telah memberi
bimbingan dan pengarahan yang begitu besar kepada penulis sehingga skripsi ini
dapat diselesaikan dengan baik, Ibu Dr. Fauziyah Harahap,M.Si, Ibu Dra. Melva
Silitonga.M.S dan Ibu Dra. Uswatun Hasanah, M.Si selaku Dosen Penguji yang
telah memberikan masukan, saran dan bimbingannya, Bapak Drs. Tri Harsono,
M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik,Bapak/Ibu dosen staff pegawai di
lingkungan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang sudah banyak
membantu selama penulis menjadi mahasiswa di Universitas Negeri Medan.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Hilda selaku guru di SMA
Negeri 10 Medan yang telah banyak membantu penulis sewaktu melaksanakan
penelitian.
Teristimewa ucapan terima kasih yang tak terhitung besarnya penulis
sampaikan kepada Ibunda Faridah Lubis dan Ayahanda Fatim Sayuti Sitorus yang
dengan penuh cinta membesarkan, merawat, dan mendidik serta memberikan
dukungan, perhatian, pengorbanan yang sangat luar biasa kepada penulis untuk
memenuhi kebutuhan penulis, kepada kakak Firdha Fitria Sitorus yang telah
memberikan dukungan secara moril, adik-adik saya Fani Tri Atika Sitorus,
Farianda Putri Sitorus, Fahriansyah Putra Sitorus yang selalu menghibur dan
vi
moril, materil dan spiritual sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan
baik.
Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Muhammad Adlan
Lubis yang senantiasa memberikan perhatian, dukungan dan semangat kepada
penulis dan semua teman seperjuangan kelas Pendidikan Biologi A 2008. Semua
pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih untuk semuanya.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi
kita semua dan menjadi bahan masukan bagi dunia pendidikan.
Medan, Juli 2012 Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Abstract iv
Kata Pengantar v
Daftar isi vii
Daftar gambar ix
Daftar tabel x
Daftar lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Batasan Masalah 5
1.4. Rumusan Masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1.Kerangka Teori 7
2.1.1.Efektifitas Pembelajaran 7
2.1.2.Hasil Belajar 11
2.1.3.Metode Role Playing (Bermain Peran) 13
2.1.3.1.Konsep Peran 14
2.1.3.2.Langkah – langkah Bermain Peran (Role Playing) 14
2.1.3.3.Tujuan Bermain Peran 15
2.1.3.4.Manfaat Bermain Peran 16
2.1.3.5.Kelebihan Metode Role Playing 16
2.1.3.6.Kelemahan Metode Role Playing 18
2.1.4. Materi Sistem Pernapasan pada Manusia 19
2.1.4.1. Alat-alat Pernapasan Manusia 19
2.1.4.2. Proses Pernapasan Manusia 24
2.1.4.3. Mekanisme Pernapasan Manusia 24
2.1.4.4. Volume Udara Pernapasan 25
2.1.4.6. Proses Pertukaran Oksigen dan Karbondioksida 25
2.1.4.7. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Pernapasan Manusia 27
2.2. Kerangka Konseptual 28
BAB III METODE PENELITIAN 29
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 29
3.1.1. Lokasi Penelitian 29
viii
Halaman
3.2. Populasi dan Sampel 29
3.2.1. Populasi 29
3.2.2. Sampel 29
3.3. Variabel Penelitian 29
3.3.1. Variabel Bebas 29
3.3.2. Variabel Terikat 29
3.4. Jenis dan Desain Penelitian 29
3.4.1. Jenis Penelitian 29
3.4.2. Desain Penelitian 29
3.5. Prosedur Penelitian 30
3.6. Jenis dan Sumber Data 31
3.6.1. Jenis Data 31
3.6.2. Sumber Data 31
3.7. Alat dan Teknik Pengumpulan Data 31
3.7.1. Alat Pengumpul Data 31
3.7.2. Teknik Pengumpul Data 33
3.8. Teknik Analisis Data 35
3.8.1. Analisis Data Hasil Belajar 35
3.8.2. Ketuntasan Belajar Siswa 37
3.8.3. Ketuntasan Pencapaian Indikator 38
3.8.4. Analisis Lembar Observasi 39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 42
4.1 Hasil Uji Instrumen Penelitian 42
