• Tidak ada hasil yang ditemukan

IKHTISAR EKSEKUTIF Meningkatnya Produksi Pangan Asal Ternak dan Dayasaing Peternakan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IKHTISAR EKSEKUTIF Meningkatnya Produksi Pangan Asal Ternak dan Dayasaing Peternakan."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Ketersediaan Hijauan Pakan Ternak (HPT) merupakan hal yang sangat penting bagi pengembangan usaha peternakan ruminansia, karena hijauan pakan ternak (rumput dan leguminosa) merupakan sumber pakan utama ternak ruminansia, sedangkan konsentrat dibutuhkan untuk mengoptimalkan produksinya. Pakan mempunyai kontribusi tertinggi dalam biaya produksi ternak yang mencapai 70 - 80 %, oleh sebab itu maka efisiensi biaya untuk pakan sangat diperlukan dalam memproduksi pakan yang berkualitas. Berdasarakan hal tersebut diatas dan mengacu pada UU No. 18/2009 maka arah kebijakan pakan ditujukan pada ketahanan pakan (feed security) dengan cara menjamin ketersediaan bahan pakan, pakan unggas danpakan ruminansia dan keamanan pakan (feed safety) melalui peningkatan jaminan mutu dan keamanan pakan yang diproduksi dan yang diedarkan.

Kebijakan tersebut dilaksanakan dengan memperhatikan (1) peraturan dan perundangan bidang pakan; (2) kondisi lingkungan internal dan eksternal; (3) potensi pengembangan pakan; (4) proyeksi kebutuhan pakan; dan (5) permasalahan bidang pakan, yang dijabarkan melalui program dan kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan pakan nasional, yaitu (1) pengembangan bahan pakan; (2) pengembangan pakan hijauan; (3) pengembangan pakan olahan; dan (4) pengembangan mutu, keamanan dan pendaftaran pakan. Pelaksanaan kebijakan tersebut mengacu pada Renstra Direktorat Pakan Ternak Tahun 2015 – 2019 guna mendukung kebijakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan pada aspek “Meningkatnya Produksi Pangan Asal Ternak dan Dayasaing Peternakan”. Untuk mengetahui kinerja pelaksanaan kegiatan tersebut maka disusun Laporan Kinerja (LAKIN) Direktorat Pakan Tahun 2016, yang mengukur capaian kinerja Direktorat Pakan yang telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja (PK) yang telah ditandatangani antara Direktur Pakan dengan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Capaian kinerja output dan outcome seperti dituangkan dalam PK tersebut, secara umum dapat dijelaskan bahwa pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Pakan pada tahun 2016 telah berjalan sesuai dengan rencana. Capaian kinerja kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik yang diukur dengan pengukuran kinerja yang dapat dinilai berdasarkan kriteria yang kelompokkan sebagai berikut : 1. Secara umum hasil pengukuran kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat

Pakan pada tahun 2016 telah berjalan sesuai dengan rencana. Capaian kinerja terhadap 4 (empat) indikator kerja output dan 5 (lima) indikator kinerja outcome sebagaimana dituangkan dalam Penetapan Kinerja (PK) Direktur Pakan dapat

(4)

dilaksanakan dengan baik dengan kriteria “Berhasil” (80-100%)sampai ”Sangat

Berhasil” (>100%)yang diuraikan sebagai berikut:

1) Capaian indikator kinerja output

a. Capaian indikator kinerja output dari 4 (empat) indikator kerja kegiatan yang dikategorikan Sangat Berhasil dengan capaian > 100%, dicapai dari kegiatan Pengembangan Mutu dan Keamanan Pakan/Bahan Pakan sebanyak 11.335 sampel atau sebesar 101,97% dari target 11.116 sampel.

b. Sedangkan kategori Berhasil dengan capaian 80 - 100%, dicapai dari 3 (tiga) indikator kerja output kegiatan, yaitu :

a) Pengembangan Hijauan Pakan Ternak sebanyak 7.471 Ha atau sebesar 95,09% dari target 7.857 Ha

b) Pengembangan Pakan Olaha/Bahan Pakan sebanyak 10.360 Ton atau sebesar 99,06% dari target 10.458 Ton

c) Pengadaan Indukan untuk Pengembangan Integrasi, Padang Penggembalaan dan Lahan Ex-Tambang sebanyak 2.672 atau sebesar 94,58% dari target 2.825 ekor

2) Capaian indikator kinerja outcome

a. Capaian kinerja indokator outcome dari 5 (lima) indikator kinerja kegiatan yang dikategorikan Sangat Berhasil dengan capaian >100%, dicapai dari 3 (tiga) indikator yaitu :

a) Rata-rata Peningkatan Produksi Susu per ekor per hari sebesar 2,26 liter atau 150,67% dari target 1,5 liter

b) Rata-rata Peningkatan Body Condition Score (BCS) sebesar 1,12 poin atau sebesar 112% dari target 1 poin

c) Penerbitan Sertifikat Hasil Pengujian Mutu Pakan, Nomor Pendaftaran Pakan (NPP) dan Cara Pembuatan Pakan Yang Baik (CPPB) sebanyak 756 buah sertifikat atau sebesar 140% dari target 540 buah sertifikat.

b. Sedangkan kategori Berhasil dengan capaian 80 - 100%, dicapai dari 2 (dua) indikator kinerja, yaitu :

a) Jumlah produksi HPT sebanyak 129.686 Ton/BK atau 93,93% dari target 138.067 Ton/BK.

b) Jumlah produksi pakan konsentrat sebanyak 928 Ton atau sebesar 92,06% dari target 1.008 Ton

(5)

2. Kegiatan yang pencapaiannya kurang dari 100% disebabkan adanya beberapa kendala yang menjadi permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan, yaitu : 1) Adanya penghematan anggaran berdampak pada keragu-raguan daerah

dalam melaksanakan program/kegiatan sehingga terjadi keterlambatan pelaksanaan kegiatan dan pelaksanaan kegiatan di beberapa provinsi tidak optimal.

2) Proses pengadaan barang/jasa pada Satker daerah dilaksanakan oleh ULP melalui mekanisme pelelangan umum satu atap sehingga dalam pelaksanaannya memerlukan waktu yang cukup panjang.

3) Kegiatan pengadaan barang/jasa khususnya pengadaan pakan untuk kegiatan Bantuan Penguatan Pakan Induk Sapi Potong dan Penguatan Pakan Sapi Perah telah dilaksanakan melalui metode e-katalog, namun pelaksanaannya menunggu revisi POK/DIPA sehingga berdampak pada keterlambatan pengadaan.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR …...……… IKHTISAR EKSEKUTIF ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR LAMPIRAN ... I. PENDAHULUAN ……… 1. Latar Belakang ... 2. Maksud dan Tujuan ... 3. Kedudukan, Tugas dan Fungsi ... 4. Susunan Organisasi dan Tata Kerja ... 5. Sumber Daya Manusia ... 6. Dukungan Anggaran ... II. PERENCANAAN KINERJA ………... A. RENCANA STARTEGIS ... 1. Visi ... 2. Misi ... 3. Tujuan ………... 4. Sasaran ………... 5. Arah Kebijakan ………. 6. Strategi ……….. B. INDIKATOR KINERJA UATAMA ……… C. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) ... D. PERJANJIAN KINERJA ………

III. AKUNTABILITAS KINERJA ……… A. KRITERIA UKURAN KEBERHASILAN PENCAPAIAN SASARAN ... B. PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2016 ...

1. Indikator Kerja ………... 2. Indikator Kinerja ………... C. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA ... 1. Indikator Kerja ………

1) Penanaman Hijauan Pakan Ternak (HPT) ... 2) Pengembangan Pakan Olahan/Bahan Pakan ... 3) Pengembangan Mutu dan Keamanan Pakan/Bahan Pakan ...

i ii iii iv v 1 1 2 2 3 5 5 7 7 7 7 7 8 8 9 9 10 12 13 13 13 13 14 16 16 16 19

(7)

4) Pengadaa Pengadaan Indukan untuk Pengembangan Integrasi, Padang Penggembalaan dan Lahan Ex-Tambang....

2. Indikator Kinerja ………... 1) Jumlah Produksi HPT ……….. 2) Jumlah Produksi Pakan Konsentrat ………... 3) Rata-rata Peningkatan Produksi Susu per ekor per hari ... 4) Rata-rata Peningkatan Body Condition Score (BCS) ... 5) Penerbitan Sertifikat (Hasil Pengujian Mutu Pakan, Nomor

Pendaftaran Pakan, Penilaian Cara Pembuatan Pakan yang Baik) ... D. AKUNTABILITAS KEUANGAN ... IV. KESIMPULAN ... V. PENUTUP ……….. 21 23 25 25 25 26 27 27 28 29 31

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel – 1 Tabel – 2 Tabel – 3 Tabel – 4 Tabel – 5 Tabel – 6 Tabel – 7 Tabel – 8 Tabel – 9 Tabel – 10 Tabel – 11 Tabel – 12 Tabel – 13

Anggaran Direktorat Pakan Tahun 2016 ... Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Pakan Tahun 2015 –2019 Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Kebutuhan Anggaran ... Perjanjian Kinerja Direktorat Pakan Tahun 2016 ... Capaian Sasaran PK Direktorat Pakan Tahun 2016 ... Capaian Indikator Kerja Pengembangan HPT Tahun 2016 ... Rincian capaian output kegiatan Pengembangan Padang Penggembalaan ... Rincian capaian output kegiatan Pemeliharaan Padang Penggembalaan ... Capaian Indikator Kerja Pengembangan Pakan Olahan/Bahan Pakan Tahun 2016... Capaian Indikator Kerja Pengembangan Mutu dan Keamanan Pakan/ Bahan Pakan Tahun 2016... Pengadaan Indukan untuk Pengembangan Integrasi, Padang Penggembalaan dan Lahan Ex-Tambang Tahun 2016... Rata-rata Peningkatan Produksi Susu per ekor per hari Tahun 2013 – 2016 ... Realisasi Keuangan Direktorat Pakan Tahun 2016 ...

