• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III STRUKTUR WACANA POJOK GUDEG YU SIYEM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III STRUKTUR WACANA POJOK GUDEG YU SIYEM"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

25

BAB III

STRUKTUR

WACANA POJOK GUDEG YU SIYEM

3.1

Pengantar

Penelitian Subagyo (1998) menunjukkan bahwa bagian Isi dalam Wacana Pojok Surat Kabar Harian (WP SKH) membentuk suatu struktur. Struktur bagian Isi WP SKH adalah pasangan Kutipan Berita (KB) dan Sentilan (S). Fungsi KB adalah menginformasikan berita. Fungsi tersebut direalisasikan dengan dua cara yaitu mengutip atau memuat berita (Subagyo, 1998: 127). Sedangkan, Sentilan berfungsi untuk memberikan sentilan, mempertahankan Kutipan Berita, dan memunculkan humor (Subagyo, 1998: 105).

Dalam Wacana Pojok Gudeg Yu Siyem (WP GYS), Dialog Pelibat Pertuturan menempati posisi penting. Bagian ini berwujud wacana dialog yang berisi percakapan tokoh rekaan penulis pojok mengenai sebuah topik tertentu. Struktur bagian ini dapat diketahui melalui pencarian dan pemahaman topik percakapan yang dibangun oleh tokoh Mas dan Yu. Topik pembicaraan tersebut diungkapkan dalam serangkaian tuturan.

(1) a Penghitungan suara rendet, Mas. b Lho, pakai komputer, Yu. c Nyatanya keteteran, Mas.

d Padahal ratusan milliar biayanya, Yu. e Komisinya berapa ya, Mas ?!

f Dasar mental…., Yu !

(Data – 2)

Pelibat pertuturan pada wacana (1) memperbincangkan penghitungan suara Pemilu. Penghitungan suara rendet menurut pandangan pelibat pertuturan. Padahal sudah

(2)

memakai komputer namun masih keteteran juga. Investasi untuk pengadaan komputer senilai ratusan milliar rupiah. Melihat kasus tersebut, pelibat pertuturan menyindirnya dengan tuturan (1e) komisinya berapa ya, Mas dan tuturan (1f) Dasar mental….Yu !

Wacana (1) memiliki sejumlah tuturan yang mengungkapkan fakta berita. Fakta berita merupakan sejumlah headline media massa yang mengacu pada berita. Fakta berita tersebut dikemas sedemikian rupa oleh penulis pojok melalui tokoh rekaannya. Tuturan yang dimaksud adalah Penghitungan suara rendet, Mas (tuturan (1a), Lho, pakai komputer, Yu (tuturan 1b), Nyatanya keteteran, Mas (tuturan 1c),

dan Padahal ratusan milliar biayanya, Yu (tuturan 1d). Selain itu, terdapat pula

tuturan yang berpotensi menanggapi sejumlah fakta berita tersebut seperti tuturan

(1e) Komisinya berapa ya, Mas ?! dan (1f) Dasar mental…., Yu ! Tuturan yang

bernilai berita disebut sebagai tuturan Topik Berita (TB). Topik Berita dipahami sebagai topik yang terdapat dalam rubrik-rubrik surat kabar maupun media massa lain yang menjadi sumber pembuatan WP GYS. Pada setiap WP GYS, pelibat pertuturan selalu mengangkat topik-topik tertentu yang dirasa aktual dan diwujudkan melalui tuturan Topik Berita. Sedangkan, tanggapan tuturan yang bernilai berita tersebut adalah tuturan Sentilan (S).

(2) a. Rapikan lingkungan, Mas. b. Kibarkan 'merah putih', Yu c Sambut 17 Agustus, Mas. d Hari Proklamasi, Yu.

e Hormati para pahlawan, Mas. f Merdeka atau mati, Yu !

(Data – 19)

Topik pembicaraan wacana (2) di atas adalah menyambut 17 Agustus, Hari Proklamasi. Topik tersebut terdapat dalam tuturan (2c) Sambut 17 Agustus, Mas dan

(3)

(2d) Hari Proklamasi, Yu. Sedangkan seruan untuk merapikan lingkungan dan mengibarkan merah putih merupakan tuturan Pembuka Topik (PT). Tuturan Pembuka Topik merupakan tuturan yang dipergunakan untuk mengawali suatu topik atau sebuah pratopik. Tuturan ini dipergunakan untuk memberikan semacam ilustrasi awal apabila terdapat topik yang ingin dikemukakan. Di lain pihak, ajakan untuk menghormati pahlawan (tuturan 2e) dan semboyan merdeka atau mati (tuturan 2f) merupakan tuturan Sentilan.