4.1.1. Hasil Uji Validitas 42
4.1.2. Hasil Uji Reliabilitas 42
4.1.3. Tingkat Kesukaran Tes 42
4.1.4. Daya Beda Soal 42
4.2. Data Hasil Penelitian 43
4.2.1. Hasil Belajar Siswa 43
4.2.2. Ketuntasan Belajar 45
4.2.3. Ketuntasan Pencapaian Indikator 45
4.2.4. Observasi Lembar Observasi 46
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian 48
4.3.1. Hasil Belajar Siswa 49
4.3.2. Ketuntasan Belajar Siswa 49
4.3.3. Ketuntasan Pencapaian Indikator 50
4.3.4. Aktivitas Siswa 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 55
5.1. Kesimpulan 55
5.2. Saran 55
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Desain Eksperimen dan Penelitian 30
Tabel 3.2. Kisi – kisi Tes Hasil Belajar 32
Tabel 3.3. Kriteria Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Klasikal 38
Tabel 3.4. Kriteria Persentase Aktivitas Siswa Secara Klasikal 39
Tabel 4.1. Persentase Hasil Belajar Siswa Saat Pretest 43
Tabel 4.2. Persentase Hasil Belajar Siswa Saat Postest 43
Tabel 4.3. Uji-t Data Pre Test dan Pos Test 44
Tabel 4.4. Persentase Tingkat Ketuntasan Siswa 45
Tabel 4.5. Persentase Ketuntasan Pencapaian Indikator 46
Tabel 4.6. Penilaian aktivitas Siswa Secara Klasikal 47
Tabel 4.7. Persentase Setiap Aktivitas Siswa 47
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Alat-alat Pernapasan pada Manusia 20
Gambar 2.2. Trakea 22
Gambar 2.3. Paru-paru 23
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
meningkatkan sumber daya manusia. Sejalan dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi, manusia dituntut untuk meningkatkan mutu pendidikannya. Menurut
Karso (1993) dalam Margaretha (2010) pendidikan adalah suatu usaha untuk
membimbing dan membantu anak didik mencapai kedewasaan. Pendidikan juga
dapat berarti pengaruh, bantuan atau tuntutan yang diberikan oleh orang yang
bertanggung jawab kepada anak didik, pendidikan dapat dikatakan sebagai suatu
proses dan hasil. Sebagai suatu proses pendidikan merupakan serangkaian
kegiatan yang secara sistematis diarahkan oleh tujuan, sedangkan sebagai suatu
hasil pendidikan merupakan perubahan dalam tingkah laku anak didik yang
tercermin dalam pengetahuan sikap dan sebagainya.
Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar dan mengajar
merupakan kegiatan yang paling pokok. Hal ini berarti bahwa berhasil tidaknya
pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses
belajar mengajar dirancang dan dijalankan secara profesional serta efektiftasnya
tergantung dari beberapa unsur (Fathurrohman, 2007). Keefektifan pembelajaran
adalah seberapa besar pembelajaran dengan menggunakan perangkat yang
dikembangkan mencapai indikator-indikator efektivitas pembelajaran
(Fanyadhiba, 2011). Pembelajaran dikatakan efektif menurut Kauchak dan Eggen
(1988) dalam Fanyadhiba (2004) adalah pembelajaran yang apabila siswa secara
aktif dilibatkan dalam pengorganisasian dan penemuan informasi pengetahuan
serta keterkaitan informasi yang diberikan. Semakin aktif siswa dalam
pembelajaran, maka ketercapaian ketuntasan pembelajaran semakin besar,
sehingga semakin efektiflah pembelajaran. Selanjutnya pengajaran dikatakan
efektif apabila mencapai sasaran yang diinginkan, baik dari segi tujuan
pembelajaran dan prestasi siswa yang maksimal.
2
Oleh sebab itu, menurut Pasaribu dan Simanjutak dalam Suryosubroto (2009)
yang menjadi indikator dari efektifitas pembelajaran dapat ditinjau dari dua segi,
yaitu :1) Mengajar guru, di mana menyangkut sejauh mana kegiatan belajar
mengajar yang direncanakan terlaksana; 2) Belajar murid, yang menyangkut
sejauh mana tujuan pelajaran yang diinginkan tercapai melalui kegiatan belajar
mengajar.