6 10 11 12 15 16 18 18 20 22 24 26 28

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran – 1

Lampiran – 2

Lampiran –3

Bagan Struktur Organisasi Direktorat Pakan Ternak sesuai

Permentan No. 43 Tahun 2015 ...

Realisasi keuangan dana TP, Dekon serta KDper output ...

Realisasi keuangan untuk kegiatan Kantor Pusat (KP) per output ...

32

33

(10)

1 I. PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Penyusunan Laporan Kinerja (LAKIN) Direktorat Pakan adalah bagian dari perencanaan strategis dan merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja Direktorat. Laporan Kinerja merupakan salah satu barometer untuk mengetahui sejauhmana upaya peningkatan kinerja aparatur pemerintah dilaksanakan. Laporan Kinerja (LAKIN) merupakan bentuk pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Pengukuran indikator kinerja yang dipergunakan dalam pencapaiankinerja dapat diketahui melalui indikator input (masukan), output (keluaran), outcomes (hasil) dan benefit (manfaat ). Sedangkan untuk mengetahui tahapan pengukuran evaluasi kinerja dapat dilihat mulai dari capaian pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan, nilai capaian kerja pelaksanaan program samapai dengan nilai capaian kebijakan. Tahapan evaluasi kinerja yang akan dijelaskan menunjukkan bahwa kegiatan-kegiatan pembangunan, pengarahan, pengawasan dan pengendalian yang ada di Direktorat Pakan berjalan baik sesuai dengan tujuan dan sasaran.

Hal tersebut didasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.

Laporan kinerja Direktorat Pakan disusun untuk memberikan gambaran dan pertanggungjawaban kinerjanya dalam mencapai tujuan atau sasaran kegiatan, program dan kebijakan serta menggambarkan tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program, kebijakan tersebut dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. Laporan kinerja Direktorat Pakan Tahun 2016 merupakan informasi kinerja yang terukur atas pelaksanaan program/kegiatan dan pengelolaan anggaran

dalam rangka mencapai sasaran/target yang telah ditetapkan, yang

dipertanggungjawabkan oleh Direktur Pakan kepada Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.

(11)

2 2. Maksud dan Tujuan

Laporan Kinerja dimaksudkan untuk memberikan informasi kinerja yang terukur atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai sebagai upaya perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan kinerjanya. Laporan kinerja ini memuat pertanggungjawaban kinerja yang telah diperjanjikan atau ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) dan terkait dengan rencana kinerja yang telah direncanakan dalam rencana jangka menengah (Renstra) dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT).

Tujuan penyusunan Laporan Kinerja adalah untuk menilai dan mengevaluasi pencapaian kinerja dan sasaran Direktorat Pakan selama tahun 2016. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan kemudian dirumuskan suatu simpulan yang dapat menjadi salah satu bahan masukan dan referensi dalam menetapkan kebijakan dan strategi tahun berikutnya.

3. Kedudukan, tugas dan fungsi

Direktorat Pakan sebagai unit kerja Eselon II dalam struktur organisasi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 43/Permentan/OT.010/8/2015 tanggal 3 Agustus 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, yang mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan produksi pakan. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Pakan melaksanakan fungsi sebagai berikut :

1) penyiapan perumusan kebijakan di bidang peningkatan produksi bahan pakan, pakan hijauan, dan pakan olahan, serta mutu, keamanan dan pendaftaran pakan; 2) pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan produksi bahan pakan, pakan

hijauan, dan pakan olahan, serta mutu, keamanan dan pendaftaran pakan;

3) penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peningkatan produksi bahan pakan, pakan hijauan, dan pakan olahan, serta mutu, keamanan dan pendaftaran pakan;

4) pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan produksi bahan pakan, pakan hijauan, dan pakan olahan, serta mutu, keamanan dan pendaftaran pakan;

5) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan produksi bahan pakan, pakan hijauan, dan pakan olahan, serta mutu, keamanan dan pendaftaran pakan; dan

6) pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Pakan.

(12)

3

Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi sesuai Peraturan Menteri Pertanian 43/Permentan/OT.010/8/2015 tanggal 3 Agustus 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, maka Direktorat Pakan terdiri dari ; (1) Sub Direktorat Bahan Pakan; (2) Sub Direktorat Pakan Hijauan; (3) Sub Direktorat Pakan Olahan; (4) Sub Direktorat Mutu, Keamanan dan Pendaftaran Pakan; (5) Sub Bagian Tata Usaha; dan (6) Kelompok Jabatan Fungsional.

Tugas masing-masing Sub Direktorat diuraikan sebagai berikut :

1) Subdirektorat Bahan Pakan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peningkatan produksi bahan pakan. Dalam melaksanakan tugas tersebut Sub Direktorat Bahan Pakan menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang peningkatan produksi dan pengembangan bahan pakan;

b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan produksi dan pengembangan bahan pakan;

c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peningkatan produksi dan pengembangan bahan pakan;

d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan produksi dan pengembangan bahan pakan; dan

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang produksi dan pengembangan bahan pakan.

2) Sub Direktorat Pakan Hijauan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peningkatan produksi pakan hijauan. Dalam melaksanakan tugas tersebut Sub Direktorat Pakan Hijauan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang peningkatan budidaya pakan hijauan dan pengembangan kawasan penggembalaan;

b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan budidaya pakan hijauan dan pengembangan kawasan penggembalaan;

c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peningkatan budidaya pakan hijauan dan pengembangan kawasan penggembalaan;

(13)

4

d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan budidaya pakan hijauan dan pengembangan kawasan penggembalaan; dan

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan budidaya pakan hijauan dan pengembangan kawasan penggembalaan. 3) Subdirektorat Pakan Olahan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peningkatan produksi pakan olahan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Sub Direktorat Pakan Olahan menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang peningkatan pakan olahan ternak potong, ternak perah, unggas dan aneka ternak;

b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan pakan olahan ternak potong, ternak perah, unggas dan aneka ternak;

c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peningkatan pakan olahan ternak potong, ternak perah, unggas dan aneka ternak;

d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan pakan olahan ternak potong, ternak perah, unggas dan aneka ternak; dan

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan pakan olahan ternak potong, ternak perah, unggas dan aneka ternak.

4) Subdirektorat Mutu, Keamanan dan Pendaftaran Pakan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang mutu, keamanan dan pendaftaran pakan. Dalam melaksanakan tugas tersebut Subdirektorat Mutu, Keamanan dan Pendaftaran Pakan menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang perumusan standar, penerapan standar mutu dan keamanan serta pendaftaran dan peredaran pakan;

b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang perumusan standar, penerapan standar mutu dan keamanan serta pendaftaran dan peredaran pakan;

c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang keamanan dan pendaftaran dan peredaran pakan;

d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang perumusan standar, penerapan standar mutu dan keamanan serta pendaftaran dan peredaran pakan; dan

(14)

5

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang perumusan standar, penerapan standar mutu dan keamanan serta pendaftaran pakan.

5) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga, dan surat menyurat, serta kearsipan Direktorat Pakan.

6) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas jabatan fungsional Pengawas Mutu Pakan Ahli dan Pengawas Mutu Pakan Terampil yang dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk berdasarkan SK Direktur Pakan Ternak.

Bagan struktur organisasi Direktorat Pakan sesuai Permentan No.

43/Permentan/OT.101/8/2015 tanggal 3 Agustus 2015 tercantum pada Lampiran-1.

5. Sumber Daya Manusia

Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Direktorat Pakan Tahun 2016 sebanyak 54 orang, yang terdiri dari:

1) Jumlah pegawai menurut golongan : Golongan IV sebanyak 6 orang, Golongan III sebanyak 42 orang dan Golongan II sebanyak 6 orang

2) Jumlah pegawai menurut tingkat pendidikan : S-3 sebanyak 0 orang, S-2 sebanyak 4 orang, S-1 sebanyak 36 orang, Sarjana Muda/D3 sebanyak 2 orang, SLTA sebanyak 9 orang, SLTP sebanyak 2 orang, dan SD sebanyak 1 orang. 3) Jumlah pegawai menurut jenis kelamin : Laki-laki sebanyak 26 orang dan

perempuan sebanyak 28 orang. 6. Dukungan Anggaran

Pelaksanaan kinerja Direktorat Pakan pada tahun 2016 menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebagaimana tertuang dalam Kode MAK 1783 sebesar Rp. 510.076.811.000,-. Pada tahun 2016 terdapat pagu blokir, sehingga pagu Direktorat Pakan menjadi sebesar Rp. 278.051.476.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 256.967.803.136,- atau tercapai 92,42%.