(3) a Bom meledak lagi, Mas. b Masih ada teroris, Yu. c Apa sih maunya, Mas. d Membunuh dengan bom, Yu. e Korbannya tak bersalah, Mas. f Karenanya teroris dikutuk, Yu !

(Data – 24)

Pada wacana (3) ini, didapat sebuah tuturan yaitu Apa sih maunya, Mas. Tuturan ini tidak memuat suatu informasi berita dan menanggapi informasi pembicaraan. Tuturan tersebut dalam wacana (3) terdapat di antara dua tuturan yang memuat topik pembicaraan. Tuturan ini disebut sebagai tuturan Penyela (PENY). Dengan demikian, terdapat 4 substruktur dalam WP GYS yaitu 1) Topik Berita, 2) Sentilan,

3) Pembuka Topik, dan 4) Penyela. Berikut ini merupakan pembahasan dari 4

substruktur tersebut.

3.2. Tuturan Topik Berita (TB)

Menentukan Topik Berita dalam WP GYS dapat memanfaatkan rumus 5W +1H. Dalam teknik penulisan berita langsung (straight news) dikenal rumus umum 5 W + 1H yang terdiri dari Who – What – Where – When – Why – How (siapa – apa –

di mana – kapan – mengapa – bagaimana). Sehingga berita yang baik, layak muat,

(4)

(Margantoro, Dkk, 1994: 76-77). Lebih lanjut, Wibowo ( 2001: 48) menerangkan rumus 5 W + 1 H tersebut sebagai berikut:

a). Who adalah siapa yang yang diberitakan. b). What menyangkut apa yang diberitakan.

c) Where menyangkut di mana “peristiwa” yang diberitakan itu terjadi.

d). When adalah bilamana/ kapan terjadinya “peristiwa” yang diberitakan. e) Why adalah mengapa “peristiwa” yang diberitakan itu terjadi

f). How adalah bagaimana terjadinya “peristiwa” yang diberitakan (menyangkut kronologis peristiwa).

Penjelasan unsur 5W + 1H di atas perlu dimodifikasi sesuai dengan konteks WP GYS sebagai wacana percakapan. Percakapan adalah interaksi oral dengan bertatap muka antara dua partisipan atau lebih. Percakapan adalah lebih dari sekedar pertukaran informasi (Ismari, 3). Oleh karena itu, menentukan informasi yang dipercakapkan serta tanggapan terhadap informasi yang dipercakapkan dapat menggunakan metode sebagai berikut :

1. What, dapat dimaknai sebagai apa yang sedang dipercakapkan penutur Yu dan mitra tutur Mas dalam WP GYS,

2. Who, dapat dikatakan sebagai siapa yang sedang dipercakapkan dalam Wacana Pojok GYS,

3. Where, mempertimbangkan dimana tempat yang sedang dipercakapkanterjadi,

4. When, mengacu pada kapan waktu yang sedang dipercakapkanterjadi, 5. Why, menjelaskan mengapa yang sedang dipercakapkanterjadi,

6. How, menyangkut bagaimana ( kronologi) yang dipercakapkan tersebut. Pada bagian ini dilakukan parafrase tuturan-tuturan Topik Berita yang mengandung sebagian atau seluruh unsur 5W + 1H tersebut.

(5)

Paparan mengenai pengujian metode tersebut pada Wacana Dialog Pojok Gudeg Yu

Siyem, diwujudkan dalam contoh berikut ini.

(4) a. Keraton Solo geger, Mas b. Akan ada Raja kembar, Yu. c. Padahal keratonnya satu, Mas d. Bakalan ada yang diusir, Yu. e. Rakyat Bingung, Mas.

f. Semua ingin berkuasa….., Yu.