Masalah yang berkembang dalam pembelajaran adalah kurang
diterapkannya pembelajaran siswa aktif (active learning). Menurut Hamalik
(2003) bila siswa kurang berminat pada pelajaran maka salah satu penyebabnya
adalah masalah metode yang digunakan guru mungkin tidak sesuai dengan
materi. Jadi masalah metode ini sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar
siswa. Oleh sebab itu, guru sebagai pendidik harus selalu memilih metode
pembelajaran yang tepat, yang dipandang lebih efektif dari pada metode- metode
lainnya pada kondisi tertentu sehingga kecakapan dan pengetahuan yang diberikan
oleh guru itu benar-benar menjadi milik murid. Jika semakin tepat metodenya
diharapkan semakin efektif pula pencapaian tujuan pembelajaran yang
diharapkan.
Berdasarkan observasi awal di SMA Negeri 10 Medan melalui
wawancara dengan salah satu guru Biologi, bahwa dalam proses belajar
mengajarnya pada umumnya beliau masih menggunakan metode ceramah.
Metode ini memusatkan kegiatan belajar pada guru (teacher-centered). Siswa
hanya duduk, mendengarkan dan menerima informasi sehingga siswa menjadi
pasif. Guru dijadikan sebagai satu-satunya sumber informasi sehingga kegiatan
pembelajaran berlangsung satu arah dan pembelajaran hanya mengutamakan
aspek kognitif tanpa memperhatikan aspek afektif dan psikomotorik. Cara
penerimaan informasi akan kurang efektif karena tidak adanya proses penguatan
daya ingat, walaupun ada proses penguatan yang berupa pembuatan catatan, siswa
membuat catatan dalam bentuk catatan yang monoton. Hal ini menyebabakan
siswa kadang merasakan situasi belajar yang membosankan dan kesulitan dalam
3
membentuk pengertian terhadap materi biologi yang dipelajari dengan peristiwa
yang terjadi di alam.
Data yang diperoleh peneliti mengenai hasil belajar biologi siswa kelas
XI SMAN 10 Medan pada semester I Tahun Pembelajaran 2011/2012
menunjukkan bahwa nilai rata-rata ujian final semester hanya mencapai 66,3.
Nilai rata-rata hasil ujian final tidak mencapai nilai KKM karena nilai KKM di
sekolah SMAN 10 Medan adalah 70. Hal ini memperlihatkan hasil belajar siswa
kelas XI SMAN 10 Medan dalam pembelajaran biologi masih rendah.
Hal ini menunjukan bahwa masih perlu dilakukan berbagai usaha untuk
meningkatkan mutu pendidikan dengan cara pemilihan metode belajar yang
mampu mengembangkan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Metode
role playing (bermain peran) dapat dijadikan metode alternatif dengan alasan bahwa dari hasil penelitian, metode ini dapat menjadikan siswa banyak
beraktifitas dalam pembelajaran dan dapat menciptakan suasana yang
menyenangkan dan merupakan suatu bentuk motivator sehingga siswa lebih
antusias dalam mengikuti pelajaran, dengan demikian hasil belajar mereka pun
akan meningkat ( Ahmadi dan Prasetyo, 1997).
Menurut Prasetyo (2005) pembelajaran role playing adalah suatu cara
penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan
penghayatan siswa yang dirancang melalui skenario pembelajaran secara tertulis
yang dapat memacu proses berpikir siswa. Pengembangan imajinasi dan
penghayatan itu dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup
atau benda mati. Dalam proses pembelajaran role playing, murid diperlakukan
sebagai subyek pembelajaran, secara aktif melakukan praktik-praktik berbahasa
bersama teman-temannya pada situasi tertentu. Belajar efektif dimulai dari
lingkungan yang berpusat pada diri murid (Depdiknas, 2002).
Menurut penelitian Tondang (2008) efektifitas metode role playing pada
materi sistem saraf sangat efektif karena ketuntasan hasil belajar siswa mencapai
87,5% dan penguasaan materi siswa meningkat mencapai 73% sedangkan
menurut penelitian Windari (2010) efektifitas metode role playing pada materi
4
ketuntasan hasil belajar mencapai 87,5 % dan tingkat ketercapaian indikator 80 %.
Penelitian lain yang mendukung yaitu penelitian Pratiwi (2008) bahwa
pengajaran dengan metode role playing pada materi sel hewan dan sel tumbuhan
meningkat 5,34% dari pada pengajaran yang tidak menggunakan metode role
playing 4,85 %.