Dari alokasi sebesar Rp. 278.051.476.000,- tersebut, berdasarkan kewenangan, bobot terbesar anggaran Direktorat Pakan terdapat pada anggaran Tugas Pembantuan (TP) yaitu sebesar Rp.106.079.607.000,- (38,15%), Kantor Daerah (KD/UPT Pusat) sebesar Rp. 86.931.824.000,- (31,26%), Kantor Pusat (KP) sebesar Rp.

(15)

6

77.514.831.000,- (27,87%) dan anggaran Dekonsentrasi (DK) sebesar

Rp.7.525.214.000.- (2,70%), Secara rinci sebagaimana Tabel – 1 berikut :

Tabel-1. Anggaran Direktorat Pakan Tahun 2016

No. Kewenangan Jumlah Prosentase (%)

1. Tugas Pembantuan Propinsi/Kabupaten

106.079.607.00 0

38,15

2. Kantor Daerah (UPT Pusat) 86.931.824.000 31,26

3. Kantor Pusat (KP) 77.514.831.000 27,87

4. Dekonsentrasi 7.525.214.000 2,70

Total 278.051.476.00

0

100

II. PERENCANAAN KINERJA

(16)

7

Rencana jangka menengah atau rencana strategis (Renstra) merupakan proses secara sistematis yang berkelanjutan dari perubahan yang berisiko, dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya pengetahuan antisipatif serta mengorganisasi secara sistematis usaha-usaha untuk melaksanakan keputusan yang diambil dan pengukuran hasilnya melalui umpan balik yang terorganisir dan sistematis.

Rencana strategis merupakan langkah awal pengukuran kinerja sebagai salah satu instrumen pertanggung jawaban instansi pemerintah. Penyusunan Rencana Strategis Direktorat Pakandikembangkan berdasarkan kondisi lingkungan yang berkembang, baik kondisi internal maupun eksternal yang mempengaruhi pakan, dan menjalankan mandat untuk pengembangan pakan nasional serta untuk menjawab tantangan tentang ketersediaan/ketahanan pakan (feed security) dan keamanan pakan (feed safety). Renstra yang dijadikan acuan dalam penyusunan RKT dan Laporan Kinerja adalah Renstra Direktorat Pakan Tahun 2015 - 2019.

1. V i s i

Visi Direktorat Pakan adalah menjadi direktorat yang profesional dalam mewujudkan penyediaan pakan ternak yang bermutu dan aman untuk mendukung produksi pangan asal ternak.

2. M i si

Untuk mencapai visi diatas, maka Direktorat Pakan menjalankan misi organisasi sesuai tugas fungsinya yaitu :

1) Merumuskan dan menyelenggarakan kebijakan pakan.

2) Menyelenggarakan dan menggerakkan pengembangan produksi bahan pakan, hijauan pakan ternak, pakan olahan dan mutu serta keamanan pakan 3) Meningkatkan kualitas pelayanan publik bidang pakan

3. Tujuan

Tujuan dilaksanakannya seluruh program dan kegiatan pengembangan pakan oleh Direktorat Pakan adalah memfasilitasi peningkatan produksi pakan (unggas dan ruminansia) nasional dalam rangka mendukung pencapaian tujuan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Direktorat Pakan menetapkan sebuah program yang dinamakan sebagai “Program Peningkatan Produksi Pakan” baik pakan unggas maupun pakan ruminansia, dengan tujuan untuk :

(17)

8

1) Meningkatkan produksi pakan.

Tujuan ini akan dicapai dengan melaksanakan beberapa program dan kegiatan pengembangan pakan hijauan serta pengembangan pakan olahan dan bahan pakan, baik untuk ternak ruminansia maupun pakan unggas.

2) Meningkatkan daya saing produk pakan.

Tujuan ini akan dicapai dengan melaksanakan beberapa program dan kegiatan pengembangan mutu dan keamanan pakan, baik yang dilakukan oleh Direktorat Pakan maupun oleh Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan (BPMSP) sebagai satu unit pelaksana teknis pengujian mutu dan keamanan pakan dibawah Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.

4. Sasaran

Sasaran merupakan tujuan antara untuk mencapai tujuan sesungguhnya yang diinginkan. Ada 3 (tiga) buah sasaran strategis yang ditetapkan oleh Direktorat Pakan untuk mencapai tujuan diatas yaitu :

1) Peningkatan produksi hijauan pakan ternak (HPT) berkualitas 2) Peningkatan produksi pakan olahan dan bahan pakan

3) Peningkatan mutu dan keamanan pakan

5. Arah Kebijakan

Arah dari kebijakan yang ditetapkan oleh Direktorat Pakan mencakup 2 (dua) hal penting yaitu :

1) Feed Security atau ketahanan pakan dengan cara menjamin ketersediaan bahan pakan dan pakan unggas serta pakan ruminansia.

2) Feed Safety atau keamanan pakan melalui peningkatan jaminan mutu dan keamanan pakan yang di produksi dan yang di edarkan

6. Strategi

Strategi yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan yang telah disebutkan diatas dilakukan melalui :

(18)

9

1) Meningkatkan produksi dan usaha hijauan pakan berkualitas.

2) Meningkatkan pemanfaatan biomassa hasil samping

pertanian/perkebunan/agroindustri.

3) Memberikan fasilitasi kepada masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan bahan pakan unggas dan ruminansia.

4) Meningkatkan produksi dan usaha pakan olahan unggas dan ruminansia berbasis sumberdaya lokal

5) Mengembangkan regulasi pakan

6) Meningkatkan pengawasan mutu dan keamanan pakan

7) Mengembangkan laboratorium pengujian mutu pakan yang terakreditasi

B. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Indikator Kinerja Utama ditetapkan untuk kurun waktu 5 (lima) tahun yaitu Tahun 2015 - 2019 dan arah kebijakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), adalah untuk mewujudkan tujuan pembangunan peternakan dan keswan dengan sasaran yang ingin dicapai adalah : (1) meningkatnya produksi pangan asal ternak (daging sapi/kerbau, daging ternak lainnya, telur dan produksi susu); (2) daya saing peternakan (status kesehatan hewan, sertifikat, ekspor obat hewan, ekspor semen beku, ekspor produk peternakan, ekspor ternak hidup); dan (3) kesejahteraan peternak berupa nilai tukar peternak.

Untuk itu kebijakan Direktorat Pakan ditujukan guna mendukung kebijakan Ditjen PKH pada aspek“Meningkatnya Produksi Pangan Asal Ternak dan Dayasaing Peternakan”, yang diarahkan pada (1) Feed Security atau ketahanan pakan dengan cara menjamin ketersediaan bahan pakan dan pakan unggas serta pakan ruminansia serta (2) Feed Safety atau keamanan pakan melalui peningkatan jaminan mutu dan keamanan pakan yang di produksi dan yang di edarkan. Indikator Kinarja Utama (IKU) Direktorat Pakan secara rinci pada Tabel – 2 berikut :

Tabel – 2. Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Pakan Tahun 2015 - 2019

Program/ Kegiatan Sasaran Program/ Kegiatan Indikator Kinerja Program/Kegiatan Target 2015 2016 2017 2018 2019

(19)

10 Peningkatan Produksi Pakan Ternak Meningkatnya ketersediaan pakan ternak

Luas lahan yang ditanami hijauan pakan ternak (Ha)

3.532 9.034 10.348 12.062 13.776

Jumlah pakan olahan/bahan pakan yang dihasilkan (Ton)

20.823 14.293 14.365 16.555 18.242

Jumlah pakan yang

diuji(sampel) 6.700 7.600 7.850 8.100 8.350

Capaian Kinerja Direktorat Pakan tahun 2016, diukur dari 3 (tiga) Indikator Kinerja Utama, yaitu : (1) Luas lahan yang ditanami hijauan pakan ternak (Ha); (2) Jumlah pakan olahan/ bahan pakan yang dihasilkan (Ton); dan (3) Jumlah pakan yang diuji (sampel), dan merupakan indikator yang diperjanjikan sebagaimana dituangkan dan dibahas dalam capaian sasaran Perjanjian Kinerja (PK) Direktorat Pakan, dan dijabarkan dalam kegiatan operasional.

C. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

Rencana Kinerja yang direncanakan pada tahun 2016 merupakan implementasi rencana jangka menengah yang telah tertuang dalam Renstra Direktorat Pakan Tahun 2015-2019 dan dijabarkan dalam rencana kerja jangka pendek pada setiap tahun yang dituangkan dalam Rencana Kinerja Tahunan. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 dibuat berdasarkan format Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010, serta mengacu kepada kebijakan, program, kegiatan dan sub kegiatan yang telah ditetapkan, dalam upaya mewujudkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2016, dituangkan pada Tabel- 3, sebagai berikut :

Tabel – 3. Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Kebutuhan Aanggaran Pengembangan Pakan Tahun 2016

KEGIATAN UTAMA KEGIATAN SAT

2016

VOLUME ANGGARAN

(Rp. M)

1. Pengembangan HPT (ha) 1.1 Pengemb. HPT di UPT Pusat Ha 1.000 125,000

(20)

11 Output :

Peningkatan produksi HPT berkualitas.

di UPTD Ha 50 5,000

1.3 Pengemb. sumber benih/bibit HPT

di kelompok

Klp 35 7,000

Ha 70

1.4 Pengemb. U-HPT Klp 14 3,500

Ha 28

1.5 Pengemb. padang penggembalaan Ha 600 60,000

1.6 Pemanfaatan lahan x-tambang Ha 300 30,000

1.7 Pemeliharaan pdg penggembalaan Ha 7000 35,000

1.8 Integrasi Rum Klp 435 184,875

1.9 Gerbang patas Ha

Stek 4.000.000 30,000

2. Pengemb. Pakan Olahan

dan Bahan Pakan (ton)

Output : Peningkatan produksi pakan konsentrat. 2.1 Pengemb. UBP Klp 8 3,200 Ton 40 2.2 Pengemb. UPP-R Klp 40 14,200 Ton 120 2.3 Pengemb. UPP-U Klp 20 6,900 Ton 2.4 Pengemb. LP-R Klp 50 11,000 Ton 100 2.5 Revitalisasi UPP/LP Klp 30 4,500 Ton 2.6 PPK Sapot Induk Klp Ton 1,800 34,000 2.7 PPK Sapi Perah Klp Ton 5.625 50,000 2.8 PBP ternak gangrep Klp Ton 0,2 1,500 2.9 PPK Sapot gemuk Klp Ton 6.720 60,000

(21)

12

3. Pengemb. Mutu dan

Keamanan Pakan (sampel)

Output :

Peningkatan mutu dan keamanan pakan.

3.1 Pengujian mutu dan sertifikasi pakan (BPMSP)

Sampel 4.000 45,000

3.2 Pelayanan Pengujian Laboratorium Pakan Daerah

Sampel

Lok 7 7,000

3.3 Pengujian keamanan pakan Sampel 3.600 4,000

Bvet 3

3.4 Pengemb. kualitas SDM pakan Org 50 1,250

Prov

3.5 Pengawasan mutu dan keamanan

pakan/bahan pakan

Sampel

Prov 34 3,400

3.6 Pengawasan peredaran FA/FS Sampel

Prov 34 3,400

3.7 Kortek pakan Lap 34 1,700

3.8 Bimtek dan manajemen pakan Org

Lap 34 1,700

3.9 Dukungan pengemb. pakan pusat Lap 6 13,000

TOTAL 746,125

D. PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian Kinerja (PK) disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 135 Tahun 2013 tentang Pedoman Sistem Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pertanian, maka Direktorat Pakan telah menyusun PK tahun 2016yang ditandatangi antara Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan Direktur Pakan, sebagai acuan dalam mengevaluasi akuntabilitas kinerja yang akan dicapai. Uraian PK Tahun 2016 selengkapnya, seperti Tabel- 4 berikut:

(22)

13 III. AKUNTABILITAS KINERJA

A. KRITERIA UKURAN KEBERHASILAN PENCAPAIAN SASARAN

Kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran tahun 2016 ditetapkan berdasarkan penilaian capaian terhadap sasaran yang telah ditetapkan melalui metode scoring, yaitu:

1. Sangat berhasil : capaian >100% 2. Berhasil : capaian 80-100% 3. Cukup berhasil : capaian 60-79% 4. Kurang berhasil : capaian <60%

(23)

14

Capaian Kinerja Direktorat Pakan pada tahun 2016diukur berdasarkan capaian 2 (dua) indikator yaitu Indikator Kerja dan Indikator Kinerja, dengan cara membandingkan antara target sasaran dengan realisasinya. Indikator kerja adalah capaian output kegiatan sedangkan indikator kinerja adalah outcome. Rincian tingkat capaian indikator kerja output kegiatan dan indikator kinerja outcome masing-masing sesuai dengan Penetapan Kinerja (PK) yang telah ditandatangani antara Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan Direktur Pakan, diuraikan sebagai berikut :

1. Indikator Kerja

Dalam PK Direktorat Pakan terdapat 4 (empat) Indikator Kerja, yaitu :

1) Pengembangan Hijauan Pakan Ternak 2) Pengembangan Pakan Olahan/Bahan Pakan

3) Pengembangan Mutu dan Keamanan Pakan/Bahan Pakan

4) Pengadaan Indukan untuk Pengembangan Integrasi, Padang

Penggembalaan dan Lahan Ex-Tambang

Kriteria ukuran keberhasilan dan capaian masing-masing Indikator Kerja, diuraikan sebagai berikut :

1) Indikator kerja Pengembangan Hijauan Pakan Ternak dapat dikategorikan

Berhasil dengan capaian sebesar 95,09%. Indikator kerja inididukung oleh 7 (tujuh) kegiatan yaitu :

a. Pengembangan Padang Penggembalaan (Pastura) di UPT b. Pengembangan Kebun HPT di UPT

c. Penguatan Sumber Bibit/Benih HPT di UPTD d. Pengembangan Unit Usaha HPT

e. Pengembangan Padang Penggembalaan f. Pemeliharaan Padang Penggembalaan g. Gerbang Patas

2) Indikator kerja Pengembangan Pakan Olahan/Bahan Pakan dapat dikategorikan Berhasil dengan capaian sebesar 99,06%. Indikator kerja ini didukung oleh 6 (enam) kegiatan yaitu :

a. Unit Pengolahan Pakan (UPP) Ruminansia b. Lumbung Pakan (LP) Ruminansia

c. Unit Usaha Bahan Pakan (UBP) d. Penguatan Pakan Sapi Potong Induk e. Penguatan Pakan Sapi Perah

(24)

15

3) Kategori Sangat Berhasil dicapai dari indikator kerja Pengembangan Mutu dan Keamanan Pakan/Bahan Pakan dengan capaian sebesar 101,97%. Indikator kerja ini didukung oleh 4 (empat) kegiatan yaitu :

a. Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan

b. Pelayanan Pengujian Laboratorium Pakan Daerah c. Pengujian Keamanan Pakan / Bahan Pakan

d. Pengawasan Mutu & Keamanan Pakan/Bahan Pakan

4) Sedangkan indikator kerja Pengadaan Indukan untuk Pengembangan Integrasi, Padang Penggembalaan dan Lahan Ex-Tambang dikategorikan

Berhasil dengan capaian sebesar 94,83%.

2. Indikator Kinerja

Indikator Kinerja Direktorat Pakan sebagaimana dituangkan dalam PK terdapat 5 (lima), yaitu :

Indikator kinerja merupakan capaian kinerja outcome dari indikator kerja output. Terdapat 5 (lima) Indikator Kinerja sebagaimana tercantum pada PK, yaitu : 1) Jumlah produksi HPT

2) Jumlah produksi pakan konsentrat

3) Rata-rata Peningkatan Produksi susu per ekor per hari 4) Rata-rata Peningkatan Body Condition Scoring (BCS)

5) Penerbitan Sertifikat (Hasil Pengujian Mutu Pakan, Nomor Pendaftaran Pakan, Penilaian Cara Pembuatan Pakan yang Baik)

Kriteria ukuran keberhasilan dan capaian masing-masing Indikator Kinerja, diuraikan sebagai berikut:

1) Kategori Sangat Berhasil dicapai dari 3 (tiga) indikator kinerja yaitu Rata-rata Peningkatan Produksi susu per ekor per haridengan capaian 150,67%, Rata-rata Peningkatan Body Condition Scoring (BCS) dengan capaian 112% dan Penerbitan Sertifikat (Hasil Pengujian Mutu Pakan, Nomor Pendaftaran Pakan, Penilaian Cara Pembuatan Pakan yang Baik) dengan capaian 140%. 2) Kategori Berhasil dicapai dari 2 (dua) indikator kinerja yaitu Jumlah produksi

HPT dengan capaian 93,93% dan Jumlah produksi pakan konsentrat dengan capaian 92,06%.

(25)

16

Sedangkan capaian indikator kerja dan indikator kinerja sebagaimana tercantum dalam Penetapan Kinerja (PK) Direktorat Pakan, secara rinci digambarkan sebagaimana Tabel – 5 berikut :

Tabel – 5.Capaian Sasasaran PK DirektoratPakan Tahun 2016

SASARAN

KEGIATAN INDIKATOR TARGET 2016 CAPAIAN 2016 %

Meningkatnya produksi pakan ternak

Indikator Kerja

1 Pengembangan Hijauan Pakan Ternak 7.857 Hektar 7.471 Hektar 95,09

2 Pengembangan Pakan Olahan / Bahan Pakan

10.458 Ton 10.360 Ton 99,06

3 Pengembangan Mutu dan Keamanan Pakan/Bahan Pakan

11.116 Sampel 11.335 Sampel 101,97

4 Pengadaan Indukan untuk Pengembangan Integrasi, Padang Penggembalaan dan Lahan Ex-Tambang

2.825 Ekor 2.672 Ekor 94,58

Indikator Kinerja

1 Jumlah produksi HPT 138.067 Ton/BK 129.686 Ton/BK 93,93

2 Jumlah produksi pakan konsentrat 1.008 Ton 928 Ton 92,06

3 Rata-rata Peningkatan Produksi Susu per ekor/ hari

1,5 Liter 2,26 Liter 150,67

4 Rata-rata Peningkatan Body Condition Scoring (BCS)

1 Poin 1,12 Poin 112

5 Penerbitan Sertifikat (Hasil Pengujian Mutu Pakan, Nomor Pendaftaran Pakan, Penilaian Cara Pembuatan Pakan yang Baik)

540 Buah 756 Buah 140

Kegiatan : Peningkatan Produksi Pakan Ternak

Anggaran : Rp. 510.076.811.000,-

C. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Capaian indikator kerja output yang digambarkan dari 4 (empat) kegiatan utama dan indikator kinerja outcome yang digambarkan dari 5 (lima) kegiatan sebagaimana Tabel – 5 dijelaskan sebagai berikut :

1. Indikator Kerja

(26)

17 Tujuan kegiatan adalah :

a. Menyediakan hijauan pakan ternak (HPT) dan memproduksi benih/bibit HPT untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak dan untuk disebarkan kepada kelompok peternak serta pihak lain yang terkait dengan pengembangan peternakan secara nasional.

b. Meningkatnya produktivitas ternak dengan pemberian pakan baik kualitas maupun kuantitasnya.