( Data - 22)

Penerapan rumus 5 W + 1 H dalam wacana (4) diuraikan sebagai berikut:

a. What (apa yang sedang dipercakapkan)

Tuturan (4a) Keraton Solo geger, Mas, dan tuturan (4b) Akan ada Raja kembar, Yu. menunjukkan bahwa wacana (4) mempercakapkan kejadian yang terjadi di kota Solo, tepatnya Keraton Surakarta, terkait masalah perebutan tahta.

b. Who (siapa yang dipercakapkan)

Pihak yang dipercakapkan dalam wacana (4) di atas adalah Raja melalui tuturan (4c) Akan ada Raja kembar, Yu.

c. Where ( di mana yang sedang dipercakapkan terjadi)

Kata Solo dalam tuturan (4a) Keraton Solo geger, Mas menunjukkan tempat ‘peristiwa’ yang sedang dipercakapkan terjadi.

d. Why ( mengapa yang sedang dipercakapkan terjadi)

Bagian ini menguraikan penyebab keraton Solo geger. Penyebab kejadian diwujudkan dalam tuturan Akan ada Raja kembar, Yu. dan tuturan Bakalan ada yang diusir, Yu.

(6)

e. How ( bagaimana kronologi yang sedang dipercakapkan)

Metode how mengacu pada parafrase tuturan yang mengandung unsur

what-who-where-why di atas. Brown&Yule ( hal 74-75) menganggap akan ada seperangkat

pernyataan yang mungkin mengenai topik. Dengan istilah-istilah yang dipakai oleh Tyler (1978:482), ‘topik’ itu hanya dapat berupa ‘satu parafrase yang mungkin’ dari serangkaian ujaran. Berkaitan dengan paparan tersebut, parafrase dari tuturan Topik Berita Wacana (4) adalah sebagai berikut:

(5) TB : Keraton Solo geger. Akan ada raja kembar padahal keratonnya satu. Bakalan ada yang diusir..

Tuturan yang tidak mengandung unsur 5W + 1H di atas dikategorikan sebagai Sentilan. Untuk mengetahuinya, dapat digunakan pertanyaan: bagaimana tanggapan

terhadap topik yang sedang dipercakapkan ? Tanggapan terhadap topik what dan

where diwujudkan melalui tuturan (4d) Rakyat Bingung, Mas. Tuturan (4e) Semua

ingin berkuasa….., Yu. merupakan tanggapan terhadap topik who. Tuturan Sentilan

wacana (4) dapat diparafrasekan sebagai berikut:

(6) S : Rakyat bingung, semua ingin berkuasa.

Dengan demikian, paparan berikut merupakan struktur dialog wacana (4)

(7) a. Keraton Solo geger, Mas TB b. Akan ada Raja kembar, Yu. TB c. Padahal keratonnya satu, Mas TB d. Bakalan ada yang diusir, Yu. TB

e. Rakyat Bingung, Mas. S

(7)

3.3.

Tuturan Pembuka Topik (PT)

Pembuka Topik merupakan tuturan inisiatif awal untuk memulai suatu dialog. Tuturan yang muncul sebelum memasuki tuturan Topik Berita dan Sentilan merupakan tuturan Pembuka Topik. Tuturan ini mengungkapkan ekspresi tertentu dari pelibat pertuturan mengenai topik yang akan dibahas seperti ekspresi kebanggaan, kegembiraan, kejengkelan maupun keprihatinan. Perbedaan tuturan Pembuka Topik dengan tuturan Sentilan adalah posisinya yang berada sebelum tuturan Topik Berita. Selain itu, ada beberapa hal yang perlu dicatat mengenai perbedaan tuturan Pembuka Topik. Perbedaan tersebut menyangkut fungsi dari tuturan Pembuka Topik.

3.3.1. Berfungsi membawa tuturan topik

Tuturan Pembuka Topik mengandung unsur-unsur topik yang akan dimunculkan dalam tuturan Topik Berita. Dengan kata lain, tuturan ini memberikan gambaran topik apa yang akan dibicarakan oleh pelibat pertuturan. Sedangkan tuturan Sentilan tidak mengandung unsur-unsur topik karena fungsinya yang menanggapi atau menyentil tuturan Topik Berita.

(8) a Nyoblosnya sudah kan, Mas. PT b Deg-degan juga lho, Yu. PT

c Nyoblos sistem baru, Mas. TB

d Ternyata enggak enak, Yu. S e Karena ruwet gitu, Mas ? S

f Kemrungsung juga, Yu! S

(Data - 1)

Tuturan (8a). Nyoblosnya sudah kan, Mas pada wacana (8) mengandung salah satu unsur topik yaitu frase Nyoblosnya. Hal ini dapat dilihat pada tuturan (8c) Nyoblos

(8)

tuturan pembawa salah satu unsur topik, nyoblos, yang diutarakan pada tuturan (8c).