Metode role playing diterapkan pada sub materi pokok Sistem Pernapasan
manusia didasari beberapa pertimbangan yaitu karena materi ini sulit untuk
dipahami, bersifat abstrak, banyak mengandung istilah-istilah dan juga karena
materi ini belum pernah diajarkan dengan metode tersebut.
Berdasarkan karakterisitik tersebut, materi sistem pernafasan pada
manusia dirasa sesuai apabila pembelajaran dilaksanakan dengan role playing,
dengan harapan pembelajaran di kelas dapat berjalan dengan efektif dimana siswa
dituntut untuk mengembangkan potensi yang tersimpan dalam dirinya dengan
menuangkanya dalam suatu produk kreatif sehingga dapat membantu siswa untuk
memahami konsep materi dengan dialog yang diperankan. Untuk mengetahui
apakah pembelajaran biologi dengan menggunakan metode role playing efektif
diterapkan maka peneliti ingin mengadakan penelitian dengan judul “ Efektivitas
Penggunaan Metode Role Playing Dalam Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Pada Sistem Pernapasan Manusia di Kelas XI SMA Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa masalah yang dapat
diidentifikasi adalah sebagai berikut:
1. Rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi
2. Kurangnya aktivitas atau kerja sama antar siswa dalam pembelajaran
biologi, dimana guru yang berperan aktif (teacher centered), sehingga
siswa kurang antusias yang akhirnya mempengaruhi hasil belajar.
3. Sulitnya siswa memahami konsep biologi.
5
5. Motivasi belajar siswa rendah karena metode mengajar tidak bervariasi
dan monoton.
6. Metode Role Playing dalam pembelajaran biologi masih belum digunakan.
1.3. Batasan Masalah
Yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode pembelajaran Role
Playing.
2. Materi Pembelajaran dalam penelitian ini adalah Sistem Pernapasan
Manusia.
3. Efektifitas pembelajaran ditentukan berdasarkan ketuntasan hasil belajar
siswa secara perorangan maupun klasikal, ketuntasan pencapaian indikator
pembelajaran dan aktivitas siswa.
1.4. Rumusan Masalah
Dengan pembatasan masalah di atas yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan metode
pembelajaran role playing pada Sistem Pernapasan Manusia di kelas XI
SMAN 10 Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012 ?
2. Seberapa besar efektivitas metode role playing pada Sistem Pernapasan
Manusia di kelas XI SMAN 10 Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012 ?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan metode
pembelajaran role playing pada Sistem Pernapasan Manusia di kelas XI
SMAN 10 Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012.
2. Untuk mengetahui besar efektivitas metode role playing pada Sistem
Pernapasan Manusia di kelas XI SMAN 10 Medan Tahun Pembelajaran
6
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
1. Sebagai masukan bagi guru-guru khususnya guru biologi dalam memilih
metode pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran biologi.
2. Sebagai menambah pengalaman dalam mengajarkan Sistem Pernapasan
pada Manusia dan tambahan informasi tentang kemampuan kognitif siswa
kelas XI SMA bagi peneliti.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan metode role playing pada Sistem
Pernapasan Manusia menunjukan kriteria tinggi.
2. Keefektifan menggunakan metode role playing pada Sistem Pernapasan
Manusia dilihat dengan pencapaian tiga indikator yaitu ketuntasan hasil
belajar siswa secara klasikal tergolong tinggi, ketuntasan pencapaian indikator
telah tercapai dan aktivitas siswa selama pembelajaran sangat baik.
5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian maka diuraikan saran penelitian :
1. Metode role playing dapat dijadikan salah satu alternatif dalam
pembelajaran Biologi.
2. Kepada guru-guru Biologi untuk mencoba menggunakan metode role
playing pada pembelajaran biologi.
3. Peneliti selanjutnya agar menggunakan metode role playing tidak hanya
pada materi system pernapasan pada manusia, tetapi juga pada materi
pokok lainnya.
4. Diharapkan kepada mahasiswa yang hendak melakukan penelitian sejenis,
agar mengukur keefektifan pembelajaran tidak hanya dari hasil belajar dan
aktivitas siswa tetapi juga kemampuan guru mengelola pembelajaran dari