Sasaran kegiatan adalah :

Meningkatnya ketersediaan produksi HPT dan bibit/benih HPT dari kebun HPT serta meningkatnya kualitas pakan di BPTU-HPT, UPTD, dan di masyarakat pada lahan seluas 7.857 Hektar.

Capaian kegiatan

Capaian Indikator Kerja Pengembangan Hijauan Pakan Ternak (HPT) sebesar 7.471 Ha atau 95,09% dari target 7.857 Ha. Indikator kerja ini didukung oleh 7 (tujuh) kegiatan dengan rincian capaian untuk masing-masing kegiatan sebagaimana pada Tabel - 6berikut :

Tabel-6 : Capaian Indikator Kerja Pengembangan HPT Tahun 2016

SASARAN

KEGIATAN INDIKATOR KERJA TARGET 2016 CAPAIAN 2016 %

Meningkatnya produksi hijauan pakan ternak

1 Pengembangan Padang Penggembalaan (Pastura) di UPT

563 Hektar 531 Hektar 94,32

2 Pengembangan Kebun HPT di UPT 468 Hektar 466 Hektar 99,57

3 Penguatan Sumber Bibit / Benih Hijauan Pakan Ternak di UPTD

1.168 Hektar 1.033 Hektar 88,44

4 Pengembangan Unit Usaha HPT 33 Hektar 33 Hektar 100

5 Pengembangan Padang Penggembalaan

405 Hektar 500 Hektar 123,46

6 Pemeliharaan Padang Penggembalaan 4.850 Hektar 4.538 Hektar 93,57

7 Penanaman dan Pengembangan Tanaman Pakan Ternak Berkualitas

370 Hektar 370 Hektar 100,00

a. Pengembangan Padang Penggembalaan (Pastura) di UPT

Capaian kerja output kegiatan Pengembangan Padang Penggembalaan (Pastura) di UPT sebesar 94,32% atau 531 Ha daritarget seluas 563 Ha

(27)

18

yang dialokasikan di Kantor Daerah untuk 9 (sembilan) BPTU-HPT, capaian kinerja ini dapat dikategorikan dengan kriteria “Berhasil”. Tidak tercapainya target tersebut dikarenakan kegiatan pengembangan padang penggemabalaan di BPTU-HPT Siborong-borong hanya sebagian yang dilaksanakan karena gagal lelang sebanyak 61 Ha.

b. Pengembangan Kebun HPT di UPT

Capaian kerja output kegiatan Pengembangan Kebun HPT di UPT, dialokasikan di Kantor Daerah untuk 10 (sepuluh) BPTU-HPT yang digunakan untuk pemeliharaan kebun dengan target seluas 468 Ha dan realisasi fisik sebesar 466 Ha atau 99,57%, capaian kinerja ini dapat dikategorikan dengan kriteria “Berhasil”. Tidak tercapainya target tersebut dikarenakan kegiatan pembukaan kebun bibit/benih HPT di BPTU-HPT Siborong-borong tidak dilaksanakan secara optimal.

c. Penguatan Sumber Bibit/Benih HPT di UPTD

Capaian kerja output kegiatan Penguatan Sumber Bibit/Benih HPT di UPTD, dialokasikan di 10 (sepuluh) provinsi dengan target seluas 1.168 Ha dan realisasi fisik sebesar 1.033 Ha atau 88,44%, capaian kinerja ini dapat dikategorikan dengan kriteria “Berhasil”. Tidak tercapainya target tersebut dikarenakan pelaksanaan kegiatan di UPTD Provinsi NTT yang dialokasikan untuk pembukaan kebun bibit/benih HPT untuk instalasi Waihibur, Lili dan Kabaru tidak dilaksanakan secara optimal dan hanya tercapai seluas 500 Ha dari target 635 Ha atau 78,74%.

d. Pengembangan Unit Usaha HPT

Capaian kerja output kegiatan Penguatan Unit Usaha HPT, yang dialokasikan untuk 4 (empat) kelompok di lahan seluas 33 Ha dengan realisasi fisik sebesar 33 Ha atau 100%. Capaian kinerja ini dapat dikategorikan dengan kriteria “Berhasil”.

e. Pengembangan Padang Penggembalaan

Capaian kerja output kegiatan Pengembangan Padang Penggembalaan seluas 500 Ha atau sebesar 123,46% dari targetseluas 405 Ha dan dapat dikategorikan “Sangat Berhasil”. Keberhasilan capaian kinerja ini dikarenakan kegiatan Pengembangan Padang Penggembalaan di Kab. Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara salah mencantumkan volume output pada POK yang seharusnya 100 Ha hanya tertulis 5 Ha, sehingga penetapan target dalam PK terjadi kesalahan.Kegiatan ini dialokasikan di 5 (lima) lokasi padang penggembalaan yaitu Brebes (Jateng), Bombana (Sultra), Morowali Utara (Sulteng), Pinrang (Sulsel) dan Bima (NTB), yang masing-masing lokasi dapat merealisasikan luasan padang sebesar 100.

(28)

19

Ha. Rincian capaian output untuk masing-masing lokasi Pengembangan Padang Penggembalaan sebagai berikut :

Tabel-7 : Rincian capaian output kegiatan Pengembangan Padang Penggembalaan

No. Lokasi Target 2016 Capaian

2016 % 1. Jateng (Brebes) 100 Ha 100 Ha 100 2. Sultra (Bombana) 5 Ha 100 Ha 100 3. Sulteng (Morowali Utara) 100 Ha 100 Ha 100 4. Sulsel (Pinrang) 100 Ha 100 Ha 100 5. NTB (Bima) 100 Ha 100 Ha 100 Jumlah 405 Ha 500 Ha 123,46

f. Pemeliharaan Padang Penggembalaan

Capaian kerja output kegiatan Pemeliharaan Padang Penggembalaan sebesar 93,57% atau tercapai seluas 4.538 Ha dari target seluas 4.850 Ha dan dapat dikategorikan “Berhasil”. Kegiatan ini dialokasikan di 12 (dua belas) lokasi padang penggembalaan di 8 provinsi yang telah menerima kegiatan Pengembangan Padang Penggembalaan tahun 2013 - 2015. Tidak tercapainya kegiatan ini dikarenakan kegiatan di 2 (dua) provinsi yaitu di Kab. Kolaka Provinsi Sultra tercapai seluas 48,93 Ha dari target 110 Ha (44,48%) dan Provinsi Nusa Tenggara Timur hanya tercapai seluas 500 Ha dari target 750 Ha (66,67%). Rincian capaian

output untuk masing-masing lokasi Pemeliharaan Padang

Penggembalaan sebagai berikut :

Tabel-8 : Rincian capaian output Pemeliharaan Padang Penggembalaan

No. Lokasi Target 2016 Capaian 2016 %

1. Kaltim 800 Ha 800 Ha 100

2. Sulteng 230 Ha 230 Ha 100

3. Sulsel 100 Ha 100 Ha 100

4. Sultra 360 Ha 298,95 Ha 83,04

(29)

20 6. NTT 750 Ha 500 Ha 66,67 7. Babel 25 Ha 25 Ha 100 8. Papua Barat 2.335 Ha 2.335 Ha 100 Jumlah 4.850 Ha 4.538 Ha 93,57 g. Gerbang Patas

Capaian kerja output kegiatan Penanaman dan Pengembangan Tanaman Pakan Berkualitas sebesar 100% dari target atau tercapai seluas 370 Ha dan dapat dikategorikan “Berhasil”. Kegiatan ini dialokasikan di 17 (tujuh belas) provinsi yang diprioritaskan untuk lokasi kawasan/SPR.

2) Pengembangan Pakan Olahan/Bahan Pakan Tujuan kegiatan adalah :

a. Mengoptimalkan pemanfaatan bahan pakan lokal melalui penguasaan teknologi produksi dan pengolahan pakan sebagai pakan yang memenuhi standar kebutuhan ternak, baik kuantitas maupun kualitas, dengan harga yang terjangkau;

b. Mengoptimalkan pemanfaatan sisa hasil pertanian, perkebunan, tanaman pangan dan hortikultura, melalui penerapan teknologi pengawetan, penyimpanan untuk ketersediaan pakan

c. Menghasilkan bahan pakan lokal spesifik lokasi dalam upaya penyediaan pakan lokal secara berkesinambungan, mendorong tumbuh dan berkembangnya unit usaha bahan pakan.