3.3.2. Berfungsi memberikan ilustrasi pembuka dialog

Tuturan Pembuka Topik ini dapat dimanfaatkan untuk memberikan semacam ilustrasi pembuka dialog. Ilustrasi tersebut melukiskan suatu keadaan atau peristiwa yang dapat disesuaikan dan dihubungkan dengan tuturan Topik Berita dan atau Sentilan.

(9) a. Baju baru, Mas ? PT

b. Gelang baru juga, Yu. PT

c. Maklum Hari Raya Id, Mas. TB

d. Mohon dimaafin, Yu. S

e. Lahir dan batin, Mas. S f. Pokoknya putih bersih , Yu ! S

(Data - 32)

Tuturan (9a) Baju baru, Mas? dan tuturan (9b) Gelang baru juga, Yu melukiskan suatu keadaan yang berhubungan dengan tuturan (9c) Maklum Hari Raya Id, Mas. Penulis WP GYS memberikan sebuah ilustrasi yang berhubungan dengan Hari Raya Idul Fitri yaitu budaya memakai baju dan gelang baru. Tuturan (9a) dan (9b) berhubungan pula dengan sesuatu yang sifatnya putih dan bersih seperti dalam tuturan Sentilan (9f)Pokoknya putih bersih , Yu !

3.3.3.

Berfungsi sebagai penanda topik implisit (Ø)

Penelitian ini menemukan WP GYS yang tidak mencantumkan tuturan Topik Berita secara eksplisit. Topik Berita tidak dimunculkan sehingga tuturan Pembuka Topik muncul sebagai penanda tuturan implisit (Ø). Dengan tuturan ini, dapat diperkirakan topik yang ingin diangkat oleh penulis WP GYS.

(9)

b 7April 1945 - 2005, Mas. PT c Harus selalu awet muda lho, Yu. S

d Demi pembaca. Mas S

e Boleh Sun sing swe nggak, Yu. S f Cukup Tumpengan saja koq, Mas S

(Data - 50)

(11) Parafrase WP GYS (11)

PT : Selamat Ulang Tahun. 7 April 1948 – 2005.

TB : Ø

S : Harus selalu awet muda demi pembaca. Sun sing swe nggak ? Cukup tumpengan saja.

Melalui parafrase (11), dapat diperkirakan topik yang diangkat oleh wacana (11) adalah peringatan ulang tahun ke-57 sebuah lembaga penerbitan pers. Tuturan Pembuka Topik (10a) 7 April 1945 - 2005, Mas merupakan penanda usia lembaga penerbitan pers tersebut. Sedangkan, tuturan Sentilan (10d) Demi pembaca. Mas merupakan penanda institusi yang berulang tahun yaitu lembaga penerbitan pers

(SKM Minggu Pagi).

Tuturan PT menandai pula topik implisit pada tuturan TB. Sejumlah WP GYS melesapkan sebagian tuturan Topik Beritanya. Tuturan tersebut, selanjutnya, dimunculkan dalam tuturan PT. Tuturan PT yang memuat topik implisit tuturan TB tidak serta merta disebut sebagai tuturan TB. Tuturan tersebut berperan untuk memberikan sentilan awal sebelum tuturan TB muncul. Tuturan PT seperti ini bukanlah tuturan Sentilan karena tuturan S hadir setelah tuturan TB.

(12) a. Oh, nasib TKW kita, Mas. PT b. Derita tiada akhir, Yu. PT c. Sundarti diancam hukuman mati, Mas. TB d. Hukuman ala Singapura, Yu. TB e. Apa sih salahnya Sundarti, Mas ? S f. Belum jelas….., Yu ?! S

(10)

Tuturan (12a) Oh, nasib TKW kita, Mas dan (12b) Derita tiada akhir, Yu. menunjukkan ungkapan keprihatinan pelibat pertuturan terhadap nasib Tenaga Kerja wanita (TKW). Kedua tuturan tersebut merupakan sentilan awal yang menandai topik yang ingin diangkat penulis WP GYS melalui pelibat pertuturannya. Penanda topik terdapat dalam tuturan (12a) yaitu frase TKW kita. Frase TKW kita merupakan tuturan TB yang dilesapkan. Frase tersebut menginformasikan profesi Sundarti dalam tuturan (12c) Sundarti diancam hukuman mati, Mas. Parafrase wacana (12) akan menjelaskan uraian di atas.