Sasaran kegiatan :

a. Tersedianya fasilitas pengolahan pakan untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak dan termanfaatkannya bahan pakan lokal di kelompok b. Termanfaatkannya tempat penyimpanan dan peralatan pakan melalui

penerapan teknologi pengolahan, pengawetan dan penyimpanan pakan serta terpenuhinya kebutuhan pakan ternak di kelompok.

c. Meningkatkan pemanfaatan bahan baku pakan lokal spesifik lokasi dan terpenuhinya kebutuhan bahan baku pakan dari jumlah dan kualitas untuk peningkatan skala usaha, produksi dan produktivitas ternak serta terjamin kontinuitasnya.

(30)

21

Capaian Indikator Kerja Pengembangan Pakan Olahan/Bahan Pakan sebesar 10.360 Ton atau 99,06% dari target 10.458 Ton. Indikator kerja ini didukung oleh 6 (enam) kegiatan dengan rincian capaian untuk masing-masing kegiatan sebagaimana pada Tabel - 7berikut :

Tabel- 9 : Capaian Indikator Kerja Pengembangan Pakan Olahan/Bahan Pakan Tahun 2016

SASARAN

KEGIATAN INDIKATOR KERJA TARGET 2016

CAPAIAN 2016 % Meningkatnya produksi pakan olahan/bahan pakan

1 Pengembangan Unit Usaha Bahan Pakan (UBP)

180 Ton 180 Ton 100,00

2 Pengembangan Unit Pengolah Pakan (UPP) Ruminansia

60 Ton 60 Ton 100,00

3 Pengembangan Lumbung Pakan (LP) Ruminansia

768 Ton 688 Ton 89,58

4 Penguatan Pakan Induk Sapi Potong 1.071 Ton 1.053 Ton 98,32

5 Penguatan Pakan Sapi Perah 630 Ton 630 Ton 100,00

6 Pengembangan Pakan Konsentrat di UPT

7.749 Ton 7.749 Ton 100,00

a. Pengembangan Unit Usaha Bahan Pakan (UBP)

Capaian kerja output kegiatan Pengembangan Unit Usaha Bahan Pakan (UBP)sebesar 100% dari target atau tercapai sebanyak 180 Ton untuk 4 (empat) kelompok di 3 (tiga) provinsi yaitu Lampung, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tenggara. Capaian ini dapat dikategorikan “Berhasil”.

b. Pengembangan Unit Pengolah Pakan (UPP) Ruminansia

Capaian kerja output kegiatan Pengembangan Unit Pengolah Pakan (UPP) Ruminansia sebesar 100% dari target atau tercapai sebanyak 60 Ton untuk 6 (enam) kelompok di 4 (empat) provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Riau. Capaian ini dapat dikategorikan “Berhasil”.

c. Pengembangan Lumbung Pakan (LP) Ruminansia

Kegiatan Pengembangan Lumbung Pakan (LP) Ruminansiadialokasikan di 17 provinsi. Capaian kerja output sebesar 89,58% dari target sebanyak

(31)

22

768 Ton pada 48 kelompok atau tercapai sebanyak 688 Ton pada43 kelompok, capaian ini dapat dikategorikan “Berhasil”. Tidak tercapainya sasaran output tersebut dikarenakan terdapat penghematan pada 5 (lima) kelompok, yaitu masing-masing 1 kelompok di Kab. Tasikmalaya, Banten, Jambi dan Prov. Sultra 2 kelompok.

d. Penguatan Pakan Induk Sapi Potong

Kegiatan Penguatan Pakan Induk Sapi Potong dialokasikan di 13 provinsi. Capaian kerja output sebesar 98,32% dari target sebanyak 1.071 Ton pada 119 kelompok atau tercapai sebanyak 1.053 Ton pada 117 kelompok, capaian ini dapat dikategorikan “Berhasil”.. Tidak tercapainya sasaran output tersebut dikarenakan terdapat penghematan pada 2 (dua) kelompok di Prov. Sumatera Selatan.

e. Penguatan Pakan Induk Sapi Perah

Capaian kerja output kegiatan Penguatan Pakan Induk Sapi Perah sebesar 100% dari target atau tercapai sebanyak 630 Ton pada 28 kelompok di 3 (tiga) provinsi yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa barat, capaian ini dapat dikategorikan “Berhasil”.

f. Pengembangan Pakan Konsentrat di UPT

Capaian kerja output kegiatan Pengembangan Pakan Konsentrat di UPT sebesar 100% dari target atau tercapai sebanyak 7.749 Ton, capaian ini dapat dikategorikan “Berhasil”.Pengembangan Pakan Konsentrat di UPT dialokasikan untuk 10 (sepuluh) BPTU-HPT.

3) Pengembangan Mutu dan Keamanan Pakan/Bahan Pakan Tujuan kegiatan adalah :

a. Mengetahui kandungan gizi, mutu dan keamanan pakan/bahan pakan yang akan digunakan untuk formulasi pakan.

b. Menjamin agar pakan yang beredar mempunyai kualitas yang baik sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) atau Persyaratan Teknis Minimal (PTM)

Sasaran kegiatan adalah :

a. Terujinya sampel pakan/bahan pakan oleh BPMSP, BVet dan Lab. Pakan Daerah.

(32)

23 Capaian kegiatan

Capaian Indikator Kerja Pengembangan Mutu dan Keamanan Pakan/Bahan Pakan sebesar 11.335 sampel atau 101,97% dari target 11.116 sampel.

Indikator kerja ini didukung oleh 4 (empat) kegiatan dengan rincian capaian untuk masing-masing kegiatan sebagaimana pada Tabel - 8berikut :

Tabel-10 : Capaian Indikator Kerja Pengembangan Mutu dan Keamanan Pakan/ Bahan Pakan Tahun 2016

SASARAN

KEGIATAN INDIKATOR KERJA TARGET 2016 CAPAIAN 2016 %

Meningkatnya pengujian mutu dan keamanan pakan/bahan pakan

1 Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan

4.500 Sampel 5.507 Sampel 122,38

2 Pelayanan Pengujian Laboratorium Pakan Daerah

2.800 Sampel 2.600 Sampel 92,86

3 Pengujian Keamanan Pakan / Bahan Pakan

2.430 Sampel 2.430 Sampel 100,00

4 Pengawasan Mutu & Keamanan Pakan/Bahan Pakan

1.386 Sampel 1.205 Sampel 86,94

a. Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan

Capaian kerja output kegiatan Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan sebesar 122,38% dari target sebanyak 4.500 sampel atau tercapai 5.507 sampel, capaian ini dapat dikategorikan “Sangat Berhasil”.Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan dilaksanakan oleh Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Bekasi.

Keberhasilan capaian lebih dari 100% disebabkan karena beberapa hal, yaitu :

a) Sosialisasi berkesinambungan yang dilakukan oleh Balai tentang pentingnya pemakaian pakan/bahan pakan yang berkualitas untuk meningkatkan produktivitas ternak.

b) Banyaknya sampel yang diujikan karena meningkatnya kesadaran stakeholders terhadap pentingnya kualitas pakankhususnya untuk produsen pakan skala menengah.

(33)

24

c) Meningkatnya kesadaran produsen pakan (feed mills) terhadap perlunya Nomor Pendaftaran Pakan (NPP) sehingga mendorong pabrik pakan untuk mendaftarkan setiap jenis pakan/merk dagang pakan yang diedarkan.

d) Adanya pengujian mutu pakan untuk pelelangan pakan; e) Meningkatnya pengawasan kepada dinas daerah.

b. Pelayanan Pengujian Laboratorium Pakan Daerah

Capaian kerja output kegiatan Pelayanan Pengujian Laboratorium Pakan Daerah sebesar 92,86 % dari target sebanyak 2.800 sampel atau tercapai 2.600 sampel, capaian ini dapat dikategorikan “Berhasil”.Pelayanan Pengujian Laboratorium Pakan Daerah dilaksanakan oleh 6 laboratorium di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat dan Sulawesi Selatan. Tidak tercapainya target disebabkan karena pelayanan pengujian di Laboratorium Pakan Provinsi Jawa Tengah hanya tercapai 50% karena alat detector NIR rusak.

c. Pengujian Keamanan Pakan / Bahan Pakan

Capaian kerja output kegiatan Pengujian Keamanan Pakan/Bahan Pakan sebesar 100% dari target atau tercapai sebanyak 2.430 Sampelcapaian ini dapat dikategorikan “Berhasil”. Pengujian Keamanan Pakan/Bahan Pakan dilaksanakan oleh 3 (tiga) Balai Veteriner yaitu Wates, Maros dan Medan.

d. Pengawasan Mutu & Keamanan Pakan/Bahan Pakan

Capaian kerja output kegiatan Pengawasan Mutu & Keamanan Pakan/Bahan Pakan tercapai sebanyak 1.205 sampel atau sebesar 86,94% dari target sebesar 1.386 sampel. Kegiatan dialokasikan melalui Dana Dekonsentrasi di 29 provinsi diseluruh Indonesia kecuali DKI Jakarta, Papua Barat, Maluku Utara, Kepulauan Riau dan Kalimantan Utara. Tidak tercapainya sasaran tersebut disebabkan karena pengawasan mutu & keamanan pakan/bahan di 4 (empat) provinsi yaitu Jawa Timur, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan hanya tercapai antara 20 – 50%, karena (a) adanya penghematan kegiatan namun dibatalkan sehingga sampai akhir tahun tidak cukup waktu untuk melaksanakan; (b) dana dalam POK yang dialokasikan untuk pengujian sampel pakan di BPMSP tidak sesuai tarif sehingga harus direvisi, namun saat revisi terbit pada bulan Oktober terjadi lagi kenaikan tarif sehingga kegiatan pengujian tidak cukup waktu untuk dilaksanakan.