(13) PT : Nasib TKW kita, derita tiada akhir.

TB : Sundarti, TKW kita, diancam hukuman mati. S : Apa sih salahnya, Sundarti ? Belum jelas.?!

3.4. Tuturan

Penyela

(PENY)

Peneliti memperoleh kategori baru setelah mengamati objek penelitian secara keseluruhan. Kategori baru tersebut dapat disebut sebagai tuturan Penyela (PENY). Disebut demikian karena tuturan tersebut tidak menginformasikan atau menyatakan sesuatu dan menyentil atau menanggapi Topik Berita. Tuturan penyela dapat memiliki fungsi-fungsi tertentu seperti, (1) Penanyaan Topik Berita (PENYTB), dan

(2) Penanyaan Sentilan (PENYS).

3.4.1. Penanyaan Topik Berita ( PENYTB )

Tuturan yang termasuk PENYTB ini berfungsi untuk menanyakan TB. Tuturan ini menjadi penghubung tuturan TB dengan tuturan sesudahnya yang dapat dikategorikan pula sebagai TB.

(11)

(14) a. Bom meledak lagi, Mas. TB b. Masih ada teroris, Yu TB

c. Apa sih maunya, Mas. PENYTB

d. Membunuh dengan Bom, Yu. TB e. Korbannya tak bersalah, Mas. S f. Karenanya teroris dikutuk, Yu ! S

( Data - 24)

Pada Wacana (14), tuturan (14a) Apa sih maunya, Mas menghubungkan tuturan TB yaitu tuturan (14b) Masih ada teroris, Yu dan tuturan (14d)Membunuh dengan Bom, Yu. Melalui tuturan PENYTB tersebut, dapat diketahui topik berita wacana (14) yaitu

Masih ada teroris yang membunuh dengan bom..

3.4.2. Penanyaan Sentilan (PENYS)

Penanyaan Sentilan (PENYS) dimungkinkan muncul manakala penulis WP

GYS ingin memberikan variasi terhadap wacana percakapannya. Tuturan PENYS ini dimunculkan untuk menunjukkan komentar atau sindiran yang berbeda terhadap suatu topik pemberitaan.

(15) a KPU dibom , Mas. TB b Cuma petasan kok, Yu. TB c Bikin geger juga, Mas ? S d Jangan terpancing, Yu. S

e Apa sih maunya, Mas ? PENYS

f Bikin kacau saja, Yu ! S (Data - 17)

Tuturan (15e) Apa sih maunya, Mas ? menghubungkan dua komentar yang berbeda terhadap tuturan TB (15a) KPU dibom, Mas. dan Tuturan TB (15b) Cuma petasan

kok, Yu. Sentilan pertama adalah tuturan (15d) Jangan terpancing, Yu. dan tuturan

(15f) Bikin kacau saja, Yu ! sebagai Sentilan kedua. Sentilan pertama menanggapi secara tidak langsung peristiwa tersebut. Secara tidak langsung, pelibat pertuturan (atau penulis WP GYS) mengajak pembaca pojok untuk tidak terpancing secara

(12)

emosional berkenaan dengan peristiwa tersebut. Di lain pihak, Sentilan kedua menanggapi secara langsung kejadian itu. Kejadian tersebut, dalam pandangan pelibat pertuturan, hanya membuat kekacauan saja.

3.5. Tuturan Sentilan (S)

Tuturan Sentilan merupakan bagian penting dalam WP GYS setelah Topik Berita. Tuturan S muncul setelah tuturan TB hadir. Sebuah tuturan disebut sebagai tuturan S apabila tuturan tersebut tidak menyatakan melainkan menanggapi informasi atau fakta berita yang diungkapkan pelibat pertuturan.

(16) a. Tim sukses terbentuk, Mas. TB b. Mesin pemenangan, Yu. TB c Waspadai bujuk rayu, Mas. S d Juga janji-janji palsu, Yu. S e Pilihlah dengan mata hati, Mas. S f Capres dan cawapres yang jujur

pro-rakyat, Yu. S

(Data – 7)

Wacana (15) di atas menunjukkan bahwa tuturan (15c) Waspadai bujuk rayu, Mas. Dan tuturan (15d) Juga janji-janji palsu, Yu. menanggapi tuturan TB (15a) Tim

sukses terbentuk, Mas. Sasaran Sentilan pelibat pertuturan adalah tim sukses

Capres-Cawapres yang harus diwaspadai janji-janji dan bujuk rayunya. Tuturan (15f)

Capres dan cawapres yang jujur pro-rakyat, Yu. menunjukkan tuturan S memuat

pula tuturan implisit seperti halnya tuturan PT. Topik implisitnya adalah Capres dan

Cawapres. Perbedaannya dengan tuturan PT, tuturan S memanfaatkan topik implisit

untuk menanggapi tuturan TB. Sedangkan, Tuturan PT menggunakannya sebagai penanda topic pembicaraan pelibat pertuturan WP GYS. Contoh berikut terkait dengan topik implisit dalam tuturan PT dan tuturan S.

(13)

(17) a. Jaga anak-anak, Yu. PT b. ABG kok dijaga, Mas ? PT c. Narkoba itu lho, Yu. TB d Ya, kita prihatin, Mas. S e Bandarnya ditangkapi, Yu. S f Muncul yang lainnya, Mas. S

(Data – 10)

Tuturan (17a) Jaga anak-anak, Yu. dan (17b) ABG kok dijaga, Mas ? memperlihatkan topik implisit yaitu anak-anak dan ABG (Anak Baru Gede). Di lain pihak, Sentilan wacana (17) mengungkapkan keprihatinan atas penggunaan narkoba di kalangan anak-anak ABG dan sindiran mengenai Bandar narkoba yang ditangkapi namun Bandar lain muncul. Sindiran diwujudkan melalui tuturan (17e) Bandarnya

ditangkapi, Yu dan (17f) Muncul yang lainnya, Mas. Uraian di atas menunjukkan

Topik Berita wacana (17) adalah anak-anak ABG, Narkoba, dan Bandarnya.

Tuturan S memanfaatkan partikel-partikel tertentu dalam menanggapi tuturan TB. Partikel adalah kata yang mengandung makna gramatikal dan tidak mengandung makna leksikal (Kridalaksana, 1993:155). Sejumlah partikel yang dimanfaatkan dalam tuturan Sentilan WP GYS dan dijabarkan dalam tabel berikut ini.

(14)

TABEL 2

Partikel dalam Sentilan WP GYS No.

Data

Tuturan Partikel

14 14e. Lho ini soal masa depan, Mas lho 2 2d. Padahal ratusan miliar biayanya, Yu padahal

8 8d. Kok kebangetan, Yu. kok

18 18f. Konon, tambang emas, Yu konon

48 48e. Sebenarnya mereka mewakili siapa to, Yu. to 49 49c. Lha yang difikirkan apa to, Yu. lha dan to 31 31e.Ya, bakalan pecah dong, Mas. ya dan dong

1 1e. Karena ruwet gitu, Mas. gitu

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Subjek melakukan strategi emosi sedih lain seperti menceritakan perasaannya pada ibunya agar tidak merasa sedih di dalam (mencari kenyamanan dari pengasuh), berdoa meminta

Pengertian Bahan Ajar Menurut Widodo dan Jasmadi yang dikutip oleh Lestari, bahan ajar adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan materi pembelajaran,

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara debt financing, equity financing dan cash flow terhadap Modal Kerja pada Perusahaan food

Informasi mengenai kondisi curah hujan adalah salah satu unsur penting dan besar pengaruhnya terhadap segala macam aktifitas kehidupan, Provinsi Banten merupakan

Abdul Syani memberikan pengertian interaksi sosial sebagai berikut:”Interaksi sosial diartikan sebagai hubungan sosial timbal balik yang dinamis, yang menyangkut hubungan

Draft tube baffle (DTB) crystallizers atau plat buang/tabung isap kristalisasi merupakan salah satu dari beberapa jenis alat kristalisator yang didasarkan pada pemisahan

Kebiasaan membaca tidak hanya berkaitan dengan proses belajar mengajar saja, tetapi juga dapat membentuk kepribadian individu dengan menghayati hasil bacaannya

Fokus Penelitian fenomenologis ini adalah memahami bagaimana proses terbentuknya penyesuaian diri wanita etnis Jawa yang menikah dengan pria etnis Cina dalam latar