(34)

25 4) Pengadaan Indukan untuk Pengembangan Integrasi, Padang

Penggembalaan dan Lahan Ex-Tambang Tujuan kegiatan adalah :

a. Meningkatkan populasi sapi potong b. Meningkatkan skala usaha kelompok

c. Meningkatkan pemanfaatan lahan padang penggembalaan secara berkelanjutan.

c. Meningkatkan pemanfaatan produk samping perkebunan sawit dan pabrik pengolahan sawit, sebagai pakan ternak.

Sasaran kegiatan

a. Meningkatnya jumlah sapi potong yang dipelihara oleh kelompok peternak

b. Meningkatnyapemanfaatan produk samping perkebunan sawit, produk samping pabrik pengolahan sawit dan produk samping tanaman pangan c. Meningkatnya produktivitas kebun sawit melalui pemanfaatan kotoran

ternak sebagai pupuk organik.

d. Meningkatnya daya guna padang penggembalaan

Capaian kegiatan

Pengadaan Indukan untuk kegiatan Pengembangan Integrasi, Padang Penggembalaan dan Lahan Ex-Tambang sebagaimana tercantum dalam POK Direktorat Pakan pada MAK 1783.165 sebanyak 11.380 ekor dengan nilai sejumlah Rp. 291.725.416.000,- Dalam perkembangannya terdapat kebijakan untuk blokir pagu untuk ternak sebanyak 8.555 ekor sehingga pengadaan ternak tersisa 2.825 ekor. Dari jumlah tersebut terdapat ternak yang ditolak karena tidak sesuai dengan spesifikasi teknis sebanyak 153 ekor sehingga capaian kegiatan hanya sebesar 94,58% atau sejumlah 2.672 ekor dari target, dan dapat dikategorikan “berhasil”.

Jumlah ternak tersebut untuk paket pelabuhan Belawan yang dialokasikan di 3 (tiga) provinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara dan Riau, secara rinci untuk masing-masing provinsi sebagaimana Tabel-9 berikut :

Tabel-11 : Pengadaan Indukan untuk Pengembangan Integrasi, Padang Penggembalaan dan Lahan Ex-Tambang Tahun 2016

(35)

26

No. Provinsi Target Alokasi Realisasi %

1 Aceh 500 Ekor 479 Ekor 95,80

2 Sumatera Utara 1.250 Ekor 1.206 Ekor 96,48

3 Riau 1.075 Ekor 987 Ekor 91,81

Jumlah 2.825 Ekor 2.672 Ekor 94,58

2. Indikator Kinerja

1) Jumlah produksi HPT

Jumlah produksi HPT merupakan indikator kinerja outcome dari indikator kerja output Pengembangan Pakan Hijauan. Produksi HPT dihitung berdasarkan jumlah HPT yangditanam dan yang dapat disediakan pada luasan lahan dari kegiatan operasional yang difasilitasi melalui dana APBN. Produksi HPT diukur dalam satuan ton bahan kering (Ton/BK).

Luasan lahan sebanyak 7.857 Hektar dari 7 (tujuh) kegiatan operasional pengembangan HPT ditargetkan dapat diproduksi HPT sebanyak 138.067 Ton/BK per tahun. Dari target tersebut, capaian produksi HPT hanya sebesar 129.686 Ton/BK atau 93,93%, capaian kinerja tersebut dapat dikategorikan

“Cukup Berhasil”.

Tidak tercapainya jumlah produksi HPT ini dikarenakan luasan lahan dalam indikator kerja Pengembangan Pakan Hijauan tidak terpenuhi untuk penanaman HPT khususnya untuk kegiatan Penguatan Sumber Bibit/Benih HPT di UPTD yang hanya tercapai 88,44% sebagaimana tersaji pada Tabel -6 diatas.

2) Jumlah produksi pakan konsentrat

Jumlah produksi pakan konsentrat merupakan indikator kinerja outcome dari indikator kerja output Pengembangan Pakan Olahan/Bahan Pakan. Produksi pakan konsentrat dihitung berdasarkan jumlah produksi pakan/bahan pakan dari kegiatan operasional yang difasilitasi melalui dana Tugas Pembantuan. Target produksi pakan konsentrat sebanyak 1.008 Ton dihasilkan dari kegiatan operasional Pengembangan Pakan Olahan/Bahan Pakan yang dilaksanakan oleh kelompok penerima fasilitasi dari 3 (tiga) kegiatan yaitu (a) Pengembangan Unit Usaha Bahan Pakan (UBP); (b) Pengembangan Unit Pengolah Pakan Ruminansia (UPP-R) dan (c) Pengembangan Lumbung Pakan Ruminansia (LP-R). Dari target sebesar 1.008 Ton tersebut dapat

(36)

27

dicapai produksi pakan konsentrat sebanyak 928 Ton per tahunatau tercapai 92,06%, capaian kinerja tersebut dapat dikategorikan “Berhasil”.

Tidak tercapainya jumlah produksi pakan konsentrat ini dikarenakan tidak terealisasinya fasilitasi kegiatan Pengembangan Lumbung Pakan (LP) Ruminansia di 5 (lima) kelompok pada 3 Satker Provinsi (Jambi, Sultra, Banten) serta 1 (satu) Satker Kab. Tasikmalaya, dengan jumlah produksi pakan konsentrat sebanyak 80 Ton akibat penghematan sebagaimana tersaji pada Tabel-7 diatas.

3) Rata-rata peningkatan produksi susu per ekor/hari

Rata-rata peningkatan produksi susu per ekor/hari merupakan indikator kinerja outcome dari indikator kerja output kegiatan Penguatan Pakan Sapi Perah yang dialokasikan untuk 28 kelompok di 3 provinsi. Target Rata-rata peningkatan produksi susu per ekor/hari untuk Tahun 2016 sebesar 1,5 liter dengan capaian sebesar 2,26 liter per ekor/hari atau mencapai 150,67%.

Capaian kinerja tersebut dapat dikategorikan “Sangat

Berhasil”.Keberhasilan kinerja rata-rata peningkatan produksi susu per ekor/hari disebabkan karena pemberian bantuan penguatan pakan yang tepat sasaran yaitu pada sapi perah fase awal laktasi sehingga berpengaruh significan terhadap peningkatan produksi susu.

Capaian kinerja ini diukur berdasarkan hasil evaluasi kegiatan secara nasional yang dilaksanakan bekerjasama dengan Perguruan Tinggi. Terdapat 3 (tiga) indikator yang bisa diukur keberhasilannya, yaitu :

a. Menaikkan produksi susu sebesar 2,26 liter/eko/hari atau dari produksi awal 10,54 liter menjadi 12,80 liter.

b. Menaikkan % total solid (TS) sebesar 0,36 % dari TS awal 11,39% menjadi 11,75%

c. Menaikkan pendapatan peternak sebesar Rp. 19.689 dari pendapatan awal Rp. 50.171 menjadi Rp. 69.860,-

Keberhasilan capaian indikator kinerja rata-rata peningkatan produksi susu per ekor/hari secara nasional selama tahun 2013 – 2016 dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan sebagaimana digambarkan pada Tabel – 12 berikut :

Tabel – 12 : Rata-rata peningkatan produksi susu per ekor/hari Tahun 2013-2016

(37)

28

Uraian Hasil Evaluasi Nasional Tahun

2013 2014 2015 2016

Peningkatan produksi susu

(liter/ekor/hari) 1,53 1,57 2,12 2,26

4) Rata-rata peningkatan Body Condition Score (BCS)

Rata-rata peningkatan Body Condition Score (BCS) merupakan indikator kinerja outcome dari indikator kerja output kegiatan Penguatan Pakan Induk Sapi Potong, yang dialokasikan untuk 119 kelompok di 13 provinsi. Target Rata-rata peningkatan Body Condition Score (BCS) untuk Tahun 2016 sebesar 1 poin dengan capaian sebesar 1,12 poin atau mencapai 112%. Capaian kinerja tersebut dapat dikategorikan “Sangat Berhasil”.

Keberhasilan kinerja rata-rata peningkatan BCS ini disebabkan karena sasaran pemberian bantuan penguatan pakan induk sapi potong sebagian besar diberikan untuk sapi-sapi yang mempunyai BCS 2 - 3. Pemberianpakan berkualitas kepada sapi dengan BCS 2-3 menunjukkan peningkatan BCS yang signifikan dibandingkan sapi-sapi yang mempunyai BCS > 3. Capaian kinerja diukur berdasarkan hasil evaluasi kegiatan yang dilaksanakan bekerjasama dengan 9 (sembilan) Perguruan Tinggidan melibatkan 79 mahasiswa dan 20 dosen

5) Penerbitan Sertifikat Hasil Pengujian Mutu Pakan, Nomor Pendaftaran Pakan (NPP) dan Cara Pembuatan Pakan Yang Baik (CPPB)

Penerbitan Sertifikat Hasil Pengujian Mutu Pakan, Nomor Pendaftaran Pakan (NPP) dan Cara Pembuatan Pakan Yang Baik (CPPB), merupakan sertifikat yang diterbitkan mengacu pada 3 (tiga) kegiatan fungsi pelayanan kepada stake holders, yang masing-masing kegiatan mempunyai tujuan yaitu :

a. Sertifikat Hasil Pengujian Mutu Pakan diterbikan berdasarkan pengujian sampel pakan/bahan pakan yang dilaksanakan oleh Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan (BPMSH) Bekasi yang ditujukan agar pakan yang beredar mempunyai kualitas yang baik sesuai SNI atau PTM sehingga dapat melindungi konsumen dari kerugian akibat mutu pakan yang tidak memenuhi standar.

(38)

29

b. Sertifikat Nomor Pendaftaran Pakan (NPP) diterbitkan berdasarkan jenis dan merek dagang pakan yang diedarkan dengan tujuan agar pakan yang diedarkan terjamin mutu dan keamanannya yang dibuktikan dengan

pelabelan, sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor

19/Permentan/OT.140/4/2009 tentang Syarat dan Tatacara Pendaftaran Pakan.

Pendaftaran pakan ternak sudah dilaksanakan secara online bagi pelaku usaha/produsen pakan ternak nasional dan instansi terkait lainnya. Permentan tersebut saat ini masih dalam proses revisi

c. Sedangkan sertifikat Cara Pembuatan Pakan Yang Baik (CPPB), diberikan kepada pabrik pakan yang sudah menerapkan Cara Pembuatan Pakan Yang Baik (CPPB) sesuai Keputusan Menteri Pertanian nomor 240 Tahun 2003.

Dari tiga kegiatan tersebut, pada Tahun 2016 telah diterbitkan sertifikat sebanyak 756 buah atau mencapai 140% dari target sebanyak 540 buah, capaian kinerja ini dapat dikategorikan “Sangat Berhasil”. Rincian jumlah sertifikat tersebut terdiri dari :

a. Sertifikat Hasil Pengujian Mutu Pakansebanyak 417 buah dari target 220 buah

b. Sertifikat Nomor Pendaftaran Pakan (NPP) sebanyak 330 buah dari target 300 buah

c. Sertifikat Cara Pembuatan Pakan Yang Baik (CPPB)sebanyak 9 buah dari target 20 buah.

D. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Anggaran yang dialokasikan untuk mendukung kinerja Direktorat Pakan Tahun 2016yang dituangkan pada Mata Anggaran Kegiatan (MAK) 1783, sebesar Rp. 278.051.476.000,-(pagu setelah blokir). Alokasi anggaran ini untuk memfasilitasi kegiatan di daerah berupa kegiatan Tugas Pembantuan (TP), Dekonsentrasi (Dekon), Kantor Daerah (UPT/KD) serta kegiatan di Kantor Pusat (KP). Berdasarkan data yang dihimpun oleh Sub Bagian Akuntasi dan Verifikasi, Bagian Keuangan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, realisasi keuangan sebesar Rp. 256.967.803.136,-atau 92,42%, sebagaimana Tabel – 13 berikut :

Tabel – 13 : Realisasi Keuangan Direktorat Pakan Tahun 2016

Jenis Belanja Pagu Realisasi Prosentase

(%)

(39)

30

Dekonsentrasi (DK) 6.804.236.000 6.159.309.275 90,52

Kantor Daerah (UPT) 87.652.802.000 78.976.142.917 90,10

Kantor Pusat (KP) 77.514.831.000 71.770.617.390 92,59

Total 278.051.476.000 256.967.803.136 92,42

Sedangkan realisasi keuangan dana TP, Dekon, serta KDper output terlampir pada Lampiran-2,dan realisasi keuangan untuk kegiatan KP per output pada Lampiran-3.

IV. KESIMPULAN

Dari uraian Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja kegiatan yang telah diuraikan pada Bab III huruf C tersebut, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

2. Secara umum hasil pengukuran kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Pakan pada tahun 2016 telah berjalan sesuai dengan rencana. Capaian kinerja terhadap 4 (empat) indikator kerja output dan 5 (lima) indikator kinerja outcome sebagaimana dituangkan dalam Penetapan Kinerja (PK) Direktur Pakan dapat dilaksanakan dengan baik dengan kriteria “Berhasil”(80-100%)sampai ”Sangat

Berhasil”(>100%)yang diuraikan sebagai berikut:

2) Capaian indikator kerja (kinerja output)

c. Capaian indikator kinerja output dari 4 (empat) indikator kerja kegiatan yang dikategorikan Sangat Berhasil dengan capaian >100%, dicapai dari kegiatan Pengembangan Mutu dan Keamanan Pakan/Bahan Pakan sebanyak 11.335 sampel atau sebesar 101,97% dari target 11.116 sampel.

d. Sedangkan kategori Berhasil dengan capaian 80 - 100%, dicapai dari 3 (tiga) indikator kerja output kegiatan, yaitu :

d) Pengembangan Hijauan Pakan Ternak sebanyak 7.471 Ha atau sebesar 95,09% dari target 7.857 Ha

e) Pengembangan Pakan Olaha/Bahan Pakan sebanyak 10.360 Ton atau sebesar 99,06% dari target 10.458 Ton

f) Pengadaan Indukan untuk Pengembangan Integrasi, Padang Penggembalaan dan Lahan Ex-Tambang sebanyak 2.672 atau sebesar 94,58% dari target 2.825 ekor

(40)

31

c. Capaian kinerja indokator outcome dari 5 (lima) indikator kinerja kegiatan yang dikategorikan Sangat Berhasil dengan capaian >100%, dicapai dari 3 (tiga) indikator yaitu :

d) Rata-rata Peningkatan Produksi Susuper ekor per hari sebesar 2,26 liter atau 150,67% dari target 1,5 liter

e) Rata-rata Peningkatan Body Condition Score (BCS) sebesar 1,12 poin atau sebesar 112% dari target 1 poin

f) Penerbitan Sertifikat Hasil Pengujian Mutu Pakan, Nomor Pendaftaran Pakan (NPP) dan Cara Pembuatan Pakan Yang Baik (CPPB) sebanyak 756 buah sertifikat atau sebesar 140% dari target 540 buah sertifikat.

d. Sedangkan kategori Berhasil dengan capaian 80 - 100%, dicapai dari 2 (dua) indikator kinerja, yaitu :

c) Jumlah produksi HPT sebanyak 129.686 Ton/BK atau 93,93% dari target 138.067 Ton/BK.

d) Jumlah produksi pakan konsentrat sebanyak 928 Ton atau sebesar 92,06% dari target 1.008 Ton

3. Kegiatan yang pencapaiannya kurang dari 100% disebabkan adanya beberapa kendala yang menjadi permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan, yaitu :

4) Adanya penghematan anggaran berdampak pada keragu-raguan daerah dalam melaksanakan program/kegiatan sehingga terjadi keterlambatan pelaksanaan kegiatan dan pelaksanaan kegiatan di beberapa provinsi tidak optimal.

5) Proses pengadaan barang/jasa pada Satker daerah dilaksanakan oleh ULP

melalui mekanisme pelelangan umum satu atap sehingga dalam

pelaksanaannya memerlukan waktu yang cukup panjang.

6) Kegiatan pengadaan barang/jasa khususnya pengadaan pakan untuk kegiatan Bantuan Penguatan Pakan Induk Sapi Potong dan Penguatan Pakan Sapi Perah telah dilaksanakan melalui metode e-katalog, namun pelaksanaannya menunggu revisi POK/DIPA sehingga berdampak pada keterlambatan pengadaan

(41)

32 V. PENUTUP

Demikian Laporan Kinerja Direktorat Pakan Tahun 2016 dibuat sebagai kewajiban dalam mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran dan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi direktorat sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja yang disusun ini masih jauh dari sempurna, untuk itu diharapkan adanya masukan dan saran demi perbaikan dan penyempurnaan kedepan.

Jakarta, Februari 2017 DIREKTORAT PAKAN

(42)
(43)
(44)
(45)

Gambar

Tabel - 4 : Perjanjian Kinerja Direktorat Pakan Tahun 2016

Referensi

Dokumen terkait

Ibid., h.. dalam satu jurusan. Sedangkan dalam penentuan kelas Eksperimen dan kelas kontrol serta model pembelajaran yang digunakan dalam masing-masing kelompok

PERBUATAN MELIBATKAN ANAK UNTUK MELAKUKAN TINDAK PIDANA NARKOTIKA Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak,

Dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh selebriti endorser (X 1 ) dan desain produk ( X 2 ) berpengaruh secara simultan dan secar parsial

Sistem formularium merupakan metode yang digunakan staf medik di rumah sakit yang bekerja melalui Komite Farmasi dan Terapi (KFT), mengevaluasi, menilai dan memilih dari berbagai

Gangguan citra tubuh adalah perubahan persepsi tentang tubuh yang diakibatkan oleh perubahan ukuran, bentuk, struktur, fungsi, keterbatasan, makna dan objek yang

Pengamatan meliputi: (1) bobot kering akar, dan tajuk (batang, daun dan polong) pada fase R5 (setidaknya terdapat satu polong pada batang utama dengan ukuran biji 2 mm x 1 mm),

Online kuesioner yang akan dibangun untuk mengukur unjuk kerja dosen Politeknik Negeri Manado didesain untuk digunakan pada perangkat mobile dengan platform

“Setiap Orang yang dengan sengaja menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut terhadap orang secara meluas, menimbulkan